PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peran yang
penting dan strategi untuk negara indonesia. Indonesia yang memiliki lebih
dari 14000 pulau membuktikan bahwa indonesia juga memiliki daratan yang
luas. Daratan tersebutlah yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi lahan
pertanian.
Pertanian di indonesia sangat beragam mulai dari tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, tanaman biofarmaka, dan lain sebagainya. hal lain
yang mendukung pertanian di indonesia adalah letak wilayah indonesia yang
tepat berada di garis khatulistiwa sehingga menjadikan wiayah indonesia
menjadi wilayah yang beriklim tropis. Dengan iklim tropis inilah banyak
tanaman – tanaman pertanian yang dapat dibudidayakan di indonesia.
Sektor pertanian mempunyai peranan strategis terutama sebagai
penyedia pangan rakyat Indonesia, berkontribusi nyata dalam penyediaan
bahan pangan, bahan baku industri, bioenergi, penyerapan tenaga kerja yang
akan berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan dan menjaga pelestarian
lingkungan. Untuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan
diperlukan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha profesional, andal,
berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis. Oleh karena
itu, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha mampu membangun usahatani yang
berdaya saing dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan posisi
tawarnya.
Dalam menjalakan kegiatan pertanian tentunya segala halnya pasti
berkaitan dengan yang namanya kelembagaan petani. Apa itu kelembagaan
petani? Kelembagaan petani adalah lembaga yang ditumbuhkembangkan dari,
oleh, dan untuk petani guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan
petani, mencakup Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani, Asosiasi
Komoditas Pertanian, dan Dewan Komoditas Pertanian Nasional.
Di indonesia sendiri ada banyak kelembagaan petani yang sudah
berdiri. Saat ini di indonesia sendiri kelembagaan petani perkembangannya
cenderung statis. Lalu bagaimana perkembangan kelmbagaan petani di
indonesia saat ini? Untuk menjawab hal tersebut maka akan diadakan praktek
lapangan atau field trip ke Desa Bleberan Kecamatan Playen Gunung Kidul
DIY. Desa tersebut merupakan salah satu tempat yang dikunjungi untuk
mengetahui kondisi salah satu kelembagaan petani yang ada di indonesia.
B. TUJUAN
Kegiatan praktek lapangan mata kuliah Kelembagaan Petani bertujuan antara
lain sebagai berikut :
1. Mengetahui kondisi kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani
yang ada di Desa Bleberan Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul
DIY.
2. Mengetahui tahap – tahap penumbuhan dan pengembangan kelembagaan
petani dan kelembagaan ekonomi petani di Desa Bleberan Kecamatan
Playen Kabupaten Gunung Kidul DIY.
3. Memenuhi tugas mata kuliah Kelembagaan Petani
C. MANFAAT
Adapun manfaat dari praktek lapangan ini adalah sebagai berikut
1. Agar dapat mengetahui kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi
yang ada di Desa Bleberan Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul
DIY.
2. Agar dapat mengetahui tahap – tahap penumbuhan dan pengembangan
kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani di Desa Bleberan
Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul DIY.
BAB II
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan fieldtrip atau praktek lapangan ini rincian
nya adalah sebagai berikut
PEMBAHASAN
A. KONDISI UMUM
Kabupaten Gunung Kidul merupakan salah satu dari 5 kabupaten yang
ada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Gunung Kidul
memiliki 18 kecamatan dan memiliki 144 desa. Dalam pelaksanaan fieldtrip
atau praktek lapangan, kecamatan yang dikunjungi di Gunung kidul adalah
kecamatan Playen. Lebih tepatnya terletak di salah satu desa yang bernama
desa Bleberan. Kecamatan Playen memiliki luas wilayah 107,92 km² dan
terbagi dalam 13 Desa/Kelurahan.
Desa bleberan terletak diantara beberapa desa. Di wilayah selatan
berbatasan dengan desa Banyusoco, sebelah utara berbatasan dengan desa
Getas, sebelah timur berbatasan dengan desa Dengok, sebelah tenggara
berbatasan dengan desa Plembutan, dan sebelah barat berbatasan dengan
kabupaten Bantul DIY.
Desa Bleberan merupakan desa paling luas di Kecamatan Playen. Luas
wilayah Desa Bleberan adalah 15,31 km². Keberadaan Desa Bleberan yang
wilayahnya merupakan paling luas dan beberapa objek wisata di dalamnya
menjadi faktor pendorong yang sangat memungkinkan terjadinya kegiatan
ekowisata untuk wisata keberlanjutan ( sustainable tourism)
3. Agama
B. KELEMBAGAAN PETANI
Kelembagaan petani adalah lembaga yang ditumbuhkembangkan dari,
oleh, dan untuk petani guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan
petani, mencakup Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani, Asosiasi
Komoditas Pertanian, dan Dewan Komoditas Pertanian Nasional (permentan
67 tahun 2016)
Di desa bleberan sendiri, kondisi pertaniannya dikelola oleh berbagai
kelembagaan petani. Kelembagaan petani yang ada di desa Bleberan adalah
Kelompok tani, Gabungan kelompok tani, Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan
Swadaya, Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis.
1. Kelompok tani ( Poktan )
a. Gambaran Umum Poktan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN