Anda di halaman 1dari 10

PERMOHONAN BANTUAN

PEMBERDAYAAN SOSIAL UNTUK KOMUNITAS


ADAT TERPENCIL (KAT) YAITU SUKU ANAK DALAM
(SAD) DI DESA TANAH GARO KECAMATAN MUARA
TABIR DAN SUKU TALANG MAMAK DI
SIMARINTIHAN KECAMATAN SUMAY KABUPATEN
TEBO
PROPOSAL

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO


DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Komplek Perkantoran Seentak Galah Serengkuh Dayung
Jl. Lintas Tebo – Bungo Km.12 Telp/Fax. (0744) 21597
MUARA TEBO- PROVINSI JAMBI
KATA PENGANTAR

Komunitas Adat Terpencil (KAT) adalah salah satu komunitas


penyandang permasalahan sosial dan hidup dalam berbagai
keterbatasan seperti; pemenuhan kebutuhan layanan dasar,
aksesibilitas terhadap informasi, pendidikan rendah dan pelaksanaan
peran sosialnya. Kondisi demikian menyebabkan mereka hidup
dalam lingkaran keterbatasan dan kemiskinan struktural dari
generasi ke generasi selanjutnya. Permasalahan KAT merupakan
fenomena yang menjadi ukuran ada tidaknya kemajuan sosial (social
progress) dalam proses Pembangunan nasional.

Untuk itu proposal ini kami susun, sebagai bahan masukan


dan pertimbangan untuk bantuan melalui Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2024.

Muara Tebo, Oktober 2023


Pj. BUPATI TEBO

H. ASPAN, ST

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Tebo merupakan salah satu kabupaten di
Provinsi Jambi yang memiliki luas wilayah 646.100 Ha
berdasarkan data terbaru Dinas sosial P2PA Tebo, jumlah
komunitas adat terpencil di kabupaten tebo sebanyak 1086
Jiwa yang terdiri dari Suku Anak Dalam (SAD) 802 Jiwa yang
sudah memiliki NIK dan Suku Talang Mamak 52 KK 204 Jiwa
yang sudah memiliki Nomor Induk Kependudukan. Kondisi
komunitas adat terpencil tersebut berada pada kawasan
tertinggal yang beririsan dengan kawasan Perusahaan dan
Taman nasional Bukit 12 dan Taman Nasional Bukit 30.
Mereka saat ini semakin sulit dalam melangsungkan
kehidupan yang berkelanjutan karena hutan sebagai tempat
tinggal dan inti kebudayaannya telah berubah menjadi
perkebunan skala besar, transmigrasi dan pertambangan. Hal
ini menyebabkan mereka hidup dalam kemarginalan karena
perubahan yang begitu cepat tidak dibarengi dengan kuailitas
SDM yang baik, mereka masih mengandalkan kehidupan yang
bersumber dari kawasan hutan sementara hutan sudah
berubah sehingga kondisi ini memaksa mereka harus
beradaptasi dalam kondisi yang memprihatinkan dan
menciptakan permasalahan sosial baru.
Permasalahan sosial yang dihadapi oleh komunitas adat
terpencil di kabupaten Tebo diantaranya adalah :
1) Kurangnya pemenuhan kebutuhan dasar,
2) Rendahnya aktivitas sosial
3) Rendahnya kondisi ekonomi,
4) Lemahnya kondisi religi/kepercayaan dan adat istiadatnya
5) Rendahnya pemahaman perubahan ekologi,
6) Rawan konflik perebutan claim lahan baik dengan
masyarakat maupun dengan Perusahaan. Lemahnya kondisi
tersebut disebabkan oleh kurangnya pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dari KAT atas perubahan lingkungan
yang begitu cepat, minimnya akses layanan kebutuhan
dasar, kerja sama dan norma adat kepercayaan.
Berangkat dari itu, diperlukan adanya proses pemberdayaan
komunitas adat terpencil yang inklusif melalui pelayanan sosial
terpadu dan kolaboratif.

B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4967);
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembar
Negara Republik Indonesia Nomor 5235);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587); sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5657);
4. Peraturan Presiden Nomor 186 Tahun 2014 tentang
Pemberdayaan Sosial Terhadap Komunitas Adat
Terpencil (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun
2014 Nomor 390);
5. Peraturan Menteri Sosial Nomor 09 Tahun 2012 tentang
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 579);
6. Peraturan Menteri Sosial Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 186 Tahun 2014
tentang Pemberdayaan Sosial Terhadap Komunitas Adat
Terpencil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1279);

C. NAMA PROGRAM
Nama Program yang kami ajukan adalah Bantuan Sosial
untuk pemberdayaan sosial bagi komunitas adat terpencil seperti
pemabangunan rumah singgah untuk pelayanan sosial,
Pendidikan dan Kesehatan bagi Suku Anak Dalam (SAD) di Desa
Tanah Garo Kecamatan Muara Tabir dan Pemberdayaan Suku
Talang Mamak di Desa Suo Suo Kecamatan Sumay Kabupaten
Tebo.
I. RAB Program Rumah Singgah di Tanah Garo Kecamatan Muara Tabir
No Agenda Volume Biaya Jumlah
1 Pesona KAT 2 25.000.000 50.000.000
Pembangunan Pusat
3 Komunitas Suku Anak 1 150.000.000 150.000.000
Dalam Desa Tanah Garo
Jumlah 200.000.000

II. RAB Program Pemberdayaan Sosial di Desa Suo Suo Kecamatan Sumay
No Agenda Volume Biaya Jumlah
1 Pesona KAT 3 25.000.000 75.000.000
Advokasi DTKS dan 7500.000 30.000.000
2 Program perlindungan 4
Sosial
Pembangunan Pusat
3 Komunitas Talang 3 50.000.000 150.000.000
Mamak
Membangun kolaborasi
dalam pemenuhan
4 3 15.000.000 45.000.000
layanan kesehatan dan
pendidikan.
Penguatan Sosial budaya
5 dan dukungan ekonomi 7 30.000.000 210.000.000
berbasis potensi lokal.
Jumlah 510.000.000
D. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud kegiatan ini adalah mendukung pemenuhan
layanan dasar yang dilakukan secara kolaboratif dan terpadu
dengan tujuan meningkatkan layanan sosial yang inklusif bagi
komunitas adat Terpencil di Kabupaten Tebo.

E. SASARAN
Atas pertimbangan dan usulan yang menjadi sasaran
penerima bantuan sosial pemberdayaan sosial bagi komunitas adat
terpencil yaitu Suku Anak Dalam di Desa Tanah Garo Kecamatan
Muara Tabir rekapan data dan BNBA (By Name dan By Address)
dan By NIK Suku Anak Dalam sebagaimana terlampir pada
proposal ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
proposal ini.

BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN TEBO

A. LETAK GEOGRAFIS
Kabupaten Tebo adalah salah satu kabupaten pemekaran
yang ada di Provinsi Jambi yang pada awalnya adalah Kabupaten
Bungo-Tebo. Kabupaten Tebo terletak antara 0º52’32 sampai
dengan 010º54’50 lintang selatan dan antara 101º48’57 sampai
dengan 101º49’17 bujur timur. Daerah Kabupaten Tebo beriklim
tropis dengan ketinggian berkisar antara 50-1000 meter dari
permukaan laut yang terdir dari
 0-99 Meter = 84,96%
 100-499 Meter = 14,98%
 500-999 Meter = 0,06%

B. LUAS DAN BATAS WILAYAH


1. Luas Wilayah
Kabupaten Tebo memiliki luas wilayah sebesar 646.100 Hektar
(6.461 Km²) atau 11,86%. Kabupaten Tebo terdiri dari 12
Kecamatan Kelurahan dan 122 Desa.

Tabel I. Jumlah Kecamatan, Kelurahan/Desa dalam Kabupaten Tebo.


No Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan Keterangan
Kelurahan Desa Jumlah
1 2 3 4 5 6
1. Tebo Tengah 2 11 12
2. Tebo Ulu 1 16 17
3. Tebo Ilir 1 11 12
4. Tengah Ilir - 5 5
5. Rimbo Bujang 3 11 14
6. Rimbo Ulu - 13 13
7. Rimbo Ilir - 14 14
8. Serai Serumpun - 8 8
9. VII Koto - 10 10
10. VII Koto Ilir - 5 5
11. Muara Tabir - 7 7
12. Sumay - 12 12
Jumlah 7 122 129

2. Batas Wilayah
Letak Kabupaten Tebo sangat strategis dimana
menghubungkan berbagai kabupaten dalam Provinsi
Jambi ,Provinsi Sumatera Barat dan Provisi Riau. Dengan
perbatasan sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hilir
(Provinsi Riau).
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Merangin
dan Kabupaten Batang Hari.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bathin II
Babeko, Jujuhan, Tanah Sepenggal (Kabupaten Bungo dan
Kabupaten Dhamasraya Provinsi Sumbar).
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tungkal
Ulu (Kabupaten Tanjab Barat), Kecamatan Muara Sebo
Ulu (Kabupaten Batang Hari).

https://www.google.com/search?q=Peta+Wilayah+Kabupaten+Tebo

3. Sumber Daya Manusia


Penduduk Kabupaten Tebo tahun 2018 berjumlah 343.003 jiwa
yang terdiri dari 166.203 jiwa perempuan dan 176.800 jiwa,
Berdasarkan mata pencaharian masyarakat Kabupaten Tebo
adalah sebagai berikut : Petani 50,33% Bidang Perdagangan
27,45% Sisanya sektor jasa dan lain lain.
BAB III
PENUTUP

Demikianlah proposal ini disusun dan disampaikan dalam


bentuk sederhana dan banyak kekurangannya, namun besar
harapan kami bahwa apa yang kami usulkan Bantuan Sosial
Rumah Singgah bagi Suku Anak Dalam Desa Tanah Garo
Kecamatan Muara Tabir dapat terwujud, Demikian proposal ini
dibuat atas bantuan dan kerjasamanya kami mengucapkan terima
kasih.

Muara Tebo, Oktober 2023

PJ. BUPATI TEBO

H. ASPAN, ST

Anda mungkin juga menyukai