Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fitriyan Restu Illahi

Kelas : 5 PPB2
Absen : 13
NIRM : 03.01.18.0048
Tugas Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH ( LPM )

Judul : Pembuatan Mikroorganisme Lokal Dari Limbah Organik Sederhana


sebagai Peransang Pertumbuhan Tanaman
Tujuan : Setelah penyuluhan, diharapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
petani dapat berubah dan meningkat dalam pemanfaatkan limbah
organik sebagai bahan peransang petumbuhan tanaman dengan
pembuatan MOL

Metode : Ceramah, diskusi, Demcar


Media : Kertas Koran
Waktu           : 45 Menit
Tempat : Desa Tanjung Ria, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan
Barat
Alat Bantu : Spidol, Ember, Pisau.
No Pokok Uraian Waktu Keterangan
Kegiatan Kegiatan
1. Pendahuluan Pendahuluan
a. Salam 5 menit Penyuluh memperkenalkan
diri memberikan salam
pembuka, Mukadimah,
diteruskan dengan obrolan
yang difokuskan pada materi
penyuluhan. Penyuluh
menggugah petani dengan
komunikasi inspiratif
2. Isi/Materi a. Penjelasan 10 Penyuluh menjelaskan perihal
MOL menit pengertian MOL, fungsi, dan
unsur pembentuknya
b. Penjelasan 10 Penyuluh menjelaskan
cara menit tentang cara pembuatan MOL
pembuatan secara sederhana
MOL
c. Praktek 15 Mahasiswa dan Ibu KWT
pembuatan menit membuat MOL serta
MOL melakukan diskusi di
lapangan
3. Penutup Penutup 5 menit  Melemparkan pertanyaan
a. Penguatan – pertanyaan kepada Ibu
kembali KWT
b. Tanya jawab  Menyimpulkan hasil
c. Penyimpulan Penyuluhan
d. Salam  Mengakhiri dengan
penutup memberikan salam
penutup

Sepauk, 19 November 2020

Petugas

Fitriyan Restu Illahi


NIRM. 03.01.18.0048

SINOPSIS
PEMBUATAN MIKROORGANISME LOKAL DARI BONGGOL PISANG

Petani dewasa ini mengalami berbagai macam permasalahan tak terkecuali masalah
kerusakan tanah pada lahan budidaya. Masalah ini disebabkan oleh penggunaan bahan kimia
sintesis berlebih pada pelaksanaan budidaya. Masalah ini juga dirasakan oleh masyarakat
petani di Desa Tanjung Ria, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Disamping itu suasana desa yang sejuk menandakan banyak keanekaragaman hayati yang
hidup disana. Keanekaragaman hayati ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan
petani dengan cara mengolahnya menjadi bahan penyubur tanah serta memperbaiki struktur
tanah agar menjadi subur. Keanekaragaman hayati ini dapat diolah menjadi Mikroorganisme
Lokal atau MOL
Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai
starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utama MOL terdiri
dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme. Bahan
dasar untuk fermentasi larutan MOL dapat berasal dari hasil pertanian, perkebunan, maupun
limbah organik rumah tangga. Karbohidrat sebagai sumber nutrisi untuk mikroorganisme
dapat diperoleh dari limbah organik seperti air cucian beras, singkong, gandum, rumput
gajah, dan daun gamal. Sumber glukosa berasal dari cairan gula merah, gula pasir, sebagai
sumber energi, air kelapa dan urin sapi sebagai sumber mikroorganisme. Larutan MOL yang
telah mengalami proses fermentasi dapat digunakan sebagai dekomposer dan pupuk cair
untuk meningkatkan kesuburan tanah dan sumber unsur hara bagi pertumbuhan tanaman.
MOL mampu memelihara kesuburan tanah, menjaga kelestarian lingkungan sekaligus
dapat mempertahankan serta meningkatkan produktivitas tanah. Mikroorganisme tanah
memiliki peran penting, antara lain mendekomposisi residu tanaman, dan hewan, sebagai
pemacu dan pengatur utama laju mineralisasi unsur-unsur hara dalam tanah serta sebagai
penambat unsur-unsur hara. Peranan penting lain dari mikroorganisme adalah sebagai
pengatur siklus berbagai unsur hara terutama N, P dan K di dalam tanah.
Pembuatan MOL dapat dilakukan secara sederhana dengan bahan – bahan yang
mudah ditemukan. Pembuatan MOL dapat menggunakan bahan utama yaitu bonggol pisang.
Kemudian ada beberapa tambahan bahan lainnya yaitu air cucian beras, gula merah, dan air
biasa. Cara pembuatan MOL bonggol pisang yaitu pertama memotong bonggol pisang
dengan diiris tipis. kemudian di masukan kedalam ember. Kedua, masukan air kedalam
ember yang berisi bonggol pisang. Isi sampai semua bonggol pisang terendam air. Ketiga,
tambahkan air cucian beras kedalam ember tadi. Ke empat, masukan gula merah yang
dihancurkan terlebih dahulu. Kelima, aduk rata larutan tersebut. keenam, tutup ember dengan
menggunakan plastic dan ikat rapat hingga tidak ada udara yang masuk agar proses anaerob
dapat berlangsung. Ketujuh, diamkan selama 7 hari hingga MOL siap digunakan dengan ciri
– ciri beraroma harum.
Maka dari itu, penggunaan MOL dalam masa pertumbuhan sangat dianjurkan karena
MOL terbuat dari bahan yang alami dan ramah lingkungan. Selain itu bahan yang digunakan
sederhana dan mudah di peroleh. Pembuatan MOL ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi
permasalahan petani Ketika petani ingin meransang pertumbuhan tanaman di fase
pertumbuhan dan petani inginkan Kesehatan dengan mengurangi penggunaan bahan kimia
pada proses budidaya

Sepauk, 19 November 2020

Petugas

Fitriyan Restu Illahi


NIRM. 03.01.18.0048

MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN


Media Kertas Koran
LINK VIDEO
Via Google Drive
https://drive.google.com/drive/folders/1zsOEwMqd00I_rDrW0GfgHxzea20FWrHg?
usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai