Tim Penyusun :
M. Rizat Abidin, ST, MT, M.Sc
Ir. Komang Raka M. M.Ap
Himyar Sugiri, SH., M.Ap
Rinaldy Pradana, ST, M.Sc
Khairun, SE, M.Si
Rahmi Jumiarti, ST
DIREKTORAT SANITASI
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
KATA PENGANTAR
i
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
ii
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .............................................................................. 1
BAB I. KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN DAK INFRA-
STRUKTUR BIDANG SANITASI ..................................................... 6
1.1. Tujuan Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi ................. 6
1.2. Ruang Lingkup Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi .... 7
1.3. Output Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi .................. 7
1.4. Kriteria Lokasi Kegiatan DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi ..... 7
1.5. Pendanaan Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi .......... 10
1.5.1. Sumber dan Alokasi Pendanaan .................................. 10
1.5.2. Rencana Pembiayaan .................................................. 12
iii
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
iv
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
v
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
vi
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
vii
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sistematika Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi 2021 .................................. 5
Gambar 2. Bagan Sumber Pendanaan dalam Pelaksanaan DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi ........................................ 13
Gambar 3. Skema Koordinasi Pengelolaan DAK Infrastruktur
Bidang Sanitasi (Pemantauan, Evaluasi dan Pelapo-
ran ................................................................................ 16
Gambar 4. Bagan Alir Proses Pelaksanaan DAK Infrastruktur
Bidang Sanitasi ............................................................ 31
Gambar 5. Skema Prosedur Pelaksanaan Selotip ......................... 46
Gambar 6. Proses Pelaksanaan Selotip tingkat Desa/Kelurahan ... 48
Gambar 7. Proses Pemilihan Ketua, Sekretaris, dan Bendahara
TPS-KSM, Bertujuan Memilih orang Baik dan Peduli
Sanitasi ........................................................................ 58
Gambar 8. Bagan Organisasi Tim Pelaksana Swakelola Kelompok
Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) ................................ 64
Gambar 9. Garis Besar Pengadaan Barang/Jasa .......................... 86
Gambar 10. Skema Pengelolaan Sampah TPS-3R ........................ 102
Gambar 11. Tangki Septik Komunal dengan Media Bakteri untuk
5-10 KK (botol mineral) .............................................. 110
Gambar 12. Ilustrasi Tangki Septik Komunal (5-10 KK) ................. 110
Gambar 13. Contoh Ilustrasi Tangki Septik Individual .................... 110
Gambar 14. Desain Tangki Septik Komunal (5-10 KK) .................. 111
Gambar 15. Desain Tangki Septik Komunal Pabrikan (5-10 KK) .... 111
Gambar 16. Bagan Alir Pemilihan Unit Pengolahan pada IPAL ...... 112
Gambar 17. Unit Drop Manhole ..................................................... 118
Gambar 18. Skema Pengolahan Air Limbah dengan Proses An
aerobic ....................................................................... 121
viii
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kesesuaian Realisasi Output dengan RK ..................... 19
Tabel 2. Evaluasi Pemanfaatan DAK Infrastruktur Bidang Sani-
tasi untuk Pemerintah Daerah Kab./Kota ...................... 20
Tabel 3. Form Peningkatan Kinerja Bidang Infrastruktur ............ 22
Tabel 4. Form Dampak dan Manfaat .......................................... 22
Tabel 5. Alur Proses Serah Terima Hasil Pekerjaan Swakelola . 24
Tabel 6. Ilustrasi Iuran Rutin Bulanan dari Anggota KPP dan
Difasilitasi oleh TFL sebelum Serah Terima Infrastruktur
Dilakukan ..................................................................... 25
Tabel 7. Jenis Informasi dan Alat Selotip yang Digunakan dalam
Proses Seleksi Titik Lokasi ........................................... 47
ix
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Surat Pernyataan Kesiapan dari Pemerintah
Desa/Kelurahan sebagai Salah Satu Bentuk Pemina-
tan Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi ........ 182
Lampiran 2. Contoh Berita Acara Sosialisasi Awal Program DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi tingkat Desa/Kelurahan
Tahun Anggaran ...................................................... 183
Lampiran 3. Contoh Daftar Hadir Peserta Sosialisasi Awal Program
DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi tingkat Desa/
Kelurahan ................................................................ 184
Lampiran 4. Contoh Berita Acara Rembuk Kesiapan Masyarakat
(Kontrak Sosial) ....................................................... 185
Lampiran 5. Contoh Daftar hadir Rembuk Kesiapan Masyarakat
(Kontrak Sosial) ....................................................... 187
Lampiran 6. Contoh Berita Acara Pembentukan Tim Pemetaan
Sanitasi tingkat Desa/Kelurahan .............................. 188
Lampiran 7. Contoh Daftar Hadir Peserta Rembuk Pembentukan
Tim Pemetaan Sanitasi tingkat Desa/Kelurahan ...... 190
Lampiran 8. Contoh Berita Acara Hasil Pemetaan Sanitasi tingkat
Desa/Kelurahan dan Penetapan Lokasi RT/RW/Dusun
yang akan di Selotip Program DAK Infrastruktur
Bidang Sanitasi tahun .............................................. 191
Lampiran 9. Contoh Daftar Hadir Keterlibatan Peserta Secara
Partisipatif dalam Proses Pemetaan Sanitasi tingkat
Desa/Kelurahan ....................................................... 192
Lampiran 10. Contoh Berita Acara Pembentukan Tim Selotip tingkat
Desa/Kelurahan ....................................................... 193
Lampiran 11. Contoh Daftar Hadir Proses Pembentukan Tim Selotip
tingkat Desa/Kelurahan............................................. 194
Lampiran 12. Berita Acara Hasil Pelaksanaan Selotip Kegiatan DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi .................................... 195
Lampiran 13. Contoh Daftar Hadir Proses Pelaksanaan Selotip
tingkat Desa/Kelurahan ............................................ 196
x
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
xi
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
xii
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
xiii
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
PA : Pengguna Anggaran
PAD : Project Appraisal Document
Panitia
: Tim Pelaksana pengadaan barang/jasa di KSM
Pengadaan
PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum
Perpres : Peraturan Presiden
PHAST : Participatory Hygiene and Sanitation Transformation
PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen
Rakorbang : Rapat Koordinasi Pembangunan
RUTRK : Rencana Umum Tata Ruang Kota
RAB : Rincian Anggaran Biaya
RPD : Rencana Penggunaan Dana
RPDB : Rencana Penarikan Dana Bank
RTR : Rencana Teknik Rinci
Reduce : Upaya Mengurangi Volume Timbunan Sampah
Upaya Menggunakan kembali sampah tanpa
Reuse : perubahan bentuk untuk kegiatan lain yang
bermanfaat
Upaya Mendaur ulang sampah menjadi benda lain
Recycle :
yang bermanfaat
RPA : Rapid Partisipatory Asessment
RKM : Rencana Kerja Masyarakat
SELOTIF : Seleksi Lokasi Partisipatif
Short List : Daftar Pendek
SK : Surat Keputusan
OPD : Organisasi Perangkat Daerah
ODF : Open Defication Free/ Bebas BABS
SPALD-T : Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat
SPALD-S : Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat
STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse,
TPS 3R :
Recycle
Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya
TPS-KSM :
Masyarakat
TFL : Tenaga Fasilitator Lapangan
xiv
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
DAFTAR KETERANGAN :
xv
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
xvi
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
18. Open Defecation Free (ODF) adalah kondisi ketika setiap individu
dalam komunitas tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS),
dengan kriteria sebagai berikut :
Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban;
Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar;
Tidak ada bau tidak sedap akibat pembuangan tinja/kotoran
manusia;
Jamban yang ada secara kualitas terjamin kesehatan dan
tidak mencemari lingkungan;
Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh
masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di sembarang
tempat;
19. Tim Pelaksanaan Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat
(TPS-KSM) merupakan perwakilan calon pemanfaat untuk
melaksanakan pembangunan prasarana sanitasi secara swakelola.
Kelompok ini dibentuk melalui proses pemilihan langsung (tanpa
aklamasi dan penunjukan) dengan mengedepankan kriteria bakal
calon yang diinformasikan kepada warga masyarakat calon penerima
manfaat di titik lokasi kegiatan, dengan bentuk dan susunan tim
pelaksana ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Kepala OPD/
Penguasa Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran;
20. Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat (KPP) merupakan perwakilan
Pemanfaat untuk melakukan operasi dan pemeliharaan maupun
pengembangan pelayanan prasarana sanitasi;
21. Rencana Kerja Masyarakat yang selanjutnya disebut RKM dibuat
oleh Tim Pelaksana Swakelola-KSM dibawah koordinasi Tim
Perencanaan dan dibantu/ didampingi oleh Tenaga Fasilitator
Lapangan (TFL) Teknik dan Pemberdayaan.
22. Kegiatan Swakelola/Pemberdayaan Masyarakat adalah kegiatan
DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi menyertakan partisipasi
masyarakat dalam penyelenggaraan pada setiap tahapan proses
persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan operasional
xvii
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
xviii
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
PENDAHULUAN
1
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
2
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
3
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
4
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
SISTEMATIKA PETUNJUK
PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAK INFRATSRUKTUR BIDANG
SANITASI TA. 2021
Ketentuan Proses
Ketentuan Umum Pelaksanaan DAK
• Tujuan Program; Infastruktur Bidang Sanitasi
Ketentuan Teknis
• Ruang Lingkup Program; • Tahap Persiapan Program;
• Output Program; • Ketentuan Teknis
• Tahap Perencanaan Pemilihan Teknologi
• Kriteria Lokasi Kegiatan; Program; Prasarana Sanitasi Sub
• Pendanaan Program; • Tahap Pelaksanaan Bidang Air Limbah
• Pemantauan, Evaluasi dan Program; Domestik dan
Pelaporan; Persampahan;
• Proses Pelaksanaan • Ketentuan Teknis
• Tugas dan Tanggung jawab Kontraktual;
Tim Koordinasi; Pengelolaan Keuangan
• Proses Pelaksanaan oleh TPS-KSM;
• Penilaian Kinerja Program;
Kontraktual Padat Karya; • Sistem Manajemen
• Operasi dan Pemeliharaan. Kesehatan dan
• Tahap Pasca Pelaksanaan
Keselamatan Kerja (SMK3)
Program
5
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
BAB I. KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN DAK INFRASTRUKTUR
BIDANG SANITASI
6
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
8
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
9
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
a. Dana APBN
Dana APBN dialokasikan untuk mendukung kegiatan sinkronisasi dan
harmonisasi usulan kegiatan dan pagu anggaran oleh OPD
Kabupaten/Kota dan kegiatan konsultasi program serta sosialisasi
Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Program DAK Infrastruktur Bidang
Sanitasi di lingkup Direktorat Sanitasi. Kegiatan ini dilaksanakan secara
rutin oleh Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah (PFID), Sekretariat
Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Pertumahan Rakyat.
b. Dana DAK
Kabupaten/Kota penerima DAK dihimbau untuk mencantumkan alokasi
dan penggunaan dana DAK di dalam APBD, penggunaan dana DAK
dimaksud dilakukan sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan
DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi dan Rencana Kegiatan (RK) yang telah
disetujui oleh Unit Organisasi Teknis Bidang Sanitasi.
d. Dana Masyarakat;
Dana masyarakat (in-cash dan/atau in-kind) dikumpulkan berdasarkan
kesepakatan hasil musyawarah dan kesepakatan masyarakat calon
pengguna/penerima manfaat Program DAK Infrastruktur Bidang
Sanitasi;
12
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
APBD
Kab/Kota
DAK
Donor/LSM
Masyarakat
(In Kind/ In
Cash)
13
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
b. Kontribusi dari masyarakat dapat berupa dana tunai (in cash) dan
kontribusi dalam bentuk barang (in kind) berupa hibah lahan, tenaga
kerja, material dan lain-lain.
15
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Alur pelaporan dan pemantauan dapat dilihat dalam skema dibawah ini
Menteri
Cq. Sekretaris
Jenderal
Tim Koordinasi Pusat
Gubernur
. Bupati / Walikota
Bappeda
Kabupaten / Kota
__________ : Pelaporan
…………….. : Pemantauan
Tim Koordinasi terdiri dari tim koordinasi pusat DAK infrastruktur bidang
sanitasi, tim koordinasi daerah provinsi dan Kabupaten/Kota, dalam hal ini
yang terlibat sebagai tim koordinasi pusat adalah Satuan Tugas dan
Koordinator Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi, Direktorat
Sanitasi serta Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah/ PFID, Sekretariat
Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Keterangan :
Kolom 1 : Nama bidang DAK;
Kolom 2 : Menu kegiatan DAK pada RK DAK;
Kolom 3 : Nama Desa/Kelurahan dan Kecamatan tempat pelaksanaan kegiatan DAK
pada RK DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi;
Kolom 4 : Target komponen output kegiatan pada RK DAK;
Kolom 5 : Target volume output kegiatan pada RK DAK;
Kolom 6 : Realisasi volume output kegiatan;
Kolom 7 : Satuan output kegiatan pada RK DAK;
Kolom 8 : Persentase realisasi output kegiatan DAK Infrastruktur nBidang Sanitasi yang
telah dilaksanakan (kolom 6 dibagi kolom 5);
Kolom 9 : Hambatan pencapaian target output.
Penyaluran
Pengadaan
Keuangan
Swakelola
Dokumen
Dokumen
Progress
Progress
Fisik (%)
Kontrak/
Metode
Cara
PHO
KAK
DPA
(%)
Menu
Keterangan :
Kolom 1 : Nama bidang DAK;
Kolom 2 : Menu kegiatan DAK yang dilaksnakaan;
Kolom 3 : Nama desa/kelurahan dan kecamatan tempat realisasi pelaksanaan
kegiatan DAK;
Kolom 4 : Koordinat geografi tempat pelaksanaan kegiatan kegiatan yang
dilaksanakan;
Kolom 5 : Cara pengadaan kegiatan yang dilaksanakan (kontraktual atau
swakelola);
Kolom 6 : Metode penyaluran DAK (sekaligus, bertahap atau campuran);
19
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Kolom 7 : Persentase realisasi keuangan yang telah dibelanjakan dari pagu DAK;
Kolom 8 : Persentase realisasi fisik;
Kolom 9 : Unggahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang mencantumkan
kegiatan DAK yang dilaksanakan;
Kolom 10 : Unggahan dokumen kontrak/ swakelola kegiatan DAK yang dilaksanakan;
Kolom 11 : Unggahan dokumen Provisional Hand Over (PHO) kegiatan DAK yang
dilaksanakan;
Kolom 12 : Unggahan dokumentasi pelaksanaan 0%, 50% dan 100%;
Kolom 13 : Penjelasan hal-hal spesifik yang perlu disampaikan.
Bobot
No Ruang Lingkup Kriteria Indicator Kesesuaian
(%)
Lokasi Kab/Kota, kontrak/Kerangka
Kecamatan, Acuan Kerja swakelola
Kelurahan/Desa; : 0;
Target output. 1 kriteria tercantum
dalam Dokumen
Kontrak/Kerangka
Acuan Kerja swakelola
: 60;
2 kriteria tercantum
dalam Dokumen
Kontrak/Kerangka
Acuan Kerja swakelola
: 80;
3 kriteria tercantum
dalam Dokumen
Kontrak/Kerangka
Acuan Kerja swakelola
: 100.
Kesesuaian RK Lokasi prioritas Bila lokasi tidak ada 15
dengan perioritas Nasional yang yang sesuai : 0;
Nasional tercantum dalam Kab/Kota : 60;
RPJMN Kecamatan : 80;
e.
(kesesuaian Kelurahan : 100.
Kab/Kota,
Kecamatan/Kelurah
an)
Kesesuaian hasil PHO sesuai dengan Bila tidak ada salah 15
pelaksanaan dokumen kontrak : satu kriteria yang
kegiatan dengan Lokasi; sesuai dengan PHO :
dokumen kontrak Volume; 0;
yang telah Dokumentasi 1 kriteria sesuai PHO :
f.
ditetapkan (15%) pelaksanaan 60;
0%, 50%, 100% 2 kriteria sesuai PHO :
80;
3 kriteria sesuai PHO :
100.
Kepatuhan dan Pelaporan Triwulan Tidak lapor atau 1 kali : 10
ketertiban 0;
g. pelaporan (10%) Pelaporan 2 kali : 60;
Pelaporan 3 kali : 80;
Pelaporan 4 kali : 100.
Keterangan :
Nilai Total = (15% * Nilai (a) + 15% * Nilai (b) + 15% * Nilai (c) + 15% * Nilai (d) + 15% *
Nilai (e)* + 15% * Nilai (f) + 10% * Nilai (g) )
Klasifikasi penilaian akhir : Nilai > 80 = Baik, Nilai 60 – 80 = Cukup, dan Nilai < 60 =
Kurang Baik.
21
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
22
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
23
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
No P em il ik As e t P ro se s S e r ah T e ri m a
1 Mas ya r ak at K S M → P P K → K PA → K P P
K S M → P P K → K PA →
Des a/ K e l ur a h an ( I P A L )
2 Des a/ K e l ur a h an K S M → P P K → K PA → K P P
( J ar in g an SR)
Des a → K P P
S was ta / BU M N/ S was ta / BU M N/ Cor p or at e → P em da
3
Cor p or a t e P em da → K P P
KSM → PPK
4 Ne g ar a P P K → P em da ( I P A L)
P em da → K P P
25
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
INDAHNYA PEMBERDAYAAN
JIKA PROSESNYA DILALUI
TIDAK DI TINGGALKAN.
26
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
27
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
30
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
31
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) terdiri dari TFL teknik dan TFL
pemberdayaan yang ditugaskan oleh Pemda Kabupaten/Kota melalui
OPD Dinas terkait. TFL tersebut diseleksi sesuai dengan kriteria sebagai
berikut:
32
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
33
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
34
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
35
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
36
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
37
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
38
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
39
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
40
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
41
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
42
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
43
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
air/sungai/kali, berapa rumah yang memiliki kloset dan septik tank namun
belum pernah dikuras, berapa rumah memiliki kloset namun buang ke
lobang terbuka/koyak/kolam lele, berapa rumah punya kloset dan septik
tank layak, berapa rumah tidak punya kloset, dan lain-lain.
Kondisi Air Bersih
Perhatikan kondisi sumber air bersih yang dimanfaatkan oleh masyarakat,
sumur dangkal atau sumur dalam, sungai atau sumber mata air
pergunungan, menggunakan sumber air dari luar (beli) dikarenakan air
sumur di lingkungan permukiman tidak dapat digunakan untuk konsumsi.
Pemetaan kondisi air bersih agar memperoleh data berapa rumah memiliki
sumur dangkal/dalam masih dapat digunakan untuk sumber air konsumsi
sehari-hari, berapa rumah memiliki sumur dangka/dalam hanya dapat
digunakan untuk cuci dan mandi tidak untuk konsumsi, berapa rumah
memiliki sumur dangkal/dalam namun tidak dapat dimanfaatkan lagi air
sumurnya, dan berapa rumah menggunakan sumber air bersih dari
PDAM.
Kondisi Persampahan
Perhatikan tempat masyarakat membuang sampah dari rumah tangga,
industri skala rumah tangga (home industry), industri, apakah sampah
dibuang di TPS dan ada pengelolaan pengangkutan secara berkala dan
terjadwal untuk dibuang di TPA yang ada di Kabupaten/Kota. Atau
sampah dari rumah tangga dibuang begitu saja di lahan-lahan kosong,
dibuang di area kosong dan dibakar di sekitar lingkungan permukiman
masyarakat. Pemetaan kondisi persampahan ini dilakukan pada setiap
rumah tangga dan di lingkungan permukiman agar menghasilkan data
jumlah rumah tangga yang memiliki tempat sampah di rumah, rumah
tangga yang membuang sampah di kebun lalu dibakar dan rumah tangga
yang membuang di TPS lalu diangkut ke TPA dengan membayar iuran.
Dilaksanakan di setiap
calon lokasi Pelaksanaan Metode SELOTIP
Penilaian titik lokasi;
46
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
47
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
sampai 3 dan atau 4 dapat diikutkan dalam tahap Seleksi Titik Lokasi,
dengan proses tahapan sebagai berikut :
Bersama dengan TFL melakukan SELOTIP (Seleksi Lokasi
Partisipatif). SELOTIP merupakan metode pemetaan kondisi sanitasi
masyarakat, masalah yang mereka hadapi serta kebutuhan untuk
memecahkan masalah sanitasi secara cepat dan dilakukan secara
partisipatif/bersama masyarakat;
Masyarakat, Tim Selotip dan TFL bersama-sama melakukan
perhitungan hasil scoring SELOTIP (Seleksi Lokasi Partisipatif) tiap
lokasi secara terbuka seperti Tabel Konsolidasi Skor SELOTIP
(Seleksi Lokasi Partisipatif) (terlampir);
Setelah terpilihnya lokasi yang disepakati bersama, dibuat materi
Berita Acara seleksi lokasi terkait tenggat waktu tertentu untuk
konfirmasi lahan dan sebagainya kepada pemenang ke-1. Bila
pemenang ke -1 tidak memenuhi syarat, dapat digantikan oleh
pemenang berikutnya.
SELOTIP FISIK
Rekap Hasil Pemetaan Sanitasi
SHORTLIST MINIMAL 3 - 4
HASIL
CALON LOKASI RW/DUSUN REMBUG
PEMETAAN
YG MEMPEROLEH PERINKAT PEMUKA
SANITASI TK.
1-4 RAWAN DAN PADAT
DESA/KEL.
NON FISIK
3. TINGKAT PARTISIPASI OK
MASYARAKAT (SEMANGAT
WARGA) 50 %
SURAT PERNYATAAN
KESIAPAN WARGA JUARA (TITIK LOKASI)
TERPILIH
N
NV =
T
Keterangan:
NV= Nilai Variabel
N = Jumlah Kumulatif Skor Indikator;
T = Jumlah Kumulatif Skor Maksimum Indikator
B = Bobot Variabel
49
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
NT = V1+V2+V3
Keterangan:
NT = Nilai Total
V1 = Variabel kesatu : Tingkat Partisipasi masyarakat
V2 = Variabel kedua : Tingkat Kepadatan Penduduk
V3 = Variabel Ketiga : Kondisi Rawan Sanitasi
Penjelasan:
a. NT tertinggi otomatis menjadi pilihan titik lokasi penerima
kegiatan;
b. Apabila terdapat Nilai NT yang sama, maka NV1 tertinggi
menjadi lokasi terpilih.
50
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Pilihan Skor
Swadaya seluruh biaya SR 4
Swadaya hanya Pipa 3
Swadaya hanya tenaga 2
Pilihan Skor
Rp. 20.000,- ke atas 4
Rp. 10.000,- s/d Rp. 19,000,- 3
Rp. 5,000,- s/d Rp. 9,000,- 2
c. Kontribusi Lahan
Pilihan Skor
Hak milik pribadi/ donatur swasta 4
51
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Pilihan Skor
Lebih dari 200 Jiwa/ Ha 4
Antara 176 – 200 Jiwa/ Ha 3
26 % - 50 % dari jumlah KK 3
51 % - 75 % dari jumlah KK 2
Pilihan Skor
75 % ke atas Dibuang di lingkungan/ drainase/badan air 4
51 % - 74 % Dibuang di lingkungan/ drainase/ badan air 3
RT/ RW – I RT/RW – II
No Indikator Teknik
Skor Bobot Nilai Skor Bobot Nilai
Tingkat
Partisipasi FGD dan
1 1 (a-c) 69 50% 34,5 1 (a-c) 69 50% 34,5
Warga Rembug
Masyarakat
Wawancara
Tingkat
(FGD) dan
2 Kepadatan 2 (a) 100 20% 20 2 (a) 50 20% 20
Transect
Penduduk
Walk
Wawancara
Kondisi Rawan (FGD) dan
3 3 (a-d) 75 30% 26.25 3 (a-d) 75 30% 26.25
Sanitasi Transect
Walk
Jumlah Nilai 70.4 60.4
Juara (peringkat) I II
54
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
55
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
56
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Dusun/ RW / RT
1. JUJUR /
A MA NA H ; DIKAMPANYEKAN
2. PEDULI ; KPD MASYARAKAT
3. IKHLA S ;
IDENTIFIKASI KRITERIA 4. RELA W A N SEJA TI
BALON KSM PEMIMPIN
PERHITUNGA N
PROSES
NA MA NA - MA
PEMILIHAN
KAJIAN PENGURUS KSM
YG A DA DI
KEPEMIMPINAN DAN KERTA S SUA RA
KELEMBAGAAN DI
TULIS3 NA MA BA LON YG
MASYARAKAT MEMENUHI KRITERIA
PEMIMPIN 2 Lk-Lk & 1 Pr
KELOMPOK MASYARAKAT:
HASIL REMBUG
(TERBENTUK KSM)
58
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
60
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
1. Ketua:
Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan pembangunan.
Memimpin pelaksanaan tugas tim yang telah dibentuk dan
kegiatan rapat-rapat.
2. Sekretaris:
Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata
usaha dan dokumentasi;
Melaksanakan surat-menyurat;
Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara
bertahap.
Mendokumentasikan seluruh laporan kegiatan
Membantu dalam penyuluhan kesehatan masyarakat.
61
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
3. Bendahara:
Menerima dan menyimpan uang
Mengeluarkan/membayar sesuai dengan realisasi sesuai
nota/kuitansi;
Melakukan pengelolaan administrasi keuangan
Melakukan penarikan kontribusi dari masyarakat berupa uang
Menyusun realisasi pembukuan serta laporan
pertanggungjawaban keuangan pada tahapan konstruksi, yaitu:
Progres keuangan mingguan ditempel di papan ruangan
Sekretariat KSM dan tempat strategis sehingga dapat dilihat
dengan mudah oleh masyarakat;
Laporan keuangan bulanan yaitu laporan penggunaan dana
dan laporan harian sesuai format yang ditentukan untuk
kemudian disampaikan kepada PPK sanitasi.
4. Tim Perencana:
Tim perencana mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam
menyusun dokumen Rencana Kerja Masyarakat (RKM), membuat gambar
rencana kerja, spesifikasi teknis, rincian biaya pekerjaan, jadwal rencana
pelaksanaan pekerjaan. Secara rinci tugas tim perencana adalah:
a. Mensosialisasikan pilihan teknologi sanitasi kepada masyarakat;
b. Mengevaluasi dan menentukan pilihan teknologi sanitasi yang akan
dibangun, sesuai dengan pilihan, kemampuan masyarakat serta
kondisi lingkungan;
c. Menyusun analisa teknis, membuat DED lengkap dengan potongan,
RAB dan menyusun analisa struktural, elektrikal, arsitektural dengan
didampingi oleh TFL
d. Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi
e. Melakukan inventarisasi tenaga kerja.
5. Tim Pelaksana:
Tim pelaksana mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan, membuat
62
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
6. Tim Pengawas:
Tim pengawas mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan dan pelaporan, baik
fisik maupun administrasi pekerjaan swakelola. Secara rinci tugas tim
pengawas adalah:
a. Pengawasan kepada pekerja dengan didampingi oleh TFL;
b. Bertanggung jawab terhadap pengawasan administrasi, teknis dan
keuangan;
c. Didampingi oleh TFL bertanggungjawab/menilai atas kualitas dan
progres pekerjaan fisik;
d. Berkoordinasi dengan TFL menyusun laporan pekerjaan untuk
diteruskan dan/atau ditindaklanjuti ke PPK.
7. Panitia Pengadaan:
Rencana pengadaan harus mempertimbangkan syarat teknis dan metode
pelaksanaan pekerjaan yang tercantum dalam dokumen pengadaan.
KONTRAK PENGURUS
PPK Tim Pelaksana Swakelola
(TPS-KSM)
Ketua
Badan
Sekretaris
Penasehat
Bendahara
ANGGOTA
A. Pendahuluan
1.1. Latar belakang (kondisi prasarana sanitasi yang ada dan
dukungan pemda);
1.2. Maksud, tujuan dan sasaran;
1.3. Rincian kegiatan (jenis kegiatan, lokasi kegiatan dan waktu
pelaksanaan).
B. Profil Lokasi (kondisi umum lokasi kegiatan seperti; fisik, letak
geografis, topografi, kondisi geohidrologi, batas-batas administrasi,
demografi dan programsi penduduk). Kondisi prasarana dan sarana
sanitasi (kondisi sarana air bersih, kondisi sarana sanitasi, kondisi
pengelolaan sampah dan kondisi kesehatan);
C. Ketersediaan lahan dan bahan (luas lahan, kondisi lahan,
kepemilikan lahan, jenis dan jumlah bahan/material dan ketersediaan
bahan/material);
D. Penentuan Calon Pengguna (jumlah calon pengguna, kondisi sosial
ekonomi calon pengguna);
E. Rencana Kerja Masyarakat (Rencana konstruksi; spesifik
bahan/material yang akan digunakan, tahap persiapan dan supervisi
pelaksanaan konstruksi. Rencana kontribusi masyarakat; in cash dan
in kind. Rencana operasi dan pemeliharaan; tujuan operasi dan
65
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
66
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
68
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Pada studi timbunan dan komposisi sampah untuk TPS-3R, metode yang
biasa digunakan adalah metode SNI 19-3964-1995 dimana sampel
ditentukan secara acak tapi proporsional berdasarkan tingakat/strata
dalam masyarakat (stratified proportional random sample), misal
berdasarkan tingkat ekonomi, geografi, atau administrasi wilayah.
Penentuan jumlah sampel sampah yang akan diambil dapat
menggunakan formula berikut:
Bila jumlah penduduk ≤ 106 jiwa:
P = Cd √Ps
Dimana:
S = Jumlah sampel (jiwa)
Ps = Jumlah penduduk
Cd = Koefisien
Cd = 1 bila kepadatan penduduk normal
71
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
d. Rekapitulasi Data:
Dari hasil seluruh data sampel selama 8 (delapan) hari tersebut, biasanya
hanya digunakan 7 hari sampel. Sampel hari pertama tidak digunakan,
karena umumnya terdapat kesalahan dalam pelaksanaannya. Dari data
tersebut, akan diperoleh rata-rata sampah rumah tangga, yang kemudian
dikonversi menjadi satuan liter/orang/hari atau kg/orang/hari. Akan lebih
baik bila mencantumkan simpangan baku dan koefisien variasinya, agar
dapat menilai rentang data sampel tersebut.
Berikut merupakan contoh hasil pengolahan data timbunan sampah
rumah tangga.
Contoh Hasil Pengukuran Timbunan Sampah Rumah Tangga
Rata-Rata Rata-Rata
Jenis Timbunan Timbunan
Rumah Sampah Sampah
(kg/orang/hari) (L/orang/hari)
Tipe A 0,3 2,09
Tipe B 0,39 2,84
Tipe C 0,17 2,54
Rata-rata 0,29 2,49
Timbunan
Timbunan Rata²
Sumber Unit Rata²
(L/unit/hari)
(kg/unit/ hari)
Pasar m² 0,6 0,08
Hotel Bed 1,94 0,12
Toko Karyawan 7,91 0,69
Kantor Pegawai 0,49 0,06
Sekolah Siswa 0,18 0,01
74
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik komposisi sampah untuk lebih
mempermudah dalam membandingkan kategori komposisi antar jenis
nya.
76
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
( ) ( )
= = 2 Unit
,
77
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
79
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
80
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
1. Bukti Pembelian/Pembayaran
Bukti pembelian/ pembayaran merupakan dokumen yang digunakan
sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh PPK untuk
Pengadaan Barang atau Jasa lainnya dengan nilai paling banyak
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). Contoh bukti
pembelian/pembayaran antara lain faktur/ bon/ invois, struk, dan nota
kontan.
2. Kuitansi
81
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
4. Surat Perjanjian
Surat Perjanjian merupakan pernyataan secara tertulis antara kedua
belah pihak tentang suatu perbuatan yang memiliki akibat hukum
untuk memperoleh hak dan melaksanakan kewajiban. Surat
Perjanjian digunakan untuk :
Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya nilai
paling sedikit di atas Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
dan
Pengadaan Jasa Konsultasi dengan nilai paling sedikit di atas
Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
5. Surat Pesanan
Surat Pesanan merupakan bentuk perjanjian dalam pelaksanaan
pengadaan melalui E-purchasing atau pembelian melalui toko
82
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
83
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
85
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Catatan:
Lebih lanjut secara Teknis dan Rinci terkait ketentuan Pengadaan Barang/Jasa dapat
mengikuti Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan
Jasa Pemerintah.
2.3.2. Survei Upah Tukang, Tenaga Kerja dan Rekrutmen oleh TPS-
KSM
Sebelum dimulai pelaksanaan konstruksi (fisik) oleh TPS-KSM, maka
terlebih dahulu diawali proses survei upah tukang, upah tenaga kerja dan
penjaringan minat dari Tenaga Kerja (TK) dan Tukang didalam wilayah
titik lokasi terpilih, jika tidak tersedia maka diperbolehkan melakukan
survei dan perekrutan dari wilayah RT/RW/Dusun lain didalam lingkup
Desa/Kelurahan. Khusus untuk daerah pusat perkotaan yang aktivitas
masyarakat mayoritas sebagai pegawai negeri atau pegawai swasta (tidak
tersedia tenaga kerja lokal) maka diperbolehkan untuk melakukan survei
upah dan rekrutmen dari luar Desa/Kelurahan. Dengan demikian pola
padat karya tetap menjadi garda terdepan dalam setiap proses
pelaksanaan pembangunan secara berkelanjutan.
87
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
88
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
90
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
91
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
92
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
94
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Hindari air sabun dari air mandi Jangan membuang bahan kimia
maupun cuci masuk ke dalam karena akan mematikan bakteri
kloset
2 kali per hari gunakan pel untuk Setiap hari bersihkan gayung
membersihkan teras luar dengan sikat atau sabut
(gunakan bahan pembersih jika
sangat kotor saja)
1 kali per minggu kuras dan 1 kali per bulan bersihkan langit-
bersihkan tangki/tandon air dari langit KM/WC dari sarang laba-
lumut dan kotoran lain laba
1 kali per minggu periksa bak 1 kali per 6 bulan buang kotoran
kontrol, jika terdapat kotoran padat dan kotoran yang
padat/sampah,keluarkan mengapung tepat di bawah
kemudian buang ke tempat manhole
sampah
96
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Angkat kotoran mengapung dan Masukkan pipa sedot dari truk tinja
buang ke tempat sampah sampai ke dasar bak, sedot mulai
dari bak pertama
97
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
99
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Jika tidak ada aliran air dalam bak Jika ada luapan air dari bak
kontrol, mungkin pipa tersumbat kontrol, mungkin pipa
atau rusakHentikan kegiatan di tersumbat.Hentikan kegiatan di
rumahBuka pemipaan, minta rumah, segera perbaiki jika ada
tukang untuk memperbaiki kerusakan pipa. Sogok dari bak
kerusakan kontrol ke bak kontrol lain
Mulai
dari bak inlet, dilanjutkan ke bak- Ambil
bak berikutnya kotoran tepat di bawah manhole
100
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Gunakan Keluarkan
alat T untuk mengumpulkan semua kotoran yang terkumpul
kotoran tepat di bawah manhole sampai tidak ada yang tersisa
Angkat Masukkan
kotoran mengapung dan buang ke pipa sedot dari truk tinja sampai ke
tempat sampah dasar bak, sedot mulai dari bak
pertama
Lumpur Hentikan
yang disedot adalah lumpur yang pengurasan jika lumpur sudah
berwarna hitam berwarna coklat
GEROBAK
SENIN,
RABU SELA
DAN SA
JUM’AT DAN PENGOMPOS
KAM AN ULANG
IS
GEROBAK
MOTOR
RUANG
PEMILHAN
BAHAN DAUR
ULANG
RUANG KOMPOS
PENYIMPANAN
BAHAN DAUR
KASAR
ULANG
PENGUMPUL KOMPOS
BAHAN DAUR HALUS
ULANG
103
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
BAB III. KETENTUAN TEKNIS
PELAKSANAAN DAK INFRASTRUKTUR BIDANG SANITASI
104
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
INDIVIDUAL
TANGKI
SEPTIK MCK
KENDARAAN INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR
KOMUNAL PENGANGKUTAN TINJA
(2-10 KK)
Pipa air kotor, pipa air cuci (grey Pipa retikulasi, pipa
water), penangkap lemak, pipa persil, utama termasuk manhole,
pipa servis, bangunan inspeksi stasiun pompa, dll
IPALD Skala Kawasan Tertentu
(rusun)
DAK
Pilihan teknologi yang ada untuk tangki septik sangat beragam. Salah
satunya dapat berdasarkan pada material pembuatnya seperti dari
beton atau pabrikasi yang sudah tersertifikasi SNI. Walau bentuk dan
material pembuatnya berbagai macam namun prinsip utama dari
tangki septik harus diutamakan yaitu :
a. Bangunan harus kedap air;
b. Mempunyai pipa udara (hawa);
c. Mempunyai lubang kontrol untuk proses penyedotan akumulasi
lumpur tinja yang terbentuk;
107
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
108
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
muka air tanah kurang dari 1,5 meter, tangki dapat dibuatkan precast
dari beton/kayu jika menggunakan tangki pabrikan.
7. Tangki Septik Komunal dengan Media Bakteri terdiri dari
pembangunan jaringan perpipaan, Sambungan Rumah (SR) dan IPAL
bagi daerah semi perkotaan dengan pelayanan 5–10 KK;
8. Bentuk desain dapat disesuaikan dengan kondisi lahan, asalkan
volume efektif. Kedalaman efektif bak kurang dari 2 meter tidak
disarankan agar suasana anaerobik tetap terjaga. Seluruh air limbah
kakus, mandi dan cuci dapat diolah. melalui Tangki Septik dengan
Media Filter.
9. Tangki Septik Skala Komunal (5-10 KK). Opsi teknologi tangki septik
skala komunal dapat dilaksanakan bagi lokasi yang memiliki kriteria
sebagai berikut :
a. Bagi warga yang belum memiliki jamban dan/atau tangki septik
sesuai SNI;
b. Kepadatan penduduk 50-150 jiwa/Ha;
c. Setiap unit tangki septik skala komunal minimal melayani 5-10 KK.
10. Ketentuan Tangki septik Pabrikasi dan IPAL Pabrikasi; seluruh Tangki
Septik (Individu dan Komunal) maupun IPAL Komunal yang terbuat
dari bahan pabrikasi dan boleh dipergunakan dalam Program DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi diantaranya adalah wajib memiliki
Sertifikasi Lulus Uji dari Balitbang/ Perkim Kementerian PUPR atau
oleh Balai Tehnologi Sanitasi, Direktorat Sanitasi, Direktorat Jenderal
Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
11. Ketentuan tentang cara pemasangan konstruksi pendukungnya
mengikuti ketentuan dalam petunjuk pemasangan dari/ atau oleh
pabrik;
12. Syarat pemilihan Tangki Septik Individual, Tangki Septik Ko,munal
dan IPAL Komunal dari bahan pabrikasi adalah dengan cara
memenuhi salah satu dari:
a. Muka air tanah kurang dari 1,5 meter;
b. Tidak tersedia air untuk pencampuran beton sesuai ketentuan;
c. Kurangnya tenaga kerja konstruksi beton; dan
109
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
110
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
yang tidak memiliki maupun yang memiliki jamban pribadi. IPAL yang
digunakan disambungkan dengan outlet MCK plus dan sistem perpipaan.
Direkomendasikan agar MCK Kombinasi IPAL Komunal ditempatkan
dekat dengan fasum-fasos maupun jalan lintas utama masyarakat.
Proses pengolahan yang akan diterapkan dalam sebuah IPAL ditentukan
dengan langkah berikut ini:
a. Mengumpulkan data mengenai air limbah domestik yang akan diolah,
meliputi kualitas dan kuantitas air limbah domestik serta beban
organik air limbah domestik;
b. Menentukan proses pengolahan yang dibutuhkan berdasarkan;
c. Aspek teknis yaitu kemudahan pengoperasian, ketersediaan SDM,
jumlah lumpur yang dihasilkan, kualitas efluen;
d. Aspek non teknis yaitu ketersediaan lahan dan ketersediaan biaya
investasi dan pengoperasian.
112
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
a. Prasarana Utama
Pre Treatment / Pengolahan Awal
Proses Fisik
a. Screen;
b. Grit Chamber;
c. Equalisasi;
d. Settler/Sedimentasi awal.
113
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
domestik yang berasal dari sumber ini sering disebut dengan istilah
grey water.
Pada tiap pertemuan atau belokan harus menggunakan bak kontrol, jarak
antara bak kontrol pada jaringan pipa induk maksimal 20 meter bertujuan
untuk mengurangi akumulasi gas dan memudahkan pemeliharaan
saluran. Syarat-syarat pengaliran air limbah yang harus diperhatikan,
dalam perencanaan jaringan saluran air limbah adalah :
3. Pengaliran secara gravitasi
4. Batasan kecepatan minimum dan maksimum harus diperhatikan.
Kecepatan minimum untuk memungkinkan terjadinya proses self-
cleansing,sehingga bahan padat yang terdapat didalam saluran tidak
mengendap di dasar pipa,agar tidak mengakibatkan penyumbatan,
sedangkan kecepatan maksimum mencegah pengikisan pipa oleh
bahan-bahan padat yang terdapat didalam saluran.
No Kategori Keterangan
Tersedia Air Bersih Untuk
1 Suplai Air Bersih
Keperluan Gelontor
Minimal 100 mm,Karena Membawa
2 Diameter Pipa
Padatan
3 Aliran Dalam Pipa Aliran Seragam
Kecepatan Pengaliran
4 0,6 Meter/Detik
Minimal
5 Kecepatan Aliran Maximal 3 Meter/Detik
Kemiringan muka tanah yang lebih curam daripada kemiringan pipa minimal
bisa dipakai sebagai kemiringan desain selama kecepatannya masih di bawah
kecepatan maksimal.Kemiringan pipa untuk Snimas DAK Infrastruktur
Bidang Sanitasi adalah sebagai berikut :
a. Kemiringan pipa untuk sambungan rumah (pipa persil) adalah 1% -
2%; dan
b. Kemiringan pipa untuk pipa induk adalah 0.4% - 1%.
116
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
117
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
118
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Tutup; Prinsipnya adalah rapat, kedap air dan udara, ringan dan
mudah di buka untuk perawatan rutin dan di kunci, jika terletak pada
badan jalan, wajib menggunakan bahan dari besi tuang, jika tidak
terletak tidak dibadan jalan boleh menggunakan bahan campuran
beton dengan komposisi 1:2:3 atau dari plastik.
119
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Skema pengolahan air limbah dengan proses Aerobik dapat di lihat seperti
gambar berikut :
121
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
3. Baku Mutu Air Limbah; Baku mutu air limbah adalah ukuran batas
atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau
dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha dan atau kegiatan.
Dalam merencanakan unit instalasi pengolahan air limbah,kualitas
effluent pengolahan air limbah mengacu pada baku mutu effluent
122
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
125
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Volume Limbah
= Timbunan Air Limbah x Penggunaan Air Bersih
= 0,8 x 22,5 m3/hari
= 18 m3/hari
128
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
129
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
130
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
131
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
132
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
133
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Gambar 21. Contoh layout dan Bangunan IPAL KOMPAK beserta unit-unit IPAL
dalam program Sanimas DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi
134
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Analisa Harga
Upah Tenaga Kerja Satuan
Pekerjaan
RAB
Harga Volume
Bahan/Material Pekerjaan
Keterangan :
1. Upah Tenaga Kerja tergantung dari masing-masing keahlian, dan dihitung
perhari kerja yaitu 8 jam per hari;
Upah tenaga kerja didapat dilokasi, dikumpulkan dan dicatat dalam satu
daftar yang dinamakan daftar Harga Satuan Upah;
2. Harga bahan/material untuk pelaksanaan fisik didasarkan pada setiap
daerah/lokasi masing-masing (berdasarkan hasil survei di lokasi masing-
masing);
3. Harga satuan upah dan bahan/material untuk dasar perhitungan Biaya
Perencanaan didasarkan Harga Satuan Setempat;
4. Analisa harga satuan pekerjaan adalah perhitungan analisa untuk
mendapatkan harga satuan pekerjaan dengan menggunakan analisa SNI;
5. Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah yang
dihitung/berdasarkan analisa SNI;
6. Volume pekerjaan adalah besar volume atau kubikasi suatu pekerjaan yang
dihitung berdasarkan gambar bestek dan gambar detail;
7. Rencana anggaran biaya suatu bangunan adalah perhitungan banyaknya
biaya yang diperlukan (bahan dan upah) untuk menyelesaikan bangunan
tersebut.
135
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
A. Pondasi
Menggunakan batu pecah di tanam dengan kedalaman galian 60 cm atau
sesuai dengan gambar perencanaan/ spesifikasi teknis.
Sisa tanah sisa galian dibuang ke tempat yang telah disediakan atau
dipindahkan ke lokasi yang telah direncanakan.
Untuk lantai kerja pembuatan platform dengan konstruksi beton tumbuk
sesuai perencanaan/spesifikasi teknis.
Pemadatan dan pengurugan kembali bekas galian di sekitar lokasi yang
telah dibuat.
B. Lantai Kerja
Dibuat lantai kerja minimal setebal 5 cm (beton tumbuk kelas tiga) diatas tanah
sebelum tulangan beton ditempatkan/dipasang.
Saat pekerjaan bangunan IPAL harus diperhatikan dan diawasi dengan teliti
karena kesalahan pekerjaan dapat menyebabkan terjadinya kebocoran pada
bangunan pengolahan. Setelah unit pekerjaan selesai dibangun harus dilakukan
pengetesan kebocoran dari unit.
136
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Gambar 22. Pemasangan Plat Atas Tutup IPAL dan Tutup Manhole
3. Agregat Kasar
a. Agregat Kasar harus terdiri dari butir-butir keras atau tidak berpori dan
kekal;
b. Kandungan lumpur tidak boleh lebih dari 1%, yang ditentukan terhadap
berat kering.
4. Air
137
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Air yang akan dipakai untuk pembuatan beton tidak boleh mengadung minyak,
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak
beton/baja tulangan.
5. Baja Tulangan
a. Baja tulangan yang akan dipakai adalah yang ada dipasaran;
b. Bentuk baja tulangan dapat berupa tulangan polos atau tulangan
diprofilkan.
138
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Prinsip pertama Reduce adalah segala aktivitas yang mampu mengurangi dan
mencegah timbunan sampah. Prinsip kedua Reuse adalah kegiatan
penggunaan kembali sampah yang layak pakai untuk fungsi yang sama atau
yang lain. Prinsip ketiga Recycle adalah kegiatan mengelola sampah untuk
dijadikan produk baru.Untuk mewujudkan konsep 3R salah satu cara
penerapannya adalah melalui pengelolaan sampah terpadu 3R berbasis
masyarakat, yang diarahkan kepada daur ulang sampah (recycle). Hal ini
dipertimbangkan sebagai upaya mengurangi sampah sejak dari sumbernya,
karena adanya potensi pemanfaatan sampah organik sebagai bahan baku
139
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
kompos dan komponen non organik sebagai bahan sekunder kegiatan industri
seperti plastik, kertas, logam, gelas,dan lain-lain.
140
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
141
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
d. Daur Ulang
Sampah yang didaur ulang minimal adalah kertas, plastik dan logam yang
memilikinilai ekonomi tinggi. Untuk mendapatkan kualitas bahan daur ulang
yang baik,pemilahan sebaiknya dilakukan sejak di sumber.
Pemasaran produk daur ulang dapat dilakukan melalui kerja sama dengan
pihak lapakatau langsung dengan industri pemakai.
Sampah B3 Rumah tangga (terutama batu baterai dan lampu neon)
dikumpulkan untukdiproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan
perundangan yang berlaku (PP 18/1999tentang pengelolaan sampah
Bahan Berbahaya dan Beracun/B3).
142
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Daur ulang kemasan plastik (air mineral, minuman dalam kemasan, mie
instan dan lain-lain)sebaiknya dimanfaatkan untuk barang-barang kerajinan
atau bahan baku lain.
e. Pembuatan Kompos
Sampah yang digunakan sebagai bahan baku kompos adalah sampah
dapur (terseleksi)dan daun-daun potongan tanaman.
Metode pembuatan kompos dapat dilakukan dengan berbagai cara antara
lain denganopen windrow dan caspary.
Proses pengomposan pada TPS-3R dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut:
1. Penerimaan dan pembongkaran sampah.
2. Pencacahan sampah organik.
3. Pengomposan:
a. Penyusunan tumpukan sampah organik pada lajur yang telah
ditentukan;
b. Pembalikan tumpukan satu kali seminggu;
c. Penyiraman dan pengukuran suhu tumpukan;
d. Pematangan kompos;
e. Pengeringan;
f. Pengayakan;
g. Pengemasan.
143
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Kompos yang dihasilkan dari proses degradasi yang diuraikan di atas, baik pada
pengomposan tradisional maupun pada pengomposan modern (pengomposan
dipercepat) disebut sebagai kompos setengah matang yang belum stabil, dan
tidak baik bila digunakan langsung pada tanaman. Dibutuhkan proses
pematangan agar tanaman yang menggunakan tidak terganggu, misalnya
akibat panas reaksi yang ditimbulkan. Proses pematangan kompos sampai saat
ini biasanya dilakukan dalam bentuk diangin-angin di udara terbuka.
Pengomposan setengah matang dapat dipercepat dengan mengatur faktor-
faktor yang mempengaruhinya sehingga berada dalam kondisi yang optimum.
Rekayasa pengomposan lebih banyak berkonsentrasi pada proses ini.
144
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
145
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
berlimpah pada sampah kota. Cara yang efektif adalah mengembalikan lindi
dan sebagain kompos yang telah berhasil pada timbunan kompos yang
baru, sebab pada bahan itulah terkumpul mikroorganisme dan enzim yang
dibutuhkan.
Temperatur. Temperatur terbaik pengomposan adalah 50o – 55o C. Suhu
rendah menyebabkan pengomposan akan lama, sementara suhu tinggi (60
– 70oC) menyebabkan pecahnya telur insek, dan materinya bakteri-bakteri
patogen. Berikut adalah pola temperatur pada timbunan sampah dengan
proses aerator bambu (Gotaas, 1973).
Kadar air. Kadar air sangat penting dalam proses aerobik. Kadar air sampah
sangat dipengaruhi oleh komposisi sampahnya. Pembalikan diperlukan
untuk menjaga kelembaban selama proses pengomposan. Kadar air yang
optimum sebaiknya berada pada rentang 50 – 65%, kurang lebih selembab
karet busa yang diperas.
Kondisi asam basa (pH). pH memegang peranan penting dalam
pengomposan. Bila pH terlalu rendah perlu penambahan kapur atau abu.
Di awal proses pengomposan, nilai pH pada umumnya adalah antara 5 dan
7, dan beberapa hari kemudian pH akan turun dan mencapai nilai 5 atau
kurang akibat terbentuknya asam organik dari akrivitas mikroorganisme dan
temperatur akan naik cepat. 3 hari kemudian pH akan mengalami kenaikan
menjadi 8 – 8,5 dan akhirnya stabil pada pH 7-8 hingga akhir proses
(kompos matang). Bila aerasi tidak cukup maka akan terjadi kondisi
146
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Terdapat standar nasional yang mengatur minimum kadar yang dimiliki oleh
kompos agar memenuhi standar kualitas yang dapat dimanfaatkan dengan baik
untuk nutrisi tanaman. Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik
diatur pada SNI : 19-7030-2004, yang terdapat pada Tabel 8. Spesifikasi ini
menetapkan kompos dari sampah organik domestik yang meliputi, persyaratan
kandungan kimia, fisik dan bakteri yang harus dicapai dari hasil olahan sampah
organik domestik menjadi kompos, karakteristik dan spesifikasi kualitas kompos
dari sampah organik domestic.
0
1 Kadar Air % C 50 17 Cobalt (Co) mg/kg * 34
Suhu air Chromium
2 Temperatur 18 mg/kg * 210
tanah (Cr)
Tembaga
3 Warna Kehitaman 19 mg/kg * 100
(Cu)
Berbau Mercuri
4 Bau 20 mg/kg * 0,8
tanah (Hg)
Ukuran
5 mm 0,55 25 21 Nikel (Ni) mg/kg * 62
partikel
Kemampuan
6 % 58 22 Timbal (Pb) mg/kg * 150
ikat air
Selenium
7 pH 6,80 7,49 23 mg/kg * 2
(Se0
8 Bahan asing % * 1,5 24 Seng (Zn) mg/kg * 500
Unsur makro Unsur lain
Bahan
9 % 27 58 25 Calsium % * 25.5
organik
Magnesium
10 Nitrogen % 0,4 26 % * 0.6
(Mg)
11 Karbon % 9,8 32 27 Besi (Fe) % * 2.0
Phosfor Aluminium
12 % 0,1 28 % 2.2
(P2O5) (Al)
Mangan
13 C/N rasion 10 20 29 % 0.1
(Mn)
147
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Keterangan:
*Nilainya lebih besar dari minimum atau lebih kecil dari maksimum
(Sumber: SNI : 19-7030-2004)
148
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
STANDAR MUTU
No PARAMETER SATUAN Granul/Pelet Remah/Curah
Diperkaya Diperkaya
Murni Murni
mikroba mikroba
10 Ukuran butiran
%
2-5 mm Min 80 Min 80 - -
11 Hara mikro:
Ppm
- Fe total atau Maks 9000 Maks 9000 Maks 9000 Maks 9000
ppm
- Fe tersedia Maks 500 Maks 500 Maks 500 Maks 500
ppm
- Mn Maks 5000 Maks 5000 Maks 5000 Maks 5000
ppm
- Zn Maks 5000 Maks 5000 Maks 5000 Maks 5000
12 Unsur lain:
Ppm
- La 0 0 0 0
Ppm
- Ce 0 0 0 0
*)Kadar
air di atas dasar berat basah
(Sumber: Peraturan Menteri Pertanian No. 70 Tahun 2011)
Hasil pengomposan dapat berupa kompos padat maupun lindi. Lindi (leachate)
adalah cairan yang merembes melalui tumpukan sampah dengan membawa
materi terlarut atau tersuspensi terutama hasil proses dekomposisi materi
sampah. Lindi yang dihasilkan dari proses pengomposan dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk cair atau diresirkulasi dalam proses pengomposan karena dapat
menjadi nutrisi yang baik bagi bakteri pengurai dalam proses pengomposan.
149
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
2. Struktur Baja
a. Tiang Utama Bangunan
Dari baja profil IWF dengan dimensi Ukuran 250 x 75 x 5 x 7 mm, baja
Krakatau Steelatau setara. Tinggi 4 meter dihitung dari tempat
kedudukan kolom penyanggatiang utama dan di beri plat pengaku.
b. Kuda-kuda
Dari baja profil IWF dengan dimensi Ukuran 250 x 75 x 5 x 7 mm, baja
Krakatau Steelatau setara dengan sambungan las pada plat pengaku
serta sambungan bautpada konstruksinya. Antar kuda-kuda diberi ikatan
angin dengan besi ø16 mm.
c. Gording
150
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
151
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
152
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
3.1.2.2.3. Perlengkapan
Agar estetika yang lebih baik maka wadah dilengkapi dengan tutup;
Warna wadah sebaiknya spesifik untuk setiap jenis sampah.
153
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
B. Peralatan
Gerobak sampah, becak sampah, motor sampah atau alat angkut lain.
C. Frekuensi Pengumpulan
Sampah non organik terpilah seperti kertas, plastik, logam/kaca dilakukan
seminggu sekali;
Sampah yang masih tercampur harus dilakukan minimal seminggu 2 kali.
D. Cara Pemilahan
Gerobak sampah dimodifikasi dengan sekat atau dilengkapi karung-karung
besar (3 unit atau sesuai dengan jenis sampah).
154
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
155
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Area Penerimaan
Pencampuran dan
Pembentukan Tumpukan
Pembalikan
PROSES PENGOMPOSAN
AIR Penyiraman Kompos Kasar
Pengendalian
Tumpukan Suhu,
Kelembaban, Dsb
Pematangan
Pengayakan Kompos
Kompos Halus
Pengemasan
Penyimpanan
156
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
157
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Pembalikan dapat dilakukan tetap didalam bak dengan alat pembalik atau
sampah dipindahkan ke bak berikutnya. Sistem pengudaraan pada bak terbuka
agak terbatas karena adanya dinding bak walaupun sudah diberikan lubang
ventilasi. Pengkomposan dengan bak terbuka ini cenderung lebih lama, pada
beberapa kasus, lama pengkomposan dapat mencapai 2 bulan atau 8 minggu.
158
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
159
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
160
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
161
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
A Bahan/Material
1
2
B Sewa Alat
1
2
C Upah
1
2
C Biaya Operasional Pelaksanaan (BOP)
1
2
Total
……………………………../……./……..
(………………..….) (………………..….)
162
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
B Alat
1 Rp - Rp - Rp -
2 Rp - Rp - Rp -
3 Rp - Rp - Rp -
C UPAH
1 Rp - Rp - Rp -
2 Rp - Rp - Rp -
3 Rp - Rp - Rp -
D Operasional
1 TPS-KSM Rp - Rp - Rp -
JUMLAH Rp - Rp - Rp -
Saldo Kas Umum TPS-KSM
#REF! (_________________________________)
Tanggal _____________
…………………….,………./…../………
Diperiksa Mengetahui Dibuat oleh
TFL Ketua TPS-KSM Bendahara TPS-KSM
163
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
1
2
3
JUMLAH - -
…………………….,………./…../………
Diperiksa, Mengetahui, Disusun Oleh,
TFL Ketua TPS-KSM Bendahara TPS-KSM
164
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Contoh BUKU KAS UMUM TPS-KSM
DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi
Bulan : _________ 20_ _
Nama TPS-KSM : ………… Kec. : ………….
Lokasi :………… Kab/Kota : ………….
Kel./Desa : …………. Provinsi : ………….
JUMLAH - - -
…………………….,………./…../………
1 - - - - -
2 - -
3 - -
……………………../……………../………………..
Mengetahui Dibuat Oleh :
Ketua TPS-KSM Tim Pelaksana/Tukang
(…………………………..) (…………………………..)
165
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
JUMLAH #REF!
…………………….,………./…../………
Diperiksa, Mengetahui, Dibuat oleh,
TFL Ketua TPS-KSM Bendahara TPS-KSM
166
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
1
2
3
4
5
JUMLAH -
…………………….,………./…../………
Diperiksa, Mengetahui, Dibuat oleh,
TFL Ketua TPS-KSM Bendahara TPS-KSM
167
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Contoh REKAP LAPORAN KEUANGAN BULANAN TPS-KSM
DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi
Bulan : _________ 20_ _
3 PENGELUARAN
a. Material/Bahan Rp -
b. Sewa Alat Rp -
c. Upah Rp -
d. Operasional Rp -
e. Adm Bank Rp -
f. Pajak Bank Rp -
Total Pengeluaran Rp -
4 SALDO AKHIR Rp -
a. Bank (31 Oktober 2015) Rp -
b. Kas (31 Oktober 2015) Rp -
Jumlah Rp - -
Note: Jumla h Sa ldo Akhir Ka s +Sa ldo Akhir Ba nk HARUS s a ma denga n Jumla h Sa ldo Awa l + Pema s uka n - Pengelua ra n
…………………….,………./…../………
Diperiksa, Mengetahui, Disusun oleh,
TFL Ketua TPS-KSM Bendahara TPS-KSM
168
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
RT/RW / Kelurahan/Desa :
Kecamatan / Kab./Kota : Tanggal Kerja :
Jenis Kegiatan : Pelaksana :
Masa Kerja : Pendamping :
( ............................... ) ( ............................... )
169
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Sumber Dana (Rp) Material Masuk Material Keluar Stok Material Paraf
Supplier/Toko
No. Tanggal Catatan
Material Bantuan Pengambil Penanggung
Swadaya Volume Satuan Volume Satuan Volume Satuan
Pemerintah Material Jawab Stock
Prosentase
Jumlah Hasil Pekerjaan (%) Prosentase
Harga Satuan Bobot Kemajuan
No. Uraian Kegiatan Volume Satuan Harga Kemajuan Tiap
(Rp.) (%) Minggu Minggu Terhadap Seluruh
(Rp.) Jumlah Sisa Pekerjaan
Lalu Ini Pekerjaan
Jumlah
Prestasi Rencana :
Deviasi Prestasi :
........................................., ....................................
Diperiksa Oleh : Dibuat Oleh:
TFL Teknik KSM
( ............................... ) ( ............................... )
170
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Prosentase
Jumlah Hasil Pekerjaan (%) Prosentase
Harga Satuan Bobot Kemajuan
No. Uraian Kegiatan Volume Satuan Harga Kemajuan Tiap
(Rp.) (%) Bulan Bulan Terhadap Seluruh
(Rp.) Jumlah Sisa Pekerjaan
Lalu Ini Pekerjaan
Jumlah
Prestasi Rencana :
Deviasi Prestasi :
........................................., ....................................
Diperiksa Oleh : Dibuat Oleh:
TFL Teknik KSM
( ............................... ) ( ............................... )
........................................., .................................
Dibuat Oleh:
KSM
( ............................... )
171
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
172
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
173
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Dana non fisik hanya untuk membiayai kegiatan yang dilakukan setelah
penandatangan PKS antara PPK OPD Dinas terkait dengan Ketua TPS–KSM
(selama masa konstruksi dan pasca konstruksi).
174
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
175
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
176
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
177
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
178
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Biaya SMK3 konstruksi bidang pekerjaan umum adalah biaya yang diperlukan
untuk menerapkan SMK3 dalam setiap pekerjaan konstruksi yang harus
diperhitungkan dan dialokasikan oleh penyedia jasa dan pengguna jasa.
179
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
Tugas dan Tanggung Jawab Wewenang Kepala Satuan Kerja dan Pejabat
Pembuat Komitmen : sebagaimana yang tertuang didalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
180
DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2021
181
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
Kepada Yth.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Di -
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : __________________
Tempat Ttl : __________________
Jabatan : __________________
Alamat : __________________
Bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Desa/Kelurahan _____ yang beralamat di
Jln. __________ Desa _____ Kecamatan _____ Kab/Kota ____.
(………………………….)
NIP. ________________
182
Lampiran 2. Contoh Berita Acara Sosialisasi Awal Program DAK Infrastruktur
Bidang Sanitasi Tingkat Desa/Kelurahan TA. ……
BERITA ACARA
SOSIALISASI AWAL TINGKAT DESA/KELURAHAN
PROGRAM DAK INFRASTRUKTUR BIDANG SANITASI TA. 2021
DESA/KEL. : __________________
KEC. : __________________
KAB. : __________________
Pada hari ini, ________ tanggal ______ bulan ______ tahun ______ pukul ___
bertempat di _____________ telah diadakan pertemuan tingkat Desa/Kelurahan dalam
rangka Sosialisasi Awal Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi, yang dihadiri oleh
peserta sebanyak ___ orang, laki-laki sejumlah _____ dan perempuan _____.
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.........................,.....................2021
Wakil Peserta :
1. ................................... ........................
2. .................................. ........................
3. ................................. ........................
Mengetahui :
Kepala Desa/ Lurah TFL/Pendamping
(.............................................) (.................................)
183
Lampiran 3. Contoh Daftar Hadir Peserta Sosialisasi Awal Program DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tk. Desa/Kelurahan
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Jenis Kepemilikan
Alamat
Kelamin Tangki Septik
No Nama Pekerjaan
Tdk.
RT RW Lk Pr Punya
Punya
1
2
3
4
5
Dst.
184
Lampiran 4. Contoh Berita Acara Rembuk Kesiapan Masyarakat (Kontrak
Sosial)
Berita Acara Rembuk Kesiapan Masyarakat (Kontrak Sosial)
Tingkat Desa/Kel. Program Dak Infrastruktur Bidang Sanitasi
Tahun Anggaran ………..
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Pada hari ini ……… tanggal …….. bulan …… tahun ….. jam …. s/d …. WIB/WITA
bertempat di ………. telah dilaksanakan kegiatan Rembuk Kesiapan Masyarakat
(Kontrak Sosial) tingkat Desa/Kelurahan antara OPD Kabupaten/Kota …………………..
mewakili Pemerintah sebagai pengelola Program Dana Alokasi Khusus Infrastruktur
Bidang Sanitasi, kegiatan rembuk dihadiri oleh …….. peserta, ….. laki-laki dan ……
perempuan (DH terlampir).
Berdasarkan informasi yang telah disampaikan oleh TFL dan kami terima dalam
Sosialisasi Awal Program tingkat Desa/Kelurahan, maka kegiatan Rembuk Kesiapan
Masyarakat (Kontrak Sosial) yang dibangun dengan penuh kesadaran dari seluruh
lapisan masyarakat Desa/Kelurahan telah menghasilkan kesepakatan bersama, antara
lain sebagai berikut :
185
d. Dan alasan lainnya, jika ada.
Demikianlah Berita Acara Rembuk Kesiapan Masyarakat (Kontrak Sosial) ini dibuat,
sebagai bentuk tanggung gugat kami secara bersama-sama dan menjadi bentuk pakta
integritas antara kami masyarakat Desa/Kelurahan dengan Pemerintah dalam
Penyelenggaraan Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi.
Yang Menyatakan
Perwakilan dari Masyarakat Desa/Kelurahan :
1. ………………………………….. (Tomas)
2. ………………………………….. (Tokoh Agama Laki-laki)
3. ………………………………….. (Tokoh Agama Perempuan)
4. ………………………………….. (Tokoh Pemuda)
5. ………………………………….. (Kader PKK)
6. ………………………………….. (Kader Posyandu)
7. ………………………………….. (Perwakilan Ketua Lingkungan RT/RW/Dusun)
Mengetahui;
Kepala Desa/Lurah TFL/Pendamping
( …………………. ) ( ………………. )
186
Lampiran 5. Contoh Daftar Hadir Rembuk Kesiapan Masyarakat (Kontrak
Sosial)
Daftar Hadir Rembuk Kesiapan Masyarakan (Kontrak Sosial)
Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tk. Desa/Kelurahan
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Jenis Kepemilikan
Alamat
Kelamin Tangki Septik
No Nama Pekerjaan
Tdk.
RT RW Lk Pr Punya
Punya
1
2
3
4
5
Dst.
187
Lampiran 6. Contoh berita acara pembentukan tim pemetaan sanitasi
tingkat desa/kelurahan
Berita Acara
Pembentukan Tim Pemetaan Sanitasi Tingkat Desa/Kelurahan
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Alamat Persetujuan
No. Nama Jabatan
tinggal (Tandatangan)
1 Ketua
2 Sekretaris
Anggota perwakilan
3
RT/RW/Dusun
Anggota perwakilan
4
RT/RW/Dusun
Anggota perwakilan
5
RT/RW/Dusun
Anggota perwakilan
6
RT/RW/Dusun
7 Dan seterusnya
Demikianlah berita acara ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam
penyepakatan-penyepakatan kegiatan masyarakat selanjutnya.
188
Perwakilan Masyarakat Desa/Kelurahan dari peserta rembuk:
1. ………………………………….. (Tomas)
2. ………………………………….. (Tokoh Agama Laki-laki)
3. ………………………………….. (Tokoh Agama Perempuan)
4. ………………………………….. (Tokoh Pemuda)
5. ………………………………….. (Kader PKK)
6. ………………………………….. (Kader Posyandu)
7. ………………………………….. (Perwakilan Ketua Lingkungan
RT/RW/Dusun)
189
Lampiran 7. Contoh Daftar Hadir Peserta Rembuk Pembentukan Tim
Pemetaan Sanitasi Tk. Desa/Kelurahan
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Jenis Kepemilikan
Alamat
Kelamin Tangki Septik
No Nama Pekerjaan
Tdk.
RT RW Lk Pr Punya
Punya
1
2
3
4
5
Dst.
190
Lampiran 8. Contoh Berita Acara Hasil Pemetaan Sanitasi Tingkat
Desa/Kelurahan Dan Penetapan Lokasi Rw/Dusun Yang Akan Di Selotip
Program Dana Alokasi Khusus Bidang Sanitasi Tahun ……..
Pada hari ini ………. tanggal …….. bulan …… tahun ….. jam …. s/d …. WIB/WITA telah
dilaksanakan kegiatan Pemetaan Sanitasi tingkat Desa/Kelurahan Program DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi. Kegiatan tersebut melibatkan partisipasi masyarakat
sebanyak ……. Peserta, ….. peserta laki-laki dan ….. peserta perempuan, dalam rangka
melihat kantung-kantung rawan sanitasi melalui transek walk dan wawancara semi
terstruktur mengenai kondisi nyata terkait air limbah domestik dari rumah tangga, kondisi
air bersih, kondisi persampahan, kondisi drainase lingkungan dan kepadatan penduduk
di masing-masing RT/RW/Dusun.
Demikianlah berita acara ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam
penyepakatan-penyepakatan kegiatan masyarakat selanjutnya.
1. ………………………………….. (Tomas)
2. ………………………………….. (Tokoh Agama Laki-laki)
3. ………………………………….. (Tokoh Agama Perempuan)
4. ………………………………….. (Tokoh Pemuda)
5. ………………………………….. (Kader PKK)
6. ………………………………….. (Kader Posyandu)
7. ………………………………….. (Perwakilan Ketua Lingkungan
RT/RW/Dusun).
Mengetahui; Ketua Tim Pemetaan
Kepala Desa/Lurah TFL/Pendamping Sanitasi tingkat
Desa/Kelurahan
191
Lampiran 9. Contoh Daftar Hadir Keterlibatan Peserta Secara Partisipatif
dalam Proses Pemetaan Sanitasi Tk. Desa/Kelurahan
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Jenis Kepemilikan
Alamat
Kelamin Tangki Septik
No Nama Pekerjaan
Tdk.
RT RW Lk Pr Punya
Punya
1
2
3
4
5
Dst.
192
Lampiran 10. Contoh Berita Acara Pembentukan Tim Selotip Tingkat
Desa/Kelurahan
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Berikut ini adalah kesepakatan hasil Pembentukan Tim Pelaksanaan Selotip di Tingkat
Desa/Kelurahan yang diselenggarakan oleh masyarakat serta perangkat Pemerintahan
Desa/Kelurahan dan difasilitasi oleh TFL pada hari ________ tanggal ______ jam ___
s/d ___ WIB/WITA bertempat di ____________ yang dihadiri oleh peserta sebanyak
______, laki-laki ____ dan perempuan ____ (DH terlampir). Rembuk warga tersebut
telah terbentuk kepengurusan tim pelaksanaan Selotip tingkat Desa/Kelurahan antara
lain sebagai berikut:
Persetujuan
No. Nama Alamat tinggal Jabatan
(Tandatangan)
1 Ketua
2 Sekretaris
Anggota perwakilan
3
RT/RW/Dusun
Anggota perwakilan
4
RT/RW/Dusun
Anggota perwakilan
5
RT/RW/Dusun
Anggota perwakilan
6
RT/RW/Dusun
7 Dan seterusnya
Selanjutnya tim Pelaksanaan Selotip akan melakukan proses Selotip sesuai dengan
arahan, bimbingan dan dibawah pendampingan dari pendamping program (TFL) sesuai
dengan target waktu penyelesaian yang telah disepakati.
Demikianlah berita acara ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam
penyepakatan-penyepakatan kegiatan masyarakat selanjutnya.
( …………………. ) ( …………………. )
( ………………….. )
193
Lampiran 11. Contoh Daftar Hadir Proses Pembentukan Tim Selotip Tk.
Desa/Kelurahan
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Jenis Kepemilikan
Alamat
Kelamin Tangki Septik
No Nama Pekerjaan
Tdk.
RT RW Lk Pr Punya
Punya
1
2
3
4
5
Dst.
194
Lampiran 12. Berita Acara Hasil Pelaksanaan Selotip Kegiatan DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Pada hari ..... tanggal .... bulan ........ tahun ....... jam … s/d … WIB/WITA
bertempat di …......... Kelurahan/Desa ............... Kecamatan ............
Kabupaten/Kota ………….. telah dilaksanakan Seleksi Lokasi Partisipatif
(SELOTIP) dalam rangka implementasi Program DAK Infrastruktur Bidang
Sanitasi. Proses kegiatan tersebut telah melibatkan partisipasi masyarakat
sebanyak ……. Peserta, …. Laki-laki …. Perempuan. Seluruh proses seleksi
telah dilaksanakan secara fair, transparan dan demokratis oleh masyarakat
sendiri.
Seleksi Titik Lokasi tersebut telah diikuti oleh ......... kampung/RT/RW/Dusun dll,
yaitu:
1 Kampung/RT/RW/Dusun ................ skor .........
2 Kampung/RT/RW/Dusun ................ skor .........
3 Kampung/RT/RW/Dusun ……....…… skor ……...
4 .......................dst
Kampung/RT/RW/Dusun ………………………
Demikianlah berita acara ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam
penyepakatan-penyepakatan kegiatan masyarakat selanjutnya.
Note :
1. Memberi tenggat waktu tertentu untuk konfirmasi lahan dan sebagainya kepada
pemenang ke-1;
2. Bila pemenang ke-1 bermasalah, beri kesempatan kepada pemenang berikutnya.
195
Lampiran 13. Contoh Daftar Hadir Proses Pelaksanaan Selotip Tk.
Desa/Kelurahan
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Jenis Kepemilikan
Alamat
Kelamin Tangki Septik
No Nama Pekerjaan
Tdk.
RT RW Lk Pr Punya
Punya
1
2
3
4
5
Dst.
196
Lampiran 14. Contoh Berita Acara Pembentukan Panitia Pemilihan Pengurus
Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM)
Pemilihan Utusan/Bakal Calon dan Proses Saling Memilih
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Alamat Persetujuan
No. Nama Jabatan
tinggal (Tandatangan)
1 Ketua
2 Sekretaris
Anggota perwakilan
3
RT/RW/Dusun
Anggota perwakilan
4
RT/RW/Dusun
Anggota perwakilan
5
RT/RW/Dusun
Anggota perwakilan
6
RT/RW/Dusun
7 Dan seterusnya
Demikianlah berita acara ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam
penyepakatan-penyepakatan kegiatan masyarakat selanjutnya.
1. ………………………………….. (Tomas)
2. ………………………………….. (Tokoh Agama Laki-laki)
197
3. ………………………………….. (Tokoh Agama Perempuan)
4. ………………………………….. (Tokoh Pemuda)
5. ………………………………….. (Kader PKK)
6. ………………………………….. (Kader Posyandu)
7. ………………………………….. (Perwakilan Ketua Lingkungan
RT/RW/Dusun)
198
Lampiran 15. Contoh Daftar Hadir Proses Pembentukan Panitia Pemilihan
Pengurus Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-
KSM) Pemilihan Utusan/Bakal Calon dan Proses Saling Memilih
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Jenis Kepemilikan
Alamat
Kelamin Tangki Septik
No Nama Pekerjaan
Tdk.
RT RW Lk Pr Punya
Punya
1
2
3
4
5
Dst.
199
Lampiran 16. Contoh DRAFT TATA TERTIB PEMILIHAN UTUSAN ATAU
BAKAL CALON TIM PELAKSANA SWAKELOLA KELOMPOK SWADAYA
MASYARAKAT (TPS-KSM) TINGKAT BASIS/ RT/ RW/DUSUN
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Pasal 1
Ketentuan Umum
Pasal 2
Panitia Pemilihan Utusan/Bakal Calon
1. Penyelenggaraan rembug pemilihan Utusan/Bakal Calon dilaksanakan oleh
Panitia Pemilihan Utusan/Bakal Calon tingkat basis RT/ RW/Dusun, tergantung
jumlah titik lokasinya berada pada tingkatan apa;
2. Panitia Pemilihan Utusan/Bakal Calon sekurang-kurangnya 30% anggotanya
adalah perempuan; dan
3. Panitia Pemilihan Utusan/Bakal Calon bertugas:
a. Melakukan kajian kepemimpinan dengan kelompok masyarakat agar
memperoleh kriteria/ciri-ciri/tanda-tanda seorang pemimpin yang baik;
b. Melakukan lokakarya tentang kriteria/ciri-ciri/tanda-tanda seorang pemimpin
yang baik di titik lokasi terpilih (sesuai hasil Selotip);
c. Mengkampanyekan/menyebarluaskan tentang kriteria/ciri-ciri/tanda-tanda
seorang pemimpin yang baik kepada seluruh warga di titik lokasi terpilih baik
secara lisan maupun tulisan;
d. Membuat tata tertib pemilihan utusan/bakal calon dan tata tertib saling
memilih;
e. Menyiapkan dan menyebarkan undangan secara terbuka dan tertutup;
f. Menjelaskan proses pemungutan suara sebelum pemungutan suara
dilaksanakan;
g. Menyiapkan kelengkapan administrasi pemilihan Pengurus Tim Pelaksana
Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM);
h. Memeriksa daftar nama penduduk dewasa yang memiliki hak suara dan
sudah disahkan oleh ketua RT/RW/Dusun setempat;
i. Menyiapkan dan memeriksa seluruh perlengkapan pemungutan suara (kotak
suara, bilik suara, surat suara, alat tulis dll);
j. Memandu proses pemungutan suara;
k. Menetapkan saksi dengan persetujuan peserta pemilihan;
l. Melaksanakan perhitungan suara;
m. Menuliskan hasil perolehan suara dalam kertas plano;
n. Menjaga seluruh proses pemungutan suara agar dapat berlangsung secara
demokratis, partisipatif dan transparan.
o. Menjaga dan menyimpan dokumentasi (catatan/hasil-hasil rembug warga).
200
Pasal 3
Syarat Memilih Utusan/Bakal Calon
Syarat untuk Memilih :
1. Warga yang berusia minimal 17 tahun untuk laki-laki atau sudah pernah menikah;
2. Warga yang berusia minimal 15 tahun untuk perempuan atau sudah pernah
menikah;
3. Pemilih telah berdomisili di Basis RT/RW/Dusun sesuai dengan Titik Lokasi
Terpilih (Hasil Selotip).
Pasal 4
Kriteria Untuk Dapat Dipilih
Syarat untuk dapat dipilih menjadi Utusan Warga adalah:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Memiliki sifat: Jujur , Amanah/ Dapat Dipercaya, Adil, Ikhlas/Sukarela,
Kepedulian, Kesetaraan, Punya Semangat Pengabdian Diri Dalam Melayani
dan mendampingi masyarakat, dll.
Pasal 5
Quorum Pemilihan Utusan/Bakal Calon
Pengurus Tim Pelaksana Swakelola
Pemilihan Utusan/Bakal Calon di tingkat basis RT/RW/Dusun dinyatakan memenuhi
qourum apabila jumlah warga yang hadir minimal 65% dari jumlah penduduk
dewasa di basis RT/RW/Dusun.
Pasal 6
Tata Cara Pemilihan Utusan/Bakal Calon
Pengurus Tim Pelaksana Swakelola
1. Pemilihan Utusan/Bakal Calon di tingkat basis RT/RW/Dusun dilakukan di Tempat
Pemungutan Suara (TPS); dan atau
2. Pemilihan Utusan/Bakal Calon di tingkat basis RT/RW/Dusun dapat juga
dilakukan dengan cara dor to dor ke rumah-rumah warga pada waktu yang tepat,
panitia didampingi oleh TFL dengan membawa kelengkapan Daftar Pemilih Tetap
(DPT) dari RT/RW/RW masing-masing, membawa Kotak Suara, Kartu Suara dan
Alat Tulis;
3. Panitia menjelaskan tata cara pemungutan suara;
4. Panitia memastikan bahwa Kotak Suara dalam keadaan kosong dan Kartu Suara
dalam keadaan bersih dari coretan atau tulisan nama salah satu utusan atau bakal
calon yang berhak dipilih;
5. Pemilih dapat memberikan suaranya setelah dipanggil satu demi satu oleh panitia
dan memberikan suaranya di bilik suara yang telah disediakan;
6. Pemilihan UtusanBakal Calon dilakukan oleh warga dengan cara menuliskan 3
(tiga) Nama Orang pada selembar kartu suara dalam bilik pemilihan yang sudah
disediakan oleh Panitia Pemilihan Utusan/Bakal Calon;
7. Pemilih memasukan kartu suara tersebut ke dalam kotak suara dihadapan
seluruh peserta atau panitia;
8. Panitia menghitung kartu suara dengan disaksikan oleh 3 (TIGA) orang saksi.
Pasal 7
Penetapan Hasil Pemilihan Utusan/Bakal Calon
1. UtusanBakal Calon terpilih adalah nama-nama yang mendapat suara terbanyak
peringkat ( 1 s/d ______ ), sesuai jumlah Utusan/Bakal Calon yang ditetapkan
Panitia Pemilihan Utusan/Bakal Calon; dan
201
2. UtusanBakal Calon terpilih akan diundang untuk mengikuti pemilihan selanjutnya
dalam proses “saling Memilih” sebagai calon Pengurus Tim Pelaksana Swakelola
Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM).
Pasal 8
Aturan Peralihan
1. Bilamana yang hadir dalam pemilihan kurang dari 65% dari jumlah penduduk
dewasa maka Panitia Pemilihan dapat mengunjungi warga secara dor to dor yang
belum memilih dengan disaksikan oleh 2 orang saksi yang dapat dipercaya;
2. Pelaksanaan pasal 8 ayat 1 diatas dilaksanakan pada hari yang sama;
3. Utusan/Bakal Calon yang tidak bisa membaca dan menulis dibantu oleh 2 orang
panitia dalam pemungutan suara di masing-masing BILIK SUARA;
4. Utusan/Bakal Calon yang cacat fisik dibantu oleh 2 orang panitia dalam
pemungutan suara; dan
5. Warga yang merantau tidak diperhitungkan dalam penentuan prosentase jumlah
penduduk dewasa yang dibuktikan dengan Surat Keterangan RT/ RW/Dusun
setempat.
Pasal 9
Penutup
Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan ditetapkan kemudian atas
kesepakatan peserta rembug warga.
Ditetapkan di : ......................
Pada tanggal : ......................
Pukul : ......................
(…………….. ) ( ………………. )
( …………………. ) ( ………………. )
Mengetahui :
( ………………… ) ( ………………. )
202
Lampiran 17. Contoh DRAFT TATA TERTIB REMBUG WARGA
PEMILIHAN PENGURUS TIM PELAKSANA SWAKELOLA KELOMPOK
SWADAYA MASYARAKAT (TPS-KSM) DI TITIK LOKASI TERPILIH SESUAI
HASIL SELOTIP PROSES SALING MEMILIH
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Pasal 1
Ketentuan Umum
1. Rembug warga pemilihan Pengurus Tim Pelaksana Swakelola Kelompok
Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) adalah proses pemilihan Pengurus oleh
Utusan/Bakal Calon yang akan duduk sebagai Kepengurusan TPS-KSM;
2. Rembug warga dipimpin oleh Ketua Panitia Pembentukan TPS-KSM dan/atau
anggota Panitia Pembentukan TPS-KSM yang disepakati oleh anggota Panitia
dan dibantu pengurus lainnya;
3. Pengurus TPS-KSM dipilih di antara Utusan/Bakal Calon melalui pemungutan
suara secara langsung, bebas, rahasia dan tertutup;
4. Peserta Rembug Warga adalah Utusan/Bakal Calon yang di undang oleh Panitia
Pemilihan sesuai hasil penetapan dari pemilihan utusan/bakal calon tingkat basis;
5. Utusan/Bakal Calon adalah Utusan/Bakal Calon yang telah dipilih melalui proses
PEMILU di tingkat basis RT/RW/Dusun;
6. Undangan terdiri dari Utusan/Bakal Calon, aparat pemerintah Desa/Kelurahan,
warga masyarakat, relawan peduli dan pemantau; dan
7. Panitia Pembentukan TPS-KSM adalah warga masyarakat Desa/ Kelurahan yang
dipilih melalui Rembug Warga dalam Pembentukan Panitia Pemilihan.
Pasal 2
Panitia Pembentukan
Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM)
Panitia Pembentukan TPS-KSM terdiri dari:
a. Panitia Harian, terdiri dari sekurang-kurangnya seorang Ketua, seorang Sekretaris
dan beberapa orang anggota; dan
b. Panitia adalah Tim Pemilihan Pengurus TPS-KSM.
Pasal 3
Tanggungjawab Panitia Pemilihan
1. Panitia harian bertanggungjawab terhadap keseluruhan proses pelaksanaan
Pembentukan TPS-KSM; dan
2. Panitia harian dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Tim lainnya dan
didampingi oleh TFL pendamping.
Pasal 4
Tugas Panitia Pemilihan
1. Panitia Pemilihan Pengurus TPS-KSM bertugas:
a. Menjelaskan proses pemungutan suara sebelum pemungutan suara
dilaksanakan;
b. Menyiapkan kelengkapan administrasi pemilihan Pengurus TPS-KSM;
c. Memeriksa keabsahan persyaratan bagi para undangan yang menjadi
Utusan/Bakal Calon;
203
d. Membuat daftar Utusan/Bakal Calon yang dinyatakan sah dan
mengumumkannya sebelum pemilihan Pengurus TPS-KSM dilaksanakan;
e. Menyiapkan dan memeriksa seluruh perlengkapan pemungutan suara (kotak
suara, bilik suara, surat suara, alat tulis dll);
f. Memandu proses pemungutan suara;
g. Menetapkan saksi dengan persetujuan peserta;
h. Melaksanakan perhitungan suara;
i. Menuliskan hasil perolehan suara dalam kertas plano;
j. Menjaga seluruh proses pemungutan suara agar dapat berlangsung secara
demokratis, partisipatif dan transparan;
k. Membuat Berita Acara hasil pemilihan Pengurus Tim Pelaksana Swakelola
Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM); dan
l. Menjaga dan menyimpan dokumentasi (catatan/hasil-hasil rembug warga).
2. Pemantau bertugas:
Memantau proses pemilihan “Saling Memilih” diatara para Utusan/Bakal Calon
sampai dengan terbentuknya Pengurus Tim Pelaksana Swakelola Kelompok
Swadaya Masyarakat (TPS-KSM).
Pasal 5
Peserta Rembug Warga Pemilihan Pengurus TPS-KSM
Peserta dalam rembug warga pemilihan ini terdiri dari Utusan/Bakal Calon dan
Undangan.
Pasal 6
Hak dan Kewajiban Peserta
1. Hak dan Kewajiban Utusan/Bakal Calon:
a. Utusan/Bakal Calon berhak memilih dan dipilih sebagai Pengurus TPS-KSM;
b. Utusan/Bakal Calon berhak menyampaikan saran dan pendapat;
c. Utusan/Bakal Calon wajib hadir tepat waktu; dan
d. Utusan/Bakal Calon wajib Mentaati tata tertib proses pemilihan yang telah
ditetapkan.
Pasal 7
Syarat Untuk Dapat Memilih
1. Utusan/Bakal Calon yang sudah terpilih melalui pemilihan langsung ditingkat
basis RT/RW/Dusun sesuai Berita Acara Hasil Pemilihan Utusan/Bakal Calon;
dan
2. Hadir dalam rembug warga pemilihan Pengurus TPS-KSM.
Pasal 8
Quorum Pemilihan Pengurus TPS-KSM
1. Rembug warga pemilihan Pengurus TPS-KSM harus dilaksanakan di tingkat titik
lokasi terpilih sesuai dengan hasil Selotip dan apabila utusan/bakal calon yang
telah tercantum dalam Daftar Undangan, hadir minimal 95% dari jumlah
UtusanBakal Calon yang telah ditetapkan; dan
204
2. Apabila utusan/bakal calon tidak memenuhi qourum maka pemilihan Pengurus
TPS-KSM ditunda sampai batas waktu yang ditetapkan sesuai kesepakatan
rembug warga.
Pasal 9
Syarat Untuk Dapat Dipilih
Syarat untuk dapat dipilih menjadi anggota BKM, adalah sebagai berikut :
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Hadir dalam rembug warga dalam rangka proses pemilihan;
3. Memiliki sifat: amanah, adil, jujur, ikhlas, sukarela, dapat dipercaya, punya
semangat pengabdian diri dalam melayani masyarakat, jiwa kepemimpinan,
jiwa kepedulian sosial dan oleh warga masyarakat selama ini sudah dikenal
memiliki perilaku yang baik.
4. Berusia dewasa (sudah menikah atau memiliki hak pilih dalam Pemilihan Umum);
5. Memiliki KTP dan tinggal menetap di titik lokasi terpilih sesuai dengan hasil Selotip;
6. Menyatakan secara tertulis kesediaannya untuk menjadi Pengurus Tim Pelaksana
Swakelola dan dengan tidak mengharapkan imbalan; dan
7. Tidak menjadi anggota organisasi yang dilarang pemerintah.
Pasal 10
Tata Cara Proses Pemilihan Pengurus TPS-KSM
1. Panitia Pemilihan Pengurus TPS-KSM menyusun dan mengumumkan daftar nama
utusan/bakal calon;
2. Sebelum acara pemungutan suara dilaksanakan, Panitia Pemilihan Pengurus TPS-
KSM, Panitia Pemantau dan Utusan/Bakal Calon memastikan bahwa Kotak Suara
dalam keadaan kosong dan seluruh Kartu Suara dalam keadaan bersih dari coretan
atau tulisan;
3. Panitia memanggil utusanbakal calon dan membagikan kartu suara;
4. Pemilih menuju bilik suara untuk menuliskan 3 (TIGA) nama orang utusan/bakal
calon yang berbeda dan wajib menuliskan 1 (satu) nama perempuan agar
suaranya sah (Boleh menulis namanya sendiri);
5. Pemilih memasukkan kartu suara ke kotak suara;
6. Setelah seluruh Pemilih memasukkan kartu suara kedalam kotak suara, Panitia
Pemilihan Pengurus TPS-KSM menghitung lembar kartu suara, dengan disaksikan
oleh 3 (TIGA) orang saksi;
7. Panitia membacakan hasil penghitungan suara dan mencatatkan perolehan suara
di kertas plano serta menetapkan ranking perolehan, apabila terjadi suara yang
sama pada ranking 3, 4 dan 5 maka dilakukan pemilihan ulang dengan mekanisme
“ yang mendapatkan suara sama ditetapkan sebagai Bakal Calon”.
Pasal 11
Penetapan Hasil Pemilihan Pengurus TPS-KSM
1. Nama-nama utusan/bakal calon yang mendapatkan suara terbanyak peringkat 1
sampai dengan peringkat 3 (sesuai kesepakatan dalam rembug warga) ditanyakan
kesediannya untuk menjadi Pengurus TPS-KSM sesuai kemampuannya masing-
masing dan ditetapkan sebagai Ketua, Sekretaris dan Bendahara;
2. Apabila salah satu atau ketiga-tiganya tidak bersedia maka suara peringkat 4, 5
dan 6 ditawarkan untuk menjadi pengurus TPS-KSM (Ketua, Sekretaris dan
Bendahara), dan begitu juga seterusnya jika masih belum bersedia;
3. Panitia menyodorkan Surat Pernyataan Kesediaan menjadi Pengurus TPS-KSM
untuk ditandatangani oleh masing-masing setelah menerima penjelasan dari TFL
terkait dengan Tugas dan Fungsi masing-masing pengurus;
205
4. Panitia menetapkan Pengurus TPS-KSM terpilih melalui BERITA ACARA; dan
5. Pengurus TPS-KSM terpilih melakukan rapat anggota untuk memilih dan
melengkapi Tim Kepengurusan yaitu Tim Perencana, Tim Pelaksana, Tim
Pengawas dan Panitia Barjas.
Pasal 12
Peraturan Peralihan
1. Bagi utusan/bakal calon yang tidak bisa membaca dan menulis dibantu oleh 2
(DUA) orang panitia dalam pemungutan suara; dan
2. Bagi utusan/bakal calon yang cacat fisik dibantu oleh 2 (DUA) orang panitia
dalam pemungutan suara.
Pasal 13
Penutup
Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan ditetapkan kemudian atas
kesepakatan peserta rembug warga.
Ditetapkan di : .....................................
Pada tanggal : .....................................
Pukul : .....................................
( …………………………… ) ( …………………… )
Mengetahui :
( ……………………….. ) ( …………………. )
206
Lampiran 18. Contoh Surat Pernyataan Kesanggupan Pengurus Tim
Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun …………….
Surat Pernyataan Kesanggupan Pengurus Tim Pelaksana Swakelola Kelompok
Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun ......
( …………………………… )
207
Lampiran 19. Contoh Format Kartu Suara Pemilihan Pengurus Tim
Pelaksana Swakelola (TPS-KSM)
Berita Acara Hasil Perhitungan Suara Pemilihan Utusan/Bakal Calon Pengurus Tim
Pelaksana Swakelola (TPS-KSM)
RT/ RW : ……………………….
Desa/Kel : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Provinsi : ……………………….
Pada hari ini _________ tanggal _______________ bulan ____________ tahun 2021
bertempat di _________________ Desa ________________ telah diadakan PEMILU
UTUSAN/BAKAL CALON PENGURUS TIM PELAKSANA SWAKELOLA KELOMPOK
SWADAYA MASYARAKAT (TPS-KSM) sesuai dengan TATIB PEMILU dan Rembug
perhitungan suara pemilihan utusan/bakal calon pengurus Tim Pelaksana Swakelola
dari basis RT/RW/Dusun. Pemilihan Utusan/bakal calon Pengurus Tim Pelaksana
Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) dihadiri oleh _____ peserta
(terlampir), terdiri dari ____ laki-laki dan _____ perempuan.
Adapun rekapitulasi hasil perhitungan suara ini sebagai berikut :
Jenis Jlh.
Nama Utusan/Bakal Alamat
No Kelamin Perolehan
Calon
Lk Pr RT RW Suara
1
2
3
4
5
Dst
Demikian Berita Acara perhitungan suara ini kami buat dengan sebenarnya.
Perwakilan Masyarakat Desa/Kelurahan dari peserta rembuk:
1. …………………………….. (Tomas)
208
2. …………………………….. (Tokoh Agama Laki-laki)
3. …………………………….. (Tokoh Agama Perempuan)
4. …………………………….. (Tokoh Pemuda)
5. …………………………….. (Kader PKK)
6. …………………………….. (Kader Posyandu)
7. …………………………….. (Perwakilan Ketua Lingkungan RT/RW/Dusun)
209
Lampiran 20. Contoh Format Undangan Pemilihan Pengurus Tim Pelaksana Swakelola
Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) (Pemilian Bakal Calon dan Saling Memilih)
Kepada
Yth; ____________________
Pemilih :
_________________
No. : ______________
di-
Tempat
Hari
:
__________________
Tanggal :
__________________
Jam
:
__________________
Tempat :
__________________
210
Lampiran 21. Contoh Berita Acara Hasil Perhitungan Suara Pemilihan Pengurus Tim Pelaksana
Swakelola (TP-KSM) Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi
Pada hari ini _________ tanggal _______________ bulan ____________ tahun 2021
bertempat di _________________ Desa ________________ telah diadakan PROSES
SALING MEMILIH DIANTARA PARA UTUSAN/BAKAL CALON UNTUK MEMILIH
PENGURUS TIM PELAKSANA SWAKELOLA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT
(TPS-KSM) sesuai dengan TATIB SALING MEMILIH dan Rembug perhitungan suara
dari hasil proses saling memilih. Pemilihan yang dilakukan dengan cara saling memilih
diantara para utusan/bakal calon Pengurus Tim Pelaksana Swakelola Kelompok
Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) dihadiri oleh utusan/bakal calon sebanyak :
1. RT/RW/Dusun ......., berjumlah ....... orang utusan/bakal calon;
2. RT/RW/Dusun ......., berjumlah ....... orang utusan/bakal calon; dan
3. RT/RW/Dusun ......., berjumlah ........ orang utusan/bakal calon.
Dan jumlah total yang hadir sebanyak _____ utusan/bakal calon (DH terlampir), terdiri
dari ____ laki-laki dan _____ perempuan.
Adapun rekapitulasi hasil perhitungan suara dan daftar calon Pengurus Tim Pelaksana
Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) sesuai ranking perolehan suara
di titik lokasi terpilih sesuai dengan hasil Selotip (RT/RW/Dusun ____/ ___ / ____ )
antara lain sebagai berikut :
Nama Jenis
Alamat Jlh.
Calon Kelamin
No Pendidikan Perolehan
Pengurus
Lk Pr RT RW Suara
TPS-KSM
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Dst.
Note :
Suara terbanyak 1 sampai dengan 3, atas persetujuan dan kesediaan yang
bersangkutan ditetapkan sebagai Pengurus Tim Pelaksana Swakelola (TPS-KSM) pada
titik lokasi RW/Dusun sesuai Hasil SELOTIP.
Demikian Berita Acara perhitungan suara ini kami buat dengan sebenarnya.
Perwakilan Masyarakat Desa/Kelurahan dari peserta rembuk:
1. ……………………………….. (Tomas)
2. ……………………………….. (Tokoh Agama Laki-laki)
3. ……………………………….. (Tokoh Agama Perempuan)
211
4. ……………………………….. (Tokoh Pemuda)
5. ……………………………….. (Kader PKK)
6. ……………………………….. (Kader Posyandu)
7. …………………...………….. (Perwakilan Ketua Lingkungan RT/RW/Dusun)
212
Lampiran 22. SURAT KEPUTUSAN KEPALA OPD/PA/KPA TENTANG
PENETAPAN TIM PELAKSANA SWAKELOLA (TPS-KSM)
213
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan
Air Limbah Permukiman (KSNP – SPALP);
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 5 tahun 2021
Tentang Petunjuk Operasional Pengelolaan
DAK Infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tahun anggaran 2021;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64
tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan
APBD Tahun Anggaran 2021;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
130/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana
Alokasi Khusus Fisik
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20
Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Dana Alokasi Khusus di Daerah.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39
Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
11. Surat Permohonan Kepala Desa/Lurah
.................. Nomor ....../....... /......./2021
Tanggal ............. ............. 2021 Perihal
Permohonan untuk mengeluarkan Surat
Keputusan (SK) pembentukan Tim Pelaksana
Swakelola/Kelompok Swadaya Masyarakat
(TPS-KSM) ...........................;
MEMUTUSKAN :
KESATU : Menetapkan Tim Pelaksana Swakelola Kelompok
Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) .................... di
lingkungan RT/RW/Dusun........... Desa/Kel. …….
Kecamatan ............ Kabupaten/Kota ...........
dengan susunan personalia sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
214
KEDUA : Adapun susunan dan tugas KSM sebagai Tim
Pelaksana Swakelola sebagaimana dimaksud
dalam point Kesatu Keputusan ini adalah sebagai
berikut:
Ketua :
Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan
pembangunan;
Memimpin pelaksanaan tugas tim yang telah
dibentuk dan kegiatan rapat - rapat;
Sekretaris :
Menyusun rencana kebutuhan dan
melaksanakan kegiatan tata usaha dan
dokumentasi;
Melaksanakan surat menyurat;
Melaksanakan pelaporan kegiatan
pembangunan secara bertahap;
Mendokumentasikan seluruh laporan
kegiatan;
Membantu dalam penyuluhan kesehatan
masyarakat.
Bendahara :
Menerima dan menyimpan uang;
Mengeluarkan/ membayar sesuai dengan
realisasi, sesuai nota/kuitansi;
Melakukan pengelolaan administrasi
keuangan;
Melakukan penarikan kontribusi dari
masyarakat berupa uang;
Menyusun realisasi pembukuan serta
laporan pertangungjawaban keuangan;
Menyusun realisasi pembukuan serta
laporan pertanggungjawaban keuangan
pada tahapan konstruksi, yaitu :
Progres keuangan mingguan ditempel di
papan ruangan Sekretariat KSM dan tempat
strategis sehingga dapat dilihat dengan
mudah oleh masyarakat;
Laporan keuangan bulanan yaitu laporan
penggunaan dana dan laporan harian sesuai
format yang ditentukan untuk kemudian
disampaikan kepada PPK sanitasi.
Koordinator Tim :
1. Tim Perencana :
Tim perencana mempunyai tugas dan
bertanggung jawab dalam menyusun
dokumen Rencana Kerja Masyarakat
215
(RKM), membuat gambar rencana kerja,
spesifikasi teknis, rincian biaya pekerjaan,
jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan.
Secara rinci tugas tim perencana adalah:
2. Tim Pelaksana :
Tim pelaksana mempunyai tugas dan
bertanggung jawab dalam melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan yang
direncanakan, membuat gambar
pelaksanaan serta membuat laporan
pelaksanaan pekerjaan. Secara rinci tugas
tim pelaksana adalah:
k. Melakukan rekrutmen tenaga kerja;
l. Mengatur tenaga kerja di lapangan;
m. Mengatur dan mengkoordinir material
yang diperlukan;
n. Menerima dan menyetujui
material/barang masuk;
o. Bertanggung jawab terhadap
keamanan material selama
pembangunan;
p. Membuat laporan tentang keadaan
material;
q. Mengalokasikan material sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan
konstruksi;
r. Mengorganisir kegiatan kampanye
kesehatan di masyarakat;
s. Melakukan monitoring terhadap upaya
penyehatan lingkungan;
t. Membuat As built drawing setelah
pekerjaan konstruksi selesai.
216
3. Tim Pengawas :
Tim pengawas mempunyai tugas dan
bertanggung jawab dalam melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan dan
pelaporan, baik fisik maupun administrasi
pekerjaan swakelola. Secara rinci tugas tim
pengawas adalah:
e. Pengawasan kepada pekerja dengan
didampingi oleh TFL;
f. Bertanggung jawab terhadap
pengawasan administrasi, teknis dan
keuangan;
g. Didampingi oleh TFL
bertanggungjawab/menilai atas kualitas
dan progres pekerjaan fisik;
h. Berkoordinasi dengan TFL menyusun
laporan pekerjaan untuk diteruskan
dan/atau ditindaklanjuti ke PPK.
4. Panitia Pengadaan
Tim Pengadaan diangkat oleh
penanggungjawab Tim Pelaksana
Swakelola/ kelompok masyarakat (TPS-
KSM) sebagai pelaksana swakelola untuk
melakukan pengadaan barang/jasa yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan swakelola,
dan anggota tim Pengadaan diperbolehkan
bukan PNS.
Bertanggung jawab dalam
melaksanakan survei dan mengundang
supplier dan/atau kontraktor untuk
pengadaan material;
Melaksanakan kegiatan proses
pengadaan barang atau pekerjaan
konstruksi.
Ditetapkan di : ______________
Pada tanggal : ____________ 2021
217
DINAS
...........................
KABUPATEN/KOTA .....................
(..............................................)
NIP.
.......................................
Tembusan Yth :
1. Camat .....................
2. Kepala Desa/Lurah .................. Kecamatan ..................
3. Arsip.
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA DINAS ..........................
KABUPATEN/KOTA ...............
NOMOR : ......./ ... /....../2021
TANGGAL
2021
1. Ketua : _____________
2. Sekretaris : _____________
3. Bendahara : _____________
4. Tim
Tim Perencana : 1. ___________
2. ___________
Tim Pelaksana : 1. ___________
2. ___________
Tim Pengawas : 1. ___________
2. ___________
Panitia Pengadaan :
Ketua : 1. ___________
Sekretaris 2. ___________
Anggota 3. ___________
Ditetapkan di : ________________
Pada tanggal : _____________ 2021
KEPALA DINAS/KUASA PENGGUNA ANGGARAN
218
DINAS ................................
KABUPATEN/KOTA ..............
(............................................)
NIP. ......................................
219
Lampiran 23. Contoh SK. OPD/PPK Sanitasi Tentang Penetapan Penerima
Manfaat
KOP SURAT
Menimbang : a .……………………………………...........
b ..……………………………………….......
Mengingat : a………………………………………………….
b ………………………………………………
c ………………………………………………
d ………………………………………………
Memperhatikan:
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
220
Ketiga : Biaya yang diakibatkan atas Program DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi ini dibebakan pada
DPA ......................... sesuai dengan yang tercantum
dalam DPA Nomor:………................
tanggal……………….Tahun Anggaran ….….
Ditetapkan di : ____________________________
Pada tanggal : ____________________________
Stempel Basah
(………………………………………..)
NIP. …………………………………..
221
Lampiran 24. Contoh Lampiran Surat Kepala OPD/ Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Sanitasi Tentang Penetapan Penerima Manfaat
Kop Surat
Kepemilikan
Nama Jumlah
Luas Tangki
No Kepala Anggota Pekerjaan Alamat
Pekarangan Septik (√)
Keluarga Keluarga
Ya Tidak
1
2
3
Dst.
Data bersumber dari lampiran Berita Acara Penetapan Penerima Manfaat dari TPS-KSM
Ditetapkan di : _________________________________
Pada tanggal : _________________________________
(………………………………………..)
NIP. ………………………………….
222
Lampiran 25. Contoh Standar Kontrak TPS-KSM dengan PPK Sanitasi
PERJANJIAN KERJASAMA
PROGRAM DAK INFRASTRUKTUR BIDANG SANITASI
Nomor : ____________________
Antara
Dengan
Ketua Tim
Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat
(TPS-KSM) ____ Desa/Kel ____ Kec.____ Kab/Kota _____
Tentang :
Pengelolaan Dana
Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi TA. 2020
Pada hari ini ..................., tanggal ........................., bulan ......................,
tahun 2021, bertempat di ..........................................., yang bertandatangan di
bawah ini:
Nama : ____________________
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sanitasi OPD
Dinas ___________ Kab/Kota ___________
Provinsi ___________
NIP : __________________
Alamat : ___________________________________________
Dalam hal ini bertindak di dalam jabatan tersebut dan oleh karena itu bertindak
untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran, selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA.
Nama : ______________________
Jabatan : Ketua Tim Pelaksana Swakelola Kelompok
Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) __________
223
Desa/Kel_______ Kecamatan ________ Kab/Kota
_______________.
Alamat : __________________________________________
Dalam hal ini bertindak sebagai Ketua Tim Pelaksana Swakelola Kelompok
Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) ______________ sebagai pengelola Dana
Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun Anggaran 2021, untuk
mendukung kegiatan perbaikan sanitasi lingkungan, selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama yang
mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan
pengelolaan Dana Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun Anggaran
2021 untuk mendukung kegiatan perbaikan sanitasi lingkungan dengan
ketentuan antara lain sebagai berikut:
BERDASARKAN:
1. Undang–undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi
Kemasyarakatan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2021
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 309;
6. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 5
tahun 2021, tentang Petunjuk Operasional Pengelolaan Dana Alokasi
Khusus Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun
Anggaran 2021;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2013 tentang
Penyelanggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam
Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 628);
224
10. Peraturan Menteri PUPR Nomor: 04/PRT/M/2017 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor: 29/PRT/M/2016 tentang Pembentukan Kesepakatan
Bersama dan Perjanjian Kerjasama di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.07/2019 tentang
pengelolaan Dana Alokasi Khusus Fisik;
13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 241/PMK.07/2014
Tentang Pelaksanaan dan Pertanggung-jawaban Anggaran Transfer ke
Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi Khusus di Daerah;
15. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor: P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah
Domestik;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 2007 tentang Pedoman
Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi Khusus di Daerah;
18. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah
Domestik;
19. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 tentang
Keselamatan Kerja Lingkungan Kerja;
20. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor
8 Tahun 2018 Tentang Pedoman Swakelola; dan
21. Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi
Tahun 2021.
225
PIHAK PERTAMA memberi dana kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima tugas pekerjaan dari PIHAK PERTAMA, yaitu untuk mengelola Dana
DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi dan menyelenggarakan pekerjaan:
Nama Kegiatan : ________________________________________
Lokasi Kegiatan : ________________________________________
Kecamatan : ______________________
Kota : ______________________
Provinsi : ______________________
Pasal 3
DOKUMEN PERJANJIAN
Surat Perjanjian kerjasama ini terdiri dari dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) diantaranya berisi:
1) Struktur Organisasi TPS-KSM yang telah ditetapkan oleh Penguasa
Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran melalui Surat Keputusan;
2) Lokasi kegiatan dan ketersediaan lahan sesuai dengan hasil Selotip;
3) Rencana Teknik Rinci (RTR)/ DED;
4) Rencana Anggaran Biaya (RAB);
5) Kurva S; dan
6) Rencana Kerja.
b. Rekening Bank Bersama (Bank Pemerintah/ Daerah) atas nama Tim
Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) _____
Desa/Kel. ______ Kecamatan ______ Kab/Kota __________.
Semua Dokumen tersebut merupakan satu kesatuan dan setiap pasal harus
diinterpretasikan sedemikian rupa sehingga satu dengan lain sejalan dan saling
menunjang.
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
PIHAK KEDUA sanggup melaksanakan pekerjaan sejak tanggal ditandatangani
Perjanjian Kerjasama yaitu pada tanggal ______ sampai dengan tanggal
______ (batas waktu pelaksanaan paling lambat tanggal _____ tahun anggaran
berjalan).
Pasal 5
226
PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN
PIHAK KEDUA harus melaporkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan
kepada PIHAK PERTAMA yang dalam hal ini diwakili oleh Koordinator
Lapangan/ PPTK serta dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan Hasil
Pekerjaan.
Pasal 6
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan kegiatan Program DAK Infrastruktur
Bidang Sanitasi secara partisipatif berdasarkan Surat Perjanjian yang
telah diperjanjikan;
2. Hasil kegiatan yang harus diserahkan pada saat Penyerahan Pekerjaan
adalah Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan, yang memuat:
a. Laporan Pelaksanaan Fisik, yang berisi tentang:
227
4. Berita Acara Penentuan Pemenang;
5. Surat Perintah Kerja (SPK); dan
6. Dokumen Pengantar Barang / Faktur Barang.
d. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Fisik Konstruksi;
e. Gambar-gambar hasil pelaksanaan;
f. Notulen rapat-rapat/ rembug warga;
g. Realisasi Biaya dan Kegiatan;
h. Realisasi Kurva–S Pelaksanaan.
Pasal 7
SUMBER DAN JUMLAH DANA
1. Sumber Dana Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi yang diterima
oleh PIHAK KEDUA adalah berasal dari Daftar Pelaksanaan Anggaran
(DPA) OPD Dinas ________________ Kab/Kota _____________ Tahun
Anggaran 2021 dengan Nomor DPA : ________________ Tanggal
______ Tahun ____.
228
______________________ ).
Pasal 8
PEMBAYARAN
1. Pembayaran Dana Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi dimaksud
dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini akan dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA secara bertahap, dari jumlah alokasi
pagu titik lokasi Dana Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi sebesar
Rp ___________,- (terbilang : _____________ ) setelah Perjanjian
Kerjasama ini ditandatangani dan dilaksanakan melalui Surat Perintah
Membayar (SPM) yang disampaikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) kepada Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) dengan cara pembayaran ke rekening PIHAK KEDUA pada
Bank ______ Nomor Rekening: _______
2. Pencairan Dana Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi oleh PIHAK
KEDUA dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan pekerjaan dan
harus mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Sanitasi OPD Dinas ________ Kab/Kota ___________.
3. Tahapan pencairan Dana Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi
diatur sebagai berikut:
a. Pencairan Tahap Pertama sebesar 25% / 30% x Rp __________,- =
Rp ____________,- (Terbilang __________________ )
dilaksanakan setelah PIHAK KEDUA mengajukan permohonan
pencairan Dana Program DAK Infratstruktur Bidang Sanitasi Tahap
Pertama dengan dilampiri dokumen RKM yang telah disahkan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sanitasi OPD Dinas
________ Kab/Kota ________ dengan dilampiri rincian Rencana
Penggunaan Dana (RPD) tahap pertama 25% / 40% (RPD-1) dan
dengan melampirkan foto copy Rekening TPS-KSM;
b. Pencairan Tahap Kedua sebesar 45% / 30% x Rp __________,- =
Rp _________,- (terbilang ___________________ ) dilaksanakan
setelah PIHAK KEDUA mengajukan permohonan pencairan Dana
Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahap Kedua kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sanitasi OPD Dinas ________
229
Kab/Kota _________ dengan melampirkan Rencana Penggunaan
Dana (RPD-2) serta Laporan Pertanggungjawaban (LPJ-1)
penggunaan dana yang dicairkan pada Tahap Pertama dan progres
fisik telah mencapai minimal 20% / 30%; dan
c. Pencairan Tahap Ketiga sebesar 30%/ 30% x Rp __________ ,- =
Rp _________ ,- (terbilang ________________ ) dilaksanakan
setelah PIHAK KEDUA mengajukan permohonan pencairan Dana
Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahap Ketiga kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sanitasi OPD Dinas ________
Kab/Kota _________ dengan melampirkan Rencana Penggunaan
Dana (RPD-3) serta Laporan Pertanggungjawaban (LPJ-2)
penggunaan dana yang dicairkan pada Tahap Kedua dan progres
fisik telah mencapai minimal 60% / 60%, serta telah dilakukan
Addendum Kontrak antara PPK Sanitasi dengan Ketua Tim
Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM).
Pasal 9
KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa atau Force Majeure adalah
suatu keadaan yang dapat menimbulkan akibat pelaksanaan pekerjaan
yang tidak dapat diatasi baik oleh PIHAK PERTAMA maupun oleh PIHAK
KEDUA karena diluar kesanggupannya dan atau diluar kewenangannya,
antara lain:
230
2. Setiap terjadi peristiwa/ keadaan memaksa atau Force Majeure, PIHAK
KEDUA wajib melaporkan kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 4
(empat) hari sejak kejadian/ peristiwa tersebut terjadi.
Pasal 10
SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pengelolaan dan
pemanfaatan Dana Program DAK Infratstruktur Bidang Sanitasi sesuai dengan
Pasal 2 Surat Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak
memutuskan hubungan kerjasama dengan PIHAK PERTAMA yang
mengakibatkan surat Perjanjian Kerjasama ini dinyatakan batal demi hukum dan
PIHAK KEDUA diwajibkan mempertanggungjawabkan Penggunaan Dana
Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi yang telah digunakannya serta
menyerahkan sisa dana yang belum dimanfaatkan kepada PIHAK PERTAMA
guna penyelesaiannya lebih lanjut sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pasal 11
PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK
KEDUA sehubungan dengan surat Perjanjian Kerjasama ini, maka akan
diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat;
2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu
penyelesaian, maka kedua belah pihak sepakat menyelesaikan
perselisihan ini kepada Pengadilan Negeri Daerah Kab/Kota _________
Provinsi ________ sesuai dengan peraturan dan perundang- undangan
yang berlaku.
Lain – Lain
1. Bea materai yang timbul karena pembuatan perjanjian kerjasama ini
menjadi beban PIHAK KEDUA;
2. Segala Format yang melengkapi surat Perjanjian Kerjasama ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama;
3. Perubahan atas surat Perjanjian Kerjasama ini tidak berlaku kecuali
terlebih dahulu dengan persetujuan kedua belah pihak.
231
PASAL 12
PENUTUP
Surat Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan
penuh kesadaran dan tanggungjawab tanpa adanya paksaan dari pihak
manapun dan dibuat dalam rangkap 5 (lima) yang kesemuanya mempunyai
kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
_____________________ _____________________
Ketua Tim Pelaksana Swakelola Pejabat Pembuat Komitmen
Kelompok Swadaya Masyarakat (PPK) Sanitasi
232
Lampiran 26. Contoh Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Nama : _______________________
Jabatan : Kepala OPD Dinas _______ / PPK Sanitasi
Alamat : ______________________
Selanjutnya disebut sebagai Kepala OPD DInas ………….. / Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Sanitasi.
Nama : _____________________
Jabatan : Ketua Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya
Masyarakat (TPS-KSM)
Alamat : _____________________
( ..............) ( ………………….. )
NIP. : ____________ Ketua
233
Lampiran 27. Contoh Surat Permintaan Pembayaran Dana Tahapan
Nomor : ____________________
File : ____________________
Perihal : Pekerjaan Sanitasi, Desa/Kelurahan : ________________
Permohonan Pembayaran Tahap ke _______ ( _____ %)
Kepada Yth.
Kepala OPD/ Pejabat Pembuat Komitmen Sanitasi
Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan Pekerjaan DAK Infratsruktur Bidang Bidang Sanitasi,
Desa/Kelurahan _____________ sesuai Kontrak No. ____ tanggal ________
Bersama ini kami mengajukan permohonan Pembayaran Tahap ____ ( ___ %)
dari jumlah nilai Kontrak.
Atas jumlah tersebut mohon kiranya dapat ditransfer ke rekening kami atas
nama lembaga Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat
(TPS-KSM) ___________________ Pada : Bank: ____________________
Jl _________________ dengan Nomor Rekening : ____________________.
Demikianlah permohonan ini kami buat, atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.
Mengetahui
Hormat Kami,
TFL Pendamping
( ………………... )
234
Lampiran 28. Contoh Berita Acara Pembayaran Dana
No : ______________________
Pada hari ini ______ tanggal ____ Bulan _____ tahun ______ kami yang
bertandatangan dibawah ini :
1. Nama : _______________________
Pejabat Pembuat Komitmen Sanitasi, yang bertindak untuk dan atas nama
Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Pembangunan Daerah (OPD),
berkedudukan di __________________ Selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
2. Nama : _______________________
Jabatan : Ketua Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat
(TPS-KSM) __________________
Alamat : Jl _____________________________________________
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
a. Berdasarkan:
Nomor dan Tanggal DPA / Dokumen: Dipersamakan
Nomor dan Tanggal Kontrak : _________________________
Nilai Kontrak : _____________________________________
Uraian Pekerjaan: Pembangunan Sanitasi di Desa/Kelurahan_______
Demikian Berita Acara ini dibuat, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
( ……………… ) ( ….………………….. )
NIP : ………….…………..
235
Lampiran 29. Contoh Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
Nomor : _____________________
Pada hari ini _____ tanggal ____ Bulan ______ tahun ______ bertempat di
________, kami yang bertandatangan dibawah ini :
1. Nama : __________________
NIP : __________________
Pangkat/Gol : __________________
Jabatan : PPK Sanitasi OPD Dinas Terkait
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Daerah selaku
Pengguna Anggaran (PA)/Pengguna Barang Belanja lain-lain untuk
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Nama : __________________
Jabatan : __________________
Alamat : __________________
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Tm Pelaksana Swakelola
Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) _______ untuk selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PASAL 1
PIHAK KEDUA menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK
PERTAMA menyatakan menerima dari PIHAK KEDUA berupa
Bangunan Infrastruktur Sanitasi. Hasil pekerjaan tersebut berlokasi di :
RT/RW/Dusun : _________________
Kelurahan/Desa : _________________
Kab/Kota : _________________
PASAL 2
236
Dengan adanya serah terima ini, maka selanjutnya tanggung jawab atas
hasil pekerjaan tersebut beralih dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA.
PIHAK KEDUA
PIHAK
PERTAMA.
Ketua TPS-KSM Pejabat Pembuat KomitmenSanitasi
( ………………. ) ( …………………….. )
NIP.
………………………….
Mengetahui,
Kepala Desa/Lurah
( …………………… )
NIP. ……………………
237
Lampiran 30. Penilaian Kinerja Aspek Penilaian Kinerja Pemanfaatan DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi
Nilai
Aspek Penilaian Bobot Penilaian
No. Angka Huruf
%
Dukungan kegiatan > 80 % kegiatan 10 Baik
terhadap Kegiatan 60 % - 80 %
A 20 6-8 Cukup
Prioritas Nasional kegiatan
> 60 % kegiatan <6 Buruk
Kesesuaian Rencana > 80 % sesuai 10 Baik
Kegiatan dengan 60 % - 80 % sesuai 6-8 Cukup
B 20
pelaksanaan Rencana > 60 % sesuai
<6 Buruk
Kegiatan
Kesesuaian hasil > 80 % sesuai 10 Baik
pelaksanaan fisik 60 % - 80 % sesuai 6-8 Cukup
C dengan 15 > 60 % sesuai
kontrak/spesifikasi <6 Buruk
teknis yang ditetapkan
Pencapaian Sasaran Progres fisik > 80 % 10 Baik
hasil, keluaran, dampak Progres fisik 60%-
6-8 Cukup
D dan kemanfaatan 15 80%
kegiatan yang Progres fisik < 60 %
<6 Buruk
dilaksanakan
Dampak dan Manfaat > 80 % 10 Baik
E (Merata a – d) 15 60 % - 80 % 6-8 Cukup
> 60 % <6 Buruk
Kepatuhan dan 4 Triwulan dan
10 Baik
Ketertiban Pelaporan lengkap
(empat triwulan) 2 – 3 Triwulan dan
F 15 6-8 Cukup
lengkap
0 – 1 Triwulan dan
<6 Buruk
lengkap
TOTAL 100
Catatan :
Nilai Total = [ 20 % + Nilai (a) + 20 % + Nilai (b) + 15 % + Nilai (c) + 15 % + Nilai
(d) + 15 % + Nilai (c) + 15 % + Nilai (f) + 10;
Klasifikasi Penilaian Akhir : Nilai > 80 = Baik, Nilai 60 = 80 = Cukup, Nilai < 60 =
238
Lampiran 31. Manfaat Pembangunan Infrastruktur
Provinsi : …………………
Kabupaten/Kota : …………………
Tingkat
Kesesuaian Tingkat
Nama Manfaat
Pelaksanaan Pencapaian
No Paket Ditanganinya Ket.
Fisik dengan Tujuan/Sasaran
Pekerjaan Kegiatan
Spesifikasi (%)
Teknis (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
………….…, tanggal……..…20…
(………………………….……….)
Catatan :
Data diisi secara lengkap dan dilaporkan pada triwulan ke IV.
1. = Nomor urut;
2. = Diisi nama paket pekerjaan;
3. = Diisi tingkat kesesuaian pelaksanaan fisik dengan spesifikasi teknis (%);
4. = Diisi tingkat pencapaian tujuan/sasaran;
5. = Diisi manfaat ditanganinya Kegiatan /Kegiatan;
6. = Keterangan.
239
Lampiran 32. Form data umum Kabupaten/Kota
Provinsi : ______________
Kabupaten : ______________
Kecamatan : ______________
Tahun : ______________
Luas Jumlah
Kontur
No Kelurahan/Desa Wilayah Penduduk Potensi
Tanah
(m2) (Jiwa)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jumlah
Catatan :
Diisi hanya sekali saja, kecuali kalau ada perubahan
Keterangan :
1. = Nomor urut;
2. = Diisi nama Kecamatan;
3. = Diisi luas wilayah;
4. = Diisi jumlah penduduk;
5. = Diisi kontur tanah yang dominan di Kecamatan (pantai, pegunungan dan dataran;
6. = Diisi potensi daerah Kecamatan (perkebunan, pertanian dan pertambangan).
240
Lampiran 33. Data sumber pendanaan
Sumber Pendanaan
Kegiatan
No Sektor (Pusat) Pinjaman/
Penanganan APBD (Rp) DAK (Rp) Jumlah (Rp)
(Rp) Hibah (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Sub Jumlah
Jumlah
Catatan :
Data diisi secara lengkap sekali saja (triwulan I), kecuali ada perubahan
1. = Nomor urut;
2. = Diisi nama kegiatan / kegiatan penanganan setiap sub bidang;
3. = Diisi alokasi APBD untuk tiap sub bidang;
4. = Diisi alokasi DAK untuk setiap sub bidang;
5. = Diisi alokasi dari Pemerintah Pusat (sektor) untuk setiap sub bidang.
241
Lampiran 34. Data dasar tingkat pelayanan sanitasi Kabupaten/Kota
Provinsi : ______________
Kabupaten : ______________
Kecamatan : ______________
Tahun : ______________
Catatan :
Diisi hanya sekali saja pada triwulan I, kecuali kalau ada perubahan
Keterangan :
1. = Nomor urut;
2. = Diisi kode air minum dan sanitasi;
3. = Diisi nama Desa/ Kelurahan ybs;
4. = Diisi jumlah penduduk miskin di Desa/Kelurahan ybs;
5. = Diisi jumlah penduduk miskin di Desa/Kelurahan ybs;
6. = Diisi cakupan layanan PDAM (%);
7. = Diisi cakupan layanan sanitasi (%).
242
Pemantauan Dak Bidang Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun
……………………………
Provinsi Dan Kabupaten/Kota Bidang ……………….
Peta Provinsi/Kabupaten/Kota Dan Lokasi Proyek
243
Lampiran 35. Pemantauan kesesuaian kegiatan
Catatan :
Diisi hanya sekali saja pada triwulan I, dengan mengacu pada paket sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kegiatan (RK).
Keterangan :
1. = Diisi nomor urut;
2. = Diisi nama paket/nama pekerjaan yang sedang ditangani;
3. = Diisi nama Kelurahan/Kecamatan/Desa lokasi proyek;
4. = Diisi kesesuaian kegiatan /kegiatan dengan prioritas nasional;
5. = Diisi kesesuaian RK dengan Juknis;
6. = Diisi alasan ketidaksesuaian yang ada;
7. = Diisi kelengkapan dokumen yang ada;
8. = Diisi kelengkapan dokumen yang ada;
9. = Diisi kelengkapan dokumen yang ada;
10. = Diisi dengan hal-hal yang perlu ditambahkan.
244
Lampiran 36. Pemantauan pelaksanaan kegiatan
Provinsi : ……………………
Kabupaten/Kota : ……………………
Nama Paket Sasaran Biaya Cara Pengadaan Rencana Realisasi Masalah Upaya Pemecahan
No
Pekerjaan Vol. Unit (Rp) (Rp) (%) (%) Pelaksanaan Masalah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
245
Lampiran 37. Monitoring dan evaluasi DAK Bidang Sanitasi
Penyiapan
Pekerjaan
Jenis Sarana masyarakat oleh Penyerapan Dana O&P
Fisik
TFL
Lokasi Sasaran (Kelurahan)
30% (Pekerjaan
30% (Pekerjaan
Pengoperasian
Fisik Mencapai
Fisik Mencapai
Serah Terima
Pel. Tukang
40% (RKM
Sosialisasi
Pengguna
Pel.atihan
Kontruksi
Operator
Selesai)
Mandor
30%)
60%)
KSM
Aset
Provinsi/Kab
Pel.
Pel.
Nama KSM
Rencana Realisasi
/Kota
OPD
Tangki Septik
Toilet Umum
Toilet Umum
Lainnya
Lainnya
MCK++
MCK++
Tangki
Septik
IPAL
IPAL
5
1 2 3 4 5b 5c 5d 5e 6a 6b 6c 6d 6e 7a 7b 7c 8a 8b 8c 9a 9b 9c 10a 10b
a
Keterangan:
1. = (1) Nama provinsi dan kabupaten/ kota pelaksana DAK Bidang Sanitasi ;
2. = (2) Nama OPD terkait penerima DAK Bidang Sanitasi ;
3. = (3) Lokasi tempat pelaksanaan DAK Bidang Sanitasi ;
4. = (4) Nama KSM tiap lokasi pelaksana DAK Bidang Sanitasi ;
5. = (5a – 5e) Pilih (cek list) jenis sarana sanitasi yang akan dibangun sesuai dengan RK dan cek list kegiatan lainnya berikut tulis nama kegiatan
di kolom lainnya;
6. = (6a – 6e) Pilih (cek list) jenis sarana sanitasi yang dibangun (realisasinya);
7. = (7a) Waktu pelaksanaan pelatihan KSM;
8. = (7b) Waktu pelaksanaan pelatihan mandor;
9. = (7c) Waktu pelaksanaan pelatihan tukang;
10. = (8a) Penyerapan dana sebesar 40% (Jika RKM sudah selesai/ disiapkan);
246
11. = (8b) Penyerapan dana sebesar 30% (Jika pekerjaan fisik sudah mencapai 30%);
12. = (8c) Penyerapan dana sebesar 30% (Jika pekerjaan fisik sudah mencapai 60%);
13. = (9a) Waktu pelaksanaan pelatihan operator;
14. = (9b) Waktu sosialisasi pengguna;
15. = (9c) Prosentase progres fisik;
16. = (10a) Waktu pelaksanaan serah terima aset;
17. = (10b) Waktu mulai pengoperasian.
247
Lampiran 38. Data pendanaan kegiatan DAK bidang sanitasi
Sumber Pembiayaan
Lokasi Sasaran
Provinsi/Kab/Kota Swadaya Masyarakat
(Kelurahan) DAK APBD Kab./Kota
In Cash In Kind
(1) (2) (3a) (3b) (4a) (4b)
248
Lampiran 39. Data kelengkapan pelaporan kegiatan sanitasi
Progres
Substansi Pelaporan Triwulan Pelaksanaan
Pelaporan Kegiatan (%)
Provinsi/Kab./Kota DAK Data Data Dasar
Online Umum Prasarana Kesesuaian Progres dan
Fisik Keuangan
Kelurahan Sanitasi Kegiatan Pelaksanaan
dan Desa Kelurahan/Desa
(1) (2) (3a) (3b) (3c) (3d) (3e) (3f)
Keterangan :
1. = (1) = Nama provinsi/kota/kab pelaksana DAK Sanitasi;
2. = (2) = checklist (√) jika sudah melaksanakan pelaporan secara on line (E-monitoring);
3. = (3a) = checklist (√) jika dalam laporan sudah mencantumkan data umum (Nama Kelurahan / Desa, luas wilayah
(m2), Jumlah penduduk (jiwa), kontur tanah dominan di kelurahan/Desa tersebut (pantai/pegunungan/dataran),
potensi kelurahan/desa (perkebunan/pertanian/pertambangan), sumber pendanaan untuk sub-bidang Sanitasi);
4. = (3b) = checklist (√) jika dalam laporan sudah mencantumkan data dasar yaitu data dasar seluruh prasarana sanitasi kelurahan/desa di
kab/kota;
5. = (3c) = checklist (√) jika dalam laporan sudah mencantumkan kesesuaian kegiatan / kegiatan;
6. = (3d) = checklist (√) jika dalam laporan sudah mencantumkan proses dan pelaksanaan;
7. = (3e) = dalam laporan sudah mencantumkan progres fisik;
8. = (3f) = dalam laporan sudah mencantumkan progres keuangan.
249
Lampiran 40. Data tenaga fasilitator lapangan (TFL)
Keterangan :
1. = (1) Nomor;
2. = (2) = nama tenaga fasilitator lapangan (TFL);
3. = (3a)= checklist (√) jika status kepegawaiannya adalah PNS;
4. = (3b)= checklist (√) jika status kepegawaiannya adalah non PNS;
5. = (4) = periode bulan kontrak;
6. = (5) = alokasi dana APBD pada tahun 2013 (Rp);
7. = (6a)= checklist (√) jika sudah mengikuti pelatihan TFL dari PUPR;
8. = (6b)= tanggal pelaksanaan pelatihan TFL (jika sudah mengikuti);
9. = (6b)= checklist (√) jika belum mengikuti pelatihan TFL dari PUPR.
250
Lampiran 41. Permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan DAK bidang sanitasi
Note ;
Kolom permasalahan diisi dengan uraian masalah
251
Format 42. Format evaluasi kinerja TFL Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi TA. 2021
Scoring
No Indikator Penilaian Skor Bobot Nilai
1 2 3
A PEMAHAMAN TAHAPAN KEGIATAN
1 Proses Pelaksanaan Sosialisasi Awal Tingkat Desa/Kelurahan 3 0.00
2 Proses Pelaksanaan Pemetaan Sanitasi Tingkat Desa/Kelurahan 3 0.00
3 Proses Pelaksanaan Selotip Tingkat Desa/Kelurahan 3 0.00
4 Proses Pembentukan Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) 3 0.00
5 Proses Pelaksanaan Penyusunan Dokumen RKM 3 0.00
6 Peningkatan Kapasitas bagi Pengurus TPS-KSM 3 0.00
7 Pendampingan Penyusunan DED dan RAB 3 0.00
8 Pendampingan Penyusunan RPD-1, RPD-2 dan RPD-3 serta RPDB-1 dan RPDB-2 3 0.00
9 Pendampingan Proses Kontrak PKS dan Pencairan Dana 3 0.00
10 Pendampingan Proses Pelaksanaan Konstruksi 3 0.00
11 Pendampingan Penyusunan LPD dan LPJ-1, LPJ-2 dan LPJ-3 3 0.00
12 Pendampingan Pelaksanaan Commisioning Test Sarana dan Prasarana Sanitasi 3 0.00
252
13 Pendampingan Proses Pembentukan KPP 3 0.00
14 Peningkatan Kapasitas bagi Pengurus KPP terkait Operasional dan Pemeliharaan 3 0.00
15 Pendampingan Proses Serah Terima Hasil Pekerjaan 3 0.00
Sub Total 45 0.00
B KOMPETENSI PROFESIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT :
1 Penumbuhan Nilai-Nilai, Prinsip Program DAK Kepada Pengurus TPS-KSM dan Masyarakat. 4 0.00
2 Memiliki Inovasi & Inisiatif dalam Pemberdayaan & Pembinaan Kepada Masyarakat 4 0.00
Kemampuan Berdialog, Berdiskusi, Mentrasformasikan Nilai, Prinsip, Arah & Tujuan Program
3 4 0.00
DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi
4 Kontribusi Waktu Terhadap Pelaksanaan Tugas dan Fungsi sebagai TFL 4 0.00
5 Kontribusi Pemikiran, Ide/Gagasan dalam Pemecahan Permasalahan 4 0.00
Sub Total 20 0.00
C KEMAMPUAN FASILITASI, MEDIASI DAN ADVOKASI
1 Proses Penguatan Kelembagaan & Kinerja Pengurus TPS-KSM dan KPP 4 0.00
2 Proses Penguatan Kapasitas Masyarakat 3 0.00
3 Proses Penguatan Kapasitas kepada Pemerintah Lokal (Desa/Kelurahan) 3 0.00
4 Memiliki Program Kerja Penguatan Kapasitas Secara Berkelanjutan kepada Masyarakat 4 0.00
5 Penyebarluasan Informasi dan Penampungan Saran dan Keluhan Masyarakat 3 0.00
Sub Total 17 0.00
D Sikap / Perilaku Kerja
1 Kerjasama dalam Tim 4 0.00
2 Pelaporan Kegiatan 4 0.00
3 Intensitas Kehadiran di Lapangan 6 0.00
4 Kemampuan Menangani dan Menyelesaikan Konflik 4 0.00
Sub Total 18 0.00
TOTAL 100 0.00
253
Keterangan Pengisian Scoring : ...….…, ……,……, 2021
Untuk setiap hasil dari pelaksanaan kegiatan diberi tingkatan skor sebagai berikut : Evaluator
1. Jawaban Point (a) untuk kondisi BURUK mendapat nilai 1 Kepala Desa atau Lurah/
Ketua TPS-KSM/ PPTK/ PPK
2. Jawaban Point (b) untuk kondisi SEDANG mendapat nilai 2 Sanitasi
3. Jawaban Point (c) untuk kondisi BAIK mendapat nilai 3
254
Lampiran 43. Rekap hasil evaluasi kinerja Tenaga Faslitator Lapangan (TFL)
Kepala Desa/Lurah .............. PPTK OPD Dinas ............ Ketua TPS-KSM ............ PPK Sanitasi OPD
Dinas ......
255