Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fitriyan Restu Illahi

Kelas : 7 PPB 2

NIRM : 03.01.18.0048

Metode Penelitian Penyuluhan

JUDUL PENELITIAN

Minat Petani dalam Menerapkan Sistem Tanam Benih Langsung Komoditas Padi Sawah
(Oryza sativa L.) Di Desa Manis Raya Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang Provinsi
Kalimantan Barat

POINT – POINT

• Sektor pertanian
• Keadaan pertanian wilayah kajian
• Penjelasan sistem Tabela
• Motivasi
• Motivasi petani desa kajian terhadap sistem Tabela
• Penentuan judul kajian

PENDAHULUAN

Pertanian merupakan salah satu sektor penting bagi Indonesia. Komoditas yang sangat
penting dalam sektor pertanian yaitu pangan. Pentingnya pangan untuk memenuhi kebutuhan
nasional, memiliki kontribusi yang sangat besar. Kebutuhan pangan dalam hal ini beras akan
terus meningkat jumlahnya seiring dengan perkembangan populasi penduduk di Indonesia.
Jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar, membutuhkan ketersediaan pangan yang cukup
besar pula, yang tentunya memerlukan upaya dan sumber daya yang besar untuk
memenuhinya. Hal ini sejalan dengan program pemerintah yaitu mewujudkan ketahanan
pangan nasional khususnya komoditas padi.

Padi merupakan komoditas strategis berperan penting dalam perekonomian dan


ketahanan pangan nasional, dan menjadi basis utama dalam revitalisiasi pertanian ke depan.
Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, kebutuhan beras dalam periode 2005-2025
diproyeksikan masih akan terus meningkat. Upaya peningkatan produksi padi membutuhkan
berbagai macam pengembangan dan perluasan adopsi teknologi serta inovasi.
Kabupaten sintang yang secara administratif masuk kedalam pemerintahan Provinsi
Kalimantan Barat memiliki luasan panen padi sawah pada tahun 2018 sebesar 6.761 ha dengan
jumlah produksi sebanyak 16.002 ton-GKG (BPS Provinsi Kalimantan Barat, 2018).
Kecamatan Sepauk merupakan bagian administratif dari Kabupaten Sintang memiliki luasan
panen padi sawah pada tahun 2018 sebesar 2.481 ha dengan produksi sebanyak 9.410 ton-GKG
(BPS Kabupaten Sintang, 2018).

Desa Manis Raya merupakan salah satu desa yang tergabung secara administratif dalam
pemerintah Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang. Desa Manis Raya memiliki potensi
pertanian yang cukup tinggi. Luas panen padi sawah di Desa Manis Raya pada tahun 2018
sebesar 232 ha dengan produksi padi sawah pada tahun 2018 mencapai 3,5 ton per ha. Produksi
ini semakin menurun selama 2 tahun terakhir, mulai dari tahun 2016 yaitu 3,9 ton per ha dan
tahun 2017 yaitu 3,7 ton per ha.

Mengatasi permasalahan menurunnya produktivitas pada sawah, pada tahun 2017


diadakan penyuluhan dan demplot Sistem Tanam Benih Langsung (Tabela) komoditas padi
sawah. Tanam Benih Langsung (Tabela) merupakan salah satu inovasi pertanian yang sudah
banyak di terapkan oleh petani di Indonesia. Sistem Tabela merupakan cara menanam padi
secara langsung dilahan tanpa melalui proses persemaian dan pemindahan bibit. Pada sistem
tabela ini, benih langsung ditebar pada lahan yang sudah digarap. Sistem Tanam Benih
Langsung (Tabela) ini memiliki kelebihan yaitu umur lebih pendek, biaya produksi lebih
murah, mampu meningkatkan produktivitas, dan hemat penggunaan air.

Berdasarkan fakta dilapangan, menurunnya komoditas padi sawah kemungkinan


disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya musim yang tidak menentu sehingga sawah
terkadang mengalami kekeringan. Selain itu menurunnya produktivitas padi sawah ini dapat
dipengaruhi oleh faktor lain yaitu minat. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 1995). Menurut
Penyuluh Desa Manis Raya Bapak Panijo, SST melalui hasil wawancara diungkapkan bahwa
menurunnya produktivitas padi sawah disebabkan oleh minat masyarakat yang masih kurang
tertarik dengan inovasi sistem tanam padi sawah yaitu sistem tanam benih langsung. Minat
petani yang masih rendah ini dibuktikan dengan programa Desa Manis Raya dimana sebanyak
70% petani belum menerapkan sistem tanam benih langsung sebagai alternatif dalam budidaya
padi sawah. Menurut PPL Desa Manis Raya, rendahnya minat petani dalam menerapkan sistem
tanam benih langsung dikarenakan kesulitan dalam merawat padi.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, penulis akan melakukan kajian dengan judul
“Minat Petani Dalam Penerapan Sistem Tanam Benih Langsung Komoditas Padi Sawah
(Oryza sativa L.) Di Desa Manis Raya Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang Provinsi
Kalimantan Barat”. Melalui kajian ini diharapkan petani dapat berminat untuk menerapkan
sistem tanam benih langsung pada budidaya padi sawah.

DAFTAR PUSTAKA

Lauw, Leydia Eshter. 2014. Perbandingan Keuntungan Usahatani Padi Sawah Dengan Teknik
Tanam Pindah Dan Teknik Tanam Benih Langsung Di Dumoga Utara Kabupaten
Bolaang Mongondow. Jurnal. Universitas Sam Ratulangi.

Musmuliadi. 2018. Perbandingan Sistem Tanam Pindah (Tapin) Dan Sistem Tanam Benih
Langsung (Tabela) Terhadap Pendapatan Usahatani Padi (Desa Tosora,
Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo). Skripsi. Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.

Nurcahyani, Octaviarini. 2011. Sikap Petani Padi Terhadap Sistem Tanam Benih Langsung
(Tabela) Di Kabupaten Karanganyar. Universitas Sebelas Maret.

Zarwawi, dkk. 2015. Panduan Teknologi Budidaya Tanam Benih Langsung (Tabela). Jakarta :
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Anda mungkin juga menyukai