Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Teknik Sipil UNPAL Vol 9, No 1, Mei 2019 ISSN.

2089-2942

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LAHAN


PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN
PROVINSI BANTEN

Ernamaiyanti1), Mega Yunanda2)


1)
Peneliti, Ahli Lingkungan dan Konsultan Publik Jakarta, E-mail :
2)
Dosen Teknik Sipil Hydro Universitas Palembang, E-mail : megayunanda@unpal.ac.id

ABSTRACT

Daya dukung dukung dan daya tampung lahan perlu diperhatikan untuk pengembangan
perumahan dan pemukiman penduduk sehingga dapat menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan
keterbatasan dari lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis daya dukung dan
daya tampung lahan pengembangan perumahan dan pemukiman penduduk Provinsi Banten. Penelitian
yang digunakan melalui pendekatan studi kasus (case study approach). Rancangan penelitian yaitu
penelitian eksplanatori. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai November 2017 di
Provinsi Banten. Jenis data pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Metode proyeksi
penduduk yang digunakan yaitu metode Ekstrapolasi, Teknik pengukuran dan penentuan daya dukung
berdasarkan daya dukung pemukiman Permen LH No.17 Tahun 2009 Tentang Pedoman Daya Dukung
Lingkungan Hidup Dalam Penataaan Ruang Wilayah. Analisa kemampuan lahan dan analisis Daya
Tampung Perumahan dan Kawasan Permukiman menggunakan aplikasi ArcGis. Provinsi Banten
mampu menampung penduduk untuk bermukim (membangun rumah) dalam wilayah tersebut pada
Tahun 2030. Kemampuan lahan di Provinsi Banten dengan kemampuan pengembangan agak tinggi
adalah 550.057,28 Ha, kemampuan pengembangan sedang adalah 373.125,22 Ha dan kemampuan
pengembangan rendah adalah 2.463,87 Ha. Hasil analisis menggunakan aplikasi ArcGis, daya
tampung lahan di Provinsi Banten lebih besar dari pada kebutuhan lahan untuk perumahan hingga
tahun rencana. Beberapa kota di Provinsi Banten hingga tahun 2030 harus mulai mengembangkan
permukiman di wilayah sekitarnya dan atau mengembangkan permukiman dengan konsep vertikal
seperti Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang.

Kata Kunci:
Daya dukung dan daya tampung lahan, pengembangan, perumahan dan pemukiman, kemampuan
lahan.

PENDAHULUAN Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk


tahun 2014, penduduk Banten mengalami
Provinsi Banten secara astronomis pertumbuhan sebesar 2,14 persen. Laju
terletak antara 507’50” - 701’1” LS dan pertumbuhan penduduk Provinsi ini tahun 2014-
10501’11” -10607’12” BT. Luas wilayah Banten 2015 sekitar 2,14 %. Dimana laju pertumbuhan
mencapai 9.662,92 km2 atau sekitar 0,51 persen tertinggi berada pada Kota Tangerang Selatan
dari luas seluruh daratan Indonesia. Provinsi ini sekitar 3,36 % dan laju pertumbuhan terkecil
mempunyai pulau kecil sejumlah 61 pulau berada pada Kabupaten Pandeglang 0,55 %
dengan Sungai Cisadane merupakan sungai (Provinsi Banten Dalam Angka. 2016).
terpanjang sekitar 414,3 km, danau terluas yaitu Perumahan dan permukiman merupakan
Danau Cipondoh sekitar 126 ha dan Gunung salah satu kebutuhan dasar manusia dalam rangka
Halimun merupakan gunung tertinggi di Banten peningkatan dan pemerataan kesejahteraan
yaitu mempunyai ketinggian 1.925 m dpl rakyat. Terwujudnya kesejahteraan rakyat
(RP3KP Provinsi Banten. 2017). ditandai dengan meningkatnya kualitas
Penduduk Banten berdasarkan proyeksi kehidupan yang layak dan bermartabat melalui
penduduk tahun 2015 sebanyak 11.955.243 jiwa.

Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Lahan Pengembangan 25


Perumahan dan Pemukiman Provinsi Banten (Ernamaiyanti(1), Mega Yunanda(2))
Jurnal Teknik Sipil UNPAL Vol 9, No 1, Mei 2019 ISSN.2089-2942

pemenuhan kebutuhan papan sebagai salah satu Metode proyeksi penduduk yang
kebutuhan dasar manusia. digunakan yaitu metode Ekstrapolasi, yaitu:
Perumahan dan permukiman merupakan Pt = Po + b ( ∅ )
kegiatan yang bersifat multi sektor, yang hasilnya
langsung menyentuh salah satu kebutuhan dasar Dimana:
masyarakat. Persoalan yang dihadapi pun tidak Pt = penduduk yang akan di proyeksi
lepas dari aspek yang berkembang dalam Po = jumlah penduduk pada tahun awal
dinamika kehidupan masyarakat serta kebijakan b = rata-rata pertambahan penduduk
pemerintah dalam mengelola persoalan yang ada. ∅ = kurun waktu proyeksi.
Agar penyelenggaraan pembangunan perumahan
dan permukiman berjalan optimal, tertib dan Teknik pengukuran dan penentuan daya
terorganisasi dengan baik, maka prosesnya dukung berdasarkan daya dukung pemukiman
dilaksanakan secara bertahap melalui tahap dirumuskan:
persiapan, perencanaan, pelaksanaan,
pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan.
Pengembangan perumahan dan (Permen LH No.17 Tahun 2009 Tentang
pemukiman penduduk berhubungan dengan daya Pedoman Daya Dukung Lingkungan Hidup
dukung lahan yang mengandung dua komponen Dalam Penataaan Ruang Wilayah)
utama, yaitu ketersediaan potensi sumberdaya
alam dan daya tampung lingkungan
(Silalahi. 2011). Penggunaan lahan di Provinsi
Banten berdasarkan RTRW terdiri dari: budidaya Keterangan:
lahan basah, budidaya lahan kering, kawasan DDPm = Daya dukung pemukiman
perkebunan, permukiman dan sumber air dengan JP = Jumlah penduduk
luas total yaitu 933.878,94 Ha (Peraturan Daerah α = Koefisien luas kebutuhan (m2/kapita)
Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011) LPm = Luas lahan yang layak untuk
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pemukiman (m2)
menganalisis daya dukung dan daya tampung LPm = LW – (LKL+LKRB)
lahan pengembangan perumahan dan pemukiman LW = Luas wilayah
penduduk Provinsi Banten. LKL = Luas kawasan lindung
LKRB =Luas kawasan rawan bencana
DDPm > 1 : mampu menampung penduduk
METODOLOGI untuk bermukim
DDPm= 1 : terjadi keseimbangan antara
Penelitian yang digunakan melalui penduduk yang bermukim (membangun rumah)
pendekatan studi kasus (case study approach) dengan luas wilayah yang ada
yaitu keseluruhan kabupaten/kota yang ada di DDPm < 1 : tidak mampu menampung penduduk
wilayah Provinsi Banten. Rancangan penelitian untuk bermukim (membangun rumah) dalam
yaitu penelitian eksplanatori. Dimana pada wilayah tersebut.
penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis hubunganhubungan Analisa kemampuan lahan dan analisis
antara satu variabel dengan variabel lainnya atau Daya Tampung Perumahan dan Kawasan
bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel Permukiman menggunakan aplikasi ArcGis.
lainnya (Sugiyono. 2014).

Penelitian ini dilakukan pada bulan


Agustus sampai November 2017 di Provinsi HASIL DAN PEMBAHASAN
Banten. Jenis data pada penelitian ini berupa data
primer dan data sekunder. Analisis Daya Dukung
Metode pengumpulan data dan informasi Daya dukung merupakan indikasi
melalui: 1) studi literature dan survei sekunder, kemampuan mendukung penggunaan tertentu,
2) pengamatan langsung melalui survey sedangkan daya tampung adalah indikasi
lapangan; 3) wawancara mendalam (in-depth toleransi mendukung perubahan penggunaan
interview); 4. FGD

Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Lahan Pengembangan 26


Perumahan dan Pemukiman Provinsi Banten (Ernamaiyanti(1), Mega Yunanda(2))
Jurnal Teknik Sipil UNPAL Vol 9, No 1, Mei 2019 ISSN.2089-2942

tertentu (atau pengelolaan tertentu) pada unit Tabel 1. Daya Dukung Pemukiman Provinsi
spasial tertentu. Banten Tahun 2030

Analisis daya dukung (carrying capacity NO KABUPATEN/ DDPM KETERANGAN


ratio) merupakan suatu alat perencanaan KOTA
pembangunan yang memberikan gambaran 1. Kabupaten 49,465 Mampu
hubungan antara penduduk, penggunaan lahan Pandeglang menampung
dan lingkungan. Dari semua hal tersebut, analisis penduduk untuk
daya dukung dapat memberikan informasi yang bermukim
diperlukan dalam menilai tingkat kemampuan 2. Kabupaten 24,598 Mampu
lahan dalam mendukung segala aktivitas manusia Lebak menampung
yang ada di wilayah yang bersangkutan. penduduk untuk
Penentuan daya dukung dan daya bermukim
tampung lingkungan hidup merupakan instrumen 3. Kabupaten 20,439 Mampu
yang menjelaskan proses/cara kajian ilmiah untuk Tangerang menampung
menentukan/mengetahui kemampuan suatu penduduk untuk
wilayah dalam mendukung kebutuhan hidup bermukim
manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena 4. Kabupaten 0,711 Tidak mampu
itu dalam penentuan daya dukung dan daya Serang menampung
tampung lingkungan hidup dilakukan melalui penduduk untuk
pendekatan indikatif berdasarkan unit analisis, bermukim
parameter, indikator dan tolok ukur pada masing- (membangun
masing unit analisis tersebut. Mengingat daya rumah di wilayah
dukung dan daya tampung bersifat dinamis dan tersebut)
kompleks dan sangat tergantung kepada 5. Kota Serang 9,067 Mampu
karakteristik geografi suatu wilayah, jumlah menampung
penduduk dan kondisi eksisting sumber daya penduduk untuk
alam di wilayahnya masing-masing.
bermukim
Daya dukung lahan merupakan salah satu 6. Kota Cilegon 1,451 Mampu
permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan menampung
rumah khususnya bagi MBR. Hal ini berkaitan penduduk untuk
dengan keterjangkauan daya beli masyarakat bermukim
untuk memenuhi kebutuhan papan dan 7. Kota Tangerang 0,443 Tidak mampu
keterbatasan lahan apalagi di perkotaan (Syarif. menampung
2011). penduduk untuk
bermukim
Dari hasil perhitungan didapat DDPm (membangun
Provinsi Banten di dapat 13.58 artinya DDPm rumah di wilayah
Provinsi Banten >1, maknanya Provinsi Banten
tersebut)
mampu menampung penduduk untuk bermukim
8. Kota Tangerang 2,484 Mampu
(membangun rumah) dalam wilayah tersebut
Selatan menampung
pada Tahun 2030. Daya dukung pemukiman
Provinsi Banten Tahun 2030 per Kabupaten/ penduduk untuk
Kota di sajikan Tabel di bawah ini. bermukim
Sumber: Hasil Analisis, 2017
DDPm > 1
Mampu menampung penduduk untuk bermukim

Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Lahan Pengembangan 27


Perumahan dan Pemukiman Provinsi Banten (Ernamaiyanti(1), Mega Yunanda(2))
Jurnal Teknik Sipil UNPAL Vol 9, No 1, Mei 2019 ISSN.2089-2942

Tabel di atas menjelaskan Proyeksi pada dengan kapasitas lingkungan hidup dan sumber
tahun 2030 Kabupaten Tangerang dan Kota daya, alokasi pemanfaatan ruang harus
Tangerang tidak mampu menampung penduduk mengindahkan kemampuan lahan.
untuk bermukim (membangun rumah).
Sedangkan untuk Kota Serang dan Kota Lahan menjadi salah satu unsur utama
Tangerang Selatan sudah harus memperhatikan dalam menunjang kelangsungan kehidupan sejak
DDDT dalam pembangunan rumah. manusia pertama kali menempati bumi. Lahan
berfungsi sebagai tempat manusia beraktivitas
Perkembangan kabupaten/kota yang untuk mempertahankan eksistensi. Aktivitas yang
tidak seimbang dengan ketersediaan lahan dan pertama kali dilakukan adalah pemanfaatan lahan
harga lahan yang tinggi dan peningkatan untuk perumahan dan pemukiman. Tabel berikut
kebutuhan rumah, menyebabkan penurunan daya melihatkan analisa kemampuan lahan Provinsi
dukung lahan. Menurut Prilia (2012), daya Banten.
dukung lahan dalam menunjang penyediaan
kebutuhan permukiman harus Tabel 2. Analisa kemampuan lahan Provinsi
mempertimbangkan kestabilan pondasi, drainase, Banten
ketersediaan air tanah, kerentanan bencana.

Analisa Kemampuan Lahan

Konsep dasar dari pembangunan yang


berkelanjutan yaitu konsep kebutuhan dan konsep
keterbatasan. Konsep pemenuhan kebutuhan
difokuskan untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia, sementara konsep keterbatasan adalah
ketersediaan dan kapsitas yang dimiliki
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sumber: Hasil Analisa, 2017
Agar pemanfaatan ruang di suatu wilayah sesuai
Tabel 2 di atas menjelaskan bahwa
kemampuan lahan di Provinsi Banten dengan
kemampuan pengembangan agak tinggi adalah
550.057,28 Ha, kemampuan pengembangan
sedang adalah 373.125,22 Ha dan kemampuan
pengembangan rendah adalah 2.463,87 Ha.
Kabupaten Serang merupakan Kabupaten
pertama yang mempunyai kemampuan
pengembangan agak tinggi yakni 85.235,64 Ha.
Sementara itu Kota Serang, Kota Tangerang,
Kota Tangerang Selaran dan Kabupaten
Tangerang tidak memiliki kemampuan lahan
yang rendah.

Daya dukung lahan dalam pemenuhan


kebutuhan rumah bagi MBR, terkait aspek
pengelolaan pasar tanah, pembangunan
infrastruktur dan peengembangan ekonomi
(Limbong, 2013). Hal ini dimaksudkan
penyediaan rumah didukung oleh kemampuan
daya dukung lahan, yang berpengaruh
diantaranya terhadap kegiatan ekonomi dimana
tanah tersebut berada akan menentukan
perkembangan harga pasar dan harga rumah itu
sendiri.

Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Lahan Pengembangan 28


Perumahan dan Pemukiman Provinsi Banten (Ernamaiyanti(1), Mega Yunanda(2))
Jurnal Teknik Sipil UNPAL Vol 9, No 1, Mei 2019 ISSN.2089-2942

Gambar 1. Peta analisa kemampuan lahan Provinsi Banten

Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Lahan Pengembangan 29


Perumahan dan Pemukiman Provinsi Banten (Ernamaiyanti(1), Mega Yunanda(2))
Jurnal Teknik Sipil UNPAL Vol 9, No 1, Mei 2019 ISSN.2089-2942

Berdasarkan hasil analisis menggunakan Tabel 4. Luas Kawasan Perkotaan (Ha)


aplikasi ArcGis, daya tampung lahan di Provinsi
Banten lebih besar dari pada kebutuhan lahan KABUPATEN/KO KAWASAN JUMLAH
untuk perumahan hingga tahun rencana. TA PERKOTAAN (HA)
Kabupaten/kota yang memiliki daya tampung (HA)
terbesar adalah Kabupaten Lebak yaitu Kota Cilegon 9.658,01 9.658,01
327.875,4708 Ha, kemudian daya tampung Kota Serang 17.776,54 17.776,54
terbesar kedua adalah Kabupaten Pandeglang Kota Tangerang 16.150,14 16.150,14
yaitu 274.808,6855 Ha. Sedangkan kabupaten Kota Tangerang 16.074,99 16.074,99
atau kota yang memiliki daya tampung paling Selatan
rendah adalah Kabupaten Tangerang yaitu Lebak 14.594,61 14.594,61
dengan luas 144.967,9786 Ha. Untuk lebih Pandeglang 22.520,60 22.520,60
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Serang 33.329,12 33.329,12
Tangerang 46.715,93 46.715,93
Tabel 3. Daya Tampung Perumahan dan
PROVINSI 176.819,94 176.819,94
Kawasan Permukiman
BANTEN
Sumber: Analisis, 2017

Hasil perhitungan dengan menggunakan


data spasial berbasis sistem informasi geografis,
terlihat bahwa RTRW Banten 2030 untuk alokasi
lahan kawasan permukiman-perkotaan terbesar
terdapat di Kabupaten Tangerang dengan
komposisi sebesar 26%, disusul oleh Kabupaten
Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kota
Sumber:Hasil Analisis, 2017 Tangerang Selatan serta Kota Tangerang. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2
dibawah ini.
Arah Pengembangan Perumahan dan
Permukiman
Berdasarkan peta rencana pola ruang
RTRW Provinsi Banten Tahun 2030 dapat
diketahui luas kawasan pengembangan untuk
perumahan dan kawasan pemukiman di Provinsi
Banten adalah 176.819.94 hektar. Kawasan
pengembangan ini tersebar diseluruh kabupaten
dan kota yang ada di Provinsi Banten.
Kabupaten/kota yang memiliki areal
pengembangan terluas terdapat di Kabupaten
Tangerang (46.715,93 hektar), Kabupaten Serang
(33.329,12 Hektar) dan Pandeglang (22.520,60 Gambar 2. Luas Lahan Permukiman Perkotaan
hektar). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Berdasarkan GIS pada RTRW Provinsi Banten
tabel berikut ini. 2030

Apabila mencermati ketersediaan lahan


permukiman yang dialokasikan pada tahun 2030
sesuai RTRW Banten, maka beberapa kota harus
mulai mengembangkan permukiman di wilayah
sekitarnya dan atau mengembangkan
permukiman dengan konsep vertikal seperti Kota
Tangerang Selatan dan Kota Tangerang. Dua
kota ini harus mulai mengembangkan dan
menyiapkan lahan permukiman berbasis vertikal.
Lihat grafik dibawah ini.

Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Lahan Pengembangan 30


Perumahan dan Pemukiman Provinsi Banten (Ernamaiyanti(1), Mega Yunanda(2))
Jurnal Teknik Sipil UNPAL Vol 9, No 1, Mei 2019 ISSN.2089-2942

DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2016. Banten dalam Angka. Badan Pusat
Statistik. Banten

Limbong, B. 2013. Bank Tanah. Pustaka


Margareta. Jakarta.

Nurmadi, A. 2006. Manajemen Perkotaan: Aktor,


Organisasi, Pengelolaan Daerah
Perkotaan dan Metropolitan di Indonesia.
Sinergi Publishing. Yogyakarta
Gambar 3. Ketersediaan Lahan Permukiman
Pada Tahun 2030 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 17 Tahun 2009. Pedoman
Namun, dari sisi ketersediaan skala
Penentuan Daya Dukung Lingkungan
wilayah provinsi dinyatakan bahwa alokasi lahan
Hidup dalam Penataan Ruang Wilayah.
untuk kawasan perkotaan-permukiman masih
cukup besar dibandingkan dengan luas lahan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2
yang dibutuhkan untuk pengembangan hunian Tahun 2011
berimbang, ada ketersediaan sebesar 60.000 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
hektar tersebar di semua kabupaten, kecuali dua Provinsi Banten Tahun 2010-2030
kota yang telah disebutkan.
Prilia, A. 2012. Pengaruh Kesesuaian Lahan
Ada enam sektor yang saling untuk Permukiman terhadap Daya
berhubungan dalam pemenuhan kebutuhan Dukung Lahan. Jurnal Universitas
rumah di perkotaan yang harus ditangani Taruma Negara. 5 (5):1-10
pemerintah yaitu daya dukung lahan,
infrastruktur, lingkungan, fasilitas umum, RP3KP. 2017. RP3KP Provinsi Banten. Dinas
fasilitas sosial dan pembangunan ekonomi Perumahan dan Pemukiman Provinsi
(Nurmadi. 2006). Banten. Serang

Syarif, Koto Zulfi. 2011 Politik Pembangunan


KESIMPULAN Perumahan Rakyat di Era Reformasi.
Provinsi Banten mampu menampung Housing and Urban Development
penduduk untuk bermukim (membangun rumah) Institute (HUD). Jakarta
dalam wilayah tersebut pada Tahun 2030.
Kemampuan lahan di Provinsi Banten dengan
kemampuan pengembangan agak tinggi adalah
550.057,28 Ha, kemampuan pengembangan
sedang adalah 373.125,22 Ha dan kemampuan
pengembangan rendah adalah 2.463,87 Ha. Hasil
analisis menggunakan aplikasi ArcGis, daya
tampung lahan di Provinsi Banten lebih besar
dari pada kebutuhan lahan untuk perumahan
hingga tahun rencana. Beberapa kota di Provinsi
Banten hingga tahun 2030 harus mulai
mengembangkan permukiman di wilayah
sekitarnya dan atau mengembangkan
permukiman dengan konsep vertikal seperti Kota
Tangerang Selatan dan Kota Tangerang.

Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Lahan Pengembangan 31


Perumahan dan Pemukiman Provinsi Banten (Ernamaiyanti(1), Mega Yunanda(2))

Anda mungkin juga menyukai