Anda di halaman 1dari 11

KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya Tumpi

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN RTBL KAWASAN JALAN DUA JALUR TANSARIL – PAYA TUMPI

1. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Kota Takengon mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam aspekfisik


maupun non fisik. Pembangunan fisik kota ditandai dengan bertambahnya ruang
terbangun dan penambahan prasarana kota seperti jalan, listrik, air bersih, telepon,
pelayanan persampahan, drainage dan lain sebagainya. Faktor yang sangat
mempengaruhi perkembangan kota adalahjumlah dan sebaran penduduk. Keberadaan
penduduk membutuhkan perumahan dan sarana prasarana kota pendukung. Pengaruh
timbal balikantara pertumbuhan penduduk dan penyediaan sarana prasarana kota harus
diikuti dengan penyediaan perangkat perencanaan tata ruang kota yang mampu
mengendalikan dampak yang dapat terjadi.

Sebagai salah satu kelengkapan fasilitas kota, maka Kota Takengon


merencanakan membangunan Kawasan jalur dua Tansaril (Paya iLang) Kecamatan
Bebesen - Paya Tumpi Kecamatan Kebayakan. Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah
telah membangun infrastruktur yang bertujuan membangun jalan lingkar (ring road)
dengan kondisi tata guna lahan disekitar adalah awalnya persawahan/kebun yang kini
menjadi beberapa permukiman masyarakat.

Perubahan tata guna lahan akibat dibangunan jaringan jalan lingkar dengan
luasan yang relatifbesar akan sangat mempengaruhi arah perkembangan kawasan
kedepannyaserta merubah karakter suatu wilayah. Ruang disekitar
wilayahpengembangan akan dengan cepat menjelma berubah menyesuaikan guna
lahan dominan yang ada, terkadang dapat merubah fungsi ruang dan fungsi lahan, yang
jauh berbeda dari fungsi sebelumnya.

Pembangunan jalur dua yang merubah tata guna lahan ini akan membawa
perubahansosial, ekonomi, budaya serta pola hidup penduduk disekitar
kawasanpembangunan. Perubahan akibat pembangunan dapat bersifat positifmaupun
negatif. Untuk mereduksi pengaruh negatif yang terjadi, makadiperlukan perangkat yang
dapat mengendalikan perubahan tata ruang padakawasan yang menjadi lokasi
pembangunan tersebut. Perangkat tata ruangyang dapat menjangkau dalam skala mikro
kawasan dan dapat menjadiurban design development guidelines adalah Rencana Tata
Bangunan danLingkungan (RTBL). Kota Takengon saat ini telah memiliki perangkat
rencana tata ruang yang dapat menjadi acuan dalam menyusun RTBL Kawasan 2 Jalur
Tansaril (Paya Ilang) – Paya Yumpi yang Rencanatata ruang tersebut mengacu kepada
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten.

Dengan demikian, RTBL pada Kawasan Sekitar Jalan 2 Jalur Tansaril (paya
Ilang) – Paya Tumpi menjadi panduanoperasional arahan pengembangan ruang pada
kawasan yang menjadi lokasipembangunan prasarana jalan baru. RTBL ini akan
menjembataniperencanaan kota dua dimensional dengan perancangan teknis
tigadimensional. RTBL yang bersifat operasional pada kawasan studi akan
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya

sangatmemudahkan pengelola kota untuk mengarahkan pertumbuhan unsur-unsurfisik


kota yang dikembangkan oleh masyarakat, swasta maupun pemerintah.Susbtansi yang
termuat dalam RTBL haruslah dapat menjadi sarana untukmencapai pembangunan yang
dapat menyejahterakan masyarakat serta mempertimbangkan aspek keberlanjutan
lingkungan. Khusus pada kawasanyang terdapat permukiman maupun kampung-
kampung lama, diperlukanpendekatan sosial budaya sehingga dapat menghindarkan
dampak berupa “people outside the plan”, yang akan menyebabkan masyarakat merasa
terasing dalam lingkungannya sendiri. Rencana dan arahan massa terbangun (solid)
serta ruang-ruang tidak terbangun (void) harus terintegrasi dalamsatu skenario
pembangunan yang berpedoman pada rencana tata ruangdalam tingkat yang lebih
makro.

b. Permasalahan
Pembangunan prasarana jalan pada suatu kawasan dapat
menimbulkanpermasalahan, baik dalam tahap perencanaan maupun implementasinya,
antara lain :
1. Ketidak jelasan status tanah dan kepemilikan tanah.
2. Gejolak sosial pada masyarakat yang lahannya menjadi lokasi pembangunan
prasarana jalan akibat proses ganti rugi.
3. Perubahan fungsi ruang dan aktivitas yang berada disekitar jalan yang dibangun.
4. Perubahan sosial, ekonomi, budaya dan pola hidup masyarakat yang tinggal
disekitar prasarana jalan yang dibangun.
5. Segregasi ruang sosial akibat kampung atau permukiman “terbelah” oleh jalan.
6. Perubahan kualitas lingkungan.
7. Perubahan fisik lingkungan yang sangat cepat akibat adanya perubahan dari lahan
tidak terbangun menjadi lahan terbangun.
8. Meningkatnya jumlah pendatang baru pada kawasan tersebut.
9. Tidak terkoordinasinya pembangunan prasarana kota yang mengikuti
pembangunan jalan tersebut (listrik, air bersih, telepon, pelayananpersampahan,
drainase).
10. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 Tentang PenyelenggaraanPenataan
Ruang.
11. Pengelola kota tidak memiliki kesatuan pandangan dan kebijakan dalam
mengarahkan perkembangan kawasan tersebut karena belum adaperangkat
rencana tata ruang yang bersifat detail dan operasional.
12. Pihak yang menyusun rencana kota berbeda dengan pihak yang menjalankan
rencana tersebut.
13. Perencanaan bersifat makro, bersifat dua dimensi, kurang informatif, tidak spesifik
sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda dalam aplikasinya.
14. Ketrampilan tidak merata dari para pengelola kota dalam menerapkan hasil
perencanaan kota.
15.Pendekatan perencanaan kota seringkali bersifat standar sehinggameninggalkan
karakteristik spesifik suatu kota / kawasan.
16.Perencana kota seringkali melihat kota sebagai “benda fisik” dan bukan“benda
budaya”. Aspek budaya / kultur lokal tidak termuat secara utuhdalam
perencanaan kota.
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya

c. Dasar Pendekatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

Dalam rangka penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungandidasarkan


pada pendekatan komprehensif pada :
 Pendekatan Keruangan
Pendekatan ini digunakan untuk mendiskripsikan dan mengintepretasikan
karakteristik-karakteristik fisik dan non fisik (place) ruang kawasan yang menjadi
lokasi pembangunan prasarana jalan.
 Pendekatan Terhadap Kebijakan yang Berlaku
Pendekatan ini digunakan untuk melihat kebijakan yang diberlakukan
danberkaitan dengan pembangunan prasarana jalan pada suatu kawasan
beserta pengaruh yang ditimbulkannya.
 Pendekatan Terhadap Masyarakat
Pendekatan ini ditujukan kepada masyarakat yang bermukim padakawasan studi
serta prediksi pertambahan penduduk berasal daripendatang. Kajian dilakukan
pada aspek sosial, budaya, aktivitas danpola hidup.
 Pendekatan Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan dan Intensitas
PenggunaanJalan.

Pendekatan ini dilakukan untuk mengkaji tingkat pelayanan dan intensitas


penggunaan jalan. Dengan demikian dapat diprediksikan pengaruh yang ditimbulkan
berikut perubahan-perubahan fisik non fisikkawasan yang berada di sepanjang jalan
tersebut.

d. Landasan Hukum Pekerjaan

Adapun dasar hukum penyusunan RTBL Kawasan Sekitar Jalan 2 Jalur Tansaril
(Paya Ilang) – Paya Tumpi adalah sebagaiberikut:
1. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Pertanahan dan Permukiman;
3. Undang-undang No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nonor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan;
7. Peraturan Pernerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1996 tentang
Pelaksanaan Hak Dan Kewajiban Serta Bentuk Dan Tata Cara Peran
SertaMasyarakat Dalam Penataan Ruang;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis MengenaiDampak
Lingkungan;
10.Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan KawasanLindung;
11.Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 441/Kpts/1998 tentangPersyaratan
Teknis Bangunan Gedung
12.Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988 tentang Penataan, Ruang
Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan;
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya

2. MAKSUD dan TUJUAN

a. Maksud

RTBL adalah rencana teknik dan program tata bangunan dan


lingkungan(Urbandesign Guideline) serta pedoman pengendalian pembangunan yang
berfungsi sebagai salah satu alat pengendalian pemanfaatan ruang yangdiperlakukan
secara khusus pada bangunan atau kelompok bangunan padasuatu lingkungan/
kawasan (Urban Building Desain and Development
Guideline).
Dari pemikiran di atas, maka RTBL perlu disusun dan dikenakan untuk setiap
bagian kota berdasarkan hasil identifikasi pemerintah kota Takengon. Prioritas
penanganan terutama dilakukan pada daerah atau pusat-pusat kotayang mempunyai
pertumbuhan cepat dan memerlukan pengendalian perkembangan fisik yang tepat.
Dasar pemikiran itulah yang menjadi pedoman dalam penyusunan RTBL Kawasan
Sekitar Jalan 2 Jalur Tansaril (Paya Ilang) – Paya Tumpi.
Dalam konteks perkembangan lingkungan binaan, RTBL disusun untuk
memenuhi kepentingan atau aspirasi masyarakat, pemanfaatan sumber daya
setempat, dan daya dukung tanah yang optimal. Maksud tersebut diupayakan baik
melalui panduan-panduan yang bersifat pengendalian, pengembangan kawasan sub-
pusat kota maupun perancangan kelompok bangunan lingkungan di dalamnya.
Dengan arahan tersebut akan dimiliki suatugambaran kebijaksanaan pembangunan
fisik dalam wawasan kebersamaan yang mengetengahkan dan menjaga ciri keunikan
karakter lokal. Arahanyang berpijak pada potensi karakter setempat akan dapat
menciptakanbangunan dan lingkungan yang memberi kontribusi positif kearah
terwujudnya identitas lokal.
Agar bisa dioperasikan sebagai alat pengendali, RTBL harus mempunyai
jurisdiksi dan kekutan hukum. Untuk itu ketentuan-ketentuan penataan bangunan dan
lingkungan dalam RTBL harus sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
pemerintah kota Takengon. Dalam konteks ini RTBL jugahendaknya mendukung
peraturan-peraturan daerah yang ada atau yangmasih akan ditetapkan untuk suatu
kawasan tertentu.

b. Tujuan
Tujuan dari penyusunan RTBL ini antara lain adalah: Merupakan usulan untuk
menciptakan lingkungan yang tertata, teratur, terintegrasi dan komprehensif sehingga
rencana pengembangan kawasankota ini memiliki elemen kontrol yang lebih
bermakna.
Mengintegrasikan antara fungsi permukiman, prasarana transportasi dan aktivitas
yang dapat menjembatani berbagai kegiatan komersial, fasilitas umum dan fasilitas
sosial pada jalur regional. Mengendalikan perubahan fungsi lahan, perubahan
peruntukan serta perubahan lingkungan akibat pembangunan prasarana jalan.
Mewujudkan keunikan kawasan yang sesuai dengan karakter dan kondisi lingkungan
serta mempertimbangkan asas perencanaan yang berkelanjutan. Mewujudkan
lingkungan dan bangunan yang manusiawi melalui konsep penataan yang disusun
berdasarkan prosedur baku perencanaan kota,urban design, landscaping, serta
perancangan arsitektural desain teknisyang sesuai dengan peraturan dan
perundangan yang ada. Menata kembali aspek visual estetika kota, sehingga
menimbulkan keserasian antara unsur-unsur binaan dengan komponen-komponen
lingkungan alami.
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya

3. SUMBER PENDANAAN

Untuk pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan


Lingkungan Kawasan Sekitar Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya Tumpi dibiayai
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada Dinas Cipta Karya dan
Pengairan Kabupaten Aceh Tengah Tahun Anggaran 2014.

4. ORGANISASI PENGGUNA JASA.


Nama Organisasi Pengguna Jasa adalah Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah
dengan Pelaksana Teknis Dinas Cipta Karya dan Pengairan Kabupaten Aceh Tengah.

5. LOKASI / AREAL STUDI.


Daerah Studi adalah meliputi kawasan sekitar Rencana koridor JALAN 2 JALUR
TANSARIL (PAYA ILANG) - PAYA TUMPI. Titik awal dari Paya Ilang sampai ke
Kampung Paya Tumpi, dengan panjang jalan lebih kurang 2.875 m

6. RUANG LINGKUP MATERI


Kegiatan penyusunan RTBL Kawasan Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya
Tumpi ini diharapkan dapat menghasilkan produk berupa tersusunnya rancang bangun
dan lingkungan kawasan Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya Tumpi, yang dapat
digunakan sebagai sarana mengendalikan perkembangan dan pembangunan di wilayah
perencanaan. Sebagai acuan dalam menyusun produk RTBL adalah Standar Hasil
Karya Rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) dan Pedoman Umum RTBL, yang
minimal harus memuat hal-hal pokok sebagai berikut:

a. Program Bangunan dan Lingkungan


Program bangunan dan lingkungan harus mempertimbangkan factor kelayakan
baik dari segi ekonomi, sosial, dan budaya. Program ditetapkan setelah
mempertimbangkan konsep keragaman kawasan (diversity), sepertikeseimbangan
pengembangan fungsi perumahan, niaga, rekreasi dan budaya dan upaya-upaya
pelestarian.Dalam pembahasan program bangunan dan lingkungan meliputi
beberapaanalisis diantaranya adalah:

 Analisis kawasan dan wilayah perencanaan


Komponen analisis meliputi: perkembangan sosial kependudukan, prospek
pertumbuhan ekonomi, daya dukung fisik dan lingkungan, aspek
legalkonsolidasi lahan perencanaan, daya dukung prasarana dan fasilitas
lingkungan, serta kajian aspek signifikansi historis kawasan.

 Analisis pengembangan pembangunan berbasis peran masyarakat


Pembangunan berbasis peran masyarakat (community-baseddevelopment)
adalah pembangunan dengan orientasi yang optimal pada pendayagunaan
masyarakat. Prinsip utama dalam pengembangan pembangunan berbasis
peran masyarakat diantaranya adalah :
- Berdasarkan kesepakatan dan hasil kerjasama
- Sesuai dengan aspirasi publik
- Kejelasan tanggung jawab
- Kesepakatan yang sama
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya

• Konsep dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan


Merupakan hasil tahapan analisis program bangunan dan lingkungan, memuat
gambaran dasar penataan pada lahan perencanaan yang selanjutnya
ditindaklanjuti dengan penjabaran gagasan desain secara lebih detail dari
masing-masing elemen desain. Komponen dasar perancangan meliputi: visi
pembangunan, konsep perancangan strukturtata bangunan dan lingkungan,
konsep komponen perancangan kawasan,blok-blok pengembangan kawasan
dan program penanganannya.

b. Rencana Umum dan panduan Rancangan

1. Rencana Umum
Merupakan ketentuan-ketentuan rancangan tata bangunan dan lingkungan yang
bersifat umum dalam mewujudkan lingkungan/kawasan perencanaan yang layak
huni, berjati diri, produktif, dan berkelanjutan.Komponen rancangan meliputi:

a.Struktur Peruntukan Lahan


- Peruntukan lahan makro
- Peruntukan lahan mikro
b.Intensitas Pemanfaatan Lahan
- Sempadan Bangunan
- Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
- Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
- Koefisien Daerah Hijau (KDH)
- Koefisien Tapak Besmen (KTB)
- Sistem Insentif-Disinsentif Pengembangan
- Sistem pengalihan nilai koefisien lantai bangunan (TDR)
c.Tata Bangunan
- Pengaturan blok lingkungan
- Pengaturan kaveling/petak lahan
- Pengaturan bangunan
- Pengaturan ketinggian dan elevasi lantai bangunan
d.Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
- Sistem jaringan jalan dan pergerakan
- Sistem sirkulasi kendaraan umum
- Sistem sirkulasi kendaraan pribadi
- Sistem pergerakan transit
- Sistem parkir
- Sistem perencanaan jalur servis/pelayanan lingkungan
- Sistem sirkulasi pejalan kaki dan sepeda
- Sistem jaringan jalur penghubung terpadu (pedestrian linkage)
e.Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau
- Sistem ruang terbuka umum
- Sistem ruang terbuka pribadi
- Sistem ruang terbuka privat yang dapat diakses oleh umum
- Sistem pepohonan dan tata hijau
- Bentang alam
- Area jalur hijau
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya

f.Tata Kualitas Lingkungan


- Konsep identitas lingkungan
- Konsep orientasi lingkungan
g.Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan
- Sistem jaringan air bersih
- Sistem jaringan air limbah dan air kotor
- Sistem jaringan drainase
- Sistem jaringan persampahan
- Sistem jaringan listrik
- Sistem jaringan telepon
- Sistem jaringan pengamanan kebakaran
- Sistem jalur penyelamatan atau evakuasi

2. Panduan Rancangan

Merupakan penjelasan lebih rinci atas rencana umum yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam bentuk penjabaran materi utama melalui pengembangan
komponen rancangan kawasan pada bangunan, kelompok bangunan, elemen
prasarana kawasan, kaveling dan blok, termasuk panduan ketentuan detail visual
kualitas minimal tata bangunan dan lingkungan.

c. Rencana Detail

Rencana detail meliputi:

1. Materi dasar dari rencana detail seperti tersebut butir b di atas, lebih rinci
menjelaskan arahan bentuk, dimensi, gubahan, perletakan danlainnya dari
suatu bangunan, komponen bangunan, komposisi bangunan,ruang terbuka,
sarana/prasarana lingkungan sampai dengan materi seperti fasade bangunan,
perletakan dan rencana penandaan, pagar,pedestrian dan lain sebagainya.
2. Detail arsitektur harus cukup menarik dan dapat merupakan pengembangan
dari detail bangunan yang baik, yang telah ada dilingkungan setempat.

d. Program Investasi

Program ini meliputi:


1. Program investasi jangka menengah, minimal untuk kurun waktu lima tahun.
2. Program investasi yang disusun tidak hanya meliputi investasi pembangunan
ang akan dibiayai oleh pemerintah dari berbagai sektor,daerah dan pusat, tetapi
terutama yang akan dapat dibiayai oleh duniausaha dan masyarakat.
3. Dijelaskan pola-pola penggalangan pendanaan, kegiatan yang perlu dilakukan
oleh Pemerintah Kota Takengon, sekaligus saran waktu kapanharus dilakukan.

e. Administrasi Pengendalian Program dan Rencana

Ketentuan administrasi untuk mengendalikan pelaksanaan rencana danprogram


butir a s/d d di atas, yang diperlukan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah
dalam rangka mendorong operasionalisasi RTBL agarterlaksana secara efektif
melalui mekanisme perijinan. Bersifat mengantisipasi terjadinya perubahan pada
tahap pelaksanaan karena berbagai hal, tetapi masih dapat memenuhi persyaratan
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya

daya dukung dan daya tampung lahan, kapasitas prasarana lingkungan, danmasih
sejalan dengan rencana dan program penataan Kota Takengon,serta masih
mampu menampung aspirasi masyarakat.

f. Arahan Pengendalian Pelaksanaan

1. Bersifat rumusan arahan substansi teknis dari rencana-rencana danprogram


butir a s/d e di atas, sebagai masukan teknis bagi peraturandaerah tentang
bangunan dan lingkungan di kawasan sekitar pada RTBL yang telah disusun.
2.Termasuk sebagai materi adalah ketentuan umum manajemenpelaksanaannya,
baik yang akan dilaksanakan secara sendiri oleh Pemerintah Kab. Aceh Tengah
maupun bentuk-bentuk manajemen pembangunan yang melibatkan peran serta
dunia usaha dan masyarakat.

7. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pekerjaan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Kawasan Jalan Dua Jalur akan dilaksanakan dalam waktu 120 (Seratus Dua Puluh)
hari kalender sejak dikeluarkan SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) dari Pemberi
tugas.

8. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab pekerjaan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) Kawasan Jalan Dua Jalur Kabupaten Aceh Tengah adalah Kuasa
Pengguna Anggaran Dinas Cipta Karya dan Pengairan Kabupaten Aceh Tengah
Bidang Tata Ruang.

9. SUSUNAN TENAGA AHLI


Tenaga ahli utama yang akan dilibatkan dalam pekerjaan Penyusunan Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Jalan Dua Jalur terdiri dari :

A. Tenaga Ahli

1. Ketua Tim /Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota ; Kualifikasi pendidikan minimal
Magister (S2) Planologi, berpengalaman dibidangnya sekurang-kurangnya 3 tahun
atau S2 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota . Tugas Ketua Tim sebagai berikut:
 Menyusun program kerja dan megkoordinir anggota tim dalam pelaksanaan
pekerjaan, mengkoordinir sistem pelaporan, mengatur pertemuan dengan tim
teknis dan instansi terkait.
 Menganalisa struktur ruang berdasarkan hasil perumusan rencana struktur tata
ruang kawasan bersangkutan.
 Merumuskan kerangka pengembangan kawasan, baik antar blok dalam kawasan
maupun internal kawasan itu sendiri.
 Merumuskan kebijaksanaan dasar dan rencana tata ruang kawasan.
 Merumuskan program-program pengembangan pembangunan kawasan dan
pembiayaan pembangunannya
2. Ahli Perencanaan Tata Letak/Arsitek; Kualifikasi pendidikan minimal S1 Arsitektur,
berpengalaman dibidangnya sekurang-kurangnya 5 tahun, dengan tugas sebagai
berikut:
 Menganalisis land use (tata guna lahan) serta kesesuaian lahan dan daya
dukung lahan di kawasan rencana.
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya

 Merumuskan besaran ruang sesuai dengan skala fasilitas pelayanan kegiatan


perkawasanan yang dibutuhkan.
 Merumuskan rencana tata guna lahan dan sistem permukiman, serta rencana
intensitas pemanfaatan lahan pada setiap blok kawasan.
 Merumuskan dimensi teknik dan ketentuan-ketentuan pendirian bangunan dan
bukan bangunan untuk seluruh elemen-elemen kegiatan kawasan.
3. Ahli Perencanaan Jalan dan Transportasi ; Kualifikasi pendidikan minimal S1 Teknik
Sipil, berpengalaman di bidangnya minimal 5 (lima) tahun, dengan tugas sebagai
berikut:
 Menganalisis sistem transportasi yang ada di kawasan.
 Merumuskan pengembangan sistem transportasi guna menunjang
pengembangan kawasan.
4. Ahli Geodesi/Pemetaan ; Kualifikasi pendidikan minimal S1 Giodesi/ Giografi,
berpengalaman di bidangnya minimal 3 (tiga) tahun, dengan tugas sebagai berikut:
 Memimpin tim survey pengukuran untuk mendapatkan peta dasar dan
menyiapkan peta-peta tematik yang diperlukan dalam perencanaan tata
bangunan dan lingkungan kawasan.
5. Ahli Ekonomi Pembangunan, Kualifikasi pendidikan minimal S1 Ekonomi
Pembangunan, berpengalaman di bidangnya minimal 3 (tiga) tahun, dengan tugas
sebagai berikut:
 Menganalisis aspek kependudukan, tenaga kerja, tata guna tanah, sektor-sektor
kegiatan kawasan dan merumuskan kebutuhan pengembangannya.
 Merumuskan aspek pembiayaan pembangunan, yang mencakup sumber dan
tingkat kemampuan pengelolaannya.

B. Staf Pendukung
1. Asisten Tenaga Ahli 2 (Dua) Orang (S1-Teknik sipil dan S1- Teknik Arsitek,
pengalaman 2 tahun)
2. Surveyor/Tehnisi, 1 (satu) orang (S1/DIII, Teknik Sipil, pengalaman 2 tahun)
3. CAD Operator/drafter, 1 (satu) orang (S1/DIII/STM Arsitek, pengalaman 2
tahun)
4. Tenaga Administrasi, 1 (satu) orang (Minimal SMK/SMA)

10. SISTEM PELAKSANAAN

PEKERJAAN a.Tahapan Kegiatan


Tahapan kegiatan Penyusunan RTBL Kawasan Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang)
Paya Tumpi adalah sebagai berikut :
- Tahap Persiapan adalah tahapan dalam rangka penyusunan TOR /Kerangka
Acuan Kerja, proses pelelangan, dan penetapan pelaksanaan pekerjaan.
- Tahap Penyusunan yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
- Tahapan Penyusunan Laporan Pendahuluan yaitu kegiatan perumusan metode
pelaksanaan pekerjaan;
- Tahapan Penyusunan Laporan Antara, yaitu kegiatan pengumpulan data dan
infomasi yang terkait dengan Penyusunan RTBL Kawasan Jalan 2 jalur Tansaril
(Paya Ilang) - Paya Tumpi serta melakukan kajian dari data dan informasi yang
telah dihasilkan dalam rangka merumuskan urban design guidelines,
pengendalian dan pelaksanaan RTBL.
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya

- Tahapan Penyusunan Laporan Akhir, yaitu Penyusunan RTBL Kawasan Jalan 2


jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya Tumpi sesuai dengan ruang lingkup materi
yang harus termuat dalam RTBL.

b.Sistem Pembahasan dan Pelaporan


Dalam rangka penyempurnaan hasil dari setiap tahapan penyusunan sesuai
dengan tahapan kegiatan akan dilakukan pembahasan sebagai berikut :

Diskusi Tahap 1
Diskusi ini dilaksanakan dalam rangka pembahasan fakta dan analisa terkait
pekerjaan Penyusunan RTBL Kawasan Sekitar JALAN 2 JALUR TANSARIL
(PAYA ILANG) - PAYA TUMPI. Dalam diskusi diharapkan mampu menggali
beberapa informasi sebagai berikut:
- Informasi permasalahan serta aspirasi dari stakeholder mengenai perencanaan
kawasan sekitar JALAN 2 JALUR TANSARIL (PAYA ILANG) - PAYA TUMPI
- Data dan informasi lanjutan dalam rangka Penyusunan RTBL Kawasan sekitar
JALAN 2 JALUR TANSARIL (PAYA ILANG) - PAYA TUMPI
- Konsep rencana pengembangan, rencana perwujudan dan rumusan kebijakan
pengelolaan RTBL Kawasan Sekitar JALAN 2 JALUR TANSARIL (PAYA
ILANG) - PAYA TUMPI

Diskusi Tahap 2
Diskusi ini dilaksanakan dalam rangka pembahasan draft rencana RTBL Kawasan
Sekitar JALAN 2 JALUR TANSARIL (PAYA ILANG) - PAYA TUMPI. Laporan-
laporan yang akan dihasilkan dalam Pekerjaan Penyusunan Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Jalan Dua Jalur terdiri dari 4 (empat) tahap,
yaitu :

1. Laporan Pendahuluan (Inception Report)


Sebelum melakukan pekerjaan lapangan pihak pelaksana bertugas menyusun dan
menyerahkan Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) eksemplar (format A4) yang
memuat :
 Persepsi/pemahaman terhadap lingkup pekerjaan;
 Gambaran umum kawasan perencanaan.
 Metodologi pendekatan (bagan alir, persiapan survey);
 Organisasi penanganan (struktur organisasi, tahapan, program dan rencana
kerja);
 Gambar-gambar dalam laporan (peta, grafik, bagan alir, dll ditampilkan secara
berwarna/full color).
2. Laporan Konsep Rencana
Laporan Konsep Rencana diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar (format A4)
disertai dengan Executive Summary (Resume) (format A4) sebanyak 5 (lima)
eksemplar. Gambar-gambar dalam laporan (peta, grafik, bagan alir, dll, ditampilkan
secara berwarna/full color).
3. Laporan Akhir/Buku Rencana
Laporan Akhir memuat penyempurnaan Laporan Konsep Rencana yang telah
memasukkan input-input pada seminar. Gambar-gambar dalam laporan (peta,
grafik, bagan alir, dll, ditampilkan secara berwarna/full color). Laporan Akhir yang
diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar (format A4);
KAK RTBL Jalan 2 jalur Tansaril (Paya Ilang) - Paya

4. Album Peta
Album Peta memuat produk peta yang dihasilkan dengan skala terukur. Album peta
yang akan diserahkan masing – masing sebanyak 5 (lima) eksemplar untuk format
A1 dan A3 ( full color) disertai file laporan dan peta dalam bentuk compact disk (cd)
sebanyak 5 (lima) buah.
5. CD 3D
CD 3 D diserahkan sebanyak 5 ( lima ) buah.

11. DISKUSI DAN PEMBAHASAN


Diskusi dan pembahasan pekerjaan Penyusunan RTBL Kawasan Jalan Dua Jalur
dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu :
1. Pembahasan Laporan Pendahuluan, dilaksanakan bersama Tim Teknis/Tim
Kegiatan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan untuk mendapat
masukan dan usulan agar Pekerjaan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) Kawasan Jalan Dua Jalur dapat lebih terarah dan selanjutnya
dipakai sebagai acuan dalam penyusunan Laporan Konsep Rencana.
2. Pembahasan Laporan Konsep Rencana, dilaksanakan dengan Tim Kegiatan
dan Instansi terkait semua stakeholders (pemerintah, swasta, masyarakat,
Perguruan Tinggi, dsb) untuk mendapatkan konfirmasi dan usulan yang akan
diakomodasikan dalam penyempurnaan Laporan Rencana.

12. PENUTUP
Demikian Rencana Acuan Kerja (KAK)/Terms Of Reference (TOR) pekerjaan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Jalan 2 Jalur
Tansaril (Paya Ilang)- Paya Tumpi Kabupaten Aceh Tengah ini dibuat agar dapat
menjadi panduan/acuan bagi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
rekanan/konsultan.

Anda mungkin juga menyukai