Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

Penyusunan RDTR, Peraturan Zonasi dan KLHS Kecamatan Tampan FINAL

BAB II
21. TUJUAN PENATAAN KAWASAN PERENCANAAN
TUJUAN
PENATAAN
KAWASAN
PERENCANAA

2.1 Dasar Perumusan Tujuan


Perumusan Tujuan penataan Kawasan Perencanaan didasarkan pada :
1. Arahan Pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW Kota Pekanbaru
2014 - 2034;
2. Isu Strategis Kawasan Perencanaan, yang antara lain dapat berupa potensi,
masalah dan urgensi penanganan;
3. Karakteristik Wilayah Perencanaan

Sedangkan tujuan Penataan Kawasan Perencanaan dirumuskan dengan


mempertimbangkan :
1. Keseimbangan antara bagian wilayah kota;
2. Fungsi dan Peran WP;
3. Potensi investasi;
4. Kondisi Sosial dan Lingkungan Hidup;
5. Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan;
6. Prinsip-prinsip yang merupakan penjabaran dan tujuan tersebut.

14
LAPORAN
Penyusunan RDTR, Peraturan Zonasi dan KLHS Kecamatan Tampan FINAL

2.1.1 Arahan Pencapaian yang ditetapkan dalam RTRW Kota Pekanbaru


2014 - 2034

Arahan pencapaian yang ditetapkan dalam RTRW Kota Pekanbaru 2014 -


2034 meliputi : Strategi penataan, Arahan Pengembangan, dan Fungsi yang ada di
wilayah perencanaan sebagai pusat kota. Strategi penataan di wilayah perencanaan
adalah :
a. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sarana dan prasarana
kota yang terpadu dan merata.
b. mengembangkan sistem jaringan transportasi yang dapat mendukung
pengembangan sistem transportasi massal.
c. Mengoptimalkan dan mempertahankan fungsi dan keberadaan ruang
terbuka hijau (RTH) melalui peningkatkan Ruang Terbuka Hijau minimal
30% dari luas kota
d. mengendalikan perkembangan kawasan budidaya sesuai daya dukung
dan daya tampung lingkungan;
e. Pengembangan kawasan (perumahan, menata dan mengembangkan
kawasan perdagangan dan jasa, kawasan pelayanan umum)

2.1.2 Isu Strategis Kawasan Perencanaan

Berdasarkan visi dan misi Kota Pekanbaru, Kecamatan Tampan dijadikan


sebagai kawasan perdagangan dan jasa, perkantoran dan permukiman yang modern
dan berkelanjutan. Adapun isu strategis eksisting di Kecamatan Tampan adalah:

22.

2.1.2.1. Perkembangan Penduduk


Kecamatan Tampan merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar
yaitu sebesar 269.062 Jiwa. atau 25% dari total penduduk Kota Pekanbaru. Dari segi
pertumbuhan, Kecamatan Tampan adalah kecamatan dengan pertumbuhan tertinggi di
Kota Pekanbaru yaitu sebesar 7.76%, melebihi jauh diatas pertumbuhan Kota
Pekanbaru sebesar 2.78%. Maka dari itu sedini mungkin diperlukan adanya
perencanaan kawasan yang dapat menata dan mengatur perkembangan kawasan guna
mengantisipasi adanya efek negatif kedepannya.

15
LAPORAN
Penyusunan RDTR, Peraturan Zonasi dan KLHS Kecamatan Tampan FINAL

2.1.2.2. Permasalahan Sistem Drainase


Kondisi yang terjadi dilapangan terkait dengan sistem drainase kawasan
perencanaan adalah masih terdapat kawasan genangan atau banjir yang tersebar di tiap
kelurahan kawasan perencanaan. Hal ini di sebabkan oleh:

 Kondisi topografi Pekanbaru yang relatif datar menyebabkan sistem pengaliran air
hujan tidak dapat terjadi dengan baik.
 Minimnya saluran drainase dimana aliran tidak mencapai saluran primer atau
jaringan drainase yang terputus.
 Kondisi faktor alamiah saluran itu sendiri karena adanya penggerusan dan
terbawanya material saluran oleh aliran sehingga terjadi pendangkalan dan
sedimentasi yang menyebabkan penyempitan kapasitas saluran.
 Masih ada masyarakat membuang sampah sembarangan (kedalam saluran
drainase), sehingga saluran darinase menjadi tersumbat
 Penyempitan drainase akibat dari pengembangan perumahan dikawasan.
 Kapasitas saluran drainase yang ada lebih kecil dari debit banjir yang terjadi
 Tidak adanya program pemeliharaan saluran drainase secara rutin.

2.1.2.3. Persoalan Transportasi


Hampir setiap hari terjadi kemacetan pada saat peak hour di ruas-ruas utama
jalan di Kawasan Perencanaan Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Kemacetan ini
dipengaruhi pergerakan kendaraan dikawasan hanya terkonsentasi di jalan utama saja,
tanpa ada jalan alternative yang mendukung pergerakan kendaraan guna memecah
kosentrasi pergerakan aktivitas lalu lintas tersebut. Maka dibutuhkan pengembangan
infrastruktur jalan guna memecah arus pergerakan berupa peningkatan jalan lokal/
lingkungan menjadi Jalan kolektor dan pembangunan jalan kolektor baru sebagai salah
satu alternatif sirkulasi baru didalam kawasan perecanaan.

2.1.2.4. Permasalahan Persampahan

Sistem persampahan masih dikelola oleh masyarakat setempat hingga


pembuangan sampah mencapai TPS yang berada di Kelurahan Simpang Baru. Untuk
Kecamatan Tampan sendiri belum tersedia TPS (tempat pembuangan Sampah
sementara). Berdasarkan hasil analisis sebaiknya terdapat satu TPS. Penyediaan bak-
bak sampah disetiap bangunan masih sangat minim. Terkadang masyarakat membuang
sembarang dilahan yang masih kosong atau dipinggir jalan, bahkan disaluran drainase
terdapat sampah-sampah yang menyumbat aliran air drainase yang suatu saat bila

16
LAPORAN
Penyusunan RDTR, Peraturan Zonasi dan KLHS Kecamatan Tampan FINAL

dibiarkan akan membuat genangan atau banjir. Hal ini mengurangi estetika kawasan
serta kebersihan kawasan perencanaan.

2.1.2.5. Persoalan Sarana Ruang Terbuka Hijau/Taman

Belum tertata dengan baik sebaran fasilitas Ruang Terbuka Hijau. Penyediaan
lahan terbuka sangat kurang diperhatikan untuk setiap pengembang perumahan yang
berada di Kecamatan Tampan. masih minimnya sarana dana taman bermain bagi anak-
anak.
Selain ruang bermain anak-anak atau taman lingkungan permukiman, ruang
terbuka hijau di sempadan sungai belum tertata dengan baik. Untuk itu berdasarkan
peraturan RTH sepanjang sungai harus dijadikan ruang terbuka hijau yang tak dapat
diganggu fungsinya dan bisa berfungsi sebagai resapan air hujan.

2.1.2.6. Persoalan Utilitas


Penyediaan utilitas di Kecamatan Tampan, terutama utilitas air bersih. Belum
adanya saluran pipa jaringan air bersih kedalam Kecamatan Tampan. Hal ini sangat
perlu menjadi sorotan dikarenakan dengan pertambahan jumlah penduduk
dikhawatirkan akan terjadi penurunan air dangkal secara tidak terkendali, karena saat ini
semua penduduk di Kecamatan Tampan menggunakan air dangkal. Maka untuk itu
perencanaan jaringan pipa air bersih diharapkan dapat dibangun di Kecamatan
Tampan.

Selain jaringan air bersih, sistem air limbah masih dilakukan septiktank individual
belum ada tersedinya sistem jaringan air limbah komunal. Hal ini akan menyebabkan
pengurangan kualitas air dangkal yang mana air ini digunakan oleh masyarakat
setempat sebagai air minum sehari-hari.

2.1.2.7. Pentingnya Penataan Kawasan Perdagangan dan Jasa


Kawasan Kecamatan Tampan merupakan kawasan yang sangat strategis dan
memiliki perkembangan cepet dalam hal kegiatan perdagangan dan jasa. Hal ini
didukung oleh:
 Peran kawasan sebagai pintu gerbang barat Kota Pekanbaru dan didukung
banyak jalan utama kota yaitu berupa jalan arteri.
 Kawasan ini terdapat 2 universitas besar dari 6 universitas ada yang masih
berkembang. Universitas tersebut merupakan salah satu penggerak
perkembangan kawasan dan peningkatan kegiatan perdagangan dan jasa baik
dalam skala lokal maupun regional.

17
LAPORAN
Penyusunan RDTR, Peraturan Zonasi dan KLHS Kecamatan Tampan FINAL

 Dalam RTRW Kota Pekanbaru 2014-2034, Kecamatan Tampan terdapat satu


kawasan strategis yaitu Kawasan Strategis Bandar Raya Payung Sekaki.
Keberadaan Kawasan strategis Bandar Raya Payung Sekaki ini sekitar 65%
termasuk dalam wilayah perencanaan yaitu di Kecamatan Tampan.
Pengembangan kawasan strategis ini merupakan bagian dari pengembangan
sistem transportasi kota dan regional, karena di kawasan terdapat Terminal AKAP
Bandar Raya Payung Sekaki. Fungsi yang terkandung dalam kawasan ini antara
lain simpul transportasi regional, perdagangan skala lokal, jasa skala lokal dan
regional.

Kondisi saat ini saat masih terdapat kecenderungan perkembangan


perdagangan dan jasa terutama di jalan arteri dalam bentuk perdagangan dan jasa deret
yang memiliki akses secara langsung dengan jalan merupakan salah satu penyumbang
kemacetan dan banjir di kawasan perencanaan, sehingga dalam dalan rencana RDTR
ini perlu dibuat aturan dalam pengembangan kawasan perdagangan dan jasa agar
kedepannya lebih tertata dengan baik.

2.1.2.8. Perlunya Penataan Garis Sempadan Sungai (GSS)


Kawasan Perencanaan Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, dilintasi oleh
Sungai air Hitam. Bantaran sungai masih belum tertata rapi dimana terdapat cekungan
lahan yang merupakan squater area. Untuk kepentingan penataan kota, maka perlu
dilakukan penataan Garis Sempadan Sungai (GSS).

2.1.2.9. Perlunya Penataan Ruang Terbuka Hijau


Pertumbuhan Kota Pekanbaru yang sangat pesat, khususnya di Kawasan
Perencanaan Kecamatan Tampan, telah mampu mengurangi ketersediaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH). Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada perlu dipertahankan dan
ditata ulang, sehingga diharapkan mampu memenuhi kriteria standar nasional RTH
publik sebesar 20% dari luas wilayah kota. Penataan RTH di Kota Pekanbaru,
khususnya di Kawasan Perencanaan Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru sangat
penting guna mendukung fungsi kota yang berwawasan lingkungan.

18
LAPORAN
Penyusunan RDTR, Peraturan Zonasi dan KLHS Kecamatan Tampan FINAL

2.1.3 Karakteristik Wilayah Perencanaan

Fungsi Wilayah Perencanaan di Kecamatan Tampan adalah sebagai kawasan


pusat perdagangan dan Jasa serta perumahan kepadatan sedang, kawasan pendidikan
dan perkantoran.

2.1.3.

2.1.3.1. Kawasan Perdagangan dan Jasa

Kawasan Perdagangan dan Jasa yang ada di Kecamatan Tampan adalah skala
kecamatan sampai dengan skala regional.
Kegiatan perdagangan ini adalah untuk melayani kebutuhan regional atau skala
regional adalah Mall. Berikut adalah kegiatan perdagangan dan jasa skala regional:
1. SKA Mall di Jalan Tuanku Tambusai
2. Grand Central Mall di jalan Soekarno Hatta
3. Hotel Ibis di Jalan Soekarno Hatta
4. Hotel Benteng di jalan Soekarno Hatta dan
5. Perdagangan dan jasa Campuran di sekitar Jl Soebrantas, Jl. M. Amin, Jl.
Soekarno Hatta dan Jl. Tuanku Tambusai.
Pesatnya perkembangan kawasan perdagangan dikawasan perencanaan
berpengaruh terhadap dampak penembangan kawasan. Kurangnya regulasi pengaturan
kawasan perdagangan dan jasa memiliki dampak negatip terhadap kota. Dampak negatif
yang timbul dari pengembangan kawasan adalah kondisi visual kawasan yang negatif,
kemacetan dan banjir. Maka dari itu diperlu arahan terencana yang mampu menciptakan
kawasan perdagangan dan jasa hijau yang mampu meningkatkan kenyamanan dan citra
kawasan Tampan sebagai pintu gerbang barat Kota Pekanbaru .

2.1.3.2. Kawasan Pendidikan

Peran Kecamatan Tampan sebagai pintu gerbang barat kota Pekanbaru, pada
saat ini didukung oleh fungsi kawasan sebagai pusat penddiikan Kota Pekanbaru. Pada
saat ini terdapat 6 unit perguruan tinggi dan terdapat dua perguruan tinggi besar yaitu
Universitas Riau dan Univesitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim. Dua perguruan tinggi ini
merupakan perguruan terbesar di Riau yang sudah lama dikembangkan dan menjadi
gererator penggerak perkembangan kawasan Kecamatan Tampan. Dalam arahan draft
RTRW Kota Pekanbaru, pengembangan pusat pendidikan tinggi ini adalah untuk
pendidikan tinggi bidang sience dan ilmu agama;
19
LAPORAN
Penyusunan RDTR, Peraturan Zonasi dan KLHS Kecamatan Tampan FINAL

2.1.3.3. Kawasan Perkantoran.


Zona perkantoran yang berkembang dikawasan perencanaan meliputi perkantoran
pemerintah dan swasta. Rencana pengembangan kawasan pemerintahan ini adalah
mempertahankan perkantoran pemerintahan berskala regional, kota dan kecamatan pada
lokasi saat ini diantaranya Dinas kehutanan, BPMD, Dinas kesehatan, Dinas PU, Dinas
Pertanian dan Peternakan, Kantor Gedung Guru, Dinas Perhubungan, KUA, Kementerian
BLH, Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kecamatan Tampan, Kantor Pajak. Pola
pemanfaatan lahan untuk area perkantoran pemerintahan, ada yang bersifat permanen
dan masih terdapat beberapa kantor yang masih menyewa. Adapun kantor pemerintahan
yang masih menyewa yaitu kantor lurah yaitu kelurahan yang baru di mekarkan di
Kecamatan Tampan. Pada saat ini kantor yang masih menyewa ini dalam tahap mencari
lahan yang nantinya akan dibebaskan untuk area kantor kelurahan terpadu. Sedangkan
perkantoran swasta yang ada seperti kantor Riau Pos.

2.1.3.4. Kawasan Perumahan.

Kondisi Kecamatan Tampan dengan jumlah penduduk terbesar yaitu sebesar


269.062 Jiwa atau 25% dari total penduduk Kota Pekanbaru dan pertumbuhan tertinggi
yaitu sebesar 7.76% menjadi potensi dan juga sekaligus permasalahan terhadap
pengembangan kawasan.

Perumahan di Kecamatan Tampan sangat pesat pertumbuhannya tidak terlepas


fungsi kawasan sebagai pusat pendidikan yaitu berupa perguruan tinggi terbesar di
Provinsi Riau yang merupakan generator utama dalam pengembangan kawasan ini.
Sehingga saat ini terdapat banyak developer yang membangun perumahan dikawasan
ini. Perumahan yang direncanakan dan yang tumbuh karena pembuatan rumah masing-
masing telah terjadi di Kecamatan Tampan, dan sayangnya tidak ada pengaturan yang
baik.

Permasalahan yang akan dihadapi kedepan jika tidak diantisipasi mulai saat ini
adalah tercipatanya pemukiman tidak terencana dan munculnya pemukiman kumuh
perkotaan. Sehingga sedini mungkin perlu buat arahan agar kedepannya bisa tercipata
pemukiman yang layak huni .

2.1.4 Fungsi dan Peran Kecamatan Tampan

Peran dan fungsi Kecamatan Tampan dipengaruhi oleh potensi dan kemampuan
tumbuh dan berkembangnya Kota Pekanbaru sebagai ruang tempat kehidupan dan

20
LAPORAN
Penyusunan RDTR, Peraturan Zonasi dan KLHS Kecamatan Tampan FINAL

penghidupan warga kota dan sekitarnya serta arahan kebijakan penataan ruang regional
seperti RTRWN, RTRWP Provinsi Riau. Berdasarkan RPJMD Kota Pekanbaru 2006 -
2026, Kecamatan Tampan masuk kedalam Sub Pusat Pelayanan Kota Tampan yang
memiliki fungsi sebagai pusat kegiatan Pendidikan Tinggi, Pusat Kegiatan Olahraga,
Kawasan Permukiman, Kawasan Perkantoran, Kawasan perdagangan dan Kawasan
Pergudangan Terbatas.

Secara geografis Kawasan Kecamatan Tampan yang terletak di kawasan


perbatasan, yaitu berbatasan langsung dengan Kabupaten Kampar dan dilalui oleh Jalan
Lintas Barat Sumatera serta berdekatan dengan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki
yang merupakan pusata simpul transportasi skala regional dan nasional menjadikan
kawasan ini berkedudukan sebagai pintu gerbang barat Kota Pekanbaru.

Gambar 2.1 Kedudukan Kawasan Kecamatan Tampan sebagai pintu gerbang barat Kota Pekanbaru

2.2. Penetapan Tujuan Penataan Kawasan Perencanaan

2.2.1 Asas Penataan Kawasan Perencanaan

RDTR Kecamatan Tampan ditetapkan dan diselenggarakan berdasarkan pada asas:


1. Manfaat, yaitu pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara optimal yang
tercermin dalam penentuan jenjang fungsi pelayanan kegiatan dan sistem
jaringan;

21
LAPORAN
Penyusunan RDTR, Peraturan Zonasi dan KLHS Kecamatan Tampan FINAL

2. Keseimbangan dan keserasian, yaitu menciptakan keseimbangan dan


keserasian fungsi dan intensitas pemanfaatan ruang dalam wilayah;
3. Kelestarian, yaitu menciptakan hubungan yang serasi anatara manusia dan
lingkungan yang tercermin dari pola intensitas pemanfaatan ruang;
4. Keterbukaan, persamaan, keadilan moralitas, religius dan kepastian hukum;
5. Berkelanjutan, yaitu bahwa penataan fruang menjamin kemampuan daya dukung
sumber daya alam dengan memperhatikan kepentingan lahir batin antar
generasi.

2.2.2 Tujuan Penataan Ruang Kecamatan Tampan

Tujuan penataan ruang merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kota yang ingin
dicapai pada masa yang akan datang. Tujuan disusun berdasarkan visi dan misi kota,
karakteristik wilayah (potensi, masalah, isu strategis) dan peran dan fungsi kota dan selaras
dengan tujuan pengembangan tata ruang Kota Pekanbaru.
Tujuan Penataan di Kecamatan Tampan berguna untuk memberikan arahan dan
pengembangan kawasan perencanaan lebih detail .
Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Pekanbaru 2005-
2025, Visi Kota Pekanbaru adalah:
“Terwujudnya Kota Pekanbaru sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa,
Pendidikan, serta Pusat Kebudayaan Melayu, Menuju Masyarakat Sejahtera yang
Berlandaskan Iman dan Taqwa”
Sedangkan tujuan penataan ruang yang tertuang dalam Draft RTRW Kota
PekanbaruTahun 2014-2034 adalah :
“Mewujudkan tata ruang Kota Pekanbaru yang aman, nyaman, produktif,
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan sebagai kota pusat perdagangan
dan jasa, pusat pendidikan dan pusat kebudayaan melayu”

Kecamatan Tampan merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar dan


petumbuhan penduduk tertinggi di Kota Pekanbaru. Hal ini tentunya memiliki dampak positif
dan negatif terhadap kawasan perencanaan. Dampak positifnya adalah berkembangnya
kawasan perdagangan dan jasa dan kawasan pemukiman secara cepat dikawasan
perencanaan, sedangkan dampak negatif dari pertumbuhan kawasan adalah terbatasnya
sarana prasarana pedukung kawasan perencanaan seperti drainase yang berakibat

22
LAPORAN
Penyusunan RDTR, Peraturan Zonasi dan KLHS Kecamatan Tampan FINAL

terjadinya banjir, sarana trasnportasi yang berdampak terjadinya kemacetan, sarana


persampahan, RTH dan serana pendukung lainnya.
Berdasarkan komponen pertimbangan tersebut maka diformulasikan tujuan penataan
ruang Kawasan Perencanaan Kecamatan Tampan adalah:
“Menciptakan kawasan Kecamatan Tampan menjadi Kota Hijau Layak Huni
dengan sinergi Commercial-Nature-Community in Harmony “
Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang Kecamatan Tampan tersebut, harus
memperhatikan elemen-elemen yang terkait dengan perencanaan dan perancangan yaitu:
• Penataan aksesibilitas, konektivitas antar sub blok kawasan, interaksi antara
kawasan komersial, pendidikan dan hunian.
• Penyediaan sarana dan prasarana dengan konsep hijau yang berkualitas (green
infrastructure).
• Penataan kawasan komersial superblok dengan pendekatan mix-use dan compact
development.
• Peningkatan kualitas koridor utama kawasan melalui penataan jalan dan tata
bangunan.
• Penyediaan ruang kegiatan rekreasi publik.
• Penataan ruang terbuka hijau seperti sempadan sungai, hutan kota dan RTH
Kolam retensi.

23

Anda mungkin juga menyukai