1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Perubahan tata guna lahan akibat dibangunan jaringan jalan lingkar dengan
luasan yang relatifbesar akan sangat mempengaruhi arah perkembangan kawasan
kedepannyaserta merubah karakter suatu wilayah. Ruang disekitar
wilayahpengembangan akan dengan cepat menjelma berubah menyesuaikan guna
lahan dominan yang ada, terkadang dapat merubah fungsi ruang dan fungsi lahan, yang
jauh berbeda dari fungsi sebelumnya.
Pembangunan jalur dua yang merubah tata guna lahan ini akan membawa
perubahansosial, ekonomi, budaya serta pola hidup penduduk disekitar
kawasanpembangunan. Perubahan akibat pembangunan dapat bersifat positifmaupun
negatif. Untuk mereduksi pengaruh negatif yang terjadi, makadiperlukan perangkat yang
dapat mengendalikan perubahan tata ruang padakawasan yang menjadi lokasi
pembangunan tersebut. Perangkat tata ruangyang dapat menjangkau dalam skala mikro
kawasan dan dapat menjadiurban design development guidelines adalah Rencana Tata
Bangunan danLingkungan (RTBL). Kota Takengon saat ini telah memiliki perangkat
rencana tata ruang yang dapat menjadi acuan dalam menyusun RTBL Kawasan 2 Jalur
Tansaril (Paya Ilang) – Paya Yumpi yang Rencanatata ruang tersebut mengacu kepada
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten.
Dengan demikian, RTBL pada Kawasan Sekitar Jalan 2 Jalur Tansaril (paya
Ilang) – Paya Tumpi menjadi panduanoperasional arahan pengembangan ruang pada
kawasan yang menjadi lokasipembangunan prasarana jalan baru. RTBL ini akan
menjembataniperencanaan kota dua dimensional dengan perancangan teknis
tigadimensional. RTBL yang bersifat operasional pada kawasan studi akan
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya
b. Permasalahan
Pembangunan prasarana jalan pada suatu kawasan dapat
menimbulkanpermasalahan, baik dalam tahap perencanaan maupun implementasinya,
antara lain :
1. Ketidak jelasan status tanah dan kepemilikan tanah.
2. Gejolak sosial pada masyarakat yang lahannya menjadi lokasi pembangunan
prasarana jalan akibat proses ganti rugi.
3. Perubahan fungsi ruang dan aktivitas yang berada disekitar jalan yang dibangun.
4. Perubahan sosial, ekonomi, budaya dan pola hidup masyarakat yang tinggal
disekitar prasarana jalan yang dibangun.
5. Segregasi ruang sosial akibat kampung atau permukiman “terbelah” oleh jalan.
6. Perubahan kualitas lingkungan.
7. Perubahan fisik lingkungan yang sangat cepat akibat adanya perubahan dari lahan
tidak terbangun menjadi lahan terbangun.
8. Meningkatnya jumlah pendatang baru pada kawasan tersebut.
9. Tidak terkoordinasinya pembangunan prasarana kota yang mengikuti
pembangunan jalan tersebut (listrik, air bersih, telepon, pelayananpersampahan,
drainase).
10. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 Tentang PenyelenggaraanPenataan
Ruang.
11. Pengelola kota tidak memiliki kesatuan pandangan dan kebijakan dalam
mengarahkan perkembangan kawasan tersebut karena belum adaperangkat
rencana tata ruang yang bersifat detail dan operasional.
12. Pihak yang menyusun rencana kota berbeda dengan pihak yang menjalankan
rencana tersebut.
13. Perencanaan bersifat makro, bersifat dua dimensi, kurang informatif, tidak spesifik
sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda dalam aplikasinya.
14. Ketrampilan tidak merata dari para pengelola kota dalam menerapkan hasil
perencanaan kota.
15.Pendekatan perencanaan kota seringkali bersifat standar sehinggameninggalkan
karakteristik spesifik suatu kota / kawasan.
16.Perencana kota seringkali melihat kota sebagai “benda fisik” dan bukan“benda
budaya”. Aspek budaya / kultur lokal tidak termuat secara utuhdalam
perencanaan kota.
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya
Adapun dasar hukum penyusunan RTBL Kawasan Sekitar Jalan 2 Jalur Tansaril
(Paya Ilang) – Paya Tumpi adalah sebagaiberikut:
1. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Pertanahan dan Permukiman;
3. Undang-undang No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nonor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan;
7. Peraturan Pernerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1996 tentang
Pelaksanaan Hak Dan Kewajiban Serta Bentuk Dan Tata Cara Peran
SertaMasyarakat Dalam Penataan Ruang;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis MengenaiDampak
Lingkungan;
10.Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan KawasanLindung;
11.Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 441/Kpts/1998 tentangPersyaratan
Teknis Bangunan Gedung
12.Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988 tentang Penataan, Ruang
Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan;
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya
a. Maksud
b. Tujuan
Tujuan dari penyusunan RTBL ini antara lain adalah: Merupakan usulan untuk
menciptakan lingkungan yang tertata, teratur, terintegrasi dan komprehensif sehingga
rencana pengembangan kawasankota ini memiliki elemen kontrol yang lebih
bermakna.
Mengintegrasikan antara fungsi permukiman, prasarana transportasi dan aktivitas
yang dapat menjembatani berbagai kegiatan komersial, fasilitas umum dan fasilitas
sosial pada jalur regional. Mengendalikan perubahan fungsi lahan, perubahan
peruntukan serta perubahan lingkungan akibat pembangunan prasarana jalan.
Mewujudkan keunikan kawasan yang sesuai dengan karakter dan kondisi lingkungan
serta mempertimbangkan asas perencanaan yang berkelanjutan. Mewujudkan
lingkungan dan bangunan yang manusiawi melalui konsep penataan yang disusun
berdasarkan prosedur baku perencanaan kota,urban design, landscaping, serta
perancangan arsitektural desain teknisyang sesuai dengan peraturan dan
perundangan yang ada. Menata kembali aspek visual estetika kota, sehingga
menimbulkan keserasian antara unsur-unsur binaan dengan komponen-komponen
lingkungan alami.
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya
3. SUMBER PENDANAAN
1. Rencana Umum
Merupakan ketentuan-ketentuan rancangan tata bangunan dan lingkungan yang
bersifat umum dalam mewujudkan lingkungan/kawasan perencanaan yang layak
huni, berjati diri, produktif, dan berkelanjutan.Komponen rancangan meliputi:
2. Panduan Rancangan
Merupakan penjelasan lebih rinci atas rencana umum yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam bentuk penjabaran materi utama melalui pengembangan
komponen rancangan kawasan pada bangunan, kelompok bangunan, elemen
prasarana kawasan, kaveling dan blok, termasuk panduan ketentuan detail visual
kualitas minimal tata bangunan dan lingkungan.
c. Rencana Detail
1. Materi dasar dari rencana detail seperti tersebut butir b di atas, lebih rinci
menjelaskan arahan bentuk, dimensi, gubahan, perletakan danlainnya dari
suatu bangunan, komponen bangunan, komposisi bangunan,ruang terbuka,
sarana/prasarana lingkungan sampai dengan materi seperti fasade bangunan,
perletakan dan rencana penandaan, pagar,pedestrian dan lain sebagainya.
2. Detail arsitektur harus cukup menarik dan dapat merupakan pengembangan
dari detail bangunan yang baik, yang telah ada dilingkungan setempat.
d. Program Investasi
daya dukung dan daya tampung lahan, kapasitas prasarana lingkungan, danmasih
sejalan dengan rencana dan program penataan Kota Takengon,serta masih
mampu menampung aspirasi masyarakat.
8. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab pekerjaan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) Kawasan Jalan Dua Jalur Kabupaten Aceh Tengah adalah Kuasa
Pengguna Anggaran Dinas Cipta Karya dan Pengairan Kabupaten Aceh Tengah
Bidang Tata Ruang.
A. Tenaga Ahli
1. Ketua Tim /Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota ; Kualifikasi pendidikan minimal
Magister (S2) Planologi, berpengalaman dibidangnya sekurang-kurangnya 3 tahun
atau S2 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota . Tugas Ketua Tim sebagai berikut:
Menyusun program kerja dan megkoordinir anggota tim dalam pelaksanaan
pekerjaan, mengkoordinir sistem pelaporan, mengatur pertemuan dengan tim
teknis dan instansi terkait.
Menganalisa struktur ruang berdasarkan hasil perumusan rencana struktur tata
ruang kawasan bersangkutan.
Merumuskan kerangka pengembangan kawasan, baik antar blok dalam kawasan
maupun internal kawasan itu sendiri.
Merumuskan kebijaksanaan dasar dan rencana tata ruang kawasan.
Merumuskan program-program pengembangan pembangunan kawasan dan
pembiayaan pembangunannya
2. Ahli Perencanaan Tata Letak/Arsitek; Kualifikasi pendidikan minimal S1 Arsitektur,
berpengalaman dibidangnya sekurang-kurangnya 5 tahun, dengan tugas sebagai
berikut:
Menganalisis land use (tata guna lahan) serta kesesuaian lahan dan daya
dukung lahan di kawasan rencana.
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya
B. Staf Pendukung
1. Asisten Tenaga Ahli 2 (Dua) Orang (S1-Teknik sipil dan S1- Teknik Arsitek,
pengalaman 2 tahun)
2. Surveyor/Tehnisi, 1 (satu) orang (S1/DIII, Teknik Sipil, pengalaman 2 tahun)
3. CAD Operator/drafter, 1 (satu) orang (S1/DIII/STM Arsitek, pengalaman 2
tahun)
4. Tenaga Administrasi, 1 (satu) orang (Minimal SMK/SMA)
Diskusi Tahap 1
Diskusi ini dilaksanakan dalam rangka pembahasan fakta dan analisa terkait
pekerjaan Penyusunan RTBL Kawasan Sekitar JALAN 2 JALUR TANSARIL
(PAYA ILANG) - PAYA TUMPI. Dalam diskusi diharapkan mampu menggali
beberapa informasi sebagai berikut:
- Informasi permasalahan serta aspirasi dari stakeholder mengenai perencanaan
kawasan sekitar JALAN 2 JALUR TANSARIL (PAYA ILANG) - PAYA TUMPI
- Data dan informasi lanjutan dalam rangka Penyusunan RTBL Kawasan sekitar
JALAN 2 JALUR TANSARIL (PAYA ILANG) - PAYA TUMPI
- Konsep rencana pengembangan, rencana perwujudan dan rumusan kebijakan
pengelolaan RTBL Kawasan Sekitar JALAN 2 JALUR TANSARIL (PAYA
ILANG) - PAYA TUMPI
Diskusi Tahap 2
Diskusi ini dilaksanakan dalam rangka pembahasan draft rencana RTBL Kawasan
Sekitar JALAN 2 JALUR TANSARIL (PAYA ILANG) - PAYA TUMPI. Laporan-
laporan yang akan dihasilkan dalam Pekerjaan Penyusunan Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Jalan Dua Jalur terdiri dari 4 (empat) tahap,
yaitu :
4. Album Peta
Album Peta memuat produk peta yang dihasilkan dengan skala terukur. Album peta
yang akan diserahkan masing – masing sebanyak 5 (lima) eksemplar untuk format
A1 dan A3 ( full color) disertai file laporan dan peta dalam bentuk compact disk (cd)
sebanyak 5 (lima) buah.
5. CD 3D
CD 3 D diserahkan sebanyak 5 ( lima ) buah.
12. PENUTUP
Demikian Rencana Acuan Kerja (KAK)/Terms Of Reference (TOR) pekerjaan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Jalan 2 Jalur
Tansaril (Paya Ilang)- Paya Tumpi Kabupaten Aceh Tengah ini dibuat agar dapat
menjadi panduan/acuan bagi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
rekanan/konsultan.