Anda di halaman 1dari 72

Expose Laporan Akhir

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJPD


Kabupaten Lebak

Tim Center for Economics and Development Studies


Lebak, 19 September 2023
Latar Belakang
- Proses pembangunan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Lebak telah
menunjukan hasil yang positif di berbagai segi kehidupan masyarakat.
- Isu Lingkungan
• Dampak pembangunan yang kurang memperhatikan lingkungan hidup
• Pentingnya integrasi KLHS dalam rencana pembangunan
- Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam
• Keterbatasan sumber daya alam dan lingkungan hidup
• Pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana
• Tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan keberlanjutan
- Rencana Pembangunan Jangka Panjang
• Berakhirnya periode pembangunan jangka menengah
• Persiapan RPJPD sebagai langkah berikutnya
• Pentingnya Kajian KLHS dalam pengarusutamaan pembangunan

Kesimpulan:  Pentingnya pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan lingkungan hidup


(Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup)
Maksud dan Tujuan

Maksud
Melakukan penyusunan dokumen (KLHS) RPJPD kabupaten Lebak sebagai
salah satu prasyarat untuk penyusunan RPJPD Kabupaten Lebak
Tujuan
Mengidentifikasi pengaruh kebijakan pembangunan jangka panjang terhadap
LH dan mengintegrasikan temuan-temuan proses pelaksanaan KLHS untuk
memperbaiki rumusan pembangunan dalam RPJPD Kabupaten Lebak.
Penyusunan KLHS RPJPD

Metodologi Pengkajian
Kabupaten Lebak

Kondisi Eksisting Kewilayahan :


Potensi Ekonomi, pendidikan, dan Kondisi geografis, hidrologis
Kondisi Vegetasi /tutupan lahan
Secara umum kegiatan ini meliputi tiga
kesehatan, kultur, potensi konflik
- Saat ini Pembangunan infrastruktur dan Industri
- Ke depan Kondisi Sumberdaya Genetik

kegiatan besar yang terdiri atas: Potensi Bencana

Identifikasi, Pengumpulan Data Kajian

1. Inventarisasi/Karakterisasi literature/pustaka/LPJ
Survei
Wawancara
FGD
2. Strategi dan Pengembangan/pemanfaatan Dokumentasi

3. Analisis Tujuan Pembangunan Analisis TPB, Desain Strategi dan


Pengembangan

Berkelanjutan
4. Analisis Desain dan Strategi Penilaian Akuntabilitas Partisipasi, Pemahaman, Konservasi Ekologis dan
Lingkungan Hidup Pengetahuan dan persepsi LH Lingkungan Aktivitas Publik

Analisis kesesuaian Bentuk Regulasi dan Tahapan Isu strategis


Program Kependudukan

Integrasi LHKS dengan RPJPD

Rekomendasi dalam LHKS RPJPD

Tahapan Kegiatan Penyusunan LHKS RPJPD


Peta wilayah administrasi
Kabupaten Lebak
Kabupaten Lebak terdiri dari
28 kecamatan, 5 kelurahan
dan 340 desa. Kecamatan
terluas adalah Kecamatan
Cibeber yaitu 40.096,41 Ha
atau 12,13 % dari luas
Kabupaten Lebak, sedangkan
untuk kecamatan dengan luas
wilayah terkecil adalah
Kecamatan Kalanganyar yaitu
2.859,34 Ha atau hanya 0,87 %
dari luas Kabupaten Lebak
Topografi Peta Curah Hujan Rata-Rata di
Kabupaten Lebak
Peta Sebaran Jenis Tanah di Kabupaten
Lebak

Kabupaten
Lebak

Peta Topografis dan ketinggian Peta Kawasan Lingdung dan Budidaya Peta Sebaran Air Permukaan dan DAS
Kabupaten Lebak Eksisting di Kabupaten Lebak di Kabupaten Lebak
Wilayah Rawan Bencana
Sebaran Rawan Bencana Gempa
Kabupaten Lebak

Kabupaten Lebak
Kabupaten Lebak yang berada pada pesisir selatan pulau Jawa,
Kabupaten Lebak memiliki resiko rawan bencana gempa bumi bersifat
tektonik dan tsunami.
Potensi gempa tektonik itu karena adanya pataHan atau sesar di
Perairan Samudera Hindia dengan Benua Indo-Australia (Sugianto dkk,
2017).
Sebaran Daerah Rawan Tsunami di Sebaran Daerah Rawan Longsor di
Kabupaten Lebak Kabupaten Lebak
Daya Dukung dan Daya Tampung
Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup–Jasa Ekosistem
No JASA Jenis DDL DTL
1 JASA 1. Pangan
PENYEDIAAN 2. Air bersih
(PROVISIONING) 3. Serat (fiber)
4. Bahan bakar (fuel), Kayu dan Fosil
5. Sumberdaya genetic
2 JASA 1. Pengaturan iklim
PENGATURAN 2. Pengaturan tata aciran air & banjir
(REGULATING 3. Pencegahan dan peclindungan dari bencana alam
4. Pemurnian air
5. Pengolahan dan penguraian limbah
6. Pemeliharaan kualitas udara
7. Pengaturan penyerbukan alami (pollination)
8. Pengendalian hama & penyakit
3 JASA BUDAYA 1. Tempat tinggal & ruang hidup (sense of place)
CULTURAL 2. Rekreasi & ecotourism
3. Estetika (Alam)
4. Pendidikan & pengetahuan
5. Ikatan budaya, adat, pola hidup
6. Spiritual & warisan leluhur
4 JASA 1. Pembentukan lapisan tanah & pemeliharaan kesuburan
PENDUKUNG 2. Siklus hara (nutrient cycle)
(SUPPORTING) 3. Produksi primer
Indeks Jasa Ekosistem Kabupaten Lebak

• Nilai Indeks Jasa Ekosistem: Rentang antara Rata Rata Nilai Indeks Jasa Ekosistem Kabupaten
Lebak
0 (rendah) hingga 1 (tinggi). Penyedia Pangan 0.052
• Kabupaten Lebak memiliki nilai tertinggi Penyedia Air bersih 0.058

pada Jasa Ekosistem Budaya Fungsi Rekreasi Penyedia Serat (fiber) 0.078

& Ekowisata (0,1), menunjukkan potensi Penyedia Bahan bakar (fuel) 0.096
Penyedia Sumberdaya Genetik 0.071
untuk rekreasi dan ekowisata berdasarkan Pengatur Iklim 0.063
karakteristik wilayah pegunungan, bukit, Pengatur Tata Aliran Air & Banjir 0.055
dan lembah. Pengatur Pencegahan & Perlindungan Dari Bencana 0.077
0.075
• Jasa Ekosistem Budaya Fungsi Tempat Pengatur Pemurnian Air
Pengatur Pengolahan dan Penguraian Limbah 0.067
Tinggal & Ruang Hidup memiliki nilai Pengatur Pemeliharaan Kualitas Udara 0.061
terendah (0,037) akibat topografi Pengatur Penyerbukan Alami 0.072
bergunung-bukit dan keberadaan hutan Pengatur Pengendalian Hama & Penyakit 0.078
primer yang masih lindung. Budaya Fungsi Tempat Tinggal &Ruang Hidup 0.037
Budaya Fungsi Rekreasi & Ekowisata 0.1
• Untuk memanfaatkan potensi jasa Budaya Fungsi Estetika 0.07
ekosistem dan mengatasi tantangan, Pendukung PLTPK *) 0.085
perencanaan pengelolaan lingkungan di Pendukung Siklus Hara (nutrient) 0.082

Kabupaten Lebak harus Pendukung Produksi Primer 0.071

mempertimbangkan faktor-faktor ini. Pendukung Biodiversitas 0.069


Rerata Indeks
Keterangan: PLTPK = Pembentukan Lapisan Tanah & Pemeliharaan Kesuburan
Indeks Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup
Jasa Ekosistem Penyedia Kabupaten Lebak

Satuan Ekoregion P1 P2 P3 P4 P5 Indeks Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup


0.034 0.029 0.025 0.016 0.022 Jasa Ekosistem Penyedia Kabupaten Lebak
Dataran Fluvio-marin Material Aluvium
 Terdapat variasi indeks jasa ekosistem dalam berbagai satuan
Dataran Fluvio-vulkan Material Piroklastik 0.020 0.027 0.020 0.026 0.025
ekoregion di Kabupaten Lebak.
Dataran Kaki Gunungapi Material Piroklastik 0.030 0.027 0.025 0.017 0.027
 Dalam kategori Penyedia Pangan (P1), Dataran Struktural
Dataran Pantai Bergisik Material Pasir Marin 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002
Lipatan dengan Batupasir dan Batulempung Gampingan
Dataran Struktural Lipatan (Dataran Nyaris) Jalur Banten-Bogor 0.018 0.017 0.017 0.015 0.013 memiliki indeks tinggi, menunjukkan peran besar dalam
Batupasir dan Batulempung Gampingan
menyediakan jasa ekosistem ini.
0.068 0.064 0.059 0.052 0.046
Dataran Struktural Lipatan (Dataran Nyaris) Jalur Banten-Bogor  Penyedia Air Bersih (P2) didominasi oleh Pegunungan Kompleks
Batupasir Tufaan dan Batulempung Gampingan
Struktural dengan Batuan Gunungapi Kuarter, memiliki indeks
Dataran Struktural Lipatan (Dataran Nyaris) Jalur Banten-Bogor 0.021 0.020 0.020 0.018 0.015 yang signifikan.
Material Batulempung Gampingan
 Penyedia Serat (P3) didominasi oleh ekoregion Lerengkaki
Lembah antar Perbukitan Kompleks Struktural (Patahan dan 0.011 0.014 0.014 0.018 0.014
Lipatan) Jalur Banten-Bogor Perbukitan Kompleks Struktural dengan Batuan Gunungapi
Lerengkaki Perbukitan Kompleks Struktural (Patahan dan Lipatan) 0.019 0.020 0.026 0.036 0.026 Kuarter, Batupasir, dan Batulempung Gampingan.
Jalur Banten-Bogor Batuan Gunungapi Kuarter, Batupasir, dan  Penyedia Bahan Bakar (P4) juga dipengaruhi oleh Pegunungan
Batulempung Gampingan
Kompleks Struktural dengan Batuan Gunungapi Kuarter.
0.194 0.213 0.256 0.343 0.261
Lerengkaki Perbukitan Kompleks Struktural (Patahan dan Lipatan)  Penyedia Sumberdaya Genetik (P5) memiliki indeks yang
Jalur Banten-Bogor Batupasir dan Batulempung Gampingan bervariasi, dengan Pegunungan Kompleks Struktural dengan
Lerengkaki Perbukitan Struktural Lipatan Jalur Banten-Bogor 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 Batuan Gunungapi Kuarter menonjol.
Batulempung dan Batugamping Terumbu  Setiap ekoregion memiliki peran penting dalam menyediakan
Pegunungan Kompleks Struktural (Patahan dan Lipatan) Jalur 0.180 0.216 0.424 0.505 0.349
jasa ekosistem.
Banten-Bogor Batuan Gunungapi Kuarter
0.001 0.002 0.001 0.002 0.002  Informasi ini dapat menjadi dasar pengambilan keputusan
Pegunungan Medan Lava
untuk pengelolaan dan pelestarian ekosistem yang penting bagi
Perbukitan Kompleks Struktural (Patahan dan Lipatan) Jalur 0.125 0.156 0.196 0.295 0.188
Banten-Bogor Batuan Sedimen Gunungapi Kuarter masyarakat dan lingkungan di Kabupaten Lebak.
Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Jasa
Jasa Ekosistem Penyedia Pangan Ekosistem Penyedia Pangan Kabupaten Lebak

Tujuan utama: Meningkatkan lingkungan hidup dan


ketahanan pangan di Kabupaten Lebak melalui
konservasi, teknologi, dan praktik pertanian
berkelanjutan.
Kecamatan dengan Luas Rendah: Kecamatan seperti
Banjarsari dan Bayan memiliki luas daya dukung rendah,
perlu peningkatan produktivitas pertanian dan keberlanjutan
sumber daya alam.

Kecamatan dengan Luas Sedang: Kecamatan seperti


Bojongmanik, Cibadak, Cikulur, dan Cilograng memiliki luas
daya dukung sedang, penting dalam penyediaan layanan
ekosistem penyedia pangan.

Kecamatan dengan Luas Tinggi dan Sangat Tinggi:


Kecamatan seperti Cihara, Panggarangan, Rangkasbitung,
Cibeber, Cigemblong, dan Cimarga memiliki luas daya
dukung tinggi dan sangat tinggi, menunjukkan potensi besar
dalam penyediaan layanan ekosistem penyedia pangan
berkualitas.

Faktor-faktor Lain: Analisis ini tidak memperhitungkan


faktor-faktor lain seperti perubahan iklim, teknologi
pertanian, dan ketergantungan masyarakat terhadap sumber Sebaran Daya Dukung Lingkungan
daya alam. Hidup Jasa Ekosistem
Penyedia Pangan Untuk Tiap Klasifikasi
Upaya Peningkatan: Untuk meningkatkan daya dukung
Berdasarkan Kecamatan
ekosistem penyedia pangan, perlu dilakukan konservasi,
pengelolaan berkelanjutan, teknologi pertanian inovatif,
praktik pertanian berkelanjutan, dan edukasi masyarakat.
Jasa Ekosistem Penyedia Air Bersih Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Jasa
Ekosistem Penyedia Air Bersih
Memahami kondisi jasa ekosistem ini Kabupaten Lebak
penting untuk pengelolaan sumber
daya air, pelestarian hutan dan sungai,
serta pengendalian polusi demi air
bersih.

Kecamatan dengan Daya Dukung


Rendah: kecamatan seperti Banjarsari,
Bayan, dan Bojongmanik memiliki luas
daya dukung rendah atau sangat
rendah untuk menyediakan air bersih.

Kecamatan dengan Daya Dukung


Sedang: Kecamatan lain memiliki daya
dukung lingkungan hidup sedang,
yang penting untuk ketersediaan air
bersih.

Kecamatan dengan Daya Dukung


Tinggi dan Sangat Tinggi: kecamatan Sebaran Daya Dukung Lingkungan
seperti Cibeber, Cigemblong, dan Hidup Jasa Ekosistem
Panggarangan memiliki luas daya Penyedia Air Bersih Untuk Tiap
dukung tinggi atau sangat tinggi, yang Klasifikasi Berdasarkan Kecamatan
menunjukkan potensi besar dalam
penyediaan air bersih.
Jasa Ekosistem Pengaturan Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Jasa
Ekosistem Pengatur Pencegaham dan
Pencegahan dan Pelindungan
Perlindungan Bencana Kabupaten Lebak
Bencana Alam
Kecamatan dengan Daya Dukung
Rendah: Beberapa kecamatan seperti
Banjarsari, Bayan, dan Bojongmanik
memiliki daya dukung lingkungan
rendah hingga sedang, memerlukan
perhatian khusus dalam pengelolaan
lingkungan.

Kecamatan dengan Daya Dukung


Sedang hingga Tinggi: Kecamatan
seperti Cibadak dan Cileles memiliki
potensi untuk berkontribusi dalam
mengatur dan mencegah bencana.

Kecamatan dengan Daya Dukung


Tinggi dan Sangat Tinggi: Kecamatan
seperti Cibeber, Cigemblong, dan
Panggarangan memiliki potensi besar Sebaran Daya Dukung Lingkungan
dalam menyediakan layanan Hidup Jasa Ekosistem Pengatur
pengaturan pencegahan dan Pencegahan dan Perlindungan Bencana
pelindungan bencana. Untuk Tiap Klasifikasi Berdasarkan
Kecamatan
Jasa Ekosistem Pengaturan Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Jasa
Ekosistem Pengatur Pemurnian Air
Pemurnian Air
Kabupaten Lebak

• Kecamatan dengan Daya Dukung


Rendah: Kecamatan Banjarsari dan
Bayan memiliki daya dukung
lingkungan rendah hingga sangat
rendah.

• Kecamatan dengan Daya Dukung


Sedang hingga Tinggi: Beberapa
kecamatan seperti Bojongmanik dan
Cibadak memiliki daya dukung tinggi
dan perlu dikelola dengan baik.

• Kecamatan dengan Daya Dukung


Sangat Tinggi: Kecamatan seperti
Cibeber dan Cigemblong memiliki
daya dukung sangat tinggi dalam
pengolahan dan pengurai limbah.
Sebaran Daya Dukung Lingkungan
Hidup Jasa Ekosistem Pengatur
Pencegahan dan Perlindungan Bencana
Untuk Tiap Klasifikasi Berdasarkan
Kecamatan
Jasa Ekosistem Pengaturan Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Jasa
Ekosistem Pengolah dan Pengurai Limbah
Pengolahan dan Pengurai Limbah
Kabupaten Lebak

Kecamatan dengan Daya Dukung


Rendah: Kecamatan Banjarsari dan
Bayan memiliki daya dukung
lingkungan rendah hingga sangat
rendah.

Kecamatan dengan Daya Dukung


Sedang hingga Tinggi: Beberapa
kecamatan seperti Bojongmanik dan
Cibadak memiliki daya dukung tinggi
dan perlu dikelola dengan baik.

Kecamatan dengan Daya Dukung


Sangat Tinggi: Kecamatan seperti
Cibeber dan Cigemblong memiliki daya
dukung sangat tinggi dalam
pengolahan dan pengurai limbah.
Sebaran Daya Dukung Lingkungan
Hidup Jasa Ekosistem Pengolah dan
Pengurai Limbah Untuk Tiap Klasifikasi
Berdasarkan Kecamatan
Jasa Ekosistem Pengaturan Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Jasa
Ekosistem Pemeliharaan Kualitas Udara
Pemelihara Kualitas Udara
Kabupaten Lebak

Kecamatan dengan Daya Dukung


Rendah: Kecamatan seperti
Bojongmanik, Cibadak, Cikulur, dan
Cilograng memiliki daya dukung
lingkungan rendah.

Kecamatan dengan Daya Dukung


Tinggi dan Sangat Tinggi: Ada
kecamatan-kecamatan seperti Cibeber,
Cigemblong, Cijaku, Cimarga, dan
Sobang yang memiliki daya dukung
sangat tinggi dalam pemeliharaan
kualitas udara.

Diperlukan analisis spasial untuk


menentukan zonasi lingkungan dan
korelasi dengan tingkat polusi udara.
Sebaran Daya Dukung Lingkungan
Hidup Jasa Ekosistem Pemeliharaan
Kualitas Udara Untuk Tiap Klasifikasi
Berdasarkan Kecamatan
Jasa Ekosistem Pengaturan Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Jasa
Ekosistem Pengaturan Penyerbukan Alami
Penyerbukan Alami
Kabupaten Lebak
Potensi Kecamatan dengan Daya Dukung
Tinggi:
- Kecamatan seperti Curug Bitung,
memiliki potensi besar dalam menjaga
keanekaragaman hayati dan
keberlanjutan pertanian.

Tantangan Kecamatan dengan Daya


Dukung Rendah:
- Kecamatan dengan luas daya dukung
rendah, seperti Cibadak dan Cilograng,
menghadapi kesulitan dalam
mempertahankan populasi hewan
penyerbuk dan tanaman yang
memerlukan penyerbukan alami.
- Diperlukan tindakan konservasi dan
rehabilitasi ekosistem di wilayah-wilayah
ini.
Sebaran Daya Dukung Lingkungan
Hidup Jasa Ekosistem Pengaturan
Penyerbukan Alami Untuk Tiap
Klasifikasi Berdasarkan Kecamatan
Jasa Ekosistem Pengaturan Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup
Jasa Ekosistem Pengaturan Pengendali
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan Penyakit Kabupaten Lebak
Pentingnya Pelestarian Ekosistem di
Kecamatan Rendah: Kecamatan dengan
tingkat daya dukung lingkungan yang rendah
memerlukan fokus khusus untuk
meningkatkan pelestarian ekosistem guna
mengendalikan hama dan penyakit alamiah,
yang dapat berdampak negatif pada pertanian
dan kesejahteraan petani.

Potensi Kawasan Strategis: Kecamatan dengan


tingkat daya dukung lingkungan yang tinggi,
seperti Cibeber dan Cigemblong, menonjol
sebagai kawasan strategis untuk pelestarian
dan konservasi, dengan potensi mengurangi
ketergantungan pada pestisida.

Variasi dalam Kecamatan: Perbedaan


signifikan dalam luas daya dukung lingkungan
antar kecamatan, seperti Cihara dan Cikulur, Sebaran Daya Dukung Lingkungan
menyoroti pentingnya analisis mendalam Hidup Jasa Ekosistem Pengaturan
untuk memahami faktor-faktor yang Pengendalian Hama dan Penyakit
memengaruhi kualitas lingkungan di masing- Untuk Tiap Klasifikasi Berdasarkan
masing wilayah. Kecamatan
Jasa Ekosistem Pendukung Pembentukan Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Jasa
Lapisan Tanah Dan Pemeliharaan Kesuburan Ekosistem Pendukung Pembentukan
Luas Lahan dengan Jasa Ekosistem Tinggi: Terdapat lahan Lapisan Tanah dan Pemeliharaan
seluas 44,006.48 hektar atau sekitar 6.23% dari total lahan di Kesuburan Kabupaten Lebak
Kabupaten Lebak yang memberikan jasa ekosistem tinggi dalam
pendukung pembentukan lapisan tanah dan pemeliharaan
kesuburan. Lahan ini terletak di Kecamatan Cigemblong.

Luas Lahan dengan Jasa Ekosistem Sedang: Mencakup


7,466.88 hektar atau sekitar 1.06% dari total lahan di Kabupaten
Lebak. Wilayah ini terletak di Kecamatan Cibeber dan
mencakup beragam satuan coregion, termasuk pegunungan
kompleks struktural dan batuan gunungapi kuarter.

Luas Lahan dengan Potensi Rendah dalam Pemurnian Air:


Lahan yang memiliki potensi rendah dalam pemurnian air
mencakup area seluas 5,373.65 hektar atau sekitar 0.76% dari
total lahan di Kabupaten Lebak. Wilayah ini terletak di
Kecamatan Wanasalam dan mencakup beragam satuan
ecoregion, termasuk dataran fluvio-marin, dataran pantai
bergisik, dan lerengkaki perbukitan kompleks struktural.

Pentingnya Pelestarian Lahan Berjasa Ekosistem Tinggi: Lahan


di Kecamatan Cigemblong yang memberikan jasa ekosistem
tinggi dalam pendukung pembentukan lapisan tanah dan
pemeliharaan kesuburan perlu dipertahankan dan dilestarikan
karena peran krusialnya dalam ekosistem dan pertanian
berkelanjutan.
Sebaran Daya Dukung Lingkungan
Dampak Potensial pada Pertanian: Lahan dengan potensi Hidup Jasa Ekosistem Pendukung
rendah dalam pemurnian air di Kecamatan Wanasalam Pembentukan Lapisan Tanah dan
mungkin memerlukan perhatian khusus dalam upaya menjaga
kualitas air dan pertanian berkelanjutan di wilayah tersebut.
Pemeliharaan Kesuburan Untuk Tiap
Klasifikasi Berdasarkan Kecamatan
Jasa Ekosistem Pendukung Siklus Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup
Jasa Ekosistem Pendukung Siklus Hara
Hara
Kabupaten Lebak
Luas Lahan dengan Manfaat Pengaturan Siklus Hara Tinggi:
Terdapat lahan seluas 24,673.36 hektar atau sekitar 3.49% dari total
lahan di Kabupaten Lebak yang memberikan manfaat berupa
pengaturan Siklus Hara tinggi. Lahan ini terletak di Kecamatan
Lebak Gedong dan mencakup beragam satuan ekoregion.

Luas Lahan dengan Manfaat Pengaturan Siklus Hara Sedang:


Lahan dengan manfaat pengaturan Siklus Hara sedang mencakup
11,399.88 hektar atau sekitar 1.61% dari total lahan di Kabupaten
Lebak. Wilayah ini terletak di Kecamatan Cimarga dan juga
mencakup beragam satuan ekoregion.

Luas Lahan dengan Manfaat Pengaturan Siklus Hara Rendah:


Lahan yang memberikan manfaat pengaturan Siklus Hara rendah
mencakup area seluas 5,862.49 hektar atau sekitar 0.83% dari total
lahan di Kabupaten Lebak. Wilayah ini terletak di Kecamatan Sajira
dan juga mencakup beragam satuan ekoregion.

Variasi Manfaat Ekosistem: Kabupaten Lebak memiliki variasi


dalam manfaat ekosistem yang disediakan oleh lahan, termasuk
pengaturan Siklus Hara tinggi, sedang, dan rendah.

Peran Kecamatan Lebak Gedong: Kecamatan Lebak Gedong


memiliki peran penting dalam menyediakan pengaturan Siklus
Hara tinggi, yang mendukung keseimbangan Siklus Hara dan
kesuburan tanah.

Peran Kecamatan Cimarga: Kecamatan Cimarga juga berkontribusi


dengan menyediakan pengaturan Siklus Hara sedang, yang
Sebaran Daya Dukung Lingkungan
memiliki dampak positif pada pertanian dan kesuburan tanah. Hidup Jasa Ekosistem Pendukung Siklus
Hara Untuk Tiap Klasifikasi
Fokus pada Kecamatan Sajira: Kecamatan Sajira perlu Berdasarkan Kecamatan
memperhatikan upaya untuk meningkatkan pengaturan Siklus Hara
karena memiliki potensi rendah dalam hal ini.
Jasa Ekosistem Pendukung Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Jasa
Ekosistem Pendukung Produksi Primer
Produksi Primer
Kabupaten Lebak
Kecamatan dengan Daya Dukung Sangat Rendah dan
Rendah: Kecamatan Banjarsari, Bayan, dan Bojongmanik
memiliki daya dukung lingkungan yang tergolong Sangat
Rendah atau Rendah. Luasan wilayah dengan tingkat daya
dukung Sangat Rendah adalah sekitar 0.11% dari total
lahan Kabupaten Lebak, sedangkan daya dukung Rendah
mencapai sekitar 0.75% hingga 0.86%.

Kecamatan dengan Daya Dukung Sedang dan Tinggi:


Sejumlah kecamatan seperti Cileles, Cimarga, Cipanas, dan
lainnya memiliki tingkat daya dukung lingkungan yang
Sedang dan Tinggi. Luasan wilayah dengan daya dukung
Sedang berkisar antara 0.24% hingga 1.41%, sedangkan
daya dukung Tinggi mencapai 0.24% hingga 1.63%.

Kecamatan dengan Daya Dukung Sangat Tinggi. Terdapat


dua kecamatan, yaitu Cikulur dan Warung Gunung, yang
memiliki daya dukung lingkungan tergolong Sangat
Tinggi.Luasan wilayah dengan tingkat daya dukung Sangat
Tinggi sangat kecil, mencapai kurang dari 0.01%.

Implikasi untuk Pengelolaan Lingkungan: Kecamatan


dengan tingkat daya dukung Sangat Rendah dan Rendah
memerlukan perhatian khusus dalam menjaga kualitas
lingkungan dan kelangsungan sumber daya
alam.Kecamatan dengan daya dukung Sedang dan Tinggi Sebaran Daya Dukung Lingkungan
perlu dijaga dan dikelola dengan baik untuk Hidup Jasa Ekosistem Pendukung
mempertahankan kelestariannya. Kecamatan dengan daya
dukung Sangat Tinggi memiliki peran penting dalam
Produksi Primer Untuk Tiap Klasifikasi
menyediakan jasa ekosistem yang mendukung kehidupan Berdasarkan Kecamatan
manusia dan kelangsungan alam.
Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Jasa
Jasa Ekosistem Pendukung Ekosistem Pendukung Biodiversitas
Biodiversitas Kabupaten Lebak

• Rencana pembangunan jalan kereta api jalur ganda. Dalam


bagian ini, terdapat desa-desa seperti Asem, Cibadak, Cijoro
Pasir, Citeras, Malabar, Mekarsari, Nameng, Pabuaran,
Panancangan, Pasir Keong, Sisangu, dan Sukamanah yang
merasakan dampak dari proyek ini.
• Beberapa desa mmiliki luas area kelas jasa ekosistem yang
sangat tinggi, yang dapat menjadi pertimbangan serius dalam
mempertimbangkan alternatif jalur atau langkah-langkah
mitigasi.
• Rencana revitalisasi rel kereta api Rangkas-Labuan
berdampak pada beberapa desa seperti Asem, Baros,
Campaka, Cibuah, Malabar, Padasuka, Pasirtangkil, Selaraja,
Sukarendah, Warunggunung, dan lainnya. Rencana
pembangunan jalan Cimampang-Cileuksa. Berdampak pada
beberapa desa seperti Banjar Irigasi, Banjarsari, Ciladaeun,
Ciparay, Cisuren, Citorek, Ciusul, Hegarmanah, Jatake, Lebak
Gedong, Lebaksitu, dan lainnya. Pengaruh dari proyek ini
tampaknya cukup signifikan pada beberapa desa, dan hal ini
menyoroti pentingnya studi dampak lingkungan yang
komprehensif dan upaya mitigasi yang efektif untuk
meminimalkan kerugian lingkungan.
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Menghapus Kemiskinan
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Mengakhiri Kelaparan
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Pendidikan Berkualitas
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Kesetaraan Gender
Indeks Pembangunan Gender di Kabupaten/Kota Provinsi
Banten
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Air Bersih dan Sanitasi Layak
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi - Pertumbuhan
Ekonomi
8.00

6.00

4.00

2.00

-
2018 2019 2020 2021 2022

(2.00)

(4.00)
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi - IPM

81.60
81.48
81.36
81.17
80.84
78.50
78.43
78.25
77.92
77.01

2017 2018 2019 73.35


73.05
73.01
2020
72.65 2021 72.72
72.29
71.93
71.92 72.29 72.44
72.16
72.10
71.68 72.45
72.44
71.95
71.59
70.97 71.31 71.42

66.82
66.70
66.38
65.17 65.93
65.60
65.00
64.91
64.34
63.80 64.03
63.91
63.88
63.37
62.95
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Berkurangnya Kesenjangan

0.45
0.4 0.385 0.365
0.35 0.363
0.314
0.3
0.303 0.297
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
Kab Lebak Provinsi Banten
0
2018 2019 2020
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Berkurangnya Kesenjangan
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Ekosistem Daratan
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh
Capaian TPB Kabupaten Lebak:
Kemitraan
Survei Persepsi Masyarakat
Pengelolaan Lingkungan dan Kawasan Lindung:
• Mayoritas responden (46.5%) memberikan penilaian positif terhadap pengelolaan lingkungan, dengan 78.1% optimis terhadap
perbaikan di masa mendatang.
• Pengelolaan kawasan lindung juga mendapat penilaian positif dari 84.8% responden, dengan 87.3% percaya akan perbaikan di
masa depan.

Pengelolaan Bencana Alam dan Kawasan Pantai:


• Sebanyak 57% responden memberikan penilaian positif terhadap pengelolaan bencana alam, dengan 76.3% optimis terhadap
perbaikan di masa depan.
• Pengelolaan kawasan pantai mendapat respon positif dari 87.9% responden, dengan 81.6% percaya akan perbaikan di masa depan.

Pengelolaan Kawasan Pertambangan, Budaya, dan Pariwisata:


• Mayoritas responden optimis terhadap pengelolaan kawasan pertambangan (61.4%), budaya (86%), dan pariwisata (73.7%) di
masa mendatang.
• Sebagian besar responden memberikan penilaian positif terhadap pengelolaan kawasan budaya (92.1%) dan pariwisata (94.6%).

Pengelolaan Sektor Pertanian dan Industri Pengolahan:


• Sekitar 87.9% responden memberikan penilaian positif terhadap pengelolaan sektor pertanian, dengan 71.9% optimis terhadap
perbaikan di masa mendatang.
• Pengelolaan sektor industri pengolahan juga mendapat respon positif dari 90.4% responden, dengan 71.9% percaya akan
perbaikan di masa depan.

Pengelolaan Sampah dan Prospek Usaha Pengelolaan Sampah:


• Mayoritas responden memberikan penilaian positif terhadap pengelolaan sampah (80.2%), dengan 71.1% optimis terhadap
perbaikan di masa depan.
• Meskipun ada beberapa yang skeptis, mayoritas optimis ini memberikan harapan akan adanya peningkatan dalam upaya
pengelolaan sampah di Kabupaten Lebak.
Pengelolaan Sampah dan Prospek Usaha Pengelolaan Sampah
Mayoritas responden memberikan penilaian positif terhadap pengelolaan sampah (80.2%), dengan 71.1% optimis terhadap
perbaikan di masa depan.
Meskipun ada beberapa yang skeptis, mayoritas optimis ini memberikan harapan akan adanya peningkatan dalam upaya
pengelolaan sampah di Kabupaten Lebak.

Penanganan Kemiskinan, Pemerataan Pendapatan, dan Pemerataan Pembangunan Kewilayahan:


• Mayoritas responden (81.6%) memberikan tanggapan positif terhadap upaya pengentasan kemiskinan dalam 5-10 tahun
terakhir di Kabupaten Lebak.
• Sebagian besar masyarakat (71.1%) optimis bahwa usaha pengentasan kemiskinan akan terus membaik di masa
mendatang.
• Pemerataan pendapatan juga mendapat respon positif dari mayoritas responden (69.3%), meskipun ada keragaman
pandangan.
• Sekitar 69.3% responden memprediksi bahwa upaya pemerataan pendapatan akan terus membaik di masa mendatang.
• Pemerataan pembangunan kewilayahan mendapat dukungan kuat dari mayoritas responden (88.6%), dengan 72.8%
memproyeksikan perbaikan di masa depan.

Penanganan Budaya, Pendidikan, dan Pelayanan Kesehatan Dasar:


• Penanganan budaya di Kabupaten Lebak mendapat respon positif dari sebagian besar responden (88.8%).
• Optimisme terhadap perkembangan budaya di masa depan terlihat dari 78.1% responden yang percaya akan terus
berkembang.
• Sektor pendidikan dasar 9 tahun juga mendapat dukungan mayoritas (86.8%), dengan 70.2% memproyeksikan perbaikan
di masa depan.
• Pelayanan kesehatan dasar dianggap baik oleh mayoritas responden (85.1%), dan 69.3% memprediksi perbaikan di masa
depan.
Beberapa Isu Pembangunan Jangka Panjang
Kabupaten Lebak
• Menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
• Peningkatan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
agar dapat menurunkan tingkat kemiskinan, pengangguran dan juga
ketidakmerataan pendapatan.
• Meminimalisir dampak pembangunan terhadap lingkungan hidup, dan
juga produksi pertanian
• Peningkatan kualitas pelayanan Pemerintah Daerah kepada masyarakat
disertai upaya meningkatkan partisipasi multi pihak dalam pembangunan
Strategi Pembangunan Jangka Panjang :
Aspek Ekonomi
1) Mempercepat proses terjadinya transformasi perekonomian, khususnya dari
sektor pertanian ke sektor industri, sektor infstruktur dan juga sektor
pariwisata, yang bisa meningkatkan produktivitas masyarakat Kabupaten Lebak

2) Peningkatan daya saing perekonomian daerah, khususnya sektor-sektor yang


terkategorikan sebagai sektor unggulan, beserta peningkatan kualitas dan
kuantitas kelembagaannya

3) Peningkatan aksesibilitas dan konektivitas, yang akan mendorong pertumbuhan


perekonomian, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

4) Kemandirian Keuangan Daerah, melalui peningkatan sumber-sumber


pendanaan pembangunan yang berasal dari Kabupaten Lebak, serta sumber
pembiayaan lainnya
Strategi Pembangunan Jangka Panjang:
Aspek Sosial
1) Pembangunan SDM yang berkualitas, khususnya peningkatan
capaian pembangunan di bidang Pendidikan dan kesehatan

2) Pengendalian Kuantitas Penduduk, baik dari sisi pertumbuhan


penduduk maupun dalam persebarannya

3) Peningkatan Kesejahteraan Sosial masyarakat, terutama upaya-


upaya untuk mengentaskan kemiskinan, mengurangi ketimpangan
pendapaatan antara golongan masyarakat, dan mengurangi tingkat
pengangguran.
Strategi Pembangunan Jangka Panjang:
Aspek Lingkungan
1) Konservasi Lahan dan Sumberdaya Genetik, pembangunan yang terjadi saat ini
menyebabkan terjadinya konversi guna lahan yang juga mempengaruhi
sumberdaya genetik di Kabupaten Lebak. Oleh sebab itu perlu adanya
perencanaan baik dalam pemanfaatan, pengelolaan dan pengendalian maupun
perlindungan lahan akibat dari pembangunan yang terjadi.

2) Pengendalian Bencana dan Perubahan Iklim. Dengan kondisi topografi dan


morfologi yang ada, Kabupaten Lebak memiliki potensi bencana yang cukup
tinggi, oleh sebab itu diperlukan mitigasi bencana yang bisa mengantisipasi
kerugian dari bencana yang mungkin terjadi.
Strategi Pembangunan Jangka Panjang:
Aspek Lingkungan
3) Pembangunan Sosial – Ekologi. Ditujukan agar menjamin terjadinya
kelestarian lingkungan melalui perlindungan keanekaragaman hayati
serta menjamin daya dukung dan daya tampung lingkungan, serta
struktur sosial yang ada di masyarakat.

4) Ketahanan Pangan dan Energi. Keberlanjutan lingkungan dengan


memperhatikan ketersediaan produksi bahan pangan yang
mencukupi dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Selain
itu penghematan dan keanekaragaman penggunaan energi menjadi
salah satu upaya mempertahankan keberlanjutan pembangunan.
Strategi Pembangunan Jangka Panjang:
Aspek Hukum dan Tata Kelola
1) Peningkatan Tata Kelola Pelayanan Pemerintahan. Ditujukan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik, pengelolaan potensi daerah, serta
memudahkan masyarakat dalam menerima informasi dan pelayanan. Beberapa
upaya berkelanjutan yang perlu dilakukan adalah melalui peningkatan
ketersediaan institusi (aturan main) yang memadai, aksesibilitas data public yang
semakin baik, transparansi dan akuntabilitas serta mendorong partisipasi
masyarakat dalam pembangunan

2) Sinergitas Multipihak, yang ditujukan untuk menciptakan model pembangunan


yang dilaksanakan tidak saja oleh pemerintah, tetapi juga masyarakat, para
pengusaha, organisasi masyarakat (NGO), serta lembaga riset secara bersama-
sama dalam penegakan regulasi dan peraturan.
Proses Percepatan Transformasi Ekonomi di Kabupaten Lebak
Pembangunan Ekonomi

Rekomendasi Kebijakan terkait dengan Upaya Percepatan Transformasi Ekonomi


di Kabupaten Lebak
Isu strategis Skenario Pembangunan Rekomendasi Kebijakan
Menciptakan Pembangunan Ekonomi Percepatan Transformasi Ekonomi 1. Perkuatan iklim investasi
yang Berkelanjutan dan Peningkatan 2. Industrialisasi berbasis sumberdaya
Kesejahteraan Masyarakat lokal
3. Peningkatan pembangunan
infrastruktur dasar pembangunan
4. Menjaga stabilitas harga dan laju
inflasi daerah
5. Peningkatan Pendapatan Asli
Daerah dan sumber pembiayaan
lainnya
6. Peningkatan Kerjasama Pemerintah
dan Badan Usaha (KPBU)
Proses Peningkatan Daya Saing Perekonomian Daerah
Pembangunan Ekonomi

Rekomendasi Kebijakan terkait dengan Upaya Peningkatan Daya Saing Ekonomi


di Kabupaten Lebak
Isu strategis Skenario Pembangunan Rekomendasi Kebijakan
Menciptakan Pembangunan Peningkatan Daya Saing 1. Peningkatan produktivias
Ekonomi yang Berkelanjutan dan Perekonomian Daerah perekonomian sektoral
Peningkatan Kesejahteraan 2. Meningkatkan kualitas
Masyarakat pembangunan SDM
3. Peningkatan kuantitas dan
kualitas sarana dan prasarana
pembangunan
4. Peningkatan peran dan jumlah
institusi keuangan
5. Meningkatkan peran dan
tatakelola pemerintahan yang
baik
Proses Peningkatan Peningkatan Aksesibilitas dan Konektivitas Daerah
Pembangunan Ekonomi

Rekomendasi Kebijakan Terkait Dengan Upaya Peningkatan Aksesibilitas dan


Konektivitas Daerah di Kabupaten Lebak
Isu strategis Skenario Pembangunan Rekomendasi Kebijakan
Menciptakan Pembangunan Ekonomi Peningkatan aksesibilitas dan 1. Peningkatan ketersediaan
yang Berkelanjutan dan Peningkatan konektivitas Daerah infrastruktur jalan
Kesejahteraan Masyarakat 2. Peningkatan kualitas
infrastruktur jalan
3. Skema pengadaan infrastruktur
melalui KPBU
Upaya Peningkatan Kemandirian Keuangan Daerah
Pembangunan Ekonomi

Rekomendasi Kebijakan Terkait Dengan Upaya Peningkatan Kemandirian


Keuangan Daerah di Kabupaten Lebak

Isu strategis Skenario Pembangunan Rekomendasi Kebijakan


Menciptakan Pembangunan Kemandirian Keuangan Daerah 1. Intensifikasi Pendapatan
Ekonomi yang Berkelanjutan dan Asli Daerah
Peningkatan Kesejahteraan 2. Ekstensifikasi Pendapatan
Masyarakat Asli Daerah
3. Peningkatan pertumbuhan
ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan
Arah Strategi Kependudukan
Pembangunan Sosial

Rekomendasi Kebijakan terkait Arah Strategi Kependudukan di Kabupaten


Lebak
No Kondisi Obyektif Analisis Kondisi Strategi Arah Kebijakan
1. Kabupaten Lebak Jumlah penduduk Kab. Lebak terbanyak sekitar Penduduk yang tinggal di Kabupaten Lebak 1. Peningkatan kuantitas layanan umum, pendidikan,
merupakan wilayah dengan 1,3 juta jiwa dan dependensi 45 maka beban memiliki persebaran dan kuantitas yang kesehatan dan ekonomi disesuaikan agar tidak
jumlah penduduk yang penduduk telah dapat dikendalikan dalam terkendali, jumlah penduduk yang tinggi mengalami problem sosial
terkendali dan penyebaran pendekatan kuantitatif jumlah tapi dalam apabila diberdayakan kekuatannya maka 2. Peningkatan kapasitas data mobilitas penduduk, data
yang timpang penyebaran terlihat masih timpang antara utara menjadi modal sosial dalam pembangunan kelahiran dan kematian IA
dan selatan . daerah, untuk tiap pengembangan wilayah 3. Implementasi Undang-undang Perkawinan dan
yang lebih merata. Keluarga Berencana secara pendekatan ketahanan
keluarga.

2. Laju Pertumbuhan Laju pertumbuhan penduduk di Laju Pertumbuhan Penduduk disesuaikan atau 1. Updating data pertambahan penduduk secara
Penduduk Kabupaten Lebak masih disebabkan oleh dibawah 1,5 komprehensif
beberapa faktor, antara lain natalitas serta in 2. Penurunan LPP menjadi 1,1 secara bertahap dengan
migrasi yang tinggi dan emigrasi yang rendah membuat regulasi yang efektif dalam mengendalikan
dikarenakan kab Lebak menjadi daerah in migrasi dan menekan angka kelahiran kelahiran
pengembangan wilayah Tangerang Lebak. (natality)
Di 2025 sudah diprediksi TFR mencapai tingkat
penduduk seimbang tapi menjadi pertimbangan
dengan pertumbuhan penduduk yang sangat
timpang antar kecamatan. Ini membuat potensi
peenduduk juga tdk seimbang.

3. Kepadatan penduduk, Wilayah padat penduduk melahirkan problem Persebaran penduduk merata Perbaikan perencanaan tata ruang dan wilayah
kependudukan yang makin meningkat baik aspek Penduduk Kabupaten Lebak harus sesuai dg Sebaran penduduk disesuaikan dengan daya tampung dan
lingkungan hidup, kesehatan lingkungan makro luas wilayah ketersediaan daya dukung (air, lahan, kesempatan
dan mikro, gangguan psikososial dan lain-lain. Zonasi sektor-sektor khusus , zona kerja)
pemerintahan, industri, perdagangan, Pengendalian kepadatan penduduk dengan penerapan
pemukiman dan juga bahkan pertanian dan aturan zonasi hunian baru ,pemerintahan, rumah
hutang lindung. tinggal, perkampungan dan industri
Arah Strategi Kependudukan
Pembangunan Sosial

Rekomendasi Kebijakan terkait Arah Strategi Kependudukan di Kabupaten


Lebak (Lanjutan)
No Kondisi Obyektif Analisis Kondisi Strategi Arah Kebijakan
4. Laju orang datang (migrasi) Kondisi geografis, perkembangan infrastruktur Peningkatan potensi ekonomi, kesehatan dan 1. Revitalisasi pencatatan admistrasi dan layanan
penduduk di Kabupaten aksesibilitas dan ekonomi Buffer zone ekonomi pendidikan di kota/kab masing-masing kependudukan
Lebak masih tinggi dan dan perdagangan bagi Ibu Kota DKI Jakarta dan sehingga laju in migrasi menurun 2. Membentuk pusat pertumbuhan ekonomi baru di
massif
Tangerang wilayah luar (conto Kabupaten Lebak Prov. Banten)
Lebak adalah tempat yang layak untuk tempat 3. Kerjasama lintas daerah Kab Lebak dengan kabupaten
tinggal bagi warga yang bekerja di luar Kab. sekiarnya dalam data kependudukan
Lebak
Migrasi warga Jakarta dan Tangerang

5. Penduduk migran yang Modus in migrasi penduduk tertumpuk di Laju masuknya orang ke wilayah Lebak 1. Pembuatan pabrik baru (dalam regulasi industri)
bekerja di luar Kabupaten beberapa kecamatan kondisi ini terjadi karena dikendalikan dengan regulasi seperti diarahkan ke wilayah selatan Lebak
Lebak khususnya DKI beberapa faktor, antara lain : penyebaran pabrik, perbaikan RTRW, daya 2. Restorasi rencana induk penanaman investasi daerah
Jakarta banyak bermigrasi 1. Kebijakan industrialisasi belum dukung lahan sawah untuk kebutuhan pangan, Kabupaten Lebak
menjadi penduduk mempertimbangkan wilayah kosong, dan sektor perumahan serta tempat tinggal 3. Moratorium pemukiman perumahan baru, industry
Kabupaten Lebak 2. RTRW yang dibangun perlu dievaluasi baru dan diiringi dengan perluasan industrialisasi di
untuk pengembangan rencana induk Kecamatan yang kepadatanya rendah
investasi di kecamatan-kecamatan rendah
penduduk dengan wilayah luas
3. Kebijakan sector properti dan perumahan
belum mempertimbangkan lahan produktif
untuk pertanian tanaman pangan
4. Distribusi pabrik-pabrik yang baru tumbuh
tidak merata
Keempat faktor di atas menjadi pemicu
masuknya orang ke wilayah Kabupaten Lebak
dengan modus yang tidak merata.
Isu Strategi Pembangunan Sumber Daya Manusia Berkualitas
Pembangunan Sosial Kabupaten Lebak

Rekomendasi Kebijakan terkait Sektor Kesehatan di Kabupaten Lebak


No Kondisi Obyektif Analisis Kondisi Strategi Arah Kebijakan
1Fasilitas Kesehatan (faskes), Jumlah Faskes Kabupaten di Lebak yang kurang Penambahan faskes di Kabupaten Lebak 1. Penambahan kapasitas ruangan dan
.1 puskesmas, klinik dan rumah memadai. Jumlah fasilitas RS yang rendah ini tidak perlu di tambah baik unitnya, infrastruktur lain di dua rumah sakit
sakit di Lebak secara kuantitas sebanding dengan penambahan penduduk yang ruangannya, tenaga medisnya, dengan yang sudah ada
mengalami stagnasi, artinya signifikan. hal ini dapat mempengaruhi angka kualitas memperhatikan distribusi penduduk 2. Pendirian rumah sakit baru di wilayah
penambahan penduduk yang kesehatan masyarakat, peningkatan kematian yang kedepan mempertimbangan selatan Kabupaten Lebak, misalnya
tinggi tidak diimbangi dengan penduduk dan kualitas layanan jumlah penduduk balita dan lansia di dengan meningkatkan kualitas
jumlah rumah sakit yang tiap kecamatan Puskesmas menjadi RSUD.
memadai. 3. Penambahan tenaga medis,
khususnnya dokter psesialis dan bidan
di RSUD
4. Membuat solusi strategis BPJS di
faskes

2Dinamika Angka harapan hidup Angka harapan hidup waktu lahir (life expectancy at Pada periode tahun 2020 – 2025 Perbaikan, peningkatan kapasitas,
.2 birth) meningkat. Sampai tahun 2023 68 tahun diperkirakan angka harapan hidup bisa kelembagaan dan fasilitasi pada fasilitas
diharapkan angka harapan hidup mendekati 70 tahun mendekati 70 tahun (angka harapan kesehatan yang ada.
(angka harapan hidup laki laki meski lebih rendah dari hidup sebesar 71,2 tahun thun 2030) KUantitas dan kualitas Teanaga kesehatan
perempuan). melalui kontribusi pengendalian yang terus membaik pada level kecamatan
kelahiran dan pola hidup sehat pada Peningkatan kontribusi kelembagaan di
usia lansia dengan distribusi layanan masyarakat dalam hal ini di tingkat
kesehatan yang merata desa/kelurahan, seperti Posyandu, P2WKSS
serta Bina Keluarga Lansia
Isu Strategi Pembangunan Sumber Daya Manusia Berkualitas
Pembangunan Sosial Kabupaten Lebak

Rekomendasi Kebijakan terkait Sektor Kesehatan di Kabupaten Lebak (lanjutan)


No Kondisi Obyektif Analisis Kondisi Strategi Arah Kebijakan
4Pelayanan kesehatan berbasis Posyandu merupakan ujung tombak monitoring Kader posyandu ditiap desa selayaknya 1. Membangun kelembagaan Posyandu
.3 masyarakat (Posyandu, Dapur kesehatan ibu dan anak. Kesadaran ibu hamil dan diperkuat dengan peningkatan kapasitas yang bersinergis dengan PKH dan
Tusnting) serta dibantu Piskemas menyusui ke posyandu semakin meningkat, hal ini kelembagaan. Audit kader posyandu Dana Desa.
dan Pustu harus memperhatikan dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat dalam dilakukan secara sinergis dengan 2. Peningkatan kapasitas Posyandu
rasio kader per posyandu 5,25 mengakses posyandu. Pada titik-titik tertentu, kegiatan PKH agar dapat disusun meliputi pemambahan kader ditiap
berarti rata-rata setiap posyandu posyandu mengalami discommunication. Kondisi ini kebutuhan perluasan Posyandu baik dari desa, membangun pola komunikasi
mempunyai kader 5 orang. menyebabkan jumlah posyandu dititik tersebut tidak aspek kader, fasilitas, dan aksesibilitas. Posyandu dengan masyarakat.
aktif, sementara dititik padat penduduk yang lain 3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan
posyandu perlu ditambah. melalui peningkatan infra struktur dan
implementasi IT untuk meningkatkan
komunikasi Posyandu yang lebih
efektif.

4Fasilitas kesehatan di desa-desa Jumlah Poskesdes di Kabupaten Lebak yang masih Informasi kesehatan dibangun secara 1. Membangun informasi kesehatan
4 masih mengalami kekurangan, perlu tambahan secara kuantitas terutama wilayah terpadu dengan instansi kesehatan di masyarakat,
hal ini menjadi penyebab tengah dan selatan. Kondisi ini masih sangat kurang tingkat yang lebih tinggi, baik dengan 2. Peningkatan layanan dengan menambah
beberapa kematian ibu, anak dan apabila dilihat dari jumlah penduduk dan persebaran menggunakan teknologi informasi tenaga medis yang standby setiap hari
umur tertentu tidak terpantau antar desa. (medsos dan internet) bahkan 3. membangun instalasi jaringan informasi
dengan baik dibangunnya Sistem Informasi data kesehatan secara terpadu lintas instansi
Kesehatan Masyarakat (SIKM) yang kesehatan pemerintah, swasta dan
akurat masyarakat desa
4. Sistem jaminan kesehatan nasional yang
semakin meluas
Isu Strategi Pembangunan Sumber Daya Manusia Berkualitas
Pembangunan Sosial Kabupaten Lebak

Rekomendasi Kebijakan terkait Sektor Kesehatan di Kabupaten Lebak (lanjutan)


No Kondisi Obyektif Analisis Kondisi Strategi Arah Kebijakan
5Jumlah Polindes dan Bidan Desa Polindes yang belum dijadikan sebagai sebuahujung Polindes di tiap desa bersinergis dengan Pembangunan Polindes terintegrasi dengan
5 telah mencukupi kebutuhan tombak layanan kesehatan terdepan untuk masyarakat Poskesdes, hal ini dilakukan dengan cara Poskesdes dan Posbidu Lansia serta jaringan
masyarakat, namun kasus menambah fasilitas tenaga medis, infiormasi data terpadu untuk layanan
penyakit dan kematian ibu dan bangunan dan layanan informasi ksehatan masyarakat berbasis
anak masih cukup tinggi masyarakat dan pasien. online/aplikasi.
Layanan jaminan kesehatan daerah yang
aksesibel dan mudah

6Indikator Kinerja Utama Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu, persatuan Rasio Faskes, persatuan Penduduk
6 Kesehatan pada beberapa rasio Penduduk kurang memadai (target 1: 1.247). Rasio rumah sakit Penambahan tenaga medis dan kesehatan
faskes belum terpenuhi. Rasio rumah sakit persatuan penduduk masih terlalu persatuan penduduk (target 1:195.519) Alokasi anggaran yang memadai untuk
rendah Rasio dokter persatuan penduduk : sektor tenaga medis dan kesehatan
Rasio dokter persatuan penduduk dan Rasio tenaga (target 1:3.000) Peningkatan kapasitas BLUD untuk faskes
medis persatuan Rasio tenaga medis persatuan
Penduduk tidak efektif Penduduk : (target 1: 2.500)
Isu Strategi Pembangunan Sumber Daya Manusia Berkualitas
Pembangunan Sosial Kabupaten Lebak

Rekomendasi Kebijakan terkait Sektor Pendidikan di Kabupaten Lebak


No Kondisi Obyektif Analisis Kondisi Strategi Arah Kebijakan
1Rata-rata lama sekolah Rata-rata lama sekolah yang pendek Rata-rata Lama sekolah menjadi Akesibilitas pendidikan
.1 sangat pendek (hanya 6,59 menjadi indikator rendahnya IPM untuk wajib 12 tahun dalam 10 tahun ke ditingkatkan
tahun) dari harapan 12,09 meningkat RLS maka perlu dibuka akses depan
tahun pendidikan non-reguler seperti Paket C
dan SMA terbuka.

2Masyarakat tidak tamat SMP Menjadi beban dan peluang tidak Sinergitas layanan Pendidikan sda
2. masih tinggi memnuhinya kritea angkatan kerja yang SMP negeri dan swasta serta
baik untuk pembangunan pondok pesantren
3Masyarakat tidak Berpeluang menjadi permasalahan pada Program link and match harus Sda
3. melanjutkan SMA masih TPT dan produktivitas daerah didesain dengan kualitas lulusan
tinggi dan sektor untuk serapan tenaga
kerja yang ada
4Serapan lulusan SMA ke Faktor kompetensi lulusan, serapan Peningkatan kompetensi lulusan Kemitraan pendidikan-
4. sektor jasa dan informal lulusan SMA dan SMK harus bersaing local dan perbaikan “attitude serta industri dan kewirausahaan
cukup tinggi tetapi lulusan dengan wilayah lain yang berebut mentalitas’ lulusan Pendidikan vokasi
SMA banyak yang tidak pekerjaan di wilayah Kabupaten Lebak Sertifikasi ketrampilan pasca
bekerja karena migrasi masuk yang cukup besar sekolah kejuruan
Aspek Kemiskinan, Ketimpangan Dan Ketenagakerjaan
Pembangunan Sosial

Rekomendasi Kebijakan terkait Kemiskinan dan Ketimpangan di Kabupaten


Lebak
Isu Strategis Skenario Pembangunan Rekomendasi Kebijakan
Layanan pendidikan sampai pendidikan tinggi Aksesibilitas berusaha dan penguatan kelembagaan Pembangunan yang inklusif serta insentif lingkungan
sehingga penduduk usia produktif di masa yang ekonomi pada tingkat pedesaan harus diperkuat dalam investasi yang mampu menjangkau aksesibilitas bagi
akan datang dapat menjadi asset sumberdaya upaya sebagai fondasi UMKM dan ekonomi kerakyatan masyarakat berpendapatan rendah dan sedang
manusia yang dapat membantu daerah dalam bagi usia produktif bahkan lansia
peningkatan kesejahteraannya
.
Peningkatan ketrampilan hidup dan membangun citra diri Distribusi Pendidikan non formal yang mengarah kepada
. professional bagi calon usia produktif melalui integrasi mentalitas entepreneurship dan kelembagaan ekonomi
pendidikan ketrampilan dan industri dalam konsep berbasis digital
kemitraan strategis

Mempersiapkan layanan lingkungan hidup dan social Pembangunan dengan berbasis pusat pertumbuhan
yang mampu memberikan kenyamanan hidup sehingga wilayah yang baru, baik di Lebak wilayah utara, tengah
kualitas kehidupan penduduk di masa yang akan datang dan juga selatan serta ifrastruktur sosial yang terus
menjadi lebih baik disediakan secara merata

Kondisi kapita sosial yang saat ini akibat pandemic Mempercepat proses adaptasi perilaku baru yag Membangun data base dan sistem informasi masrakat
covid 19 masih terlihat lemah dalam struktur sudah diarahkan kepada mekanisme interaksi online dan yang dapat melihat bukan saja tingkat kemiskinan by
penguatan sosial ekonomi masyarakat juga literasi digital bagi masyarakt perdesaan khususnya. name by address tapi juga derajat ketipangan anytar
golonngan masyarakat

Sektor yang terkena dampak covid 19 paling parah jd


prioritas untuk dapat menarik lagi sisi ketenagakerjaan
Aspek Kemiskinan, Ketimpangan Dan Ketenagakerjaan
Pembangunan Sosial

Rekomendasi Kebijakan terkait Ketenagakerjaan di Kabupaten Lebak


No Kondisi Obyektif Analisis Kondisi Strategi Arah Kebijakan
1Nilai partisipasi angkatan kerja di Melihat data penduduk yang bekerja 1. Peningkatan rasio 1. Pada sektor pertanian perlu diversifikasi usaha tani melalui integrasi
.1 kabupaten Lebak pasca pandemic informal yang lebih dari 50% bekerja formal dalam pertanian-peternakan sehingga jam kerja petani meningkat dalam setiap
covid yang belum stabil. Kondisi menunjukkan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian dan tahunnya.
ini tidak memadai dengan Kabupaten Lebak perlu diperbaki, sektor lainnya. 2. Pada pekerjaan sektor lainnya perlu diinventarisir untuk mendapatkan
proporsi penduduk usia mengingat wilayah ini adalah dapat 2. Peningkatan kuantitas skala usaha pada setiap jenis usaha yang menyerap tenaga kerja.
produktif yang tinggi. menjadi wilayah industrialisasi di provinsi lulusan SMA ke atas 3. Peningkatan kelembagan pendidikan SMA terbuka dan atau Paket C
Banten sekaligus perbatasan dengan Jawa agar serapan industry untuk memperluas akses pendidikan.
Barat bagi penduduk 4. Memperluas infrastruktur dan aksesibilitas lembaga sertifikasi kerja baik
KabupatenLebak yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun swasta.
meningkat. 5. Pemerintah secara intensif harus aktif menjalin korespondensi dengan
3. Pengendalian arus indistri di luar Kabupaten Lebak dan secara berkala melakukan program
emigrasi dalam sektor pameran kerja yang menyajikan lowongan-lowongan di luar Lebak.
tenaga kerja industry. 6. Introduksi keterampilan barang dan jasa yang diperlukan dalam
mendukung pariwisata Kabupaten Lebak sehingga tercipta wirausahawan
baru yang bersinergis dengan perkembangan pariwisata di Kabupaten
Lebak

2Rasio ketergantungan 46,09 Berdasarkan nilai rasio ketergantungan 46 Rasio ketergantungan 1. Pengendalian kelahiran untuk produktivitas keluarga dan konsumsi
2 setiap 100 orang usia produktif menunjukkan adanya beberapa kondisi, menurun menjadi 42 perkapita keluarga membaik
menanggung beban 46 orang usia antara lain jumlah anak rata-rata orang 2. Distribusi penduduk bergantung kearah peningkatan tingkat pendidikan.
muda dan tua. per PUS masih termasuk kategori tinggi. 3. Transmigrasi profesional era milenial (Revolusi Industri 4.0) denga
Nila ketergantungan problem besar di peningkatan literasi pada generasi Z dan post Z
Kabupaten Lebak dalam mencukupi
kebutuhan dasar kependudukan.

3Rasio bekerja laki-laki Modus perempuan bekerja lebih tinggi Perempuan bekerja Pemberdayaan perempuan di perdesaan kearah penciptaan sumber ekonomi
3. perempuan 1:1,3 dari laki-laki pada lulusan SMA dan PT meningkat dengan rasio baru dan produktivitasdesa
1:1,5
Proses Peningkatan Ketahanan Pangan dan Energi Kabupaten Lebak
Pembangunan Lingkungan

Rekomendasi Kebijakan Terkait Dengan Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan


dan Energi
Isu strategis Skenario Pembangunan Rekomendasi Kebijakan

Peningkatan Ketahanan Meningkatkan Produktivitas 1. Mendorong penggunaan praktik pertanian berkelanjutan, termasuk pengelolaan tanah yang baik dan
Pangan dan Energi Pertanian dan Energi penggunaan pupuk organik.
Terbarukan 2. Promosi diversifikasi tanaman untuk mengurangi risiko kegagalan panen dan kerentanan pangan.
3. Peningkatan akses petani terhadap pelatihan, teknologi pertanian modern, dan pasar yang lebih luas.
4. Peningkatan akses lahan bagi masyarakat petani sekitar hutan dan lahan ex HGU melalui kemitraan
atau perhutanan social dan reforma agraria.
5. Perlindungan dan peningkatan produktivitas sumberdaya genetic ternak (SDGT) melalui pewilayahan
sumber bibit ternak kerbau, kambing kosta dan ungags lokal serta mengembangkan SDGT tersebut
melalui teknologi dan perluasan peternak baru di kawasan penyangga pertanian untuk menjamin
ketersediaan pupuk kandang.
6. Perluasan akses kemitraan petani/peternak terhadap kemitraan industri perunggasan.
7. Pendirian instalasi energi surya dan angin untuk memasok listrik bagi komunitas pedesaan yang
terpencil

Pengembangan Rantai Pasok 1. Mendorong integrasi vertikal dalam industri pertanian, dari produksi hingga distribusi, untuk
Pangan Berkelanjutan meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
2. Peningkatan investasi dalam teknologi pertanian berbasis digital untuk memonitor dan mengelola
produksi lebih efisien.
3. Perluasan penggunaan energi terbarukan dengan membangun instalasi yang lebih besar dan efisien.
4. Pengembangan kebijakan dan insentif untuk mempromosikan pertanian organik dan energi terbarukan.
Proses Peningkatan Ketahanan Pangan dan Energi Kabupaten Lebak
Pembangunan Lingkungan

Rekomendasi Kebijakan Terkait Dengan Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan


dan Energi (Lanjutan)
Isu strategis Skenario Pembangunan Rekomendasi Kebijakan
Peningkatan Ketahanan Penguatan Keamanan Pangan dan 1. Mendorong pembentukan koperasi pertanian untuk meningkatkan daya tawar petani dan
Pangan dan Energi Kemandirian Energi meningkatkan akses ke pasar.
2. Pengembangan agrowisata sebagai alternatif pendapatan dan promosi produk lokal.
3. Meningkatkan efisiensi energi melalui program penghematan energi dan edukasi
masyarakat.
4. Peningkatan akses ke layanan energi terbarukan bagi rumah tangga dan industri.

Pencapaian Kemandirian Pangan dan 1. Penguatan kerjasama lintas sektor untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok pangan dan
Energi energi.
2. Pemanfaatan teknologi blockchain untuk memastikan transparansi dalam distribusi pangan.
3. Pengembangan inovasi pertanian berbasis teknologi untuk menghasilkan hasil panen yang
lebih baik dan efisien.
4. Peningkatan produksi energi terbarukan hingga mencapai tingkat kemandirian energi yang
signifikan.
Pengendalian Resiko Bencana dan Perubahan Iklim
Pembangunan Lingkungan

Rekomendasi Kebijakan Terkait dengan Pengendalian Risiko Bencana dan


Perubahan Iklim
Isu strategis Skenario Pembangunan Rekomendasi Kebijakan
Peningkatan Kapasitas Tanggap Peningkatan Kapasitas Keandalan Tanggap 1. Pembentukan dan pelatihan tim tanggap darurat bencana
Darurat Darurat yang siap siaga.
2. Pemetaan daerah rawan bencana dan perencanaan evakuasi
yang efektif.
3. Edukasi masyarakat tentang penanganan awal dan evakuasi
dalam situasi bencana.
4. Menyusun perencanaan penanganan bencana alam gempa
bumi dan tsunami, longsor dan banjir bandang serta
kekeringan.

Penguatan Infrastruktur Tahan Pengembangan dan pembangunan 1. Peningkatan pembangunan infrastruktur tahan bencana,
Bencana Infrastruktur Tahan Bencana seperti tanggul, jaringan drainase, dan shelter darurat.
2. Pengembangan sistem peringatan dini yang memadai dan
terintegrasi.
3. Pengembangan kebijakan penggunaan lahan yang
mengurangi risiko bencana.
4. Pembangunan kawasan ramah bencana gempa bumi pada
wilayah rawan bencana.
5. Moratorium perumahan baru (bagi pengembang) pada
daerah rawan longsor)
Pengendalian Resiko Bencana dan Perubahan Iklim
Pembangunan Lingkungan

Rekomendasi Kebijakan Terkait dengan Pengendalian Risiko Bencana dan


Perubahan Iklim (Lanjutan)
Isu strategis Skenario Pembangunan Rekomendasi Kebijakan
Pendidikan dan Kesadaran Pembelajaran dan Kepahaman Mengenai 1. Peningkatan program edukasi masyarakat tentang ancaman
Bencana Bencana bencana dan langkah-langkah mitigasi.
2. Integrasi pengetahuan tentang perubahan iklim dalam
kurikulum pendidikan.
3. Penguatan peran komunitas dalam perencanaan dan
penanganan bencana.
4. Memberikan simulasi rumah ramah bencana longsor dan
gempa bumi
5. Mengeduksi masyarakat hulu sungai untuk menjaga,
mempertahankan dan mengembangkan komoditas hutan
atau perkebunan serta menjaga kebersihan untuk
meminimalisir banjir bandang, kekeringan dan
keberlangsungan hidrologis

Kerjasama dan Inovasi Teknologi 1. Penguatan kerjasama dalam pertukaran pengetahuan dan
Pengendalian Bencana teknologi pengendalian bencana baik dengan level
kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional.
2. Pengembangan teknologi inovatif untuk memprediksi dan
mengurangi dampak bencana.
3. Perbaikan dan reklamasi lahan miring, kawasan topografi
curam melalui system reboisasi yang sesuai kelayakannya.
Upaya Peningkatan Tata Kelola Pelayanan Pemerintahan
Pembangunan Hukum dan
Tata Kelola
Rekomendasi Kebijakan Terkait Dengan Upaya Peningkatan Tata Kelola
Pelayanan Pemerintahan di Kabupaten Lebak
Isu strategis Skenario Pembangunan Rekomendasi Kebijakan
Menciptakan Peningkatan Tata Kelola 1. Ketersediaan institusi (aturan main) yang memadai
Kualitas Pelayanan Pelayanan Pemerintahan 2. Peningkatan Aksesibilitas Data Publik
Pemerintah Daerah 3. Digitalisasi Pelayanan Pemerintah Daerah
Yang Baik 4. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
5. Mendorong dan menfasilitasi penerbitan peraturan di tingkat desa
(PERDESA) terkait dengan penanganan sampah, pengelolaan dan
pemanfaatannya. Kemudian dikembangkan dalam berbagai
peraturan terkait perlindungan SDGT, kawasan hulu dan pencegahan
resiko bencana alam.

Sinergitas Multipihak 1.Menyusun MoU dengan Perguruan Tinggi, LSM, NGO dalam dan luar
negeri terkait dengan
a. penanganan, pengelolaan sampah dari sumbernya dan
pemanfaatannya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
b. menyusun kebijakan lintas OPD dan vertikalnya dalam
perlindungan kawasan hulu, sumber air dan perlindungan
sumberdaya genetik
Pembangunan Sinergitas Hubungan Multi
Pihak: Regulasi, Peraturan dan Lembaga
Swadaya Masyarakat
Isu, Skenario dan Rekomendasi Kebijakan dalam Multipihak
Isu strategis Skenario Pembangunan Rekomendasi Kebijakan
Menciptakan Hubungan Peningkatan Iklim kondusivitas  Ketersediaan institusi (aturan main) yang memadai
multipihak yang bersinergi hubungan Pentahelix  Peningkatan Literasi masyarakat tentang Lingkungan
untuk pelestarian Digitalisasi Pelayanan Pemerintah Daerah dalam sektor
Lingkunngan Hidup

Lingkungan
dengan Pentahelix
 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Lingkungan yang berkelanjutan

Sinergitas Multipihak 1. Menyusun MoU dengan Perguruan Tinggi, LSM, NGO dalam dan
luar negeri terkait berbasis Pentahelix
2. Pelibatan Ormas dan LSM yang khusus sebagai pemerhati
lingkungan dengan mekanisme Subject of Development
3. Good Governance dalam menjalani mekanisme Pentahelix dalam
pembangunan lingkungan
Kesimpulan
Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan:

- Kabupaten Lebak mengalami perkembangan positif dalam beberapa tahun terakhir, terlihat
dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan pendapatan per kapita riil.
- Terdapat pertumbuhan ekonomi positif setelah pandemi, meskipun belum mencapai
tingkat sebelum pandemi.
- Kabupaten Lebak telah mencapai beberapa tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
dalam berbagai aspek, tetapi ada catatan terkait kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan
pengangguran.
- Peningkatan dalam infrastruktur, pendapatan per kapita, dan sektor pariwisata adalah
pencapaian positif, tetapi masalah pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan
pendapatan masih ada.
- Diperlukan upaya lebih intensif dalam pemulihan ekonomi, pengurangan kemiskinan, dan
reformasi birokrasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang lebih baik.
Profil Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup:
- Kabupaten Lebak memiliki potensi besar dalam menyediakan jasa ekosistem penting, tetapi perlu
manajemen yang bijaksana.
- Ada perbedaan signifikan dalam kemampuan kecamatan dalam menjaga kualitas lingkungan.
- Zonasi lingkungan penting untuk perencanaan tata ruang yang efisien dan kebijakan lingkungan
yang berkelanjutan.
- Jasa Ekosistem Pendukung memiliki peran penting, dan faktor lingkungan seperti jenis batuan
dan topografi memengaruhi kemampuan ekosistem.
- Pentingnya meningkatkan daya dukung lahan dengan mempertimbangkan regulasi tanah dan
perlindungan lingkungan hidup.
Survei Persepsi Masyarakat Kabupaten Lebak:

- Mayoritas masyarakat memberikan penilaian positif terhadap


berbagai aspek pembangunan di Kabupaten Lebak.
- Mayoritas responden berharap perbaikan di berbagai aspek
pembangunan di masa depan.
- Kesadaran masyarakat terhadap isu-isu penting seperti pertumbuhan
penduduk dan lingkungan sangat penting.
- Data dari survei ini dapat digunakan untuk merancang kebijakan yang
lebih baik dan sesuai dengan aspirasi masyarakat.
Proyeksi Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten
Lebak:
- Peningkatan pendapatan per kapita diharapkan melalui transformasi struktural
perekonomian.
- Produktivitas tenaga kerja meningkat, yang akan berdampak pada pendapatan per
kapita dan kesempatan kerja.
- Peningkatan kualitas pertumbuhan harus memperhatikan dampak lingkungan agar
pembangunan berkelanjutan terwujud.
- Perubahan demografis harus diarahkan agar tidak berdampak negatif pada
lingkungan.
- Pengelolaan kependudukan khususnya dalam upaya mencapai bonus demografi harus
diupayakan sebagai bagian dari pencapaian pembangunan yang berkelanjutan
- Peningkatan pembangunan di bidang kelembagaan publik dan digitalisasi pelayanan
pemerintah perlu dilakukan.
Integrasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam
RPJPD Kabupaten Lebak:
-KLHS menjadi dasar regulasi untuk menyusun rencana pembangunan jangka
panjang dan menengah di Kabupaten Lebak.
-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan harus diintegrasikan dalam rencana
pembangunan dengan memperhatikan manajemen dan akuntabilitas
manajemen lingkungan.
-Keterlibatan masyarakat dalam berbagai aspek pembangunan, termasuk
pemberdayaan dan konservasi sumber daya genetik,peningkatan akses
lahan untuk ketersediaan pangan merupakan bagian pengintegrasian KLHS
dalam rencana pembangunan.
-Keberhasilan pembangunan harus mengacu pada TPB dan memperhatikan
dampak lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Link Materi
https://bit.ly/MATERIKLHSRPJPDLEBAK

Anda mungkin juga menyukai