2018 - 2023
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Penataan
2.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Bina Marga dan Penataan
Ruang ……………………………………………………………………………………………………..II-19-20
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Bina Marga dan
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Gubernur Jawa Barat ...............................III-2-16
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis III-23-28
4.1 Visi dan Misi Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang .......................................IV-1-3
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang.... IV-3-5
4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang........................ IV-5-15
PENDANAAN INDIKATIF
BAB 6 INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN PADA RPJMD
Gambar 1.1 Alur Proses Penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi
Jawa Barat
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
Gambar 3.6 Grafik Pengertian Umum Tentang Kondisi Jalan, Kemantapan Jalan Dan
Penanganan Jalan
Gambar 3.8 Hubungan Tingkat Kerusakan Jalan Dengan Sumbu Muatan Terberat
Tabel II-1 Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Golongan Bulan Desember 2018
Tabel II-2 Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Pendidikan Bulan Desember 2018
Tabel II-3 Data Jumlah Peralatan Jalan Pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
Tabel II-4 Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
Tahun 2018
Tabel III-1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Bina Marga dan
Penataan Ruang
Tabel III.2 Rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Pembangunan Jangka Menengah
Tabel III-3 Permasalahan Pelayanan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Berdasarkan
Tabel III-5 Permasalahan Pelayanan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Berdasarkan
Penanganannya
Tabel III-6 Permasalahan Pelayanan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Berdasarkan
Penanganannya
Tabel IV-1 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Bina Marga dan Penataan
Ruang
Tabel V-1 Matrik Rencana Program Dan Kegiatan Serta Pendanaan Dinas Bina Marga Dan
Tabel VI-1 Indikator Kinerja Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Mengacu Pada Tujuan Dan
Sasaran RPJMD
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
I-2
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
GAMBAR 1.1
ALUR PROSES PENYUSUNAN RENSTRA
DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG PROVINSI JAWA BARAT
Bidang Rumusan
PemeliharaanPem strategi Renstra
bangunan Jalan pembangunan: DBMPR Prov.
Renstra Kebijakan, Jabar 2018-
DBMPR - Kebijakan
program, Kebijakan 2023
2018 - 2023 - Prioritas
kegiatan visi, misim Bidang Jasa
program dan
isu Konstruksi
kegiatan
strategis - Prioritas
Analisis Visi dan Misi dan arahan Bidang Penataan strategis
Lingkungan Pemerintah kebijakan Ruang
Strategis Jawa Barat
(SWOT)
UPTD Pengelolaan
Review Jalan & Jembatan
Wilayah Pelayanan
1 s/d 6
UPTD
PeraturanPerudangan
Laboratorium
terkait
Bahan Konstruksi
I-3
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Renstra Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat disusun
berdasarkan beberapa landasan hukum (azas legalitas), sebagai berikut :
1. Undang-Undang No. 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa
Barat;
2. Undang – undang No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
3. Undang – undang No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
4. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian,dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
7. Undang – undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
8. Undang-undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
9. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
10. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
11. Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029;
12. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah;
13. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan
Tol;
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional;
I-4
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas
peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang pedoman
pengelolaan keuangan daerah;
19. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Jasa Konstruksi;
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengendalian Kawasan Bandung Utara sebagai Kawasan Strategis Provinsi
Jawa Barat;
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 24 Tahun 2010 tentang Perubahan
atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat
Tahun 2005 – 2025;
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 9 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat;
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah;
24. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah, perlu diatur lebih lanjut Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas
Unit dan Tata Kerja Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.
A. Maksud
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Dinas Bina
Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat adalah sebagai pedoman bagi
seluruh personil organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan untuk jangka waktu lima tahun mendatang sebagai
implementasi RPJMD Tahun 2018 – 2013.
I-5
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
B. Tujuan
Adapun penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi
Jawa Barat Tahun 2018 - 2023 ini ditujukan untuk :
1. Menjamin konsistensi perencanaan dan pemilihan program dan kegiatan
sesuai dengan prioritas serta kebutuhan daerah/lapangan;
2. Untuk menetapkan prioritas program dan kegiatan yang strategis selama
lima tahun.
3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan khususnya urusan
wajib yaitu sub urusan Bina Marga, sub urusan penataan ruang dan sub
urusan jasa konstruksi.
4. Memantapkan pelaksanaan akuntabilitas dan kinerja instansi (SKPD)
sebagai wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian Visi, Misi, tujuan,
sasaran dan kebijakan pembangunan daerah yang terdapat dalam
RPJMD.
Penulisan Renstra Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang ini dibagi dalam
7 (tujuh) bab dengan perincian sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang penyusunan Renstra, maksud dan tujuan,
landasan hukum penyusunan dan sistematika penulisan.
I-6
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
I-7
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
BAB 8 PENUTUP
Berisi ringkasan Renstra, langkah-langkah yang akan dilaksanakan
oleh Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang dalam
mengimplementasikan Renstra serta harapan-harapan yang
diharapkan guna tercapainya visi dan misi Dinas Bina Marga dan
Penataan Ruang Jawa Barat.
I-8
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
BAB II
GAMBARAN UMUM
DINAS BINA MARGA DAN
PENATAAN RUANG
2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan
Penataan Ruang
Keberadaan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat
diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran
Daerah Tahun 2016 Nomor 196 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor).
Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang, meliputi sub urusan jalan, jasa konstruksi,
dan penataan ruang yang menjadi kewenangan Provinsi, melaksanakan tugas
dekonsentrasi sampai dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
Dinas mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum dan
penataan ruang, sub bidang Bina Marga, Sub Bidang Penataan Ruang, dan Sub
Bidang Jasa Konstruksi yang menjadi kewenangan Provinsi;
b. penyelenggaraan pengelolaan pekerjaan umum dan penataan ruang, sub
bidang Bina Marga, Sub Bidang Penataan Ruang, dan Sub Bidang Jasa
Konstruksi yang menjadi kewenangan provinsi;
c. penyelenggaraan administrasi Dinas;
d. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan
e. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
II-1
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas.
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan, membina,
mengendalikan, dan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan
umum dan penataan ruang, sub urusan jalan, jasa konstruksi, dan penataan ruang
yang menjadi kewenangan Provinsi, melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai
dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat serta
melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya.
Susunan Organisasi Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa
Barat sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat, adalah :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan administrasi Dinas,
meliputi perencanaan dan pelaporan, keuangan dan aset, kepegawaian dan
umum serta membantu Kepala Dinas mengkoordinasikan Bidang-Bidang.
Sekretariat membawahkan:
Subbagian Perencanaan dan Pelaporan;
Subbagian Keuangan dan Aset; dan
Subbagian Kepegawaian dan Umum.
c. Bidang Teknik Jalan
Bidang Teknik Jalan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang aspek teknik jalan,
meliputi regulasi dan kerjasama, sistem jaringan dan leger jalan serta rekayasa
teknik.
Bidang Teknik Jalan membawahkan:
Seksi Rekayasa Teknik;
Seksi Sistem Jaringan dan Leger Jalan; dan
Seksi Regulasi dan Kerjasama.
II-2
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Seksi Pemeliharaan;
Seksi Pembangunan; dan
Seksi Pengawasan dan Pemanfaatan.
e. Bidang Jasa Konstruksi
Bidang Jasa Konstruksi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang sub urusan jasa
konstruksi, meliputi pengaturan jasa konstruksi, pemberdayaan jasa konstruksi
serta pengawasan, data dan informasi.
Bidang Jasa Konstruksi membawahkan:
Seksi Pengaturan Jasa Konstruksi;
Seksi Pemberdayaan Jasa Konstruksi; dan
Seksi Pengawasan, Data dan Informasi.
f. Bidang Penataan Ruang
Bidang Penataan Ruang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang sub urusan
penataan ruang, meliputi perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Bidang Penataan Ruang membawahkan:
Seksi Perencanaan Tata Ruang;
Seksi Pemanfaatan Ruang; dan
Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
Di samping itu, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat
memiliki Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan
Wilayah Pelayanan I sampai dengan VI yang tersebar di Cianjur, Sukabumi,
Bandung, Sumedang, Tasikmalaya, dan Cirebon serta Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) Laboratorium Bahan Konstruksi.
Tugas pokok UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan yaitu melaksanakan
sebagian fungsi Dinas di bidang teknis operasional pelayanan pengelolaan jalan
dan jembatan serta kegiatan teknis penunjang dinas. Sedangkan fungsi UPTD
Pengelolaan Jalan dan Jembatan yaitu:
a. penyusunan petunjuk teknis pelayanan pengelolaan jalan dan jembatan;
b. Penyelenggaraan pelayanan pengelolaan jalan dan jembatan.
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Jalan dan jembatan yaitu:
a. Kepala;
II-3
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
II-4
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Gambar 2.1
Bagan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
KEPALA
SEKRETARIAT
BIDANG PEMELIHARAAN
BIDANG TEKNIK JALAN PEMBANGUNAN JALAN BIDANG JASA KONSTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG
SEKSI SISTEM
JARINGAN DAN LEGER SEKSI PEMBERDAYAAN SEKSI
SEKSI PEMBANGUNAN
JALAN JASA KONSTRUKSI PEMANFAATAN RUANG
PENGAWASAN
SEKSI REGULASI DAN SEKSI PENGAWASAN,
KERJASAMA SEKSI PENGAWASAN DAN SEKSI PENGENDALIAN
PEMANFAATAN DATA DAN INFORMASI PEMANFAATAN RUANG
II-5
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Gambar 2.2
Bagan Struktur Organisasi UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan
pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
KEPALA
SUB BAGIAN
TATA USAHA
SUB UNIT
PELAYANAN
II-6
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Gambar 2.3
Bagan Struktur Organisasi Balai Pengelolaan Jalan Bina Marga dan Penataan Ruang
KEPALA
SUB BAGIAN
TATA USAHA
SUB UNIT
PELAYANAN
II-7
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
II-8
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel II-1
Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Golongan Bulan Desember 2018
GOLONGAN
JENIS KELAMIN
NO. UNIT KERJA IV III II I JUMLAH KET
JML JML JML JML
a b c d e a b c d a b c d a b c d L W
13 =
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14
(4+6+8+10)
I DINAS PUSAT
1 KEPALA DINAS 1 1 1 1
1 SEKRETARIAT 5 1 - - 6 12 5 15 6 38 6 1 20 1 28 1 - 2 1 4 54 23 76
2 UPTD WIL.PEL II 3 - - - 3 5 3 9 3 20 5 25 12 3 45 7 - 5 1 13 76 5 81
4 UPTD WIL.PEL IV 1 - - - 1 8 5 8 1 22 1 4 16 1 22 2 3 1 3 9 50 4 54
5 UPTD WIL.PEL V 2 - - - 2 6 3 7 1 17 5 8 24 - 37 1 1 4 1 7 54 9 63
6 UPTD WIL.PEL VI 2 - - - 2 4 7 13 1 25 13 17 13 7 50 1 1 10 2 14 81 11 91
UPTD LAB. BAHAN
7 - - - - - - 1 4 8 13 1 1 5 - 7 - 1 - - - 20 1 21
KONSTRUKSI
JUMLAH II 13 1 - - - 14 43 31 67 24 165 53 79 124 13 269 17 19 27 13 76 469 59 526
II-9
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel II-2
Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Pendidikan
Bulan Desember 2018
NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH
1. SD 47
2. SMP 70
3. SMA
- Teknik 94
- Non Teknik 207
4. D3
- Teknik 12
- Non Teknik 15
5. D4
- Teknik 2
- Non Teknik 1
6. S1
- Teknik 51
- Non Teknik 110
7. S2
- Teknik 28
- Non Teknik 58
8. S3
- Teknik 0
- Non Teknik 1
Total 696
350
300
250
200
150 NON TEKNIK
100 TEKNIK
50
0
SD-SMP
SMA
D3
D4
S1-S2-S3
Gambar 2.4
Grafik Sumber Daya Manusia Berdasarkan Pendidikan
II-10
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel II-3
Data Jumlah Peralatan Jalan Pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
JUMLAH
JUMLAH JUMLAH
NO. NAMA ALAT KEKURANGAN
KEBUTUHAN KETERSEDIAAN
ALAT
1 Vibrator Roller 4 Ton Combinasi 71 53,00 18,00
2 Vibrator Rammer 71 56,00 15,00
3 Vibrator Plate Tamper 71 65,00 6,00
II-11
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
400
350
300
250
200
150
100
50
0
KEKURANGAN ALAT
KETERSEDIAAN ALAT
Gambar 2.5
Kebutuhan Alat Bulan Desember 2018
II-12
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel II.4
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat
TARGET RENSTRA TAHUN KE REALISASI CAPAIAN TAHUN KE - RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
INDIKATOR KENERJA
NO. SESUAI TUGAS DAN SATUAN
FUNGSI 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
1. Tingkat aksesibilitas
menuju kawasan
potensial dan pusat-
pusat kegiatan yang
dibangun
2. Tingkat kemantapan
jalan
3. Terwujudnya
penyelenggaran
penataan ruang yang
efisien, berkelanjutan,
dan berdaya saing
II-13
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel II.5
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat
Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
Tahun ke-
NO. Uraian
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
II-14
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
2.4.1 Tantangan
2.4.2 Peluang
II-15
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
c. Adanya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor ... Tahun ..., yaitu
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat.
d. Potensi pendanaan dari berbagai sumber (APBN, CSR, Investasi Swasta).
e. Permen ATR nomor 1 tahun 2018 tentang Penyusunan RTRW Provinsi,
Kabupaten dan Kota.
f. Pendanaan melalui pembagian peran antara pusat, provinsi, kab/kota serta
tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan.
II-16
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
BAB III
III-1
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Jalan sesuai dengan peruntukannya terdiri atas jalan umum dan jalan
khusus. Jalan umum diperuntukkan untuk lalu lintas umum dalam rangka distribusi
barang dan jasa yang dibutuhkan, dan dikelompokkan menurut sistem jaringan,
fungsi, status, dan kelas. Jalan khusus tidak diperuntukkan bagi lalu lintas umum.
Sistem jaringan jalan dapat dibagi menjadi sistem jaringan jalan primer dan
sistem jaringan jalan sekunder. Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem
jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan
semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan. Sistem jaringan
jalan sekunder merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan
distibusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan.
Jalan umum dikelompokkan menurut fungsinya menjadi jalan arteri,
kolektor, lokal dan lingkungan. Jalan arteri berfungsi melayani angkutan utama
dengan ciri-ciri pelayanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan
masuk dibatasi secara berdaya guna. Jalan kolektor berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-
rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan lokal berfungsi melayani
angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata
rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Jalan lingkungan berfungsi
melayani angkutan lingkungan dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat dan
kecepatan rata-rata rendah.
Jalan umum dikelompokkan menurut statusnya menjadi jalan nasional,
jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota dan jalan desa. Jalan nasional
merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan antar ibukota Provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan
tol. Jalan Provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer
yang menghubungkan ibukota Provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau
antaribukota kabupaten/kota, dan jalan-jalan strategis Provinsi. Jalan kabupaten
merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk ke
dalam jalan nasional maupun jalan Provinsi, yang menghubungkan ibukota
kabupaten dengan ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota
kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, serta jalan strategis kabupaten. Jalan kota
adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan
III-2
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
antar pusat pelayanan dalam kota, pusat pelayanan dengan persil antar persil serta
antar pusat permukiman dalam kota.
Sistem jaringan jalan yang ada pada Provinsi Jawa Barat, berdasarkan
status jalan adalah :
1. Jaringan Jalan Nasional = 1.789,200 Km
(Kepmen PU PERA No. 290/KPTS/M/2015 Tanggal 25 Mei 2015)
2. Jaringan Jalan Provinsi = 2.360,580 Km
(Kepgub Jawa Barat Tanggal 14 Oktober 2016)
3. Jaringan Jalan Kabupaten/Kota = 43.570,184 Km
(Kep. Gub Jabar No. 620/Kep.1350-Rek/2016)
III-3
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT
Gambar 2.4
Peta Jaringan Jalan
III-4
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT
III-5
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Gambar 3.1
Gambaran Proyeksi Jumlah Penduduk di Jawa Barat
III-6
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Konsep pola jaringan jalan raya di Jawa Barat terdiri dari tiga jaringan utama
yaitu :
1. Koridor Utara : DKI Jakarta - Cikampek - Cirebon.
2. Koridor Tengah : Jasinga - Bogor - Cianjur - Bandung - Banjar.
3. Koridor Selatan : Pelabuhanratu - Sagaranten - Sindangbarang -
Pameungpeuk - Cipatujah - Kalapagenep -
Pangandaran.
Di Kawasan Jabar Bagian Tengah dan Bagian Utara, akses dari satu tempat ke
tempat lain cukup mudah. Sebaliknya dengan Jabar Bagian Selatan, masih
aksesibilitas masih sulit sehingga untuk menjangkaunya perlu lama.
Wilayah Jabar Bagian Selatan merupakan suatu lajur dataran tinggi, yang
membentang luas dari Cibareno Kab. Sukabumi hingga ke sekitar perbatasan
pantai selatan Ciamis dengan Nusakambangan (timur). Jabar Selatan meliputi
beberapa Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dibatasi oleh punggung
bukit yang memisahkan aliran air permukaan ke utara dan ke selatan. Yang
dimaksud adalah DAS Cibareno, Cimandiri-Ciletuh, Cibuni-Cilaki dan DAS
Ciputra-Pinggan. Wilayah Jabar Bagian Tengah, relatif bergunung, berdataran
tinggi, dan memiliki karakter perkembangan yang pesat dibandingkan Jabar
Selatan. Sedangkan Daerah Jabar Utara memiliki karakteristik dinamis, agraris,
dan berkembang karena industri dan mobilitas yang tinggi.
III-7
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Gambar 3.2
Ilustrasi Disparitas Wilayah Utara vs Selatan
III-8
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Habisnya umur rencana jalan ini menyebabkan kondisi struktur sebagian jalan
tersebut sangat labil dan sangat rentan terhadap penurunan kondisi akibat
kelebihan beban maupun gangguan seperti air, erosi dan lain-lain. Umur
rencana pelayanan jalan sudah jauh terlewati atau ada yang sudah berumur
antara 7 sampai dengan 15 tahun. Kalau dilihat dari grafik di bawah ini Nilai
Konstruksi/Serviceability Index Akhir sudah berada pada batas kemantapan.
Untuk itu perlu dilakukan peningkatan jalan agar kembali pada nilai
kontruksi/Serviceability Index Awal (Po).
M a n ta p
Batas Kemantapan
Konstruksi Jalan
Pt
M a n ta p
T id a k
Batas Kritis
Gambar 3.3
Grafik Pengertian Umum Tentang Kondisi Jalan,
Kemantapan Jalan Dan Penanganan Jalan
III-9
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Gambar 3.4
Ilustrasi Permasalahan Umur Jalan
e) Sebagian dari ruas jalan Provinsi berada pada jalur rawan bencana
Kondisi ini terutama terdapat pada ruas-ruas jalan yang berada di Jawa Barat
Bagian Selatan. Terjadinya banjir/bencana alam, hal ini salah satunya
disebabkan oleh penebangan pohon atau pembabatan hutan secara liar,
sehingga air permukaan tidak bisa ditampung pada saluran drainase yang ada.
f) Muatan Lebih
Untuk ruas-ruas jalan tertentu, terutama ruas jalan yang termasuk akses
terhadap lokasi sumber quarry (Galian C), beban lalu lintas yang ada sering
melebihi standar Muatan Sumbu Terberat (MST) dari 2 sampai 3 kalinya.
Semakin besar muatan sumbu maka tingkat penurunan kondisi jalan makin
cepat. Kelebihan muatan pada beban as maka mengakibatkan tingkat
kerusakan sebesar 16 kalinya.
III-10
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Gambar 3.5
Hubungan Tingkat Kerusakan Jalan Dengan Sumbu Muatan Terberat
Gambar 3.6
Ilustrasi Muatan Lebih
III-11
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
III-12
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Gambar 3.7
Ilustras Permasalahan Kemacetan
III-13
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel III-1
Pemetaan Permasalahan Untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah
III-14
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
III-15
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
III-16
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
III-17
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
III-18
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
III-19
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
III-20
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Perwujudan visi dan misi pembangunan Provinsi Jawa Barat berdasarkan pada
nilai-nilai yang menjadi prinsip pembangunan. Tata nilai tersebut hidup dan menjadi
jiwa bagi masyarakat Jawa Barat. Nilai pembangunan Jawa Barat 2018-2023, meliputi:
III-21
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Gambar 3.1
Konsep Pembangunan Jawa Barat
III-22
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
III-23
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
3. Keanekaragaman sumber daya alam hayati dan sumber daya buatan serta sumber
daya manusia produktif menjadi potensi pembangunan yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat;
4. Keragaman budaya Jawa Barat merupakan modal sosial yang akan mempercepat
proses pembangunan; dan
5. Keamanan dan ketertiban yang relatif stabil menjadi pendukung pelaksanaan
pembangunan.
III-24
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel III.2
Rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Pembangunan Jangka Menengah
Provinsi Jawa Barat 2018-2023
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI TARGET KONDISI
TUJUAN/SASARAN AWAL AKHIR
(2018)
2019 2020 2021 2022 2023
VISI: TERWUJUDNYA JAWA BARAT JUARA LAHIR BATIN DENGAN INOVASI DAN KOLABORASI
Misi 1 : Membentuk Manusia Pancasila Yang Bertaqwa Melalui Peningkatan Peran Masjid dan Tempat Ibadah Sebagai Pusat Peradaban
1.1. Terwujudnya manusia Indeks Kerukunan Persen 68.7 68.6- 69.1- 69.6- 70.1- 70.6- 70.6-71
yang berketuhanan, Umat Beragama 69 69.5 70 70.5 71
berdemokrasi,
berkebangsaan dan
berkeadilan sosial 1.1.1. Meningkatnya keimanan a. Indeks Kerukunan Persen 68.7 68.6- 69.1- 69.6- 70.1- 70.6- 70.6-71
dan kerukunan umat Umat Beragama 69 69.5 70 70.5 71
beragama dalam
kerangka demokrasi
b. Indeks Demokrasi Poin 73.91 68.79- 70.79- 71.79- 72.79- 73.79- 73.79-
70.78 71.78 72.78 79.78 74.78 74.78
III-25
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
KONDISI TARGET
INDIKATOR KINERJA KONDISI
TUJUAN SASARAN SATUAN AWAL
TUJUAN/SASARAN AKHIR
(2018) 2019 2020 2021 2022 2023
Misi 2 : Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan Produktif Melalui Peningkatan Pelayanan Publik yang Inovatif
Indeks
71- 71- 73,6-
2.1. Meningkatkan a Pembangunan Poin 70-71 70-71 70-71 73,6-76
73,5 73,5 76
Kebahagiaan dan Manusia
Kesejahteraan Meningkatnya
71- 71- 73,6-
Masyarakat 2.1.1. kualitas dan taraf b Indeks Kebahagiaan Poin 70-71 70-71 70-71 73,6-76
73,5 73,5 76
hidup masyarakat
Meningkatnya
Kualitas
Kesehatan
Usia Harapan 73.69- 74.87- 76.07- 77.27- 78.47- 78.47-
2.1.2 Masyarakat dan a Poin 72.76
Hidup (tahun) 74.87 76.07 77.27 78.47 79.67 79.67
Jangkauan
Pelayanan
Kesehatan
Meningkatnya
Indeks
Pengarusutamaan
Pemberdayaan
2.1.3. Gender dan a Poin 70.14 70.34 71 72 72.3 73.25 73.25
Gender (IDG)
Perlindungan
(Poin)
Anak
Indeks
PembanguGender
b Persen 89.52 89.32 89.82 90.5 91 92 92
(IPG)
(Persen)
Rata–Rata
2.1.4. a. lama sekolah Poin 8.18 8.28 8.39 8.49 8.60 8.70 8.70
Meningkatnya
(tahun
Aksesibilitas dan
Harapan
Mutu Pendidikan
b. Lama Sekolah Poin 12.88 13.15 13.39 13.64 13.89 14.14 14.14
(tahun))
Meningkatnya
Peran Pemuda
dalam Indek Pembangunan
2.1.5. a. Poin 49 53.63 56.31 59.13 62.09 65.19 65.19
Pembangunan, Pemuda
Masyarakat
Berolahraga dan
III-26
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
KONDISI TARGET
INDIKATOR KINERJA KONDISI
TUJUAN SASARAN SATUAN AWAL
TUJUAN/SASARAN AKHIR
(2018) 2019 2020 2021 2022 2023
Prestasi Olahraga
Jawa Barat di
Tingkat Nasional
Persentase
Terwujudnya Pemajuan
2.2. kehidupan a Kebudayaan persen N/A 16.63 18.65 20.72 21.83 22.16 22.16
masyarakat Jawa Barat
yang tertib dan (Persen
tentram
Persentase
berbasiskan
Meningkatnya pelestarian Pemajuan
kearifan lokal
2.2.1. dan pengembangan a Kebudayaan Persen N/A 16.63 18.65 20.72 21.83 22.16 22.16
dan seni
kebudayaan lokal Jawa Barat
budaya daerah
(Persen)
TerwujudnyaKetertiban dan
Ketentraman
Indeks
Masyarakat dan
Ketentraman
Kenyamanan 71- 71- 73.6-
2.2.2 a dan Poin 69.61 70-71 70-71 73.6-76
Lingkungan 73.5 73.5 76
Ketertiban
Sosial
(poin)
III-27
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
III-28
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Indeks Kualitas
3.2.1. a. Lingkungan Hidup Poin 49.54 49.76 49.98 50.20 50.42 50.64 50.64
Meningkatnya kualitas
(IKLH)
lingkungan hidup dan
pengendalian dampak
perubahan iklim untuk Tingkat
kesejahteraan masyarakat UpayPenurunan
b. Persen 2.38 2.80 3.92 5.87 7.11 7.72 7.72
Emisi Gas
Rumah Kaca(%)
Meningkatkan ketersedian
Indeks m3/
air untuk menunjang
3.2.2. Penggunaan kapita/ N/A 1.1923 1.1910 1.1834 1.1822 1.1811 1.1811
produktifitas ekonomi dan
Air (Poin) tahun
domestik
Meningkatnya
ketangguhan terhadap
bencana
Indeks Risiko
3.2.3. Poin 166 165 164 163 162 161 161
Bencana (IRB)
III-29
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Misi 4: Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi Umat yang Sejahtera Dan Adil Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital dan Kolaborasi Dengan
Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan
Produk
Terwujudkan Domestik
4.1. pertumbuhan a. Regional Persen 1.962,23 2.288,75 2.471,85 2.669,60 2.883,16 3.113,82 3.113,82
ekonomi yang Bruto (ADHB)
berkualitas dan (Rp. Triliun)
berdaya saing serta Jawa Barat
mengurangi sebagai daerah Skor Pola Pangan
disparitas ekonomi 4.1.1. pertanian, a. poin 81.6 82.4 83.2 84 84.8 85.6 85.6
Harapan (SPPH)
Kehutanan,
Kelautan dan
perikanan yang
mandiri Nilai Tukar Petani
b. poin 110.90 113.11 115.36 117.65 120.00 122.38 122.38
(NTP)
Tercapainya
pariwisata sebagai Kontribusi
2.30- 3.01- 3.16- 3.31- 3.46-
4.1.2. sumber Pariwisata Persen 2.85 3.46-3.50
3.00 3.15 3.30 3.45 3.50
pertumbuhan terhadap PDRB
ekonomi inklusif
Laju
pertumbuhan
4.1.3. Meningkatnya a. Persen 6.49 2.63 2.70 2.77 2.85 2.94 2.94
Sektor
peran industri dan
Industri (%)
perdagangan dalam
Laju
stabilitas
pertumbuhan
perekonomian Jawa
b. Sektor Persen 4.19 3 3 4 4 5 5
Barat
Perdagangan
(%)
III-30
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
III-31
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
KONDISI TARGET
INDIKATOR KINERJA KONDISI
TUJUAN SASARAN SATUAN AWAL
TUJUAN/SASARAN AKHIR
(2018) 2019 2020 2021 2022 2023
Misi 5: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Inovatif dan Kepemimpinan Yang Kolaboratif Antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
Indeks
Reformasi
5.1. a Poin B B A A A A A
Mewujudkan good Birokrasi
governance dan (Kategori)
whole of government Terwujudnya inovasi tata Indeks
kelola pemerintahan yang Reformasi
5.1.1. b. Poin B B A A A A A
smart, bersih dan akuntabel Birokrasi
(Kategori)
Terwujudnya
kolaborasi antara
pemerintah
pusat, provinsi, Tingkat
kabupaten/kota efektivitas
5.1.2 a Persen N/A 50 60 70 80 90 90
dan pihak lainnya kerjasama
dalam Daerah (%)
pembangunan
yang sinergis dan
integratif.
III-32
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
III-33
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
III-34
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
III-35
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
III-36
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel III-3
Permasalahan Pelayanan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
Berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Pekerjaan Umum Beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
Permasalahan Sebagai Faktor
Sasaran Jangka
Pelayanan Dinas
No Menegah Renstra
Bina Marga dan Penghambat Pendorong
Kement PU
Penataan Ruang
1 Meningkatnya Kualitas dan Kemampuan Bantuan
keterpaduan kapasitas jaringan antardaerah keuangan
pembangunan jalan belum tidak seragam Pemerintah
infrastruktur sepenuhnya Daerah
pekerjaan umum seragam Kab/Kota.
dan perumahan antardaerah
rakyat antardaerah,
antar sektor dan
antar tingkat
pemerintahan
2 Meningkatnya Keterbatasan Masing-masing Adanya forum
keterpaduan anggaran membuat daerah musrenbang
perencanaan, kesulitan dalam mempunyai dan Konreg
pemrograman dan menentukan skala prioritas masing- dan lain-lain.
penganggaran. prioritas. masing sesuai
dengan RPJM
dan janji
kampanye
kepala pemerin-
tahannya
3 Meningkatnya Pertumbuhan Masih banyak Meningkatkan
kapasitas dan jumlah penyedia penyedia jasa pembinaan jasa
pengendalian jasa konstruksi konstruksi yang konstruksi
kualitas konstruksi tidak diiringi kurang
nasional dengan profesional
peningkatan
kualitas.
4 Meningkatnya Kualitas dan Sulitnya Adanya
dukungan kapasitas jaringan pembebasan kesepakatan
konektivitas bagi jalan belum lahan antara hirarki
penguatan daya sepenuhnya dapat pemerintah
saing mendukung untuk
pengembangan pembebasan
wilayah lahan
5 Meningkatnya Kualitas dan Ketersediaan Investasi di
kemantapan jalan kapasitas jaringan anggaran belum Jawa Barat
nasional jalan belum sesuai dengan semakin
sepenuhnya dapat kebutuhan meningkat,
mendukung sehingga perlu
pengembangan dukungan
wilayah anggaran dari
pemerintah
pusat
III-37
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel III-4
Sistem Perkotaan Provinsi
PKL PKL
NO KAB./KOTA PKN PKNP PKW PKWp
PERKOTAAN PERDESAAN
1. Kota Bekasi
2. Kab Bekasi Kawasan
3. Kota Bogor Perkotaan
4. Kab Bogor Bodebek
5. Kota Depok
6. Kota Sukabumi Sukabumi
Jampang
kulon
7. Kab Sukabumi Palabuhanratu Palabuhanratu Sagaranten
Jampang
tengah
Cianjur
8. Kab Cianjur Sukanagara
Sindangbarang
Purwakarta Wanayasa
9. Kab Purwakarta
Plered
Cikopo-
Rengasdengkl
Cikampek
10. Kab Karawang Karawang ok
Cilamaya
11. Kota Bandung
Ciwidey
Banjaran
Majalaya
12. Kab Bandung Soreang Ciparay
Kawasan Cicalengka
Perkotaan Rancaekek
Bandung Raya Cilengkrang
Cililin
Kab Bandung Padalarang
13. Ngamprah
Barat Cisarua
Lembang
14. Kota Cimahi Cimahi
III-38
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
PKL PKL
NO KAB./KOTA PKN PKNP PKW PKWp
PERKOTAAN PERDESAAN
Tanjungsari
Wado
15. Kab Sumedang Sumedang
Tomo
Conggeang
Ciasem
Pamanukan
Pagaden
16. Kab Subang Subang
Kalijati
Jalan Jagak
Pusakanagara
Karangampel
Kandanghaur
17. Kab Indramayu Indramayu Jatibarang
Patrol
Gantar
18. Kota Cirebon
Arjawinangun
Cirebon Palimanan
19. Kab Cirebon Sumber
Lemahabang
Ciledug
Kertajati
Jatiwangi
20. Kab Majalengka Kadipaten Majalengka Rajagaluh
Cikijing
Talaga
Cilimus
Ciawigebang
21. Kab Kuningan Kuningan
Luragung
Kadugede
Garut Cikajang
22. Kab Garut Rancabuaya
Pameungpeuk Bungbulang
Karangnungg
24. Kab Tasikmalaya Singaparna
al
Kawali
Cijeungjing
Cikoneng
Ciamis
25. Kab Ciamis Pangandaran Pangandaran Rancah
Banjarsari
Panjalu
Pamarican
Cijulang
III-39
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel III-5
Permasalahan Pelayanan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
Berdasarkan Telaahan RTRW Beserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya
Permasalahan Faktor
RTRW Terkait tugas Pelayanan Dinas
No
dan fungsi OPD Bina Marga dan Penghambat Pendorong
Penataan Ruang
1 Pengembangan Kualitas jaringan Lebar jalan rata- Adanya
jaringan jalan primer jalan belum rata yang masih di kesadaran
yang melayani sepenuhnya bawah standar, bahwa jaringan
distribusi barang dan dapat terjadinya jalan merupakan
jasa yang mendukung kerusakan jalan urat nadi dari
menghubungkan PKN, pengembangan akibat umur teknis pembangunan
PKNp, PKW, PKWp, wilayah dan yang sudah habis, yang perlu
dan PKL pengembangan adanya muatan dikelola dengan
ekonomi lebih, bencana baik
alam dan lain-lain
2 Pengembangan Terbatasnya Sulitnya Adanya
jaringan jalan tol wewenang Dinas pembebasan lahan kesepakatan
dalam kota maupun Bina Marga dan antara
antar kota sebagai Penataan Ruang pemerintah
penghubung antar dalam pusat, provinsi
pusat kegiatan utama pengelolaan jalan dan kab/kota
jaringan jalan tol untuk
pembebasan
lahan
III-40
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT
Gambar 3.2
Rencana Wilayah Pengembangan (WP)
III-41
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT
Tabel III-6
Permasalahan Pelayanan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
Berdasarkan Analisis KLHS Berserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya
Permasalahan Faktor
Hasil KLHS Terkait
Pelayanan Dinas
No Tugas dan Fungsi
Bina Marga dan Penghambat Pendorong
OPD
Penataan Ruang
1. Pembangunan yang Kegiatan Kajian Adanya
dilakukan harus pembangunan dan lingkungan peraturan
berwawasan pengadaan jaringan hidup sering pemerintah
lingkungan hidup jalan umumnya membutuhkan yang mengatur
sebagai upaya sadar berfungsi untuk waktu yang perlunya kajian
dan berencana melayani lama sehingga lingkungan
mengelola sumber kepentingan konstruksi juga hidup
daya secara masyarakat. Potensi terhambat
bijaksana dalam konflik yang timbul
pembangunan yang sangat berkaitan
berkelanjutan untuk dengan umumnya
meningkatkan membutuhkan
kesejahteraan dan lahan yang luas dan
mutu hidup, perlu seringkali
dijaga keserasian mengubah tata
antar berbagai guna lahan dan
usaha dan/atau ekosistem yang ada
kegiatan. Pada
dasarnya
pembangunan
tersebut
menimbulkan
dampak terhadap
lingkungan hidup
yang perlu dianalisis
sejak awal
perencanaannya,
sehingga langkah
pengendalian
dampak negatif dan
pengembangan
dampak positif dapat
dipersiapkan sedini
mungkin
III-42
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT
a) Memiliki pengaruh yang besar terhadap pencapaian sasaran Renstra K/L dan
Provinsi
b) Merupakan tugas dan tanggung jawab OPD
c) Berdampak besar pada publik
d) Memiliki daya ungkit terhadap pembangunan daerah
e) Kemudahan untuk menangani, dan
f) Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.
Berdasarkan analisis tersebut di atas, isu-isu strategis yang akan ditangani melalui
Renstra Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat yaitu:
1. Sebagian besar jaringan jalan sudah habis umur rencananya.
2. Disparitas perkembangan wilayah Utara vs Selatan.
3. Belum terhubungkan sistem kota-kota (PKN, PKW, dan PKL) dan Wilayah
Pengembangan (WP) dengan sistem jaringan jalan yang memadai.
Program yang perlu dilakukan adalah peningkatan jalan dan penggantian
jembatan penghubung antar sistem kota-kota di Jawa Barat.
4. Pertumbuhan kendaraan tidak diikuti dengan pertumbuhan panjang jalan
5. Sistem jaringan jalan belum sepenuhnya dapat mendukung terjadinya
pertumbuhan ekonomi.
6. Peralatan untuk pemeliharaan jalan belum memadai.
7. Belum Optimalnya Kinerja Penataan Ruang Jawa Barat
8. Masih rendahnya Kinerja Jasa Konstruksi
9. Sebagian dari ruas jalan provinsi berada pada jalur rawan bencana.
III-43
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT
pengguna jalan melebihi Muatan Sumbu Terberat (MST) yang diizinkan, kegiatan
yang dilakukan yaitu koordinasi dengan instansi lain seperti Dinas Perhubungan,
pemerintah Kabupaten/Kota, asosiasi penyedia jasa dan lain-lain.
III-44
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Bina Marga dan
Penataan Ruang
IV-1
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Bina Marga dan
Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat beserta indikator kinerjanya dapat dilihat
pada tabel 4.1 di bawah ini.
IV-2
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
IV-3
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
IV-4
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
BAB V
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Strategi dan Kebijakan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
V-1
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel V.1
Tujuan, Sasaran,Strategi, dan Kebijakan
Visi : Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi
V-2
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
V-3
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
V-4
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
V-5
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
BAB VI
Rencana Strategis Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa
Barat ini juga berisi Indikator Kinerja Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
Provinsi Jawa Barat yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Jawa
Barat Tahun 2018 – 2023 yang terdiri dari rencana program pembangunan daerah
yang menunjang secara langsung pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan
program prioritas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah termasuk
pemenuhan pelayanan dasar kepada masyarakat sesuai Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yang selanjutnya dijabarkan dalam Renstra Dinas Bina Marga dan
Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat. Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan
untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi misi
kepala daerah dan wakil kepala daerah dari sisi penyelenggaraan pemerintahan
daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukkan dengan akumulasi
pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau
indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun, sehingga kondisi kinerja yang
diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. lndikator kinerja daerah secara
teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil indikator dari program
prioritas yang telah ditetapkan (outcome) atau kompositnya (impact). Suatu
indikator kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari
satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat
capaian indikator kinerja daerah berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas
ditetapkan. Selanjutnya, indikator kinerja daerah dibagi menjadi 3 (tiga) aspek
yaitu aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, serta aspek daya
saing daerah.
Program prioritas untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan
daerah terbagi ke dalam urusan wajib dan urusan pilihan. Dinas Bina Marga dan
VI-1
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat termasuk dalam urusan wajib Bidang
Pekerjaan Umum, sub bidang Bina Marga, Sub Bidang Jasa Konstruksi dan Sub
Bidang Penataan Ruang dengan Program yang dilaksanakan adalah :
1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan.
Outcome yang akan dicapai yaitu meningkatnya keterhubungan pada kawasan
potensial dan pusat-pusat kegiatan.
Indikatornya adalah presentase peningkatan aksesibilitas menuju sentra-
sentra ekonomi dan kawasan potensial
VI-2
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Selain program urusan wajib sub bidang jalan, sub bidang jasa konstruksi,
dan sub bidang penataan ruang, terdapat juga program-program pendukung,
yaitu:
1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Bina Marga dan
Penataan Ruang
2) Program Dukungan Manajemen Perkantoran Dinas Bina Marga dan Penataan
Ruang
VI-3
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel VI-
Rencana Pembangunan Jalan dan Jembatan di Provinsi Jawa Barat
SUMBER
NO. KEGIATAN LOKASI DASAR HUKUM RENCANA ANGGARAN (RP)
DANA
(KM)
a. Kawasan Agro Techno Park
1 Jalan Sp. Muara Cikadu - Sp. Pancuh Tilu dan Kab. Cianjur RPJMD 20,00 220.000.000.000 APBD
Sp. Pancuh Tilu - Cikadu
b. Kawasan Puspiptek
1 Jalan Bts. Tangerang/Bogor - Parung Kab. Bogor RPJMD 1,15 17.250.000.000 APBD
c. Solusi Kemacetan
1 FO Dewi Sartika, Depok Kota Depok RPJMD 0,50 110.000.000.000 APBD
2 FO Lembang Kab. Bandung Barat RPJMD 0,50 110.000.000.000 APBD
3 FO Jalan Supratman di Kota Bandung Kota Bandung RTRW, RPJMD 0,50 40.000.000.000 APBD
4 FO Laswi di Kota Bandung Kota Bandung RPJMD 0,50 40.000.000.000 APBD
5 FO Kadungora, Kab. Garut Kab. Garut RPJMD 0,50 62.500.000.000 APBD
6 FO Simpang Kadipaten, Kab. Majalengka Kab. Majalengka RPJMD, Rebana 0,50 62.500.000.000 APBD
7 FO Kopo Kota Bandung RTRW, RPJMD 1,30 500.400.000.000 APBN,
APBD
8 FO Buah Batu - Kiaracondong Kota Bandung RTRW, RPJMD 1,96 665.900.000.000 APBN,
APBD
9 FO Moh. Toha Kota Bandung RPJMD 1,00 384.923.000.000 APBN
10 FO Nurtanio di Kota Bandung Kota Bandung RPJMD 0,72 276.374.000.000 APBN
11 FO Cimareme – Batujajar Kab. Bandung Barat RTRW, RPJMD 0,50 192.461.000.000 APBN
12 FO Simpang Tiga Padalarang - Purwakarta Kab. Bandung Barat RTRW, RPJMD 1,50 577.384.000.000 APBN
VI-4
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
SUMBER
NO. KEGIATAN LOKASI DASAR HUKUM RENCANA ANGGARAN (RP)
DANA
(KM)
13 FO Gedebage Kota Bandung RTRW APBN
14 FO Cileunyi Kota Bandung RTRW APBN
15 FO Ledeng Setiabudi Kota Bandung RTRW APBN
16 FO Cibitung Kab. Bekasi RTRW APBN
17 Jalan Lingkar Sukabumi Kab. Kota Sukabumi RPJMD 6,90 422.566.674.000 APBD
18 Jalan Lingkar Gentong Kab. Tasikmalaya RPJMD 10,40 218.400.000.000 APBD
19 Jalan Lingkar Cirebon Kota Cirebon RTRW, RPJMD, 20,00 420.000.000.000 APBD
Rebana
20 Jalan Lingkar Kuningan (Ruas Jalan Sampora – Kab. Kuningan RTRW, RPJMD 13,70 411.000.000.000 APBN
Caracas – Panawuan -Kedungarum -
Kertawangunan – Cipondok)
21 Jalan Lingkar Banjaran Kab. Bandung RTRW APBD
22 Jalan Lingkar Majalaya Kab. Bandung RTRW APBD
23 Jalan Lingkar Utara dan Selatan Kabupaten Kab. Cirebon RTRW, Rebana APBD
Cirebon
24 Jalan Lingkar Utara Bandung Raya Kab. Bandung, Kota RTRW APBD
Bandung, Kab.
Bandung Barat
25 Jalan Lingkar Karawang Kab. Karawang RTRW APBD
26 Jalan Lingkar Palabuhanratu Kab. Sukabumi RTRW APBN
27 Jalan Lingkar ruas Ciseureuh – Arca, Kab. Kab. Cianjur RTRW APBD
Cianjur
28 Jalan Lingkar Kota Subang Kab. Subang RTRW APBD
29 Jalan Lintas Cepat Jalur Pantai Utara Subang - Kab. Subang, Kab. RTRW, Rebana APBN
Karawang - Bekasi - Tanjung Priok Karawang, Bekasi, DKI
VI-5
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
SUMBER
NO. KEGIATAN LOKASI DASAR HUKUM RENCANA ANGGARAN (RP)
DANA
(KM)
30 Lingkar Kadipaten Kab. Majalengka RTRW, Rebana APBD
31 Jalan Puncak II (Sentul – Sp. Sukamakmur – Kab. Bogor dan Kab. RPJMD 67,65 1.014.750.000.000 APBN,
Kota Bunga – Cipanas (Cianjur) Cianjur APBD,
SWASTA
32 Jalan Alternatif Bandung – Lembang Kota Bandung, Kab. RTRW APBD
Bandung Barat
33 Jalan Sukasari – Lembang Kab. Sumedang, Kab. RPJMD 22,00 462.000.000.000 APBD
Bandung, Kab.
Bandung Barat
34 Tol NS - Link Kota Bandung Kota Bandung RTRW 14,30 8.491.000.000.000
SWASTA
35 Jalan Poros Tengah - Purwakarta - Jonggol - Kab. Cianjur, Kab. RPJMD 89,64 APBD
Sukamakmur Purwakarta
d. Pengembangan Infrastuktur Wilayah
Bodebekpunjur
1 Jalan Tol Bogor Ring Road Kota Bogor, Kab. RTRW, PSN, 11,00 2.049.000.000.000
Bogor RPJMD SWASTA
2 Jalan Tol Depok - Antasari Kota Depok RTRW, PSN, 21,54 2.990.000.000.000
RPJMD SWASTA
3 Jalan Tol Cinere - Jagorawi Kab. Bogor RTRW, PSN, 14,64 3.210.000.000.000
RPJMD SWASTA
4 Jalan Tol Cimanggis - Cibitung Kab. Bogor RTRW, PSN, 25,40 4.520.000.000.000
RPJMD SWASTA
5 Jalan Tol Cikarang - Tanjung Priok Kab. Bekasi RTRW 34,50
SWASTA
VI-6
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
SUMBER
NO. KEGIATAN LOKASI DASAR HUKUM RENCANA ANGGARAN (RP)
DANA
(KM)
6 Jalan Tol Bekasi - Cawang - Kp. Melayu Kab. Bekasi RTRW, PSN, 21,04 8.540.000.000.000
RPJMD SWASTA
7 Jalan Tol Serpong - Cinere Kota Depok, Banten RTRW, PSN, 10,10 2.210.000.000.000
RPJMD SWASTA
e. Cekungan Bandung
1 Jalan Tol Ciranjang - Padalarang Kab. Cianjur, Kab. PSN, Cekungan 33,00 3.247.000.000.000
Bandung Barat Bandung, RPJMD SWASTA
2 Jalan Tol Cileunyi - Sumedang – Dawuan Kab. Bandung, Kab. RTRW, PSN, 59,00 8.410.000.000.000 APBN,
Sumedang, Kab. Cekungan SWASTA
Majalengka Bandung, RPJMD,
Rebana
3 Tol Padalarang – Nanjung – Cipatik - Soreang Kab. Bandung Barat, RTRW, Cekungan
– Banjaran – Arjasari –Majalaya – Cicalengka – Kab. Bandung Bandung SWASTA
Nagreg
4 Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) Kota Bandung RTRW, Cekungan 27,30 3.363.000.000.000 APBN,
Bandung APBD,
SWASTA
f. Mengatasi Disparitas Utara dan Selatan
1 Pembangungan dan peningkatan jalan jalur Kab. Sukabumi, Kab. RPJMD APBD
tengah tengah selatan Jawa Barat Selatan Cianjur, Kab.
Bandung, Kab. Garut,
Kab. Tasikmalata,
Kab. Ciamis
VI-7
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
SUMBER
NO. KEGIATAN LOKASI DASAR HUKUM RENCANA ANGGARAN (RP)
DANA
(KM)
g. Alternatif Jalan Khusus dan Keselamatan
1 Jalan Tambang Parung Kab. Bogor RPJMD 15,00 292.500.000.000 APBD,
SWASTA
2 Jalan Alternatif Bts. Bandung/Subang - Subang Kab. Subang RTRW, RPJMD 7,30 153.300.000.000 APBD
(Tanjakan Emen)
3 Jalan inspeksi di pinggir tanggul irigasi di Kab. Kab. Bekasi, Kab. RTRW APBD
Karawang (Bekasi-Curug-Purwakarta) Purwakarta
h. Jalan Akses Bandara dan Pelabuhan
1 Akses Tol BIJB Kab. Majalengka RTRW, Rebana 1,80 456.000.000.000 APBD,
SWASTA
2 Akses Tol Patimban Kab. Subang RTRW, Rebana 37,70 6.400.000.000.000 APBN,
SWASTA
i. Rencana Umum Jaringan Jalan Tol
1 Jalan Tol Ciawi - Sukabumi Kab. Bogor, Kab. RTRW, PSN, 54,00 5.900.000.000.000 APBN,
Sukabumi RPJMD SWASTA
2 Jalan Tol Sukabumi - Ciranjang Kab. Skabumi, Kab. RTRW, PSN, 28,00 1.855.000.000.000 APBN,
Cianjur RPJMD SWASTA
3 Jalan Tol Cibitung - Cilincing Kab. Bekasi RTRW, PSN, 34,00 4.220.000.000.000
RPJMD SWASTA
4 Jalan Tol Jakarta - Cikampek II Sisi Selatan DKI, Kab. Bekasi, Kab. RTRW, PSN, 64,00 14.690.000.000.000
Karawang, Kab. RPJMD SWASTA
Purwakarta
5 Jalan Tol Jakarta - Cikampek II Elevated DKI, Kab. Bekasi, Kab. RTRW, PSN, 36,40 16.230.000.000.000
Karawang RPJMD SWASTA
VI-8
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
SUMBER
NO. KEGIATAN LOKASI DASAR HUKUM RENCANA ANGGARAN (RP)
DANA
(KM)
6 Jalan Tol Cikarang - Ciranjang Kab. Bekasi, Kab. RTRW 52,30 5.146.003.000.000
Cianjur SWASTA
7 Jalan Tol Bojonggede - Balaraja Banten, Kab. Bogor RTRW
SWASTA
8 Jalan Tol Subang - Patimban Kab. Subang RTRW, Rebana
SWASTA
9 Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road III Ruas Kab. Bekasi, DKI, RTRW
Cibinong - Tangerang Banten SWASTA
10 Jalan Tol Akses Sentul Selatan - Cipambuan Kab. Bogor RTRW
SWASTA
11 Jalan Tol Jagorawi - Cinere Kab. Bogor RTRW
SWASTA
12 Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap Kab. Bandung, Kab. RTRW, Cekungan 184,00 46.600.000.000.000 APBN,
Garut, Kab. Bandung SWASTA
Tasikmalaya, Kab.
Ciamis, Kab.
Pangandaran
VI-9
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
VI-10
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
VI-11
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
BAB VII
Dalam bab ini memuat indikator kinerja Dinas Bina Marga dan Penataan
Ruang Provinsi Jawa Barat, termasuk Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Bina
Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat yang merupakan indikator tujuan
dan/atau sasaran yang telah dirumuskan. Selain IKU Dinas Bina Marga dan
Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat juga ditetapkan indikator kinerja
penyelenggaraan bidang urusan yang merujuk pada indikator program.
Indikator makro tidak hanya merupakan kinerja dari Dinas Bina Marga
Provinsi Jawa Barat, melainkan merupakan kinerja bersama antara Pemerintah
Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Kota, Pemerintah Pusat serta swasta
dan masyarakat. Rencana indikator kinerja dapat dilihat pada tebel berikut :
VII-1
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel VII-1
Indikator Kinerja Utama Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD
KONDISI
KINERJA PADA KONDISI
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN (%) KINERJA PADA
AWAL PERIODE
No. INDIKATOR RPJMD AKHIR
PERIODE
TAHUN 2018 2019 2020 2021 2022 2023 RPJMD
VII-2
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
KONDISI
KINERJA PADA KONDISI
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN (%) KINERJA PADA
AWAL PERIODE
No. INDIKATOR RPJMD AKHIR
PERIODE
TAHUN 2018 2019 2020 2021 2022 2023 RPJMD
VII-3
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
Tabel VII-1
Indikator Kinerja Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD
VII-4
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
. PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
BAB VIII
PENUTUP
Renstra Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat yang
akan dioperasionalkan pada kurun waktu tahun 2018 sampai 2023, merupakan
komitmen aparat Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat dalam
rangka ikut menentukan irama perubahan sesuai dengan tuntutan yang terus
berkembang serta sekaligus mengatur arah perkembangan guna meningkatkan
keberhasilan di masa datang.
Faktor–faktor penentu keberhasilan adalah unsur–unsur dari pemerintah,
masyarakat dan swasta yang menentukan keberhasilan dan kegagalan Dinas Bina
Marga dan Penatan Ruang Provinsi Jawa Barat dalam mencapai target yang telah
ditentukan. Faktor–faktor penentu keberhasilan juga dapat diartikan sebagai
beberapa hal yang harus berjalan baik jika ingin meyakinkan keberhasilan
pembangunan.
Dalam kaitannya dengan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi
Jawa Barat, maka faktor–faktor penentu keberhasilan tersebut dapat dianalisis dari
faktor–faktor internal dan eksternal. Keberhasilan Dinas Bina Marga dan Penataan
Ruang Provinsi Jawa Barat ditentukan oleh faktor-faktor kunci keberhasilan yang
dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Tersedianya sumber daya aparatur yang beriman, bertaqwa, profesional dan
bertanggung jawab.
2. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan, teknologi dan
potensi alam yang ada.
3. Adanya komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan legislatif dalam
mengalokasikan penyediaan dana yang memadai bagi pemecahan masalah-
masalah kebinamargaan, serta optimasi penggunaan dana dan penajaman
prioritas penanganan jalan.
4. Tersedianya mitra kerja (penyedia jasa) yang memiliki kompetensi tinggi,
bertanggungjawab dan profesional.
VIII-1
RENSTRA DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
. PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023
5. Adanya koordinasi yang baik antar instansi di Provinsi Jawa Barat, Kemeterian
Pekerjaan Umum dan Pemerintah Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Barat serta
dunia usaha dan masyarakat.
6. Terciptanya partisipasi dan kepatuhan masyarakat dalam penggunaan dan
pemanfaatan jalan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
VIII-2