Anda di halaman 1dari 8

PT-008 Analisis Biaya Layanan Sanitasi – Pengelolaan Air Limbah Domestik

1. Mengidentifikasi komponen biaya layanan pada setiap tahapan rantai layanan air
Tujuan
limbah domestik
2. Menghitung rekapitulasi biaya operasional dan pemeliharaan (O&P)
3. Menghitung tarif dasar layanan air limbah domestik

Deskripsi

Analisis Biaya Layanan Pengelolaan Sanitasi, khususnya air limbah domestik, menggambarkan
perhitungan biaya operasional dan pemeliharaan (O&P) pada setiap tahapan (kelompok fungsi)
rantai layanan sanitasi.
Petunjuk teknis ini juga menjelaskan bagaimana menghitung tarif retribusi air limbah. Tarif dasar
dan retribusi dihitung berdasarkan rekapitulasi biaya pengelolaan (investasi dan O&P),
kemampuan subsidi pemerintah kota/kabupaten, subsidi silang, dan kemampuan masyarakat
membayar. Pelaksanaan pemungutan retribusi memerlukan peraturan daerah tentang retribusi
yang meliputi ketentuan struktur tarif, cara perhitungan, dan metode penarikannya.
Petunjuk teknis ini digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah perhitungan tarif dasar
pengelolaan air limbah domestik dengan alat bantu instrumen berbasis spreadsheet Microsoft
Excel. Ada tiga komponen biaya yang menentukan perhitungan tarif dasar, yaitu :
1. Komponen biaya O&P penyedotan tangki septik (menggunakan truk tinja), di antaranya:
a. Biaya Variabel: BBM truk tinja, BBM pompa vakum, Oli pompa vakum, Uang makan supir
dan operator penyedotan.
b. Biaya Tetap: Upah pengemudi truk tinja dan operator penyedotan, Penggantian oli truk
tinja, Penggantian ban, Penggantian suku cadang, dan Pajak kendaraan.
c. Biaya pengadaan aset dan penyusutan.

2. Komponen biaya O&P pengelolaan IPLT, di antaranya:


a. Biaya personel/upah pegawai
b. Biaya penggunaan listrik
c. Biaya penggunaan air bersih
d. Biaya penggunaan bahan kimia
e. Biaya pemeliharaan IPLT
f. Biaya uji kualitas efluen IPLT
g. Biaya overhead kantor IPLT
h. Biaya operasional laboratorium

3. Komponen biaya manajemen, di antaranya:


a. Biaya pegawai UPT/PDAM yang menangani pelayanan limbah
b. Biaya sosialisasi dan promosi LLTT
c. Biaya pengadaan perlengkapan
d. Biaya overhead kantor UPT/PDAM
e. Biaya penyusutan kantor
Petunjuk teknis ini mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 4/PRT/M/2017 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik. Sedangkan instrumen yang
digunakan terdiri dari beberapa sheet (lembar kerja/LK) dalam Microsoft Excel, yaitu:
1. LK untuk asumsi teknis
2. LK untuk menganalisis biaya O&P penyedotan truk tinja
3. LK untuk menganalisis biaya O&P pengelolaan IPLT
4. LK untuk menganalisis biaya manajemen
5. LK untuk menganalisis rekapitulasi biaya layanan (O&P) dan retribusi
Data yang dibutuhkan dalam instrumen ini adalah:
1. Data administratif Kabupaten/Kota (Kabupaten/Kota dalam Angka)
a. Data administratif: Jumlah dan Nama Kecamatan, Kelurahan/Desa beserta, Jumlah
Penduduk, dan Klasifikasi Daerah Perkotaan/Perdesaan
b. Data Jumlah Rumah tangga di daerah pelayanan, persentase rumah tangga yang
berpartisipasi dan jumlah institusi di daerah pelayanan
2. Data teknis pengelolaan air limbah hasil analisis instrumen, yang di antaranya:
a. Ukuran Rata-rata Septik Tank Rumah Tangga dan Septik Institusi.
b. Periode Penyedotan
c. Kapasitas Pelayanan per Hari
d. Kapasitas Truk
3. Data Hari kerja Truk Tinja: untuk menghitung jumlah hari kerja per tahun, yang diantara nya :
a. Jumlah hari kerja perminggu
b. Jumlah minggu per tahun
c. Jumlah kendaraan tidak beroperasi per tahun
4. Data Jam Kerja Truk Tinja: untuk menghitung jumlah ritasi per hari, yang diantara nya :
a. Jumlah jam kerja perhari
b. Lama perjalanan ke pelanggan
c. Lama penyedotan
d. Lama perjalananan ke IPLT
e. Lama pengosongan truk tinja ke IPLT
5. Asumsi-asumsi ekonomi yang diperlukan.
Misalnya metode penetapan depresiasi. Metode penetapan (penghitungan) depresiasi yang
digunakan untuk truk tinja pada instrumen ini adalah metode depresiasi garis lurus.

Langkah

Dengan dibantu fasilitator dan tenaga ahli, Pokja dapat menempuh langkah berikut untuk
menghasilkan output yang diharapkan.
A. Proses analisa menggunakan Instrumen
a. Diskusikan dan Sepakati Sumber Data Sekunder
- Sepakati sumber data yang digunakan dalam proses analisa. Sebaiknya menggunakan
data terkini serta sahih.
- Bila diperlukan, lakukan wawancara pada operator dan pengelola data untuk
melengkapi data sekunder.
b. Entri dan Analisis Data Sekunder ke Dalam Instrumen
- Masukkan data sekunder yang telah dikonsolidasikan ke dalam lembar kerja. Isi dan
analisis data mulai dari LK No. 1 dan seterusnya.
- Instrumen akan menghitung secara otomatis total biaya operasional dan perawatan
(O&P) setiap tahapan (kelompok fungsi) rantai layanan
c. Konsultasi hasil dengan operator dan seluruh anggota Pokja
- Paparkan dan diskusikan hasil analisis untuk mendapatkan umpan balik dan perbaikan
untuk mendapatkan kesepakatan akhir.
- Rekapitulasi biaya O&P akan menghasilkan Tarif Dasar, yaitu tarif yang dibutuhkan
untuk menutupi biaya secara keseluruhan dan menjadi acuan awal untuk menghitung
tarif pelanggan yang sesungguhnya.
- Pemerintah akan menentukan besarnya tarif yang akan dikenakan pada masyarakat
(pelanggan) sebagai retribusi berdasarkan (i) ada/tidaknya subsidi silan (ii) subsidi
(dari) anggaran, dan (iii) rencana perolehan laba bagi operator.
d. Susun Hasil Analisa, Permasalahan dan Rekomendasi
B. Penggunaan Instrumen

Gunakan file instrumen Excel dengan nama “Analisis Biaya Layanan Pengelolaan Air
Limbah…...xls”. Instrumen ini terdiri dari enam lembar kerja (LK): 1. Flow Chart; 2. Asumsi Teknis;
3. Biaya Truk-penyedotan; 4. Biaya IPLT-pengolahan; 5. Biaya Manajemen; 6. Rekap;
Seperti yang terlihat pada Gambar 1, LK-2 (biru) menunjukkan LK untuk input data dan LK-3 s/d
LK-5 (kuning) menunjukkan proses. Sedangkan LK-6 menunjukan hasil rekapitulasi data pada LK
yang berwarna kuning.

Gambar 1 - Tampilan “Lembar Kerja 2018_Instrumen ……..xls”

Selain lima lembar kerja tersebut spreadsheet diawali dengan sheet “Flow Chart” yang merupakan
diagram alur tentang proses perhitungan biaya layanan.

Gambar 2 - Tampilan deskripsi singkat PT-008 pada lembar kerja “Flow Chart”

a. Langkah 1: Menginput Data dan Asumsi pada lembar Kerja “Asumsi Teknis”
Pokja harus mengisi data dan asumsi pada LK Asumsi Teknis: A. Hari Kerja-Truk; B. Jam
Kerja - Truk; C. Target Pelayanan IPLT; D. Jumlah truk yang dibutuhkan; Isi sel-sel
dengan huruf/angka berwarna kuning sesuai dengan kondisi di Kabupaten/Kota.
Sedangkan sel-sel dengan huruf/angka berwarna biru akan terisi secara otomatis.
Data yang perlu diisi adalah :
1. Jumlah hari kerja per minggu, jumlah minggu dalam setahun, jumlah kendaraan tidak
beroperasi per tahun dan hari libur pertahun (Lihat gambar 2 poin a)
2. Jumlah jam kerja per hari, waktu yang dibutuhkan ke pelanggan, waktu yang dibutuhkan
untuk penyedotan, waktu yang dibutuhkan ke IPLT, dan waktu yang dibutuhkan untuk
mengeluarkan limbah (Lihat gambar 2 poin b)
3. Jumlah rumah tangga di daerah pelayanan, persentase rumah tangga yang
berpartisipasi, jumlah institusi di daerah pelayanan, ukuran rata-rata septik tank institusi,
dan jumlah periode penyedotan (Lihat gambar 2 poin c)
4. Kapasitas truk yang ada di kabupaten/kota (Lihat gambar 2 poin d)
a

Gambar 3 - Tampilan input data pada lembar kerja asumsi teknis

b. Langkah 2: Menginput data biaya operasional dan pemeliharaan (O&P) penyedotan truk
tinja pada LK “Biaya Truk-Penyedotan”
Pokja mengisi data dan asumsi komponen biaya pada Lembaran Lerja (LK) “Biaya Truk-
penyedotan”, yaitu: biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel terdiri dari tiga
komponen: bahan bakar truk tinja, bahan bakar pompa penyedotan, dan uang makan.
Sedangkan biaya tetap terdiri dari: gaji pegawai dan pemeliharaan.
Isi sel-sel dengan huruf/angka berwarna kuning sesuai dengan kondisi di Kabupaten/Kota.
Sedangkan sel-sel dengan huruf/angka berwarna biru akan terisi secara otomatis.
Data yang perlu diisi adalah:
I. Biaya Variabel, terdiri dari :

1. Harga bahan bakar, konsumsi bahan bakar truk tinja dan jarak pulang/pergi rumah-
IPLT, (Lihat gambar 4.1 poin a)
2. Harga bahan bakar dan konsumsi bahan bakar untuk pompa penyedotan (Lihat gambar
4.1 poin b)
3. Uang makan per hari dan jumlah tenaga kerja (Lihat gambar 4.1 poin c)
4. Gaji pegawai: pengemudi dan pembantu pengemudi (Lihat gambar 4.2 poin d). Catatan
untuk “Gaji Pegawai”: Jika truk tinja dikelola pemerintah kabupaten/kota, maka sel “Gaji
Pegawai” hanya diisi dengan besaran gaji pengemudi/pembantu pengemudi yang
berstatus kontrak, bukan yang berstatus aparatur sipil negara (ASN)

II. Biaya Tetap, terdiri dari :

1. Penggantian oli mesin dilakukan setiap berapa kilometer, kebutuhan volume


penggantian oli mesin, dan harga oli mesin per liter (Lihat gambar 4.2 poin e)
2. Penggantian oli pompa vakum berapa tahun sekali, kebutuhan volume penggantian oli
pompa vakum, dan harga oli pompa vakum per liter (lihat gambar 4.2 poin e)
3. Biaya penggantian ban kendaraan, kebutuhan ban kendaraan per tahun, dan harga ban
kendaraan (Lihat gambar 4.3 poin e)
4. Periode penggantian suku cadang lain dan harga suku cadang lain (Lihat gambar 4.3
poin e)
5. Pajak kendaraan (Lihat gambar 4.3 poin e)
6. Biaya komunikasi (Lihat gambar 4.3 poin e)
7. Biaya pembelian aset dan umur ekonomis aset (Lihat gambar 4.3 poin e)

Gambar 4.1 - Tampilan input data komponen biaya variabel pada LK Biaya Truk-penyedotan

Gambar 4.2 - Tampilan input data komponen biaya tetap pada LK Biaya Truk-penyedotan
e

Gambar 4.3 - Tampilan input data total biaya ada LK Biaya Truk-penyedotan

c. Langkah 3: Menginput Data untuk biaya operasional dan pemeliharaan (O&M) penyedotan
truk tinja pada Lembar Kerja “Biaya IPLT-Pengolahan”
Pokja harus menginput data dan asumsi pada LK Biaya IPLT-Pengolahan, yaitu: biaya
listrik, biaya pegawai, biaya pemeliharaan, biaya laboratorium, overhead kantor, dan biaya
penyusutan
Isi sel-sel dengan huruf/angka berwarna kuning sesuai dengan kondisi di Kabupaten/Kota.
Sedangkan sel-sel dengan huruf/angka berwarna biru akan terisi secara otomatis. Data
yang perlu diisi dalam kolom D, E, F, dan baris pada LK ini adalah:
1. Biaya Listrik, yaitu terdiri dari : Besarnya daya pemakaian listrik dan lamanya beroperasi
perhari (Lihat gambar 5 poin a)
2. Biaya Pegawai, yaitu terdiri dari : Jumlah dan gaji pegawai administrasi, operator,
teknisi, pembantu, dan kepala (Lihat gambar 5 poin b)
3. Biaya Pemeliharaan, yaitu terdiri dari : Biaya perawatan alat, pengurasan lumpur, dan
perawatan lahan (Lihat gambar 5, poin c)
4. Biaya Laboratorium, yaitu terdiri dari : Perawatan labotatorium: BOD, COD, SS, dan
minyak (Lihat gambar 5, poin d)
5. Biaya Overhead Kantor, yaitu terdiri dari : Biaya administrasi dan kantor (Lihat gambar
5, poin e)
6. Biaya Penyusutan : yaitu biaya penyusutan instalasi pengolahan lumpur tinja (Lihat
gambar 5, poin f). Untuk biaya penyusutan IPLT: Kabupaten/kota bisa menggunakan
opsi tidak memasukan biaya penyusutan dalam perhitungan, karena IPLT merupakan
fasilitas/infrastruktur yang dibangun/disediakan negara, sehingga biaya depresiasi tidak
perlu dibebankan kepada masyarakat.
a

Gambar 5 - Tampilan input data pada LK “Biaya IPLT-Pengolahan”

d. Langkah 4: Menginput data biaya manajemen pada LK “Biaya Manajemen”


Pokja harus menginput data dan asumsi pada LK Biaya Manajemen, yaitu: biaya pegawai,
biaya promosi, overhead kantor, dan biaya penyusutan
Isi sel-sel dengan huruf/angka berwarna kuning sesuai dengan kondisi di Kabupaten/Kota.
Sedangkan sel-sel dengan huruf/angka berwarna biru akan terisi secara otomatis. Data
yang perlu diisi dalam kolom D, E, F, dan baris pada LK ini adalah:
1. Jumlah dan gaji pegawai: manajer, asisten manajer, dan staf (Lihat gambar 6 poin a)
2. Biaya promosi dan sosialisasi (Lihat gambar 6 poin b)
3. Biaya administrasi dan kantor (Lihat gambar 6, poin c)
4. Biaya penyusutan IPLT (Lihat gambar 6, poin d)
5. Biaya penyusutan IPLT: Kabupaten/kota bisa menggunakan opsi tidak memasukan
biaya penyusutan dalam perhitungan, karena IPLT merupakan fasilitas/infrastruktur
yang dibangun/disediakan negara, sehingga biaya depresiasi tidak perlu dibebankan
kepada masyarakat.
a

Gambar 6 - Tampilan input data pada LK “Biaya Manajemen”

e. Langkah 4 - Menampilkan Hasil Perhitungan Tarif Dasar pada LK “Rekap”


Hasil proses perhitungan biaya O&P yang telah dilakukan pada LK-2, LK-3, dan LK-4 akan
menghasilkan besaran tarif dasar yang ditampilkan secara otomatis pada LK Rekap,
seperti gambar di bawah ini :

Gambar 7 - Tampilan hasil perhitungan Tarif Dasar

Anda mungkin juga menyukai