Anda di halaman 1dari 89

RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2023-2026

DINAS PENANAMAN MODAL DAN


PELAYANAN TERPADUSATU PINTU
PROVINSI BANTEN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................... I–1


1.1. Latar Belakang.................................................. I–1
1.2. Ruang Lingkup ................................................ I–4
1.3. Landasan Hukum ............................................. I–5
1.4. Maksud dan Tujuan .......................................... I–7
1.5. Sistematika ....................................................... I–8

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENANAMAN


MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI BANTEN ............................................... II – 1
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
DPMPTSP .......................................................... II – 1
2.2. Sumberdaya DPMPTSP Provinsi Banten ............ II – 11
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas PMPTSP Provinsi
Banten ................................................................ II – 17
2.3.1. Kinerja Penanaman Modal......................... II – 20
2.3.2. Kinerja Pelayanan Perizinan ...................... II – 24
2.3.3. Kinerja Anggaran ...................................... II – 30
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan Perangkat Daerah .............................. II – 31

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS


DPMPTSP PROVINSI BANTEN ............................... III – 1
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan fungsi Pelayanan Perangkat Daerah ........... III – 1
3.2. Telaahan Visi, dan Misi Rencana
Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Banten
Tahun 2023 – 2026 ........................................... III – 2
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra ................... III – 5
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis ................... III – 7
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis .............................. III – 10

ii
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ......................................... IV – 1
4.1. Tujuan ................................................................ IV – 1
4.2. Saran .................................................................. IV – 1

BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN ..................................... V–1


5.1. Strategi ............................................................... V–1
5.2. Kebijakan............................................................ V–2

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA


PENDANAAN ................................................................. VI – 1

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN .......... VII – 1

BAB VIII PENUTUP ...................................................................... VIII – 1

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Distribusi .............. II – 12

Tabel 2.2. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat


Pendidikan .......................................................... II – 12

Tabel 2.3. Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan/Eselon ..... II – 12

Tabel 2.4. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan/Ruang ... II – 13

Tabel 2.5. Jumlah Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin ........ II – 14

Tabel 2.6. Jumlah Pegawai berdasarkan Umur .................... II – 14

Tabel 2.7. Jumlah Jenis dan Kondisi Barang Inventaris


DPMPTSP Tahun 2021 ......................................... II – 14

Tabel 2.8. Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat


Daerah ................................................................ II – 19

Tabel 2.9. Peningkatan Realisasi Investasi PMA/PMDN di


Banten Tahun 2021 ............................................. II – 21

Tabel 2.10. Peringkat Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia


PMA/PMDN di Banten Tahun 2021 ...................... II – 22

Tabel 2.11. Realisasi Investasi PMDN Berdasarkan Sektor di


Banten Tahun 2021 ............................................. II – 22

Tabel 2.12. Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Sektor di


Banten Tahun 2021 ............................................. II – 23

Tabel 2.13. Jenis Izin/Non Izin yang dikelola oleh DPMPTSP


Provinsi Banten dan Jumlah Perizinan sesuai
Pergub 47 Tahun 2022 ........................................ II – 25

Tabel 2.14. Capaian Realisasi Anggaran TA 2018-2022 .......... II – 30

Tabel 3.1. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan


Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah ....... III – 2

Tabel 3.2. Permasalahan Pelayanan DPMPTSP Provinsi


Banten berdasarkan Sasaran Renstra K/L
berserta Faktor Penghambat Pendorong
Keberhasilan Penanganannya .............................. III – 6

iv
Tabel 3.3. Pengaruhan Indikator Program Struktur Ruang
TRRW Provinsi Banten terhadap Layanan
DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2023-2026 ...... III – 9

Tabel 3.4. Pengaruh Analisis KLHS terhadap Layanan


DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2023-2026 ...... III – 10

Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Dinas Penanaman Modal


dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ...................... IV – 3

Tabel 5.1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan


DPMPTSP Provinsi Banten ................................... V–3

Tabel 6.1. Indikasi Rencana Program, Kegiatan Prioritas


dan Pendanaan DPMPTSP Provinsi Banten
Tahun 2023-2026 ................................................ VI – 2

Tabel 7.1. Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang


Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPD
(Indikator Kinerja Utama) ..................................... VII – 2

Tabel 7.2. Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang


mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPD
(Indikator Kinerja Outcome) ................................. VII – 3

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi DPMPTSP Provinsi Banten .... II – 1

vi
DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1. Realisasi Investasi Provinsi Banten Tahun 2017-


2021 ..................................................................... II – 20
Grafik 2.2. Realisasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Tahun 2011-2021 ................................................ II – 27

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Rumus Perhitungan Indikator Kinerja Sasaran


dan Program, Meta Indikator Devinisi
Operasional
Lampiran II Pohon Masalah
Lampiran III Pohon Kinerja
Lampiran IV Proses Bisnis
Lampiran V Cascading

viii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang maha Esa
atas berkat rahmat dan karuniaNya sehingga Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Tahun 2023-2026 dapat
diselesaikan.

Penyusunan dokumen Renstra DPMPTSP Provinsi Banten


Tahun 2023-2026 merupakan amanat Instruksi Menteri Dalam
Negeri Nomor 70 Tahun 2021, tentang Penyusunan Dokumen
Perencanaan Pembangunan Daerah Bagi Daerah Dengan Masa
Jabatan Kepala Daerah Berakhir Pada Tahun 2022.

Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu


Pintu Provinsi Banten Tahun 2023-2026 ini berisi pedoman
pelaksanaan pembangunan dan ketentuan-ketentuan lain yang
berpedoman pada Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Banten
Tahun 2023-2026, yang akan digunakan sebagai acuan dalam
pembuatan Rencana Kerja Tahunan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten periode Tahun 2023-
2026. Penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten ini diharapkan dapat
mendukung capaian visi dan misi Provinsi Banten.

Kami menyadari Dokumen Rencana Strategis ini belum dapat


memenuhi harapan semua pihak, karena itu masukan, kritik dan
saran untuk perbaikan akan kami terima dengan terbuka. Akhirnya
dengan segala keterbatasan yang ada, kami berharap Renstra ini
dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

Plt. KEPALA
DPMPTSP PROVINSI BANTEN,

Dr. Komarudin, MAP


Pembina Utama Muda
NIP. 19700721 199101 1 002
rrrrrrrr

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Rencana Strategis (Renstra) merupakan suatu proses yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam jangka waktu
menengah dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala
yang mungkin timbul. Renstra Dinas Penanamam Modal Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten disusun berdasarkan
Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Banten Tahun 2023 –
2026, merupakan dokumen perencanaan strategis yang merupakan
uraian dari rencana strategis pelaksanaan arah kebijakan yang
tercantum dalam RPD Provinsi Banten.

Penyusunan dokumen perencanaan tahun 2023 – 2026


merupakan amanat dari instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70
Tahun 2021, tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah Bagi Daerah dengan masa Jabatan Kepala
Daerah Berakhir pada Tahun 2022.

Secara teoritis, birokrasi Pemerintahan memiliki tiga fungsi


utama, yaitu; fungsi “Pelayanan” berhubungan dengan unit
organisasi pemerintahan yang berhubungan langsung dengan
masyarakat (public service), fungsi “Pembangunan” yang
berhubungan dengan unit oganisasi pemerintahan yang menjalankan
salah satu bidang tugas tertentu disektor pembangunan
(development function), dan fungsi “Pemerintahan” umum,
berhubungan dengan rangkaian kegiatan organisasi pemerintahan
yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan umum (regulation and
function), temasuk di dalamnya menciptakan dan memelihara
ketentraman dan ketertiban.

Ketiga fungsi birokrasi pemerintahan tersebut, menunjukan


bahwa pelayanan public yang dilaksanakan oleh pemerintahan
daerah, cakupannya sangat luas yaitu pelayanan yang menghasilkan
public good, seperti jalan, jembatan, pasar dan lainlain, dan
pelayanan yang menghasilkan peraturan perundang-undangan atau
kebijakan yang harus dipatuhi oleh masyarakat (fungsi regulasi),

I-1
rrrrrrrr

seperti perizinan, KTP, SIM dan lain-lain. Dengan demikian, terdapat


3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama,
adalah organisasi pemberi (penyelenggara) pelayanan yaitu
Pemerintah Daerah, unsur kedua, adalah penerima layanan
(pelanggan) yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan
dan/atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang


Pembentukan, susunan perangkat daerah menyebutkan bahwa,
DPMPTSP Provinsi Banten mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Penanaman
Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu.

Rencana Strategis (Renstra) DPMPTSP Provinsi Banten Tahun


2023 – 2026 merupakan dokumen perencanaan strategis yang
disusun dan dirumuskan selama lima tahun (perencanaan jangka
menengah). Perencanaan strategis ini menggambarkan visi, misi,
tujuan, sasaran, cara pencapaian tujuan sasaran yang meliputi
kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dengan
mengantisipasi perkembangan masa mendatang.

Perencanaan Strategis berfungsi sebagai dokumen


perencanaan teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis
RPJMD untuk setiap unit kerja daerah, yang memuat Visi, Misi, dan
Arah Kebijakan Teknis dan Indikasi Rencana Program setiap bidang
kewenangan dan atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu lima
tahunan dan disusun oleh setiap organisasi perangkat daerah di
bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Provinsi Banten.

Fokus dari perencanaan strategis biasanya keseluruhan


organisasi. Adapun cakupan perencanaan strategis meliputi visi,
misi, tujuan, dan sasaran, metodologi, analisis situasi, tujuan
objektivitas dan target. Secara umum Renstra DPMPTSP Provinsi
Banten merupakan salah satu perangkat dasar pengukuran kinerja
atas pelayanan yang diberikan pada masyarakat di bidang perizinan
dan penanaman modal di kota masyarakat yang dievaluasi dalam
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) setiap akhir tahun.

I-2
rrrrrrrr

Rangkaian perencanaan pembangunan ini merupakan bagian


tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional
yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana dalam
regulasi tersebut salah satunya mengamanatkan kepada Satuan
Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis
(Renstra) selama lima tahun.

Sejalan dengan amanat undang-undang tersebut, DPMPTSP


Provinsi Banten mempunyai kewajiban menyusun Renstra secara
benar dan berkualitas. Penyusunan Renstra DPMPTSP Provinsi
Banteni ni secara teknis berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

Dalam peraturan tersebut, yang dimaksud dengan Rencana


Strategis SKPD adalah produk Perencanaan Pembangunan Daerah
yang menjadi acuan bagi dinas, badan, atau unit kerja pemerintah
daerah dan pelaksanaan tugas pelayanan publik dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, Renstra DPMPTSP
Provinsi Banten ini merupakan salah satu dokumen perencanaan
resmi daerah yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan
perangkat daerah.

Sejalan dengan proses tersebut, Renstra DPMPTSP Provinsi


Banten ini disusun mengikuti beberapa prinsip utama yaitu:

1. Strategis, dimana Renstra DPMPTSP Provinsi Banten merupakan


dokumen perencanaan yang menggambarkan arah dan
pengembangan unit kerja dan program pelayanan publik yang
bersifat strategis dalam jangkauan perubahan ke depan
khususnya terkait isu dan tujuan strategis penanaman modal.

2. Demokratis dan partisipatif, bahwa Renstra DPMPTSP Provinsi


Banten merupakan dokumen acuan kebijakan yang disusun

I-3
rrrrrrrr

bersama.

3. Bottom up planning, dimana prinsip ini adalah sebuah


paradigma pembangunan yang mengedepankan masyarakat
sebagai pelaku utama dalam keseluruhan proses pembangunan
baik tahapan perencanaan,pelaksanaan maupun evaluasi
pembangunan.

4. Top down planning, merupakan perencanaan yang dilakukan


DPMPTSP Provinsi Banten sebagai pelaku utama dalam
memberikan ide dan gagasan guna formulasi dan pelaksanaan
program sehingga OPD berperan lebih dominan dalam mengatur
bergulirnya program mulai dari perencanaan hingga evaluasi.

Prinsip-prinsip tersebut saling mendukung satu sama lain


untuk menghasilkan dokumen rencana strategis yang berkualitas.
Selain berbagai proses dan prinsip di atas, penyusunan Renstra
DPMPTSP Provinsi Banten memiliki keterkaitan sangat erat dengan
dokumen perencanaan lainnya, antara lain: RPD Provinsi Banten,
Rencana strategis Kementerian Lembaga dalam hal ini Badan
Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia dan Rencana Kerja
Tahunan Renstra DPMPTSP Provinsi Banten. Selanjutnya Renstra
Renstra DPMPTSP Provinsi Banten ini dijadikan sebagai pedoman
dalam menyusun Rencana Kerja Renstra DPMPTSP Provinsi Banten
untuk lima tahun kedepan. Oleh sebab itu, penyusunan Renstra
DPMPTSP Provinsi Banten ini menjadi sangat penting dan strategis
dalam menentukan arah pelayanan kepada masyarakat.

1.2. Ruang Lingkup


Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Renstra merupakan
bagian dari suatu kesatuan dalam Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.

Penyusunan Rencana Strategis OPD Provinsi Banten Tahun


2023-2026 berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Banten Tahun 2005-2025 dengan
memperhatikan visi, misi, arah kebijakan dan prioritas
pembangunan. Selain itu diselaraskan dengan Rencana

I-4
rrrrrrrr

Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Banten Tahun 2023-2026.

Di dalam penyusunan Rencana Strategis, dijabarkan rencana


kerja tahunan yang selanjutnya menjadi pedoman dalam menyusun
Rencana Kerja OPD. Dokumen Renstra juga berfungsi dalam
pengendalian untuk pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan selama periode 2023-2026.

1.3. Landasan Hukum


Dokumen Renstra DPMPTSP Provinsi Banten ini disusun
dengan beberapa dasar hukum, sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4010 );

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004; Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007


tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 67);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan


Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

I-5
rrrrrrrr

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,


Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan


Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

9. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan


Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan


dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73);

11. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);

12. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang


Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang


Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 tahun 2006 tentang


Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang


Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan angka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara

I-6
rrrrrrrr

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;

16. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang


Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten
(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2016 Nomor 8,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 66);

17. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 5 Tahun 2017 tentang


Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030
(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2017 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 5)};.

18. Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang


Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten (Berita Daerah
Provinsi Banten Tahun 2016 Nomor 83);

19. Peraturan Gubernur Banten Nomor 19 Tahun 2018 tentang


Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten (Berita Daerah Provinsi
Banten Tahun 2018 Nomor 19) sebagian telah diubah dengan
Peraturan Gubernur Banten Nomor 31 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 19 Tahun
2018 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten
(Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2019 Nomor 31).

1.4. Maksud dan Tujuan


Dengan demikian, dokumen Renstra DPMPTSP Provinsi Banten
ini disusun dengan maksud untuk :
1. menggambarkan tentang kondisi penanaman modal di Provinsi
Banten secara umum serta Pelayanan Perizinan, sekaligus
memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka
mewujudkan visi dan misi DPMPTSP Provinsi Banten;

2. memberikan arah dan pedoman pelaksanaan program dan

I-7
rrrrrrrr

kegiatan tahunan bagi DPMPTSP Provinsi Banten dalam


melaksanakan tugas dan fungsinya selama Tahun 2023-2026
dengan berpedoman pada RPD Provinsi Banten Tahun 2023 –
2026;

3. menjadikan tolok ukur dan evaluasi atas pelaksanaan


program/kegiatan.

Adapun tujuan dokumen Renstra DPMPTSP Provinsi Banten ini


disusun adalah, untuk menjadikan Renstra DPMPTSP Provinsi
Banten :
1. sebagai acuan untuk meningkatkan pelaksanaan tugas dan
fungsi penanaman modal dan perizinan DPMPTSP Provinsi Banten
bersama seluruh unit kerja terkait urusan penanaman modal;

2. sebagai pedoman dalam menyusun rencana kerja tahunan


DPMPTSP Provinsi Banten;

3. sebagai pedoman dalam menetapkan prioritas program dan


kegiatan yang strategis selama Tahun 2023-2026;

4. sebagai pedoman dalam memberikan landasan kebijakan taktis


stategi lima tahunan dalam kerangka pencapaian visi, misi
sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan;

5. sebagai pedoman bagi para pemangku kepentingan yang terkait


penanaman modal dalam pengambilan keputusan;

6. sebagai instrumen untuk memudahkan pencapaian hasil atas


pelaksanaan program/kegiatan DPMPTSP Provinsi Banten;

7. sebagai instrumen untuk memudahkan dalam memahami dan


menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional
tahunan dalam rentang waktu 2023-2026;

8. sebagai instrumen untuk menjabarkan/implementasi dari


pernyataan Visi dan Misi.

1.5. Sistematika
Adapun sistematika dalam penyusunan Renstra DPMPTSP
Provinsi Banten ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

I-8
rrrrrrrr

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra


Perangkat Daerah, fungsi Renstra Perangkat Daerah
dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses
penyusunan Renstra Perangkat Daerah, keterkaitan
Renstra Perangkat Daerah dengan Rencana
Pembangunan Daerah (RPD), Renstra K/L.

Bab II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Bab ini menguraikan tentang tugas, fungsi dan struktur


organisasi, sumber daya OPD, kinerja pelayanan OPD,
tantangan dan peluang pengembangan pelayanan OPD.

BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT


DAERAH

Bab ini menguraikan tentang identifikasi permasalahan


berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan OPD, telaahan
visi, misi RPD Tahun 2023-2026, telaahan Renstra
BKPM RI, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).

BAB IV : TUJUAN, SASARAN

Bab ini menguraikan tentang keterkaitan misi RPJMD


yang dijadikan rujukan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu melalui tujuan dan
sasaran jangka menengah.

BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini menguraikan tentang keterkaitan misi RPJMD


yang dijadikan rujukan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu melalui tujuan dan
sasaran jangka menengahnya yang kemudian disusun
strategi dan arah kebijakannya dalam wujud program
dan kegiatan beserta indikasi pendanaannya.

BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA


PENDANAAN

Bab ini menguraikan tentang keterkaitan misi RPJMD


yang dijadikan rujukan Dinas Penanaman Modal dan

I-9
rrrrrrrr

Pelayanan Terpadu Satu Pintu melalui tujuan dan


sasaran jangka menengahnya yang kemudian disusun
strategi dan arah kebijakannya dalam wujud program
dan kegiatan beserta indikasi pendanaannya.

BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Bab ini menguraikan tentang indikator kinerja Dinas


Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan
dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen
untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD.

BAB VIII : PENUTUP

I - 10
rrrrrrrr

BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENANAMAN MODAL
DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI BANTEN

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS


PMPTSP
Seiring dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Provinsi
Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Banten, yang menyatakan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan diperkuat dengan
terbitnya Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 tahun 2016 tentang
kedudukan, tugas pokok, fungsi, tipe, susunan organisasi dan tata
kerja perangkat daerah Provinsi Banten.

Gambar 2.1.
Stuktur Organisasi DPMPTSP Provinsi Banten

II - 1
rrrrrrrr

Susunan Organisasi Dinas PMPTSP Provinsi Banten, terdiri atas:


1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan dan Keuangan; dan
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

3. Bidang Bidang Promosi dan Pembinaan BUMD, membawahkan:


a. Seksi Promosi Penanaman Modal;
b. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Promosi; dan
c. Seksi Pembinaan BUMD.

4. Bidang Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal,


membawahkan:
a. Seksi Potensi Investasi;
b. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Investasi; dan
c. Seksi Sistem Informasi.

5. Bidang Bidang Pengendalian Penanaman Modal, membawahkan:


a. Seksi Pemantauan Realisasi Penanaman Modal;
b. Seksi Pembinaan Penanaman Modal; dan
c. Seksi Pengawasan Penanaman Modal dan Perijinan.

6. Bidang Bidang Pelayanan, membawahkan:


a. Seksi Pelayanan Perizinan;
b. Seksi Pelayanan Non Perizinan; dan
c. Seksi Pelaporan dan Pengaduan.

Rincian tugas setiap unit kerja di lingkungan Dinas PMPTSP


Provinsi Banten, yaitu:

1. Kepala Dinas mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


a. Merumuskan program kerja di lingkungan Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu berdasarkan
rencana strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas


Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sesuai
dengan program yang telah ditetapkan dan kebijakan
pimpinan agar target kerja tercapai sesuai rencana;

II - 2
rrrrrrrr

c. Membina bawahan di lingkungan Dinas Penanaman Modal


dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan cara mengadakan
rapat/pertemuan dan bimbingan secara berkala agar
diperoleh kinerja yang diharapkan;

d. Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan


Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
sesuai dengan tugas, tanggung jawab, permasalahan dan
hambatan serta ketentuan yang berlaku untuk ketepatan dan
kelancaran pelaksanaan tugas;

e. Merumuskan, mengorganisasikan, melaksanakan,


mengendalikan dan mengevaluasi penyusunan program dan
kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Merumuskan dan mengoordinasikan penyelenggaraan


kegiatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu;

g. Merumuskan penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non


Perizinan secara Terpadu Satu Pintu;

h. Menetapkan pemberian fasilitas/insentif di bidang


penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah;

i. Menerbitkan Keputusan tentang perizinan dan non perizinan;

j. Membuat Peta Potensi investasi Provinsi;

k. Menyelenggarakan promosi penanaman modal yang menjadi


kewenangan daerah;

l. Mengendalikan pelaksanaan penanaman modal yang menjadi


kewenangan daerah provinsi;

m. Mengelola data dan informasi perizinan dan non perizinan


penamaman modal yang terintegrasi pada tingkat daerah
provinsi;

n. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan


Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dengan cara membandingkan rencana dengan kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan
rencana yang akan datang;

II - 3
rrrrrrrr

o. Menyusun laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas


Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sesuai
dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai
akuntabilitas kinerja; dan

p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan


baik lisan maupun tertulis.

2. Sekretariat
Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam melaksanakan
perumusan rencana program dan kegiatan, mengoordinasikan,
monitoring, urusan administrasi umum dan kepegawaian,
keuangan dan aset, serta perencanaan evaluasi pelaporan.

Rincian tugas sebagai berikut :


a. Menyusun rencana operasional di lingkungan Sekretariat
berdasarkan program kerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu serta petunjuk pimpinan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan


Sekretariat sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab
yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan
efektif dan efisien;

c. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di


lingkungan Sekretariat sesuai dengan peraturan dan
prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan tugas;

d. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan


Sekretariat secara berkala sesuai dengan peraturan dan
prosedur yang berlaku untuk mencapai target kinerja yang
diharapkan;

e. merencanakan bahan rumusan kebijakan, pedoman,


standardisasi, pelayanan administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan;

f. Menyelenggarakanpembinaan dan pengembangan


administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta

II - 4
rrrrrrrr

evaluasi dan pelaporan;


g. merencanakan bahan rumusan rancangan kebijakan teknis
penyelenggaraan kearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan
barang, kehumasan, kepustakaan dan efisiensi tatalaksana
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

h. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan


Sekretariat dengan cara membandingkan antara rencana
operasional dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakan
sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di
masa yang akan datang;

i. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Sekretariat sesuai


dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai
bentuk akuntabilitas kinerja; dan

j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan


baik lisan maupun tertulis.

3. Bidang Promosi dan Pembinaan BUMD


Bidang Promosi dan Pembinaan BUMD mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dalam merencanakan perumusan kebijakan,
melaksanakan koordinasi, monitoring, serta pengendalian
pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Promosi Penanaman
Modal, Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Promosi, dan
Seksi Pembinaan BUMD.

Rincian tugas sebagai berikut :


a. Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang Promosi
dan Pembinaan BUMDberdasarkan program kerja Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu serta
petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan


Bidang Promosi dan Pembinaan BUMD sesuai dengan tugas
pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang
diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

c. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di


lingkungan Bidang Promosi dan Pembinaan BUMD sesuai

II - 5
rrrrrrrr

dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak


terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

d. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang


Promosi dan Pembinaan BUMD secara berkala sesuai dengan
peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target
kinerja yang diharapkan;

e. Merencanakan pelaksanaan koordinasi dan merumuskan


kebijakan promosipembinaan BUMD;

f. Merencanakan pengoordinasian pelaksanaan program dan


rencana kerja bidang;

g. Merencanakan bahan materi dan media promosi penanaman


modal;

h. Merencanakan pelaksanaan koordinasi kegiatan promosi dan


pembinaan BUMD;

i. Merencanakan pelaksanaan pembinaan kepada BUMD;

j. Merencanakan pelaksanaan koordinasi, integrasi,


sinkronisasi, dan penyederhanaan dalam pelaksanaan tugas;

k. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan


Bidang Promosi dan Pembinaan BUMD dengan cara
membandingkan antara rencana operasional dengan tugas-
tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan
kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang akan datang;

l. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang Promosi dan


Pembinaan BUMD sesuai dengan tugas yang telah
dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas
kinerja; dan

m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan


baik lisan maupun tertulis.

4. Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal


Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintudalam merencanakan perumusan
kebijakan, melaksanakan koordinasi, monitoring, serta

II - 6
rrrrrrrr

pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Potensi


Investasi, Seksi Perencanaan dan Pengembangan Investasi, dan
Seksi Sistem Informasi.

Rincian tugas sebagai berikut :


a. Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang Data
dan Sistem Informasi Penanaman Modal berdasarkan
program kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu serta petunjuk pimpinan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan


Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal sesuai
dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan
agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

c. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di


lingkungan Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman
Modal sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku
agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

d. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang


Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal secara berkala
sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk
mencapai target kinerja yang diharapkan;

e. Merencanakan bahan rumusan kebijakan, pedoman dan


standardisasi pelayanan Bidang Data dan Sistem
InformasiPenanaman Modal;

f. Merencanakan bahan rumusan kebijakan teknis, pembinaan


dan pelaksanaan pengelolaan data dan potensi investasi;

g. Merencanakan bahan perumusan kebijakan teknis,


pembinaan, dan pelaksanaan pengkajian perencanaandan
pengembangan investasi;

h. Merencanakan bahan rumusan kebijakan teknis, pembinaan


dan pelaksanaan pengkajian dan pengembangan sistim
informasiuntuk kepentingan investasi;

i. Merencanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan


simplikasi dalam pelaksanaan tugas;
II - 7
rrrrrrrr

j. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan


Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal dengan
cara membandingkan antara rencana operasional dengan
tugas-tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan
kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang akan datang;

k. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang Data dan


Sistem Informasi Penanaman Modal sesuai dengan tugas
yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja; dan

l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan


baik lisan maupun tertulis.

5. Bidang Pengendalian Penanaman Modal


Bidang Pengendalian Penanaman Modal mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dalam merencanakan perumusan kebijakan,
melaksanakan koordinasi, monitoring, serta pengendalian
pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Pemantauan Realisasi
Penanaman Modal, Seksi Pembinaan Penanaman Modal, serta
Seksi Pengawasan Penanaman Modal dan Perizinan.

Rincian tugas sebagai berikut :


a. Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang
Pengendalian Penanaman Modal berdasarkan program kerja
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintuserta petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;

b. Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan


Bidang Pengendalian Penanaman Modal sesuai dengan tugas
pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang
diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

c. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di


lingkungan Bidang Pengendalian Penanaman Modal sesuai
dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak
terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

d. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang

II - 8
rrrrrrrr

Pengendalian Penanaman Modal secara berkala sesuai


dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk
mencapai target kinerja yang diharapkan;

e. Merencanakan bahan rumusan kebijakan, pedoman,


standardisasi, pelayanan administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan;

f. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang


pemantauan realisasi penanaman modal, pembinaan
penanaman modal dan pengawasan penanaman modal;

g. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan


Bidang Pengendalian Penanaman Modal dengan cara
membandingkan antara rencana operasional dengan tugas-
tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan
kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang akan datang;

h. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang Pengendalian


Penanaman Modal sesuai dengan tugas yang telah
dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas
kinerja; dan

i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan


baik lisan maupun tertulis.

6. Bidang Pelayanan
Bidang Pelayanan mempunyai tugas pokok membantu Kepala
DinasPenanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dalam merencanakan perumusan kebijakan, melaksanakan
koordinasi, monitoring, serta pengendalian pelaksanaan program
dan kegiatan Seksi Pelayanan Perizinan, Seksi Pelayanan Non
Perizinan, dan Seksi Pelaporan dan Pengaduan.

Rincian tugas sebagai berikut :


a. Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang
Pelayanan berdasarkan program kerja Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintuserta petunjuk
pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan


Bidang Pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan tanggung

II - 9
rrrrrrrr

jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat


berjalan efektif dan efisien;

c. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di


lingkungan Bidang Pelayanan sesuai dengan peraturan dan
prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan tugas;

d. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang


PelayananPenanaman Modal secara berkala sesuai dengan
peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target
kinerja yang diharapkan;

e. Menyusun kebijakan di bidang pelayanan perizinan dan non


perizinan;

f. Melaksanakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

g. Melaksanakan koordinasi pelayanan perizinan lintas sektor,


Kabupaten/Kota dan Pemerintah;

h. Merencanakan pengelolaan arsip/dokumen perizinan dan non


perizinan;

i. Merencanakan data dan bahan pelaporan yang


meliputipengembangan, pengendalian, mutu layanan, standar
layanan (SOP, SP SPM dan MP) dan inovasi pelaksanaan
pelayanan perizinan;

j. Merencanakan penanganan pengaduan, informasi dan


konsultasi layanan dalam penyelenggaraan perizinan dan
non perizinan;

k. Merencanakan bahan Standardisasi, Pedoman, Petunjuk


teknis dan petunjuk pelaksanaan pelayanan Perizinan dan
Non Perizinan;

l. Melaksanakan pelayanan administratif perizinan dan non


perizinan baik manual maupun elektronik;

m. Menyusun rencana pemberian fasilitas/insentif dibidang


penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah
provinsi;

n. Menyusun Bahan Evaluasi, Merumuskan dan Melaporkan

II - 10
rrrrrrrr

perkembangan Perizinan dan Non Perizinan

o. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan


Bidang Pelayanan dengan cara membandingkan antara
rencana operasional dengan tugas-tugas yang telah
dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan
kinerja di masa yang akan datang;

p. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang Pelayanan


sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala
sebagai bentuk akuntabilitas kinerja; dan

q. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan


baik lisan maupun tertulis.

2.2. SUMBERDAYA DPMPTSP PROVINSI BANTEN


Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana
diuraikan pada bagan di atas, potensi sumber daya manusia yang
ada pada DPMPTSP saat ini, dimana dukungan ketersediaan
sumberdaya manusia yang berkualitas, professional,
berpengetahuan serta memiliki pengalaman dalam mengelola suatu
organisasi atau lembaga agar dapat berjalan secara optimal
merupakan hal yang sangat diperlukan. Keberhasilan pencapaian
kinerja organisasi akan sangat ditentukan oleh kinerja sumberdaya
manusia yang ada dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-
masing.

Sebagai salah satu perangkat kerja Pemerintah Provinsi


Banten, DPMPTSP Provinsi Banten didukung oleh sejumlah personil
atau pegawai yang mengemban tugas dan fungsi sebagaimana
tertuang dalam Perda No. 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten.

Berdasarkan komposisi dan jumlah Personil Lingkup


DPMPTSP Provinsi Banten Provinsi Banten tahun 2021,
tergambarkan sebagai berikut :

II - 11
rrrrrrrr

Tabel 2.1.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Distribusi

NO UNIT/BIDANG JUMLAH
1. Sekretariat 16
2. Bidang Pelayanan 11
3. Bidang Promosi dan Pembinaan BUMD 10
4. Bidang Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal 09
5. Bidang Pengendalian Penanaman Modal 10
JUMLAH 56

Pendidikan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan


untuk dapat melihat kekuatan aparatur yang dimiliki agar dapat
menentukan beban pekerjaan yang tepat bagi aparatur dan untuk
berbagai kepentingan. Dimana aparatur dalam DPMPTSP banyak
diduduki oleh para aparatur yang memiliki jenjang pendidikan
SMA/SMK yaitu sebanyak 11 pegawai, S1 sebanyak 29 (dua puluh
sembilan) pegawai, S2 sebanyak 16 (enam belas) pegawai, dan S3
terdapat 1 (satu) pegawai.

Tabel 2.2.
Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan

TAHUN 2021
NO TINGKAT PENDIDIKAN
JUMLAH %
1. S3 01 1,79
2. S2 18 32,14
3. S1 21 37,50
4. DIII/DIV 05 8,93
5. SMA/SMK 10 17,86
6. SMP 00 0,00
7. SD 01 1,79
JUMLAH 56 100

Tabel 2.3.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan/Eselon

NO ESELON JUMLAH

1. II -
2. III 5
3. IV 14
JUMLAH 19

II - 12
rrrrrrrr

Pada tabel di atas terlihat bahwa aparatur dari DPMPTSP yang


memiliki pangkat terdiri dari 20 aparatur, sedangkan
pengklasifikasian aparatur berdasarkan folongan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 2.4.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan/Ruang

NO GOLONGAN/ RUANG TOTAL

1. IV/e -
2. IV/d -
3. IV/c -
4. IV/b 5
5. IV/a 7
Jumlah Gol. 4 12

6. III/d 18
7. III/c 10
8. III/b 3
9. III/a 4
Jumlah Gol. 3 35

10. II/d 2
11. II/c -
12. II/b 5
13. II/a -
Jumlah Gol. 2 7

14. I/d 2
15. I/c -
16. I/b -
17. I/a -
Jumlah Gol. 1 2

Jumlah 1 s/d 4 56

dari tabel diatas tersebut dapat terlihat bahwa variasi aparatur


DPMPTSP cukup beragam. Dimana golongan yang paling rendah
pada golongan 1 sebanyak 2 orang, yang paling banyak berada pada
golongan III, serta paling tinggi adalah golongan IV.

II - 13
rrrrrrrr

Tabel 2.5.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah


No Uraian
Pria Wanita Total
1. Kepala OPD
2. Sekretariat 11 5 16
3. Bidang Promosi dan Pembinaan
7 3 10
BUMD
4. Bidang Data dan Sistem Informasi
6 3 9
Penanaman Modal
5. Bidang Pengendalian Penanaman
6 4 10
Modal
6. Bidang Pelayanan 7 4 11
Jumlah 37 19 56

Tabel 2.6.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Umur

Umur
Jumlah
No Uraian 31- 36- 41- 46- 51- 56- Total
35 40 45 50 55 60
1. Kepala OPD
2. Sekretariat - 5 6 3 1 1 16
3. Bidang Promosi dan
Pembinaan BUMD 1 2 3 3 - 1 10

4. Bidang Data dan


Sistem Informasi - 1 2 2 3 1 9
Penanaman Modal
5. Bidang
Pengendalian - - 4 4 2 - 10
Penanaman Modal
6. Bidang Pelayanan 2 4 3 - 1 1 11

Jumlah 3 12 18 12 7 4 56

Kemudian untuk menunjang pekerjaan selain sumber daya


aparatur yang dimiliki, DPMPTSP memiliki berbagai asset/inventaris
yang dapat dipergunakan sebaiknya. Data inventaris DPMPTSP
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.7.
Jumlah Jenis dan Kondisi Barang Inventaris DPMPTSP Tahun 2021

KONDISI
NO NAMA/JENIS BARANG KURANG RUSAK
JUMLAH BAIK BAIK BERAT
KENDARAAN
1. Mini Bus (Penumpang 14 orang ke 16 Unit 16
Bawah)
2. Sepada Motor 15 Unit 15
3. Angkutan Barang lainnya 2 Unit 2
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KANTOR
1. Pompa Lainnya 1 Unit 1
2. Perkakas Pengangkat Bermesin 1 Unit 1

II - 14
rrrrrrrr

KONDISI
NO NAMA/JENIS BARANG KURANG RUSAK
JUMLAH BAIK BAIK BERAT
lainnya
3. Global Positioning System 3 Unit 3
4. Mesin Ketik Elektronik 5 Unit 3 2
5. Mesin Hitung Listrik 1 Unit 1
6. Mesin Calculator 5 Unit 5
7. Mesin Foto copy dengan kertas Folio 1 Unit 1
8. Mesin Foto copy kertas Biasa Folio 1 Unit 1
9. Lemari Besi 19 Unit 15 4
10. Rak Besi Metal 10 Unit 10
11. Rak Kayu 8 Unit 8
12. Filing Besi/Metal 49 Unit 36 13
13. Band Kas 3 Unit 3
14. Lemari Kaca 1 Unit 1
15. Papan Visuil 6 Unit 6
16. Alat Penghancur Kertas 10 Unit 9 1
17. Papan Nama Instansi 4 Unit 3 1
18. Papan Pengumuman 1 Unit 1
19. White Board 3 Unit 3
21. Mesin Absensi 1 Unit 1
22. Alat Pemotong Kertas 1 Unit 1
23. Overhead Projektor 7 Unit 5 2
24. Display 10 Unit 9 1
25. Alat Kantor lainnya (lain-lain) 187 Unit 177 10
26. Lemari Kayu 8 Unit 8
27. Zice 2 Unit 2
28. Tempat Tidur Kayu (lengkap) 2 Unit 2
29. Meja Rapat 2 Unit 2
30. Meja Tulis 5 Unit 5
31. Meja Telepon 1 Unit 1
32. Meja Reseption 5 Unit 5
33. Meja Tambahan 30 Unit 30
34. Kursi Rapat 20 Unit 20
35. Kursi Tamu 10 Unit 10
36. Kursi Putar 100 Unit 99 1
37. Kursi Lipat 1 Unit 1
38. Meja Komputer 1 Unit 1
39. Meja Biro 122 Unit 114 8
40. Sofa 3 Unit 3
41. Moubiler Lainnya 4 Unit 4
42. Jam Elektronik 8 Unit 7 1
43. Mesin Penghisap Debu 3 Unit 2 1
44. Lemari Es 2 Unit 2
45. AC Unit 4 Unit 4
46. AC Split 49 Unit 42 7
47. Kompor Gas 1 Unit 1
48. Tabung Gas 1 Unit 1
49. Televisi 8 Unit 8
50. Sound System 2 Unit 2
51. Wireless 1 Unit 1
52. Camera Video 1 Unit 1
53. Camera Film 5 Unit 4 1
54. Alat Hiasan 3 Unit 3
55. Lambang Garuda Pancasila 1 Unit 1
56. Gambar Presiden/Wakil Presiden 2 Unit 2
57. Tangga Alumunium 4 Unit 2 2
58. Dispenser 17 Unit 14 3
59. Hand Cam 3 Unit 1 2
60. Alat Rumah Tangga lainnya 191 Unit 191
61. Alat Pemadam Portable 4 Unit 4
62. Personal Komputer lainnya 2 Unit 2

II - 15
rrrrrrrr

KONDISI
NO NAMA/JENIS BARANG KURANG RUSAK
JUMLAH BAIK BAIK BERAT
63. PC Unit 63 Unit 49 14
64. Laptop 23 Unit 18 5
65. Note Book 18 Unit 16 2
66. Personal Komputer lain-lain 6 Unit 6
67. Peralatan Mini Komputer lain-lain 4 Unit 4
68. Monitor 3 Unit 3
69. Printer 74 Unit 67 7
70. Scanner 3 Unit 3
71. Plotter 1 Unit 1
72. Peralatan Personal Komputer lain-lain 2 Unit 2
73. Modem 8 Unit 8
74. Peralatan Jaringan Lain-lain 1 Unit 1
75. Meja Kerja Pejabat Eselon III 11 Unit 9 2
76. Meja Kerja Pejabat Eselon IV 11 unit 11
77. Meja Kerja Non Struktural 5 Unit 5
78. Meja Kerja Pejabat lain-lain 8 Unit 8
79. Meja Rapat Pejabat Eselon II 1 Unit 1
80. Meja Tamu Ruangan Biasa 1 Unit 1
81. Meja Rapat Pejabat Lain-lain 19 Unit 19
82. Kursi Kerja Pejabat Eselon II 1 Unit 1
83. Kursi Kerja Pejabat Eselon III 9 Unit 7 2
84. Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 11 unit 11
85. Kursi Kerja Pejabat lain-lain 47 Unit 47
86. Kursi Rapat Ruangan Rapat Staff 25 Unit 25
87. Kursi Rapat Pejabat lain-lain 60 Unit 60
88. Kursi Hadap Depan Meja Kerja 12 Unit 12
Pejabat lain-lain
89. Lemari Buku untuk Perpustakaan 2 Unit 2
90. Lemari Arsip untuk arsip Dinamis 18 Unit 18
91. Proyektor + Attachment 4 Unit 4
92. Audio Filter 1 Unit 1
93. Unintemuptible Power Supply (UPS) 9 Unit 4 5
94. Peralatan studio Visual lain- lain 3 Unit 3
95. Camera Elektronic 3 Unit 3
96. Camera Film 2 Unit 2
97. Layar Film 2 Unit 2
98. Mesin Jilid 1 Unit 1
99. Sound System 1 Unit 1
100. Telephone (PABX) 2 Unit 1 1
101. Pesawat Telephone 2 Unit 2
102. Handy Talky 2 Unit 2
103. Facsimile 3 Unit 2 1
102. Alat Komunikasi lain-lain 1 Unit 1
103. Alat Komunikasi sosial lain-lain 5 Unit 5
104. Video Camera dan Recorder 1 Unit 1
105. Screen 1 Unit 1
106. Stablizer 1 Unit 1
107. Personal Komputer 22 Unit 22
108. Meja Kerja 14 Unit 14
BANGUNAN
1. Bangunan Gedung Kantor Permanen 1 Unit 1
2. Bangunan Gedung Kantor semi 1 Unit 1
Permanen
3. Bangunan Gedung Kantor lain-lain 2 Unit 2
4. Bangunan Gedung Tertutup 1 Unit 1
Permanen
5. Bangunan Gedung Tempat Ibadah 1 Unit 1
Permanen
6. Bangunan Gedung Garasi/Pool lain- 1 Unit 1
lain

II - 16
rrrrrrrr

2.3. KINERJA PELAYANAN DINAS PMPTSP PROVINSI BANTEN.


Penetapan indikator kinerja perangkat daerah bertujuan
memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian
tujuan dan sasaran perangkat daerah dari sisi keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya dalam memenuhi
kinerja pada aspek kesejahteraan, layanan, dan daya saing. Hal ini
ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program
pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang
bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang
diinginkan pada akhir periode Renstra dapat dicapai. Indikator
kinerja perangkat daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan
dengan mengambil indikator dari program prioritas yang telah
ditetapkan (outcomes) atau kompositnya (impact). Suatu indikator
kinerja perangkat daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil
analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja
program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah
berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan.

Pencapaian indikator kinerja perangkat daerah yang telah


ditetapkan merupakan keberhasilan dari tujuan dan sasaran
Renstra Perangkat daerah Periode 2018-2022 yang telah
direncanakan. Hal ini menuntut adanya berbagai indikator kinerja
Perangkat daerah terutama dalam kaitannya dengan pelaksanaan
desentralisasi dan otonomi daerah. Ukuran
keberhasilan/pencapaian suatu perangkat daerah membutuhkan
indikator yang mampu menggambarkan kemajuan daerah tersebut.
Indikator kinerja dimaksud juga diperlukan oleh publik dalam
rangka perwujudan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan daerah. Lebih jauh data dan
informasi juga berguna sebagai dasar untuk mengidentifikasi
masalah, memilih berbagai alternatif kebijakan, menentukan alokasi
anggaran, memberikan peringatan dini terhadap masalah yang
berkembang, memantau perkembangan pelaksanaan kebijakan,
membuat tindakan korektif secara dini, sebaga bahan pengendalian
dan evaluasi dampak dari kebijakan yang telah dibuat serta sebagai
laporan pertanggungjawaban kepada publik.

II - 17
rrrrrrrr

Berdasarkan Laporan Keterangan pertanggungjawaban Akhir


Masa Jabatan Gubernur Banten Tahun 2017-2022 Urusan Wajib
Bidang Penanaman Modal diselenggarakan oleh Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten. Dalam
kurun waktu 2017-2022 telah melaksanakan 3 (tiga) indikator
kinerja utama. Adapun rincian capaian indikator kinerja Urusan
Wajib Bidang Penanaman Modal, dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :

II - 18
rrrrrrrr

Tabel 2.8.
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Indikator Kinerja
Target TARGET RENSTRA PD REALISASI CAPAIAN RASIO CAPAIAN
sesuai Tugas dan Target Target
NO Indikator
Fungsi NSPK IKK
Lainnya 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
Perangkat Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Jumlah Realisasi
Investasi (PMA +
1 N/A N/A N/A N/A 54,4 60,8 49 51,3 52,30 56,52 48,72 62 57,96 - 103,90 80,13 126,53 112,98
PMDN) Trilliun
Rupiah

Indeks Kepuasan
2 Pelayanan N/A N/A N/A N/A 85,09 85,22 85,47 85,72 82,16 85,09 88,45 89,33 89,4 - 100,00 103,79 104,52 104,29
Investor (Point)
3 Capaian SAKIP (Nilai) N/A N/A N/A N/A B BB BB A CC B B BB B - - - - -

II - 19
rrrrrrrr

2.3.1. Kinerja Penanaman Modal


Berdasarkan data BKPM RI, realisasi investasi Provinsi Banten
pada tahun 2021 mencapai Rp. 57,96 triliun atau tumbuh sebesar
minus 0,07 persen dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp. 62
triliun. Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai
Rp. 25,99 triliun atau tumbuh sebesar minus 0,166 persen
dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp. 31,15 trilun, sementara
realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp. 31,97 triliun
atau tumbuh sebesar 0,035 persen dibandingkan tahun 2020
sebesar Rp. 30,85 triliun.

Dilihat secara nasional realisasi investasi Penanaman Modal


Asing (PMA) di Provinsi Banten pada tahun 2021 menempati
peringkat ke 5 dengan jumlah investasi sebesar Rp. 31,97 triliun.
Sedangkan realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) menempati peringkat ke 6 dengan jumlah investasi sebesar
Rp. 25,99 triliun. Secara total realisasi investasi di Provinsi Banten
pada tahun 2021 menempati peringkat ke 5 dengan jumlah investasi
sebesar Rp. 57,96 triliun.

Secara umum, kinerja investasi Provinsi Banten dari tahun


2018-2021 tumbuh sebesar 0,0052 persen. Realisasi investasi
Januari – Desember 2021 yang telah direalisasikan oleh para
investor di 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Banten mencapai Rp. 57,96
triliun dengan jumlah penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak
91.066 orang serta jumlah proyek sebanyak 13.568 proyek.

Grafik 2.1.
Realisasi Investasi Provinsi Banten Tahun 2017-2021

,70.00
,60.00
Rp. Triliun

,50.00
,40.00
,30.00
,20.00
,10.00
-
2017 2018 2019 2020 2021
PMDN ,15.14 ,18.64 ,20.70 ,31.15 ,25.99
PMA ,40.68 ,37.88 ,28.02 ,30.85 ,31.97
TOTAL ,55.82 ,56.52 ,48.72 ,62.00 ,57.96

II - 20
rrrrrrrr

Kota Tangerang dan Kota Cilegon merupakan daerah dengan


nilai realisasi investasi yang tertinggi di Banten pada tahun 2021,
hal ini disebabkan karena kedua kota tersebut merupakan kawasan
industri di Banten. Kota Cilegon menempati peringkat pertama
dengan realisasi investasi terbesar di Banten mencapai Rp. 17,8
triliun atau sebesar 30.71 persen dari total investasi di Banten,
peringkat kedua dan ketiga dicapai oleh Kota Tangerang dan
Kabupaten Tangerang dengan nilai realisasi investasi masing-masing
sebesar Rp. 12,6 triliun (atau sekitar 21,79 persen dari total
investasi) dan Rp. 11,29 triliun (atau sekitar 19,47 persen dari total
investasi).

Tabel 2.9.
Peringkat Realisasi Investasi PMA/PMDN di Banten Tahun 2021

Investasi (Rp. Juta)


Total (Rp. Ratio
No Kab./Kota
PMA PMDN Juta) %

1. Kota Cilegon 16.294.877,58 1.509.538,70 17.804.416,28 30,71

2. Kota Tangerang 3.825.327,75 8.811.229,40 12.636.557,15 21,79


Kabupaten
3. 6.364.378,46 4.927.603,90 11.291.982,36 19,47
Tangerang
Kabupaten
4. 3.294.458,83 2.441.249,50 5.735.708,33 9,89
Serang
Kota Tangerang
5. 1.462.212,85 4.215.520,70 5.677.733,55 9,78
Selatan
Kabupaten
6. 2.096,56 2.965.040,30 2.967.136,86 5 ,10
Pandeglang
7. Kabupaten Lebak 438.963,56 1.087.140,60 1.526.104,16 2,62

8. Kota Serang 291.201,44 32.166,40 323.367,84 0,55


TOTAL 31.973.517,03 25.989.489,50 57.963.006,53 100

Jumlah tenaga kerja Indonesia yang mampu diserap selama


tahun 2021 sebesar 91.066 orang. Daerah yang mampu menyerap
jumlah tenaga kerja terbesar yaitu Kabupaten Tangerang sebanyak
32.845 orang atau sekitar 29,56 persen dari total tenaga kerja yang
diserap. Sementara itu daerah di kawasan industri lainnya yaitu
Kota Cilegon dan Kabupaten Tangerang masing-masing mampu
menyerap tenaga kerja sebanyak 28.568 orang dan sebanyak 22.846
orang.

II - 21
rrrrrrrr

Tabel 2.10.
Peringkat Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia PMA/PMDN di
Banten Tahun 2021

No Kab./Kota Tenaga Kerja Ratio %

1. Kabupaten Tangerang 32.845 36,07


2. Kota Tangerang 19.052 20,92
3. Kota Tangerang Selatan 13.311 14,62
4. Kabupaten Serang 11.909 13,08
5. Kota Cilegon 7.896 8,67
6. Kabupaten Lebak 4.204 5,54
7. Kabupaten Pandeglang 752 0,83
8. Kota Serang 260 0,29
TOTAL 91.066 100,00

Dilihat berdasarkan sektornya, peringkat 5 (lima) besar sektor


yang diminati oleh investor dalam negeri untuk merealisasikan
kegiatan usaha/proyeknya yaitu sektor Perumahan, Kawasan
Industri dan Perkantoran dengan nilai investasi sebesar Rp. 6,9
triliun atau sekitar 26,70 persen dari total investasi, sektor lainnya
yang diminati yaitu Transportasi, gudang dan Telekomunikasi
dengan nilai investasi sebesar Rp. 6,7 triliun atau sekitar 25,91
persen dari total investasi. Sektor Konstruksi juga masih menjadi
sektor unggulan yang diminati oleh investor dengan nilai investasi
untuk tahun 2021 sebesar Rp. 2,3 triliun atau sekitar 9,21 persen
dari total investasi.

Tabel 2.11.
Realisasi Investasi PMDN Berdasarkan Sektor di Banten
Tahun 2021

Investasi Ratio
No Sektor
(Rp. Juta) %
Perumahan, Kawasan Industri dan
1. 6.940.189,60 26,70
Perkantoran
2. Transportasi, gudang dan Telekomunikasi 6.733.630,20 25,91
3. Konstruksi 2.393.095,10 9,21
Industri Logam Dasar, Barang Logam,
4. 2.392.769,50 9,21
Bukan Mesin dan Peralatannya
5. Jasa lainnya 2.215.085,70 8,52
6. Sektor Lainnya 5 314 719,40 20,45
TOTAL 25 989 489,50 100,00

II - 22
rrrrrrrr

Tabel 2.12.
Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Sektor di Banten
Tahun 2021

Investasi Ratio
No Sektor
(Rp. Juta) %
1. Industri Kimia dan Farmasi 11.757.598,28 36,77
2. Listrik, Gas dan Air 4.562.020,09 14,27
Perumahan, Kawasan Industri dan
3. 4.146.890,00 12,97
Perkantoran
Industri Logam Dasar, Barang
4. Logam, Bukan Mesin dan 2.060.338,51 6,44
Peralatannya
5. Industri Karet dan Plastik 1.845.625,04 5,77
6. Sektor lainnya 7.601.045,12 23,77
TOTAL 31.973.517,03 100,00

Dilihat berdasarkan sektornya, peringkat 5 (lima) besar sektor


yang diminati oleh investor modal asing untuk merealisasikan
kegiatan usaha/proyeknya yaitu sektor Industri Kimia dan Farmasi
dengan nilai investasi sebesar Rp. 11,7 triliun atau sekitar 36,77
persen dari total investasi, sektor lainnya yang diminati yaitu Listrik,
Gas dan Air dengan nilai investasi sebesar Rp. 4,5 triliun atau
sekitar 14,27 persen dari total investasi.

Faktor pendukung pencapaian kinerja :


1. Minat pelaku usaha untuk berinvestasi di Provinsi Banten masih
tinggi;
2. Adanya pelayanan terpadu satu pintu yang efektif bagi pemohon
pelayanan perizinan dan non perizinan.

Faktor penghambat realisasi pencapaian kinerja :


1. Belum meratanya pertumbuhan investasi Penanaman Modal
Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di 2
(dua) kabupaten yaitu : Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten
Lebak;
2. Belum seluruhnya perusahaan PMA maupun PMDN yang
melaporkan kegiatan penanaman modal secara rutin.

II - 23
rrrrrrrr

2.3.2. Kinerja Pelayanan Perijinan


Seiring dengan perkembangan zaman yang berbasis digital,
perizinan juga mengalami evolusi yang revolusioner dengan
diadakannya system perizinan elektronik untuk memudahkan
pengurusan perizinan. Hal ini diharapkan dapat memberikan
kemudahan kepada masyarakat pelalu usaha agar lebih antusias
dalam mengurus perizinan, sehingga dengan semakin banyaknya
masyarakat pelaku usaha yang mengurus izin, maka akan semakin
mudah juga upaya pengawasan pemerintah agar suatu kegiatan
usaha tidak menimbulkan efek negatif bagi masyarakat dan
lingkungan hidup. Untuk itu pemerintah menerbitkan system
pendaftaran perizinan berbasis elektronik yang disebut dengan OSS.

Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online


Single Submission yang (OSS) adalah Perizinan Berusaha yang
diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri,
pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota kepada Pelaku
Usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik. (PP No.
24/2018). Dengan diterbitkannya PP No. 24/2018, seluruh
peraturan perundang-undangan yang secara hierarkis lebih rendah
dari pada Peraturan Pemerintah seperti: Peraturan Presiden,
Peraturan Menteri, Peraturan Lembaga, Peraturan Daerah, Peraturan
Kepala Daerah harus mengikuti dan melakukan penyesuaian dengan
sistem OSS. Sistem OSS ditujukan untuk percepatan dan
peningkatan penanaman modal dan berusaha serta mempermudah
Pelaku Usaha, baik perorangan maupun non perorangan. Untuk
mempermudah pendaftaran/pengurusan perizinan kegiatan usaha
seperti misalnya Izin Lingkungan, Izin Mendirikan Bangunan, dan
lain sebagainya.

Berdasarkan kebijakan tersebut DPMPTSP Provinsi Banten


dituntut untuk menyesuaikan pelaksanaan perlayanan perijinan dan
non perizinan dengan mencabut Peraturan Gubernur Banten Nomor
22 Tahun 2018 tentang Pendelegasian Kewenangan Pendatanganan
Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal

II - 24
rrrrrrrr

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dengan Peraturan Gubernur


Nomor 47 Tahun 2021 tentang Pendelegasian Kewenangan
Penandatanganan Perizinan Berusaha di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Banten sehingga pelayanan perizinan dan non perizinan
yang menjadi kewenangan DPMPTSP berjumlah 9 sektor yang terdiri
dari :

1. Perindustrian dan Perdagangan;


2. Pendidikan dan Kebudayaan;
3. Koperasi dan usaha kecil menengah;
4. Energi dan sumberdaya mineral;
5. Pertanian;
6. Ketahanan pangan;
7. Lingkungan hidup dan kehutanan;
8. Sosial; dan
9. Pekerjaan umum dan penataan ruang.

Tabel 2.13
Jenis Izin/Non Izin yang dikelola oleh DPMPTSP Provinsi Banten dan
Jumlah Perizinan sesuai Pergub Nomor 47 Tahun 2022

Jumlah Perizinan Sesuai


No Sektor Pergub Nomor 47 Tahun
2021
Izin Non Izin
(1) (2) (3) (4)
1. Perindustrian dan Perdagangan - 2

2. Pendidikan dan Kebudayaan 8 -

3. Koperasi dan usaha kecil menengah 2 -

4. Energi dan sumberdaya mineral 5 -

5. Pertanian 4 4

6. Ketahanan pangan - 2

7. Lingkungan hidup dan kehutanan - 2

8. Sosial 1 2

9. Pekerjaan umum dan penataan ruang 11 1

TOTAL 31 13

II - 25
rrrrrrrr

Dalam rangka percepatan peningkatan kualitas pelayanan


publik maka perlu dilakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pelayanan publik. Salah satu upaya pengukuran untuk peningkatan
kualitas pelayanan publik adalah melalui penilaian Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM). Penilaian IKM di DPMPTSP Provinsi Banten
dilakukan melalui metode survei/wawancara terhadap para
pemohon perizinan di DPMPTSP Kantor DPMPTSP Provinsi Banten
Jln. Syekh Nawawi Al-Bantani Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi
Banten (KP3B).

Adapun indikator dan unit variabel pertanyaan kuesioner


dalam survey ini mengacu kepada standar penyusunan IKM
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri PAN RB Nomor 14
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan
Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Terdapat 15 unsur
yang dinilai dalam survey ini antara lain meliputi :

1. Persyaratan dengan Jenis Pelayanannya


2. Kemudahan Prosedur
3. Kecepatan Waktu
4. Sistem, Mekanisme dan Prosedur
5. Kesesuaian Produk Pelayanan
6. Kompetensi atau Kemampuan Petugas
7. Perilaku Petugas dalam Pelayanan
8. Kualitas Sarana dan Prasarana
9. Penanganan Pengaduan
10. Keamanan Pelayanan dengan Sistem Online
11. Efisiensi Pelayanan Online
12. Kemudahan Sistem Pelayanan Online
13. Kenyamanan dengan Pelayanan Sistem Online
14. Pemahaman Teknologi Pelayanan Online
15. Efektivitas Pelayanan Online
Secara tidak langsung IKM mencerminkan konduite dari dinas
DPMPTSP, semakin baik angka IKM semakin baik pula konduite
DPMPTSP, artinya tanggapan masyarakat yang dilakukan DPMPTSP
semakin baik. Untuk melihat konsistensi kinerja pelayanan
DPMPTSP dapat dilihat dari data perkembangan IKM setiap tahun.

II - 26
rrrrrrrr

Grafik 2.2.
Realisasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Tahun 2011 – 2021

Perkembangan IKM berdasarkan gambar tersebut di atas


menunjukkan bahwa pada tahun 2011 pada level 74,79 menurun
menjadi 74,28 di tahun 2012, tetapi pada tahun 2013 meningkat
menjadi 76,01, meningkat kembali pada tahun 2014 meningkat
drastis menjadi 81,07 dan meningkat kembali menjadi 82,17.
Ditahun 2017 smt 1 meningkat lagi menjadi 82,39 dan pada tahun
2017 smt 2 meningkat menjadi 84,93. Selanjutnya pada tahun 2018
Semester 2 meningkat menjadi 85,09. Penurunan terjadi pada
semester 2 tahun 2018 menjadi 82,25 meningkat kembali tahun
2019 Semester 2 menjadi 83,22 dan kembali mengalami peningkatan
pada semester 2 tahun 2019 menjadi 88,45. Di tahun 2020 semester
1, IKM meningkat menjadi 88,51 dan tahun 2020 semester 2
meningkat menjadi 89,33. Di tahun 2021 semester 1, IKM
meningkat menjadi 89,36 dan tahun 2021 semester 2 meningkat
menjadi 89,40.

Pencapaian IKM ditahun 2021 Semester 2 kategori sangat baik


(A), hal ini menunjukkan bahwa pelayanan masyarakat yang
dilakukan oleh DPMPTSP sudah memenuhi harapan masyarakat.
Nilai IKM di tahun 2021 Semester 2 ini menunjukkan kinerja
layanan DPMPTSP dapat memenuhi unsur sesuai dengan
Permenpan RB No.14 tahun 2017 dengan kategori sangat baik.
Fakta dilapangan berdasarkan hasil wawancara mendalam (indepth
interview) tidak ada sampel yang memberikan persepsi “kurang
baik”, semua sampel memberikan penilaian secara baik dan sangat

II - 27
rrrrrrrr

baik. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai masing-masing unsur di atas
3,06. Nilai yang di peroleh memberikan petunjuk bahwa Dinas
PMPTSP sudah optimal dalam memberikan pelayanan, tetapi
walaupun sudah optimal masih dibutuhkan upaya-upaya untuk
mempertahankan indeks kepuasan masyarakat. Tuntutan
pelayanan masyarakat dimasa yang akan datang semakin
berkembang dan masyarakat menuntut pelayanan yang lebih prima
lagi, karena pelayanan masyarakat selalu berubah baik dari waktu
ke waktu. Pelayanan di Semester 2 tahun 2021 bersamaan dengan
pandemic Covid 19. Pelayanan online pada Dinas DPMPTSP
memberikan kenyamanan keamanan tersendiri selama proses
pelayanan. Pelayanan di Semester 2 tahun 2021 dilakukan hal ini
sangat menguntungkan karena layanan online sangat membantu
masyarakat. Masyarakat tidak perlu khawatir akan tertular Covid
19, karena layanan dapat dilakukan di rumah sesuai dengan
protocol kesehatan. SKM dengan sistem online di Semester 2 tahun
2021 ini merupakan bukti nyata perhatian DPMPTSP terhadap
masyarakat dan SKM yang dilakukan DPMPTSP merupakan salah
satu tanggung jawab DPMPTSP dan hasilnya berguna untuk
perbaikan pelayanan dimasa yang akan datang.

Nilai IKM DPMPTSP Provinsi Banten pada tahun 2021


melampui dari target yang telah ditetapkan dalam rencana strategsi
DPMPTSP 2017-2022. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
capaian tersebut antara lain :

1. Adanya komitmen dari semua pegawai di DPMPTSP Provinsi


Banten;

2. Kompetensi pegawai dalam memberikan pelayanan perizinan;

3. Pelayanan perizinan secara online melalui Sistem Pelayanan


Perizinan Elektronik Terbuka.

Namun demikian, masih terdapat beberapa permasalahan


dalam pelayanan perizinan antara lain :

1. Masyarakat belum memahami persyaratan pada suatu jenis izin;

II - 28
rrrrrrrr

2. Masih terdapat izin yang tidak sesuai dengan waktu yang


terdapat pada SOP yang disebabkan keterlambatan OPD teknis
dalam memverifikasi ke lapangan;

3. Kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia sebagai


penunjang pelayanan perizinan;

2.3.3. Kinerja Anggaran


Dari aspek keuangan, kinerja Dinas Penanaman Modal dan
PTSP Provinsi Banten cukup baik. Hal ini diindikasikan oleh tingkat
serapan anggaran setiap tahun diatas 85 %. Namun demikian
apabila dilihat dari sisi rata-rata pertumbuhan anggaran cenderung
menurun, yaitu sebesar – 18.44 persen, demikian pula dengan rata-
rata realisasi yang tumbuh rata-rata – 19,95. Selanjutnya capaian
realisasi anggaran dari TA. 2017-2021 dapat dilihat dalam tabel
berikut:

II - 29
rrrrrrrr

Tabel 2.14.
Capaian Realisasi Anggaran TA 2017-2021
RATA-RATA
ANGGARAN REALISASI ANGGARAN RASIO ANGGARAN
URAIAN PERTUM BUHAN
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Belanja Tidak Langsung 13.238.000.000 15.945.000.000 18.720.000.000 14.816.000.000 10.835.912.874 12.746.178.588 17.385.343.766 13.813.590.823 81,85 79,94 92,87 93,23 5,67 11,16
Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintah
483.860.000 422.410.000 87,30
Daerah
Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran
10.155.420.600 8.440.973.654 83,12
dan Kapasitas Aparatur
Program Peningkatan Iklim Investasi 9.509.646.150 8.084.438.202 85,01

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 706.135.000 591.840.000 83,81

Progam Penyediaan Data Pembangunan Daerah 1.172.935.000 1.124.290.000 95,85

Program Tata Kelola Pemerintahan 7.258.803.160 3.860.331.790 4.201.148.200 6.585.108.982 3.568.742.133 3.363.846.965 90,72 92,45 80,07 -18,995 (25,77)
Program Peningkatan Iklim, Promosi dan Kerjasama
3.867.933.240 2.832.575.910 1.049.354.800 3.655.285.000 2.710.070.970 932.075.748 94,50 95,68 88,82 -44,86 (45,73)
Investasi
Program Pengelolaan Data dan Sistem Informasi
1.538.325.000 1.358.073.050 746.680.000 1.501.345.000 1.322.823.000 696.492.000 97,60 97,40 93,28 -28,37 (29,62)
Penanaman Modal
Program Pelayanan Perizinan Penaman Modal 851.631.600 760.151.250 562.357.500 830.681.600 738.755.190 503.834.950 97,54 97,19 89,59 -18,38 (21,43)

Program Pengendalian Penanaman Modal 947.137.000 1.504.193.000 448.559.500 800.812.400 1.316.094.601 250.772.220 84,55 87,50 55,91 -5,68 (8,30)

Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah


21.107.601.800 19.272.822.152 91,31
Provinsi
Program Pengembangan Iklim Penanaman Modal 852.267.000 773.412.520 90,75

Program Promosi Penanaman Modal 2.788.650.000 2.762.381.000 99,06

Program Pelayanan Penanaman Modal 1.142.009.200 645.139.100 56,49

Program Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal 967.556.000 385.175.500 39,81


Program Pengelolaan Data dan Sistem Informasi
343.300.000 297.966.502 86,79
Penanaman Modal

Efisiensi anggaran menunjukkan bagaimana sasaran dengan indikator yang dirumuskan telah berhasil dicapai
dengan memanfaatkan sumber daya/input tertentu. Semakin tinggi jumlah sumber daya yang dikeluarkan untuk
mencapai keluaran tertentu, maka efisiensinya akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah sumber
daya yang dihabiskan untuk mencapai sasaran, maka efisiensi anggarannya akan semakin tinggi.

II - 30
rrrrrrrr

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat


Daerah
Dalam merancang kebijakan strategisnya, DPMPTSP tidak terlepas
dari berbagai permasalahan yang dihadapi, berikut merupakan tantangan
dan peluang pengembangan pelayanan DPMPPTSP Provinsi Banten:
1. Tantangan
a. Kurangnya Informasi tentang potensi dan peluang pengembangan
investasi;

b. Belum meratanya investasi di kabupaten/kota, dan antar sektor;

c. Belum siapnya materi promosi investasi DPMPTSP dieksekusi


menjadi investasi riel:

d. Semakin tingginya tuntutan penerapan teknologi informasi dalam


bidang promosi, pelayanan perizinan, penyajian data investasi, dan
pengawasan pelaksanaan perizinan berusaha;

e. Banyaknya izin penanaman modal yang harus dilalui oleh investor;

f. Kurangnya pemahaman penanaman modal terhadap ketentuan dan


kepatuhan/kewajiban dalam merealisasikan Penanaman Modal.
2. Peluang
a. Letak geostrategis Provinsi Banten sebagai perlintasan pulau Jawa
dan Sumatera;

b. Ketersediaan sumber daya alam yang potensial, berupa hutan, lahan


pertanian, pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, bahan
tambang serta potensi aktivitas penanaman modal baik wisata alam
maupun budaya sebagai potensi investasi;

c. Ketersediaan Dokumen Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)


Provinsi Banten dan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW)
Provinsi Banten;

d. Ketersediaan Kawasan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi


(KLIK);

e. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin


pesat dan cepat dapat dimanfaatkan oleh daerah sebagai sarana
untuk mempromosikan segala potensi yang dimiliki daerah ke
berbagai penjuru dunia.

II - 31
rrrrrrrr

BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
DPMPTSP PROVINSI BANTEN

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan fungsi


Pelayanan Perangkat Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) menjelaskan
bahwa salah satu sasaran untuk meningkatkan sektor non-migas
adalah dengan meningkatkan kontribusi penanaman modal dalam
upaya Penambahan Modal Tetap Bruto (PMTB), sehingga urusan
penanaman modal diharapkan mampu menjadi salah satu alat
penghasil PMTB. Berdasarkan hal tersebut, maka kebijakan
pembangunan penanaman modal diarahkan untuk (1) meningkatkan
capital income (pertumbuhan ekonomi yang tinggi) melalui daya
saing dan promosi dan secara pararel diarahkan untuk
meningkatkan kualitas penanaman modal melalui optimalisasi
benefit (seperti serapan tenaga kerja).

DPMPTSP Provinsi Banten sesuai tugasnya merupakan dinas


yang melaksanakan urusan pemerintah daerah di tingkat provinsi
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang
penanaman modal, baik urusan pemerintahan maupun pelayanan
umum di penanaman modal. Sehingga memiliki fungsi sebagai
perumus kebijakan teknis di bidang pelayanan perijinan usaha dan
penanaman modal sesuai dengan lingkup tugasnya; serta
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

Provinsi Banten merupakan salah satu tujuan penanaman


modal khsusnya PMA di Indonesia. Potensi supply yang dimiliki
Provinsi Banten sebagai “full factor” PMA dan PMDN berinvestasi di
Provinsi Banten dan berdampak terhadap peningkatan struktur
perekonomian daerah. Potensi ini juga mampu memicu percepatan
pertumbuhan kawasan (seperti kawasan industri, perkantoran, jasa,
perdagangan) yang pada dasarnya ditujukan untuk mencapai
pemerataan dan peningkatan kesejahteraan daerah dan masyarakat.

Berdasarkan gambaran umum pelayanan DPMPTSP seperti


yang dijelaskan pada bab sebelumnya ada beberapa permasalahan

III - 1
rrrrrrrr

dalam pelaksanaan implementasi urusan penanaman modal yang


dapat dirumuskan antara lain, seperti yang disistematiskan pada
tabel 3.1. berikut:

Tabel 3.1.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

(1) (2) (3) (4)


1. Tingkatan Belum optimalnya Belum tersedianya
pendapatan peningkatan realisasi regulasi Pemberian
masyarakat relatif penanaman modal, dan Fasilitas/ Insentif di
rendah kemudahan berusaha Bidang Penanaman
Modal
Belum tersedianya
Investment Project
Ready to Offer (IPRO)
Belum optimalnya
strategi promosi dan
Branding penanaman
modal
Rendahnya Pelaku
Usaha dalam
Menyampaikan Laporan
Kegiatan Penanaman
Modal
Belum optimalnya
Penyusunan data dan
informasi penanaman
modal
Belum Optimalnya Masih adanya Tumpang
Kualitas Pelayanan Tindih Kewenangan
Penanaman Modal Perijinan

3.2. Telaahan Visi, dan Misi Rencana Pembangunan Daerah


(RPD) Provinsi Banten Tahun 2023 – 2026
Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70
Tahun 2021 tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Bagi Daerah dengan Masa Jabatan Kepala Daerah
Berakhir Pada Tahun 2022, bagi daerah yang tidak memiliki kepala
daerah dikarenakan masa jabatan berakhir pada tahun 2022 dalam
hal penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah, agar
menyusun Dokumen Perencanaan Pembangunan Menengah Daerah
Tahun 2023 – 2026 yang selanjutnya disebut Rencana Pembangunan
Daerah (RPD).

III - 2
rrrrrrrr

Adapun untuk penentuan visi dan misi rencana pembangunan


daerah mengacu kepada Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1
Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Banten Tahun 2005-2025, sebagai berikut :

Visi :
“BANTEN MANDIRI, MAJU, SEJAHTERA BERLANDASKAN IMAN
DAN TAQWA”

Makna dan harapan yang terkandung dalam visi pembangunan


Provinsi Banten tahun 2005-2025 tersebut adalah sebagai berikut:
• Mandiri dimaksudkan sebagai kondisi yang harus dipenuhi
terlebih dahulu untuk menjadi ‘Maju’, dalam arti lain pencapaian
kondisi mandiri ini akan menjadi faktor penentu bagi tercapainya
kondisi maju. Kemandirian Provinsi Banten ini bukan dimaknai
sebagai kemampuan Provinsi Banten untuk melakukan segala
sesuatu tanpa ada bantuan dan dukungan dari pihak lain, tetapi
yang dimaksud dengan kemandirian ini adalah kemampuan
Provinsi Banten untuk mendahulukan dan memanfaatkan
seoptimal mungkin seluruh potensi lokal yang dimiliki. Mandiri
sebagai suatu kondisi yang diharapkan pada tahun 2025 ditandai
dengan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas,
berdayasaing, dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan
kemajuan pembangunan; ketersediaan dan pelayanan
infrastruktur yang memadai; serta ketergantungan pembiayaan
pembangunan pada potensi lokal yang semakin tinggi.

• Maju dimaksudkan sebagai kondisi yang diharapkan bagi Provinsi


Banten untuk termasuk dalam jajaran provinsi dengan peringkat
terbaik di Indonesia. Kondisi Provinsi Banten yang maju pada
tahun 2025 ditandai dengan: kondisi sumberdaya manusia yang
berpendidikan tinggi; angka harapan hidup yang lebih tinggi; laju
pertumbuhan penduduk yang lebih kecil; kualitas pelayanan
sosial yang lebih baik; struktur ekonomi berbasis industri dan
pertanian yang tangguh; pertumbuhan ekonomi yang tinggi;
tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi; meningkatnya
kualitas pelayanan publik; serta meningkatnya partisipasi
masyarakat secara nyata dan aktif dalam segala aspek
pembangunan.

III - 3
rrrrrrrr

• Sejahtera dimaksudkan sebagai kondisi yang harus dipenuhi


Provinsi Banten yang mandiri dan maju pada tahun 2025 yang
merupakan refleksi dari terwujudnya masyarakat Banten sebagai
masyarakat madani (civil society). Kondisi ini ditandai dengan:
kualitas sumberdaya manusia yang tinggi; produktivitas daerah
yang makin tinggi; kondisi sosial budaya yang kondusif;
rendahnya tingkat kriminalitas; terjaganya ketentraman dan
ketertiban umum; terwujudnya pemerintahan yang baik dan
bersih; terwujudnya supremasi hukum; terpeliharanya budaya
demokrasi; kondisi perekonomian yang stabil dan berdaya saing;
kondisi infrastrukutur yang tingkat pelayanannya memadai dan
berkualitas; terwujudnya sinergitas wilayah diseluruh Provinsi
Banten; serta terciptanya kondisi lingkungan hidup yang asri,
nyaman, dan berkelanjutan.

Berdasarkan visi pembangunan Provinsi Banten tahun 2005-


2025, selanjutnya ditetapkan Misi Pembangunan Provinsi Banten
tahun 2005-2025 sebagai bentuk konkrit upaya mewujudkan visi
pembangunan tersebut. Adapun Misi Pembangunan Provinsi Banten
Tahun 2005-2025 yaitu:

1. Mewujudkan Masyarakat Sejahtera yang Berakhlak Mulia,


Berbudaya, Sehat dan Cerdas;
2. Mewujudkan Perekonomian yang Maju dan Berdaya Saing secara
Merata dan Berkeadilan;
3. Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup yang Lestari;
4. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik, Bersih,
dan Berwibawa.

Dalam kerangka keterpaduan pembangunan secara nasional,


misi pembangunan Provinsi Banten 2005-2025 merupakan wujud
komitmen seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Banten untuk
turut mendukung pewujudan dan pencapaian misi pembangunan
jangka panjang nasional tahun 2005-2025. Oleh karena itu,
keselarasan dan keterkaitan misi pembangunan Provinsi Banten
dengan misi pembangunan nasional serta Kabupaten dan Kota di
Provinsi Banten menjadi satu hal yang penting adanya.

III - 4
rrrrrrrr

Setelah mengidentifikasi visi dan misi RPJPD Provinsi Banten


Tahun 2005-2025, DPMPTSP Provinsi Banten mendukung
pelaksanaan misi tersebut sebagai bentuk tanggungjawab
mendukung pencapaian visi dan pelaksanaan misi RPJPD Provinsi
Banten.

Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Banten tersebut dijabarkan


kembali dalam tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah.
Tujuan dan sasaran yang sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Banten terdapat pada tujuan dari misi sebagai berikut :

1. Misi Kedua : Mewujudkan Perekonomian yang Maju dan Berdaya


Saing secara Merata dan Berkeadilan; melalui sasaran
Meningkatnya Realisasi Penanaman Modal, dan Meningkatnya
Kualitas Pelayanan Perizinan Sesuai Standar Pelayanan Publik

2. Misi ke 4 : Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang


Baik, Bersih, dan Berwibawa, melalui sasaran Meningkatnya
Akuntabilitas kinerja penyelenggaraan pemerintahan.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra


Telaahan Renstra Kementerian atau Lembaga yang
berhubungan langsung dalam pelaksanaan pelayanan pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Banten dan yang mempengaruhi terhadap penanganan
permasalahan baik faktor-faktor yang bersifat menghambat maupun
yang mendorong dapat terlihat seperti tabel di bawah ini :

III - 5
rrrrrrrr

Tabel 3.2
Permasalahan Pelayanan DPMPTSP Provinsi Banten berdasarkan
Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat Pendorong
Keberhasilan Penanganannya

Permasalahan
Sasaran
Pelayanan
Jangka
No DPMPTSP Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Menengah
Provinsi
RenstraK/L
Banten
(1) (2) (3) (4) (5)
1. BKPM-RI (2020-
2024)
Misi 2. Struktur
Ekonomi yang
Produktif,
Mandiri, dan
Berdaya Saing;

Sasaran : Belum 1. Kurangnya 1. Letak geostrategis


Meningkatnya optimalnya Informasi tentang Provinsi Banten
realisasi peningkatan potensi dan peluang sebagai daerah
penanaman realisasi pengembangan penyangga ibu kota
modal penanaman investasi negara
modal, dan 2. Belum meratanya 2. Ketersediaan
kemudahan investasi di sumber daya alam
berusaha kabupaten/kota, yang potensial,
dan antar sektor berupa hutan, lahan
3. Belum siapnya pertanian, pangan
materi promosi dan hortikultura,
investasi DPMPTSP perkebunan,
dieksekusi menjadi peternakan, bahan
investasi riel tambang serta
4. Semakin tingginya potensi aktivitas
tuntutan penerapan penanaman modal
teknologi informasi baik wisata alam
dalam bidang maupun budaya
promosi, pelayanan sebagai potensi
perizinan, penyajian investasi
data investasi, dan 3. Ketersediaan
pengawasan Dokumen Rencana
pelaksanaan Umum Penanaman
perizinan berusaha Modal (RUPM)
5. Banyaknya izin Provinsi Banten dan
penanaman modal Rencana Tata Ruang
yang harus dilalui dan Wilayah (RTRW)
oleh investor Provinsi Banten
6. Kurangnya 4. Ketersediaan
pemahaman Kawasan
penanaman modal Kemudahan
terhadap ketentuan Investasi Langsung
dan Konstruksi (KLIK)
kepatuhan/kewajiba 5. Perkembangan
n dalam teknologi informasi
merealisasikan dan komunikasi
Penanaman Modal yang semakin pesat
dan cepat dapat
dimanfaatkan oleh
daerah sebagai
sarana untuk
mempromosikan
segala potensi yang
dimiliki daerah ke
berbagai penjuru
dunia

III - 6
rrrrrrrr

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian


Lingkungan Hidup Strategis
Berdasarkan aspek ketataruangan, urusan Penanaman Modal
merupakan salah satu komponen dari pola ruang, khususnya pola
ruang budidaya, sehingga mengingat pentingnya urusan pilihan
didalam tata ruang tersebut, maka permendagri 54 Tahun 2010,
mengamanatkan agar dalam proses penyusunan renstra juga
menelaah keberadaan RTRW Provinsi Banten.

Dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 tahun


2007 tentang Penataan Ruang, khususnya Pasal 3, maka tujuan
penataan ruang adalah untuk mewujudkan ruang wilayah nasional
yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berdasarkan
wawasan nusantara dan ketahanan nasional. Tujuan perwujudan
tersebut diterjemahkan lebih lanjut dengan:

a. terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan


lingkungan buatan;

b. terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam


dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya
manusia;

c. terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak


negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

Secara lebih operasional dalam PP No.26/2008 tentang


RTRWN, khususnya Pasal 2 dikemukakan bahwa penataan ruang
wilayah nasional bertujuan untuk mewujudkan:

a. ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan


berkelanjutan;

b. keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;

c. keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi,


dan kabupaten/kota;

d. keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang


udara, termasuk ruang di dalam bumi dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia;

e. keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional,

III - 7
rrrrrrrr

provinsi, dan kabupaten/kota dalam rangka perlindungan fungsi


ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan
akibat pemanfaatan ruang;

f. pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi


peningkatan kesejahteraan masyarakat;

g. keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah;

h. keseimbangan dan keserasian kegiatan antar sektor; dan

i. pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi


nasional.

Berdasarkan kedua penetapan di atas, sesuai dengan


kewenangan pada tingkat provinsi, maka tujuan penataan ruang
wilayah Provinsi Banten adalah “mewujudkan Ruang Wilayah
Banten sebagai Pintu Gerbang Simpul Penyebaran Primer
Nasional-Internasional yang Aman, Nyaman, Produktif dan
Berkelanjutan melalui pengembangan pusat-pusat pertumbuhan
yang mendukung ketahanan pangan, industri, dan pariwisata”.
Tujuan tersebut kemudian dijabarkan kedalam bentuk kebijakan dan
strategi pengembangan wilayah Provinsi Banten untuk mewujudkan
pola dan struktur ruang wilayah Provinsi Banten

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 5


Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 2
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Tahun 2010-2030, RTRW Provinsi Banten terbagi atas 3 (tiga)
Wilayah Kerja Pembangunan (WKP), yaitu :

a. Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) I, meliputi Kabupaten


Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan,
diarahkan untuk pengembangan kegiatan industri, jasa,
perdagangan, pertanian, dan permukiman/ perumahan;

b. Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) II, meliputi Kabupaten


Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon, diarahkan untuk
pengembangan kegiatan pemerintahan, pendidikan, kehutanan,
pertanian, industri, pelabuhan, pergudangan, pariwisata, jasa,
perdagangan, dan pertambangan;

III - 8
rrrrrrrr

c. Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) III, meliputi Kabupaten


Pandeglang dan Kabupaten Lebak, diarahkan untuk
pengembangan kegiatan kehutanan, pertanian, pertambangan,
pariwisata, kelautan dan perikanan.

Tabel 3.3.
Pengaruh Indikator Program Struktur Ruang RTRW Provinsi Banten
terhadap Layanan DPMPTSP Provinsi Banten Tahun 2023-2026

Indikasi Program
Rencana Pengaruh Rencana
Pemanfaatan
Wilayah Struktur Ruang Struktur Ruang Arah
No Ruang Periode
Pengemban Saat Ini Terhadap Pelayanan Pengembangan
Perencanaan
gan DPMPTSP
Berkenaan
1. WKP I industri, jasa, Rencana Sistem - Mendukung upaya Sektor
(Kabupaten perdagangan, Kegiatan peningkatan ilkim unggula
Tangerang, pertanian, dan Pengembangan investasi yang baik n
Kota permukiman/ Pusat Kegiatan - Mendukung upaya yang dapat
Tangerang, perumahan Nasional (PKN) peningkatan daya dikembangka
dan Kota saing investasi di n : industri,
Tangerang Provinsi Banten jasa,
Selatan) - Potensial dijadikan perdagangan,
Project Diggets perumahan

2. WKP II pemerintahan, Rencana Sistem - Mendukung upaya pemerintahan,


(Kabupaten pendidikan, Kegiatan - peningkatan ilkim pendidikan,
Serang, kehutanan, Pengembangan investasi yang baik kehutanan,
Kota pertanian, Pusat Kegiatan - Mendukung upaya pertanian,
Serang, dan industri, Nasional (PKN) peningkatan daya industri,
Kota pelabuhan,perg saing investasi di pelabuhan,
Cilegon) udangan, Provinsi Banten pergudangan,
pariwisata, - Potensial dijadikan pariwisata,
jasa, Project Diggets jasa,
perdagangan, perdagangan,
dan dan
pertambangan pertambangan
3. WKP III kehutanan, Pengembangan - Mendukung upaya kehutanan,
(Kabupaten pertanian, Pusat Kegiatan peningkatan ilkim pertanian,
Pandeglang pertambangan, Wilayah Provinsi investasi yang baik pertambangan
dan pariwisata, (PKWp) - Mendukung upaya , pariwisata,
Kabupaten kelautan dan peningkatan daya kelautandan
Lebak) perikanan saing investasi di perikanan
Provinsi Banten
- Potensial dijadikan
Project Diggets

Berdasarkan aspek lingkungan hidup, urusan penanaman


modal merupakan salah satu komponen “pressure” (tekanan)
terhadap daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup,
sehingga keberadaannya perlu di “statuses” (status) sebagai materi
“response” (tanggapan). Hal ini menjadi penting mengingat cara
pandang antara obyek yang sama namun diintepretasikan fungsi dan
peran yang berbeda, dimana aktivitas produksi, merupakan aktivitas
yang mampu memberikan tekanan terhadap daya dukung dan daya
tampung lingkungan, sedangkan disisi lain, aktivitas produksi
penanaman modal merupakan sumberdaya ekonomi.

III - 9
rrrrrrrr

Artinya, seluruh kebijakan rencana dan progam (KRP)


DPMPTSP di mitigasi melalui instrumen yang disediakan Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 67 Tahun 2012, yang secara implisit
tercantum dalam Tabel berikut;

Tabel 3.4.
Pengaruh Analisis KLHS terhadap Layanan DPMPTSP Provinsi Banten
Tahun 2023-2026

Hasil KLHS terkait Faktor


No Permasalahan Pelayanan
Tugas dan Fungsi OPD OPD Penghambat Pendorong
1. Lebih selektif dalam Banyaknya investasi Untuk mencapai Keinginan
Memilih investasi yang di Provinsi Banten di realisasi investasi pemerintah
akan ditanamkan di sektor industri yang tinggi industri daerah untuk lebih
Provinsi Banten agar tidak manufaktur yang manufaktur masih memprioritaskan
mengurangi kapasitas akan mengurangi merupakan andalan investasi di bidang
daya dukung dan daya kapasitas daya pertanian,peternaka
tampung lingkungan dukung dan daya n
hidup untuk tampung lingkungan dan perikanan serta
pembangunan agroindustri
2. Lebih hati-hati dalam Pembangunan Untuk mencapai Banyak potensi
menawarkan jenis peluang terutama di sektor realisasi investasi yang
investasi di bidang industri mempunyai yang tinggi industri dimiliki Provinsi
industri kepada investor dampak dan resiko manufaktur masih Banten di sektor
yang cukup merugikan merupakan andalan primer yaitu:
bagi pertanian,peternaka
lingkungan hidup n, perikanan dan
perkebunan yang
tidak merugikan
bagi
lingkungan hidup
3. Potensi investasi yang Kinerja layanan/jasa Banyaknya Industri Adanya regulasi
ditawarkan kepada Ekosistem pada saat manufaktur yang baik
investor haruslah yang ini sudah sangat Menghasilkan dipusat maupun di
dapat meningkatkan menurun jauh limbah berbahaya daerah dalam
kinerja layanan/jasa bagi lingkungan pengendalian
ekosistem pencemaran

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis


Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat
menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan
daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan
sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis
meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, sehingga dapat
dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat
dipertanggungjawabkan. Perencanaan pembangunan antara lain
dimaksudkan agar layanan DPMPTSP Provinsi Banten senantiasa
mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan dan aspirasi
pengguna layanan. Oleh sebab itu, perhatian kepada mandat dari
masyarakat dan lingkungan eksternalnya merupakan perencanaan
dari luar ke dalam yang tidak boleh diabaikan.

III - 10
rrrrrrrr

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi DPMPTSP


Provinsi Banten adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan
atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena
dampaknya yang signifikan bagi DPMPTSP dimasa datang. Suatu
kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang
apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan
menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat dalam jangka panjang.

Arah dan strategi kebijakan pengembangan Penanaman Modal


akan sangat dipengaruhi nilai-nilai strategis dan kondisi lingkungan
strategis internal dan lingkungan strategis eksternal DPMPTSP.
Analisa terhadap lingkungan strategis internal maupun eksternal
yang mempunyai pengaruh terhadap pengembangan aktivitas
penanaman modal perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran
yang jelas dan langkah yang tepat dalam rangka melaksanakan
upaya-upaya pengembangan penanaman modal sesuai keadaan
potensi ekonomis yang ada.

Berdasarkan kajian aspek-aspek sebagaimana tersebut di atas


maka dapat disampaikan isu-isu strategis Penanaman Modal di
Provinsi Banten ditinjau dari gambaran pelayanan dinas dalam
sasaran jangka menengah pada Renstra DPMPTSP. Berikut adalah
struktur isu strategis di lingkungan urusan Penanaman Modal
Provinsi Banten :

1. Ketimpangan Sebaran Penanaman Modal (Terkonsentrasi Di


Banten Utara);
2. Belum Tersedianya Investment Project Ready To Offer (IPRO);
3. Belum optimalnya strategi promosi dan branding penanaman
modal;
4. Masih rendahnya kepatuhan perusahaan utuk menyerahkan
laporan kegiatan penanaman modal (LKPM);
5. Gap yang tinggi antara minat investas dan realisasi investasi;
6. Belum optimalnya pelaksanaan reformasi birokrasi.

III - 11
rrrrrrrr

BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan
Berdasarkan Permendagri No 86 Tahun 2017, tujuan diartikan
sebagai suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 5 (lima) tahunan. Berdasarkan cita-cita pembangunan
Pemerintah Provinsi Banten periode 2023-2026 Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu Provinsi Banten
diamanatkan untuk mendukung dan mensukseskan Misi Rencana
Pembangunan Daerah (RPD) Pemerintah Provinsi Banten Tahun
2023-2026 pada :
1. Misi Kedua yaitu “ Mewujudkan Perekonomian yang Maju dan
Berdaya Saing secara Merata dan Berkeadilan. Serta Misi”;
2. Misi ke Empat, yaitu “Mewujudkan Penyelenggaraan
Pemerintahan yang Baik, Bersih, dan Berwibawa”.

Sedangkan Tujuan Renstra Provinsi Banten Tahun 2023-2026


pada misi tersebut sebagai berikut :
1. Meningkatkan daya tarik dan daya saing penanaman modal
secara berkelanjutan; dan
2. Meningkatkan pelaksanaan reformasi birokrasi.

4.2. Sasaran
Sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan
tercapainya tujuan, berupa hasil pembangunan Daerah/Perangkat
Daerah. Dengan memperhatikan sasaran yang telah ditetapkan oleh
Provinsi Banten yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah
(RPD) Tahun 2023 - 2026, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten menetapkan sasaran yang
hendak dicapai oleh organisasi dalam 2 (dua) sasaran urusan, dan 1
(satu) sasaran non urusan, yaitu :
1. Sasaran Urusan
a. Meningkatnya Realisasi Penanaman Modal
b. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Perizinan Sesuai Standar
Pelayanan Publik

IV - 1
rrrrrrrr

2. Sasaran Non Urusan


Meningkatnya Akuntabilitas kinerja penyelenggaraan
pemerintahan

IV - 2
rrrrrrrr

Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

CAPAIAN TARGET KINERJA TUJUAN/ SASARAN


TUJUAN DAERAH/ SASARAN DAERAH
INDIKATOR TUJUAN
NO PERANGKAT /PERANGKAT
/SASARAN 2021 2023 2024 2025 2026
DAERAH DAERAH

Meningkatkan kualitas Meningkatnya Iklim Laju Pertumbuhan


1. 4,44 5,02-5,15 5,11-5,25 5,20-5,33 5,27-5,41
pertumbuhan ekonomi Investasi dan Usaha Ekonomi (LPE) Persen

Pembentukan Modal
Tetap Bruto (PMTB) ADHB 3,87 3.695 4.195 5.865 6.815
(triliun rupiah)

Meningkatkan daya
Capaian realisasi
tarik dan daya saing Meningkatnya Realisasi
penanaman modal (PMDN 57,96 60 62 64 65
penanaman modal Penanaman Modal
+ PMA) Triliun Rupiah
secara berkelanjutan

Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Perizinan Indeks Kepuasan
89,4 86,22 86,47 86,72 86,97
Sesuai Standar Pelayanan Perijinan (Poin)
Pelayanan Publik

Meningkatnya
Meningkatkan
Akuntabilitas kinerja Capaian SAKIP Perangkat
2. pelaksanaan reformasi 65,15 70-80 70-80 70-80 70-80
penyelenggaraan Daerah (Nilai)
birokrasi
pemerintahan

IV - 3
rrrrrrrr

BAB V
STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Bab ini memuat Strategi dan Kebijakan DPMPTSP, strategi


dan arah kebijakan didasarkan pada Rencana Pembangunan Daerah
Tahun 2023-2026, yang menjadi dasar dalam penyusunan Strategi
dan Kebijakan DPMPTSP dan pedoman dalam penyusunan Program
dan Kegiatan DPMPTSP.

5.1. Strategi
Dalam permendagri No. 86 Tahun 2017, strategi merupakan
rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang berisikan grand
design perencanaan pembangunan dalam upaya untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran misi pembangunan daerah, yang telah
ditetapkan. Sebagai salah satu rujukan penting dalam perencanaan
pembangunan daerah, rumusan strategi akan mengimplementasikan
bagaimana sasaran pembangunan akan dicapai dengan serangkaian
arah kebijakan dari pemangku kepentingan. Oleh karena itu strategi
diturunkan dalam sejumlah arah kebijakan dan program
pembangunan operasional dari upaya-upaya nyata dalam
mewujudkan visi pembangunan daerah.

Untuk merumuskan strategi tersebut mempertimbangkan


kondisi internal dan eksternal menggunakan analisi SWOT.

5.1.1. Analisis Eksternal

Secara umum, analisis eksternal bertujuan untuk memetakan


peluang dan ancaman yang dihadapi DPMPTSP Provinsi Banten
dalam kurun waktu tiga tahun ke depan sebagai dasar untuk
meletakkan kerangka pembangunan daerah. Tinjauan eksternal ini
untuk melihat potensi DPMPTSP Provinsi Banten baik dalam lingkup
regional, nasional, maupun internasional.

Hasil identifikasi peluang (opportunities), dan ancaman (threats) :

a. Peluang
1) Letak geostrategis Provinsi Banten sebagai perlintasan pulau
Jawa dan Sumatera;

V-1
rrrrrrrr

2) Ketersediaan sumber daya alam yang potensial, berupa hutan,


lahan pertanian, pangan dan hortikultura, perkebunan,
peternakan, bahan tambang serta potensi aktivitas penanaman
modal baik wisata alam maupun budaya sebagai potensi
investasi;
3) Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
semakin pesat dan cepat dapat dimanfaatkan oleh daerah
sebagai sarana untuk mempromosikan segala potensi yang
dimiliki daerah ke berbagai penjuru dunia.
4) Ketersediaan Kawasan Kemudahan Investasi Langsung
Konstruksi (KLIK);
5) Adanya dukungan dari Pemerintahan Daerah dalam bentuk
komitmen untuk mendorong transparansi dan percepatan
pelaksanaan pelayanan secara terpadu;
b. Ancaman
1) Belum meratanya investasi di kabupaten/kota, dan antar
sektor;
2) Semakin tingginya tuntutan penerapan teknologi informasi
dalam bidang promosi, pelayanan perizinan, penyajian data
investasi, dan pengawasan pelaksanaan perizinan berusaha;
3) Banyaknya izin penanaman modal yang harus dilalui oleh
investor;
4) Kurangnya pemahaman penanaman modal terhadap ketentuan
dan kepatuhan/kewajiban dalam merealisasikan Penanaman
Modal.

5.1.2. Analisis Internal

Tinjauan analisis internal kondisi DPMPTSP Provinsi Banten


dilakukan dalam rangka pemetaan kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki untuk diterjemahkan menjadi potensi modal pembangunan
serta mengenali dan memahami kelemahan/kekurangan agar dapat
diantisipasi.

a. Kekuatan
1) Penguatan kelembagaan DPMPTSP Provinsi Banten

V-2
rrrrrrrr

2) Ketersediaan Dokumen Rencana Umum Penanaman Modal


(RUPM) Provinsi Banten dan Rencana Tata Ruang dan Wilayah
(RTRW) Provinsi Banten;
3) Dukungan regulasi yang memadai dalam memberikan
pelayanan perizinan kepada masyarakat

b. Kelemahan
1) Kurangnya Informasi tentang potensi dan peluang
pengembangan investasi;
2) Belum siapnya materi promosi investasi DPMPTSP dieksekusi
menjadi investasi riel;
3) Belum tersedianya regulasi mengenai pemberian fasilitas dan
kemudahan berusaha pada penanaman modal;
4) Pendelegasian kewenangan perizinan masih tumpang tindih;
5) Masih lamanya rekomendasi teknis dari Perangkat Daerah
teknis pelayanan perizinan mempengaruhi SOP yang ada.

V-3
rrrrrrrr

Tabel 5.1 Analisis SWOT

KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)


1. Penguatan kelembagaan DPMPTSP Provinsi 1. Kurangnya Informasi tentang potensi dan
Faktor Internal Banten peluang pengembangan investasi;
2. Ketersediaan Dokumen Rencana Umum 2. Belum siapnya materi promosi investasi
Penanaman Modal (RUPM) Provinsi Banten DPMPTSP dieksekusi menjadi investasi
dan Rencana Tata Ruang dan Wilayah riel;
(RTRW) Provinsi Banten; 3. Belum tersedianya regulasi mengenai
3. Dukungan regulasi yang memadai dalam pemberian fasilitas dan kemudahan
memberikan pelayanan perizinan kepada berusaha pada penanaman modal;
masyarakat 4. Pendelegasian kewenangan perizinan
masih tumpang tindih;
Faktor Eksternal 5. Masih lamanya rekomendasi teknis dari
Perangkat Daerah teknis pelayanan
perizinan mempengaruhi SOP yang ada.
PELUANG (O) STRATEGI (S – O) STRATEGI (W – O )
1. Letak geostrategis Provinsi Banten sebagai 1. Mengembangkan potensi dan peluang 1. Menciptakan iklim investasi dan iklim
perlintasan pulau Jawa dan Sumatera; investasi usaha yang kondusif dengan fasilitasi
2. Ketersediaan sumber daya alam yang 2. Meningkatkan efektivitas strategi dan upaya penanganan permasalahan penanaman
potensial, berupa hutan, lahan pertanian, promosi investasi modal
pangan dan hortikultura, perkebunan, 3. Meningkatkan pemanfaatan informasi 2. Komitmen dengan perangkat daerah
peternakan, bahan tambang serta potensi penanaman modal teknis dalam mendukung pelayanan
aktivitas penanaman modal baik wisata alam 4. Mengoptimalkan pelayanan perizinan dan perizinan sesuai dengan SOP dengan
maupun budaya sebagai potensi investasi; non perizinan secara online, serta memanfaatkan teknologi informasi
3. Perkembangan teknologi informasi dan meningkatkan kepuasan investor
komunikasi yang semakin pesat dan cepat
dapat dimanfaatkan oleh daerah sebagai
sarana untuk mempromosikan segala
potensi yang dimiliki daerah ke berbagai
penjuru dunia.

V-4
rrrrrrrr

4. Ketersediaan Kawasan Kemudahan Investasi


Langsung Konstruksi (KLIK);
5. Adanya dukungan dari Pemerintahan
Daerah dalam bentuk komitmen untuk
mendorong transparansi dan percepatan
pelaksanaan pelayanan secara terpadu;
Ancaman (T) STRATEGI (S – T) STRATEGI (W – T)
1. Belum meratanya investasi di 1. Percepatan investasi di Kabupaten Lebak, 1. Meningkatkan kualitas pengendalian
kabupaten/kota, dan antar sektor; Kabupaten Pandeglang, dan Kota Serang pelaksanaan penanaman modal
2. Semakin tingginya tuntutan penerapan 2. Promosi potensi dan peluang penanaman 2. Mengkaji regulasi perizinan dan
teknologi informasi dalam bidang promosi, modal melalui teknologi informasi penanaman modal yang tumpang tindih
pelayanan perizinan, penyajian data 3. Menerapkan pola online system dalam dengan memperhatikan peraturan
investasi, dan pengawasan pelaksanaan memberikan pelayanan perizinan diatasnya
perizinan berusaha; 4. Peningkatan jumlah perusahaan yang dapat
3. Banyaknya izin penanaman modal yang memenuhi kewajibannya melaporkan LKPM
harus dilalui oleh investor;
4. Kurangnya pemahaman penanaman modal
terhadap ketentuan dan
kepatuhan/kewajiban dalam merealisasikan
Penanaman Modal.

V-5
rrrrrrrr

5.1.2. Rumusan Strategi


Perumusan strategi hasil analisis SWOT seperti ditunjukan
pada tabel analisis SWOT dipilih untuk dirumuskan menjadi
rumusan strategi yang disesuaikan dengan isu strategis dan
rumusan visi, misi, tujuan sasaran Pemerintah Provinsi Banten.
Setelah melalui proses penilaian atas alternatif strategi hasil dari
analisis SWOT di atas dirumuskan strategi terpilih seperti dijelaskan
pada tabel berikut :

Tabel 5.2. Perumusan Strategi

No Permasalahan Strategi
1 Belum optimalnya 1. Menciptakan iklim investasi
peningkatan realisasi dan iklim usaha yang
penanaman modal, dan kondusif dengan fasilitasi
kemudahan berusaha penanganan permasalahan
penanaman modal
2. Mengembangkan potensi dan
peluang investasi
3. Meningkatkan efektivitas
strategi dan upaya promosi
investasi
4. Meningkatkan kualitas
pengendalian pelaksanaan
penanaman modal,
5. Meningkatkan pemanfaatan
informasi penanaman modal
6. Mengoptimalkan pelayanan
perizinan dan non perizinan
secara online, serta
meningkatkan kepuasan
investor

5.2. Kebijakan
Kebijakan merupakan suatu bentuk konkrit dari usaha
pelaksanaan perencanaan pembangunan yang memberikan arahan
dan panduan kepada organisasi perangkat daerah agar lebih optimal
dalam menentukan dan mencapai tujuan. Selain itu, arah kebijakan
pembangunan daerah juga merupakan pedoman untuk menentukan
tahapan pembangunan. Penyusunan arah kebijakan dalam
melakasanakan pembangunan harus didasarkan pada Rencana
Pembangunan Daerah.

V-6
rrrrrrrr

Dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi


Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2023 – 2026 Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten telah
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai yaitu
“Meningkatnya Realisasi Penanaman Modal dan Meningkatnya
Kualitas Pelayanan Perizinan Sesuai Standar Pelayanan Publik”.
Kerangka pencapaian visi, misi dan tujuan DPMPTSP 2023 – 2026
melalui strategi dan kebijakan dengan didukung oleh kerangka
regulasi dan kerangka kelembagaan dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

V-7
rrrrrrrr

Tabel 5.3
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten

VISI : Banten yang Maju, Mandiri, Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa
MISI II : Mewujudkan Perekonomian yang Maju dan Berdaya Saing secara Merata dan Berkeadilan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan


Meningkatkan Meningkatnya Realisasi Menciptakan iklim investasi dan 1. Menyediakan regulasi pemberian
daya tarik Penanaman Modal iklim usaha yang kondusif dengan fasilitas/insentif di bidang penanaman
dan daya fasilitasi penanganan permasalahan modal;
saing penanaman modal
penanaman Mengembangkan potensi dan 2. Pengembangan Investasi melalui
modal secara peluang investasi Investment Project Ready to Offer (IPRO);
berkelanjutan
Meningkatkan efektivitas strategi dan 3. Peningkatan Strategis Promosi &
upaya promosi investasi Kerjasama Investasi;

Meningkatkan kualitas pengendalian 4. Pengendalian Pelaksanaan penanaman


pelaksanaan penanaman modal modal;
Meningkatkan pemanfaatan 5. Optimalisasi pemanfaatan sistem
informasi penanaman modal informasi penanaman modal;
Meningkatnya Kualitas Mengoptimalkan pelayanan perizinan 1. Penguatan Pelayanan Perijinan
Pelayanan Perizinan Sesuai dan non perizinan secara online,
Standar Pelayanan Publik serta meningkatkan kepuasan
investor

V-8
rrrrrrrr

Misi IV : Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik, Bersih, dan Berwibawa

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan Meningkatnya Meningkatkan kualitas 1. Peningkatan kualitas dokumen perencanaan


pelaksanaan reformasi Akuntabilitas kinerja perencanaan, pengukuran, 2. Peningkatan kualitas pelaporan kinerja
birokrasi penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi serta 3. Peningkatan kualitas penatausahaan kinerja
pemerintahan pencapaian kinerja keuangan
4. Peningkatan pengelolaan kepegawaian dan
kompetensi pegawai
5. Peningkatan pengelolaan aset

V-9
rrrrrrrr

BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN

Program Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu


Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Tahun 2023-2026 merupakan
program prioritas Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi
Banten Tahun 2023-2026 yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Rencana program prioritas beserta indikator keluaran program dan
pagu indikatifnya sebagaimana tercantum dalam rancangan awal
RPD Tahun 2023-2026, selanjutnya dijabarkan oleh DPMPTSP
Provinsi Banten kedalam rencana kegiatan untuk setiap program
prioritas tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing- masing program
prioritas ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah
perangkat daerah.

Indikator keluaran program prioritas yang telah ditetapkan


tersebut, merupakan indikator kinerja program yang berisi outcome
program. Outcome merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka
menengah untuk beneficiaries tertentu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

Kelompok sasaran adalah pihak yang menerima manfaat


langsung dari jenis layanan DPMPTSP Provinsi Banten. Kegiatan yang
dipilih untuk setiap program prioritas, harus dapat menunjukkan
akuntabilitas kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas.

Program yang merupakan instrumen kebijakan berisi satu atau


lebih kegiatan akan dilaksanakan oleh suatu Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) sebagai upaya untuk mengimplementasikan strategi
dan kebijakan serta dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
OPD, sedangkan kegiatan adalah merupakan kegiatan operasional
dari program yang bertolok ukur dan berkinerja serta dilaksanakan
setiap tahun.

Sedangkan Indikasi Kegiatan adalah bagian dari program, dan


terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya, baik yang
berupa personil (SDM), barang modal termasuk peralatan dan
teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis

VI - 1
rrrrrrrr

sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan


keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Pengertian ‘bersifat
indikatif' dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 adalah bahwa
informasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun
keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen rencana
(termasuk rumusan kegiatan), hanya merupakan indikasi yang
hendak dicapai dan tidak kaku.

Rencana program Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan


Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten untuk tahun 2023-2026 terdiri
dari 6 (enam) program dengan 7 (tujuh) indikator program, antara
lain :

1. Program Pengembangan Iklim Penanaman Modal


Indikator program : 1). Persentase kegiatan usaha yang
mendapatkan Fasilitas/Insentif Bidang Penanaman Modal; 2).
Persentase Perencanaan Investasi Sektor Unggulan yang
ditindaklanjuti.
Program Pengembangan Iklim Penanaman Modal bertujuan untuk
memberikan kemudahan pagi pelaku usaha untuk melakukan
kegiatan penanaman modal.
2. Program Promosi Penanaman Modal
Indikator program : Persentese Minat Pelaku Usaha Penanaman
Modal.
Program Promosi Penanaman Modal bertujuan untuk menarik
minat pelaku usaha untuk menanamkan modalnya di Provinsi
Banten.
3. Program Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
Indikator program : Persentase Pelaku Usaha yang Melaporkan
Realisasi Penanaman Modal
Program Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal bertujuan
untuk mendorong pelaku usaha untuk melaporkan kegiatan
penanaman modalnya.
4. Program Pengelolaan Data Dan Sistem Informasi Penanaman
Modal
Indikator program : Persentase Pemanfaatan Data dan Sistem
Informasi Penanaman Modal

VI - 2
rrrrrrrr

Program ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi


terkait penanaman modal dan pelayanan perizinan.
5. Program Pelayanan Penanaman Modal
Indikator program : Tingkat Penyelesaian Perizinan dan Non
Perizinan sesuai dengan NSPK
Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada
pelaku usaha untuk mengurus permohonan perizinan.
6. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi
Indikator program : Persentase Ketercapaian dari Seluruh
Kegiatan pada Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Provinsi
Berdasarkan kebijakan yang ditetapkan maka program-
program yang akan di dilaksanakan OPD Provinsi Banten dalam
kurun waktu 2023 - 2026 menurut kebijakan yang ditetapkan
meliputi beberapa program, kegiatan, dan sub kegiatan sebagaimana
tabel berikut:

VI - 3
rrrrrrrr

Tabel 6.1.
Indikasi Rencana Program, Kegiatan Prioritas Dan Pendanaan DPMPTSP Provinsi Banten
Tahun 2023-2026

Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan


Capaian Unit Kerja
KODE INDIKATOR KINERJA TUJUAN /
SASARAN DAERAH/SASARAN pada Kondisi Kinerja pada akhir Perangkat Daerah
TUJUAN PROGRAM/KEGIATAN/ PROGRAM/KEGIATAN SASARAN / PROGRAM /KEGIATAN / SATUAN 2023 2024 2025 2026 LOKASI
PERANGKAT DAERAH Tahun periode Renstra Penanggung
SUB KEGIATAN SUB KEGIATAN
Awal PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF Jawab
(2021) TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Meningkatkan kualitas Meningkatnya Iklim Investasi Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Persen 4,44 5,02-5,15 5,11-5,25 5,20-5,33 5,27-5,41 5,27-5,41
pertumbuhan ekonomi dan Usaha

Pembentukan Modal Tetap Bruto Persen 3,87 3,695 4,195 5,865 6,815 6,815
(PMTB) ADHB (triliun rupiah

Meningkatkan daya Meningkatnya Realisasi Capaian realisasi penanaman modal Triliyun 57,96 60 12.364.270.000 62 3.510.366.000 64 2.599.297.000 65 3.558.998.000 65 3.558.998.000
tarik dan daya saing Penanaman Modal (PMDN + PMA) Rupiah
penanaman modal
secara berkelanjutan
2.18.02 PROGRAM PENGEMBANGAN IKLIM Persentase kegiatan usaha yang Persen NA 25 350.000.000 50 250.000.000 75 150.000.000 100 250.000.000 100 250.000.000 Bidang Promosi
PENANAMAN MODAL mendapatkan Fasilitas/Insentif dan Pembinaan
Bidang Penanaman Modal BUMD
Persen NA 45,45 8.000.000.000 90,91 550.000.000 95,45 300.000.000 100 400.000.000 100 400.000.000 Bidang Data dan
Persentase Perencanaan Investasi Sistem Informasi
Sektor Unggulan yang ditindaklanjuti Penanaman Modal

2.18.02.1.01 Penetapan Pemberian Persentase ketercapaian Kegiatan Persen NA 100 350.000.000 100 250.000.000 100 150.000.000 100 250.000.000 100 250.000.000
Fasilitas/Insentif dibidang Penetapan Pemberian
Penanaman Modal yang Menjadi Fasilitas/Insentif dibidang
Kewenangan Daerah Provinsi Penanaman Modal yang Menjadi
Kewenangan Daerah Provinsi
2.18.02.1.01.01 Penetapan Kebijakan Daerah dalam Jumlah Peraturan Daerah/Provinsi Dokumen 2 MoU 1 100.000.000 0 0 0 0 Seksi Pembinaan Kota Serang
Pemberian Fasilitas/Insentif dan Dalam Pemberian Fasilitas/Insentif dan BUMD
Kemudahan Penanaman Modal Kemudahan Penanaman Modal
2.18.02.1.01.02 Evaluasi Pelaksanaan Pemberian Jumlah Kegiatan Usaha Dari Pelaku Kegiatan NA 50 250.000.000 50 250.000.000 50 150.000.000 50 250.000.000 50 250.000.000 Seksi Pembinaan Kota Serang
Fasilitas/Insentif dan Kemudahan Usaha yang Memperoleh Insentif dan usaha BUMD
Penanaman Modal Kemudahan Berusaha Di Daerah

2.18.02.1.02 Pembuatan Peta Potensi Investasi Persentase ketercapaian kegiatan Persen NA 100 8.000.000.000 100 550.000.000 100 300.000.000 100 400.000.000 100 400.000.000
Provinsi Pembuatan Peta Potensi Investasi
Provinsi
2.18.02.1.02.01 Penyusunan Rencana Umum Penanaman Jumlah Peraturan Daerah (Perda) Dokumen 2 Dokumen 5 6.000.000.000 1 300.000.000 1 150.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 Seksi Perencanaan Kota Serang
Modal Daerah Provinsi Rencana Umum Penanaman Modal dan Pengembangan
Daerah Provinsi Investasi

2.18.02.1.02.02 Penyediaan Peta Potensi dan Peluang Jumlah Peta Potensi Investasi dan Dokumen NA 3 2.000.000.000 1 250.000.000 1 150.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 Seksi Potensi Kota Serang
Usaha Provinsi Peluang Usaha Provinsi Investasi

VI - 2
rrrrrrrr

Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan


Capaian Unit Kerja
KODE INDIKATOR KINERJA TUJUAN /
SASARAN DAERAH/SASARAN pada Kondisi Kinerja pada akhir Perangkat Daerah
TUJUAN PROGRAM/KEGIATAN/ PROGRAM/KEGIATAN SASARAN / PROGRAM /KEGIATAN / SATUAN 2023 2024 2025 2026 LOKASI
PERANGKAT DAERAH Tahun periode Renstra Penanggung
SUB KEGIATAN SUB KEGIATAN
Awal PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF Jawab
(2021) TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
2.18.03 PROGRAM PROMOSI PENANAMAN Persen NA 25 2166894415 50 1250000000 75 1000000000 100 1200000000 100 1200000000 Bidang Promosi
Presentese Minat Pelaku Usaha
MODAL dan Pembinaan
Penanaman Modal
BUMD
2.18.03.1.01 Penyelenggaraan Promosi Persentase ketercapaian Kegiatan Persen NA 100 2.166.894.415 100 1.250.000.000 100 1.000.000.000 100 1.200.000.000 100 1.200.000.000
Penanaman Modal yang Menjadi Penyelenggaraan Promosi
Kewenangan Daerah Provinsi Penanaman Modal Provinsi yang
menjadi kewenangan daerah provinsi

2.18.03.1.01.01 Penyusunan Strategi Promosi Jumlah Peraturan Daerah yang Dokumen NA 1 350.000.000 2 250.000.000 2 200.000.000 2 200.000.000 2 200.000.000 Seksi Kota Serang
Penanaman Modal Kewenangan Mengatur Promosi Penanaman Modal Pengembangan
Provinsi Provinsi Sarana dan
Prasarana Promosi
2.18.03.1.01.02 Pelaksanaan Kegiatan Promosi Jumlah Dokumen Hasil Kegiatan Dokumen NA 10 1.816.894.415 10 1.000.000.000 10 800.000.000 10 1.000.000.000 10 1.000.000.000 Seksi Promosi Kota Serang
Penanaman Modal Kewenangan Promosi Penanaman Modal Provinsi Penanaman Modal
Provinsi

2.18.05 PROGRAM PENGENDALIAN Persentase Pelaku Usaha yang Persen NA 25 1497375585 50 1210366000 75 950000000 100 1408998000 100 1408998000 Bidang
PELAKSANAAN PENANAMAN Melaporkan Realisasi Penanaman Pengendalian
MODAL Modal Penanaman Modal

2.18.05.1.01 Pengendalian Pelaksanaan Persentase ketercapaian kegiatan Persen NA 100 1.497.375.585 100 1.210.366.000 100 950.000.000 100 1.408.998.000 100 1.408.998.000
Penanaman Modal yang Menjadi pengendalian pelaksanaan
Kewenangan Daerah Provinsi penanaman modal yang menjadi
kewenganan daerah provinsi
2.18.05.1.01.01 Koordinasi dan Sinkronisasi Jumlah Kegiatan Usaha dari Pelaku Kegiatan 100 100 800.000.000 100 710.366.000 100 600.000.000 100 708.998.000 100 708.998.000 Seksi Pemantauan 8 Kabupaten/Kota
Pemantauan Pelaksanaan Penanaman Usaha yang melakukan Koordinasi dan usaha Realisasi Provinsi Banten
Modal Sinkronisasi Pemantauan Pelaksanaan Penanaman Modal
Penanaman Modal
2.18.05.1.01.02 Koordinasi dan Sinkronisasi Pembinaan Jumlah Pelaku Usaha yang Pelaku 100 150 297.375.585 100 175.000.000 100 100.000.000 100 200.000.000 100 200.000.000 Seksi Pembinaan Kota Serang
Pelaksanaan Penanaman Modal Mendapatkan Pembinaan Pelaksanaan Usaha Penanaman Modal
Penanaman Modal
2.18.05.1.01.03 Koordinasi dan Sinkronisasi Jumlah Kegiatan Usaha dari Pelaku Kegiatan 100 100 400.000.000 100 325.000.000 100 250.000.000 100 500.000.000 100 500.000.000 Seksi Pengawasan 8 Kabupaten/Kota
Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Usaha yang Melakukan Koordinasi dan usaha Penanaman Modal Provinsi Banten
Modal Sinkronisasi Pengawasan dan Perijinan

2.18.06 PROGRAM PENGELOLAAN DATA Persentase Pemanfaatan Data dan Persen NA 25 350000000 50 250000000 75 199297000 100 300.000.000 100 300.000.000 Bidang Data dan
DAN SISTEM INFORMASI Sistem Informasi Penanaman Modal Sistem Informasi
PENANAMAN MODAL Penanaman Modal

2.18.06.1.01 Urusan Pengelolaan Data dan Persentase ketercapaian kegiatan Persen NA 100 350.000.000 100 250.000.000 100 199.297.000 100 300.000.000 100 300.000.000
Informasi Perizinan dan Non Pengelolaan Data dan Informasi
Perizinan Penanaman Modal yang Perizinan dan Non Perizinan
Terintegrasi pada Tingkat Daerah Penanaman Modal yang Terintegrasi
Provinsi pada Tingkat Daerah Provinsi

2.18.06.1.01.01 Pengolahan, Penyajian dan Jumlah Data dan Informasi Perizinan Dokumen 2 2 350.000.000 2 250.000.000 2 199.297.000 2 300.000.000 2 300.000.000 Seksi Sistem Kota Serang
Pemanfaatan Data dan Informasi dan Non Perizinan Berbasis Sistem Informasi
Perizinan dan Non Perizinan Berbasis Pelayanan Perizinan Berusaha
Sistem Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik yang
Terintegrasi secara Elektronik Diolah, Dikaji dan Dimanfaatkan

VI - 3
rrrrrrrr

Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan


Capaian Unit Kerja
KODE INDIKATOR KINERJA TUJUAN /
SASARAN DAERAH/SASARAN pada Kondisi Kinerja pada akhir Perangkat Daerah
TUJUAN PROGRAM/KEGIATAN/ PROGRAM/KEGIATAN SASARAN / PROGRAM /KEGIATAN / SATUAN 2023 2024 2025 2026 LOKASI
PERANGKAT DAERAH Tahun periode Renstra Penanggung
SUB KEGIATAN SUB KEGIATAN
Awal PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF Jawab
(2021) TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Meningkatnya Kualitas Indeks Kepuasan Pelayanan Perijinan Poin 89,4 86,22 500.000.000 86,47 550.000.000 86,72 400.000.000 86,97 700.000.000 86,97 700.000.000
Pelayanan Perizinan Sesuai
Standar Pelayanan Publik
2.18.04 PROGRAM PELAYANAN Tingkat Penyelesaian Perizinan dan Persen NA 85 500000000 90 550000000 95 400000000 100 700000000 100 700000000 Bidang Pelayanan
PENANAMAN MODAL Non Perizinan sesuai dengan NSPK
2.18.04.1.02 Penanaman Modal yang Menurut Persentase ketercapaian kegiatan Persen NA 100 500.000.000 100 550.000.000 100 400.000.000 100 700.000.000 100 700.000.000
Ketentuan Peraturan Perundangan- penanaman modal yang menurut
Undangan Menjadi Kewenangan ketentuan peraturan perundang-
Daerah Provinsi undangan menjadi kewenangan
daerah provinsi
2.18.04.1.02.01 Penyediaan Pelayanan Terpadu Jumlah Pelaku Usaha yang Terfasilitasi Pelaku NA 1000 150.000.000 1000 150.000.000 1000 100.000.000 1000 200.000.000 1000 200.000.000 Seksi Pelayanan Kota Serang
Perizinan dan Non Perizinan Berbasis Pelayanan Terpadu Perizinan dan Non Usaha Perizinan
Sistem Pelayanan Perizinan Berusaha Perizinan Berbasis Sistem Pelayanan
Terintegrasi Secara Elektronik Perizinan Berusaha Terintegrasi secara
Elektronik Kewenangan Daerah Provinsi

2.18.04.1.02.02 Pemantauan Pemenuhan Komitmen Jumlah Kegiatan Usaha dari Pelaku Kegiatan NA 100 200.000.000 100 200.000.000 100 150.000.000 100 250.000.000 100 250.000.000 Seksi Pelayanan Kota Serang
Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Usaha yang Terfasilitasi Pemantauan Usaha Non Perizinan
Modal Pemenuhan Komitmen Perizinan
Berusaha dan Non Perizinan
Penanaman Modal Kewenangan
Daerah Provinsi
2.18.04.1.02.03 Penyediaan Layanan Konsultasi dan Jumlah Orang yang Mendapatkan Orang 78 80 150.000.000 50 200.000.000 50 150.000.000 50 250.000.000 50 250.000.000 Seksi Pelaporan dan Kota Serang
Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Layanan Konsultasi dan Pengelolaan Pengaduan
terhadap Pelayanan Terpadu Perizinan Pengaduan Masyarakat terhadap
dan Non Perizinan Pelayanan Terpadu Perizinan dan Non
Perizinan Kewenangan Daerah Provinsi

VI - 4
rrrrrrrr

Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan


Capaian Unit Kerja
KODE INDIKATOR KINERJA TUJUAN /
SASARAN DAERAH/SASARAN pada Kondisi Kinerja pada akhir Perangkat Daerah
TUJUAN PROGRAM/KEGIATAN/ PROGRAM/KEGIATAN SASARAN / PROGRAM /KEGIATAN / SATUAN 2023 2024 2025 2026 LOKASI
PERANGKAT DAERAH Tahun periode Renstra Penanggung
SUB KEGIATAN SUB KEGIATAN
Awal PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF Jawab
(2021) TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Meningkatnya Akuntabilitas Nilai
kinerja penyelenggaraan 70-80 70-80 70-80 70-80 70-80
pemerintahan
2.18.01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN Persentase Ketercapaian dari Seluruh Persen NA 100 20.307.078.000 100 21.322.432.000 100 22.388.553.000 100 23.507.981.000 100 23.507.981.000 Sekretariat
PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI Kegiatan pada Program Penunjang
Urusan Pemerintahan Daerah
Provinsi
2.18.01.1.01 Perencanaan, Penganggaran, dan Persentase Ketercapaian Kegiatan Persen 100 100 103.000.000 100 103.000.000 100 117.000.000 100 103.000.000 100 103.000.000
Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah Perencanaan, Penganggaran, dan
Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
2.18.01.1.01.01 Penyusunan Dokumen Perencanaan Jumlah Dokumen Perencanaan Dokumen 2 2 50.000.000 2 50.000.000 2 50.000.000 2 50.000.000 2 50.000.000 Sub Bagian Kota Serang
Perangkat Daerah Perangkat Daerah Program, Evaluasi,
Pelaporan dan
Keuangan
2.18.01.1.01.02 Koordinasi dan Penyusunan Dokumen Jumlah Dokumen RKA-SKPD dan Dokumen 2 2 6.000.000 2 6.000.000 2 6.000.000 2 6.000.000 2 6.000.000 Sub Bagian Kota Serang
RKA-SKPD Laporan Hasil Koordinasi Penyusunan Program, Evaluasi,
Dokumen RKA-SKPD Pelaporan dan
Keuangan
2.18.01.1.01.03 Koordinasi dan Penyusunan Dokumen Jumlah Dokumen Perubahan RKA-SKPD Dokumen 2 2 6.000.000 2 6.000.000 2 6.000.000 2 6.000.000 2 6.000.000 Sub Bagian Kota Serang
Perubahan RKA-SKPD dan Laporan Hasil Koordinasi Program, Evaluasi,
Penyusunan Dokumen Perubahan RKA- Pelaporan dan
SKPD Keuangan
2.18.01.1.01.04 Koordinasi dan Penyusunan DPA-SKPD Jumlah Dokumen DPA-SKPD dan Dokumen 2 2 6.000.000 2 6.000.000 2 6.000.000 2 6.000.000 2 6.000.000 Sub Bagian Kota Serang
Laporan Hasil Koordinasi Penyusunan Program, Evaluasi,
Dokumen DPA-SKPD Pelaporan dan
Keuangan
2.18.01.1.01.05 Koordinasi dan Penyusunan Perubahan Jumlah Dokumen Perubahan DPA-SKPD Dokumen 2 2 6.000.000 2 6.000.000 2 6.000.000 2 6.000.000 2 6.000.000 Sub Bagian Kota Serang
DPA-SKPD dan Laporan Hasil Koordinasi Program, Evaluasi,
Penyusunan Dokumen Perubahan DPA- Pelaporan dan
SKPD Keuangan
2.18.01.1.01.06 Koordinasi dan Penyusunan Laporan Jumlah Laporan Capaian Kinerja dan Laporan 12 12 18.000.000 12 18.000.000 12 18.000.000 12 18.000.000 12 18.000.000 Sub Bagian Kota Serang
Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD dan Program, Evaluasi,
Kinerja SKPD Laporan Hasil Koordinasi Penyusunan Pelaporan dan
Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Keuangan
Realisasi Kinerja SKPD
2.18.01.1.01.07 Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja Laporan 3 4 11.000.000 4 11.000.000 5 25.000.000 4 11.000.000 4 11.000.000 Sub Bagian Kota Serang
Perangkat Daerah Program, Evaluasi,
Pelaporan dan
Keuangan

VI - 5
rrrrrrrr

Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan


Capaian Unit Kerja
KODE INDIKATOR KINERJA TUJUAN /
SASARAN DAERAH/SASARAN pada Kondisi Kinerja pada akhir Perangkat Daerah
TUJUAN PROGRAM/KEGIATAN/ PROGRAM/KEGIATAN SASARAN / PROGRAM /KEGIATAN / SATUAN 2023 2024 2025 2026 LOKASI
PERANGKAT DAERAH Tahun periode Renstra Penanggung
SUB KEGIATAN SUB KEGIATAN
Awal PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF Jawab
(2021) TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
2.18.01.1.02 Administrasi Keuangan Perangkat Persentase ketercapaian kegiatan Persen 100 100 18.207.702.000 100 19.101.837.000 100 20.040.679.000 100 21.026.463.000 100 21.026.463.000
Daerah administrasi keuangan perangkat
daerah
2.18.01.1.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN Jumlah Orang yang Menerima Gaji dan Orang/ 56 57 17.882.702.000 57 18.776.837.000 57 19.715.679.000 57 20.701.463.000 57 20.701.463.000 Sub Bagian Kota Serang
Tunjangan ASN Bulan Program, Evaluasi,
Pelaporan dan
Keuangan
2.18.01.1.02.02 Penyediaan Administrasi Pelaksanaan Jumlah Dokumen Hasil Penyediaan Dokumen 12 12 300.000.000 12 300.000.000 12 300.000.000 12 300.000.000 12 300.000.000 Sub Bagian Kota Serang
Tugas ASN Administrasi Pelaksanaan Tugas ASN Program, Evaluasi,
Pelaporan dan
Keuangan
2.18.01.1.02.03 Pelaksanaan Penatausahaan dan Jumlah Dokumen Penatausahaan dan Dokumen N/A 12 4.000.000 12 4.000.000 12 4.000.000 12 4.000.000 12 4.000.000 Sub Bagian Kota Serang
Pengujian/Verifikasi Keuangan SKPD Pengujian/Verifikasi Keuangan SKPD Program, Evaluasi,
Pelaporan dan
Keuangan
2.18.01.1.02.04 Koordinasi dan Pelaksanaan Akuntansi Jumlah Dokumen Hasil Koordinasi dan Dokumen N/A 12 4.000.000 12 4.000.000 12 4.000.000 12 4.000.000 12 4.000.000 Sub Bagian Kota Serang
SKPD Pelaksanaan Akuntansi SKPD Program, Evaluasi,
Pelaporan dan
Keuangan
2.18.01.1.02.05 Koordinasi dan Penyusunan Laporan Jumlah Laporan Keuangan Akhir Tahun Laporan 1 1 4.000.000 1 4.000.000 1 4.000.000 1 4.000.000 1 4.000.000 Sub Bagian Kota Serang
Keuangan Akhir Tahun SKPD SKPD dan Laporan Hasil Koordinasi Program, Evaluasi,
Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Pelaporan dan
Tahun SKPD Keuangan
2.18.01.1.02.06 Pengelolaan dan Penyiapan Bahan Jumlah Dokumen Bahan Tanggapan Dokumen 2 1 4.000.000 1 4.000.000 1 4.000.000 1 4.000.000 1 4.000.000 Sub Bagian Kota Serang
Tanggapan Pemeriksaan Pemeriksaan dan Tindak Lanjut Program, Evaluasi,
Pemeriksaan Pelaporan dan
Keuangan
2.18.01.1.02.07 Koordinasi dan Penyusunan Laporan Jumlah Laporan Keuangan Bulanan/ Laporan N/A 18 5.000.000 18 5.000.000 18 5.000.000 18 5.000.000 18 5.000.000 Sub Bagian Kota Serang
Keuangan Bulanan/Triwulanan/ Triwulanan/Semesteran SKPD dan Program, Evaluasi,
Semesteran SKPD Laporan Koordinasi Penyusunan Pelaporan dan
Laporan Keuangan Keuangan
Bulanan/Triwulanan/ Semesteran SKPD

2.18.01.1.02.08 Penyusunan Pelaporan dan Analisis Jumlah Dokumen Pelaporan dan Dokumen 1 1 4.000.000 1 4.000.000 1 4.000.000 1 4.000.000 1 4.000.000 Sub Bagian Kota Serang
Prognosis Realisasi Anggaran Analisis Prognosis Realisasi Anggaran Program, Evaluasi,
Pelaporan dan
Keuangan

VI - 6
rrrrrrrr

Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan


Capaian Unit Kerja
KODE INDIKATOR KINERJA TUJUAN /
SASARAN DAERAH/SASARAN pada Kondisi Kinerja pada akhir Perangkat Daerah
TUJUAN PROGRAM/KEGIATAN/ PROGRAM/KEGIATAN SASARAN / PROGRAM /KEGIATAN / SATUAN 2023 2024 2025 2026 LOKASI
PERANGKAT DAERAH Tahun periode Renstra Penanggung
SUB KEGIATAN SUB KEGIATAN
Awal PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF Jawab
(2021) TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
2.18.01.1.03 Administrasi Barang Milik Daerah Persentase Ketercapaian Kegiatan Persen 100 100 11.000.000 100 11.000.000 100 11.000.000 100 11.000.000 100 11.000.000
pada Administrasi Barang Milik Daerah
Perangkat Daerah pada Perangkat Daerah

2.18.01.1.03.01 Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Jumlah Rencana Kebutuhan Barang Dokumen N/A 2 5.000.000 2 5.000.000 2 5.000.000 2 5.000.000 2 5.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Barang Milik Daerah SKPD Milik Daerah SKPD dan Kepegawaian
2.18.01.1.03.05 Rekonsiliasi dan Penyusunan Laporan Jumlah Laporan Rekonsiliasi dan Laporan N/A 1 3.000.000 1 3.000.000 1 3.000.000 1 3.000.000 1 3.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Barang Milik Daerah pada SKPD Penyusunan Laporan Barang Milik dan Kepegawaian
Daerah pada SKPD
2.18.01.1.03.06 Penatausahaan Barang Milik Daerah Jumlah Laporan Penatausahaan Barang Laporan N/A 1 3.000.000 1 3.000.000 1 3.000.000 1 3.000.000 1 3.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
pada SKPD Milik Daerah pada SKPD dan Kepegawaian

2.18.01.1.05 Administrasi Kepegawaian Perangkat Persentase ketercapaian Kegiatan Persen 100 100 49.000.000 100 99.000.000 100 49.000.000 100 99.000.000 100 99.000.000
Daerah Administrasi Kepegawaian perangkat
daerah
2.18.01.1.05.02 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Jumlah Paket Pakaian Dinas Beserta Paket N/A N/A 0 1 50.000.000 N/A 0 1 50.000.000 1 50.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Atribut Atribut Kelengkapan dan Kepegawaian
Kelengkapannya

2.18.01.1.05.03 Pendataan dan Pengolahan Jumlah Dokumen Pendataan dan Dokumen N/A 1 3.000.000 1 3.000.000 1 3.000.000 1 3.000.000 1 3.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Administrasi Kepegawaian Pengolahan Administrasi Kepegawaian dan Kepegawaian

2.18.01.1.05.04 Koordinasi dan Pelaksanaan Sistem Jumlah Dokumen Hasil Koordinasi dan Dokumen N/A 1 3.000.000 1 3.000.000 1 3.000.000 1 3.000.000 1 3.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Informasi Kepegawaian Pelaksanaaan Sistem Informasi dan Kepegawaian
Kepegawaian
2.18.01.1.05.05 Monitoring, Evaluasi, dan Penilaian Jumlah Dokumen Monitoring, Evaluasi, Dokumen N/A 2 3.000.000 2 3.000.000 2 3.000.000 2 3.000.000 2 3.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Kinerja Pegawai dan Penilaian Kinerja Pegawai dan Kepegawaian

2.18.01.1.05.09 Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Jumlah Pegawai Berdasarkan Tugas dan Orang 40 10 30.000.000 10 30.000.000 10 30.000.000 10 30.000.000 10 30.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Berdasarkan Tugas dan Fungsi Fungsi yang Mengikuti Pendidikan dan dan Kepegawaian
Pelatihan
2.18.01.1.05.10 Sosialisasi Peraturan Perundang- Jumlah Orang yang Mengikuti Orang N/A 30 10.000.000 30 10.000.000 30 10.000.000 30 10.000.000 30 10.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Undangan Sosialisasi Peraturan Perundang- dan Kepegawaian
Undangan

VI - 7
rrrrrrrr

Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan


Capaian Unit Kerja
KODE INDIKATOR KINERJA TUJUAN /
SASARAN DAERAH/SASARAN pada Kondisi Kinerja pada akhir Perangkat Daerah
TUJUAN PROGRAM/KEGIATAN/ PROGRAM/KEGIATAN SASARAN / PROGRAM /KEGIATAN / SATUAN 2023 2024 2025 2026 LOKASI
PERANGKAT DAERAH Tahun periode Renstra Penanggung
SUB KEGIATAN SUB KEGIATAN
Awal PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF Jawab
(2021) TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
2.18.01.1.06 Administrasi Umum Perangkat Persentase ketercapaian kegiatan Persen 100 100 166.376.000 100 199.670.000 100 199.670.000 100 199.670.000 100 199.670.000
Daerah Administrasi Umum perangkat
daerah
2.18.01.1.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi Jumlah Paket Komponen Instalasi Paket 1 1 12.660.000 1 12.660.000 1 12.660.000 1 12.660.000 1 12.660.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor dan Kepegawaian
yang
Disediakan
2.18.01.1.06.02 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Jumlah Paket Peralatan dan Paket 1 1 50.000.000 1 65.000.000 1 65.000.000 1 65.000.000 1 65.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Kantor Perlengkapan Kantor yang Disediakan dan Kepegawaian

2.18.01.1.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Jumlah Paket Peralatan Rumah Tangga Paket 1 1 20.000.000 1 20.000.000 1 20.000.000 1 20.000.000 1 20.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
yang Disediakan dan Kepegawaian

2.18.01.1.06.05 Penyediaan Barang Cetakan dan Jumlah Paket Barang Cetakan dan Paket 1 1 21.706.000 1 40.000.000 1 40.000.000 1 40.000.000 1 40.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Penggandaan Penggandaan yang Disediakan dan Kepegawaian

2.18.01.1.06.09 Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Jumlah Laporan Penyelenggaraan Laporan 1 1 50.000.000 1 50.000.000 1 50.000.000 1 50.000.000 1 50.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Konsultasi SKPD Rapat dan Kepegawaian
Koordinasi dan Konsultasi SKPD
2.18.01.1.06.10 Penatausahaan Arsip Dinamis pada Jumlah Dokumen Penatausahaan Arsip Dokumen 1 1 7.010.000 1 7.010.000 1 7.010.000 1 7.010.000 1 7.010.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
SKPD Dinamis pada SKPD dan Kepegawaian
2.18.01.1.06.11 Dukungan Pelaksanaan Sistem Jumlah Dokumen Dukungan Dokumen N/A 1 5.000.000 1 5.000.000 1 5.000.000 1 5.000.000 1 5.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Pemerintahan Berbasis Elektronik pada Pelaksanaan Sistem Pemerintahan dan Kepegawaian
SKPD Berbasis Elektronik pada SKPD

2.18.01.1.07 Pengadaan Barang Milik Daerah Persentase ketercapaian kegiatan Persen 100 100 225.000.000 100 225.000.000 100 225.000.000 100 225.000.000 100 225.000.000
Penunjang Urusan Pemerintah Pengadaan Barang Milik Daerah
Daerah

2.18.01.1.07.06 Pengadaan Peralatan dan Mesin Lainnya Jumlah Unit Peralatan dan Mesin Unit 2 1 75.000.000 1 75.000.000 1 75.000.000 1 75.000.000 1 75.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Lainnya yang Disediakan dan Kepegawaian

2.18.01.1.07.10 Pengadaan Sarana dan Prasarana Jumlah Unit Sarana dan Prasarana Unit N/A 1 75.000.000 1 75.000.000 1 75.000.000 1 75.000.000 1 75.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya dan Kepegawaian
yang Disediakan

2.18.01.1.07.11 Pengadaan Sarana dan Prasarana Jumlah Unit Sarana dan Prasarana Unit N/A 1 75.000.000 1 75.000.000 1 75.000.000 1 75.000.000 1 75.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Pendukung Gedung Kantor atau Pendukung Gedung Kantor atau dan Kepegawaian
Bangunan Lainnya Bangunan Lainnya yang Disediakan

VI - 8
rrrrrrrr

Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan


Capaian Unit Kerja
KODE INDIKATOR KINERJA TUJUAN /
SASARAN DAERAH/SASARAN pada Kondisi Kinerja pada akhir Perangkat Daerah
TUJUAN PROGRAM/KEGIATAN/ PROGRAM/KEGIATAN SASARAN / PROGRAM /KEGIATAN / SATUAN 2023 2024 2025 2026 LOKASI
PERANGKAT DAERAH Tahun periode Renstra Penanggung
SUB KEGIATAN SUB KEGIATAN
Awal PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF PAGU INDIKATIF Jawab
(2021) TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
2.18.01.1.08 Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Persentase Ketercapaian Kegiatan Persen 100 100 1.100.000.000 100 1.137.925.000 100 1.165.204.000 100 1.248.848.000 100 1.248.848.000
Pemerintahan Daerah Penyediaan Jasa Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
2.18.01.1.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Jumlah Laporan Penyediaan Jasa Laporan 12 12 200.000.000 12 200.000.000 12 200.000.000 12 200.000.000 12 200.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Daya Air dan Listrik KomunikasiSumber Daya Air dan Listrik dan Kepegawaian
yang Disediakan
2.18.01.1.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Jumlah Laporan Penyediaan Jasa Laporan 12 12 900.000.000 12 937.925.000 12 965.204.000 12 1.048.848.000 12 1.048.848.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Kantor Pelayanan Umum Kantor yang dan Kepegawaian
Disediakan

2.18.01.1.09 Pemeliharaan Barang Milik Daerah Persentase Ketercapaian Kegiatan Persen 100 100 445.000.000 100 445.000.000 100 581.000.000 100 595.000.000 100 595.000.000
Penunjang Urusan Pemerintahan Pemeliharaan Barang Milik Daerah
Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah
2.18.01.1.09.01 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Jumlah Kendaraan Perorangan Dinas Unit 15 15 150.000.000 15 150.000.000 15 150.000.000 15 150.000.000 15 150.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Pemeliharaan dan Pajak Kendaraan atau Kendaraan Dinas Jabatan yang dan Kepegawaian
Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas Dipelihara dan Dibayarkan Pajaknya
Jabatan
2.18.01.1.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Jumlah Kendaraan Dinas Operasional Unit 5 5 150.000.000 5 150.000.000 5 200.000.000 5 200.000.000 5 200.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Pemeliharaan, Pajak dan Perizinan atau Lapangan yang Dipelihara dan dan Kepegawaian
Kendaraan Dinas Operasional atau Dibayarkan Pajak dan Perizinannya
Lapangan
2.18.01.1.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Jumlah Peralatan dan Mesin Lainnya Unit 111 111 75.000.000 111 75.000.000 111 100.000.000 111 100.000.000 111 100.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Lainnya yang Dipelihara dan Kepegawaian
2.18.01.1.09.09 Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Jumlah Sarana dan Prasarana Gedung Unit 1 1 70.000.000 1 70.000.000 1 131.000.000 1 145.000.000 1 145.000.000 Sub Bagian Umum Kota Serang
Kantor dan Bangunan Lainnya Kantor atau Bangunan Lainnya yang dan Kepegawaian
Dipelihara/ Direhabilitasi

JUMLAH TOTAL 33.171.348.000 25.382.798.000 25.387.850.000 27.766.979.000 27.766.979.000

VI - 9
rrrrrrrr

BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Dalam rangka mendukung visi dan misi Pemerintah Provinsi


Banten sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah
Provinsi Banten Tahun 2023 – 2026, Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten telah menetapkan
indikator utama kinerja perangkat daerah tahun 2023 – 2026 .
Penetapan Indikator Kinerja Utama Dinas PMPTSP Provinsi Banten
ini, diharapkan dapat mendorong pencapaian misi ke-Dua Provinsi
Banten Tahun 2023 – 2026 yaitu “Mewujudkan Perekonomian yang
Maju dan Berdaya Saing secara Merata dan Berkeadilan” dan pada
misi ke-Empat yaitu ”Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan
yang Baik, Bersih, dan Berwibawa”.

Berkenaan dengan hal tersebut dalam rangka meningkatkan


investasi di Banten, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Banten telah menetapkan tiga indikator kinerja
utama tahun 2023 – 2026, yaitu :

1. Capaian realisasi penanaman modal (PMDN + PMA);


2. Indeks Kepuasan Pelayanan Perijinan;
3. Capaian SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
Perangkat Daerah.

Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan


dan Sasaran RPJMD sebagaimana pada tabel 7.1. Sedangkan untuk
indikator kinerja sasaran program dituangkan sebagaimana tabel 7.2.

VII - 1
rrrrrrrr

Tabel 7.1.
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPD (Indikator Kinerja Utama)

KONDISI
KONDISI
KINERJA PADA
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN KINERJA
No INDIKATOR KINERJA SATUAN AWAL PERIODE
PADA AKHIR
RPD
PERIODE RPD
2021 2023 2024 2025 2026
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Capaian realisasi
Triliyun
penanaman modal 57,96 60 62 64 65 65
Rupiah
(PMDN + PMA)
2. Indeks Kepuasan
Poin 89,4 86,22 86,47 86,72 86,97 86,97
Pelayanan Perijinan
Capaian SAKIP (Sistem
Akuntabilitas Kinerja
3. Nilai 65,15 70-80 70-80 70-80 70-80 70-80
Instansi Pemerintah)
Perangkat Daerah.

VII - 2
rrrrrrrr

Tabel 7.2.
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPD
(Indikator Kinerja Outcome)

KONDISI KONDISI
KINERJA KINERJA
TARGET CAPAIAN SETIAP
PADA AWAL PADA
No INDIKATOR KINERJA PROGRAM SATUAN TAHUN
PERIODE AKHIR
RPD PERIODE
2021 2023 2024 2025 2026 RPD
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Program Pengembangan Iklim Penanaman Modal
1.1. Persentase kegiatan usaha yang mendapatkan Fasilitas/Insentif
Persen N/A 25 50 75 100 100
Bidang Penanaman Modal
1.2. Persentase Perencanaan Investasi Sektor Unggulan yang
Persen N/A 45,45 90,91 95,45 100 100
ditindaklanjuti

2. Program Promosi Penanaman Modal


2.1. Presentese Minat Pelaku Usaha Penanaman Modal Persen N/A 25 50 75 100 100

3. Program Pengelolaan Data Dan Sistem Informasi Penanaman


Modal
3.1. Persentase Pemanfaatan Data dan Sistem Informasi Penanaman
Persen N/A 25 50 75 100 100
Modal

4. Program Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal


4.1. Persentase Pelaku Usaha yang Melaporkan Realisasi Penanaman
Persen N/A 25 50 75 100 100
Modal
VII - 3
rrrrrrrr

5. Program Pelayanan Penanaman Modal


5.1. Tingkat Penyelesaian Perizinan dan Non Perizinan sesuai dengan
Persen 80 85 90 95 100 100
NSPK

6. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi


6.1. Persentase Ketercapaian dari Seluruh Kegiatan pada Program
Persen N/A 100 100 100 100 100
Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi

VII - 4
rrrrrrrr

BAB VIII
PENUTUP

Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu


Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Tahun 2023-2026 yang telah
tersusun ini mengacu kepada Rencana Pembangunan Daerah (RPD)
Provinsi Banten Tahun 2023-2026, diharapkan dapat menjadi
pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
pada setiap tahunnya dan dalam melaksanakan pembangunan
daerah sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
Meskipun demikian, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menyadari masih terdapat
kekurangan dari apa yang disajikan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan masukan dan saran yang dapat menyempurnakan
Renstra ini, agar tercapainya tujuan “BANTEN MANDIRI, MAJU,
SEJAHTERA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA”.

VIII - 1

Anda mungkin juga menyukai