Anda di halaman 1dari 95

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I 1.PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG.............................................................................................
1.2. LANDASAN HUKUM...........................................................................................
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN.......................................................................................
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN...................................................................................
BAB II 2.GAMBARAN PELAYANAN DINAS
2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS BANGUNAN DAN
PENATAAN RUANG............................................................................................
2.2. SUMBER DAYA DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG.....................................
1.2.1. Sumber Daya Manusia Dinas Bangunan dan Penataan Ruang...........
1.2.2. Sarana dan Prasarana.........................................................................
2.3. KINERJA PELAYANAN DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG.............................
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS BANGUNAN
DAN PENATAAN RUANG....................................................................................
1.4.1. Tantangan.............................................................................................
1.4.2. Peluang.................................................................................................
BAB III 3.PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI..........................
3.2. TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA
DAERAH TERPILIH..........................................................................................
3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA SKPD PROVINSI BANTEN.........................
3.3.1. Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat...................................................................................................
3.3.2. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementrian
Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
(ATR/BPN).............................................................................................
3.3.3. Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Banten.....................................................................................
3.3.4. Rencana Strategis Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Provinsi Banten................................................................
3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DAN KAJIAN LINGKUNGAN
HIDUP STRATEGIS (KLHS)...............................................................................
3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS........................................................................
BAB IV 4.TUJUAN DAN SASARAN
4.1. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN
RUANG KOTA TANGERANG SELATAN..................................................................

i
BAB V 5.STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. STRATEGI DAN KEBIJAKAN...............................................................................
BAB VI 6.RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
6.1. FOKUS PEMBANGUNAN KEPALA DAERAH............................................................
6.2. PEMENUHAN CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL..........................................
6.3. PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG......................
BAB VII 7.KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII 8.PENUTUP

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Inventaris Sarana Prasarana DBPR Kota Tangerang Selatan


Tabel 2.2. Inventaris Kendaraan Bermotor DBPR Kota Tangerang Selatan
Tabel 2.3. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Bangunan dan Penataan
Ruang Kota Tangerang Selatan
Tabel 2.4. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan
Tabel 3.1. Persentase Penduduk Berakses Air Minum
Tabel 3.2. Persentase Penduduk Terlayani Sistem Air Limbah
Tabel 3.3. Pemetaan Permasalahan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Bangunan dan Penataan Ruang
Tabel 3.4. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang
Tabel 3.5. Tujuan, Sasaran, Indikator Renstra Kementrian PUPR 2020-2024
Tabel 3.6. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Renstra Ditjen Tata Ruang
Kementrian ATR/BPN
Tabel 3.7. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Renstra DPUPR Provinsi Banten
2017-2022
Tabel 3.8. Faktor Penghambat dan Pendorong
Tabel 3.9. Identifikasi Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan
Berdasarkan Telaahan RTRW
Tabel 3.10. Identifikasi Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan
Berdasarkan Telaahan KLHS RPJMD 2021-2026
Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Bangunan
dan Penataan Ruang
Tabel 5.1. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Tabel 6.1. Target Fokus Pembangunan Kepala Daerah 2022-2026
Tabel 6.1. Target Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal pada Urusan
Pekerjaan Umum 2022-2026
Tabel 6.1. Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan Tahun 2021-2026
Tabel 7.1. Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Proses Penyusunan Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
Kota Tangerang Selatan 2021-2026
Gambar 1.2. Hubungan Antar Dokumen
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota
Tangerang Selatan
Gambar 2.2. Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Gambar 2.3. Distribusi Pegawai

ii
BAB I
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang – Undang
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, setiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) harus memiliki Rencana Strategi Perangkat Daerah
(Renstra PD) yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
disusun untuk mewujudkan capaian visi dan misi daerah serta tujuan setiap
organisasi Pemerintahan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan.
Rencana Strategis Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota
Tangerang Selatan 2021-2026 merupakan penjabaran dari Rencana Program
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Selatan Tahun 2021-
2026. Dokumen RPJMD Kota Tangerang Selatan 2021-2026 keberadaannya
merupakan amanah yang harus diikuti sebagaimana diamanatkan dalam
Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 yang secara terintergratif terpadu
dengan dokumen perencanaan yang lain dari tingkat pusat sampai tingkat
daerah sehingga terjadinya sinkronisasi berbagai program pembangunan
yang saling mendukung.
Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016, tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan, dan
Peraturan Walikota Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Uraian Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang
Selatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan
Pemerintahan Daerah bidang Penataan Ruang dan sub urusan Bangunan
Gedung.
Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan
Tahun 2021-2026 disusun berdasarkan RPJMD Kota Tangerang Selatan
2021-2026 melalui beberapa tahapan proses penyusunan Renstra yang
mengacu kepada ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 sebagai berikut:

1
1. Persiapan penyusunan Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
Kota Tangerang Selatan;
2. Penyusunan rancangan awal Renstra Dinas Bangunan dan Penataan
Ruang Kota Tangerang Selatan;
3. Penyusunan rancangan Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
Kota Tangerang Selatan;
4. Perumusan rancangan akhir; dan
5. Penetapan Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang
Selatan.
Adapun bagan alir dari tahapan penyusunan Renstra Dinas Bangunan
dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan tersebut dapat dilihat pada
Gambar berikut:

Gambar 1.1. Proses Penyusunan Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota
Tangerang Selatan 2021-2026

Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan


Tahun 2021-2026 merupakan kelanjutan dari rencana strategis yang telah
dicapai dalam kurun waktu 2016-2021. Untuk mewujudkan suatu dokumen
perencanaan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem perencanaan
pembangunan daerah, maka Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
Kota Tangerang Selatan Tahun 2021-2026 disesuaikan dan berpedoman
pada RPJPD Tahun 2005-2025, dan RPJMD Tahun 2021–2026. Keterkaitan
antar dokumen perencanaan dalam sistem perencanaan pembangunan dapat
dilihat dalam bagan sebagai berikut.

2
Gambar 1.2. Hubungan Antar Dokumen

Bagan di atas menunjukkan alur penyusunan Renstra Dinas


Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan yang berpedoman
pada RPJMD Kota Tangerang Selatan dan kemudian menjadi pedoman
penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
Kota Tangerang Selatan. Dengan demikian dokumen Renstra merupakan
penjabaran RPJMD terkait dengan program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang
Selatan dalam mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran Walikota dan Wakil
Walikota terpilih. Sementara penetapan kebijakan baru terkait dengan
dinamika pembangunan yang belum diakomodasi dalam Renstra dapat
dimutakhirkan dalam dokumen Rencana Kerja (Renja).
Dengan disusunnya Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
Kota Tangerang Selatan 2021-2026 maka Dinas Bangunan dan Penataan
Ruang Kota Tangerang Selatan diharapkan mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya untuk meningkatkan kualitas kebijakan perencanaan
pembangunan daerah, pengendalian, dan evaluasi kinerja. Keberhasilan
peningkatan tersebut adalah untuk mewujudkan tercapainya sasaran
pembangunan daerah (RPJMD) dan renstra perangkat daerah.

3
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan Tahun 2021– 2026
adalah:
1. Undang-undang No. 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-UndangNomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
5. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota
Tangerang Selatan di Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 4935);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antar Pemerintah Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan
dan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Tangerang Selatan;
10. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 01 Tahun 2012
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kota Tangerang Selatan Tahun 2005 - 2025;

4
11. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 9 Tahun 2019
Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tangerang
Selatan Tahun 2011 – 2031;
12. Peraturan Walikota Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan.
13. ..

1.3. Maksud dan Tujuan


Maksud Penyusunan Renstra, yaitu untuk menetapkan kondisi akhir
Urusan Pemerintahan bidang Penataan Ruang dan sub urusan Bangunan
Gedung yang ingin dicapai di akhir periode Renstra serta menetapkan
tahapan-tahapan yang akan ditempuh untuk mencapai kondisi akhir
tersebut.
Tujuan Penyusunan Renstra, yaitu:
a. Menyelesaikan permasalahan/isu strategis Urusan Pemerintahan
bidang Penataan Ruang dan sub urusan Bangunan Gedung;
b. Menjadi pedoman bagi Dinas Bangunan dan Penataan Ruang dalam
menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing sampai
pada periode Tahun 2021-2026;
c. Menjadi pedoman untuk penilaian kinerja Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Tahun
2021-2026 terdiri dari 8 (delapan) bab, yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud
dan Tujuan, serta Sistematika Penulisan Renstra;
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN
RUANG
Menjelaskan tentang (i) Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
(ii) Sumber Daya (iii) Kinerja Pelayanan Dinas Bangunan dan

5
Penataan Ruang (iv) Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang;

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS BERDASARKAN


TUGAS DAN FUNGSI
Membahas tentang (i) Identifikasi Permasalahan Berdasarkan
Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Bangunan dan Penataan
Ruang (ii) Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih (iii) Telaahan Renstra dinas
Provinsi Banten (iv) Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (v) Penentuan Isu-isu
Strategis;
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN.
Menjelaskan tentang (i) Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Dinas Bangunan dan Penataan Ruang;
BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN.
Menjelaskan tentang (i) Strategi dan Kebijakan Dinas Bangunan
dan Penataan Ruang;
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN.
Memuat tentang rencana program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun periode Renstra 2021-
2026;
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Memuat indikator kinerja yang harus dicapai oleh Dinas
Bangunan dan Penataan Ruang selama 5 tahun periode Renstra
2021-2026;
BAB VIII PENUTUP

6
BAB II
2. GAMBARAN PELAYANAN DINAS

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Bangunan dan


Penataan Ruang
Tugas dan fungsi serta susunan organisasi Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016,
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Tangerang
Selatan, dan Peraturan Walikota Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan.
Dinas Bangunan dan Penataan Ruang merupakan unsur pelaksana
Urusan Pemerintahan Daerah bidang Penataan Ruang dan sub urusan
Bangunan Gedung. Dinas Bangunan dan Penataan Ruang mempunyai tugas
membantu wali kota melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada
Pemerintah Daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud, Dinas Bangunan dan Penataan Ruang menyelenggarakan
kewenangan:
a) Pengelolaan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
dan sistem air limbah domestik;
b) Penyelenggaraan bangunan gedung, termasuk pemberian izin
mendirikan bangunan (IMB) dan sertifikat laik fungsi bangunan
gedung;
c) Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungannya;
d) Penyelenggaraan penataan ruang.
Susunan Organisasi Dinas Bangunan dan Penataan Ruang, terdiri
dari:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, membawahi:
a. Sub Bagian Perencanaan;
b. Sub Bagian Keuangan;

7
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Bangunan Non Perkantoran, membawahi:
a. Seksi Perencanaan Gedung non Perkantoran;
b. Seksi Pembangunan Gedung non Perkantoran;
c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan non
Perkantoran.
4. Bidang Bangunan Perkantoran, membawahi:
a. Seksi Perencanaan Gedung Perkantoran;
b. Seksi Pembangunan Gedung Perkantoran;
c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Gedung Perkantoran.
5. Bidang Sanitasi, Air Minum dan Penataan Bangunan, membawahi:
a. Seksi Sanitasi Lingkungan;
b. Seksi Air Minum;
c. Seksi Penataan Bangunan.
6. Bidang Tata Ruang, membawahi:
a. Seksi Perencanaan Tata Ruang;
b. Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
c. Seksi Pengaturan dan Pembinaan.
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
Tugas dan fungsi masing-masing jabatan dalam struktur organisasi
Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan adalah
sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas bertugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di
bidang urusan Penataan Ruang dan sub urusan Bangunan Gedung. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis
bidang pembangunan dan pemeliharaan gedung perkantoran dan non
perkantoran, pengawasan dan pengendalianbangunan, dan bidang
tata ruang;

8
b. Perumusan, penetapan, pelaksanaan program dan anggaran
pembangunan dan pembangunan dan pemeliharaan gedung
perkantoran dan non perkantoran, pengawasan dan pengendalian
bangunan, dan bidang tata ruang;
c. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan
tugas bidang pembangunan dan pemeliharaan gedung perkantoran
dan non perkantoran, pengawasan dan pengendalian bangunan, dan
bidang tata ruang;
d. Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian, Pemantauan pelaksanaan
tugas di lingkup Dinas;
e. Pengoordinasian pelaksanaan bidang pembangunan dan pemeliharaan
gedung perkantoran dan non perkantoran, pengawasan dan
pengendalian bangunan, dan bidang tata ruang;
f. Pelaksanaan pembangunan bangunan non perkantoran;
g. Pelaksanaan pembangunan bangunan gedung perkantoran;
h. Pelaksanaan pembangunan, pengawasan dan sistem penyediaan
sanitasi lingkungan dan air minum;
i. Pelaksanaan pelayanan penyediaan sanitasi lingkungan dan air
minum;
j. Penerbitan dokumen sertifikat laik fungsi dan rekomendasi teknis
bangunan gedung;
k. Penetapan penerbitan surat keterangan rencana kota yang mengatur
tentang penggunaan lahan, intensitas ruang (koefisien dasar
bangunan, koefisien lantai bangunan, ketinggian bangunan) dan
ketentuan lainnya;
l. Penetapan penerbitan rekomendasi teknis konstruksi bangunan
reklame dan menara;
m. Pengoordinasian dan pengendalian pemanfaatan ruang;
n. Pengoordinasian perangkat insentif dan disinsentif serta pelaksanaan
pemberian insentif dan disinsentif dalam penataan ruang;
o. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi lingkup Dinas;
p. Pelaksanaan penataan ruang; dan
q. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsi.

9
2. Sekretaris Dinas
Sekretaris Dinas memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam
memberikan pelayanan administratif dan teknis yang meliputi urusan
perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian serta mengoordinasikan
administrasi urusan Penataan Ruang dan sub urusan Bangunan Gedung.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretaris Dinas menyelenggarakan
fungsi:
a. Pengoordinasian bahan penyusunan perumusan, pelaksanaan
kebijakan strategis dan teknis norma, standar, prosedur dan kriteria
dilingkup sekretariat dan dinas;
b. Pengoordinasian penyusunan, perumusan dokumen perencanaan
program dan anggaran dilingkup Dinas;
c. Pelaksanaan penyusunan, perumusan dan analisa dokumen
perencanaan program dan anggaran dilingkup sekretariat;
d. Pengoordinasian pelaksanaan penelitian/asistensi/pembahasan
program, kegiatan dan anggaran dengan unit kerja internal/
kementerian/lembaga/instansi terkait;
e. Pengoordinasian penyusunan, perumusan dokumen pelaporan
kinerja, program dan kegiatan serta pertanggung jawaban pemerintah
lingkup sekretariat dan dinas;
f. Pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen hasil monitoring
dan evaluasi bulanan, triwulan, semester dan tahunan;
g. Pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen pelaporan
monitoring dan evaluasi bulanan, triwulan, semester dan tahunan;
h. Pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen pelaporan
capaian program standar pelayanan minimal urusan pekerjaan umum
dan penataan ruang yang dilaksanakan oleh dinas;
i. Pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen pelaporan
penatausahaan keuangan bulanan, triwulanan, semester dan tahunan
dinas;

10
j. Pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen catatan atas
laporan keuangan dinas;
k. Pengoordinasian kesejahteraan pegawai, hukuman disiplin pegawai,
permasalahan yang dihadapi pegawai yang berdampak pada kinerja
pegawai dengan unit kerja/lembaga/instansi terkait;
l. Pengoordinasian penyusunan dan analisa kebutuhan pegawai/
pengadaan barang/pemeliharaan aset dinas/perjalanan
dinas/penyelenggaraan rapat dinas;
m. Pengoordinasian penyusunan analisa jabatan, analisa beban kerja,
evaluasi jabatan dan standar komptensi jabatan dilingkup dinas;
n. Pengoordinasian hasil evaluasi survey kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan pada lingkup dinas;
o. Pelaksanaan sekretariat PPID pembantu pada dinas;
p. Pengoordinasian penyediaan data informasi dan dokumentasi terkait
PPID;
q. Pengoordinasian pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas staf dilingkup dinas;
r. Pelaksanaan penyusunan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas
dilingkup tugas subbagian perencanaan, keuangan serta umum dan
kepegawaian;
s. Pengoordinasian dan penyampaian hasil pelaporan dan evaluasi
pelaksanaan tugas dilingkup dinas kepada kepala dinas;
t. pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsi.
Sekretaris Dinas membawahi Kepala Sub Bagian Perencanaan, Sub
Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dengan tugas
diuraikan sebagai berikut:
a. Kepala Sub Bagian Perencanaan memiliki tugas:
1) Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan teknis
norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup urusan
perencanaan meliputi program, evaluasi dan pelaporan di
lingkup Dinas;
2) Memfasilitasi rapat koordinasi penyusunan dan perumusan
dokumen Rencana Program Jangka Menengah Daerah,
Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan lingkup Dinas;

11
3) Menghimpun / menyusun / menganalisa / merumuskan /
dokumen perencanaan program dan kegiatan serta anggaran
meliputi Daftar Rencana Program Kegiatan, Rencana Kerja
Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dan Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah di lingkup Subbagian
Perencanaan dan Dinas;
4) Mengkoordinir penelitian/asistensi/pembahasan program,
kegiatan dan anggaran meliputi penyusunan Rencana
Kegiatan Anggaran, Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
5) Memfasilitasi rapat koordinasi penyusunan dan perumusan
dokumen Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja atau
Penetapan Kinerja, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Laporan
Keterangan dan Pertanggungjawaban di lingkup Dinas;
6) Menghimpun / menyusun / menganalisa / merumuskan /
dokumen Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja atau
Penetapan Kinerja Laporan dan melakukan evaluasi Instansi
Pemerintah, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
dan Laporan Keterangan dan Pertanggungjawaban di lingkup
Dinas;
7) Menyiapkan bahan dan dokumen pendukung pelaksanaan
program dan kegiatan di lingkup Subbagian Perencanaan;
8) Memfasilitasi rapat koordinasi penyusunan dan perumusan
dokumen pelaporan hasil monitoring dan evaluasi bulanan,
triwulanan, semesteran dan tahunan di lingkup Dinas;
9) Menghimpun / menyusun / menganalisa / merumuskan /
dokumen pelaporan hasil monitoring dan evaluasi bulanan,
triwulanan, semester dan tahunan di lingkup subbagian
perencanaan dan Dinas;
10) Menghimpun data dan dokumentasi serta informasi publik;
11) Menghimpun/menyusun/menganalisa/merumuskan/
dokumen standar pelayanan minimal urusan Bangunan dan
Penataan Ruang;

12
12) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Subbagian
Perencanaan;
13) Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di
lingkup Subbagian Perencanaan;
14) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan
tugas pegawai pada Subbagian Perencanaan; dan
15) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
b. Kepala Sub Bagian Keuangan memiliki tugas:
1) Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan teknis
norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup urusan
keuangan di lingkup Dinas;
2) Menyiapkan bahan penyusunan dokumen perencanaan
program, kegiatan dan anggaran pada Subbagian Keuangan;
3) Menyiapkan dokumen pendukung pelaksanaan program,
kegiatan dan anggaran pada Subbagian Keuangan;
4) Menyiapkan jadwal rencana pelaksanaan pengajuan
kebutuhan dana untuk pelaksanaan kegiatan di lingkup
Subbagian Keuangan dan Dinas;
5) Menyelenggarakan penatausahaan keuangan di lingkup Dinas;
6) Menyelenggarakan pembinaan administrasi keuangan di
lingkup Subbagian Keuangan dan Dinas;
7) Menghimpun / menyusun / menganalisa / merumuskan /
dokumen pelaporan keuangan bulanan, triwulanan, semester
dan tahunan di lingkup Dinas;
8) Menghimpun/menyusun/menganalisa/merumuskan/
dokumen Catatan Atas Laporan Keuangan di lingkup Dinas;
9) Mengoordinasikan Laporan Keuangan dan Catatan Atas
Laporan Keuangan kepada Unit Kerja/Perangkat Daerah
terkait;
10) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Sub Bagian
Keuangan;

13
11) Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di
lingkup Sub Bagian Keuangan;
12) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas
pegawai pada Subbagian Keuangan; dan
13) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

c. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian memiliki tugas:


1) Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan teknis
norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup urusan
umum dan kepegawaian di lingkup Dinas;
2) Menyiapkan bahan penyusunan dokumen perencanaan
program, kegiatan dan anggaran pada subbagian umum dan
kepegawaian;
3) Menyiapkan dokumen pendukung pelaksanaan program,
kegiatan dan anggaran pada subbagian umum dan
kepegawaian;
4) Menyelenggarakan layanan administrasi ketatausahaan di
lingkup Dinas;
5) Menyelenggarakan layanan administrasi kepegawaian di
lingkup Dinas;
6) Menyelenggarakan layanan kerumahtanggaan di lingkup
Dinas;
7) Menyelenggarakan pengelolaan barang milik daerah di lingkup
Dinas;
8) Menyelenggarakan pengadaan dan pencatatan kebutuhan
perlengkapan kantor barang pakai habis di lingkup Dinas;
9) Melaksanakan kehumasan dan informasi publik;
10) Melaksanakan peningkatan kemampuan dan kapasitas
pegawai;
11) Melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan kearsipan
lingkup dinas;
12) Melaksanakan pelayanan dan pengelolaan perjalanan dinas;

14
13) Memfasilitasi penyusunan analisa jabatan, analisa beban
kerja, evaluasi jabatan dan standar kompetensi jabatan di
lingkup dinas;
14) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Subbagian
Umum dan Kepegawaian;
15) Menyelenggarakan survey kepuasan masyarakat terhadap
jenis pelayanan yang dilaksanakan Dinas;
16) Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di
lingkup Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
17) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas
pegawai pada Subbagian Umum Dan Kepegawaian; dan
18) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

3. Kepala Bidang Bangunan Non Perkantoran


Kepala Bidang Bangunan Non Perkantoran memiliki tugas membantu
Kepala Dinas dalam menyelenggarakan Bidang Pembangunan Bangunan Non
Perkantoran. Kepala Bidang Bangunan Non Perkantoran dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, menyelenggarakan fungsi:
a. Pengoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan
teknis pedoman norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup
bidang Bangunan Non Perkantoran;
b. Perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran di
lingkup bidang Bangunan Non Perkantoran;
c. Pengoordinasian pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan urusan Bangunan Non Perkantoran;
d. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan
tugas di lingkup bidang Bangunan Non Perkantoran;
e. Pengoordinasian pelaksanaan tugas pegawai di lingkup bidang;
Bangunan Non Perkantoran;
f. Pengoordinasian menyusun dokumen harga satuan barang dan
jasa;

15
g. Pengoordinasian penyusunan perencanaan, pengkajian, evaluasi
dan pelaporan bangunan dan sarana prasarana bangunan non
perkantoran;
h. Pengoordinasian pembinaan/bimbingan
teknis/sosialisasi/workshop/ seminar di lingkup Bidang Bangunan
Non Perkantoran;
i. Pengoordinasian perencanaan bangunan dan sarana prasarana
bangunan non perkantoran dengan Perangkat Daerah dan instansi
terkait;
j. Pengoordinasian penerbitan rekomendasi teknis konstruksi
bangunan reklame dan menara;
k. Pengoordinasian penyusunan standar dan pelaksanaan penelitian
serta pengujian teknis pembangunan fisik bangunan non
perkantoran;
l. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup
bidang Bangunan Non Perkantoran; dan
m. Pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.
Kepala Bidang Pembangunan Bangunan Non Perkantoran membawahi 3
Kepala Seksi sebagai berikut:
a. Kepala Seksi Perencanaan Gedung non Perkantoran yang memiliki
tugas:
1) Menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis
dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria
pada Seksi Perencanaan Gedung Non Perkantoran;
2) Menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan
anggaran dilingkup seksi Perencanaan Gedung Non
Perkantoran;
3) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan urusan Perencanaan Gedung Non
Perkantoran;
4) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi
Perencanaan Gedung Non Perkantoran;
5) Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pada seksi
perencanaan gedung non perkantoran;

16
6) Menyusun dokumen harga satuan barang dan jasa;
7) Menyusun perencanaan bangunan dan sarana prasarana
gedung non perkantoran;
8) Menyiapkan bahan koordinasi perencanaan bangunan dan
sarana prasarana gedung non perkantoran dengan dinas dan
instansi terkait;
9) Melaksanakan pembinaan/bimbingan
teknis/sosialisasi/workshop/ seminar di seksi Perencanaan
Gedung Non Perkantoran;
10) Melaksanakan penerbitan rekomendasi teknis konstruksi
bangunan reklame dan menara;
11) Menyusun kajian dan studi kelayakan perencanaan gedung
non perkantoran;
12) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan terhadap hasil-hasil
perencanaan bangunan dan sarana prasarana gedung non
perkantoran;
13) Mengelola naskah dinas dan kearsipan di lingkup seksi
Perencanaan Gedung Non Perkantoran;
14) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan
tugas pegawai pada seksi Perencanaan Gedung Non
Perkantoran; dan
15) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
b. Kepala Seksi Pembangunan Gedung non Perkantoran yang memiliki
tugas:
1) Menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis
dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria
pada Seksi Pembangunan Gedung Non Perkantoran;
2) Menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan
anggaran dilingkup seksi Pembangunan Gedung Non
Perkantoran;
3) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan urusan Pembangunan Gedung
Non Perkantoran;

17
4) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi
Pembangunan Gedung Non Perkantoran;
5) Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pada seksi
Pembangunan Bangunan Non Perkantoran;
6) Melaksanakan pembangunan, pemeliharaan/rehabilitasi
bangunan dan sarana prasarana bangunan non perkantoran;
7) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pembangunan,
pemeliharaan/rehabilitasi bangunan dan sarana prasarana
bangunan non perkantoran;
8) Menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi
pembangunan, pemeliharaan/rehabilitasi bangunan dan
sarana prasarana bangunan non perkantoran;
9) Mengelola naskah dinas dan kearsipan di lingkup Seksi
Perencanaan Bangunan Non Perkantoran;
10) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan
tugas pegawai pada Seksi Perencanaan Bangunan Non
Perkantoran; dan
11) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
c. Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan non
Perkantoran yang memiliki tugas:
1) Menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis
dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria
pada Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Non
Perkantoran;
2) Menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan
anggaran dilingkup Seksi Pengawasan dan Pengendalian
Bangunan Non Perkantoran;
3) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan urusan Pengawasan dan
Pengendalian Bangunan Non Perkantoran;
4) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi
Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Non Perkantoran;

18
5) Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pada Seksi
Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Non Perkantoran;
6) Menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang
berhubungan dengan urusan pengawasan dan pengendalian
bangunan non perkantoran;
7) Melaksanakan penertiban berupa pemanggilan, teguran,
pemberhentian dan penyegelan bangunan gedung
perkantoran pemerintah;
8) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
pembangunan bangunan-bangunan non perkantoran;
9) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
pemeliharaan/rehabilitasi bangunan non perkantoran;
10) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan non
perkantoran;
11) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
bangunan non perkantoran;
12) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
pemanfaatan bangunan non perkantoran;
13) Melaksanakan program penelitian dan pengujian teknis
pembangunan fisik bangunan non perkantoran;
14) Menyusunan standarisasi penelitian dan pengujian teknis
bangunan gedung bangunan non perkantoran;
15) Mengelola naskah dinas dan kearsipan di lingkup Seksi
Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Non Perkantoran;
16) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan
tugas pegawai pada Seksi Pengawasan dan Pengendalian
Bangunan Non Perkantoran; dan
17) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
4. Kepala Bidang Bangunan Perkantoran
Kepala Bidang Bangunan Perkantoran memiliki tugas membantu
Kepala Dinas

19
dalam menyelenggarakan Pembangunan Gedung Perkantoran. Kepala
Bidang Bangunan Perkantoran dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, menyelenggarakan fungsi:
a. Pengoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan
teknis pedoman norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup
bidang Bangunan Perkantoran;
b. Perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran di
lingkup bidang Bangunan Perkantoran;
c. Pengoordinasian pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan
pelaksanaan urusan Bangunan Perkantoran;
d. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan
tugas di lingkup bidang Bangunan Perkantoran;
e. Pengoordinasian pelaksanaan tugas pegawai di lingkup Bidang
Bangunan Perkantoran;
f. Pengoordinasian menyusun dokumen harga satuan barang dan jasa;
g. Pengoordinasian penyusunan perencanaan, pengkajian, evaluasi dan
pelaporan bangunan dan sarana prasarana bangunan non
perkantoran;
h. Pengoordinasian pembinaan/bimbingan
teknis/sosialisasi/workshop/seminar di lingkup Bidang Bangunan
Perkantoran;
i. Pengoordinasian perencanaan bangunan dan sarana prasarana
bangunan non perkantoran dengan Perangkat Daerah dan instansi
terkait;
j. Pengoordinasian penyusunan standar dan pelaksanaan penelitian
serta pengujian teknis pembangunan fisik bangunan perkantoran;
k. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup
Bidang Bangunan Perkantoran; dan
l. Pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.
Kepala Bidang Bangunan Perkantoran membawahi 3 Kepala Seksi
sebagai berikut:
a. Kepala Seksi Perencanaan Gedung Perkantoran yang memiliki tugas:

20
1) Menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis
dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria
pada Seksi Perencanaan Gedung Perkantoran;
2) Menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan
anggaran dilingkup seksi Perencanaan Gedung Perkantoran;
3) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan urusan Perencanaan Gedung
Perkantoran;
4) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi
Perencanaan Gedung Perkantoran;
5) Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pada Seksi
Perencanaan Gedung Perkantoran;
6) Menyusun dokumen harga satuan barang dan jasa;
7) Menyusun perencanaan bangunan dan sarana prasarana
gedung perkantoran;
8) Menyiapkan bahan koordinasi perencanaan bangunan dan
sarana prasarana gedung perkantoran dengan Dinas dan
instansi terkait;
9) Melaksanakan pembinaan/bimbingan
teknis/sosialisasi/workshop/ seminar di Seksi Perencanaan
Gedung Perkantoran;
10) Menyusun kajian dan studi kelayakan perencanaan gedung
perkantoran;
11) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan terhadap hasil-hasil
perencanaan bangunan dan sarana prasarana gedung
perkantoran;
12) Mengelola naskah dinas dan kearsipan di lingkup Seksi
Perencanaan Gedung Perkantoran;
13) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan
tugas pegawai pada Seksi Perencanaan Gedung Perkantoran;
dan
14) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
b. Kepala Seksi Pembangunan Gedung Perkantoran yang memiliki tugas:

21
1) Menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis
dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria
pada Seksi Pembangunan Gedung Perkantoran;
2) Menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan
anggaran dilingkup seksi Pembangunan Gedung Perkantoran;
3) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan urusan Pembangunan Gedung
Perkantoran;
4) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi
Pembangunan Gedung Perkantoran;
5) Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pada Seksi
Pembangunan Bangunan Perkantoran;
6) Melaksanakan pembangunan, pemeliharaan/rehabilitasi
bangunan dan sarana prasarana bangunan perkantoran;
7) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pembangunan,
pemeliharaan/rehabilitasi bangunan dan sarana prasarana
bangunan perkantoran;
8) Menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi
pembangunan, pemeliharaan/rehabilitasi bangunan dan
sarana prasarana bangunan perkantoran;
9) Mengelola naskah dinas dan kearsipan di lingkup Seksi
Pembangunan Bangunan Perkantoran;
10) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan
tugas pegawai pada Seksi Perencanaan Bangunan
Perkantoran; dan
11) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
d. Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Gedung Perkantoran yang
memiliki tugas:
1) Menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis
dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria
pada Seksi Pengawasan dan Pengendalian Gedung
Perkantoran;

22
2) Menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan
anggaran dilingkup seksi Pengawasan dan Pengendalian
Gedung Perkantoran;
3) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan urusan Pengawasan dan
Pengendalian Gedung Perkantoran;
4) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi
Pengawasan dan Pengendalian Gedung Perkantoran;
5) Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pada Seksi
Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Non Perkantoran;
6) Menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang
berhubungan dengan urusan pengawasan dan pengendalian
bangunan non perkantoran;
7) Pelaksanakan penertiban berupa pemanggilan, teguran,
pemberhentian dan penyegelan bangunan gedung perkantoran
pemerintah;
8) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
pembangunan bangunan-bangunan non perkantoran;
9) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
pemeliharaan/rehabilitasi bangunan non perkantoran;
10) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan non
perkantoran;
11) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
bangunan non perkantoran;
12) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
pemanfaatan bangunan non perkantoran;
13) Melaksanakan program penelitian dan pengujian teknis
pembangunan fisik bangunan non perkantoran;
14) Menyusunan standarisasi penelitian dan pengujian teknis
bangunan gedung bangunan non perkantoran;
15) Mengelola naskah dinas dan kearsipan di lingkup Seksi
Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Non Perkantoran;

23
16) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan
tugas pegawai pada Seksi Pengawasan dan Pengendalian
Bangunan Non Perkantoran; dan
17) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
5. Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum dan Penataan Bangunan
Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum, dan Penataan Ruang memiliki
tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan Sanitasi
Lingkungan, Air Minum dan Penataan Bangunan. Kepala Bidang Sanitasi,
Air Minum, dan Penataan Ruang dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, menyelenggarakan fungsi:
a. Pengoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan
teknis pedoman norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup
Bidang Sanitasi Lingkungan, Air Minum dan Penataan Bangunan;
b. Perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran di
lingkup bidang Sanitasi Lingkungan, Air Minum dan Penataan
Bangunan;
c. Pengoordinasian pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan
pelaksanaan urusan Sanitasi Lingkungan, Air Minum dan Penataan
Bangunan;
d. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan
tugas di lingkup Bidang Sanitasi Lingkungan, Air Minum dan Penataan
Bangunan;
e. Pengoordinasian pelaksanaan tugas pegawai di lingkup Bidang Sanitasi
Lingkungan, Air Minum dan Penataan Bangunan;
f. Pelaksanaan pengelolaan urusan sanitasi lingkungan, air minum dan
penataan bangunan;
g. Pengoordinasian kajian terkait sanitasi lingkungan dan air minum;
h. Pengoordinasian pembangunan sistem penyediaan sanitasi lingkungan
dan air minum;
i. Pengoordinasian pengawasan pembangunan sistem penyediaan
sanitasi lingkungan dan air minum;
j. Pengoordinasian penyediaan pelayanan sanitasi lingkungan dan air
minum pada tahap tanggap bencana;

24
k. Pengoordinasian kerjasama sanitasi lingkungan dan air minum dengan
lembaga/instansi terkait;
l. Pengoordinasian fungsi sekretariat tim ahli bangunan gedung dan
sertifikat laik fungsi;
m. Pengoordinasian penerbitan dokumen sertifikat laik fungsi dan
rekomendasi teknis bangunan gedung;
n. Pengoordinasian penyusunanan rencana tata bangunan dan
lingkungan;
o. Pengoordinasian pembinaan/bimbingan teknis/sosialisasi/workshop/
seminar di lingkup Bidang Sanitasi Lingkungan, Air Minum dan
Penataan Bangunan;
p. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas di lingkup Bidang Sanitasi
Lingkungan, Air Minum dan Penataan Bangunan; dan
q. Pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.
Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum, dan Penataan Ruang membawahi
3 Kepala Seksi sebagai berikut:
a. Kepala Seksi Sanitasi Lingkungan yang memiliki tugas:
1) Menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis
dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria
pada Seksi Sanitasi Lingkungan;
2) Menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan
anggaran dilingkup seksi Sanitasi Lingkungan;
3) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan urusan Sanitasi Lingkungan;
4) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Sanitasi
Lingkungan;
5) Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pada Seksi
Sanitasi Lingkungan;
6) Menyusun data standar pelayanan minimal tentang sanitasi
lingkungan;
7) Menyusun kajian terkait sanitasi lingkungan;

25
8) Melaksanakan pembangunan sistem penyediaan sanitasi
lingkungan;
9) Melaksanakan pengawasan pembangunan sistem penyediaan
sanitasi lingkungan;
10) Melaksanakan bimbingan teknis/pelatihan pada kelompok
swadaya masyarakat pengelola sanitasi lingkungan;
11) Menyiapkan bahan koordinasi, fasilitasi, sosialisasi dan
pembinaan/pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
sanitasi lingkungan;
12) Melaksanakan penyediaan pelayanan sanitasi lingkungan
pada tahap tanggap bencana;
13) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan sanitasi lingkungan;
14) Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama sanitasi
lingkungan dengan lembaga/instansi terkait;
15) Mengelola naskah dinas dan kearsipan di lingkup Seksi
Sanitasi Lingkungan;
16) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan
tugas pegawai pada Seksi Sanitasi Lingkungan; dan
17) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
b. Kepala Seksi Air Minum yang memiliki tugas:
1) Menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis
dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria
pada Seksi Air Minum;
2) Menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan
anggaran dilingkup Seksi Air Minum;
3) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan urusan Air Minum;
4) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Air
Minum;
5) Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pada Seksi
Air Minum;

26
6) Melaksanakan penyusunan data standar pelayanan minimal
tentang air minum;
7) Melaksanakan penyusunan kajian terkait air minum;
8) Melaksanakan pembangunan sistem penyediaan air minum;
9) Melaksanakan bimbingan teknis/pelatihan pada kelompok
swadaya masyarakat pengelola air minum;
10) Menyiapkan bahan koordinasi, fasilitasi, sosialisasi dan
pembinaan/pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan air
minum;
11) Melaksanakan penyediaan pelayanan air minum pada
tahap tanggap bencana;
12) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan air minum;
13) Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama air minum
dengan lembaga/instansi terkait;
14) Mengelola naskah dinas dan kearsipan di lingkup Seksi Air
Minum;
15) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan
tugas pegawai pada Seksi Air Minum; dan
16) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
c. Kepala Seksi Penataan Bangunan yang memiliki tugas:
1) Menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis
dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria
pada Seksi Penataan Bangunan;
2) Menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan
anggaran dilingkup seksi Penataan Bangunan;
3) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan urusan Penataan Bangunan;
4) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Penataan
Bangunan;
5) Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pada Seksi
penataan Bangunan;

27
6) Melaksanakan fungsi sekretariat tim ahli bangunan gedung;
7) Menyiapkan bahan dan dokumen penerbitan sertifikat laik
fungsi;
8) Menyiapkan bahan dan dokumen penerbitan rekomendasi
teknis bangunan gedung;
9) Menyusun regulasi tentang penataan bangunan;
10) Menyusun dan mengelola data base bangunan gedung;
11) Melaksanakan pembinaan/bimbingan
teknis/sosialisasi/workshop/ seminar penataan bangunan;
12) Mengelola naskah dinas dan kearsipan di lingkup Seksi
Penataan Bangunan:
13) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan
tugas pegawai pada Seksi Penataan Bangunan; dan
14) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

6. Kepala Bidang Tata Ruang


Kepala Bidang tata Ruang memiliki tugas membantu Kepala Dinas
dalam menyelenggarakan Bidang Tata Ruang dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, menyelenggarakan fungsi:
a. Pengoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan
teknis pedoman norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup
Bidang Tata Ruang;
b. Perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran di
lingkup Bidang Tata Ruang;
c. Pengoordinasian pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan
pelaksanaan urusan Tata Ruang;
d. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan
tugas di lingkup Bidang Tata Ruang;
e. Pengoordinasian pelaksanaan tugas pegawai di lingkup Bidang Tata
Ruang;
f. Penyelenggara pemberian arahan, pengaturan, dan penataan teknis
keruangan terhadap pembangunan fisik kota;
g. Pengoordinasian hasil evaluasi pemetaan;

28
h. Pengoordinasian perumusan dokumen rencana detail dan rencana
teknis tata ruang;
i. Pengoordinasian hasil kajian teknis bidang penataan ruang;
j. Pengoordinasian perumusan bahan peraturan zonasi (zoning map dan
zoning teks) sebagai penjabaran dari rencana detail tata ruang;
k. Pengoordinasian penerbitan surat keterangan rencana kota yang
mengatur tentang penggunaan lahan, intensitas ruang (koefisien dasar
bangunan, koefisien lantai bangunan, ketinggian bangunan) dan
ketentuan lainnya;
l. Pengoordinasian perumusan bahan panduan teknis tentang
pengendalian pemanfaatan ruang;
m. Pengoordinasian perumusan perangkat insentif dan disinsentif serta
pelaksanaan pemberian insentif dan disinsentif dalam penataan ruang;
n. Pengoordinasian penyusunan database peta tata ruang kota;
o. Pengoordinasian penyusunan sistem informasi tata ruang / web gis;
p. Pengoordinasian pelaksanaan pembinaan/bimbingan
teknis/sosialisasi/ workshop/ seminar di bidang tata ruang;
q. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Tata
Ruang; dan
r. Pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.
Kepala Bidang Tata Ruang membawahi 3 Kepala Seksi sebagai berikut:
a. Kepala Seksi Perencanaan Tata Ruang yang memiliki tugas:
1) Menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis
dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria
pada Seksi Perencanaan Tata Ruang;
2) Menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan
anggaran dilingkup seksi Perencanaan Tata Ruang;
3) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan urusan Perencanaan Tata Ruang;
4) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi
Perencanaan Tata Ruang;

29
5) Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pada Seksi
Perencanaan Tata Ruang;
6) Melaksanakan penyusunan pemetaan rencana tata ruang;
7) Melaksanakan penyusunan pemetaan dasar dan peta tematik
kota skala makro dan rinci;
8) Melaksanakan penyediaan peta rencana tata ruang baik skala
makro maupun rinci;
9) Melaksanakan penyediaan pelayanan peta rencana tata ruang;
10) Melaksanakan pelaksanaan survey tata ruang;
11) Melaksanakan penyusunan evaluasi pemetaan;
12) Melaksanakan penyusunan rencana detail dan rencana
teknis tata ruang;
13) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penyusunan
rencana tata ruang lintas kabupaten/kota;
14) Menyusun kajian teknis bidang penataan ruang;
15) Menyusun dan mengelola data base penataan ruang;
16) Melaksanakan fasilitasi pelibatan masyarakat dalam
penataan ruang;
17) Mengelola naskah dinasdan kearsipan di lingkup Seksi
Perencanaan Tata Ruang;
18) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan
tugas dan fungsi pada Seksi Perencanaan Tata Ruang; dan
19) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
b. Kepala Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang memiliki tugas:
1) Menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis
dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria
pada Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
2) Menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan
anggaran di lingkup Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
3) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan urusan Pengendalian Pemanfaatan
Ruang;

30
4) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi
Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
5) Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pada seksi
pengendalian pemanfaatan ruang;
6) Menyusun bahan peraturan zonasi (zoning map dan zoning
teks) sebagai penjabaran dari rencana detail tata ruang;
7) Menyiapkan Surat Keterangan Rencana Kota yang mengatur
tentang penggunaan lahan, intensitas ruang (koefisien dasar
bangunan, koefisien lantai bangunan, ketinggian bangunan)
dan ketentuan lainnya;
8) Melaksanakan pelayanan penerbitan rekomendasian teknis
konstruksi bangunan reklame;
9) Melaksanakan identifikasi terhadap pemanfaatan ruang yang
tidak sesuai dengan rencana kota;
10) Menyusun panduan teknis tentang pengendalian
pemanfaatan ruang;
11) Menyusun pemetaan pengendalian tata ruang;
12) Menyusun bahan perumusan perangkat insentif dan
disinsentif serta pelaksanaan pemberian insentif dan
disinsentif dalam penataan ruang;
13) Mengelola naskah dinas dan kearsipan di lingkup Seksi
Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
14) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan
tugas dan fungsi pada Seksi Pengendalian Pemanfaatan
Ruang; dan
15) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
c. Kepala Seksi Pengaturan dan Pembinaan yang memiliki tugas:
1) Menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis
dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria
pada Seksi Pengaturan dan Pembinaan;
2) Menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan
anggaran dilingkup seksi Pengaturan dan Pembinaan;

31
3) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan urusan Pengaturan dan Pembinaan;
4) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi
Pengaturan dan Pembinaan;
5) Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pada Seksi
Pengaturan dan Pembinaan;
6) Menyiapkan legalisasi untuk produk rencana tata ruang;
7) Melaksanakan fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat
dalam perencanaan tata ruang;
8) Melaksanakan penyusunan database peta tata ruang kota;
9) Melaksanakan penyusunan sistem informasi tata ruang /web
gis;
10) Melaksanakan pembinaan/bimbingan
teknis/sosialisasi/workshop/ seminar di bidang tata ruang;
11) Mengelola naskah dinas dan kearsipan di lingkup Seksi
Pengaturan dan Pembinaan;
12) Menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan
tugas dan fungsi pada seksi pengaturan dan pembinaan; dan
13) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
7. UPTD Pemeliharaan Bangunan
UPTD Pemeliharaan Bangunan bertugas Membantu Kepala Dinas
dalam Bidang Pemeliharaan Bangunan. Kepala UPTD Pemeliharaan
Bangunan memiliki tugas melaksanakan kegiatan operasional dan atau
kegiatan teknis penunjang di bidang pemeliharaan Bangunan dengan tingkat
kerusakan sedang dan berat.
Kepala UPTD Pemeliharaan Bangunan menyelenggarakan fungsi:
1. Pemeriksaan bangunan secara berkala sesuai permintaan
pengguna barang dan perangkat daerah;
2. Pemeliharaan Bangunan tingkat kerusakan berat dan
sedang;
3. Pemeliharaan Bangunan akibat keadaan darurat;

32
4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pekerjaan
pemeliharaan Bangunan.
Kepala UPTD Pemeliharaan Bangunan memiliki uraian tugas:
1. Menyusun dan mengusulkan perencanaan kegiatan dan anggaran
UPTD Pemeliharaan Bangunan;
2. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan
emantauan pelaksanaan tugas UPTD Pemeliharaan Bangunan;
3. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pengelolaan administrasi
penatausahaan keuangan, adminstrasi kepegawaian, umum, rumah
tangga dan perlengkapan serta tata naskah dinas UPTD Pemeliharaan
Bangunan;
4. Menetapkan daftar prioritas pengecekan/pemeriksaan Bangunan
secara berkala berdasarkan permintaan pengguna barang pada
perangkat daerah;
5. Menetapkan laporan hasil review pengecekan/pemeriksaan bangunan
secara berkala;
6. Mengkoordinasikan hasil review pengecekan lapangan kepada
pengguna barang yang melakukan permintaan pemeriksaan
Bangunan secara berkala serta kepada unit kerja/instansi lainnya
yang terkait;
7. Memberikan arahan teknis kepada bawahan untuk pelaksanaan
perbaikan/pemeliharaan sesuai rencana yang ditetapkan;
8. Menetapkan dokumen rencana perbaikan dan kebutuhan anggaran
belanja berdasarkan hasil pemeriksaan berkala;
9. Melaksanakan pemeliharaan bangunan tingkat kerusakan sedang
dan berat;
10. Melaksanakan pemeliharaan bangunan akibat keadaan darurat;
11. Melaksanakan pengawasan dan pengecekan pekerjaan
perbaikan/pemeliharaan Bangunan;
12. Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pekerjaan
pemeliharaan bangunan yang telah dilaksanakan;
13. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan
tugas/kegiatan UPTD Pemeliharaan Bangunan kepada Kepala Dinas;
14. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan Kepala Dinas.

33
Struktur organisasi Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota
Tangerang Selatan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang
Selatan

34
2.2. Sumber Daya Dinas Bangunan dan Penataan Ruang

1.2.1. Sumber Daya Manusia Dinas Bangunan dan Penataan Ruang


Penjabaran sumber daya Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota
Tangerang Selatan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu sumber daya manusia (SDM)
dan sumber daya sarana prasarana.
Secara keseluruhan jumlah pegawai Dinas Bangunan dan Penataan
Ruang Kota Tangerang Selatan sampai dengan September 2020 sebanyak
174 orang, dengan komposisi pegawai ASN sebanyak 53 orang dan pegawai
non ASN sebanyak 121 orang. Berikut penjabaran lebih lanjut terkait
komposisi pegawai Dinas Bangunan dan Penataan Ruang berdasarkan
tingkat pendidikan.
80 75

70

60

50
39
40
34
30

20
14
10 5
2 2 3
0
ASN Non ASN ASN Non ASN ASN Non ASN ASN Non ASN
S2 S1 D3 SMA

Gambar 2.4. Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan Gambar 2.2. diatas dapat diketahui bahwa mayoritas


pegawai di Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan
berpendidikan S1 dengan jumlah total 109 orang, diikuti dengan pegawai
berpendidikan SMA dengan sebanyak 42 orang, pegawai berpendidikan S2
sebanyak 16 orang, dan pegawai berpendidikan D3 sebanyak 7 orang. Untuk
distribusi pegawai Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang
Selatan dijabarkan dengan Gambar 2.2. berikut:

35
SEKRETARIAT 9
34

BIDANG TATA RUANG 8


12

BIDANG BANGUNAN PERKANTORAN 14


21

BIDANG BANGUNAN NON PERKANTORAN 11


16

BIDANG SANITASI LINGKUNGAN, AIR MINUM 7


DAN PENATAAN BANGUNAN 20

UPTD PEMELIHARAAN BANGUNAN 4


18
ASN Non ASN 0 5 10 15 20 25 30 35 40

Gambar 2.5. Distribusi Pegawai

1.2.2. Sarana dan Prasarana


Untuk menunjang kinerja Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota
Tangerang Selatan, ketersediaan sarana dan prasarana sangat penting.
Ketersediaan sarana dan prasarana kerja untuk mendukung pelaksanaan
penataan ruang dan sub urusan bangunan gedung pada Dinas Bangunan
dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Inventaris Sarana Prasarana DBPR Kota Tangerang Selatan

Jumlah
No Nama Barang Tahun Pembelian
Barang

1 Air Conditioner 2009-2018 44

2 Accu Generator 2012 1

3 Alat Penghancur Kertas 2017-2019 32

4 Lemari Es 2016-2019 9

5 Rak 2014-2019 74

6 Lemari 2009-2018 95

7 Alat Uji Beton 2014 4

8 Camera 2009-2019 80

9 Brankas 2009-2012 2

10 Drone 2017 1

11 Alat Ukur 2012-2019 56

12 CCTV 2012-2018 23

13 Kabinet 2009-2017 47

14 Dispenser 2009-2017 27

36
Jumlah
No Nama Barang Tahun Pembelian
Barang

15 Genset 2016-2017 2

16 GPS 2009-2019 31

17 Handy Talkie 2011 4

18 Handycam 2009-2011 4

19 Komputer PC 2009-2018 63

20 Komputer Server 2014 1

21 Printer 2009-2018 166

22 Scanner 2014-2018 16

23 Laptop 2009-2017 162

24 UPS 2009-2017 31

25 Meja Kerja 2009-2019 194

26 Meja Rapat 2009-2019 72

27 Meja Gambar Arsitektur 2011 1

28 Meja Tamu 2017 29

29 Kursi Kerja 2009-2017 62

Tabel 2.2. Inventaris Kendaraan Bermotor DBPR Kota Tangerang Selatan

No Jenis Kendaraan Tahun Pembelian Jumlah Kendaraan

1 Kendaraan Roda 4 2012-2018 23

2 Sepeda Motor 2010-2019 78

3 Truk Tangki Air 2014 1

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang


Berdasarkan hasil evaluasi indikator kinerja yang terdapat dalam
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instransi Pemerintah Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang, diketahui bahwa beberapa indikator dapat dicapai sesuai
target yang telah ditetapkan. Penilaian capaian target tersebut juga
dilakukan terhadap beberapa capaian indikator yang belum masuk dalam
Renstra, akan tetapi tetap diberikan penilaian karena dianggap merupakan
indikator keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Secara
lebih jelas indikator-indikator dimaksud dan realisasinya dapat dilihat pada
Tabel 2.3.

37
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN
2021-2026

Tabel 2.3. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan

No
Sasaran Strategis Indikator Target Targe Target Renstra Realisasi Capaian Rasio Capaian
.
NSPK t IKK
2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019
1 Meningkatkan akses masyarakat Persentase penduduk 86,13% 86,6% 87,73% 86,13% 91,5% 87,73% 100 100% 100%
terhadap sanitasi lingkungan dan air yang terlayani sistem %
minum yang layak air limbah yang
memadai
Persentase pelayanan 83,5% 84% 84,5% 83,5% 84% 84,5% 100 100% 100%
air minum %
2 Perbaikan Kualitas akuntabilitas Cakupan laporan keuangan di OPD sesuai 100% - - 100% - - 100 - -
pengelolaan keuangan ketentuan %
3 Meningkatnya kapasitas SDM Cakupan pengembangan sumber daya 100% - - 100% - - 100 - -
aparatur di OPD %
4 Perbaikan layanan administrasi dan Cakupan pelayanan administrasi 100% - - 90% - - 90% - -
sarpras perkantoran perkantoran
5 Meningkatnya kualitas perencanaan Cakupan perencanaan pembangunan di 100% - - 100% - - 100 - -
dan evaluasi setiap OPD sesuai kebutuhan %
Predikat SAKIP 60 - - 60 - - 100 - -
%
6 Meningkatnya kualitas bangunan Persentase bangunan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 100% 100%
gedung perkantoran dan Gedung Non gedung perkantoran %
Perkantoran Pemerintah Kota dan gedung non
Tangerang Selatan perkantoran selesai
dibangun dan
terevitalisasi
Persentase bangunan gedung perkantoran 82% - - 82% - - 100 - -
dalam kondisi baik %
7 Meningkatnya Ketersediaan Persentase Ruang - 100% 100% - 100% 100% - 100% 100%
Ruang Kelas Kelas SD dan SMP
selesai dibangun dan
terevitalisasi
8 Meningkatnya Prasarana Ruang Persentase Ruang - 100% 100% - 100% 100% - 100% 100%
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan
selesai dibangun dan
terevitalisasi
9 Meningkatnya tertib bangunan di Cakupan layanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 100% 100%
wilayah Kota Tangerang Selatan masyarakat dalam %
pengurusan kajian dan
rekomendasi teknis
serta sertifikat laik
fungsi
10 Meningkatnya Ketersediaan rencana 50% 70% 80% 50% 70% 80% 100 100% 100%
kualitas tata ruang beserta %
perencanaan dan rencana detail dan

38
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN
2021-2026

No
Sasaran Strategis Indikator Target Targe Target Renstra Realisasi Capaian Rasio Capaian
.
NSPK t IKK
2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019
pengendalian rencana teknis
Tata Ruang
Terlayaninya 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 100% 100%
masyarakat dalam %
pengurusan
keterangan peruntukan
lahan

39
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Dari Tabel 2.3 diatas diketahui bahwa capaian kinerja rata-rata


indikator kinerja pelayanan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota
Tangerang Selatan tahun 2016-2019 sebesar 100%. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan pelayanan Dinas Bangunan dan Penataan
Ruang Kota Tangerang Selatan adalah:
1. Dinas Bangunan dan Penataan Ruang memiliki kewenangan untuk
menyelenggarakan pelayanan dalam pembangunan gedung/bangunan
pemerintah Kota Tangerang Selatan, dan penataan pemukiman.
2. Kota Tangerang Selatan termasuk daerah yang baru dibentuk, sehingga
membutuhkan sarana gedung dan bangunan pemerintahan dan sarana
pelayanan publik yang representatif sehingga Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang mendapat dukungan yang besar dari Walikota, termasuk
dukungan anggaran.
3. Sumber Daya Manusia yang menjalankan tugas dan fungsi Dinas
Bangunan dan Penataan Ruang.
Meskipun capaian kinerja 100%, masih terdapat beberapa kendala
dalam pelaksanaannya, yaitu:
1. Kuantitas dan kualitas SDM Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota
Tangerang Selatan sepenuhnya belum memadai;
2. Sarana dan prasarana Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota
Tangerang Selatan yang menunjang pelaksanaan tugas dinas masih
belum sepenuhnya memadai;
3. Belum tersedianya database bagi perencanaan pembangunan bidang tata
ruang dan bangunan;
4. Masih kurangnya rencana pengembangan kawasan yang mengacu pada
RTRW Kota Tangerang Selatan sebagai dasar penataan Kota Tangerang
Selatan;
5. Masih kurangnya penagakan atas pelanggaran pemanfaatan ruang.
Sedangka Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas
Bangunan dan Penataan Ruang dari Tahun 2016 sampai dengan Tahun
2020 sebagaimana tabel berikut:

40
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Tabel 2.4. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan

No Sasaran Anggaran (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) Rasio Capaian (Rp)


Program/Kegiatan
. Strategis 2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019
1 Meningkatkan
akses
masyarakat
terhadap
Pengembangan Sarana
sanitasi
Air Minum dan Air 8.421.360.000  5.912.955.000 8.006.706.700 8.026.019.000 5.171.716.500 7.676.974.258 95,31% 87,46% 95,88%
lingkungan
Limbah
dan
air minum
yang
layak
2 Meningkatnya Pembangunan dan
kualitas Peningkatan Sarana
bangunan dan Prasarana
gedung Bangunan dan
perkantoran Gedung
dan 252.203.209.47
3.523.461.600 263.447.377.182 285.567.457.805 1.739.314.434 166.553.346.786 49,36% 63,22% 88,32%
Gedung Non 1
Perkantoran
Pemerintah
Kota
Tangerang
Selatan
Pembangunan
Prasarana dan 40.020.150.000 6.131.133.700 - 37.642.751.000 5.810.694.500 - 94,06% 94,77% -
Fasilitas Perhubungan
Perencanaan
560.000.000 935.610.200 1.236.088.000 556.561.000 930.699.600 1.228.022.400 99,39% 99,48% 99,35%
Pembangunan Daerah
Keuangan 125.000.000 100.000.000 250.000.000 121.995.250 100.000.000 247.000.000 97,60% 100,00% 98,80%
Sekretariat Umum
17.005.872.200 13.953.763.879 15.963.977.444 15.256.035.788 13.299.048.683 15.407.058.086 89,71% 95,31% 96,51%
Seluruh OPD
Pengembangan Sistem
Manajemen Sumber 300.000.000 -  96.087.900 217.830.000 -  88.486.600 72,61% - 92,09%
Daya Aparatur
3 Meningkatnya Pendidikan Sekolah
124.058.843.50 121.466.788.49
Ketersediaan Dasar 27.853.651.400 18.599.830.684 24.073.571.212 18.139.349.500 97,91% 86,43% 97,52%
0 9
Ruang Kelas
Pendidikan Sekolah
14.642.876.500 48.422.616.300 34.913.372.200 14.286.200.600 42.237.020.525 33.759.858.103 97,56% 87,23% 96,70%
Menengah Pertama
4 Meningkatnya Pengembangan, 119.714.559.53 71.471.201.000 167.538.534.575 55.130.787.613 61.862.095.087 161.629.137.61 46,05% 86,56% 96,47%
Prasarana Pemeliharaan Sarana 8 5
Ruang dan Prasarana
Pelayanan Pelayanan Kesehatan

41
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

No Sasaran Anggaran (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) Rasio Capaian (Rp)


Program/Kegiatan
. Strategis 2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019
Kesehatan
5 Meningkatnya Pembangunan dan
tertib Peningkatan Sarana
bangunan dan Prasarana
284.670.841.27 175.262.207.49
di wilayah Bangunan dan 3.489.402.700 2.251.167.000 2.256.874.500 1.417.516.440 61,57% 64,68% 62,97%
7 0
Kota Gedung
Tangerang
Selatan
6 Meningkatnya Perencanaan Tata
kualitas Ruang
perencanaan
1.078.000.000 709.080.000 1.257.965.000 886.062.000 688.081.800 1.250.377.000 82,19% 97,04% 99,40%
dan
pengendalian
Tata Ruang
Pengendalian dan
300.000.000 450.000.000 1.434.525.000 222.150.000 439.226.000 1.433.095.000 74,05% 97,61% 99,90%
Pemanfaatan Ruang

42
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Dari Tabel 2.4 diatas diketahui bahwa dari tahun 2017 hingga tahun
2019 rasio capaian anggaran keuangan dari semua program dapat dikatakan
baik atau efisien. Hal tersebut disebabkan persentase capaian kinerja prgram
(100%) melebihi rata-rata persentase penyerapan anggaran (<100%). Seluruh
program dan kegiatan yang ada pada indikator kinerja terlaksana dengan
capaian sesuai target, ada 2 (dua) faktor yang menyebabkan penyerapan
anggaran tidak maksimal (<100%), yaitu:
1. Efisiensi anggaran belanja langsung pada barang dan jasa;
2. Efisiensi belanja kontrak hasil negosiasi pembelanjaan
Kedua hal tersebut merupakan hal yang bersifat non teknis, sehingga tidak
mengganggu kinerja program dan kegiatan.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Bangunan
dan Penataan Ruang
Berdasarkan Hasil Analisis atas Rencana Strategis Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Tata Ruang Kementrian Agriaria dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional (ATR/ BPN), Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Provinsi Banten, telaahan RTRW dan KLHS serta
identifikasi internal, diidentifikasi peluang dan tantangan pengembangan
pelayanan OPD sebagai berikut.

1.4.1. Tantangan
Tantangan pengembangan pelayanan Dinas Bangunan dan Penataan
Ruang Kota Tangerang Selatan ke depan antara lain:
1. Rendahnya pelayanan air minum layak dan aman di perkotaan
2. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengakses air minum layak dan
aman.
3. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mau membayar air
4. Rendahnya cakupan layanan perpipaan
5. Rendahnya penerapan perilaku hemat air oleh masyarakat
6. Target 100% penduduk terlayani akses air minum dan sanitasi layak.
7. Perlunya sinkronisasi perencanaan dan implementasi mengingat
banyaknya dokumen perencanaan yang dikeluarkan oleh berbagai
instansi, baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota

43
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

8. Intalasi Pengelolaan Lumpur Tinja yang beroperasi kurang optimal


sehingga menyebabkan peningkatan akses aman menjadi lambat.

1.4.2. Peluang
Sedangkan peluang pengembangan pelayanan Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan ke depan antara lain:
1. Adanya prioritas nasional dalam upaya peningkatan pelayanan akses air
minum layak menjadi 100% pada tahun 2024.
2. Adanya prioritas nasional dalam upaya peningkatan akses sanitasi layak
menjadi 90% pada tahun 2024.
3. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang cepat membuka
peluang bagi pengembangan pelayanan Dinas melalui pengembangan
aplikasi tata ruang dan bangunan untuk memantau pemanfaatan ruang
dan pendataan bangunan.
4. Dengan banyaknya perusahaan di wilayah Kota tangerang Selatan, maka
terbuka peluang untuk melaksanakan pembangunan melalui dana
corporate social responsibility (CSR).

44
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

BAB III
3. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Permasalahan pembangunan didefinisikan sebagai kesenjangan antara
pencapaian kinerja pembangunan saat ini dengan yang direncanakan dan
kesenjangan antara apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang dengan
kondisi riil saat perencanaan dibuat. Adapun definisi isu strategis adalah
kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi
daerah dengan karakteristik yang bersifat penting, mendasar, mendesak,
berjangka menengah/panjang, dan menentukan pencapaian tujuan
penyelenggaraan pemerintahan daerah di masa yang akan datang.
Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan dalam
Rencana Strategis Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Tahun 2021-2026
disusun berdasarkan beberapa sumber. Beberapa permasalahan yang
ditemukan di Kota Tangerang Selatan terkait urusan atau kewenangan Dinas
Bangunan dan Penataan Ruang diuraikan sebagai berikut.
1. Pengelolaan dan pengembangan sistem penyediaan air minum belum
optimal
Pemerintah daerah dalam menjalankan pengelolaan sistem penyediaan
air minum (SPAM) harus membentuk badan usaha milik daerah (BUMD).
Saat ini, di Kota Tangerang Selatan belum terbentuk kelembagaan pengelola
SPAM jaringan perpipaan yang professional dan menyebabkan pengelolaan
dan pengembangan sistem penyediaan air minum belum optimal. Diketahui
pada tahun 2020 masih ada penduduk di Kota Tangerang Selatan yang
belum mendapatkan akses air minum melalui jaringan perpipaan. Walaupun
dalam 5 (lima) tahun terakhir persentase penduduk berakses air minum
meningkat menjadi 90,07% pada tahun 2020, namun masih terdapat
penduduk yang belum terlayani yaitu sebesar 9,93%. Hal ini dibuktikan
dengan data yang diperoleh terkait jumlah penduduk dan persentase

45
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

penduduk berakses air minum di Kota Tangerang Selatan yang ditunjukkan


pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.5. Persentase Penduduk Berakses Air Minum

Tahun
Indikator Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah KK terlayani air minum 209.86
KK 222.982 236.099 249.215 262.332
Jaringan Perpipaan (JP) yang aman 6
Jumlah KK terlayani air minum
Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) yang KK 28.617 30.405 32.194 33.982 35.771
aman
317.74
Jumlah Penduduk KK 321.054 324.363 327.673 330.983
4
Persentase penduduk berakses air
% 75,05 78,92 82,71 86,43 90,07
minum
Sumber: Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan, 2020

Masih adanya kurang lebih 10% penduduk yang belum berakses air
minum dikarenakan pengelolaan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) belum menjangkau seluruh wilayah di Kota Tangerang
Selatan. Salah satu daerah yang tidak terjangkau SPAM dan menjadi
prioritas penanganan pada tahun 2021 adalah kawasan regional Karian
Serpong.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hal tersebut,
meliputi:
- Rencana, kebijakan, strategi dan teknis SPAM masih belum terupdate
- Rendahnya terlaksananya kegiatan supervisi pembangunan/
peningkatan/ perluasan/ perbaikan SPAM
- Pembangunan SPAM di kawasan perkotaan yang tidak menyeluruh
- Perluasan SPAM di kawasan perkotaan belum menjangkau seluruh
wilayah
- Kurangnya pembinaan dan pengawasan terhadap tarif air minum
- Belum optimalnya pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kerjasama SPAM
- Rendahnya kegiatan fasilitasi penyiapan kerjasama SPAM
- Belum optimalnya pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kerjasama SPAM
- Rendahnya pengembangan SDM dan kelembagaan pengelolaan SPAM
- Kurangnya kegiatan operasi dan pemeliharaan SPAM di kawasan
perkotaan
- Masih ada SPAM jaringan perpipaan dalam kondisi rusak.
2. Pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah belum optimal

46
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik belum


optimal, hal ini ditunjukkan dengan masih ada penduduk yang tidak
terlayani sistem pengelolaan air limbah yang memadai yaitu sebesar 9,93%
penduduk atau sejumlah 32.877 KK. Persentasi penduduk yang terlayani
sistem air limbah ditunjukkan pada Tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 3.6. Persentase Penduduk Terlayani Sistem Air Limbah

Tahun
Indikator Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah penduduk 238.48
KK 253.390 268.295 283.201 298.106
berakses sanitasi 5
Jumlah Penduduk 317.74
KK 321.054 324.363 327.673 330.983
4
Persentase penduduk
terlayani Sistem Air % 75,05 78,92 82,71 86,43 90,07
Limbah
Sumber: Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan, 2020

Dari tahun 2016 hingga tahun 2020 setiap tahunnya terjadi


peningkatan jumlah penduduk yang berakses sanitasi. Namun pada tahun
2020, terdapat 32.877 KK yang belum terlayani sanitasi yang memadai.
Masih terdapat penduduk yang belum terlayani sistem air limbah yang
memadai di Kota Tangerang Selatan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
- Belum tersusunnya rencana, kebijakan, strategi dan teknis Sistem
Pengelolaan Air Limbah (SPAL) Domestik
- Kurangnya kegiatan supervisi pembangunan/ rehabilitasi/ peningkatan
SPAL domestik
- Belum optimalnya pembangunan SPAL domestik
- Rendahnya kegiatan rehabilitasi SPAL domestik
- Rendahnya kegiatan rehabilitasi/ peningkatan/ perluasan SPAL domestik
terpusat skala permukiman
- Belum optimalnya pembangunan/penyediaan sub sistem pengolahan
setempat
- Pelaksanaan kegiatan pembinaan teknik pengelolaan air limbah domestik
masih kurang
- Kegiatan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka
penyediaan SPAL domestik masih rendah
- Belum optimalnya pengembangan SDM dan kelembagaan pengelolaan air
limbah domestik
- Rendahnya kegiatan operasi dan pemeliharaan SPAL domestik

47
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

- Rendahnya kegiatan supervisi pembangunan/ rehabilitasi/ peningkatan/


perluasan sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat skala
permukiman
- Pembangunan/penyediaan sistem pengelolaan air limbah terpusat skala
permukiman belum terlaksana secara optimal
- Belum optimalnya penyediaan sarana pengangkutan lumpur tinja
- Kurangnya jasa penyedia penyedotan lumpur tinja
- Pembangunan/penyediaan sarana dan prasarana IPLT belum menyeluruh
- Rendahnya kegiatan rehabilitasi/peningkatan/perluasan sarana dan
prasarana IPLT
- Rendahnya kegiatan supervisi pembangunan/ rehabilitasi/ peningkatan/
perluasan sarana dan prasarana IPLT.

Dalam rangka peningkatan cakupan layanan SPAL, tahun 2021 ada


dua wilayah prioritas penanganan SPAL, wilayah prioritas 1 terdiri dari 13
kelurahan dan wilayah prioritas 2 terdiri dari 23 kelurahan. Prioritas
penanganan masih difokuskan pada peningkatan septic tank, pembuatan
MCK ++, dan pengelolaan lumpur tinja.
3. Penataan bangunan gedung belum optimal
Penataan bangunan gedung belum optimal, hal ini dapat dilihat dari
rendahnya tertatanya bangunan gedung dan rasio bangunan ber-IMB per
satuan bangunan. Penyelenggaraan bangunan gedung, pemberian izin
mendirikan bangunan (IMB) dan sertifikat laik fungsi bangunan gedung di
Kota Tangerang Selatan belum berjalan secara optimal. Sehingga masih ada
pembangunan gedung yang memerlukan IMB & SLF agar aman dan sesuai
peruntukannya.
Pada tahun 2020 diketahui bahwa ada 4 kawasan perkantoran yang
memerlukan revitalisasi, yaitu kawasan balai kota (kawasan perkantoran
Ciputat), kawasan perkantoran Serpong (Lengkong Wetan), Kawasan
Perkantoran Cilenggang, dan Kawasan Perkantoran Setu. Pembangunan dan
pemliharaan gedung di dalamnya disesuaikan dengan kebutuhan masing –
masing dinas, rehabilitasi maupun pembangunan baru gedung dinas dan
UPT, masjid, gedung parkir, dll. Dalam rangka meningkatkan pelayanan
kebakaran dan penyelamatan kebencanaan, perlu adanya pembangunan
posko terpadu antara Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada 5 kecamatan. Ada bangunan
bekas kantor lurah yang sudah tidak terpakai dan membutuhkan

48
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

revitalisasi, seperti eks kantor lurah Jurang Mangu, Pondok Pucung,


Kedaung, dan Pondok Cabe Ilir.
Penataan bangunan gedung belum optimal dipengaruhi oleh beberapa
faktor, meliputi:
- Belum optimalnya penyelenggaraan Penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB), Sertifikat Laik Fungsi (SLF), peran Tenaga Ahli Bangunan Gedung
(TABG), pendataan bangunan gedung, serta implementasi SIMBG
- Perencanaan, pembangunan, pengawasan dan pemanfaatan, rehabilitasi,
renovasi, ubahsuai, serta pemeliharaan dan perawatan bangunan
gedung daerah kabupaten/ kota belum terlaksana secara maksimal
- Minimnya kegiatan penyusunan regulasi terkait bangunan gedung
kabupaten/kota
- Minimnya bantuan teknis pembangunan bangunan gedung negara daerah
kabupaten/kota
- Rendahnya kegiatan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan bangunan
gedung negara daerah kabupaten/kota
- Belum optimalnya identifikasi, penetapan, penyelenggaraan bangunan
gedung cagar budaya yang dilestarikan milik pemerintah kabupaten/kota
- Minimnya bantuan teknis bagi masyarakat pemilik bangunan gedung
cagar budaya yang ditetapkan tingkat kabupaten/kota
- Pemberian kompensasi, insentif dan disinsentif kepada pemilik,
pengguna, dan/atau pengelola bangunan gedung cagar budaya daerah
kabupaten/kota belum terlaksana secara optimal
- Belum optimalnya penilikan terhadap penyelenggaraan bangunan gedung
oleh penilik bangunan
- Rendahnya kegiatan pendaftaran Huruf Daftar Nomor (HDNo) bangunan
gedung negara
- Pelaksanaan pengelolaan rumah negara belum maksimal.
4. Penataan bangunan dan lingkungannya belum optimal
Penataan bangunan dan lingkungannya belum optimal disebabkan
karena masih adanya kawasan yang tidak tertata baik ditinjau dari segi
bangunan maupun lingkungan. Hal ini dikarenakan belum optimalnya
penyusunan rencana, kebijakan, strategi dan teknis sistem penataan
bangunan dan lingkungan di Kota Tangerang Selatan. Selain itu
terlaksananya penataan/pemeliharaan bangunan dan lingkungan dinilai
masih rendah sehingga menyebabkan masih ada kawasan yang belum
tertata baik dinilai dari bangunan maupun lingkungan. Rendahnya
pemeliharaan bangunan dan lingkungan dikarenakan pemberdayaan

49
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

masyarakat dalam penataan bangunan dan lingkungan masih kurang.


Sehingga memerlukan monitoring penataan/pemeliharaan bangunan dan
lingkungan.

5. Penyelenggaraan penataan ruang belum optimal


Penyelenggaraan penataan ruang belum optimal disebabkan oleh
rendahnya ketaatan terhadap rencana tata ruang di Kota Tangerang Selatan.
Hal ini disebabkan belum optimalnya Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR),
rendahnya koordinasi dan sinkronisasi perencanaan tata ruang, rendahnya
koordinasi dan sinkronisasi pemanfaatan ruang serta rendahnya koordinasi
dan sinkronisasi pengendalian pemanfaatan ruang. Tahun 2021 - 2026
penyelenggaraan penataan ruang difokuskan pada penetapan RDTR,
peninjauan kembali RTRW dan RDTR, serta penetapan perwal TOD di 6
lokasi.
Belum optimalnya penetapan RRTR dikarenakan pelaksanaan
persetujuan substansi, evaluasi, konsultasi evaluasi dan penetapan RRTR
kabupaten/kota masih belum optimal. Hal ini mempengaruhi rendahnya
penetapan kebijakan dalam rangka pelaksanaan penataan ruang. Sosialisasi
kebijakan dan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang
dinilai masih kurang dilaksanakan secara menyeluruh. Koordinasi dan
sinkronisasi merupakan tahap yang penting dalam penataan ruang.
Sehingga rendahnya koordinasi dan sinkronisasi perencanaan tata ruang
menjadi permasalahan yang berpengaruh pada berjalannya penyelenggaraan
penataan ruang. Selain itu, peran masyarakat dalam penataan ruang di Kota
Tangerang Selatan dinilai masih rendah.
Sedangkan rendahnya koordinasi dan sinkronisasi pemanfaatan ruang
dikarenakan oleh 2 (dua) faktor yaitu rendahnya koordinasi dan sinkronisasi
pemanfaatan ruang untuk investasi dan pembangunan daerah serta belum
optimalnya sistem informasi penataan ruang. Hal ini juga terjadi pada
rendahnya koordinasi dan sinkronisasi pengendalian pemanfaatan ruang
yang disebabkan oleh beberapa faktor meliputi:
- Rendahnya koordinasi dan sinkronisasi pemberian insentif dan
disinsentif bidang penataan ruang

50
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

- Rendahnya koordinasi dan sinkronisasi penertiban dan penegakan


hukum bidang penataan ruang
- Belum optimalnya Operasionalisasi tugas dan fungsi Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bidang Penataan Ruang
- Kegiatan koordinasi pelaksanaan penataan ruang belum terlaksana
secara optimal.

6. Belum Optimalnya Pengelolaan Pendidikan


Pengelolaan pendidikan yang menjadi tugas dan fungsi Dinas
Bangunan dan Penataan Ruang adalah pendidikan sekolah dasar dan
sekolah menengah pertama. Pengelolaan pendidikan sekolah dasar masih
belum optimal, dapat dilihat dari belum meratanya distribusi pendidikan
dasar dan masih ditemukannya rombongan belajar yang melebihi kapasitas
sesuai dengan ketentuan. Hal ini disebabkan karena:
a. kurangnya ruang kelas baru
b. kurangnya ruang guru/ kepala sekolah/ TU
c. kebutuhan pembangunan sarana, prasarana, dan utilitas sekolah dasar
d. perlunya rehabilitasi sedang/ berat ruang kelas sekolah dasar
e. perlunya rehabilitasi sedang/ berat sarana, prasarana dan utilitas sekolah
dasar
f. perlunya pemeliharaan rutin bangunan gedung dan ruangan sekolah
dasar
Gedung sekolah pendidikan dasar yang membutuhkan perbaikan dan
renovasi adalah SD Pamulang Barat, SDN Pondok Jagung 4, SDN Kp. Bulak
1, SDN Paku Alam 1, SDN Paku Jaya 1, SDN Perigi 4, SDN Jurang Mangu
Timur 2, SDN Ciater 2 tahap 2, SDN Jurang Mangu Timur 1, SDN Muncul 1,
Relokasi SDN Serua 1, Relokasi SDN Sawah 1, relokasi SDN Cileduk Timur,
relokasi SDN Benda Baru 1, relokasi SDN Cilenggang 3, dan relokasi SDM
pisangan 3.
Sedangkan untuk pendidikan menengah pertama permasalahan yang
dihadapi adalah:
a. perlunya pemeliharaan rutin sarana, prasarana, dan utilitas sekolah
menengah pertama
b. kurangnya jumlah sekolah menengah pertama

51
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

c. perlunya pembangunan sarana, prasarana, dan utilitas sekolah


menengah pertama
d. pemeliharaan rutin bangunan, gedung, dan ruangan
e. pemeliharaan rutin sarana, prasarna dan utilitas sekolah.
f. Lokasi sekolah yang membutuhkan perbaikan adalah SMP N 16, SMP N
24, san SMP N 25.

7. Pemenuhan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan


masyarakat belum optimal
Tugas dan fungsi Dinas Bangunan dan Penataan Ruang adalah
melakukan penyediaan fasilitas kesehatan untuk upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan usaha kesehatan perseorangan (UKP) kewenangan
daerah. Upaya ini belum optimal disebabkan karena masih kurangnya
fasilitas kesehatan dan masih ada fasilitas pelayanan kesehatan yang
membutuhkan rehabilitasi dan pemeliharaan dari sisi sarana, prasarana,
dan pendukung lainnya.
Diketahui pada tahun 2020 terdapat beberapa bangunan fasilitas
kesehatan yang membutuhkan rehabilitasi dan renovasi. Kondisi gedung
puskesmas yang membutuhkan renovasi adalah Puskesmas Setu dan
Pusksesmas Parigi. Sedangkan untuk pembangunan baru, adalah
pembangunan RS tipe D/ Puskesmas Rujukan, puskesmas kedaung tahap 2,
dan laboratorium kesehatan daerah (labkesda).
Tabel 3.7. Pemetaan Permasalahan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


 Belum adanya kelembagaan masih ada penduduk yang Masih rendahnya pengelolaan
pengelola SPAM jaringan tidak mendapatkan akses air dan pengembangan SPAM
perpipaan yang professional; minum melalui jaringan
 Pengembangan SPAM jaringan perpipaan
perpipaan yang masih rendah;
 Belum optimalnya Pengelolaan masih ada kawasan yang Masih rendahnya Pengelolaan
dan Pengembangan SPALD tidak terlayani sistem dan Pengembangan Sistem Air
baik komunal dan tingkat kota pengelolaan air limbah yang Limbah Domestik
memadai
 Masih ada pembangunan Masih ada pembangunan masih ada bangunan yang
gedung yang memerlukan IMB gedung yang memerlukan memerlukan izin Mendirikan
& SLF agar aman dan sesuai IMB & SLF agar aman dan Bangunan (IMB) dan Sertifikat
dengan peruntukannya sesuai peruntukannya Laik Fungsi Bangunan Gedung

52
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


 Masih Adanya indikasi masih ada kawasan yang penataan bangunan dan
perwujudan program dalam tidak tertata (bangunan dan lingkungannya belum
rencana tata ruang yang lingkungan) dilaksanakan
belum terealisasi rendahnya ketaatan terhadap belum ditetapkannya RRTR
rencana tata ruang
minimnya Koordinasi dan
Sinkronisasi Perencanaan Tata
Ruang
minimnya Koordinasi dan
Sinkronisasi Pemanfaatan
Ruang
minimnya Koordinasi dan
Sinkronisasi Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Belum optimalnya pengelolaan
 Belum meratanya distribusi pendidikan sekolah dasar
sarana pendidikan dasar dan
Belum optimalnya pengelolaan
menengah pertama
Belum optimalnya pendidikan sekolah menengah
 Masih adanya rombongan pertama
pengelolaan pendidikan
belajar yang melebihi
kapasitas sesuai dengan
ketentuan

 Masih perlunya kebutuhan pemenuhan upaya kesehatan Masih kurangnya penyediaan


peningkatan kualitas perorangan dan upaya fasilitas pelayanan kesehatan
pelayanan gawat darurat level kesehatan masyarakat belum untuk UKM dan UKP
1 optimal kewenangan daerah

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang dalam 5 tahun ke
depan tidak lepas dari telaah visi dan misi serta program kepala daerah. Hal
tersebut dikarenakan Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang selama
periode lima tahun kedepan mampu mengakomodir janji politik bagi Walikota
dan Wakil Walikota Tangerang Selatan berkenaan dengan pembangunan
aspek bangunan dan penataan ruang. Visi dan misi Walikota dan Wakil
Walikota menjadi acuan pembangunan Bangunan dan Penataan Ruang yang
diupayakan oleh Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang
Selatan, yaitu sebagai berikut:
a. Visi
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tangerang
Selatan tahun 2021– 2026, visi untuk Kota Tangerang Selatan
dirumuskan dengan memperhatikan berbagai hal mencakup tantangan
dan peluang di masa depan. Dengan mempertimbangkan sumber daya

53
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

dan komitmen untuk masa depan yang lebih baik, maka ditetapkan Visi
Kota Tangerang Selatan sebagai berikut:
“Terwujudnya Tangsel Unggul, Menuju Kota Lestari, Saling
Terkoneksi, Efektif dan Efisien”
Makna dari Tangsel Unggul adalah yang terbaik dalam segala aspek
untuk mewujudkan sebuah cita-cita ke arah lebih baik dan
berkesinambungan sesuai kondisi yang diharapkan, juga merupakan
jawaban dari permasalahan – permasalahan yang dinamis dari isu
strategis untuk diprioritaskan dan dioptimalkan.
Menuju Kota Lestari bermakna membangun Kota Tangerang Selatan yang
layak huni dan mengedepankan lingkungan tinggal yang ramah
lingkungan, ramah anak, ramah lansia, serta mendukung perwujudan 17
tujuan SDG's sesuai yang diamanatkan pula dalam RPJMN.
Saling Terkoneksi bermakna mewujudkan Kota Tangerang Selatan yang
memiliki akses menyeluruh ke seluruh wilayah dengan didukung sistem
transportasi publik yang terpadu dan terintegrasi dalam mendukung
pembangunan daerah.
Efektif dan efisien bermakna memberikan pelayanan terhadap masyarakat
dengan cepat dan tepat, serta menyelenggarakan tata kelola pemerintahan
yang transparan, sehat, tepat guna, dan praktis.
b. Misi
Upaya perwujudan visi pembangunan jangka menengah Kota Tangerang
Selatan tersebut akan dicapai melalui 5 (lima) misi pembangunan jangka
menengah Tangerang Selatan Tahun 2021- 2025 sebagai berikut:
1. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Unggul
2. Pembangunan Infrastruktur yang Saling Terkoneksi
3. Membangun Kota yang Lestari
4. Meningkatkan Ekonomi Berbasis Nilai Tambah Tinggi di Sektor
Ekonomi Kreatif
5. Membangun Birokrasi yang Efektif dan Efisien

Berdasarkan pada Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota dalam
RPJMD Kota Tangerang Selatan 2021-2026, maka Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang merupakan Organisasi Perangkat Daerah yang akan
mewujudkan apa yang menjadi target pada misi 3 RPJMD 2021-2026, yaitu
Membangun Kota yang Lestari. Selanjutnya dari Misi yang telah dipilih

54
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

tersebut, maka Dinas Bangunan dan Penataan Ruang menyajikan faktor‐


faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Bangunan dan Penataan
Ruang yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi tersebut dalam
Tabel 3.2.

55
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Tabel 3.8. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang

Program Tupoksi Permasalahan


Misi Faktor Penghambat Faktor Pendorong
KDH/WKDH Dinas Pelayanan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Membangun Kota - Peningkatan - Penataa - Pengelolaan dan - Masih rendahnya - Pemanfaatan sistem online
yang Lestari cakupan layanan n pengembangan sistem pengelolaan dan https://simponie.tangeran
air Ruang penyediaan air minum pengembangan SPAM gselatankota.go.id/ melalui
bersih/minum dan belum optimal - Masih rendahnya aplikasi memudahkan
perpipaan Bangun - Pengelolaan dan Pengelolaan dan masyarakt dalam
- Penyediaan an pengembangan sistem Pengembangan Sistem Air mengajukan pemohonan
ruang terbuka Gedung air limbah belum Limbah Domestik IMB dan SLF.
untuk interaksi optimal - masih ada bangunan yang - Tersedianya dokumen
antar komunitas - Penataan bangunan memerlukan izin Mendirikan Rencana Tata Ruang
- Bangunan ikonik gedung belum optimal Bangunan (IMB) dan Wilayah (RTRW) sebagai
- Penataan bangunan Sertifikat Laik Fungsi pedoman dalam
dan lingkungannya Bangunan Gedung penyusunan RDTR dan
belum optimal - penataan bangunan dan penataan ruang.
- Penyelenggaraan lingkungannya belum
penataan ruang belum dilaksanakan
optimal - belum ditetapkannya RRTR
- Belum Optimalnya - minimnya Koordinasi dan
Pengelolaan Sinkronisasi Perencanaan
Pendidikan Tata Ruang
- Pemenuhan upaya - minimnya Koordinasi dan
kesehatan perorangan Sinkronisasi Pemanfaatan
dan upaya kesehatan Ruang
masyarakat belum - minimnya Koordinasi dan
optimal Sinkronisasi Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
- Belum optimalnya
pengelolaan pendidikan
sekolah dasar
- Belum optimalnya
pengelolaan pendidikan
sekolah menengah pertama

56
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi Banten

3.3.1. Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat periode 2020 – 2024 menargetkan 88% penduduk terlayani akses air
minum layak di tahun 2024 dan 100% penduduk terlayani akses air minum
pada tahun 2030. Sementara itu, untuk bidang sanitasi ditargetkan 85%
penduduk terlayani akses sanitasi layak pada tahun 2024 dan 100%
penduduk terlayani akses sanitasi layak pada tahun 2030. Berikut rincian
permasalahan yang akan ditangani dalam Rencana Strategis Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat periode 2020 – 2024 di bidang
penyelenggaraan air minum dan sanitasi:
 Penyelenggaraan sistem penyediaan air minum:
a) Belum optimalnya penyediaan akses air minum layak dan aman.
b) Masih rendahnya cakupan layanan perpipaan, saat ini baru mencapai
20,29 persen.
c) Laporan Urban Sanitation Development Program tahun 2017
menemukan bahwa Alokasi APBD kab/kota rata-rata untuk air minum
hanya sebesar Rp. 7 Milyar.
d) Dana Alokasi Khusus (DAK) belum mampu dioptimalkan.
e) Pelayanan air minum layak dan aman di perkotaan masih rendah,
64,95 persen.
f) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengakses air minum layak
dan aman,
g) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mau membayar air
(willingness to pay),
h) Rendahnya penerapan perilaku hemat air oleh masyarakat yang terlihat
dari tingginya nilai rata-rata pemakaian air PDAM oleh masyarakat, 147
l/orang/hari.
i) Perlunya sinkronisasi perencanaan dan implementasi mengingat
banyaknya dokumen perencanaan yang dikeluarkan oleh berbagai
instansi, baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota
j) Belum terdapat referensi dokumen perencanaan sektoral tunggal.
Sebagai contoh, terdapat dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD),

57
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM),


Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), dan Kebijakan dan Strategis
(Jakstra) untuk perencanaan bidang air minum dan sanitasi. Walaupun
414 kabupaten/kota sudah menyusun dokumen tersebut, namun
belum terlihat adanya peningkatan akses air minum dan sanitasi yang
signifikan.
 Penyelengaraan sanitasi:
a) Rendahnya demand masyarakat yang ditunjukkan dengan masih
tingginya persentase perilaku buang air besar sembarangan (BABS),
yaitu sebesar 9,36 persen atau sekitar 25 juta jiwa.
b) Permasalahan fungsi regulator dan operator layanan dasar juga masih
terjadi di daerah. Sebagai contoh, baru 102 kab/kota yang sudah
memiliki Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), dan 11 kab/kota yang
berbentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terkait pengelolaan
layanan air limbah domestik
c) Idle capacity dalam operasionalisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah
Skala Kota sebesar 36,3 persen.
d) Laporan Urban Sanitation Development Program tahun 2017
menemukan bahwa di setengah dari 49 kab/kota (di 9 provinsi) hanya
kurang dari 2 persen dari total APBD yang dialokasikan untuk
pengembangan sektor sanitasi.
e) Akses sanitasi (air limbah) masih tedapat gap sekitar 19,52 persen
menuju 100 persen akses layak perkotaan (akses layak 69,36 persen
dan akses aman 11,12 persen).
f) SPALD setempat, implementasi Sistem Pengelolaan Lumpur Tinja masih
yang rendah berkontribusi pada lambatnya peningkatan akses aman.
Hal ini terlihat dari keberfungsian 272 Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT) yang sudah terbangun hingga tahun 2018, hanya delapan
IPLT yang teridentifikasi beroperasi secara optimal.
g) Perlunya sinkronisasi perencanaan dan implementasi mengingat
banyaknya dokumen perencanaan yang dikeluarkan oleh berbagai
instansi, baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota,
h) Belum terdapat referensi dokumen perencanaan sektoral tunggal.
Sebagai contoh, terdapat dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD),
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM),
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), dan Kebijakan dan Strategis

58
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

(Jakstra) untuk perencanaan bidang air minum dan sanitasi. Walaupun


414 kabupaten/ kota sudah menyusun dokumen tersebut, namun
belum terlihat adanya peningkatan akses air minum dan sanitasi yang
signifikan.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, berikut
merupakan sasaran dan indikator rencana strategis Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2020-2024:

Tabel 3.9. Tujuan, Sasaran, Indikator Renstra Kementrian PUPR 2020-2024

Tujuan Sasaran Indikator


- Meningkatkan kualitas - Terwujudnya - Jumlah regulasi bidang perencanaan
perencanaan tata ruang rumusan dan tata ruang dan Pemanfaatan ruang
dan pemanfaatan ruang pelaksanaan - Jumlah Rencana Tata Ruang
wilayah nasional dan kebijakan di bidang Nasional/Pulau/Kepulauan/Kawasan
daerah, yang terpadu perencanaan tata Strategis Nasional (KSN)
dan sinergis bagi ruang dan - Jumlah operasionalisasi Rencana Tata
terciptanya ruang pemanfaatan ruang Ruang
nusantara yang aman, Nasional/Pulau/Kepulauan/Kawasan
nyaman, produktif, dan Strategis Nasional (KSN)
berkelanjutan. - Jumlah Kawasan yang ditingkatkan
kualitasnya
- Terwujudnya - Presentase Kesesuaian Pemanfaatan
Penyelenggaraan Ruang Daerah Dengan Rencana Tata
Penataan Ruang Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
Daerah
- Terwujudnya - Jumlah kegiatan manajerial internal
Dukungan Direktorat Jenderal Tata Ruang
Manajemen
Perencanaan Tata
Ruang dan
Pemanfaatan Ruang

Tabel 3.10. Permasalahan Pelayanan Dinas berdasarkan Renstra PUPR

Permasalahan Faktor
Faktor
Sasaran Renstra PUPR Pelayanan Pendorong
Penghambat
Dinas
- -
- -
- -
- -

59
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

3.3.2. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementrian


Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)
Berdasarkan Renstra Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementrian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) periode
2015-2019, permasalahan terkait penataan Ruang yang akan dihadapi
adalah:
a) Sangat pentingnya integrasi tata ruang dan pertanahan karena penataan
ruang membutuhkan tanah. Integrasi tata ruang dan pertanahan
mempunyai fungsi kontrol terhadap hak kepemilikan tanah, baik
perseorangan maupun badan usaha dengan hak pemanfaatannya,
sehingga tidak terjadi konflik dalam pemanfaatan atas tanah. Penataan
ruang merupakan proses perumusan tatanan masa depan suatu ruang
wilayah yang di dalamnya terdapat berbagai sektor saling terkait. Maka
dari itu diperlukan intervensi dalam:
I. Pengaturan
Dalam unsur pengaturan, diperlukan adanya inisiatif Pemerintah dan
Pemerintah Daerah dalam melakukan integrasi antara tata ruang dan
pertanahan melalui harmonisasi peraturan terkait.
II. Pembinaan
Dalam unsur pembinaan, diperlukannya bimbingan kepada daerah
dalam integrasi aspek pertanahan dan tata ruang pada perencanaan
tata ruang dan pemanfaatan ruang agar tidak terjadi konflik akibat
tidak sinkronnya Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Rinci Tata
Ruang di daerah dengan pemilikan dan penguasaan tanah.
III. Pelaksanaan
Dalam unsur pelaksanaan diperlukan ketersediaan data dasar dan
informasi yang akurat dan rinci mengenai penguasaan dan pemilikan
tanah pada ruang-ruang yang telah diatur peruntukannya.
b) Tingginya alih fungsi lahan, terutama dari kawasan hutan dan pertanian
menjadi daerah terbangun, baik berupa kawasan industri maupun

60
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

permukiman dan berkurangnya luas kawasan hutan dan menurunnya


proporsi ruang terbuka hijau perkotaan, di daerah aliran sungai yang
kritis. Maka dari itu diperlukan intervensi dalam:
I. Pengaturan
Dalam unsur pengaturan, diperlukan NSPK yang mengatur aspek
keserasian karena pembangunan yang berlansung saat ini berpotensi
menimbulkan ketidakserasian antara struktur ruang dan pola ruang,
kawasan lindung dan budaya, keselarasan lingkungan alami dan
buatan, keseimbangan antar daerah dan antar desa – kota.
II. Pembinaan
Dalam unsur pembinaan, tingginya pemanfaatan ruang untuk kegiatan
budidaya skala besar tanpa menghitung daya dukung dan daya
tampungnya yang tidak ditunjang dengan upaya pengendalian serta
maraknya pelanggaran pemanfaatan ruang di kawasan lindung,
mengancam keberadaan ruang lindung yang ada, sehingga dibutuhkan
penyelenggaraan pelatihan dan sosialisasi untuk peningkatan kapasitas
kelembagaan dan SDM.
III. Pelaksanaan dan Kegiatan Tematik
Dalam unsur pelaksanaan dan Kegiatan Tematik, diperlukan:
 Pengembangan kawasan andalan darat dan kawasan andalan laut
yang tidak tepat dapat menyebabkan lambatnya perkembangan
pusat pertumbuhan baru, sehingga dibutuhkan sinergitas
pemanfaatan ruang pada kawasan andalan darat dan kawasan
andalan laut.
 Pengembangan kawasan lindung nasional yang tidak tepat dapat
menyebabkan degradasi lingkungan terhadap kawasan lindung
tersebut, sehingga dibutuhkan pemanfaatan ruang secara arif dan
didukung pengendalian pemanfaatan kawasan lindung nasional.
IV. Pengawasan
Dalam unsur pengawasan, lemahnya pengawasan terhadap
penyelenggaraan tata ruang berpotensi menimbulkan ketidakserasian
dan ketidakselarasan tata ruang untuk tiap hirarkinya (wilayah dan
sektor) dan juga dapat menimbulkan ketidakseimbangan antara
kegiatan lindung dan budidaya, sehingga perlu adanya penguatan
terhadap pengawasan serta pengembangan sistem informasi untuk tata
ruang di kawasan andalan dan kawasan lindung.

61
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

c) Belum optimalnya kapasitas kelembagaan yang mencakup kuantitas dan


kualitas SDM di pusat dan daerah, dan masih terbatasnya penyediaan
sistem informasi dan data bidang tata ruang yang ditandai dengan:
I. Masih belum sinergisnya gerak langkah lembaga koordinasi di pusat
dan daerah.
II. Lemahnya koordinasi lintas sektor di internal lembaga koordinasi di
pusat dan daerah.
III. Peran lembaga koordinasi di pusat dan daerah sejauh ini lebih
sebatas proses persetujuan substansi Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Provinsi, Kabupaten dan Kota dan RRTR.
IV. Belum optimalnya peran koordinasi penyelesaian konflik
pemanfaatan ruang
V. Kelembagaan model kerjasama antar wilayah belum banyak
dibentuk, meskipun konsep ini dibutuhkan untuk menciptakan
efisiensi dalam memberikan pelayanan publik, kaitannya dengan
pemanfaatan ruang.
Terbatasnya penyediaan sistem informasi dan data bidang tata ruang
dilihat dari dua konteks, yaitu dalam konteks perencanaan tata ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam perencanaan tata ruang, informasi
data terkendala dengan kelengkapan dan keakuratan sementara untuk peta
tiap skala produk rencana masih belum lengkap, seperti halnya peta 1:5.000
untuk RDTR. Dalam pengendalian pemanfaatan ruang, keterbatasan
informasi bagaimana dan mekanisme masyarakat dalam pengawasan
pemanfaatan ruang, serta akses terhadap dokumen RTRW sebagai acuan
dalam mengawasi pelaksanaan pemanfaatan ruang. Maka dari itu diperlukan
intervensi dalam:
I. Pengaturan
Dalam unsur pengaturan, Kurang intensifnya penegakan hukum di
bidang tata ruang berimplikasi pada penyimpangan pemanfaatan ruang
serta pelanggaran terhadap penyelenggaraan tata ruang (pengaturan,
pembinaan, pelaksanaan tata ruang), sehingga diperlukan penyiapan
NSPK tentang proses penegakan hukum di bidang tata ruang.
II. Pembinaan
Dalam unsur pembinaan, Penegakan hukum yang tidak berjalan secara
optimal dapat mengakibatkan pemanfaatan ruang tidak terkendali,
khususnya dalam hal kesesuaiannya dengan rencana yang telah

62
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

disusun, sehingga berpotensi menimbulkan ancaman terhadap


perwujudan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.
Oleh karena itu dibutukan dukungan sosialisasi ketentuan peraturan
dan perundang-undangan dalam aspek penegakan hukum bidang tata
ruang.
III. Pelaksanaan dan Kegiatan Tematik
Dalam unsur pelaksanaan dan kegiatan tematik, Perlunya pelaksanaan
operasionalisasi fungsi penegakan hukum untuk menciptakan
ketidaktertiban ruang.
IV. Pengawasan
Dalam unsur pengawasan, Masih ditemui pelanggaran terhadap
pemanfaatan ruang sehingga perlu penguatan terhadap pengawasan
terhadap penegakan hukum.

Tabel 3.11. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Renstra Ditjen Tata Ruang Kementrian
ATR/BPN

Tujuan Sasaran Indikator


- Meningkatnya infrastruktur daerah - Tercapainya - Persentase rumah tangga
yang berkualitas dalam mendukung perencanaan dan yang menempati hunian
kelancaran arus barang, orang dan penataan ruang dengan akses sanitasi (air
jasa yang berorientasi pada yang berkualitas limbah) layak dan aman (90%
peningkatan pembangunan wilayah layak, termasuk 20% aman)
dan perekonomian daerah - Persentase penduduk yang
masih mempraktikkan buang
air besar sembarangan di
tempat terbuka (0%)
- Persentase rumah tangga
yang menempati hunian
dengan akses air minum layak
(100%)
- Persentase rumah tangga
yang menempati hunian
dengan akses air minum
aman (15%)

63
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Tabel 3.12. Permasalahan Pelayanan Dinas berdasarkan Renstra ATR

Permasalahan Faktor
Faktor
Sasaran Renstra ATR Pelayanan Pendorong
Penghambat
Dinas
- -
- -
- -
- -

3.3.3. Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Provinsi Banten
Dalam Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Banten periode 2017 – 2022, pembangunan infrastruktur Sumber
Daya Air dan Penataan Ruang pada dasarnya dimaksudkan untuk mencapai
3 (tiga) strategic goals, yaitu: meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas
lingkungan. Untuk mencapai tujuan tersebut, permasalahan penataan ruang
yang akan ditangani di Provinsi Banten adalah:
a) Lemahnya penegakan hukum dalam implementasi RTRW yang
menyebabkan inkonsistensi dalam penerapan kebijakan penataan ruang.
Dalam pelaksanannya sering kita jumpai terjadinya konflik kepentingan
antar-sektor, seperti pertambangan, lingkungan hidup, kehutanan,
prasarana wilayah, dan sebagainya. Hal ini terjadi akibat belum
berfungsinya secara optimal penataan ruang dalam rangka
menyelaraskan, mensinkronkan, dan memadukan berbagai rencana dan
program sektor tadi. Berbagai fenomena bencana (water-related disaster)
seperti banjir, longsor dan kekeringan – yang terjadi secara merata di
berbagai wilayah di Indonesia pada paling tidak 5 tahun belakangan ini,
pada dasarnya, merupakan indikasi yang kuat terjadinya
ketidakselarasan dalam pemanfaatan ruang, antara manusia dengan alam
maupun antara kepentingan ekonomi dengan pelestarian lingkungan.
b) Kesenjangan antar wilayah, dimana wilayah utara Provinsi Banten
mempunyai kegiatan ekonomi yang lebih tinggi dibanding wilayah selatan
Provinsi Banten. Konsentrasi perkembangan kawasan perkotaan yang
memanjang pada wilayah utara telah menimbulkan kesenjangan utara -

64
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

selatan yang cukup signifikan serta inefisiensi pelayanan prasarana.

Tabel 3.13. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Renstra DPUPR Provinsi Banten 2017-2022

Tujuan Sasaran Indikator


- Meningkatnya infrastruktur daerah yang - Tercapainya - Presentase kesesuaian
berkualitas dalam mendukung kelancaran perencanaan dan penggunan ruang
arus barang, orang dan jasa yang penataan ruang yang sesuai dengan tata
berorientasi pada peningkatan berkualitas ruang
pembangunan wilayah dan perekonomian
daerah

Tabel 3.14. Permasalahan Pelayanan Dinas berdasarkan Renstra Dinas PUPR Provinsi
Banten

Permasalahan Faktor
Sasaran Renstra PUPR Faktor
Pelayanan Pendorong
Provinsi Penghambat
Dinas
- -
- -
- -
- -

3.3.4. Rencana Strategis Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan


Permukiman Provinsi Banten
Terdapat permasalahan pokok Bidang Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Ke-Cipta Karya-an yaitu masih terbatasnya pelayanan air
bersih bagi rumah tangga, dimana pelayanan air bersih melalui perpipaan
baru menjangkau kawasan perkotaan dengan kapasitas 176.890
sambungan, atau sekitar 7,72 persen rumah tangga hingga tahun 2008.
Secara khusus, permasalahan Bidang Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Ke-Cipta Karya-an adalah sebagai berikut:
 Masih kurang optimalnya penangan air limbah domestik (Rumah tangga)
regional;
 Masih kurang optimalnya penangan air bersih lintas kabupaten/kota;
 Belum optimalnya penyelenggaraan bangunan gedung untuk kepentingan
strategi daerah provinsi;

65
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

 Belum optimalnya penyelenggaraan penataan bangunan dan


lingkukungan di kawasan strategi provinsi serrta lintas daerah kabupaten
kota;
 Kurangnya Penataan Kawasan Permukiman;
 Kurangnya sediaan Air bersih Terhadap Pemenuhan Kebutuhan
Masyarakat
Adapun faktor penghambat dan pendorong yang dapat mempengaruhi
permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari sasaran jangka
menengah K/L dan Perangkat Daerah Provinsi Banten adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.15. Faktor Penghambat dan Pendorong

Faktor-Faktor yang permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari sasaran jangka
menengah K/L dan Perangkat Daerah Provinsi Banten
- Faktor penghambat - Faktor Pendorong
- Sarana dan prasarana gedung pemerintahan - Perkembangan teknologi informasi dan
masih kurang komunikasi yang cepat membuka peluang
bagi pengembangan pelayanan Dinas
- Belum seluruh unit kerja di lingkungan - Dengan banyaknya perusahaan di wilayah
Pemerintah Kota Tangerang Selatan memiliki Kota Tangerang Selatan, maka terbuka
gedung kantor sendiri peluang untuk melaksanakan
pembangunan bangunan gedung
pendidikan melalui dana CSR
- Kondisi bangunan sekolah terutama bangunan - Kota Tangerang Selatan memiliki potensi
SD negeri di wilayah Kota Tangerang Selatan besar menjadi wilayah perumahan/
dalam kondisi kurang baik permukiman. Berkoordinasi dengan Dinas
Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan,
Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
dapat menyusun regulasi bagi pengembang
perumahan agar menyediakan ruang
terbuka hijau dengan persentase tertentu
untuk meningkatkan luas RTH di Kota
Tangerang Selatan.
- Keterbatasan ruang kelas sd, SMP, maupun
SMA
- Masih terdapat bangunan-bangunan yang tidak
memenuhi standar bangunan
- Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai
peruntukannya sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah Kota Tangerang Selatan
- RTH Kota Tangerang Selatan masih minim

Tabel 3.16. Permasalahan Pelayanan Dinas berdasarkan Renstra Dinas Perim Prov.
Banten

66
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Permasalahan Faktor
Sasaran Renstra Dinas Faktor
Pelayanan Pendorong
Perkim Penghambat
Dinas
- -
- -
- -
- -

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian


Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Melalui Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2019 berkenaan dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah, Kota Tangerang Selatan menghendaki
terciptanya pemanfaatan ruang wilayah secara berdaya guna, berhasil guna,
serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan. Untuk menciptakan tata ruang
wilayah seperti yang dikehendaki tersebut, maka diperlukan ketertiban
dalam kegiatan pembangunan dan pengembangan di wilayah Kota Tangerang
Selatan.
Berdasarkan hasil indikasi program tersebut, sistem penyediaan air
minum dan sistem pengelolaan air limbah telah tertuang dalam Perda Nomor
9 tahun 2019 serta indikasi pogramnya dalam lampiran XIX tahap ke 3
(tahun 2022-2026).
Dengan mengacu pada RTRW Kota Tangerang Selatan dapat
diidentifikasi permasalahan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota
Tangerang Selatan beserta faktor penghambat dan pendorong keberhasilan.
Identifikasi tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.17. Identifikasi Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Berdasarkan


Telaahan RTRW

Kebijakan Permasalahan
No Faktor Penghambat Faktor Pendorong
RTRW Pelayanan
(1 (2) (3) (4) (5)
)
1 Kebijakan Belum tercukupinya - Masih rendahnya - Penyediaan
penataan fasilitas sarana dan pengelolaan dan anggaran untuk
struktur ruang prasarana secara pengembangan memperbaiki
wilayah kota dan menyeluruh yang meliputi: SPAM fasilitas sarana dan
pola ruang - penyediaan air - Masih rendahnya prasarana secara
wilayah kota minum Pengelolaan dan menyeluruh
- pengembangan Pengembangan - Tersedianya

67
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Kebijakan Permasalahan
No Faktor Penghambat Faktor Pendorong
RTRW Pelayanan
(1 (2) (3) (4) (5)
)
sistem air limbah Sistem Air Limbah dokumen Rencana
- Penataan Domestik Tata Ruang
bangunan Gedung - masih ada Wilayah (RTRW)
- Penataan bangunan yang sebagai pedoman
bangunan dan memerlukan izin dalam penyusunan
lingkungannya Mendirikan RDTR dan
- Penyelenggaraan Bangunan (IMB) penataan ruang.
penataan ruang dan Sertifikat Laik
Fungsi Bangunan
Gedung
- penataan
bangunan dan
lingkungannya
belum
dilaksanakan
- belum
ditetapkannya
RRTR
- minimnya
Koordinasi dan
Sinkronisasi
Perencanaan Tata
Ruang
- minimnya
Koordinasi dan
Sinkronisasi
Pemanfaatan
Ruang
- minimnya
Koordinasi dan
Sinkronisasi
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
- Belum optimalnya
pengelolaan
pendidikan sekolah
dasar
- Belum optimalnya
pengelolaan
pendidikan sekolah
menengah pertama

68
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Sedangkan terkait dengan telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis


RPJMD Kota Tangerang Selatan Tahun 2021-2026, Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang memiliki Rekomendasi Kebijakan yang terkait langsung,
sehingga secara khusus mengenai hal tersebut disampaikan sebagai berikut.
Tabel 3.18. Identifikasi Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Berdasarkan
Telaahan KLHS RPJMD 2021-2026

Permasalahan
No Kebijakan KLHS Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Pelayanan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Menetapkan - Pengelolaan dan - Masih rendahnya - Penyediaan anggaran
program dan pengembangan pengelolaan dan untuk memperbaiki
kegiatan sistem penyediaan air pengembangan SPAM fasilitas sarana dan
pengelolaan dan minum belum - Masih rendahnya prasarana secara
pengembangan optimal Pengelolaan dan menyeluruh
sistem - Pengelolaan dan Pengembangan - Tersedianya dokumen
penyediaan air pengembangan Sistem Air Limbah Rencana Tata Ruang
minum dan sistem air limbah Domestik Wilayah (RTRW)
pengembangan belum optimal sebagai pedoman
sistem air limbah dalam penyusunan
sebagai RDTR dan penataan
program/kegiatan ruang.
prioritas

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis


Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat
menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk
melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Isu-isu
strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Bangunan dan Penataan
Ruang adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi
Dinas Bangunan dan Penataan Ruang dimasa datang.
Metode yang digunakan dalam penentuan isu strategis dilakukan
melalui metode pohon masalah untuk menentukan permasalahan pokok,
masalah dan akar masalah. Berdasarkan kajian aspek-aspek sebagaimana
tersebut di atas maka dapat disampaikan isu-isu strategis pembangunan
Bangunan dan Penataan Ruang yang akan ditangani melalui Renstra Dinas
Bangunan dan Penataan Ruang Tahun 2021-2026, yaitu sebagai berikut:
a. Peningkatan kualitas penataan ruang.
b. Peningkatan pengelolaan dan pengembangan SPAM yang berkualitas.
c. Peningkatan pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik
dalam Daerah kota yang berkualitas.

69
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

70
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

BAB IV
4. TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Bangunan dan


Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan
Tujuan dan sasaran adalah tahapan perumusan sasaran strategis yang
menunjukan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan
jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan
kinerja Perangkat Daerah selama lima tahun.
Sejalan dengan visi dan misi walikota dan wakil walikota dalam RPJMD
Kota Tangerang Selatan 2021-2026, Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
Kota Tangerang Selatan telah menetapkan tujuan dan sasaran. Adapun
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.

Tabel 4.19. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang

Kondisi Target Capaian


Indikator Tujuan / Kondisi
No Tujuan Sasaran Awal
Sasaran 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
Kinerja
1 Meningkatkan Cakupan Akses 85.50% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
akses masyarakat
masyarakat terhadap Air
terhadap Air Minum dan
Minum dan Sanitasi yang layak
Sanitasi dan aman
sesuai SPM
Meningkatnya Persentase jumlah 86.17% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
akses rumah tangga yang
masyarakat mendapatkan akses
terhadap terhadap air minum
layanan Air yang layak dan
Minum dan aman melalui SPAM
sanitasi layak jaringan perpipaan
dan aman dan bukan jaringan
perpipaan
terlindungi
Persentase jumlah 89.86% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
rumah tangga yang
memperoleh
layanan
pengolahan air
limbah domestik
yang layak dan
aman

71
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Indikator Tujuan / Kondisi Target Capaian Kondisi


No Tujuan Sasaran Awal
Sasaran 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
2 Meningkatkan penyediaan ruang Kinerja
4.06% 4,26% 4,3% 4,6% 4,8% 5,00% 5,00%
pengendalian terbuka yang hijau
pemanfaatan sebagai ruang
ruang publik yang
nyaman
Meningkatkan prosentase luasan 4.06% 4,26% 4,3% 4,6% 4,8% 5,00% 5,00%
prosentase RTH sebagai ruang
luasan RTH publik
sebagai ruang
publik
Meningkatkan Prosentase 34.39 47.09 60.32 73.54 86.24 100.00 100.00
pemenuhaan pemenuhan sarana
sarana dan prasarana
prasarana pelayanan publik
pelayanan
publik

72
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

BAB V
5. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1. Strategi dan Kebijakan


Strategi merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai
upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan kebijakan, dan program
untuk mencapai sasaran dan tujuan. Kebijakan adalah pedoman yang wajib
dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang
dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Kebijakan
ditetapkan untuk mengarahkan program dan kegiatan organisasi agar fokus
terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang sudah ditetapkan.
Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan
berkontribusi dalam mewujudkan sasaran dan indikator RPJMD 2021-2026,
dimana kontribusi tersebut dapat diwujudkan pada level kepala dinas, eselon
II, maupun eselon III. Tentunya penggunaan sasaran berupa impact (level
kepala dinas), outcome (level I), output (level II) maupun penggunaan indikator
SMART akan sangat menentukan pemilihan indikator kinerja Dinas
Bangunan dan Penataan Ruang dalam mewujudkan standar kinerja
organisasi yang berkualitas.
Untuk mencapai sasaran RPJMD yang dijabarkan dalam tujuan dan
sasaran-sasaran perangkat daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2021-
2026, maka penting untuk membangun strategi dan kebijakan yang efektif
dan efisien. Dalam melaksanakan strategi yang dipilih agar lebih terarah dan
dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi, maka strategi dijabarkan
lebih lanjut dalam arah kebijakan. Tujuan, sasaran, strategi dan arah
kebijakan dijelaskan pada tabel sebagai berikut:

73
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Tabel 5.20. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

Visi : Terwujudnya Tangsel Unggul menuju Kota Lestari, Saling Terkoneksi, Efektif
dan Efisien
Misi ke 3 : Membangun Kota yang Lestari
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan Meningkatnya  Meningkatkan  Penetapan Rencana Tata
ketaatan kualitas penyelenggaraan Ruang Wilayah (RTRW) dan
penataan penataan Penataan Ruang Rencana Rinci Tata Ruang
ruang ruang (RRTR)
 Meningkatkan  Penyelenggaraan Bangunan
penataan Bangunan Gedung, Pemberian Izin dan
Gedung Sertifikat Laik Fungsi
Bangunan Gedung
 Meningkatkan  Penyelenggaraan Penataan
penataan Bangunan Bangunan
dan Lingkungannya
Menyediakan Meningkatnya  Meningkatkan  Pengelolaan dan
akses Pengelolaan pengelolaan dan Pengembangan Sistem
pemanfaatan dan Pengembangan Penyediaan Air Minum
air minum pengembangan Sistem Penyediaan (SPAM)
dan sarana SPAM yang Air Minum
sanitasi bagi berkualitas
masyarakat
Meningkatnya  Pengelolaan dan
 Meningkatkan
Pengelolaan Pengembangan Sistem Air
pengelolaan dan
dan Limbah Domestik
Pengembangan
pengembangan
Sistem Air Limbah
sistem air
limbah
domestik
dalam Daerah
kota yang
berkualitas

74
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

BAB VI
6. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

6.1. Fokus Pembangunan Kepala Daerah


Fokus pembangunan Kepala Daerah sebagai bentuk pendekatan
inovatif yang akan menjadi katalis pembangunan urusan pemerintahan
bidang pekerjaan umum dan penataan ruang kota Tangerang Selatan yang
berkeadilan dan adaptif. Dalam RPJMD telah ditetapkan tujuh fokus
pembangunan Kepala Daerah yang memiliki peran yang sangat penting guna
meningkatkan kualitas pembangunan kota yang lestari sesuai misi ke-3
RPJMD.
Oleh karena itu, untuk mempercepat pencapaian target pembangunan
kepala daerah, Dinas Bangunan dan Penataan Ruang telah menetapkan
target dalam Renstra tahun 2022-2026 sebagaimana yang disajikan di dalam
tabel berikut ini.
Tabel 6.21. Target Fokus Pembangunan Kepala Daerah 2022-2026

Fokus Target Output


Misi/Tujuan
N Pembangun Konse Program
Daerah/Sasar
o an Kepala p 2022 2023 2024 2025 2026 Operasional
an Daerah
Daerah
MEMBANGUN
KOTA YANG
LESTARI
Meningkatkan
kualitas kota
sebagai kota
layak huni
Meningkatnya Pembangun 1.03.08.
kualitas an Tandon, PROGRAM
lingkungan Situ, taman PENATAAN
perkotaan Kota, BANGUNAN
bundaran, GEDUNG
dan
bangunan
ikonik
Penyediaan 1.03.08.
ruang PROGRAM
terbuka PENATAAN
untuk BANGUNAN
interaksi GEDUNG
antar
komunitas
1.03.12.
PROGRAM

75
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

N Misi/Tujuan Fokus Konse Target Output Program


o Daerah/Sasar Pembangun p Operasional
an Daerah an Kepala 2022 2023 2024 2025 2026
PENYELENGGAR
AAN PENATAAN
RUANG
Pembangun 1.03.08.
an PROGRAM
infrastruktu PENATAAN
r wisata BANGUNAN
bertaraf GEDUNG
internasiona
l
Exhibition 1.03.08.
dan pusat PROGRAM
rekreasi PENATAAN
standar BANGUNAN
internasiona GEDUNG
l
Peningkatan 1.03.03.
Sar-Pras PROGRAM
penataan PENGELOLAAN
permukima DAN
n kumuh PENGEMBANGAN
SISTEM
PENYEDIAAN AIR
MINUM
1.03.05.
PROGRAM
PENGELOLAAN
DAN
PENGEMBANGAN
SISTEM AIR
LIMBAH
Bedah dan 1.03.03.
penataan PROGRAM
lingkungan PENGELOLAAN
DAN
PENGEMBANGAN
SISTEM
PENYEDIAAN AIR
MINUM
1.03.05.
PROGRAM
PENGELOLAAN
DAN
PENGEMBANGAN
SISTEM AIR
LIMBAH
Peningkatan 366.45 367.45 367.48 367.49 367.79 1.03.03.
cakupan 0 SR 7 SR 9 SR 4 SR 3 SR PROGRAM
layanan air PENGELOLAAN
bersih/min DAN
um PENGEMBANGAN
perpipaan SISTEM
PENYEDIAAN AIR
MINUM

76
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

6.2. Pemenuhan Capaian Standar Pelayanan Minimal


Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018
tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal, jenis Pelayanan Dasar untuk
Kabupaten/Kota pada Urusan Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut:
a. Penyediaan pelayanan pengelolaan air limbah Domestik
b. Penyediaan kebutuhan pokok air minum sehari-hari
Adapun Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Urusan
Pekerjaan Umum Tahun 2022-2026 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6.22. Target Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal pada Urusan Pekerjaan
Umum 2022-2026

Kon
Target Renstra
N SPM Standar Indikato Kondisi disi
Program Kegiatan
o Nasional r Awal Akhi
20 20 20 20 20
r
22 23 24 25 26
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persenta
se Pengelolaa
jumlah n dan
rumah Pengemba
Program
Penyediaan tangga ngan
Pengelolaan
Pelayanan yang Sistem Air
10 10 10 10 10 dan
1 Pengolahan Air mempero 89.85 100 Limbah
0 0 0 0 0 Pengemban
Limbah leh Domestik
gan Sistem
Domestik layanan dalam
Air Limbah
pengolah Daerah
an air Kabupaten
limbah /Kota
domestik
Persenta
se
jumlah
rumah
tangga
Pengelolaa
yang
n dan
mendapa PROGRAM
Pengemba
tkan PENGELOL
ngan
Penyediaan akses AAN DAN
Sistem
Kebutuhan terhadap PENGEMBA
10 10 10 10 10 Penyediaa
2 Pokok Air air 85.50 100 NGAN
0 0 0 0 0 n Air
Minum Sehari- minum SISTEM
Minum
Hari melalui PENYEDIAA
(SPAM) di
SPAM N AIR
Daerah
jaringan MINUM
Kabupaten
perpipaa
/Kota
n dan
bukan
jaringan
perpipaa
n

77
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

6.3. Program dan Kegiatan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang


Program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan pada Tahun 2021-2026
berpedoman kepada kepada program dan kegiatan dalam RPJMD Kota
Tangerang Selatan, dan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran sesuai
dengan arah kebijakan diperlukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan
dan dijabarkan ke dalam program-proggram pembangunan dan kegiatan-
kegiatan utama Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang
Selatan.
Program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang pada Tahun 2021-2026 berpedoman kepada program dan
kegiatan yang telah ditentukan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 050-3708/2020. Namun dalam pelaksanaannya akan disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi anggaran yang tersedia. Program dan
kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

78
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Tabel 6.23. Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan Tahun 2021-
2026

Indikato Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja


r Kinerja Data Perangkat Daerah
Tujuan, Capaia 2022 2023 2024 2025 2026 Penanggung Jawab Unit
Sasaran, n
Kerja
Program/ Program pada Lok
Tujuan Sasaran Kode Penang
Kegiatan (Outco Tahun asi
Targ Targ Targ Targ Targ Targ gung
me) Awal Rp Rp Rp Rp Rp Rp
et et et et et et Jawab
Kegiata Perenc
n anaan
(Output)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16     17 18
Mening Cakupa
katkan n Akses
akses masyara
masyara kat
kat terhada
terhada p Air 9 613,9
100 100 100 114,200, 100 283,400,00 100 66,900,00 100 66,900,00
p Air         Minum 85.50% ,050,000,0 50,000,000.    
% % % 000,000.00 % 0,000.00 % 0,000.00 % 0,000.00
Minum dan 00.00 00
dan Sanitasi
Sanitasi yang
sesuai layak
SPM dan
aman
  Mening       Persent 86.17% 100 4 100 15 100 100, 100 129,800 100 63,300 100 63,300,    
katnya ase % ,100,000,0 % 3,050,000,0 % 250,000,00 % ,000,000 % ,000,000 % 000,000
akses jumlah 00.00 00 0
masyara rumah
kat tangga
terhada yang
p mendap
layanan atkan
Air akses
Minum terhada
dan p air
sanitasi minum
layak yang
dan layak
aman dan
aman
melalui

79
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Indikato Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja Unit
r Kinerja Capaia Perangkat Daerah Kerja
Program/ Tujuan, n 2022 2023 2024 2025 2026 Lok
Tujuan Sasaran Kode Penanggung Jawab Penang
Kegiatan Sasaran, pada asi
Targ Targ Targ Targ Targ Targ gung
Program Tahun Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jawab
(Outco Awal et et et et et et
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16     17 18
SPAM
jaringan
perpipa
an dan
bukan
jaringan
perpipa
an
terlindu
ngi
    1,03   PROGRAM jumlah 376.54 436. 436. 436. 436. 436. 436. Bidang Kot
,03 PENGELOLA rumah 3 KK 977 4,100,000, 977 153,050,00 977 100,250,00 977 129,800,00 977 63,300,000 977 63,300,000 Sanitasi a
AN DAN tangga KK 000.00 KK 0,000 KK 0,000 KK 0,000 KK ,000 KK ,000 Lingkun Tan
PENGEMBA yang gan Air gsel
NGAN mendap Minum
SISTEM atkan dan
PENYEDIAA akses Penataa
N AIR terhada n
MINUM p air Banguna
minum n
yang
layak
dan
aman
melalui
SPAM
jaringan
perpipa
an dan
bukan
jaringan
perpipa
an
terlindu
ngi
      2. Pengelolaan Jumlah 376.54 436. 436. 436. 436. 436. 436.    
0 dan masyara 3 KK 977 4,100,000, 977 153,050,00 977 100,250,00 977 129,800,00 977 63,300,000 977 63,300,000
1 Pengemban kat yang KK 000.00 KK 0,000 KK 0,000 KK 0,000 KK ,000 KK ,000

80
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Indikato Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja Unit
r Kinerja Capaia Perangkat Daerah Kerja
Program/ Tujuan, n 2022 2023 2024 2025 2026 Lok
Tujuan Sasaran Kode Penanggung Jawab Penang
Kegiatan Sasaran, pada asi
Targ Targ Targ Targ Targ Targ gung
Program Tahun Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jawab
(Outco Awal et et et et et et
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16     17 18
gan Sistem Rumah
Penyediaan Tangga
Air Minum Terlayan
(SPAM) di i Air
Daerah Minum
Kabupaten/ Melalui
Kota SPAM
Jaringan
Perpipaa
n dan
Jaringan
Bukan
Perpipaa
n
    Persent
ase
jumlah
rumah
tangga
yang
memper
oleh 46
100. 100. 100. 13,9 100. 153,600 100. 3,60 100. 3,600
      layanan 89.86% 4,950,000, 0,900,000,0    
00% 00% 00% 50,000,000 00% ,000,000 00% 0,000,000 00% ,000,000
pengola 000 00
han air
limbah
domesti
k yang
layak
dan
aman
    1,03   PROGRAM jumlah 365.38 Bidang Kot
,05 PENGELOLA rumah 1 SR 366. 4,950,000, 367. 460,900,00 367. 13,950,000, 367. 153,600,00 367. 3,600,000, 367. 3,600,000, Sanitasi a
AN DAN tangga 450 000 457 0,000 489 000 494 0,000 793 000 793 000 Lingkun Tan
PENGEMBA yang SR SR SR SR SR SR gan Air gsel
NGAN memper Minum
SISTEM AIR oleh dan
LIMBAH layanan Penataa

81
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Indikato Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja Unit
r Kinerja Capaia Perangkat Daerah Kerja
Program/ Tujuan, n 2022 2023 2024 2025 2026 Lok
Tujuan Sasaran Kode Penanggung Jawab Penang
Kegiatan Sasaran, pada asi
Targ Targ Targ Targ Targ Targ gung
Program Tahun Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jawab
(Outco Awal et et et et et et
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16     17 18
pengola n
han air Banguna
limbah n
domesti
k yang
layak
dan
aman
      2. Pengelolaan Jumlah 365.38    
0 dan rumah 1 SR 366. 4,950,000, 367. 460,900,00 367. 13,950,000, 367. 153,600,00 367. 3,600,000, 367. 3,600,000,
1 Pengemban dengan 450 000 457 0,000 489 000 494 0,000 793 000 793 000
gan Sistem akses SR SR SR SR SR SR
Air Limbah unit
Domestik pengola
dalam han
Daerah setempa
Kabupaten/ t dan
Kota data
jumlah
rumah
dengan
akses
sambun
gan
rumah
untuk
kegiatan
pemenu
han
pelayan
an dasar
menggu
nakan
SPALD S
dan
SPALD T
Mening         penyedi 4.06% 4,26 4,3%    
katkan aan % 256,965,1 261,028,01 4,6% 773,014,01 4,8% 429,928,01 5,00 124,008,01 5,00 124,008,01

82
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Indikato Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja Unit
r Kinerja Capaia Perangkat Daerah Kerja
Program/ Tujuan, n 2022 2023 2024 2025 2026 Lok
Tujuan Sasaran Kode Penanggung Jawab Penang
Kegiatan Sasaran, pada asi
Targ Targ Targ Targ Targ Targ gung
Program Tahun Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jawab
(Outco Awal et et et et et et
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16     17 18
pengen ruang 54,805 1,805 1,805 1,805 % 1,805 % 1,805
dalian terbuka
pemanf yang
aatan hijau
ruang sebagai
ruang
publik
yang
nyaman
  Mening       prosent 4.06% 4,26 4,3% 4,6% 4,8% 5,00 5,00    
katkan ase % 256,965,1 261,028,01 773,014,01 429,928,01 % 124,008,01 % 124,008,01
prosent luasan 54,805 1,805 1,805 1,805 1,805 1,805
ase RTH
luasan sebagai
RTH ruang
sebagai publik
ruang
publik
    1,03   PROGRAM Luas 4,06% 4,26 4,3% 4,6% 4,8% 5% = 5% = Bidang Kot
,12 PENYELENG Ruang = %= 5,905,497, = 3,800,000,0 = 3,800,000,0 = 3,800,000,0 824, 3,800,000, 824, 3,800,000, Tata a
GARAAN Terbuka 669,31 702, 000 708, 00 758, 00 791, 00 27 000 27 000 Ruang Tan
PENATAAN Hijau Ha 28 88 33 30 Ha Ha gsel
RUANG Publik Ha Ha Ha Ha
      2. Penetapan n.a. 50% 80% 100 100 45 100 100    
0 Rencana Persenta 1,500,000, 450,000,00 % 450,000,00 % 0,000,000 % 450,000,00 % 450,000,00
1 Tata Ruang se 000 0 0 0 0
Wilayah penetap
(RTRW) dan an
Rencana RTRW
Rinci Tata hingga
Ruang dinyatak
(RRTR) an legal
Kabupaten/
Kota

      90.00% 100                 0.00    


Persenta % 500,000,0 % -
se 00

83
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Indikato Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja Unit
r Kinerja Capaia Perangkat Daerah Kerja
Program/ Tujuan, n 2022 2023 2024 2025 2026 Lok
Tujuan Sasaran Kode Penanggung Jawab Penang
Kegiatan Sasaran, pada asi
Targ Targ Targ Targ Targ Targ gung
Program Tahun Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jawab
(Outco Awal et et et et et et
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16     17 18
penetap
an RRTR
hingga
dinyatak
an legal
        Koordinasi 100% 100 100 100 100 100 100    
dan Persenta % 250,000,0 % 250,000,00 % 250,000,00 % 250,000,00 % 250,000,00 % 250,000,00
Sinkronisasi se 00 0 0 0 0 0
Perencanaa pelaksan
n Tata aan
Ruang perenca
Daerah naan
Kabupaten/ tata
Kota ruang
daerah
      2. Koordinasi 94.32% 95.0 95.2 95.5 95.7 96.0 96.0    
0 dan Ketaata 0% 1,500,000, 0% 1,500,000,0 0% 1,500,000,0 0% 1,500,000,0 0% 1,500,000, 0% 1,500,000,
3 Sinkronisasi n 000 00 00 00 000 000
Pengendalia Terhada
n Ruang p
Daerah Rencana
Kabupaten/ Tata
Kota Ruang

      2. Koordinasi 100% 100 100 100 100 100 100    


0 dan Persenta % 2,155,497, % 1,600,000,0 % 1,600,000,0 % 1,600,000,0 % 1,600,000, % 1,600,000,
4 Sinkronisasi se 000 00 00 00 000 000
Pemanfaata pelaksan
n Ruang aan
Daerah pemanf
Kabupaten/ aatan
Kota ruang
daerah
    1,03   PROGRAM Rasio 50.10 50,2 50,4 22 50,6 741, 50,8 398,370 51.0 92,450 51.0 92,450, Bidang Kot
,08 PENATAAN banguna 0% 223,126,6 0% 9,470,000,0 0% 456,000,00 0% ,000,000 0% ,000,000 0% 000,000 Perkant a
BANGUNAN n 46,000 00 0 oran, Tan
GEDUNG gedung UPT gsel
daerah Pemelih

84
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Indikato Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja Unit
r Kinerja Capaia Perangkat Daerah Kerja
Program/ Tujuan, n 2022 2023 2024 2025 2026 Lok
Tujuan Sasaran Kode Penanggung Jawab Penang
Kegiatan Sasaran, pada asi
Targ Targ Targ Targ Targ Targ gung
Program Tahun Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jawab
(Outco Awal et et et et et et
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16     17 18
yang araan,
dibangu Bidang
n dan Sanitasi
dimanfa Lingkun
atkan gan Air
    Rasio 47.02 48.0 48.2 48.4 48.6 48.8 48.8 Minum
banguna 0 0 0 0 0 0 - dan
n Penataa
gedung n
yang Banguna
memen n
uhi
aturan
perijinan
dan laik
fungsi
      2. Penyelengg Rasio   50,2 50,4 22 50,6 741, 50,8 398,370 51% 92,450 51% 92,450,    
0 araan kepatuh 0% 223,126,6 0% 9,470,000,0 0% 456,000,00 0% ,000,000 ,000,000 000,000
      1 Bangunan an 46,000 00 0
Gedung di aturan -
Wilayah Banguna
Daerah n
Kabupaten/ Gedung
Kota, kab/
Pemberian kota
      Izin Jumlah   24 25 25 24 26 26
Mendirikan banguna Pake Pake Pake Pake Pake Pake -
      Bangunan n t t t t t t
(IMB) dan gedung -
Sertifikat negara
Laik Fungsi milik
Bangunan Pemerin
Gedung tah
Kab/Kot
a
    1,03   PROGRAM Rasio 49,00% 50.1 50,3 50,5 50,7 50,9 50,9 Bidang Kot
,09 PENATAAN kawasan 0 275,000,0 0% 100,000,00 0% 100,000,00 0% 100,000,00 % 100,000,00 % 100,000,00 Sanitasi a
BANGUNAN yang 00 0 0 0 0 0 Lingkun Tan

85
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Indikato Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja Unit
r Kinerja Capaia Perangkat Daerah Kerja
Program/ Tujuan, n 2022 2023 2024 2025 2026 Lok
Tujuan Sasaran Kode Penanggung Jawab Penang
Kegiatan Sasaran, pada asi
Targ Targ Targ Targ Targ Targ gung
Program Tahun Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jawab
(Outco Awal et et et et et et
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16     17 18
DAN ditata gan Air gsel
LINGKUNGA sesuai Minum
NNYA dengan dan
RTBL Penataa
n
Banguna
n
        Penyelengg Rasio 49,00% 50.1 50,3 50,5 50,7 50.9 50.9    
araan banguna 0 275,000,0 0% 100,000,00 0% 100,000,00 0% 100,000,00 0% 100,000,00 0% 100,000,00
Penataan n 00 0 0 0 0 0
Bangunan gedung
dan (kecuali
Lingkungan rumah
nya di tinggal
Daerah tunggal
Kabupaten/ dan
Kota rumah
deret
sederha
na) yang
laik
fungsi
    1,03   PROGRAM Cakupan 100% 100 100 100 100 100 100 Sekretar Kot
,01 PENUNJANG Terwuju % 27,658,01 % 27,658,011, % 27,658,011, % 27,658,011, % 27,658,011 % 27,658,011 iat a
URUSAN dnya 1,805 805 805 805 ,805 ,805 Tan
PEMERINTA urusan gsel
HAN pemerin
DAERAH tahan
daerah
      2. Perencanaa Cakupan 100% 100 1, 1,35 1,35 1,350    
0 n dan Dokume % 1,350,000, 100 1,350,000,0 100 350,000,00 100 0,000,000 100 0,000,000 100 ,000,000
1 Evaluasi n 000 00 0
Kinerja Perenca
Perangkat naan
Daerah dan
Evaluasi
Kinerja
sesuai

86
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Indikato Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja Unit
r Kinerja Capaia Perangkat Daerah Kerja
Program/ Tujuan, n 2022 2023 2024 2025 2026 Lok
Tujuan Sasaran Kode Penanggung Jawab Penang
Kegiatan Sasaran, pada asi
Targ Targ Targ Targ Targ Targ gung
Program Tahun Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jawab
(Outco Awal et et et et et et
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16     17 18
ketentu
an
      2. Administrasi Cakupan 100% 100 100 100 12,1 100 12,14 100 12,143 1000 12,143,    
0 Keuangan Laporan % 12,143,17 12,143,179, 43,179,805 3,179,805 ,179,805 0% 179,805
      2 Keuanga 9,805 805
n sesuai -
      ketentu
an -
     
-
     
-
     
-
      2. Administrasi Cakupan 100% 100 100 100 100 100 100    
0 Umum Pelayan % 5,845,047, % 5,845,047,9 % 5,845,047,9 % 5,845,047,9 % 5,845,047, % 5,845,047,
6 an 940 40 40 40 940 940
      Adminis                   0%
trasi -
      Perkant                   0%
oran -
      2. Penyediaan persenta 100% 100 100 100 100 100 100
0 Jasa se % 6,184,912, % 6,184,912,0 % 6,184,912,0 % 6,184,912,0 % 6,184,912, % 6,184,912,
8 Penunjang tersedia 060 60 60 60 060 060
      Urusan nya jasa          
Pemerintah penunja -
      Daerah ng          
urusan -
pemerin
tah
daerah
      2. Pemeliharaa persenta 100% 100 100 100 1, 100 1,91 100 1,91 100 1,918
0 n Barang se % 1,918,342, % 1,918,342,0 % 918,342,00 % 8,342,000 % 8,342,000 % ,342,000
9 Milik terpelih 000 00 0
Daerah aranya
Penunjang barang
Urusan milik
Pemerintah daerah

87
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

Indikato Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja Unit
r Kinerja Capaia Perangkat Daerah Kerja
Program/ Tujuan, n 2022 2023 2024 2025 2026 Lok
Tujuan Sasaran Kode Penanggung Jawab Penang
Kegiatan Sasaran, pada asi
Targ Targ Targ Targ Targ Targ gung
Program Tahun Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jawab
(Outco Awal et et et et et et
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16     17 18
Daerah penunja
ng
urusan
pemerin
tah
daerah
      2. Pengadaan persenta 100% 100 100 100 100 100 100
0 Barang Milik se % 216,530,0 % 216,530,00 % 216,530,00 % 216,530,00 % 216,530,00 % 216,530,00
7 Daerah tersedia 00 0 0 0 0 0
Penunjang nya
Urusan Pengada
Pemerintah an
Daerah Barang
Milik
Daerah
Penunja
ng
Urusan
Pemerin
tah
Daerah
        JUMLAH                    
266,015,1 874,978,01 887,214,01 713,328,01 190,908,01 190,908,01
54,805 1,805 1,805 1,805 1,805 1,805

88
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

BAB VII
7. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Indikator kinerja didefinisikan sebagai ukuran kuantitatif dan/atau


kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau
tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, indikator kinerja harus
merupakan sesuatu yang akan diukur dan dihitung serta digunakan sebagai
dasar untuk menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu program yang
dijalankan Organisasi Perangkat Daerah.
Target kinerja Dinas Bangunan dan Penataan Ruang digambarkan
dengan sasaran strategis dan indikator kinerja sasaran strategis yang
menjadi ukuran pencapaian setiap sasaran strategis Dinas Bangunan dan
Penataan Ruang. Indikator kinerja Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan seperti
terlihat pada Tabel berikut.
Tabel 7.24. Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD

Kondisi Target Capaian


No Indikator Kinerja Awal Kondisi Akhir
2022 2023 2024 2025 2026
Kinerja
1 Cakupan Akses masyarakat terhadap 85.50% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Air Minum dan Sanitasi yang layak
dan aman
2 Persentase jumlah rumah tangga 86.17% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
yang mendapatkan akses terhadap air
minum yang layak dan aman melalui
SPAM jaringan perpipaan dan bukan
jaringan perpipaan terlindungi
3 Persentase jumlah rumah tangga yang 89.86% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
memperoleh layanan pengolahan air
limbah domestik yang layak dan
aman
5 Prosentase luasan RTH sebagai ruang 4.06% 4,26% 4,3% 4,6% 4,8% 5,00% 5,00%
publik
6 Prosentase pemenuhan sarana 34.39 47.09 60.32 73.54 86.24 100.00 100.00
prasarana pelayanan publik

89
RENCANA STRATEGIS
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

2021-2026

BAB VIII
8. PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bangunan dan Penataan Ruang


merupakan suatu perencanaan strategis organisasi yang disusun sebagai
penjabaran atas RPJMD dalam mewujudkan Visi dan Misi Walikota dan
Wakil Walikota terpilih. Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang tahun
2021-2026 ini juga menjadi koridor strategis dalam melaksanakan program,
kegiatan dan sub-kegiatan dalam mencapai output, outcome dan dampak
terhadap pembangunan di Kota Tangerang Selatan.
Renstra Dinas Bangunan dan Penataan Ruang ini juga sekaligus
menjadi rencana pembangunan sektor Bangunan dan Penataan Ruang
selama 5 (lima) tahun kedepan, yang harus dilaksanakan dan dipantau
pelaksanaannya, termasuk milestones pencapaian kinerja dari tahun
pertama hingga tahun kelima.
Demikian laporan ini kami buat untuk dipedomani untuk
keberlangsungan Layanan pada Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota
Tangerang Selatan. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses penyusunan dokumen
Rencana Strategis Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang
Selatan Tahun 2021-2026.
.

Kota Tangerang Selatan, November 2021

KEPALA
DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN
RUANG
KOTA TANGERANG SELATAN

..

90

Anda mungkin juga menyukai