Anda di halaman 1dari 4

TUGAS GEOGRAFI

“ TATA RUANG ”

KELOMPOK 2
Anggota :
1. PURWI LESTARI ( KETUA )
2. ADITYA PRAYUDHA
3. ANNISA OCTARIA S
4. M. FAREAL
5. DINDA SILVANI PUTRI
6. FATUR ATTATUR

SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDARLAMPUNGTAHUN AJARAN 2022/2023


MASALAH JAKARTA TERKAIT TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP

1.BANJIR

Sekitar 40 pesen dari luasan DKI jakarta merupakan dataran rendah yang ketinggianya dibawah muka air
laut pasang 1 sampai dengan 1,5 meter dan lahan tersebut baru 11.500 hektar yang dilayani oleh
porder.akibatnya adanya sampah dan bangunan liar di sepanjang sungai, menyebabkan bencana banjir
dari tahun ke tahun.

Selain itu pembangunan yang sangat pesat di jabotabek dan terjadinya perubahan tata guna lahan di
hulu sungai, yang menjadi penyebab penambahan debit air pada musim penghujan yang melebihi batas
maksimum,pada tahun 2013 total area perendam seluas 5 ha.

Penyebab utama banjir dapat dikelompokan dalam 3 sumber yaitu :

1.kawasan hulu jakarta

2.lokal jakarta

3.akibatnya fluktulasi debit sungai ciliwung sangat besar

2. KEMACETAN

Kemacetan menjadi keseharian penduduk jakarta,bahkan jakarta diberi gelar sebagai kota termacet di
dunia.tingkat kemacetan ini semakin diperparah dengan kondisi penambahan panjang jalan hanya 0,01
per tahun ,sementara pertambahan kendaraan mencapai 11 persen per tahun.

Faktor penyebab terjadi kemacetan :

1.bangkitan lalu lintas dipincu oleh banyaknya penduduk baik penduduk lokal jakarta maupun
pendatang,masih buruknya kondisin layanan transportasi publik, tata ruang jakarta yang tidak optimal

2.kapisitas jalan rasio pertambahan infrastruktur jalan sangat rendah dibandingkan pertamabahan
kendaraan sehingga daya tumpang jalan terlampaui, rekayasa lalu lintas yang belum
optimal,pemanfataan badan jalan oleh berbagai kegiatan

3.perilaku manusia/pengguna .tingkat disiplin pengguna jalan masih sangat rendah

3. TATA RUANG

Berdasar skenario RPJMN 2015-2019.Penataan ruang telah memasuki tahap pemanfataan ruang dan
pengendalian pemanfataan ruang.dengan demikian,sudah seharusnya seluruh rencana tata ruang telah
terselesaikan.namun,saat ini rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau pulau kecil masih dalam tahap
penyelesaian.tata ruang yang berdampak pada meningkatnya bangkitan
lalulintas ,kemacetan,banjir,pengendalian pemanfataan tata ruang menjdi suatu keniscyaan.

SOLUSI / PENANGULANGAN

1.banjir
Tanpa banyak di sadari, sebenarnya upaya penanggulangan banjir dapat dimulai dari rumah masing
masing. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi sebanyak mungkin volume air hujan
yang mengalir ke saluran air maupun sungai. Upaya ini dapat dilakukan melalui

1. Pembuatan sumur resapan


Sumur resapan adalah sistem resapan buatan yang berfungsi sebagai penampungan air hujan,
dapat berupa sumur, parit atau taman resapan
2. Pembuatan lubang resapan biopori (lrb)
Manfaat lrb adalah untuk meningkatkan laju peresapan air hujan ke dalam tanah, sehingga tidak
terbuang percuma mengalir dipermukaan yang dapat menyebabkan banjir di musim hujan dan
kekeringan di musim kemarau, serta menghindari terjadinya genangan yang menyebabkan
merebaknya penyakit yang dibawa oleh nyamuk, seperti demam berdarah dengue dan malaria

2.kemacetan

Pada dasarnya solusi penanganan kemacetan bersifat menyeluruh. Penggunaan istilah kemacetan hanya
untuk memudahkan menggambarkan masalah transportasi di jakarta. Memperhatikan faktor penyebab
kemacetan, beberapa solusi yang ditawarkan diantaranya adalah

1. Pengalihan lalu lintas mencakup


2. Meratakan distribusi volume lalu lintas
3. Penambahan luas jalan (dilakukan secara terbatas)
4. Optimalisasi kapasitas jalan
5. Penegakan hukum
6. Pengurangan bangkitan lalilintas

3.tata ruang

Penyelesaian peninjauan kembali RTR jabodetabekjur seyogyanya dapat diselesaikan bersamaan dengan
penyelesaian RZWP3K provinsi DKI jakarta. Dengan demikian keseluruhan dokumen RTR DKI jakata telah
lengkap dan pengendalian pemanfaatan ruang dapat dilaksanakan dengan optimal.

Selain itu, untuk mengefektifkan pengendalian tata ruang jabodetabekjur, dipandang perlu dibentuk
sebuah sebuah unit pengendali yang bersifat lintas daerah. Kewenanganya setidaknya mencakup
koordinasi pengelolaan transportasi terpadu jabodetabekjur, dan pengelolaan s.mber daya air DAS di
jabodetabekjur.

Memasuki tahap pengendalian pemanfaatan ruang saat ini, di perlukan terbangunnya sistem informasi
tata ruang yang sampai tingkat kelurahan untuk memudahkan pengendalian pemenfaatan ruang. Selain
itu, juga meningkatykan transpararasi dan akuntabilitas penantaan ruang.

PENUTUP
Dalam penanganan masalah kota jakarta, aspek tata ruang dan lingkungan hidup terlihat sangat terkait
satu dengan yang lain. Penataan ruang menjadi faktor pendukung faktor penanganan masalah
lingkungan hidup. Dengan demikian, pengendalian pemanfaataan ruang menjadi keniscayaan dalam
pengaanan masalah lingkungab hidup di DKI jakarta.

Secara umum, fokus bahasan masalah jakarta terkait tata ruang dan lingkungan hidup mencakup (i)
lingkup penanganan baik nasional, regional dan lokal; (ii) banjir; (iii) kemacetan; (iv) pencemaran sungai;
(v) perubahan iklim. Solusi struktural lebih bersifat kegiatan fisik yang sebagian besar telah dilaksanakan
seperti pembangunan waduk, rehabilitas situ, pembangunan polder dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai