DOKUMEN PELAPORAN
PERENCANAAN TEKN IS
PEMBANGUNAN GUDANG BEKU TERINTEGRASI
LOKASI : KEC. DULLAH SELATAruL TOTA TUAL
/ M**
I
/
t
TAHUN
-1
DAFTAR ISI
2.2 Pekerjaan..............
Pelaksanaan ...... 9
2.2.1 Survei dan lnvestigasi... ......... ......... 9
2.3 Metodologi Pelaksanaan ...... 10
2.3.1 Pekerjaan SurveiAwal : .........;...... ....10
2.1.2 Survey Topografi ....... ........ . 10
2.3.3 Penyelidikan Tanah..... ...... 10
2.3.4 Metoda Pengumpulan Data ........... 10
KATA PENGANIAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan YME dan ucapan terima kasih kepada Dinas
KelautandanPerikanan Kota Tual yang telah memberikan kepercayaan kepada CV.
Surya Consultant dalam pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gudang Beku
Terintegrasi.
Ketua Tim
PENDAHULUAN ;
Sumber daya alam kelautan berupa ikan dan hasil laut lainnya yang merupakan
andalan Pemerintah Provinsi Maluku terutama Pemerintah Kota Tual yang berakses
langsung dengan perekonomian masyarakat terutama di daerah Kota Tual yang terdiri
dari pulau-pulau mempunyai peran penting dalam peningkatan taraf hidup masyarakat
yang harus didukung dengan sarana dan prasarana yang baik dan berkualitas. Dengan
semakin meningkatnya kegiatan perekonomian masyarakat, maka diperlukan prasarana
yang memadai baik jumlah maupun kualitas. Untuk itu diperlukan pembangunan
prasarana secara komprehensip dan terintegrasi.
Dalam Rangka membangun Fasilitas yang memadai dan memenuhi persyaratan, maka
perlu diadakan suatu perencanaan yang matahg dalahr rangka memenuhi criteria sebagai
bangunan yang layak.
1
Pembangunan Gudang Beku Terintegrasi adalah salahs atu di antaranya, dimana kegiatan
in i didanaidari Dl PA Dinas KelautandanPerikananTah u nAnggaran 20 I 6.
3) Detail Desain,akan dilaksanakan apabila hasil lnvestigasi calon lokasi sudah jelas
keberadaannya.
i
Tahap Operasional dan Pemeliharaan, 'rherupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam proses pembangunan yaitu melaksanakan fungsi penggunaan dan perawatan
prasarana yang telah jadi dan dipergunakan. Dari evaluasi pemanfaatannya maka akan
diketahui apakah prasarana yang telah dibangun tersebut sudah sesuai dengan
kebutuhan saat ini. Apabila tidak maka akan dilakukan perbaikan kembali (re-design)
atau di alih-fungsikan untuk kegiatan lainnya bila sama sekali tidak dapat berfungsi.
Maksud :
I.3"1 lnput
I "3.2 Output
a)' LaporanPendahuluan.
b) LaporanAkhir lI
a. Gambar Rencana Teknis r
Siteplan
Denah
Tampak
Potongan
Detail
Tiga Dimensi
Denah pondasi
Denah balok dan kolom
Daftar balok dan kolom
-Denah dan potongan konstruksi atap
'l
.4--lanskalMaktu fe.hksanaan Pe ke rj aan
Di wilayah KecamatanDullah Selatan - Kota Tualpada lahan seluas lebih kurang I Hektar
(10.000 m2) dengan batas koordinat lahan ditentukan kemudian.
-1,6-**Na:nM
Sesuai dengan maksud dan tujuannya, lingkup pekerjaan adalah :
Tenaga Pendukung
&!------T-ahs-ppeKegleg-en
?."!"I Tahap Fer*iag:an
Pekerjaan persiapan ini meliputi penyelesaian
administrasi, mobilisasi personil dan
peralatan, persiapan pekerjaan lapangan, dan pengumpulan data tahapawal.
a. Penyelesaian administrasi
Masalah administrasi yang harus diselesaikafr terutama meliputi administrasi
kontrak/Surat PerintahKerji Oan legalitas pers6nil yang akan ditugaskan untuk
melaksanakan pekerjaan ini, baik di lingkungan intern konsultan maupun untuk
berhubungan dengan pihak lain. i
l. Data Dasar
Bu kuPrototipe BangunanGudang Beku.
2. Lokasi
Lokasi kegiatan sudah ditentukan oleh pemberi tugas. Konsultan melaksanakan
fungsi perencanaan disesuaikan dengan lokasi yang telah ada.
Adapun proses survei data primer yang dikumpulkan dalam proses pengumpulan data
dan informasi ini dengan melakukan peninjauan ke lapangan di wilayah Dusun Dumar
kec, Dullah Selatan, sebagai bahan peftimbangan dalam penyusunan rencana kegiatan
in i.
Lokasi berada pada ruas jalan Dusun Dumar yang telah di Hotmix
,/ Penelitian topografi lahan;
Keadaan topografi cukup datar.
,/ Penelitian daya dukung tanah;
Daya Dukung Tanah Dasar cukup kuat berdasarkan pengamatan visual.
'/ Penelitian sumber kebutuhan utama: air, listrik, akses perhubungan, telephone;
Lokasi kegiatan dilaluijalan arteri serta jaringan listrik PLN
./ Pe ngamatan pe nggu naanlahandan intensitas nya.
Lahan di sekitarlokasikegiatanadalahlahan yang ditumbuhisemak.
2. Aspek Lingkungan
Kajian dampak Pembangunan Cudang Beku Terintegrasi terhadap lingkungan adalah
untuk mengetahui dampak-dampak yang akan muncul.
Data Sekunder dikumpulkan melalui koordinasi dengan instansi terkait yang meliputi '.
- Tempat pembuangan sisa galian atau kerukan dan lokasi quarry batuan.
- Penduduk.
- Perekonomian
Permasalahan sosial
Tanah pada lokasi kegiatan berupa tanah cadas/karang dengan daya dukung tanah cukup
tinggi (pengarnatan visual) dan tidak perlu adanya perbaikan tanah (mampu memikul
beban layan di atasnya).
a. Data Sekunder
Data primer untuk daya dukung tanah diambil dari lapangan dengan observasi
langsung di lapangan. Dimana kondisi tanah adalah tanah karang dengan daya
dukung memadai untuk konstruksi yang ada.
@ffi*l
DOKUMEN TEKNIS
e
REKAP!TULASI
I 2 3
A )EMBANGUNAN COLD STORAGE Rp 4.395.753.8L8,22
TERBILANG : SEBELAS MILYAR DUA RATUS DELAPAN TUTA TUTUH MTUS LIMA PULUH RIBU RUPIAH
Direktur
Mengetahui
Kepala Dinas Kelautan
hl
1 1\
5
/4
.{y
NIP.-19590921 199
RENCANAANGGARAN BIAYA
(RAB)
PEI(ER,AAN : PEMBANGUNAN GUDANG BEKUTERINTEGRASI
TAHUN : 2016
1 2 3 4 5 5
A. PEMBANGUITAN RI,JANG COLD STORAGE
I PEKER'AAN PERSIAPAN RD 49.932.500.q)
1 Pembersihan Awal Lokasi Ls 1,000 Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00
2 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank Ls 1,000 Rp 6.500.000,00 Rp 6.500.000,00
3 Pembuatan Direksi Keet, Gudang dan Barak Kerja b 1,000 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
4 Administrasi dan Dokumentasi Ls 1,000 Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00
5 Pembuatan Papan Nama Proyek L5 1,000 Rp 632.s00,00 Rp 632.500,00
6 Pengailaan air Kerja 1,000 Rp 2.800.000,00 Rp 2.800.000,00
Mohilisasi Alat Bahan Ls 1.000 Rn lnmomm An ln nnn mn m
ll- PEKERJAAN TANAH RD la8-!,nl-147-46
1 Galian Tanah Poer Plat M3 32,000 Rp 60.500,00 Rp 1.936.000,00
2 Galian Tanah Pondasi M3 87,150 Rp 30.250,00 Rp 2.636.287,50
3 urugan Kembali Poer Plat M3 &ory Rp 20.766,67 Rp 161.333,33
4 urugan Kembali Pondasi M3 27,788 Rp 10.083,33 Rp 219.690,63
5 Urugan Pasir Bawah Lantai tbl 5 cm M3 s0,250 Rp 274.WO,W Rp 13.768.500,00
6 Uruean Tanah Bawah Lantai Rp 249.218,00 Rp L00.185.636.00
m. PEKERJAAN PONDASI DAN DINDII{6 Rp 246.691.105.51
1 Pas. Pondasi Batu Karang Ad. 1 : 5 M3 L23,r70 Rp 993.625,00 Rp r22.18/..791,25
Pas. Dindine Batu Tela Ad. 1:5 M2 qqq nm A^ 1)A Lan a< Rp t24346314,26
lv, ,EKER'AAN PLESTERAN DAN I-AI{TAI LAPIS KERAMIK RD !143-197"616.45
7 Plesteran Dinding Ad. 1: 4 M2 1.998,000 Rp 60.493,00 Rp 120.865.014,00
2 Acian Dinding M2 1.998,000 Rp 31.250,00 Rp 62.437.500,00
3 Lantai Keramik rtt) x 40 M2r 509,000 Rp 192.181,61 Rp 97.820.447,53
4 Lantai Keramik 40 x 40 Anti Sleep M21 s9,000 Rp 192.181,51 Rp 1].338.715,23
5 Dindine Keramik 40 x 40 t = 1-S m M2i ?64 nm Ro 192.1A1.51 Rn qn 71q qrt 1a
V. ,EKERJAAN BETON nn 892.519.566-gl
1 ,as. Beton Sloef 20 x 25 cm K-175
1
M3 ^ 20,750 Rp 5.459.776,07 Rp L13.290.353,48
2 ,as. Beton Kolom 25 x 25 K-175 .' ,
M3 5,690 Rp 6.790.901,07 Rp 38.640.277,t0
3 ,as- Beton Kolom 25 x 45 K-175 I M3 - 9,450 Rp 5.s30.838,57 Rp 61.776.424,50
4 ,as. Beton Kolom 12 x 12 K-175 M3 -2,49O Rp 4.916.192,97 Rp 72.241.320,50
5 ,as. Beton Ringbalk 12 x 20 cm K-175 M3 0,790 Rp 7.396.526,07 Rp 5.843.255,60
5 ,as. Beton Ringbalk 20 x 25 cm K-175 M3 -27,450 Rp 7.396.526,07 Rp 203.034.640,56
6 ,as. Beton Plat Poer K-175 M3 s,850 Rp 3.7M.948,44 Rp 18-748.94A39
7 ,as. Lantai Rabat K-10O t 5 cm M3 59,200 Rp 1.2rt0.761,9o Rp 73.453.10476
B ,as. Plat Lantai t : 15 em K-175 aribawah laRtei Aiea Beku M3 - 52,?75 RF 4.932.907,07 RF 1s7.A67.403,51
9 ,as.Meja Beton + Plat dak t 10 cm K-175
= M3 - 15,850 Rp 4.912.901,07 Rp 78.186.41,98
10 ,as.Meia Beton Dudukan Mesin Uk 1 x 2- 5 x 0-8 cm K-175 MA 6 ffto Rn 4 q1, qol (}7 Ro 29.597.4A6.41
vt. ,E(ERJAAN PINTU JENDETA DAN PLAK)ND
RD 429-871.7O8.OO
1 ,as. Kusen Pintu dan Jendela Kayu 6/12 KIas I M3 L,940 Rp 9.229.750,O0 Rp 17.905.715,00
2 ,asang Pintu Panel M2 68,600 Rp 623.000,00 Rp 42.737.800,00
3 )asang Pintu Jendela Kaca Rayben 5 mm Bingkai Kayu Klas M2
I 35,410 Rp 667.300,00 Rp 24.296.393,OO
4 )as. Listplank bahan Fiber 3/40 M, 135,000 Rp 1s0.000,00 Rp 20.250.000,00
5 ,as. RanBka Plafond Kayu 5f Klas ll M2 751,500 Rp 95.100.00 Rp 71.467.650,00
6 )as. List Plafoiid MUlti Boaid 5 cm M. 670,0@ Rp 87.875,00 Ri, 58.876.250,00
7 ,as. Plafond Multi Board M2 751.500 Rh ?qR mn nn Rp 194.337.900.00
vlr. ,EKERJAAN BESI DAN ATAP
,ekerjaan Kuda-Kuda Baja WF H. 15.175.35O
Rp 1.847.010.535.00
1 KG 19.881,0@ Rp 42.675,@ Rp 848.421.675,@
7 ,ekerjaan Godeng Baja WF H- 10.50.100 17.182,000
KG Rp 42.675,O0 Rp 733.241.850,00
3 ,engadaan Baut-baut BH 480,000 Rp 15.000,00 Rp 7.200_000,00
3 lralis Besi Kotak M2 36,520 Rp 7s0.000,00 Rp 27.390.000,00
4 ,engadaan Canopi Besi Kotak + Polycarbonat M2 40,000 Rp 1.2m.000,00 Rp 48.0m.000,00
5 ras. Atap Galvalum 0.4 M2 1.121,000 Rp 159.350,00 Rp 178.631.350,@
G )as. Nok Ata, Galvalum M' ?3 IVTN RN 1n9 q?n m Rp 4.125.660,00
,EKER]AAN PINTU,KUI{CI. KACA, DAN SAI{ITASI
vilt. RE 292.822.956.00
1 3rendel Pintu 6n 23,O@ Rp 53.?75,@ Rp 7.225.725,@
2 Srendel Jendela & Ventilasi Bh 51,000 Rp 59.764,00 Rp 3.047.964,00
3 ingsel Pintu Bh 23,000 Rp 67.096,00 Rp 1.543.208,00
4 Engsd )endda Bh 51,000 Rp 47.208,00 Rp 2.407-608,00
5 Kunci Tanam Bh 23,O00 Rp 221.150,00 Rp 5.086.450,00
6 Kait angin Bh 51,000 Rp 30.438,00 Rp 1.552.338,00
7 Pintu harmonika M2 3,000 Rp 3.075.900,00 Rp 9.227.7O0,Oo
8 Pintu Plat Besi + Kosen M2 8,000 Rp 2.50O.0OO,O0 Rp 2O.0O0.OO0,OO
q
Pasang Pipa Air Bersih PVe 1" M' 135;Q00 Rp 2101000.,00 RB 5.4@.000;@
11 Pekerjaan Kloset Duduk Porselen Bh 5,000 Rp 2.105.282,00 Rp 10.526,410,00
t2 Pekerjaan buah Wastafel Bh 11,000 Rp 2.750.000,00 Rp 30.250,000,00
13 Pekerjaan Pipa PVC tipeAW 0 2" M' 60,000 Rp 150.m0,00 Rp 9.000.000,00
14 Pekerjaan Pipa PVCtipe AW 0 4" M' 522,O@ Rp 275.000,00 Rp 143.550.000,00
15 Pekeriaan *ran6%" Bh 7,000 Rp 43-989,00 Rp 307.923,00
15 Pekerjaan Kran Pedal 1" Bh 21,000 Rp 200.000,00 Rp 4.200.000,00
16 Pekerjaan Floor Drain Stainless Bh 16,000 Rp 73.315,00 Rp 1-173.040,00
LT Saluran Air Keliling Bangunan Bh 139,000 Rp 175-000,00 Rp 24.325.Otn,O0
1R PcLaril.n E.nti.trhL Rh ?m Rn 10 OGG.OOO OO RE 2AnOOOOOOO
tx. ,EXERJAAN INSTATASI LISTRII( Rp 31.965.416,00
1 ,as. Titik Cahaya Ttk tr,000 Rp 220.000,00 Rp 14.08O.00O,0O
2 ,as. Titik AC Ttk 10,000 Rp 220.000,00 Rp 2.2@000,00
3 iaklar Ganda Bh 15,000 Rp 26.393,00 Rp 395.895,00
4 iaklar Tunggal Bh 6,000 Rp 23.451,00 Rp 140.706,00
;top Kontak Bh 15,000 Rp 24.921,@ Rp 373.815,00
6 )anel MCB Bh 2,000 Rp 2.500.000,00 Rp 5.@0.000,00
7 impu LED 18 Watt Bh 26,O00 Rp 300.000,00 Rp 7.800.000,00
8 .ampu Philips 18 Watt + Veting Bh 23,000 Rp 75.000,00 Rp 1.7?5.009,00
9 Bh 1m Ro 250.0@.00 Rn 7SO aXY| OO
1 Ruang lsolasi Cold Storage (apasitas 10O Ton + Mesin Unit 2,000 Rp 952.895.000,00 Rp 1.90s-790.000,@
2 Ruang ABF Kapasitas 5 Ton + Mesin Unit 2,000 Rp 943.330.000,@ Rp 1.885.660.000,00
3 Ruang Anti Room + Mesin Unit 1,000 Rp 305.750.000,00 Rp 305.750.@0,00
4 Ruang Loading Room + Mesin Unit 1,@0 Rp 398.855.000,00 Rp 398.855.000,00
5 Generator Listrik / Genset Kapasitas 200 KVA Unit 1,000 Rp 601.509.625,00 Rp 601.509.625,00
6 Sambungan dari PIn 197 KVA + Gardu + Tiang Ls 1,000 Rp 350.0@.0@,@ Rp 350.mo.000,e)
TUMLAHTOTAIB 9o S-tg8-SA-625-l
IUMLAH TOTAL Rp 9.844.37&/U3.22
rcM.T-79m
PEXER,,,AN PEr',AP,AN
7,Om
op120
M,
M3
Pengukumn dan ?emasongon Eoruwpldnk
l(alang (anr $as lll eRp 1.8m.q[,00
tffil
E Rp 2r-6m,{X)
0,0200 Kg Paku 5-10cm @Rp 21.000,0 = Rp {20,0
0,0070 M3 Papan Xayu Xhs lll @Rp 1.750.000,00 = Rp 12.250,00
0,1(m oh Tukang @Rp 88.(xro,00 = Rp 8.800,00
0,1000 oh Pekerja @Rp 70.0fl),00 = Rp 7.(m,00
0,0100 oh Kepala Tukant @Rp 95.m,00 = Rp 950,0
0,0050 oh Mandor eRp l{D.flD1x) = Rp 50o,oo
silt IrT974XXbAXrl
PilENM'ITAM'I
L0A00 iB Gallan Tonoh Pof'r Plqt Kedataman 0 - 7 m f= frp 6os@,q1
gilatg7-tmvzxE
PEXfrIAANFilIDASI
E. sit Dfgtffirffi7
PEXERIIAITD,/f,D'TIG
silrDT9r&N'
PEXER,,,A,IBE'I(DI
6.5 LMN td3 Membuat 7 m3 tun mutu f c = 74"5 MPa (K 775), slump (U t 2) on, w/c = 465 tffi\
&1900 zak Semen{O lQ @Rp 8O.0m,S = Rp 652.000,00
oF+E M3 Paslr Beton @Rp 5q).m,00 = Rp 27t4;8,57
o,7622 M3 Kedldl eRp 45,().0()0,00 = Rp 343.(m,m
215,0000 Ltr Air eRp 5{r,()() = RP 10.750,00
1,65q) oh Pekerja oRp 70.0m,(x, - Rp 115.500,00
"-. o,275o oh Tuka.E eRp 88.000,00 = Rp ?1.M,rn
0,0280 oh Kepah TukanB @Rp 95.000,(x) = Xp 2.660,00
0,08:il) oh Mandor @Rp 1m.000,m = Rp 8.300,q)
5.77 LUm Kg Pem&€slon lkg dengan fud wlos otou fut,ilr tffi
1,050o Xg Besi Beton @Rp $.(m,m = RD 15.7$n0
& (awat Beton
0,0150 @Rp 25.0(n,(x)= Rp 375,00
0,00rc oh Pekerla @Rp 70.000,0 - Rp 490,00
0,0070 oh Tukang @Rp 88.m,00 = Rp 616,m
0,mo7 oh KepahTukaq @Rp 95.000,00 = Rp 66"50
o,w4 oh Mendor @Rp 1OO.O00,OO - Re t{),U,
6.27 Loun M2 Memosang 1 m2 hcldsfing unfrrk sld tffi
0,0450 M3 Papan KaW Xlas lll @Rp = ip
1.750.fir0,tX) 78.750,m
oF(m l(s Paku 5-1O cfii @Rp 21.qro,0o = Rp 6.:rco,q)
0,1000 Ltr Mi]lt'ak8€ldstng @Rp 35.000,(x) = Rp 3.500,00
0,5200 oh Pekerja @Rp 70.0@,00 = Rp 36.4(x),m
0,2600 oh Tukant @Rp 88.000,00 = Rp 22.880,00
o,ozfi oh (epah Tukang @Rp 9S.flX),OO = Rp 2,470,@
0,0260 oh Mandor @Rp 1(x).(m,00 = Rp 2.6m,q)
AfircKfrAilIANAI"M
1
trc|
L(xm M3 Campuran B€ton f-175 : @np 1.427.83857 = Rp 1.tt27.838,57
20,m00 l(s Perakltan TularEan Be6i ,1 gnp 17.!l!l750r Rp 3.t15-r.5m,00
10,0000 M2 Pemasaruan 8€kisting enp 254.fi8,00 = Rp 2.641.250,q)
10,fin0 M2 Per$raman dan Pembongkaran @Rp U.0(X),00 = Rp 120.(m,00
20
. LUOO Pas. Lantal RoM 8gto,t tffil
- r,moo Campuran B€bn X-1q) @Rp 1.240.761,90 = Rp 1.2t10.76r"90
stilDf 9r4n7-m7+
PETEilAAIIXAyU
a, LNAO M3 Membuat dan menvsong 7 m3 fu,€rn ptntu &n l<usen ]endela, kDyu kelas I tffi\
t1(xr0 M3 Kalang &yu Khs I @Rp 6.m0.(xro,(x) = Rp 6.6m.mo,q)
1,2500 Xs Paku $10cm @Rp zl.(xto,m = Rp 26.250,00
1,qt0o Ks [€m f€yu @Rp 31.m0,(x) = Rp 31.0m,lxr
7,0000 0h Pekerja @ip 70.0m,00 = Rp ttlro.000,00
21,m00 0h Tukang @Rp 8&m0,00 = Rp 1.84&0m,00
2,1W Otr l(epala Tuka4 @Rp 95.O0O,{,O - Rp 199.s(p,(p
opsx) oh Mandor @Rp 100.(x)0,(x) = Rp 35.(m,q,
6.5 LUXD Membuot doo memosang 7 m2 daun plnn ponel,leyu kelas I o/bu ll tffil
0,0400 M3 Papan faw Klas I @Rp 6.m0.m0,m = Rp 2/x).(m,00
0,soq) |e [€m Kayu @Rp 3LmO,m = Rp 15.5{nm
1,qrco oh Pekerla @Rp 70.flD,0O = Rp 70.m0,00
3,(xm oh Tulang @Rp 88.000,00 = Rp 264.qD,q)
0,lxm oh Kepala Tukang @Rp 95.0fi),fi) = Rp 28.5{r0,0O
0,05@ oh Mandor @Rp 100.000,00 = Rp 5.00o,0o
4. 6.70 L(W) M2 Memdsang 7 m2hlusi kusen, kow *€las t abu ll l= fr, 63e.?%fr,e1
L@@ Memosang TmT lhpbnkukuron Pxm, dn,bW kebs I otau klosil l= R, %.1@N1
6.20 LUN) M2 Memasong 7 m2 mngka long,t-lorytt(@x80) dn,kay) kebs,l o/taru tlt tffifril
0,0160 M3 KalaruKawKasll i @Rp 2.850.00,m = Rp 4S.6m,00
0,2500 rQ Paku $ 10 cm @Rp 21.000,m = Rp 5.250,00
0,2m0 oh Pekeda ! @Rp 70.0()(),00 = Rp 14.(m,00
0F(m oh Tukang @Rp 88.tm,00 = jp 26.400,00
0,0300 oh Kepala Tukang @Rp 95.00o,(X) = Rp 2.85O,{n
0,0100 oh Mandor @Rp l(X).fiDfX) = Rp 1.(Xr0,00
5NtrrT9r4t 7+:An7
PilER'AA'I 8Ei,1 I'NI NIA M' N/,U II'
H. Ff.itn-M
PflE,r',4IIK'I{c DNIXATA
u
Lw psg Posong Engsel Plnd) tffil
1,0m0 Psg Engs€l Pintu @Rp 51.321,00 = Rp 5r-321,(I0
0,o15o oh PekerJa @Rp 70.O0o,00 = np L050,00
0,1500 oh Tukang @Rp 88.000,00 = Rp 13.200,00
0,0150 oh Kepala Tukang @Rp 95.0(n,fl) = Rp 1.45,00
0,0o10 oh Mandor @Rp 100.0(X),fl) = ftp 100,00
K sNDr974xn+ffi7
PEXERIAAN ,j,I,6II.LAT{6II
siltDf gtlnu-frD
PEXENNAfl PENIM'P I,,I{INDAN U,,Dfr{6
7f.T3&At@4
PEIENAA'I PEI{GACATAN
LN@ M2 7 m2 Mengerztun Bldang Koyu Bo ru ( 7 lopts Plarrrir ), I Lapb Cot M*t, 2 Ldpts @ P"n,r@
0,2000 tc Cat Meni Kaw @Rp 47.000,00 = np 9./tq!,00
0,15@ X8 Plamir @Rp 50.000,00 = Rp 7.5q),m
0,17$ tq Cat Dasar @Rp 2tr.000,0o = Rp 4.(Eo,q)
o,26m K8 Cat Kayu @Rp 5O.0(I),0O = Rp 15.6m,q)
0,0700 oh Pekerja @Rp rc.o(xl,(x) = Rp 4.9m,00
o,@90 ()h Tukary @np 88.0O0,0O = 8p 792,0o
0,m60 0h Kepah Tukang @Rp 95.000,00 = Rp 570,00
0,0030 0h Mandor @Rp 1fl1.000,00 = fip 3m,00
ar
1p(m M2 1 mr Penge6tan Tembok Baru { 1 Phmlr, 1 Lapir Cat Dasar, 2 tapb Cat Penutup ) tffi\
0,1000 rc Plamir @Rp s).0(x),00= Rp 5.(m,00
0,1(m rq Cat Dasar @Rp 24.m0,0O = Rp 2,/Oo,q)
0,2600 Ks catTembok @Bp 26.qr,00 = Rp 6.760,00
0,02m oh Pekeria @Rp i().om,oo = Rp 1.tt00,q)
0,0630 oh TukarE @Rp 8&m,00 = Rp 5.5tt4,00
0,0060 oh (epah Tukang @np 95.O0O,0O = Rp 57O,@
0,0030 oh Mandor @Rp 10.flX),00 = Rp 3{D,m
ti
DAFTAR HARGA DAN BAHAN
A. TEilAGAKERIA
Pekerja oh Rp 70.ff)0,00
Iukang oh Rp 88.fi)0,00
Kepala Tukang oh Rp 95.U)0,0O
Mandor oh Rp 1q).fi)0,00
B. BAHIITT
2 REFRIGERATION MACHINE
- Orioinal Assemhlv hv Princinal 2 Uni Ro 123.670.187.50 RD 247.34;0.375.00
.Semi Hermetic Compressor 13 HP
- Coolino Caoacitv : 14.05 KW at Evao Temo -28 C
'Core Sense Diagnostic sysfern
- Mass Flow : 113 o/s
Suction and Discharqe Pressure Gauoe
Hiqh Low Pressure Control
Liouid Receiver with sioh qlass
Oil Seoarator
Check Valve
Sioht Glass and Filter Drver
Air Cooled Condensor, 2 fan number, air flow 2,97 m3/s, 50 hz
Fan Voltaoe 400V-3-50h2
Refrioerant: Zero ODP. R404a
Menqikuti brochure dan mendapat dukunoan penuh dari pabrikan)
Complete with Certificate ISO Certification 9001:2008)
i
II. AIR BLAST FREEZER KAP.5 TO1{
tiatuan
No Description Unit Total Harga
Harqa
2 REFRIGERATION MACHINE
Sondensinq Unit Blast Freezer 2 Set Ro 216.602.625. Ro 433.205.250
Caoacitv : 20.1 KWset at t evao - 30 C: t cond 41.7 C /Set
- Refriqeration
- 6 Cvlinder Two Staoe Semihermetic Comoressor '15 HP lSet
-Mass Flow : 110,5 q/s
- Crankcase heater 100 W
- With Oil Pressure Switch. Electrical Box. Liouid Subcooler. oil seoarator. oressure oauoe
- Air Cooled Condensor with Four Fan Desion. Total Fan Power lnout 1600 Watt
-Air Flow Condensor : 5.41 m3/s
- Refriqerant: R404a. Zero ODP
lMenqikuti brochure dan mendaoat dukunoan oenuh dari oabrikan)
lComolete with Certificate of Orioin)
iComolete with Certificate ISO Certification 9001:2008)
i
ii
I
I
l
III. ANTEROOM
No Description Satuan
Unit Total Harga
Haroa
2 REFRIGERATION MACHINE
Air Condationer (AC ) Solite Merk Panasonic 2 Uni Rp 12.000.000.00 Ro 24.000.000.00
-Scroll Compressor 1 HP
No Description Satuan
Unit Total Harga
Haroa
2 REFRIGERATION MACHINE
. OAir Condationer ( AG ) Spl'ite Merk Panasonic 2 Uni Rp 12.000.000.00 Ro 24.000.000.00
-Scroll Compressor 1 HP
a
REKAPITULASI
1 2 3
A COLD STORAGE Rp
I PENGADAAN PERALATAN Rp
l. TEAL COST RO
l. )PN 10 % RN
,UMLAH A + B RN
). )lBUI.ATIGT{ Ro
TERBII,I,NG:......
Tual, 2016
Penawar j
PT. ...................-._.
(Nama Jelas l
Jabatan
RENCANAANGGARAN BIAYA
BILLOF QUANNTY ( BQI
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG BEI(U TERINTEGRASI
TAHUN : 2016
1 z 3 4 5 6
A. PEMEAITGUNAN RUA'{G COLD STORAGE
,EIGR'AAN PESSUTPAN
L Pembersihan Awal lokasi Ls 1,000 Rp Rp
2 Pengukuran dan Pemasangan Eouwplank Ls 1,000 Rp Rp
3 Pembuatan Direksi l(eet, Gudang dan Barak Kerja Ls 1,000 Rp Rp
4 Administrasi dan Dokumentasi Ls 1,000 Rp Rp
5 Pembuatan Papan Nama Proyek 1,000 Rp Rp
6 Pengadaan air Kerja Ls 1,000 Rp Rp
7 Mobilisasi Alat Bahan 1lm eh
[. PEIGRJAAN TANAH
1 Galian Tanah Poer PIat M3 32,000 Bp Rp
2 Galian Tanah Pondasi M3 87,150 Rp Rp
3 urugan Kembali Poer Plat M3 8,000 Rp Rp
4 urugan Kembali Pondasi M3 7L,788 Rp Rp
5 Urugan Pasir Bawah Lantai tbl 5 cm M3 50,250 Rp Rp
6 Uruean Tanah Bawah Lantai M3 ,n, nm e^ P^
[1. ,EXERJAAN PONDASI DAN DINDING
,as. Pondasi Batu Karang Ad. 1 : 5 M3 123,770 Rp Rp
,a< Dihdins Batu Tpla A.l 1,s M2 qqqlm nn Rh
ru- IE(EN'AAN PIESTEPAN I'AN I,ANTAI IAPIS XEPAMIT
1 )lesteran Dinding Ad. 1: 4 M2 1.998,O00 Rp Rp
7 \cian Dinding M2 1,998p00 Rp Rp
3 .antai Keramik 40 x 40 M2, 509,000 Rp Rp
4 .antai Keramik 40 x 40 Anti Sleep M2' s9,000 Rp Rp
E )indinE Keramik 40 x 40 t = 1.5 m tr7 44ffi E^ Rn
v. ,EXERIAAN EETON Rn
7 )as. Beton Sloef 20 x 25 cm K-175 M3 zo,75a Rp Rp
2 ,as. Beton Kolom 25 x25 K-175 M3 5,690 Rp Rp
3 )as. Eeton Kolom 25 x 45 K-775 M3 9,450 Rp Rp
4 ,as. Beton Kolom 12 x 12 K-175 M3 2,490 Rp Rp
5 ,as- Beton Ringbalk 12 x 20 cm K-175 M3 o,790 Rp Rp
5 ,as. Beton Ringbalk 20 x 25 cm K-175 M3 27,450 Rp Rp
6 ,as- Beton Plat Poer K-175 M3 5,850 Rp Rp
7 ,as. Lantai Rabat K-10O t 5 cm M3 s9,200 Rp Rp
8 ,as. Plat Lantai t = 15 cm K-175 dibawah lantai A,rea Eeku M3 52,275 Rp Rp
9 )as.Meja Beton + Plat dak t = 10 cm K-175 M3 1s,8s0 Rp Rp
10 )as-Meia Beton Dudukan Mesin Uk 1 x 7 s r O 8.m K-1 75 M? 6 r).tf} Ph Rh
vt. ,E(ER'AAT\' PIITTTU JEIYDII.A DA^l PTAFOIUD
1 ,3s- Kusen Pintu dan Jendela Kayu 6/12 Klas I M3 1,940 Rp Rp
z )asang Pintu Panel M2 68,600 Rp Rp
3 )asang Pintu Jendela Kaca Rayben 5 mm Bingkai Kayu Klas I M2 36,410 Rp Rp
4 )as. Listplank bahan Fiber 3/40 M' 135,O00 Rp Rp
5 ,as. Rangka Plafond Kayu 5/7 Klas ll M2 751,500 Rp Rp
6 )as. List Plafond Multi Board 5 cm M' 670,0@ Rp Rp
a )as. Plafond Multi Board lD 7q 1 Soa) Rn Pn
vll- BESI DAN ATAP
1 ,ekerjaan Kuda-(uda Baja WF H. 15.175.350 KG 79.887,@O Rp Rp
2 ,ekeriaan Godeng Baja WF H. 10.50.1OO KG 17.182,000 Rp Rp
3 !engadaan Baut-baut BH 480,000 Rp Rp
3 lialis Besi Kotak M2 36,s20 Rp Rp
4 ,engadaan Canopi Besi Kotak + Polycarbonat M2 40,000 Rp Rp
5 )as- Atap Galvalum 0.4 M2 1.121,000 Rp Rp
5 )as- Nok Atao Galvalrrm M' ?q mn Ah Rh
o
vilt. PEKERJAAN PINTU,KUNCI, KACA. DAN SANITASI RO
1, Grendel Pintu Bh 23.000 Rp Kp
2 Grendel Jendela & Ventilasi Bh 51.O00 Rp Rp
3 Engsel Pintu Bh 23.000 Rp Rp
4 Engsel Jendela Bh 5 1.000 Rp Rp
5 Kunci Tanam Bh 23.0O0 Rp Rp
6 (ait anBin 5 1.000 Rp Rp
7 Pintu harmonika M2 3.000 Rp Rp
8 Pintu Plat Besi + Kosen M2 8.000 Rp Rp
9 Pasang Pipa Air Bersih PVC 1" M, 135.OO0 Rp Rp
11 Pekerjaan Kloset Duduk Porselen Bh 5.000 Rp Rp
L2 Pekerjaan buah Wastafel Bh 1 1.000 Rp Rp
13 Pekerjaan Pipa PVC tipe AW 0 2" M' 60.000 Rp Rp
!4 Pekerjaan Pipa PVC tipe AW @ 4" M, 522.000 Rp Rp
L5 Pekerjaan Ktan A %" Bh Rp Rp
L5 Pekerjaan Kran Pedal 1" Bh 21.000 Rp Rp
16 Pekerjaan Floor Drain Stainless Bh 16.000 Rp Rp
t7 Saluran Air Keliling Bangunan Bh 139.O00 Rp Rp
18 Pekeriaan Septictank Bh 2.OOO Rp Rp
lx. PEKERIAAN INSTALASI LISTRIK
1 Pas. Titik Cahaya Ttk 64.000 Rp Rp
2 Pas. Titik AC Ttk 10.000 Rp Rp
3 Saklar Ganda Bh 1s.000 Rp Rp
4 Saklar Tunggal Bh 6.O00 Rp Rp
5 Stop Kontak Bh 15.000 Rp Rp
6 ranet lvtLb Bh 2.000 Rp Rp
7 Lampu LED 18 Watt Bh 26.OOO Rp Rp
8 Lampu Philips L8 Watt + Veting Bh 23.000 Rp Rp
9 Arde Bh 1.000 Rp Rn
x- ,EXEFJAAN PENGECATAN Rp
L )engecatan Bidang Tembok M2 1,998.000 Rp Rp
2 )engecatan Bidans Kavu M2 250.OOO Rh Rh
xt. ,EKERIAAN BAK PENGOLAHAN AIR LIMBAH Rp
1 Galian Tanah M3 148.750 Rp Rp
2 urugan Kembali M3 37.L88 Rp Rp
3 Beton Balok 12 x 20 cm K-175 ri,,ra Rp Rp
{
4 Dinding Beton t = 12 cm K-175 [/] 3 7.700 Rp Rp
5 Piat Penutup Bak t = 12 cm K-175 tu: 3.780 Rn Rn
]UMLAH TOTAL A Ph
B, PENGADAAN PERALATAN
t. PENGADAAN PERALATAN
1, Ruang lsolasi Cold Storage Kapasitas 100 Ton + Mesin Unit .000 Rp Rp
2 Ruang ABF Kapasitas 5 Ton + Mesin Unit .000 Rp Rp
3 Ruang Anti Room + Mesin Unit .000 Rp Rp
4 Ruang Loading Room + Mesin U nit .ooo Rp Rp
5 Generator Listrik f Genset Kapasitas 2OO KVA U nit .ooo Rp Rp
6 Sambungan dari Pln 197 KVA + Gardu + Tiang Ls .ooo Rp Rp
JUMLAH TOTAL 8
JUMLAH TOTAL Ro
RSN[. f-1s-2@2
PEKENAAN PEESIAPAN
sNrDt97..W-2(n
PEKERIAAN D'NDING
sN, Df 97 -lxr08-20a7
PEKEFJAATT BErON
7,@00 MJ MembuotTm3tantoitoriro.r",.rft2,f,I'#fx$o),stump{34)cm'w/c=a87f----1
5,7500 zak S€men 40 Kg @Rp -Rp
0,5379 M3 Pasir Beton @Rp -Rp
o,7607 M3 Kerikil @Rp -Rp
200,0000 Ltr Air @Rp -Rp
1,2000 oh Pekeria @Rp -Rp
o,2000 oh Tukang @Rp =Rp
0,o200 oh Kepala Tukang @Rp -Rp
0,0600 oh Mandor @Rp =Rp
6.5 7.O000 Membuat 1 m3 beton mutu f c = 74,5 MPa {K 175), slump (12 t 2) cm, w/c = o,66 r:-d-]
8,1500 Zak Semen 40Kg @ RP -Rp
0,s429 M3 Beton
Pasir @ Rp -Rp
o,7622 M3 Kerikil @ RP -Rp
21s,0000 Ltr Air @ RP -Rp
1,6500 oh Pekerja @ RP -Rp
o,2750 oh Iutaf,g @ RP -Rp
0,0280 oh KepalaTukang @ RP -Rp
0,0830 oh Mandor @ RP -Rp
6.17 7,0000 Kg Pembesion 7 kg dengan besi polos otau besi ulir Iffi]
1,0500 Kg Besi Beton @Rp -Rp
0,o1.50 Kg Kawat Beton @Rp -Rp
0,0070 oh Peker.ia @RP 'Rp
0,0070 oh Tukang @Rp -Rp
0,0007 oh Kepala Tukang @Rp -Rp
o,ooo4 oh Mandtr @Rp -- Rp
,\
6.21 7,OOAO Memosong 1 m2 bekisting untuk slool l=-?-p.........-_-]
0,0450 M3 Papan Kayu Klas lll @Rp -Rp
0,3000 Kg Paku 5-10 cm @Rp =Rp
0,1000 Ltr Minyak Bekisting @Rp -Rp
0,s200 Oh Pekerja @Rp -Rp
0,2600 Oh Tukang @Rp -Rp
o,o2@ Oh Kepala Tukang @Rp =8p
0,02@ Oh Mandor @Rp =Rp
1,W Memosang 7 m2 bekisting untuk kolom IffiI
0,0400 M3 Kalang Kayu Klas lll @Rp -Rp
0,rrcm KC Paku 5-10 cm @Rp -Rp
0,20@ Ltr Minyak Bekisting @Rp -Rp
0,0150 M3 Kalang Kayu (las ll @Rp -Rp
0,02s0 M3 Papan Kayu Klas lll @Rp -Rp
o,66A0 oh Pekerja @Rp -Rp
0,3300 oh Iukang @Rp -Rp
0,o330 oh Kepala Tukang @Rp -Rp
0,0330 oh Mandor @Ro -Rp
6.24 7,0000 Memosang 7 m2 bekisting ufttuk Plot PEr l=ffi]
0,0400 M3 Papan Kayu Klas lll @Rp -Rp
0,3000 Kg Paku 5-10 cm @Rp -Rp
0,1000 Ltr Minyak Bekisting @Rp =Rp
0,s200 oh Peker.ia @Rp =Rp
0,2600 oh Tukang @Rp =Rp
o,0260 oh Kepala Tukang @Rp =Rp
0,0260 oh Mandor @Rp -Rp
1.,O@O M2 Memosong 1 m2 bekisting untuk bdlak l=ffi]
0,0400 M3 Kalang Kayu Klas lll @ ,Fp =Rp
0,4@o Kg Paku 5-10 cm @Rp =Rp
0,2000 Ltr Minyak Bekisting ohp -Rp
0,o180 M3 Kalang Kayu Klas ll @Rp -Rp
0,0250 M3 Papan Kayu Klas lll @Rp -Rp
o,6600 Oh Pekerja @&p -Rp
0,3300 Oh Tukang @Rp -Rp
0,0330 Oh Kepala Tukang @Rp =Rp
0,0330 Oh Mandor @Rp -Rp
1,0000 Memasang 1 m2 bekisting untuk lantai FT-]
0,0400 M3 Kalang Kayu Klas lll @Rp -Rp
0,4000 Kg Paku 5-10 cm @Rp =Rp
0,20@ Ltr Minyak Bekisting @Rp -Rp
0,0150 M3 Kalang Kayu KIas Il @Rp -Rp
0,02s0 M3 Papan Kayu Klas lll @Rp -Rp
o,6604 Oh Pekerja @Rp -Rp
0 3300 Oh Tukang @Rp -Rp
0,0330 Oh Kepala Tukang @Rp -Rp
0,0330 Oh Mandor @Rp -Rp
6,25 1,0000 M2 Memasang 1 m2 bekisting untuk dinding l-;-t
0,0300 M3 Kalang Kayu Klas lll @Rp =Rp
o,4000 Kg Paku 5-L0 cm @Rp -Rp
o,20co Ltr Minyak Bekisting @Rp =Rp
o,o2@ M3 Kalang Kayu Klas ll @Rp =Rp
0,0250 M3 Papan Kayu Klas lll @Rp -Rp
0,6600 Oh Pekerja @Rp -Rp
0,3300 Oh Tukang @Rp -Rp
0,0330 Oh Kepala Tukang @Rp -Rp
0,0330 Oh Mandor @Rp -Rp
D-7.a 1,0000 Analisa Siram don Bongkat f-r-.-------...........--....:]
o,1000 Oh Peker.ia @Rp -Rp
0,0500 Oh Mandor @Rp -Rp
RANGKUMAN ANAL'SA
1,0000 M3
M3
Pas- Beton Sl@I 20 x 25 cm ; K-175 |ffi]
-Rp
1,0000 Campuran Beton K-175 @Rp
18s,0000 Kg Perakiian Tulangan Besi @Rp =Rp
5,0000 M2 Pemasangan Bekisting @Rp -Rp
5,0000 M2 Penyiraman dan Pembongkaran @Rp -Rp
7,0000 Pos. Beton Kolom 25 x 25 m ;K-775
SNI DT 97-N77-2W7 +
PEKENAAN KAYU
6.7 1,0000 M3 Membuot don memasong 1 m3 kusen pintu dan kusen jendelo, kayu kelos ! t---1
1,1000 M3 Kalang Kayu Klas I @Rp -Rp
1,2500 Ks Paku 5-10 cm @RP -Rp
1,0000 Ks Lem Kayu @Rp -Rp
7,0000 0h Pekerja @Rp -Rp
21,0000 0h Tukang @Rp -Rp
2,LOOO Oh l(epala Tukang @Rp =Rp
0,3500 0h Mandor @Rp -Rp
1,OOOO Membuot don memosong 1 m2 doun pintu ponel, ksyu kelos I atou ll
I
1,0000 psg Pasang Engsel Pintu rrFrel
1,0000 Psg Engsel Pintu @Rp =Rp
0,0150 oh Peker.ia @Rp -Rp
0,1500 oh Tukang @Rp -Rp
0,0150 oh Kepala Tukang @Rp -Rp
0,0010 oh Mandor @Rp -Rp
1,OM Bh Grendel Pintu tffit
1,0000 Psg Grendel Pintu @Rp -Rp
0,0150 oh Pekerja @Rp -Rp
0,1500 oh Tukang @Rp -Rp
0,0150 oh Kepala Tukang @Rp -Rp
o,0010 oh Mandor @Rp -Rp
1,OO@ Grcndel Jendelo r-E,;-]
1,0000 Grendel lendela @Rp -Rp
0,0150 oh Pekerja @RP -Rp
0,1500 oh Tukang @Rp =Rp
0,0150 oh Kepala Tukang @Rp =Rp
0,0010 oh Mandor @Rp -Rp
1,M ah Koit Angin Iffi-l
1,OOm Bh Kait Angin @Rp -Rp
0,0150 oh Pekerja @Rp -Rp
0,1s00 oh Tukang @Rp -Rp
0,01so oh Kepala Tukang @Rp -Rp
0,0010 oh Mandor @Rp -Rp
K, silt DT 97.0071-2007
PEKENAAN UNGIT.LANGIT
t
rffil
1,0000 Lbr Plafond Multiboard @Rp -Rp
0,0300 KC Paku sekrup @Rp -Rp
0,1000 oh Pekerja @Rp -Rp
0 1000 oh Tukang @Rp -Rp
0,0100 oh Kepala Tukang @Rp -Rp
o,oo50 oh Mandor @Rp -Rp
7,AOAO M' Memosong 1m'list profil Multi Boord 5 cm I-'.....--1
1,0500 List Plafond Multiboard 5 Cm @Rp -Rp
o 0100 Kg Paku Sekrup @Rp -Rp
0,0500 oh Pekerja @Rp -Rp
0,0500 oh Tukang @Rp -Rp
0,00s0 oh Kepala Tukang @Rp -Rp
o,m30 oh Mandd @Rp =Rp
siltDf 97@!2-2@7
PEKENAAN PENUruP LANfA' DAN D'NDING
vt.T.3&2W-C
PEKENAAN PENGECATAN
l,M M2 1m2Mengecotan8idongKoyu8oru(7topbPtamir),7LapiscotDosor,zLaPbcatcen,,ffi
0,2000 Ke Cat Meni Kayu @Rp - -Rp
0,1sm Ks Plamir @Rp - -Rp
0,1700 Kg Cat Dasar @Rp - -Rp
0,2600 Kc Cat Kayu @Rp - -Rp
0,0700 0h Pekerja @Rp - -Rp
0,0090 0h Iukang @Rp - --Rp
0,0060 0h Kepala TukanE @RP - -Rp
0,0030 0h Mandor @. Rp - -Rp
1,0000 1 m2 Pengeetan Tembok Baru ( 1 Plamir, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis Cat Penutup ) t--1
0,1000 Kg Plamir @Rp -Rp
o,1000 Kg Cat Dasar @Rp -Rp
0,2600 Kg Cat Tembok @Rp -Rp
0,0200 oh Pekerja @Rp -Rp
0,0630 oh Tukang @Rp -Rp
0,0060 oh Kepala Tukang @Rp -Rp
0,0030 oh Mandor @Ro -Rp
1,0000 PenBecatan Permukaan gaja Dengan Meni Besi t-F,;-]
0,1000 KC Meni Besi @Rp - -Rp
0,0100 Bh Kuas @Rp _ =Rp
0,0200 oh Pekerja @Rp - -Rp
0,2000 oh Tukang @Rp - -Rp
0,0200 oh Kepala Tukang @Rp - -Rp
o,olco oh Mandor @Rp - -Rp
DAFTAR HARGA DAN BAHAN
A. TENAGAKERJA
Pekerja oh Rp
Iukang oh Rp
Kepala Tukang oh Rp
Mandor oh Rp
B. BAHAN
No Ilescription Satuan
Unit Total Harga
Haroa
TOTAL HARGA
II. AlR BLAST FREEZER KAP. 5 TON
Satuan
No Description Unit Tohl Harga
Harqa
TOTAL fIARGA
iI
,l
i
I
1
li
III. ANTEROOM
Satuan
No Description Unit Total Harga
Haroa
2 REFRIGERATION MACHINE
Air Condationer ( AC ) Solite Merk Panasonic 2 Uni
- Scroll Compressor 1 HP
TOTAL HARGA
!V. LOADING ROOM
Satuan
No Description Unit Total Harga
Haroa
2 REFRIGERATION MACHINE
- OAir Condationer ( AC ) Splite Merk Panasonic 2 Uni
- Scroll Compressor 1 HP
t
RENCANA KERJA DAN SYARA I-SYARA I
SPESIFIKASI TEKNIS
A. PEKERJMN PERSIAPAN
L Pekeriaan Persiapan
1. Pengukuran
1.1. Ukuran titik duga pokok (titik nol) akan ditentukan oleh Direksi, bersama-sama Pemborong.
Selanjutnya titik ini harus ditetapkan permanen dengan tugu beton sedemikian sehingga tidak bisa
berubah-ubah dan digerakgerakan, diberi tanda jelas, Tugu harus dibuat menjadi dasar bagi
setiap ukuran dan kedalaman.
1.2. Penentuan titik lainnya dilakukan oleh pemborong di lapangan dengan alat ukur optic, teropong,
autolevellwaterpass yang baik dan sudah ditera kebenarannya terlebih dahulu serta harus selalu
berpedoman kepada titik duga pokok (titik nol).
1.3. Ketidak cocokan yang mungkin ada antara gpmbar dan kenyataan harus dilaporkan kepada
Direksi. i
2, Siku
Pengukuran Sudut l
2.1. Pengkuran sudut-sudut 90 derajat atarJ bukan, hanya boleh dilakukan dengan alat ukur optic.
2.2. Pengukuran siku dengan benang secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk
bagian-bagian kecil saja
Papan Ba ngu nan (Bo uwpla nk)
3.1. Papan bangunan/bouwplank harus dipasang pada petak-petak kayu yang nyata kuat tertancap di
dalam tanah sehingga lidak bisa bergerakgerak atau berubah-ubah, baik oleh pengaruh cuaca
ataupun karena akibat lainnya.
3.2. Lebar papan bangunanlbouwplank sekurang-kurangnya lebar 20 cm, tebal sekurang-kurangnya
2,5 cm, sisi atasnya harus diketam halus dan rata.
3.3. Tinggi papan bangunanlbouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain harus
dibicarakan dahulu dan disetujuioleh Direksi.
3.4. Papan bangunan/bouwplank dipasang di sekeliling luar bangunan dengan jarak minimal 100 cm
dari tepi luar bangunan.
3.5. Setelah selesai pemasangan papan bangunanlbonwplank, wajib dilaporkan kepada Direksi
untuk pemeriksaan, sebelum pekerjaan selanjutnya dilakukan.
Air Untuk Bekerja
4.1. Air untuk bekerja harus disediakan pemborong dengan membuat sumur lengkap dengan pompa di
lokasi proyek atau rnengambil dari luar, air harus bersih, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-
bahan lainnya yang dapat merusak struktur bangunan.
4.2. Bakair untuk kerja berukuran minimum 1 (safu) m3 dan harus selalu terisi penuh.
5. Listrik untuk Penerangan Lokasi dan Pekerjaan
5.1. Listrik untuk keperluan kerja harus disediakan pemborong dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan dengan daya sekurang-kurangnya1.5 KVA.
Pengamanan Lokasi Kerja dan Kantor Pemborong
6.1. Sebelum proyek dimulai, terlebih dahulu pemborong harus membuat pagar pengaman sekeliling
proyek, dengan batas-batas menurut petunjuk yang diberikan oleh Direksi pelaksana. Kalau tidak
ditentukan lain pagar harus dibuat dari kayu dengan penutup seng setinggi t
175 cm dengan
konstruksi yang cukup kuat dan menjamin keamanan.
6.2. Khusus untuk penempatan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil, harus dibuatkan kotak simpan
yang dipagari papan yang cukup rapat sehingga masing-masing bahan tidak tercampur.
6.3. Pemborong harus membuat gudang penyimpanan peralatan dan material yang harus bebas dari
huian.
6.4. Pemborong harus membuat drainage sementara selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung,
baik untuk pengeringan air hujan maupun untuk pengeringan air tanah, sehingga dapat menjamin
terhindamya proyek dari kemungkinan genangan air hujan yang mengganggu kelancaran
pekerjaan maupun lingkungan sekitar daerah kerja.
6.5. Pemborong harus menjamin keamanan proyek, baik untuk barang-barang milik pemborong sendiri
maupun milik pemberi tugas .Pemborong harus menempatkan petugas-pefugas keamanan
selama 24 jam setiap hari.
6.6. Ukuran luas kantor Pemborong, los kerja serta tempat penyimpanan bahan, diserahkan kepada
Pemborong dengan tidak mengabaikan keamanan, kebersihan dan bahaya kebakaran.
B. PEKERJAAN TANAH
1. Pengupasan Tanah (stripping) dan Penyebarannya Kembali
a. Sebelum penggalian untuk grading dimulai harus dilakukan pengupasan tanah permukaan setebal
10 cm. Hasil kupasan ini apabila dianggap cukup baik untuk lapisan harus ditimbun di tempattempat
penimbunan yang ditentukan oleh Direksi Lapangan, untuk ditimbunkan kembali pada daerah rencana
pertamanan. Apabila Direksi Lapangan menilai bahwa lapisan tanah tersebut tidak memenuhi syarat
untuk lapisan humus, maka harus dikeluarkan dari lapangan.
b. Setelah pekerjaan grading selesai seluruhnya dan bentuk permukaan tanah telah menyerupai rencana,
maka tanah permukaan iusil pengupasan disebar dan diratakan pada keseluruhan tanah yang digarap
sebagai lapisan terakhir, kecuali pada bagian-bagianyang akan dibangun jalan dan bangunan.
i'
2. Penggalian Tanah Untuk Pondasi
l
a. Sebelum penggalian tanah untuk pondasi dimulai harus dilakukan pengupasan tanah permukaan
setebal 10 Cm. Hasil kupasan ini ditimbun di tempat-tempat penimbunan yang telah ditentukan oleh
Direksi Lapangan.
b. Penggalian harus dilakukan sesuai dengan lebar lantai keria pondasi, penampang lereng galian kiri
kanan dimiringkan minimal 10 derajat ke arah luar pondasi.
c. Dasar galian harus mencapai tanah keras apabila ternyata tidak sesuai dengan rencana gambar
pondasi, maka pemborong diharuskan melapor kepada Direksi Lapangan untuk diminta kepufusannya.
d. Jika pada galian terdapat akar-akar kayu, kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat),
maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang diisi dengan pasir urug lapis demi lapis
dan apabila dimungkinkan disiram dengan air tiap lapis sampai jenuh, sehingga mencapai permukaan
yang diinginkan.
a. Pengurugan tanah pondasi dilakukan berdasarkan petunjuk Direksi, dimana macam pekerjaannya
tergantung pada bentuk pondasi bangunan.
"b.
Setelah pemasangan pondasi cukup kuat atas ijin Direksi, lubang-lubang galian dapat diurug kembali.
Pada bagian dalam bangunan diurug dengan pasir urug, sedangkan bagian luar bangunan cukup
diurug dengan tanah galian.
c. Pengurugan harus lapis demi lapis, dan bila memungkinkan disiram air untuk mendapatkan kepadatan
atau dengan cara lain yang disetujui. Tebal setiap lapisan maximum 10 cm.
d. Tanah bekas galian harus dibuang atau ditimbun diluar bouwplank dengan penempatan yang cukup
rapih. Tanah antara bouwplank dan galian harus tetap bebas daritimbunan tanah.
Apabila terjadi kondisi tanah tidak memungkinkan dilaksanakannya pondasi sesuai gambar rencana,
maka pemborong wajib melaporkan hal ini kepada Direksi dan pihak Direksi akan mengambil
kesimpulan.
f. Pemborong wajib membuat paritparit buangan air dari galian pondasi, agar pada saat hujan air tanah
tidak menggenangi lobang galian,
a. Tanah yang mengandung pasir, dengan kualitas pasir yang lebih kasar dari pada pasir pasangan,
dapat rnenggunakan pasir laut yang sudah dicuci.
b. Tanah yang akan diurug dan tanah urugnya harus bebas dari segala bahan-bahan yang dapat
membusuk atau mempengaruhi kemantapan urugan yang akan dilaksanakan.
5. Pekeriaan Tanah
a. Pekerjaan penggalian, perataan, pengukuran dan lainlain (kalau ada) bagian dari pekerjaan tanah ini.
b. Untuk galian pondasi-pondasi disesuaikan dengan gambar kecuali ditentukan lain, menurut keputusan
Direksi.
c. Lobang galian pondasi harus cukup lebar sehingga waktu mengerjakan pasangan pondasi atau
pengeooran beton tidak terganggu, untuk ifu dasar galian harus rata dan bersih dari akar-akar pohon
dan lainlain
d. Apabila kondisi tanah tidak memungkinkan dilaksanakannya pondasi sesuai gambar rencana, maka
pemborong wajib melaporkan hal ini kepada Pengawas Direksi dan Pihak Direksi akan
memberitahukan keputusan apa yang akan diambil.
e. Apabila pada dasar galian terdapat akar-akar atau tanah masih lunak, maka harus digali sampai
memenuhisyarat tanah yang cukup baik sesuai dengan pertimbangan Direksi.
f. Pemborong wajib membuat parit-parit pembuangan air dari galian pondasi, agar pada saat hujan atau
air tanah/tinggi tidak menggenangi lubang galian pondasi.
b. Mengurug Galian
Pada umumnya pengurugan dilakukan dengan memakai tanah galian yang baik, kecuali ditunjukkan
dalam gambar, maka bahan (material) untuk urugan adalah tanah campur pasir/krikit yang dipadatkan
lapis demi lapis.
Setiap lapis tidak lebih dari 20 cm dan tidak boleh ada batu yang lebih besar dari 2,5 cm. Tanah urug
juga harus bersih dari bahan organik dan sisa tumbuh-tumbuhan tergantung pada kondisi setempat,
untuk pemadatan dapat digunakan stamper, timbris sebenat 5 kg atau alat mekanik lainnya untuk
menambah kepadatan, Direksi dapat memerintahkan agar tanah urug tersebut dijemur atau sebaliknya
. dibasahi terlebih dahulu hingga mencapai kadar air optimal. Pekerjaan urug tanah yang dilakukan tjdak
- memenuhi persyarahn sehingga mengakibafl<an permukaan tanah furun kembali, harus diulang segera
setelah perintah pertama dari Direksi, dan jika diperlukan urugan harus diulang berkali-kali, sampai
dengan permukaan yang diminta pada gambar rencana dan sesuaidengan petunjuk Direksi.
d. Urugan Pasir
Urugan pasir dilakukan selapis demi selapis dan pemadatannya juga dilakukan selapis demi selapis,
dimana lapisan maximum 20 cm.
- Setiap urugan pasir disiram dengan air hingga padat
- Setiap tanah gemburyang dibuang diisikembalidengan pasir hingga rata dan padat.
Kelebihan Urugan
Kelebihan pasir setelah pengurugan selesai harus diangkut dari tempat-tempat pekerjaan dan segala
biaya ditanggung kontraktor.
g. Pengeringan
Kontraktor harus menyediakan alatalat yang digunakan untuk mengeringkan lokasi pekerjaan selama
pelaksanaan pekerjaan. Air yang dibuang itu tidak boleh mengakibatkn kerusakan ahu merugikan
penduduk setempat, atau mengakibatkan gangguan pada fasilitas umum.
Setiap keruskan yang timful akibat lidak sempumanya sistim pengeringan, baik kerusakan terhadap
pekerjaan ini maupun terhadap bangunan milik penduduk atau umum, harus diperbaiki atas biaya
kontraKor sendiri.
Peke$aan Timbunan
Semua jenis pekerjaan timbunan harus dilakukan ditempat yang telah dikeringkan. Sebelum pekerjaan
dilakukan, Direksi harus memberikan persetujuan terlebih dahulu.
Alat yang dipakai harus sesuai dengan kebutuhan dan disetujui oleh Direksi. Daerah kerja yang harus
dilindungi terhadap masuknya air selama pekerjaan berlangsung dengan cara membuat parit-parit
lokasi.
drainase disekeliling
i
Tanah Timbunan !
Kekurangan tanah timbunan harus dipenuhi dengan mendatangkannya dari tempat lain yang harus
disetujui oleh Direksi terlebih dahulu. Pengambilan tanah untuk timbunan ini harus dilakukan dengan
memperhitungkan keamanan terhadap longsor.
Luas dan dalam lobang galian harus ditentukan oleh Direksi.
a. Bahan pasir dapat berubah pasir alami atau bahan halus yang diperoleh dari hasil mesin pemecah
batu. Bahan pasir harus cukup kuat, tidak rapuh, berbutir tajam, keras, bersih.
b. Komposisi gradasinya terdiri dari butir butir yang beraneka ragam besarnya dan tidak mengandung
lumpur dari 5 %. Apabila kadar lumpur melampaui 5 Yo maka aggregate halus harus dicuci. Pasir
sebagai bahan bangunan harus pula bebas dari bahan-bahan organik yang dapat merusak fungsinya
pada konstruksi.
a. Aggregate kasar dapat berupa kerikil alam atau batuan-batuan yang diperoleh dari pemecahan bafu.
b. Bahan ini harus terdiri dari butir-butir yang kasar dan tidak berpori, tidak mengandung butir-butir yang
pipih melampaui2Aa/o dari berat aggregate seluruhnya,
c, Aggregate kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % terhadap berat kering, dan juga bebas
dari bahan-bahan yang dapat merusak seperti zal-zalyang reaktif alkali.
d. Komposisi gradasi terdiri dari butir-butir yang beranekafiagam besarnya, bervariasi antara 5 - 80 mm,
Dalam segala hal syarat-syarat inidisesuaikan dengan ketentuan dalam PBI 1971
4. Air Kerja
a. Air kerja adalah air yang tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam-garam, bahan organik atau
bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan, bersih dan dapat lanjut.
b. Jika ada keragu+aguan dalam penentuan kualitas maka pemborong diminta untuk mengirim contoh air
ke laboratorium resmi yang ditunjuk guna dapat diselidiki lebih lanjut.
c. Selama air di lokasi bangunan belum dapat persetujuan untuk digunakan sebagai air kerja, maka pihak
pemborong harus dapat mengadakan air dari sumber lain yang disetujui.
5. Batu Bata
a. Semen batu bata dipergunakan harus berkualitas baik yang berwarna merata, sisi-sinya tegak lurus
satu sama yang lain, harus lurus dan rapih serta mempunyai ukuran/bentuk yang sama pejal dan relatif
utuh.
b. Menggunakan bafu merah kualitas baik yarirg terbakar matang dengan maximum 10 % untuk bata
merah yang pecah.
c. Dimensi (12x24 x 4) cm: atau sesuai produksi setempat dengan persetujuan Direksi.
6. BatacolBata Tela
a. Batu tela yang dipakai harus terdiri atas cetakan press dengan campuran semen banding karang/padas
=1:5.
b. Ukuran batu tela harus sedemikian rupa sehingga jumlah yang diperlukan untuk 1 Mr pasangan
berkisar antara 145 sld 155 buah.
7. Batu Belah
a. Bahan batu belah kecuali dipersyaratkan lain harus sesuai dengan PUBB 1977 Nl - 3.
b. Batu belah yang dipakai ialah batu belah minimum 3 sisi,
c. Ukuran batu belah maximum 30 cm, dan slrukfumya harus cukup keras dan awet.
Pengujian terhadap kekerasan apabila diperlukan harus dapat memenuhi ketentuan pada pengujian
. abrasi.
L Kayu
a. Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-
kekurangan yang lebih berhubungan dengan pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai
. konstruksi.
b, Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada.
Demikian pula mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak ditentukan lain maka harus mengikuti
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam SNI 03-2445-1 991
c. Kayu ini harus mempunyai kelembaban kurang dari 12 %. Untuk bahan yang mempunyai ketebalan,
kurang dari 15 % untuk ketebalan lebih 25,4 mm ( 1 inch)
d, Dihindari adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu
melintang. Syaratsyarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat SNl. Unfuk kayu
kamper Kalimantan kelembabannya tidak dibenarkan melebihi 12 %.
e. Toleransi terhadap ukuran kayu yang tertena pada gambar hanya diperkenankan berbeda tidak lebih
dari3 mm.
9. Baia Tulangan
a. Tulangan beton yang digunakan dalam batang-batang baja baru dan harus mempunyaitegangan leleh
minimum 2.400 Kg/Mz dan tegangan maximum 3.600 Kg/M2.
Bahan tensebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan PBI 1971 dan SK SNI S-05-
1989
b. Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan yang ditentukan oleh SK
sNt &PBl 1971.
c. Sebelum baja tulangan dipasang, harus bersih dari karat, minyak, gemuk dan bahan-bahan lain yang
dapat mengurangi daya lekat terhadap beton.
d. Batang fulangan dapat berupa batang polos atau bahan yang di profilkan tergantung kepada kebutuhan
yang disesuaikan dengan gambar pelaksanaan pekerjaan.
e. Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm dan tidak bersepuh
seng.
1. Umum
:
1,1. Yang disebut dengan bahan bangunan ialah semua bahan yang dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan sebagai tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini serta
gambar-gambarnya. i
1.2. Semua bahan bangunan harus berkualitas baik, dan mendapat persetujuan dari Direksi.
1 .3. Dalam jangka waKu 2 x 24 jam semua bahan-bahan yang dinyatakan ditolak oleh Direksi supaya
dikeluarkan dari proyek, dan apabila tdrnyata bahan-bahan tersebut masih dipagunakan oleh
pemborong, maka Direksi berhak memerintahkan pembongkaran kembali dan segala hal kerugian
yang diakibatkan menjadi tanggungjawab pemborong sepenuhnya.
2. Pemeriksaan
2.1. Semua bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini, harus disetujui oleh Direksi sebelum
dipergunakan.
2.2. Pada perselisihan dengan pemborong tentang pemeriksaan bahan-bahan, Direksi berhak
meminta kepada pemborong untuk mengambil contoh+ontoh, bahan-bahan yang telah
didatangkan untuk diperiksa di laboratorium.
2.3. Selama ini pemborong dapat melanjutkan pekerjaan tapi sama sekali atas tanggungan sendiri,
dengan kemungkinan bahwa bahan-bahan tersebut harus disingkirkan.
2.4. Semua biaya pemeriksaan oleh laboratorium tersebut dipikul oleh pemborong.
"a. Pipa paralon yang digunakan sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam
I peraturan untuk bahan bangunan di lndonesia.
b. Pipa paralon harus dalam keadaan baru dan tanpa cacat setelah ada di lokasi/lapangan.
a. Mutu pipa yang digunakan sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam
peraturan umum untuk bahan bangunan.
b. Pipa harus dalam keadaan baru dan tanpa cacat setelah ada di lokasi/lapangan.
a. Mutu pipa yang digunakan sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam
perafuran umum atau bahan bangunan.
b. Pipa harus dalam keadaan baru dan tanpa cacat selelah ada di lokasi/lapangan.
a. Syarat umum pekerjaan beton bertulang ini mengikuti sepenuhnya Peraturan Beton lndonesia tahun
1e71 (Nr - 2)
b. Konstruksi beton bertulang untuk seluruh bagian harus mencapai mutu beton yang ditentukan sesuai
gambar kerja dinyatakan berdasarkan hasilpemeriksaan di Laboratorium ujiyang disetujuioleh Direksi
Lapangan.
c. Konstruksi beton dibuat sesuai dengan ukuran-ukuran termasuk besi penulangan dan sengkangannya, .
yang tertera dalam gambargambar rencana pelaksanaan dan detail struktur beton. Apabila terdapat
ukuran-ukuran pada gambar rencana arsitektural dan gambar rencana struktur beton, pemborong
diwajibkan memberitahukan secara tertulis kepada Direksi Lapangan dan meminta keputusannya
sebelum mengadakan pelaksanaan tersebut.
d. Pemborong diwajibkan membuat rencana pengecoran, mulai dari pondasi beton hingga seluruh
pekerjaan beton selesai dengan diberi catatan-catatan mengenai bagian yang dicor, tanggal, kode
gugus test, jam pengecoran dan lainlain.
e. Untuk mencegah gangguan cuaca, dianjurkan agar disediakan tenda-tenda/penutup plastik
secukupnya sehingga jalannya pekerjaan pengecoran tetap lancar.
f. Pada setiap sambungan pengecoran diharuskan rnenggunakan "additeve" (bahan hmbah) yang
khusus unfu k itu. Penggunaannya harus memenuhi pprsyaratan.
g. Penggunaan additive unfuk fujuan mempercepat pengeringan beton, dapat dilakukan tanpa
mengurangi mutu dan kekuatan beton. 1
h. Permukaan beton harus dilindungi dari pengeringan yang terlalu cepat atau tidak merata, antara lain
dengan dibungkus atau ditutup dengan SCMPAFT 310 (reinforced building pape|.
i. Selama pelaksanaan pengecoran beton, pemborong diharuskan membuat kubus beton ukuran 15 x 15
x 15 cm, dibuat ditempat pengecoran untuk diperiksa ke laboratorium pemeriksaan beton.
j. Test kubus berpedoman kepada PBI 1971 yaitu pasal-pasal 4.6 dan 4.7.
k. Kekentalan campuran beton harus diperiksa dengan pengujian slump dengan kerucut terpancung,
ukuran diameter dibawah 20 cm, diameter diatas 10 cm dan tinggi 30 cm kerucut diisi dengan adukan
beton dalam 3 lapis yang sama tebal masing-masing ditusuk-tusuk dengan besi baja 16 mm. Setelah
muka bidang atasnya merata, maka 30 detik kemudian kerucut ditarik keatas penurunan puncak
kerucut diukur terhadap tinggi semula.
Unfuk bagian pondasi ditenfukan perafuran maximum 10 cm, minimum 7,5 cm unfuk bagian lainnya
peraturan maximum 9 cm, minimum I cm.
l. Untuk pembuatan tulangan untuk batang-batang yang lurus dan dibengkokkan sambungan kait-kait
pembuatan sengkang disesuaikan dengan persyaratan yang tercantum pada PBI 1971.
m. Pemasangan tulangan harus sedemikian rupa sehingga tidak mengalami perubahan bentuk maupun
tempat selama pengecoran berlangsung.
in. Toleransi pembuatan dan pemasangan tulangan disesuaikan dengan persyaratan PBI 1971.
'0. Besi beton yang digunakan dengan mutu sesuai gambar kerja.
p. Subsitusi pembersihan dapat dilakukan hanya atas pensefujuan Direksi Lapangan.
q. Untuk seluruh plat beton atap, ditambahkan tulangan susut.
r. Pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton (beton moten)
S. Takaran{akaran untuk semen, aggregate dan air harus disetujui terlebih dahulu oleh pengawas ahli.
t. Adukan beton yang tidak memenuhi syarat-syarat seperti sudah mengeras sebagian, tercampur
dengan bahan-bahan asing atau terlalu encer tidak boleh dipergunakan.
Melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiran cetakan+etakan sampai
jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian pemeriksaan penulangan dan penempatan
penahanan jarak-iarak.
v. Jarak antara tempat mengaduk dan mengecor supaya diambilsedikit mungkin.
w. Pengadukan beton supaya dilakukan dengan hati.-hati dan dijamin kelancanannya, sehingga tidak
berceceran dalam perjalanan dan tidak terjadi perbedaan waktu peningkatan yang besar antara beton.
x. Alat penggentar harus digunakan berdiri 90 derajat, hanya dalam keadaan khusus diperkenankan
menyentuh tulangan.
Ujung penggentar harus diangkat dari dalam adukan apabila adukan terlihat mulai mengkilap disekitan
ujung penggentar, atau kurang lebih sebelum 30 detik.
v Penghitun pengecoran hanya dilakukan pada tempat-tempat yang disetujui Direksi Lapangan didalam
pola rencana pengecoran.
Bekesting
a. Bekesting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar pada waktu
pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran, ketinggian serta posisi dari pada beton yang dicetaldtercetak. Perencanaan
pelaksanaan, serta pembongkaran bekesting harus sesuai dengan cara-caru yang disarankan dari
kriteria didalam Nl-2 Bab 5.1 dan Bab 5.8. Permukaan bekesting yang berhubungan dengan beton
harus benar-benar bersih sebelum penggunaannya.
b. Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat mencegah difleksi bahan-bahan
bekesting. Bekesting beserta sambungan-sambungannya harus rapat sehingga dapat mencegah
kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang pembukaan sementara harus
disediakan didalam bekesting untuk memungkinkan pembersihan bekesting.
c. Seluruh bekesting harus mengikuti persyaratan-persyaratan dalam normalisasidibawah ini :
- Nt-2
- Nl-3 r
d. Bekesting untuk beton cor ditempat biasa bahannya dapat dibuat dari kayu jenis "meranti" atau jenis
lain yang starap yang disetujui oleh ahli.
e. Bekesting Untuk Beton Pracetak
Bahan bekesting terbuat dari metal "slip From" atau bahan-bahan lain yang disetujui oleh ahli.
f. Bekesting Untuk Beton Expoised Cor Ditempat
Untuk kolom : Playwood 18 mm dengan frame 5/10
Untuk balok : Playwood 12 mm untuk bagian dasar dan 1 0 mm untuk bagian
samping-samping. Untuk bidang luas/dinding : Playwood 1B mm.
g. "From Ties" untuk beton "exposed" harus dari jenis yang mudah dilepas, dapat terkunci dengan baik
dan tidak berubah pada saat pengecoran atau penggrojokan dilaksanaan.
Pemborong harus mendapatkan ijin terlebih dahulu dari Direksi Lapangan sebelum dapat
menggunakan "From Ties"
h. "Chamter Strips" dibuat dari jenis kayu yang baik dan dibentuk menurut ukuran-ukuran yang tertera
pada gambar-gambar.
i. Bahan pelepas acuan (realising agent) harus sepenuhnya digunakan pada semua acuan untuk beton
exposed. Bahan ini harus setaraf dengan "Calstrips" buatan ceemment Aids Australia.
j. Syaratsyarat yang harus dipenuhi untuk pemakaian bekesting beton exposed :
" 1. Tidak akan mengalami deformasi, sehingga bekesting harus cukup tebal dan terikat kuat.
. 2. Harus kedap air dengan menutup semua celah-celah bekesting.
3. Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam bekesting.
k. Bekesting harus dibongkar dengan cara yang sedemikian rupa sehingga dalam menjamin keselamatan
penuh atas struktur-struktur yang dicetak dengan memperhatikan persyaratan-persyaratan minimum.
l. Bagian struktur beton vertikal disanggah dengan penturapan, bekesting boleh disanggah selama 24
jam, dengan syarat bahwa betonnya telah cukup keras dan tidak cacat karena pembongkaran tersebut.
m. Bagian-bagian struktur beton yang disanggah dengan penumpuh tidak boleh dibongkar sebelum
betonnya mencapai kekuatan minimal untuk menyangga beratnya sendiri dan beban-beban
pelaksanaan dan atau beban-beban bahan yang akan menimpa bagian struktur beton tersebut.
n. Dalam hal apapun bekesting pada jenis struktur ini tidak boleh dibongkar sebelum berumur 7 (tujuh)
hari, sedemikian juga bekesting-bekesting yang dipakai untuk mematangkan (cliring) beton tidak boleh
dibongkar sebelum dianggap matang.
a. Bagian ini meliputi pekerjaan perlengkapan dan pemasangan komponen kayu yang
terbuka, termasuk
:
- Batu bata
- Semen
- Pasir
- Air kerja
Kualitas bahan yang dipakai harus memenuhi syarat seperti yang ditentukan
dalam persyaratan bahan
pokok.
c. Batu.merah yang akan dipasang harus direndam air hingga menjadijenuh.
d. Perekat yang digunakan berupa adukan 1 pc:2 ps untui'nagian yang
kedap air /Transram sedangkan
untuk bagian lain menggunakan adukan 1 pc : 5 ps.
Jarak spesi maxlmum '1 cm. Tiap{iap spesi harus dibuat selang-seling dan
rapih.
8. Plumbing
a. Syarat umum pemasangan dan bahan untuk jaringan plumbing berpegang/berpedoman kepada
pedoman plumbing 1974.
b. Untuk saluran air minum dan air buangan digunakan pipa baja galvanize (GlP) produksi Dalam Negeri.
c. Ukuran yang tertulis dalam Gambar Rencana dan Spesifiksi Teknis adalah diameter dalam (lnside
Diameter)
d. Penilaian baik atas pekerjaan jaringan plumbing ditentukan berdasarkan pemeriksaan dan pengujian
dilakukan oleh Direksi Lapangan.
e. Seluruh jaringan plumbing harus dibuat dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dari
ruang dan pipa-pipa yang menembus beton harus sudah terpasang pada waktu pengecoran.
Pembobokan untuk pemasangan pipa pada beton, terutama beton exposed tidak diperbolehkan.
Penempatan kran-kran floor drain dan lain.lain, harus memperhatikan pola dari pasangan finishing
dinding dan lantai sehingga terlihat serasi dan'rapih.
9. Listrik
a. Semua pekerjaan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh perusahaan yang terdaftar sebagai lnstalatir.
b Standard dan referensi yang digunakan dalam pelaksanaan instalasi listrik disini mengikuti peraturan
umum instalasi listrik (PUIL) '1977 dan standard dari negara lain seperti : VDE, BS, NEC, DlN, NEMA.
c. Gambar-gambar instalasi listrik menunjukkan pekerjaan instalasi listrik yang akan dikerjakan dimana
didalamnya digambarkan besaran-besaran listrik, kedudukan alatalat listrik dan spesifikasi-spesifikasi
lainnya dibuat oleh kontraktor.
Untuk pekerjaan dalam garis besar harus seperti yang ditunjukkan dalam gambar, dapat dirubah untuk
disesuaikan dengan kondisi lapangan atau bangunan atas persetujuan dari Direksi. Persetujuan
tersebut diatur tidaklah membebaskan pemborong dari kewajiban untuk memasang instalasi dengan
cara yang ahli, yang betul dan tepat fungsi dan ukuran-ukurannya.
Gambar-gambar arsitektur, struktur, plumbing, Drainage, Alr Conditioning dan kontak-kontak lainnya
haruslah menjadi referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan. Pemborong harus
menyerahkan Shop Drawing untuk disetujui konsultan sebelum mulai pelaksanaan dan menyerahkan
As Built Drawing sebanyak 4 (empat) rangkap sesudah pemasangan selesai.
Pelaksanaan pekerjaan electrical harus selalu mengadakan koordinasi dengan pelaksana-pelaksana
pekerjaan lain seperti pekerjaan sipil, pekerjaan finishing dan lain-lain.
Pemborong menyediakan semua insert, sleeve dan lain-lain peralatan tambahan yang dibutuhkan yang
harus ditanam di dalam beton atau pekerjaan pemasangan lainnya di tempat yang perlu.
f. Pemborong diharuskan menyerahkan daftar dari material-material yang akan digunakan untuk disetujui
oleh Direksi. Daftar harus dibuat dalam rangkap 2 (dua) disertai dengan brosure, katalog, alamat
manufacture dan keterangan-keterangan lain yang diperlu kan.
Kadar kelembaban kayu yang digunakan untuk pekdrjaan di dalam ruangan serta untuk sambungan
harus kurang dari 15 % dan kayu untuk konstruksi harus kurang dari 20 %.
Kadar kelembaban yang disyaratkan tersebut adalah untuk bahan bila diserahkan dilapangan dan
kadar kelembaban tersebut harus dipelihara sbmpai bangunan selesai.
1. Untuk bekesting beton dipakai kayu setempat kelas ll yang cukup kering/plywood sesuai dengan
finishing yang diminta menurut bentuk dan garis ketinggian dan dimensi dari beton sebagaimana dalam
gambar.
2. Untuk papan bekesting dipakai kayu setempat sejenis terantangiplaywood
3. Untuk balok kayu dipakai kayu setempat kualitas baik.
4. Bekesting ini harus cukup kuat/ditunjang untuk menahan getaran-getaran vibrator dan kejutan gaya-
gaya lain yang mungkin diterimanya tanpa berubah bentuk.
5. Pembongkaran bekesting hanya boleh dilakukan seijin Direksi.
6. Semua pekerjaan tersebut harus dicatat dari pengecoran, dan pembuatan bekesting dari setiap bagian
pekerjaan. Semua pekerjaan tersebut harus sesuaidengan pBl 1971.
a. Pelaksanaan pekerjaan dan persyaratan pekerjaan pondasi batu kali, harus mengikuti ketentuan dan
syarat-syaratyang disebutkan dalam pasal i-r t;;;oi,":;.,1;',:,",;,rj:ii.ii,:i;i'r i:,,:r, ,.:rt:ri, lt:,;: :t,,r:;.: ;,:ttit;rt.l.
b. Sebelum pemasangan dilakukan kontraktor harus mempelajari letakletak dari saluran yang menembus
pasangan serta stek-stek besi kolom yang harus disediakan agar pekerjaan bongkar pasang tidak
terjadi.
Pada saat pemasangan lobang tidak boleh tergenang air.
1. Dinding Bata
a. Sebagian besar dinding dari batu bata merah dengan menggunakan adukan campuran 1 semen pc : 5
Pasir.
b. Untuk semua dinding mulai dari permukaan sloof sampai setinggi 20 cm diatas permukaan lantai dalam
ruangan dan semua dinding disekeliling WC dan kamar mandi, mulai dari permukaan sloof sampai
setinggi 150 cm diatas permukaan lantai, digunakan aduk rapat air dengan campuran 1 semen pc: 3
Pasir.
c. Baiu bata yang digunakan batu bata ex. lokal dengan kualitas terbaik yang disetujui Direksi, siku dan
sama ukurannya.
d. Sebelum digunakan batu bata harus direndam di dalam bak air atau drum hingga jenuh.
Setelah bata terpasang dengan aduk, naUsiar-siar harus di kerok rapih dan dibersihkan dengan sapu
lidi dan kemudian disiram air.
f. Pasangan dinding bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar/siar telah
dikerok sedalam 1 cm serta dibersihkan.
g Pemasangan dinding bata dilaksanaan bertahap, setiap tahap terdiri dari maximum 24 lapis setiap
harinya, diikutidengan cor kolom praktis.
Dinding batu bata yang luasnya lebih besar dari 12 M2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat
(kolom praktis) dengan ukuran '12 x 12 cm, sesuai dengan lebar bata dengan tulangan pokok ukuran 4
O 10 mm, beugel O8 - 20 cm.
h. Pembuatan lubang pada pasangan bata untuk steiger'sama sekali tidak diperkenankan.
i. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap pekerjaan beton (kolom. balok, lisplank, dll)
harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm jarak 20 cm, yang terlebih dahulu ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 40 cm, kecuali ditentukan lain.
j. Batu bata yang pecah hanya boleh dipakai untuk hubungan batu dan ukurannya tidak boleh kurang dari
%batu.
k. Untuk profil-profil digunakan reng-reng atau bila kayu tahuniyang sekualitas yang lurus dan kuat. Tidak
dibenarkan menggunakan bambu.
L Untuk ketetapan dan kelurusan tembok digunakan alat waterpass serta benang.
m. Pembuatan perancah tidak boleh menembus tembok.
n. Setiap pasangan harus kontinyu, dibasahi sampai keras.
Semua dinding dari permukaan atas rollag sloof hingga setinggi 20 cm diatas lantai.
- Semua dinding dariatas permukaan slooflrollag sampai setinggi
.t50
cm diatas permukaan lantai
untuk kamar mandi/WC.
c. Sebelum pemasangan batu tela direndam air hingga jenuh.
d. Dinding batu tela umumnya terdiri daridinding %batu.
e. Semua dinding harus dipasang secara rata (waterpas) serta tegak lurus lantai. Untuk ini digunakan
profil-profil serta benang dan alat waterpas
f. Setiap jarak 3 s/d 4 M'atau dinding seluas 12 M2 harus dipakai penguat dari beton bertulang.
g. Setiap selesai pemasangan, maka pada sambungan pasangan harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan
agar memudahkan pekerjaan plesteran nantinya.
a. Bahan kayu yang dipakai seperti yang disyaratkan pada persyaratan bahan kayu.
b. Sebelum kosen dipasang, agar diperhatikan dan diteliti kembali letakletak dan ukuran-ukuran lubang-
lubang pintu maupun jendela serta tipetipe jendela maupun pintu yang akan dipasang.
c, Kayu yang dipakai adalah kayu klas l, kecuali ditentukan lain.
d. Ukuran kosen adalah 6/'12 (ukuran jadi), atau disesuaikan dengan gambar.
e. Detail-detail kosen dan sambungan material lain harus disesuaikan dengan type pintu yang akan
terpasang kosen harus lurus dan siku.
f. Semua kosen tidak dibenarkan dipulas dengan cat, vernis ataupun menie sebelum diperiksa dan diteliti
oleh Direksi.
g. Angker-angker dan dokumen kosen yang dipakai harus sesuai dan memenuhi syarat yang telah
ditentukan dalam Bab untuk pekerjaan ini.
h. Pemborong harus memperhatikandan menjaga supaya bidang-bidang kayu yang tedihat tidak boleh
ada lubang-lubang paku bekas penyetelan penunjang ataupun penyiku.
i. Setelah dipasang perlu diberi bahan pelindung terhadap benturan.
j. Rangka daun pintu dari kayu jati ukuran disesuaikan dengan gambar-gambar detail untuk rangka kayu
yang mendatar diberi lubang hawa.
k. Teak playwood digunakan sebagai panil, untuk ditempelkan pada rangka dengan menggunakan
perekat kayu.
L Untuk panil kaca diperhatikan detail-detail dan ukuran-ukuran dari loot yang dipasang
m. Pemasangan/penyetelan semua daun pintu dalam kosen harus baik celah sponing merata sama ialah
2 mm dan lurus.
n. Bingkai daun pintu-pintu kaca adalah kayu jati/lenggud
4. Pekerjaan Plesteran ,
1 . Plesteran tembok baru telah dilakukan sesudah selesainya pemasangan pipa-pipa saluran air dan pipa
listrik.
2. Untuk tembok pasangan bata yang akan diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu sampai
jenuh. Siar-siar dibersihkan, dikeruk masuk dalam 1 cm.
3. Plesteran yang digunakan :
- Untuk tembok bagian dalam/luar pada umumnya dipakai campuran 1 pc : 5 psr.
- Untuk tepi sudut carnpuran 1 pc :4 psr
- Untuk beton campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr
- Untuk pasangan trasram, termasuk tembok pada toilet, WC, urinior dan kamar mandi campuran 1
pc : 2 psr setinggi 1,5 M dari lantai.
4. Bagian beton yang akan diplester terlebih dahulu harus dikasarkan dengan pahat sebelum di plester
dibasahi dahulu dengan air semen encer.
5. Acian/penyelesaian plesteran batu boleh dikerjakan setelah plesteran cukup kering minimal selama 7
hari, sehingga cukup waktu bagi adukan yang akan menyusut, untuk acian dipakai acian semen/pc
- murni.
a. Saluran talang yang dibuat dari pipa paralon atau dari seng dan dipasang dengan rapih.
b. Pipa paralon atau seng harus dicat dengan warna yang sesuai dengan wama tembok yang
bersangkutan kecuali ditentukan lain.
1. Keran lt
a. Semua keran yang dipakai adalah semutu mqrek KIA ex. dalam negeri, atau setaraf dengan chromed
finish. ukuran disesuaikan dengan keperluan"masing-masing sesuai gambar plumbing dan brosure alat-
alat sanitair. Keran-keran tembok dipakai yarig berleher panjang dan mempunyai ring dudukan yang
harus dipasang menempel pada dinding. Keran-keran yang dipasang di halaman harus mempunyai ulir
untuk sambungan slang. Selang-selang untuk metal sink diruang saji dan dapur disambung dengan
pipa leher angsa (extension).
b. Stop kran dapat digunakan bahan kuningan dengan putaran benryarna hijau, diameter dan penempatan
sesuai dengan gambar untuk itu.
c. Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus sesuai
dengan gambar-gambar untuk itu.
a. Untuk saluran air kotor juga digunakan pipa PVC dengan ketebalan 5 mm dari merk "paralon dan
Benlon", produksi dalam negeri. Pemilihan salah satu merek produksi adalah mengikat untuk semua
proyek.
b. Jaringan-jaringan harus dilengkapi dengan pipa hawa (vent) sesuai gambar. Pipa hawa harus dipasang
. sekurang-kurangnya 15 cm dari muka banjir alat sanitair tertinggi dengan kemiringan 2 o/o. Pipa hawa
. yang menembus atap harus dibuat tahan cuaca, ujung atas terletak 15 cm diatas muka atap. Untuk
Vent pipa dipakaii pipa PVC.
c. Sambungan-sambungan pipa PVC memakai sistim "spigot" atau sistim susuk dengan perekat solvent
sement
d. Sambungan-sambungan pipa tanah harus diberi penguat pondasi pasangan bata (1 pc : 2 ps) sampai
kuat yang menyelimuti sekeliling pipa dan kemudian diselimuti pasir urug.
e. Setiap titik simpul T, Y dan X harus diben lubang pembersih (clean out) untuk memudahkan
pemeliharaan.
f. Kemiringan jaringan pipa-pipa mendatar untuk air kotoran (dan air hujan) adalah 1 - 2o/0.
4. Sistim Gantungan
a. Seluruh jaringan air bersih baik horisontal dan vertikal maupun yang tergantung harus diklem ke
tembok atau ceiling dengan klem yang cukup kuat minimalsejarak '1 meter.
b. Dalam sistim jaringan air kotor, seluruh jaringan tegak harus diklem dengan kuat minimal sejarak 1
meter, sama halnya dengan yang datar, dimana jaringan datar harus diberi kemiringan 5 - 10 %
c. Untuk talang air hujan sama dengan sistim jaringan air bersih.
d. Untuk pipa tanah septictank tidak diperlukan penggantung.
- 4. yang sesuai.
Penyambungan kabel dan berisolasi karet atau PVC harus diisolasi dengan pita karet
PVC/protolen.
5. Penyambungan pada kabel yang berisolasi kertas harus diisolasi khusus. Penyekat-penyekat
khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai isolasi tertentu.
6. Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misalnya temperaturtemperatur
pengecoran dan semua lubang-lubang udara harus terbuka selama pengecoran.
e. Saluran Penghantar Dalam Bangunan
1. Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan celling gantung, saluran penghantar
(conduit) ditanam dalam beton
2. Untuk instalasi penerangan di daerah yang mempergunakan celling gantung, saluran penghantar
(conduit) dipasang diatas papan kayu dan diletakkan diatas celling,
3. Untuk instalasi-instalasi outlet lantai (floor outlet), saluran ditanam didalam lantai dengan
menggunakan saluran pipa conduit atau kacal. Ukuran-ukuran lubang pada lantai untuk floor outlet
disesuaikan dengan produk pabrik yang ditawarkan oleh pemborong .
4. Untuk instalasi saluran penghantar diluar bangunan, dipergunakan saluran beton, kecuali untuk
penerangan taman dipergunakan saluran pipa galvanize berdiameter 3 ",
Saluran beton dilengkapi dengan hand-hole untuk belokan-belokan.
5. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunkan pipa conduit logam minimum berdiameter 5//B
". Setiap pencabangan ataupun pengambilan saluran keluar harus menggunakan junction-box
yang sesuai, dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip didalam
junction-box. Junction-box yang terlibat dipakai ex. dalam negeri yang baik, dengan tutup blank-
plate stai nless-steel, albanyranch.
6. Ujung pipa masuk dalam panel harus dilengkapi dengan sockeUlock nut sehingga pipa tidak
mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada
ketinggian muka lantai s/d 2 m harus dimasukkan dalam pipa logam dan pipa harus diklem ke
bangunan pada setiap jarak 50 cm.
a. Sakelar-sakelar
1. Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 5 A - 10 A, 250 V, sakelar pada
umumnya dipakai inbow atau disebutkan lain pada gambar.
2. Jika tidak ditentukan lain, sakelar-sakelar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok
pada ketinggian 150 m diatas lantai yang sudah selesai.
3. Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring, setelannya yang standar dan
dilengkapi dengan tutup persegi. I
4. Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan aritara kotak-kotak yang berdekatan.
b. Stop Kontak
1. Stop kontak haruslah dengan type yang memakai carthing-contact dengan rating 10 A, 250 V AC
2. Semua pasangan stop kontak dengan teg'angan ker)a 220 V harus diberi saluran ketanah.
Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 150 cm dariatas
lantai yang sudah selesai.
3. Stop kontak untuk keperluan rettering dipasang pada jarak 15 cm dari ceiling yang sudah selesai.
4. Floor outlet dipasang dibagian atas dari pada interection box dengan accessories yang sesuai.
3. lnstalasilKonstruksi Panel
a. Kabinet
1. Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 1,5 mm atau dibuat dari bahan
lain seperti polyster atau bakelite.
2. Kabinet untuk "panel board" mempunyai ukuran yang proporsional seperti dipersyaratkan panel
board yang besarnya menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang dipakai
tidak terlalu banyak.
3. FrameiRangka panel harus digroanding
. 4. Pada kabinet harus ada cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "panel board"
. serta tutupnya.
5. Kabinet dengan kawat-kawat "through feeder'' harus diatur sedemikian rupa sehingga ada saluran
dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel board.
6. Setiap panel harus dilengkapi dengan kunci-kunci. Untuk satu kabinet harus disediakan 2 (dua)
buah anak kunci, dengan master key.
b. Pemasangan Panel
1. Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga peralatan dalam panel dengan mudah masih dapat
dijangkau, tergantung dari macam/type panelnya.
2. Bila dibutuhkan alas/penumpuipenggantung, maka pemborong harus menyediakannya, sekalipun
tidak tertera dalam gambar.
c. PanelDistribusiUtama
1. Panel Distribusi Utama harus seperti yang ditunjuk pada gambar kecuali ditentukan lain.
2. Seluruh assembly termasuk housing, bar-bar, alat-alat pelindung harus direncanakan, dibuat,
dicoba dan dimana perlu diperbaikisesuai dengan persyaratan.
3. Panel distribusi utama harus darijenis door type tersebut dari plat baja (metal clad).
4. Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur yang kaku yang bisa mempertahankan
strukturnya oleh stress mekanis pada waktu terjadi hubungan singkat.
5. Rangka ini secara lengkap dibungkus pada bagian bawah, atas dan sisi dengan plat-plat penutup
(metal cald) harus cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk mengatasi kenaikan suhu dari
bagian-bagian yang mengalirkan arus dan bagian-bagian yang bertegangan sesuai dengan
persyaratan PUILI/DE untuk peralatan yang tertutup.
6. Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna terhadap kemungkinan
percikan air. Semua meteran dan tombol transpor yang dipersyaratkan harus dikelompokkan pada
satu papan panel yang bersegel tersembunyi.
d. PullBox
1. Bila ditunjuk dalam gambar atau bila diperlukan oleh kondisi pemasangan, harus dipasang seluruh
pull box pada ketinggian yang cukup dan dari jenis konstruksi yang sama dengan switch board
pada bagian atas dari setiap switch board.
2. Bagian sisi atas dan samping dari pull box harus terdiri dari bagian-bagian yang bisa dibuka lepas.
Dasar dari puul box harus terdiri dari papan asbestos atau bahan tahan api yang semutu dan kabel
yang menuju "individual breaker" harus tegak lurus melalui lubang-lubang yang terpisah-pisah
pada dasar puul box ini.
Penutup atas yang ditempatkan dibagian belakang struktur harus bisa lepas dengan mudah
supaya memungkinkan pembuatan lubang-lubang untuk conduit cabel atau "bus duct" yang
diperlukan.
e. Cadangan/PenyambunganDikemudianHari
1. Bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan maka ruangan-ruangan tersebut harus dilengkapi
dengan bus, klem-klem pemasangan penduk0ng dan lain sebagainya untuk peralatan yang
dipasang dikemudian hari, termasuk ter(inal.
2. Kemudian penyambungan dikemudian hari dapat berupa equipment bush bar panel baru, switch,
circuit breaker danlain-lain. !
Alat-Alat Ukur
1. Setiap panel harus dilengkapi dengan alailalat ukuran seperti pada gambar.
2. Meter-meter adalah dari type "moving iron vane type" khusus untuk panel, dengan skala sirkulair,
flush atau semiflush dalam kotak tahan getaran dengan ukuran 15 x 15 cm2 atau 10 x 10 cm2,
dengan skala linear dan ketelitian 1 %.
3. Posisi dari sakelar putar untuk volt meter dan Ampere meter harus ditandai dengan jelas.
Merek Pabrik
1. Semua peralatan penganan harus diusahakan buatan satu pabrik. Peralatan-peralatan sejenis
harus dapat saling dipindahkan dan ditukar tempatnya pada frame panel.
2. Paneladalah assembling SIEMENS, BBC, AEG
h. Peralatan Pengaman Pemutus Daya
1. Peralatan-peralatan pengaman adalah pemutus daya type draw out tanpa minyak dengan sekering
pembatas arus, pemutus daya dengan rumah (moulded case) dilengkapi dengan sekering
pembatas arus dan pemutus sekering.
2. Arus kerja dari draw out circuit breaker harus sesuai dengan gambar, dengan sekering
berkapasitas interupsi 100.000 KA minimum pemutus sekering harus daritype yang membuka dan
menutup dengan cepat.
t. Lampu-Lampu
1. Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan persyaratan
dan gambar.
2. Untuk lampu pijar memakai lampu holder dan base type Edyson screw, untuk lampu holder type
Edyson screw cable netral tidak boleh dihubungkan ke center control, kecuali dipersyaratkan lain,
lampu flourrescent haruslah darijenis day light.
3. Semua lampu flourrescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan faktor daya haruslah
dilengkapi dengan Capasitor
j. Fictures Lampu
1. Lampu LED 't8 W reflector/tanpa reflector
2. Housing + reflector dari plat 0,8 mm, dilengkapi dengan ballast + Capasitor 0,3 mF, Fitting. Rugi
daya : 18 WatUlampu; LED 1B Watt, wama 33, Phillips, 3.200 Lumen/lampu.
'
K. PEKERJAAN KHUSUS LANTAI
a. Untuk bahan-bahan yang berat tebal lantai beton 5 cm dengan mutu beton K-175 dan U.24. Tulangan
digunakan adalah 09-20. Untuk beban biasa digunakan tulangan praktis 10-20 cm tebal 8 cm. Aduk
yang digunakan 1 pc:2 ps: 4 Kr
b. Permukaan lantai beton dengan beban berat harus dilakukan dengan sekali cor dan tidak
diperkenankan adanya pekerjaan finishing.
c. Untuk menghindarkan kemungkinan-kemungkinan ketidakrapihan serta keretakan, maka beton rabat
harus dibuat dalam bentuk unit-unit dengan ukuran tertentu.
Unit-unit ini secara menyeluruh merupakan pola dari pada lantai. Bentuk pola akan ditentukan di
lapangan.
a. Untuk pintu-pintu panel dan pintu-pintu besi pada umumnya digunakan kunci tanam silinder sejenis
merek SCHALAGE ex. Australia, type H Medium Duty atau sederajat.
Kenob dipakai model CENTURY DESIGN stainless steel. Demikian pula untuk keperluan pintu-pintu
WC dan pintu-pintu gudang dipakaitype yang sama atau yang sederajat.
b. Untuk panil-panil listrik, pintu shaft dan lain-lain kunci yang dipakai merek YALE atau yang sederajat.
c. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci sejenis merek WHITCO seri 22 handle Ex Australia,
warna Bronze
d. Semua kunci tanam harus dipasang dengan kuat pada rangka dan daun pintu. Dipasang setinggi 90
cm diatas lantai atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan
2. Engsel
Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu sejenis merek Arch ex. Jepang ukuran
4" x 3", warna gold, dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk tiap daun pintu dengan menggunakan
sekerup kembang dengan wama yang sama dengan warna engsel.
Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat dan daun pintu tiap engsel
memakai maksimal20 Kg.
1. Untuk kosen pintu dan jendela dipasang 3 (tiga) buah angker pada tiap tiangnya.
2. Untuk pintu-pintu kayu digunakan engsel jenis kualitas baik. Untuk jendela digunakan engsel jenis
kualitas sejenis baik.
3. Untuk semua pintu-pinfu, digunakan kunci tanam kualitas baik lengkap dengan handle, sesuai
persetujuan Direksi.
4. Pemborong diwajibkan mengajukan contoh terlebih dahulu tiaptiap bahan yang akan digunakan dan
mendapatkan persetujuan Direksi
5. Pemasangan harus rapih sehingga pintu-pintu dan jendela-jendela dapat ditutup/dibuka dengan mudah
6. Semua kunci-kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka dan daun pintu. Dipasang
setinggi 90 cm dari lantaiatau sesuai petunjuk Direksi.
1. Cat Emulsi
a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan dan atau bagian-
bagian lain yang ditentukan di dalam gambar.
b. Untuk dinding{inding luar bangunan digunakan cat sejenis Metrolite, warna ditentukan Direksi
Lapangan
c. Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan jenis EMULSI ACRYLIC semutu merek Metrolite
dengan lapis dasar.
d. Plamir yang digunakan adalah plamir tembok sejenis BOYO.
e. Sebelum dinding diplamir, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada retak-retak dan
pemborong harus meminta persetujuan Direksi Lapangan
f. Pekerjaan Plamir dilakukan dengan pisau plamir dari palt baja tipis dan lapisan plamir dibuat setipis
mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
g Sesudah 7 (tujuh) hari plamir terpasang dan percobaan warna sudah disetujui Direksi Lapangan,
bidang dinding yang akan diplamir diamplas dengan amplas besi halus no. 00, kemudian dibersihkan
dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan roller.
h. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance scaler yang dilanjutkan
r dengan 3 (tiga) lapis Danacryl acrylic emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
Lapis I Encer (tambahan 20 % air)
- Lapis ll Kental
- Lapis lll Encer
i. Untuk warna yang sejenis pemborong diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor
pencampuran (batch numbe$ yang sama
j. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang-bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada
bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
k. Pemborong harus menyediakan 5 (lima) gallon cat dari warna yang dipakai dan diserahkan pada waktu
penyerahan pertama, sebagaicadangan untuk perawatan oleh pemilik.
2. Menie Kayu
a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah : pengecetan seluruh permukaan multiplex playwood yang akan
dicat, rangka langitlangit, rangka atap pintu dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
Cat Kayu
a. Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah daun pintu panel mutiplex, kosen kamper dan pintu-
pintu di halaman belakang dan atau bagian-bagian lain yang ditentukan didalam gambar.
b. Cat yang digunakan adalah sejenis SYNTHETIC ENAMEL warna ditentukan Direksi Lapangan setelah
melakukan percobaan pengecetan.
c. Bidang yang akan dicat diberi menie kayu semutu merek PATNA warna merah 1 (satu) lapis, kemudian
diplamir dengan plamir kayu semutu merek Donal plamir sampai lubangJubang/pori-pori terisi
sempurna.
d. Setelah 7 (tujuh) hari, bidang yang telah diplamir dapat diampelas dengan menggunakan ampelas yang
sesuai.
Lapisan Melamin
Untuk kayu dengan finishing melamin, mula-mula kayu*harus digosok terlebih dahulu dengan ampelas
halus dan semua lobang-lobang bekas paku ditutup denlan bahan yang warnanya sesuai dengan warna
kayu, kemudian dilapisi dengan bahan "melamin,sending seale/'setelah kering digosok kembali dengan
ampelas halus untuk menghilangkan lapisanJapisan sending sealer yang tidak rata. Terakhir kali dilapisi
lagi dengan lapisan melamic clear 2 (dua) kali, ddngan jarak antara 6 (enam) jam. Harus diperhatikan juga
pada ujung-ujung kayu dibagian mana harus diberi lapisan pelindung tersebut.
a. Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang terlihat
didalam bangunan utama termasuk kosen, panil-panil, lisJis railing kayu, pekerjaan interior dam bebel,
plint serta bagian-bagian lain yang ditentukan dalam gambar.
b. Semua bagian kayu yang akan di teak oil/dipolitur harus telah diserut rata, diampelas kemudian
digosok dengan batu apung sampai seluruh pori-pori kayu terisi dan setelah itu disirlak dan ampelas
harus berulang-ulang sampai halus, baru kemudian dilapis dengan PINOTEX sejenis merek
DANAPAINT dengan warna yang ditentukan oleh Direksi.
Pekerjaan teak oil dioleskan dengan kuas halus sebanyak 2 (dua) lapis.
c. Sebelum pekerjaan teak oil dilaksanakan, pemborong diharuskan membuat contoh (sample) percobaan
warna sampai mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan
.d. Untuk bagian furniture yang tidak terlihat nyata dari luar, sekurang-kurangnya harus diberi teak oil 2
. (dua) lapis.
e. Dempulan{empulan harus dicampur dengan pewarna yang sama dengan warna polituran.
6. Menie Besi
a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecetan seluruh bidang besi yang akan dicat besi, talang-
talang seng kecuali pintu-pintu besi dan pagar-pagar besi dan atau bagian-bagian lain yang ditentukan
dalam gambar
b. Menie yang digunakan ialah menie besi sejenis merek Q.D. REDLEAD PRIMER DANAPAINT.
c. Semua besi hanya boleh di menie ditapak proyek dan mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
d. Sebelum pekerjaan menie dilakukan, permukaan besi di ampelas dengan ampelas besi, sehingga
merupakan permukaan benruarna putih yang bebas dari karat, besi yang mengelupas, lemak, minyak
dan bahan-bahan kotor lainnya.
e. Pekerjaan menie besi dilakukan dengan menggunakan semprot, dilakukan 'l (satu) lapis sedemikian
rupa sehingga bidang besi tertutup sempurna dengan lapisan menie.
7. Cat Besi
a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah : pengecetan bagian-bagian besi pagar beserta pintunya, pintu-
pintu besi dan pekerjaan besi lain yang ditentukan dalam gambar.
b. Cat yang dipakai adalah yang sejenis dengan synthetic ENAMEL DANAPAINT Super Gloss.
c. Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diampelas halus dan bebas debu, oil
dan bahan-bahan lain yang dapat merusak cat.
d. Sebagai dasar lapisan dasar anti karat dipakai sejenis Zinc Chromat Primer buatan DANAPAINT,
dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan las dan ujung-ujung yang tajam diberi "Touch up" dengan
dua lapis zinc chromat primer setelah itu lapisan tebal 40 micron diulaskan.
e. Setelah kering sesudah 8 jam, maka bahan sejenis DANAQUICK UNDER COAT diulaskan 1 lapis.
Setelah 16 jam mengering baru lapis akhirnya dioleskan bahan sejenis DANALUX ENAMEL 3 Lapis.
f. Pengecetan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan compressor (duco) sekurang-kurangnya 3
(tiga)kali
g Setelah pengecetan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada gelembung-gelembung
udara dan dijaga terhadap pen gotoran-pengotoran.
1 .1 .
Untuk semua dinding, kolom, plafond, listplank beton dicat tembok warna ditentukan kemudian pada
waktu pelaksanaan berlangsung.
1.2. Semua bidang plesteran yang akan dicat, sebelum dicat tembok harus diplamir dengan merek yang
sama atau minimal sekualitas supaya benar-benar rata, lurus dan halus.
1.3. Pelaksanaan harus baik, merata dan sedapat mungkin menggunakan roller,
2.1. Pekerjaan kayu yang akan dicat harus digosok, dihaluskan terlebih dahulu, kemudian dipulas dengan
menie kayu sebagaipenutup pori-pori kayu.
2.2. Setelah menie kayu digosok dengan ampelas, dibersihkan kemudian diplamir dan digosok hingga rata
kemudian baru dipulas dengan cat hingga warnanya merata.
3.1. Untuk semua bidang-bidang besi terbuka cat besi mengikuti gambar.
3.2. Unfuk besi harus dipakai cat dasar metal pnmer.
4. Politur
5. Bahan Cat
5.1. Cat kayu dan tembok yang dipergunakan harus berkualitas baik setaraf dan waktu tiba di tempat
pekerjaan harus masih dalam aslinya.
5.2. Cat yang sudah siap dan segera dipakai tidak dipertolehkan mengandung endapan, yang mudah
membantu dan sesudah diaduk dengan baik harus menjadi homogen, serta dapat disaputkan dengan
mudah.
5.3. Warna dari cat adalah asli dari kaleng dan tidak boleh ada campuran dari bermacam-macam warna
dari dua atau lebih. Cat yang sudah disetujui merek dan warnanya supaya diberitahukan kepada
pemberi tugas untuk memudahkan pemeliharaannya dikemudian hari.
N o
o o;i
z =., F
q t
(,
>_
?u)
l--J "E o;i
rt:!
6
ep
d
*FN
:E 'a (o
E EI
tr io E
-er' o
F
s.E i d. o -tr
Zr- o o
d.
<z lrl
f;Y .uf,
ct
; /e"fl z'
H}
. E\
a-l, 14al m
to-
z
a , -.:
wte #i
//
E
.9.
a
iU
L J
Y
ut
E
d
6
F
o
l
lt
ll l!
ll lt
l |l
I
l
l! il
l
llt il
!o
o
tr tr tr tr tr tr E ,1" l tr tr
l tr tr u t] tr tr
'l'1" l"l"l
A
lll ii
ll
II
llt :a
n I
z
lt
illl
)l
rl
rl
!l
zl
E} .il
<l
a
J
l-
z
F
a
J
F
a
z
z
o
=
E
z
ll
I
z 4 il o ol I
ul I
ll l :fl o
:< Yi
I
r lE F
Y Y (, flo d) <t z z o 6 J
o
I
I
(, (, z al z (,
o o
I
g. U'
z n_z zd_ v il=l-l o
l IJ
flo o a
!o z uJ
N
ul ul ,I}l )U f )t
Y :< YlZl
I
I ul tl,
I0 gt J I L
z
F
tlj
z
UJ
=
(, a F
I
() F F
o a,)
L
LIl
o a o o
J
ul
,lFlol o
l8l6l zo
llo
zlz
{LlIl< o & l-l.l
IFIFI z z
a a o J
L!
d
J
F. J J
J
o- (L U}
J L
Y
d E ul ut v Y Y Y 'lu lL J l
Z Y ) Elcl= lzlzl t t z z z F f ro
F *
ul
o Ch &
(L
L a u t E.
(L
u,
TU
I
zul
(I a. c TL
I
>l>
<t<
zlz z U
- lr la- IIlIl - F FtI ()z oz z z
tg uJ
a
o
0
o
ol- N F @ o
o o @ N *l-l-
lt
N lNlfl l*l*i
o o s r o
alo o o o l=l.l N N N ININI N
@
?
z zt-i f J o
{ ,
E r+
{i
3t
Flu
o
E
G
I
o
o
o
o E\
JOe
o;i
I.3 Y
ul
d)
o
2_
?
<o-< ,= o-
E zo;i!-'. F F
z 2a c
F-J o
Y 'i'$--
6'
o;l E
! ?
J Q# dl
gY o < 3'. F F o- 7;o E
io- o E*.8
sr \g >;r
F
d d -ul
zt o o
@Eii =o-
o,
a-
D
o E
o
e
nS E;i
'Ei! T
d
u
F
v, <z
=t
UJ
o
o
tr<f 6 = o =E a, o?i'q ; E
d -rl Y
UIJ 6 L
: i., -E
E CE,; z'
t
Eu
L .,,
o
o. \ 7 Y
EL
o &";lr5=
{.-.i/
,o_-il; !o
5'
q x
,r,* | :F(re o
z
.'!.
W-r" o !
UJ
(L J (,
a liL,/
! ", Hf d
E
.9 -g
a
Y
art :
(3
o
o
I
z
J
z o-
1 tUI
F
o
=
*A
5\-/
z -
z l J
r< E (E:
1= I
Y f=
C)
!'f
<V
3t
Fu *.s
+-N
r.6,
(,);i
UJ
d]
(,
I
<o_i
_Na z=r_
O;E
oi;
I
o
E
F
o
E ul
1a t
!l
t F F F F
t)
6(,
=oa
= (\l
sE3 >v
@Eii o o e
d ul
o
a E$gi
- s \/'
E;E
:rDEt
i!
a
o-
o
&
ut
<z
=E
ul
o
o
E<! o.
dH Y
Hg
L(o
?\\\
.E
,\B
&EE ,
z'
dI
'Y
\\ *\ ul
<
6)
z l/l-F
6
e ! I J
a *r r'-
'iE: c
E
a -g
o
IL
Y
a *
"\{&"Ff-lrfl
\;luJ-.*5,r--
!+
C')
*
UI
F
o
UI
o-
U'
u,
EI
o-
z Ft:
z zei :f J e
{ i'3 Y $
N ffi
r< t! =
3
a
<v o m
(,
Pff e o i.,
<rt
F-P Iq 6:i
F
d
7_
Zu)
ri< tr
g ? ul
a
-^
Fdv
oEi F F =oa
6e.
dl
iso\,\
6 o- Y
.lt
6
.D 3= drrq i
z'
o-
ro
a-|l,
\l o,
t-
.#
5
z I
UI
L J
o-
4
E
-9
o
q
a
Y
a *
a:.
"K'i|,,,i.*. .t"i"' f;r'
6)
---
*
(\t
ul
F
o
UI
o-
U'
tr
UI
o-
z -
z zeE :f J ()
6
S." 6 Y = t
ig o
o
a
J
o
JOl
Irl
!o
(,
-
f
=d.
FUJ oz=,
<o_i
F-= o
o.
f. zt:
O;E
F
a F
; o
gl
?@
,-< tIE
o '=E (Ji;
c9=i o SE
N 66
o5
od'
<.E ? F tr
3
F
d.
F
o
ut
6(,
=oa
>P = s
o o
ry3=E I q-
<2. ut
ffi
gi EtsJ a o
d<f
=56
6
G 6{€ ii d.
uJ
o- =(.
ds
o
Y
*?i] z'
#
E
Hg s6 3
d)
a-o o
o +
z v ul
(I J (,)
, ( .r/!"
o . .,,.
Yf,q
a
q
o
!(
o T
+i. .:l .
$
(r)
s
(Y)
ul
F
o
ul
o-
U'
t
IJJ
o-
+iiit,,!lt:,rt:rrl.:
:.lrt:t.t il
il:i,lli,i.rr
I
FE
z zea 5
f J o
(i.E Y =
l $
dg JQ{
uJ
m -
B; (,
Pfr =
(,,;E F
<o-< z=r- F
t a@,
F>J. o;i
oEl ! E t! a<L e.
.rii
.r dl
.6
< 3:. F F F F
t)
6o
=0a
= IO
o )Ff;
E+!
E EI >Y
<z o ct
ffi
P o.
i@
;Y o :il!!
a,\.E ; E
tt
E
ut
UT
o
o
6 .rlg a o- =t
dH Y
l\
s
o ! z'
6EE ,
t?
6
6
o.
{r m
z
{,
Y r*s
,'{-s
E til J
ct)
t
a E
E
g
A
q
E
o_
Y
th *
l,
\,: !, .]
o)
{-
llf
!+
IJJ
F
o
IJJ
o-
o
&.
lrt
o-
z
2.2 f J
z
r< 6
E
( i'3
;
Y
UI
=
f
a
C)
rf
<Y o vs I r! 0
3d. B,
Ftn
<o.<
o
E\S s --=+
(,,;i
=
z =.. F F
o
7-
.=r
o
o
=$_s Ee?:E
o;i
o:; E <04
E
o
'Firv f;85\ t F F =2
6B = (o
&ils #EF 2 zul ZF o o
@Eii o!l: !
256
tr<j *(
E
o cr
h- E*ft EtEffiE Sti
.QEs
e
a
o <z UI
o
o
J#i\FP i;
=M
6
.E\ . E 6H
z'
Y
6
E a\
. \l I lx:il dcl ' n
Hg
D-(,
L
s \\ o
Y
v
, 'f [1f.
{/ J}
r
co
o
z
6
o\
Y\ I i,.l
.,:' '. '7;:4
, ?. \,L.J
\-s a
ul
(L
J
Y
6
ro
$
c a 6
o
rO
q!
ILto
Ict
ol
ol
ol
t-
oi1
ol
ol
'lr
I
ol
ol
ol
€>-q-.
Yl -r- I
I
ol
ol
un
i
1- I
ol
El
+_
Nl
ol
6l
Nl
olt- zlu
ol
OI
+-
Gn
-l
ol
o
ol
*l
trlo
lo-
+L I
OI
-1
1- I
ol
ol
*rl
-t-
ol
6l
Nl
{-lol6
r
(i
J
ot-
ol
ri
- +-*
+lo
z I
rE z+a l
Y
J
$
o
3-*E 3
=
ig
ild=
G
ul a
J e JOl @
Ful
=8, q e
o U)i:, (,
7-
<o.<
F-J E
o _6
o-
t
o
zO=E
E:. q
i z ZU) t
o;! E#
gEffi
'6
_Y :u .19
o- El
6E F F ts
ET
a do = t\
=dv
K;3 >v o
@=ii d
on+ o: Y
E6 o
.9Fn
AEY
A_!
o e
o
E-s E
e
o- <z ul
o
so =g! o
!,3 lY<r =
= il.
=M
ilq &EE
Y
6 ts-
dH
ln;il {i
,lt
sd' o
'd d
,A z'
al s6 \ z
x 'ii'-. ..,4r
E,E
o
,, .,. -c'ii: =
a- g, lI .C:
z Y
o \ , Ir)
(\t
6 ',;." _,.**f-f
qs s
UJ
o-
J
Y q!
4
.9
o a a
l;r,
(\
q!
z
o-
tII
o
Y
o-
=
F
t-, z F@E
z E
zei f
Y
I
=
f to
'< S"-E
r.63 IIJ a
<Y e vo
,\.= JOl
z 6
Flu
=il. o o
h-Jid: (,);i (9
<L< o-
zE-'.
o;i
F F
?a
'=tov
o
o
o
s
E.
I
o
Nft oEt F
F
; Y
(9
z
E#LJ
e
ao
**ffi
N F
=
@iii
@
o!=
.9 F* o
7 I (do
,toE3
d;E
d. o-
E >v
'N
<z o o
6 6:7
E\ Y\
o \qB a,:: :a o,
Y at
u.t
o
o
E<J 6 6
/{1 AE: o- dH Y
6
E' E
"la 41ffi E = z'
Hg G s6 .tl .-.- +f. ' F
00
a-(, o tH* o
z Y >/"E o UJ
L J o
a-
&
!
E
.g
E
o
o
Y
o
ll
'<'... ._
o
o
qt
,''-rffi
Affi
ffi
z
z
\<
o
W,
re
=-
o
=
U'
Y
o-
=
F
W
W
\l *
itr-
z
z zei
F6l
{ i.3
f
Y
J
f=
()
r+
r< G
tu a
<Y I
6
J
5
I XS
B;
d)
(,
=8,
FUI o E (/,;i tr
<o-i a-
:fr-
f
z F F
!a
'=H e '=G
6 o;i
=..
o;; E E o
<0a
t
f 6 d-r
E
o EET F
.9
F F =
o- =2
io dI
= o)
o (DG.Sl
o o'
9rg S;E d = >v o (:,
o
o o
E 5 8g G=E
3.8:
E U'
!c <z ur
o
I =co .,I'E E
=t o
ds
€ o. Y
.6 4*t r9t,; z'
"Efii
"2
o
G
6
o
\
,6
v
e
0
fi#l
'o il;
r#i
!
=
F
dl
o
z Y
I il (L
ul
o-
J o
E 5. ,""1
* -*"'t"":
Yrd E E
e Y
v,
qY
A a
cc
$
E
!
c
1
E
E
e
U,
Y
o
E
I
F
z r
z Z?E f J o
\l
r< 6 S-*E Y =
f
a
<v I
6
e
o
E
=
Jq9
f(,,;E3;
t
d)
(,
J.l
=tr
l-u o
A
o
)
E
o 7_
<o-i
F'J .- 11 e 6
2c^r
O;E
F
.E
F
@ z a@_
n<- d,
st
=e
66
'=G
€.FE
giI o;; !
F
a !.
J =d
6H
Il
5 F
llj = o
o o, o o'
6[ !! x'Ei d
fi zt o
@EiE o o TDG
3i( ! aE
3
Y <z li,
&<i / o .:Y
o
a
gr =ga
EY
E
SBE
\D -B,E
{E o-
=
F
6H
=d
z'
o
o
Y
HU *\'
6\
d
z
6
e
o
B'Eie ,
v. r eo
a- u,
z e\
o\
\g-i-iE
%-r E
UI
I]-
J
r(,
(\I
N
o &
Io A
6
Y
tl
u':
ol
s
g
I
v
E
tr
v
o
=
F
z
z zi: l
Y
I o
!t
r< <83 =
l
?
<v H r. o9 Lrl
6
at
Fur
<o-i
J
*
F-t
93; .*-\{
E c-S-\
tiEF
66-s \\i -l
=EEN3 tJGi
=E;
o:;
<:?
\>*;
.i
F i--
E
F
{
z =uLl
/n
>v
dl
=
5Ei\\)# o
d
;i
F
o
o-
=t
dH
z'
o
Y
Hg
a- u) I \\ y ld'ii
n; I 1(> !0
E \\ . f
I r,. \ !]i I o
r$
z \r__l
TU
fL
J
$
a t.' t
.:
L o a
Y
o
c.(
I
z
c
z
c
F
C
o
z
z z)a l
Y
J o
\t
fs
g S."6 f=
ut ?
dg
)tr
',o,
JOe d)
(,
FUJ
<o_i o;i
z.gr
F F
?a
o o;i dt
dg E
;ES
Sis
s kl
o o:;
<3i
x,t;
F i--
3
F
to
z -&
.-n (9
- tij
r0
= (\
@i?i ri (9
r Zt-
E-ff
(9
N
a zo <z
256 o
so
h
€ #E
T,)tE E
F
o =t
IIJ
o
o
tr<i o 5 i.g!5 o. Y
i5\ g
6 4#t ffiE ,
z'
Hg
a-(,
z
6
E\ o
Y l t!,i.il
.
rtk
'[,s3
(14 E
.9
:
co
uJ
(I J
:(
o
o
(t
qY
o
o
o
q!
@
I
E
z
o
z
o
F
o
o-
?
z F"
(zeI o
F
E :) J
r<
z o i'3
o
-, Y =
l si
o a
<v
)t
6
v v
z
LU
6
FUJ o
o- (,,;i o
(9
<o-i
F-J LE .: z=r-
O;E
F F
L Za E
t
so 5:--
69:,!
o:l
<3:" F il
? o
o
J
E#
fi(9
e
J
S3's\ *;':
F
at,
-tu =
@iiE o @ E o
Zl
b
cl EQr
E
E,+ -t
T tt <z lI
o
E EE( d.E it o o
tr<j o
6 o E z =d Y
E 3a Yit sEt
t k;
o
o-
6H
z'
HU g CL ! z
o-q 6
o \ vo fr;"i
lr'.
I . rJ;. co
o
0
Y
;! \E: o
ztrI t-rl
&
J It)
o vr{ t Y q!
= a at,
o
ro
UUU
'
UU{' 9 uut] I 0u0 9 UUO 9 UUU 9 t!
I
V I \
I
t im rl
tk
!
c
io &r c
YY (C
Y
I Ii =
o
J
o
v v
C
C
c
( v
z
L
I
i c
o
lr
I :. i c
c
( o
o
t I
&
( C
c
c
J
a,
Y c
6
r
o
I
\-
I
-o
o f o-
c
c c
A.
Yi 4C
YY
GI
YY
lr lY z
tllr
it
I
I \\ \l
o
r zUI
Y
I
Q
c c &
Y
c
c
c
(
tr
Ir
I
I t I )l IL I
o
tj
C
& C
ilp c
a a Y
0
ts-
1il[ ilE w I I
IL
00ut ' 0009 UUU 6I JUU U ,i Ut 009 €
9Z EZ
000'6 | 000'9 r 000'9 692'{ 092'9 r 000'9
F
z FGE J
z z2i TL
F
f
Y
J o
t
S-*A =
f
ig
30t
E
J=. I X!
5 Bg
o
o
I
IIJ
6
o
I
Fut aZ., J
<o-i z=r
o;i
F F
o F <u)
f;=LN
x.
'6 ii
ul
rl n<.
E s\al UEi F JN 6!,
=04 dl
@==i o
o f;3
Ec!
F F
HH
\> zY
<z
=
o
t
256 a cEft?
p v. 6"8 i a
It
F
uJ
o
o
E<i
urJ',
EE
o-(,)
e\r
g\
6\
i +,;
TJH;
,l]
iv:G
t
J
A
F
o
o
&
=M.
6H
z'
EO
Y
lo
z ({
vr"q
6
E
J
a
F
t-rl
(L J
$t
o .9 a UI
Y
& 6 a o at
u)
q!
o 6t
|r)
3 UJ
I
a o-
@ F
a 4vv 091'0 4 F
J
o-
T F.
ol
rol o
NI o
lI.
vv 1 F
IJJ
4O9Z'U
o
E)
q!
(o O
rO
N
1!! 0q1'0 4
tu
N a-
cO
e N F
F
J
a-
T
OI F
rol
<t o
ot o
l!
{ J
l--
ul
o
I
F"
z zei" s
f J C'
!t
{i.E Y la
=
N *BN
r< r. o9 ul
<v
)tr o c0
Ful
o
E 0 o;i * o
7-
<o_{ z=". ?u)
t-!
.=Y
E
o o
o o;i .E U' n<- E
VXs '= i! o
N
J-)=:
<.9 5" F F F
o
z 6o [t=
=tr ro
>;; o >v (,
@=ii Eb on E
oc IL
N
€
o
6-! ! J <z uto
a- @
ts
o l,R6 E F at oI
=56
E<j !
6
6 g *E'E a
ul
o dH
Z'
.o-.
ds ()HE
E\
3
HU a-
/ (r m
a-(,
z \E]
(a
IU
L J o
$t
Ya+ Y
E E
.g
o
a
o a
o
gt
o
ro
J
6
9
: ri-)
J -
6
F z
(L ci t- F
U.I
J Y
(t) z
U} l
6 & (,
t"-
Z z :)
l &
F o l
z f
o o t
o
{ F =
x u
to
o
r{.
Y
t
IU
Y a
f-
z
o
2
J o
o.
J
F
ul
o
o-
o9z'0 o
z f
z z:E
F6l
:f
Y
J C'
t
e :( i'E =
l
dg o : 6
o J6"{
UJ
dl -
:fE o o
z,i',
FlU o o o o
o. F ts 7-
<o-< q ZA
co .-:s. e
5
o;i
S. EE ai;
".
!
j
g o
E#
u
E=i f
'liuv-^
fe
o tr.E.
66 o
4.3 ?
F F F
o
z
o gs
o
= (o
@=ii
of' u (,
o!l: .YA:-
3(
.9F*
a 6-:
E6
Eia
N
@
o
o
o
gEs WE ErEr
-+ggg d'84:
E
E
o-
-F
J <z IrJ
E
o
E<i
=56 d E o E =t Y
tt
6
'6' i5 d
o
6
.aL
-* -i tEi
ht:
o;; ;
UI
o d
z' -l.,J
Hg o- E
6
z. o
:( h;it-di dl
o- s)
,{ ( J"!
o. ti: !
z Y
o
,"1.,
\r'r.8 trl J o
at
E t_+ a
=
o-
Y
at,
a o o
o
9l
o o
lr)
C)
t-
: I rO
J
I
I : co
F
z
o t- F
ci o a Z
ci o 0-c
(D
z Y
f
z :)
x.
dl
s o f
J
:f o f
tr :)
F o_ E,
ul
F f
.D Z TL
z oF o_
o
F
ul
dl
u
f0
(\
a
o
z
o
o-
J
F
ut
cl
x (t rO
o
$ J J
6 6
Y F l- o
ro
: : J
o
I
u
ul : F z
Y .i 4
a F
ci Z
F
z U)
tll Y
(L
z o
(L :l f
J a o (, d
l l
:) t
F
z :)
o
l- GI
uJ
d c-
o
T,
z. FcE
z 29i 3 J
r{
Y 3
=
tll l
<v
3d o J tsi c0
t- uJ
o U'; E 7-
S15 z=r Aui c
.-Y
E
o o
e O;E <oa
e=; '=cv f-^
N,
6)E;
'*3-, 6tt
:uJ
flI
E
o!{- !-r* s ZI
ssE odr .9 F& EL <z
256
""
o
rf)
$l
;d
Ex
o
J
o
z
o
z
ul
&
T;--t
i$ I
i->l
I;r i
l6F I
lN>i
isiq
l+dl
I
l-cr I
tE- I
z Fs\
zei" l
>
,( fi <E:
Lir:
Y
tu
AV
3d e I
E m
l* uI e (,);i
2aa
7-
s_e3 o E O;E A<
g*i o
o
N 6
6
&
t 0
E x
.o; i
*rei
:)+
/nU
- Itl
o o
-, zz (D{L >{E = Z*
s<E tl\- i
2*
FL- o a
256
(v<i 0
=t
fr!x
E i5 TEE
UJJ'
B lll a
6
6
.a iEi >t-
fiv
&(a vo m
o
:(
I\r']].!
a'l trl
z (r
Yr*
5
c3
v
1=
,(J
F
J
o-
F
:l
J
o a
l*
UT
rl
19..
(f
qt
_ol
*l
I
I
I
z t-
>
6
z :f
Y
F &I
as
3U E\
6
x J o
J &
I-lu E
g
a =
(t) B o
7_
{o.<
?2=
E
o
o-
6
z
.o
7s)
E o
VXE gr. 5 =e_s b) L
o
=M
rn (1,
lo- f FgE.s o -lil
z*
s<E 3(
z5B
EJ
c
{!
rriK E
I'
{,
J
tn
o
z
<z
2-
u<r G E A
dH
lrJ ii ' € i5
t
6
d
dl =
z'
frE
tli.9
& s zu U
asl I
CL
I
o-
Lr.i
2
a ".-;,
c\t l=
YI
I
_{
ol
rl ilN
lll iti
lll ^ ]il d]
Nl
lll rl
o
o
E
= ls I.
4i
mi
N
X : I=
\r12
I
I l/ '/' ft.t
\:l
N
\:{
c{ N J-io
I
4 002'0 ,1 i l'\)
!(
o
J
--tx_
OG
z tl
Cl
ltr,r r-:r i lo
Y
11q------u--)l
|rlJ ilr
= i>
(Jl> = i> lto
o o Iit
lil
lil
Il
Jil
ni ls Nlc!i:
J
is
lii
U' E IiL
| --------"
iit
:I X
K lco
e Iriz.
le i=
(Y)lrvltO
z lt I Ii.'
titl
l,
V
,lt A
'1"*-''l nc7'n /
z
J
z
-l--l
tu
E.
*
lrffi-ll
-+-
l' < l-
F
iL Lo lll-
llt lll ol lE i= i= i,o
o o
o
IIl
llL
i-r "
Jli
lll
Jit
Rr
cn iK is
ilisis
l= =
Z.ie
c.rl,
N t2
c!io l>
I
+= lKlcoia>
lnr
z
U)
@ F
a J
Z CO
tU
CI
tI] j j f,
o :) = TU
F t-- dl
z
z zI 3
,{ F o
)<
rll
<ts a J a 4
e o
Fru =
an F E z <t)
<a-<' = o E
e
o o
$
g 3
J
ou {l
V*E E * Y
o
f,
\J
(5
= €
d
Z u.l o $l
s3t
LE{
.g
E e
_l
o-
E
F
z:] 1
x
E o
E<i
=Js
uJ#
6
.o (, 1--
:l
E-u 6 Z
4
fL c!
fr- n $l
wt
: il
t.l u_t
5 ; I
E
6
B-
=
LJ
() o
e.l
c! o
x rll
AI
\r =
&
=
,'r t--] _\t_
t\
J I li--------------/.a\,
st
iliill
I
tr)
C -a -l E =
vZ rtl
ilr _lrt
ltl
rOl
c.li
rf,
c{ GI =
o{
o
!(
ltilii
ilh-- . ---dl
dl
I
X
.(}
$
\:{
\r
L_i
I I
rl
ttl i\ N
7
.d
J
y =-L
/1 U Usd /t)
-IA
til
o-
u
t-
l!
:-k
iffil o =
CI
tr,
iiiif i: E
I
fr = tr)
$ o.l ,
li Bi
o
v "il c'{ xlrJ a =
lii.jil'!
I
flt
L)l
-(r (o 00
N
T-v--F
f- - oet'o -4
z F =
rui (, = (,
o-I A 6 CI
:f zul J
r-i Z I F tU
(9
Lu j j :l
3 :f UJ
r.t
o F F m
r-r; i-il
i{
liieI
:Z!
I <l |
i
f,
i
: dgi\ zli I
& Y 15l'f l
tl.i
s\ l--r
-i x€ E
f
EA
q E i-
7- lll
a
=.^ tt
xE+i HEi' *6
E
=
e
'ro {
F
AA i<t ilzi
1dll
I
i
I
5 ii(, i=l
i<1 F i
0 i
z. lol Ni
:@*EiiEE+€Ela * @
d
a
a
(}
u!
lui
lei I
6 i6
ds i:( I
ll!
!
i| Hg;e=
i
<i L(/} I
s=i
I
I
E
s
6
E
q\
Z' lrl
ill
rll
I 7 r l
'A: i
fii li i irr li sl
___ - E+
I
I
l
ol
ol
-i
:"1
q/t
I
ol
---------jl+
I-l
a),
I
oi
ol
6t
.ij
iI
^ii
5l
*"1 I
ri
'l
l=- -l z,
lil
lo
i
i
tl
lJ
I0-l
I
z.
lF6t E
izc!
inol
li1 +
!
I
*.
r< !
LA'
tlug dt
z. L
,{ z :)
!c
F 6
<s
3U. e J
o
e
:
i.rJ
to
tsuu o = 6
7-
s1= o
e - ?. u),
V*E =*_ q g
G F
ct =r
/n L,
c!
<<= 6;+ o
(] Y u.t
0ce
h-
E c-I
fi
@ <2
Fd=
Eb6 a
F
Y
6 E to ?4
-r
E<j
ttlJ'
(D G
3
Y
6lll
e E tu
frE z. o.
5- rD
F
o.
Y
(l+
\FJ
F E
Irl <l
JI
()
z \a o_ <l
:<I
6l
(}l
r
i,c! I
rl
{ -i I
I
1
i
I
I
I
I
I I
i
I
I
J I
I
I
I
t I
^i ;
i
rnt
rvl
-t
I
mi
I
eol
dI
-Bt
<i
mt
si
yltl
<l
oi
=i
rr t
,tl
I
ul
N I >l
tsr
O 4
I
L I i
n: 3
o CI
= ol
L")J
:) 4 Nl
-a
U
z
J cd I
I
n-
t- 1
f
I
'--.'_
/
z
a IZP- j: ; ' r r 3
&
J i{i*3 i I *g Y
<*
t*
E ,5t:i ; ; , 1H
AP
k rrr
q
i*r'ri-j-i id rs
E
a e
o 5E:
E.rhrEi
:;i!t;;?; fi i7*
:;,5i3iE:5 l=S
E
2 q: *
p
A?d3d
i:i€i i I iL- .- |I ir
rE :?5
,! :I ,'vri,
rtfi
lzE
o-
.4F a
U6 r+*-'
tI:,Tt
;;. ! :
i"i
ii :: v
i
',*q
t 42
g*(
G
@
t-
s
3;i,
ulrEi o', i II
+' ul
* i;fr
Z.*
,+#
--Tl L (JL
"Efii E n ra
rJ;. I*-,
i?i; rr
a :iioz.'
!!!l' 6
EU
lu*
'5'
c ;I i : <
&(a = @ l ,'^i=l5i
(!+:;laiE i , h
*
z
0
,; I
\tllB;el*l
(1t8 ti€
iLn
4 'f<13 E'8, ie-
, o:Y !=r
I
i4:o lo, i
u}
O
(f,
*
LO
(t
d
r{
L.i
IL
5 -L
O
a
=
--t ta
<i u
f 't i tr
n-l
<1
F) i
l- I
tl
il
li
toi
/J\
l"
,\ st
I
I
) tJ
I I
]
d
fr
I
l
li ! /,,
t
i
I
\t-r
'. i //
ll -x
ul
8-
) \\
\\ t,'
\', l/
t'/ I
I
t
I
l'-
i
i FI
t:,
€
I
i\ li,,i
1li t-
{ a\
li'
:
lrj
J
t
I
I '\ i
I
I
I
\\ i/,/rt
',, i
l
I g li
l\
"!ffi
I
Lt'
i U f'
)
tr
I
Z \.\,.11! i
iil \
I
I
T |
iL:!,
I
r -r! i
:<
Z I ",,1
\li
I
I
I
I
j
iil
J
t 4
f
;\ i
ii
i!
iii
!i
I
i
irt
fi',-,- l
i
I
)\_,,-r'^._
F-
ii
.E t
:E:
--T-- i*
Nt*
s6 < lH
€ '8i
r;i d i;
dttv 17-
,i5 -
<( I
6
'r ,.i;E e
# i
I x?
=.^
s <
u
ii =ni
oll
_u
E. r$'
E i*; :< I {z
uJ iI Z=
fr FE L i[
-E
€
s .E: E
>
F
I gt---
i =trl
t8
IH: )tz_
U
o y. h lco
s *s
_r!rJ
nid Iul
(t iL
I
i
I
I *-I
I
I
I
I I
I
I I
I
i
1 I
I
i
I {\
__ __-_'_- j
!
I
I
{ I
I
1
I
{
I
l
I I
I I
I
1
i
I c) {
I
I
)
!
) (rl
I l'} ----------l )
I
rO
I
1
?
,' u- i\
I I
I
J
m
t^ Ld -I
(fl (
;fi
=- j
LL I
I
t
i
(3
rz_ * 1
I
( V
I
ilu-r
i\ -tu I
i
(
)',d-
trtC --_'_t
I
!
l
I
I
o
, /o fn I
C:1
I 1
l<
I
I
U.I
JF
..d ei I
I 0-
I
l
!
F
I
=
F
ir I
u
${
.r-
F.
z I
z zei :f
:a
I o
t
6
s-06 uJ
Ia
=
dg
)d.
FUI
<a-<
b-t t
'iE
xG
co ES+r 6*i U'; i F F
zu.l
6
(,
2-
>a &
r"rE] o Q# t0
ffi* 93E 3 l EC
6d .<3:, F F
at,
o
Y 6H E ttt
zr! I!
2\A o
6
h
$!:
UPEE e ar o
o
E<i o cl
dH v
IIJ J
e z'
EU
LO
z
o
E\ z
- j
':i ,'
i
(c
,:.i
't - i=j
Fl'l
i
E
D
a
E
a
EO
=
tU
o_
Y
o
o
J ro
q!
o
tt,
tl
FF
f,
I
I
fL
-
o_
z
UT
o
st
F o
Y
zul
E]
o_ f
f,
.>-
I
FF
h
FF iL F F F
z T
z 3= )Y I o
$
)
2
SEE =
'<
av J 6"{
lrl
m
a
)E
F lTJ
6\
E
o
e (,;t o
F 2-
<o.i = ,ca
b;E
o F
o aa_
n<L d
g=i o
HN
o o f
.-Y o F o
5-^
'=dv EEi F b =(r
6o
ffi
F (l,
=
- z.= .!2o6=Fn
ED b =. >v
d o
€.1 o 6t
s<= oE-l q.td u,
a- <z lrJ
a
2=14
!, (AEE o
d F
E<r v
I,U J
G
.lt YffiIflq+i >
i-g-q
E/9
dH
z'
F i l'l; l' i:
6
fiu
0-g)
z
o
o-
E\\
E\
.glt
' ..,. -, -"1
'-i'
u:!F
\"ii
(r
i
E
o
6
o
IU
(L I o
(Y'
E
cl
F?! E
g g t
aD
A a a
I
o
j !+
N
5
1
z_
-t
d o-
J
u ul
z<t o-
I
f F
Z'
c
:o
z
1=
<o
o iii
Z6
6I
6d
io II
F<
zv 90'o
GU
90'0
u
E
o)
:)
z
o-
UI
o-
;>
) <b
Yz
fu
F6
2>
zU E#
o =<
o
Y 33
I
z J o
z zea f tt
Sr"E Y :
=
dg J Bt IU
(l :
iN
E\ -o
)t
,F ru
O\
E\
JF
OJO
D
o
o U'; i F
o
F
<a-< ,ai
9E* =5\
=\ud- @
7@_ t
l-zl. c O;i eft
e
r*% dE EE so (,E; c o E =
F E
tc 66
o: {:€ ? F
ti =
o.
qH =
gl D-\E Z* (, N
w===
2\g
6
EEo a
a!
6
o
E
[! a15
H€'€
!
d
uJ
o-
F
<z
*.t
lu
a
o
E<l 6 o
€'x.flflE
-ri A
ds
z'
v
Hg
a-(,
i5
g
6
e
\ $ ingl
vl;,
E,E
i'ft
t
6 o
z
o
Y tl
"...,t..
t:,
-: *' (r
q =
uJ
&
I o
q?
6 :'*"' vr!
o 4
6 o o
zo
F
u
@
V
o
J
6
o
ul
o
(9
z
o
3
f
F
z
o.
UI
o-
F
a
(Y)
Y
o
=.
u
=
E
f
F
z
4
qI
o-
z FT I
I
o
E
f
z =ei Y = t
ig
)E o
o ES
E
S-".E
J8r
35
ul
dt
o
a
FUI U';
=r i
<ri 2..-'
o;i
F F
6 ZU) E
o
o
o Ets HEi
c
ts
!
o
0
F
ilt
F
ti
5
F
=
o-
Ef
;6(,
>P
o
E
o
@
(\a
ffi,i=* 6l
o
o
@
h8tml BEE
qEE
q
d
l!
o-
F
<z lrJ
a
o
=56 a
E\ . =.t
du Y
ffi5+ 4 z'
2 E\T
o.
Eu BSE ,
t'l j:
m
o-f/, I
Eo\ *.I(F o
6 ! ul
L
I ra,
N
o
= 4
E
o
a
o
I
o
BT
o
(\t
o
lu
ot
E
f
F
I
z
o-
ut
o-
F
-l
61
ct
z I
J o
zea
N
z fEA =)
:< =
f sl
ig
)E o
o
r. o9
jo
uJ
o
o
a
FUJ uti;z ts F F
z 2_
<o_i ,ca
; 6
?u)
F-2 o;i
.o E; o
'6
ql
z qp d
#* 93* f-a
'-Gv
E.s?;
>,;
F
g.
c
F
E cl
fio
>P
m
=
o
6)
(\t
qffi
o61..
w=== oE(
F?.9 (rE
ul.E
L
&
J
ul
a
<z t!
a
o
tr<r zlu =M
=56
utJ
6
o
z
a dH
z'
Y
,a *= d5i
E\\
tu
EE o-
B a co
o-o 1
\,8] {-: E
z (i a IJJ
L
J o
0r)
a F]-:
6 A Y
att
o 6
3= x= r56T--**iq-0<s0,0
<o ?o
ofil
z6 5a
Z6
aI Ei
air aE
zi 90tl 09'0
tr Y sot) F<
U o ZY
u o
I.*
N
6 6
tr F
2
fUi Irl
N
lu EI
A o.
Y
l
f F
2
u
a
o
m
Y=
tq
Z6
6> q.
aE
E
=o
F<
ZY ;l
u
l
& UI
o
_l ztJt
.il
Y ul
l o-
=
zU
@ ?
Yz
oU
z6 E
IU to
o
zu Y
z FI
E
z. zei. E
:)
Y
5 ct
{
S r=E 5
=
1
*g
3E .c
qo
J8t TIJ
o
o
Fut (/,ii F z.-
<o.i d-
t- 6 a
l-L Io
Elo
{E
6T; E
q
o 3a Io 63
e,
to
f
-^
=.iEv
osil-
.N
Sci
F F F
ti
F
z
gl
gs =
o
o
(Yt
o ce,
an/- ffi Srt i
E
€ II! <2 u
Et
II €.
Jts o (,IIT E a. *.t o
sE E
dH
#i
6 gtrF F Y
..6
"Eii
3P
9E 6 JU a z'
o
o- 12 .E :E '
t, 6
G trt
';t '
o- ct .rl ', D
o
Yr
., ,:,
'
(1
a
I
B
a
a
D
F
=
u
L
l I o
g?
o
= A q _a
a
Y
o
ddr-aro-----&lo
t o
l
J
"s)0 090 ''900
6
J
ztr
u
6 f
E
{= r('
?o
rq ofi
za rt
6I tt
6 6d
J =o
F< 5
F
ZY F
zul
a
z
t!
N trJ ut
6 L o-
:<
3 F F
rY
{z
U
Y
3
l
Y
z
UJ
a
o
)a
,-
z r
I
z z+2 f
Y
o
\t
SEE =
f
dg E\ :. q& IIJ
m -
3u
S \-dE
i\6
F IIJ (/,;i F
o
<a-i 6ri 6 F
-tD
Aa_
lzi UJ d,
?$sSfu H,;3
'=!-t o
YXs f-^ scE (J: ; c o c
@
L
efr o
Edv 6 d-r F 6B E
-
ts
Et$ffi
J
o6!.- d,
zi o lit
@EE= o 6-7 .t2 FL t E,
F <z lll
tr<J t\
s*E _5,E'E a
6
3
s E Ns-rtt--/at
6 l*$l ol:
?il6
io6
E
d
al,
o-
F
=t
du
o
6
'a i5
g E lr)ril lE2 B,E I
z'
Hg
0- at,
G
6
tt
6- , r!'j
Y. I ;,1 j'{s ' 6 c0
Y
o \J'it
"':' ,'j'''' ({
\;=J
vrJ
E
r
F
ul
L I o
G)
o
= 4
o
a
_e
o
!(
tt,
u
o
I
ro
\ 6
UT
@
o
Y
o
Y t
F
6
u
m IJJ
o-
z FE
!
5 o
E
z E zeE 3
G
SEE Y =
f lf
E a
dg (t
J Bi UJ
dl
:)E
l- ut
I
o E. ur; o
<o-i o. f -\
E Nt
"lg
uil-
2t. i F F
o
2-
?u) il
dp'' o;i @
Fe S,IS at"i
ul
ljol q& o
f-^
Edv
!
I
E fE!:S:f il:
G
F
o
F
la
a
J 6H E (\t
o >at' !
u<i
=56
Hg
G
.o
6
o
a-
=
!6
B )#b*PeC
,F il':; +g 'r.ii
(,)
I Efii
oEi
d
i
F dH
z'
g]
o.o g
\ "1.' \"E:
o
o
z
6
o
Y
'i' "..-J -*
-' Fr{
o
6
I
!
o
IIJ
o_
J
Y
att
(q,
6 a
rt
T
o
3
N
a
ul
@
o
E
ut
o-
I
z FiE
I
5
2 z+e :f o
,t
c
6 f .^B vlIJ :l
=
1
sf
dg
)E
I
G
5 Bt o
(,
FUI
<o-<
o
o- o;i F F F 2-
4a,
|-qJ
AE
i
'5E =a,
ts€! I
=
q* t
e 9=* : Io 6
,BN
o
EC
G G6
o5 < 3,?
>;.r
L F F 7do
= 0.,
5 E'd e c >P o c,:!
WE== o
o- rtrT/,1 g"i'E
(,lE.E, c
z <z
*t
UJ
o
o
tr<i
=)6 G o
zur du :a
UIJ' € 5\ o
t z'
=9,
uI 5
o-l/J
o
A
fl\\
E\
EEF
\;:r..
'
D
E
tll t o
z (-=t
o
6 & u'l)
qY
6 b
Y
U'
4 o E
--"1 o
lf)
q!
I
-l--rr
lol
lNl
l-ll
lol
lol I
l-ll
I
lll
tlt
-_-_-,-:d-" I I
q "::":*/
tll
: i. l ol
;1
I
a r--t
l-ll
I
IoI I
Ii __+llt
IO]I
a
F
l_ll
lol
loll
(
2
J
l-ll
I
I lol
lol
J
|I ____-_-__,-+al
o
l-l*l
I
lol
3l
o-
II ----+1l I
2
o
l_!
IOI
tal
----- I
I
zIJI
E
m[-l
I
L..._,,_-.. .,- et
ll
I
F-
ll + r-i
I
ilet.6l =l
l
Itlt'll
ltttl
I
U ffil
r-----t
F ----*-, o I I
lbll
I 3ll
l-ll
!-_--'---_-__
+
Iol
r'
I
z I
I
z 2+A Y
d =
Y
o
$
s-fr8 =
f
5 ig F
o IU
o a
ffi
3E J
(,
i FUI
<o_i
o;i
rZ5'-
F F
F
at,
z-
E ?a_
Ez? '=6
Id'FG
6
eE! E 3 z
= eft
d.
o
FOYSE EEE < fl:, F F (1 6fl = $
W3=E
256
6 0'
oeg
:@o
g d!a aii
.3 g,E
!
:c
d o
z
ro
Zt-
<z
<t
o
uJ
a
64)
tr<) =.E
a o- tt", o
IIJ -] "'u $s. 6.
g1 J
4 ds
z'
Y
ts,*
Nr\ ]
"6
EH E 2
o-u) ':t l{} (,
(n
\;: ()
zo
zlu
E
Lu
o-
I rf)
g
E
xo q!
4 a o
(=
1.)
fl
E
E c
9
E E
I
{ H '{ o I
t,
Y
nl
d,
+--l F
j_J
UI
I
l TA
a
-1'l
-l
I
,t
;t
F
q
E--{.r--fl
l1
ti r
rl z
lI 'r
I
,a
l1 -ii z
l1
ll o
e. ii .F lil
.l
,l ir.
1l
o
2
tlU"eE 'tt
-*ii
o
lr
{r' :i=fu
ar
-tt
lr Er -tl
lr €iii -tl
1l o.
lg
uurri
l1
l1
-lI1l
z
.- - )!r.
I .' .lll U
,"1". ?ll
-. rl
z
IJJ
r,t\-
'LJ
----J
r Ly'
I
'l ll
tl rl
Ir
u
--------J lrl
gi
1l
tt
f,
gl
tl
I
-*--[J F--==-: h
rrl
r!
_L_-_-_-_-ss--_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-:s js_-_-_-_-
z T
F
z z+i lY J o
{
S-".6 =
5
o {T e
r. o3 tu
m
a
;
>tr
FUJ 0 .a; i o
<ra F F 6
F-e o -ESJ ==. F
A@_
qfr d
e 938 o
e fio o
sf( B€I
N ts F
F =
o = ti,
,> rli I E
>H o ctl
ffiff3s=i
2\A lTG 5
z. <z ul
a
ut -"tE d zo A.( o
e.<J
rrtJ'
d6 IIJ dH x
d z'
=ur
fi}<
LO
z.
6
E\ BYi
r'i=
!. -_:
(r.
Y.]s
i
6
B
a o
o
UJ
(L
I
Y
o
o
rc)
f!
c
u'i
qt
s
/
O /-o
/(9
&
(I
o.-
;o
F
Y
n
z
d
J
ii I
I
I
o I
I
F U,
o
(,
t h
o
F
2
o
Y
d u
z z,
t
fJ
F c
o) z.
I lJ.
u )
a
F
o
Y
x.
z
tf, ----rr--rl
J
U) ---,li
-llli
:ll <l;
6_ 1l
l
l;
- rl
F
o
d
o
F
o
Y
t
\"I
'{f,-...
2 o
o-
d
f o_
J
d
o
tt'
z -
2 z2E f I c
6 Y :, si
6 ig
2'I, #
E
o
,\
c
S-BE
J8e lrJ
6
o
=
:
, FUJ
<a-a
o
o. 5 (,,;i F
o F 2-
tr, o 4a_
FoP '3'1'
EC
6
; G.
. L'6
ET;
()ii j E o
F e&
d.
o
G6 FEE <Ei F ts UI
J 6(9 = (0
@i=i
r @'
se !rs E d
6 >P o (,t
r1\/.
!
ioo
I dY EE; *d F <2. UJ
cl
p a?fi8 o
tr<i
=b6 (! dH Y
o\ ?..
r' EGr z'
HU
o-g) *\ o
1Y
I
m
go\ (/J{
o
E
lrl I o
()
1-a
o
= \;:' E
.E o
IL
I
o
6 6
o
c)
t
(.) o
(L (L
r.:
c
{L
I
F
IJJ
J
o
F
F
o
o-
at,
z I
I
t
z zEa :)
Y to
NN
s-86 f
=
& iT
)u o
o
r. oc lrJ
E)
(9
l
Fut tAif, i F F 2_
<o-< Aa_
.-Y o o
o es; i
e&
d,
,B E=: '+cv
ffi:'a_-<
f-^ o C,EE\
<d"l
c
F
,
o
F z iio o
= i,-
o!= >;{ d
o >v o c)
W3=E FL
256 a 6-a
.Q N
@
o d-:Ei !
*a u <z ul
a
d,< i iC
6
I
ts
o
-iM
g:H
..9F
? =t
d-*
o
v
lrJ -l o
,U z'
B\\
'6' a-
A E'I
Eu
o-(a
o. =
i
E o
\ Li
r"i o
E
ul
o-
I os
o
=
t-.{ E
.g .3
vo
4 o o
e
*
?,
I =
s-
l
T
o
X
o
Y
.l
=
t
U z
z
o
o
z
o
u
4,7
E
r. =
2
Fi
ZE
( -*;
f,
Y
I o
tf
=
o dg :JB
TU
dt
a
aE (,
F IJJ -z
<q.<
\z=
V*s 5 e- ffi ts
o
o
F
o
c
F
Il-
2-
?a,
q&
6o
d,
E
- o
G =Eq
6 d-J
o !__ t+,
>;,
F
I
F
4 cIJJ
>v = €
@=i=
256
tr<r
o
E-
6
s*vI *'a,
=\;t
':il ;
I
!
d
J
F
a <z
=t
ds
o
UI
a
o
Y
0,}
,Hg
o.q
5
6
'iD
G ?\(
g\ Bji t
/1- o
UJ
a z'
ro
.G: o
a l!
trj
(L I (,I
o
= .s
o o
Y
o
o
I
DE
o
2 I
d JY
{r
is
<E
o:
5 E
t U
o
v
b Ge
<2
€
Y
z
F
(,
F t-
zo o.
Jf UI
F
e
(n
U o
o
z
o e
J
u c
c
& =
F
IE
F
F
UJ
cl
I
t
z zeE - :)
Y
1
:
o
t|
6
SEE o =
+ dg G
I JO!
=
J
IJJ
d!
a
q )t
FUJ 6' olt o;i d o
6- F F
<o-i -<
4a-
@,"
F-?
93* 6
'=
cc
6G
it sffi {OrE
{j:i
i
E
F
o
F F
z
-I
n<L
6fl
=0a
e
(0
= ot
3 o!
OE ira .ql s,*:
,4+ i !
I d
o
(, Zl
<z o (Y)
ffip==E
24fi
E
o
s;(
:6(,
:6y
t.c HBH zlu lu
a
E<i
o-
a ;t o Eri
d
o- =t o
v
urJ
G
!
6
.E r*tl -16
o.1: Y dH
z'
E
i"l +i
G o. 6
lll o
s6 z ts E',i to
tr-
= 4
CL
o
qY i
r\ ' J {n
o-r/) \ <.1
I
z
E
Y
o
r: ;1
f?!
6
F
l!
o
t!
(L
Y
o
1()
h
6 o
r(l
h
lr
t
+ o
=
u
o
z
c
a
E
J
o
U
o
E
zIIJ
o o-
:
a
Y
o
J
o
t-
ut
(f
i
i
N
z
-=fl
o
F
u
@
Y
:
6