Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KERANGKA ACUAN ANDAL

“PROYEK PEMBANGUNAN MALL BW CITIWALK (MBC)”

DOSEN PEMBIMBING:
SARIP USMAN, SKM, M.Kes

DISUSUN OLEH :
NIRA ASTANA KHOSIKA (1913351005)
SEPTINA INDRI (1913351010)
DIVA AMALIA ASHARY (1913351012)
WILDA NINDYA PUTRI (1913351015)
YOCY EFRIZA PRAMUDITA (1913351020)
YULI ASTUTI (1913351028)
M. RAMADHAN EFENDI (1913351042)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN JURUSAN


KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Laporan Kerangka
Acuan Andal” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
“Sarip Usman, Skm, M.Kes” pada mata kuliah “AMDAL”. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Laporan Kerangka Acuan Andal”
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandarlampung, 15 September 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar .................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................ ii
1. Latar Belakang ..............................................................................................1
1. Tujuan dan manfaat...............................................................................1
2. Rencana Kegiatan Pembangunan Mall Bw Citywalk ...................................2
2.1 Tahap Prakonstruksi ................................................................................2
2.2 Tahap Konstruksi ....................................................................................2
2.3 Tahap Pasca Konstruksi ..........................................................................2
3. Penapisan (Screening) Studi Kasus ...............................................................3
4. Pelingkupan (Scoping) Studi Kasus ..............................................................5
4.1 Identifikasi dan Evaluasi Dampak Potensial ...........................................5
4.2 Hasil Proses Pelingkupan ........................................................................5
4.3 Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian ..................................................5
4.3.1 Wilayah Studi ..............................................................................5
4.3.2 Batas Waktu Kajian.....................................................................6
5. Matriks Identifikasi Dampak ....................................................................... 7
8. Simpulan ...................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dengan Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan peran daerah Bumi Waras
di tingkat regional, nasional maupun internasional, tentunya juga akan berpotensi
dalam peningkatan pendapatan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk
meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana terkait perkembangan pusat
perbelanjaan di Bumi Waras. Maka pemerintah bekerja sama dengan PT. Pinki
Consultant berencana untuk mendirikan sebuah pusat perbelanjaan. Pembangunan
pusat perbelanjaan ini direncanakan di Jalan H. Mashur, kecamatan Bumi waras,
Lampung Utara dengan luas sekitar 30 Ha.
Berdirinya pusat perbelanjaan Mall Bw Citywalk ini sudah tentu akan
menimbulkan dampak pada lingkungan hidup. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa setiap rencana
kegiatan yang diduga akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan, wajib
dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Sesuai
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 pada Lampiran 1 Bidang
Multi Sektor Nomor 5, untuk teknis pembangunan bangunan gedung dengan luas
lahan ≥ 5 Ha atau luas bangunan ≥ 10.000 m2 wajib memiliki AMDAL. Dengan
demikian “Rencana Kegiatan Pembangunan Mall Bw Citywalk” merupakan rencana
kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL). Sistematika penyusunan dokumen mengacu pada Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

2. Tujuan dan manfaat


3. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar secara lengkap, baik
dari kebutuhan pokok, hingga kebutuhan menyangkut gaya hidup
4. Untuk emperluas lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan
sumberdaya manusia dikawasan Bumi Waras dan sekitarnya.
5. Dapat mengerakkan perekonomian warga sekitar dengan penyerapan
tenaga kerja

1
BAB II
PEMBAHASAN

2. Ruang Lingkup Rencana kegiatan pembangungan Mall Bw Citywalk (MBC)


2.1 Tahap Pra-Konstruksi
Tahap prakonstruksi adalah rencana yang dilakukan pada saat sebelum proyek
pembangunan MBC berjalan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap
prakonstruksi pembangunan MBC terdiri dari survey lokasi dan melihat
kelayakan wilayah yang tepat akan digunakan untuk pengembangan proyek
mall. Langkah selanjutnya adalah melakukan permohonan izin kepada
masyarakat setempat khususnya masyarakat yang tinggal di Kecamatan
Bumi Waras dan sekitarnya dengan mensosialisasikan akan didirikannya
MBC yang akan menjadi pusat perbelanjaan. Terkait dalam proyek
pembangunan MBC yang membutuhkan lahan yang luas, maka pada tahap
prakonstruksi ini perlu dilakukan negoisasi terhadap pembebasan lahan yang
pada saat itu sebagian lahan berisi pepohonan dan beberapa pemukiman earga
sekitar. Setelah mendapatkan lahan yang dibutuhkan maka dilakukan
perancangan terhadap Mall yang akan didirikan dan penetapan upah untuk
para pekerja pembangunan MBC.

2.2 Tahap Konstruksi


 Rekruitmen Tenaga Kerja : Pada proyek pembangunan Mall BW Citywalk
(MBC) akan menyerap 1000 tenaga kerja dimana 80 % nya adalah warga
Bumi Waras yang memiliki beberapa jenis keahlian yang dapat diserap
meliputi site mana Site Manager, Koordinator Pengawas, Koordinator
Pelaksana, Pengawas / Supervisior, Mandor, Tukang, Pekerja, Sopir,
Keamanan / Satpam.
 Mobilisasi Peralatandan Material, merupakan jenis-jenis peralatan yang
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan, seperti Peralatan Test Tanah,
Whell Loader, Air Compresor, Crane Genzet, Excavator Peralatan Tiang
Pancang, Beton Molen atau Mixer Dump, Truck, Truck Pompa Air,
Theodolit dan Water Pass, Las Listrik dan lain-lain(Soekarno, 2012).
 Pembersihan, Penggalian dan Penataan Lahan
2
 Dewatering (pekerjaan pengeringan) adalah pekerjaan sipil yang bertujuan
untuk mengendalikan air (air tanah/ permukaan) agar tidak
mengganggu/menghambat proses pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi,
terutama untuk pelaksanaan bagian struktur yang berada dalam tanah dan
di bawah muka air tanah (Sunaryanto, 2013).
 Pembangunan sarana dan prasarana seperti jalan, listrik, air.
 Kegiatan Pembagunan Unit dan Pengendalian Dampak

2.3 Tahap Pasca Konstruksi


Tahap pasca konstruksi meliputi kegiatan yang dilakukan setelah berdirinya
MBC. Kegiatan tersebut meliputi pembersihan bahan material bangunan yang
ada di lingkungan sekitar dan pembayaran upah para pekerja setelah
berdirinya Mall. Setelah diyakinin semua kondisi telah aman maka dilakukan
peresmian MBC.

3. Penapisan (Screening) Studi Kasus


Penapisan ini dilakukan untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib
menyusun AMDAL atau tidak. Penapisan ini akan diketahui berdasarkan analisis
dampak penting yang timbul dari pembangunan MBC ini. Dampak penting ini dipilih
berdasarkan kriteria yang tercantum dalam UU. Nomor 32 tahun 2009 pasal 22 (2).
Berdasarkan kriteria dampak penting yang telah disebutkan di UU. Nomor 32 tahun
2009 pasal 22 (2) maka dapat diambil dampak penting dari studi kasus mengenai
pembangunan MBC adalah sebagai berikut:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak:
Pembangunan MBC memiliki dampak langsung terhadap penduduk
disekitarnya. Jumlah manusia atau penduduk yang merasakan dampaknya
secara langsung pada pembangunan MBC ini ditunjukkan dengan adanya
getaran yang ditimbulkan dari alat berat yang ada di lahan kontruksi serta ada
kerusakan pada bangunan masyarakat sehingga memunculkan rasa keresahan
yang membuat kenyamanan masyarakat terganggu.

3
2. Luas wilayah persebaran dampak:
Dampak pembangunan MBC terhadap lingkungan sekitar tidak terlalu meluas,
hanya dampak dari proses konstruksi pembangunan yang menyebabkan polusi
udara disekitarnya dalam radius 50 m, sehingga perlu dilakukan penyiraman
secara berkala di lokasi untuk mengurangi hamburan debu. Selain itu posisi
pembangunan yang berada di pinggir jalan besar juga membuat kemacetan
kepada kendaraan lain yang ingin melintasi jalan tersebut.
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung:
Dampak negatif yang ditimbulkan dari pembangunan MBC akan berlangsung
dalam waktu yang cukup lama, seperti adanya kebisingan dan kualitas udara
yang menurun akibat polusi yang dihasilkan dari proses konstruksi.
Diperkirakan dampak ini akan terus ada hingga pembangunan selesai 100%.
4. Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak:
Pada saat konstruksi atau pembangunan MBC memberikan dampak yang sangat
merugikan terhadap lingkungan, karena adanya kegiatan pekerjaan perpipaan,
mechanical, electrical, dan finishing menyebabkan timbulan sampah domestic
yang jika dibiarkan menumpuk maka akan menyebabkan pencemaran tanah
disekitarnya, jika tanah di lokasi tercemar maka akan terjadi penurunan kualitas
air tanah di tempat pembangunan tersebut.
5. Kumulatif dampak:
Untuk kumulatif dampak dari adanya MBC itu sendiri tidak terlalu menyebabkan
dampak yang berkepanjangan. Hal ini disebabkan banyaknya dampak positif yang
diperoleh setelah dibangunnya MBC, diantaranya adalah bertambahnya minat
masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok, hingga kebutuhan menyangkut
gaya hidup yang lengkap dan beragam.

4
6. Berbalik atau tidaknya dampak (reversible or irreversible impact): Adanya
pembangunan MBC yang awalnya memiliki banyak dampak negatif namun
dengan setelah berdirinya MBC memberikan beberapa dampak positif yang
dininai dapat memiliki potensi pengembangan ekonomi yang lebih terbuka di
daerah Bumi Waras. Hal ini dikarenakan MBC akan memberikan kenyamanan
kepada masyarakat saat berbelanja serta menawarkan berbagai macam fasilitas
didalamnya.

4. Pelingkupan (Scoping) Studi Kasus


Pada tahap pelingkupan ini dilakukan penetapan terhadap dampak penting yang
ditimbulkan dari adanya MBC.
4.1 Ruang lingkup (Identifikasi isu-isu, air, tanah dan sumber daya)
 Kebisingan
 Limbah sampah
 Banjir
4.2 Dampak lingkungan biologis
 Pencemaran udara akibat dari kegiatan transportasi.
 Memungkinkan terjadinya banjir.
 Terganggunya masyarakat yang hidup dikawasan proyek
pembangunan MBC akibat kebisingan transportasi dan peralatan
proyek.
 Pencemaran lingkungan oleh sampah atau Limbah sampah, sebagai
akibat mobilitas manusia yang melewati kawasan proyek
pembangunan MBC.
4.3 Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian
4.3.1. Wilayah Studi
a) Batas Proyek
Batas proyek adalah ruang dimana rencana kegiatan Pembangunan
MBC berjalan, yaitu pada daerah Bumi waras, Kecamatan sungkai
selatan, Lampung Utara. Proyek Pembangunan MBC membutuhkan
luas tanah sebesar 30 Ha.

5
b) Batas Ekologi
Batas ekologi dari pembangunan MBC adalah batas yang masih
dipengaruhi persebaran dampak melalui air, udara, dan tanah.
Persebaran pencemaran lingkungan adalah wilayah pemukiman di
sekitar wilayah proyek pembangunan MBC dengan radius 500 m di
sekitar kawasan proyek.
c) Batas Sosial
Batasan sosial merupakan ruang di sekitar wilayah rencana proyek
yang terdapat berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan
nilai yang sudah ada dan diperkirakan akan mengalami perubahan
dinamika sosial akibat dari berlangsungnya proyek Pembangunan
MBC. Kemungkinan yang akan terkena dampak perubahan
dinamika sosial akibat adanya pembangunan MBC ini adalah
penduduk yang berdomisili di sekitar wilayah proyek yaitu daerah
Bumi waras dan sekitarnya.
d) Batas Administrasi
Jalan : H. Mashur No.21
Kecamatan : Bumi Waras
Kabupaten : Lampung Utara
Provinsi : Lampung
Kode pos : 34554

4.3.2 Batas Waktu Kajian


Batas waktu kajian kegiatan pembangunan MBC berkisar 2 (dua) tahun, mulai dari
kegiatan pesiapan pembangunan, pengumpulan, dan analisis data, analisis dan
perumusan dampak, hingga penyelesaian dan pengumpulan laporan data hasil
pembangunan.

6
5. MATRIKS IDENTIFIKASI DAMPAK MALL BW CITYWALK (MBC)

Komponen Kegiatan PRA K O NT R U K S I OPERASI


No KONTRUKSI
Komponen Lingkungan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A. KIMIA – FISIKA :
1. Kualitas Udara      
2. Kebisingan      
3 Banjir 
4 Kualitas Air
5 Limbah Domestik    
6 Kenyamanan Estetika 
B. BIOLOGI
7 Flora
8 Fauna
C. SOSEKBUDKESMAS
9 Tenaga Kerja        
10 Keresahan Masyarakat   
11 Jasa Transportasi   
12 Perubahan sosek Masyarakat    
13 Persepsi Masyarakat 
Ket :Tahap Kegiatan : A. Pra Kontruksi : 1.Pembebasan lahan; 2. Mobilisasi tenaga Kerja. B. KONTRUKSI:
6. Pematangan lahan/Pemadatan (land cleaning); 4.Pembangunan jalan Proyek; 5.Pembangunan Mall Bw
Citywalk
6. Pembangunan area lahan parkir. C. OPERASI: 7. Pengangkutan bahan material berskala besar ; 8.Pembersihan bahan
material bangunan; 9. Peresmian pembukaan Mall Bw Citywalk
7
BAB III
PENUTUP

6. Simpulan
a) Dari tahap kegiatan prakonstruksi dan konstruksi lebih menimbulkan banyak
dampak negative yang membuat masyarakat kurang nyaman dalam
menjalankan kegiatan sehari-hari. Dampak tersebut ditimbulkan pada saat
kegiatan mobilisasi alat dan bahan material bangunan MBC sehingga
menimbulkan perubahan pada lingkungan sekitar seperti adanya perubahan
karakteristik tanah, perubahan kualitas udara bersih, kebisingan dari alat
transportasi dan alat kontruksi yang digunakan, serta pada malam hari proses
pembangunan masih dilakukan.
b) Sedangkan pada tahap kegiatan pasca konstruksi menimbulkan dampak
positif. Hal tersebut lebih ditunjukkan pada tersedianya lapangan pekerjaan
yang mengurangi angka pengangguran pada daerah Bumi Waras dan
sekitarnya, menambah keuangan daerah, menjadikan daerah lebih maju dan
modern serta dapat mempercantik tata letak daerah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan/
atau yang wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Anda mungkin juga menyukai