Anda di halaman 1dari 21

TUGAS LAPORAN KAK DED DAN OUTLINE PLAN PERKOTAAN

PASEH

Mata Kuliah : Perancangan Bangunan Sipil

Disusun Oleh

Kelompok 2

Ketua Tim

Oktaviani Putri Purnama 1830111016 (Koordinator Tim)

Tenaga Ahli

Andi Febriansyah 1830111024 (Ta Sda)

Ali Hamzah Nurilahi 1830111015 (Ta Hidrologi)

Muhammada Bahari Wirandhany 1830111048 (Ta Geologi)

Raka Priatama 1830111029 (Ta Cost Estimator)

Haerlangga Aditya 1830111025 (Asisten Tenaga Ahli)

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

Kata pengantar

Puji syukur lami panjatkan kepada tuhan yang maha esa. Atas rahmat dan hidayah-nya, kami
bisa menyelsaikan tugas perancangan bangunan sipil yang berjudul “KAK DED & OUTLINE PLAN
PERKOTAAN PASEH.”

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak tahadjuddin selaku dosen
pembimbing yang telah membantu dalam mengerjakan tugas perancangan bangunan sipil. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan
laporan KAK DED & OUTLINE PLAN PERKOTAAN PASEH ini.

Laporan KAK DED & OUTLINE PLAN PERKOTAAN PASEH ini memberikan panduan dalam
pembelajaran perancangan bangunan sipil. Bagi mahasiswa untuk memahami mata kuliah
perancangan bangunan sipil.

Kami menyadari ada kekurangan pada laporan ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa
diharapkan demi perbaikan laporan ini. Kami juga berharap semoga laporan ini mampu memberikan
pengetahuan tentang pentingnya KAK DED DAN OUTLINE PLAN PERKOTAAN dalam pembelajaran ini.

Sukabumi,10 oktober 2021

Penulis

2
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………… I


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………….… II
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………… 3
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………… 3
1.2 Maksud Dan Tujuan ………………………………………………………………………………………….…… 4
1.3 Pedoman Dan Peraturan ………………………………………………………………………………….…… 5

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PEKERJAAN ……………………………………………………… 7


2.1 Lokasi Pekerjaan …………………………………………………………………………………………………… 7
2.1.1 Keadaan Geografi Dan Iklim ……………………………………………………………………………… 7
2.1.2 Kondisi Pendidikan ……………………………………………………………………………………………. 8
2.1.3 Kondisi Kesehatan ……………………………………………………………………………………………… 8
2.1.4 Kondisi Pertanian, Kehutanan, Peternakan, Dan Perikanan ……………………….…… 8
2.2 Identifikasi Masalah ………………………………………………………………………………………….…… 9
2.3 Data Perencanaan ………………………………………………………………………………………………… 9
2.3.1 Pekerjaan Persiapan …………………………………………………………………………………………. 10
2.3.2 Pekerjaaan Lapangan ………………………………………………………………………………………… 10
2.3.3 Pengumpilan Peta Dasar ……………………………………………………………………………………. 11
2.3.4 Pengumpulan Data Hidrologi Dan Geologi ………………………………………………………… 11
2.3.5 Pengumpulan Data Morfologi Sungai ………………………………………………………….……… 11
2.3.6 Pekerjaan Pelaporan ………………………………………………………………………………….……… 11

BAB III PENDEKATAN DAN METODOLOGI …………………………………………………………………… 14


3.1. Dasar Teori …………………………………………………………………………………………………………… 14
3.1.1 Pengenalan Konsep ……………………………………………………………………………………………. 14
3.1.2 Jenis Drainase ……………………………………………………………………………………………………. 15
3.2 Bagan Alir Pekerjaan Dan Uraian ……………………………………………………………….………… 15
3.3 Metodologi Dalam Pelaksaan Pekerjaan …………………………………………………….………… 16

BAB IV RENCANA KERJA …………………………………………………………………………………….……… 17


4.1 Jadwal Pekerjaan Perencanaan ……………………………………………………………………………
4.2 Jadwal Personil ………………………………………………………………………………………………………
4.3 Rab dan kurva s …………………………………………………………………………………………………….

BAB V PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………….

3
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

BAB I Pendahuluan

1.1.Latar Belakang
Outline Plan dan Detailed Engineering Design (DED) Drainase Perkotaan Paseh yang akan
disusun ini merupakan kelanjutan dari studi-studi yang telah dilakukan sebelumnya
yang terfokus pada sistem drainase alamiah (sungai). Kajian ini difokuskan pada
penataan drainase yang lebih detail dalam sebuah Sub-DAS sampai pada jaringan
sekunder. Tersumbatnya aliran air pada saluran drainase serta menurunnya kapasitas
sungai mengakibatkan sering terjadinya banjir dan genangan apabila turun hujan.

Penurunan kapasitas sungai disebabkan berbagai faktor antara lain sedimentasi,


sampah, penyempitan sungai pada spot/ruas-ruas tertentu, adanya bangunan-bangunan
liar di atas sungai, dan/atau bergesernya lahan milik masyarakat ke arah badan sungai.
Hal ini sebagian di sebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
akan fungsi dan peran sistem drainase, sehingga ada sebagian masyarakat masih
menganggap bahwa saluran dan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. Di
samping itu juga sistem drainase perkotaan di kota Paseh pada umumnya masih
mengikuti pola alamiah, tak terkecuali sistem drainase jalan. Sementara itu alih fungsi
lahan di Perkotaan Paseh menyebabkan berbagai perubahan diantaranya peningkatan
run off, hilangnya alur-alur sungai, hilangnya beberapa situ alam, berubahnya saluran
alam, serta berubahnya fungsi saluran irigasi menjadi saluran pembuang. Berbagai
perubahan tersebut, serta topografi lahan di Perkotaan Paseh yang relatif datar
mengakibatkan permasalahan banjir atau genangan yang sering terjadi, ditambahkan
lagi adanya perilaku masyarakat yang masih membuang sampah pada badan-badan air,
seperti sungai dan saluran. Sehingga sangat di perlukan suatu studi untuk mengevaluasi
secara kuantitas dan kualitas sistim drainase yang ada di kota Paseh.

Penataan sistem drainase perkotaan di Perkotaan Paseh diharapkan dapat mengurangi


permasalahan banjir dan genangan yang kerap terjadi. Penataan yang baik harus
berbasis pada hidrologis atau dalam hal ini Sub-DAS, sehingga pengaturan aliran
permukaan akan jelas mulai dari hulu sampai ke hilirnya.

Permasalahan drainase yang terjadi di wilayah Perkotaan Paseh berkaitan dengan


masalah sosial budaya dan masalah prasarana (infrasturktur jaringan drainase),
diantaranya :
a. Masalah Sosial :
 Kemiskinan di perkotaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan fungsi
sempadan sungai atau saluran pembuang sebagai daerah pengaman dan daerah
resapan berubah menjadi tempat tinggal.
 Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi diperkotaan yang akan berdampak
kepada pemenuhan kebutuhan rumah tinggal sehingga mengakibatkan
peningkatan lahan terbangun.
 Budaya hidup bersih dan sehat masyarakat perkotaan relatif masih kurang,
antara lain masih banyaknya masyarakat membuang sampah/limbah ke sungai
atau saluran air sehingga menyebabkan terjadinya penyempitan dan

4
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

sedimentasi pada penampang saluran yang akibatnya air yang seharusnya


tertampung, menjadi meluap keluar saluran sehingga terjadi genangan atau
banjir di sekitarnya.

b. Masalah Prasarana :
 Infrastruktur drainase yang menjadi badan air penerima (BAP), baik dari
jaringan drainase lingkungan permukiman maupun dari drainase jalan serta
akibat bertambahnya run off sudah tidak dapat memenuhi/melayani secara
optimal.
 Berkurangnya kapasitas Sungai/saluran akibat adanya sedimentasi dan juga
penumpukan sampah
 Terdapatnya bangunan-bangunan tak berizin pada tanggul dan bantaran
sungai/saluran pembuang (sempadan), bahkan menjorok ke badan sungai,
sehingga terjadi penyempitan badan sungai atau saluran mengakibatkan
berkurangnya kapasitas sungai/saluran.
 Adanya alih fungsi lahan dari pertanian menjadi perumahan dan/atau kawasan
terbangun lainnya tidak diimbangi dengan penyedian prasarana drainase yang
memadai.
 Pembangunan jalan tidak diikuti dengan pembangunan drainase jalan atau
drainase jalan yang ada tidak berfungi dengan baik sehingga aliran air menuju
badan air penerima terhambat dan kembali meluap ke jalan atau ke wilayah
sekitarnya.

Atas dasar pertimbangan di atas maka diperlukan suatu kegiatan yang terarah dan
terpadu mulai dari tahap perencanaan sampai dengan pelaksanaan fisik konstruksi.
Perencanaan yang baik diperlukan agar tepat sasaran dalam pemecahan masalah,
dan menjaga efisiensi serta efektivitas dalam melakukan tindakan pada tahap-tahap
selanjutnya.
Untuk itu Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung pada Tahun Anggaran 2014 dalam
hal ini Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi melaksanakan pekerjaan
Perencanaan yang dilaksanakan oleh Konsultan Perencana yang tertuang pada
Kegiatan Master Plan Sumber Daya Air, yaitu ”Pekerjaan Penyusunan Outline Plan
dan Detailed Engineering Design (DED) Drainase Perkotaan Paseh”.
1.2.Maksud dan Tujuan
a. MAKSUD
 Menyediakan data kondisi sistem drainase perkotaan eksisting di sebagian
sub-DAS Cirasea yang berada di Perkotaan Paseh antara lain meliputi panjang,
lebar dan kondisi saluran, arah aliran, hirarki jaringan, koneksi antar jaringan
dan koneksi antara jaringan dan koneksi antara jaringan drainase jalan
dengan saluran/sungai.
 Menganalisis dan menyediakan data kondisi dan permasalahan sungai yang
ada sebagai saluran akhir dari jaringan drainase Perkotaan Paseh.

5
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

 Menyediakan data deskriptif mengenai potensi dan permasalahan sistem


drainase di wilayah Sub-DAS Cirasea khususnya di Perkotaan Paseh.
 Menyediakan data serta mengevaluasi program dan kegiatan yang telah
dilaksanakan pada lokasi permasalahan, minimal 5 tahun terakhir.
 Menyusun detail design sistem drainase primer dan sekunder berdasarkan
kajian potensi dan permasalahan yang ada di wilayah Sub-DAS Cirasea dalam
ini adalah wilayah Perkotaan Paseh.

b. TUJUAN
 Tujuan utamanya adalah tersusunnya pedoman bagi semua pihak yang
berkepentingan dalam rangka melakukan pembangunan dan penataan saluran
agar permasalahan banjir atau genangan dapat dieliminir seoptimal mungkin.
 Sedangkan perencanaan teknis rinci yang dibuat bertujuan untuk memberi
arah dalam program pembangunan drainase dan pelaksanaan kegiatan
konstruksi secara bertahap.
1.3.Pedoman dan Peraturan
Pedoman dari pekerjaan ini adalah
 Master Plan Sumber Daya Air, Sub DAS Cirasea dan Cirasea, Tahun 2012
 RDTRK Perkotaan Paseh (belum di Perdakan)
 Kajian2 lain yang terkait, diantaranya Perencanaan Citarum yang disusun oleh
BBWS.

Adapun dasar hukum untuk pekerjaan ini :


1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Kerangka Acuan
Kerja
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan
7. Peraturan Pemerintah RI No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan
8. Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Tengah Tahun
2009-2029
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan
Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan
10. Tata Cara Pelaksanaan Survey Lalu lintas, No.01/T/BNKT/1990
11. Standar Perencanaan Geometrik Jalan Raya yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Bina Marga No.13/1970 bersifat mengikat. Ketentuan ketentuan
mengenai kelas jalan dan pemilihan type jembatan bila ada akan ditetapkan
kemudian bersama sama dengan pemimpin pekerjaan. Perencanaan tebal

6
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

perkerasan jalan mengikuti buku Peraturan Penentuan Tebal perkerasan


(fleksibel) Jalan Raya Direktorat Jenderal Bina Marga No.04/PD/BM/ 74. *)
12. Spesifikasi Bangunan Pengaman Tepi Jalan, SNI 03-2446-1991
13. Spesifikasi Trotoar, SNI 03-2443-1991
14. SNI 3965:2008 Tata Cara Pembuatan Model Fisik Sungai dengan Dasar Tetap
15. SNI 03-7016-2004 Tata Cara Pengambilan Contoh Dalam Rangka Pemantauan
Kualitas Air Pada Suatu Daerah Pengaliran Sungai
16. SNI 03-3412:1994 Metode Perhitungan Debit Sungai Harian
17. SNI 03-3413:1994 Metode Pengukuran Debit Puncak Sungai Dengan Cara Tidak
Langsung
18. SNI 03-3441:1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Pelindung Tebing Sungai dari
Pasangan Batu

7
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

BAB II Gambaran Umum Wilayah Pekerjaan


2.1. Lokasi Pekerjaan

Sumber : Kecamatan Paseh Dalam Angka 2019

Gambar 2.1. Peta Kecamatan Paseh

Lokasi pekerjaan jasa konsultansi berada di Wilayah Kecamatan Paseh, yaitu :


 Sungai Ciraab
 Sungai Cigentur
 Sungai Cijagra
 Sungai Legok Muncang
 Sungai Cigede Wetan / Sungai Ciburial
 Sungai Semboh
 Sungai Gempol

2.1.1. Keadaan Geografi dan Iklim


Secara geografis Kecamatan Paseh terletak pada 107° 34 ' - 107° 38 ' Bujur Timur
dan 7° 11' - 7° 8 ' Lintang Selatan, sedangkan berdasarkan topografinya sebagian
besar wilayah di Kecamatan Paseh merupakan pegunungan atau daerah perbukitan
dengan ketinggian diatas permukaan laut bervariasi dari 600 m sampai 800 m.
Beberapa desa terletak ditepian hutan, tetapi ada sepuluh desa diluar kawasan
hutan. Kecamatan Paseh juga dialiri oleh salah satu Sungai yaitu Sungai Cigentur dan
sungai lainya yang melewati desa yang ada di kecamatan Paseh, keberadaan sungai
ini menguntungkan dari sektor pertanian. Selain di sector pertanian kecamatan Paseh
juga daerah Industri manufaktur yang perbatasan dengan Kecamatan Majalaya.

8
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

Luas wilayah Kecamatan Paseh tercatat seluas 53,62 Km atau 5.362,08 Ha. Luas
Wilayah ini dibagi menjadi beberapa kategori diantaranya luas lahan pertanian
sawah, luas lahan pertanian bukan sawah dan luas lahan non pertanian.
Pada tahun 2018 curah hujan 1.711 mm/tahun curah hujan tertinggi tercatat terjadi
di bulan Maret dan curah hujan terendah terjadi pada bulan Februari, sedangkan
iklim suhu udara sangat sejuk berkisar antara 18° - 27° celcius.

2.1.2. Kondisi Pendidikan


Keadaan sosial budaya suatu masyarakat adalah salah satu indikator keberhasilan
pembangunan yang dapat dilihat secara kasat mata. Dari berbagai macam keadaan
sosial akan dirangkum dalam beberapa indikator, seperti indikator pendidikan,
kesehatan dan keluarga berencana, serta agama Salah satu indikator keberhasilan
pembangunan manusia adalah kemajuan dibidang pendidikan. Di Kecamatan Paseh
pada tahun 2018 jumlah Sekolah Dasar/Sederajat, SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat
masing-masing tercatat sebanyak 55, 20 dan 18 unit sekolah.
Selain pendidikan formal di Kecamatan Paseh terdapat pula lembaga pendidikan
Islam dan lembaga pendidikan keterampilan. Pada tahun 2018 tercatat sebanyak 8
pondok pesantren dan 155 madrasah diniyah, sedang lembaga pendidikan
keterampilan 8 unit.
2.1.3. Kondisi Kesehatan
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut pondasi dasarnya adalah fasilitas
kesehatan yang murah, representatif serta mudah diakses sehingga diharapkan dapat
meningkatakan taraf hidup sehat masyarakat. Jumlah pasilitas Kesehatan Yang ada
di Kecamatan Paseh Rumah sakit 1 unit, Rumah Sakit Bersalin 0 unit, Puskesmas 2
unit, Pustu 6 unit, Poliklinik 2 unit, Dokter Praktek 3 unit,Rumah Bersalin 0 unit,
Bidan Praktek 27 unit, Poskesdes 4 unit, Polindes 2 unit, Apotek 4 unit, Toto Obat 2
unit dan Posyandu 155 unit. Dari sekian Pasilitas Jumlah tenaga kesehatan/paramedis
yang bertugas di Kecamatan Paseh pada tahun 2018 tercatat sebanyak Dokter 6
orang, Bidan 23 orang, Tenaga Nakes 19 orang, . Banyaknya dokter yang melayani
penduduk Kecamatan Paseh tercatat sebanyak 6 dokter angka ini jauh dari angka
yang ideal bila proporsi dokter terhadap penduduk menunjukkan angka 1 dokter per
22.836 penduduk yang harus dilayani.
Di tahun 2019 harus tetap ada penambahan tenaga kesehatan walupun di bandingan
dengan kecamatan yang lain lebih cukup tenaga kesehatan yang ada di kecamatan
Paseh, supaya maksimal dalam melayani kesehatan masyarakat dengan tujuan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang nantinya akan menimbulkan rasa puas
pada diri setiap pasen. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu
pelayanan kesehatan. sekalipun pengertian mutu yang terkait dengan keputusan ini
telah diterima secara luas karena kepuasan tersebut bersipat subjektip. Tetapi setiap

9
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

Pelayanan kesehatan harus memegang kode etik dan standar pelayanan professional
yang telah ditetapkan.
2.1.4. Kondisi Pertanian, Kehutanan, Peternakan, dan Perikanan
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta
untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati
yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau
bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak meskipun cakupannya dapat pula
berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk
lanjutan, hasil dari produksi pertanian.
Kecamatan Paseh tidak diandalkan dalam sektor pertanian tapi ada beberapah desa
yang merupakan daerah pertanian yang utamanya adalah tanaman palawija seperti
tanaman padi dan jagung.tanaman padi di tahun 2018 luas panen mencapai 3.033 ha
dengan produksi 19.281,00 ton serta untuk tanaman jagung tahun 2018 tercatat hasil
produksinya 8.793 ton.
Pangan yang diusahakan di Kecamatan Paseh yaitu tanaman Hortikutura merupakan
tanaman yang banyak diusahakan di Kecamatan Paseh. Tanaman Hortikultura yang
merupakan tanaman unggulan diantaranya bawang merah, dan cabe, tercatan di
tahun 2018 luas tanam 288,00 ha di bandingkan tahun 2017 luas tanan 33,00 ha ini
menunjukan untuk tanaman bawang merah naiksignifikan. Untuk tanaman komoditas
buah-buahan umumnya tersebar di halaman sekitar rumah warga Kecamatan Paseh,
sehingga nilai ekonomisnya kurang dioptimalkan.
Berdasarkan jenisnya peternakan dibedakan atas ternak besar, ternak kecil dan
ternak unggas. Jenis peternakan yang paling dominan di Kecamatan Paseh adalah
ternak unggas . Jenis ternak unggas terbesar adalah ternak ayam. Populasi ayam
pada tahun 2018, baik perusahaan peternakan ataupun rumahtangga.
2.2. Identifikasi Masalah
Permasalahan-permasalahan Drainase Perkotaan Paseh
1. Kondisi drainase di Perkotaan Paseh mempunyai permasalahan yang kompleks
karena berbagai faktor antara lain, pertumbuhan penduduk, alih fungsi lahan,
kondisi topografi yang relatif datar, perilaku masyarakat (berkaitan dengan
sampah), permukiman penduduk di sempadan sungai, dll. Sehingga dibutuhkan
perencanaan yang menyeluruh dan menkombinasikan berbagai alternative yaitu
normalisasi sungai, normalisasi jaringan dainase yang ada, pembangunan dan
pengembangan jaringan drainase, dan pembuatan embung penampung air di
beberapa titik lokasi..
2. Penataan dan pembangunan drainase Perkotaan Paseh diperkirakan membutuhkan
pembiayaan yang sangat besar, dan sehingga perlu disusun suatu prioritas
penanganan sehingga persoalan genangan dapat segera diatasi.
3. Drainase Perkotaan Paseh agar direncanakan dengan mempertimbangkan dan
menghitung sistem drainase jalan dan drainse buangan dari kawasan terbangun

10
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

(permukiman, industri dan kegiatan lainnya) berbagai alternatif, dan pemilihan


alternatif yang terbaik dilaksanakan melalui proses pengkajian dengan memper-
timbangkan aspek teknik, sosial ekonomi, finansial dan lingkungan.

2.3. Data Perencanaan


Data untuk perencanaan drainase Perkotaan Paseh harus mencakup:
1. Data primer adalah data dasar yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan
drainase, yang diperoleh dari lapangan, mencakup:
 Data permasalahan dan data kuantitatif pada setiap lokasi genangan dan atau
banjir yang meliputi:
luas,
lama,
kedalaman rata-rata dan,
frekuensi genangan.
 Data keadaan fungsi, sistem, geometri dan dimensi saluran.
 Data Pengukuran Debit
 Data prasarana dan fasilitas kota yang telah ada dan yang direncanakan.

2. Data sekunder adalah data tambahan yang dipergunakan dalam perencanaan


teknis rinci drainase yang sifatnya menunjang dan atau melengkapi data primer,
dan dapat diperoleh dari hasil kajian sebelumnya atau dari studi leteratur,
dengan menyebutkan sumber dan tahun penerbitannya, terdiri atas:
 Rencana pengembangan kota (RTRW Kabupaten atau Rencana lain yang lebih
detail)
 Data dasar khususnya pada daerah pengaliran sungai atau saluran meliputi
topografi, hidrologi, morfologi sungai, sifat tanah, tataguna tanah dan
sebagainya.
 Data geoteknik;
 Foto udara/Peta hasil intepretasi foto udara ;
 Data pembiayaan;
 Data kependudukan;
 Institusi atau kelembagaan;
 Sosial ekonomi;
 Peran serta masyarakat;
 Keadaan kesehatan lingkungan pemukiman.

3. Persyaratan kualitas dan kuantitas data untuk analisis agar dikaji dan dipilih
sesuai dengan peralatan, metode perhitungan dan asumsi yang digunakan.

11
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

2.3.1. Pekerjaan Persiapan


Pekerjaan persiapan ini mencakup segala kegiatan yang diperlukan untuk
mendukung dimulainya pelaksanaan pekerjaan, antara lain:
 Persiapan Administrasi dan Keuangan
 Persiapan Teknis
2.3.2. Pekerjaan Lapangan
Peninjauan lapangan pendahuluan akan dilakukan bersama Direksi Pekerjaan,
unsur daerah UPTD dan aparat desa terkait, dengan maksud agar dapat
memperoleh gambaran mengenai:
 Letak dari lokasi pekerjaan yang pasti beserta batasan yang harus
dipetakan.
 Menginventarisir Sistem Drainase yang ada.

2.3.3. Pengumpulan Peta Dasar


Dalam pengumpulan Peta dasar ini diusahakan semaksimal mungkin didapat
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan yaitu peta topografi
1:10.000 dan peta tematik ( peta land use ) lainnya yang mempunyai skala yang
lebih baik lagi yang mencakup:
 Kawasan Permukiman dan Perumahan,
 Kawasan Industri,
 Kawasan Pertanian
 Kawasan terbangun lainnya
 Badan-badan air utama, serta daerah banjir/genangan air, dan
 Bangunan-bangunan utama dari berbagai kelembagaan.

2.3.4. Pengumpulan Data Hidrologi dan Geologi


Dalam perencanan sungai, data hidrologi diperlukan sebagai dasar untuk
perhitungan debit banjir, dimana data akan dikumpulkan harus data yang
terbaru yaitu minimal data 10 tahun terakhir, diantaranya:
 Data curah hujan harian atau setengah bulanan dengan periode minimum
10 tahun terakhir pada stasiun curah hujan yang berada di sekitar lokasi
pekerjaan.
 Data klimatologi dari stasiun klimatologi terdekat dari lokasi.
 Data banjir pada stasiun pengukur debit, baik dari data AWLR (Automatic
Water Level Recorder) atau peilschaal.
 Data debit sungai bulanan selama minimum 10 (sepuluh) tahun terakhir
dari data catatan debit pada bendung/jembatan/bangunan yang ada.
 Hidrolik pada bangunan air yang ada.
 Genangan dan banjir yang terjadi.

12
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

2.3.5. Pengumpulan Data Morfologi Sungai


Pengumpulan Data dilakukan terhadap sungai-sungai yg telah disebutkan dalam
ruang lingkup. Hasil data ini disampaikan dalam pembahasan laporan
pendahuluan agar dapat disepakati sungai-sungai mana saja yang nantinya akan
dilakukan pengukuran untuk bahan pembuatan detailed engineering design
nya.
2.3.6. Pekerjaan Pelaporan
Setiap laporan harus disusun dalam Bahasa Indonesia dan
memuat/menguraikan hal-hal sebagai berikut:
a. Rencana Mutu Kontrak (RMK)
b. Laporan Pendahuluan (Preliminary Report)
Laporan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan dengan
memperhatikan mutu desain dan rencana pelaksanaan kegiatan. Secara
rinci Laporan Pendahuluan (Preliminary Report), berisi :
1. Gambaran umum wilayah pekerjaan;
2. Review studi terdahulu;
3. Pemahaman terhadap KAK yang dituangkan dalam konsep awal
kerangka pemikiran penyelesaian
4. Menyajikan hasil identifikasi peraturan-peraturan terkait,
standard-standard terkait, kebijakan pemerintah, dan
pembangunan sistem drinase yang sedang berjalan;
5. Metodologi pekerjaan;
6. Temuan hasil survey pendahuluan
7. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
8. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya;
9. Jadwal kegiatan penyedia jasa; dan jadwal penyediaan peralatan
10. Kriteria perencanaan
11. Keluaran yang akan dihasilkan;
c. Laporan Pertengahan (Interim)
1. Menyajikan hasil analisis dan evaluasi profil hidrologi wilayah
studi;
1. Menyajikan hasil analisis dan evaluasi kondisi sosial ekonomi
masyarakat;
2. Menyajikan hasil identifikasi permasalahan banjir dan genangan;
3. Menyajikan hasil analisis terhadap sistem kelembagaan pengelola
sistem drainase di Kota Paseh
4. Menyajikan hasil kajian mengenai potensi dan permasalahan yang
ada;
5. Menyajikan rencana indikasi program penanganan masalah banjir
dan genangan di Perkotaan Bojongsoang disertai dengan gambar
rencana dan draft desainnya,

13
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

d. Laporan Akhir (Final Report)


1. Memaparkan outline plan drainase Perkotaan Paseh
2. Menyajikan rencana penanganan masalah banjir dan genangan yang
telah disepakati dalam diskusi/pembahasan draft laporan akhir.
3. Menyajikan rencana indikasi program penanganan masalah banjir
dan genangan di Kota Bojongsoang disertai dengan gambar rencana
dan draft desainnya,
4. Menyajikan perhitungah RAB terhadap rencana penanganan
drainase perkotaan yang telah disepakati.

Laporan ini ditandatangani oleh Team Leader yang bersangkutan dan sebelum
diserahkan laporan ini harus sudah diperiksa/disetujui oleh pengawas/tim
teknis/direksi pekerjaan.

14
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

BAB III Pendekatan dan Metodologi


3.1. Dasar Teori
3.1.1. Pengenalan Konsep
Pengenalan Konsep “Drainase” berasal dari kata drainage yang artinya
mengeringkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air (Suripin, 2003).
Drainase merupakan sebuah sistem yang terdiri atas serangkaian bangunan air
yang berfungsi untuk menangani persoalan kelebihan air baik kelebihan air yang
berada di atas permukaan tanah atau yang di bawah permukaan tanah.
Kelebihan air dapat disebabkan oleh volume hujan yang tinggi atau durasi hujan
yang lama. Secara teknis drainase didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan pada suatu kawasan
sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase perkotaan (urban
drainage) didefinisikan sebagai ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian
pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan yang
ada di kawasan kota. Desain drainase perkotaan memiliki keterkaitan dengan
tata guna lahan, rencana tata ruang kota, dan kondisi sosial ekonomi budaya
masyarakat. Drainase pada kawasan perkotaan merupakan masalah yang
kompleks, karena tidak terbatas pada teknik penanganan kelebihan air saja,
namun lebih luas lagi menyangkut aspek kehidupan di kawasan perkotaan.
Secara teknis fungsi drainase di kawasan perkotaan adalah :

 mengeringkan bagian wilayah kota,


 mengalirkan kelebihan air permukaan ke badan air terdekat secepatnya
agar tidak terjadi banjir,
 mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan, dan bangunan yang ada.
 mengelola sebagian air permukaan akibat hujan agar dapat dimanfaatkan
untuk persediaan air dan kehidupan akuatik
 meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah. Drainase
di perkotaan memiliki sasaran sebagai berikut (IPWEA, 2013).
 Menjaga jumlah dan kualitas air limpasan permukaan agak kualitas
lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi dapat terpelihara.
 Menghindari banjir dan kerugian-kerugian yang diakibatkannya.
 Penataan fasilitas drainase yang aman bagi masyarakat di sekitar fasilitas
drainase dan mampu menangani genangan hujan maupun luapan sungai,.
 Memelihara sumberdaya air khususnya menjaga agar siklus hidrologi
berputar dengan normal.
 Mendapatkan fasilitas drainase yang layak dari aspek teknis, ekonomi,
sosial, dan lingkungan.
 Menjamin kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
 Meningkatkan kesadaran masyarakat akan banjir.

15
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

3.1.2. Jenis Drainase

1. Drainase alami
Drainase yang dibentuk secara alamiah tanpa adanya bangunan pendukung di dalamnya.
Saluran ini terbentuk dari gerusan air dari waktu ke waktu hingga membentuk saluran air
permanen seperti sungai.

2. Drainase buatan
Drainase yang dibangun dengan tujuan tertentu. Dibutuhkan pembangunan khusus seperti
selokan, gorong-gorong menggunakan beton, pipa maupun batu.

3. Drainase permukaan tanah


Saluran air yang berada di atas permukaan tanah untuk mengalirkan aliran curah hujan yang
berada di atas permukaan sebuah kawasan. Open Chanel Flow adalah analisa yang digunakan
untuk mengetahui nilainya.

4. Drainase bawah tanah


Seperti namanya, drainase ini dibuat di bawah tanah karena ada alasan tertentu. Alasan
yang paling umum adalah alasan artistik. Drainase dipasang di bawah tanah agar tatanan
pembangunan terlihat lebih rapi.

5. Single purpose
Saluran ini berfungsi hanya untuk mengalirkan satu jenis air pada saluran pembuangan.
Seperti saluran yang hanya membuang aliran air hujan atau hanya membuang aliran air
limbah.

6. Multi purpose
Saluran ini digunakan untuk membuang beberapa aliran air sekaligus. Pembuangannya bisa
secara langsung sehingga airnya bercampur menjadi satu atau bergantian. Contohnya
saluran air yang digunakan untuk membuang limbah rumah tangga sekaligus air hujan.

7. Terbuka
Drainase ini digunakan untuk menyalurkan air hujan pada wilayah yang luas. Fungsi lainnya
adalah sebagai media untuk mengalirkan air yang tidak berbahaya pada kelestarian
lingkungan.

8. Tertutup
Drainase ini dibuat tertutup karena mengalirkan air yang mengandung limbah berbahaya.
Jika tidak ditutup maka akan membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Drainase ini juga difungsikan sebagai saluran dalam kota.

3.2. Bagan Alir Pekerjaan dan Uraian

16
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

Mulai

Data Data Data Fisik


Hidrologi Topografi

Analisa Hidrologi  Koef. Kekasaran


 Bentuk Saluran
(Data Curah Hujan)
 Panjang Saluran
 Luas Area
 Long Section
Koefisen  Cross Section Kecepatan
Pengaliran Aliran

Debit Banjir Debit Saluran


Rencana (Qr) (Qs)

Tidak
Qr < Qs

Desain Ulang
Saluran Ya

Selesai

Gambar 3.1. Bagan Alir Perencanaan Drainase

17
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

3.3. Metodologi Dalam Pelaksanaan Pekerjaan


Pembuatan/penyusunan Outline Plan dan desain teknis (Detailed Engineering Design)
drainase Perkotaan Paseh perlu memperhatikan fungsi drainase sebagai prasarana kota
yang dilandaskan pada konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan
mempertimbangkan perkembangan kota di masa mendatang.
Metodelogi dalam pelaksanaan pekerjaan :
1. Evaluasi dan Kajian Sistem Drainase :
 Tahapan pertama yang dilakukan adalah melaksanakan evaluasi produk DED
Drainase Paseh tahun 2001, dan mengintegrasikan dengan Rencana Tata
Ruang yang telah ada.
 Tahapan selanjutnya adalah melakukan kajian dan perencanaan detil.
2. Perencanaan Teknis :
 Survei yang dilakukan dalam rangka perencanaan teknis rinci (DED) drainase
Perkotaan Paseh meliputi lokasi, topografi, hidrologi, tataguna tanah, sosial
ekonomi, institusi atau kelembagaan, peranserta masyarakat,
kependudukan, lingkungan dan pembiayaan.
 Desain drainase agar didasarkan pada pertimbangan hidrologi, hidraulik,
struktur, dan biaya.
 Pelaksanaan pembangunan atau rehabilitasi prasarana drainase terpadu
agar dikerjakan sesuai dengan peraturan konstruksi yang lazim dipakai dan
disetujui instansi yang berwenang.

18
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

BAB IV Rencana Kerja


4.1. Jadwal Pekerjaan Perencanaan (bar chart dan kurva S)
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan “drainase perkotaan paseh” dengan kegiatan
yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
Table 4.1 jadwal pelaksaan pekerjaan

4.2. Jadwal Personil (Tenaga ahli)


Seperti yang diketahui bahwa keberadaan dan ketetapan penempatan tenaga ahli
adalah sangat menentukan keberhasilan proyek, ini berarti penetuan jadwal para
tenaga ahli mulai bekerja merupakan hal yang sangat penting, karena ketidatepatan
waktu bagi para tenaga ahli adalah pemborosan dana dan beresiko terhadap
penyelsaian pekerjaan.
Table 4.2 jadwal penugasan personil

19
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

4.3. Rencana Anggaran Biaya dan Kurva s


RB2:P29E+B2:P21NCANA +B2:P18ANGGARAN BIAYA ( RAB )
Provinsi : jawa barat No. RAB : 1
kota : Bandung Jenis Kegiatan : Saluran Air
desa :soreang Volume : 1 Unit
Lokasi :paseh Ukuran : 1000 x 0.80 M

Volume Harga Satuan ( Rp ) B I A Y A ( Rp )


No U R AI AN Dari Dana Satuan Upah
Total Dari Dana Bahan Total Dana Lain Dana Total
Lain angkut
I BAHAN
1 Pasir Urug 45.00 5.00 40.00 m3 125,000 125,000 625,000 5,000,000 5,625,000 44.000
2 Pasir Pasang 217.00 5.00 212.00 m3 125,000 125,000 625,000 26,500,000 27,125,000 216.230
3 Batu Kali/Gunung 320.00 5.00 315.00 m3 125,000 125,000 625,000 39,375,000 40,000,000 320.000
4 Kerikil 15.00 - 15.00 m3 125,000 125,000 - 1,875,000 1,875,000 15.000
5 Semen @ 50 Kg 1,185.00 - 1,185.00 Zak 18,000 62,500 80,500 - 95,392,500 95,392,500 1,185.000

760,000

Sub Total 1 ) 1,875,000 168,142,500 170,017,500


II ALAT
1 Cangkul 10.00 10.00 - bh - 40,000 40,000 400,000 - 400,000
2 Sekop 12.00 12.00 - bh - 40,000 40,000 480,000 - 480,000
3 Palu-palu 4.00 4.00 - bh - 15,000 15,000 60,000 - 60,000
4 Linggis 6.00 6.00 - bh - 35,000 35,000 210,000 - 210,000
5 Ember 8.00 8.00 - bh - 20,000 20,000 160,000 - 160,000
6 Benang Nilon 2.00 2.00 - Roll - 50,000 50,000 100,000 - 100,000
Sub Total 2 ) 1,410,000 - 1,410,000
III UPAH
1 Pekerja 806.00 - 806.00 hok - 35,000 35,000 - 28,210,000 28,210,000 806.80
2 Tukang 571.00 - 571.00 hok - 50,000 50,000 - 28,550,000 28,550,000 571.50

Sub Total 3 ) - 56,760,000 56,760,000


TOTAL I ( 1 + 2 + 3 ) 3,285,000 224,902,500 228,187,500 228,187,500

71,985,000
15,225,000

Tabel.4.3 rencana anggaran biaya

120.00
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN
Bobot
No URAIAN Volume Satuan September Oktober November Desember Januari Ket.
(% ) III IV I II III IV I II III IV I II III
100.00
I Pekerjaan Pendahuluan 100
1 Pembersihan Lokasi 1.00 Ls 0.03 0.01 0.01 0.01
2 Pengadaan Tenaga,Alat 1.00 Ls 0.03 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002
80.00
& Bahan
II Pekerjaan Tanah
1 Galian Tanah 720.00 M3 23.13 4.63 4.63 4.63 4.63 4.63
2 Timbunan - M360.00 - - - - - -
3 Urugan Pasir 40.00 M3 1.28 0.32 0.32 0.32 0.32 50
III Pekerjaan Pasangan
1 Pekerjaan Batu Kali 320.00 M340.00 10.28 0.86 0.86 0.86 0.86 0.86 0.86 0.86 0.86 0.86 0.86 0.86 0.86
2 Pekerjaan Siar Pas.Batu 10.00 M2 0.32 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05
3 Pek. Plesteran + Aci T = 1 cm 2,000.00 M2 64.25 10.71 10.71 10.71 10.71 10.71 10.71
IV Pekerjaan Beton 20.00
1 Beton Tidak Bertulang 1:3:5 20.00 M3 0.64 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11
V MDST 1.00 Ls 0.03 0.03 0
Jumlah 3,113.00 - 100.00
Rencana Kemajuan Pek. Mingguan 0 - 4.64 2 5.50 5.48 4 5.81 5.81 6
0.91 1.23 1.23 8 11.62 11.73 10 11.73 11.6712 11.67 14
10.82 0.12 16
0.03
Kumulatif Rencana Kemajuan Pek.Mingguan - 4.64 10.13 15.62 21.42 27.23 28.14 29.38 30.61 42.23 53.96 65.69 77.36 89.03 99.85 99.97 100.00
Realisasi Kemajuan Pek. Mingguan
Kumulatif Realisasi Kemajuan Pek.Mingguan

20
Incception Report
Pekerjaan Drainase Perkotaan Paseh

BAB V Penutup

Demikian laporan kerangka acuan kerja Outline Plan dan Detailed Engineering Design (DED)
Drainase Perkotaan Paseh ini telah penulis susun sesuai dengan data-data yang telah
didapatkan dan telah diolah menggunkan literatur-literatur yang telah disebutkan
sebelumnya.

Karena keterbatasan pengetahuan penulis dalam penyusunan laporan KAK ini, penulis
menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karenanya,
penulis memohon maaf dan harap dimaklumi yang sebesar-besarnya..

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pangampu mata kuliah
Perancangan Bangunan Sipil, dan semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam
penyusunan laporan KAK ini. Semoga laporan KAK ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan

21

Anda mungkin juga menyukai