KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
1.1 Umum........................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................8
BAB III..................................................................................................................39
3.1 Kesimpulan..............................................................................................39
3.2 Saran........................................................................................................39
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Sehingga rahmat dan
hidayah-Nya maka saya dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Drainase
Perkotaan ini dengan sebaik-baiknya, dan tepat dengan batas waktu yang telah
diberikan pada saya untuk menyelesaikan tugas ini. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tugas ini merupakan tugas besar pada Mata Kuliah Drainase Perkotaan
Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi Indonesia ( ST-
INTEN ). Disamping itu juga tugas besar ini diharapkan dapat membantu
mahasiswa untuk lebih memahami tetntang Mata Kuliah Drainase Perkotaan, serta
mengetahui secara langsung proses-proses atau prosedur perhitungan dalam
pendesainan saluran drainase dan pemanfaatannya seefisien mungkin.
Ucapan terima kasih yang sebesar - besarnya saya sampaikan kepada Ibu
Ernawati., ST., MPSDA selaku pembimbing dan dosen Mata Kuliah Drainase
Perkotaan dalam merencanakan tugas ini.
Saya menyadari bahwa tugas yang telah saya selesaikan ini tidak luput dari
segala kekurangan kehilafan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang sifatnya membangun. Walaupun demikian tugas yang saya
selesaikan ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkannya.
Demikianlah tugas ini penyusun buat dengan menyadari sepenuhnya bahwa
tugas ini masih sangat jauh untuk dikatakan sempurna.
Penyusun
1.1 Umum
Pertumbuhan kota dan perkembangan sektor lainnya menimbulkan dampak
yang cukup besar pada siklus hidrologi, sehingga berpengaruh besar terhadap
sistem drainase. Perkembangan kawasan hujan disinyalir sebagai penyebab banjir
dan genangan di lingkungan sekitarnya. Hal tersebut disebabkan karena adanya
perkembangan urbanisasi, menyebabkan adanya perubahan tata guna lahan.
Sedangkan siklus hidrologi sangat dipengaruhi oleh tata guna lahan. Oleh karena
itu setiap perkembangan kota harus diikuti dengan perubahan sistem drainase.
Tidak cukup hanya pada lokasi yang dikembangkan, melainkan harus meliputi
daerah sekitarnya.
Jaringan saluran drainase perkotaan meliputi alur air, baik alur alam maupu
alur buatan yang hulunya terletak di kota dan bermuara di sungai yang melewati
kota atau ke laut di tepi kota.
Drainase perkotaan melayani pembuangan kelebihan air pada suatu kota,
mengalirkannya melalui muka tanah (surface drainage) atau bawah muka tanah
( sub surface drainage). Drainase perkotaan harus terpadu dengan sanitasi,
sampah, pengendalian banjir kota dan lain-lain.
Sx =
√ ∑ ( Xi− Xa)² =
n−1 √ 5282,90
10−1
= 24,23 mm
Dimana :
Xi = Besarnya curah hujanpada pengamatan (mm)
Xa = Curah hujan pengamatan rata-rata (mm)
n = Banyaknya tahun pengamatan
Tabel 2.3 Perhitungan intensitas curah hujan periode ulang 5th – 100th
X t (menit)
P.U
(mm/hari) 5 10 20 30 40 60 80 120
5 127,71 1532,53 766,26 383,13 255,42 191,57 127,71 95,78 63,86
10 146,87 1762,46 881,23 440,61 293,74 220,31 146,87 110,15 73,44
25 171,08 2053,01 1026,50 513,25 342,17 256,63 171,08 128,31 85,54
50 188,99 2267,94 1133,97 566,98 377,99 283,49 188,99 141,75 94,50
100 206,83 2481,95 1240,97 620,49 413,66 310,24 206,83 155,12 103,41
a 5929,75
Rumus Talbot : I = I=
t+b t +0,00
( ∑ I . t ) . ( ∑I ² ) −( ∑ I 2 . t ) . ( ∑ I )
a =
N . (∑ I ² ) − ( ∑ I ) . (∑ I )
( 47437,99 ) . ( 1924748,55 ) −( 15676353,53 ) . ( 2643,68 )
= = 5929,75
8. ( 1924748,55 ) −( 2643,68 ) . ( 2643,68 )
( ∑ I . t ) . ( ∑I )−N . ( ∑ I 2 . t )
b =
N . ( ∑ I ² )− ( ∑ I ) . ( ∑ I )
( 47437,99 ) . ( 2643,68 )−8. ( 15676353,53 )
= = 0,00
8. (1924748,55 )−( 2643,68 ) . ( 2643,68 )
a 7662,64
Rumus Talbot : I = I=
t+b t +0,00
( ∑ I . t ) . ( ∑I ² ) −( ∑ I 2 . t ) . ( ∑ I )
a =
N . (∑ I ² ) − ( ∑ I ) . (∑ I )
( 61301,14 ) . (3214093,82 )− ( 26177586,18 ) . ( 3416,26 )
= = 7662,64
8. ( 3214093,82 )− (3416,26 ) . ( 3416,26 )
( ∑ I . t ) . ( ∑I )−N . ( ∑ I 2 . t )
b =
N . ( ∑ I ² )− ( ∑ I ) . ( ∑ I )
( 61301,14 ) . (3416,26 )−8. ( 26177586,18 )
= = 0,00
8. ( 3214093,82 )−( 3416,26 ) . ( 3416,26 )
a 8812,29
Rumus Talbot : I = I=
t+b t +0,00
( ∑ I . t ) . ( ∑I ² ) −( ∑ I 2 . t ) . ( ∑ I )
a =
N . (∑ I ² ) − ( ∑ I ) . (∑ I )
( 70498,33 ) . ( 4250883,28 ) −( 34621846,66 ) . ( 3928,81 )
= = 8812,29
8. ( 4250883,28 )−( 3928,81 ) . ( 3928,81 )
( ∑ I . t ) . ( ∑I )−N . ( ∑ I 2 . t )
b =
N . ( ∑ I ² )−( ∑ I ) . ( ∑ I )
( 70498,33 ) . ( 3928,81 )−8. ( 34621846,66 )
= = 0,00
8. ( 4250883,28 )−( 3928,81 ) . ( 3928,81 )
2000.00
1800.00
1600.00
1400.00
1200.00
I (mm/jam)
1000.00
800.00
600.00
400.00
200.00
0.00
0 20 40 60 80 100 120 140
t (menit)
a 10265,04
Rumus Talbot : I = I=
t+b t +0,00
( ∑ I . t ) . ( ∑I ² ) −( ∑ I 2 . t ) . ( ∑ I )
a =
N . (∑ I ² ) − ( ∑ I ) . (∑ I )
( 82120,35 ) . ( 5767971,72 )−( 46977961,83 ) . ( 4576,50 )
= = 10265,04
8. ( 5767971,72 )−( 4576,50 ) . ( 4576,50 )
( ∑ I . t ) . ( ∑I )−N . ( ∑ I 2 . t )
b =
N . ( ∑ I ² )−( ∑ I ) . ( ∑ I )
( 82120,35 ) . ( 4576,50 )−8. ( 46977961,83 )
= = 0,00
8. (5767971,72 ) −( 4576,50 ) . ( 4576,50 )
a 11339,68
Rumus Talbot : I = I=
t+b t +0,00
( ∑ I . t ) . ( ∑I ² ) −( ∑ I 2 . t ) . ( ∑ I )
a =
N . (∑ I ² ) − ( ∑ I ) . (∑ I )
( 90717,46 ) . ( 7038876,07 )−( 57329000,19 ) . ( 5055,61 )
= = 11339,68
8. ( 7038876,07 )−( 5055,61 ) . ( 5055,61 )
( ∑ I . t ) . ( ∑I )−N . ( ∑ I 2 . t )
b =
N . ( ∑ I ² )− ( ∑ I ) . ( ∑ I )
( 90717,46 ) . ( 7038876,07 )−8. ( 57329000,19 )
= = 0,00
8. ( 7038876,07 )−( 5055,61 ) . ( 5055,61 )
a 12409,73
Rumus Talbot : I = I=
t+b t +0,00
( ∑ I . t ) . ( ∑I ² ) −( ∑ I 2 . t ) . ( ∑ I )
a =
N . (∑ I ² ) − ( ∑ I ) . (∑ I )
( 99277,84 ) .(8429971,81)−( 68658952,17 ) . (5532,67 )
= = 12409,73
8. ( 8429971,81 )−( 5532,67 ) . ( 5532,67 )
( ∑ I . t ) . ( ∑I )−N . ( ∑ I 2 . t )
b =
N . ( ∑ I ² )− ( ∑ I ) . ( ∑ I )
( 99277,84 ) . ( 5532,67 )−8. ( 68658952,17 )
= = 0,00
8. ( 8429971,81 )−( 5532,67 ) . (5532,67 )
+10,00
Ld = 500 m
Ld = 50 m
12,00−11,80
Kemiringan saluran = = 0,004
50
Gambar potongan melintang segmen 1 : (Tanpa Skala)
Ruas 1 kiri
[ ]
0,167
2 nd
tof = x 3,28 x Lo x
3 √s
[ ]
0,167
2 0,013
tof1 = x 3,28 x 18 x = 1,418 menit
3 √ 0,04
[ ]
0,167
2 0,013
tof2 = x 3,28 x 1,5 x = 0,936 menit
3 √ 0,04
[ ]
0,167
2 0,200
tof3 = x 3,28 x 21,1 x = 2,298 menit
3 √ 0,04
V = 0,8 m/detik, Ld segmen 1 = 50 m
Maka : tc1 = tof1 + tof2 = 1,418 + 0,936 = 2,354 menit
tc1 > tof3 → diambil tc1 = 2,354 menit
hasil penjumlahan tof1 dan tof2 kemudian dibandingkan dengan tof
3, pilih yang terbesar diantara keduanya, didapat :
tof terbesar kiri = 2,354 menit
Ld 50
tdf = = = 1,042
60 x V 60 x 0,8
[ ]
0,167
2 nd
tof = x 3,28 x Lo x
3 √s
[ ]
0,167
2 0,013
tof1 = x 3,28 x 18 x = 1,418 menit
3 √ 0,04
[ ]
0,167
2 0,013
tof2 = x 3,28 x 1,5 x = 0,936 menit
3 √ 0,04
[ ]
0,167
2 0,200
tof3 = x 3,28 x 25,3 x = 2,369 menit
3 √ 0,04
V = 0,8 m/detik, Ld segmen 1 = 50 m
Maka : tc1 = tof1 + tof2 = 1,418 + 0,936 = 2,354 menit
tc1 < tof3 → diambil tof3 = 2,369 menit
hasil penjumlahan tof1 dan tof2 kemudian dibandingkan dengan tof
3, pilih yang terbesar diantara keduanya, didapat :
tof terbesar kiri = 2,369 menit
Ld 50
tdf = = = 1,042
60 x V 60 x 0,8
tc = tof terbesar + tdf = 2,369 + 1,042 = 3,411 menit
2. Segmen 2
+11,55
Ld = 62,5 m
11,80−11,55
Kemiringan saluran = = 0,004
62,5
Gambar potongan melintang segmen 1 : (Tanpa Skala)
Ruas 1 kiri
[ ]
0,167
2 nd
tof = x 3,28 x Lo x
3 √s
[ ]
0,167
2 0,013
tof1 = x 3,28 x 18 x = 1,418 menit
3 √ 0,04
[ ]
0,167
2 0,013
tof2 = x 3,28 x 1,5 x = 0,936 menit
3 √ 0,04
[ ]
0,167
2 0,200
tof3 = x 3,28 x 24 x = 2,348 menit
3 √0,04
V = 0,8 m/detik, Ld segmen 1 = 62,5 m
Maka : tc1 = tof1 + tof2 = 1,418 + 0,936 = 2,354 menit
tc1 > tof3 → diambil tc1 = 2,354 menit
hasil penjumlahan tof1 dan tof2 kemudian dibandingkan dengan tof
3, pilih yang terbesar diantara keduanya, didapat :
tof terbesar kiri = 2,354 menit
Ld 62,5
tdf = = = 1,302
60 x V 60 x 0,8
tc = tof terbesar + tdf = 2,354 + 1,302 = 3,656 menit
Ruas 1 kanan
[ ]
0,167
2 nd
tof = x 3,28 x Lo x
3 √s
[ ]
0,167
2 0,013
tof1 = x 3,28 x 18 x = 1,418 menit
3 √ 0,04
[ ]
0,167
2 0,013
tof2 = x 3,28 x 1,5 x = 0,936 menit
3 √ 0,04
+10,50
Ld = 262,5 m
11,55−10,50
Kemiringan saluran = = 0,004
262,5
Gambar potongan melintang segmen 1 : (Tanpa Skala)
Ruas 1 kiri
[ ]
0,167
2 nd
tof = x 3,28 x Lo x
3 √s
[ ]
0,167
2 0,013
tof1 = x 3,28 x 18 x = 1,418 menit
3 √ 0,04
[ ]
0,167
2 0,200
tof3 = x 3,28 x 27,5 x = 2,402 menit
3 √ 0,04
V = 0,8 m/detik, Ld segmen 1 = 262,5 m
Maka : tc1 = tof1 + tof2 = 1,418 + 0,936 = 2,354 menit
tc1 < tof3 → diambil tof3 = 2,402 menit
hasil penjumlahan tof1 dan tof2 kemudian dibandingkan dengan tof
3, pilih yang terbesar diantara keduanya, didapat :
tof terbesar kiri = 2,402 menit
Ld 262,5
tdf = = = 5,469
60 x V 60 x 0,8
tc = tof terbesar + tdf = 2,402 + 5,469 = 7,871 menit
Ruas 1 kanan
[ ]
0,167
2 nd
tof = x 3,28 x Lo x
3 √s
[ ]
0,167
2 0,013
tof1 = x 3,28 x 18 x = 1,418 menit
3 √ 0,04
[ ]
0,167
2 0,013
tof2 = x 3,28 x 1,5 x = 0,936 menit
3 √ 0,04
[ ]
0,167
2 0,200
tof3 = x 3,28 x 37,7 x = 2,532 menit
3 √ 0,04
V = 0,8 m/detik, Ld segmen 1 = 262,5 m
Maka : tc1 = tof1 + tof2 = 1,418 + 0,936 = 2,354 menit
tc1 < tof3 → diambil tof3 = 2,532 menit
hasil penjumlahan tof1 dan tof2 kemudian dibandingkan dengan tof
3, pilih yang terbesar diantara keduanya, didapat :
tof terbesar kiri = 2,532 menit
Ld 262,5
tdf = = = 5,469
60 x V 60 x 0,8
tc = tof terbesar + tdf = 2,532 + 5,469 = 8,001 menit
4. Segmen 3
Ld = 125 m
10,50−10,00
Kemiringan saluran = = 0,004
125
Gambar potongan melintang segmen 1 : (Tanpa Skala)
13 m 1,5 m 18 m 18 m 1,5 m 40 m
Ruas 1 kiri
[ ]
0,167
2 nd
tof = x 3,28 x Lo x
3 √s
[ ]
0,167
2 0,013
tof1 = x 3,28 x 18 x = 1,418 menit
3 √ 0,04
[ ]
0,167
2 0,013
tof2 = x 3,28 x 1,5 x = 0,936 menit
3 √ 0,04
[ ]
0,167
2 0,200
tof3 = x 3,28 x 13 x = 2,120 menit
3 √ 0,04
V = 0,8 m/detik, Ld segmen 1 = 262,5 m
Maka : tc1 = tof1 + tof2 = 1,418 + 0,936 = 2,354 menit
tc1 > tof3 → diambil tc1 = 2,354 menit
hasil penjumlahan tof1 dan tof2 kemudian dibandingkan dengan tof
3, pilih yang terbesar diantara keduanya, didapat :
tof terbesar kiri = 2,354 menit
Ld 125
tdf = = = 2,604
60 x V 60 x 0,8
tc = tof terbesar + tdf = 2,354 + 2,604 = 4,958 menit
[ ]
0,167
2 nd
tof = x 3,28 x Lo x
3 √s
[ ]
0,167
2 0,013
tof1 = x 3,28 x 18 x = 1,418 menit
3 √ 0,04
[ ]
0,167
2 0,013
tof2 = x 3,28 x 1,5 x = 0,936 menit
3 √ 0,04
[ ]
0,167
2 0,200
tof3 = x 3,28 x 40 x = 2,557 menit
3 √0,04
V = 0,8 m/detik, Ld segmen 1 = 262,5 m
Maka : tc1 = tof1 + tof2 = 1,418 + 0,936 = 2,354 menit
tc1 < tof3 → diambil tof3 = 2,557 menit
hasil penjumlahan tof1 dan tof2 kemudian dibandingkan dengan tof
3, pilih yang terbesar diantara keduanya, didapat :
tof terbesar kiri = 2,557 menit
Ld 125
tdf = = = 2,604
60 x V 60 x 0,8
tc = tof terbesar + tdf = 2,557 + 2,604 = 5,162 menit
Tabel 2.17 Perhitungan tof, tdf dan tc masing-masing segmen
Dimana :
Contoh perhitungan
Segmen 1
R = 146,87 mm
Ruas kiri
tc = 0,0566 jam
( )
2 /3
146,87 24
I= x = 345,414 mm/jam
24 0,0566
Ruas kiri
tc = 0,0568 jam
( )
2 /3
146,87 24
I= x = 344,410 mm/jam
24 0,0568
Contoh perhitungan
Segmen 1
Ruas kiri
A = 1055 m2
C = 0,8
1
Q= x 0,8 x 345,414 x 1055 = 0,0810 m3/dtk
3,6 x 106
Ruas kanan
A = 1265 m2
C = 0,8
1
Q= x 0,8 x 344,410 x 1055 = 0,0968 m3/dtk
3,6 x 106
Untuk selanjutnya perhitungan ditebelkan
F= 0
.4
0 1m
5
.7
0 2m
y= 5
.3
0 1m
b = 0.319 m
Ruas kanan
b y A P V Qhit Qrenc
R S n 1/n
(m) (m) (m²) (m) (m/dtk) (m³/dtk) (m³/dtk)
0,341 0,375 0,128 1,091 0,117 0,004 0,020 50,000 0,757 0,097 0,097
y= 7
.3
0 5m
b = 0.341 m
Segmen 2
Ruas kiri
b y A P V Qhit Qrenc
R S n 1/n
(m) (m) (m²) (m) (m/dtk) (m /dtk) (m³/dtk)
³
0,358 0,394 0,141 1,146 0,123 0,004 0,020 50,000 0,782 0,110 0,110
y= 9
.3
0 4m
b = 0.358 m
=
F0 5
.44m
0
.9
0 5m
y= 5
.4
0 1m
b = 0.410 m
Segmen 3
Ruas kiri
b y A P V Qhit Qrenc
R S n 1/n
(m) (m) (m²) (m) (m/dtk) (m /dtk) (m³/dtk)
³
0,531 0,584 0,310 1,699 0,183 0,004 0,020 50,000 1,018 0,316 0,316
y= 8
.5
0 4m
b = 0.531 m
Ruas kanan
b y A P V Qhit Qrenc
R S n 1/n
(m) (m) (m²) (m) (m/dtk) (m³/dtk) (m³/dtk)
0,596 0,656 0,391 1,907 0,205 0,004 0,020 50,000 1,099 0,429 0,429
y= 5
.6
0 6m
b = 0.596 m
F = 0.414 m
0.789 m
y = 0.375 m
b = 0.341 m
Ruas kanan
b y A P V Qhit Qrenc
R S n 1/n
(m) (m) (m²) (m) (m/dtk) (m³/dtk) (m³/dtk)
0,514 0,566 0,291 1,645 0,177 0,004 0,020 50,000 0,996 0,290 0,290
y= 6
.5
0 6m
b = 0.514 m
d=0.633m
Ruas kanan
r d A P V Qhit Qrenc
R S n 1/n
(m) (m) (m²) (m) (m/dtk) (m /dtk) (m³/dtk)
³
0,474 0,758 0,563 2,379 0,237 0,004 0,014 71,429 1,729 0,974 0,974
d=0.758m
0,319 m 0,341 m
21,1 m 1,5 m 18 m 18 m 1,5 m 25,3 m
0,358 m 0,410 m
0,531 m 0,596 m
27,5 m 1,5 m 18 m 18 m 1,5 m 37,7 m
0,341 m 0,514 m
13 m 1,5 m 18 m 18 m 1,5 m 40 m
3.2 Saran
Didalam penggunaan data curah hujan sebaiknay digunakan data curah
hujan menitan yang stasiun pengamatan hujannya dekat dengan daerah yang akan
direncanakan salurn drainasenya.
Dalam perencanaan drainase sangat diperlukan ketelitian sebab didalam
perencanaan saluran drainase apabila terjadi kesalahan dalam perencanaan
penampangnya akan mengakibatkan banjir apabila penampang tidak dapat
menampung debit yang ada dan sebaliknya, apabila terlalu besar akan berakibat
pemborosan.