Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) adalah bentuk suatu pengabdian mahasiswa
terhadap masyarakat dan merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Dengan diadakannya KKNT diharapkan seorang mahasiswa semakin matang
dengan disipling keilmuannya, KKNT juga berupaya mewujudkan pendidikan yang lebih
efektif yaitu pendidikan yang langsung dialami oleh mahasiswa, jadi tidak hanya sekadar
materi, tetapi yang lebih penting adalah aplikasi dari teori-teori yang telah diperoleh
dibangku kuliah ternyata tidak sama dengan kenyataan yang ada di lingkungan
masyarakat. Sebagai peserta KKNT kita harus bisa menyesuaikan dengan kenyataaan
yang ada. Kita tidak hanya paham tentang teori saja, melainkan kita harus biasa
menerapkan dan belajar dari pengalaman-pengalaman yang telah kita dapat dalam
lingkungan masyarakat dari pengalaman tersebut dapat menjadikan pemikiran kita lebih
dewasa.
Dalam program KKNT yang dilaksanakan oleh Universitas Ichsan Gorontalo ini
diharapkan mahasiswa diperkenalkan secara langsung dengan kehidupan bermasyarakat.
Dengan ditemukannya masalah di dalam masyarakat, Mahasiswa di tuntut untuk mencari
pemecahan masalah yang ada di desa melalui mekanisme sistem kerja interdisipliner
keilmuan masing-masing.
Melalui kegiatan KKNT ini diharapkan juga dapat dijadikan sebagai jembatan bagi
mahasiswa untuk menuju dikehidupan yang sesungguhnya, yaitu setelah mahasiswa
tersebut lulus dari perguruan tinggi. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
maka kegiatan KKNT dianggap penting dan harus diselenggarakan.
Kami selaku mahasiswa KKNT angkatan XXVI Universitas Ichsan Gorontalo pada
tahun ini berkesempatan untuk turun, berkolaborasi dengan pemerintah desa maupun
masyarkat dan melakukan kegiatan di sebuah desa yang terletak pada Kecamatan
Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, yaitu desa Tunggulo. berdasarkan data yang ada.
Desa Tunggulo merupakan salah satu dari dua belas desa yang berada di kecamatan
Tilongkabila.
Berdasarkan hasil yang kami dapatkan melalui observasi ke setiap dusun, silaturahmi
kepada masyarakat, konsultasi dengan kepala desa dan aparat desa yang ada di desa
Tunggulo. kami mendapatkan data-data yang sesuai dengan realita yang ada, yakni
sebagai berikut.
A. Kondisi Umum dan Geografis Desa

Gambar 1 : Peta Desa Tunggulo


Desa tunggulo merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan
Tilongkabila kabupaten Bone Bolango provinsi Gorontalo yang memiliki luas
wilayah menurut penggunaan 273,50 Ha (Hektar). Dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan hutan konservasi taman nasional
bogani Nani Wartabone.
- Sebelah Selatan berbatsan dengan desa Butu, desa Iloheluma, desa
Tunggulo Selatan.
- Sebelah Timur berbatsan dengan desa Butu, hutan konservasi.
- Sebelah Barat berbatasan dengan desa Tunggulo Selatan, desa
Bongoime, desa Tamboo dan desa Lonuo.

Secara administratif pemerintahan desa Tunggulo terdiri dari empat


dusun, yaitu : Dusun Kintali, Dusun Peyapata, Dusun Boidu dan Dusun
Oiledata.

Jarak yang akan ditempuh apabila akan ke pusat pemerintahan


kecamatan Tilongkabila ±2 Km dalam waktu 5 Menit dengan kenderaan
bermotor, ke pusat pemerintahan Kabupaten Bone Bolango ± 3,50 Km dengan
waktu tempuh 15 Menit, serta kepemerintahan Provinsi ± 8 Km dengan waktu
tempuh 1,16 jam menggunakan kenderaan bermotor.
B. Demografi
Jumlah penduduk desa tunggulo berdasarkan profil desa tahun 2022 tahun
bulan Oktober 1535 Jiwa yang terdiri dari laki-laki 762 Jiwa dan perempuan
773 Jiwa
NO TINGKAT PENDUDUK JUMLAH JIWA
1 Penduduk Desa 1535
2 Menurut KK 472
JUMLAH MENURUT KELAMIN
1 Laki-laki 762
2 Perempuan 772
JUMLAH MENURUT UMUR
1 7 – 12 Tahun 158
2 13 – 15 Tahun 74
3 16 – 18 Tahun 107
4 19 – 24 Tahun 177
Tabel 1 : Jumlah penduduk dan Kepala Keluarga Desa Tunggulo

NO PEKERJAAN JUMLAH
1 PNS 3
2 TNI / POLRI 2
3 PELAJAR 290
4 PETANI / BURUH TANI 134
5 KARYAWAN SWASTA 51
6 MENGURUS RUMAH TANGGA 283
TOTAL 763
Tabel 2 : Jumlah penduduk Desa Tunggulo menurut jenis pekerjaan

NO JENIS PENDIDIKAN JUMLAH


1 Tidak tamat SD / Sederajat 213
2 SD / Sederajat 304
3 SLTP / Sederajat 125
4 SLTA / Sederajat 185
TOTAL 827
Tabel 3 : Jumlah penduduk Desa Tunggulo menurut jenjang Pendidikan

C. Pemerintah Desa
a) Struktur Pemerintahan Desa
- Kepala Desa : Rolly Machmud
- Sekretaris Desa : Hajarah Abdullah, S.M.
- Kasie Pemerintahan : Riman Latif
- Kasie Kesra dan Pelayanan : Hengky Abas, S.Pd
- Kaur Umum dan Perencanaan : Romi Abdurrahman
- Kaur Keuangan : Santi Suma
- Kepala Dusun I : Asra Daud
- Kepala Dusun II : Alwis Karim
- Kepala Dusun III : Riska Pongoliu
- Kepala Dusun IV : Sitan Adjunge
1.2 Analisis Situasi
Sebelum melakukan kegiatan dan melaksanakan program kerja KKNT, kami melakukan
kegiatan observasi dan menganalisa situasi yang ada di desa Tunggulo kecamatan
Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Observasi di atas bertujuan untuk menggali
segala data atau informasi yang ada baik itu fisik maupun non fisik. Berikut merupakan
analisis situasi dari setiap data yang diperoleh dari desa Tunggulo.

Jagung

Kebun Jagung Limbah Tongkol Jagung

Keripik Batata
Berdasarkan kondisi geografis desa yang sudah di angkat pada latar belakang, desa
Tunggulo mempunyai sumber daya alam (SDA) yang cukup mumpuni seperti lahan
perkebunan, lahan kering atau ladang dan lahan yang tidak produktif. Potensi besar yang
dimiliki desa ini yaitu banyak ditumbuhi jagung, tanah perkebunan yang ditanami
berbagai macam jenis sayur-sayuran dan sehinggan dapat dikatakan bahwa sumber daya
alam di desa Tunggulo ini sangat melimpah, tetapi dari segi pemanfaatanya masih
kurang. Sedangkan dari segi sumber daya manusia (SDM), desa tunggulo termasuk desa
yang sebagian besar bekerja sebagai petani dan peternak.
Dari latar belakang di atas maka masalah yang timbul dapat di rumuskan sesuai
dengan faktor dan penyebab mengapa masalah tersebut terjadi, apakah masalah tersebut
dapat terselesaikan?, bagaimana solusi dan penanggulanganya serta hasil yang ingin
dicapai. Untuk lebih jelasnya dapat di uraikan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Potensi dari desa Tunggulo yaitu banyaknya lahan yang di tumbuhi jagung.
2. Kurangnya pemahaman masyarakat khususnya petani jagung terkait briket karena
kurangnya peminat dari masyarakat itu sendiri.
Dari rumusan masalah diatas, kami yakin dan percaya bahwa masalah tersebut
dapat terselesaikan atau diantisipasi dengan berbagai upaya sebagai berikut :
1. Menghadirkan sebuah ide baru dalam pembuatan briket yang dapat
mengurangi limbah tongkol jagung yang dapat merusak lingkungan.
2. Menghadirkan beberapa narasumber yang dapat membantu mengelola briket
yang nantinya bisa di implementasikan oleh masyarakat desa tunggulo.
1.3 Manfaat KKNT
Adapun manfaat dan kegiatan program KKNT di desa tunggulo ini sebagai berikut :
1. Bagi masyarakat desa tunggulo dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
lebih mengembangkan pengetahuan dalam mengelola limbah jagung yang dapat
dijadikan briket agar menambah pendapatan bagi masyarakat.
2. Bagi mahasiswa. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan sesuai bidang-bidangnya di
masyarakat serta memberikan pengalaman kepada mahasiswa mengabdi di
masyarakat. Selain itu dapat meningkatkan rasa peduli terhadap lingkungan dan
kesadaran akan berbagai permasalahan yang ada di Desa Tunggulo.
3. Bagi perguruan tinggi, memperoleh umpan balik sebagai pengintegrasian mahasiswa
dengan masyarakat untuk menjadikan perguruan tinggi yang lebih terarah dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan kepada mahasiswannya.
4. Bagi pemerintah melalui pencapaian program KKN yang dilaksanakan oleh
mahasiswa dapat membantu program pemerintah melalui pemberian informasi yang
berguna sehingga pembangunan di Desa lebih efektif.
BAB II
PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
2.1 Mitra
Sebelum melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) mahasiswa
melakukan observasi ke beberapa dusun yang berada di desa Tunggulo. Observasi yang
dilakukan bertujuan untuk memperoleh data mengenai situasi dan kondisi baik dari segi
potensi masyarakat dan Sumber Daya Alam (SDA) di desa Tunggulo untuk dikembangkan
maupun diperbaiki.
Dari hasil obsevasi di atas kami memutuskan untuk mengangkat beberapa mitra untuk
dijadikan objek utama guna melancarkan program kegiatan kami.
a. Mayarakat
b. Karang Taruna
2.2 Rancangan Program Kerja
Kuliah Kerja Nyata Tematik diajukan agar mahasiswa mampu menciptakan suatu
program kerja yang bernilai dan memiliki manfaat bagi masyarakat, dalam hal ini mahasiswa
di tuntut untuk berkolaborasi dan meluangkan kreatifitas dalam rangka menciptakan peluang
usaha dan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui strategi pemasaran yang baik dan
terarah. Seperti yang kita ketahui saat ini UKM adalah salah satu sector yang mampu
manaikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Adapun rancangan awal program kerja
mahasiswa KKNT yang mengarah kewirausaha yaitu ada program kerja inti dan program
kerja tambahan:
1. Program Kerja Inti
a. Pendampingan dan pengembangan usaha masyarakat “keripik batata/ubi jalar”
adapun tahapannya sebagai berikut:
- Survey
- Wawancara
- Pendampingan pengolahan
- Sosialisasi pengemasan produk
- Sosialisasi dalam pengelolaan manajemen usaha
- Usaha pencatatan laporan keuangan
- Evaluasi program
b. Pendampingan karang taruna melalui pemanfaatan limbah tongkol jagung menjadi
briket, adapun tahapannya sebagai berikut:
- Survey
- Wawancara
- Pendampingan pengolahan
- Sosialisasi pengemasan produk
- Sosialisasi dalam pengelolaan manajemen usaha
- Evaluasi program
c. Pendampingan masyarakat non produktif dalam pengolahan Nugget Jagung
- Survey
- Wawancara
- Pendampingan pengolahan
- Sosialisasi pengemasan produk
- Sosialisasi dalam pengelolaan manajemen usaha
- Evaluasi program
Rancangan program kerja di atas dipilih sesuai dengan ketersediaan sumber daya
alam dan potensi yang sudah ada di desa Tunggulo. rencana program kerja inti di sesuaikan
dan di ambil dengan harapan akan berkelanjutan dan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat.
2. Program Kerja Tambahan
a. Kerja bakti mingguan
b. Posyandu
c. Mobile Lagends
BAB III

PENYUSUNAN PROGRAM KERJA


3.1 Langkah-Langkah Pelaksanaan
Adapun yang dapat dilakukan dalam program utama untuk pembuatan Briket, Nugget
Jagung, Pendampingan dan Pemberdayaan Usaha Masyarakat “keripik batata/ubi jalar” Desa
Tunggulo, yaitu:
A. Pembuatan Briket

Gambar 5: Pembuatan Briket

1. Alat dan bahan


- Limbah Tongkol Jagung
- Tepung Tapioka
- Cetakan
- Kayu
- Tirisan
- Minyak Kelapa
- Ember
- Ulekan
- Pisau
2. Cara pembuatan briket.
- Mengumpulkan limbah tongkol jagung

- Menyiapkan lubang pembakaran limbah tongkol jagung


- Membakar tongkol jagung

- Setelah dibakar disiram menggunakan air


- Menghaluskan tongkol jagung yang telah dikeringkan

- Menyaring tongkol jagung agar menjadi lebih halus

- Campurkan tongkol jagung yang sudah dihaluskan dengan tepung tapioca


yang sudah dimasak, aduk hingga tercampur rata
- Siapkan alat cetak pipa ukuran 1,5 inci berbentuk bulat dan pipa kotak 1,5
inci

- Cetak adonan yang sudah tercampur rata menggunakan alat cetak yang sudah
disiapkan

- setelah dicetak dikeringkan selama 48 jam dibawah terik matahari


- Setelah dikeringkan kami melakukan uji coba.

- Setelah proses uji coba kami melakukan pengemasan briket.


B. Pembuatan Nugget Jagung

Gambar 6: Pembuatan Nugget Jagung

1. Alat & Bahan


- Wajan
- Kompor
- Spatula
- Wadah
- 5 buah jagung manis
- 7 siung bawang putih
- 4 buah wortel
- 2 batang daun bawang
- 4 butir telur
- 2 sdm penyedap rasa
- 2 sdm garam
- 2 sdm merica
- 2 sdm gula
- 5 sdm tepung tapioka
- 15 sdm tepung terigu
2. Cara Pembuatan Nugget Jagung
- siapkan jagung manis, wortel dan daun bawang
- siapkan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan (bawang putih, dan merica)

- campurkan bahan dan bumbu tersebut kemudian tambahkan telur, tepung


tapioka dan tepung terigu

- siapkan wadah kemudian masukan adonan kedalam wadah tersebut.


- Kukus selama 30 menit

- Setelah matang dinginkan, lalu potong sesuai selera

- Siapkan tepung panir dan bahan pencelup (campuran air dan tepung terigu)

- Masukan potongan nugget kedalam bahan pencelup kemudian di lumuri


dengan tepung panir
- Goreng dengan api kecil hingga kuning keemasan

- Nugget jagung siap dihidangkan


C. Pembuatan Keripik Batata

Gambar 7: Pembuatan Keripik Batata


1. Alat & Bahan
- Wajan
- Spatula
- Parutan
- Wadah
- Tirisan
- Kompor
- Minyak
- Batata
- Bumbu
- Kemasan
2. Langkah Pengembangan Keripik Batata
- Pengembangan kemasan
- Pembuatan label

- Pengembangan pemasaran
-
3.2 Pencapaian Program Kerja
A. Program Inti

No. Program Kegiatan Uraian Capaian


1. Pendampingan karang taruna Survey 100%
melalui pemanfaatan limbah Wawancara 100%
tongkol jagung menjadi briket Pendampingan Pengolahan 100%
Sosialisasi dalam pengelolaan manajemen 80%
Sosialisasi dalam pengemasan produk 100%
Evaluasi program 50%
2. Pendampingan masyarakat non Survey 100%
produktif dalam pengolahan Wawancara 100%
nugget jagung Pendampingan Pengolahan 100%
Sosialisasi dalam pengelolaan manajemen 50%
Sosialisasi dalam pengemasan produk 100%
Evaluasi program 50%
3. Pendampingan dan dan Survey 100%
pengembangan uasaha Wawancara 100%
masyarakat "keripik batata/ubi Pendampingan Pengolahan 100%
jalar"
Sosialisasi dalam pengelolaan manajemen 50%
Sosialisasi dalam pengemasan produk 100%
Evaluasi program 50%

B. Program Tambahan

No. Program Kegiatan Uraian Capaian


Survey 100%
Wawancara 100%
Pendampingan kerja bakti 100%
1. Kerja bakti
Sosialisasi dalam pengelolaan manajemen 100%
Sosialisasi dalam kerja bakti 100%
Evaluasi program 100%
Survey 100%
Wawancara 100%
Pendampingan Pengolahan 100%
2. posyandu
Sosialisasi dalam pengelolaan manajemen 100%
Sosialisasi dalam pengemasan produk 100%
Evaluasi program 100%
Survey 100%
Wawancara 100%
Pendampingan Pengolahan 100%
3.
Sosialisasi dalam pengelolaan manajemen 100%
Sosialisasi dalam pengemasan produk 100%
Evaluasi program 100%
3.3 Dukungan Yang Diperoleh Dan Masalah-Masalah Yang Dilapangan
3.1.1 Hambatan Dan Tantangan
- Hambatan
Hambatan yang kami temui hampir tidak ditemukan karena adanya
dukungan kerja sama dari pihak pemerintah desa, karang taruna, dan
masyarakat sehingga kami semakin mudah dan lancar dengan adanya bantuan
dari semua pihak.
- Tantangan
Tantangan yang kami hadapi pada awalnya yaitu menjelaskan pada
masyarakat tujuan KKNT Unisan 2023 yang berbeda dari tahun sebelumnya
dan kurangnya respon karang taruna yang kami ajak dalam melakukan dislusi
mengenai program kerja yang akan kami laksanakan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata Tematik ( KKNT ) Technopreneur sebagai salah satu bentuk
pengabdian pada masyarakat dan merupakan pelaksanaan dari unsure tri darma perguruan
tinggi telah lama dilaksanakan oleh beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di
indonesia. Selain merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan tingkat akhir
sebelum menyandang gelar sarjana KKLP juga mempunyai harapan:
1. Supaya perguruan tinggi menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang
lebih mendalami permasalahan yang sangat kompleks yang dihadapi oleh masyarakat
yang secara langsung menemukan,merumuskan,memecahkan dan menanggulangi
permsalahan pembangunan secara pragmatis dan interdispliner.
2. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga,melalui keterlibatan belajar
yang berharga, melalui keterlibatan dalam masyarakat yang secara menemukan,
merumuskan, memecahkan.
3. Meningkatkan partisipasi mahasiswa PTS menanggulangi masalah pembangunan di
desa/keluarahan yang sangat kompleks.
4. Meningkatkan citra masyarakat terhadap PTS menanggulangi masalah pembangunan di
desa/kelurahan yang sangat kompleks
5. Mendekatkan dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keberadaan perguruan
tinggi swasta.
4.2 Saran
4.2.1 Untuk Universitas
Jumlah peserta KKLP Technopreneur ditahun yang akan datang tahun 2024 diharapkan
lebih dipertahankan dari tahun 2023 karena dalam proses selama dilapangan menjadi kurang
efektif jika terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Akan lebih efektif jika mahasiswanya
hanya berjumlah 15 orang. Untuk pihak panitia dalam hal ini LPM (Lembaga
Pengembangan Mutu) kiranya dapat lebih memperhatikan dan merealisasikan saran-saran
yang diberi oleh tiap ketua kelompok (KORDES).
4.2.2 Untuk Mahasiswa
Untuk mahasiswa diharapkan pada KKLP mendukung lebih menfokuskan pada
program-program yang sudah ada serta kebersamaan antara peserta dan masyarakat di
lokasi terus dijaga dan dipertahankan.
4.2.3 Evaluasi
Dalam pelaksanaan KKLP rencana program-program terlaksana dengan baik. Baik
program inti maupun tambahan. Hal ini karena adanya dukungan berupa bantuan dari pihak
aparat desa, masyarakat dan karang taruna. Meskipun dalam pelaksanaan terdapat hambatan
berupa cuaca yang tidak menentu dan juga kurangnya biaya.
4.2.4 Rekomendasi dan Tindak lanjut
Rekomendasi Peserta KKLP kepada panitia berupa:
- Komunikasi pihak LPM dengan desa-desa terkait mengenai penetapan mahasiswa di
tiap-tiap desa, agar dapat mempersiapkan tempat untuk
Tindak Lanjut Berupa:
- kebutuhan logistik setiap posko agar lebih diperhatikan lagi, hal ini mengingat
keteersediaan logistik yang diberikan oleh LPM tidak mencukupi selama jangka
waktu yang ditentukan.
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2

-
LAMPIRAN 3
Dokumentasi
- Survey

- Pembuatan Briket

- Pembuatan Nugget
- Penyerahan Kemasan dan Label

- Kerja Bakti

- Posyandu
- Dokumentasi Lainya

Anda mungkin juga menyukai