Anda di halaman 1dari 39

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

PEMERINTAH KOTA DEPOK

KAJIAN LINGKUNGAN
HIDUP STRATEGIS
Present…

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) SWP


Kecamatan Tapos
Draft Konsultasi Publik – 14/08/22
Pendahuluan

Proses & Pemahaman KLHS

OUTLINE Kondisi Wilayah

Isu Pembangunan Berkelanjutan


I.
PENDAHULUAN
& TAHAPAN
KLHS
Proses Saat ini KP 1
22 Agustus 2022

Sumber: Paparan KLHK RI, 2018 (modifikasi)


MAKSUD DAN TUJUAN KONSULTASI PUBLIK (KP)

MAKSUD KP
Upaya melibatkan Tim POKJA, OPD dan Stakeholder lainnya dalam
perencanaan KLHS RDTR PPK Tapos (Pendekatan Bottom-Up) di dalam
merumuskan Isu Pembangunan Berkelanjutan

TUJUAN KP
Menjaring Isu Pembangunan Berkelanjutan sebagai dasar awal dalam
penyusunan KLHS RDTR PPK Tapos dengan pertimbangan:
1. dampak yang signifikan
2. Karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka panjang
3. Menentukan tujuan penyelenggaraan pembangunan daerah di masa
yang akan datang
II.
GAMBARAN
UMUM
Orientasi & Deliniasi Wilayah Studi

Kecamatan Tapos adalah salah


satu dari 11 Kecamatan di Kota
Depok dan berada di sisi paling
tenggara

Batas administrasi
Sisi Utara : Kec Cimanggis
Sisi Barat : Kec Sukmajaya dan
Kec .Cilodong
Sisi Timur : Kabupaten Bogor
Sisi Selatan : Kabupaten Bogor
Arahan Pengembangan dan Delineasi Wilayah Kajian

Arah Pengembangan PPK Tapos adalah Smart Mobility,


dengan kegiatan utama:
1. Pengembangan kawasan fasilitas umum transportasi
2. pengembangan industri dan logistik pergudangan
3. Pengembangan perumahan
4. pengembangan hunian vertikal
5. pengembangan transit oriented development
6. pengembangan perdagangan dan jasa
7. pengembangan RT
Kondisi Fisik
Kondisi Fisik

Terdapat tiga sistem air sungai utama yang mengalir di Kota Depok,
yaitu
1. DAS Ciliwung,
2. DAS Angke Pesanggrahan, dan
3. DAS Cikeas Cileungsi

Dalam sistem yang lebih makro, menurut Perpres No. 60


Tahun 2020 tentang penataan ruang KSN Jaboetabekpunjur, Kota
Depok termasuk dalam arahan penyediaan sistem air baku dan
pengendali banjir. Artinya daerah aliran sungai di Depok menjadi
penting karena dilihat dari sistem hulu-hilirnya,

Depok berada di tengah (middle-stream) area tersebut, Harus


sangat diperhatikan karena seperti diketahui daerah hilirnya
(Jakarta) sudah sangat tertekan oleh laju pembangunan, sehingga
Depok perlu menekan laju pembangunan di sekitar sungai di Depok
agar dampak lingkungan (banjir) tidak marak terjadi.
Kondisi Fisik
Penggunaan Lahan

Dominasi oleh
lahan terbangun dengan 223.607 ha dan
lahan kosong dengan 8220 ha
Kependudukan
PPK Tapos tediri dari enam desa/kelurahan yaitu Cilangkap, Cimpaeun, Tapos, Leuwinanggung, Jatijajar, dan
Sukamaju Baru. PPK Tapos memiliki jumlah penduduk 204.510 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk
2,17 dan rata-rata kepadatan penduduk 7.920 per km2

Kepadatan
Jumlah Penduduk Laju pertumbuhan
Kecamatan Desa/kelurahan (jiwa) penduduk tahun 2010-2020 Penduduk (per
km2)

Tapos Cilangkap 57.780 2,55 9.411

Tapos Cimpaeun 27.610 3,04 5.647


Tapos Tapos 16.800 1,91 2.658

Tapos Leuwinanggung 13.980 1,87 3.288

Tapos Jatijajar 40.340 1,27 1.5223


Tapos Sukamaju Baru 48.000 2,39 11.295

Jumlah PPK TAPOS 204.510 2,17 7.920

Sumber: BPS Kota Depok, 2021


ISU RDTR
Baseline Kajian 6 Muatan KLHS

Daya Dukung Sumber Daya Alam


Daya Tampung (DDDT)

Resiko Perubahan Iklim (PI)

Keanekaragaman
Jasa Ekosistem (JE) Hayati (KEHATI)
Baseline Kajian 6 Muatan KLHS
Daya Dukung & Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDT-
LH)

Kondisi daya dukung dan daya tampung di


Kota Depok pada tahun 2019,
Kecamatan Tapos mengalami peningkatan
terbesar yaitu seluas 417,29 ha

di saat yang sama juga mengalami penuruna


terbesar yaitu seluas 150,91 ha
Jasa Ekosistem (JE)
Dampak Risiko Lingkungan Hidup
Dampak Risiko Lingkungan Hidup (lanjutan)
Kapasitas Adaptasi & Kerentanan Terhadap Perubahan Iklim
Keanekaragaman Hayati

Wilayah Kajian PPK Tapos


Berada pada kelas
Kawasan Hutan
berupa
Areal Penggunaan lain
(APL)
III.
ISU
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Peta Zonasi RDTR

Zonasi dominan adalah permkiman


kepadatan rendahkemudian kawasan
resapan air
Peruntukkan Rencana Pola Ruang PPK Tapos
Peta Zonasi RDTR

Luas total simpangan yang terjadi antara rencana pola ruang


RTRW dengan penggunaan lahan eksisting sekitar 786.18 ha
penggunaan lahan di Kawasan PPK Tapos mengalami
atau sekitar 67,6 %.
perkembangan yang mengikuti trend perkembangan aktivitas
Simpangan terbesar pada rencana kawasan perumahan, sebesar 651,53 ha.
penduduk
simpangan terkecil pada kawasan transportasi, yaitu sebesar 2.18 ha.
Perbandingan Perubahan Luasan Rencana Pola Ruang
PPK TOD Terminal Terpadu Jatijajar
Konsep Pengembangan Kawasan TOD Jatijajar

Strategi dan Prinsip Pengembangan


1. Integrasi berbagai pusat kegiatan dan antar kegiatan pendukung
2. Densifikasi pusat kegiatan sekitar Terminal Jatijajar
3. Integrasi layanan transportasi public
4. Peningkatan kualitas jalan sekitar terminal
5. Penyediaan trotar
6. Pembangunan dengan pendekatan Infrastruktur hijau
Isu Lingkungan Hidup

Pengelompokan Isu Pembangunan


No Telaah Kajian Sumber
Berkelanjutan
1 Belum optimalnya sarana dan prasarana Jaringan pelayanan air bersih yang secara kuantitas dan Matek RDTR PPK Tapos
sumber daya air kualitas belum memadai
Penyediaan dan pengelolaan air baku yang kurang maksimal

Menurunnya kualitas sumber daya air

Meningkatnya pencemaran tanah dan sumber daya air


2 Belum optimalnya sarana dan prasarana Matek RDTR PPK Tapos
Dasar Belum optimalnya fungsi drainase

Pembangunan jaringan drainase yang masih terbatas

Meningkatnya sedimentasi dan penyempitan sungai


Isu Lingkungan Hidup
Lanjutan...
Pengelompokan Isu Pembangunan
No Telaah Kajian Sumber
Berkelanjutan
3 Belum optimalnya pengelolaan Meningkatnya volume sampah akibat bertambahnya jumlah Matek RDTR PPK Tapos
persampahan
penduduk
Belum tersedianya jalur pengangkutan sampah dari TPS ke
TPA
Belum optimalnya kualitas pengelolaan TPA serta,
Belum adanya fasilitas pengelolaan air limbah dalam skala
komunitas
4 Belum tercapainya RTH publik sebesar 20 % dari total luas Matek RDTR PPK Tapos
Kurangnya RTH pulik
wilayah Kota Depok
Menurunnya kuantitas RTH di Kota Depok
5 Alih fungsi lahan yang tidak sesuai Alih fungsi lahan pertanian, RTH, dan sempadan Matek RDTR PPK Tapos
peruntukkannya
sungai/danau yang tidak sesuai peruntukkannya
Kurangnya sosialisasi peraturan/kebijakan penggunaan lahan
dan peruntukkannya
Belum tersedianya sistem informasi pendataan tanah
Isu Lingkungan Hidup
Lanjutan...

Pengelompokan Isu
No Pembangunan Telaah Kajian Sumber
Berkelanjutan
6 Belum optimalnya Sarana dan Belum akuratnya data potensi geologi dan data mitigasi serta Matek RDTR PPK Tapos
Prasarana Mitigasi Bencana evaluasi bencana
belum tersedianya jalur evakuasi untuk daerah rawan bencana
Belum optimal sarana dan prasarana penanggulangan bencana
maupun evakuasi bencana
belum tersedianya peta rawan bencana dengan skala rinci yang
terdapat di Kota Depok
Menurunnya kondisi lingkungan akibat semakin meningkatnya
7 Degradasi Lingkungan pencemaran air, udara dan tanah oleh aktifitas masyarakat
dan/atau industri
Meningkatnya jumlah /kegiatan usaha yang membuang limbah
menyebabkan daya dukung dan daya tampung beban
pencemaran semakin menurun
Meningkatnya jumlah penduduk perumahan dan permukiman
menyebabkan bertambahnya beban pencemaran daya dukung
tanah dan air
Munculnya kawasan permukiman kumuh
Meningkatnya permukiman liar di bantaran sungai dan sempadan
situ
Isu Lingkungan Hidup
Lanjutan...

Pengelompokan Isu
No Pembangunan Telaah Kajian Sumber
Berkelanjutan
Pencemaran sungai (parameter melebihi ambang batas nilai baku Matek RTRW Kota Depok
mutu) Tahun 2022-2042
Pencemaran situ (Parameter melebihi ambang batas nilai baku
mutu)
Daya dukung air mengalami defisit
Isu Sosial-Budaya
Pengelompokan Isu
No Pembangunan Telaah Kajian Sumber
Berkelanjutan
1 Kualitas Pelayanan Kesehatan Masih tingginya penyakit dikarenakan rendahnya pengetahuan Matek RDTR PPK Tapos
Belum Optimal dan pemahaman masyarakat
Belum optimalnya pelayanan kesehatan pada ibu melahirkan
Masih belum optimalnya mutu pelayanan kesehatan baik sarana,
prasarana maupun SDM kesehatan
Tingginya angka penyakit menular dikarenakan belum optimalnya
sanitasi dasar
Masih rendahnya kualitas SDM Matek RDTR PPK Tapos
2
(Tenaga Kerja)
3 Belum optimalnya akses Matek RDTR PPK Tapos
Keberadaan sekolah belum merata di tingkat SMP dan SMA,
masyarakat terhadap
ditandai dengan jumlah sekolah swasta yang lebih mendominasi
pendidikan
tingkat rasio murid/guru belum mengalami perbaikan secara
signifikan secara kuantitas
4 Kualitas lingkungan
permukiman yang layak belum Sistem pertanahan yang rumit dan mahal
merata secara optimal
Ketidaktersediaan perumahan murah yang layak
Isu Sosial Budaya
Lanjutan...

Pengelompokan Isu
No Pembangunan Telaah Kajian Sumber
Berkelanjutan
Terdapat kesenjangan yang lebar antara kualitas lingkungan Matek RDTR PPK Tapos
permukiman hunian tertata dengan perkampungan
Rendahnya efisiensi lahan dan kawasan permukiman padat
penduduk
5 Sistem perparkiran yang Matek RDTR PPK Tapos
Ketersediaan untuk lahan parkir masih kurang
belum tertata dengan baik
Terdapat area parkir yang memakan bahu jalan pada jalan arteri
primer (Jl.Raya Jakarta – Bogor), serta kawasan perdagangan
dan jasa lainnya
Isu Ekonomi
Pengelompokan Isu Pembangunan
No Telaah Kajian Sumber
Berkelanjutan
1 Sistem pertanahan yang rumit dan RPJMD Kota Depok
mahal Tahun 2021-2026
2 Lemahnya infrastruktur transportasi dan RPJMD Kota Depok
minimnya keberadaan transportasi Dominasi kendaraan pribadi yang masif Tahun 2021-2026
masal yang murah, nyaman, dan aman
Penambahan panjang jalan raya tidak pernah mampu
mengimbangi penambahan jumlah kendaraan
Meningkatnya jumlah kemacetan

Integrasi dan konektivitas transportasi belum terbentuk


3 Distribusi penduduk yang belum merata Daerah dengan penduduk banyak namum Matek RDTR PPK Tapos
kepadatannya rendah
4 Rendahnya daya saing koperasi dan Menurunnya daya saing usaha mikro karena kurangnya RPJMD Kota Depok
usaha mikro permodalan, kelengkapan legalitas akses pemasaran, Tahun 2021-2026
dan kompetensi SDM usaha mikro
5 Belum optimalnya strategi pengendalian Belum optimalnya pengendalian stabilitas harga, RPJMD Kota Depok
inflasi dan akses pemasaran ketersediaan pasokan dan distribusi komoditas Tahun 2021-2026
Belum optimalnya nilai ekspor barang
Isu RDTR PPK Tapos
SOSIAL-
LINGKUNG BUDAYA
AN EKONOMI
• Rendahnya kualitas SDM
• Jaringan pelayanan air bersih (Tenaga Kerja) • Lemahnya infrastruktur transportasi
yang secara kuantitas dan • Belum meratanya kualitas dan minimnya keberadaan
kualitas belum memadai lingkungan permukiman transportasi masal yang murah,
• Saluran drainase yang belum yang layak nyaman dan aman
optimal secara fungsi dan • Kesadaran membuang • Posisi strategis di jalur perlintasan
kuantitasnya sampah yang belum baik regional Sukabumi-Bogor-Jakarta
• Sarana dan prasarana • Belum optimalnya pengendalian
persampahan belum memadai stabilitas harga, ketersediaan
• Kuantitas RTH yang belum pasokan, dan distribusi komoditas
memadai
• Belum optimalnya sarana dan
prasarana mitigasi bencana
• Meningkatnya pencemaran air,
udara, dan tanah
THANK DINAS LINGKUNGAN

YOU
HIDUP
PEMERINTAH KOTA
DEPOK

Anda mungkin juga menyukai