Anda di halaman 1dari 739

LAMPIRAN

PERATURAN DAERAH
NOMOR 4 TAHUN 2021
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH
NOMOR 3 TAHUN 2019
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2018-2023
DAFTAR ISI
Halaman
RANCANGAN PERATURAN DAERAH
DAFTAR ISI ......................................................................................... i

BAB l PENDAHULUAN .................................................................... I-1


1.1. Latar Belakang .................................................................... I-1
1.2. Dasar Hukum Penyusunan ................................................... I-2
1.3. Hubungan Antar Dokumen .................................................. I-5
1.4. Maksud dan Tujuan............................................................. I-7
1.5. Sistimatika Penulisan .......................................................... 1-8

BAB ll GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ................................II-1


2.1. Aspek Geografi dan Demografi ..........................................II-1
2.2. Aspek Kesejateraan Masyarakat ........................................ II-18
2.3. Aspek Pelayanan Umum ................................................... II-36
2.4. Aspek Daya Saing Daerah............................................... II-162

BAB lll GAMBARAN KEUANGAN DAERAH ..................................... III-1


3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu ............................................. III-2
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu .....................III-15
3.3 Kerangka Pendanaan ......................................................III-19

BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH ----- IV-1


4.1. Permasalahan Pembangunan ----------------------------------- IV-1
4.2. Isu –Isu Strategis -------------------------------------------------- IV-7

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN .................................. V-1


5.1. Visi ................................................................................... V-6
5.2. Misi ................................................................................... V-7
5.2. Tujuan dan Sasaran ......................................................... V-17

i
BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH .................................. V-1
6.1. Strategi ............................................................................ VI-1
6.2. Arah Kebijakan Tahunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah .......................................................... VI-6
6.3. Program Pembangunan Daerah ...................................... VI-12

BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN


PROGRAM PERANGKAT DAERAH ..................................... VII-1
7.1. Pendapatan Daerah .............................................................VII-2
7.2. Belanja Daerah ...................................................................VII-7

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN


PEMERINTAHAN DAERAH ............................................... VIII-1

BAB IX PENUTUP ........................................................................... IX-1

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan daerah pasal 1 ayat (12) menyatakan bahwa “Pemerintah
Daerah berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintah dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia’’. Dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah, disusun suatu perencanaan pembangunan
daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional merupakan kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan
dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh
unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Sebagai
tujuan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Oleh karena itu perencanaan
pembangunan daerah harus mengacu kepada Rencana Pembangunan Nasional.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah bahwa Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan paling lama 6 (enam)
bulan setelah Kepala Daerah terpilih dilantik. Atas hasil pemilihan umum kepala
daerah serentak tahun 2018, telah dilantik kepala daerah terpilih James Sumendap
SH sebagai Bupati dan Drs. Jesaya Jocke Oscar Legi sebagai Wakil Bupati
Kabupaten Minahasa Tenggara periode 2018-2023 oleh Gubernur Sulawesi Utara
pada tanggal 25 September 2018. Pada 22 Maret 2019 telah ditetapkan Peraturan
Daerah Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2018-2023 dan telah dilaksanakan dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Tahun Anggaran 2019 dan 2020.
Berdasarkan ketentuan Pasal 264 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, menyatakan bahwa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dapat diubah apabila

I-1
berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak sesuai dengan perkembangan
keadaan atau penyesuaian terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah
pusat. Selanjutnya dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
pasal 342 menyatakan Perubahan RPJMD dapat dilakukan apabila :
a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan tidak
sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan rencana pembangunan
Daerah yang diatur dalam Peraturan Menteri;
b. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan bahwa substansi yang
dirumuskan, tidak sesuai dengan Peraturan Menteri ini; dan
c. terjadi perubahan yang mendasar. Perubahan yang mendasar mencakup
terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial
budaya, ganguan keamanan, pemekaran daerah, atau perubahan kebijakan
nasional. Dalam hal efektivitas, perubahan RPJMD tidak dapat dilakukan
apabila sisa masa berlaku RPJMD kurang dari tiga tahun.
Setelah Perda Nomor 3 tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2018 – 2023 Kabupaten Minahasa Tenggara ditetapkan
pada tanggal 22 Maret 2019, dalam perjalananya terbit beberapa peraturan dan
perkembangan yang mendasari diambilnya kebijakan Perubahan RPJMD
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 diantaranya adalah :
1. Perubahan susbstansi yaitu harmonisasi dengan penetapan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 – 2024, yang harus
menyelaraskan dengan arah kebijakan nasional dan fokus pembangunan
nasional; perubahan struktur kerangka pendanaan pembangunan sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah; Perubahan Nomenklatur Program dan Kegiatan sesuai
dengan Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifiksai, Kodefikasi, dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Daerah dan Keuangan Daerah; dan
2. Perubahan secara umum yaitu Pandemi Covid-19 yang menyebabkan
dilakukannya refocusing anggaran untuk memenuhi kebutuhan penanganan
Covid-19 meliputi Kesehatan, Jaring Pengaman Sosial, Penanganan Dampak
ekonomi dan Operasional Gugus Tugas.

Perubahan dokumen RPJMD dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan


data yang dapat dikumpulkan selama proses penyusunan serta memperhatikan

I-2
tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan. Mengingat bahwa perubahan ini dilakukan pada tahun 2020 dimana
masih tersisa tiga periode RKPD di dalamnya, salah satu fokus perubahan adalah
menentukan agenda pembangunan untuk periode RKPD 2021-2023 sebagai
landasan dalam mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara
pada akhir periode pembangunan jangka menengah.
RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-3023 merupakan rencana
pembangunan jangka menengah periode ketiga dan keempat dari RPJPD Tahun
2005-2025 Kabupaten Minahasa Tenggara. RPJMD Tahun 2018-2023 adalah
dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan, yang selanjutnya digunakan
sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah
(PD), yaitu dokumen perencanaan PD selama 5 (lima) tahunan yang memuat
tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi PD serta bersifat indikatif. Setiap PD
selanjutnya menjabarkan Renstra kedalam Rencana Kerja (Renja) PD. Dalam siklus
perencanaan pembangunan daerah, RPJMD Tahun 2018-2023 juga menjadi acuan
untuk menyusun RKPD Kabupaten Minahasa Tenggara, sesuai dengan yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah. RKPD menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran
serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya menjadi Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Dengan demikian, RPJMD
Tahun 2018-2023 merupakan pedoman bagi seluruh alur pembangunan dan
berkaitan dengan seluruh stakeholders di Kabupaten Minahasa Tenggara.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan


1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten
Minahasa Tenggara di Provinsi Sulawesi Utara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4685);

I-3
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6398);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5587),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
IndonesiaTahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5888), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
9. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 – 2024 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

I-4
Tahun 2015 Nomor 2036), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 Tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 157);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1312);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2018 tentang Reviu Atas
Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Anggaran Daerah Tahunan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 462);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1540);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1114);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 1781);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 3 Tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun
2013-2033 (Lembaran Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013
Nomor 71);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 8 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2014 Nomor 81), sebagaimana telah

I-5
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 2
Tahun 2019 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara (Lembaran Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun
2019 Nomor 124);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 6 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Minahasa
Tenggara (Lembaran Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016
Nomor 98), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara Nomor 1 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara
(Lembaran Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2019 Nomor 123);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 3 Tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2018-2023
Kabupaten Minahasa Tenggara (Lembaran Daerah Kabupaten Minahasa
Tenggara Tahun 2019 Nomor 125).

1.3. Hubungan Antar Dokumen


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sitem Perencanaan
Pembangunan Nasional menjadi dasar dalam penyusunan perencanaan
pembangunan daerah. Oleh karena itu, RPJMD merupakan bagian yang
terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional, yang bertujuan untuk
mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. Sehingga RPJMD harus sinkron
dan sinergi antar daerah, antar waktu , antar ruang dan antar fungsi pemerintah
serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pengawasan dan evalauasi.
Penyusunan Perubahan RPJMD Kabupaten Mianahsa Tenggara 2018-2023
dilakukan dengan memperhatikan RPJM Nasional, RPJMD Provinsi Sulawesi Utara,
kondisi lingkungan strategis di daerah, potensi daerah, isu strategis baik
internasional, nasional maupun lokal, serta hasil evaluasi terhadap pelaksanaan
RPJMD periode sebelumnya. Dalam melakukan penyusunan RPJMD digunakan
empat pendekatan utama. Pertama, pendekatan Politik. Pendekatan ini
memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan
hasil proses politik (publick choice theory of planning). Dalam hal ini rencana

I-6
pembangunan penjabaran Visi dan Misi yang ditawarkan kepala Daerah saat
kampanye kedalam RPJMD. Kedua, pendekatan Teknokratik. Pendekatan ini
dilaksanakan dengan metode dan kerangka berpikir oleh lembaga atau satuan
kerja yang secara fungsional bertugas untuk hal tersebut. Ketiga, pendekatan
partisipatif. Pendekatan ini dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders
antara lain melalui musrenbang. Keempat, pendekatan top-down dan bottom-up.
Pendekatan ini dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Hasil proses tersebut
kemudian diselaraskan melalui musyawarah rencana pembangunan.
Penyusunan Perubahan Rencana Pembanguna Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) juga tidak terlepas dari prioritas kebijakan pembangunan jangka
menengah Sulawesi Utara. Aspek keterkaitan dengan Perubahan RPJMD Provinsi
Sulawesi Utara Tahun 2016-2021 dan 2021-2026 yaitu dengan melakukan
penyelarasan terhadap prioritas pembangunan terutama untuk wilayah Kabupaten
Minahasa Tenggara. Kebijakan pembangunan Provinsi Sulawesi Utara untuk tahun-
tahun yang akan datang dapat dilihat dalam misi pembangunannya. Penyusunan
dokumen ini juga memperhatikan RPJMN Tahun 2015-2019 dan RPJMN 2020-
2024. Penjabaran RPJMN 2015-2019 dengan memperhatikan nawa cita
pembangunan dan RPJMD 2020-2024 degnan 7 Agenda Pembangunan yang
merupakan agenda pembangunan pemerintah untuk mewujudkan kondisi
berdaulat secara politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam
kebudayaan. Agenda pembangunan kewilayahan ini dilihat pada lampiran Buku III
RPJMN yang berisi Agenda Pembangunan Wilayah sehingga dapat diselaraskan
dengan target-target pembangunan di RPJMD, yang dalam penyusunannya juga
memperhatikan dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan target-target
pembangunan daerah, antara lain (1) RAD Pangan dan Gizi (PG),(2) Dokumen
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD), (3) Dokumen Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS); (4) RPJMD Kabupaten sekitarnya.
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
yang kemudian menjadi dasar penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat
Daerah ini sebagai penjabaran teknis Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) pada masing-masing perangkat daerah, berdasarkan urusan dan
kewenangan yang ada dalam tugas dan fungsi Perangkat Daerah. Masing-masing
Perangkat Daerah menyusun dokumen perencanaan teknis operasional dalam
menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan untuk sisa periode
dari waktu 5 (lima) tahun ke depan.

I-7
Gambar 1. Hubungan Antar Dokumen Perencanaan
Sumber : Permendagri 86 Tahun 2017

1.4. Maksud dan Tujuan


Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara Tahun 2018 - 2023 ini disusun dengan maksud memberikan
arah dan pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah pusat,
pemerintah daerah, masyarakat, maupun dunia usaha dalam membangun
kesepahaman, kesepakatan, dan komitmen bersama guna mewujudkan visi dan
misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara secara berkesinambungan. Adapun
tujuan dari penyusunan Perubahan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun
2018 – 2023 adalah:
1. Sebagai pedoman untuk memberikan arah terhadap kebijakan keuangan
daerah, startegi pengembangan daerah, kebijakan umum dan pembangunan
daerah jangka menengah tahun 2018-2023.
2. Sebagai pedoman bagi seluruh Perangkat Daerah (PD) dalam menyusun
perubahan rencana startegis antara tahun 2018 sampai tahun 2023 serta
program-program prioritas Kabupaten Mianahasa Tenggara.
3. Pedoman dalam penyusunan RKPD yang merupakan perencanaan tahunan
berupa program beserta target dan pagu yang bersifat indikatif, sebagai bahan
lebih lanjut pada penyusunan KUA dan PPAS serta Rencana Pendapatan
Belanjan Daerah (RAPBD) antara tahun 2018 sampai tahun 2023.

I-8
4. Sebagai tolak ukur dalam mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan
setiap Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa
tenggara antara tahun 2018 sampai tahun 2023.
5. Sebagai instrument untuk memudahkan seluruh Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Minahasa Tenggara dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun
program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur
6. Sebagai instrument untuk memahami secara utuh dan memudahkan
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi seluruh Perangkat Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara dalam mengimplemantasi kebijakan, program dan
kegiatan operasional tahunan menuju masyarakat sejahtera.
7. Menyediakan instrumen sinkronisasi penyelenggaraan pembangunan daerah
mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian sampai
dengan evaluasi.

1.5. Sistematikan Penulisan


Sistematika penulisan Perubahan RPJMD Kabupaten Minahasa tenggara
Tahun 2018-2023 mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IX PENUTUP

I-9
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Setiap daerah memiliki karakteristik dan fenomena yang berbeda-beda dalam


membangun daerahnya tergantung dari struktur kewilayahan maupun kebudayaan
regionalnya. Hal tersebut tentu saja menjadi nilai positif bagi pengembangan daerah
jika dioptimalkan kemanfaatannya dalam kerangka pembangunan daerah, tak
terkecuali bagi Kabupaten Minahasa Tenggara yang merupakan salah satu dari 15
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.
Dalam merencanakan pembangunan dibutuhkan adanya gambaran umum
kondisi daerah di Kabupaten Minahasa Tengagra yang akan memberikan
pengetahuan dan potret pada aspek fisik (aspek geografi dan demografi), aspek
kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah
masyarakat di Kabupaten Minahasa Tenggara. Gambaran umum kondisi daerah ini
akan menjadi pijakan awal dalam penyusunan rencana pembangunan jangka
menengah melalui pemetaan secara objektif dan analisis data yang valid.

2.1. Aspek Geografi dan Demografi


2.1.1. Karakteristik Lokasi Dan Wilayah
2.1.1.1 Luas Dan Batas Wilayah Administrasi
Kabupaten Minahasa Tenggara memiliki luas wilayah sebesar 730,62 Km2 atau
73.062 Ha, (BPS Kabupaten Minahasa Selatan) yang lokasinya berbatasan langsung
dengan Kecamatan Amurang Timur dan Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa
Selatan disebelah Utara, dengan Kecamatan Langowan Kabupaten Minahasa dan
Laut Maluku disebelah Timur, dengan Laut Maluku dan Kecamatan Kotabunan
Kabupaten Bolaang Mongondow di sebelah Selatan, dengan Kecamatan Ranoyapo
dan Kecamatan Kumelembuai Kabupaten Minahasa Selatan di sebelah Barat.

II - 1
Gambar 2.1
Peta Administrasi Kabupaten Minahasa Tenggara

Secara administratif, Kabupaten Minahasa Tenggara terbagi atas 12 wilayah


kecamatan dan 9 kelurahan serta 135 Desa. Dari jumlah tersebut, terdapat 2 (dua)
kecamatan yang mempunyai wilayah terluas yaitu Kecamatan Ratatotok dengan
luas wilayah sebesar 10.418 km² (14,26%) dan Kecamatan Touluaan Selatan dengan
luas wilayah sebesar 10.180km² (13,93%). Kecamatan Ratatotok merupakan wilayah
pesisir yang sebagian besar wilayahnya masih memiliki potensi perikanan pertanian
dan perkebunan, Pariwisata dan Pertambangan, sedangkan Kecamatan Touluaan
Selatan merupakan daerah yang memiliki potensi, pertanian, kehutanan dan
pertambangan. Sementara itu wilayah kecamatan yang mempunyai luas terkecil
adalah Kecamatan Tombatu Timur dengan luas wilayah 1.881km² (2,55%) dan
Kecamatan Tombatu Utara dengan luas wilayah sebesar 3.717km² (5,08%), dengan
rincian sebagai berikut :

Tabel 2.1
Luas Wilayah Administratif

Luas Wilayah
No Kecamatan Prosentase(%)
Administratif(Ha)
1. Belang 7.517 10,28
2. Pasan 4.979 6,81
3. Pusomaen 5.362 7,34

II - 2
Luas Wilayah
No Kecamatan Prosentase(%)
Administratif(Ha)
4. Ratahan 6.163 8,43
5. Ratahan Timur 6.399 8,76
6. Ratatotok 10.418 14,26
7. Silian Raya 4.375 5,98
8. Tombatu 6.795 9,30
9. Tombatu Timur 1.881 2,55
10. Tombatu Utara 3.717 5,08
11. Touluaan 5.276 7,22
12. Touluaan Selatan 10.180 13,93
Luas Total 73.062 100
Sumber : Mitra Dalam Angka 2021

2.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis


Kabupaten Minahasa Tenggara dilihat berdasarkan posisi astronomi berada
di antaragaris 1240 30’24” - 1240 56’24” BT dan 10 08’19” - 0050’46” LU.
Dalam konteks pembangunan Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Minahasa
Tenggara juga merupakan daerah yang menjadi lajur rel kereta api dari Makassar-
Gorontalo dan Sulawesi Utara.

Kawasan pesisir yang terdapat di wilayah Kecamatan Belang, Ratatotok, dan


Pusomaen.

Kawasan perbukitan/pegunungan sebagai kawasan resapan air Rencana


penetapan dan pengelolaan Kawasan sekitar DAS (daerah aliran sungai) dan
kawasan perbukitan/pegunungan sebagai kawasan resapan air Tersebar di seluruh
wilayah Kabupaten.

Kawasan strategis konservasi pulau Kepulauan di Kecamatan Ratatotok,


Belang dan Pusomaen.

2.1.1.3 Topografi

Sebagaian besar wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah bergunung-


gunung dan berbukit-bukit yang membentang dari Utara sampai ke selatan.
Diantaranya terdapat beberapa gunung berapi yang masih aktif hingga sekarang,
salah satu gunung yang masih aktif tersebut adalah gunung api Soputan dengan
tinggi 1.780 m yang terletak di antara perbatasan Kabupaten Minahasa Tenggara
dan Minahasa Selatan serta Kabupaten Minahasa.

II - 3
Topografi Kabupaten Minahasa Tenggara antara lain terdiri dari:
a. Kemiringan Lahan
Untuk lereng antara 0 – 2 % yang relatif datar hanya terdapat di sepanjang
pantai selatan yang meliputi Kec. Ratatotok, Belang dan Pusomaen. Juga terdapat
di Sekitar daerah Rasi, Tosuraya, Wawali, Pasan di Kec. Ratahan, Molompar dan
Tombatu di Kec. Tombatu . Lereng antara 0 – 2 % juga terdapat disekitar
Ranoketang Atas, Lobu Kec. Touluaan dan Silian di Kecamatan Silian Raya.

b. Ketinggian Lahan
Ketinggian lahan Kabupaten Minahasa Tenggara antara 0 m (pantai
Kecamatan Ratatotok, Belang, Posumaen) hingga ketinggian 1.750 m (lereng
Gunung Soputan di Kecamatan Ratahan dan Kecamatan Silian Raya. Lereng wilayah
Minahasa Tenggara sebagain besar adalah antara 15 – 25 % yakni sebanyak 35 %
dari luas Wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara yang meliputi hampir di seluruh
Kecamatan yang ada di Minahasa Tenggara. Juga lereng antara 25 – 40 % yakni
sebanyak 31 %.

2.1.1.4 Geologi
a. Struktur dan karakteristik;
Dari Peta Geologi dan Potensi Bahan Galian Sulawesi Utara (Dep.
Pertambangan dan Energi, Tahun 1995) berdasarkan formasi batuan wilayah
Minahasa Tenggara terdiri dari :
 Formasi Aluvium dan endapan pantai (Qa)
 Formasi Batuan Gunung Api Muda (Tmv, Qv)
 Formasi Batuan Gunung api Bilungala (Tmbv)
 Formasi Batuan Gunung Api Pinogu (TQpv)
 Batuan Gunung api (Tmv)
Dari Peta Geologi dan Potensi Bahan Galian Sulawesi Utara (Dep.
Pertambangan dan Energi, Tahun 1995) berdasarkan faktor Lithologi, wilayah
Minahasa Tenggara terdiri dari jenis batuan: Alluvium, Basalt, Tefra, Andesit.

2.1.1.5 Hidrologi
a. Daerah Aliran Sungai
Daerah aliran sungai yang ada di Minahasa Tenggara adalah : DAS Sosoan,
DAS Ranoako, DAS Kayuuling, DAS Kalait, DAS Ranoyapo, DAS Suhuyon, DAS

II - 4
Sasano, DAS Lamangi, DAS Lowatag, DAS Surat Kedong, DAS Limbole, DAS Sue,
DAS Pangasu, DAS Mamaya, DAS Kalewaha, DAS Limbale, DAS Tutua, DAS
Tiwalako, DAS Malebu, DAS Yarorongan, DAS Katawae, DAS Pinamangkulan, DAS
Lahaus, DAS Konga, DAS Waasu, DAS Pantua, DAS Palaus, DAS Kawira, DAS Puta,
DAS Makalu, DAS Konde, DAS Nipung, DAS Kosal, DAS Tawang, DAS Abuang, DAS
Hais, DAS Nunuk, DAS Kawiwi, DAS Poniki, DAS Minanga, DAS Paderen, DAS
Toulunik, DAS Wawesan, DAS Kaanon, DAS Binuang, DAS Koker, DAS Tonsawang,
DAS Totok, DAS Matuahtua, DAS Koserangan, DAS Tembaga, DAS Limpoda, DAS
Ropada, DAS lahendung, DAS Wongangaan, DAS Mongawo, DAS Wawesen II, DAS
Mopsalkaw, DAS Mopsaleleng, DAS Basaan dan DAS Morea.
b. Sungai, Danau dan Rawa;
Kabupaten Minahasa Tenggara secara Hidrologi memiliki 12 sungai dan 26
danau.

Tabel. 2.2
Sungai- sungai di Kabupaten Minahasa Tenggara
No Nama Kecamatan Nama Sungai
1 Kec. Ratahan Kuala Lahendong
2 Kec. Pusomaen Kuala Makalu
3 Kec.Pasan Kuala Kokor, Kuala Raligh, Kuala Loy
4. Kec. Tombatu Dungusan Keleweng, Londola Ranoako, Dungusan
Dahera.
5. Kec. Touluaan Dungusan Dokoliuan, Kuni Lomanggi.
6. Kec. Belang Kuala Wawesen,
7. Kec. Ratatotok Kuala Totok
8. Kec. Silian Raya Londola, Mamaya, Kuala Kelewaha
9. Kec. Tombatu Timur Kuala Kasarengan, Londola Solasang
10. Kec. Tombatu Utara Kuala Londolimbale, Kuala Teponga
11. Kec. Ratahan Timur Kuala Kaluya
12. Kec. Ratahan Timur Kuala Poniki
13 Kec.Touluaan Selatan Londola Ranoako
Sumber : RTRW Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013-2033

Tabel. 2.3
Danau di Kabupaten Minahasa Tenggara

NO NAMA DANAU LOKASI LUAS (HA) KET


1 Lumpias Ratahan 25
2 Wongangaan Pasan 15
3 Mongawo Pasan 15
4 Kalowenan Pusomaen 3
5 Bulilin Tombatu 10
6 Sosongkasa Tombatu 5
7 Pomubuan Tombatu 5
8 Lolos Tombatu 2

II - 5
NO NAMA DANAU LOKASI LUAS (HA) KET
9 Usebau Tombatu 1,5
10 Kuyanga Tombatu 0,75
11 Tutud Tombatu 4
12 Selek dan Touluaan 4
13 Derel Touluaan 3
14 Kawelaan Touluaan 5
15 Belang Touluaan 5
16 Pakioan Touluaan 15
TOTAL 116
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Minahasa Tenggara Tahun 2020
c. Debit
Debit air di kabupaten Minahasa Tenggara terdiri atas :
- Sumber Mata Air (SPMA) di kalatin Ratahan de4ngan debit kurang lebih 60 l/dtk
- Sumber Air Sungai dan Danau ( SASD) di sungai Makalu dengan debit kurang
lebih 250 l/dtk dan sungai belang dengaqn debit kurang lebih 200 l/dtk
- Instalasi Pengolahan Air di sungai Makalu dengan debit kurang lebih 250 l/dtk
dan sungai belang dengan debit kurang lebih 200 l/dtk.

2.1.1.6 Klimatologi
a. Tipe
Secara Klimatologi Iklim di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara tergolong
iklim tropis basah. Iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan tanaman, oleh karena itu iklim merupakan salah
satu data yang sangat diperlukan dalam perencanaan wilayah terutama keperluan
pertanian. Data iklim Kabupaten Minahasa Tenggara diambil dari Stasiun Klimatologi
Bandara Samratulangi Manado Propinsi Minahasa Tenggara tahun 1998 – 2002.

b. Curah Hujan
Curah hujan; Dari data yang diperoleh dari stasiun Klimatologi Bandara Sam
Ratulangi Manado, Provinsi Minahasa Tenggara, diketahui bahwa curah hujan rata-
rata tahunan berkisar antara 3.839.60 mm, dengan penyebaran curah hujan rata-
rata bulanan 319.97 mm yaitu berkisar antara 107.32 – 604.86 mm dan jumlah hari
hujan rata-rata bulanan sebanyak 19 hari hujan yaitu berkisar antara 11 – 26 hari
hujan.
Data data yang ada menunjukkan bahwa Kabupaten Minahasa Tenggara
tidak mempunyai bulan kering (curah hujan rata-rata bulanan < 100 mm) dari
stasiun pengamatan tersebut. Oleh karena itu iklim Kabupaten Minahasa Tenggara

II - 6
menurut Koppen diklasifikasikan Af dimana total curah hujan tahunan > 2,500
mm/tahun dan curah hujan bulan terkering > 60 mm, dan menurut Schmidt
Pergusson Kabupaten Minahasa Tenggara, Propinsi Minahasa Tenggara termasuk
tipe A dengan nilai Q (quotien) 0 %, sedangkan menurut zona agroklimat Oldeman
Kabupaten Minahasa Tenggara termasuk dalam zona A1 yaitu dengan jumlah bulan
basah berturut-turut lebih dari sembilan bulan dan jumlah bulan kering kurang dari
dua bulan dalam setahun.

c. Suhu
Dari data yang ada menunjukkan bahwa suhu rata-rata tahunan Kabupaten
Minahasa Tenggaraadalah 26.33 oC dengan suhu rata-rata maksimum 30.23 oC dan
suhu rata-rata minimum 22.98 oC.Ketinggian suatu tempat di atas permukaan
laut di daerah katulistiwa merupakan faktor yang paling penting mempengaruhi suhu
udara. Udara yang bebas bergerak akan turun temperaturnya pada umumnya
dengan 1 oC untuk setiap 100 m naik di atas permukaan laut, untuk pulau Sumatera
- Kalimantan penurunan ini rata-rata 0,61 oC (Arsyad, 1989). Ketinggian Kabupaten
Minahasa Tenggara hampir sama dengan ketinggian kedua stasiun Klimatologi
tersebut maka berdasarkan perhitungan Arsyad suhu rata-rata Kabupaten Minahasa
Tenggara tetap sama yaitu sebesar 26,33 oC dengan suhu rata-rata maksimum
30,23 oC dan suhu rata-rata minimum 22.98 oC.

Tabel 2.4
Suhu Rata-Rata Bulanan Di Kabupaten Minahasa Tenggara

Suhu (Oc)
No Bulan
Maksimum Minimum Rata-Rata
1 Januari 29.70 22.88 25.64
2 Februari 30.04 22.87 25.65
3 Maret 30.51 22.84 25.95
4 April 30.74 23.22 26.29
5 Mei 31.74 23.00 26.72
6 Juni 31.28 22.77 26.27
7 Juli 31.86 21.95 26.50
8 Agustus 32.17 22.53 26.85
9 September 32.47 22.16 26.62
10 Oktober 31.83 22.65 26.70
11 Nopember 31.18 23.11 26.39
12 Desember 30.49 23.23 26.44
Jumlah 374.02 273.20 313.55
Raat-rata 31.17 22.77 26.13
Sumber : RTRW Minahasa Tenggara 2013-2033

II - 7
d. Kelembaban
Kelembaban udara merupakan salah satu komponen iklim yang
berpengaruh abupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Minahasa Tenggara
mempunyai kelembaban udara relatif rata-rata yaitu sebesar 82,69 % atau berkisar
antara 73.76 – 87.92 %. Kelembaban udara ini cocok untuk mendukung
pertumbuhan makluk hidup dan sekaligus tidak terhadap laju evapotranspirasi dan
perkembangan penyakit. Dari data yang ada menunjukkan bahwa Kcukup basah
untuk perkembangan penyakit.

Tabel 2.5
Data Kelembaban Udara Nisbi Rata-rata di
Kabupaten Minahasa Tenggara

No Bulan Kelembaban Nisbi (%)


1 Januari 87.92
2 Februari 85.92
3 Maret 85.28
4 April 84.88
5 Mei 83.92
6 Juni 84.03
7 Juli 77.76
8 Agustus 73.76
9 September 78.15
10 Oktober 81.17
11 Nopember 84.24
12 Desember 85.19
Jumlah 992.23
Rata-rata 82.69
Sumber : RTRW Minahasa Tenggara 2013-2033

2.1.1.7 Penggunaan Lahan


a. Kawasan budidaya;
Penetapan kawasan ini dititik beratkan pada usaha untuk memberikan arahan
pengembangan berbagai kegiatan budidaya sesuai dengan potensi sumber daya
yang ada dengan memperhatikan optimasi pemanfaatannya.Kawasan Budidaya
adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas
dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber
daya buatan. Kawasan Budidaya terdiri dari; kawasan hutan produksi, hutan rakyat,
pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, industrim pariwisata,
permukiman dan lainnya.

II - 8
b. Kawasan lindung;
Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam,
sumberdaya buatan, dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan
pembangunan berkelanjutan yang terdiri atas:
1) Kawasan Hutan Lindung, adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang
mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitarnya maupun
bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegahan banjir dan erosi serta
pemeliharaan kesuburan tanah.
Kawasan hutan lindung, terdiri atas: a. kawasan hutan lindung Gunung Soputan
di Kecamatan Silian Raya, Kecamatan Tombatu Utara, Kecamatan Pasan,
Kecamatan Ratahan, dan Kecamatan Ratahan Timur dengan luas kurang lebih
4.139 (empat ribu seratus tiga puluh sembilan) hektar; dan b. kawasan hutan
lindung Gunung Kawatak di Kecamatan Ratahan Timur dengan luas kurang lebih
737 (tujuh ratus tiga puluh tujuh) hektar. c. Kawasan Hutan lindung bakau di
Kecamatan Posumaen, Belang dan Ratatotok
2) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya,
meliputi: kawasan resapan air, yang terdiri atas: a. kawasan sekitar Sungai
Lahendong, Sungai Kaluya, Dungusan Keleweng, Londola Mamaya, Kelewaha,
Londola Ranoako, Solasang, Sungai Kokor, sekitar Tonsawang, Dungusan
Dahera, Kasarengan, Dungusan Dokoliuan, sekitar Lowatag, Kuni, Lomanggi,
sekitar Minanga, sekitar gunung Kaanom, Gunung Walintang, Sungai Binuang
dan Mangkit, sekitar Sungai Wewesen, Gunung Manembo, Gunung Hais,
Limpoga, Gunung Pasoloilobogan; b. daerah yang memiliki kemiringan lahan
diatas 30º ditetapkan sebagai kawasan resapan air yang tersebar di seluruh
wilayah kabupaten; dan c. Kawasan Hutan Bakau yang berada di daerah pesisir
pantai. d. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya perlu memperhatikan ketentuan perundangan yang mengatur
status tanah pasini.
3) Kawasan perlindungan setempat, terdiri atas: a. kawasan sempadan pantai,
dengan lebar 200 (dua ratus) meter dari pasang muka air laut tertinggi,
mencakup seluruh garis pantai terutama yang berpotensi abrasi di seluruh
wilayah pesisir kabupaten yang berlokasi di wilayah Kecamatan Ratatotok,
Belang, dan Pusomaen; b. kawasan sempadan sungai, dengan lebar 50 (lima
puluh) meter dari muka air sungai seperti Sungai Ranoyapo, di luar wilayah

II - 9
permukiman adalah minimal 50 (lima puluh) meter dari tepi sungai, sedangkan
untuk sungai dan anak sungai misalnya Sungai Molompar, Sungai Kaluya, dan
lain-lain, lebar sempadan adalah 5 (lima) meter di kawasan permukiman dan 50
(lima puluh) meter di luar kawasan permukiman, dari tepi sungai; c. kawasan
sempadan danau yaitu kawasan sekitar Danaudanau di Kabupaten Minahasa
Tenggara antara lain Danau Bulilin yang terletak di Kecamatan Tombatu dan
Danau Kawelaan di Kecamatan Touluaan, yakni tepian selebar antara 50 (lima
puluh) meter hingga 100 (seratus) meter yang ditetapkan berdasarkan bentuk
dan kondisi fisik tepian danau; dan d. kawasan sekitar mata air, dengan lebar
200 (dua ratus) meter dari pusat mata air, meliputi semua wilayah yang ada di
wilayah kabupaten, seperti sekitar mata-mata air di lereng gunung Kawatak,
kawasan sekitar Pangu, sekitar Tiwalako dan sekitar Derel di Tombatu.
4) Kawasan suaka alam, adalah kawasan yang mewakili ekosistem khas yang
merupakan habitat alami yang memberikan perlindungan bagi perkembangan
flora dan fauna yang khas dan beraneka ragam, pelestarian alam dan cagar
budaya Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya, terdiri atas:
a. kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan meliputi: 1. Kawasan Budaya
Batulesung, Ratuoki, Kali, di Tombatu; 2. Kawasan Kubur Raja Bantik di
Kecamatan Pasan; 3. Kawasan Batu Koya di Kecamatan Ratahan; 4. Kawasan
Kubur Keramat di Kecamatan Belang; 5. Kawasan Budaya Pesta Adat Labuang
Bentenan; dan 6. Kawasan-kawasan lainnya berdasarkan hasil kajian khusus
tentang kepariwisataan. b. kawasan pantai berhutan bakau, meliputi kawasan
di sekitar Teluk Totok, kawasan Teluk Bohungan, kawasan Teluk Ratatotok,
kawasan Bentenan, kawasan sekitar Teluk Sompini serta kawasan seputar Desa
Tumbak dan Desa Tumbak Madani.

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah


Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten adalaharahan pengembangan
wilayah untuk mewujudkanstruktur ruang dan pola ruang wilayah kabupaten sesuai
dengan RTRW kabupaten melalui penyusunan danpelaksanaan program
penataan/pengembangankabupaten beserta pembiayaannya, dalam suatu
indikasiprogram utama jangka menengah lima tahunankabupaten yang berisi
rencana program utama, sumber pendanaan, instansi pelaksana, dan waktu
pelaksanaan.

II - 10
2.1.2.1 Kawasan Strategis Bidang Pertumbuhan Ekonomi
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhanekonomi terdiri atas:
a. kawasan strategis pusat pemerintahan dan Pendidikan di Kecamatan Ratahan;
b. kawasan pusat perdagangan dan jasa di wilayahKecamatan Ratahan yang
ditetapkan sebagai PKW;
c. kawasan pusat pengembangan industri perikananuntuk menunjang
pengembangan Minapolitan dikawasan pesisir pantai Pusomaen, Belang,
danRatatotok; dan
d. kawasan pusat pengembangan industri pertanian diKecamatan Ratahan Timur,
Pasan, Tombatu, TombatuTimur, Tombatu Utara, Silian Raya, Touluaan,
danTouluaan Selatan, sesuai dengan potensi unggulandari masing-masing
wilayah.

2.1.2.2 Kawasan Strategis Bidang Sosial Budaya


Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budayaterdiri atas:
a. Kawasan Budaya Batulesung, Ratu Oki, Kali, diTombatu;
b. Kawasan Kubur Raja Bantik Kecamatan Ratahan;
c. Kawasan Budaya Pesta Adat Labuang Bentenan Kecamatan Pusomaen;
d. Kawasan Sport Centre di Kecamatan Ratahan, Pasan,Belang dan Ratatotok; dan
e. Kawasan strategis pariwisata bahari yang berlokasi di Bentenan, Hais, Lakban;
pariwisata tirta yang berlokasi di Air Konde Danau Lumpias.

2.1.2.3 Kawasan Strategis Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Alam


Kawasan strategis dari sudut kepentingan sumber dayaalam terdiriatas:
a. Kawasan strategis DAS Molompar sebagai sumberenergi listrik bagi pembangunan
Pembangkit ListrikTenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa Poniki;
b. Kawasan strategis bendungan dan Daerah IrigasiRanombolay yang berfungsi
sebagai penyediakebutuhan air bagi kegiatan pertanian yang mampumelayani
area seluas kurang lebih 1.157 Hektar;
c. Kawasan strategis pengembangan Sumber Mata Airyang terletak di Kalatin-
Ratahan dengan debit kuranglebih 60 liter per detik serta di Kecamatan
TombatuTimur, Kecamatan Tombatu Utara, Kecamatan Belang,Kecamatan
Touluaan dan Kecamatan Ratatotok; dan

II - 11
d. Kawasan strategis Instalasi Pengolahan Air Minum(IPAM) di Sungai Makalu
dengan debit air kurang lebih250 liter per detik dan di Sungai Belang dengan
debitair kurang lebih 200 liter per detik;

2.1.2.4 Kawasan Strategis Bidang Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan


Hidup
Kawasan strategis dari fungsi lingkungan hidupsebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf d, terdiri atas
a. kawasan strategis konservasi kepulauan diKecamatan Ratatotok, Belang dan
kawasan strategiskonservasi bawah laut di Pulau Batutoli di Ratatotok,Taman
Laut Tumbak, dan Pantai Bentenan diKecamatan Pusomaen;
b. kawasan Pantai Lakban dan Teluk Buyat diKecamatan Ratatotok;
c. kawasan strategis konservasi pulau Kepulauan diKecamatan Ratatotok, Belang
dan Pusomaen;
d. kawasan strategis gunung berapi Soputan diKecamatan Ratahan, Pasan, Ratahan
Timur, SilianRaya, Tombatu, Tombatu Timur, Tombatu Utara dankecamatan
Touluaan;
e. Kawasan strategis Instalasi Pengolahan Air Limbah(IPAL) dan Instalasi
Pengolahan Lumput Tinja (IPLT)kabupaten yang berlokasi di Kecamatan
Ratahan,Kecamatan Belang dan kecamatan lainnya sesuaikebutuhan.
f. kawasan strategis sungai di Tababo dan Kalait(pemanfaatan sumber daya air
untuk situ atau danaubuatan sebagai sumber air irigasi dan perikanandarat); dan
g. kawasan Danau Bulilin di wilayah KecamatanTombatu.

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana


Berdasarkan karakteristik wilayah di Kabupaten Minahasa Tenggara
diidentifikasi wilayah yang berpotensi rawan bencana alam yaitu bencana longsor,
bencana Letusan Gunung Berapi dan Gempa bumi, bencana Banjir, Bencana Pesisir.

2.1.3.1 Rawan bencana longsor


Dengan topografi bergunung dan berbukit-bukit, juga faktor geologi dan
jenis tanahnya, Kabupaten Minahasa Tenggara memiliki beberapa wilayah yang
rawan bencana longsor.Gerakan longsor diartikan proses berpindahnya sejumlah
besar massa batuan dan atau tanah dari lereng bagian atas ke bagian lereng yang
letaknya lebih rendah karena pengaruh gravitasi bumi (Sartohadi, 2005). Adanya

II - 12
hal-hal lain yang menumpang dan atau terdapat di dalam massa batuan dan atau
tanah seperti vegetasi, timbunan material tambang, pemukiman, dan lain-lain dapat
meningkatkan kerawanan longsor. Hal lain yang tidak kalah penting dalam longsor
adalah karakteristik material yang mencakup jenis batuan, karakteristik tanah, dan
kondisi geologis (Wilopo, 2005). Terakhir pada Juli 2007 terjadi banjir dan tanah
longsor di Kec. Belang, Ratatotok dan Ratahan, yakni di Sub-DAS Molompar
(Belang), dan sub-DAS Ratatotok.

2.1.3.2. Rawan Bencana Letusan Gunung Api Dan Gempa Bumi


Kabupaten Minahasa Tenggara terletak dekat dengan Gunung api Soputan
(1783 m). Gunung soputan adalah salah satu Gunung api Aktif Tipe A dari 10
Gunung Api aktif di Provinsi Minahasa Tenggara. Terakhir kali Gunung Soputan
meletus tahun 2004 dan 2007. Walaupun tidak terjadi erupsi magmatik yang besar,
namun pada tahun 2007 letusan Gunung Soputan mengeluarkan hawa panas dan
menyemburkan debu yang mencapai radius 6 Km. Letusan tahun 2007 juga
menimbulkan gempa bumi vulkanik serta guguran lava. Daerah-daerah yang rawan
terkena dampak jika terjadi letusan GunungSoputan adalah Kec. Ratahan dan Kec.
Touluaan.

2.1.3.3. Rawan Bencana Banjir


Banjir merupakan peristiwa bencana alam yang tidak bisa dilihat dari satu sisi
penyebab. Banjir merupakan akumulasi dari surface run off yang ada di hulu akibat
dari penyebab multi faktor. Penyebab multi faktor ini memberikan kontribusi banjir
yang berbeda satu sama lain. Terdapat berbagai faktor penyebab yang
mempengaruhi terjadinya banjir, yaitu : curah hujan harian yang tinggi, perubahan
penggunaan lahan di hulu dari hutan menjadi non hutan, adanya perambahan hutan
dan penebangan hutan secara liar. Di Wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara juga
terdapat daerah-daerah rawan banjir. Diantaranya di Daerah Aliran sungai Molompar
(Kec. Belang) dan Daerah Aliran Sungai Ratatotok (Kec. Ratatotok). Kejadian banjir
terjadi bulan juli 2007 yang terjadi di Molompar, Buku, Borgo, Belang (Kec. Belang)
dan di Ratatotok (Kec. Ratatotok).
Pada tahun 2013 terjadi Banjir Bandang yang menyebabkan korban jiwa,
kerusahan lahan pertanian, kerusakan rumah masyarakat yang terdampak,
kehilangan harta benda dan kendaraan serta menurunnya tingkat penghasilan
masyarakat yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menurun.

II - 13
2.1.3.4. Rawan Bencana Pesisir
Pesisir selatan Kabupaten Minahasa Selatan, yang mencakup Kec. Ratatotok,
Belang dan Pusomaen, memang rawan terhadap bencana gelombang pasang.
Karena pesisir pantai tersebut langsung menghadap laut lepas (Laut Maluku) , tidak
ada bentang alam penghalang dan pemukiman nelayan yang ada di 3 kecamatan
tersebut umumnya dekat dengan garis pantai.Pada bulan Juni 2007 telah terjadi
gelombang pasang yang merusak beberapa rumah di Desa Molompar dan Desa Buku
(Kec. Belang). Gelombang setinggi 3 – 4 meter tersebut disertai angin kencang dan
badai, terjadi dua hari berturut-turut. Gelombang pasang akibat kenaikan muka air
laut yang disebabkan oleh pasang-surut disamping itu juga diakibatkan oleh faktor-
faktor lain atau eksternal force seperti dorongan air, swell (gelombang yang
ditimbulkan dari jarak jauh), badai dan badai tropis yang merupakan fenomena yang
sering terjadi di laut.

2.1.3.5 Kawasan Rawan Gelombang Pasang


Kawasan rawan gelombang pasang di pesisir selatan Kabupaten Minahasa
Tenggara meliputi pesisir pantai kecamatan Ratatotok, Belang dan Pusomaen.
Kawasan Rawan Bencana Alam adalah kawasan yang memiliki kondisi atau
karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya,
politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang
mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan
mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu
meliputi: kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan gelombang pasang, dan
kawasan rawan banjir;terdiri atas: a. kawasan rawan gelombang pasang terdapat di
pesisir Selatan meliputi pantai Kecamatan Ratatotok, Belang, dan Pusomaen; b.
kawasan rawan longsor dan gerakan tanah meliputi kawasan sekitar Suhuyon,
Lowatag, Lomangi, Amburumalad, Maimbeng, Kaluya,Pangu, Wongkai, Wioi,
Gunung Wolitang; c. kawasan rawan banjir, meliputi kawasan di sekitar Kecamatan
Belang, Kecamatan Pusomaen; Kecamatan Tombatu Utara dan Kawasan Sungai
Kawiwi.

2.1.4 Aspek Demografi


Pertumbuhan penduduk dapat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan
migrasi. Pada Tahun 2020 jumlah penduduk Kabupaten Minahasa Tenggara
mencapai 116.323 jiwa. Dilihat dari kompisisi penduduk menurut jenis kelamin,
jumlah penduduk laki-laki Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2020 sebanyak

II - 14
60.249 jiwa, lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan yaitu
sebanyak 56.074 jiwa. Oleh karenanya, Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun
2020 memiliki sex ratio sebesar 107,4 penduduk laki-laki per 100 penduduk
perempuan. Rincian perkembangan kompisisi pendudduk dari tahun 2016 sampai
dengan tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.6
Perkembangan Jumlah Penduduk Tahun 2016-2020
Kabupaten Minahasa Tenggara

Tahun
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Laki-Laki 54.490 54.720 55.001 55.001 60.249
2 Perempuan 50.673 50.994 53.302 53.302 56.074
3 Jumlah 105.163 105.714 106.303 106.303 116.323
4 Pertumbuhan 0,60 0,52 0,56 0,56 1,43
5 Densitas (Ribu 144,0 145,0 145,0 145,0 159,21
Jiwa/Km2)
6 Sex Ratio 107,6 107,3 107,2 107,2 107,4
Sumber : Minahasa Tenggara Dalam Angka Tahun 2017-2021

Jumlah penduduk Kabuapten Minahasa Tenggara cenderung terus meningkat


dari tahun ke tahun, demikian juga dengan kepadatan penduduk (densitas) terus
meningkat dengan kepadatan penduduk tahun 2020 1,59 ribu jiwa/km2.

Tabel 2.7
Jumlah Penduduk Berdasarkan Luas dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan Tahun 2020 Kabupaten Minahasa Tenggara

Wilayah Penduduk
No Kecamatan Kepadatan
Luas Persen Jumlah Persen
Per KM2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Ratatotok 10.418 14,26 14.227 12.23 136.56
2 Tombatu 6.795 9,30 10.151 8,73 149,39
3 Touluaan 5.276 7,22 7.419 6,38 72,88
4 Belang 7.517 10,28 17.286 14,86 229,96
5 Ratahan 6.163 8,43 13.721 11,80 222,64
6 Pusomaen 5.362 7,34 9.583 8,24 178,69
7 Pasan 4.979 6,81 7.570 6,51 152,04
8 Ratahan Timur 6.399 8,76 6.174 5,31 96,48
9 Touluaan Selatan 10.180 13,93 4.878 4,19 92,46
10 Silian Raya 4.375 5,98 6.527 5,61 149,19
11 Tombatu Timur 1.881 2,55 9.795 8,42 520,73
12 Tombatu Utara 3.717 5,08 8.992 7,73 241,92
JUMLAH 73.062 100 116.323 100 159,21
Sumber : Minahasa Tenggara Dalam Angka 2021

II - 15
Komposisi penduduk di Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2020
didominasi oleh penduduk berusia 15 tahun hingga 39 tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa Kabupaten Minahasa Tenggara memiliki penduduk usia produktif yang dapat
dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan lima tahun ke depan.Komposisi
penduduk usia produktif di Kabupaten Minahasa Tenggara memiliki persentase
terbesar yaitu mencapai 64,32%. Kondisi ini mengindikasikan bahwa Kabupaten
Minahasa Tenggara sudah memasuki tahapan bonus demografi (demographic
dividend). Bonus demografi adalah suatu keadaan kependudukan dimana
ketergantungan penduduk berada pada rentang yang terendah.

Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Di Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2020

Jenis Kelamin Laki-Laki +


Kelompok Umur
Laki-laki Perempuan Perempuan
0-4 5.144 4.904 10.048
5-9 5.101 4.702 9.803
10-14 5.039 4.817 9.856
15-19 5.037 4.636 9.673
20-24 5.011 4.640 9.651
25-29 4.638 4.043 8.681
30-34 4.160 3.700 7.860
35-39 3.977 3.675 7.652
40-44 4.244 4.009 8.253
45-49 4.141 3.748 7.889
50-54 3.857 3.415 7,272
55-59 3.168 2.747 5.195
60-64 2.358 2.277 4.635
65-69 1.781 1.890 3.671
70-74 1.316 1.369 2.685
75+ 1.277 1.502 2.779
Jumlah/Total 60.249 56.074 116.323
Sumber : Minahasa Tenggara dalam Angka Tahun 2021

Jika dikaitkan dengan angka ketergantungan, besarnya proporsi usia


produktif (>50%) menanggung sedikit penduduk usia non produktif seringkali
disebut sebagai bonus demografi. Berdasarkan kondisi tersebut, bonus demografi
dapat menjadi asset terbesar bagi Kabupaten Minahasa Tenggara apabila penduduk
usia produktifnya memiliki kualitas yang cukup baik (tingkat pendidikan,
keterampilan, profesionalitas dan kreativitas) sehingga mampu menekan beban

II - 16
ketergantungan sampai tingkat terendah yang pada akhirnya berguna untuk
mendongkrak pembangunan ekonomi.

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat


2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggi merupakan tujuan
yang ingin dicapai oleh setiap daerah. Namun manfaat tersebut harus juga dirasakan
oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan kata lain, aspek pemerataan juga menjadi
pertimbangan penting dalam keberhasilan pembangunan. Dalam bagian ini akan
diuraikan beberapa indikator yang menggambarkan kondisi tingkat kesejahteraan
dan pemerataan ekonomi Kabupaten Minahasa Tenggara.

2.2.1.1 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto


Salah satau indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian
Kabupaten Minahasa Tenggara secara makro adalah melalui data Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), Jumlah nilai tambah bruto ( gross value added) yang timbul
dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah. Terdapat 2 (dua) jenis penilaian
PDRB yaitu Atas Dasar harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) menggambarkan nilai tambah barang
dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan. sedang PDRB Atas
Dasar Harga Konstan (ADHK) menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut
yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai
tahun dasar. PDRB ADHB digunakan untuk mengetahui kemampuan sumber daya
ekonomi. Sementara itu PDRB ADHK digunakan untuk mengetahui pertumbuhan
ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak
dipengaruhi oleh faktor harga.
Besarnya PDRB ADHB dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2016– 2020)
mengalami peningkatan dari Rp 3.962.468,1 juta rupiah pada tahun 2016 menjadi
sebesar Rp. 5.213.218,9 juta rupiah pada tahun 2020. Perkembangan PDRB ADHB
dapat dilihat pada tabel 2.10 di bawah ini :

II - 17
Tabel 2.9
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2016-2020
Kabupaten Minahasa Tenggara
Atas Dasar Harga Berlaku (Jutaan Rupiah)

2016 2017 2018 2019 2020


NO Sektor
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Pertanian, Perikanan
1 1.217.563,1 1.327.833,1 1.384.168,4 1.503.517,5 1.603.021,8
dan Kehutanan
Pertambangan &
2 269.839,6 291.439,7 314.501,7 334.266,7 345.878,7
Penggalian
3 Industri Pengolahan 182.779,6 208.159,8 225.449,6 234.808,4 260.485,4
4 Pengadaan Listrik,Gas 4.230,7 4.979,4 5.097,7 5.483,0 5.983,2
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
5 2.723,5 2.864,5 3.067,8 3.327,0 3.677,1
Limbah dan Daur
Ulang
6 Konstruksi 812.414,6 904.782,3 1.002.862 1.090.513,3 1.068.851,8
Perdagangan Besar
dan Eceran,Reparasi
7 288.857,8 319.288,7 350,282,1 401.061,1 419.325,2
Mobil dan Sepeda
Motor
Transportasi dan
8 402.167,4 443.461,7 481,282,7 525.496,0 474.874,3
Pergudangan
Penyediaan
9 Akomodasi dan Makan 12.879,9 14.262,9 15.512,3 16.746,7 14.274,5
Minum
Informasi dan
10 21.377,3 24.180,1 26.166,1 28.322,5 30.777,0
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
11 6.016,5 6.787,7 7.006,3 7.537,7 7.837,7
Asuransi
12 Real Estate 227.889,3 250.964,6 274.692,8 299.720,3 299.845,9
13 Jasa Perusahaan 373,7 431,4 484,1 537,2 5223,8
Administrasi
Pemerintahan,
14 326.071,3 361.054,4 395.051,2 411.592,0 412.896,8
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajub
15 Jasa Pendidikan 64.228,5 69.804,3 77.015,9 86.423,5 90.278,5
Jasa Kesehatan dan
16 99.438,7 108.816,1 120.758,2 130.756,6 145.251,7
Kegiatan Sosial
17 Jasa lainnya 23.616,6 26.489,7 29.435,8 31.951,9 29.735,3

PDRB 3.962.468,1 4.365.600,4 4.712.895,7 5.112.061,2 5.213.518,9

Sumber : Minahasa Tenggara Dalam Angka 2021

Perkembangan PDRB ADHK berdasarkan tabel 2.10 di atas bahwa


Peningkatan PDRB ADHK 2010 juga sejalan dengan peningkatan PDRB ADHK yang
menunjukkan peningkatan dari Rp. 3.044.812,2 juta rupiah pada tahun 2016
menjadi sebesar Rp. 3.614.410,4 juta rupiah pada tahun 2020.

II - 18
Tabel 2.10
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2016-2020
Kabupaten Minahasa Tenggara
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 (Jutaan Rupiah)

2016 2017 2018 2019 2020


NO Sektor
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Pertanian, Perikanan
1 934.001,8 974.422,1 1.017.529,5 1.087.401,0 1.128.027,8
dan Kehutanan
Pertambangan &
2 232.250,9 248.141,5 265.037,1 283.290,7 280.341,1
Penggalian
3 Industri Pengolahan 148.516,9 159.988,3 170.124,4 171.760,2 178.410,2
4 Pengadaan Listrik,Gas 4.580,7 4.734,2 4.801,1 5.100,8 5.410,5
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
5 2.2091,4 2.102,9 2.238,9 2.389,2 2.588,4
Limbah dan Daur
Ulang
6 Konstruksi 664.225,4 716.929,9 762.852,5 802.244,2 776.427,7
Perdagangan Besar
dan Eceran,Reparasi
7 224.852,8 238.136,9 252.051,5 272.143,7 269.026,7
Mobil dan Sepeda
Motor
Transportasi dan
8 267.714,3 285.350,9 303.239,7 326.595,0 286.248,1
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
9 9.966,8 10.713,3 11.437,0 12.094,4 10.367,9
dan Makan Minum
Informasi dan
10 17.396,8 18.703,2 20.013,8 21.500,8 23.405,8
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
11 4.741,6 5.200,8 5.300,7 5.532,5 5.759,7
Asuransi
12 Real Estate 181.043,4 193.766,5 207.095,7 221.170,2 218.834,6
13 Jasa Perusahaan 277,2 299,4 320,0 341,5 322,8
Administrasi
Pemerintahan,
14 209.904 225.720,2 242.351,4 244.252,6 240.381,2
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajub
15 Jasa Pendidikan 47.428,1 51.146,4 55.607,5 60.600,3 61.259,2
Jasa Kesehatan dan
16 78.099,9 84.112,2 91.886,7 99.035,5 107.411,3
Kegiatan Sosial
17 Jasa lainnya 17.719,5 19.258,9 20.955,2 22.266,5 20.187,3
3.044.812, 3.238.768, 3.432.842, 3.637.719, 3.614.410,
PDRB
2 7 7 1 4
Sumber : Minahasa Tenggara Dalam Angka 2021

Struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Kabupaten Minahasa


Tenggara masih terbesar dari lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
yang walaupun mengalami fulktuasi setiap tahun dari 30,73 % ditahun 2016 ke
30,75% ditahun 2020. lapangan usaha ekonomi lainnya yang terlihat menaik
peranan setiap tahunnya terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Minahasa
Tenggara adalah Pertambagnan dan Penggalian dari 6,54% ditahun 2019 naik
menjadi 6,63% ditahun 2020. Sumbangan terbesar lain juga pada tahun 2020
dihasilkan oleh lapangan usaha Konstruksi menyumbang 20,50%.

II - 19
Tabel 2.11
Distribusi Persentase PDRB ADHB Kabupaten Minahasa Tenggara
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020
2016 2017 2018 2019 2020
Kategori Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Pertanian, Perikanan dan
A 30,73 30,42 29,37 29,41 30,75
Kehutanan
B Pertambangan & Penggalian 6,81 6,68 6,67 6,54 6,63
C Industri Pengolahan 4,61 4,77 4,78 4,59 5,00
D Pengadaan Listrik,Gas 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11
Pengadaan Air, Pengelolaan
E 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 20,50 20,73 21,28 21,33 20,50
Perdagangan Besar dan
G Eceran,Reparasi Mobil dan Sepeda 7,29 7,31 7,43 7,85 8,04
Motor
H Transportasi dan Pergudangan 10,15 10,16 10,21 10,28 9,11
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I 0,33 0,33 0,33 0,33 0,27
Minum
J Informasi dan Komunikasi 0,54 0,55 0,56 0,55 0,59
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,15 0,16 0,15 0,15 0,15
L Real Estate 5,75 5,75 5,83 5,86 5,75
M,N Jasa Perusahaan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
Administrasi Pemerintahan,
O Pertahanan dan Jaminan Sosial 8,23 8,27 8,38 8,05 7,92
Wajib
P Jasa Pendidikan 1,61 1,60 1,63 1,69 1,73
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,51 2,49 2,56 2,56 2,79
R,S,T,U Jasa lainnya 0,60 0,61 0,62 0,63 0,57
PDRB 100 100 100 100 100
Sumber : Minahasa Tenggara Dalam Angka 2021

Gambaran lebih jauh struktur perekonomian Kabupaten Minahasa Tenggara


dapat dilihat dari peranan masing-masing sektor terhadap pembentukan total PDRB
Kabupaten Minahasa Tenggara. Sektor Primer yang terdiri dari sektor Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan serta Pertambangan dan Penggalian adalah sebagai
penyedia kebutuhan dasar dan bahan, pada tahun 2020 peranannya sebesar
37,38%, mengalami Peningkatan dibandingkan tahun 2019 sebesar 35,91%. Untuk
sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri pengolahan; Pengadaan Listrik, Gas;
Pengadaan Air serta sektor Konstruksi peranannya meningkat dari 25,10% pada
tahun 2019 menjadi 25,68% pada tahun 2020. Sektor tersier yang sifat kegiatannya
sebagai jasa, tahun 2020 peranannya menurun menjadi 36,94 % dari tahun 2019
sebesar 38,99%.

II - 20
6,29 6,33
6,02 6,03

-0,64
2016 2017 2018 2019 2020
Series 1 6,29 6,33 6,02 6,03 -0,64

Gambar 2.2
Grafik Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2016 s.d. 2020
Sumber : Minahasa Tenggara Dalam Angka 2021

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2020


mengalami kontraski yang cukup dalam mencapai minus 0,64%, dinandingkan
tahun 2019 mencapai 6,03%. Penurunan cukup dalam ini karena danpak pandemi
covid-19.

2.2.1.2 Laju Inflasi


Inflasi adalah meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila
kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.
Dampak dari inflasi salah satunya adalah menurunnya daya beli masyarakat. yang
dapat diartikan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat terganggu karena
ketidakmampuan penduduk dalam mengkonsumsi barang ataupun jasa.
Kondisi inflasi di Kabupaten Minahasa Tenggara mengacu pada inflasi Kota
Manado. Berdasarkan data BPS selama periode tahun 2016 – 2020, angka inflasi
mengalami fluktuasi dimana tahun 2016 sebesar 5,56 persen yang merupakan angka
tertinggi untuk lima tahun terakhir, pada tahun 2020 mencapai angka 0,09 persen.
Naiknya inflasi dipengaruhi oleh indeks kelompok pengeluaran yang
mengalami kenaikan terutama kenaikan indeks kelompok bahan makanan dan

II - 21
indeks kelompok transportasi. Perkembangan tingkat inflasi selanjutnya dapat
dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 2.12
Nilai inflasi rata-rata Tahun 2016 s.d 2020
Kabupatan Minahasa Tenggara

TAHUN
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Inflasi Kabupaten 5,56 0,35 2,44 0,3 0,09
Sumber : BPS Prov. Sulut Tahun 2021

2.2.1.3 PDRB Perkapita


PDRB perkapita merupakan PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah
penduduk pada pertengahan tahun yang tinggal di daerah tersebut. PDRB per kapita
atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang
penduduk.

Tabel 2.13
PDRB Perkapita ADHB Tahun 2014 s.d 2018
Kabupaten Minahasa Tenggara
TAHUN
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nilai PDRB (Juta) 3.962.468,1 4.365.600,4 4.712.895,7 5.112.061,2 5.213.518,9
Jumlah Penduduk 105.163 105,714 106.303 106.899 116.323
PDRB perkapita
37,68 41,30 44,33 47,82 44,82
(Juta/jiwa)
Sumber : Minahasa Tenggara Dalam Angka 2021

Di tahun 2020 PDRB per kapita ADHB Kabupaten Minahasa Tenggara menjadi
Rp. 44,82 juta per jiwa. Jika dilihat dari pertumbuhannya, PDRB per kapita ADHB
Kabupaten Minahasa Tenggara dari tahun 2016 hingga 2020 mengalami pergerakan
yang fluktuatif . Pada tahun 2016 mencapai 37,68 Juta per jiwa, meningkat di tahun
2017 menjadi 41,30 juta per jiwa berikutnya meningkat lagi di tahun 2018 menjadi
44,33 Juta per jiwa, Kemudian kembali meningkat di tahun 2019 menjadi 47,82 juta
per jiwa, namun pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 44,82 juta per
jiwa.

II - 22
Tabel 2.14
PDRB Perkapita ADHK Tahun 2016 s.d 2020
Kabupaten Minahasa Tenggara
TAHUN
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nilai PDRB (Rp) 3.044.812,2 3.238.768,7 3.432.842,7 3.637.719,1 3.614.410,4
Jumlah
105.163 105.714 106.303 106.899 116.323
Penduduk
PDRB
perkapita 28,95 30,64 32,29 34,03 31,07
(Rp/jiwa)
Sumber : Minahasa Tenggara Dalam Angka 2021

Di tahun 2020 PDRB per kapita ADHK Kabupaten Minahasa Tenggara menjadi
Rp. 31,07 juta per jiwa. Jika dilihat dari pertumbuhannya, PDRB per kapita ADHK
Kabupaten Minahasa Tenggara dari tahun 2016 hingga 2020 mengalami pergerakan
yang fluktuatif . Pada tahun 2016 mencapai 28,95 Juta per jiwa, meningkat di tahun
2017 menjadi 30,64 juta per jiwa berikutnya meningkat lagi di tahun 2018 menjadi
32,29 Juta per jiwa, Kemudian kembali meningkat di tahun 2019 menjadi 34,03 juta
per jiwa, namun pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 31,07 juta per
jiwa.

2.2.1.3 Indeks Gini


Indeks Gini atau koefisien Gini adalah salah satu ukuran umum untuk
distribusi pendapatan atau kekayaan yang menunjukkan seberapa merata
pendapatan dan kekayaan didistribusikan di antara populasi. Indeks Gini memiliki
kisaran 0 sampai 1. Nilai 0 menunjukkan distribusi yang sangat merata yaitu setiap
orang memiliki jumlah penghasilan atau kekayaan yang sama persis. Nilai 1
menunjukkan distribusi yang timpang sempurna yaitu satu orang memiliki segalanya
dan semua orang lain tidak memiliki apa-apa.
Perkembangan indeks Gini Kabupaten Minahasa Tenggara selama 5 (lima )
tahun terakhir menunjukkan tingkat pemerataan pendapatan dan kekayaan dalam
kondisi sedang. Pada tahun 2016 Indeks Gini sebesar 0,38, sedangkan pada tahun
2017 turun menjadi 0,35 dan tmeningkat 0,37 di tahun 2018, ditahun 2019 kembali
turun menjadi 0,35 sedangkan kondisi 2020 turun kembali menjadi sebesar 0,31.
Kondisi indeks Gini Kabupaten Minahasa Tenggara dalam lima tahun terakhir dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

II - 23
Tabel 2.15
Indeks Gini Tahun 2016 s.d 2020
Kabupaten Minahasa Tengara

Indeks 2016 2017 2018 2019 2020


Gini
(%) 0.38 0,35 0.37 0,35 0,31
Sumber Kajian Litbang Tahun 2020

2.2.1.4 Kemiskinan
Dalam menentukan penduduk kategori miskin, BPS menggunakan konsep
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan
pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari
sisi pengeluaran. Garis kemiskinan merupakan penjumlahan dari garis kemiskinan
makanan dan garis kemiskinan non makanan. Penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai
Penduduk Miskin Di tahun 2020, tingkat kemiskinan Kabupaten Minahasa Tenggara
menurun menjadi 14,08% dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 14,71%.
Perkembangan tingkat persentase kemiskinan di Kabupaten Minahasa Tenggara
selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.16
Persentase penduduk di atas garis kemiskinan Jumlah Penduduk
Persentase
Persentase penduduk di Jumlah
Garis
Tah penduduk di bawah garis Kedalaman Keparahan Penduduk di
Kemiskin
un an (Rp)
atas garis kemiskinan Kemiskinan Kemiskinan atas garis
kemiskinan (Penduduk kemiskinan
Miskin)
2016 277.491 85,29 14,71 3,11 0,79 86.242
2017 285.791 85,92 14,08 2,68 0,8 89.686
2018 305.919 86,71 13,29 2,50 0,6 91.573
2019 325.896 87,22 12,78 1,70 92.679
2020 332.966 87,70 12,30 2,27 102.593
Sumber : Minahasa Tenggara Dalam Angka 2021 dan BPS Prov. Sulut 2021

Penduduk miskin di Kabupaten Minahasa Tenggara dalam lima tahun terakhir


menunjukkan kondisi yang terus menurun. Ini dapat dilihat dari tingkat kemiskinan
Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun 2016 sebesar 14,71 persen, yang merupakan
tingkat kemiskinan tertinggi selama lima tahun terakhir, mengalami penurunan pada
tahun 2017 menjadi 14,08 persen. Sedangkan pada tahun 2018 kembali menurun

II - 24
menjadi 13,29 persen dan pada tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 12,78
persen, di tahun 2020 terjadi penurunan menjadi 12,30 persen.

14,71

14,08

13,29

12,78

12,3

2016 2017 2018 2019 2020


Series 1 14,71 14,08 13,29 12,78 12,3

Gambar 2.3
Grafik Perkembangan Angka Kemiskinan
Sumber : Sulawesi Utara Dalam Angka 2021

Sampai saat ini, kemiskinan masih menjadi tantangan besar bagi setiap
daerah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. Masih perlunya peningkatan
pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga miskin menjadi salah satu masalah sosial
perkotaan yang harus diselesaikan pemerintah secara konsisten melalui sinergitas
program pembangunan daerah. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah
melalui program dan kegiatan untuk menurunkan angka kemiskinan. Upaya-upaya
tersebut baik dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Dalam
melaksanakan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan perlu adanya
ketepaduan antara pemerintah kabupaten, dunia usaha, perguruan tinggi dan
masyarakat yang peduli terhadap pengentasan kemiskinan.

2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial


2.2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks yang dipakai untuk menunjukkan aspek-aspek peluang hidup panjang
dan sehat, mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang memadai, serta hidup
layak adalah IPM. Indikator ini meruapakan kemudahan dalam aspek sosial, budaya
dan aspek ekonomi.

II - 25
Sebelumnya, komponen penyusun IPM adalah : Angka harapan hidup (e0)
Angka melek huruf (AMH), rata-rata lama sekolah (RLS), kombinasi APK serta PDB
per kapita. Namun pada tahun 2010, UNDP merubah metodologi IPM, beberapa
perubahan yang dilakukan yakni :
- Mengganti Angka melek huruf (AMH) dengan Harapan lama sekolah (HLS).
- Mengganti Produk Domestik Bruto (PDB) perkapita menjadi Produk Nasional
Bruto (PNB) perkapita.
- Metode agregasi diubah dari rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik.
Perubahan metodologi IPM tahun 2010 oleh UNDP tersebut diadopsi oleh BPS
dalam penghitungan IPM 2014 keatas dengan alasan: Beberapa indikator sudah
tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka Melek Huruf (AMH)
sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat
menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena AMH di sebagian besar
daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antar
daerah dengan baik. Indikatr selanjutnya, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita
tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah diganti
dengan Produk Nasional Bruto (PNB) karena lebih menggambarkan pendapatan
masyarakat pada suatu wilayah.
Berdasarkan komponen penyusun IPM, angka harapan hidup rata-rata
masyarakat Kabupaten Minahasa Tenggara pada Tahun 2019 adalah 70,07 tahun
meningkat naik menjadi 70,15 tahun di 2020, angka harapan lama sekolah adalah
12,04 tahun di ahun 2019 meningkat menjadi 12,07 tahun di tahun 2020. Untuk
rata-rata lama sekolah ditahun 2019 berada pada 8,87 tahun, tahun 2020
meningkat menjadi 8,88 tahun, sedangkan pengeluaran per kapita rata-rata adalah
Rp. 10.665 di tahun 2019 menurun menjadi 10.408 di tahun 2020.
Pencapaian IPM Minahasa Tenggara dalam 5 tahun terakhir masuk kedalam
kategori tinggi dengan angka capaian ≥70 dan <80. Hal ini menunjukkan bahwa
bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi mengalami peningkatan dibandingkan
periode sebelumnya. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkat
pembangunan manusia diKabupaten Minahasa Tenggara, antara lain yaitu: harus
selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan masyarakat, hal
ini merupakan salah satu penentu perbaikan derajat kesehatan masyarakat namun
dalam kenyataannya hal ini cukup sulit diintervensi. Peran Pemerintah harus terus
ditingkatkan dalam hal sosialisasi Pola Hidup Sehat. Penuntasan buta huruf dan
penurunan angka putus sekolah harus tetap ditingkatkan. Beasiswa pendidikan dan
penyediaan infrastruktur pendidikan harus terus dikawal oleh Pemerintah. Dalam
rangka meningkatkan daya beli masyarakat, upaya pengembangan skala mikro dan
usaha kecil menengah merupakan alternatif untuk menaikkan pendapatan
masyarakat yang masih rendah dan bermuara pada peningkatan daya beli.

II - 26
Tabel 2.17
Komponen pembentuk IPM Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2016 - 2020

IPM KABUPATEN MINAHASA TENGGARA


Angka Harapan Rata-rata Pengeluaran
Peringkat
Harapan Lama Lama per Kapita
Tahun IPM Provinsi
Hidup Sekolah Sekolah Disesuaikan
IPM
(Tahun) (Tahun) (Tahun) (ribu rupiah)
2016 69,53 11,51 8,39 10.002 68,42 8
2017 69.58 11.71 8.51 10.105 68,91 8
2018 69,77 11.74 8,82 10.354 69,66 8
2019 70,07 12,04 8,87 10.665 70,47 8
2020 70,15 12,27 8,88 10.408 70,51 8
Sumber : Minahasa Tenggara Dalam Angka 2021

2.2.2.2 Aspek Pendidikan


Strategi pembangunan pendidikan dijabarkan melalui empat sendi pokok
yaitu Pemerataan kesempatan, Relevansi pendidikan dengan pembangunan,
Kualitas pendidikan dan Efisiensi pengelolaan. Pemerataan kesempatan pendidikan
diupayakan melalui penyediaan sarana dan prasarana belajar seperti gedung
sekolah baru dan penambahan tenaga pengajar mulaidari pendidikan dasar sampai
pendidikan tinggi. Relevansi pendidikan merupakan konsep link and match, yaitu
pendekatan atau strategi meningkatkan relevansi sistem pendidikan dengan
kebutuhan lapangan kerja.
Kualitas pendidikan adalah menghasilkan manusia terdidik yang bermutu dan
handal sesuai dengan tuntutan zaman. Sedangkan efisiensi pengelolaan pendidikan
dimaksudkan bahwa pendidikan diselenggarakan secara berdayaguna dan berhasil
guna.
Jika dibandingkan tahun 2015, angka melek huruf Kabupaten Minahasa
Tenggara tahun 2016 tidak mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 angka melek
huruf sebesar 99,7% artinya bahwa di Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun
2015 masih ada 0,3% penduduk usia 15 tahun ke atas yang masih buta huruf yang
hasilnya masih sama dengan tahun 2016. Sedangkan untuk tahun 2019 angka melek
huruf turun menjadi 99%, tapi hal ini tetap mengindikasikan bahwa hampir sebagian
besar penduduk Kabupaten Minahasa Tenggara mampu untuk membaca dan
menulis serta menyerap informasi dengan baik. Dan di Tahun 2020 AMH naik
sebesar 99.8% Persen, dengan demikian Angka Buta Huruf turun menjadi 0.2%.
Persentase angka melek huruf di Kabupaten Minahasa Tenggara berfluktuasi dari
Tahun ke Tahun namun tetap menunjukkan hasil yang memuaskan. Dengan

II - 27
tercapainya target kinerja AMH di Kabupaten Minahasa Tenggara dapat
mengindikasikan ketersediaan sarana dan prasana pendidikan yang cukup memadai.
Rata-rata lama sekolah (RLS) Penduduk Minahasa Tenggara Tahun 2016-
2020 dari Tahun ke Tahun mengalami peningkatan, Tahun 2016 rata-rata lama
sekolah 8,39 Th meningkat menjadi 8,45 Th di Tahun 2017. Tahun 2018 mengalami
peningkatan menjadi 8,82 Thn. Tahun 2019 kembali mengalami peningkatan
menjadi 8.87 Thn. Di Tahun 2020 meningkat sebesar 0,1 Thn menjadi 8,88.
Peningkatan ini menunjukkan kinerja Dinas Pendidikan yang semakin baik.
Pada Tahun 2016 Angka partisipasi kasar (APK) pada jenjang pendidikan
SD/MI mencapai 114,50%, jenjang pendidikan SMP/MTs mencapai 80,19%. Ditahun
2017 Angka partisipasi kasar (APK) pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
mencapai 80.521%, jenjang pendidikan SD mencapai 103.87% jenjang pendidikan
SMP mencapai 102.49%. Tahun 2018 APK PAUD sebesar 49.67%, SD 93.21%, SMP
101.83%. Pada tahun 2019 APK PAUD menjadi 40.093%, SD menjadi 95.93%, dan
SMP 103.79%.
Angka partisipasi Murni (APM) pada Tahun 2016 bagi jenjang pendidikan
SD/MI/sederajat mencapai 114,50%, jenjang pendidikan SMP/MTs mencapai
63,55%. Di tahun 2017 APM jenjang pendidikan SD mencapai 91,98%, jenjang
pendidikan SMP mencapai 76,63%. Pada Tahun 2018 APM SD sebesar 91,05%.
Tahun 2019 APM jenajang SD sebesar 91,27%, jenjang SMP sebesar 83.80%. Dan
pada Tahun 2020 APM jenjang SD sebesar 98.99%, jenjang SMP sebesar 99.90%.
Tahun 2016- 2020 Penduduk Minahasa Tenggara yang berusia 15 Tahun
keatas menyelesaikan Pendidikan SD sampai SMP berfluktuatif, dimana Penduduk
yang menamatkan SD sebanyak 23%, Tahun 2017 sebesar 32% kemudian melonjak
pada Tahun 2018 sebesar 99% hingga Tahun 2020. Angka yang Menamatkan SMP
sebanyak 16% tahun 2016, 19% tahun 2017 kemudian melonjak pada Tahun 2018
sebesar 97% hingga Tahun 2019.

Tabel 2.18
Kinerja Makro Urusan Pendidikan Fokus Kesejahteraan Sosial
Tahun 2016-2020

TAHUN
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Angka Melek Huruf 99,71 99,8 99,78 99,00 99.8
Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 8,39 8,45 8,39 8,40 14
Angka Partisipasi Murni:

II - 28
TAHUN
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
SD (%) 114,50 91,98 91.05 91,27 98.99
SMP (%) 67,28 76,53 85 83,80 98.64
Angka Partisipasi Kasar :

SD (%) 114.50 108,51 100,98 99 99.95

SMP (%) 80,19 99,33 72,97 98 99.89


Jumlah Penduduk Yang 91.73
32,62 28,32 29,02
Menamatkan SD (%)
Jumlah Penduduk Yang 82.74
16,74 19,76 19,39
Menamatkan SMP (%)
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

2.2.2.3 Aspek Kesehatan


Untuk mencapai umur panjang yang sehat adalah tujuan dari pembangunan
manusia dibidang kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan dipengaruhi oleh
empat faktor penentu, antara lain: Faktor lingkungan, Perilaku kesehatan, Pelayanan
kesehatan dan Kependudukan/keturunan. Dari empat faktor tersebut yang dapat
diintervensi dengan cepat yaitu Faktor kesehatan lingkungan dan faktor Pelayanan
kesehatan.
Berdasarkan data dari dinas Kesehatan sesuai tabel di bawah ini terlihat bahwa
indikator angka Angka usia harapan hidup meningkat dari 69,44 tahun ditahun 2013
menjadi 72,2 tahun pada tahun 2017. Sedangkan untuk persentase gizi buruk tahun
2013 terjadi 0 kasus ditahun 2013 dan 2014 sedangkan ditahun 2015 s/d 2017
terjadi 1 kasus.

Tabel 2.19
Kinerja Makro Urusan Kesehatan Fokus Kesejahteraan Sosial
Tahun 2016-2020

Uraian Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Angka usia harapan hidup Tahun 69,53 69,58 69,77 70,07 70,15
Persentase balita gizi buruk % 0,01 0,06 0.04 0.02 0.01
Prevalensi balita gizi kurang % 0,62 0,86 0,93 0,91 0,92
Cakupan Desa Siaga Aktif % 100 100 100 100 100
Sumber : Dinas KesehatanKab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

2.2.2.4 Ketenagakerjaan
Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan
kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi

II - 29
dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Dengan demikian,
dapat menyerap pertambahan angkatan kerja. Secara singkat dapat dikatakan
bahwa pertumbuhan ekonomi mempengaruhi ketenagakerjaan dari sisi permintaan
(menciptakan lapangan kerja) dan sisi penawaran (meningkatkan kualitas tenaga
kerja).
Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan yang
menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia
dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai
dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing. Kesempatan kerja
(demand for labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan/ketersediaan
pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari kerja). Dengan demikian
kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan atas tenaga kerja.
Untuk melihat kesempatan kerja, dapat dilihat dari beberapa indikator
yakni :
 Angka partisipasi angkatan kerja
Angka partisipasi angkatan kerja merupakan persentase antara Angkatan
kerja 15 tahun ke atas terhadap atas jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas.
Perkembangan APAK Kabupaten Minahasa Tenggara menunjukkan tren
peningkatan, sebagaimana dapat dilihat pada table dibawah ini.
Pada tahun 2015 APAK Kabupaten Miahasa Tenggara adalah sebesar 60.65
persen, dengan trend yang menaik mencapai 67.55 di tahun 2020 sehingga
meningkatkan TPT.
 Tingkat partisipasi angkatan kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah suatu indikator ketenagakerjaan
yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam
kegiatan sehari-hari merujuk pada suatu waktu dalam periode survey. Tingkat
partisipasi angkatan kerja di suatu wilayah juga dapat mengindikasikan seberapa
besar kesempatan kerja di wilayah tersebut. Semakin tinggi tingkat partisipasi
angkatan kerja maka mengindikasikan semakin luas kesempatan kerja.
Perkembangan TPAK Kabupaten Minahasa Tenggara menunjukkan tren
peningkatan, sebagaimana dapat dilihat pada table dibawah ini. Semakin tinggi
TPAK menunjukkan semakin besarnya jumlah penduduk yang berpotensi bekerja,
memproduksi barang dan jasa.
Pada tahun 2015 TPAK Kabupaten Miahasa Tenggara adalah sebesar 64.04
persen, dengan trend menaik pada tahun 2020 mencapai angka 67,55 persen.

II - 30
Angka TPAK sebesar 67,55 persen mengandung arti bahwa dari 100 orang penduduk
usia kerja(15 tahun ke atas), 68 orang adalah angkatan kerja.

 Tingkat Pengangangguran Terbuka (TPT).


Jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Dengan melihat
tingkat pengangguran terbuka, secara langsung dapat mengindikasikan seberapa
luas kesempatan kerja yang ada di wilayah tersebut. Semakin tinggi tingkat
pengangguran terbuka di suatu wilayah maka dapat mengindikasikan bahwa
semakin sempitnya kesempatan kerja yang ada di wilayah tersebut. Dalam lingkup
Kabupaten Minahasa Tenggara TPT dari tahun 2015-2020 mengalami penurunan
dari angka 5,72 persen tahun 2015 menjadi 3.31 persen di tahun 2020
 Rasio Penduduk yang bekerja
Jumlah Penduduk yang bekerja terhadap jumlah angkatan kerja. Dalam
lingkup Kabupaten Minahasa Tenggara Rasio penduduk yang bekerja dari tahun
2015-2018 mengalami trend menaik dimana di tahun 2015 dengan 94.28 persen di
tahun 2018 menjadi 96.80 persen dan kemudian turun di tahun 2019 mencapai
96.01 persen tetapi kembali naik perlahan ditahun 2020 mencapai 96.84 persen.
 Laju pertumbuhan PDRB per tenaga kerja
Laju pertumbuhan PDRB per tenaga kerja merupakan perbandingan antara
PDRB dengan jumlah tenaga kerja. Dalam lingkup Kabupaten Minahasa Tenggara
Laju pertumbuhan PDRB per tenaga kerja dari tahun 2015-2020 mengalami
kenaikan dimana di tahun 2015 dengan 6.39% dan kemudian naik secara signifikan
sampai di tahun 2020 mencapai 7,60 persen.
 Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas

Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas merupakan


perbandingan Kesempatan kerja dengan jumlah penduduk usia 15 tahun keatas.
Dalam lingkup Kabupaten Minahasa Tenggara Rasio kesempatan kerja terhadap
penduduk usia 15 tahun ke atas dari tahun 2015-2020 mengalami penurunan
dimana di tahun 2015 dengan 94.27 % dan kemudian di tahun 2020 menurun
menjadi 65.40 persen.
 Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas
keluarga terhadap total kesempatan kerja
Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga
terhadap total kesempatan kerja dalam lingkup Kabupaten Minahasa Tenggara dari

II - 31
tahun 2016-2020 mengalami trend kenaikan yang signifikan dimana di tahun 2015
dengan 30,27 persen dan kemudian naik tajam hingga 86,85 persen di tahun 2020.

Tabel 2.20
Kinerja Makro Urusan Ketenagakerjaan Fokus Kesejahteraan Sosial
Tahun 2016 – 2020

Tahun
No Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
Angka partisipasi
1 % 61.17 61.43 67.50 67.52 67.55
angkatan kerja
Tingkat partisipasi
2 % 62.06 67.50 67.51 67.52 67.55
angkatan kerja
Tingkat pengangguran
3 % 4.82 3.18 4.82 3.18 3.31
terbuka
Rasio penduduk yang
4 % 94.55 96.3 96.8 96.01 96.84
bekerja
Laju pertumbuhan
5 % 6.59 6.79 7.54 7.59 7.60
PDB per tenaga kerja
Rasio kesempatan
kerja terhadap
6 % 94.5 95 63.34 65.35 65.4
penduduk usia 15
tahun ke atas
Proporsi tenaga kerja
yang berusaha sendiri
dan pekerja bebas
7 % 77.26 81.22 85.81 85.83 86.85
keluarga terhadap
total kesempatan
kerja
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Tahun 2021

2.2.2.5 Kesejahteraan Keluarga


Tujuan urusan kesejahteraan keluarga bagaimana meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang didalamnya adalah keluarga-keluarga.
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I dilingkup Kabupaten
Minahasa Tenggara kurun waktu tahun 2016-2020 adalah terus menurun dimana
pada tahun 2016 sebesar 40,02, turun hingga tahun 2020 mencapai 35,00.

Tabel 2.21
Kinerja Makro Urusan Kesejahteraan Keluarga Fokus Kesejahteraan Sosial
Tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Keluarga Pra Sejahtera dan
40,02 37,5 36,3 35,11 35,00
Keluarga Sejahtera I

II - 32
2.2.2.6 Pengelolaan Keuangan
Persentase PAD terhadap pendapatan di dilingkup Kabupaten Minahasa
Tenggara kurun waktu tahun 2016-2020 adalah berfluktuatif dimana pada tahun
2016 sebesar 1.91, turun ditahun 2017 menjadi 1.74, naik ditahun 2018 menjadi
2.74, lalu ditahun 2019 naik lagi di 3.47. Untuk tahun 2020 mencapai 5,11.
Sedangkan untuk Opini BPK ditahun 2016-2019 meraih WTP Tahun 2020 masih
dalam proses penilaian..

Tabel 2.22
Kinerja Makro Urusan Pengelolaan Keuangan
Fokus Kesejahteraan Sosial Tahun 2016-2020
Uraian Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Persentase PAD %
1,74 2,70 3,47 4,19 5,11
terhadap pendapatan
Opini BPK Kategori WTP WTP WTP WTP WTP
Sumber : BPKPD Kab. Mitra Tahun 2021

2.2.2.7 Ketahanan Pangan


Kinerja pelayanan urusan ketahanan pangan dapat terlihat dari beberapa
indikator yaitu Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH), penguatan cadangan
pangan dan penanganan daerah rawan pangan.
PPH adalah indikator untuk mengukur pola konsumsi pangan masyarakat
berdasarkan gizi yang cukup dan seimbang. Semakin tinggi skor pola pangan
harapan menunjukkan satuan pangan yang semakin beragam dan semakin baik
komposisi dan mutu gizinya.
Berdasarkan Tabel 2.27 dapat disampaikan bahwa pola pangan harapan
masyarakat Minahasa Tenggara pada tahun 2020 sebesar 91,1%, hal ini
menunjukkan bahwa satuan pangan yang dikonsumsi masyarakat sudah semakin
beragam dan semakin baik komposisi dan mutu gizinya. Selebihnya dapat terlihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.23
Kinerja Makro Urusan Ketahanan Pangan Fokus Kesejahteraan Sosial
Tahun 2016-2020

Uraian Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Pencapaian skor Pola Pangan
% 90,4 89 90,8 92,5 91,1
Harapan (PPH )
Penguatan cadangan pangan % 5 1 4,5 3,5 8
Penanganan daerah rawan
Desa 1 3 2 3 2
pangan
Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2021

II - 33
2.2.2.8 Pertanian, Perikanan, Industri, Perdagangan dan Pariwisata
Perkembangan pertanian di Kabupaten Minahasa Tenggara dapat dilihat dari
kontribusi sub kategori pertanian terhadap perekonomian Mianahasa Tenggara dan
produktivitas serta hasil produksi pertanian di Minahasa Tenggara.
Kontribusi Sub Kategori pertanian maupun Kontribusi sektor pertanian
(palawija) terhadap PDRB di Minahasa Tenggara terhadap PDRB Kabupaten
Minahasa Tenggara dari tahun 2016-2020 tahun terjadi kenaikan kecuali pada tahun
2019 terjadi penurunan yaitu 8,58 turun menjadi 23,95%, hal ini disebabkan karena
semakin banyaknya alihguna lahan pertanian menjadi pemukiman atau untuk
industri dan masih lahan tidur yang tidak tergarap akibat ongkos produksi tidak
sebanding dengan hasil yang diperoleh serta mulai beralihnya mata pencaharian
petani ke sektor yang lain yang lebih menjanjikan dari segi ekonomi. Hal ini perlu
dilakukan upaya yang dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian dengan
mengaplikasikan teknologi tepat guna, pemilihan jenis komoditi serta penyuluhan
dan pendampingan yang intensif.
Jumlah produksi padi/bahan pangan utama lainnya di Minahasa Tenggara
pada tahun 2016-2020 mengalami peningkatan setiap tahunnya kenaikan
produktivitas dan produksi padi dikarenakan adanya penerapan teknologi
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), intensitas penyinaran yang optimal, serangan
Organisme Penggangu Tanaman (OPT) rendah, dan tidak adanya puso. Untuk
Produksi Jagung juga mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Perkembangan Pariwisata di Minahasa Tenggara dapat dilihat dari kontribusi
Pariwisata terhadap PDRB Kabupaten Minahasa Tenggara yang perkembangannya
cenderung stagnan dimana tahun 2015-2016 mencapai 0,32% meningkat sedikit
ditahun 2018-2019 yang hanya 0,35 %.
Untuk Perkembangan Kelautan dan Perikanan di Minahasa Tenggara dimana
kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Minahasa Tenggara dari tahun 2016-2020
cenderung berfluktuatif. Pada tahun 2018 mencapai angka 4,89%, meningkat
ditahun 2019 berada pada kisaran 20,09% dan turun di tahun 2020 dimana berada
pada angka 11,76%.
Kontribusi Sektor Industri bagi PDRB Kabupaten Minahasa Tenggara menurun
dari tahun 2014-2019, dimana pada tahun 2014 mencapai 6,05% menurun ditahun
2019 yang hanya pada kisaran 3,62%.
Demikian juga dengan sektor Perdagangan bagi PDRB Kabupaten Minahasa
Tenggara menurun dari tahun 2013-2016, dimana pada tahun 2013 mencapai 7,80
% menurun ditahun 2016 yang hanya pada kisaran 7,28%.
Pertumbuhan industri Kabupaten Minahasa Tenggara berfluktuatif dimana
tahun 2013-2014 meningkat dan di tahun 2015-2016 menurun.

II - 34
Tabel 2.24
Kinerja Makro Urusan Ketahanan Pangan Fokus Kesejahteraan Sosial
Tahun 2016-2020
Uraian Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Kontribusi sektor %
pertanian/perkebunan 12,93 11,91 15 17,5 20,04
terhadap PDRB
Kontribusi sektor %
pertanian (palawija) 3,65 4,16 32,53 23,95 24,93
terhadap PDRB
Produksi sektor
pertanian 30.123,74 36.384,3 53.907,22 55.887,8 56.011,2
Padi
Ton
Produksi sektor
pertanian 32.380,85 49.152,48 61.735,36 68.799,2 81.532,2
Jagung
Kontribusi sektor %
pariwisata terhadap 0,92 0,93 0,95 0,88 0,84
PDRB
Kontribusi sector %
kelautan dan perikanan 5,13 4,98 4,89 20,09 11,76
terhadap PDRB
Kontribusi sektor %
Perdagangan terhadap 7,29 7,31 7,43 7,85 8,04
PDRB
Kontribusi sektor %
4,61 4,77 4,78 4,59 5,00
Industri terhadap PDRB
Pertumbuhan Industri % 14,69 3,83 18,68 2,90 1,66

2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga


2.2.3.1 Kebudayaan
Kebudayaan merupakan keseluruhan gagasan, perilaku, dan karya cipta
manusia yang dapat menuntun kehidupan manusia agar lebih bermartabat.
Pembangunan kebudayaan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh budaya baru di era
globalisasi, namun demikian harus tetap berpijak pada nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam Pancasila, sehingga terwujud karya-karya seni budaya yang
memiliki kepribadian. Disisi lain kesenian merupakan hasil karya yang mengacu pada
nilai keindahan (estetika) dan mewujudkan dari proses pengendapan makna relasi
antar manusia dan manusia dengan lingkungan hidupnya. Berkaitan dengan
aktivitas seni budaya di Kabupaten Minahasa Tenggara, terlihat bahwa dalam kurun
waktu 2016 – 2020 jumlah grup kesenian meningkat dari 40 menjadi 45 grup
kesenian, sedangkan untuk gedung kesenian masih sama dengan tahun lalu yaitu
sebanyak 1 buah. Perkembangan kesenian selama kurun waktu enam tahun terakhir
tertera pada tabel dibawah ini.

II - 35
Tabel 2.25
Perkembangan Seni, Budaya Tahun 2016-2020
Kabupaten Minahasa Tenggara

N0 URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020


Jumlah grup
1 40 40 40 45 45
kesenian
Jumlah gedung
2 1 buah 1 buah 1 buah 1 Buah 1 Buah
kesenian
Sumber :Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 2020

2.2.3.2 Olahraga
Perkembangan sarana olahraga di Kabupaten Minahasa Tenggara selama 5
tahun terakhir ini belum mengalami perkembangan yang signifikan, terutama jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang terus meningkat tiap tahunnya. Upaya
untuk mengoptimalkan sarpras olahraga harus terus digalakkan baik dari sisi kualitas
pada sarpras yang sudah ada maupun menambah jumlah/ kuantitasnya. Dari upaya
perbaikan sarana prasarana keolahragaan ini diharapkan mampu memberikan
banyak pilihan kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan keolahragaan serta
diharapkan juga semakin meningkatnya penyelenggaran event-event keolahragaan
yang secara otomatis akan meningkatkan minat masyarakat untuk hidup sehat
melalui berolahraga.
Tabel 2.26
Jumlah Klub dan Gedung Olahraga

URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah klub olahraga 15 15 15 23 23
Jumlah Gedung olahraga 16 16 17 30 30
Jumlah lapangan olahraga 12 12 11 45 45
Sumber : Dinas Kepemudaan dan Olahraga Tahun Kab. Minahasa Tenggara 2019

Dari tabel diatas dilihat bahwa Minahasa Tenggara sampai tahun 2020 baru
memiliki 23 klub olahraga dengan 45 buah lapangan olahraga dan 30 gedung
olahraga.

2.3. Aspek Pelayanan Umum


2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib Pelayanan Dasar
2.3.1.1 Urusan Pendidikan
1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan anak tidak hanya pada sekolah formal seperti SD, SMP dan SMA
namun pendidikan anak dimulai sejak anak usia balita (bawah lima tahun),bahkan

II - 36
batita (bawah tiga tahun). Diyakini bahwa masa balita seorang anak adalah masa
keemasan pertumbuhan otaknya. Dimasa keemasan ini jika pertumbuhan
anakdirangsang dengan benar dan baik maka akan sangat berpengaruh saat
merekanantinya dewasa.Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu upaya
pembinaan yangditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun,
yang dilakukanmelalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan danperkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasukipendidikan lebih lanjut.
Berdasarkan penelitian sekitar 50% kapasitas kecerdasan orang dewasa
terjadi pada saat berusia 4 tahun dan terjadi perkembangan pesat pada saat
mencapai usia 8 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 18 tahun. Mengingat
pentingnya perkembangan anak pada masa emas pertumbuhannya tersebut,
pemerintah saat ini menggalakkan program satu desa satu PAUD

Tabel 2.27
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Kabupaten Minahasa Tenggara 2015-2020

JUMLAH
NO URAIAN
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
1 TK 1697 1765 1614 2220 2442 2472
2 KB 687 799 891 655 1698 1430
3 SPS 437 369
4 TPA 30 32
Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
1 TK 92 92
2 KB 56 56
3 SPS 17 17
4 TPA 1 1
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021
Pada Tahun 2019 siswa PAUD berjumlah 4.607 siswa dan pada Tahun 2020
Jumlah siswa PAUD mencapai 4.303 siswa yang terdiri dari siswa TK sebanyak 2.472
siswa. KB sebanyak 1.430 siswa. SPS sebanyak 369 siswa dan TPA sebanyak 32
siswa. Antara Tahun 2019 dengan Tahun 2020 Kabupaten Minahasa Tenggara
mengalami penurunan jumlah siswa. yakni sebanyak 304 siswa hal ini disebabkan
oleh menurunnya jumlah penduduk usia 3-6 Tahun. Sedangkan lembaga PAUD
berjumlah 166 lembaga yang terdiri dari TK sebanyak 92 lembaga. KB 56 lembaga.
SPS 17 lembaga. dan TPA sebanyak 1 lembaga. Keadaan jumlah lembaga di tahun
2020 sama dengan jumlah lembaga di tahun 2019.

II - 37
2) Angka Partisipasi Kasar
Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah persentase jumlah siswa, berapapun
usianya yang sedang menempuh pendidikan di jenjang pendidikan tertentu terhadap
jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan
tertentu. Data perkembangan APK Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2016–
tahun 2020 telah disajikan di atas pada Tabel 2.35. Berikut ini :

Tabel 2.28
APK Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015-2019

Tahun 2015 Tahun 2016


NO URAIAN
TOTAL TOTAL
1 Angka Partisipasi
Kasar : 113,85 114,50
SD 80,19 91,90
SMP
95,44 78,20
SMA
Tahun 2017 Tahun 2018
NO URAIAN
TOTAL TOTAL
2 Angka Partisipasi
Kasar :
108,51 100,98
SD
99,33 72,97
SMP
SMA
Tahun 2019 Tahun 2020
NO URAIAN
TOTAL TOTAL
3 Angka Partisipasi
Kasar :
SD 99 99.95
SMP 98 99.89
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2016-2020

3) Angka Pendidikan Yang ditamatkan


Angka Pendidikan yang Ditamatkan (APT) merupakan persentase jumlah
penduduk baik yang masih sekolah ataupun tidak sekolah lagi, menurut pendidikan
tertinggi yang telah ditamatkan. APT bermanfaat untuk menunjukkan pencapaian
pembangunan pendidikan di suatu daerah, juga berguna untuk melakukan
perencanaan penawaran tenaga kerja, terutama untuk melihat kualifikasi pendidikan
angkatan kerja di suatu wilayah. Perkembangan APT di Kabupaten Minahasa
Tenggara dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

II - 38
Tabel 2.29
Angka Pendidikan yang ditamatkan (APT) Tahun 2015- 2019
Berdasarkan Penduduk Yang Berusia 15 Tahun ke Atas
Kabupaten Minahasa Tenggara

Tahun
Tingkat Pendidikan
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Penduduk Yang
28,22 23,17 32,62 29,02 29,9
Menamatkan SD (%)
Jumlah Penduduk Yang
22,13 25,80 16,74 19,39 38,9
Menamatkan SMP (%)
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2016-2020

4) Angka Partisipasi Murni


Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang
berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama.
Perkembangan APK dan APM Kabupaten Minahasa Tenggara selama kurun waktu
2015-2020 tersaji dalam table 2.56 berikut :

Tabel 2.30
APM Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015-2020

Tahun 2015 Tahun 2016


NO URAIAN
TOTAL TOTAL

1 Angka Partisipasi Murni :

SD 93,97 91,25
SMP 65,86 78,06
SMA 72,04 61,40
Tahun 2017 Tahun 2018
NO URAIAN
TOTAL TOTAL
Angka Partisipasi Murni :
SD 91,98 91,05
1
SMP 76,53 85
SMA
Tahun 2019 Tahun 2020
NO URAIAN
TOTAL TOTAL
1 Angka Partisipasi Murni :
SD 91,27 99,89
SMP 83,80 99,89
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2016-2020

5) Angka Partisipasi Sekolah


Capaian APS Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015-2019 untuk jenjang
pendidikan SD/MI (usia 7-12 Tahun) dan SMP/MTs (usia 13-15 Tahun) sudah tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat dalam hal pendidikan sudah baik,

II - 39
namun untuk jenjang pendidikan SMP/MTs perlu ditingkatkan untuk mencapai wajib
belajar sembilan Tahun. Selengkapnya dapat diliaht pada tabel berikut :

Tabel 2.31
Angka Partisipasi Sekolah
Tahun 2015-2019
Kabupaten Minahasa Tenggara
ANGKA 2015 2016 2017
PARTISIPASI
SEKOLAH L P JUMLAH L P JUMLAH L P JUMLAH
APS (7-12) 98,99 99,54 99,23 99,49 100 99,73 97,63 100 98,68
APS (13-15) 88,78 91,95 90,52 94,12 100 96,81 94,43 93,43 93,99
ANGKA 2018 2019
PARTISIPASI
SEKOLAH L P JUMLAH L P JUMLAH
APS (7-12) 96,55 98,84 97,67 97,53 98,19 97,53
APS (13-15) 85, 98,97 92,55 92.38 96,82 92,75
Sumber:Statistik Kesejahteraan Prov. Sulut tahun 2014-2017

6) Angka Putus Sekolah

Angka Putus Sekolah (APS) di Kabupaten Minahasa Tenggara selama periode


2016-2020 cenderung mengalami penurunan untuk semua jenjang pendidikan.
Penurunan Angka Putus Sekolah ini disebabkan karena optimalnya upaya-upaya
yang dilaksanakan oleh pemerintah melalui program-program Bantuan dari
Pemerintah Pusat , Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten berupa BOS
Pusat, BOSDA Provinsi, BOSDA Kabupaten, bantuan untuk penyelesaian studi,
beasiswa miskin, dan beasiswa berprestasi bagi siswa berprestasi mempunyai
kokorelasi positif terhadap penurunan Angka Putus Sekolah.

Tabel 2.32
Angka Putus Sekolah (%)
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016-2020

Jenjang Tahun
No
Pendidikan 2016 2017 2018 2019 2020
1 SD 0,4 0,69 0,12 0,13 0,03
2 SMP 0,57 0,18 017 0,8 0,015
Sumber : Dinas Pendidikan Kab Minahasa Tenggara 2019

7) Angka Kelulusan
Angka Kelulusan (AL) untuk jenjang SD/MI tahun Ajaran 2015 sampai 2016
mencapai angka 99,33 persen. Sedangkan AL untuk jenjang SMP/MTs tahun Ajaran
2015 sampai 2016 sebesar 99,26. Untuk angka kelulusan pada tahun Ajaran 2016

II - 40
sampai 2017, untuk jenjang SD/MI sebesar 99,68 persen dan untuk jenjang
SMP/MTs sebesar 99,53 persen, seperti disajikan pada Tabel 2.39. Kelulusan siswa
ditentukan oleh masing-masing sekolah, alat ukur kelulusan tidak lagi berdasarkan
Nilai Ujian Nasional, akan tetapi juga ditentukan poses pembelajaran dan prestasi
siswa selama bersekolah dijenjang masing-masing. rata-rata siswa yang mengikuti
ujian tingkat akhir dinyatakan lulus.

Tabel 2.33
Angka Kelulusan Tahun Ajaran 2014/2015-2016/2017
Kabupaten Minahasa Tenggara

TAHUN
NO URAIAN
2014/2015 2015/2016 2016/2017 2017/2018
1 SD
Jumlah Siswa yang lulus SD Tahun
2241 2.236 2211 2.161
berkenan
Jumlah Seluruh Siswa Kelas
Enam Sekolah SD tahun sebelum 2251 2.251 2218 2.229
ujian (Pada awal tahun ajaran)
Persentase 99,55 99,33 99.68 96,94
2 SMP
Jumlah Siswa yang lulus SMP
1764 1.75 1.911 1.990
Tahun berkenan
Jumlah Seluruh Siswa Kelas
Sembilan Sekolah SMP tahun
1775 1.763 1.92 1.992
sebelum ujian (Pada awal tahun
ajaran)
Persentase 99,38 99,26 99,53 99,89
URAIAN 2018/2019 2019/2020
Jumlah Siswa yang lulus SD Tahun
2161 1926
berkenan
Jumlah Seluruh Siswa Kelas Enam
Sekolah SD tahun sebelum ujian 2229 1926
(Pada awal tahun ajaran)
Jumlah Siswa yang lulus SMPN
1990 1900
Tahun berkenan
Jumlah Seluruh Siswa Kelas
sembilan Sekolah SMPN tahun
1992 1909
sebelum ujian (Pada awal tahun
ajaran)
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Minahasa Tenggara 2020

8) Angka Melanjutkan
Keberhasilan upaya perluasan cakupan pendidikan formal juga ditunjukan
dengan meningkatnya angka melanjutkan, baik dari SD/MI ke SMP/MTs maupun
dari SMP/MTs ke SMA/MA. AM diukur berdasarkan perbandingan antara jumlah
siswa yang melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dengan jumlah siswa yang lulus

II - 41
ujian. Untuk angka melanjutkan SD/MI ke jenjang SMP/MTs diukur berdasarkan
perbandingan antara jumlah siswa baru kelas 7 SMP/MTs dengan jumlah lulusan
SD/MI.
Angka Melanjutkan SD/MI ke janjang SMP/MTs pada tahun Ajaran 2015-2016
sebesar 92,72%, Angka Melanjutkan SD/MI ke janjang SMP/MTs TA 2016/2017
sebesar 92,72 persen. Data Angka Melanjutkan SD/MI ke janjang SMP/MTs tahun
2017-2018 sebesar 95,34 persen dan tahun 2018/2019 sebesar 97,70 persen dan
2019/2020 melonjak menjadi 103,4%.
Perkembangan Angka Melanjutkan (AM) Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun Ajaran 2015/2016-tahun ajaran 2019/2020 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.34
Angka Melanjutkan Pendidikan Kab.Minahasa Tenggara
Tahun Ajaran 2015/2016-2019/2020

TAHUN
NO URAIAN
2015/2016 2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020
1 SD ke SMP (%) 92,72 92,72 95,34 97,70 103.4
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Minahasa Tenggara 2020

9) Fasilitas Pendidikan
Bangunan sekolah untuk jenjang pendidikan SD sampai SMA/SMK umumnya dalam
kondisi baik dan pemerintah senantiasa terus membangun dan memperbaiki ruang kelas
sekolah agar senantiasa dalam kondisi baik untuk digunakan.

Tabel 2.35
Persentase Sekolah Kondisi Bangunan Baik
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 SD/MI
Jumlah Sekolah Pendidikan SD
98 98 98 98 98
Kondisi Bangunan Baik
Jumlah Seluruh Sekolah SD 98 98 98 98 98
Persentase 100 100 100 100 100
2 SMP/MTS
Jumlah Sekolah Pendidikan SMP
43 43 43 43 43
Kondisi Bangunan Baik
Jumlah Seluruh Sekolah SMP 43 43 43 43 43
Persentase 100 100 100 100 100
Sumber: Dinas Pendidikan, Kab. Minahasa Tenggara 2021

II - 42
10) Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah Pendidikan
Dasar dan Menegah
Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan juga merupakan faktor
penting dalam upaya pemerataan dan perluasan pendidikan, baik dari ketersediaan
sekolah, kelas ataupun guru. Dengan demikian jika ketersediaan ruang kelas dan
guru pengajar masih kurang memadai maka dibutuhkan perhatian untuk
memperlancar proses belajar mengajar pada tingkat pendidikan dasar.
Kecamatan yang ketersediaan sekolahnya rendah justru menjadi tujuan bagi
penduduk usia sekolah di wilayah kecamatan lain untuk sekolah di wilayah tersebut
sehingga menyebabkan APK dan APM di wilayah kecamatan tersebut tinggi.
Sedangkan untuk wilayah yang memiliki rasio ketersediaan sekolahnya tinggi perlu
direncanakan penyediaan fasilitas pendidikan baru atau mengembangkan daya
tampung sekolah yang ada agar penduduk usia sekolah dapat tertampung
pendidikannya.

Tabel 2.36
Rasio Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
Tahun 2020
Kabupaten Minahasa Tenggara

NO Jenjang Pendidikan Jumlah


SD dan SMP
139
1 Jumlah Gedung Sekolah

2 Jumlah Penduduk Usia 7-15 Tahun 11.383

Rasio 122,2
Sumber: Sumber: Dinas Pendidikan Tahun 2021

11) Rasio Guru Murid Sekolah Pendidikan Dasar dan Menengah


Rasio guru terhadap murid adalah rata-rata rasio guru kelas tingkat
pendidikan dasar atau menengah terhadap jumlah murid pendidikan dasar atau
menengah secara keseluruhan. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga
pengajar per kelas atau tingkat kecukupan guru per kelas. Di samping itu juga untuk
mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran.
Pada tahun 2020 rasio Guru dan siswa pada jenjang SD adalah sebesar
656,6% sedangkan untuk jenjang SMP adalah sebesar 752,8. Besarnya jumlah rasio
Guru karena perhitungan jumlah rasio tidak didasarkan pada jumlah Guru sesuai
Mata Pelajaran sehingga terlihat melebihi kapasitas yang seharusnya.

II - 43
Tabel 2.37
Rasio Guru dan Siswa Tahun 2015- 2020
Kabupaten Minahasa Tenggara

Tahun Jumlah Murid Jumlah Guru Rasio

SD SMP SMA SMK SD SMP SMA SMK SD SMP SMA SMK

2015 13.602 6.433 2.937 1.642 605 443 262 116 44.47 68.86 89.20 70.64

2016 12.980 6.197 2.608 1.884 605 441 46.61 71.16

2017 10.355 7.070 2.495 1.895 679 542 65.57 76.66


58.50 101.04
2018 11.760 5.978 688 604
62.66 80.95
2019 10.309 5.880 646 476
656,6 752,8
2020 10.203 5.858 670 441

Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Minahasa Tenggara 2021

12) Proporsi Murid Kelas 1 yang Berhasil Menamatkan Sekolah Dasar


Pada tahun 2019, jumlah siswa sekolah dasar yang lulus sebanyak 2.117
dengan jumlah penduduk berusia 12 tahun sebanyak 2.218 sehingga Proporsi
Murid Kelas 1 yang Berhasil Menamatkan Sekolah Dasar sebesar 99,68%.

13) Angka Melek Huruf Penduduk Usia 15 Keatas, Perempuan dan Laki-
Laki
Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang
dapat membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam
hidupnya sehari-hari. Angka melek huruf penduduk Kabupaten Minahasa Tenggara
sebesar 99,71 persen pada tahun 2016. Pada tahun 2017 jumlah penduduk
Kabupaten Minahasa Tenggara dengan usia 15 tahun ke atas tercatat sebanyak
76.522 jiwa atau sebanyak 99,8 persen dan tahun 2019 tercatat sebanyak 99,77
persen masyarakat yang dapat membaca dan menulis hingga tahun 2020 masih
tetap pada angkaa 99%. Rekapitulasi data perkembangan AMH Kabupaten Minahasa
Tenggara disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.38
Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2016 s.d 2020
Kabupaten Minahasa Tenggara

Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
1 Angka melek huruf 99,71 99,8 100 99,77 99,82
Sumber : Dinas Pendidkan Kab Minahasa Tenggara 2021

II - 44
14) Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
Kebutuhan guru yang memenuhi kualifikasi menjadi sangat penting dalam
upaya peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan di semua jenjang
pendidikan. Dengan pendidikan guru yang sesuai dengan standar kualifikasi maka
diharapkan akan mampu menghasilkan kualitas siswa didik yang lebih berkualitas
pula. Dan tentunya juga dibutuhkan ketersediaan guru yang berkompetensi di setiap
sekolah.
Terkait dengan kualitas guru dapat dilihat dari jenjang pendidikan guru
sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.39
Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015-2020

TAHUN
NO URAIAN
2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 SD/MI
Jumlah Guru 605 605 679 688 664 670
Jumlah Guru Memenuhi Kualifikasi 544
605 605 679 652 614
S1/D-IV Keatas
Persentase 100 100 100
2 SMP/MTS
Jumlah Guru 443 441 542 420 433 441
Jumlah Guru Memenuhi Kualifikasi 385
443 441 542 336 448
S1/D-IV Keatas
Persentase 100 100 100
3 SMA
Jumlah Guru 262 168
Jumlah Guru Memenuhi Kualifikasi
262 168
S1/D-IV Keatas
Persentase 100 100
4 SMK
Jumlah Guru 116 133
Jumlah Guru Memenuhi Kualifikasi
116 133
S1/D-IV Keatas
Persentase 100 100
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

II - 45
2.3.1.1.2. Kesehatan
1) Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 Kelahiran Hidup
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi
dilahirkan sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Angka kematian bayi dihitung
dengan jumlah kematian bayi usia dibawah satu tahun dalam kurun waktu setahun
per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama
Capaian indikator Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2019 sebesar 8,43
per 1.000 kelahiran hidup, terdapat 16 bayi meninggal dari 1.896 kelahiran hidup.
Angka ini menunjukkan peningkatan pelayanan kesehatan anak, dibandingkan pada
tahun 2019 AKB sebesar 8 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2020 terjadi
penurunan jumlah kematian bayi yaitu 5 /1000 kelahiran hidup. Upaya mempercepat
penurunan kematian bayi melalui keterpaduan lintas program antara lain Program
Pencegahan Penyakit melalui imunisasi pada bayi, Program Perbaikan Gizi
Masyarakat, yaitu peningkatan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif bagi bayi
sampai umur 6 bulan, dan pemberian makanan pendamping ASI dari keluarga
miskin.
Tabel 2.40
Angka Kematian Bayi
Tahun 2016 s.d 2020
Kabupaten Minahasa Tenggara

Jumlah kematian
Jumlah Kelahiran Angka Kematian
Tahun bayi usia dibawah 1
Hidup Bayi
tahun
2016 28 1.594 17
2017 9 1.583 5
2018 18 1.919 9
2019 16 1.896 8
2020 11 1.869 5
Sumber Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021 (diolah)

2) Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Per 1000 Kelahiran Hidup


Angka kelangsungan hidup bayi (AKHB) adalah probabilitas bayi hidup sampai
dengan usia 1 tahun. Angka kelangsungan hidup bayi = (1-angka kematian bayi).
AKB dihitung dengan jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun dalam kurun waktu
setahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Angka kelangsungan hidup bayi per 1000 kelahiran hidup mengalami
peningkatan, dimana Tahun 2016 berjumlah 985, ditahun 2020 naik menjadi 992.
Pemerataan pelayanan kesehatan harus sampai ke Desa, serta ditunjang dengan

II - 46
program penempatan tenaga medis, Paramedis khususnya bidan sampai ke wilayah
terpencil.
Tabel 2.41
Angka Kelangsungan Hidup Bayi
Tahun 2016 s.d 2020
Kabupaten Minahasa Tenggara

Jumlah kematian bayi Jumlah Kelahiran Angka Kelangsungan


Tahun
usia dibawah 1 tahun Hidup Hidup Bayi
2016 28 1.594 985
2017 9 1.583 995
2018 18 1.919 991
2019 16 1.896 992
2020 11 1.869 992
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021 (diolah)

3) Angka Kematian Balita Per 1000 Kelahiran Hidup


Capaian Tahun 2020 sebesar 2,00 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini lebih
rendah dibanding Tahun 2019 dimana AKABA sebesar 10 per 1000 kelahiran hidup.
Jumlah balita 0-5 Tahun yang meninggal di Tahun 2020 sebanyak 14 balita,
menurun dibandingkan Tahun 2019 yang sebanyak 19 balita. Penyebab kematian
balita ini antara lain: diare, pneumonia, meningitis (radang selaput otak), kasus, dan
Demam Berdarah Dengue (DBD).

Tabel 2.42
Angka Kematian Balita Per 1000 Kelahiran Hidup
Tahun 2016 s.d 2020
Kabupaten Minahasa Tenggara

Angka Kematian Balita


Jumlah kematian bayi
Jumlah Kelahiran Per 1000 Kelahiran
Tahun berumur kurang dari 5
Hidup Hidup
tahun

2016 32 1594 20,0


2017 22 1583 13,8
2018 32 1594 20,0
2019 19 1896 10,0
2020 14 1869 2,00
Sumber Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021 (diolah)

4) Angka Kematian Neonatal Per 1000 Kelahiran Hidup


Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neo-natal
adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan

II - 47
umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang
diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.
Kematian bayi eksogen atau kematian post neonatal, adalah kematian bayi yang
terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan
oleh faktorfaktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan
dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-
natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan ibu hamil,
misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan angka
kematian Post-Neo Natal dan angka kematian anak serta balita berguna untuk
mengembangkan program imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit
menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang gizi dan
pemberian makanan sehat untuk anak balita.
Capaian Tahun 2020 sebesar 5 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini menurun
disbanding dengan tahun 2019 dimana Angka Kematian Neonatal sebesar 8 per
1000 kelahiran hidup.

Tabel 2.43
Angka Kematian Neonatal Per 1000 Kelahiran Hidup
Tahun 2016 s.d 2020
Kabupaten Minahasa Tenggara
Jumlah Kematian Bayi Angka Kematian
(berumur kurang 1 Jumlah Kelahiran Neonatal Per 1000
Tahun
bulan) Hidup Kelahiran Hidup

2016 29 1594 18,19


2017 13 1576 8,25
2018 14 1594 8,78
2019 16 1896 8,44
2020 11 1869 5
Sumber Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021 (diolah)

5. Angka Kematian Ibu Per 100,000 Kelahiran Hidup


Selain angka kematian bayi, indikator yang digunakan untuk mengukur
derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian ibu (AKI).
Pada Tahun 2020 AKI di Kabupaten Minahasa Tenggara sebayak 435 kasus
per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut bersifat fluktuatif dari tahun ke tahun..
Penurunan angka kematian ibu dapat diupayakan antara lain dengan adanya
keterpaduan lintas programyaitu Program Perbaikan gizi Masyarakat, khususnya
pada ibu hamil melalui pemberian PMT Pemulihan bagi ibu hamil Kurang Energi

II - 48
Kronis (KEK), Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat melalui
penyiapan masyarakat dalam Desa Siaga, Ambulance Desa dan Donor Darah.
Program peningkatan dan keselamatan ibu bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) masih
sangat diperlukan. Partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan kader kesehatan
untuk pendampingan ibu hamil resiko tinggi dan peningkatan kualitas sarana dan
prasarana kesehatan serta sumber daya manusia juga sangat diperlukan.
Perkembangan angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Minahasa Tenggara
pada Tahun 2016 – 2020 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 2.44
Angka Kematian Ibu Per 100,000 Kelahiran Hidup
Tahun 2016 s.d 2020
Kabupaten Minahasa Tenggara

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah ibu hamil yang meninggal
karena hamil, bersalin, dan nifas di
1 9 2 0 7 4
suatu wilayah tertentu selama 1
tahun
Jumlah kelahiran hidup di wilayah
2 tersebut dan pada kurun waktu yang 1.689 1.594 1.576 1607 1.869
sama
Angka Kematian Ibu per 100,000
3 533 125,47 0 229 467
kelahiran hidup
Sumber Dinas Kesehatan Kab.Minahasa Tenggara 2021 (diolah)

Kematian Ibu disebabkan oleh pendarahan, tekanan darah yang tinggi saat
hamil, infeksi, persalinan dengan komplikasi yang menyebabkan keguguran.
Kabupaten Minahasa Tenggara memiliki capaian yang baik untuk angka kematian
ibu di tahun 2018. Pada tahun 2020 jumlah kematian ibu terjadi penurunan
dibandingkan dengan tahun 2019.

6) Rasio Posyandu Per Satuan Balita


Keberadaan posyandu sangatlah penting karena merupakan salah satu
bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk, bersama masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
bayi.

II - 49
Posyandu merupakan wadah peran serta masyarakat untuk menyampaikan
dan memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya, maka diharapkan pula strategi
operasional pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak secara dini
dapat dilakukan di setiap posyandu. Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu
dekat dengan Puskesmas agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat lebih tercapai dan idealnya satu Posyandu melayani 100 balita. Pada
Tahun 2020 rasio posyandu per 1000 balita sebesar 19 balita dalam 1 posyandu.

Tabel 2.45
Rasio Posyandu Persatuan Balita
Tahaun 2016-2020
TAHUN
URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Posyandu 144 144 144 144 144
Jumlah Balita 9.836 8.484 8.482 7.828 7.525
Rasio Posyandu persatuan
16,64 16,97 16,98 18,39 19
Balita
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

Untuk Rasio posyandu per satuan balita dari tahun ketahun mengalami
peningkatan pelayanan posyandu yang adalah wadah pelayanan kesehatan
masyarakat dan keluarga berencana

7) Rasio Puskesmas, Pustu Per Satuan Penduduk


Keberhasilan program pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan dapat
diketahui dengan semakin meningkatnya kuantitas dan kualitas fasilitas pelayanan
kesehatan pemerintah seperti rumah sakit umum, Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, Mobil Rumah Sakit Berjalan.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap sarana pelayanan
kesehatan dasar di Kabupaten Minahasa Tenggara yang terus meningkat, maka
Pemerintah Minahasa Tenggara meningkatkan pelayanan Puskesmas menjadi
Puskesmas Rawat Inap yaitu Puskesmas Ratahan dan di tahun 2016 satu Puskesmas
terakreditasi serta ditahun 2018 direncanakan semua Puskesmas bias terakreditasi.
Jika ditinjau dari skala wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara dengan data jumlah
penduduk Minahasa Tenggara sampai dengan tahun 2020 sejumlah 118.153 jiwa,
maka 1 Puskesmas kurang lebih melayani 9.088 jiwa. Apabila dibandingkan dengan
standar nasional bahwa 1 Puskemas melayani 30.000 jiwa (Rasio ideal 0,0000333),
maka pada saat ini sarana kesehatan dasar di Minahasa Tenggara masih mencukupi.

II - 50
Tabel 2.46
Rasio, Puskesmas, Poskesdes, per satuan penduduk
Tahun 2016-2020

Jumlah Rasio
Puskesmas puskesmas,
Jumlah Jumlah Jumlah
Tahun dan PUSTU PUSTU per
Puskesmas PUSTU Penduduk
satuan
penduduk
2016 12 20 32 105.163 0,000304
2017 12 20 32 105.714 0,000303
2018 12 20 32 106.303 0,000301
2019 13 20 32 109.995 0,000291
2020 13 20 32 118.153 0,000271
Sumber ; Minahasa Tenggara Dalam Angka 2021

8) Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk


Sebagai fasilitas kesehatan rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama,
rumah sakit berperan dalam memberikan layanan kesehatan yang bersifat kuratif
dan rehabilitatif. Data rumah sakit dapat dilihat pada Tabel 2.43.

Tabel 2.47
Rasio Rumah Sakit, Puskesmas, Poskesdes, per satuan penduduk
Tahun 2016-2020

Jumlah Rumah
Jumlah
Tahun Jumlah Penduduk Sakit per satuan
Rumah Sakit
penduduk
2016 1 105.163 0.0000095
2017 1 105.714 0.0000095
2018 2 106.303 0.0000188
2019 2 109.375 0.0000183
2020 2 118.153 0.0000169
Sumber ; Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

9) Rasio Dokter Per Satuan Penduduk


Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan kesehatan
adalah SDM tenaga kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan kesehatan di
masyarakat.
Ketersediaan tenaga kesehatan menunjukkan ketersediaan tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Peningkatan tenaga
kesehatan akibat peningkatan keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan tentunya
akan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Namun. kondisi ini

II - 51
perlu diimbangi dengan regulasi agar tenaga kerja benar-benar
kompetendibidangnya, sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan dalam
pelayanan yang dapat berakibat fatal. Regulasi tersebut antara lain dengan
menerbitkan aturan bahwa setiap tenaga yang bekerja di sektor kesehatan (dokter,
dokter gigi, perawat, bidan, apoteker, nutrisionis, analis, radiographer, fisioterapis
dan sanitarian) wajib memiliki surat izin sebelum melakukan pekerjaan sesuai
kompetensinya.
Secara khusus, ketersediaan tenaga kesehatan erat kaitannya dengan rasio
dokter per jumlah penduduk. Rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan
tingkat pelayanan yang dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk
yang ada. Menurut standar sistem pelayanan kesehatan terpadu, idealnya satu
dokter melayani 2.500 penduduk atau dengan kata lain rasio dokter per 1000
penduduk adalah >= 0,4.
Untuk rasio Dokter Umum pada Tahun 2019 dan 2020 sudah memenuhi
angka ideal sedangkan untuk Dokter gigi dan Dokter spesialis dari Tahun 2016-2020
belum mencapai rasio ideal.

Tabel 2.48
Rasio Dokter dan Tenaga Medis
Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2016-2020

TAHUN
URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Penduduk 105.163 105.714 106.303 109.995 118.153
Dokter Umum 30 37 43 44 29
Rasio Dokter Umum per
0,285 0,350 0,404 0,40 0,029
1.000 satuan penduduk
Dokter Spesialis 2 2 4 2 2
Rasio Dokter Spesialis per
0,019 0,019 0,038 0,019 0,032
1.000 satuan penduduk
Dokter Gigi 5 3 3 3 3
Rasio Dokter gigi per 1.000
0,047 0,028 0,028 0,027 0,027
satuan penduduk
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

10) Rasio Tenaga Medis Per Satuan Penduduk


Rasio tenaga Medis per satuan penduduk mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun dari hanya 1,293 pada Tahun 2016 menjadi 1,400 pada Tahun 2019,

II - 52
sementara itu pada tahun 2020 menjadi 1.219 walaupun jumlahnya masih jauh dari
ideal.
Tabel 2.49
Rasio Tenaga Medis Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2016-2020

TAHUN
URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Penduduk 105.163 105.714 106.303 109.995 118.153
Jumlah Perawat 136 140 154 154 144
Rasio Perawat per 1.000
1,293 1,203 1,449 1,400 1.219
satuan penduduk
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

11) Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani


Pada Tahun 2017 dan 2018 sudah mencapai target yang ditetapkan sebesar
100%. Jumlah kasus komplikasi kebidanan yang ditangani. Pada Tahun 2019
mengalami penurunan sebesar 81% dengan jumlah kasus komplikasi kebidanan
sebesar kasus 421 dan yang mendapat penanganan definitif sebesar 341 kasus.
Pada Tahun 2020 mengalami penurunan disbanding tahun sebelumnya yaitu 72,9.
Hal penentu keberhasilan tercapainya indikator ini adalah kegiatan deteksi dini ibu
hamil resiko tinggi yang harus berjalan dengan baik sehingga ibu hamil resiko tinggi
tidak terlambat ditangani. Kegiatan deteksi dini yang dilakukan antara lain
pelaksanaan kelas ibu hamil, pelaksanaan Program PerencanaanPersalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K), Antenatal Care (ANC)terintegrasi, pendampingan ibu
hamil resiko tinggi, pemantauan lewatbuku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan
pelatihan bidan desasebagai fasilitator kelas ibu.

Tabel 2.50
Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah komplikasi kebidanan
yang mendapat penanganan
1 285 304 306 341 313
difinitif di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Jumlah ibu dengan komplikasi
kebidanan di satu wilayah
2 438 304 306 421 429
kerja pada kurun waktu yang
sama
Cakupan komplikasi kebidanan
3 65,06 100 100 81 72,9
yang ditangani
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

II - 53
12) Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang
Memiliki Kompetensi Kebidanan

Cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Minahasa


Tenggara cenderung mengalami penurunan dari Tahun 2016-2019. Sedangkan pada
tahun 2020 mengalami sedikit kenaikan di angka 74,4. Hal ini menunjukkan bahwa
persalinan di Minahasa Tenggara harus ditolong oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain
akses terhadap sarana dan pelayanan kesehatan khususnya pertolongan persalinan
semakin mudah dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan
persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan.

Tabel 2.51
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Tahun 2016- 2020

TAHUN
URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Ibu yang Ditolong Oleh
1.719 1700 1.602 1.497 1.561
Tenaga Kesehatan
Jumlah Seluruh Sasaran Ibu
2.090 2.093 2.006 2.040 1.936
Bersalin
Cakupan Pertolongan Persalinan
Oleh Tenaga Kesehatan yang
82 81 78 73,4 74,4
Memiliki kompetensi Kebidanan
(%)
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

13) Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)


Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) kabupaten
Minahasa Tenggara tahun 2016 yaitu 115, kemudian menurun menjadi 30 desa pada
tahun 2017. Pada tahun 2019 naik lagi menjadi 130 dan pada Tahun 2020 sebanyak
65 desa.

II - 54
Tabel 2.52
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization(UCI)
Tahun 2016- 2020

TAHUN
URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Cakupan Desa/kelurahan
Universal Child 115 30 95 130 65
Immunization(UCI)
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

14) Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan


Balita gizi buruk adalah balita dalam kondisi gizi buruk terhadap jumlah balita.
Keadaan tubuh anak atau bayi dilihat dari berat badan menurut umur. Secara
sederhana, status gizi balita dapat diketahui dengan membandingkan antara berat
badan menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan rujukan (standar)
yang telah ditetapkan.
Tabel. 2.53
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah balita gizi buruk mendapat
perawatan di sarana pelayanan
1 0 4 1 0 2
kesehatan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh balita gizi buruk yang
2 ditemukan di satu wilayah kerja dalam 0 4 1 0 2
waktu yang sama
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat
3 100 100 100 100 100
perawatan
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

Jumlah seluruh balita gizi buruk di Kabupaten Minahasa Tenggara terjadi


lonjakan 4 kasus pada tahun 2017. Pada tahun 2018 terjadi penurunan 1 kasus di
dan kembali menjadi nol kasus di Tahun 2019. Sementara itu di tahun 2020
meningkat menjadi 2 kasus.
Kasus Balita Gizi Buruk langsung mendapat Perawatan mencapai 100%. Hal
ini menjadi perhatian dari Pemerintah Kabupaten Minahasa Tengggara untuk
meningkatkan pelayanan.

II - 55
15) Persentase Anak Usia 1 Tahun Yang Diimunisasi Campak
Imunisasi campak perlu diberikan kepada Anak Usia Satu Tahun agar
mendapat kekebalan terhadap penyakit campak yang bias membawa kematian bagi
bayi. Persentase anak usia 1 tahun yang di imunisasi campak berfluktuatif dari tahun
2016-2020, dimana tahun 2016 mencapai 90,27%, menurun ditahun 2017 yang
hanya 80,8%, menurun 79,2 % ditahun 2018 kemudian naik menjadi 87,1% ditahun
2019 dan meningkat lagi menjadi 96,3% ditaun 2020.

Tabel.2.54
Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah anak usia 1 tahun
yang mendapat imunisasi
1 1.604 1.418 1.567 1.711 1.484
campak di suatu wilayah
selama 1 tahun
Jumlah anak usia 1 tahun
2 pada wilayah dan tahun 1.984 1.791 1.796 1.777 1.748
yang sama
Persentase anak usia 1 tahun
3 80,8 79,2 87,1 96,3 84,9
yang diimunisasi campak
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

Imunisasi campak merupakan salah satu imunisasi pokok yang tidak boleh
terlewatkan. Persentase pemberian imunisasi ini mengalami tren peningkatan seiring
kesadaran masyarakat untuk generasi yang semakin sehat.

16) Non Polio AFP Rate Per 100.000 Penduduk


Non polio AFP adalah kasus lumpuh layuh akut yang diduga kasus Polio
sampai dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan kasus Polio. Selama 5
tahun dari Tahun 2016 sampai 2020 hanya ditemukan 2 kasus yaitu pada tahun
2018 dan sudah ditangani < 24 jam.

Tabel.2.55
Non Polio AFP rate per 100.000 penduduk
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kasus AFP non Polio
1 0 0 2 0 0
yang dilaporkan
2 jumlah penduduk < 15 tahun 29.278 29.350 29.350 29.350 28.742
Non Polio AFP rate per
3 0 0 2 0 0
100.000 penduduk
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

II - 56
17) Cakupan Balita Pneumonia Yang Ditangani
Pneumonia merupakan kondisi dimana salah satu paru-paru mengalami
peradangan yang dapat disebabkan oleh banyak hal seperti jamur, bakteri dan virus.
Umumnya gejala Pneumonia berkembang dalam waktu satu hingga dua hari. Dari
tahun 2016 sampai tahun 2020 hanya ada satu tahun terjadi lonjakan kasus
sebanyak 15 kasus yaitu pada tahun 2018. Pada tahun 2019 sempat tidak ditemukan
kasus, namun pada tahun 2020 terdapat 5 kasus.

Tabel. 2.56
Cakupan balita pneumonia yang ditangani
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah penderita pnemonia balita
1 yang ditangani di suatu wilayah 0 0 15 0 5
kerja pada kurun waktu satu tahun
Jumlah perkiraan penderita
2 pneumonia balita di suatu wilayah 1.050 1.062 287 289 286
kerja pada kurun waktu yang sama
Cakupan balita pneumonia yang
3 100 100 100 100 100
ditangani
Sumber : Dinas Kesehatan kab.Minahasa Tenggara 2021

18) Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit Tbc Bta


Untuk menurunkan angka penyebaran penyakit TBC diperlukan usaha
meningkatkan pengendalian, penemuan dan tatalaksana penyakit TBC, penyakit
Zoonosis, serta penyakit menular dan tidak menular lainnya. Persentase Cakupan
penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA berfluktuatif dari tahun
2016-2020, dimana tahun 2016 mencapai 9,08, meningkat ditahun 2018-2019
kemudian pada tahun 2020 turun menjadi 40.

Tabel.2.57
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah penderita baru TBC BTA (+)
1 yang ditemukandan diobati di satu 144 154 213 204 152
wilayah kerja selama 1 Tahun
Jumlah perkiraan penderita baru
2 TBC BTA (+) dalam Kurun wkt yang 1.585 1.595 375 338 380
sama
Cakupan penemuan dan
3 penanganan penderita penyakit TBC 9,08 9,65 56,80 60,35 40
BTA
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

II - 57
19) Tingkat Prevalensi Tuberkulosis (Per 100.000 Penduduk)
Tingkat prevalensi Tuberkolosis sebesar 128 per 100.000 penduduk pada
tahun 2020 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 2019 yaitu sebanyak 204.

Tabel.2.58
Tingkat Prevalensi Tuberkulosis (Per 100.000 Penduduk)
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Banyaknya kasus
1 penderita TBC (baru dan 140 165 239 224 152
lama)
Jumlah Penduduk pada
2 104.536 105.163 106.303 109.995 118.153
kurun waktu yang sama
Tingkat prevalensi
3 Tuberkulosis (per 134 157 225 204 128
100.000 penduduk)
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

20) Tingkat Kematian Karena Tuberkulosis (Per 100.000 Penduduk)

Tingkat Kematian Karena Tuberkulosis (Per 100.000 Penduduk) pada tahun


2016 adalah 0 karena tidak ada Pasien TB yang meninggal, kemudian meningkat
pada tahun 2017 sebesar 0,012 dengan jumlah pasien yang meninggal sebanyak 12
orang, kemudian pada tahun 2018 kembali menjadi 0 karena tidak ada Pasien TB
yang meninggal, kemudian meningkat lagi pada tahun 2019 sebesar 0,002 dengan
jumlah pasien yang meninggal sebanyak 2 orang, kemudian meningkat lagi menjadi
0,005 pada tahun 2020 dengan jumlah pasien yang meninggal sebanyak 4 orang.

Tabel.2.59
Tingkat Kematian Karena Tuberkulosis (Per 100.000 Penduduk)
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Paisen TB yang
1 12 0 2 5 5
meninggal
Jumlah penduduk pada
2 104.536 105.163 106.303 116.375 118.153
kurun waktu yang sama
Tingkat Kematian Karena
3 Tuberkulosis (Per 100.000 0,012 0 0,002 0,005 4
Penduduk)
Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Minahasa Tenggara 2021

II - 58
21) Proporsi Jumlah Kasus Tuberkulosis Yang Terdeteksi Dalam
Program DOTS
Proporsi jumlah kasus Tuberkolosis yang terdeteksi dalam program DOTS
fluktuatif selama 5 tahun terakhir pada tahun 2016-2017 mengalami penurunan.
Sementara itu di tahun 2018-2020 meningkat dibanding 2 tahun sebelumnya.

Tabel.2.60
Proporsi Jumlah Kasus Tuberkulosis Yang Terdeteksi
Dalam Program DOTS
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah pasien tuberkulosis BTA
1 yang mendapat pengobatan melalui 184 112 213 204 152
DOTS
Jumlah pasien baru TB paru BTA
2 yang diperkirakan ada dalam 220 221 375 338 380
wilayah tersebut
Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis
3 yang terdeteksi dalam program 83,63 50,68 56,80 60,35 40
DOTS
Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Minahasa Tenggara 2021

22) Proporsi Kasus Tuberkulosis Yang Diobati Dan Sembuh Dalam


Program DOTS
Proporsi Kasus Tuberkulosis Yang Diobati Dan Sembuh Dalam Program
DOTS selang tahun 2016-2020 berfluatuatif, ditahun 2016 sebesar 69,27,
meningkat ditahun 2017 diangka 86,80, kemudian menurun ditahun 2018 sebesar
48,21 dan kembali meningkat diangka 93,80 ditahun 2019 dan menurun kembali di
tahun 2020 diangka 90,61.

Tabel.2.61
Proporsi Kasus Tuberkulosis Yang Diobati Dan Sembuh
Dalam Program DOTS 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah pasien tuberkulosis
paru BTA yang sembuh
1 125 54 121 193 166
disuatu wilayah selama 1
tahun
Jumlah Jumlah pasien TB
Paru BTA yang diobati
2 144 112 129 213 192
diwilayah dan pada kurun
waktu yang sama

II - 59
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Proporsi kasus Tuberkulosis
3 yang diobati dan sembuh 86,80 48,21 93,80 90,61 86,45
dalam program DOTS
Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Minahasa Tenggara 2021

23) Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit DBD


Demam berdarah merupakan salah satu penyakit menular yang banyak
memakan korban jiwa terutama bagi anak-anak dan balita. Jumlah kasus DBD
selama 5 tahun terakhir fluktuatif dari Tahun 2016 sebanyak 16 kasus, Tahun 2017
sebanyak 20 kasus, Tahun 2018 sebanyak 60 kasus, Tahun 2019 sebanyak 75 kasus
dan Tahun 2020 turun sebanyak 48 kasus . Upaya yang telah dilakukan untuk
menekan kasus DBD antara lain penyelidikan epidemiologi di sekitar kasus DBD,
melakukan abatisasi selektif, dan melaksanakan fogging focus.

Tabel.2.62
Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah penderita DBD yang
1 ditangani sesuai SOP di satu wil. 16 20 60 75 48
Kerja selama 1 Tahun
Jumlah penderita DBD yang
2 ditemukan di satu wilayah dalam 16 20 60 75 48
Kurun waktu yang sama
Cakupan penemuan dan penanganan
3 100 100 100 100 100
penderita penyakit DBD
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

24) Penderita Diare Yang Ditangani


Penyakit Diare merupakan penyakit akibat kekurangan cairan yang bisa
mengakibatkan kematian, penyakit ini sangat berbahaya bila diderita oleh bayi dan
balita serta anak-anak. Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani disaran
kesehatan tahun 2016 sebanyak 1.248 orang, menurun ditahun 2017 mencapai
1.097, tetapi naik lagi menjadi 1.490 ditahun 2018 dan mengalami penurunan
menjadi 772 di tahun 2020.

II - 60
Tabel.2.63
Penderita Diare Yang Ditangani
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah penderita diare yang datang
dan dilayani disaran kesehatan dan
1 1.248 1.097 1.490 990 772
kader di suatu wilayah tertentu
dalam waktu satu tahun
Jumlah perkiraan penderita diare
pada satu wilayah tertentu dalam
2 125 110 149 99 77
waktu yang sama (10% dari angka
kesakitan diare )
3 Penderita diare yang ditangani 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

25) Angka Kejadian Malaria


Angka kejadian malaria dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif. Pada Tahun
2016 angka kejadian malaria berada pada angka 4,5. Pada tahun 2017 menurun
menjadi 1,9 sedangkan tahun 2018 sebanyak 1,2. Pada tahun 2020 mengalami
kenaikan 3,06 dibanding tahun 2019 mencapai 0,9.

Tabel. 2.64
Angka kejadian Malaria 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Angka kejadian Malaria 4,5 1,9 1,2 0,9 3,06
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

26) Tingkat Kematian Akibat Malaria


Tingkat Kematian Malaria dari Tahun 2016 – 2020 0 kasus, ini menujukan
setiap kejadian penyakit malaria di Kabupaten Minahasa Tenggara mampu diatasi
atau ditangani sampai sembuh.
Tabel.2.65
Tingkat kematian akibat malaria
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kematian
1 0 0 0 0 0
tersangka malaria
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

II - 61
27) Proporsi Anak Balita Dengan Demam Yang Diobati Dengan Obat Anti
Malaria Yang Tepat
Proporsi Anak Balita Dengan Demam Yang Diobati Dengan Obat Anti Malaria
Yang Tepat sejak tahun 2016 sampai 2017 sebesar 100%. Sementara di tahun 2019
tidak ada kasus dan pada tahun 2020 sebesar 100%.

Tabel.2.66
Proporsi Anak Balita Dengan Demam Yang Diobati
Dengan Obat Anti Malaria Yang Tepat
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah penderita diobati dengan
1 474 200 127 0 36
ACT dalam 1 tahun
Jumlah penderita positif dalam 1
2 474 200 127 0 36
tahun
Proporsi anak balita dengan demam
3 yang diobati dengan obat anti 100 100 100 0 100
malaria yang tepat
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

28) Prevalensi HIV/AIDS (persen) Dari Total Populasi


Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari tahun cenderung meningkat. Pada tahun
2016-2017 sebesar 0,03 meningkat terus sampai dengan tahun 2020 sebesar 0,06.

Tabel.2.67
Prevalensi HIV/AIDS (Persen) Dari Total Populasi
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah pasien HIV dan
AIDS di satu wilayah kerja
1 26 30 58 56 68
pada kurun waktu
tertentu
Jumlah penduduk disatu
2 wiayah kerja pada kurun 104.536 105.163 116.876 109.995 118.153
waktu yang sama
Prevalensi HIV/AIDS
3 (persen) dari total 0,03 0,03 0,05 0,05 0,06
populasi
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

29) Penggunaan Kondom Pada Hubungan Seks Berisiko Tinggi Terakhir


Penggunaan Kondom Pada Hubungan Seks Beriso Tinggi terakhir dari tahun
2016 – 2020 di Kabupten Minahasa Tenggara tidak ada.

II - 62
Tabel.2.68
Penggunaan Kondom Pada Hubungan Seks Berisiko Tinggi Terakhir
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Banyaknya penduduk usia 15-24 thn
yang memakai kondom
1 0 0 0 0 0
berhubungan seks dengan pasangan
tidak tetap selama 12 bulan terakhir
Banyaknya penduduk usia 15-24
tahun yang melakukan hubungan
2 0 0 0 0 0
seks dengan pasangan tidak tetap
selama 12 bulan terakhir
Penggunaan kondom pada hubungan
3 0 0 0 0 0
seks berisiko tinggi terakhir
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

30) Cakupan Kunjungan Bayi


Cakupan kunjungan bayi 5 tahun terakhir berfluktuatif, dimana tahun 2016
sebesar 92,57 menurun ditahun 2017 sebanyak 86,67, tahun 2018 kembali naik
menjadi 98,55 dan ditahun 2019 kembali turun diangka 47,68. Pada tahun 2020
meningkat menjadi 95,3.
Tabel.2.69
Cakupan Kunjungan Bayi
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kunjungan bayi
memperoleh pelayanan kes. sesuai
1 `1.646 1.464 1.571 915 1.792
standard di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh bayi lahir hidup di
2 satu wilayah kerja pada kurun 1.778 1.689 1.594 1919 1.869
waktu yang sama
3 Cakupan kunjungan bayi 92,57 86,67 98,55 47,68 95,3
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

31) Cakupan Puskesmas


Cakupan Puskesmas selama 3 tahun dari 2016 sampai 2018 sama yaitu
sebesar 8,33 kemudian pada tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi 9,02
karena ketambahan 1 Puskesmas baru yaitu Puskesmas Ratahan Timur.

II - 63
Tabel.2.70
Cakupan Puskesmas 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah puskesmas 12 12 12 13 13
Jumlah seluruh
2 144 144 144 144 144
kecamatan
3 Cakupan puskesmas 8.33 8.33 8.33 9.02 9.02
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

32) Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4


Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2016-2017 yaitu 83% dan 80% sedangkan pada tahun 2018-2019 yaitu
81% dan 78%. Pada tahun 2020 cakupan kunjungan ibu hamil sebesar 78,9%
mengalami kenaikan dibanding tahun 2019 sebesar 78%.

Tabel.2.71
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah ibu hamil yang
memperoleh pelayanan
1 1.822 1.733 1.723 1.676 1.639
antenatal K4 di satu wilayah
kerja pada waktu tertentu
Jumlah sasaran ibu hamil di
2 suatu wilayah kerja dalam 2.192 2.165 2.137 2.137 2.076
kurun waktu sama
3 Cakupan kunjungan Ibu hamil 83 80 81 78 78,9
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

33) Cakupan Pelayanan Nifas


Cakupan pelayanan Ibu Nifas mengalami peningkatan dari tahun 2017-2019
sampai menyentuh angka 85,7. Kemudian di tahun 2020 mengalami penurunan di
angka 80,9.

Tabel.2.72
Cakupan Pelayanan Nifas 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah peserta ibu nifas yang telah
memperoleh 3 kali pelayanan nifas
1 1.614 1.538 1.548 1.414 1.568
sesuai standar di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
seluruh ibu nifas di satu wilayah
2 kerja dalam kurun waktu yang 2.093 2.066 2.040 1.650 1.936
sama
3 Cakupan pelayanan nifas 77,11 74,44 75,88 85,7 80,9
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

II - 64
34) Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani
Cakupan Neonatus dengan kompilkasi yang ditangani 5 tahun terakhir
berfluktuatif, dimana tahun 2016 sebesar 18 % meningkat di tahun 2017 sebesar
40%, kemudian pada tahun 2018-2019 meningkat menjadi 100%. Di tahun 2020
cakupan neonates dengan komplikasi yang ditangani sebesar 55%.

Tabel.2.73
Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah neonatus dengan
1 komplikasi yang 268 110 111 91 155
tertangani
Jumlah seluruh neonatus
2 dengan komplikasi yang 304 275 111 91 280
ada
Cakupan neonatus
3 dengan komplikasi yang 18 40 100 100 55
ditangani
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

35) Cakupan Pelayanan Anak Balita


Cakupan Pelayanan Anak Balita 5 tahun terakhir berfluktuatif, dimana tahun
2016 sebesar 71 menurun di tahun 2017 menjadi 70. Sementara mulai dari tahun
2018-2020 mengalami kenaikan hingga mencapai 62%.

Tabel.2.74
Cakupan Pelayanan Anak Balita
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jml anak balita yang memperoleh
pelayanan pemantauan minimal 8
1 7.147 7.448 6.884 6.415 4.662
kali di satu wilayah kerja ada
waktu tertentu
Jumlah seluruh anak balita disatu
2 wilayah kerja dalam waktu yang 9.969 9.836 8.482 7.601 7.525
sama
3 Cakupan pelayanan anak balita 71 70 81,16 84,4 62%
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

II - 65
35) Cakupan Pemberian Makanan Pendamping Asi Pada Anak Usia 6 - 24
Bulan Keluarga Miskin
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping Asi Pada Anak Usia 6 - 24 Bulan
Keluarga Miskin tahun 2016-2019 adalah sebesar 100%, sementara di tahun
2020 menurun menjadi 98,9%.

Tabel.2.75
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping Asi
Pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah anak usia 6-24 bulan
1 keluarga miskin yang 128 124 117 218 177
mendapat MP-ASI
Jumlah seluruh anak usia 6-24
2 128 124 117 218 179
bulan keluarga miskin
Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak
3 100% 100% 100% 100% 98,9%
usia 6 - 24 bulan keluarga
miskin
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara

36) Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat


Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat pada tahun 2017
mencapai 100%. Setelah itu pada tahun tahun selanjutnya menurun, hingga pada
tahun 2020 menyentuh angka 66,4.
Tabel. 2.76
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah murid SD dan setingkat
yang diperiksa kesehatannya oleh
1 tenaga kesehatan atau tenaga 2.138 2.223 1.851 4.311 3.749
terlatih disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Jumlah murid SD dan setingkat di
2 satu wilayah kerja dalam kurun 7.318 2.223 2.031 6.154 5.646
waktu yang sama
Cakupan penjaringan kesehatan
3 29 100 91,1 70,05 66,4
siswa SD dan setingkat
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

II - 66
37) Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin tahun 2016 - 2020
mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2016 di angka 84,06 dan pada tahun 2020
menyentuh angka 99,63.

Tabel.2.77
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kunjungan pasien miskin
1 41.537 41.331 42.617 42.617 42.623
di sarkes strata 1
Jumlah seluruh masyarakat
2 49.414 45.497 44.930 42.798 42.801
miskin
Cakupan pelayanan kesehatan
3 84,06 90,84 94,85 99,58 99,63
dasar masyarakat miskin
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2020

38) Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Yang Harus Diberikan


Sarana Kesehatan (RS)
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Yang Harus Diberikan Sarana
Kesehatan (RS) tahun 2016 adalah sebesar 100, dan untuk tahun 2017-2020
sebesar 50.
Tabel.2.78
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1
Yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS)
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Pelayanan gawat darurat level 1 1 1 1 1 1
2 Jumlah RS 1 2 2 2 2
Cakupan pelayanan gawat
3 darurat level 1 yang harus 100 50 50 50 50
diberikan sarana kesehatan (RS)
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

39) Cakupan Desa/ kelurahan mengalami KLB yang dilakukan


penyelidikan Epidemiologi< 24 jam
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi kurang dari 24 jam untuk kejadian pada tahun 2020 dari semua desa
yang mengalami KLB dapat dilakukan penyelidikan ditunjukan dengan angka
cakupan 100%.

II - 67
Tabel.2.79
Cakupan desa/ kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
Epidemiologi < 24 jam
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang
1 ditangani > 24 jam dalam periode 2 1 0 2 0
tertentu
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang
2 2 1 0 2 0
terjadi pada periode yang sama
Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami
3 KLB yang dilakukan penyelidikan 100 100 0 100 0
epidemiologi < 24 jam
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Tenggara 2021

40) Angka Prevalensi Stunting


Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya
asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan
pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil)
dari standar usianya. Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan
stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional,
sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi
di tingkat global. Berdasarkan Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas RI Nomor 10/M.PPN/HK/02/2021 tentang perluasan
Kabupaten/Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun
2022, bahwa 15 Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara telah ditetapkan menjadi Lokasi
Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2022. Berikut data
prevalensi stunting Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2019-2020

Tabel. 2.80
Prevalensi Stunting Kabupaten Minahasa Tenggara
2019-2020
TAHUN
NO URAIAN
2019 2020
1 Angka Prevalensi Stunting 10,1% 8,4%
Sumber : Dinas Kesehatan kab.Minahasa Tenggara 2021

II - 68
Berdasarkan data diatas, angka Prevalensi Stunting Kabupaten Minahasa
Tenggara pada tahun 2020 mengalami penurunan dibanding tahun 2019, dimana
pada tahun 2019 capaian stunting sebesar 10,1% sementara di tahun 2020 dengan
capaian berada pada angka 8,4%. Data tahun 2020 ini, berdasarkan data
pelaporan pada aplikasi e-PPGBM (Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).

2.3.1.1.3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


2.3.1.1.3.1. Pekerjaan Umum
Urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan untuk menyediakan dan memenuhi
pelayanan yang mendasar dan mutlak yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam
kehidupan sosial, ekonomi, dan pemerintahan seperti sumber daya air, jalan, air
minum, dan lingkungan (air limbah, drainase, dan persampahan) yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal. Ruang lingkup urusan pekerjaan umum dan
penataan umum ruang mencakup bina marga, cipta karya, dan tata ruang, serta
sumber daya air.

1) Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik


Salah satu capaian kinerja bina marga yaitu proporsi panjang jaringan jalan
dalam kondisi baik. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik adalah
panjang jalan dalam kondisi baik dibagi panjang jalan secara keseluruhan (nasional,
provinsi, dan kabupaten). Jalan dianggap dalam kondisi baik juga jika masih dapat
dimanfaatkan secara optimal dan belum membutuhkan perbaikan yang mendasar.
Untuk meningkatkan dan mempertahankan infrastruktur jalan dalam kondisi baik
sebagai pendukung sarana transportasi dan peningkatan aksesibilitas kawasan perlu
dilakukan upaya pembangunan dan pemeliharaan jalan.
Pada tahun 2020 dari total panjang jalan 832,64 kilometer, jalan yang dalam
kondisi baik mencapai 480,75 sehingga proporsi panjang jaringan jalan dalam
kondisi baik adalah 0,57. Namun demikian masih terdapat ruas-ruas jalan dengan
kondisi sedang, rusak, ataupun rusak berat khusunya jalan Nasional dan Provinsi
dimana proporsinya menurun dari tahun ke tahun. Panjang jaringan jalan
berdasarkan kondisi di ditunjukkan pada table berikut:

II - 69
Tabel.2.81
Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Panjang jalan
1 455,56 498,48 425,63 444,05 480,75
kondisi baik
Panjang jalan
2 666.79 666.79 832,64 832,64 832,64
seluruhnya
Proporsi panjang
jaringan jalan
3 0.65 0,59 0,51 0,53 0,57
dalam kondisi baik
(1:2 )
Sumber : Dinas PU & PR Kab. Minahasa Tenggara dan Mitra Dalam Angka Tahun 2021

2) Rasio Panjang Jalan Dengan Jumlah Penduduk


Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran penting
dalam bidang ekonomi, budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan
keamanan. Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi
kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara. Rasio Panjang Jalan Dengan Jumlah
Penduduk mengalami fluktuatif dimana pada tahun 2016 mencapai 0,63 dan di
tahun 2019 naik menjadi 0,78 dan turun menjadi 0,71 ditahun 2020 ditunjukan
dalam tabel berikut :

Tabel.2.82
Rasio panjang jalan dengan jumlah penduduk
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah panjang
1 666.79 666.79 832,64 832,64
jalan 832,64
2 Jumlah Penduduk 105.163 105.714 106.303 106.899 116.323
Rasio panjang jalan
3 dengan jumlah 0,63 0,63 0,78 0,78 0,71
penduduk
Sumber : Dinas PU & PR Kab. Minahasa Tenggara dan Mitra Dalam Angka Tahun 2021

3) Persentase Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik ( > 40 Km/Jam)


Melihat perkembangan kabupaten minahasa tenggara yang semakin baik,
telah sangat berdampak pada persentase jalan kabupaten dalam kondisi baik pula.
Pada tahun 2016 dari total panjang jalan Kabupaten sepanjang 535,1 kilometer,
jalan yang dalam kondisi baik mencapai 397.27 kilometer dengan persentase

II - 70
74.24%. Jalan Kabupaten dalam kondisi baik mengalami peningkatan setiap
tahunnya dimana 60,72% ditahun 2018, lalu ditahun 2020 meningkat lagi menjadi
62,48%. Panjang jaringan jalan kabupaten kondisi baik di Kabupaten Minahasa
Tenggara ditunjukkan pada table berikut :

Tabel.2.83
Persentase Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik ( > 40 Km/Jam)
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Panjang jalan kabupaten
1 397,27 410,0 425,63 434,59
dalam kondisi baik 437,97
Panjang seluruh jalan
2 kabupaten di daerah 535,1 535,1 700,95 700,95 700,95
tersebut
Persentase jalan
3 kabupaten dalam kondisi 74.24 76,62 60,72 62 62,48
baik ( > 40 KM/Jam)
Sumber : Dinas PU & PR Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

4) Persentase Irigasi Kabupaten Dalam Kondisi Baik


Jaringan irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan
dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan,
pembagian, pemberian dan penggunaannya. Secara operasional, jaringan irigasi
dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier.
Rasio jaringan irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap luas
lahan pertanian. Pajang jaringan irigasi meliputi jaringan primer, sekunder dan
tersier.

Tabel. 2.84
Persentase irigasi kabupaten dalam kondisi baik
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Luas irigasi
1 kabupaten dalam 1.557,3 1625,1 1652,0 1680,0 1858,8
kondisi baik (Ha)
Luas irigasi
2 2.257 2.257 2.257 2.257 2.257
kabupaten (Ha)
Persentase irigasi
3 kabupaten dalam 69 72 73,19 74,44 82,36
kondisi baik
Sumber : Dinas PU & PR Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

II - 71
Melihat tabel diatas, maka untuk Persentasi jaringan irigasi Kabupaten Minahasa
Tenggara dalam kondisi baik mengalami peningkatan setiap tahun, terakhir pada
Tahun 2019 adalah 74,44% meningkat sebesar 7,92% pada Tahun 2020 menjadi
82,36%.

5) Rasio Jaringan Irigasi


Melihat tabel dibawah, maka untuk Rasio jaringan irigasi Kabupaten Minahasa
Tenggara mengalami peningkatan setiap tahun, terakhir pada Tahun 2018 adalah
27,34% meningkat sebesar 1,24% pada Tahun 2019, sampai pada pencapaian
tahun 2020 tetap sebesar 28,58%.
Adanya peningkatan anggaran untuk pemeliharaan jaringan irigasi Tahun
2020 dengan penanganan di titik beratkan pada peningkatan penambahan saluran
tanah menjadi saluran pasangan berdampak pada bertambahnya luas areal sawah
yang terairi irigasi.

Tabel. 2.85
Rasio Jaringan Irigasi
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Panjang saluran
1 62.750 63.720 63.870 64.500 64.500
irigasi
Luas lahan budidaya
2 2.331 2.331 2.331 2.331 2.331
pertanian
3 Rasio Jaringan Irigasi 26,92 27,34 27,34 28,58 28,58
Sumber : Dinas PU & PR Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

6) Persentase Penduduk Berakses Air Minum Layak


Upaya untuk meningkatkan akses terhadap air bersih diantaranya dengan
menambah jumlah sambungan rumah ke jaringan PDAM dan membangun instalasi
Sistem Penyediaan Air Sederhana (SIPAS) melalui Pamsimas (Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) di daerah yang rawan air bersih.
Capaian persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih realisasi
Tahun 2020 sebesar 87,50 %, mengalami peningkatan ditahun 2016 yang hanya
sebesar 82%, hal ini dikarenakan adanya peningkatan capaian rumah tangga yang
menggunakan air bersih dari PDAM dan program Pamsimas. Proporsi jumlah
penduduk yang mendapat air bersih disajikan pada tabel berikut :

II - 72
Tabel.2.86
Persentase Penduduk Berakses Air Minum Layak
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Penduduk berakses air
1 86.234 87.743 89.826 91.933 101.783
minum
2 Jumlah Penduduk 105.163 105.714 106.303 106.899 116.323
Persentase penduduk
3 82,00 83,00 84,50 86,00 87,50
berakses air minum
Sumber : Dinas PU & PR Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

7) Proporsi Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum


Layak, Perkotaan dan Perdesaan
Untuk pelayanan umum terhadap fasilitas air bersih di Kabupaten Minahasa
Tenggara dapat dikatakan mengalami peningkatan lebih baik. Jumlah penduduk
dengan akses terhadap sumber air minum yang terlindungi dan berkelanjutan pada
tahun 2020 sebanyak 50,86% bila dibandingkan dengan tahun 2016 sebelumnya
yang hanya 44,33 %.
Tabel.2.87
Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap
air minum layak, perkotaan dan perdesaan
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah penduduk
dengan akses
terhadap sumber air 59,164
1 46.620 50.352 51.080 52.192
minum yang
terlindungi dan
berkelanjutan
2 Jumlah Penduduk 105.163 105.714 106.303 106.899 116.323
Proporsi rumah
tangga dengan akses
berkelanjutan 50,86
3 44,33 47,63 48,05 48,82
terhadap air minum
layak, perkotaan dan
perdesaan
Sumber : Dinas PU & PR Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

8) Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk


Sarana tempat ibadah di Kabupaten Minahasa Tenggara pada Tahun 2018
meliputi Masjid, Mushola, Gereja. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk adalah
jumlah ketersediaan tempat ibadah per 1000 jumlah penduduk. Rasio tempat ibadah

II - 73
di Kabupaten Minahasa Tenggara sampai tahun 2020 adalah 3,07 yang dapat dilihat
pada tabel 2.88.

Tabel.2.88
Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah tempat
1 296 296 355 355 358
ibadah
2 Jumlah Penduduk 105.163 105.714 106.303 106.899 116.323
Rasio tempat ibadah
3 2,81 2,80 3,33 3,32 3,07
per satuan penduduk
Sumber : Minahasa Tenggara Dalam Angka 2021

Rasio tempat ibadah untuk per satuan penduduk dari tahun 2016 mengalami
peningkatan dari 2,81 menjadi 3,07 pada tahun 2020.

2.3.1.1.3. Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman


1) Persentase Kawasan Permukiman Kumuh Dibawah 10 Ha

Kawasan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan


lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan. Sedangkan Permukiman Kumuh
adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan,
tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta Sarana dan
Prasarana yang tidak memenuhi syarat. Melihat capaian persentase kawasan
permukiman kumuh dibawah 10 Ha dari tahun 2019 sebesar 6,26% mengalami
peningkatan kinerja yang cukup baik sehingga di tahun 2020 menjadi 5,51%.

Tabel. 2.89
Persentase Kawasan Permukiman Kumuh Dibawah 10 Ha
Tahun 2019-2020

NO URAIAN 2019 2020


1 Luas Kawasan Permukiman Kumuh 64,37 56,65
2 Luas Wilayah Permukiman 1028,31 1028,31
Persentase Kawasan Permukiman Kumuh Dibawah
3 6,26% 5,51%
10 Ha
Sumber Dinas Perumahan dan Permukiman Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

II - 74
2) Cakupan Ketersediaan Rumah Layak Huni
Dalam mengentaskan kemiskinan, salah satunya adalah pelaksanaan
kegiatan perbaikan rumah tidak layak huni, ini merupakan bantuan yang diberikan
oleh Pemerintah Minahasa Tenggara kepada masyarakat miskin yang menempati
rumah tidak layak huni dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial
ekonomi masyarakat dan / atau keluarga miskin.
Cakupan Ketersediaan Rumah Layak Huni di Kabupaten Minahasa Tenggara
pada tahun 2020 sebesar 90,55% yang dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel. 2.90
Cakupan ketersediaan rumah layak huni Tahun 2019-2020

NO URAIAN 2019 2020


Jumlah seluruh rumah layak huni disuatu wilayah
1 25.500 25.820
kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah rumah di suatu wilayah kerja pada kurun
2 28.396 28.512
waktu tertentu
3 Cakupan ketersediaan rumah layak huni 89,80% 90,55%
Sumber Dinas Perumahan dan Permukiman Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

3) Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Layak Huni Bagi Korban Bencana


Kabupaten
Penyediaan dan rehabilitas rumah layak huni bagi korban bencana adalah
salah satu jenis pelayanan dasar pada Standar Pelayanan Minimal (SPM)
perumahan rakyat dan kawasan permukiman. Capaian untuk penyediaan dan
rehabilitasi rumah layak huni bagi korban bencana pada tahun 2019 dan 2020
adalah nol. Hal ini karena di Kabupaten Minahasa Tenggara tidak terjadi bencana
alam yang berdampak siginifikan bagi masyarakat.

Tabel 2.91
Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Layak Huni Bagi Korban Bencana
Kabupaten tahun 2019-2020

NO URAIAN 2019 2020


Jumlah rumah yang direhabilitasi karena rusak
1 0 0
akibat bencana alam
Sumber Dinas Perumahan dan Permukiman Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

4) Cakupan Lingkungan Yang Sehat dan Aman yang didukung dengan


Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU)
Pemenuhan kebutuhan rumah yang layak huni dan lingkungan yang sehat,
aman dan nyaman, bagi masyarakat serta terintegrasinya sarana prasarana

II - 75
permukiman dan mendorong tercapainya pengelolaan Kawasan perumahan
permukiman berbasis masyarakat. Sampai tahun 2020 Cakupan Lingkungan Yang
Sehat dan Aman yang didukung dengan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU)
sebesar 84%.

Tabel 2.92
Cakupan Lingkungan Yang Sehat dan Aman yang didukung
dengan PSU tahun 2019-2020

NO URAIAN 2019 2020


Jumlah lingkungan yang didukung PSU pada kurun
1 480 500
waktu tertentu
Jumlah lingkungan perumahan pada kurun waktu
2 594 594
tertentu
Cakupan Lingkungan Yang Sehat dan Aman yang
3 82% 84%
didukung dengan PSU
Sumber Dinas Perumahan dan Permukiman Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

2.5.1.1.4. Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat


1) Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman,
Keindahan)
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara mengupayakan ketenteraman
dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat melalui penegakan perda,
penyelesaian pelanggaran K3, pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta
upaya-upaya lainnya terkait pencegahan dan penanganan gangguan ketenteraman
dan ketertiban serta peningkatan kesadaran dan kepatuhan warga masyarakat.

Tabel. 2.93
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman,
keindahan) 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Pelanggaran K3 yang
1 4 4 4 5 46
terselesaikan
Jumlah pelanggaran K3 yang
dilaporkan masyarakat dan
2 4 4 4 5 46
terindentifikasi oleh SATPOL
PP
Tingkat penyelesaian
3 pelanggaran K3 (ketertiban, 100 100 100 100 100
ketentraman, keindahan)
Sumber Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) adalah


upaya mengkondisikan lingkungan kehidupan masyarakat yang kondusif dan

II - 76
demokratis, sesuai Peraturan Daerah yang ditetapkan. Hal ini untuk mewujudkan
pemenuhan hak masyarakat untuk hidup tertib, tentram serta menjaga keindahan.
Pelanggaran perda/K-3, antara lain, pelanggaran HO, IMB, Reklame, Kebersihan,
Parkir Umum, Anjal/Gepeng, PKL, PSK dan Perda lainnya. Pada tahun 2016
penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) sebanyak 4
kasus atau 100%. Hal ini dapat menggambarkan kinerja aparat dalam penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) berhasil. Demikian pula pada
tahun 2020, dari pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) sejumlah 46
kasus ,keseluruhannya telah dapat diselesaikan. Sehingga tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) adalah 100%.

2) Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten/Kota


Salah satu pelayanan publik yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara dalam menangani bencana kebakaran yakni cakupan pelayanan
bencana kebakaran di Kabupaten Minahasa Tenggara. Cakupan tersebut diukur dari
peningkatan jumlah mobil pemadam kebakaran terhadap jumlah penduduk. Selain
itu Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara terus berupaya dalam meningkatkan
cakupan pelayanan wilayah manajemen kebakaran. Peningkatan dari cakupan
pelayanan bencana tersebut tercantum dalam Tabel dibawah ini.

Tabel. 2.94
Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten/kota
2016-2020
Tahun
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jangkauan luas wilayah
1 6163 6163 6163 6163 6163
manajemen kebakaran
2 Luas wilayah kabupaten/kota 710.805 710.805 710.805 710.805 710.805
Cakupan pelayanan bencana
3 8,66 8,66 8,66 8,66 8,66
kebakaran kabupaten/kota
Sumber Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

3) Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah


Manajemen Kebakaran (WMK)
Tingkat waktu tanggap (response time rate) merupakan salah satu indicator
SPM dalam penanggulangan bencana kebakaran. Tingkat waktu tanggap (response
time rate) merupakan perbandingan antara jumlah kebakaran di WMK yang
tertangani dalam waktu tanggap terhadap jumlah kasus kebakaran dalam jangkauan
WMK.

II - 77
Tabel.2.95
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran (WMK) Tahun 2017-2020

Tahun Tahun Tahun Tahun


NO URAIAN
2017 2018 2019 2020
Jumlah kasus kebakaran di WMK yang
1 tertangani dalam waktu maksimal 15 2 3 3 1
menit
Jumlah kasus kebakaran dalam jangkuan
2 3 9 10 2
WMK
Tingkat waktu tanggap (response time
3 rate) daerah layanan Wilayah Manajemen 66,66 33,3 30 50
Kebakaran (WMK)
Sumber Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Cakupan pelayanan wilayah manajemen kebakaran Kabupaten Minahasa


Tenggara Tahun 2016 – 2020 dapat dilihat bahwa jumlah pos pemadam kebakaran
dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2020 baru satu, belum sebanding dengan
luas wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara serta jumlah mobil pemadam
kebakaran yang baru satu unit. Untuk itu Pemerintah perlu berupaya dalam
menambah jumlah pos pemadam kebakaran dan kendaraan pemadam kebakaran
untuk memperluas skala pelayanan kebakaran Kabupaten Minahasa Tenggara.

4) Peresentase Penegakan Perda


Sebagai salah satu unsur strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah kepatuhan
masyarakat dan disiplin aparatur dalam menegakkan peraturan. Untuk melihat
sejauh mana penyelesaian penegakan pelanggaran PERDA yang ada di Kabupaten
Minahasa Tenggara dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel.2.96
Persentase Penegakan PERDA 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah penyelesaian penegakan
1 1 2 4 3 3
PERDA
2 Jumlah pelanggaran PERDA 2 4 4 3 3
3 Persentase Penegakan PERDA 50 50 100 100 100
Sumber Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Berdasarkan data diatas penyelesaian penegakan pelanggaran PERDA yang


ada di Kabupaten Minahasa Tenggara berjalan dengan baik dimana persentase
penegakan PERDA mencapai 100% atau dapat dikategorikan berhasil.

II - 78
5) Pemenuhan Sarana Prasarana Penanggulangan Bencana
Pemenuhan sarana prasarana untuk penanggulangan bencana di Kabupaten
Minahasa Tenggara masih jauh dari yang diharapkan. Dapat dilihat dari tabel
dibawah ini bahwa untuk capaian tahun 2019 hanya 13,90% dan meningkat di tahun
2020 menjadi 21,92%.

Tabel.2.97
Pemenuhan Sarpras Penanggulangan Bencana 2019-2020

TAHUN
NO URAIAN
2019 2020
1 Jumlah Sarana Prasarana Yang Telah Ada 26 41
2 Jumlah Yang Harus Ada 187 187
Persentase Pemenuhan Sarpras
3 13,90 21,92
Penanggulangan Bencana
Sumber BPBD Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

2.3.1.1.6. Sosial
1) Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara telah berupaya untuk menangani
permasalahan sosial khususnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
PMKS adalah seseorang, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang karena
suatu hambatan, kesulitan, atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi
sosialnya, dan karenanya tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dengan
lingkungansehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup (jasmani, rohani, dan
sosial) secara wajar.
Bentuk penanganan yang diterima PMKS antara lain berupa pembinaan dan
pelatihan keterampilan, pemulangan PMKS ke daerah asal, perbaikan rumah tidak
layak huni, pemberian permakanan, pembinaan mental, pemberian beasiswa.
Indikator PMKS dapat dilihat dalamtabel berikut ini :

Tabel.2.98
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial 2015 - 2019
Tahun
No Uraian
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah PMKS yang diberikan
1 20 103 420 230 370
bantuan
Jumlah PMKS yang seharusnya
2 17.826 17.826 12.087 11.765 10.295
menerima bantuan
Prosentase PMKS yang memperolah
3 0,11 0,57 3,47 1,95 3,59
bantuan sosial
Sumber Dinas Sosial Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2019

II - 79
Tabel.2.99
Persentase PMKS yang Tertangani 2015 - 2019
Tahun
No Uraian
2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah PMKS yang tertangani 20 126 420 230 370
2 Jumlah PMKS yang ada 17.826 17.826 12.087 11.765 10.295
3 Prosentase PMKS yang tertangani 0,11 0,70 3,47 1,95 3,59
Sumber Dinas Sosial Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2019

Tingkat kesejahteraan masyarakat juga dapat dilihat dari jumlah PMKS yang
ada dan ditangani. Semakin banyak jumlah PMKS semakin rendah tingkat
kesejahteraan masyarakat suatu daerah. Pada tahun 2015, jumlah PMKS di
Kabupaten Minahasa Tenggara sebanyak 17.826 orang dengan jumlah yang
tertangani sebanyak 20 orang, yang diberikan bantuan social sebanyak 20 orang
dari 17.826 orang yang seharusnya menerima bantuan. Untuk tahun 2019 jumlah
PMKS di Kabupaten Minahasa Tenggara sebanyak 10.295 orang dengan jumlah
yang tertangani sebanyak 370 orang, yang diberikan bantuan social sebanyak 370
orang dari 10.295 orang yang seharusnya menerima bantuan.

Tabel.2.100
Prosentase PMKS skala yang memperoleh bantuan sosial untuk
pemenuhan kebutuhan dasar Beras Sejahtera (Rastra) 2015 - 2019

Tahun
No Uraian
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah PMKS yang memperoleh bantuan
1 9,039 9,039 9,039 9,073 8,650
dalam 1 tahun
Jumlah PMKS dalam 1 tahun yang
2 9,039 9,039 9,039 9,073 8,650
seharusnya memperoleh bantuan sosial
Prosentase PMKS skala yang
3 memperoleh bantuan sosial untuk 100 100 100 100 100
pemenuhan kebutuan dasar
Sumber Dinas Sosial Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2019

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa penanganan PMKS oleh Pemerintah


Kabupaten Minahasa Tenggara meningkat tetapi belum dapat melayani seluruh
PMKS di Kabupaten Minahasa Tenggara. Tahun 2019 jumlah PMKS yang
memperoleh bantuan dalam 1 tahun sebesar 8,650 dari Jumlah PMKS dalam 1 tahun
yang seharusnya memperoleh bantuan sosial sebesar 8,650 sehingga Persentase
PMKS skala yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuan dasar di
Kabupaten Minahasa Tenggara sebanyak 100%.

II - 80
2) Korban Bencana
Dalam Penanggulangan Bencana, khususnya dalam penanganan tanggap
darurat diperlukan kecepatan dan ketepatan untuk memenuhi kebutuhan barang
dan/atau jasa kepada para korban bencana. Sampai dengan saat ini Pemerintah
Kabupaten Minahasa Tenggara belum memiliki instrument yang mengatur secara
khusus tentang mekanisme penyediaan anggaran dan mekanisme pembelanjaan
dana siap pakai untuk pengadaan barang dan/atau jasa pada saat tanggap darurat.
Indikator Korban Bencana dapat dilihat dalamtabel berikut ini :

Tabel.2.101
Korban Bencana 2016 - 2019

Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019
Jumlah korban bencana yang seharusnya
1 menerima bantuan sosial selama masa 10 12 5 7
tanggap darurat dalam 1 (satu) tahun
Jumlah korban bencana yang seharusnya
2 menerima bantuan sosial selama masa 10 12 5 7
tanggap darurat dalam 1 (satu) tahun
Persentase korban bencana yang menerima
3 100 100 100 100
bantuan sosial selama masa tanggap darurat
Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2019

Dari data diatas dapat dilihat bahwa Persentase korban bencana yang
menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat di Kab. Minahasa Tenggara
sebesar 100%.

3) Persentase Penyandang Cacat Fisik Dan Mental, Serta Lanjut Usia Tidak
Potensial Yang Telah Menerima Jaminan Sosial

Untuk Peningkatan penyelenggaraan kesejahteraan Masyarakat Pemerintah


Kabupaten Minahasa Tenggara melaksanakan dan mengembangkan jaminan sosial
bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial.

II - 81
Tabel.2.102
Persentase wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (WKBSM)
yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
Tahun 2019

NO URAIAN Tahun 2019


Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, lanjut usia Cacat 10 Org,
1 tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial Lanjut Usia 7,300
dalam 1 tahun org
Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, lanjut usia Cacat 564 Org,
2 tidak potensial yang seharusnya menerima jaminan sosial Lanjut Usia 7,300
dalam 1 tahun org
Prosentase penyandang cacat fisik dan mental, lanjut
Cacat 0,98, Lanjut
3 usia tidak potensial yang seharusnya menerima jaminan
Usia 100
sosial dalam 1 tahun
Sumber Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2019

2.3.2. Layanan Urusan Wajib Non Dasar


2.3.2.1. Tenaga Kerja
1) Angka Sengketa Pengusaha-Pekerja Pertahun
Faktor yang menyebabkan terjadinya sengketa antara pekerja dengan
pengusaha antara lain adanya pengaduan terkait masalah jamsostek, masalah upah
pekerja, dan sistem kontrak kerja waktu tertentu. Secara rinci rasio jumlah sengketa
pekerja pengusaha terhadap jumlah perusahaan, dapat dilihat pada table 2.102.

Tabel.2.103
Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun 2020

NO URAIAN Tahun 2020


1 Jumlah sengketa pengusaha pekerja 3
2 Jumlah perusahaan 157
3 Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun 3.01
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2020

2) Besaran Kasus Yang diselesaikan Dengan Perjanjian Bersama


Dalam menghadapi sengketa pekerja pengusaha dilaksanakan secara
Tripartid dengan adanya perjanjian Bersama antara Pekerja-Pengusaha dan
Pemerintah.

II - 82
Tabel.2.104
Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)
2016-2020
Tahun
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kasus yang
1 diselesaikan melalui 1 2 0 0 3
Perjanjian Bersama (PB)
Jumlah kasus yang
2 1 2 0 0 3
dicatatkan
Besaran kasus yang
3 diselesaikan dengan 100 100 100 100 100
Perjanjian Bersama (PB)
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

3) Besaran Pencari Kerja Yang Terdaftar dan Ditempatkan


Pencari kerja yang ditempatkan merupakan besaran pencari kerja yang
terdaftar yang ditempatkan. Besaran pencari kerja terdaftar yang ditempatkan
merupakan indicator SPM bidang ketenagakerjaan pelayanan penempatan tenaga
kerja. Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan adalah persentasi
jumlah pencari kerja yang mendaftarkan dan tercatat pada dinas Kabupaten/Kota
yang menangani bidang ketenagakerjaan dan jumlah pencari kerja yang diterima
bekerja oleh pemberi kerja dalam hal ini perusahaan yang mendaftarkan lowongan
pekerjaannya pada dinas kabupaten/kota.
Untuk menurunkan angka pengangguran terbuka, Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara berupaya mengurangi angka tersebut dengan cara memfasilitasi
para pencari kerja dengan kegiatan pelatihan ketrampilan kerja, pemagangan,
bimbingan softskill, bursa kerja, dan sebagainya.Kegiatan tersebut diharapkan dapat
mengurangi angka pengangguran terbuka dan bisa menciptakan lapangan
pekerjaan baru bagi para pengangguran.
Dengan adanya pelatihan, jumlah angkatan kerja yang ditempatkan semakin
meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2015 pencari kerja yang difasilitasi sebesar
74,29 % orang dan tahun 2016 berhasil ditempatkan sebesar 581orang.

Tabel. 2.105
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
Tahun 2016-2020
NO URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah pencari kerja yang
1 581 95 127 35 66
ditempatkan
Sumber : Minahasa Tenggara Dalam Angka Tahun 2021

II - 83
4) Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja perlindungan
tenaga kerja adalah besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program
Jamsostek. Capaian besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta jamsostek Tahun
2015 Kabupaten Minahasa Tenggara adalah sebagai berikut :

Tabel.2.106
Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
Tahun 2019
NO URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
1 Jumlah pekerja/buruh JAMSOSTEK 232 438
2 Jumlah pekerja/buruh 232 438
Besaran pekerja/buruh yang menjadi
3 100 100
peserta program Jamsostek
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

5) Perselisihan Buruh Dan Pengusaha Terhadap Kebijakan Pemerintah


Daerah
Perselisihan Buruh Dan Pengusaha Terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah
antara lain karena Peraturan Daerah/Peraturan Bupati/Walikota yang diterbitkan
dirasakan oleh buruh tidak berpihak kepada mereka dan Penetapan Upah Minimum
Regional/UMR oleh Pemerintah yang dirasakan oleh buruh rendah tidak sesuai
dengan aspirasi mereka. Besaran Perselisihan Buruh Dan Pengusaha Terhadap
Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah sebagai berikut
:
Tabel.2.107
Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah daerah Tahun 2019
Tahun Tahun
NO URAIAN
2019 2020
Jumlah penyelesaian perselisihan buruh dan 0
1 1
pengusaha dengan kebijakan pemda
Jumlah kejadian perselisihan buruh dan 0
2 2
pengusaha dengan kebijakan pemda
Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap
3 50
kebijakan pemerintah daerah
Dinas Tenaga Kerja Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2019

II - 84
6) Besaran Tenaga Kerja Yang Mendapat Pelatihan.
Tenaga kerja yang terdaftar di Kabupaten Minahasa Tenggara cenderung
masih didominasi oleh lulusan SMP, SMA dan SMK. Sehingga, tenaga kerja di
Kabupaten Minahasa Tenggara masih tergolong tenaga kerja terampil. Sedangkan
tenaga kerja lulusan S1/S2/S3 yang merupakan tenaga kerja ahli hanya sedikit bila
dibandingkan dengan lulusan SLTA,SLTP maupun SD. Dengan demikian, program
pelatihan tenaga kerja mutlak diperlukan sehingga tenaga kerja di Kabupaten
Minahasa Tenggara dapat bersaing di dunia kerja.

Tabel. 2.108
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan
2015-2017
Tahun
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah tenaga kerja yang
1 50 50 50 50 95
dilatih
Jumlah Pendaftar pelatihan
2 50 50 50 50 95
berbasis kompetensi
Besaran tenaga kerja yang
3 mendapatkan pelatihan 50 50 50 50 95
berbasis kompetensi
Jumlah pendaftar pelatihan
4 50 50 50 50 95
kewirausahaan
Besaran tenaga kerja yang
5 mendapatkan pelatihan 50 50 50 50 95
kewirausahaan
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Dengan adanya pelatihan, jumlah angkatan kerja yang ditempatkan semakin


meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2016 pencari kerja yang dilatih sebanyak
50 orang, sedangkan pada 2020 jumlah pencari kerja yang dilatih sebanyak 95
orang.

7) Rasio Lulusan S1/S2/S3


Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat
pendidikan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk
suatu wilayah maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga kerja
pada suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk yang telah
menyelesaikan perguruan tinggi.

II - 85
Tabel.2.109
Persentase Perguruan Tinggi
2015-2018
TAHUN
NO URAIAN
2015 2016 2017 2018
1 Persentase Lulusan Perguruan Tinggi 5,49 6,21 7,19 6,93
Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat Sulut Tahun 2018

2.3.2.2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Dalam rangka mengoptimalkan implementasi pengarusutamaan gender dan
hak anak, diperlukan upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
melalui perluasan akses terhadap perempuan untuk berperan aktif di semua bidang
kehidupan serta pemenuhan hak anak. Indikator untuk mengukur keberhasilan
pengarusutamaan gender dan hak anak adalah jumlah perempuan yang bekerja,
jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan, jumlah tindak kekerasan dalam rumah
tangga.

1) Persentase Partisipasi Perempuan Di Lembaga Pemerintah dan DPRD


Serta Swasta
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah adalah proporsi
perempuan yang bekerja pada lembaga pemerintah terhadap jumlah seluruh
pekerja perempuan. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah di
Kabupaten Minahasa Tenggara diwakili dengan persentase pegawai negeri sipil
perempuan yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
yang disajikan pada gambar berikut:

Tabel.2.110
Persentase Partisipasi Perempuan Di Lembaga Pemerintah dan Proporsi
Kursi yang diduduki Perempuan di DPRD dan Partisipasi Perempuan Di
Swasta 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Pekerja perempuan di lembaga
1 1.682 1.565 1.503 1.503 1.801
pemerintah
2 Jumlah pekerja perempuan 12.690 14.640 13.585 13.585 16.159
Persentase partisipasi perempuan
3 13,25 10,68 11,06 11,06 11,14
di lembaga pemerintah
Jumlah kursi DPRD yang diduduki
4 8 8 8 7 7
perempuan
Jumlah total kursi di keanggotaan
5 25 25 25 25 25
DPRD
Proporsi kursi yang diduduki
6 32 32 32 28 28
perempuan di DPR

II - 86
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah perempuan yang bekerja
7 1,799 1,823 1,875 1,892 1,942
di lembaga swasta
8 Jumlah pekerja perempuan 13,605 13,240 13,690 14,690 16,159
Persentase pekerja perempuan di
9 13,22 13,77 14,78 12,92 12,01
lembaga swasta
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugnan Anak Tahun 2021

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah adalah proporsi


perempuan yang bekerja pada lembaga pemerintah terhadap jumlah seluruh
pekerja perempuan. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah di
Kabupaten Minahasa Tenggara diwakili dengan persentase pegawai negeri sipil
perempuan yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara.
Berdasarkan data pilah ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa
Tenggara menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dan pemberdayaan perempuan
di lembaga pemerintah semakin meningkat. Pada tahun 2014 jumlah pekerja
perempuan yang bekerja di lingkungan Pemerintah Minahasa Tenggara sebanyak
1,687 orang. Pada tahun 2015-2017 mengalami fluaktuatif jumlah perempuan yang
bekerja sebagai ASN di Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu secara berurut 1,818
orang tahun 2015, 1,682 tahun 2016 dan 1,565 tahun 2017. Pekerja perempuan di
lembaga pemerintah sebagai ASN ditahun 2018 sebanyak 1,503
Proporsi Kursi Yang Diduduki Perempuan di DPRD Kabupaten Minahasa
Tenggara telah melampaui ambang batas keterwakilan perempuan dilembaga DPRD
yaitu 32% dari 30% yang disyaratkan.
Diharapkan dengan ilmu pengetahuan, ketrampilan serta kealian yang
mempuni didukung oleh penguasaan manajerial diharapkan banyak perempuan
Minahasa Tenggara menduduki posisi strategis di lembaga swasta.

2) Rasio KDRT
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah setiap perbuatan terhadap
seseorang, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
seksual, psikologis dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan
hukum dalam lingkup rumah tangga. Kasus KDRT secara rinci dapat dilihat pada
Tabel 2.121 di bawah ini.

II - 87
Tabel 2.111
Rasio KDRT Tahun 2016 s.d 2020
Kabupaten Minahasa Tenggara
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah KDRT 21 3 6 3 2
2 Jumlah Rumah Tangga 37.106 41.367 41.367 37.110 38.872
3 Rasio KDRT 0,06 0,007 0,014 0,008 0,005
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugnan Anak Tahun 2021

Fenomena KDRT ibarat fenomena gunung es, kasus yang terlaporkan dengan
fakta yang ada di masyarakat berbeda. Meskipun dari data pada Tabel di atas rasio
KDRT mengalami penurunan dari 0,31 ditahun 2014 menjadi 0,014 diakhir tahun
2018, Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara memfasilitasi terhadap semua
kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Penanganan atas tindak
kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut dilakukan dengan tindakan
konseling, medis berupa rujukan ke pusat pelayanan terpadu/rumah sakit, hukum
berupa konsultasi hukum serta pendampingan ke Polisi, Pengadilan Agama (PA)
maupun Pengadilan Negeri (PN), Psikososial meliputi identifikasi kasus, konseling,
home visit, outreach, sosialisasi serta reintegrasi (pelatihan keterampilan) dan
pemberdayaan dishelter (rumah aman).

3) Persentase Jumlah Tenaga Kerja di Bawah Umur


Anak yang seharusnya bisa bermain dan bersekolah tidak seharusnya
bekerja untuk membantu orang tuanya dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka,
untuk itu perlu mengurangi pekerja anak dibawah usia kerja.
Tabel. 2. 112
Persentase Tenaga Kerja di Bawah Umur
Tahun 2016 s.d 2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Pekerja anak Usia 5 - 14 Tahun 212 208 242 237 232
Jumlah Pekerja Usia 5 Tahun
2 45.684 46.017 43.935 43.935 52.449
Keatas
Presentase Jumlah Tenaga Kerja 0,53
3 0,46 0,45 0,55 0,40
dibawah Umur
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugnan Anak Tahun 2021

Dari data diatas pekerja anak harus dikurang dimana tahun 2017 mengalami
penurunan sebesar 0,45 dari tahun 2016 yang hanya 0,46. Untuk tahun 2018
mengalami kenaikan sedikit yaitu 0,55.

II - 88
4) Persentase Angkatan Kerja Perempuan
Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan merupakan perbandingan
antara jumlah angkatan kerja perempuan terhadap jumlah penduduk perempuan
usia kerja. Angka tingkat partispasi angkatan kerja perempuan di Kabupaten
Minahasa Tenggara menunjukkan persentase angkatan kerja perempuan di
Kabupaten Minahasa Tenggara.
Tabel.2.113
Partisipasi angkatan kerja perempuan
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Partisipasi Angkatan 14.653
1 14.620 14.640 14.653 11.600
Kerja Perempuan
Jumlah angkatan Kerja
2 16.488 16.505 36.708 36.708 17.332
Perempuan
Partiisipasi Angkatan Kerja
3 88,67 88,70 39,92 39,92 66,92
Perempuan
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugnan Anak Tahun 2021

Jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan di Kabupaten Minahasa


Tenggara pada tahun 2014 sebesar 1,800 orang atau 13,23% dari jumlah angkatan
kerja perempuan. Sementara itu pada tahun 2018, jumlah partisipasi angkatan kerja
perempuan sebesar 14,653 orang atau 39,92% dari jumlah angkatan kerja
perempuan.

5) Penanganan, Layanan Kesehatan, Cakupan Rehabilitasi Sosial Serta


Cakupan Pelayanan Hukum dan Pemulangan dan Cakupan Layanan
Reintegrasi

Pemberian pelayanan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak yang


bersedia melaporkan kasus dan mengalami tindak kekerasan/KDRT akan menjadi
solusi yang tepat.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara telah memfasilitasi terhadap
semua kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Penanganan atas
tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut dilakukan dengan tindakan
konseling, medis berupa rujukan ke pusat pelayanan terpadu/rumah sakit, hukum
berupa konsultasi hukum serta pendampingan ke Polisi, Pengadilan Agama (PA)
maupun Pengadilan Negeri (PN), Psikososial meliputi identifikasi kasus, konseling,
home visit, outreach, sosialisasi serta reintegrasi (pelatihan keterampilan) dan
pemberdayaan dishelter (rumah aman).

II - 89
Tabel.2.114
Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapatkan
penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam unit Pelayanan
terpadu

TAHUN
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020
Jumlah Pengaduan/Laporan yang
1 ditindaklanjuti oleh unit Pelayanan 35 32 20 9
Terpadu

Jumlah laporan/ Pengaduan yang


2 35 32
masuk ke Unit pelayanan terpadu 20 9

Cakupan Perempuan dan Anak


Korban Kekerasan yang
3 Mendapatkan penanganan 100% 100% 100% 100%
Pengaduan oleh Petugas Terlatih di
dalam unit Pelayanan terpadu
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugnan Anak Tahun 2021

Dari Tabel 2.127 Terlihat selang tahun 2017 terdapat 35


laporan/pengaduan yang masuk ke unit pelayanan terpadu dan pada tahun 2018
terdapat 32 laporan/pengaduan ini menunjukan perempuan dan anak-anak yang
menjadi korban kekerasan semakin menurun, yang merupakan dampak dari setiap
laporan/pengaduan yang masuk mampu ditangani semua ditunjukan dengan nilai
cakupan dari tahun 2017 – 2018 sebesar 10%.

Tabel.2.115
Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang mendapatkan Layanan
Kesehatan oleh tenaga Kesehatan terlatih di Puskesmas mampu
tatalaksana KtP/A dan PPT /PKT di Rumah Sakit
Tahun
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020
Jumlah Korban KtP/A yang memperoleh
Layanan kesehatan oleh tenaga
Kesehatan Terlatih di puskesmas mampu
1 20 8 7 7
tatalaksana KTP/A atau PPT/PKT di RS di
suatu wilayah tertentu pada kurun waktu
tertentu
Jumlah Seluruh Korban KtP/A yang
terdata datang ke puskesmas mampu
2 tatalaksana Kasus KtP/A dan Ke RS di 20 8 7 7
Suatu wilayah Kerja Tertentu dalm Kurun
Waktu tertentu
Cakupan Perempuan dan Anak Korban
Kekerasan yang mendapatkan Layanan
3 Kesehatan oleh tenaga Kesehatan 100% 100% 100% 100%
terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana
KtP/A dan PPT /PKT di Rumah Sakit
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugnan Anak Tahun 2021

II - 90
Dari tabel 2.128 terlihat selang tahun 2017 – 2018 perempuan dan anak
korban kekerasan yang mendapat pelayanan kesehatan mengalami peningkatan
dimana tahun 2017 sebanyak 20 korban meningkat tahun 2018 sebanya 8 korban
ini menujukkan masyarakat Minahasa Tenggara semakin sadar dan merasa tidak
tabuh untuk melaporkan dan membawa ke petugas yang terlatih setiap kejadian
kekerasan terhadap perumpuan dan anak, hal ini didukung juga dengan tingkat
penanganan yang maksimal dari petugas ditujukan dengan nilai cakupan dari tahun
2017 – 2018 sebesar 100%.

Tabel.2.116
Layanan rehabsos yang di berikan oleh petugas rehabsos terlatih bagi
perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu

TAHUN
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020
Jumlah Korban Kekerasan yang
1 35 28
memperoleh Pelayanan rehabsos 5 9
Jumlah Korban Kekerasan yang
2 35 28
membutuhkan rehabsos 5 9
Cakupan Layanan rehabsos yang di
berikan oleh petugas rehabsos
3 terlatih bagi perempuan dan anak 100% 100% 100% 100%
korban kekerasan di dalam unit
pelayanan terpadu
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugnan Anak Tahun 2021

Tabel 2.129 menujukan junlah korban yang membutuhkan rehabsos tahun


2017 sebanyak 35 korban dan tahun 2018 sebanyak 28 korban dan kesemuanya
dapat ditangani, ditunjukan dengan nilai cakupan dari tahun 2017 – 2018 sebesar
100%.
Tabel.2.117
Penegakan Hukum dari tingkat Penyidikan sampai putusan Pengadilan
atas kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak

TAHUN
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020
Jumlah perkara yang di
putuskan pengadilan dengan
dasar perundang-undangan
1 10 5 5 3
yang berkaitan dengan
kekerasan terhadap
perempuan dan anak
Jumlah perkara kekerasan
2 terhadapa perempuan dan 10 5 5 3
anak yang di sidangkan

II - 91
TAHUN
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020
Cakupan Penegakan Hukum
dari tingkat Penyidikan sampai
putusan Pengadilan atas
3 100% 100% 100% 100%
kasus-kasus kekerasan
terhadap perempuan dan
anak
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugnan Anak Tahun 2021

Tabel 2.130 menujukan jumlah perkara terhadap kekerasan perempuan dan


anak yang disidangkan pada tahun 2017 sebanyak 10 perkara dan pada tahun 2018
sebanyak 5 perkara. Dari jumlah perkara yang disidangkan pada tahun 2018
semuanya dapat diputuskan pengadilan, ditunjukan dengan cakupan penegakan
hukum menunjukan angka 100%.

Tabel.2.118
Perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan Layanan
Bantuan Hukum
TAHUN
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020
Jumlah Koban mendapat layanan
1 10 8 4 3
bantuan hukum
jumlah korban yang membutuhkan
2 35 28 20 9
bantuan hukum
Cakupan Perempuan dan anak
3 korban kekerasan yang 28,5 28,5 20% 33,3%
mendapatkan Layanan Bantuan
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugnan Anak Tahun 2021

Tabel 2.131 menujukan jumlah korban yang membutuhkan bantuan hukum


pada tahun 2017 sebanyak 10 Korban dan yang mendapatkan bantuan hukum baru
sektira 35 orang, ditujukan dengan cakupan perempuan dan korban kekerasan yang
mendapatkan layanan bantuan 28,5 persen.

Tabel.2.119
Layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan
TAHUN
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020
Jumlah Pemulangan bagi
perumpuan dan anak korban 10 8 20 9
1 kekerasan.
Jumlah Perempuan dan anak
korban kekerasan yang tercatat di 35 28 20 9
2 UPT

II - 92
TAHUN
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020
Cakupan Layanan pemulangan
bagi perempuan dan anak korban 28,5 28,5 100% 100%
3 kekerasan
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugnan Anak Tahun 2021

Tabel 2.132 menujukan jumlah korban yang tercatat di UPT pada tahun 2017
sebanyak 35 Korban dan pada tahun 2018 sebanyak 28 korban dan yang
dipulangkan pada tahun 2017 sebanyak 10 korban sedangkan pada tahun 2018
sebanyak 8 korban, ditujukan dengan cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang mendapat layanan pemulangan pada tahun 2017 sebesar 28,5%
dan pada tahun 2018 sebesar 28,5%.

Tabel.2.120
Layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan
TAHUN
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020
Jumlah perempuan dan anak korban
kekerasan yang disatukan kembali
1 35 28 11 9
ke keluarga, keluarga pengganti dan
masyarakat lainnya
Jumlah Korban yang membutuhkan
2 35 28 11 9
reintegrasi sosial
Cakupan layanan reintegrasi sosial
3 bagi perempuan dan anak korban 100% 100% 100% 100%
kekerasan (1:2 X 100)
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugnan Anak Tahun 2021

Tabel 2.133 menujukan jumlah korban yang membutuhkan reintegrasi social


pada tahun 2017 sebanyak 35 Korban dan pada tahun 2018 sebanyak 28 korban
dan yang disatukan kembali dengan keluarga pada tahun 2017 sebanyak 35 Orang
dan pada tahun 2018 sebanyak 28 korban, ditujukan dengan cakupan perempuan
dan anak korban kekerasan yang mendapat layanan reintegrasi pada tahun 2017
dan tahun 2018 sebesar 100%.

6) Cakupan Rasio APM Perempuan/Laki‐Laki Di SD dan SMP Serta Rasio


Melek Huruf Perempuan Terhadap Laki‐Laki Pada Kelompok Usia
15‐24 Dan Kontribusi Perempuan Dalam Pekerjaan Upahan Di Sector
Non pertanian.

Cakupan Rasio APM Perempuan/laki-Laki di SD mengalami fluktuatif Tahun


2014 Sebesar 102 % menurun tahun 2015 dan 2016 sebesar 91% dan 88% dan

II - 93
kembali naik tahun 2017 sebesar 97 % tahun 2018 sebesar 94%. Cakupan APM
Perempuan/Laki-Laki SMP mengalami fluktuatif tahun 2014 sebesar 125% Tahun
2015 Turun menjadi 106% dan tahun 2016 sampai 2017 naik menjadi 112 dan
125% turun Thun 2018 104%. Untuk rasio melek huruf perempuan terhadap lki-
laki pada kelompok usia 15-24 tahun rata-rata dari tahun 2014 – 2018 sebesar 97%.

Tabel.2.121
Cakupan Rasio APM Perempuan/Laki‐Laki Di SD dan SMP Serta Rasio
Melek Huruf Perempuan Terhadap Laki‐Laki Pada Kelompok Usia 15‐24
Dan Kontribusi Perempuan

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
A APM Perempuan/Laki-Laki SD
1 APM-SD perempuan 85,70 90,56 85,3 85,3 84,2
2 APM-SD laki-laki 96,55 93,25 90,3 90,3 90,1
Rasio APM perempuan/laki‐laki di
3 88% 97% 94% 94% 93,45
SD
B APM Perempuan/Laki-Laki SMP
4 APM-SMP perempuan 86,87 86,58 88.7 88,7 88,2
5 APM-SMP laki-laki 76,96 69,08 84,6 84,6 84,2
Rasio APM perempuan/laki‐laki di
6 SMP 112% 125% 104% 104% 104%

Rasio melek huruf perempuan terhadap laki‐laki pada kelompok usia


C
15‐24 tahun
7 AMH15-24 perempuan 100 100 10.642 10.642 96.369
8 AMH15-24 laki-laki 99,45 99,14 10.960 10.960 10.477
Rasio melek huruf perempuan
9 terhadap laki‐laki pada kelompok 100% 100% 100% 97% 92%
usia 15‐24 tahun
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugnan Anak Tahun 2021

2.3.2.3. Ketahanan Pangan


Ketersediaan pangan adalah tersedianya pangan dari hasil produksi dalam
negeri dan/atau sumber lain. Ketersediaan pangan berfungsi menjamin pasokan
pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, dari segi kuantitas, kualitas,
keragaman dan keamanannya. Ketersediaan pangan dapat dipenuhi dari tiga
sumber yaitu (1) produksi dalam negeri; (2) pasokan pangan; (3) pengelolaan
cadangan pangan. Kinerja pada Urusan Pangan, secara lengkap terlihat pada tabel
2.125.

II - 94
Tabel.2.122
Ketersediaan pangan utama, Ketersediaan energi, Pencapaian skor Pola
Pangan Harapan (PPH), Penguatan cadangan pangan 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
A Ketersedian pangan utama
Rata2 jumlah
ketersediaan
1 pangan 131.407,3 201.972,975 264.139,55 260.628,25 244.331,00
utama per
Tahun (kg)
Jumlah
2 105.163 105.714 106.303 106.899 116.323
penduduk
Persentase
3 Ketersediaan 124,96 191,06 248,48 243,81 210,04
pangan utama
Ketersediaan
B 5520 3829 8375 5057 9595
energi (kkal)
Pencapaian
skor Pola
C Pangan 90,4 89 90,8 92,5 91,1
Harapan (PPH
)
Penguatan
D cadangan 5 1 4,5 3,5 8
pangan
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2020

Pada Tabel di atas menunjukkan bahwa ketersediaan pangan utama di


Kabupaten Minahasa Tenggara mengalami kenaikkan dari tahun 2016 sampai 2018.
Pada tahun 2020 mengalami penurunanan sebesar 38,44 persen menjadi 210,04.
Ketersediaan pangan dapat dilihat juga dari ketersediaan energi. Agar lebih
memudahkan dalam mengukur keberhasilan ketersediaan pangan dapat dilihat
melalui tingkat ketersediaan energi. Ketersediaan energi mengalami fluktuatif dari
tahun 2016 sampai 2020.

2.3.2.4. Lingkungan Hidup


1) Kinierja Urusan Lingkungan Hidup
Kinerja urusan lingkungan hidup terjabarkan dalam program-program untuk
mencapai target capaian kinerja dan sasaran-sasarannya. Salah satu target yang
akan dicapai yaitu memperoleh penghargaan Adipura untuk kategori kota kecil. Hal
ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten memiliki kepedulian dalam
pengendalian pencemaran serta memiliki komitmen dalam mewujudkan kota bersih

II - 95
dan hijau (clean and green city). Berikut capaian kinerja urusan lingkungan hidup
dari tahun 2016-2020, yang secara umum kondisinya ditunjukkan pada tabel-tabel
dibawah ini.

Tabel. 2.123
Capaian Kinerja Lingkungan Hidup
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
A Tersusunnya RPPLH Kabupaten/Kota
Tersusunnya Tidak Tidak
RPPLH Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
1 Ada Ada
Kabupaten/Kota
B Terintegrasinya RPPLH dalam rencana pembangunan kabupaten/ kota
Terintegrasinya
RPPLH dalam
Tidak Tidak
rencana Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
1 Ada Ada
pembangunan
kabupaten/ kota

C Terselenggaranya KLHS untuk K/R/P tingkat daerah Kabupaten


Terselenggarany
a KLHS untuk
Tidak Tidak
1 K/R/P tingkat Ada Ada Ada
Ada Ada
daerah
Kabupaten
D Hasil Pengukuruan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Hasil
Pengukuruan
1
Indeks kualitas
Air
Hasil
Pengukuruan
2 N/A 94,07 91,97 N/A 92,19
Indeks kualitas
Udara
Hasil
Pengukuruan
3
Indeks kualitas
Tutupan Lahan
Pembinaan dan Pengawasan terkait ketaatan penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan yang diawasi ketaatannya terhadap izin
E
lingkungan, izin PPLH dan PUU LH d yang diterbitkan oleh Pemerintah
Daerah kabupaten/ kota
Jumlah Ketaatan
terhadap izin
lingkungan,izin
PPLH dan PUU
1 N/A 3 3 N/A N/A
LH dari izin yang
diterbitkan oleh
Pemerintah
Daerah

II - 96
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
kabupaten/kota
yang ditangani
Total
penanggung
jawab usaha dan
atau kegiatan
yang di bina dan
diawasi terhadap
2 izin lingkungan, - 3 3 4 4
izin PPLH dan
PUU LH yang
diterbitkan oleh
Pemerintah
Daerah
kabupaten/kota
Pembinaan dan
Pengawasan
terkait ketaatan
penang-gung
jawab usaha
dan/atau
kegiatan yang
diawasi
3 ketaatannya - 3 3 4 4
terhadap izin
lingkungan, izin
PPLH dan PUU
LH d yang
diterbitkan oleh
Pemerintah
Daerah
kabupaten/kota
Pengaduan masyarakat terkait izin lingkungan, izin PPLH dan PUU LH
F yang di terbitkan oleh Pemerintah daerah Kabupaten/Kota, lokasi
usaha dan dampaknya di Daerah kabupaten/kot
Pengaduan
1 Masyarakat yang 1 1 2 2 4
tertangani
Total jumlah
pengaduan
2 1 1 2 2 6
masyarakat yang
teregistrasi
Pengaduan
masyarakat
terkait izin
lingkungan, izin
3 PPLH dan PUU - 1 1 N/A N/A
LH yang di
terbitkan oleh
Pemerintah
daerah

II - 97
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten/Kota,
lokasi usaha dan
dampaknya di
Daerah
kabupaten/kota.
G jumlah sampah yang tertangani
Jumlah sampah
1 yang tertangani 266,65 266,65 6.263,40 6.643 8.502,38
(Ton)
Total jumlah
Timbunan
2 Sampah di 730,62 730,62 15.073 16.010,52 16.282,70
Kabupaten/Kota
(Ton)
Persentase
3 jumlah sampah 36,4 36,50 41,55 41,49 52,22
yang tertangani
Pengelolaan sampah oleh swasta yang taat terhadap peraturan
H
perundang-undangan
Jumlah
pengeloaan
sampah oleh
1 5,108 5,181 5,245 N/A N/A
swasta yang taat
pada peraturan
jumlah
Peraturan jumlah
pengelolaan
2 15,507 15,521 N/A N/A N/A
sampah oleh
swasta
Persentase
pengelolaan
sampah oleh
swasta yang taat
3 37,42 33,79 N/A N/A N/A
terhadap
peraturan
perundang-
undangan
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Minahasa Tenggara menyebabkan


terjadinya peningkatan pembangunan dan penggunaan kendaraan bermotor yang
menjadi pemicu terjadinya pencemaran lingkungan, antara lain tingginya produksi
sampah serta pencemaran udara dan air, sehingga pengendalian pencemaran
lingkungan, pengelolaan persampahan dan optimalisasi pengelolaan Ruang Terbuka
Hijau menjadi upaya yang utama untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

II - 98
Volume produksi sampah Kabupaten Minahasa Tenggara didasarkan pada
asumsi timbunan sampah yang dihasilkan tiap orang per hari. Volume produksi
sampah Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu pada tahun 2017 sebanyak 730,62
Ton, dengan Jumlah sampah yang tertangani tahun 2017 sebanyak 266,65 Ton,
sehingga persentase jumlah sampah yang tertangani, mengalami peningkatan
sampai tahun 2018 dimana dengan jumlah sampah yang tertangani 6.263,40 Ton,
sehingga persentase jumlah sampah yang tertangani sebanyak 41,55 %. Di tahun
2020 dengan jumlah sampah yang tertangani sebesar 52,22 % dengan jumlah
sampah yang tertangani sebanyak 8.502,38 Ton.
Seiring dengan peningkatan volume produksi sampah diperlukan adanya
peningkatan daya tampung TPS yang dapat melayani pertumbuhan penduduk dan
perlunya upaya pengoptimalan fungsi TPS dalam mereduksi volume sampah yang
akan diangkut ke TPA melalui pembangunan TPS 3R.

2) Kondisi Lingkungan Hidup


Kajian ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan suatu ekosistem untuk
mendukung satu/rangkaian aktivitas dan ambang batas kemampuannya
berdasarkan kondisi yang ada. Kepentingan kajian ini terutama adalah untuk
menentukan apakah intensitas pembangunan masih dapat dikembangkan atau
ditambahkan.
Daya dukung lingkungan merupakan batas kondisi kemampuan dari
lingkungan untuk dapat menunjang kehidupan manusia. Penentuan daya dukung
lingkungan dapat dijadikan sebagai patokan besarnya kemampuan suatu wilayah
dengan kondisi lingkungan tertentu dapat mendukung kegiatan atau aktivitas
manusia. Kebijakan pembangunan yang didasarkan dengan pertimbangan daya
dukung lingkungan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih ramah terhadap
lingkungan sehingga kerusakan lingkungan dapat diminimalkan.
Banyak metode yang telah dikembangkan dalam menentukan daya dukung
lingkungan suatu wilayah. Sampai saat ini metode yang kerap digunakan yaitu
metode penentuan daya dukung lingkungan yang berbasis pada potensi lingkungan
seperti kapasitas bioekologi, kapasitas lahan, air, dan udara dalam menyerap
karbondioksida. Penentuan daya dukung berbasis potensi terkadang kurang dapat
menggambarkan kondisi daya dukung secara komprehensif dan kurang dapat
menggambarkan data secara spasial kewilayahan. Hasil penentuan daya dukung
lingkungan yang berbasis potensi ini terkadang kurang dapat dimanfaatkan secara

II - 99
tepat guna dalam penentuan kebijakan pembangunan di suatu daerah pada wilayah
tertentu. Hal ini terjadi karena penentuan daya dukung berbasis potensi hanya
menggambarkan kondisi kapasitas lingkungan berbasis wilayah administrasi saja.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menjawab kelemahan
metode daya dukung berbasis potensi yaitu dengan berbasis pada jasa ekosistem.
Penilaian daya dukung lingkungan berbasis jasa ekosistem dilakukan dengan
mendasarkan pada manfaat yang dapat dihasilkan dari suatu ekosistem.
Pendekatan nilai jasa ekosistem dalam perhitungan daya dukung lingkungan
didasarkan pada fungsi dari sumberdaya alam dan lingkungan yaitu berbentuk
barang (goods) dan pelayanan (services). Produk berupa barang yang dinilai berupa
hasil langsung dari sumberdaya alam dan lingkungan seperti kayu, bahan tambang,
minyak, gas, pangan, dan sebagainya. Sedangkan, produk jasa yang dinilai berupa
hasil tidak langsung atau disebut pula jasa lingkungan (jasa ekosistem) berupa
fungsi lingkungan seperti tata air, iklim, air bersih, biodiversitas, keindahan,
kesejukan, dan lain sebagainya. Pendekatan nilai jasa ekosistem yang digunakan
dalam perhitungan daya dukung lingkungan dapat dikategorikan dalam empat
aspek yaitu :
 Jasa penyediaan (provisioning);
 Jasa pengaturan (regulating);
 Jasa budaya (cultural);
 Jasa pendukung (supporting).
Konsep perhitungan daya dukung lingkungan dengan pendekatan nilai
jasa ekosistem dihitung dengan mempertimbangkan dari kondisi penggunaan
atau tutupan lahan. Penggunaan atau tutupan lahan inilah yang
dipertimbangkan sebagai aspek penilaian jasa ekosistem untuk berbagai aspek
perhitungan daya dukung. Asumsi yang digunakan dimana setiap penggunaan
lahan memiliki nilai kemampuan tersendiri dalam mendukung berbagai
kebutuhan hidup manusia. Nilai kemampuan suatu sumberdaya alam dan
lingkungan ditampilkan dalam bentuk nilai indeks jasa ekosistem dengan
rentang nilai 0 – 1, dimana semakin mendekati 1 (satu), semakin baik fungsi
wilayah dalam menyediakan jasa lingkungan.
Penilaian daya dukung lingkungan berbasis jasa ekosistem secara
gamblang dapat memperlihatkan kondisi spasial nilai manfaat dari tiap ruang
pada suatu wilayah. Sebaran nilai manfaat dari setiap ruang dapat tergambar
dengan jelas sehingga dalam penentuan arahan kebijakan pembangunan dapat

II - 100
langsung dioverlaykan untuk mengetahui kecocokan suatu ruang untuk suatu
peruntukan lahan. Disamping itu, penilaian jasa ekosistem ini juga menghasilkan
nilai manfaat dari suatu ruang baik secara langsung dan tidak tidak langsung
yang dapat digunakan dalam penentuan kebijakan pembangunan suatu wilayah.
Penentuan kebijakan pembangunan dengan melihat nilai manfaat suatu ruang
secara komprehensif dapat menghasilkan kebijakan yang lebih tepat guna,
efektif, dan efisien sehingga pada akhirnya kebijakan pembangunan tidak hanya
berkiblat pada nilai ekonomis saja, tetapi juga aspek lingkungan dan sosial
kemasyarakatan juga ikut diperhatikan.

3) Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup


Pada laporan ini, kajian daya dukung Kabupaten Minahasa Tenggara akan
disajikan daya dukung yang berbasis potensi dan jasa ekosistem. Untuk berbasis
potensi, daya dukung ditentukan pada kemampuan lahan di Kabupaten Minahasa
Tenggara. Sementara untuk jasa ekosistem ditentukan melalui penetapan status
ketersediaan air di wilayah Kabupaten dengan pendekatan jasa ekosistem.
Peran ekosistem dalam penyediaan air bermakna manfaat yang diberikan
untuk penyediaan air baik yang berasal dari air permukaan maupun air tanah
(termasuk kapasitas penyimpanannya), bahkan air hujan yang dapat dipergunakan
untuk kepentingan domestik, pertanian, industri maupun jasa. Penyediaan jasa air
sangat dipengaruhi oleh kondisi curah hujan dan lapisan tanah atau batuan yang
dapat menyimpan air (akuifer) serta faktor yang dapat mempengaruhi sistem
penyimpanan air tanah seperti bentang alam.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja jasa lingkungan penyediaan air,
sebaran wilayah fungsi ekosistem penyediaan air di Kabupaten Minahasa Tenggara
dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut:

II - 101
Gambar 2.4 Peta Kinerja Jasa Lingkungan Penyedia Air Kabupaten Minahasa Tenggara
(Sumber : Hasil Pengolahan D3TLH Kab. MinahasaTenggara Tahun 2021)

Dari hasil pengolahan data, layanan penyedia air di Kabupaten Minahasa


Tenggara dominan berada di rentang kelas berpotensi Rendah (rendah – sangat
rendah) dengan luas sebesar 96,28%, kelas berpotensi Sedang sebesar 3,32%
dan kelas berpotensi Tinggi (tinggi – sangat tinggi) dalam memberikan layanan
penyedia air hanya sebesar 0,40% dari total luas Kabupaten Minahasa
Tenggara.

II - 102
Tabel. 2.124
Distribusi Luas Kinerja Jasa Lingkungan Penyedia Air Berdasarkan
Kecamatan Kabupaten Minahasa Tenggara

DISTRIBUSI LUAS KINERJA JASA LINGKUNGAN PENYEDIA AIR BERDASARKAN KECAMATAN KAB. MITRA
SANGAT RENDAH RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI TOTAL
NO KECAMATAN
(Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%)
1 Belang 135.46 0.18% 6,762.79 8.98% 286.12 0.38% 57.31 0.08% 4.79 0.01% 7,246.47 9.62%
2 Pasan 0.05 0.00% 4,878.19 6.48% 166.52 0.22% 13.37 0.02% 10.61 0.01% 5,068.75 6.73%
3 Pusomaen 51.04 0.07% 5,266.22 6.99% - 90.97 0.12% 16.06 0.02% 5,424.29 7.20%
4 Ratahan 787.96 1.05% 5,277.78 7.01% - - 7.91 0.01% 6,073.65 8.06%
5 Ratahan Timur 4.23 0.01% 6,293.23 8.36% - - - 6,297.46 8.36%
6 Ratatotok 4,137.33 5.49% 6,030.29 8.01% 61.43 0.08% 18.03 0.02% 1.50 0.002% 10,248.59 13.61%
7 Silian Raya 1,595.17 2.12% 4,003.82 5.32% 804.24 1.07% - 7.06 0.01% 6,410.29 8.51%
8 Tombatu 575.50 0.76% 5,701.86 7.57% 69.51 0.09% - 31.56 0.04% 6,378.44 8.47%
9 Tombatu Timur - 1,084.10 1.44% 112.72 0.15% 1.47 0.002% - 1,198.29 1.59%
10 Tombatu Utara 128.43 0.17% 3,367.70 4.47% 469.86 0.62% - 6.08 0.01% 3,972.08 5.27%
11 Touluaan - 5,650.30 7.50% 369.35 0.49% - 15.03 0.02% 6,034.68 8.01%
12 Touluaan Selatan 688.38 0.91% 10,088.28 13.40% 161.83 0.21% - 20.11 0.03% 10,958.60 14.55%
TOTAL 8,103.55 10.76% 64,404.58 85.52% 2,501.59 3.32% 181.16 0.24% 120.72 0.16% 75,311.60 100%

Sumber : Hasil Pengolahan

Gambar 2.5 Diagram Persentase Distribusi Luas Kinerja Jasa Lingkungan


Penyedia Air Berdasarkan Kecamatan Kabupaten Minahasa
Tenggara (Sumber : Hasil Pengolahan)

Kecamatan yang memberikan kontribusi wilayah dengan tingkat kinerja jasa


lingkungan penyedia air kategori kelas berpotensi tinggi (tinggi – sangat tinggi)
hanya di Kecamatan Pusomaen dan Kecamatan Belang dengan luas masing-masing
sebesar 0,14% dan 0,08% dari total luas Kabupaten Minahasa Tenggara.

II - 103
Tabel. 2.125
Distribusi Luas Kinerja Jasa Lingkungan Penyedia Air Berdasarkan
Bentang Alam Kabupaten Minahasa Tenggara

DISTRIBUSI LUAS KINERJA JASA LINGKUNGAN PENYEDIA AIR BERDASARKAN BENTANG ALAM KAB. MITRA
SANGAT RENDAH RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI TOTAL
NO BENTANG ALAM
(Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%)
1 Dataran fluviomarin bermaterial aluvium - 282.91 0.38% 44.65 0.06% - 1.50 0.002% 329.07 0.44%
2 Dataran marin berpasir bermaterial aluvium 126.64 0.17% 74.33 0.10% - 16.89 0.02% - 217.86 0.29%
3 Dataran vulkanik kipas bermaterial piroklastik 0.003 0.00% 1,890.62 2.51% - 35.93 0.05% 15.59 0.02% 1,942.15 2.58%
4 Lereng tengah kerucut vulkanik bermaterial piroklastik - 224.49 0.30% - - 4.94 0.01% 229.43 0.30%
5 Pegunungan vulkanik bermaterial batuan beku luar 1,290.93 1.71% 21,893.05 29.07% - 1.04 0.001% - 23,185.02 30.79%
6 Pegunungan vulkanik kerucut bermaterial piroklastik 2,511.43 3.33% 2,951.62 3.92% - - - 5,463.05 7.25%
7 Perbukitan solusional karst bermaterial batuan sedimen karbonat 4,174.55 5.54% 1,062.61 1.41% - 4.25 0.01% - 5,241.41 6.96%
8 Perbukitan struktural lipatan bermaterial batuan sedimen campuran - 669.08 0.89% 96.95 0.13% 1.57 0.002% 2.23 0.003% 769.82 1.02%
karbonat dan non karbonat
9 Perbukitan vulkanik bermaterial batuan beku luar - 16,847.19 22.37% 2,359.99 3.13% 5.66 0.01% 30.07 0.04% 19,242.91 25.55%
10 Perbukitan vulkanik bermaterial piroklastik - 18,508.68 24.58% - 115.80 0.15% 66.39 0.09% 18,690.87 24.82%
TOTAL 8,103.55 10.76% 64,404.58 85.52% 2,501.59 3.32% 181.16 0.24% 120.72 0.16% 75,311.60 100%

Sumber : Hasil Pengolahan

Gambar 2.6 Diagram Persentase Distribusi Luas Kinerja Jasa Lingkungan


Penyedia Air Berdasarkan Bentang Alam Kabupaten Minahasa
Tenggara (Sumber: Hasil Pengolahan)

Wilayah yang memiliki tingkat kinerja jasa lingkungan penyediaan air kelas
kategori Tinggi (tinggi – sangat tinggi) sebagian besar berada pada jenis bentang
alam Perbukitan vulkanik bermaterial piroklastik dengan luas sebesar 0,24% dari
total luas Kabupaten Minahasa Tenggara. Wilayah yang memiliki tingkat kinerja jasa
lingkungan penyediaan air kelas berpotensi Sedang berada pada jenis bentang alam
perbukitan vulkanik bermaterial batuan beku luar dengan luas sebesar 3,13%,
sedangkan wilayah yang memiliki tingkat kinerja jasa lingkungan penyediaan air
kelas berpotensi Rendah (sangat rendah – rendah) berada pada jenis bentang alam

II - 104
pegunungan vulkanik bermaterial batuan beku luar dengan luas sebesar 30,78%
dari total luas Kabupaten Minahasa Tenggara.

Tabel. 2.126
Distribusi Luas Kinerja Jasa Lingkungan Penyedia Air Berdasarkan Tipe
Vegetasi Alami Kabupaten Minahasa Tenggara

Sumber : Hasil Pengolahan

Gambar 2.7 Diagram Persentase Distribusi Luas Kinerja Jasa Lingkungan


Penyedia Air Berdasarkan Vegetasi Alami Kabupaten Minahasa
Tenggara (Sumber: Hasil Pengolahan)

Tingkat kinerja jasa lingkungan penyediaan air di Kabupaten Minahasa


Tenggara kelas kategori Tinggi (tinggi – sangat tinggi) dipengaruhi oleh jenis
vegetasi hutan pamah monsun malar hijau dengan luas sebesar 0,32% dari total
luas Kabupaten Minahasa Tenggara. Kelas kategori Sedang juga dipengaruhi oleh
vegetasi hutan pamah (non dipterokarpa) sebesar 3,30%, sedangkan kelas kategori

II - 105
Rendah (sangat rendah – rendah) sebagian besar juga dipengaruhi oleh vegetasi
hutan pamah monsun malar hijau dengan luas sebesar 53,87% dari total luas
Kabupaten Minahasa Tenggara.

Tabel. 2.127
Distribusi Luas Kinerja Jasa Lingkungan Penyedia Air
Berdasarkan Penutupan Lahan Kabupaten Minahasa Tenggara

DISTRIBUSI LUAS KINERJA JASA LINGKUNGAN PENYEDIA AIR BERDASARKAN PENUTUPAN LAHAN KAB. MITRA
SANGAT RENDAH RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI TOTAL
NO KECAMATAN
(Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%)
1 Danau/Situ - - - - 75.27 0.10% 75.27 0.10%
2 Hutan Bakau 84.84 0.11% 400.47 0.53% - - - 485.31 0.64%
3 Hutan Rimba - 9,129.99 12.12% 385.44 0.51% - - 9,515.43 12.63%
4 Padang Alang-alang 537.01 0.71% 389.85 0.52% - - - 926.85 1.23%
5 Pasir/Bukit Pasir Darat 3.91 0.01% 35.36 0.05% - - - 39.26 0.05%
6 Perkebunan/Kebun 6,364.86 8.45% 47,996.32 63.73% - - - 54,361.18 72.18%
7 Permukiman dan Tempat Kegiatan 75.45 0.10% 1,412.89 1.88% - - - 1,488.33 1.98%
8 Pertambangan 71.48 0.09% - - - - 71.48 0.09%
9 Rawa - - - 180.49 0.24% - 180.49 0.24%
10 Sabana 464.64 0.62% 7.86 0.01% - - - 472.50 0.63%
11 Sawah - 1,699.83 2.26% 1,159.32 1.54% - - 2,859.15 3.80%
12 Semak Belukar - 1,004.81 1.33% 372.62 0.49% - - 1,377.43 1.83%
13 Sungai - - - 0.67 0.00% 45.45 0.06% 46.12 0.06%
14 Tanah Kosong/Gundul 501.38 0.67% 27.82 0.04% - - - 529.20 0.70%
15 Tegalan/Ladang - 2,299.39 3.05% 584.20 0.78% - - 2,883.60 3.83%
TOTAL 8,103.55 10.76% 64,404.58 85.52% 2,501.59 3.32% 181.16 0.24% 120.72 0.16% 75,311.60 100%

Sumber : Hasil Pengolahan

Gambar 2.8 Diagram Persentase Distribusi Luas Kinerja Jasa Lingkungan


Penyedia Air Berdasarkan Penutupan Lahan Kabupaten Minahasa
Tenggara (Sumber: Hasil Pengolahan)

Wilayah yang memiliki tingkat kinerja jasa lingkungan penyediaan air kelas
kategori Tinggi (tinggi – sangat tinggi) di Kabupaten Minahasa Tenggara hanya
dipengaruhi oleh jenis penutupan lahan berupa rawa dengan luas sebesar 0,24%

II - 106
dari total luas Kabupaten Minahasa Tenggara. Kelas kategori Sedang sebagian besar
berada pada penutupan lahan sawah dengan luas sebesar 1,54% dari total luas
Kabupaten Minahasa Tenggara. Sedangkan kelas kategori Rendah (rendah – sangat
rendah) dominan dipengaruhi oleh pemanfaatan lahan berupa perkebunan/kebun
dengan luas sebesar 72,18% dari total luas Kabupaten Minahasa Tenggara.
Sebaran daya dukung jasa lingkungan penyediaan air ini memberikan
informasi penting bagi kita dalam menentukan pengelolaan lingkungan hidup
khususnya terkait sektor sumberdaya air di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Pemanfaatan wilayah pada kawasan dimana daya dukungnya sangat tinggi dan
tinggi atas jasa penyediaan air dapat diarahkan untuk tidak diubah fungsi
pemanfaatan lahannya untuk tujuan pembangunan. Sedangkan pada wilayah
dimana daya dukungnya rendah, diperlukan upaya adaptasi dan mitigasi dalam
rangka meningkatkan layanan jasa lingkungan yang rendah dalam menyediakan air.
Jasa lingkungan penyediaan pangan menggambarkan tingkat kondisi
ekosistem dalam memberikan manfaat penyediaan bahan pangan yang berasal dari
sumber hayati (tanaman dan hewan) dan air (ikan), baik yang diolah maupun yang
tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi
manusia. Jenis-jenis pangan di Indonesia sangat bervariasi diantaranya seperti
beras, jagung, ketela, gandum, sagu, segala macam buah, ikan, daging, telur dan
sebagainya. Penyediaan pangan oleh ekosistem dapat berasal dari hasil pertanian
dan perkebunan, hasil peternakan, hasil laut dan termasuk pangan dari hutan. Jasa
lingkungan penyediaan pangan di Kabupaten Minahasa Tenggara tentunya
menggambarkan kondisi wilayah dalam mendukung layanan penyediaan pangan
yang akan dipengaruhi oleh kondisi bentang alam dan kondisi aktifitas pemanfaatan
lahan.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja jasa lingkungan penyediaan pangan,
sebaran wilayah fungsi ekosistem penyediaan pangan di Kabupaten Minahasa
Tenggara dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut:

II - 107
Gambar 2.9 Peta Kinerja Jasa Lingkungan Penyedia Pangan Kabupaten Minahasa
TenggaraSumber : Hasil Pengolahan

Jasa lingkungan penyedia pangan di Kabupaten Minahasa Tenggara sangat


dipengaruhi oleh karakteristik wilayah dan pemanfaatan lahan yang dapat
menghasilkan bahan pangan seperti lahan pertanian dan perikanan. Berdasarkan
hasil pengolahan data, kondisi layanan penyedia pangan di Kabupaten Minahasa
Tenggara saat ini dikategorikan dominan berada di rentang kelas berpotensi Tinggi
(tinggi – sangat tinggi) dengan luasan sebesar 63,79%, kelas berpotensi Sedang
sebesar 33,38% dan kelas berpotensi Rendah (sangat rendah – rendah) sebesar
2,83% dari total luas Kabupaten Minahasa Tenggara.

II - 108
Tabel. 2.128
Distribusi Luas Kinerja Jasa Lingkungan Penyedia Pangan Berdasarkan
Kecamatan Kabupaten Minahasa Tenggara

DISTRIBUSI LUAS KINERJA JASA LINGKUNGAN PENYEDIA PANGAN BERDASARKAN KECAMATAN KAB. MITRA
SANGAT RENDAH RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI TOTAL
NO KECAMATAN
(Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%)
1 Belang 17.45 0.02% 196.38 0.26% 2,907.61 3.86% 3,838.26 5.10% 286.77 0.38% 7,246.47 9.62%
2 Pasan - 114.60 0.15% 2,481.34 3.29% 2,210.80 2.94% 262.01 0.35% 5,068.75 6.73%
3 Pusomaen 6.19 0.01% 125.35 0.17% 4,772.27 6.34% 328.51 0.44% 191.96 0.25% 5,424.29 7.20%
4 Ratahan - 158.10 0.21% 3,226.64 4.28% 2,484.02 3.30% 204.89 0.27% 6,073.65 8.06%
5 Ratahan Timur - 90.69 0.12% 3,742.32 4.97% 2,354.62 3.13% 109.84 0.15% 6,297.46 8.36%
6 Ratatotok - 313.04 0.42% 5,616.99 7.46% 4,186.57 5.56% 132.00 0.18% 10,248.59 13.61%
7 Silian Raya - 460.64 0.61% 1,413.92 1.88% 4,102.31 5.45% 433.43 0.58% 6,410.29 8.51%
8 Tombatu - 120.29 0.16% 214.34 0.28% 5,783.07 7.68% 260.75 0.35% 6,378.44 8.47%
9 Tombatu Timur - 126.99 0.17% 257.50 0.34% 510.04 0.68% 303.76 0.40% 1,198.29 1.59%
10 Tombatu Utara - 220.94 0.29% 406.04 0.54% 2,827.62 3.75% 517.48 0.69% 3,972.08 5.27%
11 Touluaan - 96.74 0.13% 100.95 0.13% 5,582.56 7.41% 254.43 0.34% 6,034.68 8.01%
12 Touluaan Selatan - 80.90 0.11% - 10,877.70 14.44% - 10,958.60 14.55%
TOTAL 23.64 0.03% 2,104.65 2.79% 25,139.92 33.38% 45,086.08 59.87% 2,957.32 3.93% 75,311.60 100%

Sumber : Hasil Pengolahan

Gambar 2.10 Diagram Persentase Distribusi Luas Kinerja Jasa Lingkungan Penyedia
Pangan Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Minahasa
Tenggara(Sumber : Hasil Pengolahan)

Kecamatan yang memiliki distribusi luasan dengan tingkat kinerja jasa


lingkungan penyedia pangan kategori kelas berpotensi Tinggi (tinggi – sangat
tinggi) sebagian besar berada di wilayah Kecamatan Touluaan Selatan dengan luas
sebesar 14,44%, Kecamatan Tombatu dengan luas sebesar 8,03%, Kecamatan
Touluaan dengan luas sebesar 7,75% dan Kecamatan Silian Raya dengan luas
sebesar 6,02% dari total luas Kabupaten Minahasa Tenggara.

II - 109
Tabel. 2.129
Distribusi Luas Kinerja Jasa Lingkungan Penyedia Pangan Berdasarkan Bentang
Alam Kabupaten Minahasa Tenggara

DISTRIBUSI LUAS KINERJA JASA LINGKUNGAN PENYEDIA PANGAN BERDASARKAN BENTANG ALAM KAB. MITRA
SANGAT RENDAH RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI TOTAL
NO BENTANG ALAM
(Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%)
1 Dataran fluviomarin bermaterial aluvium - 31.06 0.04% - 166.01 0.22% 132.00 0.18% 329.07 0.44%
2 Dataran marin berpasir bermaterial aluvium 23.64 0.03% 0.03 0.00% 108.49 0.14% 85.71 0.11% - 217.86 0.29%
3 Dataran vulkanik kipas bermaterial piroklastik - 282.41 0.37% 1,024.28 1.36% 289.33 0.38% 346.13 0.46% 1,942.15 2.58%
4 Lereng tengah kerucut vulkanik bermaterial piroklastik - 98.18 0.13% 31.28 0.04% 4.94 0.01% 95.03 0.13% 229.43 0.30%
5 Pegunungan vulkanik bermaterial batuan beku luar - 170.63 0.23% - 22,964.37 30.49% 50.03 0.07% 23,185.02 30.79%
6 Pegunungan vulkanik kerucut bermaterial piroklastik - 519.49 0.69% 1,001.64 1.33% 3,936.12 5.23% 5.80 0.01% 5,463.05 7.25%
7 Perbukitan solusional karst bermaterial batuan sedimen karbonat- 103.86 0.14% 5,082.41 6.75% 55.14 0.07% - 5,241.41 6.96%
8 Perbukitan struktural lipatan bermaterial batuan - 22.96 0.03% 693.38 0.92% 3.80 0.01% 49.68 0.07% 769.82 1.02%
sedimen campuran karbonat dan non karbonat
9 Perbukitan vulkanik bermaterial batuan beku luar - 347.02 0.46% 397.71 0.53% 17,388.55 23.09% 1,109.63 1.47% 19,242.91 25.55%
10 Perbukitan vulkanik bermaterial piroklastik - 529.01 0.70% 16,800.73 22.31% 192.11 0.26% 1,169.02 1.55% 18,690.87 24.82%
TOTAL 23.64 0.03% 2,104.65 2.79% 25,139.92 33.38% 45,086.08 59.87% 2,957.32 3.93% 75,311.60 100%

Sumber : Hasil Pengolahan

Gambar 2.11 Diagram Persentase Distribusi Luas Kinerja JL Penyedia Pangan


Berdasarkan Bentang Alam di Kabupaten Minahasa Tenggara (Sumber :
Hasil Pengolahan)

Wilayah yang memiliki tingkat kinerja jasa lingkungan penyediaan pangan


Tinggi (tinggi – sangat tinggi) di Kabupaten Minahasa Tenggara, sebagian besar
berada pada jenis bentang alam pegunungan vulkanik bermaterial batuan beku luar
dengan luas sebesar 30,56%, dan Perbukitan vulkanik bermaterial batuan beku luar
dengan luas sebesar 24,56% dari total luas Kabupaten Minahasa Tenggara.
Sumberdaya lahan pegunungan vulkanik memiliki potensi yang tinggi untuk
mendukung tujuan pengembangan sosial‐ekonomi. Lahan‐lahan di pegunungan
vulkan biasanya memiliki kandungan mineral yang masih tinggi sebagai hasil dari
aliran material dan debu vulkanik dari puncak gunung pada saat erupsi sehingga

II - 110
sangat bagus untuk pertanian. Daya dukung lahan yang tinggi disertai dengan
kelerengan yang tidak terlalu curam memungkinkan untuk dilakukan pengelolaan
budidaya lahan dengan tanaman komersial bernilai tinggi baik berupa pertanian
lahan basah, pertanian lahan kering maupun perkebunan.
Namun demikian, mengingat kondisi lahannya yang masih berombak maka
menuntut pola pengelolaan lahan yang mengedepankan prinsip‐prinsip konservasi
agar tidak terjadi degradasi lahan. Jika prinsip‐prinsip konservasi lahan ini
ditinggalkan, maka degradasi lahan yang berlangsung secara terus menerus akan
dapat juga menyebabkan merosotnya daya dukung lahan yang mengarah pada
kehancuran.
Wilayah yang memiliki tingkat kinerja jasa lingkungan penyediaan pangan
kategori Sedang di Kabupaten Minahasa Tenggara, sebagian besar berada pada
jenis bentang alam perbukitan vulkanik bermaterial piroklastik dengan luas sebesar
22,31%, dan perbukitan solusional karst bermaterial batuan sedimen karbonat
dengan luas sebesar 6,75% dari total luas Kabupaten Minahasa Tenggara.

Tabel. 2.130
Distribusi Luas Kinerja JL Penyedia Pangan Berdasarkan Tipe Vegetasi Alami
Kabupaten Minahasa Tenggara

DISTRIBUSI LUAS KINERJA JASA LINGKUNGAN PENYEDIA PANGAN BERDASARKAN VEGETASI ALAMI KAB. MITRA
SANGAT RENDAH RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI TOTAL
NO VEGETASI ALAMI
(Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%)
1 Vegetasi hutan batugamping monsun pamah pada - 5.23 0.01% 618.15 0.82% 30.20 0.04% - 653.59 0.87%
bentang alam karst
2 Vegetasi hutan batugamping pamah pada bentang alam karst - 98.63 0.13% 4,464.25 5.93% 24.94 0.03% - 4,587.82 6.09%
3 Vegetasi hutan pamah (non dipterokarpa) - 369.98 0.49% 1,091.09 1.45% 17,418.14 23.13% 1,159.32 1.54% 20,038.53 26.61%
4 Vegetasi hutan pamah monsun malar hijau - 1,075.03 1.43% 17,856.35 23.71% 20,236.11 26.87% 1,660.21 2.20% 40,827.69 54.21%
5 Vegetasi hutan pantai monsun 23.64 0.03% - 0.00% 108.43 0.14% 85.71 0.11% - 217.78 0.29%
6 Vegetasi hutan pegunungan bawah monsun (monsoon - 5.23 0.01% - 3,233.49 4.29% - 3,238.72 4.30%
lower mountain forest)
7 Vegetasi mangrove - 31.06 0.04% 0.002 0.00% 121.36 0.16% 132.00 0.18% 284.42 0.38%
8 Vegetasi savanna pegunungan monsun - 519.49 0.69% 1,001.64 1.33% 3,936.12 5.23% 5.80 0.01% 5,463.05 7.25%
TOTAL 23.64 0.03% 2,104.65 2.79% 25,139.92 33.38% 45,086.08 59.87% 2,957.32 3.93% 75,311.60 100%

Sumber : Hasil Pengolahan

II - 111
Gambar 2.12 Diagram Persentase Distribusi Luas Kinerja Jasa Lingkungan
Penyedia Pangan Berdasarkan Tipe Vegetasi Alami di Kabupaten
Minahasa Tenggara (Sumber : Hasil Pengolahan)

Wilayah yang memiliki tingkat kinerja jasa lingkungan penyediaan pangan


Tinggi (tinggi – sangat tinggi) dipengaruhi oleh vegetasi hutan pamah monsun
malar hijau yaitu vegetasi dengan komunitas hutan yang tumbuh dan berkembang
pada lahan kering pamah pada wilayah yang beriklim monsun dengan karakteristik
hutan-hutan yang selalu hijau atau malar hijau meskipun pada musim kemarau yang
kering. Struktur dan komposisi floristik hutan tersebut mirip seperti hutan hujan
meskipun perawakannya lebih kecil dan stratifikasi pohon tidak terlalu kompleks
dengan luas sebesar 29,07% dari total luas Kabupaten Minahasa Tenggara. Selain
itu juga didominasi oleh vegetasi hutan pamah (non dipterokarpa) yaitu komunitas
vegetasi dengan tegakan pohon-pohon tinggi 30–45 m, batangnya lurus dan relatif
ramping, tajuknya lebat berdaun kecil, sedang sampai lebar dan selalu hijau,
tumbuh pada tanah pada tanah podsolik merah kuning dan gugus tanah yang
beraneka (kompleks) pada elevasi 0 - 1000 m, dengan luas sebesar 24,67% dari
total luas Kabupaten Minahasa Tenggara.

II - 112
Tabel. 2.131
Distribusi Luas Kinerja Jasa Lingkungan Penyedia Pangan
Berdasarkan Penutupan Lahan Kabupaten Minahasa Tenggara

DISTRIBUSI LUAS KINERJA JASA LINGKUNGAN PENYEDIA PANGAN BERDASARKAN PENUTUPAN LAHAN KAB. MITRA
SANGAT RENDAH RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI TOTAL
NO KECAMATAN
(Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%)
1 Danau/Situ - - - 75.27 0.10% - 75.27 0.10%
2 Hutan Bakau - - - 354.81 0.47% 130.49 0.17% 485.31 0.64%
3 Hutan Rimba - - 631.30 0.84% 8,884.13 11.80% - 9,515.43 12.63%
4 Padang Alang-alang - - 926.85 1.23% - - 926.85 1.23%
5 Pasir/Bukit Pasir Darat - 39.26 0.05% - 0.00% - - 39.26 0.05%
6 Perkebunan/Kebun - - 20,970.00 27.84% 33,391.18 44.34% - 54,361.18 72.18%
7 Permukiman dan Tempat Kegiatan 23.64 0.03% 1,464.70 1.94% - - - 1,488.33 1.98%
8 Pertambangan - 71.48 0.09% - - - 71.48 0.09%
9 Rawa - - - 179.45 0.24% 1.04 0.001% 180.49 0.24%
10 Sabana - - 472.50 0.63% - - 472.50 0.63%
11 Sawah - - - 34.87 0.05% 2,824.27 3.75% 2,859.15 3.80%
12 Semak Belukar - - 583.87 0.78% 793.56 1.05% - 1,377.43 1.83%
13 Sungai - - - 44.61 0.06% 1.50 0.002% 46.12 0.06%
14 Tanah Kosong/Gundul - 529.20 0.70% - - - 529.20 0.70%
15 Tegalan/Ladang - - 1,555.40 2.07% 1,328.19 1.76% - 2,883.60 3.83%
TOTAL 23.64 0.03% 2,104.65 2.79% 25,139.92 33.38% 45,086.08 59.87% 2,957.32 3.93% 75,311.60 100%

Sumber : Hasil Pengolahan

Gambar 2.13 Diagram Persentase Distribusi Luas Kinerja JL Penyedia Pangan


Berdasarkan Penutupan Lahan di Kabupaten Minahasa Tenggara
(Sumber : Hasil Pengolahan)

Kinerja jasa lingkungan penyediaan pangan di Kabupaten Minahasa


Tenggara yang berada pada kategori Tinggi (tinggi – sangat tinggi) sangat
dipengaruhi oleh bentuk pemanfaatan lahan yang terdapat diwilayah tersebut yang
didominasi oleh perkebunan/kebun dengan luas sebesar 44,34%, hutan rimba
dengan luas sebesar 11,80%, sawah dengan luas sebesar 3,80%, serta

II - 113
tegalan/ladang dengan luas sebesar 1,76% dari total luas Kabupaten Minahasa
Tenggara.
Kinerja jasa lingkungan penyediaan pangan kategori Sedang sebagian besar
juga dipengaruhi oleh bentuk pemanfaatan lahan berupa perkebunan/kebun
dengan luas sebesar 27,84% dari total luas Kabupaten Minahasa Tenggara.
Dimasa yang akan datang, layanan jasa ekosistem penyediaan pangan di Kabupaten
Minahasa Tenggara sangat ditentukan oleh peran penggunaan lahan yang
diterapkan, khususnya terhadap penggunaan lahan yang berpotensi dalam
memproduksi hasil pangan. Diharapkan dalam perencanaan pembangunan ke
depannya, khususnya di sektor pertanian agar lebih mempertimbangkan karateristik
bentang alam agar lahan-lahan yang secara struktur dan sifatnya sangat baik untuk
mndukung produksi pangan bisa dimaksimalkan.

2.3.2.5. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Kabupaten Minahasa Tenggara menerapkan KTP Nasional berbasis NIK yang
didukung dengan ketersediaan database kependudukan skala kota. Untuk Rasio
Penduduk ber-KTP per Satuan Penduduk dengan terbitnya Peraturan Presiden
Nomor 112 Tahun 2013 yang mengatur bahwa KTP Non Elektronik berlaku sampai
dengan 31 Desember 2014, sehingga mulai tahun 2016 kepemilikan KTP yang
dihitung adalah e-KTP atau KTP elektronik yaitu 79,52. Namun sudah kembali naik
di tahun 2017 menjadi sebesar 91,19%. Sedangkan kenaikan Rasio Bayi Berakte
Kelahiran disebabkan karena meningkatnya kesadaran masyarakat dalam
pengurusan akte kelahiran dan usaha jemput bola dan pemerintah telah membuka
pelayanan Tempat Pelayanan Data Kependudukan (TPDK) di setiap Kecamatan.
Realisasi kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil dapat dilihat tabel-tabel
dibawah ini.

Tabel.2.132
Realisasi kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
2015-2019

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
A Rasio penduduk ber-KTP per satuan penduduk
Jumlah penduduk usia > 17
1 68.816 76.351 82.067 83.862 85,572
yang ber KTP
Jumlah penduduk usia > 17
2 86.538 83.724 84.880 85.476 86,863
atau telah menikah

II - 114
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Rasio penduduk ber-KTP per
3 79,52 91,19 1,03 1,02 0,99
satuan penduduk
B Rasio bayi berakte kelahiran
1 Jumlah bayi berakte kelahiran 33.261 33.114 2.547 3.728 3.473
2 Jumlah bayi 34.516 33.705 2.577 3.767 3.507
3 Rasio bayi berakte kelahiran 96,36 98,24 1,01 1,01 0,99
C Rasio pasangan berakte nikah
Jumlah pasangan nikah
1 529 20,77 12847 13577 14.819
berakte nikah
Jumlah keseluruhan pasangan
2 529 23,44 25329 27059 26.917
nikah
3 Rasio pasangan berakte nikah 100 1,90 1,97 1,99 0,55
D Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
Ketersediaan database
1 ADA ADA ADA ADA ADA
kependudukan skala provinsi
E Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Penerapan KTP Nasional
1 SUDAH SUDAH SUDAH SUDAH SUDAH
berbasis NIK
F Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk
Jumlah KTP ber-NIK yang
1 14.761 15.166 82.067 83.862 85.512
diterbitkan
2 Jumlah penduduk wajib KTP 86.538 83.724 84.880 85.476 86.863
Cakupan penerbitan Kartu
3 Tanda Penduduk (KTP) (1:2 17,05 18,11 96,69 98,1 98,5
X100)
G Cakupan penerbitan akta kelahiran
jumlah penduduk lahir dan
1 memperoleh akta kelahiran di 1427 1153 1127 1099 946
tahun bersangkutan
Jumlah kelahiran di tahun
2 1432 1156 1113 1101 954
bersangkutan
Cakupan penerbitan akta
3 99,65 99,74 1 99,10 99,2
kelahiran (KTP)
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan,


Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2006 dan Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang
persyaratan dan tata cara pendaftaran penduduk dan catatan sipil mengamanatkan
bahwa pada Tahun 2020 seluruh penduduk yang lahir di tahun yang bersangkutan
memperoleh akta kelahiran. Pada Tahun 2019 cakupan penerbitan akta kelahiran
mencapai 10,99% Sementara pada Tahun 2020 penerbitan akta kelahiran
mengalami kenaikan hinggaa 94,6%. Kenaikan tersebut dipicu dengan adanya
program pemerintah dengan memberikan pelayanan pembuatan akte tanpa biaya
serta melakukan sosialisasi di kecamatan tentang dokumen kependudukan.

II - 115
2.3.2.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 2007 tentang
Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan, Lembaga Kemasyarakatan adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan
mitra lurah dalam memberdayakan masyarakat. Jenis Lembaga Kemasyarakatan
terdiri dari a) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa atau Kelurahan
(LKMD/LKMK) atau sebutan nama lain; b) Lembaga Adat; c) Tim Penggerak PKK
Desa/Kelurahan; d) RT/RW; e) Karang Taruna; f) Lembaga Kemasyarakatan lainnya.

Tabel.2.133
Cakupan Sarana Prasarana Perkantoran Pemerintahan Desa Yang Baik
2016-2020
TAHUN

NO URAIAN
2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Kantor Pemerintahan


1 10 10 10 10 10
Desa yang baik
Jumlah Seluruh Pemerintah
2 135 135 135 135 135
Desa
Cakupan Sarana Prasarana
3 Perkantoran Pemerintahan 7.4 7.4 7.4 7.4 7.4
desa yang baik
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2019

Dari data diatas bahwa Cakupan Sarana Prasarana Perkantoran Pemerintahan


desa yang baik sejak tahun 2016 sampai tahun 2020 adalah sama pada 7,4.

Tabel.2.134
Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Rata-rata Jumlah kelompok Binaan Lembaga 20
1 5 20 20 20
Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
2 Jumlah Kelompok Binaan LPM 5 20 20 20 20
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga 100
3 100 100 100 100
pemberdayaan masyarakat (LPM)
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Rata-rata jumlah kelompok binaan LPM menggambarkan keaktifan


masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan daerah melalui LPM. Rata-rata
jumlah kelompok binaan LPM di Kabupaten Minahasa Tenggara dari Tahun 2014
hingga tahun 2018 cenderung tetap sama, yaitu sebesar 100. Hal ini berarti bahwa
rat-rata satu LPM membina sekitar 20 kelompok.

II - 116
Tabel.2.135
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 PKK Aktif 10 20 20 20 20
2 Jumlah Kelompok PKK 10 20 20 20 20
Rata-rata Jumlah Kelompok
3 100% 100% 100% 100% 100%
Binaan PKK
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah gerakan nasional


dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolanya dari,
oleh dan untuk masyarakat. Kelompok binaan PKK adalah kelompokn kelompok
masyarakat yang berada di bawah Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan, yang dapat
dibentuk berdasarkan kewilayahan atau kegiatan seperti kelompok dasa wisma dan
kelompok sejenis.
Tim Penggerak PKK Kelurahan di Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan yang berfungsi
sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-
masing jenjang untuk terlaksananya program PKK.
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK menggambarkan keaktifan
masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan daerah melalui PKK. Pada tahun
2020 ini jumlah kelompok binaan PKK 20, sedangkan jumlah PKK aktif sebanyak 20.
Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.136
Persentase PKK aktif
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah PKK Aktif 144 144 144 144 144
2 Jumlah PKK 144 144 144 144 144
3 Persentase PKK aktif 100 100 100 100 100
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

II - 117
Tabel 2.137
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat
Tahun 2016 –2020
Tahun
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Swadaya Masyarakat
1 mendukung Program Pemberdayaan 5 20 20 20 20
Masyarakat
Total Program Pemberdayaan
2 5 20 20 20 20
Masyarakat
Swadaya Masyarakat terhadap
3 100 100 100 100 100
Program Pemberdayaan Masyarakat
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Jumlah Swadaya masyarakat dan program pemberdayaan masyarakat tahun


2016 sebanyak 5 meningkat tahun 2017 sebanyak 20 dan tetap sampai tahun 2020
Untuk Swadaya Masyarakat terhadap program Pemberdayaan masyarakat sebesar
100% dari tahun 2016 – 2020.

Tabel 2.138
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Program Pemberdayaan
1 Masyarakat yang dikembangkan 5 20 20 20 20
dan dipelihara masyarakat
Total Pasca Program
2 5 20 20 20 20
Pemberdayaan Masyarakat
Swadaya Masyarakat terhadap
3 Program Pemberdayaan 100 100 100 100 100
Masyarakat
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Sampai dengan tahun 2020, Program Pemberdayaan Masyarakat yang


dikembangkan dan dipelihara masyarakat sebanyak 100 persen dari total Pasca
Program Pemberdayaan Masyarakat

2.3.2.7. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Untuk mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan keluarga
yang berkualitas dilakukan melalui pengendalian angka kelahiran.

II - 118
Keberhasilan pembangunan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
dapat diukur melalui indikator jumlah akseptor KB, jumlah cakupan peserta KB aktif,
dan jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I.
Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara pada
pelaksanaan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera selama tahun 2016
sampai dengan 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel.2.139
Realisasi Kinerja Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana 2016 – 2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
A Laju pertumbuhan penduduk (LPP
0,18
1 Laju pertumbuhan penduduk (LPP) 0,17 0,18 0,18 0,71

Persentase Perangkat Daerah (Dinas/Badan) yang berperan aktif dalam


B
pembangunan Daerah melalui Kampung KB
Persentase Perangkat Daerah
(Dinas/Badan) yang berperan aktif
1 15 15 15 15 15
dalam pembangunan Daerah melalui
Kampung KB
Persentase Perangkat Daerah (Dinas/Badan) yang menyusun dan
C
memanfaatkan Rancangan Induk Pengendalian Penduduk
Persentase perangkat daerah yang
Mengatur tentang pengendalian 1 1 1 1 1
kuantitas dan kualitas penduduk
Jumlah sektor yang menyepakati dan memanfaatkan data profil
D (parameter dan proyeksi penduduk) untuk perencanaan dan pelaksanaan
program pembangunan
Jumlah Sektor yang menyepakati dan
memanfaatkan data profil (parameter
dan proyeksi penduduk) untuk 15 15 15 15 15
perencanaan dan pelaksanaan
program pembangunan
Jumlah kerjasama penyelenggaraan pendidikan formal, non formal, dan
E
informal yang melakukan pendidikan kependudukan
Jumlah kerja sama pendidikan
7 7 7 7 7
kependudukan
F Rata-rata jumlah anak per keluarga

Rata-rata jumlah anak per keluarga 2,65 2,65 2,65 2,65 3,1

Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan menikah usia 15 –


G
49
Angka pemakaian kontrasepsi/CPR
bagi perempuan menikah usia 15 88 88,5 65 65 97,5
tahun

II - 119
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020

H Ratio Akseptor KB
Ratio Akseptor KB 88 88,5 65 65 89,6
I Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya dibawah 20 tahun
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) 3019 3019
350 325 489 Jiwa
yang istrinya dibawah 20 tahun Jiwa Jiwa
J Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet need)
Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak
6,76 6,65 958 Jiwa 958 Jiwa 2733 Jiwa
terpenuhi (unmet need)
K Persentase Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP
Persentase Penggunaan Kontrasepsi
623 654 51,6 51,6 40,92
Jangka Panjang (MKJP
L Persentase tingkat keberlangsungan pemakaian kontrasepsi
Persentase tingkat keberlangsungan
80 85 52 52 88
pemakaian kontraseps
M Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB
44
Cakupan anggota Bina Keluarga Balita 44
74 76 Kelom 44 Kelompok
(BKB) ber-KB Kelompok
pok
N Cakupan anggota Bina Keluarga Remaja (BKR) ber-KB
Cakupan anggota Bina Keluarga 28
28 44
Remaja (BKR) ber-KB 74 76 Kelom
Kelompok Kelompok
pok
O Cakupan anggota Bina Keluarga Lansia (BKL) ber-KB
Cakupan anggota Bina Keluarga 12 12 12
76 76
Lansia (BKL) ber-KB Kelompok Kelompok Kelompok
P Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) di setiap Kecamatan
Cakupan anggota Bina Keluarga 12 12 Tidak Ada
12 12
Lansia (BKL) ber-KB Kelompok Kelompok PPKS
Cakupan Remaja dalam Pusat Informasi Dan Konseling
Q
Remaja/Mahasiswa
Cakupan Remaja dalam Pusat
21 21 21
Informasi Dan Konseling 54 67
Kelompok Kelompok Kelompok
Remaja/Mahasiswa
R Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Jumlah keluarga pra sejahtera dan
1 3,853 2107 2107 2107 2107
sejahtera I
2 Jumlah keluarga 31,095 4509 4509 4509 4509
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
3 12,39 35,11 2107 2107 2107
Sejahtera I
Cakupan PKB/PLKB yang didayagunakan Perangkat Daerah KB untuk
S perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah di bidang
pengendalian penduduk
Cakupan PKB/PLKB yang
didayagunakan Perangkat Daerah KB
untuk perencanaan dan pelaksanaan 20 22 13 orang 13 orang 19 Orang
pembangunan daerah di bidang
pengendalian penduduk

II - 120
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018
2019 2020
Cakupan PUS peserta KB anggota Usaha Peningkatan Pendapatan
T
Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB mandiri
Cakupan PUS peserta KB anggota
Usaha Peningkatan Pendapatan 13
74 76 76 Klpk 76 Klpk
Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber- Kelompok
KB mandiri
Rasio petugas Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) setiap
U
desa/kelurahan
Rasio petugas Pembantu Pembina KB
144 144 144 144 144
Desa (PPKBD) setiap desa/kelurahan
Cakupan ketersediaan dan distribusi alat dan obat kontrasepsi untuk
Z
memenuhi permintaan masyarakat
Cakupan ketersediaan dan distribusi
alat dan obat kontrasepsi untuk 75 80 80 80 80
memenuhi permintaan masyarakat
Persentase Faskes dan jejaringnya (diseluruh tingkatan wilayah) yang
V bekerjasama dengan BPJS dan memberikan pelayanan KBKR sesuai
dengan standarisasi pelayanan
Persentase Faskes dan jejaringnya
(diseluruh tingkatan wilayah) yang
bekerjasama dengan BPJS dan
80 85
memberikan pelayanan KBKR sesuai 85 85 45
dengan standarisasi pelayanan

W Cakupan penyediaan Informasi Data Mikro Keluarga di setiap desa


Cakupan penyediaan Informasi Data
144 144 144 144
Mikro Keluarga di setiap desa 144
Cakupan kelompok kegiatan yang melakukan pembinaan keluarga
X
melalui 8 fungsi keluarga
Cakupan kelompok kegiatan yang
melakukan pembinaan keluarga 100 100 100 100 100
melalui 8 fungsi keluarga (
Cakupan keluarga yang mempunyai balita dan anak yang memahami dan
Y
melaksanakan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak

Cakupan keluarga yang mempunyai


balita dan anak yang memahami dan
74 76 76 76 76
melaksanakan pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak

Z Rata-rata usia kawin pertama wanita


Rata-rata usia kawin pertama wanita 19 thn 19 thn 19 thn 19 thn 19 thn
Persentase Pembiayaan Program Kependudukan, Keluarga Bencana dan
AA
Pembangunan Keluarga melalui APBD dan APBDes
Persentase Pembiayaan Program
260.000.
Kependudukan, Keluarga Bencana 287.50 279.000, 191.500.0 10.124.99
000
dan Pembangunan Keluarga melalui 0,000 000 00 6.00
APBD dan APBDes
Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

II - 121
Akseptor KB merupakan akseptor KB baru yaitu pasangan usia subur (PUS)
yang pertama kali menggunakan alat kontrasepsi atau PUS yang kembali
menggunakan alat kontrasepsi setelah mengalami keguguran/melahirkan. Ratio
Akseptor KB pada tahun 2016 sebesar 88 pada tahun 2020 menjadi 89,6, sedangkan
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya dibawah 20 tahun di tahun 2020
mencapai 489 jiwa.
Peserta KB aktif merupakan PUS yang pada saat ini masih menggunakan
salah satu cara atau alat kontrasepsi.Peserta KB aktif mengalami penurunan dari
tahun ke tahun yang diakibatkan oleh adanya angka drop out peserta KB jenis pil,
suntik dan kondom. Upaya yang dilakukan untuk menekan turunnya angka peserta
KB aktif adalah revitalisasi Keluarga Berencana melalui pembinaan kelompok KB pria
dan pembentukan Kampung KB. Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan
menikah usia 15 tahun ditahun 2020 mencapai 97,5 meningkat bila dibandingkan
tahun 2019 yang hanya 65. Sedangkan Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak
terpenuhi (unmet need) pada tahun 2020 mencapai 2.733 Jiwa.
Salah satu prasyarat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat adalah
dengan mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dengan pengendalian kuantitas
penduduk melalui keluarga berencana Salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan
adalah penyediaan pelayanan KB gratis bagi masyarakat yang berasal dari Keluarga
Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS-I). Selain itu secara mikro kegiatan
tersebut bertujuan meningkatkan kualitas keluarga dengan kecilnya jumlah anggota
suatu keluarga diharapkan dapat meningkatkan gizi, tingkat kesehatan dan
pendidikan anggota keluarganya.
Pada tahun 2016, jumlah keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I
sebesar 3853, dan Pada tahun 2020, jumlah keluarga pra sejahtera dan keluarga
sejahtera I sebesar 12,39 menurun di tahun 2020 menjadi 2107 jiwa. Dalam hal
mewujudkan keluarga yang sejahtera, maka memerlukan peran aktif dari berbagai
pihak, utamanya kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga
Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). BKB Pada tahun 2020 sebanyak 44
kelompok, BKR 44 Kelompok, BKL 12 kelompok yang aktif melakukan kegiatan.

2.3.2.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 2007 tentang
Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan, Lembaga Kemasyarakatan adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan

II - 122
mitra lurah dalam memberdayakan masyarakat. Jenis Lembaga Kemasyarakatan
terdiri dari a) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa atau Kelurahan
(LKMD/LKMK) atau sebutan nama lain; b) Lembaga Adat; c) Tim Penggerak PKK
Desa/Kelurahan; d) RT/RW; e) Karang Taruna; f) Lembaga Kemasyarakatan lainnya.

Tabel.2.140
Cakupan Sarana Prasarana Perkantoran Pemerintahan Desa Yang Baik
2016-2020
TAHUN

NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Kantor Pemerintahan


1 135 135 135 135 135
Desa yang baik
Jumlah Seluruh Pemerintah
2 135 135 135 135 135
Desa
Cakupan Sarana Prasarana
3 Perkantoran Pemerintahan 100 100 100 100 100
Desa yang baik
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021

Dari data diatas bahwa Cakupan Sarana Prasarana Perkantoran Pemerintahan


desa yang baik sejak tahun 2016 sampai tahun 2020 adalah sama pada 100.

Tabel.2.141
Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kelompok Binaan Lembaga 20
1 5 20 20 20
Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
2 Jumlah LPM 5 20 20 20 20
Rata-rata jumlah Kelompok Binaan Lembaga
3 100 100 100 100
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) 100
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021

Rata-rata jumlah kelompok binaan LPM menggambarkan keaktifan


masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan daerah melalui LPM. Rata-rata
jumlah kelompok binaan LPM di Kabupaten Minahasa Tenggara dari Tahun 2016
hingga tahun 2020 cenderung tetap sama, yaitu sebesar 100. Hal ini berarti bahwa
rat-rata satu LPM membina sekitar 20 kelompok.

II - 123
Tabel.2.142
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 PKK Aktif 144 144 144 144 144
2 Jumlah Kelompok PKK 144 144 144 144 144
Rata-rata Jumlah
3 100% 100% 100% 100% 100%
Kelompok Binaan PKK
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah gerakan nasional


dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolanya dari,
oleh dan untuk masyarakat. Kelompok binaan PKK adalah kelompokn kelompok
masyarakat yang berada di bawah Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan, yang dapat
dibentuk berdasarkan kewilayahan atau kegiatan seperti kelompok dasa wisma dan
kelompok sejenis.
Tim Penggerak PKK Kelurahan di Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan yang berfungsi
sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-
masing jenjang untuk terlaksananya program PKK.
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK menggambarkan keaktifan
masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan daerah melalui PKK. Pada tahun
2020 ini jumlah kelompok binaan PKK 144, sedangkan jumlah PKK aktif sebanyak
144. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.41 dibawah ini.

Tabel 2.143
Persentase PKK aktif
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah PKK Aktif 144 144 144 144 144
2 Jumlah PKK 144 144 144 144 144
3 Persentase PKK Aktif 100 100 100 100 100

II - 124
Tabel 2.144
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat
Tahun 2016 –2020

Tahun
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Swadaya Masyarakat 20
1 mendukung Program 5 20 20 20
Pemberdayaan Masyarakat
Total Program Pemberdayaan 20
2 5 20 20 20
Masyarakat
Swadaya Masyarakat terhadap
3 Program Pemberdayaan 100 100 100 100 100
Masyarakat

Jumlah Swadaya masyarakat dan program pemberdayaan masyarakat tahun


2016 sebanyak 5 meningkat tahun 2017 sebanyak 20 dan tetap sampai tahun 2020
Untuk Swadaya Masyarakat terhadap program Pemberdayaan masyarakat sebesar
100% dari tahun 2016 – 2020.
Tabel 2.145
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Program Pemberdayaan 20
1 Masyarakat yang dikembangkan 5 20 20 20
dan dipelihara masyarakat
Total Pasca Program 20
2 5 20 20 20
Pemberdayaan Masyarakat
Swadaya Masyarakat terhadap 100
3 Program Pemberdayaan 100 100 100 100
Masyarakat
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021

Sampai dengan tahun 2020, Program Pemberdayaan Masyarakat yang


dikembangkan dan dipelihara masyarakat sebanyak 100 persen dari total Pasca
Program Pemberdayaan Masyarakat

2.3.2.8. Perhubungan
Kondisi umum perkembangan Urusan perhubungan sampai dengan tahun
2020 dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut :

II - 125
Tabel.2.146
Kondisi Umum Perkembangan Urusan Perhubungan
2016 – 2020
Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
A Jumlah arus penumpang angkutan umum
Jumlah arus
penumpang angkutan
umum (bis/kereta
api/kapal
1 79,442 87,384 84,159 81,713 63,840
laut/pesawat udara
yang masuk/keluar
daerah selama 1
(satu) tahun
Jumlah arus
penumpang angkutan
2 31,395 12,390 14,817 17,591 12,768
umum yang
masuk/keluar daerah
B Rasio ijin trayek
Jumlah ijin trayek
1 11 7 8 7 7
yang dikeluarkan
2 Jumlah Penduduk 105.163 105.714 106.303 106.899 116.323
3 Rasio ijin trayek 0,000104 0,000066 0,000075 0,000065 0,000062
C Jumlah uji kir angkutan umum
Jumlah uji kir
angkutan umum
merupakan pengujian
setiap angkutan
umum yang diimpor,
baik yang dibuat
1 32 2 2 2 -
dan/atau dirakit di
dalam negeri yang
akan dioperasikan di
jalan agar memenuhi
persyaratan teknis
dan laik jalan
D Persentase layanan angkutan darat
Jumlah angkutan
1 87 87 91 95 92
darat
Jumlah penumpang
2 31,395 12,390 15,097 16,271 63,840
angkutan darat
Persentase layanan
3 0,27 0,70 0,60 0,58 0,14
angkutan darat
E Persentase kepemilikan KIR angkutan umum
Jumlah angkutan
1 umum yang memiliki 8 7 7 7 7
KIR
Jumlah angkutan
2 11 8 8 7 7
umum pada tahun
Persentase
3 kepemilikan KIR 72,7 87,5 87,5 100 100
angkutan umum
F Pemasangan Rambu-rambu
Jumlah pemasangan
1 10 10 15 36 49
rambu-rambu

II - 126
Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah rambu-rambu
2 194 195 198 198 198
yang seharusnya ada
Persentase
3 Pemasangan rambu- 5,15 5,12 7,57 18,18 24,74
rambu
G Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
1 Panjang jalan 666.79 666,79 832,64 832,64 832,64
2 Jumlah kendaraan 14.907 16.397 18.036 19.279 21.142
Rasio panjang jalan
3 0,044 0,040 0,046 0,043 ` 0,039
per jumlah kendaraan
H Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum
Jumlah orang/barang
1 yang terangkut 31,395 12,390 14,817 17,591 12,768
angkutan umum
Sumber Dinas Perhubungan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Jumlah arus penumpang angkutan umum terutama angkutan darat dalam 5


tahun terakhir ini mengalami fluktuasi. Arus penumpang angkutan umum selama
periode tahun 2016-2020 cukup signifikan, dimana pada Tahun 2016 sebanyak
31,395 kali dan pada ditahun 2020 menurun menjadi 12.768. Hal ini terjadi karena
tahun 2020 Kabupaten Minahasa Tenggara mengalami dampak dari pandemic covid-
19 sehingga peningkatan kualitas pelayanan angkutan umum massal serta
pengoptimalan pengelolaan sarana dan prasarana transportasi sangat perlu
dilakukan oleh pemerintah. Upaya yang dilakukan antara lain dengan mempercepat
dan mempermudah proses uji kelayakan untuk angkutan umum dengan tetap
berpegang pada aturan perundangan serta pengenaan biaya yang tidak membebani
pelaku angkutan umum yang pada tahun 2020 persentase uji KIR mencapai 100%
meningkat dibandingkan tahun 2016 yang hanya 72,7%. Selain itu, upaya
perbaikan-perbaikan sarana prasarana perhubungan seperti penambahan jumlah
rambu lalu lintas harus di tingkatkan. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa capaian
pemasangan rambu-rambu lalu lintas mengalami kenaikkan dari 5,15% tahun 2016
menjadi 24,74% di tahun 2020. Untuk pencapaian pemasangan rambu-rambu lalu
lintas masih sangat jauh dari yang diharapkan dikarenakan adanya
rasionalisasi/refocussing anggaran akibat pandemi covid-19. Sedangkan sesuai
dengan peruntukan dan manfaatnya, rambu lalu lintas sangat membantu dalam
kelancaran lalu lintas di dalam kota dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.

II - 127
2.3.2.9. Komunikasi dan Informatika
Penyelenggaraan urusan komunikasi dan informatika dalam era globalisasi
saat ini sangat penting dan strategis dalam memenuhi tuntutan masyarakat akan
adanya akses informasi yang cepat,akurat dan mudah dijangkau terutama yang
berkaitan dengan pelayanan publik serta tersalurnya aspirasi masyarakat.
Guna mendukung jangkauan jaringan komunikasi, Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara melalui Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian
telah mengupayakan pemenuhan kebutuhan infrastruktur TIK khususnya jangkauan
jaringan. Realisai Kinerja Pada urusan Komunikasi dan Informatika sampai dengan
tahun 2020 dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel.2.147
Realisasi Kinerja Komunikasi dan Informatika 2019 – 2020
TAHUN
NO URAIAN
2019 2020
A Cakupan Layanan Telekomunikasi
1 Luas Wilayah Yang Tercoverage 670 670
2 Luas Wilayah Keseluruhan 730,62 730,62
3 Cakupan Layanan Telekomunikasi 91,70% 91,70%
B Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon
1 Jumlah penduduk menggunakan HP/telepon 114,270 114,300
2 Jumlah Penduduk 117.806 118.935
Persentase penduduk yang menggunakan
3 98% 99%
HP/telepon
C Proporsi rumah tangga dengan akses internet
1 Jumlah rumah tangga yang memiliki akses internet 34,280 34,320
2 Jumlah rumah tangga 38,366 38,870
3 Proporsi rumah tangga dengan akses internet 88% 88,2%
D Proporsi rumah tangga yang memiliki komputer pribadi
Jumlah rumah tangga yang memiliki komputer
1 25,350 25,400
pribadi
2 Jumlah rumah tangga 38,366 38,872
Proporsi rumah tangga yang memiliki komputer
3 65% 65,34%
pribadi
Sumber : Dinas Komunikasi dan Informasi Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Untuk fasilitas telepon seiring dengan perkembangan teknologi untuk


jaringan tetap (jaringan telepon lokal, SLI, SLJJ, dan tertutup) mengalami
kecenderungan menurun. Tetapi untuk jaringan bergerak yakni satelit dan telepon
seluler mengalami perkembangan cukup pesat. Jangkauan komunikasi saat ini tidak
menjadi suatu permasalahan, melalui layanan jaringan bergerak yang ditawarkan
oleh perusahaan penyedia jaringan telepon antara lain Telkomsel, Indosat, XL, Axis,

II - 128
Tri, dll pelanggan secara cepat dapat menggunakannya. Dimana sampai tahun 2020
Persentase penduduk yang menggunakan HP naik menjadi 99% dibandingkan tahun
2019 sebesar 98%. Demikian juga dengan Proporsi rumah tangga dengan akses
internet mengalami kenaikkan dari 88% ditahun 2019 menjadi 88,2% ditahun 2020.
Program yang dilaksanakan untuk meningkatkan aksesibilitas informasi
dengan pengembangan jaringan informasi dan pengendalian terhadap prasarana
komunikasi. Pengendalian dan pengawasan pembangunan menara telekomunikasi
dilaksanakan melalui kegiatankegiatan: pemberian fasilitasi perijinan berdasarkan
verifikasi titik koordinat bakal calon lokasi menara telekomunikasi oleh Tim
Pengawasan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi, monitoring eksisting
menara telekomunikasi untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan yang
mungkin ada di lapangan, pemungutan retribusi menara telekomunikasi. Monitoring
menara telekomunikasi dilaksanakan dengan melakukan verifikasi data menara dan
memberikan stiker pengawasan yang mencantumkan data menara dan informasi
kepada pemilik menara terhadap tindak lanjut hasil pengawasan.

2.3.2.10. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah


Pemberdayaan usaha mikro dan kecil (UMK) serta Koperasi merupakan
langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan
perekonomian. Daya saing usaha-usaha ekonomi lokal, inovasi produk dan jasa,
serta pengembangan industri kreatif di Kabupaten Minahasa Tenggara adalah daya
saing UMK pada sektor pertanian, barang dan jasa serta koperasi. UMK menjadi satu
sektor yang memiliki peran strategis terhadap perekonomian Kabupaten Minahasa
Tenggara. Urusan Koperasi, UMKM sampai dengan tahun 2020 dapat dilihat seperti
yang ditunjukkan pada table 2.143 dan 2.148.
Capaian kinerja koperasi 5 tahun terakhir mengalami peningkatan dimana
tahun 2016 sebesar 45,8% naik sebesar 1,4% menjadi 47,20 % di tahun 2020.

Tabel. 2.148
Capaian Kinerja Urusan Koperasi
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2015 2016 2017 2018 2019 2020
A Persentase koperasi aktif
1 Jumlah koperasi aktif 164 149 154 154 156 156
2 Jumlah seluruh koperasi 288 325 329 329 330 330
3 Persentase koperasi aktif 56,9 45,8 46,8 46,8 47,2 47,2
Sumber : Dinas Koperasi UKM Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2020

II - 129
Untuk usaha mikro dan kecil dari data Tabel 2.148 terlihat sangat dominan dari
jumlah seluruh Usaha Kecil dan Menegah di Kabupaten Minahasa Tenggara dari data
tahun 2016 - 2020 dapat dilihat presentasi usaha kecil dan menengah meningkat
hingga 98,77 %.

Tabel.2.149
Capaian Kinerja Urusan Usaha Kecil Dan Menengah 2016-2020
Tahun
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
A Persentase Usaha Mikro dan Kecil
1 Jumlah usaha mikro dan kecil 632 1.312 1.312 3.168 3.478
2 Jumlah seluruh UKM 651 1.365 1.365 3.211 3.521
Persentase Usaha Mikro dan 97.08 96,12 96,12 98,66 98,77
3
Kecil
Sumber : Dinas Koperasi UKM Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2020

2.3.2.11. Penanaman Modal


Perkembangan jumlah investor di Kabupaten Minahasa Tenggara
menunjukkan angka yang berfluktuatif di 5 tahun terakhir, begitupun dengan jumlah
investasi. Hal ini menunjukkan sebenarnya nilai investasi terutama untuk yang PMA
masih dapat dioptimalkan dan masih dapat ditingkatkan lagi. Realisasi Kinerja
urusan Penanaman Modal sampai dengan tahun 2020 dapat dilihat seperti yang
ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel.2.150
Realisasi Kinerja urusan Penanaman Modal
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
A Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Jumlah
investor
1 berskala 30 50 19 5 184
nasional
PMDN
Jumlah
investor
2 3 1 - - 3
berskala
nasional PMA
B Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
Jumlah nilai
investasi
60.000.00 84.368.0 16.132.5 4.950.00 21.749.2
1 berskala
0.000 00.000 00.000 0.000 00.000
nasional
PMDN

II - 130
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah nilai 3.239.89
investasi 41.250.0 32.500.0
2 6.000.00 0 0
berskala 00.000 00.000
0
nasional PMA
C Rasio daya serap tenaga kerja
Jumlah tenaga
kerja bekerja
1 pada 15 orang 20 orang
perusahaan
PMDN/PMA
Jumlah
2 seluruh 4 3 19 5 187
PMA/PMDN
Rasio daya
3 serap tenaga 4 7
kerja
D Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
Realisasi
PMDN Tahun - -
evaluasi – 68.235.5 11.182.5 16.799.2
24.368.0
1 Realisasi 60 M 00.000 00.000 00.000
00.000
PMDN Tahun
sebelum
evaluasi
Realisasi 84.368.0 16.132.5 4.950.00
PMDN 60.000.0 00.000 00.000 0.000
2 60 M
sebelum 00.000
evaluasi
Kenaikan /
penurunan
Nilai Realisasi 339
3 100 41 81 69
PMDN (milyar
rupiah) (1:2
X100)
Sumber : BPMPPSP Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Rasio daya serap tenaga kerja Tahun 2017 mencapai 7 artinya satu
perusahaan PMA/PMDN mampu menampung sekitar 7 tenaga kerja. Jumlah ini
meningkat bila dibanding rasio daya serap tenaga kerja Tahun 2016 yang hanya
mencapai 4 tenaga kerja. Dari sisi penyerapan tenaga kerja masih kurang sehingga
dibutuhkan lagi investasi dengan pelibatan tenaga kerja lokal yang semakin banyak.

2.3.2.12. Kepemudaan dan Olahraga


Pemerintah akan terus meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan
prasarana olahraga di Kabupaten Minahasa Tenggara mengingat jumlah gelanggang
olahraga yang dimiliki pemerintah sampai saat ini masih belum bertambah. Upaya
lain yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui olahraga dilakukan dengan menambah jumlah dan mengoptimalkan
lapangan olahraga di setiap wilayah/ kecamatan. Realisasi Kinerja Urusan

II - 131
Kepemudaan dan Olahraga sampai dengan tahun 2017 dapat dilihat seperti yang
ditunjukkan pada tabel-tabel berikut :

Tabel.2.151
Realisasi Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2020
NO. URAIAN Tahun 2020

A Persentase organisasi pemuda yang aktif


1 Jumlah organisasi pemuda yang aktif 16 OKP
2 Jumlah seluruh organisasi pemuda 20 OKP
3 Persentase organisasi pemuda yang aktif 80%
B Persentase wirausaha muda
1 Jumlah wirausaha muda 195
2 Jumlah seluruh wirausaha muda 249 wirausaha
3 Persentase wirausaha muda 78,71%
C Cakupan pembinaan olahraga
1 Jumlah cabang olahraga yang dibina 9 cabor
2 Jumlah seluruh cabang olahraga yang terdaftar 11 cabor
3 Cakupan pembinaan olahraga 81,81%
D Cakupan Pelatih yang bersertifikasi
1 Jumlah pelatih bersertifikat 9 orang
2 Jumlah seluruh pelatih 25 orang
3 Cakupan pelatih yang bersertifikat 36%
Sumber : Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2018

Data yang tersaji menggambarkan masih perlu dioptimalkannya kinerja


dalam urusan kepemudaan dan olahraga. Dengan jumlah organisasi pemuda aktif
yakni baru 7 OKP ditahun 2017 mengindikasikan bahwa minat pemuda untuk terlibat
dalam organisasi dan pembangunan masih kurang
Pemerintah akan terus meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan
prasarana olahraga di Kabupaten Minahasa Tenggara mengingat jumlah gelanggang
olahraga yang dimiliki pemerintah sampai saat ini masih belum bertambah. Upaya
lain yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui olahraga dilakukan dengan menambah jumlah dan mengoptimalkan
lapangan olahraga di setiap wilayah/ kecamatan.

2.5.2.13. Statistik
Penyelenggaraan urusan pemerintahan wajib non pelayanan dasar untuk
Statistik sebelumnya dilaksanakan melalui Program Perencanaan Pembangunan
Daerah, dengan melaksanakan kegiatan penyusunan dan analisa data dan informasi

II - 132
perencanaan pembangunan. Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara telah
menyusun buku PDRB Kabupaten Minahasa Tenggara dan buku Kabupaten
Minahasa Tenggara Dalam Angka. Realisasi Kinerja Urusan Statistik sampai dengan
tahun 2020 dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada tabel-tabel berikut :

Tabel.2.152
Realisasi Kinerja Urusan Statistik 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Buku ”kabupaten dalam
1 Ada Ada Ada Ada Ada
angka”
2 Buku ”PDRB” Ada Ada Ada Ada Ada
Sumber : Dinas Kominfo SP Tahun 2021

2.5.2.14. Persandian
Persandian adalah kegiatan di bidang pengamanan data/informasi
yang dilaksanakan dengan menerapkan konsep, teori, seni dan ilmu kripto
beserta ilmu lainnya secara sistematis, metodologis dan konsisten serta
terkait etika profesi sandi. Pelaksanaan persandian untuk pengamanan
informasi di Kabupaten Minahasa Tenggara bertujuan untuk menciptakan
harmonisasi dalam melaksanakan Persandian untuk pengamanan informasi
antara Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah serta meningkatkan
komitmen, efektivitas, dan kinerja pemerintah daerah dalam melaksanakan
kebijakan, program, dan kegiatan pelaksanaan Persandian untuk
pengamanan informasi. Melihat tabel diatas menggambarkan bahwa
perangkat daerah belum ada yang menggunakan sandi dalam komunikasi.

Tabel.2.153
Realisasi Kinerja Urusan Persandian 2019-2020
TAHUN
NO URAIAN
2019 2020
Jumlah perangkat daerah yang
telah
1 mengunakan sandi dalam 0 0
komunikasi antar Perangkat
Daerah
2 Jumlah Total Perangkat Daerah 43 43
Persentase Perangkat daerah
yang telah menggunakan sandi
3 0 0
dalam komunkasi Perangkat
Daerah
Sumber : Dinas Kominfo SP Tahun 2021

II - 133
2.3.2.14. Kebudayaan
Urusan kebudayaan merupakan salah satu aspek penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Pengembangan kesenian memberikan warna tersendiri dengan adanya
penyelenggaraan festival seni dan budaya serta tetap eksisnya grup-grupkesenian
yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara. Target dan capaian indikator kinerja
urusan kebudayaan sampai tahun 2016-2020 adalah sebagai berikut:

Tabel.2.154
Realisasi Kinerja Urusan Kebudayaan
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
A Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Jumlah penyelenggaraan festival
1 1 Iven - 1 Iven 1 Iven -
seni dan budaya
Jumlah karya budaya yang
B 1 2 2 2 2
direvitalisasi dan inventarisasi

C Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan

Jumlah Benda, Situs dan Kawasan


1 20 30 36 38 38
Cagar Budaya yang dilestarikan
Total Benda, situs & kawasan 38 38 38 38 38
2
yang dimiliki daerah
Benda, Situs dan Kawasan Cagar
3 100 100 100 100 100
Budaya yang dilestarikan
D cagar budaya yang dikelola secara terpadu
Jumlah cagar budaya yang
1 Belum Belum Belum Belum Belum
dikelola secara terpadu
Sumber : Dinas Periwisata dan Kebudayaan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2020

Capaian kinerja urusan kebudayaan dapat dilihat dari jumlah


penyelenggaraan festival seni dan budaya yang perlu dilaksanakan lagi pada tahun
berikutnya. Untuk itu diperlukan fasilitas yang representatif sesuai standar
pagelaran.
Hal yang perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah yaitu kurang
tertariknya minat generasi muda terhadap seni dan budaya lokal, untuk itu
pemerintah berupaya menumbuhkan minat generasi muda dengan selalu mencoba
melibatkan dan memperkenalkan budaya lokal melalui kegiatan atraksi seni dan
budaya yang lebih atraktif serta kreatif antara lain melalui media sekolah, lembaga
kepemudaan dan sanggar seni budaya.

II - 134
2.3.2.15. Perpustakaan
Perpustakaan di Kabupaten Minahasa Tenggara terdiri dari satu perpustakaan
daerah dan layanan perpustakaan keliling. Kegiatan peningkatan pelayanan
perpustakaan dilakukan dengan pelayanan perpustakaan di Kantor Perpustakaan
dan layanan perpustakaan keliling.
Jumlah pengunjung perpustakaan dapat menggambarkan budaya baca di
daerah. Jumlah pengunjung perpustakaan dihitung berdasarkan pengunjung yang
mengisi daftar kehadiran atau berdasarkan data yang diperoleh melalui system
pendataam pengunjung. Jumlah pengunjung perpustakaan di Kabupaten disajikan
pada tabel berikut :

Tabel.2.155
Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kunjungan ke perpustakaan selama 1 2450 2700 2300 1405 36
1
Tahun Orang orang orang orang orang
Jumlah orang dalam populasi yang harus 55.000 58.000 63000 63000 63000
2
dilayani Orang orang orang orang orang
3 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun % 4,5 4,7 4,85 4,85 0,36
Sumber : Dinas Kearsipan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Jumlah pengunjung perpustakaan di Kabupaten Minahasa Tenggara


cenderung mengalami penurunan. Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada
tahun 2018, dimana meningkat menjadi 2300 orang pengunjung di banding tahun-
tahun sebelumnya. Tetapi pada tahun 2019 turun menjadi 1405 orang dan pada
tahun 2020 turun menjadi 36 orang. Hal ini mengindikasikan bahwa minat budaya
baca di Kabupaten Minahasa Tenggara mengalami penurunan. Penurunan budaya
baca di perpustakaan diakibatkan oleh dampak pandemi Covid 19 yang melanda
seluruh dunia dan berimbas hingga ditutupnya sarana dan prasaran pemerintah dan
salah satu juga pengaruh kemajuan teknologi saat ini dimana baik anak-anak
sampai dengan orang tua cenderung menggunakan internet melalui android untuk
memperoleh informasi dari pada sekedar membaca buku di perpustakaan .

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara lewat Dinas Kearsipan dan


Perpustakaan terus berupaya untuk menarik minat baca masyarakat dengan
menambah buku yang variatif dan koleksi baru. Jumlah koleksi buku sampai dengan
tahun 2020 sebanyak 1.704 buku yang tersedia dan Jumlah koleksi jumlah buku
yang tersedia di Perpustakaan daerah sebanyak 4365 sampai dengan tahun 2020

II - 135
Tabel.2.156
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah koleksi judul buku yang tersedia
1 1650 1700 1539 1704 1704
di Perpustakaan daerah
Jumlah koleksi jumlah buku yang
2 3410 3675 4035 4365 4365
tersedia di Perpustakaan daerah
Koleksi buku yang tersedia di
3 48,39 46,26 39,03 39,03 39,03
perpustakaan daerah
Sumber : Dinas Kearsipan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Dari data diatas jumlah koleksi buku yang tersedia pada tahun 2020 di perpustakaan
daerah masih sama dengan tahun 2019. Sementara itu persentase tersedianya
koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah sebesar 39,03%.

Tabel.2.157
Rasio perpustakaan persatuan penduduk 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah perpustakaan 263 263 263 263 263
2 Jumlah penduduk 105.163 116.022 116.7990 117.806 118.373
Rasio perpustakaan persatuan
3 0,25 0,23 0,24 0,25 0,26
penduduk
Sumber : Dinas Kearsipan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Dari data diatas bahwa jumlah perpustakaan sejak tahun 2018 sampai tahun
2020 meningkat dan dari tahun 2018 – 2020 cenderung stabil di angka 263 jumlah
perpustakaan sedangkan rasio perpustakaan per satuan penduduk hingga pada
tahun 2019 yaitu 0,25%.

Tabel.2.158
Jumlah rata-rata pengunjung perpustakaan/tahun 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Rata-rata jumlah pengunjung 2450 2700 1500 1405 36
1
pepustakaan/tahun Orang orang orang orang orang
Sumber : Dinas Kearsipan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Rata-rata jumlah pengunjung pepustakaan selama setahun diperpustakaan


Kabupaten Minahasa Tenggara mengalami penurunan di tahun 2019 dan tahun
2020. Pada tahun 2019 berkurang sebanyak 100 orang, dan tahun 2020 sangat
berkurang 1.369 orang. Hal ini diakibatkan karena dampak Covid 19 dan
menurunnya minat baca buku dari masyarakat lewat kemajuan teknologi dimana

II - 136
banyak informasi yang biasa diperoleh dengan mudah lewat akses internet dan
lokasi perpustakaan jauh dari jangkauan masyarakat.

Tabel.2.159
Jumlah koleksi judul buku perpustakaan 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah koleksi judul buku
1 3.410 3.675 1539 1704 1704
perpustakaan
Sumber : Dinas Kearsipan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Setiap tahun Perpustakaan di Minahasa Tenggara mengalami peningkatan


jumlah koleksi judul buku. Dimana tahun 2018 sebanyak 1539 Jumlah judul buku
meningkat ditahun 2019 menjadi 1704 dan tahun 2020 tidak ada peningkatan
koleksi judul buku.

Tabel.2.160
Jumlah pustakawan, tenaga teknis, dan penilai yang memiliki sertifikat
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah pustakawan, tenaga teknis
1 1 1 1 1 1
dan penilai yang bersertifikat
Jumlah seluruh pustakawan, tenaga
2 1 1 1 1 1
teknisdan penilai
Persentase Jumlah pustakawan,
3 tenaga teknis, dan penilai yang 100 100 100 100 100
memiliki sertifikat
Sumber : Dinas Kearsipan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Untuk menambah kunjungan di Perpustakaan diperlukan Jumlah pustakawan,


tenaga teknis, dan penilai yang memiliki sertifikat untuk memberikan pelayanan
byang maksimal bagi pengunjung perpustakaan. Dimana sampai tahun 2020 Jumlah
pustakawan, tenaga teknis, dan penilai yang memiliki sertifikat baru 1 orang

2.3.2.16. Arsip
Penyelenggaraan kearsipan adalah keseluruhan kegiatan meliputi kebijakan,
pembinaan kearsipan dan pengelolaan arsip dalam suatu system kearsipan nasional
yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta
pendampingan dan monitoring penerapan penggunaan sistem pola baru yang
dikembangkan dengan sistem aplikasi kearsipan berbasis IT sesuai dengan Undang-
undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. baca masyarakat dengan

II - 137
menyediakan sarana dan prasarana perpustakaan. Urusan Kearsipan sampai dengan
tahun 2020 dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada tabel-tabel berikut :

Tabel.2.161
Persentase Perangkat Daerah yang mengelola arsip secara baku
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Perangkat Daerah yang
1 telah menerapkan arsip secara 20 35 43 43 43
baku arsip secara baku
2 Jumlah Perangkat Daerah 31 43 43 43 43
Persentase Perangkat Daerah
3 yang mengelola arsip secara 64,51 69,76 100 100 100
baku
Sumber : Dinas Kearsipan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Jumlah Perangkat Daerah yang telah menerapkan arsip secara baku dari
tahun 2016 mencapai 31 Perangkat Daerah, meningkat setiap tahunnya hingga pada
tahun 2018 menjadi 43 Perangkat Daerah dan cenderung stabil hingga 2020.
Persentase Perangkat Daerah yang mengelola arsip secara baku baru mencapai
100% ditahun 2020.

Tabel.2.162
Peningkatan SDM pengelola kearsipan 2017-2020
NO URAIAN 2017 2018 2019 2020
jumlah Kegiatan peningkatan SDM
1 3 - - 1
pengelola kearsipan
Sumber : Dinas Kearsipan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Untuk pengelolahan arsip sesuai dengan pola baru diperlukan sumber daya
manusia yang memiliki kompeten pada kearsipan atau yang pernah dilaksanakan.
Tabel diatas menunjukan jumlah kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan
Kabupaten Minahasa Tenggara. Pada tahun 2017 telah melaksanakan tiga kali
Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan sementara itu pada tahun 2018-
2019 tidak pernah melakukan Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan dan
pada tahun 2020 ada 1 (satu) kali kegiatan.

II - 138
2.3.3. Layanan Urusan Pilihan
2.3.3.1. Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis di Kabupaten
Minahasa Tenggara. Selain sebagai lokomotif penggerak peningkatan perekonomian
masyarakat, sektor ini juga memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD). Besarnya kontribusi sektor ini sangat tergantung pada jumlah kunjungan
wisatawan ke Kabupaten Minahasa Tenggara. Jumlah kunjungan wisatawan ke
Kabupaten Minahasa Tenggara. Meningkatnya jumlah wisatawan ke Kabupaten
Minahasa Tenggara akan meningkatkan PAD dari sektor pariwisata. Jumlah
kunjungan wisata dan PAD sektor pariwisata disajikan pada tabel berikut:

Tabel.2.163
Capaian Kinerja Pariwisata Kabupaten Minahasa Tenggara
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
A Kunjungan wisata
Jumlah
Kunjungan
1 29.000 30.000 45.121 48.245 321
Wisatawan
Nusantara
Jumlah
Kunjungan
2 550 500 588 612 34
Wisatawan
mancanegara
B Lama kunjungan Wisata
Rata-rata 1 Hari
kunjungan 1 Hari
1 1 Hari 1 Hari 1 Hari
wisata dalam
satu tahun
Rata-rata
kunjungan
2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari
wisata dalam
satu tahun
C PAD sektor pariwisata
PAD sektor 10.812.000
1 38.086.000 23.092.000 28.467.000 30.391.000
pariwisata

Jika dilihat dari sisi jumlah daya tarik wisata dan usaha pariwisata di
Kabupaten Minahasa Tenggara menunjukkan perkembangan yang cukup baik,
dalam arti terdapat penambahan yang cukup signifikan dalam jumlah daya Tarik
wisata budaya dan usaha pariwisata dalam bentuk restoran/rumah makan.

II - 139
Namun demikian tetap diperlukan upaya yang lebih komprehensif baik
melalui penggalian sumberdaya wisata baru, peningkatan kerjasama
pengembangan pariwisata, maupun peningkatan promosi investasi dan kemitraan di
bidang pariwisata untuk membangun kepariwisataan Kabupaten Minahasa Tenggara
di masa mendatang.

2.3.3.2. Pertanian
Tujuan pembangunan pertanian sebagaimana tertuang dalam Rencana
Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2020-2024, adalah meningkatkan
pemantapan ketahanan pangan, meningkatkan nilai tambah dan daya saing
pertanian, meningkatkan kehidupan petani dan keluarganya yang lebih baik dan
sejahtera, serta meningkatkan kualitas SDM dan Prasarana.
Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara telah melaksanakan pembangunan pertanian dengan
memanfaatkan sumberdaya yang ada, yaitu pemanfaatan teknologi pertanian, SDM
pertanian dan sarana produksi yang memadai.
Perkembangan pertanian di Minahasa Tenggara dapat dilihat dari
kontribusi sub kategori pertanian terhadap perekonomian Minahasa Tenggara dan
produktivitas serta hasil produksi pertanian di Minahasa Tenggara, sebagaimana
dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

Tabel.2.164
Capaian Kinerja Urusan Pertanian
2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
A Kontribusi PDRB dari sektor pertanian/ perkebunan
Jumlah Kontribusi
PDRB dari sektor
1 512.507,35 520.362,2 706.964,35 894.626,6 1.044.900,65
pertanian/
perkebunan
2 Jumlah PDRB 3.962.468,1 4.365.600,4 4.713.095,7 5.112.061,2 5.213.518,9
Kontribusi sektor
pertanian/perkebu
3 12,93 11,91 15 17,5 20,04
nan terhadap
PDRB
B Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB
Jumlah Kontribusi
1 sektor pertanian 18.726,2 21.694,5 230.000 214.264 260.548,6
(palawija)
Jumlah PDRB Dari
2 512.507,35 520.362,2 706.964,35 1.044.900,65
Sektor 894.626,6

II - 140
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Pertanian/Perkeb
unan
Kontribusi sektor
pertanian 23,95
3 3,65 4,16 32,53 24,93
(palawija)
terhadap PDRB
C Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB
Jumlah Kontribusi
1 perkebunan 261.088,85 248.968,7 259.113,68 277.968,55 367.048,85
(tanaman keras)
Jumlah PDRB
2 sektor pertanian/ 512.507,35 520.362,2 706.964,35 894.626,6 1.044.900,65
perkebunan
Kontribusi sektor
pertanian
3 51 47,8 36,65 31,07 35,12
(tanaman keras)
terhadap PDRB
D Produksi Sektor Pertanian
Jumlah produksi
komoditas 116.495,65 94.595,80 121.863 125.092 139.537,4
pertanian/ ton
E Produksi Sektor Perkebunan
Jumlah produksi
komoditas 35,844.74 34.753,12 34.679,80 36.699,79 34.832,77
perkebunan/ton
F Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB
Jumlah Produksi
padi/bahan
pangan utama
1 28.527,36 26.411,68 31.835,22 30.931 44.209
local hasil
kelompok petani
(ton) Tahun n
Jumlah produksi
padi/bahan
2 pangan utama di 30.123,74 36.384,3 53.907,22 56.011,2
55.887
daerah (ton)
Tahun n
Kontribusi
Produksi kelompok
3 94,70 72,59 59,05 55,34 78,92
petani terhadap
PDRB
G Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
Produksi Padi
1 30.123,74 36.384,3 53.907,22 55.887,8 56.011,2
(Ton)
Luas Area
2 Tanaman Padi 6.202 6.500 15.233 11.363,77 11.086
(Ha)
3 Produktivitas padi 4,85 5,59 3,53 4.91 5,05
Produksi Jagung
4 32.380,85 49.152,48 61.735,36 68.799,2 81.532,2
(Ton)
Luas Area
5 Tanaman Jagung 15.419,45 9.800 21.728 12.453 26.333
(Ha)
Produktivitas
6 2,1 5,01 2,8 5,52 3,09
jagung
H Cakupan bina kelompok petani

II - 141
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kelompok
petani yang
1 mendapatkan 777 427 17 5 1
bantuan pemda
Tahun n
jumlah kelompok 1.232
2 1.088 1.080 1.151 1.412
tani
Cakupan bina
3 71,41 39,54 1,47 0,40 0,07
kelompok petani
I NILAI TUKAR PETANI (NTP)
Nilai Tukar Petani 96,28 92,93 95,18 94,33 98,8
Sumber : Dinas Pertanian Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Kontribusi Sub Kategori pertanian di Minahasa Tenggara terhadap PDRB


Minahasa Tenggara dari tahun ke tahun relatif berfluktuatif yaitu tahun 2019 sebesar
17,5% meningkat ditahun 2020 menjadi 20,04% . Hal ini dikarenakan naiknya angka
produksi komoditi pertanian khususnya padi dan jagung sehingga mempengaruhi
angka kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB.
Pada tahun 2019 produksi padi sebesar 55.887,8 ton dengan Luas Area
Tanaman Padi 11.363,77, sehingga Produktivitas padi sebesar 4,91. Tahun 2020
produksi padi sebesar 56.011,2 ton dengan Luas Area Tanaman Padi 11.086 Ha,
sehingga Produktivitas padi sebesar 5,05. Kenaikan produktivitas dan produksi padi
dikarenakan adanya penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT),
intensitas penyinaran yang optimal, serangan Organisme Penggangu Tanaman
(OPT) rendah, dan tidak adanya puso.
Selain tanaman padi, komoditas yang termasuk tanaman pangan adalah
palawija antara lain jagung. Produksi jagung pada tahun 2019 sebesar 68.799,2 ton
dan mengalami kenaikan sebesar 12.733 ton pada tahun 2020 menjadi 81.532,2
ton. Kenaikkan produksi jagung disebabkan tingginya intensitas penanaman jagung
serta meningkatnya luas area tanam.

2.3.3.3. Kehutanan
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang berupa hutan, yang ditunjuk
dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai
hutan tetap. Hal ini untuk menjamin kepastian hukum mengenai status kawasan
hutan, letak batas dan luas suatu wilayah tertentu yang sudah ditunjuk menjadi
kawasan hutan tetap. Saat ini urusan kehutanan sesuai Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah telah menjadi kewenangan Pemerintah
Provinsi. Secara umum Urusan Kehutanan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

II - 142
Tabel.2.165
Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2020

No. Kawasan (Update Th Luas


2020) (Ha) Keterangan
1 APL 51997.57 Seluas 9,23 Ha merupakan pelepasan
kawasan dari HPT Gn. Surat dalam
rangka TORA Tahun 2020
2 HL Gn. Soputan 4899.76
3 HL Pulau Babi I 20.85
4 HL Pulau Babi II 6.77
5 HL Pulau Bentenan 125.33
6 HL Pulau Hogouw 13.59
7 HL Pulau Puntein 1.43
8 HL Pulau Tg. Putus Ds 6.50
9 HL S. Tubile Buyat 132.17
10 HL Tg Kerak (Bobong I) 38.54
11 HL Tg Kerak (Bobong II) 118.22
12 HL Tg Kerak (Bobong III) 78.44
13 HL Tg Popaya 436.37
14 HL. Gn. Kawatak 663.27
15 HP S. Ranoyapo 2329.04
16 HPT Gn. Surat 14441.02
Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021

2.3.3.4. Energi Sumber Daya Mineral


Pada tahun 2017 tercatat sebanyak 25.573 pelanggan listrik PLN yang
tersebar di 12 Kecamatan. Untuk tahun 2019 dan 2020 indikator Persentase Rumah
Tangga Pengguna Listrik dan Rasio Ketersediaan Daya Listrik dapat dilihat dalam
tabel dibawah ini.
Tabel.2.166
Indikator Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik dan Rasio
Ketersediaan Daya Listrik Tahu 2019 – 2020 KAB. Minahasa Tenggara

No Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

1. Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik 0,32% 0,37

Rasio Ketersediaan
2. 0,75 0,75
Daya Listrik

Sumber : PLN Cab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

II - 143
2.3.3.5. Perdagangan
Perdagangan di Kabupaten Minahasa Tenggara merupakan salah satu
sektor/kategori yang memberikan kontribusi dalam perekonomian Minahasa
Tenggara,hal ini ditunjukkan dengan perkembangan jumlah pasar yang terbagun
selama ini.
Kondisi pasar yang baik dan semakin bertambahnya jumlah pasar diharapkan
dapat meningkatkan daya saing dan memberikan dampak positif terhadap
perkembangan perekonomian di Kabupaten Minahasa Tenggara. Untuk
menumbuhkan pusat-pusat kegiatan ekonomi, Pemerintah Kabupaten Minahasa
Tenggara juga melakukan pembangunan pasar-pasar tradisional modern. Jumlah
pasar yang terbangun di Kabupaten Minahasa Tenggara sejak tahun 2016 sampai
tahun 2020 berjumlah 9 pasar. Hal ini disajikan pada tabel dibawah ini berikut:

Tabel.2.167
Jumlah Pasar Yang di Bangun Tahun 2016-2020
Tahun
Perdagangan
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Pasar yang 2 3 3 0 1 0
dibangun

Untuk meningkatkan jumlah pedagang/usaha informal diperlukan pengadaan


bantuan bagi UKM. Dimana tahun 2020 jumlah kelompok pedagang/usaha informal
yang mendapat bantuan sebanyak 254.

Tabel.2.168
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal Tahun 2020

NO URAIAN Tahun 2020

Jumlah kelompok pedagang/usaha informal yang mendapatkan


1 bantuan binaan pemda
254

Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB dalam selang waktu tahun


2016-2020 mengalami kenaikan, dimana tahun 2016 berada pada 7,29% ditahun
2020 menjadi 8,04%.

II - 144
Tabel 169
Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah
Kontribusi
1 PDRB dari 288.857,8 319.288,7 350,282,1 401 061,1 419 325,2
sektor
Perdagangan
4.365.600, 4.712.895,
2 Jumlah PDRB 3.962.468,1 5 112 061,2 5 213 518,9
4 7
Kontribusi
sektor
3 Perdagangan 7,29 7,31 7,43
terhadap 7,85 8,04
PDRB
Sumber PDRB Kab, Minahasa Tenggara Menurut Lapangan Usaha Tahun 2021

2.3.3.4. Industri
Pembangunan urusan industri diarahkan untuk menumbuh kembangkan
industri secara intensif dengan mengutamakan industri/usaha kecil dan menengah
melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia.
Perkembangan urusan industri dapat dilihat dari beberapa variabel yaitu kontribusi
sektor industri terhadap PDRB dan pertumbuhan industri. Perkembangan pelayanan
pada urusan industri dapat dilihat dari perkembangan jumlah industri dan jumlah
kelompok pengrajin yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara.

Tabel. 2.170
Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah 182.779,6 208.159,8 225.449,6 234 808,4 260 485,4
Kontribusi
1 PDRB dari
sektor
industri
Jumlah 3.962.468,1 4.365.600,4 4.712.895,7 5 112 5 213
2
PDRB 061,2 518,9
Kontribusi 4,61 4,77 4,78
sektor
3 Industri 4,59 5,00
terhadap
PDRB
Sumber PDRB Kab, Minahasa Tenggara Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020

II - 145
Pada tabel 2.166 dapat dilihat jumlah kontribusi PDRB dari sektor industri terhadap
jumlah PDRB yang menghasilkan angka kontribusi sektor industri terhadap PDRB.
Pada poin jumlah Kontribusi PDRB dari Sektor Industri mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun yaitu sebesar Rp 182.779,6 pada tahun 2016, meningkat sebesar
Rp. 77.705,8 menjadi Rp. 260.485,40 pada tahun 2020. Apabila melihat jumlah
kontribusi PDRB dari sektor industri terhadap Jumlah PDRB yang juga meningkat
dari tahun ke tahun dapat dihasilkan angka Kontribusi sektor industri terhadap
PDRB.

Tabel.2.171
Pertumbuhan Industri 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Industri 2015 628 653 803 827 841
1
s/d Tahun 2020
2 Pertumbuhan Industri 14.69 3,83 18,68 2,90 1,66
Sumber : DKUKMPP Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Pembangunan urusan industri diarahkan untuk menumbuh kembangkan


industri secara intensif dengan mengutamakan industri/usaha kecil dan menengah
melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia.
Perkembangan urusan industri dapat dilihat dari beberapa variabel yaitu kontribusi
sektor industri terhadap PDRB dan pertumbuhan industri. Perkembangan pelayanan
pada urusan industri dapat dilihat dari perkembangan jumlah industri dan jumlah
kelompok pengrajin yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Semakin bertambahnya jumlah IKM dan industri kecil menimbulkan tuntutan
baru terhadap dibutuhkannya sentra-sentra usaha ekonomi dalam mempermudah
pemasaran dari produk-produk yang dihasilkan. Selain itu sentra ekonomi juga
mempunyai fungsi untuk meningkatkan transaksi penjualan.
Hal lain yang menjadi tuntutan kebutuhan yaitu terkait kemudahan pelaku usaha
ekonomi untuk mengakses permodalan dalam upaya pengembangan produk dan
hasil usahanya khususnya untuk industri-industri kecil dan menengah yang
jumlahnya saat ini sesuai data terakhir cukup banyak di Kabupaten Minahasa
Tenggara yaitu 841.

2.3.3.4. Transmigrasi

II - 146
Trasmigrasi, sampai pada saat ini, belum ada Transmigran yang bertambah,
malahan ada keluarga-keluarga yang sudah meninggalkan lokasi transmigrasi.
Karena itu saat ini pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara sedang menyusun
program transmigran lokal untuk mengganti para transmigran yang sudah kembali
ke daerah asal mereka sebanyak 50 Kepala Keluarga.

Tabel 2.172
Perkembangan Data Indikator Capaian Kinerja
Bidang Transmigasi Tahun 2017 – 2020

NO INDIKATOR SATUAN 2017 2018 2019 2020


Jumlah Transmigran yang
1 KK 50 50 50 50
di tempatkan
Jumlah Transmigran yang
2 Jiwa 150 150 50 50
mendapatkan pelatihan
Sumber Data:Buku data Kab. Minahasa Tenggara 2021

2.3.3.5. Kelautan dan Perikanan


Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 17/PERMEN-KP/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan Dan
Perikanan Tahun 2020-2024, sasaran strategis pembangunan kelautan dan
perikanan dijabarkan dalam empat misi yakni :
1. Peningkatan daya saing sumber daya manusia kelautan dan perikanan dan
pengembangan inovasi dan riset kelautan dan perikanan.
2. Peningkatan kontribusi ekonomi sector kelautan dan perikanan terhadapa
perekomomian nasional.
3. Peningkatan kelesatarian sumber daya kelautan dan perikanan
4. Peningkatan tata kelola pemerintahan di Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP).
Perkembangan kelautan dan perikanan di Kabupaten Minahasa Tenggara
dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

Tabel.2.173
Produksi perikanan 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Produksi Ikan 17.791,99
1 44.210 36.446 29.578,58 31.835
(Ton)
2 Target Daerah (Ton) 40.850 41.800 42.750 30.400 30.950
Produksi perikanan 108,23 87,19 69,13 104,72 57,49
Sumber : Dinas Perikanan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

II - 147
Berdasarkan data produksi Perikanan pada Tabel diatas dapat disajikan
bahwa jumlah produksi perikanan sampai dengan 2020 yaitu 17.791,99 mengalami
Penurunan dibandingkan tahun 2017 yaitu 36.446. Oleh karena itu diperlukan lagi
upaya peningkatan produktivitas dengan pemanfaatan teknologi tepat guna,
penyuluhan dan pendampingan yang intensif sehingga pada tahun 2021 jumlah
produksi perikanan dapat meningkat lagi
Untuk tingkat konsumsi ikan Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun 2020
sebesar 116,19 kg/kapita/th mengalami Penurunan dibandingkan tahun 2019
sebesar 134,5 kg/kapita/thn. Upaya untuk memasyarakatkan gemar makan ikan
terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara baik melalui
sosialisasi/penyuluhan juga pelatihan diversifikasi pangan berbahan baku dari ikan.
Perkembangan tingkat konsumsi ikan Kabupaten Minahasa Tenggara disajikan pada
Tabel dibawah ini.

Tabel.2.174
Konsumsi ikan 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Konsumsi Ikan (Kg) 59,97 57,00 74,01 67,25 60,42
2 Target Daerah (Kg) 45 50 55 50 52
3 Konsumsi ikan 133,27 109,12 134,56 134,5 116,19

Sumber : Dinas Perikanan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Pada tabel 2.165 tentang Konsumsi Ikan 2016-2020 Jumlah Konsumsi Ikan terhadap
Target Daerah dari tahun ke tahun berfluktuatif. Untuk melihat prosentase konsumsi
ikan (Jumlah konsumsi ikan : target daerah x 100) kita dapat memperoleh angka
yang tertera dalam tabel diatas.

Tabel.2.175
Cakupan bina kelompok nelayan 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kelompok nelayan
1 yang mendapatkan bantuan 4 10 17 26 17
pemda Tahun
2 Jumlah kelompok nelayan 133 133 133 87 115
Cakupan bina kelompok 14,78
3 3 8 12,78 29,88
nelayan

II - 148
Sumber : Dinas Perikanan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Cakupan bina kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan dari tahun 2016
– 2020 tertuang dalam table 2.166 diatas, terdiri dari jumlah kelompok nelayan yang
mendapatkan bantuan pemda. Jumlah kelompok nelayan dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa cakupan bina kelompok nelayan dari tahun ke tahun mengalami
tren yang fluktuatif. Hal ini di dasarkan kepada jumlah kelompok nelayan yang
mendapatkan bantuan dari tahun ke tahun tergantung pada alokasi anggaran yang
tersedia di Pemda baik melalui APBN maupun APBD serta kelompok-kelompok
nelayan yang mengusulkan proposal yang di verifikasi dan divalidasi oleh pusat.
.
Tabel.2.176
Produksi perikanan kelompok nelayan 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Produksi
Ikan (Ton) 2.067,5
1 4.853,10 1.819,30 993,8 1.393,28
kontribusi hasil 4
kelompok nelayan
Jumlah produksi 29.578,
2 44.210 36.446 31.835 17.791,99
ikan di daerah 58
Produksi perikanan
10,98 4,99 6,99 3,12 7,83
kelompok nelayan
Sumber : Dinas Perikanan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Produksi perikanan kelompok nelayan tahun 2016 – 2020 dapat dilihat pada
tabel 2.168 dimana Jumlah produksi Ikan kontribusi hasil kelompok nelayan
terhadap Jumlah produksi ikan di daerah dikalikan dengan 100% memperoleh angka
Produksi perikanan kelompok nelayan dari tahun 2016-2020 tren yang fluktuatif.

Tabel.2.177
Kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap PDRB
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah
kontribusi
PDRB dari
1 sektor 203,224.3 217,611.60 230,784.60 1.026.961,9 613.061,71
kalutan
dan
perikanan
Jumlah
2 3.962.468,1 4.365.600,4 4.713.095,7 5.112.061,2 5.213.518,9
PDRB
Kontribusi
3 sektor 5,13 4,98 4,89 20,09 11,76
kelautan

II - 149
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
dan
perikanan
terhadap
PDRB

Nilai Tukar
4 111 106 102 104 104
Nelayan

Sumber : Dinas Perikanan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap PDRB diperoleh dari


Jumlah kontribusi PDRB dari sektor kelautan dan perikanan terhadap Jumlah PDRB
dikalikan 100%. Kondisi sektor kelautan dan perikanan terhadap PDRB mengalami
tren yang fluktuatif, pada tahun 2016 sebesar 5,13 dan Naik menjadi 20,09 pada
tahun 2019 karena Jumlah Produksi Perikanan baik dari perikanan Tangkap dan
Budidaya mengalami peningkatan hal itu disebabkan oleh intervensi dari
pemerintah dalam pemberian bantuan terhadap kelompok kelompok nelayan dan
pembudidaya dan kembali turun menjadi 11.76 pada tahun 2020.

2.3.4. Fokus Fungsi Penunjang


2.3.4.1.Perencanaan Pembangunan
Pada tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara telah
menyelesaikan penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) tahun 2005-2025 dengan Peraturan Daerah Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara Nomor 8 tahun 2014. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2018-2023
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 3 tahun
2019, sehingga dengan ditetapkan dokumen perencanaan tersebut dalam peraturan
daerah, Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara telah memiliki dokumen
perencanaan yang memiliki kekuatan hukum.

Tabel.2.178
Perencanaan Pembangunan Tahun 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Tersedianya dokumen perencanaan
1 RPJPD yang telah ditetapkan dengan ADA ADA
ADA ADA ADA
PERDA
Tersedianya Dokumen Perencanaan :
ADA ADA ADA ADA ADA
2 RPJMD yang telah ditetapkan dengan
PERDA/PERKADA

II - 150
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Tersedianya Dokumen Perencanaan :
ADA ADA ADA ADA ADA
3 RKPD yang telah ditetapkan dengan
PERKADA
Tersedianya dokumen RTRW yang ADA ADA ADA ADA ADA
4
telah ditetapkan dengan PERDA
Penjabaran Konsistensi Program
5 85 90 95 100 100
RPJMD kedalam RKPD
Penjabaran Konsistensi Program RKPD
6 80 85 100 100 100
kedalam APBD
Kesesuaian rencana pembangunan
7 70 70 75 80 85
dengan RTRW
Sumber Bappeda Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

2.3.4.2. Keuangan
Belum optimalnya upaya peningkatan potensi pendapatan daerah terutama
dari pajak daerah, terutama dari sisi kesadaran wajib pajak, keterbatasan SDM
pemeriksa pajak dan Perda Pajak daerah yang sudah tidak relevan dengan kondisi
saat ini. Masih kurangnya pengelolaan dan tertib keuangan daerah yang ditunjukkan
dengan masih sering terlambatnya pelaporan keuangan daerah, belum optimalnya
integrasi sistem pengelolaan keuangan on line, juklak juknis Dana DAK yang selalu
terlambat, dan masih banyaknya permintaan pembayaran yang bertumpu di akhir
tahun. Pengelolaan aset daerah belum optimal terkait dengan masih rendahnya
koordinasi antar OPD dalam penghapusan aset daerah dan masih kurangnya tenaga
teknis pengukuran aset menggunakan GIS. Dari permasalahan tersebut diatas
menyebabkan masih rendahnya tingkat kemandirian keuangan daerah.

Tabel.2.179
Opini BPK terhadap laporan keuangan 2015-2066

TAHUN
NO URAIAN
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Masih
Dalam
1 Hasil Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP
Tahap
Penilaian
Sumber : Badan Keuangan Daerah Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2020

Hasil Opini BPK terhadap Laporan Keuangan selang tahun 2015-2020


menunjukkan bahwa sejak tahun 2016 sampai tahun 2020 Hasil opini BPK adalah
Wajar Tanpa Pengecualian.

II - 151
Tabel.2.180
Persentase SILPA 2015-2020
TAHUN
NO URAIAN
2015 2016
1 Total SILPA 85.453.056.892,65 74.696.389.490,47
2 Total APBD 715,433,703,352,00 879,938,701,378,00
3 Persentase SILPA 11.94 8.48
TAHUN
NO URAIAN
2017 2018
1 Total SILPA 54.314.960.273,47 44,920,881,285.40
2 Total APBD 798,562,074,314.47 732,656,891,598.47
3 Persentase SILPA 6.80 6.13
NO URAIAN TAHUN TAHUN
2019 2020
1 Total SILPA 70,843,072,528.96 1,682,822,629.79
2 Total APBD 691,565,753,004.04 617,182,250,522.50
3 Persentase SILPA 10.24 0.27
Sumber : Badan Keuangan Daerah Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2020

Dari Data diatas menunjukkan bahwa Persentase SILPA berfluktuasi dari


tahun 2015 - 2020.
Tabel.2.181
Persentase PAD terhadap pendapatan 2015-2020

TAHUN
NO URAIAN
2015 2016
1 PAD 17,776,898,115.55
19,286,383,804.00
2 Jumlah pendapatan daerah 656,095,015,862.55 783,676,411,608.13
Persentase PAD terhadap
3 2.70 2.46
pendapatan
TAHUN
NO URAIAN
2017 2018
1 PAD 32,767,661,552.00 18,632,767,389.40
2 Jumlah pendapatan daerah 724,911,937,383.00 723,380,546,220.40
Persentase PAD terhadap
3 4.52 2.57
pendapatan
TAHUN
NO URAIAN
2019 2020
1 PAD 20,751,839,742.60 29,053,815,159.29
2 Jumlah pendapatan daerah 717,487,9442.89,247.60 569,211,226,185.29
Persentase PAD terhadap
3
pendapatan 2.89 5.10

Sumber : Badan Keuangan Daerah Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2020

Berdasarkan tabel 2.176 Persentase Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap


pendapatan tahun 2015-2020 berfluktuatif.

II - 152
Tabel.2.182
Persentase belanja pendidikan (20%) 2015-2020
TAHUN
NO URAIAN
2015 2016
Jumlah Belanja Bidang Urusan
1 137,959,695,178 150,774,626,214
Pendidikan
2 Total APBD 715,433,703,352 879,938,701,378
Persentase belanja pendidikan (20%)
3 19.28 17.13
(1:2 X100)
TAHUN
NO URAIAN
2017 2018
Jumlah Belanja Bidang Urusan
1 143,480,814,873.00 138,130,688,382,99
Pendidikan
2 Total APBD 798,562,074,314.47 784,537,855,203,47
Persentase belanja pendidikan (20%) 17.60
3 17.96
(1:2 X100)
TAHUN
NO URAIAN
2019 2020
Jumlah Belanja Bidang Urusan
1 141,650,111,565,75
Pendidikan 11,754,510,000.00
2 Total APBD 770,365,808,235,40 617,182,250,522.50
Persentase belanja pendidikan (20%)
3 18.38
(1:2 X100) 1.90
Sumber : Badan Keuangan Daerah Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2020

Pada tabel 2.177 prosentase belanja pendidikan dari tahun ke tahun


mengalami tren yang fluktuatif disesuaikan dengan total APBD yang diperoleh setiap
tahun, namun untuk prosentase alokasi belanja pendidikan tetap 20% dialokasikan
dari APBD.

Tabel.2.183
Persentase belanja kesehatan (10%) 2015-2020

TAHUN
NO URAIAN
2014 2015
1 Jumlah Belanja Bidang Urusan kesehatan 37.183.986.437 51.328.135.047
2 Total APBD 583,829,935,910.05 715,433,703,352
3 Persentase belanja kesehatan 6.36 7.17
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017
1 Jumlah Belanja Bidang Urusan kesehatan 61.605.669.931 51.328.135.047
2 Total APBD 879,938,701,378 747,295,009,127.00
3 Persentase belanja kesehatan 40.85 6.86
TAHUN
NO URAIAN
2018 2019
1 Jumlah Belanja Bidang Urusan kesehatan 83,226,336,245,00 97,308,014,303,88
2 Total APBD 784,537,855,203,47 770,365,808,235,40
3 Persentase belanja kesehatan 10.60 12.63

TAHUN
NO URAIAN
2020

II - 153
1 Jumlah Belanja Bidang Urusan kesehatan 3,499,106,700.00

2 Total APBD 617,182,250,522.50

3 Persentase belanja kesehatan 0.57

Sumber : Badan Keuangan Daerah Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2020

Tabel 2.178 menyajikan prosentase belanja kesehatan dari tahun 2013-


2017. Alokasi untuk anggaran kesehatan yakni sebesar 10% dari APBD dan dari
tahun ke tahun mengalami tren yang fluktuatif dikarenakan Jumlah Belanja Bidang
urusan kesehatan terhadap total APBD.

Tabel.2.184
Belanja langsung 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017
1 Jumlah Belanja Langsung 432,747,977,870.00 338,750,830,948.00

2 Total APBD 691,182,218,274.00 747,295,009,127.00

3 belanja langsung 62.60 45.33

TAHUN
NO URAIAN
2018 2019
1 Jumlah Belanja Langsung 308,525,685,886.47 270,599,986,546.04

2 Total APBD 732,656,891,598.47 691,565,753,004.04

3 belanja langsung 42.11 39.12

TAHUN
NO URAIAN
2020
1 Jumlah Belanja Langsung 291,444,762,228.50

2 Total APBD 617,182,250,522.50

3 belanja langsung 47.22

Sumber : Badan Keuangan Daerah Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2020

Belanja langsung sejak tahun 2016-2020 berfluktuatif.

Tabel. 2.185
Belanja Tidak langsung 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017
1 Jumlah Belanja tidak Langsung 358,930,247,822.00 408,544,178,179.00
2 Total APBD 691,182,218,274.00 747,295,009,127.00
3 belanja tidak langsung 51.92 54.66
NO URAIAN TAHUN

II - 154
2018 2019
1 Jumlah Belanja tidak Langsung 424,131,205,712.00 420,965,766,458.00
2 Total APBD 732,656,891,598.47 691,565,753,004.04
3 belanja tidak langsung 57.88 60.87
TAHUN
NO URAIAN
2020
1 Jumlah Belanja tidak Langsung 325,737,488,294.00
2 Total APBD 617,182,250,522.50
3 belanja tidak langsung 52.77
Sumber : Badan Keuangan Daerah Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2020

Berdasarkan tabel 2.177 tentang belanja tidak langsung trendnya naik dari
48,91 % tahun 2015 sampai tahun 2019 menjadi 60,87 % dan menurun di tahun
2020 menjadi 52.77 %..

Tabel.2.186
Penetapan APBD 2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat
1 Penetapan APBD
Waktu
Waktu Waktu Waktu Waktu
Sumber : Badan Keuangan Daerah Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2020

2.3.4.3. Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan


Fungsi kepegawaian dalam manajemen adalah suatu proses pengelolaan
struktur organsasi melalui tahap seleksi, penilaian, dan pengembangan sumber daya
manusia yang tepat dan efektif untuk mengisi jabatan. Dalam rangka mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik adalah peningkatan kapasitas dan kompetensi
aparatur, salah satunya melalui pelaksanaan diklat. Untuk melihat kinerja bidang
kepegawaian, pendidikan dan pelatihan selang waktu 2016-2020 dapat diihat pada
table berikut ini :
Tabel.2.187
Kinerja Bidang Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Rata-rata lama pegawai
1 9 thn 9 thn 9 thn 9 thn 9 thn
mendapatkan pendidikan
Persentase ASN yang
2 mengikuti pendidikan 100 100 100 100 58,34
dan pelatihan formal
Jumlah jabatan pimpinan
3 tinggi pada instansi 34 34 34 34 36
pemerintah
Jumlah jabatan
4 administrasi pada 587 587 587 587 911
instansi pemerintah

II - 155
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah pemangku
jabatan fungsional
5 1420 1420 1430 1445 1412
tertentu pada instansi
pemerintah
Persentase Pejabat ASN
yang telah mengikuti
6 24,15 30,59 32,41 33,18 7,4
pendidikan dan pelatihan
struktural
Sumber : BKPSDM Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Dari tabel 2.179 dapat dijelaskan sebagai berikut :


1. Rata-rata lama pegawai mendapatkan pendidikan
Pengembangan SDM (development personnel) pada dasarnya merupakan
kegiatan terpadu yang dilakukan manajemen dalam rangka meningkatkan
nilai tambah pegawai guna meningkatkan produktivitas organisasi dan
sekaligus dalam rangka mempersiapkan pegawai untuk melaksanakan tugas
pada jenjang yang lebih tinggi. Untuk rata-rata lama pegawai mendapatkan
pendidikan dari tahun ke tahun adalah selama 9 Tahun.
2. Persentase ASN yang mengikuti pendidikan dan pelatihan formal
Menurut Dr. Nanang Fattah Pendidikan adalah proses seseorang
mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku lainnya di dalam
masyarakat tempat mereka lahir.
Sedangkan Pendidikan Formal adalah segenap bentuk pendidikan atau
pelatihan yang diberikan secara terorganisasi dan berjenjang, baik yang
bersifat umum maupun yang bersifat khusus.
Pendidikan formal yang dilaksanakan oleh BKPSDM berupa Pendidikan dan
Pelatihan Dasar bagi CPNS, sejak 2016-2020 adalah sebanyak 1368 orang.
Sehingga presentase ASN yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Formal
adalah jumlah ASN yang lulus diklat prajabatan sebanyak 1368 orang dibagi
jumlah ASN tahun per 31 Desember 2020 dengan presentase 58,34%.
Sumber data diperoleh dari aplikasi Simpeg, itu berarti bahwa masih ada
sekitar 51,66% ASN yang belum melaporkan Sertifikat Prajabatan untuk
diinput oleh admin masing-masing OPD.
3. Jumlah Jabatan Pimpinan Tinggi pada Instansi Pemerintah
Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan tinggi dalam instansi
pemerintah, dengan kategori pimpinan utama untuk tingkat pusat, pimpinan
madya untuk tingkat provinsi dan pimpinan pratama untuk tingkat kabupaten

II - 156
/ kota. Gampangnya, pimpinan tinggi itu setara dengan eselon II di
Kabupaten/Kota yang menjadi Sekretaris Daerah (1 jabatan), Sekretaris
DPRD (1 jabatan), Kepala Dinas/Badan (29 jabatan), Asisten Sekretaris
Daerah (3 jabatan) dan Staf Ahli Bupati (3 jabatan), jumlah jabatan pimpinan
tinggi pada Pemerintah Kabupate Minahasa Tenggara adalah 37 jabatan,
akan tetapi pada tahun 2020 hanya 36 jabatan yang terisi, 1 jabatan staf ahli
belum terisi (kosong).

4. Jumlah Jabatan Administrasi pada Instansi Pemerintah


Jabatan administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
yang berkaitan dangan pelayanan public serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan. Jabatan administrasi yang ada di instansi Kabupaten
Minahasa Tenggara tahun 2020, diterdiri dari :
a. Jabatan Administrator (setara eselon III) berjumlah 147
b. Jabatan Pengawas (setara eselon IV) berjumlah 438
c. Jabatan Pelaksana (non eselon) berjumlah 326
Jumlah jabatan administrasi pada Tahun 2020 adalah 911 jabatan
5. Jumlah pemangku jabatan fungsional tertentu pada instansi pemerintah
Jabatan fungsional yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara terdiri dari :
i. Guru 1012
ii. Kesehatan 345
iii. Analis Kepegawaian 3
iv. Auditor 19
v. Penyuluh 25
vi. P2UPD 5
Dengan jumlah keseluruhan 1.412
6. Persentase Pejabat ASN yang telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
Struktural
Jumlah pejabat yang telah mengikuti dan memiliki sertifikat Diklat, baik PIM
II, PIM III dan PIM IV sampai dengan tahun 2020 adalah 172 pejabat,
sehingga persentase yang diperoleh jika dibandingkan dengan jumlah ASN
sebanyak 2.345 adalah 7,4 %.

2.3.4.4. Pengawasan

II - 157
Capaian dalam Urusan Fungsi Penunjang Pengawasan sangat memuaskan.
Dalam 3(dua) tahun terakhir Kabupaten Minahasa Tenggara mendapatkan 3 (tiga)
kali Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas pemeriksaan Laporan
Keuangan Daerah. Tercapainya tingkat opini tertinggi yang diberikan oleh BPK
tersebut menunjukkan efektifnya pelaksanaan pengawasan dalam penyelenggaraan
pemerintah daerah. Untuk melihat kinerja bidang pengawasan sampai dengan tahun
2019 dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel.2.188
Kinerja Bidang Pengawasan 2016-2020

TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah temuan yang ditindaklanjuti 315 337 431 325 558
2 Jumlah total temuan 590 630 703 630 825
3 Persentase tindak lanjut temuan 53,39 53,49 61,31 50 67,6
1 Jumlah temuan BPK 37 22 20 17
Sumber :Inspektorat Daerah Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Selain peningkatan kapasitas dan kompetensi APIP, diperlukan unsur


pengawasan internal guna mendisiplinkan aparatur dalam menindaklanjuti temuan
yang ada.

2.3.4.5. Unsur Pendukung


Selama tahun 2016-2020 pelaksanaan fungsi sekretariat Dewan seperti
tersaji pada tabel berikut :
Tabel.2.189
Kinerja Pelaksanaan Fungsi Sekretariat Dewan
2016-2020
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Tersedianya Rencana Kerja
Tahunan pada setiap Alat- Ada Ada Ada Ada Ada
1
alat Kelengkapan DPRD
Provinsi/Kab/Kota
Tersusun dan
terintegrasinya Program-
Program Kerja DPRD untuk
melaksanakan Fungsi
Ada Ada Ada Ada Ada
2 Pengawasan, Fungsi
Pembentukan Perda, dan
Fungsi Anggaran dalam
Dokumen Rencana Lima
Tahunan (RPJM) maupun

II - 158
TAHUN
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
Dokumen Rencana
Tahunan (RKPD)
Terintegrasi program-
program DPRD untuk
melaksanakan fungsi
pengawasan, pembentukan Ada Ada Ada Ada Ada
3
Perda dan Anggaran ke
dalam Dokumen
Perencanaan dan Dokumen
Anggaran Setwan DPRD
Sumber :Sekretariat DPRD Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Berdasarkan tebel diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja pelaksanaan fungsi


Sekretariat DPRD telah berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan bahwa telah tersusun
dan terintegrasinya program-program kerja DPRD untuk melaksanakan Fungsi
Pengawasan, Fungsi Pembentukan Perda, dan Fungsi Anggaran ke dalam dokumen-
dokumen perencanaan.

F. Penelitian dan Pengembangan


Untuk tercapainya kualitas perencanaan perlu didukung penelitian dan
pengembangan yang salah satu caranya melalui semakin berkembangnya jejaring
/network dengan stakeholder lain yang terkait (pemerintah, swasta, akademisi).
Untuk mewujudkan hal tersebut terdapat beberapa kendala antara lain masih
terdapatnya kesenjangan antara implementasi dan kebijakan dan belum optimalnya
data/informasi dan hasil-hasil kajian penelitian dan pengembangan serta inovasi
daerah. Selama tahun 2016 sampai tahun 2020 pelaksanaan fungsi Perencanaan,
Penelitian dan Pengembangan menghasilkan kinerja yaitu Jumlah kelitbangan dalam
RKPD sebanyak 22 buah sejak 2016 -2020. Demikian juga dengan Jumlah
kelitbangan dalam RPJMD sebanyak 21 buah dari tahun 2016 sampai 2020.
Persentase implementasi rencana kelitbangan sampai dengan tahun 2020 sebesar
100%.

Tabel.2.190
Persentase implementasi rencana kelitbangan 2016-2020
Tahun
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah kelitbangan dalam RKPD 4 4 4 4 6
2 Jumlah kelitbangan dalam RPJMD 3 2 4 6 6
Persentase implementasi rencana
3 133 300 100 100 100
kelitbangan
Sumber : Bapelitbang Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

II - 159
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah kelitbangan dalam RKPD
pada beberapa tahun terakhir meningkat di angka 6. Sementara itu jumlah
kelitbangan dalam RPJMD dalam beberapa tahun terakhir cenderung stabil, dimana
pada tahun 2020 sebanyak 6 kajian dengan persentase implementasi rencana
kelitbangan sebesar 100%.

Tabel. 2.191
Persentase pemanfaatan hasil kelitbangan 2016-2020
Tahun
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah kelitbangan yang ditindaklanjuti 2 4 4 2 4
Jumlah kelitbangan dalam renja perangkat
2 4 6 4 6 6
daerah
3 Persentase pemanfaatan hasil kelitbangan 50 66 100 33 66
Sumber : Bappelitbang Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Pada tahun 2020 persentase pemanfaatan hasil kelitbangan sebesar 66%.


Apabila dibandingkan pada tahun 2019, Persentase pemanfaatan hasil kelitbangan
mengalami kenaikan sebesar 33% dibandingkan tahun 2019 yang hanya sebesar
33%.
Tabel. 2.192
Persentase perangkat daerah yang difasilitasi dalam penerapan inovasi
daerah tahun 2017-2020

NO URAIAN 2017 2018 2019 2020

1 Jumlah perangkat daerah yang difasilitasi 4 - - 7


2 Jumlah total perangkat daerah 43 - - 44
Persentase perangkat daerah yang difasilitasi
3 dalam penerapan inovasi daerah
9,3 - - 15
Sumber : Bappelitbang Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Agar Sistem Inovasi Daerah dapat efektif dan bermakna, seluruh Agenda
Kebijakan Inovasi harus dilaksanakan secara lengkap, serentak dan bertahap.
Ditahun 2020 Persentase perangkat daerah yang difasilitasi dalam penerapan inovasi
daerah sebesar 15% sedangkan pada tahun 2018-2019 tidak ada penerapan inovasi
daerah.
Tabel. 2.193
Persentase kebijakan inovasi yang diterapkan di daerah
tahun 2017-2020

II - 160
NO URAIAN 2017 2018 2019 2020

1 Jumlah kebijakan inovasi yang diterapkan 1 - - 8


2 Jumlah inovasi yang diusulkan 1 - - 8
Persentase kebijakan inovasi yang
3 100 - - 100
diterapkan di daerah
Sumber : Bappelitbang Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2021

Budaya inovasi adalah proses internalisasi dan pemasyarakatan nilai-nilai


inovasi bagi pelaku agenda inovasi dan penikmat hasil-hasil pembangunan. Budaya
inovasi merupakan usaha yang dilakukan secara berkelanjutan untuk menguatkan
nilai-nilai inovasi yang telah tumbuh dan berkembang. Ditahun 2020 ada 8 inovasi
yang diterapkan dari 8 kebijakan inovasi yang diusulkan sehingga Persentase
kebijakan inovasi yang diterapkan di daerah tahun 2020 mencapai 100%.

2.3.4.6 Kewilayahan
Fungsi Penunjang Kewilayahan ditangani oleh 12 Kecamatan di Kabupaten
Minahasa Tenggara. Sebagai Perangkat Daerah yang bersifat kewilayahan,
kecamatan melaksanakan fungsi koordinasi kewilayahan dan pelayanan tertentu
yang bersifat sederhana dan intensitas tinggi. Realisasi kinerjanya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini
Tabel 2.194
Realisasi Kinerja Fungsi Penunjang Kewilayahan

TAHUN
No Indikator Kinerja Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
Tingkat partisipasi
masyarakat dalam
penyelenggaraan
1 % 80 82 84 86 88
pemerintahan &
pelaksanaan
pembangunan
Persentase Usulan
Musrenbang Kecamatan
2 % 80 82 84 86 88
Yang Terakomodir Dalam
Renja Perangkat Daerah

2.3.5 Fokus Urusan Pemerintahan Umum


Urusan pemerintahan umum di daerah lebih menyangkut kepada hal-hal
yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk diantaranya
kehidupan berpolitik. Menurunnya penerapan nilai-nilai kebangsaan/nasionalisme,
gotong royong, budi pekerti, dan kesetiakawanan sosial di kalangan masyarakat
serta belum optimalnya pengawasan dan pendataan terkait dengan pendidikan

II - 161
ideologi asing, dan organisasi sosial politik masyarakat masih sering menjadi
simpul-simpul masalah yang berkembang di masyarakat.

2.4 Aspek Daya Saing Daerah


Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam
mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan
tetap terbuka pada persaingan dengan provinsi dan kabupaten/kota lainnya yang
berdekatan, nasional atau internasional. Aspek daya saing daerah terdiri dari
kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi
dan sumber daya manusia.

2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah


2.4.1.1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita
Kebutuhan makanan merupakan kebutuhan utama, sehingga kecenderungan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut akan semakin meningkat. Namun kebutuhan
ini mempunyai titik jenuh, sehingga pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi
pengeluaran akan dialihkan ke kebutuhan lain. Oleh karena itu persentase
pengeluaran makanan dan non makanan dapat dijadikan sebagai indikator tingkat
kesejahteraan penduduk. Besarnya konsumsi untuk makanan menandakan bahwa
sebagian besar penduduk masih mementingkan kebutuhan pokok. Pengeluaran
konsumsi rumah tangga dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Kemampuan ekonomi dapat diukur dari tingkat konsumsi rumah tangga,
produktivitas perkategori lapangan usaha. Konsumsi Rumah tangga setiap tahunnya
menunjukkan peningkatan.

Tabel 2.195
Angka Konsumsi RT per Kapita Tahun 2013 s.d 2017
Kabupaten Minahasa Tenggara
TAHUN
NO Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
1. Total Pengeluaran RT 703.442 651.198 699.433 797.197 887.176
2. Jumlah RT 26.025 27.284 26.741 29.698
3. Pengeluaran Konsumsi
27,02 23,86 26,15 26,84
RT per Kapita
Sumber : BPS. Sulut 2017 dan Olahan Data

II - 162
2.4.1.2 Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Rumah Tangga Per Kapita
Semakin tinggi pendapatan masyarakat maka relatif tinggi pengeluaran
masyarakat untuk kebutuhan non pangan, hal ini terjadi pada masyarakat
Kabupaten Minahasa Tenggaar sebagaimana kondisi yang ditunjukkan pada tabel
berikut ini.

Tabel 2.196
Persentase Konsumsi RT non-Pangan dan Pangan Tahun 2016 s.d 2020
Kabupaten Minahasa Tenggara

TAHUN
NO Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Total Pengeluaran RT non
1. 311.134 270.042 284.558 358.905 532.482
Pangan
2. Total Pengeluaran 703.442 651.198 699.433 797.197 887.176
Pengeluaran Konsumsi
3. 44,23 41,46 40,69 45,02 60,01
Non Pangan per kapita
Sumber : BPS. Sulut 2021

2.4.2 Produktivitas Total Daerah


Untuk mengetahui tingkat produktivitas tiap sektor per angkatan kerja yang
menunjukan seberapa produktif tiap angkatan kerja dalam mendorong ekonomi
daerah per sektor dihitunglah produktivitas total daerah .
Produktivitas total Kabupaten Minahasa Tenggara selama tahun 2011-2015
menunjukkan tren kenaikan, dimana tahun 2011 berada di 49,83 naik menjadi
75,74 di tahun 2015.
Tabel 2.197
Produktivitas Total Daerah
Tahun 2018-2020
TAHUN
NO URAIAN SATUAN
2018 2019 2020
1 PDRB Rp. 2.858.339,9 3.200747,2 3.605.129,6
2 Jumlah Angkatan Kerja Orang 40.125 46.398 47.593
Produktivitas total
3 % 71,25 68,98 75,74
daerah
Sumber : BPS. Minahasa Selatan 2017

2.4.3 Persentase Desa Berstatus Swasembada Terhadap Total Desa


Berdasarkan statusnya desa-desa di Kabupaten Minahasa Tenggara
dibagimenjadi desa pedesaan (rural area) dan desa perkotaan (urban area). Secara
umum jumlah desa yang termasuk dalam wilayah perkotaan sebanyak 2 desa,
sedangkan desa yang termasuk dalam kawasan perdesaan sebanyak 133 desa.

II - 163
2.4.4 Rasio Pinjaman terhadap simpanan di Bank Umum
Dalam mengiatkan ekonomi di Minahasa Tenggara diperlukan adanya
dukungan/sokongan lembaga perbankan dan lembaga non perbankan dalam
menumbuhkan dan mengembangkan dunia usaha dan iklim Investasi lewat
Pemberian Pinjaman bagi para pengusaha khususnya UMKM dan Pengusaha Pemula
dan Muda serta menghimpun dana pihak ketiga/masyarakat untuk dapat berhemat
lewat menabung simpanan uang dan barang berharga di Bank.

Tabel 2.198
Rasio Pinjaman Terhadap Simpanan Di Bank Umum
Tahun 2016 s.d 2020
Kabupaten Minahasa Tenggara

TAHUN
NO Uraian
2017 2018 2019 2020
Jumlah pinjaman di bank umum
1. 197.097 172.275 216.793 300.710
(Miliar Rp)
Dana pihak ketiga di bank umum
2. 24.289 18.142 119.513 108.842
(Miliar Rp)
Rasio Pinjaman Terhadap
3. 811% 950% 181% 276%
Simpanan Di Bank Umum
Sumber : Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara 2021

2.4.5 Angka Kriminalitas


Keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas merupakan salah
satu aspek strategis yang perlu dijaga untuk mewujudkan stabilitas daerah. Iklim
investasi juga salah satunya dipengaruhi oleh tingkat keamanan dan ketertiban yang
ada. Seperti halnya di daerah lain di wilayah Sulawesi Utara, Kabupaten Minahasa
Tenggara mempunyai angka kriminalitas yang relatif tinggi. Jumlah gangguan
kriminalitas di Kabupaten Minahasa Tenggara selama Tahun 2013-2017 cukup
tinggi. Tahun 2016 kejahatan yang terjadi di Kabupaten Minahasa Tenggara dari
yang dilaporkan sebanyak 943 kasus dan telah diselesaikan sebanyak 89.67% kasus,
ditahun 2017 menurun mencapai 30%.

II - 164
Tabel 2.199
Angka Kriminalitas
Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2013-2017
Tahun
URAIAN satuan
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Tindak Kriminal Kasus 708 766 791 943 311
Jumlah Penduduk Jiwa 102.228 103.818 104.536 105.163 105.174
Angka Kriminalitas % 6,94 7,43 7,60 8,98 2,96
Sumber : Polres Minahasa Selatan 2018

2.4.6 Rasio Ketergantungan


Rasio ketergantungan (dependency ratio) adalah perbandingan antara jumlah
penduduk usia produktif, yaitu usia 15-64 tahun dengan jumlah penduduk yang
belum/tidak produktif, yaitu penduduk usia 0-14 tahun dan penduduk usia 65 tahun
ke atas. Semakin tinggi rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginyabeban
yang harus ditanggung penduduk produktif untuk membiayai hidup penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif, demikian pula sebaliknya.
Dari data rasio ketergantungan pada tabel.2.195, Komposisi penduduk
Minahasa Tenggara Tahun 2017, berdasarkan kelompok usia non produktif usia (0-
15 th) sebesar 28.944 orang (27,38%), dan usia (64+) sebesar 6.501 orang
(6,15%), sedangkan kelompok usia produktifnya (15-64th) sebesar 70.268 orang
(66.47 %). Sehingga rasio ketergantungannya sebesar 0,50 yaitu setiap 100 orang
yang berusia kerja/produktif mempunyai tanggungan sebanyak 50 orang yang
belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.

Tabel. 2.200
Rasio Ketergantungan

Penduduk Kelompok Umur Rasio Ketergantungan (%)


Jumlah
Jumlah
No Tahun Penduduk Penduduk
Penduduk
Usia 15- Usia 65 Anak Lansia Total
Usia 0-14
64 thn thn
thn
keatas
1 2013 29.539 66.451 6.236 44 9 53
2 2014 29.723 67.627 6.512 43,95 9,62 53,57
3 2015 29.646 68.199 6.690 43,46 9,80 53,26
4 2016 29.519 68.703 6.941 43 10,10 53,10
5 2017 28.944 70.268 6.501 41,19 9,25 50,44

II - 165
Belanja Langsung diarahkan untuk pencapaian prioritas daerah tahun 2020,
serta memperhatikan alokasi fungsi urusan pemerintahan dan pelaksanaan fungsi
penunjang urusan pemerintahan. Pengalokasian anggaran pada urusan wajib
berkaitan dengan pelayanan dasar memperhatikan pemenuhan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) sesuai kewenangan kabupaten yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

2.5. Pencapaian Target Standar Pelayanan Minimal


Bidang Pendidikan

Jenis Pelayanan Dasar pada SPM pendidikan pada Pemerintah Kabupaten/Kota


adalah sebagai berikut :
SPM INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019

Pendidikan Dasar; setiap


Warga Negara Indonesia
usia 7 s.d 15 tahun Rata-rata
berhak mendapatkan Lama Sekolah 8.37 8.38 8.39 8.45 8,40
pendidikan dasar sesuai (Tahun)
dengan standar nasional
pendidikan

Pendidikan Kesetaraan; Angka Putus


setiap Warga Negara Sekolah (APS) 0.35 0.3 0.4 0.48 0.7
Indonesia usia 7 s.d 18 SD/MI
tahun berhak
mendapatkan pendidikan Angka Putus
kesetaraan sesuai dengan Sekolah (APS) 0,9 0,85 0,57 0,18 0.7
standar nasional SD/MI
pendidikan.

b. SPM bidang kesehatan mencakup Pemerintah Provinsi dan


Pemerintah Kabupaten/Kota.
Jenis Pelayanan Dasar pada SPM Kesehatan pada Pemerintah
Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut :

SPM TAHUN
INDIKATOR
2014 2015 2016 2017 2018
Cakupan kunjungan
96 90 83 80 81
pelayanan Ibu hamil
kesehatan ibu Angka Kematian Ibu
hamil per 100,000 kelahiran 213,33 56,24 533 125,47 0
hidup
Cakupan pelayanan 99,38
78,63 77,11 74,44 75,88
nifas 7

II - 166
SPM TAHUN
INDIKATOR
2014 2015 2016 2017 2018
Cakupan komplikasi
kebidanan yang 73,76 65,06 100 100 100
ditangani
pelayanan Cakupan Pertolongan
kesehatan ibu Persalinan Oleh
bersalin Tenaga Kesehatan
100 82 81 78 77,5
yang Memiliki
kompetensi
Kebidanan (%)
Cakupan Balita Gizi
Buruk mendapat 100 100 100 100 100
perawatan
Persentase anak usia
1 tahun yang 90,27 80,8 79,2 85,2 90
diimunisasi campak
pelayanan
Proporsi anak balita
kesehatan balita
dengan demam yang
diobati dengan obat 100 100 100 100 100
anti malaria yang
tepat
Cakupan pelayanan
87,59 80,98 71 70 88,5
anak balita
pelayanan
Cakupan kunjungan
kesehatan bayi 98,31 92,57 86,67 98,55 88,00
bayi
baru lahir
pelayanan
Cakupan penjaringan
kesehatan pada
kesehatan siswa SD 58 29 100 72
usia pendidikan
dan setingkat
dasar
Cakupan penemuan
dan penanganan
12.03 12,66 9,08 9,65 17,49
penderita penyakit
TBC BTA
Tingkat Kematian
Karena Tuberkulosis
100 100 11,47 100 8,55
(Per 100.000
pelayanan Penduduk)
kesehatan orang
Proporsi jumlah kasus
terduga
Tuberkulosis yang
tuberculosis 87,78 90,70 83,63 50,68 42,95
terdeteksi dalam
program DOTS

Proporsi kasus
Tuberkulosis yang
80,41 69,27 86,80 48,21
diobati dan sembuh
dalam program DOTS
Pelayanan Prevalensi HIV/AIDS
kesehatan orang (persen) dari total 0 0 0,03 0,03 0,04
dengan risiko populasi

II - 167
SPM TAHUN
INDIKATOR
2014 2015 2016 2017 2018
terinfeksi virus
yang
melemahkan Penggunaan kondom
daya tahan pada hubungan seks
0 0 0 0 0
tubuh manusia berisiko tinggi
(Human terakhir
Immundeficiency
Virus)

c. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Jenis pelayanan dasar pada SPM pekerjaan umum dan penataan ruang
pada Pemerintah Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut :

TAHUN
SPM INDIKATOR
2014 2015 2016 2017 2018

Persentase
penduduk berakses 51 56,34 62,29 61 67
air minum
Pemenuhan Proporsi rumah
kebutuhan pokok tangga dengan
air minum sehari- akses
hari berkelanjutan 56,35 56,35 56,35 51,16 56,06
terhadap air minum
layak, perkotaan
dan perdesaan

d. Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Jenis Pelayanan Dasar pada SPM perumahan rakyat pada Pemerintah
Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
1) Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana
kabupaten/kota; dan
2) Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena
relokasi program Pemerintah Daerah kabupaten/kota.

II - 168
e. Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
Jenis Pelayanan Dasar pada SPM ketentraman, ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat pada Pemerintah Kabupaten/Kota adalah sebagai
berikut:
TAHUN
SPM INDIKATOR
2014 2015 2016 2017 2018

Tingkat
Pelayanan prima
penyelesaian
ketentraman,
pelanggaran K3
ketertiban umum 4 2 3 4 4
(ketertiban,
dan perlindungan
ketentraman,
masyarakat
keindahan)

Jumlah
Penegakan
penyelesaian 2 2 2 2 4
Peraturan Daerah
penegakan PERDA

f. Bidang Sosial
SPM bidang sosial meliputi SPM Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota. Jenis Pelayanan Dasar SPM sosial pada Pemerintah
Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
SPM INDIKATOR Tahun 2017

Rehabilitasi sosial
Jumlah penyandang
dasar penyandang Pelatihan 50 Org,
disabilitas yang
disabilitas terlantar di Bantuan Alat 5 Org
mendapat pelatihan
luar panti

SPM INDIKATOR Tahun 2016 Tahun 2017

Rehabilitasi
Jumlah anak
sosial dasar
terlantar yang 20 Org 23 Org
anak terlantar di
dilayani
luar panti

SPM INDIKATOR Tahun 2017

Rehabilitasi sosial Jumlah lanjut usia


dasar lanjut usia terlantar yang Aslut 74 Org
terlantar di luar panti dilayani

SPM INDIKATOR Tahun 2017

II - 169
Perlindungan dan
jaminan sosial pada Prosentase korban
saat dan setelah bencana yang 94 KK Bencana
tanggap darurat menerima bantuan Alam, 14KK
bencana bagi korban sosial selama masa Bencana Sosial
bencana tanggap darurat
kabupaten/kota

Hasil monitoring pelaksanaan program dan kegiatan RKPD tahun 2019 dan realisasi
tahun Perrtama RPJMD 2018-2023 yang bersumber dari hasil monitoring
pelaksanaan Renja Perangkat Daerah tahun 2020 dan realisasi Renstra Perangkat
Daerah oleh masing-masing Perangkat Daerah, dapat lihat pada tabel 2.201 dibawah
ini.

II - 170
Tabel 2.201
Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara

Target Capaian Kinerja Setiap Tahun `


ASPEK/FOKUS/BIDAN Interpretasi
G URUSAN/ 2016 2017 2018 2019 2020
belum
No INDIKATOR KINERJA tercapai (<);
PEMBANGUNAN sesuai (=);
DAERAH Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
melampaui
(>)`
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1. PDRB

1.a (PDRB) ADHB 3.962.476,2 3.962.476,2 4.300.000,00 4.365.600,00 4.600.050 4.713.095,7 3.620.0000 5.112.061,2 3.650.0000 5.213.518,9 Melampaui

1.b (PDRB) ADHK 3.044.811,6 3.044.811,6 3.100.000,00 3.238.770,00 3.400.000 3.432.522,7 2.880.000 3.639.341,2 2.900.000 3.614.410,4 Melampaui
2,42
2. Inflasi (%) 0,35 0,35 <5% 2,44 <5% 3,83 2,42 2,41 2,41 Tercapai

3. PDRB Perkapita
3.a Melampaui
PDRB per kapita ADHB (Rp) 34.486.970 37.679.375 40.000.000 34.102.347 42.000.000 44.336.431 36.110.000 43.396.105 * 36.110.000 44.819.329
30.200.000,0
3.b PDRB per kapita ADHK(Rp) 28.953.259 32.100.000 27.051.759 35.000.000 32.289.988 29.060.000 30.892.232 * 29.060.000 31.072190 Melampaui
0
4. Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,80 6,33 6,90 6,37 7 6,02 6,22 5,98 6,22 Tidak tercapai
- 0,64
5. Persentase penduduk di atas 85.000 86.000 85.920 86.000 86.710 87.00 87,22 87.00 Melampaui
87,70
garis kemiskinan
6. Prosentase Penduduk Miskin 15,32 14,71 14 14,08 14 13,29 13,26 12,78 13,26 Melampaui
12,30
(%)
7. Indeks Pembangunan 68,39 68 68,65 68,91 69,66 69,66 69,12 70,47 69,12 Melampaui
70,51
Manusia/IPM (%)
8. Angka Harapan Hidup 70 70 69 70 69 69,77 69,71 70,07 69,71 70,15 Melampaui
9. Harapan Lama Sekolah
11 11,51 11 12 11,52 11,74 11,52 12,04 11,52 12,27 Melampaui
(Tahun)
10. Rata-rata Lama Sekolah
8,39 8,39 8,45 8,45 8,50 8,50 8,41 8,87 8,41 8,88 Melampaui
(Tahun)

II - 171
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun `
ASPEK/FOKUS/BIDAN Interpretasi
G URUSAN/ 2016 2017 2018 2019 2020
belum
No INDIKATOR KINERJA tercapai (<);
PEMBANGUNAN sesuai (=);
DAERAH Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
melampaui
(>)`
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
11. Pengeluaran per Kapita 10,002 10,002 10,003 10,105 10,004 10,354 10,005 10,665 10,006 Melampaui
10,408
Disesuaikan (ribu rupiah)
12. Persentase balita gizi buruk 2 0 1 0 0 0,2 0,00 0,1 0 0,1 Tidak Tercapai
13. Rasio Gini 0 0,36 0,368 0,36 0,346 0,36 0,34 Melampaui

14. Tingkat partisipasi angkatan 73,60 73,60 75,00 60,90 75 62,06 62,72 67,58 64,54 64,34 Tidak Tercapai
kerja
15. Tingkat pengangguran terbuka 4,15 4,15 3,90 5,72 4 4,82 5,31 3,03 4,91 3,31 Melampaui
16. Keluarga Pra Sejahtera dan 40,06 40,02 39,90 35,11 39,80 33,25 39,70 35,11 39,60 35 Melampaui
Keluarga Sejahtera I
17. Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP Tercapai
18. Ketersediaan pangan utama 113 113 118 118 100 223 119 120
19. Kontribusi terhadap PDRB
19.a Kontribusi sektor 36,00 30,72 33 30,28 34 29,37 30,73 29,41 30,74 30,75 Melampaui
pertanian/perkebunan
terhadap PDRB
19.b Kontribusi sektor pertanian 0 3,65 1 4,16 1 3,25 0,49 2,39 0,50 2,49 Melampaui
(palawija) terhadap PDRB
19.c Kontribusi sektor Perkebunan 12,32 12,32 12 12 12 12 0,48 12 0,49 0,50 Melampaui
(Tanaman Keras terhadap
PDRB
19.d Kontribusi sektor pariwisata 0 0,32 0 0,37 0 0,34 0,33 0m34 0,34 -0,34 Tidak Tercapai
terhadap PDRB
19.e Kontribusi sector kelautan dan 5,13 6,00 4,98 6,2 4,89 5,31 20,09 5,32 11,76 Melampaui
perikanan terhadap PDRB
19.f Kontribusi sektor Perdagangan 10 7,28 8 7 8,5 7,43 7,29 7,85 7,30 8,04 Melampaui
terhadap PDRB
19.g Kontribusi sektor Industri 4 4,12 4 4,77 4 4,78 4,13 4,59 4,14 5.00 Melampaui
terhadap PDRB
ASPEK DAYA SAING DAERAH
1. Pengeluaran konsumsi rumah 10,002 10,002 10,003 10,105 10,004 10,354 10,005 10,665 10,006 Melampaui
10,408
tangga per kapita
2. Persentase pengeluaran 10,002 10,002 10,003 10,105 10,004 10,354 10,005 10,665 10,006 Melampaui
konsumsi non pangan 10,408
perkapita

II - 172
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun `
ASPEK/FOKUS/BIDAN Interpretasi
G URUSAN/ 2016 2017 2018 2019 2020
belum
No INDIKATOR KINERJA tercapai (<);
PEMBANGUNAN sesuai (=);
DAERAH Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
melampaui
(>)`
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
3. Rasio Pinjaman Terhadap 100 181 100 276 100 100 277 100 100 280 Tidak Tercapai
Simpanan Di Bank Umum
4 Jumlah Tindak Kriminal 66 8,98 500 766 400 791 300 943 250 311 Tidak Tercapai
Rasio Ketergantungan (%) 53 53,10 53 50,44 52 49
Aspek Pelayanan Umum
1. Pendidikan
1.a Angka melek huruf 99,71 99,71 99,75 99,8 100 99,78 99,8 100 99,8 100 Melampaui
Angka Partisipasi Murni
1.b SD 80,00 91,25 92,00 91,98 93 91,05 94 96 96 94,21 Tidak Tercapai
1.c SMP 77,00 78,06 78,00 76,53 79 85 77,5 86 86 76,61 Tidak Tercapai
1.d Jumlah Penduduk Yang 32,62 28,22 35 23,62 40 32,62 30 29,02 29,02 29,09 Melampaui
Menamatkan SD (%)
1.e Jumlah Penduduk Yang 16,74 16,74 30 19,76 35 75,21 20 19,39 19,39 38,9 Melampaui
Menamatkan SMP (%)
1.f Rasio ketersediaan 23,64 24 23,64 23,64 24 5,75 25,5 5,75 25,5 6,00 Tidak Tercapai
Lembaga/Sekolah PAUD
terhadap anak usia PAUD 5-6
tahun
1.g APK PAUD 3-6 Tahun 22 22 23 23,64 24 86,15 25 88,00 26 89,00 Melampaui
Angka Partisipasi Sekolah
1.h APS (7-12) 97,67 98 98 98 97.69 98 98,26 97,53 98,26 97,53 Tidak Tercapai
1.i APS (13-15) 92,55 93 93 93 93 94,35 93 92,75 93 92,75 Tidak Tercapai
Angka Putus Sekolah (%)
1.j APS (7-12) 0 0,4 0 0,69 0 0,12 0,67 0,13 0,03 0,03 Tercapai
1.k APS (13-15) 1 1 0 0,18 0 0,17 0,16 0,18 0,015 0,015 Tercapai
Angka Kelulusan
1.l Angka Kelulusan SD : 99,68 99 100,00 99.68 100,00 99,94 99,70 96,94 100 100 Tercapai
1.m Angka Kelulusan SMP : 99,53 99 100,00 100 100,00 99,9 99,55 96,94 100 100 Tercapai
1.n Angka Melanjutkan Pendidikan 95,34 92,72 97,00 95,34 100 99,9 100 99,9 100 99,99 Tidak Tercapai
dari SD ke SMP
Persentase Sekolah Kondisi
Bangunan Baik

II - 173
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun `
ASPEK/FOKUS/BIDAN Interpretasi
G URUSAN/ 2016 2017 2018 2019 2020
belum
No INDIKATOR KINERJA tercapai (<);
PEMBANGUNAN sesuai (=);
DAERAH Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
melampaui
(>)`
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1.o Persentase Sekolah 99,90 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100 100 100 100 Tercapai
Pendidikan SD Kondisi
Bangunan Baik
1.p Persentase Sekolah 99,90 95,5 100,00 100,00 100,00 100,00 100 100 100 100 Tercapai
Pendidikan SMP Kondisi
Bangunan Baik
Rasio Ketersediaan Sekolah
dan Penduduk Usia Sekolah
1.q Rasio Ketersediaan Sekolah 8,24 0 8,36 67 67,25 81,44 65,57 65,57 67,25 81,44 Melampaui
SD

1.r Rasio Ketersediaan Sekolah 46,61 0 65,57 67 67,25 62 67,25 62 67,25 62 Tidak Tercapai
SMP
Rasio Guru dan Siswa
1.s Rasio guru/murid sekolah 46,61 46,61 65,57 65,57 45 13,49 67 13,07 45 13,49 Melampaui
pendidikan SD
1.t Rasio guru/murid sekolah 67,11 67,11 72,00 76,66 75 13,05 77 12,5 75 13,05 Melampaui
pendidikan SMP
Jumlah Tenaga Pendidik
Klasifikasi S1/DIV
1.u Tenaga Pendidik 605 605 679 679 698 698 698 698 698 698 Tercapai
SD/MI/Sederajat Klasifikasi
S1/DIV
1.v Jumlah Tenaga Pendidik 441 441 542 542 556 556 556 556 556 556 Teercapai
SMP/Mts/Sederajat Klasifikasi
S1/DIV
2 Kesehatan
2.a Jumlah kematian bayi usia 23 28 19 22 17 21 15 15 15 15 Tercapai
dibawah 1 tahun
2.b Angka Kematian Balita Per 1 2 0 1 0 1 1,20 1,20 1,20 1,20 Tercapai
1000 Kelahiran Hidup
2.c Angka Kematian Neonatal Per 18 <28 8 <26 7,75 14 14 14 14 Tercapai
1000 Kelahiran Hidup

II - 174
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun `
ASPEK/FOKUS/BIDAN Interpretasi
G URUSAN/ 2016 2017 2018 2019 2020
belum
No INDIKATOR KINERJA tercapai (<);
PEMBANGUNAN sesuai (=);
DAERAH Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
melampaui
(>)`
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2.d Angka Kematian Ibu per 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 Tercapai
100,000 kelahiran hidup
2.e Rasio Posyandu persatuan 1,78 17 16,78 17 17 19,28 19 19 19 19 Tercapai
Balita
2.f Rasio puskesmas, PUSTU per 1,05 0 0,327 0 0 0,024 0,29 0,29 0,29 0,29 Tercapai
satuan penduduk
2.g Rasio Dokter Umum per 1.000 0,285 0 0,350 0 0 0,350 0,350 0,350 0,350 Tercapai
satuan penduduk
2.h Rasio Tenaga Medis 1.000 1.293 1.000 1.203 1.000 1.203 1.000 1.203 1.000 1.203 Tidak tercapai
2.i Cakupan Pertolongan 93 78 80 78 82 77,5 80 78 80 78 Tidak tercapai
Persalinan Oleh Tenaga
Kesehatan yang Memiliki
kompetensi Kebidanan (%)
2.j Cakupan Desa/kelurahan 98 50 60 60 65 80 60 60 60 60 Tercapai
Universal Child Immunization
(UCI)
2.k Cakupan penemuan dan 100 10 98 17 100 98 17 98 17 Tidak Tercapai
penanganan penderita
penyakit TBC BTA
2.l Cakupan Penemuan Dan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Tercapai
Penanganan Penderita
Penyakit DBD
2.m Angka kejadian Malaria 55.43% 2 0 1 2 1,1 0 1 0 1 Tiidak Tercapai

2.n Cakupan Kunjungan Ibu Hamil 80 80 90 81 95 99,5 90 81 90 81 Tidak Tercapai


K4
3 Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang
3.a Proporsi panjang jaringan 0,65 0,65 0,70 0,59 0,70 2,42 0,70 0,59 0,70 0,59 Tidak Tercapai
jalan dalam kondisi baik
3.b Persentase jalan kabupaten 74,24 74,24 76,62 76,62 80 76,62 76,62 76,62 76,62 Tercapai
dalam kondisi baik ( > 40
KM/Jam)

II - 175
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun `
ASPEK/FOKUS/BIDAN Interpretasi
G URUSAN/ 2016 2017 2018 2019 2020
belum
No INDIKATOR KINERJA tercapai (<);
PEMBANGUNAN sesuai (=);
DAERAH Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
melampaui
(>)`
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
3.c Panjang jalan yang memiliki 23,00 19 18,90 19 26 18,90 19 18,90 19 Melampaui
trotoar dan drainase/saluran
pembuangan air (minimal 1,5
m)
3.d Persentase rumah tinggal 92 99 92 98 93 92 98 92 98 Melampaui
bersanitasi
3.e Prosentase irigasi kabupaten 57 69 72 72 75 71,14 72 72 72 72 Tercapai
dalam kondisi baik
3.f Persentase drainase dalam 72.0 72.0 74 74 74 74 74 74 74 74 Tercapai
kondisi baik/ pembuangan
aliran air tidak tersumbat
3.g Rasio tempat ibadah per 2,81 2,81 3,36 3,36 3,36 3,36 3,36 3,36 3,36 3,36 Tercapai
satuan penduduk
3.h Persentase penduduk 64,00 61 67 67 67 67 67 67 67 67 Tercapai
berakses air minum
Penataan Ruang:
3.i Rasio bangunan ber- IMB per 50 50 52 52 52 52 52 52 52 52 Tercapai
satuan bangunan
3.j Ketaatan terhadap RTRW 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Tercapai
4 Perumahan Rakyat dan
Kawasan Pemukiman
4.a Rasio permukiman layak huni 0 0 0 0 0 0 0 0 Tercapai
4.b Rasio rumah layak huni 19 19 19 19 19 19 19 19 Tercapai
4.c Proporsi rumah tangga kumuh 15 15 15 15 15 15 15 15 Tercapai
perkotaan
4.d Persentase lingkungan 6,67 6,67
pemukiman kumuh
4.e Persentase waktu tanggap ≤ 100 100 100 100 100 100 100 100 Tercapai
24 jam penanggulangan
kejadian bencan alam
5 Ketentraman, Ketertiban
Umum, dan Perlindungan
Masyarakat

II - 176
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun `
ASPEK/FOKUS/BIDAN Interpretasi
G URUSAN/ 2016 2017 2018 2019 2020
belum
No INDIKATOR KINERJA tercapai (<);
PEMBANGUNAN sesuai (=);
DAERAH Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
melampaui
(>)`
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
5.a Tingkat penyelesaian 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Tercapai
pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan)
5.b Cakupan pelayanan bencana 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 Tercapai
kebakaran kabupaten/kota
5.c Tingkat waktu tanggap 75,00 75,00 80 66,00 85 85 85 85 85 85 Tercapai
(response time rate) daerah
layanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)
5.d Persentase Penegakan 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 Tercapai
PERDA
5.e Jumlah Demonstrasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Tercapai
6 Sosial
6.a Persentase PMKS yang 103 103 420 9.200 9.037 9.037 9.037 9.037 9.037 9.037 Tercapai
memperoleh bantuan sosial
6.b Prosentase penyandang cacat Cacat-0,86, Cacat-0,86, Cacat-100, Cacat-100, Cacat-100, Cacat-100, Cacat-100, Cacat-100, Tercapai
fisik dan mental, lanjut usia L.U-100 L.U-100 L.U-100 L.U-100 L.U-100 L.U-100 L.U-100 L.U-100
tidak potensial yang
seharusnya menerima jaminan
sosial dalam 1 tahun

6.c Persentase korban bencana 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Tercapai
yang menerima bantuan sosial
selama masa tanggap darurat

Layanan Urusan Wajib Non Dasar


1 Tenaga Kerja
1.a Besaran tenaga kerja yang 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Tercapai
mendapatkan pelatihan
kewirausahaan
1.b Besaran tenaga kerja yang 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Tercapai
mendapatkan pelatihan
berbasis kompetensi
2 Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak

II - 177
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun `
ASPEK/FOKUS/BIDAN Interpretasi
G URUSAN/ 2016 2017 2018 2019 2020
belum
No INDIKATOR KINERJA tercapai (<);
PEMBANGUNAN sesuai (=);
DAERAH Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
melampaui
(>)`
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2.a Persentase partisipasi 13,73 13,73 13,25 13,25 13,50 10,68 1,503 1,503 Tercapai
perempuan di lembaga 13,6 1,503
pemerintah
2.b Proporsi kursi yang diduduki 32,00 32,00 32,00 32,00 32,00 32,00 32,00 32,00 32,00 Tercapai
32
perempuan di DPR
2.c Partisipasi perempuan di 13,77 13,77 14,78 14,78 15,00 12,92 Tidak Tercapai
14 5.74 14 5.74
lembaga swasta
2.d Rasio KDRT 0,27 0,27 0,06 0,06 0,04 0 6 0,001 6 0,001 Melampaui
2.e Persentase jumlah tenaga 56,00 0,27 50,00 0,46 0,45 0,45 Melampaui
kerja dibawah umur 2,42 0,55 2,42 0,55

2.f Partisipasi angkatan kerja 13,73 13,73 28,03 28,03 72,00 72,00 Melampaui
14,653 39,91 14,653 39,91
perempuan
3 Pangan

Ketersediaan energi 4 4 6 6 8 8 8 8,351 8 8,351 Melampaui

4 Lingkungan Hidup
4.a Persentase jumlah sampah 36,4 36,4 36,50 36,50 37 37 33,50 33,50 33,50 33,50 Tercapai
yang tertangani
4.b Cakupan pengawasan 45,00 70,00 77 77 80 77 80 77 80 Melampaui
terhadap pelaksanaan amdal.
5 Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil
5.a Rasio penduduk berKTP per 79,52 79,52 90,00 91,19 90,00 91,19 90,00 91,19 90,00 91,19 Melampaui
satuan penduduk
5.b Cakupan penerbitan Kartu 17,05 17,05 18,11 18,11 18,11 18,11 18,11 18,11 18,11 18,11 Tercapai
Tanda Penduduk (KTP)
6 Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa
6.a Cakupan sarana prasarana 7,4 7,4 7,4 7,4 8,40 8,40 8,40 8,40 8,40 8,40 Tercapai
perkantoran pemerintahan
desa yang baik

II - 178
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun `
ASPEK/FOKUS/BIDAN Interpretasi
G URUSAN/ 2016 2017 2018 2019 2020
belum
No INDIKATOR KINERJA tercapai (<);
PEMBANGUNAN sesuai (=);
DAERAH Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
melampaui
(>)`
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
6.b Rata-rata jumlah kelompok 100 100 100 100 100 75 100 100 100 100 Tercapai
binaan lembaga
pemberdayaan masyarakat
(LPM)
6.c Rata-rata jumlah kelompok 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Tercapai
binaan PKK
6.d Swadaya Masyarakat 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Tercapai
terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
7 Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
7.a Laju pertumbuhan penduduk 0,16 0,17 0,17 0,18 0 1,08 0 1,08 0 1,08 Tercapai
7.b Rata-rata jumlah anak per 2,60 2,70 2,6 2,6 3 2,6 3 2,6 3 2,6 Tercapai
keluarga
7.c Ratio Akseptor KB 86,86 86,86 86,86 88,5 89 88,5 89 88,5 89 89 Tercapai
8 Perhubungan
8.a Presentase kepemilikan KIR 63 63 95 97 97 0 96,56 96,56 96,56 96,56 Tercapai
angkutan umum
8.b Pemasangan Rambu -rambu 41,23 41,23 43,00 7,00 80 0 0 0 0 0 Tercapai
8.c Rasio ijin trayek 0 0 0 0 1 0,03 1 0,03 1 0,03 Tidak Tercapai
9 KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
9.a Cakupan Layanan 68 68 97 97 98 88 98 88 98 88 Tercapai
Telekomunikasi
9.b Cakupan pengemba Kelompok 70 70 72 11,57 72 11,57 72 11,57 Tidak Tercapai
Informasi Masyarakat
10 Koperasi, Usaha kecil, dan
Menengah
10.a Persentase koperasi aktif 53,00 46 47 47 50 47 50 47 50 50 Tercapai
10.b Persentase Usaha Mikro dan 95 97 96 96 98 100 96,13 100 96,13 96,13 Tercapai
Kecil
11 Penanaman Modal
11.a Jumlah investor berskala 160 30 19 51 14 27 14 27 14 27 Melampaui
nasional PMDN

II - 179
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun `
ASPEK/FOKUS/BIDAN Interpretasi
G URUSAN/ 2016 2017 2018 2019 2020
belum
No INDIKATOR KINERJA tercapai (<);
PEMBANGUNAN sesuai (=);
DAERAH Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
melampaui
(>)`
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
11.b Jumlah investor berskala 31 3 13 1 7 2 2 1 1 1 Tercapai
nasional PMA
11.c Jumlah nilai investasi berskala ############ 365.000.000.0 20.100.000.00 365.000.000.0 20.100.000.00 365.000.000.0 20.100.000.00 365.000.000.0 20.100.000.00 Tidak tercapai
Asing (PMA) 328,000,000,0 ## 00 0 00 0 00 0 00 0
00
11.d Jumlah nilai investasi berskala 60.000.000.00 60.000.000.000 43.200.000.00 43.200.000.00 43.200.000.00 43.200.000.00 Tidak Tercapai
nasional (PMDN) 0 375,000,000,0 0 375,000,000,0 0 375,000,000,0 0 375,000,000,0 0
00 00 00 00
12 Statistik
12.a Buku ”kabupaten dalam Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Tercapai
angka”
12.b Buku ”PDRB” Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Tercapai

13 Kepemudaan dan Olah Raga


13.a Persentase organisasi 100 100 100 100 100 100 100 100 Tercapai
pemuda yang aktif
13.b Persentase wirausaha muda 79 79 79 78,71 79 78,71 79 78,71 Tidak Tercapai
13.c Cakupan pembinaan olahraga 82 82 82 81,81 82 81,81 82 81,81 Tidak Tercapai
14 Kebudayaan
14.a Penyelenggaraan festival seni 1 1 1 0 1 - 1 0 1 0 Tidak Tercapai
dan budaya
14.b Benda, Situs dan Kawasan 100 100 100 100 3.055 2600 2600 2600 2600 2600 Tercapai
Cagar Budaya yang
dilestarikan
15 Perpustakaan
15.a Jumlah pengunjung 2.450 2.450 2.500 2.500 3.000 2600 3.000 2600 3.000 2600 Tercapai
perpustakaan
15.b Jumlah koleksi judul buku 3.410 3.410 3.675 3.675 4.075 4075 4.075 4075 4.075 4075 Tercapai
yang tersedia diPerpustakaan
daerah
16 Kearsipan
16.a Jumlah Perangkat Daerah 20 20 30 30 30 35 35 35 35 35 Tercapai
yang telah menerapkan arsip
secara baku arsip secara baku

II - 180
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun `
ASPEK/FOKUS/BIDAN Interpretasi
G URUSAN/ 2016 2017 2018 2019 2020
belum
No INDIKATOR KINERJA tercapai (<);
PEMBANGUNAN sesuai (=);
DAERAH Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
melampaui
(>)`
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
16.b Persentase Perangkat Daerah 64,51 64,51 67 69,76 72 60 72 70 81,39 81,39 Tercapai
yang mengelola arsip secara
baku
Layanan Urusan Pilihan
1 Pariwisata
1.a Jumlah Kunjungan Wisatawan 9.500 29.000 30.000 30.000 31.000 45020 31.000 45020 31.000 500 Tidak tercapai
Nusantara
1.b Jumlah Kunjungan Wisatawan 850 550 600 500 550 426 550 426 550 2 Tidak Tercapai
mancanegara
1.c PAD sektor pariwisata 38.086.000 23.092.000 40.000.000 28.467.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 5.000.000 Tidak tercapai
2 Pertanian
2.a Produksi Padi dan Jagung 3.309,00 3.309,00 4.063,00 4.063,00 4.063,00 4.063,00 4.063,00 4.063,00 4.063,00 4.063,00 Tercapai
2.b Kontribusi Produksi kelompok 95 73 73 73 73 73 73 73 73 Tercapai
petani terhadap PDRB
2.c Produksi Padi (Ton) 29.768 20.527 30.256 26.412 30.256 26.412 30.256 26.412 30.256 26.412 Tidak Tercapai
2.d Produksi Jagung (Ton) 32.381 32.381 49.152 49.152 49.152 49.152 49.152 49.152 49.152 49.152 Tercapai
2.e Cakupan bina kelompok petani 48,59 71,41 80 39,54 80 39,54 80 39,54 80 39,54 Tidak Tercapai
(%)
3 Kelautan dan Perikanan
3.a Produksi Perikanan
3.b Produksi Perikanan Tangkap 40.250 40.250 42.000 35.000 39.000 35.000 39.000 35.000 39.000 39.000 Tercapai
3.c Produksi Perikanan 4.108 4.108 6.000 3.000 4.000 3.000 4.000 3.000 4.000 4.000 Tercapai
Budidaya
3.d Produksi Perikanan Olahan 450 512 500 1.000 475 1.000 475 1.000 475 475 Tercapai

3.e Jumlah Konsumsi Ikan (Kg) 45 60 50 57 70 57 70 57 70 70 Tercapai


3.f Produksi perikanan kelompok 11 11 12 5 12 5 12 5 12 12 Tercapai
nelayan
3.g Cakupan bina kelompok 36 3 17 17 KUB 19, 17 KUB 19, 17 KUB 19, KUB 19, Tercapai
nelayan Poklasar 10 Poklasar 10 Poklasar 10 Poklasar 10
4 Perdagangan
Jumlah Pasar 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 Tercapai
5 Perindustrian

II - 181
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun `
ASPEK/FOKUS/BIDAN Interpretasi
G URUSAN/ 2016 2017 2018 2019 2020
belum
No INDIKATOR KINERJA tercapai (<);
PEMBANGUNAN sesuai (=);
DAERAH Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
melampaui
(>)`
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Jumlah Industri 826 578 826 578 826 578 826 578 826 578 Tidak Tercapai

Penunjang Urusan
1 Perencanaan Pembangunan
1.a Penjabaran Konsistensi 85 85 90 90 92 92 100 100 100 100 Tercapai
Program RPJMD kedalam
RKPD
1.b Penjabaran Konsistensi 80 85 85 80 80 82 100 100 100 Tercapai
Program RKPD kedalam
APBD
1.c Kesesuaian rencana 70 70 70 70 75 75 100 100 100 100 Tercapai
pembangunan dengan RTRW
2 Keuangan

2.a Persentase belanja pendidikan 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Tercapai

2.b Persentase belanja kesehatan 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Tercapai


3 Pengawasan
Persentase Tindak Lanjut 53,49 53 57,00 61 65 75 75 75 75 75 Tercapai
Temuan
4 Kepegawaian serta
pendidikan dan pelatihan
4.a Rata-rata lama pegawai 9 thn 9 thn 9 thn 9 thn 9 thn 9 thn 10 thn 10 thn 10 thn 10 thn Tercapai
mendapatkan pendidikan
4.b Persentase ASN yang 11 11 14 14 16 16,02 16 16,02 16 16,02 Melampaui
mengikuti pendidikan dan
pelatihan formal
4.c Jumlah jabatan pimpinan 37 37 32 32 37 26 37 26 37 34 Tidak Tercapai
tinggi pada instansi
pemerintah
4.d Jumlah jabatan administrasi 1.114 1.114 1.044 1.044 1.044 1017 1.044 1017 1.044 1.017 Tidak Tercapai
pada instansi pemerintah

II - 182
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun `
ASPEK/FOKUS/BIDAN Interpretasi
G URUSAN/ 2016 2017 2018 2019 2020
belum
No INDIKATOR KINERJA tercapai (<);
PEMBANGUNAN sesuai (=);
DAERAH Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
melampaui
(>)`
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4.e Jumlah pemangku jabatan 1.629 1.629 1.362 1.362 1.362 1367 1.362 1367 1.362 1362 Tercapai
fungsional tertentu pada
instansi pemerintah
4.f Persentase Pejabat ASN yang 30 30 41 41 48 49,47 41,30 48 49,47 49,47 Tercapai
telah mengikuti pendidikan
dan pelatihan struktural
5 Sekretariat Dewan
Jumlah perda 15 15 15 11 15 3 10 10 10 10 Tercapai
6 Sekretariat Daerah
6.a Nilai Akuntabilitas Kinerja B B B B B B B B B B Tercapai
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LKIP)
6.b Nilai Evaluasi Kinerja ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST Tercapai
Pemerintah Daerah (LPPD)
7 Penelitian dan
Pengembangan
Persentase pemanfaatan hasil 70 70 75 75 80 80 80 80 80 80 Tercapai
kelitbangan
8 Kecamatan
Persentase Usulan 83 83 84 84 85 85 85 85 85 85 Tercapai
Musrenbang Kecamatan Yang
Terakomodir Dalam Renja
Perangkat Daerah

II - 183
Berdasarkan rekapitulasi hasil telaah evaluasi terhadap pelaksanaan program dan
kegiatan pembangunan daerah tahun 2020 menyangkut realisasi capaian target
kinerja keluaran kegiatan dan realisasi target capaian kinerja program tahun 2020,
secara umum disajikan pada Tabel 2.202 berikut.

Tabel 2.202
Rekapitulasi Evaluasi Indikator Kinerja Keluaran Kegiatan dan Kinerja
Hasil Program Tahun 2020
NO Jenis Pencapaian Indikator Kinerja Program (indikator
kinerja hasil)
Jumlah %
1 Realisasi indikator kinerja yang tidak 16 12,21
memenuhi target yang direncanakan
(capaian kurang dari 100%)
2 Realisasi indikator kinerja yang telah 69 52,67
memenuhi target yang direncanakan
(capaian 100%)
3 Realisasi indikator kinerja yang melebihi 46 35,12
target yang direncanakan (capaian lebih
dari 100%)
Jumlah 131 100

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah


2.3.1. Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan
sasaran pembangunan daerah
Permasalahan utama pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara tersebut
selanjutnya dijabarkan ke dalam 5 (Lima) pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Kualitas sumber daya manusia yang masih perlu ditingkatkan;
2. Inovasi dan daya saing nilai tambah produksi pada sektor perekonomian
masih perlu ditingkatkan;
3. Pembangunan tata ruang dan penyediaan infrastruktur dasar perlu
ditingkatkan;
4. Penanganan Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana perlu ditingkatkan; dan
5. Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik ( Good Governance)
perlu ditingkatkan.

II - 184
2.3.2. Identifikasi Permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintah
daerah
Berdasarkan evaluasi dan analisis terhadap permasalahan dari perangkat
Daerah yang ada maka Permasalahan pembangunan Kabupaten Minahasa
Tenggara per bidang urusan adalah sebagai berikut:
Urusan Wajib Yang Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar
1. Pendidikan
1. Angka rata-rata lama bersekolah (8,7 tahun) belum memenuhi program
wajib belajar pendidikan menengah 12 tahun;
2. Masih terdapat penduduk buta huruf (0,7%).
3. Masih terdapat usia sekolah yang belum atau tidak bersekolah pada
jenjangnya.
4. Distribusi guru belum merata.
5. Masih terdapat siswa miskin.
6. Akses pendidikan belum maksimal.
7. Terdapat anak usia sekolah yang kurang gizi
8. Derajat daya saing siswa tingkat provinsi dan nasional belum optimal.
9. Capaian Standar Pelayanan Minimal Pendidikan belum sesuai harapan.

2. Kesehatan
1. Angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi masih tinggi
2. Angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi masih tinggi
3. Angka Kehamilan, melahirkan dan pernikahan usia remaja sangat tinggi.
4. Belum ada Rumah Sakit Pratama (Tahun depan akan diadakan)
5. Masih tingginya angka penyakit menular utamanya AIDS, Malaria,
TBC,Rabies, Sementara penyakit tidak menular atau degenerative mulai
meningkat, disamping itu telah timbul pula berbagai penyakit baru (new
and re-emerging diseases). Penanggulangan penyakit Malaria, HIV/AIDS
dan TB masih perlu mendapat perhatian dan penanganan.
6. Disparitas status kesehatan yang berbeda antara Kabupaten/kota masih
cukup lebar terutama di DTPK.
7. Penyebaran SDM Kesehatan belum merata. Tenaga-tenaga kesehatan
masih terpusat di daerah perkotaan. Dibeberapa daerah Kabupaten/kota
masih terdapat kekurangan tenaga dokter umum, dokter gigi dan dokter
spesialis terutama Kabupaten kota pemekaran. Upaya yang telah
dilakukan sampai saat ini yaitu adanya pemenuhan melalui program

II - 185
dokter / dokter gigi / dokter spesialis PTT. Program pemenuhan
kebutuhan tenaga kesehatan untuk daerah terpencil, tertinggal, dan
perbatasan juga telah diupayakan.
8. Jumlah Sarana dan prasarana yang kesehatan belum memadai.
9. Kasus balita gizi kurang masih ada.
10. Biaya kesehatan meningkat secara signifikan sehingga menyulitkan
masyarakat “hampir miskin” yang tidak mendapatkan fasilitas jaminan
kesehatan masyarakat (Jamkesmas) untuk mengakses pelayanan
kesehatan yang baik.
11. Alokasi Jamkesmas sering belum tepat sasaran sehingga banyak
masyarakat yang berhak tidak memperolehnya, sebaliknya masyarakat
yang tidak berhak mendapatkannya.
12. Minat tenaga medis, khusus tenaga ahli untuk ditempatkan di daerah-
daerah kecil atau terpencil masih kurang.
13. Berbagai jenis penyakit baru muncul sebagai akibat perubahan gaya
hidup dan pencemaran lingkungan makin meningkat (PTM).
14. Kesadaran akan pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan pada sebagian
masyarakat masih rendah
15. Pengembangan Desa Siaga Aktif belum optimal dikarenakan kurangnya
biaya operasional
16. Sarana dan prasarana promosi kesehatan (promkes) belum tersedia.
17. Pengembangan KTR (Kawasan Tanpa Rokok) belum maksimal.
18. Pemanfaatan obat-obat tradisional mulai, padahal kearifan lokal penting
sebagai alternatif pengobatan ( Mulai berkurangnya obat-obat
tradisional karena mulai langka dan tidak dikembangkan).
19. Masih ada Puskesmas yang belum memiliki rumah dinas medis dan
paramedis
20. Masih ada puskesmas yang perlu direlokasi dikarenakan lokasi tidak
memenuhi syarat.(Puskesmas Ratatotok)
21. Bahan pangan lokal yang bergizi belum dimanfaatkan secara optimal
(Penganekaragaman makanan lokal yang kurang).
22. Masih banyak masyarakat yang belum memahami cara hidup sehat. (
masih ada masyarakat yang tidak menggunakan jamban yang tersedia
(pesisir pantai) karena prilaku/kebiasaan masyarakat dan prilaku hidup
bersih dan sehat yang rendah).

II - 186
23. Penbangunan RSUD Kabupaten Minahasa Tenggara

3. Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang;


1. Rendahnya aksebilitas dan mobilitas
2. Terdapatnya kerusakan jalan, jembatan, bangunan pelengkap jalan
3. Masih rendahnya sistem drainase akibat belum adanya drainase
4. Masih kurangnya sarana dan prasarana keninamargaan yang
menunjang pelaksanaan kegiatan peningkatan, pemeliharaan, jalan
jembatan
5. Terdapat defisit imbangan air irigasi pada beberapa daerah irigasi
dimusim kemarau serta bangunan irigasi yang sudah berumur
6. Belum sepenuhnya masyarakat mendapatkan akses terhadap air minum
dan sanitasi yang memadai

4. Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman


1. Adanya rumah tidak layak huni (RTLH) yang dimiliki oleh masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) di dalam Kawasan Kumuh.
2. Adanya rumah tidak layak huni (RTLH) yang dimiliki oleh masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) di luar Kawasan Kumuh.
3. Adanya rumah yang berada di lokasi Rawan Bencana.
4. Adanya lingkungan perumahan belum didukung oleh Prasarana, Sarana
dan Utilitas (PSU) yang memadai seperti PJU, drainase dan jalan
lingkungan serta ruang terbuka non hijau baik yang berada di dalam
maupun di luar Kawasan Kumuh

5. Ketentraman, Ketertiban Umum, Dan Perlindungan Masyarakat


1. Masih banyaknya penyimpangan pelanggaran Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati
2. Masih kurangnya sosialisasi atau penyuluhan tentang peraturan daerah
kepada Masyarakat
3. Masih belum mencukupinya sarana dan prasarana (alat komunikasi
dan peralatan)
4. Peningkatan SDM Aparatur
5. Kecenderungan meningkatnya angka kriminalitas

II - 187
6. Penanggulangan Bencana
1. Masih rendahnya memanfaatkan kearifan lokal dalam penanganan
bencana;
2. Belum optimalnya dan pemanfaatan potensi SDM untuk meningkatkan
komitmen para pemangku dalam upaya peningkatan penanganan
bencana;
3. Perlunya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan SDM aparatur
4. Masih rendahnya kualitas pelayanan publik melalui penyediaan data
yang akurat

7. Sosial
1. Prosentase angka kemiskinan yang ada di daerah Kabupaten Minahasa
Tenggara masih tinggi
2. Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) masih belum
efektif,
3. Data penyandang disabilitas (penyandang cacat) belum akurat,
penyaluran bantuan kelompok usaha bersama (KUBE) masih tidak tepat
sasaran serta peningkatan kesejahteraan lansia terlantar dan anak
terlantar yang belum sesuai dengan peruntukan.

Urusan Wajib Yang Tidak Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar

1. Tenaga Kerja
1. Masih adanya Traffiking illegal di Kabupaten Minahasa Tenggara
(Perekrutan dan Pengiriman Tenaga kerja Indonesia secara illegal )
2. Pengusaha masih belum sepenuhnya sadar akan kewajibannya
terhadap pekerja/Buruh
3. Masih adanya Perusahaan yang belum melaksanakan Wajib Lapor
Ketenagakerjaan
4. Masih belum maksimal pelaksanan pelatihan-pelatihan baik

II - 188
pelatihan yang berbasis Kompetensi ,Masyarakat maupun yang
berbasis Kewirausahaan dikarenakan keterbatasan anggaran
5. Belum adanya PPTKIS yang mendirikan kantor cabang di Kabupaten
Minahasa Tenggara
6. Masih Kurangnya Data Lowongan Pekerjaan yang ada

2. Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak


1. Perlunya penguatan peran, kapasitas dan jaringan kelembagaan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dengan lembaga-
lembaga penggiat dan pemerhati perempuan dan anak
2. Perlunya penguatan fungsi koordinasi, sinkronisasi dan sinergi lintas
SKPD dan Focal Group Discussion
3. Perlunya fasilitasi penyusunan, Perencanaan dan Penganggaran yang
Responsif Gender (PPRG) atas kebijakan program/kegiatan SKPD
4. Perlunya penyediaan data terkait perkembangan PUG, PP dan PA
termasuk penyusunan profil data terpilah gender dan anak
5. Perlunya pengembangan materi Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Pengarusutamaan Gender (PUG), Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
6. Perlunya pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program/kegiatan PUG,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
7. Perlunya fasilitasi/penanganan dan perlindungan terhadap perempuan
dan anak korban kekerasan melalui pusat pelayanan terpad
8. Perlunya peningkatan koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi di bidang
perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan dan anak dengan
instansi dan lembaga layanan
9. Perlunya penyediaan data terkait penyelenggaraan Standar Pelayanan
Minimal bidang layanan terpadu bagi perempuan dan anak korban
kekerasan
10. Perlunya pelaksanaan kebijakan/program dan kegiatan terkait
penyelenggaraan pengarusutamaan dan pemenuhan hak anak
11. Perlunya peningkatan kerjasama lintas sektor/lintas SKPD dalam rangka
kebijakan Kabupaten Layak Anak
12. Perlunya evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas urusan
Perlindungan Perempuan dan Anak

II - 189
13. Perlunya peningkatan kualitas hidup perempuan yang termasuk
kelompok rentan melalui sosialisasi, bimbingan, keterampilan dan
berbagai upaya pemberdayaan
14. Perlunya peningkatan koordinasi, sinkronisasi dan fasilitasi berbagai
kegiatan pemberdayaan perempuan dan capaian tingkat keberhasilan
pembangunan dan pemberdayaan perempuan secara makro
15. Perlunya peningkatan kerjasama lintas sektor dan lintas lembaga
peningkatan kapasitas dan pemberdayaan perempuan
16. Perlunya program perempuan pengembang ekonomi lokal melalui
pemberdayaan ekonomi perempuan
17. Perlunya program peningkatan peran perempuan dalam peningkatan
kesejahteraan keluarga
18. Perlunya evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas urusan
Pemberdayaan Perempuan
19. Perlunya peningkatan kualitas hidup anak melalui fasilitasi kebijakan
Kabupaten Layak Anak
20. Perlunya penguatan Forum anak/kelompok anak di tingkat Kabupaten dan
Kecamatan
21. Perlunya pengembangan Materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi
22. Perlunya sinkronisasi program dan kegiatan lintas SKPD
23. Perlunya penguatan Pokja Kabupaten Minahasa Tenggara Layak Anak
24. Perlunya evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas urusan perlindungan
dan peningkatan kualitas hidup anak.
3. Pangan
1. Pemberdayaan masyarakat merupakan strategi yang sangat penting
bagi upaya meningkatkan ketahanan pangan khususnya tingkat lokal
sehingga membutuhkan dukungan penuh dan konkrit dari semua pihak
dengan mengoptimalkan keterlibatan dan tanggung jawab yang jelas
kepada masyarakat dalam mengelola ketahanan pangan lokal.
2. Sistem cadangan dan distribusi pangan belum terlaksana dengan baik
sehingga diperlukan pengelolaan dengan melibatkan kelompok tani dan
gapoktan untuk melakukan pengadaan cadangan pangan dibarengi
dengan dukungan modal, juga melalui pengambangan lumbung pangan
masyarakat.
3. Kemitraan dan peran pemerintah, organisasi, LSM dan masyarakat

II - 190
masih rendah terhadap penganekaragaman pangan yang menyebabkan
diversifikasi pangan masih minim dilakukan melalui kegiatan penyuluhan
penganekaragaman konsumsi pangan baik di masyarakat, posyandu
maupun sekolah-sekolah sehingga pengetahuan dan pemahaman yang
dimiliki tentang pentingnya konsumsi pangan dan gizi yang cukup masih
rendah
4. Belum tersedianya deteksi dini yang dilengkapi indikator-indikator dalam
mengantipasi kerawanan pangan dan gizi
5. Pengawasan terhadap produk pangan olahan baik idustri rumah tangga
maupun menengah dan besar masih terbatas dilakukan terkait dengan
kesadaran produsen dalam masalah mutu dan kebersihan produk.
Standarisasi yang berkaitan dengan mutu keamanan pangan segar dan
olahan diperlukan sosialisai kepada masyarakat.

4. Pertanahan
1. Masih banyaknya bidang tanah yang belum bersertifikat

5. Lingkungan Hidup
1 Isu lingkungan belum ditempatkan sebagai peluang pembangunan
ekonomi
2. Kepedulian masyarakat yang masih harus ditingkatkan, didukung dengan
perilaku budaya yang ramah lingkungan
3. Sumber daya manusia dan kelembagaaan lingkungan hidup didaerah yang
masih harus ditingkatkan
4. Kurangnya Sumber Daya Manusia dalam Pelestarian Lingkungan
5. Perlu penambahan Armada Pengangkut Sampah
6. Perlunya fasilitas sarana dan prasarana pengujian kualitas air, udara, dan
tutupan lahan
7. Perlunya penambahan dan penataan ruang terbuka hijau

6. Kependudukan Dan Catatan Sipil


1. Masih tingginya jumlah penduduk yang belum memiliki KTP-el
2. Masih tingginya jumlah pemegang Kartu Keluarga Lama
3 Masih tingginya jumlah penduduk yang belum mengurus atau memiliki

II - 191
akte kelahiran
4. Kurangnya kualitas data kependudukan
5. Sulitnya aksebilitas sebagian penduduk, karena pelayanan terpusat di
Kabupaten Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap menurunnya
keinginan penduduk untuk mengurus kelengkapan dokumen
kependudukan yang belum dimiliki.

7. Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa


1. Kompetensi aparatur pemerintah desa/kelurahan terbatas karena tingkat
pendidikan rendah dan masih kurangnya diklat pemerintahan
desa/kelurahan
2. Kesejahteraan aparatur pemerintah desa/kelurahan masih rendah
disebabkan keterbatasan dana APBD juga jumlah perangkat
desa/kelurahan yang banyak
3. Produk hukum desa yang disusun bersama pemerintah desa dan BPD
sangat minim karena pemahaman terhadap mekanisme penyusunan
masih terbatas
4. Pelaksanaan pembangunan desa/kelurahan belum optimal karena
bantuan pembangunan yang terbatas, tingkat partisipasi rendah dan nilai-
nilai mapalus atau gotong royong mulai menurun
5. Lembaga kemasyarakatan belum dapat memfasilitasi pemberdayaan
masyarakat dan pembangunan desa melalui pengembangan potensi
sumber daya desa karena terbatasnya sumber daya manusia dan
pemahaman terhadap tugas dan fungsi
6. Sinergitas pemerintah, masyarakat dan pihak swasta dalam pembangunan
belum optimal, sehingga pembangunan desa/kelurahan hanya
bergantung pada APBD/APBN
7. BUMDes yang diharapkan dapat menggerakkan usaha ekonomi
masyarakat, belum dapat berfungsi dengan baik karena terbatasnya
kemampuan manajerial dalam mengoptimalkan potensi sumber daya
perdesaan
8. Produktifitas usaha ekonomi masyarakat pedesaan masih rendah, antara
lain karena keterbatasan modal yang disebabkan oleh tidak berfungsinya
lembaga keuangan mikro atau UED-SP

II - 192
9. Pendayagunaan teknologi pedesaan dalam usaha ekonomi dan
pengelolaan sumber daya alam kurang optimal disebabkan kurangnya
dukungan modal juga kualitas SDM untuk mengembangkan potensi TTG.

8. Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana


1. Masih terjadinya perkawinan dini dikalangan remaja
2. Migrasi penduduk dari daerah lain yang disebabkan oleh ketertarikan
terhadap perkembangan ekonomi meningkat.
3. Porsi penduduk berusia lanjut meningkat sebagai akibat keberhasilan
mengendalikan tingkat kelahiran sehingga membutuhkan jaminan sosial
yang lebih besar

9. Perhubungan
1. Belum terbangunnya Pelabuhan-pelabuhan untuk menunjang
kelancaran transportasi di bidang Perhubungan Laut.
2. Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang mumpuni dalam bidang
Pengujian Kendaraan, Perparkiran, Lalu Lintas, Pengukuran Kapal
3. Ketersediaan sarana dan prasaran Jalan Raya, meningkatkan kesadaran
pengguna Jalan Untuk Taat Berlalu Lintas

10. Komunikasi Dan Informatika


1. Belum optimalnya pemanfaatan website milik pemerintah daerah
maupun Perangkat Daerah untuk penyebarluasan informasi
pembangunan kepada masyarakat luas
2. Kurangnya sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi di bidang
teknologi informasi
3. Masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang jaringan internet
4. Data base pemerintah daerah relatif belum memadai
5. Belum adanya peralatan persandian yang memadai
6. Belum adanya SDM di Bidang Persandian

11. Koperasi Dan Umkm


1. Belum tersebarnya Industri Kecil dan Menengah secara merata.

12. Penanaman Modal Daerah

II - 193
1. Pengembangan sistem layanan perizinan secara elektronik yang belum
tersedia;
2. Belum diadakan penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal
(RUPM);
3. Belum adanya kajian potensi dan peluang investasi daerah;
4. Belum adanya profil pemetaan dan direktori didaerah;
5. Kurangnya peningkatan kualitas SDM guna peningkatan pelayanan
investasi dan promosi investasi;
6. Kurangnya koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal
dengan instansi pemerintah dan dunia usaha;

13. Kepemudaan Dan Olahraga


1. Pelayanan kepemudaan belum optimal mengingat besarnya jumlah
pemuda usia 16-30 tahun dengan berbagai permasalahan seperti
besarnya jumlah pemuda yang putus sekolah, pengangguran, dan
terlibat penggunaan narkoba dan pergaulan bebas;
2. Pelayanan kepemudaan belum maksimal mengingat belum adanya
fasilitas gedung pemuda sebagai tempat bertukar pikiran dan kegiatan
kepemudaan lainya ;
3. Pelayanan keolahragaan dalam hal pembinaan, manajemen dan
pemasyarakatan olahraga belum maksimal mengingat semakin banyak
cabang olahraga dan klub olahraga yang terbentuk dibarengi dengan
bertambahnya jumlah atlit yang direkrut baik oleh cabang olahraga
maupun klub olahraga yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara tidak
sesuai dengan ketersediaan anggaran yang memadai;
7. Pelayanan keolahragaan belum optimal mengingat semakin banyak
jumlah penduduk di Kabupaten Minahasa Tenggara yang gemar
berolahraga tetapi tidak seimbang dengan jumlah
gedung/tempat/lapangan olahraga yang tersedia;
8. Kurangnya kuantitas ASN yang berlatar belakang pendidikan olahraga
dalam melaksanakan kegiatan keolahragaan;
9. Kurangnya kualitas ASN yang memahami tugas pokok dan fungsi
perangkat daerah

II - 194
10. ketidakakuratan data kepemudaan dan keolahragaan yang berpengaruh
pada penetapan dan pencapaian target kinerja sesuai tugas pokok dan
fungsi perangkat daerah;
11. kurangnya kerjasama dan perhatian dari pemerintah kecamatan,
kelurahan dan desa yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara untuk
penyediaan data kepemudaan dan keolahragaan yang akurat, sehingga
mempengaruhi kinerja perangkat daerah baik dalam mengusulkan
pendanaan pada APBD maupun APBN;

14. Statistik
1. Belum lengkapnya data yang disajikan dalam buku statistik daerah
sesuai dengan kebutuhan informasi pembangunan daerah
2. Buku statistic dirilis terlambat setelah dokumen perencanaan di buat
(RKPD, KUA PPAS)
3. Penggunaan data dan informasi pembangunan dengan menggunakan
sistim informasi pembangunan daerah (SIPD) masih belum optimal

15. Kebudayaan
1. Belum tersedianya Gedung Kesenian/ sarana dan prasarana yang
representatif untuk menampung aktivitas seni
2. Masih sedikitnya jumlah dan kualitas kegiatan penyelenggaraan seni
tradisi dan budaya
3. Minat generasi muda untuk menggali, mengelola dan melestarikan
kekayaan budaya dan kearifan local relative rendah. Hal ini ditunjukkand
engan semakin sulitnya anak-anak menggunakan bahasa daerah,
mencintai kuliner asli dan budaya seni keadaerahan.

16. Perpustakaan
1. Rendahnya Minat Baca Masyarakat.
2. Sistem Teknologi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan.
3. Lokasi Kantor Kurang Strategis
17. Kearsipan
1. Rendahnya Sumber Daya Manusia Aparatur
2. Koordinasi Antar Instansi Belum Sinergis
3. Keterbatasan Sarana dan Prasarana Perpustakaan
4. Belum Termanfaatkannya Teknologi Informasi secara Maksimal

II - 195
5. Rendahnya Pemahaman Peraturan Perundang-Undangan Kearsipan

Layanan Urusan Pilihan


1. Kelautan Dan Perikanan
1. Armada penangkapan ikan masih sedikit dan kapasitasnya kecil;

2. Nelayan masih menggunakan alat tangkap tradisional dan belum ramah

lingkungan;

3. Semakin berkurangnya lahan usaha budidaya perikanan;

4. Infrastruktur untuk menunjang aktivitas perikanan perlu ditingkatkan;

5. Sistem budidaya perikanan masih dilakukan secara tradisional;

6. Belum diterapkannya CBIB oleh pembudidaya ikan;

7. Kurangnya ketersediaan benih ikan unggul di BBI dan UPR/HSRT;

8. Jenis komoditi budidaya perlu ditingkatkan;

9. Maraknya IUU Fishing dan lemahnya kapasitas kelembagaan

pengawasan dan penegakkan hukum.

10. Belum optimalnya kinerja Balai Benih Ikan Air Tawar Pasan;

11. Belum optimalnya kinerja Tempat Pelelangan Ikan Belang;

12. Tingginya biaya operasional budidaya karena harga pakan yang mahal;

13. Tingginya biaya opersional nelayan saat melaut dan faktor alam

menyebabkan nelayan alih profesi;

14. Diversifikasi usaha rumah tangga daerah pesisir khususnya nelayan

sangat kurang;

15. Diversifikasi produk olahan hasil perikanan perlu ditingkatkan;

16. Masih ada Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang tidak memperhatikan

kelestarian lingkungan;

17. Bantuan permodalan untuk kegiatan perikanan masih minim dengan

persyaratan yang tidak berpihak pada pelaku usaha perikanan;

II - 196
18. Kualitas SDM pelaku usaha perikanan perlu ditingkatkan dengan

pelatihan ataupun studi banding.

2. Pariwisata
1. Belum optimalnya pengembangan destinasi wisata yang berdaya saing
2. Kurangnya tenaga profesional di bidang pariwisata
3. Belum terbangunanya infrastruktur pariwisata dan sarana dan
prasarana Pariwisata
4. Masih rendahnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD.

3. Pertanian
1. Pemantapan ketersediaan pangan
2. Pengoptimalan pengelolaan lahan pertanian/perkebunan
3. Alih teknologi pertanian/perkebunan yang masih rendah
4. Keterbatasan dan penurunan kapasitas sumber daya
pertanian/perkebunan
5. Kualitas dan ketrampilan petani masih kurang
6. Meningkatkan daya saing pemasaran usaha olahan
pertanian/perkebunan
7. Masih adanya potensi penyebaran penyakit menular ternak

6. Perdagangan
1. Masih lemahnya Penguatan Pasar Dalam Daerah dan Nasional.
2. Masih lemahnya Perebutan Pangsa Pasar Ekspor.

7. Perindustrian
1. Masih lemahnya Daya Saing Industri daerah.
2. Belum tersedianya Penguasaan Teknologi dan Kualitas SDM Industri.
3. Belum terfasilitasinya Industri Hulu dan Industri Antara yang berbasis
Sumber Daya Alam.
4. Belum tersedianya Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri.
5. Masih lemahnya Daya Saing Industri Daerah.

II - 197
Penunjang Urusan
1. Perencanaan Pembangunan
1. Belum sinkron dan konsistennya dokumen perencanaan antar SKPD
dengan dokumen perencanaan di tingkat kabupaten
2. Kualitas sumberdaya manusia perencana di PD dan Bappeda yang masih
perlu ditingkatkan
3. Belum optimalnya ketersediaan data dan informasi yang ada di Sistim
Informasi Perencanaan Daerah (SIPD) yang akan menjadi data dasar
dalam penyusunan dokumen perencanaan

2. Keuangan
1. SPJ fungsional yang disampaikan oleh masing-masing Perangkat Daerah
masih sering terlambat.
2. Masih ada PPK-Perangkat Daerah yang belum memahami tugas-
tugasnya sehingga pelaksanaan verifikasi SPJ masih belum dilakukan
secara tertib.
3. Masih ada Perangkat Daerah yang tidak konsisten dengan rencana
anggaran yang telah disusun.
4. Pelaksanaan tugas-tugas kebendaharaan yang dilaksanakan oleh
Perangkat Daerah belum dilakukan secara maksimal sesuai pedoman
Pengelola Keuangan Daerah sehingga SPJ masing-masing Perangkat
Daerah masih harus di verifikasi ulang oleh staf Bidang Perbendaharaan,
hal ini berdampak pada proses penerbitan SP2D.
5. Belum tertibnya penyampaian laporan hasil pengadaan barang dan
pemeliharaan barang dari unit kerja.

4. Kepegawaian
1. Produk turunan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN,
yang mengatur tentang teknis pelaksanaannya belum semua ada.
2. Belum adanya kualifikasi standar kompetensi Jabatan
3. Aplikasi SIMPEG (Sistem Informasi Kepegawaian) belum dapat
diandalkan
4. Kurangnya pemahaman PNS tentang peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian

II - 198
5. Inspektorat Daerah
1. Lemahnya koordinasi dikalangan APIP yang pada gilirannya
menimbulkan stigma yang kurang menguntungkan kewibawaan
kelembagaan APIP dimata auditan dan masyarakat.
2. Kurang didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembiayaan
yang memadai bila dibandingkan dengan objek pemeriksaan yang ada.
3. Keberadaan APIP yang melekat pada struktur eksekutif yang dapat
menghalangi APIP untuk mampu bekerja secara obyektif.
4. Kurangnya tenaga fungsional Auditor.

6. Sekretariat Daerah
1. Penguatan Kapasitas Birokrasi dalam rangka Reformasi Birokrasi;
2. Fasilitasi Pengembangan Ekonomi Kerakyatan ;
3. Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia yang masih terbatas;
4. Penyediaan Sarana dan Prasarana yang masih belum optimal;
5. Masih kurangnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan
data dan informasi;
6. Lemahnya kapasitas kelembagaan di tingkat kelurahan/desa yang
menyebabkan kurang optimalnya proses koordinasi sehingga
berdampak padakualitas produk rencana pembangunan tahunan;
7. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan
Pembangunan;
8. Dalam pelaksanaannya, perencanaan pembangunan sering tidak tepat
waktu/tidak sesuai jadwal yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan proses
dan mekanismenya yang membutuhkan siklus waktu yang panjang
dalam rangkaian kegiatan yang berurutan;
9. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-
program pembangunan yang dikaitkan dengan belum padunya
dokumen-dokumen perencanaan dengan pelaksanaan kegiatan;
10. Adanya kepentingan-kepentingan yang bersifat politis yang harus
diakomodasi dalam perencanaan maupun penganggaran.
11. Ketidaksesuaian indikator-indikator yang ada didalam dokumen
perencanaan sehingga mempengaruhi secara keseluruhan dari proses
perencanaan pembangunan daerah itu sendiri.

II - 199
7. Sekretariat DPRD
1. Produk turunan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN,
yang mengatur tentang teknis pelaksanaannya belum semua ada.
2. Belum adanya kualifikasi standar kompetensi Jabatan
3. Aplikasi SIMPEG (Sistem Informasi Kepegawaian) belum dapat
diandalkan
4. Kurangnya pemahaman PNS tentang peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian

8. Penelitian Dan Pengembangan


BAB 21. Penempatan personil belum sesuai dengan pendidikan
BAB 32. Kurangnya mengikuti kegiatan bimtek, diklat atau kursus terkait dengan
BAB 4 penelitian/kajian/analisis dan pengembangan
BAB 53. Anggaran yang belum maksimal
BAB 64. Keterbatasan peralatan kerja
BAB 75. Masih kurangnya tenaga/personil yang membantu kegiatan penelitian,
BAB 8 kajian/analisis.

II - 200
BAB III
GAMBARAN KEUANGAN DAERAH

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu


Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah
dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan
uang serta segala bentuk kekayaan yang dapat dijadikan milik daerah berhubung
dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. Sedangkan Pengelolaan Keuangan
Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungiawaban, dan pengawasan
Keuangan Daerah. Pengelolaan keuangan daerah merupakan hal yang sangat
penting di dalam rangka optimalisasi pemanfaatan potensi-potensi penerimaan
daerah untuk melaksanakan pembangunan daerah, sehingga dapat tercapai target-
target dalam peningkatan kualitas pembangunan. Guna mengetahui pertumbuhan
keuangan daerah diperlukan suatu analisis pengelolaan keuangan daerah masa lalu
sebagai dasar di dalam penentuan proyeksi penerimaan keuangan daerah pada
tahun-tahun mendatang.
Analisis kinerja keuangan masa lalu dilakukan terhadap penerimaan daerah
dan pengeluaran daerah, penerimaan daerah yaitu pendapatan dari penerimaan
pendapatan dan pembiayaan daerah serta pengeluaran daerah yaitu belanja daerah
dan pengeluaran pembiayaan. Kapasitas keuangan daerah pada dasarnya
ditempatkan sejauh mana daerah mampu mengoptimalkan penerimaan dari
pendapatan daerah. Berbagai objek penerimaan daerah dianalisis untuk memahami
perilaku atau karakteristik penerimaan selama ini. Analisis ini dilakukan untuk
memperoleh gambaran kapasitas pendapatan daerah dengan proyeksi tahun-tahun
mendatang, untuk penghitungan kerangka pendanaan pembangunan daerah.
Dengan melihat kemampuan tersebut dapat diperoleh gambaran dalam penentuan
kebijakan daerah yang berkaitan dengan penyelenggaraan fungsi pemerintahan
daerah dengan pendapatan, belanja dan pembiayaan yang cukup kepada daerah
dengan mengacu pada peraturan perundang- undangan. Gambaran kinerja
keuangan masa lalu dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara, dijabarkan sebagai berikut.

III - 1
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD
Pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maka analisis kinerja pelaksanaan APBD
dilakukan terhadap APBD serta analisis kinerja pelaksanaan APBD yang pada
dasarnya bertujuan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau
kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan
daerah.
Kinerja pelaksanaan APBD tahun sebelumnya dapat dilihat dari aspek tingkat
realisasi atau penyerapan APBD setiap tahunnya yang dapat diketahui dari kinerja
pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah. Secara umum
gambaran kinerja pelaksanaan APBD disajikan berikut ini :

1. Pendapatan Daerah
Secara umum komponen pendapatan terdiri dari :
a. Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Hasil Pajak Daerah, Hasil
Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan,
dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah;
b. Dana Perimbangan yang berasal dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; serta
c. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang berasal dari Pendapatan
Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian, dan Bantuan Keuangan dari provinsi
atau pemerintah daerah Lainnya.
Pendapatan daerah yang disajikan secara serial menginformasikan mengenai
rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun Anggaran 2016–2020 sebagaimana disajikan pada table di bawah ini.

III - 2
3.1.2 Neraca Daerah
Analisis Neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan
pemerintah daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio
aktivitas serta kemampuan asset daerah untuk penyediaan dana pembangunan
daerah. Neraca Daerah menggambarkan posisi keuangan pemerintah daerah
mengenai asset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal neraca tersebut dikeluarkan.
Unsur yang dicakup oleh sebuah neraca terdiri dari asset, kewajiban dan
ekuitas. Perkembangan neraca daerah Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2015-
2019 dan rata-rata pertumbuhannya terlihat di tabel 3.2.

III - 11
Tabel 3.2
Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015 – 2019

URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019 Rata-Rata


1 2 3 4 5 6 7
ASET

ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah 89.534.135.476,34 78.536.354.092,47 53.571.171.916,47 43.921.800.190,00 65.711.355.930,96 -3,12%
Kas di Bendahara
0,00 200.000,00 18.751.000,00 966.000,00 0,00
Penerimaan
Kas di Bendahara
21.090.951,00 15.526.503,00 32.834.747,00 21.766.946,00 2.742.253,00 -9,00%
Pengeluaran
Kas di BLUD 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Kas di Bendahara FKTP 0,00 0,00 1.764.920,00 590.319.914,00 689.000.100,00
Kas di Bendahara BOS 26.978.789,00 177.889.968,00 542.752.915,00 469.886.381,00 4.459.406.553,00 400,02%
Kas di Bendahara Non
493.634.837,00 0,00 95.997.035,00 39.743.966,40 4.574,00
Kapitasi
Kas Lainnya 0,00 0,00 0,00
Setara Kas 0,00 0,00 0,00
Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Piutang Pendapatan 11.519.927.715,38 13.682.205.365,97 9.856.415.618,97 11.385.481.103,97 11.678.236.062,97 2,22%
Piutang Lainnya 0,00 0,00 0,00 50.388.400,00 61.366.944,00
Penyisihan Piutang -1.933.091.651,13 -3.521.854.096,34 -3.751.622.853,49 -6.639.529.959,76 -6.367.587.972,11 40,40%
Beban Dibayar Dimuka 0,00 39.877.049,18 39.877.049,18 55.956.331,00 23.821.440,00
Persediaan 10.754.856.995,00 20.246.930.657,00 22.265.789.870,12 27.510.604.202,44 28.581.767.410,89 31,42%

JUMLAH ASET LANCAR 110.417.533.112,59 109.176.859.539,28 82.673.732.218,25 77.407.383.475,05 104.840.113.296,71 0,92%


INVESTASI JANGKA
PANJANG

Investasi Jangka Panjang


0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Non Permanen

III - 12
URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019 Rata-Rata
1 2 3 4 5 6 7
Investasi Jangka Panjang
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
kepada Entitas Lainnya

Investasi dalam Obligasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00


Investasi dalam Proyek
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Pembangunan
Dana Bergulir 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Deposito Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Investasi Non Permanen
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Lainnya
JUMLAH Investasi Jangka
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Panjang Non Permanen
Investasi Jangka Panjang
Permanen
Penyertaan Modal
0,00 3.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.001.000.000,00 5.001.000.000,00
Pemerintah Daerah
Investasi Permanen Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
JUMLAH Investasi Jangka
0,00 3.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.001.000.000,00 5.001.000.000,00
Panjang Permanen
JUMLAH INVESTASI
0,00 3.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.001.000.000,00 5.001.000.000,00 16,67%
JANGKA PANJANG
ASET TETAP

Tanah 70.583.385.339,00 79.895.924.530,00 100.675.691.730,00 116.362.695.730,00 124.773.788.570,00 15,50%


Peralatan dan Mesin 110.166.347.659,00 123.777.061.269,16 139.379.743.059,16 147.287.666.039,46 173.434.189.924,46 12,10%
Gedung dan Bangunan 269.714.804.294,00 331.439.722.561,00 369.096.934.083,00 398.054.075.064,00 409.849.777.886,00 11,26%
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 707.619.374.540,00 909.910.376.314,00 1.059.055.355.304,00 1.173.089.859.299,00 1.230.748.165.458,48 15,17%
Aset Tetap Lainnya 11.682.821.274,00 15.426.239.723,00 15.978.083.345,00 16.237.706.518,00 18.119.309.842,00 12,21%
Konstruksi Dalam
32.374.825.474,00 60.581.001.338,00 5.926.695.436,00 4.970.098.310,00 9.976.274.915,12 20,37%
Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan -242.485.755.301,00 -325.512.318.251,65 -435.204.617.621,00 -525.299.374.030,00 -642.860.247.993,46 27,75%

JUMLAH ASET TETAP 959.655.803.279,00 1.195.518.007.483,51 1.254.907.885.336,16 1.330.702.726.930,46 1.324.041.258.602,00 8,77%

DANA CADANGAN
Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

III - 13
URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019 Rata-Rata
1 2 3 4 5 6 7
JUMLAH DANA
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
CADANGAN
ASET LAINNYA

Tagihan Jangka Panjang 0,00 1.391.923.347,41 1.391.923.347,41 1.391.923.347,41 1.391.923.347,41


Kemitraan dengan Pihak
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Ketiga
Aset Tidak Berwujud 563.637.200,00 455.607.000,00 455.607.000,00 1.009.839.588,00 840.962.548,00 21,44%
Aset Lain-lain 18.218.449.846,00 32.742.130.160,84 61.064.400.264,84 20.357.950.498,54 14.264.304.546,00 17,41%

JUMLAH ASET LAINNYA 18.782.087.046,00 34.589.660.508,25 62.911.930.612,25 22.759.713.433,95 16.497.190.441,41 18,68%

JUMLAH ASET 1.008.855.423.437,59 1.342.284.527.531,04 1.405.493.548.166,65 1.435.870.823.839,46 1.450.379.562.340,72 10,23%

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK
Utang Perhitungan Pihak
3.856.823.353,00 67.509.223,00 66.045.870,00 123.602.112,00 19.436.882,00 -24,39%
Ketiga (PFK)
Utang Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Bagian Lancar Utang Jangka
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Panjang
Pendapatan Diterima
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Dimuka
Utang Beban 453.068.926,00 964.527.403,00 4.158.428.455,00 4.127.490.807,00 4.359.138.552,00 112,22%
Utang Jangka Pendek
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Lainnya
Utang Kepada Pihak Ketiga 24.534.281.747,00 40.144.015.726,00 9.893.486.899,00 5.981.703.540,00 6.241.468.335,00 -11,73%
JUMLAH KEWAJIBAN
28.844.174.026,00 41.176.052.352,00 14.117.961.224,00 10.232.796.459,00 10.620.043.769,60 -11,67%
JANGKA PENDEK
KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG
Utang Dalam Negeri 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Utang Jangka Panjang
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Lainnya
JUMLAH KEWAJIBAN
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
JANGKA PANJANG

III - 14
URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019 Rata-Rata
1 2 3 4 5 6 7
JUMLAH KEWAJIBAN 28.844.174.026,00 41.176.052.352,00 14.117.961.224,00 10.232.796.459,00 10.620.043.769,60 -11,67%

EKUITAS

EKUITAS 1.060.011.249.411,59 1.301.108.475.179,04 1.391.375.586.942,66 1.425.638.027.380,46 1.439.759.518.571,12 8,28%

JUMLAH KEWAJIBAN
1.088.855.423.437,59 1.342.284.527.531,04 1.405.493.548.166,66 1.435.870.823.839,46 1.450.379.562.340,72 7,79%
DAN EKUITAS DANA

III - 15
a) Aset
Aset Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara selama periode
Tahun 2015-2019 mengalami kenaikan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
10,23 persen. Rata-rata pertumbuhan untuk masing-masing jenis asset antara lain
aset lancar rata-rata 0,92 persen, investasi jangka panjang rata-rata tumbuh 16,67
persen sedangkan aset tetap memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 8,77 persen.

b) Kewajiban
Kewajiban Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara selama periode
tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 mengalami fluktuasi antar waktu, dengan
rata-rata pertumbuhan selama periode tersebut sebesar minus 11,67 persen.
Kewajiban ini berasal dari kewajiban jangka pendek dan tidak ada kewajiban jangka
panjang. Kewajiban jangka pendek bertumbuh negatif dengan rata-rata sebesar
11,67 persen.

c) Ekuitas Dana
Ekuitas Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara selama Tahun
2015-2019 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan dari neraca
daerah periode tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, diperoleh informasi bahwa
jumlah ekuitas yang diperoleh sebesar 8,28 persen.
Berdasarkan data yang dijelaskan di atas, maka dilakukan perhitungan rasio
likuiditas dan rasio solvabilitas. Adapun rasio likuiditas dan rasio solvabilitas dari
tahun ke tahun pada periode 2015 sampai 2019 disajikan sebagaimana Tabel 3.6
berikut.

Tabel 3.3
Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2015–2019
No Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
Rasio Lancar
1 3,83 2,65 5,86 7,56 9,87
(Current ratio)
Rasio Cepat (quick
2 3,46 2,16 4,28 4,88 7,18
ratio)
Rasio Total Utang
3 0,029 0,031 0,010 0,007 0,007
Terhadap Total Aset
Rasio Utang
4 0,027 0,032 0,010 0,007 0,007
Terhadap Modal
Sumber: Hasil perhitungan, Tahun 2020

III - 16
Hasil perhitungan rasio keuangan menunjukkan bahwa kemampuan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara dalam kondisi sehat
sebagaimana ditunjukkan oleh rasio likuiditas dan solvabilitas yang positif. Analisis
keduanya disajikan sebagai berikut.

A. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas yang digunakan dalam analisis kondisi keuangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu:
1. Rasio lancar (current ratio)
Rasio lancar menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-
kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar
semakin tinggi kemampuan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Berdasarkan
tabel di atas, rasio lancar pada tahun 2015 adalah sebesar 3,83 dan semakin naik
pada pada tahun-tahun berikutnya hingga tahun 2019 mencapai 9,87.

2. Rasio cepat (quick ratio)


Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang
paling likuid mampu menutupi utang lancar. Quick ratio menunjukkan kemampuan
pemerintah daerah dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva yang lebih likuid. Berdasarkan tabel di atas, quick ratio pada
tahun 2015 sebesar 3,46 dan tahun 2019 quick ratio sebesar 7,18 Hal ini
menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya sangat baik.

B. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan daerah
untuk memenuhi kewajiban finansialnya baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Solvable berarti mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk
membayar semua utangnya, jadi rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur
kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio
solvabilitas terdiri atas :

1. Rasio Total utang Terhadap Total Aset


Rasio total utang terhadap total aset menunjukkan seberapa besar pengaruh
utang terhadap aktiva, dimana semakin besar nilainya diartikan semakin besar pula

III - 17
pengaruh utang terhadap pembiayaan dan menandakan semakin besar resiko yang
dihadapi oleh Pemerintah Daerah Kabuapten Minahasa Tenggara. Besar rasio total
utang terhadap total aset pada tahun 2015 sebesar 0,029 dan pada tahun 2019
sebesar 0,007. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa pengaruh utang terhadap
aktiva sangat kecil.

2. Rasio utang Terhadap Modal


Rasio utang terhadap modal menunjukkan seberapa perlu utang jika
dibandingkan dengan kemampuan modal yang dimiliki, dimana semakin kecil
nilainya berarti semakin mandiri dan tidak tergantung pembiayaan dari pihak lain.
Pada tahun 2015 rasio utang terhadap modal Pemerintah Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara sebesar 0,027 serta periode tahun 2019 sebesar 0,07. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa nilai total utang masih jauh di bawah nilai modal yang
dimiliki Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara, dan semakin mandiri
serta tidak tergantung pada utang.

3.1.3 Kinerja Pendanaan Non APBD


Selain pendanaan dari APBD Kabupaten Minahasa Tenggara, pembangunan
di wilyah ini juga didukung oleh berbagai sumber pendanaan lainnya. Kolaborasi
dalam pembangunan telah dilakukan sejak periode pembangunan jangka menengah
yang lalu. Pada bagian ini akan disajikan kinerja pendanaan Non APBD Kabupaten
Minahasa Tenggara, antara lain dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Utara,
dan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)


Pembangunan dalam suatu daerah membutuhkan banyak sumber
pendanaan, pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara selain bersumber dari
APBD Kabuapten Minahasa Tenggara, juga memperoleh dukungan pendanaan dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pendanaan pembangunan yang
bersumber dari APBN berupa dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta
urusan bersama yang dikelola oleh Satuan Kerja Kementerian yang ada di daerah
maupun Perangkat Daerah Kabupaten.

III - 18
Tabel 3.4
Perkembangan Pendanaan APBN (Dana Dekonsentrasi,
Urusan Bersama dan Tugas Pembantuan)
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016–2020

Tugas Urusan
Dekonsentrasi Jumlah
No Tahun Pembantuan Bersama (Rp.
(Rp. 000) (Rp. 000)
(Rp. 000) 000)
1 2016 3.000.000 - 2.000.000 5.000.000
2 2017 4.000.000 - 3.000.000 7.000.000
3 2018 - - 5.000.000 5.000.000
4 2019 - - 3.000.000 3.000.000
5 2020 - - 3.000.000 3.000.000
Sumber : Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara, diolah

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perkembangan pendanaan APBN di


Kabupaten Minahasa Tenggara pada 5 (lima) tahun terakhir sangat fluktuatif yaitu
terjadi kenaikan dan penurunan yang cukup besar dan tahun 2020 berada pada
posisi menurun. Penurunan ini disebabkan adanya kebijakan pemerintah pusat
melalui Surat Edaran Bersama (SEB) tiga Menteri yaitu Bappenas, Kementerian
Keuangan RI, dan Kemendagri RI yang menyatakan pemindahan pengalokasian
pendanaan APBN dari Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan dialihkan ke Dana
Alokasi Khusus (DAK) serta disebabkan tidak adanya Dana Urusan Bersama yang
disalurkan ke Kabupaten Minahasa Tenggara. Pelaksanaan penggunaan yang
pendanaannya bersumber dari Dana APBN Tahun Anggaran 2016, paling besar
digunakan untuk pembiayaan program peningkatan produksi, produktivitas dan
mutu hasil tanaman pangan, program peningkatan produksi dan produktivitas
hortikultura ramah lingkungan, program penyediaan dan pengembangan prasarana
dan sarana pertanian, dengan nilai anggaran belanja sebesar Rp. 3 Miliar. Selain itu
juga digunakan untuk pembiayaan program pengelolaan sumber daya air (operasi
dan pemeliharaan sarana prasarana SDA, jaringan irigasi permukaan kewenangan
pusat yang dioperasikan dan dipelihara, layanan perkantoran) dengan anggaran
sebesar Rp 2 Miliar.

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi


Utara
Pembangunan dalam suatu daerah membutuhkan banyak sumber
pendanaan, pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara selain bersumber dari
APBD Kabuapten Minahasa Tenggara, APBN, juga memperoleh dukungan

III - 19
pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi
Utara. Pendanaan pembangunan yang bersumber dari APBN berupa dana
dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta urusan bersama yang dikelola oleh
Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Utara yang berlokasi di Kabupaten Minahasa
Tenggara maupun Perangkat Daerah Kabupaten.

Tabel 3.5
Perkembangan Pendanaan APBD (Dana Dekonsentrasi,
Urusan Bersama dan Tugas Pembantuan)
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016–2020

Tugas Urusan
Dekonsentrasi Jumlah
No Tahun Pembantuan Bersama (Rp.
(Rp. 000) (Rp. 000)
(Rp. 000) 000)
1 2016 - - 2.000.000 2.000.000
2 2017 - - 2.500.000 2.500.000
3 2018 - - 3.000.000 3.000.000
4 2019 - - 2.500.000 2.500.000
5 2020 - - 2.000.000 2.000.000
Sumber : Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara, diolah

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perkembangan pendanaan APBD


Provinsi Sulawesi UTara di Kabupaten Minahasa Tenggara pada 5 (lima) tahun
terakhir sangat fluktuatif yaitu terjadi kenaikan dan penurunan yang cukup besar
dan tahun 2019 berada pada posisi menurun. Penurunan ini disebabkan adanya
kebijakan pemerintah pusat melalui Surat Edaran Bersama (SEB) tiga Menteri yaitu
Bappenas, Kementerian Keuangan RI, dan Kemendagri RI yang menyatakan
pemindahan pengalokasian pendanaan APBN dari Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan dialihkan ke Dana Alokasi Khusus (DAK) serta disebabkan tidak adanya
Dana Urusan Bersama yang disalurkan ke Kabupaten Minahasa Tenggara.
Pelaksanaan penggunaan yang pendanaannya bersumber dari Dana APBN Tahun
Anggaran 2016, paling besar digunakan untuk pembiayaan program peningkatan
produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan, program peningkatan
produksi dan produktivitas hortikultura ramah lingkungan, program penyediaan dan
pengembangan prasarana dan sarana pertanian, dengan nilai anggaran belanja
sebesar Rp 2 Miliar.

III - 20
c. Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)
Berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dan Peraturan Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor
4 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur, pemerintah dimungkinkan untuk melakukan
kerjasama dengan badan usaha. Saat ini banyak pemerintah daerah yang menyadari
pentingnya kontribusi dari pihak swasta dalam mendorong pembangunan.
Berdasarkan fakta, pihak swasta dapat membawa keahlian, ilmu, teknologi,
efisiensi dan pemodalan yang sangat dibutuhkan sektor public sehingga apabila
dikombinasikan dengan sumber daya publik yang tepat dapat berkontribusi lebih
besar untuk pembangunan berkelanjutan. Namun pihak swasta membutuhkan
lingkungan yang stabil dan dukungan peraturan dan kerangka regulasi yang kuat,
persiapan kelembagaan yang jelas, dan faktor lainnya yang penting untuk
“menciptakan pangsa pasar”.
Salah satu persoalan yang dihadapi pemerintah daerah adalah Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak mampu sepenuhnya membiayai
pembangunan infrastruktur yang diinginkan atau diharapkan. Artinya, masih banyak
bidang-bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, kebudayaan, sosial, dan agama
yang juga membutuhkan penyerapan anggaran dari APBD. Di sisi lain,
pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan. Pada kondisi ini skema pembiayaan
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dapat menjadi solusi dengan
prinsip gotong royong. Melalui skema pembiayaan KPBU, pemerintah, BUMN/BUMD,
serta swasta bahu-membahu untuk membiayai pengakselerasian pembagunan.
Sampai dengan tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
belum memanfaatkan skema pembiayaan ini untuk mendanai proyek-proyek
strategis pemerintah, namun di lihat dari potensi yang ada dan untuk percepatan
pembangunan infrastruktur, Minahasa Tenggara memiliki Proyek-Proyek Strategis
yang bisa didanai melalui skema KPBU. Prospek Proyek dengan Skema KPBU yang
telah diidentifikasi tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Minahasa
Tenggara. Rincian masing-masing proyek disajikan pada Tabel di bawah.

III - 21
Tabel 3.6
Prospek Proyek KPBU

Nilai
Dinas Yang Area
No Nama Proyek Investasi
Bertanggungjawab Pelayanan
(Miliard)
1 Pembangkit Listrik Tenaga Dinas Tenaga Kerja Minahasa 1.200
Air dan Transmigrasi Tenggara
2 Pengembangan Rumah Dinas Kesehatan Minahasa 500
Sakit Umum Daerah Tenggara
3 Pembangunan Jembatan Dinas Pekerjaan Minahasa 200
Belang Umum dan Penataan Tenggara
Ruang
4 Penunjang Pariwisata Dinas Pariwisata Dan Minahasa 250
Kebudayaan Tenggara
Sumber : Bappeda Minahasa Tenggara, diolah 2020

III - 22
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah, secara umum merupakan kebijakan
pengelolaan APBD yang terdiri dari kebijakan pendapatan, belanja serta pembiayaan
daerah. Pengelolaan Keuangan daerah diharapkan memanfaatkan dan
mengoptimalkan setiap potensi pendapatan daerah yang digunakan untuk mendanai
belanja daerah dengan efektif dan efisien guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat Minahasa Tenggara.
Kebijakan pengelolaan APBD Kabupaten Minahasa Tenggara periode RPJMD
lalu diuraikan sebagai berikut:
a. Kebijakan Pendapatan
Kebijakan pendapatan daerah Kabupaten Minahasa Tenggara merupakan
perkiraan yang terukur secara Nasional, dan memiliki kepastian serta dasar hukum
yang jelas. Kebijakan pendapatan daerah tersebut diarahkan pada upaya
peningkatan pendapatan daerah dari: sektor pajak daerah, retribusi daerah, dan
dana perimbangan. Untuk meningkatkan pendapatan daerah dilakukan upaya-upaya
sebagai berikut:
1. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber pendapatan melalui penerapan secara
penuh penyesuaian tarif terhadap pajak daerah dan retribusi daerah.
2. Meningkatkan koordinasi dan perhitungan lebih intensif, Bersama antara pusat-
daerah untuk pengalokasian sumber pendapatan dari dana perimbangan dan
non perimbangan.
3. Meningkatkan kesadaran, kepatuhan dan kepercayaan serta partisipasi aktif
masyarakat/lembaga dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak dan
retribusi.
4. Meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan aset daerah secara profesional.
5. Peningkatan sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan pendapatan.
6. Pemantapan kinerja organisasi dalam meningkatkan pelayanan kepada wajib
pajak.
7. Meningkatkan kemampuan aparatur yang berkompeten dan terpercaya dalam
rangka peningkatan pendapatan dengan menciptakan kepuasan pelayanan
prima.
Adapun kebijakan pendapatan untuk meningkatkan dana perimbangan
sebagai upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan penerimaan pajak orang pribadi dalam negeri (PPh OPDN), PPh
Pasal 21, pajak ekspor, dan PPh Badan;

III - 22
2. Meningkatkan akurasi data sumber daya alam sebagai dasar perhitungan bagi
hasil dalam dana perimbangan; dan
3. Meningkatkan koordinasi secara intensif dengan pemerintah Provinsi untuk dana
perimbangan untuk obyek pendapatan sesuai wewenang kabupaten.
Berdasarkan kebijakan perencanaan pendapatan daerah tersebut, dalam
merealisasikan perkiraan rencana penerimaan pendapatan daerah (target), sesuai
dengan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013-2018 dilakukan strategi
pencapaiannya sebagai berikut:
1. Strategi pencapaian target pendapatan asli daerah, ditempuh melalui:
a. Penataan kelembagaan, penyempurnaan dasar hukum pemungutan
dan regulasi penyesuaian tarif pungutan serta penyederhanaan sistem
prosedur pelayanan;
b. Pelaksanaan pemungutan atas obyek pajak/retribusi baru dan
pengembangan sistem operasi penagihan atas potensi pajak dan
retribusi yang tidak memenuhi kewajibannya;
c. Peningkatan fasilitas dan sarana pelayanan secara bertahap sesuai
dengan kemampuan anggaran;
d. Melaksanakan pelayanan dan pemberian kemudahan kepada
masyarakat dalam membayar pajak;
e. Penyebarluasan informasi di bidang pendapatan daerah dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat;
f. Optimalisasi pemberdayaan dan pendayagunaan aset yang diarahkan
pada peningkatan pendapatan asli daerah; dan
g. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan
Kementerian Keuangan pada tataran kebijakan, dengan POLRI dan
Provinsi, dalam operasional pemungutan dan pelayanan pendapatan
daerah, serta mengembangkan sinergitas pelaksanaan tugas dengan
PD penghasil.
2. Strategi pencapaian target dana perimbangan, dilakukan melalui:
a. Sosialisasi secara terus menerus mengenai pungutan pajak
penghasilan dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam
pembayaran pajak;
b. Peningkatan akurasi data potensi baik potensi pajak maupun potensi
sumber daya alam bekerjasama dengan Kementerian Keuangan cq.
Direktorat Jenderal Pajak sebagai dasar perhitungan Bagi Hasil;

III - 23
c. Peningkatan keterlibatan pemerintah daerah dalam perhitungan lifting
migas dan perhitungan sumber daya alam lainnya agar memperoleh
proporsi pembagian yang sesuai dengan potensi; dan
d. Peningkatan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Keuangan, Kementerian teknis, Badan Anggaran DPR RI
dan DPD RI untuk mengupayakan peningkatan besaran Dana
Perimbangan (DAU, DAK dan Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak).
3. Sedangkan Lain-lain Pendapatan yang sah, strategi yang ditempuh melalui:
a. Koordinasi dengan kementerian teknis dan lembaga non pemerintah,
baik dalam maupun luar negeri;
b. Inisiasi dan pengenalan sumber pendapatan dari masyarakat; dan

b. Kebijakan Belanja
Belanja daerah dikelompokan menjadi Belanja Tidak Langsung (BTL) dan
Belanja Langsung (BL). Belanja langsung adalah belanja yang dianggarkan terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program-program penjabaran kebijakan
perangkat daerah untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan tujuan dan
sasaran perangkat daerah yang mendukung pencapaian visi dan misi Bupati dan
Wakil Bupati. Adapun Belanja Tidak Langsung yang terdiri dari beberapa komponen
yaitu belanja pegawai, belanja subsidi, belanja bagi hasil, belanja hibah, belanja
bantuan sosial belanja bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Kebijakan
belanja daerah, sebagai berikut:
1. Memprioritaskan belanja untuk penyelenggaraan urusan pemerintahan wajib
dan pilihan;
2. Memprioritaskan pemenuhan rencana pembangunan RPJMD Tahun 2013-2018;
3. Sinkronisasi prioritas pembangunan RPJMN Tahun 2010-2014 dan RPJMN Tahun
2015-2019;
4. Sinkronisasi Prioritas Pembangunan RPJMD Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016-
2020;
5. Pendukungan terhadap pencapian Millenium Development Goals (MDG`s) dan
Sustainable Development Goals (SDG’s);
6. Pemenuhan anggaran fungsi pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari
Belanja Daerah;

III - 24
7. Pemenuhan anggaran fungsi kesehatan sekurang-kurangnya 10 persen dari
total belanja APBD diluar gaji;
8. Pemenuhan anggaran fungsi infrastruktur sekurang-kurangnya 10 persen dari
bagi hasil penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dialokasikan untuk
mendanai pembangunan dan/atau pemeliharaan jalan serta peningkatan moda
dan sarana transportasi umum sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009;
9. Pengalokasian Anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana
Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Belanja Opersional Sekolah (BOS)
Pusat, Pajak Rokok sesuai dengan peruntukan yang di tetapkan oleh peraturan
perundang-undangan; dan
10. Mengalokasikan anggaran untuk kepentingan nasional serta kebutuhan penting
dan mendesak lainnya.

Belanja daerah, dari tahun ke tahun relatif mengalami kenaikan. Pada tahun
2017 belanja tidak langsung mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan
belanja daerah tahun 2016, dikarenakan pada tahun 2017 ada penurunan pada
Belanja Pegawai sebagai konsekuensi dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014.
Hal ini ditandai dengan beralihnya gaji dan tunjangan tenaga kependidikan
SMA/SMK seiring dengan beralihnya pengelolaan sekolah menengah dari urusan
kabupaten/kota menjadi urusan provinsi, sehingga besaran belanja pegawai
mengalami penurunan yang signifikan.

c. Kebijakan Pembiayaan
Pembiayaan daerah meliputi penerimaan pembiayaan daerah dan
pengeluaran pembiayaan daerah. Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah timbul
karena jumlah pengeluaran lebih besar dari pada penerimaan sehingga terdapat
defisit. Sumber penerimaan pembiayaan daerah berasal dari sisa lebih perhitungan
anggaran (SiLPA), transfer dari dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah
yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian
pinjaman, penerimaan piutang daerah. Kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah
timbul karena ada surplus/kelebihan anggaran. Kebijakan pengeluaran pembiayaan
daerah direncanakan untuk penyertaaan modal padda BUMD dan Bank Sulutgo.
Sedangkan kebijakan pengeluaran diharapkan dapat memberikan keuntungan
sebagai berikut:

III - 25
1. Pemerintah daerah dapat melakukan percepatan pembangunan (khususnya
melalui peningkatan pelayanan publik);
2. Adanya unsur keterlibatan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan
daerah akan menjadi daya dukung tersendiri bagi pemerintah daerah;
3. Peningkatan ekonomi daerah melalui penyediaan layanan umum yang
menunjang aktivitas perekonomian; dan

3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran


Suatu kinerja pemerintah yang baik, dapat dilihat juga melalui proporsi
penggunaan anggaran. Proporsi penggunaan anggaran yang sesuai aturan adalah
persentase untuk layanan publik harus lebih besar daripada belanja aparatur
ataupun kebutuhan pemerintah itu sendiri. Dengan kata lain, kebutuhan belanja
aparatur harus dibawah 50% dari total belanja yang dilakukan oleh pemerintah.
Realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur, dari tahun ke tahun
cenderung mengalami fluktuasi, baik belanja tidak langsung maupun belanja
langsung. Peningkatan tersebut lebih disebabkan karena jumlah aparatur yang terus
bertambah, juga berkenaan dengan peningkatan keahlian aparatur yang
mengakibatkan lebih besar anggaran yang harus disediakan. Gambaran tentang
belanja daerah yang menginformasikan mengenai proporsi belanja untuk
pemenuhan aparatur tertuang pada Tabel 3.4.

Tabel 3.7.
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Minahasa Tenggara

Total Pengeluaran
Total Belanja Untuk
(Belanja +
Pemenuhan Kebutuhan Persentase
No Tahun Pembiayaan
Aparatur
Pengeluaran)
a B (a)/(b) x 100 (%)
1 2 3 4 5
1 2015 226.839.853.919,00 585.459.355.443,00 38,75
2 2016 248.448.820.919,00 694.182.218.274,00 35,79
3 2017 231.946.887.612,00 603.598.931.723,00 38,43
4 2018 238.060.860.450,00 586.705.884.252,47 40,58
5 2019 244.341.347.077,00 530.576.070.941,04 46,05
Sumber: Laporan Keuangan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015–2019, diolah kembali

III - 26
Tabel 3.7 memperlihatkan bahwa persentase belanja untuk pemenuhan
kebutuhan aparatur dibandingkan dengan total pengeluaran daerah memiliki tren
fluktuatif pada tahun 2015-2019. Pada tahun 2015 sebesar 38,75 % kemudian
menurun menjadi 35,79 % pada tahun 2016 dan kembali meningkat menjadi
38,43% pada tahun 2017, pada tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi sebesar
40,58 %, dan pada tahun 2019 kembali meningkat menjadi sebesar 46,05 %. Ini
berarti belanja untuk pembangunan tetap lebih besar dibandingkan dengan belanja
untuk pemenuhan kebutuhan aparatur.

III - 27
3.2.2 Analisis Pembiayaan
Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Dalam hal APBD
diperkirakan defisit, ditetapkan pembiayaan untuk menutup defisit tersebut yang
diantaranya dapat bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran
sebelumnya, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang
dipisahkan, penerimaan pinjaman, dan penerimaan kembali pemberian pinjaman
atau penerimaan piutang. Berikut ini disajikan penghitungan penutup defisit riil
anggaran pada periode tahun 2015 sampai tahun 2019.

III - 28
Tabel 3.8
Defisit Rill Anggaran Kabupaten Minahasa Tenggara

Realisasi Tahun (Rp)


No Uraian

2015 2016 2017 2018 2019


1 2 3 4 5 6 7
1 Pendapatan Daerah 619.156.740.491,55 701.006.962.723,00 715.097.462.801 722.950.167.779 725.444.926.950
Dikurangi :
2 Belanja Daerah 640.952.135.668,90 791.678.225.192,00 770.365.808.235
798.562.074.314 732.236.535.109
Pengeluaran
3 11.100.000.000,00 3.200.000.000,00 3.200.000.000 44.920.881.285
Pembiayaan Daerah
Defisit Riil 1.271.208.876.160,45 1.495.885.187.915,00 1.516.859.537.115,47 1.455.186.702.888,40 1.540.731.616.470,00
Sumber: Laporan Keuangan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015–2019, diolah kembali

III - 29
Perencanaan penganggaran Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun
Sebelumnya (SiLPA) harus didasarkan pada penghitungan yang rasional dengan
mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran tahun anggaran sebelumnya. Hal
ini untuk menghindari kemungkinan adanya pengeluaran pada tahun anggaran
berjalan yang tidak dapat didanai akibat tidak tercapainya SiLPA yang direncanakan.
Data Sisa Lebih Pembiyaan Anggaran 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan
nilai yang fluktuatif. Selama kurun waktu 2015 sampai 2019, nilai Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran tertinggi pada tahun 2016 yaitu Rp. 85,453,056,892.00.
Posisi Sisa Lebih Pembiyaan Anggaran pada tahun 2019 sebesar Rp.
44.920.881.285. Analisis Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran pada kurun
waktu 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini:

III - 30
Tabel 3.9
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
Kabuapten Minahasa Tenggara Tahun 2015–2019

2015 2017 2018


No Uraian 2016 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Daerah Tahun 11,100,000,000.00 85,453,056,892.00 17,534,223,000.00 54,197,226,663.47 44.920.881.285
Sebelumnya
Sumber: Laporan Keuangan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015–2019, diolah kembali

Tabel 3.10
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Kabuapten Minahasa Tenggara Tahun 2015–2019

2015 2017 2018


No Uraian 2016 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Daerah Tahun 11,100,000,000.00 85,453,056,892.00 17,534,223,000.00 54,197,226,663.47 44.920.881.285
Sebelumnya
2 Kewajiban kepada Pihak Ketiga Sampai
Dengan Akhir Tahun Belum Terselesaikan
3 Kegiatan Lanjutan
Sisal Lebih Perhitungan Anggaran Daerah
Tahun Sebelumnya
Sumber: Laporan Keuangan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015–2019, diolah kembali

III - 31
Analisis yang dapat dilakukan untuk mendapat gambaran realisasi Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan dalam kurun waktu tahun 2015 sampai
dengan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

III - 32
Tabel 3.11
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015–2019

2015 2016
2017
No Uraian
Nilai % dari SiLPA Nilai % dari SiLPA Nilai % dari SiLPA
(%) (%) (%)
1 2 3 4
Sisa Lebih Tahun Anggaran 85,453,056,892.00 17,534,223,000.00
11,100,000,000.00
Berkenaan
Bersumber Daeri :
Pelampauan Pendapatan
Penghematan Belanja 11,100,000,000.00 100 85,453,056,892.00 100 17,534,223,000.00 100
Pelampauan Penerimaan
Pembiayaan
Penghematan Pengeluaran
Pembiyaan
Penghematan Pembiayan Neto
Sumber: Laporan Keuangan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015–2019, diolah kembali

III - 33
Lanjutan Tabel 3.16

2018 2019
Rata-Rata
No Uraian
Pertumbuhan (%)
Nilai % dari SiLPA (%) Nilai % dari SiLPA (%)
1 2 3 4
Sisa Lebih Tahun Anggaran Berkenaan 54,197,226,663.47 44.920.881.285
Bersumber Daeri :
Pelampauan Pendapatan
Penghematan Belanja 54,197,226,663.47 100 44.920.881.285 100
Pelampauan Penerimaan Pembiayaan
Penghematan Pengeluaran Pembiyaan
Penghematan Pembiayan Neto
Sumber: Laporan Keuangan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015–2019, diolah kembali

III - 34
3.3 Kerangka Pendanaan
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas total
keuangan daerah, yang akan dialokasikan untuk mendanai belanja/pengeluaran
periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama dan program-program
pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan serta
alokasi untuk belanja daerah dan pengeluaran daerah lainnya. Kapasitas keuangan
daerah adalah total pendapatan dan penerimaan daerah setelah dikurangkan
dengan kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum
terselesaikan dan kegiatan lanjutan yang akan didanai pada tahun anggaran
berikutnya.
Pada akhir tahun 2019, beberapa peraturan baru yang merupakan
penjabaran dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 diterbitkan pemerintah
pusat, termasuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah yang merupakan pengganti dari Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan tersebut ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah. Kesemuanya ini merupakan hal baru di dalam
pengelolaan keuangan daerah yang harus diterapkan dan diberlakukan mulai Tahun
anggaran 2021.

Gambar 3.10
Beberapa Peraturan yang diterbitkan sebagai Penjabaran dari
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

Sumber : Bappeda Minahasa Tenggara, 2020

III - 35
Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara dalam penyusunan APBD
Tahun 2021 sudah mempedomani dan melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor
12 Tahun 2019 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019,
sehingga berbeda dengan penyusunan APBD Tahun Anggaran 2020. Hal ini
diperkuat dengan Surat Edaran Nomor 130/736/SJ tentang Percepatan
Implementasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah, yang salah satu butir SE
tersebut berisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021
disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun
2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.

Gambar 3.11
Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019

Sumber : Bappeda Minahasa Tenggara, 2020

III - 36
Selain adanya peraturan baru yang terbit di akhir tahun 2019, terjadinya
Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah Pandemi Covid-19 yang berdampak luas pada
berbagai aspek kehidupan, hal ini berdampak pada banyak aspek, antara lain aspek
sosial dan ekonomi. Sektor usaha masyarakat kecil dan menengah, bahkan industri
dalam skala besar juga terkena imbasnya akibat dampak pandemi COVID-19 ini.
Perkembangan penyebaran COVID-19 yang semakin mengkhawatirkan
membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi dan memutus
penyebaran pandemi ini, kebijakan Adaptasi kebiasan baru (AKB), social distancing
dan anjuran work from home yang diambil pemerintah, mengakibatkan beberapa
sektor perekonomian, pelayanan publik, dan sektor lainnya mengurangi atau
menghentikan aktivitasnya sementara sampai waktu yang belum ditentukan.
Kebijakan tersebut mengakibatkan berkurangnya aktivitas masyarakat yang
berimplikasi terhadap lesunya sendi-sendi perekonomian baik dalam skala makro
maupun mikro. Pandemi COVID-19 berdampak pada terkoreksinya pertumbuhan
ekonomi Sulawesi Utara termasuk juga Minahasa Tenggara pada triwulan I dan II
Tahun 2020 dan hal ini mempengaruhi capaian indikator-indikator ekonomi makro
lainnya pada perencanaan di RPJMD Kabuapten Minahasa Tenggara Tahun 2018-
2023.
Kondisi yang sama juga berlaku pada sektor penerimaan daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara. Diterapkannya kebijakan pemerintah yang meminta agar
masyarakat berdiam diri di rumah selama pandemi COVID-19 ini berdampak
terhadap penerimaan pendapatan daerah, khususnya dari retribusi maupun potensi
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Penurunan pendapatan dialami karena penurunan
aktivitas ekonomi masyarakat merambat pada dampak sosial di kehidupan
masyarakat, dengan meningkatnya jumlah pengangguran dan berkurangnya tingkat
daya beli yang pada akhirnya berdampak pada penurunan beberapa jenis
penerimaan pendapatan daerah.
Pendapatan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara pada Tahun Anggaran
2020 diasumsikan akan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan target
yang telah ditetapkan. Hal tersebut berpengaruh terhadap proyeksi Pendapatan
Daerah Tahun Anggaran 2021 yang diasumsikan juga mengalami penurunan apabila
dibandingkan dengan target Tahun Anggaran 2020.
Dengan pendapatan daerah yang menurun, maka Belanja Daerah yang
sebelumnya fokus untuk melaksanakan dan menuntaskan program/kegiatan yang
sudah diamanatkan dalam RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara, pada tahun

III - 37
mendatang selain tetap menuntaskan program/kegiatan strategis, juga harus
mendanai kegiatan-kegiatan dalam rangka pemulihan ekonomi dan kesehatan pasca
pandemi COVID-19.

3.3.1 Proyeksi Pendapatan dan Belanja


Pada awalnya proyeksi pendapatan daerah terdapat beberapa asumsi yang
menjadi dasar proyeksi, diantaranya asumsi proyeksi pajak, seperti telah diuraikan
di atas bahwa realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Minahasa
Tenggara pada kurun waktu Tahun 2015–2019 tercapai ratarata sebesar 4 persen,
dan berkontribusi sebesar 28,05 persen terhadap keseluruhan pendapatan daerah
dari PAD, hal ini mengindikasikan bahwa dalam tahun-tahun mendatang komponen
Pajak Daerah tetap menjadi tumpuan di dalam peningkatan pendapatan Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara.
Lebih lanjut, penetapan proyeksi pendapatan retribusi relative stagnan dan
tidak menggambarkan kenaikan penerimaan. Hal ini disebabkan terdapat perubahan
kebijakan yang memberikan dampak terhadap penurunan total penerimaan.
Struktur pendapatan dari Lain-lain PAD yang Sah diperoleh dari pendapatan
jasa giro, pendapatan bunga atas penempatan deposito, pendapatan Denda Pajak
Daerah, dan pemanfaatan aset oleh pihak ketiga.
Terkait proyeksi Dana Perimbangan, penyusunan target dana bagi hasil
pajak/bukan pajak pada tahun-tahun mendatang secara umum terdapat kenaikan
per tahun. Kenaikan tersebut mempertimbangkan rerata realisasi dana bagi hasil
pajak per tahun dan penurunan dana bagi hasil bukan pajak. Penyusunan target
DAU berdasarkan rata-rata pertumbuhan penerimaan DAU selama lima tahun
terakhir 2015-2019. Penyusunan target DAK bersifat flat dengan baseline tahun
2018, mempertimbangkan tidak ada perubahan yang fundamental terkait
perhitungan alokasi, nilai tahun-tahun sebelumnya yang dianggap masih relevan
sebagai perkiraan target.
Sementara penyusunan Proyeksi Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
berdasarkan pertumbuhan penerimaan hibah dari pihak ketiga selama kurun waktu
2015–2019 sebesar 3,57 persen per tahun. Pertumbuhan ini telah memperhitungkan
estimasi dana insentif daerah dari pemerintah.
Tetapi dengan merebaknya pandemi COVID-19 ini, terdapat beberapa
komponen pendapatan yang mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan
kondisi normal, walaupun diharapkan pada tahun-tahun mendatang tidak terjadi lagi

III - 38
bencana sosial tersebut atau tidak sampai berkepanjangan sampai tahun
mendatang. Hal ini diperkuat dengan kondisi bahwa Pemerintah akan memfokuskan
pemulihan ekonomi dan reformasi nasional pada sejumlah sektor akibat COVID-19
di tahun 2021. Setidaknya ada 4 (empat) sektor akan menjadi fokus pemerintah
yakni pemulihan sektor industri pariwisata dan investasi, reformasi system
kesehatan nasional, reformasi sistem jaringan pengaman sosial dan reformasi sistem
ketahanan negara, yang tentu saja hal ini akan berdampak pada pelaksanaan
pembangunan daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Untuk meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Minahasa Tenggara
dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber pendapatan melalui penerapan secara
penuh penyesuaian tarif terhadap pajak daerah dan retribusi daerah.
2. Meningkatkan koordinasi dan perhitungan lebih intensif, Bersama antara pusat-
daerah untuk pengalokasian sumber pendapatan dari dana perimbangan dan
non perimbangan.
3. Meningkatkan deviden BUMD dalam upaya meningkatkan secara signifikan
terhadap pendapatan daerah.
4. Meningkatkan kesadaran, kepatuhan, dan kepercayaan serta partisipasi aktif
masyarakat/lembaga dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak dan
retribusi.
5. Meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan aset daerah secara profesional.
6. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan pendapatan.
7. Memantapkan kinerja organisasi dalam meningkatkan pelayanan kepada wajib
pajak.
8. Meningkatkan kemampuan aparatur yang berkompeten dan terpercaya dalam
rangka peningkatan pendapatan dengan menciptakan kepuasan pelayanan
prima.
Adapun kebijakan pendapatan untuk meningkatkan dana perimbangan
sebagai upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan penerimaan pajak orang pribadi dalam negeri (PPh OPDN), PPh
Pasal 21, pajak ekspor, dan PPh Badan.
2. Meningkatkan akurasi data sumber daya alam sebagai dasar perhitungan bagi
hasil dalam dana perimbangan.
3. Meningkatkan koordinasi secara intensif dengan pemerintah pusat untuk dana
perimbangan.

III - 39
Berdasarkan kebijakan perencanaan pendapatan daerah tersebut, dalam
merealisasikan perkiraan rencana penerimaan pendapatan daerah (target),
diperlukan strategi pencapaiannya sebagai berikut :
1. Strategi pencapaian target pendapatan asli daerah, ditempuh melalui:
a. Menata kelembagaan, menyempurnakan dasar hukum pemungutan dan
regulasi penyesuaian tarif pungutan, serta menyederhanakan sistem prosedur
pelayanan.
b. Melaksanakan pemungutan atas obyek pajak/retribusi baru dan
mengembangkan sistem operasi penagihan atas potensi pajak dan retribusi
yang tidak memenuhi kewajibannya.
c. Meningkatkan fasilitas dan sarana pelayanan secara bertahap sesuai dengan
kemampuan anggaran.
d. Melaksanakan dan mengembangkan inovasi di dalam pelayanan dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam membayar pajak melalui
pemanfaatan teknologi informasi dan telematika.
e. Menyebarluaskan informasi di bidang pendapatan daerah dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat.
f. Revitalisasi BUMD melalui berbagai upaya yaitu mengelola BUMD secara
profesional, meningkatkan sarana dan prasarana, memberikan kemudahan
prosedur pelayanan terhadap konsumen/nasabah, serta mengoptimalkan
peran Badan Pengawas, agar BUMD berjalan sesuai dengan peraturan
sehingga mampu bersaing dan mendapat kepercayaan dari publik.
g. Optimalisasi pemberdayaan dan pendayagunaan aset yang diarahkan pada
peningkatan pendapatan asli daerah.
h. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian
Keuangan pada tataran kebijakan, dengan POLRI dan kabupaten/kota, dalam
operasional pemungutan dan pelayanan pendapatan daerah, serta
mengembangkan sinergitas pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah
(PD) penghasil.
i. Melakukan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten
Tetangga, Pemerintah Kabupaten di Seputaran Teluk Tomini, dan Pemerintah
yang memiliki kesamaan potensi dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa
Tenggara.

III - 40
2. Strategi pencapaian target dana perimbangan, dilakukan melalui:
a. Sosialisasi secara terus menerus mengenai pungutan pajak penghasilan
dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam pembayaran pajak.
b. Meningkatkan akurasi data potensi baik potensi pajak maupun potensi
sumber daya alam bekerjasama dengan Kementerian Keuangan cq Direktorat
Jenderal Pajak sebagai dasar perhitungan Bagi Hasil.
c. Meningkatkan keterlibatan pemerintah daerah dalam perhitungan lifting
migas dan perhitungan sumber daya alam lainnya agar memperoleh proporsi
pembagian yang sesuai dengan potensi.
d. Meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Keuangan, kementerian teknis, Badan Anggaran DPR RI dan DPD RI untuk
mengupayakan peningkatan besaran Dana Transfer (DAU, DAK dan Dana
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak).
3. Strategi pencapaian Lain-lain Pendapatan Yang Sah yang optimal ditempuh
melalui:
a. Koordinasi dengan kementerian teknis dan lembaga non pemerintah, baik
dalam maupun luar negeri.
b. Inisiasi dan pengenalan sumber pendapatan dari masyarakat.
Pada sisi lain, terdapat belanja daerah yang merupakan kewajiban
pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Belanja
daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan
daerah yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa
Tenggara yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan, fungsi penunjang urusan
pemerintahan daerah dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang
tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah
daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan
perundang-undangan.
Selain hal tersebut, seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa belanja daerah
selain dialokasikan untuk penuntasan program/kegiatan yang telah diamanatkan
dalam RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 juga harus
dialokasikan pada program/kegiatan dalam rangka pemulihan ekonomi akibat
pandemi COVID-19.
Kebijakan belanja daerah dilakukan dengan pengaturan pola pembelanjaan
yang akuntabel, proporsional, efisien dan efektif. Adapun kebijakan belanja daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara, sebagai berikut:

III - 41
1. Dialokasikan untuk membiayai belanja langsung wajib dan mengikat.
Komponen belanja langsung wajib dan mengikat meliputi: Honorarium
Pegawai Honorer/Tidak Tetap BLUD; Belanja Jasa Kantor Listrik, Air,
Telepon/Internet); Belanja Premi Asuransi; Belanja Sewa
Rumah/Gedung/Gudang/Parkir; Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor;
dan Belanja Beasiswa Pendidikan PNS.
2. Dialokasikan untuk membiayai belanja pemenuhan visi dan misi kepala daerah
dan wakil kepala daerah serta pemenuhan penerapan pelayanan dasar.
a. Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-
2023, sebanyak 1+7, meliputi: 1. Penanganan rehabilitasi dan rekosntruksi
dampak pandemi COVID-19 ; dan 7 prioritas pembanguanan yang telah ada,
yaitu : 1. Pengurangan Kemiskinan dan Pengangguran; 2. Pemantapan
Kualitas Pelayanan Kesehatan.; 3. Peningkatan Produksi dan
Produktivitas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Perikanan dari
bahan Baku ke bahan setengah jadi dan bahan jadi; 4. Mendorong
majunya Iklim Usaha, Pariwisata, Koperasi, UMKM, Industri dan Jasa
Perdagangan; 5) Peningkatan Mutu Pendidikan; 6. Pemantapan
Infrastruktur Dasar, Tata Ruang, Mitigasi Bencana dan Lingkungan
Hidup; 7. Reformasi Birokrasi, Tata Kelola Pemerintahan dan
Pemantapan e-goverment;
b. Pemenuhan sasaran pembangunan dalam rangka perwujudan visi dan misi
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023.
c. Penerapan standar pelayanan minimal (SPM) kewenangan kabupaten, meliputi
29 jenis pelayanan dasar yaitu: Pendidikan Dasar; pendidikan kesetaraan dan
pendidikan anak usia dini; pelayanan kesehatan ibu hamil; Ppelayanan
kesehatan ibu bersalin; pelayanan kesehatan bayi baru lahir; pelayanan
kesehatan balita; pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar; pelayanan
kesehatan pada usia produktif; pelayanan kesehatan pada usia lanjut; pelayanan
kesehatan penderita hipertensi; pelayanan kesehatan penderitadiabtes melitus;
pelayanan kesehatan orang dengan ganguan jiwa berat; pelayanan kesehatan
orang terduga tuberkulosis; pelayanan kesehatan orang dengan resiko
terinveksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus); penyediaan kebutuhan pokok air minum sehari-hari;
penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik; penyediaan dan
rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana kab/kota; fasiliasi

III - 42
penyediaan rumah yanglayak huni bagi masyrakat yang terkenak relokasi
program pemerintah darah kab/kota; pelayanan kententraman dan ketertiban
umum; pelayanan informasi rawan bencana; pelayanan pencegahan dan
kesiapsiagaan terhadap bencana; pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban
bencana; pelayanan penyelamatan korban kebakaran; Rehabilitasi sosial dasar
penyandang disabilitas telantar di luar panti; Rehabilitasi sosial dasar anak
telantar di luar panti; Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar diluar panti;
Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis di
luar panti; dan Perlindungan dan jaminan sosial pada saat tanggap & paska
bencana bagi korban bencana kab/kota.
3. Pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development
Goals (SDGs).
4. Sinkronisasi prioritas pembangunan dalam RPJMN Tahun 2020-2024, Rencana
Kerja Pemerintah (RKP). RPJMD Provinsi Sulawesi Utara (2020-2024) dan RKPD
Provinsi Sulawesi Utara.
5. Penggunaan dana fungsi pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan.
6. Penggunaan dana fungsi kesehatan dalam rangka peningkatan fungsi kesehatan
Kabupaten Minahasa Tenggara secara konsisten dan berkesinambungan
mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10 persen dari total belanja APBD
di luar gaji, pembiayaan tidak hanya urusan kesehatan tetapi non urusan
kesehatan yang merupakan fungsi kesehatan seperti sarana olahraga dan
sumber daya insani.
7. Penggunaan dana fungsi infrastruktur 10 persen dari bagi hasil penerimaan
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Provinsi, dialokasikan untuk mendanai
pembangunan dan/atau pemeliharaan jalan serta peningkatan moda dan sarana
transportasi umum sebagaimana diamanatkan dalam UndangUndang Nomor 28
Tahun 2009.
8. Dialokasikan untuk membiayai belanja penyelenggaraan urusan pemerintahan
lainnya untuk mendanai program-program perangkat daerah yang menjadi
kewenangan kabuapten namun tidak menjadi prioritas Bupati dan Wakil Bupati
Tahun 2018-2023, serta merupakan program pendukung penyelenggaraan
perkantoran.

III - 43
9. Pemenuhan anggaran untuk alokasi tertentu yang telah ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaannya seperti untuk
peningkatan kapasitas SDM Aparatur dan peningkatan kapasitas APIP.
10. Mengalokasikan dana untuk pemulihan ekonomi, kesehatan dan sosial semua
yang terdampak pandemi COVID-19.
Belanja daerah, dari tahun ke tahun relatif mengalami kenaikan. Sejak pada
tahun 2020, alokasi belanja daerah sudah mencakup pembayaran gaji pokok dan
tunjangan Pegawai Negeri Sipil untuk 13 bulan dan Tunjangan Hari Raya (Gaji ke-
14) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta
memperhitungkan kenaikan gaji pokok serta acres. Selain itu dianggarkan pula
untuk pemberian tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja, kondisi kerja
serta tambahan penghasilan pegawai berdasarkan pertimbangan lainnya dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan umum pegawai, disesuaikan ketentuan
peraturan perundang-undangan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan
daerah.
Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih. Proyeksi pendapatan daerah merupakan perkiraan
yang terukur secara rasional yang direncanakan dapat dicapai untuk setiap sumber
pendapatan. Adapun komponen dari pendapatan daerah, meliputi: Pendapatan Asli
Daerah; Dana Perimbangan; dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
Realisasi pendapatan daerah tahun 2018 dan 2019 mengalami kenaikan yaitu
sebesar 6,2 persen. Bila disajikan menggunakan struktur APBD sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 maka komponen pendapatan daerah yang
memiliki peningkatan terbesar adalah Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah yakni
sebesar 17,88 persen.
Lebih lanjut, Pendapatan pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2023
diproyeksikan mengalami kenaikan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,58 persen
setiap tahun. Rata-rata pertumbuhan positif ditunjukkan oleh komponen
Pendapatan Asli Daerah sebesar 7,73 persen dan Pendapatan Transfer sebesar 2,84
persen, sementara Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah diproyeksilkan rata-rata
minus 11,18 persen per tahun. Hasil perhitungan rata-rata minus per tahun tersebut,
disebabkan pada tahun 2021 direncanakan Pendapatan Transfer meningkat
signifikan dibanding tahun 2020 sebab adanya kebijakan untuk percepatan
penanganan pandemi COVID-19.

III - 44
Pada sisi lain, terdapat belanja daerah yang merupakan kewajiban
pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Belanja
daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan
daerah yang menjadi kewenangan Kabupaten Minahasa Tenggara yang terdiri dari
urusan wajib, urusan pilihan, fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah dan
urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat
dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar
pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Lebih
rinci mengenai realisasi dan proyeksi pendapatan dan belanja tersebut ditunjukkan
melalui tabel di bawah ini.

III - 45
Tabel 3.1
Rata-Rata Pertumbuhan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Tahun 2016–2020
Kabupaten Minahasa Tenggara

Realisasi (Rp)
Rata-rata
NO URAIAN
2015 2016 2017 2018 2019 Pertumbuhan

1 2 3 4 5 6 7 8
I PENDAPATAN 554,132,244,539.08 619,156,740,491.55 701,006,962,723.00 722,950,167,779.40 725.444.926.950 28%
PENDAPATAN ASLI
01.01 14,633,333,049.08 17,785,369,971.55 19,234,933,804.00 18,633,185,279.40 20.011.292.787 58%
DAERAH
01.01.01 Pajak daerah 3,148,358,311.00 4,281,244,280.04 4,644,617,720.00 5,455,295,444 5.613.400.000 4%

01.01.02 Retribusi daerah 1,596,832,400.00 792,081,554.00 467,581,500.00 774,986,350.00 961.147.000 -33.59

Hasil Pengelolaan
3389848978
01.01.03 Kekayaan Daerah yang 91,205.00 676.175.873,00 676.175.873 102%
-
Dipisahkan
Lain-lain pendapatan
01.01.04 9,888,142,338.08 12,712,044,137.51 14,122,643,379.00 11,726,727,612.40 12.760.569.914 71%
asli daerah yang sah
DANA
01.02 468,194,580,839.00 539,925,266,944.00 667,219,122,403.00 535,859,286,182.00 552.763.978.000 15%
PERIMBANGAN
Dana Bagi Hasil
02.02.01 17,620,813,839.00 13,161,467,944.00 15,258,729,529.00 14,703,011,072.00 15.522.820.000 -5.79
Pajak/Bukan Pajak
02.02.02 Dana Alokasi Umum 400,661,737,000.00 385,145,539,000.00 413,040,720,000.00 407,185,484,000 424.843.260.000 28%
02.02.03 Dana Alokasi Khusus 49,912,030,000.00 141,618,260,000.00 238,919,672,874.00 113,970,791,110.00 112.397.898.000 54%
LAIN-LAIN
01.03 PENDAPATAN 71,304,330,651.00 61,446,103,576.00 98.830.715.486 168,457,696,318,00 152.669.656.163
DAERAH YANG SAH
01.03.01 Hibah 5,000,000,000.00 300,000,000.00 11,171,860,280.00 15.998.200.000
-
01.03.02 Dana darurat -
- -

III - 3
Realisasi (Rp)
Rata-rata
NO URAIAN
2015 2016 2017 2018 2019 Pertumbuhan

1 2 3 4 5 6 7 8
Dana Bagi Hasil Pajak
dari Provinsi dan
01.03.03 12,818,893,493.00 15,554,145,576.00 14,336,900,102.00 19,167,970,651.00 20,686,104,057 19%
Pemerintah Daerah
Lainnya
Dana Penyesuaian dan
01.03.04 51,872,457,000.00 45,591,958,000.00 136,825,083,000.00 12.628.776.000 67%
Otonomi Khusus -
Bantuan Keuangan dari
Provinsi atau
01.03.05 968,493,000.00
Pemerintah Daerah - -
Lainnya
01.03.06 Pendapatan Lainnya 1,612,980,158.00 216,006,414.00 324,289,387.00
Dana Desa 152.669.656.163
Dana Insentif Daerah 7,500,000,000.00
2 BELANJA 494,758,388,132.00 640,952,135,668.90 791,678,225,192.00 732,236,535,109.00 770.365.808.235 15%
BELANJA TIDAK
02.01 211,839,583,340.00 286,377,696,305.90 358,930,247,822.00 424,131,205,712.00 435.201.385.995 64%
LANGSUNG
02.01.01 Belanja Pegawai 205,622,448,128.00 226,732,704,080.00 248,409,314,919.00 236,429,655,950.00 248.714.803.006 16%
02.01.02 Belanja Bunga - -
02.01.03 Belanja Subsidi - -
02.01.04 Belanja Hibah 3,781,350,000.00 3,960,761,000.00 8,924,077,900.00 30,083,042,416.00 10.474.000.000 39.88
02.01.05 Belanja Bantuan Sosial 1,964,500,000.00 - 399,250,000.00 11,667,500,000.00 10.845.631.289 44%
Belanja Bagi Hasil
Kepada
02.01.06 0 - 439,637,878.00 657.454.700 3%
Provinsi/Kab/Kota dan
Pemerintah Desa
Belanja Bantuan
Keuangan Kepada
02.01.07 Provinsi/Kab/Kota dan 20,270,273,710.00 55,492,780,225.90 100,496,006,918.00 145,511,369,468.00 164.409.497.000 34.78
Pemerintah Desa dan
Parpol

III - 4
Realisasi (Rp)
Rata-rata
NO URAIAN
2015 2016 2017 2018 2019 Pertumbuhan

1 2 3 4 5 6 7 8
02.01.08 Belanja Tidak Terduga 31,210,000.00 191,451,000.00 701,598,085.00 100.000.000 61%
BELANJA
02.02 282,918,804,792.00 354,574,439,363.00 432,747,977,370.00 308,105,329,397.00 335.164.422.241 5%
LANGSUNG
02.02.01 Belanja Pegawai 6,902,331,400.00 12,410,747,839.00 15,633,242,478.00 30,596,740,496.00 33.011.768.633 119%
Belanja Barang dan
02.02.02 92,908,128,602.00 112,264,180,942.00 105,586,210,740.00 119,013,367,623.00 168.623.588.453 40%
Jasa
02.02.03 Belanja Modal 183,108,344,790.00 229,899,510,582.00 311,528,524,152.00 158,495,221,278.00 133.529.065.155

7 Pembiayaan
Penerimaan
7.1 70.310.176.699,00 85.698.203.074,34 78.580.298.407,47 54.197.226.663,47 44.920.881.285,40 -8,64%
Pembiayaan
7.1.1. Penggunaan SiLPA 70.310.176.699,00 85.698.203.074,34 78.580.298.407,47 54.197.226.663,47 44.920.881.285,40 -8,64%
Pengeluaraan
7.2 0,00 3.000.000.000,00 2.000.000.00,00 0,00 0,00 -8,33%
Pembiayaan
Penyertaan
7.2.2 Modal/Investasi 0,00 3.000.000.000,00 2.000.000.00,00 0,00 0,00 -8,33%
Pemerintah Daerah
Pembiayaan Neto 70.310.176.699,00 82.698.203.074,34 76.580.298.407,47 54.197.226.663,47 44.920.881.285,40 -9,03%
Sumber : LRA Tahun 2015 - 2019

III - 5
Tabel 3.12
Realisasi dan Proyeksi Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018–2020

Struktur Belanja berdasar PP 58/2005


Kode Realisasi Target
Uraian
Akun 2018 2019 2020
1 2 3 4 5
4 PENDAPATAN 722,950,167,779.40 725.444.926.950 745.153.147.174
4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 18,633,185,279.40 20.011.292.787 18.191.892.011
4.1.1 Pajak daerah 5,455,295,444 5.613.400.000 5.832.662.011
4.1.2 Retribusi daerah 774,986,350.00 961.147.000 845.230.000
4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 676.175.873,00 676.175.873 364.000.000
4.1.4 Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah 11,726,727,612.40 12.760.569.914 11.150.000.000
4.2 DANA PERIMBANGAN 535,859,286,182.00 552.763.978.000 568.147.017.000
4.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 14,703,011,072.00 15.522.820.000 10.525.459.000
4.2.2 Dana Alokasi Umum 407,185,484,000 424.843.260.000 434.912.392.000
4.2.3 Dana Alokasi Khusus 113,970,791,110.00 112.397.898.000 122.709.166.000
4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 168,457,696,318,00 152.669.656.163 158.814.238.163
4.3.1 Hibah 11,171,860,280.00 15.998.200.000 12.095.200.000
4.3.2 Dana darurat -
4.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 19,167,970,651.00 18.745.183.163 18.745.183.163
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 136,825,083,000.00 12.628.776.000 20.400.014.000
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 968,493,000.00
Pendapatan Lainnya 324,289,387.00
Dana Desa 7,500,000,000.00 152.669.656.163 107.573.841.000
Dana Insentif Daerah
5 BELANJA 732,236,535,109.00 770.365.808.235 815.533.544.691
5.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 424,131,205,712.00 435.201.385.995 424.548.765.524
5.1.1 Belanja Pegawai 236,429,655,950.00 248.714.803.006 232.100.011.772
5.1.2 Belanja Bunga
5.1.3 Belanja Subsidi - 6.338.039.752
5.1.4 Belanja Hibah 30,083,042,416.00 10.474.000.000 13.228.200.000

III - 46
Kode Realisasi Target
Uraian
Akun 2018 2019 2020
1 2 3 4 5
5.1.5 Belanja Bantuan Sosial 11,667,500,000.00 10.845.631.289 6.650.000.000
5.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintah Desa 439,637,878.00 657.454.700 458.673.000
5.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintah Desa
145,511,369,468.00 164.409.497.000 165.423.841.000
dan Parpol
5.1.8 Belanja Tak Terduga 100.000.000 350.000.000
5.2 BELANJA LANGSUNG 308,105,329,397.00 335.164.422.241 390.984.779.167
5.2.1 Belanja Pegawai 30,596,740,496.00 33.011.768.633 35.227.265.000
5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 119,013,367,623.00 168.623.588.453 156.714.524.692
5.2.3 Belanja Modal 158,495,221,278.00 133.529.065.155 199.042.989.475
Sumber : BAPEDA Kabupatan Minahasa Tenggara Perubahan RKPD 2020.

Tabel 3.13
Realisasi dan Proyeksi Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021–2023

Struktur Berdasarkan PP 12/2019


Kode Proyeksi
Uraian
Akun 2021 2022 2023
1 2 3 4 5
PENDAPATAN - LRA 731.565.788.972 681.613.547.035 717.487.944.247,60
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA 18.191.892.011 20.094.632.505 21.152.244.742,60
Pendapatan Pajak Daerah - LRA 5.832.662.011 6.702.985.823 7.055.774.551,00
Pendapatan Retribusi Daerah - LRA 845.230.000 788.477.198 829.975.998,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - LRA 364.000.000 788.248.395 829.735.153,00
Lain-lain PAD Yang Sah - LRA 11.150.000.000 11.814.921.089 12.436.759.040,60
PENDAPATAN TRANSFER - LRA 701.278.696.961 641.885.776.784 675.669.238.720,00
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - LRA 648.628.708.000 509.923.295.655 536.761.363.847,00
Bagi Hasil Pajak - LRA 6.278.141.639 6.608.570.146,00
Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam - LRA 6.262.296.612 6.591.891.170,00

III - 47
Kode Proyeksi
Uraian
Akun 2021 2022 2023
1 2 3 4 5
Dana Alokasi Umum (DAU) - LRA 403.601.097.000 424.843.260.000,00
Dana Alokasi Khusus (DAK) - LRA 93.781.760.404 98.717.642.531,00
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - LRA 112.029.959.350 117.926.273.000,00
Dana Penyesuaian - LRA 112.029.959.350 117.926.273.000,00
Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya - LRA 52.649.988.961 19.932.521.779 20.981.601.873,00
Pendapatan Bagi Hasil Pajak - LRA 19.932.521.779 20.981.601.873,00
Bantuan Keuangan - LRA - 0,00
Bantuan Keuangan dari Pemerintah Daerah Provinsi Lainnya - LRA - 0,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LRA 12.095.200.000 19.633.137.746 20.666.460.785,00
Pendapatan Hibah - LRA 13.704.776.000 14.426.080.000,00
Pendapatan Lainnya - LRA 12.095.200.000 5.928.361.746 6.240.380.785,00
BELANJA 731.166.172.881 504.047.267.394 530.576.070.941,04
BELANJA OPERASI 426.450.049.074 403.614.116.534 424.856.964.773,04
Belanja Pegawai 264.781.642.983 232.124.279.723 244.341.347.077,00
Belanja Barang dan Jasa 125.609.288.605 155.120.587.434 163.284.828.878,04
Belanja Bunga 6.338.039.752 6.338.039.752 6.338.039.752
Belanja Hibah 17.767.077.734 6.323.569.377 6.656.388.818,00
Belanja Bantuan Sosial 11.954.000.000 10.045.680.000 10.574.400.000,00
BELANJA MODAL 100.433.150.860 105.719.106.168,00
Belanja Modal Tanah 24.684.000 - 0,00
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 10.416.708.331 21.261.318.340 22.380.335.095,00
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 44.176.665.793 18.581.437.378 19.559.407.766,00
68.070.368.691 58.046.440.254 61.101.516.057,00
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 857.910.000 2.543.954.888 2.677.847.250,00
Belanja Modal Aset Lainnya 90.421 - 0,00
BELANJA TAK TERDUGA 17.559.518.261 17.559.518.261 16.147.181.570,00
Belanja Tak Terduga 17.559.518.261 17.559.518.261 16.147.181.570,00
TRANSFER 163.610.178.310 152.940.197.960 160.989.682.063,00
TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN 459.382.310 435.739.350 458.673.000,00
Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 355.442.500 374.150.000,00
Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 80.296.850 84.523.000,00

III - 48
Kode Proyeksi
Uraian
Akun 2021 2022 2023
1 2 3 4 5
TRANSFER BANTUAN KEUANGAN 163.150.796.000 152.504.458.610 160.531.009.063,00
Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya - 0,00
Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 151.909.392.800 159.904.624.000,00
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 595.065.810 626.385.063,00
SURPLUS / (DEFISIT) 21.126.666.667 21.126.666.667 21.126.666.667

PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penggunaan SiLPA
Pinjaman Dalam Negeri
PENGELUARAN PEMBIAYAAN 21.126.666.667 21.126.666.667 21.126.666.667
Penyertaan Modal/Investasi Pemerintah Daerah
Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang Jatuh Tempo 21.126.666.667 21.126.666.667 21.126.666.667
PEMBIAYAAN NETTO 21.126.666.667 21.126.666.667 21.126.666.667
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) - - -
Sumber : BAPPEDA Kabupatan Minahasa Tenggara; Hasil Proyeksi Masih Sangat Sementara

III - 49
3.3.2 Perhitungan Kerangka Pendanaan
Selain pendapatan dan belanja daerah yang telah dibahas pada subbab
sebelumnya, pada bagian ini dibahas mengenai pembiayaan. Pembiayaan daerah
adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar Kembali dan/atau pengeluaran yang
akan diterima kembali baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun-
tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan daerah meliputi penerimaan daerah dan
pengeluaran daerah. Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah timbul karena
jumlah pengeluaran lebih besar daripada penerimaan sehingga terdapat defisit.
Kebijakan pembiayaan harus terkait dengan penyelesaian permasalahan-
permasalahan pembangunan daerah maupun pemanfaatan potens-ipotensi daerah.
Agar kebijakan pembiayaan daerah lebih terarah dan memberikan kontribusi
yang positif di dalam upaya menggali alternatif sumber-sumber pembiayaan
pembangunan, maka kebijakan penerimaan pembiayaan daerah diarahkan
pengelolaan SiLPA dan pinjaman daerah, sedangkan pengeluaran pembiayaan
daerah diarahkan untuk pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi)
pemerintah daerah; pembayaran cicilan utang dalam rangka pinjaman daerah.
Kebijakan pengeluaran pembiayaan diharapkan dapat memberikan
keuntungan sebagai berikut :
1. Pemerintah daerah dapat melakukan percepatan pembangunan dalam rangka
Peningkatan Infratruktur Jalan dan Jembatan dan Fasilitas Kesehatan melalui
pelaksanaan kegiatan yang didanai oleh pinjaman daerah.
2. Adanya unsur keterlibatan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan
daerah akan menjadi daya dukung tersendiri bagi pemerintah daerah.

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA)


Perencanaan penganggaran SiLPA harus didasarkan pada penghitungan
yang rasional dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran tahun
anggaran sebelumnya. Hal ini untuk menghindari kemungkinan adanya pengeluaran
pada tahun anggaran berjalan yang tidak dapat didanai akibat tidak tercapainya
SiLPA yang direncanakan.
Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara mengasumsikan SiLPA
menurun dari tahun ke tahun, begitu pun dengan proporsi SiLPA terhadap total
belanja daerah. Hal ini bertujuan agar alokasi belanja daerah ditutupi oleh total
pendapatan daerah.

III - 50
Pada tahun 2022 sampai dengan tahun 2023, Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SiLPA) diproyeksikan fluktuatif antar tahun. Sebagai tahun dasar
perencanaan perubahan RPJMD, SiLPA tahun 2020 memiliki angka tertinggi
dibandingkan 3 (tiga) tahun setelahnya. Tahun 2021 diproyeksikan SiLPA akan
menurun signifikan dan Kembali meningkat pada tahun 2022.
Selain hal tersebut dalam perencanaan pembiayaan daerah dilakukan melalui
skema pinjaman daerah didasarkan kepada estimasi defisit APBD dan kemampuan
fiskal daerah. Dimana analisa kemampuan fiskal daerah harus memperoleh
rekomendasi dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.

2. Pinjaman Daerah
Dalam rangka percepatan pembangunan Infrastruktur Jalan, Jembatan dan
Irigasi serta peningkatan Sarana Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah, maka
pemerintah Kabupaten Meinahasa Tenggara Mengajukan Pinjaman Daerah.
Pemanfaatan Pinjaman Daerah menitikberatkan kepada pembangunan 2 dua)
Infrastruktur utama dengan mengedepankan pola pemberdayaan masyarakat
(padat karya), yaitu:
a. Infrastruktur Jalan dan Jembatan yang ditujukan untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat di Minahasa Tenggara dengan menjaga dan menjamin
ketersediaan pangan melalui peningkatan produksi pertanian khususnya tanaman
pangan, serta pengendalian banjir melalui pembangunan dan pengembangan
jaringan irigasi;
b. Infrastruktur Sosial yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat dengan membuka akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
melalui pembangunan Rumah Sakit dan pengadaan alat kesehatan yang lebih efektif
dan memadai.
Nilai total pinjaman Daerah yang telah diterima sebesar Rp.
63.380.397.517,00 dengan suku bunga 0 persen per tahun.
Selanjutnya, kebijakan Pengeluaran Daerah diarahkan pada pembentukan
dana cadangan; dan penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah. Adapun
pembayaran cicilan utang dalam rangka pinjaman daerah dan provisi sebesar 1
(satu) persen dialokasikan pada Belanja Barang dan Jasa di kelompok Belanja
Operasi.
Pembiayaan Pinjaman ini memiliki jangka waktu pengembalian selama 3
(tiuga) tahun (pinjaman jangka pendek). Kewajiban pembayaran kembali meliputi

III - 51
pokok pinjaman dan biaya provisi yang seluruhnya harus dilunasi pada tahun
anggaran sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman yang berlaku. Berikut
rencana pembayaran pengembalian Pinjaman Daerah Daerah.

Tabel 3.14
Persentase Rencana Pengembalian Pinjaman PEN
Kabupaten Minahasa Tenggara

Tahun
Pengembalian PEN
2021 2022 2023
1 2 3 4
Nilai Pengembalian (%) 33,33 33,33 33,33
Sumber : Hasil Analisis 2020
Selain hal-hal di atas, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 1 Tahun
2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang
sebagaimana telah diubah beberapa kali tearkhir dengan Peranturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undangn-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan pada bulan
November 2024, maka dalam rangka penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala
Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024, maka diperlukan pendanaan
pelaksanaan kegiatan tersebut. Apabila mengacu pada Peraturan Bupati Nomor 27
Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Minahasa Tenggara Nomor
15 Tahun 2017 tentang Pendanaan Kegiatan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Minahasa Tenggara tahun 2018, bahwa pendanaan penyelenggaraan Pilkada Bupati
dan Wakil Bupati Minahasa Tenggara tahun 2018 mencapai Rp 40 Miliar, maka
pendanaan penyelenggaraan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Tenggara
pada tahun 2024 diperkirakan akan mencapai Rp 50 Miliard. Tingginya kebutuhan
anggaran penyelenggaraan Pilkada tersebut menjadi masalah yang harus segera
dicarikan solusinya. Dana cadangan menjadi salah satu alternatif solusi yang
dipertimbangkan.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
menyatakan bahwa daerah dapat membentuk dana cadangan guna mendanai
kebutuhan pembangunan prasarana dan sarana daerah yang tidak dapat

III - 52
dibebankan dalam 1 (satu) tahun anggaran yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah. Dana Cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan APBD
kecuali dari DAK, Pinjaman Daerah, dan penerimaan lain yang penggunaannya
dibatasi untuk pengeluaran tertentu. Untuk itu, dalam struktur pendanaan daerah
tahun 2022 dan tahun 2023, pada pengeluaran pembiayaan diproyeksikan dana
cadangan masing-masing pada tahun 2022 sebesar Rp 25 milyar dan pada tahun
2023 sebesar Rp 25 milyar, yang nantinya akan dipergunakan pada tahun 2024
sebagai penerimaan pembiayaan.

Tabel 3.15
Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2020

Struktur APBD berdasasrkan PP 58/2005


Kode Realiasi Target
Uraian
Akun 2018 2019 2020
1 2 3 4 5
6 PEMBIAYAAN
6.1 Penerimaan
54,197,226,663.47 44.920.881.285 9.000.000.000
Pembiayaan
6.1.1 Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Daerah Tahun 54,197,226,663.47 44.920.881.285 9.000.000.000
Sebelumnya
6.1.4 Penerimaan Pinjaman
63.380.397.517
Daerah
6.1.8 Penerimaan Kembali Dana
Bergulir
6.2 Pengeluaran
2.000.000.000 21.126.666.667 23.126.666.667
Pembiayaan
6.2.1 Pembentukan Dana
Cadangan
6.2.2 Penyertaan
Modal/Investasi 2.000.000.000 2.000.000.000
Pemerintah Daerah
6.2.3 Pengembalian Pokok
Pinjaman
21.126.666.667 21.126.666.667

Sumber BPKPD Kab. Minahasa Tenggara 2020 Perda Perubahan APBD 2020

Berdasarkan hasil analisis dan perkiraan sumber-sumber penerimaan


pembiayaan daerah dan realisasi serta proyeksi penerimaan dan pengeluaran
pembiayaan daerah dalam 2 (dua) tahun ke belakang, maka dapat dihasilkan
proyeksi/target tahun rencana dan perkiraan maju pada tahun 2022 dan tahun 2023.
Rata-rata penerimaan pembiayaan diproyeksikan terjadi penurunan sebesar 25,25
persen per tahun pada kurun waktu 2020-2023. Hal tersebut disebabkan pada tahun
2021 terjadi penurunan SiLPA yang cukup signifikan. Adanya mekanisme pengajuan
pinjaman daerah akan tercatat dalam proyeksi pembiayaan daerah. Tabel di bawah

III - 53
menyajikan realisasi dan proyeksi pembiayaan daerah yang terdiri dari penerimaan
pembiayan daerah dan pengeluaran pembiayaan.

Tabel 3.16
Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021-2023

Struktur APBD berdasasrkan PP 12/2019


Kode Target Rata-Rata
Uraian
Akun 2021 2022 2023 Pertumbuhan
1 2 3 4 5
6 PEMBIAYAAN
6.1 Penerimaan
20.727.050.576 3.499.415.014,38 4.795.524.576,56
Pembiayaan
6.1.1 SiLPA 20.727.050.576 3.499.415.014,38 4.795.524.576,56
6.1.2 Pencairan Dana
Cadangan
6.1.3 Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
6.1.4 Penerimaan Pinjaman
Daerah
6.1.5 Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman
Daerah
6.1.6 Penerimaan Piutang
Daerah

6.2 Pengeluaran
21.126.666.667 21.126.666.667 21.126.666.667
Pembiayaam
Pembayaran Cicilan
6.2.1 Pokok Utang Yang 21.126.666.667 21.126.666.667 21.126.666.667
Jatuh Tempo
6.2.2 Penyertaan Modal
Daerah
6.2.3 Pembentukan Dana
Cadangan
6.2.4 Pemberian Pinjaman
Daerah
6.2.5 Pengeluaran
Pembiayaan Lainnya
Sesduai Dengan
Kententuan Peraturan
Perundang-Undangan

Sumber Bappeda Kab. Minahasa Tenggara 2020


Hasil Proyeksi akan dihitung pada tahap Rancangan Perubahan RPJMD 2018-2023

3.3.3 Perhitungan Kerangka Pendanaan


a. Proyeksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
(SiLPA)
Proyeksi SILPA dilakukan berdasarkan pertumbuhan realisasi besaran SiLPA
periode tahun 2018 sampai dengan tahun 2019. Diharapkan pada tahun-tahun
mendatang proses perencanaan, penganggaran, sistem pengendalian dan evaluasi
dapat dijalankan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sehingga
penggunaan anggaran semakin efektif serta sesuai dengan perencanaan.

III - 54
Tabel 3.17
Proyeksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018–2023

Uraian Realisasi
2018 2019
1 2 3
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun 54,197,226,663.47 44.920.881.285
sebelumnya (SiLPA)
Sumber : Hasil Proyeksi, 2020.

Uraian Proyeksi
2020 2021 2022 2023
1 4 5 6 7
Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Daerah Tahun - - - -
sebelumnya (SiLPA)
Sumber : Hasil Proyeksi, 2020.

c. Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah


Berdasarkan perhitungan proyeksi pendapatan dan Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SILPA) serta belanja tidak langsung dapat diproyeksikan kapasitas riil
kemampuan keuangan daerah Tahun 2018-2020 untuk mendanai pembangunan
Kabuapten Minahasa Tenggara. Berdasarkan hasil analisis, total penerimaan
meningkat dari Rp. 36.412.479.144.186 pada realisasi tahun 2018 diproyeksikan
terus meningkat sampai dengan Rp41.492.253.789.332 pada tahun 2020. Proyeksi
total penerimaan setelah dikurangi dengan proyeksi belanja tidak langsung, maka
diperoleh angka proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan daerah. Adapun
proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kabuapten Minahasa Tenggara
sampai dengan tahun 2020 disajikan pada tabel di bawah.

Tabel 3.18
Realisasi dan Proyeksi Kapasitas Rill Kemampuan Keuangan Daerah
Kabuapten Minahasa Tenggara Tahun 2018–2020

Realisasi Proyeksi
No Uraian
2018 2019 2020
1 2 3 4 5
1 Pendapatan 722,950,167,779.40 725.444.926.950 745.153.147.174
2 Pencairan Dana
Cadangan
3 Sisa Lebih Riil
Perhitungan 54,197,226,663.47 44.920.881.285 -
Anggaran
4 Penerimaan Kembali
Dana Bergulir

III - 55
Total Penerimaan 777.147.394.442,87 770.365.808.235,00 754.153.147.174,00
Dikurangi :
1 Pengeluaran
2.000.000.000,00
Pembiayaan
2 Belanja Tidak
424,131,205,712.00 435.201.385.995 424.548.765.524
Langsung
Kapasitar Riil
Kemampuan 353.016.188.730,87 335.164.422.240,00 327.604.381.650,00
Keuangan Daerah
Sumber Hasil Proyeksi 2020

Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019,


menyebabkan pengertian belanja tidak langsung dan belanja langsung tidak
digunakan lagi dan diganti dengan a. belanja operasi; b. belanja modal; c. belanja
tidak terduga; dan d. belanja transfer. Hal ini menyebabkan konsep kapasitas riil
keuangan daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
86 Tahun 2017 tidak sesuai lagi digunakan dengan adanya perubahan Belanja
Daerah. Dengan kondisi tersebut maka proyeksi belanja tahun 2021 sampai dengan
2023 disusun sesuai konsep dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019.
Berdasarkan hasil proyeksi, terlihat bahwa pada tahun 2021 belanja daerah
lebih tinggi dibandingkan tahun 2022. Namun pada tahun 2023 belanja
diproyeksikan meningkat. Adapun proyeksi kapasitas keuangan daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara untuk Tahun 2021 sampai 2023 disajikan pada tabel di bawah.

Tabel 3.19
Proyeksi Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021-2023

Struktur APBD berdasasrkan PP 12/2019


Proyeksi
No Uraian
2021 2022 2023
1 2 3 4 5
BELANJA 731.166.172.881 504.047.267.394 530.576.070.941,04
BELANJA OPERASI 426.450.049.074 403.614.116.534 424.856.964.773,04
Belanja Pegawai 264.781.642.983 232.124.279.723 244.341.347.077,00
Belanja Barang dan Jasa 125.609.288.605 155.120.587.434 163.284.828.878,04
Belanja Bunga 6.338.039.752 6.338.039.752 6.338.039.752
Belanja Hibah 17.767.077.734 6.323.569.377 6.656.388.818,00
Belanja Bantuan Sosial 11.954.000.000 10.045.680.000 10.574.400.000,00
BELANJA MODAL 100.433.150.860 105.719.106.168,00
Belanja Modal Tanah 24.684.000 - 0,00
Belanja Modal Peralatan
10.416.708.331 21.261.318.340 22.380.335.095,00
dan Mesin
Belanja Modal Gedung
44.176.665.793 18.581.437.378 19.559.407.766,00
dan Bangunan
68.070.368.691 58.046.440.254 61.101.516.057,00

III - 56
Proyeksi
No Uraian
2021 2022 2023
1 2 3 4 5
Belanja Modal Jalan,
Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Aset
857.910.000 2.543.954.888 2.677.847.250,00
Tetap Lainnya
Belanja Modal Aset
90.421 - 0,00
Lainnya
BELANJA TAK
17.559.518.261 17.559.518.261 16.147.181.570,00
TERDUGA
TRANSFER 163.610.178.310 152.940.197.960 160.989.682.063,00
TRANSFER BAGI
459.382.310 435.739.350 458.673.000,00
HASIL PENDAPATAN
Transfer Bagi Hasil
355.442.500 374.150.000,00
Pajak Daerah
Transfer Bagi Hasil
80.296.850 84.523.000,00
Pendapatan Lainnya
TRANSFER BANTUAN
163.150.796.000 152.504.458.610 160.531.009.063,00
KEUANGAN
Transfer Bantuan
Keuangan ke
- 0,00
Pemerintah Daerah
Lainnya
Transfer Bantuan
151.909.392.800 159.904.624.000,00
Keuangan ke Desa
Transfer Bantuan
595.065.810 626.385.063,00
Keuangan Lainnya
PENGELUARAN
21.126.666.667 21.126.666.667 21.126.666.667
PEMBIAYAAN
Penyertaan
Modal/Investasi
Pemerintah Daerah
Pembayaran Cicilan
Pokok Utang yang Jatuh 21.126.666.667 21.126.666.667 21.126.666.667
Tempo

Sumber : Hasil Proyeksi akan dihitung pada tahap Rancangan Perubahan RPJMD 2018-2023

d. Kebijakan Alokasi Anggaran


Kebijakan alokasi anggaran merupakan serangkaian kebijakan yang telah
ditetapkan sebagai upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan alokasi
anggaran yang tersedia untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat, serta
dalam rangka pencapaian efektifitas program. Mengingat keterbatasan anggaran,
maka pengalokasiannya berdasarkan skala prioritas (money follow programme) dan
kebutuhan.
Prioritas alokasi penggunaan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah
dikelompokkan menjadi 3 (tiga). Kelompok Prioritas I mendapatkan prioritas
pertama sebelum Kelompok Prioritas II. Kelompok Prioritas III mendapatkan alokasi
anggaran setelah Kelompok Prioritas I dan II terpenuhi kebutuhan dananya. Adapun
prioritas anggaran untuk pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2019
sampai dengan 2023, sebagai berikut:
a. Prioritas I, dialokasikan untuk membiayai belanja langsung wajib dan
mengikat.

III - 57
b. Prioritas II, dialokasikan untuk membiayai belanja pemenuhan visi dan misi
kepala daerah serta pemenuhan penerapan pelayanan dasar. Alokasi
pemenuhan pelayanan dasar dihitung pada prioritas II dengan pertimbangan
bahwa prioritas Bupati dan Wakil Bupati juga termasuk hal tersebut.
c. Prioritas III, dialokasikan untuk membiayai belanja penyelenggaraan
urusan pemerintahan lainnya.
Realisasi dan rencana penggunaan kapasitas rill kemampuan keuangan
daerah ditunjukan pada tabel di bawah.

Tabel 3.20
Realisasi dan Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Keuangan Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018–2020

No Uraian Realiasai Proyeksi


2018 2019 2020
1 2 3 4
Kapasitas
Riil
353.016.188.730,87 335.164.422.240,00 327.604.381.650,00
Keuangan
Daerah
1 Prioritas I 176.508.094.365 167.582.211.120 163.802.190.825
2 Prioritas II 105.904.856.619 100.549.326.672 98.281.314.495
3 Prioritas III 70.603.237.746 67.032.884.448 65.520.876.330
Sumber : Hasil Analisis 2020

Rencana penggunaan kapasitas keuangan daerah Tahun 2021 sampai


dengan 2023 tidak sepenuhnya berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 86 Tahun 2017. Rencana pengunaan kapasitas keuangan tetap akan
dialokasikan kedalam 3 (tiga) prioritas dengan memperhatikan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019, sehingga pernyataan prioritas masih sama
dengan tahun 2019 dan 2020, tetapi pengertian/lingkup belanja wajib dan mengikat
pada prioritas I dan belanja pada prioritas II dan III berbeda untuk Tahun 2021
sampai dengan 2023.
Alokasi kapasitas keuangan daerah Kabuapten Minahasa Tenggara untuk
mendanai pembangunan Tahun 2021 sampai 2023, sebagai berikut :
a. Prioritas I, dialokasikan untuk membiayai belanja dan pengeluaran
pembiayaan yang wajib dan mengikat.
b. Prioritas II, dialokasikan untuk membiayai belanja pemenuhan visi dan
misi kepala daerah serta pemenuhan penerapan pelayanan dasar.

III - 58
c. Prioritas III, dialokasikan untuk membiayai belanja penyelenggaraan
urusan pemerintahan lainnya.

Lebih rinci mengenai alokasi masing-masing prioritas disajikan pada tabel di


bawah.
Tabel 3.21
Rencana Penggunaan Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021–2023

No Uraian Proyeksi
2021 2022 2023
1 2 3 4 5
Kapasitas Keuangan
353.016.188.730,87 335.164.422.240,00 327.604.381.650,00
Daerah :
1 Prioritas I
176.508.094.365 163.802.190.825
167.582.211.120
2 Pruoritas II
105.904.856.619 98.281.314.495
100.549.326.672
3 Prioritas III
65.520.876.330
70.603.237.746 67.032.884.448
Sumber : Hasil Proyeksi akan dihitung pada tahap Rancangan Perubahan RPJMD 2018-2023

III - 59
Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran bahwa selama kurun waktu
Tahun 2015–2019, realisasi pendapatan daerah cenderung meningkat rata-rata 7,11
persen. Adapun pendapatan yang bersumber dari Lain-Lain Pendapatan Daerah
Yang Sah mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan ratarata
pertumbuhan sebesar 27,02 persen, dimana tingkat pertumbuhan tertinggi berasal
dari Dana Desa 25,00 persen. Selain dari Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
yang mengalami peningkatan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pendapatan Dana
Perimbangan, mengalami kenaikan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 7,11
Persen untuk PAD dan 5,59 persen Untuk Dana Perimbangan.
Berikut ini disajikan grafik rata–rata proporsi realisasi pendapatan daerah
tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.

Gambar 3.1
Rata-Rata Proporsi Komponen Pendapatan Daerah
Tahun 2015–2019

2,72%
16,63%

Pendapatan Asli Daerah

Dana Perimbangan

Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang


Sah

83,18%

Sumber: LRA Kabuapten Minahasa Tenggara Tahun 2015–2019, diolah

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa rata–rata proporsi komponen


Pendapatan Daerah tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 terbesar berasal dari
Dana Perimbangan yaitu sebesar 83,18 Persen. Hal ini dengan proporsi Pendapatan
Asli Daerah (PAD) sebesar 2,7 persen dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
sebesar 16,63 persen dari seluruh total pendapatan.

III - 6
Rincian dari pendapatan daerah yaitu Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah dari tahun 2015 sampai
dengan tahun 2019 disajikan sebagai berikut.

a) Pendapatan Asli Daerah


Rata–rata proporsi komponen Pendapatan Asli Daerah tahun 2015 sampai
dengan tahun 2019 terbesar berasal dari Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Sebesar 67,79 persen. Sisanya terdiri dari Pendapatan Pajak Daerah sebesar 25,63
persen, Pendapatan RetribusiDaerah sebesar 5,09 persen, dan Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan sebesar 6,56 persen.

Gambar 3.2
Rata–Rata Proporsi Komponen Pendapatan Asli Daerah
Tahun 2015–2019

25,63%
Pahak Daerah

Retribusi Daerah

5,09% Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang


Dipisahkan
67,79% 6,56%
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah
Yang Sah

Sumber: Diolah dari LRA Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015–2019

b) Dana Perimbangan
Komposisi Dana Perimbangan selama Tahun 2015-2019 berasal dari Dana
Alokasi Umum (DAU) sebesar 73,48 persen, DAK sebesar 23,76 persen, sedangkan
sisanya sebesar 2,76 persen merupakan Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak.

III - 7
Gambar 3.3
Rata–Rata Proporsi Komponen Dana Perimbangan
Tahun 2015–2019

2,76%
23,76%

Dana bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak


Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus

73,48%

Sumber: Diolah dari LRA Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015–2019

c) Lain–Lain Pendapatan Daerah Yang Sah


Penyumbang terbesar dari Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah berasal
dari Dana Penyesuaian sebesar 45,7 persen, sisanya sebesar 33,7 persen berupa
Pendapatan Hibah dan 20,6 persen adalah lain-lain Penerimaan.

Gambar 3.4
Rata–Rata Proporsi Komponen Lain-Lain
Pendapatan Daerah Yang Sah Tahun 2015–2019

Hibah
1,36% 7,34%
0,00%
27,62% 14,59%
Dana Darurat

0,65%
0,44% Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya
55,84% Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus

Sumber : Diolah dari LRA Kabpaten Minahasa Tenggara Tahun 2015–2019

III - 8
2. Belanja Daerah
Selain mengukur kinerja APBD dari sumber pendapatan, juga dilakukan pada
sisi realisasi belanja pemerintah daerah. Secara umum komponen belanja terdiri dari
:
1) Belanja Tidak Langsung yang didalamnya terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja
Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi
Hasil Kepada Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa, Belanja Bantuan Keuangan
kepada provinsi/kabupaten/kota dan Pemerintah Desa Lainnya, dan Belanja
Tidak Terduga; dan
2) Belanja Langsung yang didalamnya terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja Barang
dan Jasa, serta Belanja Modal.
Pengukuran kinerja suatu daerah juga dapat dilihat dari seberapa besar
realisasi belanja yang telah terserap, semakin besar realisasi belanja semakin bagus
kinerja suatu daerah. Alokasi belanja daerah Sebagian besar dialokasikan untuk
pelayanan kepada masyarakat sehingga bisa menggerakkan perekonomian sektor
riil yang berakibat pada peningkatan pendapatan masyarakat. Realisasi belanja
daerah tahun 2015–2019 disajikan pada tabel 3.1.
Gambaran belanja daerah berdasarkan tabel 3.1 yaitu periode Tahun 2015-
2019 bahwa belanja daerah mengalami pertumbuhan dengan rata–rata kenaikan
sebesar 15 persen. Belanja Tidak Langsung mengalami kenaikan dengan rata-rata
kenaikan sebesar 64 persen. Komponen Belanja Tidak Langsung terbesar
pertumbuhannya adalah Belanja Bantuan Sosial, dengan rata–rata pertumbuhan
sebesar 44 persen. Pertumbuhan tersebut dikarenakan adanya kenaikan yang
cukup signifikan pada tahun 2015.
Dari sisi Belanja Langsung diperoleh bahwa terjadi kenaikan yang cukup
signifikan dari tahun ke tahun yaitu rata-rata sebesar 5 persen. Komponen belanja
langsung yang mengalami kenaikan cukup signifikan pada komponen belanja
Pegawai yaitu sebesar 119 persen selama periode 2015-2019.

3. Pembiayaan
Pembiayaan daerah meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Secara umum
komponen pembiayaan daerah Kabupaten Minahasa Tenggara terdiri dari:

III - 9
1) Penerimaan pembiayaan daerah yang didalamnya terdiri atas sisa lebih
perhitungan anggaran tahun lalu, penerimaan Kembali pemberian pinjaman,
dan penerimaan piutang daerah;
2) Pengeluaran pembiayaan daerah yang didalamnya terdiri atas pembentukan
dana cadangan, penyertaan modal (Investasi) pemerintah daerah, dan
pembayaran pokok utang; dan
3) Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan.
Gambaran tentang realisasi pembiayaan daerah yang disajikan pada tabel di
bawah ini menginformasikan mengenai rata-rata perkembangan/kenaikan realisasi
penerimaan dan pengeluaran daerah Kabupaten Minahasa Tenggara.

III - 10
BAB IV
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH

Analisis isu strategis merupakan pemahaman permasalahan pembangunan


dan isu-isu yang relevan sebagai acuan penting dalam penyusunan rencana
pembangunan jangka menengah Kabupaten Minahasa Tenggara. Isu strategis
merupakan tantangan atau peluang yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi
masyarakat di masa mendatang. Suatu analisis isu-isu strategis menghasilkan
rumusan kebijakan yang bersifat antisipatif dan solutif atas berbagai kondisi yang
tidak ideal di masa depan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam
jangka menengah dan panjang. Sedangkan pada sisi lain, permasalahan
pembangunan daerah menggambarkan kinerja daerah atau kondisi masyarakat
yang belum ideal. Analisis isu strategis menghasilkan rumusan kebijakan yang
bersifat antisipatif dan solutif atas berbagai kondisi yang tidak ideal di masa depan
untuk meningkatkan efektivitas perencanaan pembangunan. Dengan demikian,
rumusan tentang permasalahan pembangunan dan isu strategis merupakan bagian
penting dalam penentuan kebijakan pembangunan jangka menengah Kabupaten
Minahasa Tenggara.

4.1 Permasalahan Pembangunan

Permasalahan pembangunan daerah merupakan kesenjangan antara


sasaran pembangunan yang ingin dicapai di masa mendatang dengan kondisi riil
saat perencanaan pembangunan dilaksanakan. Untuk meminimalisir kesenjangan
tersebut, maka diperlukan perumusan yang tepat terkait analisis permasalahan
daerah. Berdasarkan hasil analisis permasalahan pembangunan daerah pada
masing-masing bidang urusan sesuai dengan kondisi objektif daerah, serta
kesepakatan dari para pemangku kepentingan (stakeholders) pembangunan
daerah, maka diketahui permasalahan utama Kabupaten Minasha Tenggara yakni
“Belum optimalnya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Minahasa
Tenggara”.
Permasalahan utama pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara tersebut
selanjutnya dijabarkan ke dalam 5 (Lima) pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Kualitas sumber daya manusia yang masih perlu ditingkatkan;

IV - 1
2. Inovasi dan daya saing meningkatkan nilai tambah dan produktivitas
dibarengi efisiensi pada sektor perekonomian masih perlu ditingkatkan;
3. Pembangunan tata ruang dan penyediaan infrastruktur dasar perlu
ditingkatkan;
4. Penanganan Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana perlu ditingkatkan;
dan
5. Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik ( Good Governance)
perlu ditingkatkan;

Untuk lebih memahami secara mendalam maka keterkaitan permasalahan pokok


dengan permasalahan utama dapat ditunjukkan pada gambar 4.1.

Penanganan Lingkungan Hidup Penyelenggaraan tata kelola


dan Mitigasi Bencana perlu pemerintahan yang baik (Good
ditingkatkan Governance) perlu ditingkatkan;

Inovasi dan
daya saing
meningkatkan
“kesejahteraan nilai tambah
Pembangunan masyarakat dan
tata ruang dan Kabupaten produktivitas
penyediaan Minahasa dibarengi
infrastruktur Tenggara perlu
efisiensi pada
dasar perlu ditingkatkan”
sektor
ditingkatkan ;
perekonomian
masih perlu
ditingkatkan;

Kualitas sumber daya manusia yang


masih perlu ditingkatkan;

Gambar 4.1.
Permasalahan Utama dan Permasalahan Pokok
Pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara

Permasalahan pembangunan daerah Kabupaten Minahasa Tenggara diidentifikasi


melalui kajian data dan informasi pembangunan daerah khususnya data strategis
pembangunan. Berikut penjabaran permasalahan pembangunan Kabupaten

IV - 2
Minahasa Tenggara berdasarkan gambaran umum kondisi pembangunan daerah di
Kabupaten Minahasa Tenggara:

1. Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Masih Perlu Ditingkatkan

Rumusan permasalahan yang berhubungan dengan Kualitas Sumber


Daya Manusia yang Masih Perlu Ditingkatkan dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 4.1.
Rumusan Permasalahan Yang Berhubungan Dengan Kualitas
Sumber Daya Manusia yang Masih Perlu Ditingkatkan

Permasalahan Akar Masalah


1) Belum optimalnya kualitas Belum optimalnya penyelenggaraan pendidikan
pelayanan pendidikan dasar 9 tahun
Masih Kurangnya Sarana dan Prasarana
Pendidikan
Masih perlunya peningkatan pendidikan
pembentukan karakter
2) Masih rendahnya kualitas Belum optimalnya budaya perilaku hidup sehat
kesehatan masyarakat pada masyarakat
Belum optimalnya pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan
Belum optimalnya kompetensi tenaga medis dan
non medis
Masih Kurangnya Sarana dan Prasarana
Kesehatan
3) Masih belum optimal Masih kurang optimal peran masyarakat dalam
penanganan perlindungan penanganan PMKS
sosial bagi Penyandang PMKS yang memperoleh bantuan sosial dan
Masalah Kesejahteraan terlayani masih kurang
Sosial (PMKS)
4) Masih tingginya beban Belum optimalnya cakupan masyarakat miskin
pengeluaran warga miskin yang terlayani jaminan kesehatan
5) Pelestarian kekayaan dan Belum optimalnya pelestarian seni dan budaya
keragaman budaya masih yang berbasis kearifan lokal
perlu ditingkatkan
6) Rendahnya minat generasi Kurangnya pelatihan-pelatihan untuk generasi
muda untuk berusaha di muda di bidang pertanian, perkebunan dan
bidang pertanian, Perikanan serta kewirausahaan
perkebunan dan perikanan
7) Tingkat partisipasi Kecenderungan penurunan peran serta
masyarakat dalam masyarakat dalam pembangunan
pembangunan masih perlu Peran dan fungsi kelembagaan masyarakat dalam
ditingkatkan pembangunan masih perlu dioptimalkan
Masih perlu dioptimalkannya koordinasi lintas
sektor untuk melaksanakan pemberdayaan
masyarakat

IV - 3
2. Inovasi dan daya saing meningkatkan nilai tambah dan produktivitas
dibarengi efisiensi pada sektor perekonomian masih perlu
ditingkatkan;

Rumusan permasalahan yang berhubungan dengan Inovasi dan daya


saing meningkatkan nilai tambah dan produktivitas dibarengi efisiensi
pada sektor perekonomian masih perlu ditingkatkan dapat dilihat pada
tabel 4.2.
Tabel 4.2.
Rumusan Permasalahan : Inovasi dan daya saing meningkatkan
nilai tambah dan produktivitas dibarengi efisiensi pada sektor
perekonomian masih perlu ditingkatkan

Permasalahan Akar Masalah


1) Kurang Belum optimalnya upaya pengembangan dan
berkontribusinya sektor-pengelolaan objek dan daya tarik wisata
sektor lainnya dalam Harga Produk Pertanian, Perkebunan dan
perekonomian daerah Perikanan yang tidak stabil dibandingkan ongkos
dan Mulai menurunnya produksi yang mahal
kontribusi sektor Mulai beralihnya tenaga kerja pertanian,
Perkebunan dan Perikanan ke sektor lain
pertanian dalam
sehingga upah tenaga kerja menjadi lebih tinggi
perekonomian daerah
yang mengakibatkan ongkos produksi meningkat
Terjadinya Alih Fungsi Lahan pertanian,
Perkebunan dan Perikanan Produktif ke
peruntukan lainnya
Sulitnya Usaha Pertanian, Perkebunan dan
Perikanan untuk mendapat modal usaha dari
Perbankan
2) Masih belum optimalnya Pengelolaan bahan baku yang belum maksimal
nilai investasi Promosi investasi produk unggulan yang
dilakukan masih lemah serta sarana dan
prasarana pendukung investasi yang masih
kurang
Kemudahan dalam berinvestasi perlu ditingkatkan
3) Daya saing dan Inovasi Akses permodalan dan pasar serta Manajemen
UMKM yang rendah Industri Kecil Menengah (IKM) masih terbatas
Masih kurangnya sentra usaha / produk ekonomi
lokal
Belum optimalnya hubungan kerjasama usaha
antara IKM dengan industri besar
Akses permodalan dan pasar Industri Kecil
Menengah (IKM) masih terbatas
4) Ketahanan pangan Masih kurangnya variasi keanekaragaman
masyarakat masih perlu pangan masih tergantung pada pangan utama
ditingkatkan

IV - 4
3. Belum Optimalnya Pembangunan Tata Ruang dan Penyediaan
Infrastruktur Dasar
Rumusan permasalahan yang berhubungan dengan Belum Optimalnya
Pembangunan tata ruang dan Penyediaan Infrastruktur Dasar dapat
dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3.
Rumusan Permasalahan: Belum Optimalnya Pembangunan Tata Ruang
dan Penyediaan Infrastruktur Dasar

Permasalahan Akar Masalah


1) Masih diperlukan peningkatan Belum optimalnya kesesuaian tata ruang
pengelolaan tata ruang Belum Memiliki Rencana Detail Tata Ruang
Daerah
Pengembangan kawasan yang mendukung
perwujudan tata ruang yang berdaya guna
perlu dioptimalkan
2) Belum seluruh permukiman Masih terdapat kondisi lingkungan permukiman
memiliki sarana dan yang buruk
prasarana dasar yang Masih perlunya pengoptimalan upaya
berkualitas peningkatan pelayanan pengelolaan air minum
dan air limbah
Ketersediaan sanitasi untuk rumah tangga perlu
ditingkatkan.
Masih terdapatnya kawasan perumahan kumuh
3) Belum optimalnya Masih perlunya pengoptimalan Integrasi
aksesibilitas dan konektivitas jaringan jalan dan fasilitas jalan
kawasan-kawasan strategis
Masih perlunya pengoptimalan Pengelolaan
sarana dan prasarana transportasi
4) Belum Optimalnya Belum Tersedianya Renstra Pengembangan
Pemanfaatan Teknologi Teknologi dan Informasi
Informasi dan Komunikasi di Belum mantapnya Infrastruktur Teknologi dan
Perkantoran dan Pelayanan Informasi di Perkantoran dan Fasilitas
Publik Pelayanan Publik
Belum Optimalnya SDM Pengelola Komunikasi
dan Informatika

4. Belum Optimalnya Penanganan Lingkungan Hidup dan Mitigasi


Bencana
Rumusan permasalahan yang berhubungan dengan Belum Optimalnya
Penanganan Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana dapat dilihat pada
tabel 4.4.

IV - 5
Tabel 4.4.
Rumusan Permasalahan: Belum Optimalnya Penanganan Lingkungan
Hidup dan Mitigasi Bencana

Permasalahan Akar Masalah


1) Pengelolaan kualitas Belum Optimalnya Pengelolan Persampahan
lingkungan hidup yang masih
belum optimal
2) Masih terjadinya Banjir Infrastruktur pengendali Rob dan Banjir
Bandang, Genangan Banjir, belum terbangun secara menyeluruh
ROB dan Tanah Longsor Saluran drainase belum terintegrasi secara
menyeluruh
3) Belum optimalnya Masih kurangnya sistem peringatan dini
ketangguhan bencana bencana

5. Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik ( Good


Governance) Masih Belum Optimal dan Masih tingginya gangguan
ketentraman dan ketertiban Masyarakat
Rumusan permasalahan yang berhubungan dengan Penyelenggaraan Tata
Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance) Masih Belum Optimal dan
Masih tingginya gangguan ketentraman dan ketertiban Masyarakatdapat dilihat
pada tabel 4.5.
Tabel 4.5.
Rumusan Permasalahan: Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan
yang Baik (Good Governance) Masih Belum Optimal dan Masih tingginya
gangguan ketentraman dan ketertiban Masyarakat

Permasalahan Akar Masalah


1) Belum optimalnya Belum optimalnya penyusunan dan penerapan
penyelenggaraan SOP, SP dan SPM
pelayanan publik Belum optimalnya sarana prasarana pelayanan
publik sesuai standar
Belum optimalnya penggunaan teknologi informasi
dalam pelayanan publik
Belum tersedianya sarana dan prasasrana untuk
kaum disabilitas di setiap fasilitas pelayanan publik
Belum optimalnya budaya kerja aparatur
2) Belum optimalnya Belum optimalnya Implementasi SPIP dan
penyelenggaraan Kapabilitas APIP
pemerintah daerah belum optimalnya sistem manajemen SDM
aparatur
belum optimalnya kinerja dan ketatalaksanaan
Perangkat Daerah
Belum optimalnya pengelolaan pendapatan,
keuangan dan aset daerah
Belum optimalnya tindak lanjut hasil pemeriksaan
pengelolaan keuangan dan aset daerah

IV - 6
Permasalahan Akar Masalah
Belum optimalnya integrasi sistem perencanaan,
penganggaran, pengendalian dan pengelolaan
keuangan dan aset daerah
Belum optimalnya akuntabilitas kinerja Pemerintah
Daerah
Belum optimalnya tingkat kesesuaian perencanaan
pembangunan
3) Masih tingginya Kurangnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat
gangguan ketentraman terhadap Peraturan perundangan
dan ketertiban Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk
masyarakat menjaga ketertiban dan ketentraman
Masih adanya ancaman dan gangguan ,
kerawanan sosial politik terhadap masyarakat

4.2 Isu – Isu Strategis


Pernyataan isu-isu strategis memberikan gambaran tentang hal-hal yang
menjadi fokus dan prioritas penanganan oleh pemerintah karena pengaruhnya
yang besar, luas, dan signifikan terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada
pembangunan masa mendatang. Isu-isu strategis merupakan isu-isu yang jika
diprioritaskan antisipasi dan penanganannya maka peluang tercapainya tujuan dan
sasaran pembangunan lima tahun mendatang akan lebih besar dan lebih pasti.
Namun jika isu-isu strategis ini tidak ditangani dengan serius, maka hal yang
sebaliknya akan terjadi yakni tujuan dan sasaran menjadi sulit tercapai.
Suatu isu strategis dirumuskan melalui identifikasi berbagai isu
internasional, nasional, dan regional. Berdasarkan identifikasi dari berbagai isu
tersebut dapat ditentukan isu strategis yang akan ditangani dalam lima tahun ke
depan.

4.2.1 Isu Internasional


Isu strategis internasional merupakan suatu kondisi yang dialami secara
global oleh seluruh negara di dunia dimana isu tersebut merupakan prioritas utama
setiap negara dalam penyusunan rumusan kebijakan di negaranya masing-masing.
Isu strategis internasional sebagian besar mengusung perihal degradasi kualitas
lingkungan hidup hingga ancaman menipisnya sumber daya tak terbaharui yang
merupakan bahan bakar untuk energi.
Sebagai kabupaten yang telah dan didorong untuk menjadi Isu strategis di
tingkat internasional yang relevan bagi perencanaan pembangunan masa
mendatang bagi Kabupaten Minahasa Tenggara antara lain: pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (SDGs), kondisi

IV - 7
perekonomian global yang berpengaruh ke perekonomian nasional dan daerah,
mitigasi perubahan iklim global (global warning/climate change), serta kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat.

a. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)


Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah bentuk integrase ekonomi
regional yang direncanakan untuk dicapai pada Tahun 2015. Tujuan utama MEA
adalah menjadikan Asean sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang mana
terjadi arus barang, jasa investasi dan tenaga terampil yang bebas aliran modal
yang lebih bebas. Keterlibatan semua pihak diseluruh negara anggota ASEAN
termasuk Indonesia mutlak diperlukan agar agar dapat mewujudkan ASEan
sebagai kawasan yang kompetif bagi kegiatan investasi dabn perdagangan bebas
yang pada gilirannya dapat memberikan manfaat bagi seluruh negara ASEAN. Bagi
Indonesia MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan
perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadti tidak ada. Hal ini akan
berdampak pada peningkatan ekspor yang pada akhirnya akan meningkatkan PDB
Indonesia.
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) memiliki 4 pilar Cetak-Biru/Blue Print MEA
yang akan memberikan peluang termasuk Indonesia yaitu :
1. Pasar Transit dan Basisi Produksi Regional;
2. Kawsan berdaya saing tinggi;
3. Kawasan dengan pembangunan Ekonomi yang Merata; dan
4. Integrasi dengan Perekonomian Dunia.
Strategi menghadapai MEA melaui Kemendag sudah mempersiapkan
langkah-langkah jitu untuk memperkuat produksi dalam negeri. Produksi Indonesia
yang berdaya saing tinggi dimana berdasarkan data BPS 2014, neraca
perdagangan Indonesia dengan ASEAN khususnya untuk non migas sudah
mengalamai defisit sebesar USD 0,26 miliar. Total export non migas nasional ke
negara-negara anggota Asean mencapai USD 20,27 miliar, sedangkan impor non
migas sedikit lebih tinggi yaitu sebesar USD 20,53 miliar.

b. Sustainable Development Goals (SDG’s)


Indonesia menjadi salah satu negara yang menandatangani sebuah isu
strategis internasional yakni Millenium Development Goals (MDGs). Komitmen
bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan MDGs mencerminkan upaya untuk

IV - 8
menyejahterakan rakyat sekaligus menyumbangkan dukungan terhadap
kesejahteraan masyarakat internasional. Millenium Development Goals (MDGs)
memiliki konsep jelas dan indikator pencapaian terukur dalam komitmen
memerangi kemiskinan, kelaparan, penyakit, buta huruf, degradasi kualitas
lingkungan hidup dan diskriminasi terhadap perempuan. Target pencapaian MDGs
tersebut diharapkan tercapai pada tahun 2015 sebagai bagian dari kesepakatan
bersama menuju pembangunan global.
Tahun 2015 telah dilewati dan tentu saja evaluasi berbagai capaian MDGs
sudah mencapai puncaknya. Capaian bangsa Indonesia pada target MDGs cukup
beragam dimana terdapat 13 indikator sudah memenuhi target yang diharapkan
sebelum tahun 2015 berakhir, sedangkan 36 indikator diperkirakan akan tercapai
pada tahun 2015. Selain itu, terdapat 14 indikator MDGs yang masih memerlukan
kerja keras dan kerja cerdas untuk mencapai target sesuai kesepakatan
internasional.
Program MDGs yang berakhir pada tahun 2015 ini, diteruskan dengan
Sustainable Development Goals (SDGs) yang disahkan di Sidang Umum PBB akhir
September di New York, Amerika Serikat. SDGs tidak terpisah dari MDGs dan
merupakan penyempurnaan dari MDGs. Bentuk penyempurnaan dilakukan melalui
sejumlah pendekatan yang dipandang perlu dengan tetap melibatkan peran aktif
warga dunia bagi terciptanya kepentingan global yang lebih luas. Tahun 2016
merupakan tahun pertama implementasi agenda pembangunan dunia Post-2015
(SDGs).
Sidang Umum PBB pada 4 Desember 2014 telah menyetujui platform
agenda pembangunan dunia Post-2015 berdasar pada hasil Open Working Group
(OWG) on Sustainable Development Goals yang akan menjadi target dan tujuan
pembangunan dunia sampai 2030. Rumusan SDG terdiri dari 17 tujuan dan 169
target dimana pencapaian lebih terukur untuk menciptakan masyarakat dunia 2030
jauh lebih baik dari saat ini. Ke-17 tujuan SDGs tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menghapus segala bentuk kemiskinan dimana pun berada;
2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi,
dan mencanangkan pertanian berkelanjutan;
3. Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan
penduduk di segala usia;
4. Menjamin kualitas pendidikan yang adil dan inklusif serta meningkatkan
kesempatan belajar seumur hidup untuk semua;

IV - 9
5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan
anak perempuan;
6. Memastikan ketersediaan dan pengelolaan yang berkelanjutan dari air dan
sanitasi untuk semua;
7. Memastikan seluruh penduduk mendapat akses untuk energi yang
terjangkau, dapat diandalkan, dan berkelanjutan;
8. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,
lapangan kerja yang penuh dan produktif, dan pekerjaan yang layak untuk
semua secara berkelanjutan;
9. Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi inklusif
berkelanjutan, dan inovasi asuh;
10. Mengurangi ketimpangan di dalam dan antar negara-negara;
11. Membuat pemukiman kota dan pemukiman manusia yang inklusif, aman,
tangguh, dan berkelanjutan;
12. Pastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan;
13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya;
14. Pelestarian dan pemanfaatan samudera, laut dan sumber daya kelautan
berkelanjutan dalam rangka pembangunan berkelanjutan;
15. Melindungi, memulihkan dan mempromosikan pemanfaatan ekosistem
darat, lestari mengelola hutan, memerangi penggusuran, dan menghentikan
dan membalikkan degradasi lahan dan menghentikan hilangnya
keanekaragaman hayati;
16. Meningkatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua, dan
membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua
tingkatan; serta
17. Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk
pembangunan berkelanjutan.

Target pembangunan universal yang tertuang dalam SDGs membutuhkan


dukungan dari semua elemen masyarakat dunia, termasuk dari pemerintahan,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat.
Di setiap negara, tidak hanya negara miskin dan berkembang tetapi juga negara
maju, rumusan SDGs merupakan sumber penting untuk menyelaraskan strategi

IV - 10
dan kebijakan demi membuat kehidupan di muka bumi menjadi lebih baik. Di
Indonesia khususnya Kabupaten Minahasa Tenggara, rumusan SDGs dan target
pencapaian dapat menjadi salah satu rujukan dalam penyusunan rencana
pembangunan jangka menengah nasional maupun daerah.

c. Ancaman Krisis Ekonomi Global


Pada awal tahun 2016, Bank Indonesia memberikan indikasi bahwa
kelesuan ekonomi dunia yang telah terjadi dalam beberapa tahun akan membaik.
Namun sampai dengan pertengahan tahun 2016, tak banyak sentimen positif yang
diharapkan dapat menggairahkan (kembali) ekonomi dunia. Bahkan, fenomena
“Brexit” atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa semakin meningkatkan kecemasan
atas masa depan ekonomi dunia, berdampingan dengan isu-isu terorisme global,
rasis di Amerika dan gejala global pada umumnya, termasuk perang di Timur
Tengah yang antara lain menyisakan permasalahan tak kalah serius atas jutaan
pengungsi yang belum jelas masa depannya.
Ketidakpastian ekonomi global juga sama terjadi di Kawasan Asia-Pasifik.
China sebagai salah satu tujuan ekspor Indonesia dalam beberapa tahun ini juga
mengalami kelesuan, tak terkecuali juga dengan Jepang. Beberapa indikasi lain
mengkonfirmasi dalam beberapa tahun ke depan akan banyak tekanan ekonomi
dunia yang berimbas baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
Indonesia maupun Kabupaten Minahasa Tenggara yang berpengaruh pada
perlambatan pemulihan ekonomi.

d. Antisipasi Perubahan Iklim Global (global warming/climate change)


Perkembangan lingkungan pada era globalisasi pembangunan sekarang ini
menunjukkan penurunan. Hal ini disebabkan pembangunan yang
mengesampingkan faktor kelestarian lingkungan hidup sehingga menyebabkan
kelestarian hidup yang buruk dengan akibat ancaman global warming. Global
warming merupakan efek atau dampak dari rusaknya kelestarian ekosistem alam
yang dapat mengakibatkan kekeringan, kelangkaan bahan pangan, hingga banjir
dan bahkan mampu menjadi penyebab utama dalam adanya bencana alam.
Perlu adanya antisipasi dari pemerintah dan masyarakat dunia dalam
menyikapi global warming. Segala bentuk perencanaan pembangunan harus
mempunyai strategi dalam menerapkan pembangunan yang ramah lingkungan.
Hal ini dilakukan agar kelestarian alam dapat terjaga dan efek global warming

IV - 11
dapat diminimalisir atau dapat dihindari namun tetap terlaksana pertumbuhan
ekonomi yang lebih baik.

e. Era Digital dan Revolusi Industri 4.0


Era Digital dan Revolusi Industri 4.0 merupakan Fase periode Revolusi
Industri dari tahun 2000 sampai sekarang diharapkan kegiatan manufaktur
terintegrasi melalui penggunaan teknologi, wireless dan big data secara masif.
Terdapat 4 pilar Perubahan dalam Era tersebut yang bertujuan untuk peningkatan
daya saing dan kesejahteraan masyarakat dan bangsa dimana saat ini berbagai
macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan
dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi.

4.2.2 Isu atau Kebijakan Nasional


1) Telaahan RPJPN Tahun 2005-2025
Isu-isu secara nasional yang memiliki potensi besar untuk memengaruhi
arah pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara pada masa mendatang adalah
kebijakan dari pemerintah pusat. Dokumen perencanaan tingkat nasional
merupakan salah satu sumber kebijakan yang memiliki kepastian tinggi dan dalam
amanat peraturan perundangan harus diikuti karena penyusunan RPJMD harus
berpedoman pada RPJMN. Mengingat periodesasi RPJMD Kabupaten Minahasa
Tenggara mengikuti periode RPJMN III dan RPJMN IV, maka arah kebijakan
RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara menyelaraskan dengan periode RPJMN III
(2015-2019) dan RPJMN IV (2020 – 2024) yang mengacu pada RPJPN tahap ketiga
(2015-2019) dan RPJPN Tahap Keempat (2020 - 2024).

IV - 12
RPJMN 20-24
Perekonomian
dengan struktur
yang kokoh dan
RPJMN 15-19 keunggulan
Pembangunan kompetitif
keunggulan
kompetitif, SDM,
dan Iptek
RPJMN 10-14
Pembangunan
SDM, Iptek, dan
Daya Saing
RPJMN '04-09
Penataan kembali
NKRI

Gambar 4.2
Fokus Kebijakan Setiap Tahapan dalam RPJPN 2005-2025

Arah kebijakan untuk RPJMN tahap III ditekankan pada pembangunan daya
saing industri nasional untuk meningkatkan nilai tambah SDA, pembangunan
kualitas SDM untuk meningkatkan produktivitas, dan penguasaan IPTEK untuk
melahirkan inovasi. Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai
keberlanjutan RPJM tahap III, RPJM tahap III ditujukan untuk lebih memantapkan
pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan
pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber
daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan
teknologi yang terus meningkat.
Kualitas sumber daya manusia terus mengalami perubahan positif yang
ditandai oleh meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan; meningkatnya
derajat kesehatan dan status gizi masyarakat; meningkatnya kesetaraan gender;
meningkatnya tumbuh kembang optimal serta kesejahteraan dan perlindungan
anak; tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang; serta mantapnya budaya
dan karakter bangsa.
Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan semakin efektif dan efisien yang
dicerminkan oleh terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan
untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang,
dan lestari; terus membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam

IV - 13
yang diimbangi dengan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup; meningkatnya
kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan hidup;
serta semakin mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang di seluruh
wilayah Indonesia.
Daya saing perekonomian Indonesia semakin kuat dan kompetitif dengan
semakin terpadunya industri manufaktur dengan pertanian, kelautan, dan sumber
daya alam lainnya secara berkelanjutan; terpenuhinya ketersediaan infrastruktur
yang didukung oleh mantapnya kerja sama pemerintah dan dunia usaha; makin
selarasnya pembangunan pendidikan, industri, ilmu pengetahuan dan teknologi;
serta terlaksananya penataan kelembagaan ekonomi untuk mendorong
peningkatan efisiensi, produktivitas, penguasaan, dan penerapan teknologi oleh
masyarakat dalam kegiatan perekonomian.
Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang ditandai
oleh berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi; terpenuhinya pasokan
tenaga listrik yang handal dan efisien sesuai kebutuhan sehingga elektrifikasi
rumah tangga dan elektrifikasi perdesaan dapat tercapai; mulai dimanfaatkannya
tenaga nuklir untuk pembangkit listrik dengan mempertimbangkan faktor
keselamatan secara ketat; terselenggaranya pelayanan pos dan telematika yang
efisien dan modern guna terciptanya masyarakat informasi Indonesia; terwujudnya
konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber
daya air dan pengembangan sumber daya air; serta terpenuhinya penyediaan air
minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Wilayah perdesaan merupakan titik vital pembangunan masyarakat ekonomi
lemah. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur perdesaan harus terus
dikembangkan terutama untuk mendukung pembangunan pertanian. Selain itu,
pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi sarana prasarana pendukung
kehidupan bagi seluruh masyarakat harus terus ditingkatkan dengan didukung oleh
sistem pembiayaan perumahan jangka panjang, berkelanjutan, efisien, dan
akuntabel. Diharapkan, dengan terpenuhinya kondisi tersebut semakin mendorong
terwujudnya kabupaten/kota tanpa permukiman kumuh.
Berdasarkan telaahan RPJPN tahap III (2015-2019), maka pembangunan
Kabupaten Minahasa Tenggara harus selaras dengan arahan RPJPN tahap III
dengan menyesuaikan karakteristik lokal seperti:

IV - 14
a. Meningkatkan daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan
keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta
kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat;
b. Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang semakin mantap
dicerminkan oleh terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan
pemulihan untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara
serasi, seimbang, dan lestari;
c. Membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam yang
diimbangi dengan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan didukung
oleh meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat; serta
d. Semakin terpadunya industri manufaktur dengan pertanian, kelautan, dan
sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan untuk mendukung daya
saing perekonomian Indonesia yang semakin kuat dan kompetitif.

2) Telaahan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2015-
2019
Dalam merumuskan dan merealisasikan berbagai komitmen Presiden dan
Wakil Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpilih pada periode ini,
serta berdasarkan kajian maupun analisis mengenai permasalahan dan isu
strategis nasional yang menjadi prioritas untuk ditangani dalam lima tahun ke
depan, termasuk dalam penyelarasan dengan sasaran-sasaran pokok
pembangunan jangka panjang dalam RPJP Nasional tahun 2005-2025, maka untuk
memajukan Negara Indonesia ke depan ditetapkan visi RPJM Nasional tahun 2015-
2019 sebagai berikut:
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gorong Royong”
Gotong royong merupakan intisari dari ideologi Pancasila. Tanggung jawab untuk
membangun bangsa harus dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat
dalam memutuskan suatu perihal dan gotong royong dalam bekerja. Kekuatan
rakyat adalah gotong royong, dimana rakyat selalu bahu-membahu dan
bekerjasama menyelesaikan berbagai hambatan dan tantangannya ke depan.
Berdaulat adalah hakikat dari kemerdekaan, yaitu hak setiap bangsa untuk
menentukan nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik bagi bangsanya
sendiri. Oleh karena itu, pembangunan selain sebagai usaha untuk mewujudkan
kedaulatan sebagai negara merdeka, pembangunan juga merupakan upaya

IV - 15
membangun kemandirian. Bangsa yang berdaulat dan mandiri adalah bangsa yang
mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain. Oleh
karena itu, untuk membangun kemandirian diperlukan kekuatan dan kemampuan
nasional di segala lini baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan.
Kemandirian suatu bangsa tercermin antara lain pada ketersediaan sumber daya
manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan
kemajuan pembangunannya; kemandirian aparatur pemerintah dan aparatur
penegak hukum dalam menjalankan tugasnya; kemampuan untuk memenuhi
pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dalam negeri yang makin kokoh
dan berkurangnya ketergantungan kepada sumber luar negeri; dan kemampuan
memenuhi kebutuhan pokok.
Kemandirian dalam kebudayaan harus dicerminkan dalam setiap aspek
kehidupan baik hukum, ekonomi, politik, sosial budaya, maupun pertahanan
keamanan. Kemandirian dan kemajuan suatu bangsa tidak boleh hanya diukur dari
perkembangan ekonomi semata, namun kemandirian dan kemajuan juga tercermin
dalam kelembagaan, pranata-pranata, dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan
politik dan sosial. Secara lebih mendasar lagi, kemandirian sesungguhnya
mencerminkan sikap seseorang atau sebuah bangsa mengenai jati dirinya,
masyarakatnya, serta semangatnya dalam menghadapi berbagai tantangan.
Upaya untuk mewujudkan Visi tersebut ditempuh melalui Misi sebagai berikut:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya
maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan;
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan Negara Hukum;
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera;
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6. Mewujudkan indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat,
dan berlandaskan kepentingan nasional; serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

IV - 16
Dalam rangka mencapai Visi dan Misi serta untuk menunjukkan prioritas dalam
jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam
bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan
agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga Negara;
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia;
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa
Asia lainnya;
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa; serta
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Dalam pelaksanaan agenda prioritas nasional tersebut, maka dirumuskanlah


kebijakan pengembangan wilayah pulau-pulau besar yang diarahkan untuk
mendorong percepatan pembangunan di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua dengan tetap mempertahankan momentum
pembangunan di wilayah Jawa-Bali dan Sumatera. Percepatan pembangunan
wilayah tersebut ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mengurangi kesenjangan antar
wilayah sebagai satu kesatuan Negara yang berkeadilan.

4.2.3 Isu atau Kebijakan Provinsi Sulawesi Utara


Penelaahan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah Kabupaten
MInahasa Tenggara dengan RPJMD Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016 - 2021 bertujuan
untuk menyelaraskan dan menjabarkan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara sehingga
dapat memberikan sumbangsih positif pada pencapaian visi dan misi pembangunan jangka
menengah Provinsi Sulawesi Utara. Perencanaan pembangunan jangka menengah Provinsi

IV - 17
Sulawesi Utara Tahun 2016 - 2021 memiliki visi pembangunan “Terwujudnya
Sulawesi Utara Berdikari dalam Pemerintahan dan Politik, serta
Berkepribadian Dalam Budaya”, sehingga diharapkan seluruh stakeholder di
Provinsi Sulawesi Utara bekerjasama mengoptimalkan seluruh kapasitas yang
dimilikinya untuk meningkatkan dan mewujudkan seluruh masyarakat Sulawesi
Utara lebih sejahtera. Penjelasan Visi Berdasarkan kata kunci pada Visi Provinsi
Sulawesi Utara Tahun 2018-2023 terdapat 3 (tiga) kalimat kunci yaitu Rakyat
Sulawesi Utara yang berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam pemerintahan dan
politik dan berkepribadian dalam budaya.
Kalimat “Berdikari dalam Ekonomi” adalah :
1. kemampuan memenuhi kebutuhan dasar baik pangan, sandang maupun
papan sebagai bentuk kemandirian wilayah;
2. kemampuan menanggulangi kemiskinan, pengangguran serta penanganan
penyandang masalah kesejahteraan sosial;
3. kemampuan untuk menjamin pemberdayaan pembangunan pertanian,
peternakan, perkebunan, perikanan dan kelautan serta pariwisata sebagai
sumber ketahanan ekonomi wilayah;
4. kemampuan untuk membangun sarana, prasarana, infrastruktur yang
merata dan berkeadilan dalam koridor ketahanan lingkungan hidup menuju
pembangunan berkelanjutan;
5. kemampuan untuk meningkatkan kapasitas penerimaan dan pembiayaan
pembangunan yang bersumber dari sumber daya lokal sehingga
mengurangi ketergantungan sumber daya dari daerah lain;
6. kemampuan menciptakan iklim investasi yang kondusif, dan
7. kemampuan memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan
wilayah.

Kalimat “Berdaulat dalam Politik” adalah :


1. kemampuan memastikan keamanan, ketentraman, ketertiban dan
kenyamanan hidup masyarakat dalam suasana kerukunan berdasarkan
falsafah Pancasila;
2. kemampuan Aparatur Sipil Negara menjalankan tugas dan fungsinya secara
professional melalui tata kelola pemerintahan yang baik sebagai wujud
kedaulatan dalam pemerintahan;

IV - 18
3. kemampuan pemerintah menegakkan peraturan daerah, mencegah tindak
kriminalitas;
4. kemampuan untuk membangun sarana, prasarana, infrastruktur yang merata
dan berkeadilan dalam koridor ketahanan lingkungan hidup menuju
pembangunan berkelanjutan;
5. kemampuan untuk meningkatkan kapasitas penerimaan dan pembiayaan
pembangunan yang bersumber dari sumber daya lokal sehingga mengurangi
ketergantungan sumber daya dari daerah lain;
6. kemampuan menciptakan iklim investasi yang kondusif, dan
7. kemampuan memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan
wilayah.

Kalimat “Berdaulat dalam Politik” adalah :


1. kemampuan memastikan keamanan, ketentraman, ketertiban dan
kenyamanan hidup masyarakat dalam suasana kerukunan berdasarkan
falsafah Pancasila
2. kemampuan aparatur sipil Negara menjalankan tugas dan fungsinya secara
professional melalui tata kelola pemerintahan yang baik sebagai wujud
kedaulatan dalam pemerintahan;
3. kemampuan pemerintah menegakkan peraturan daerah, mencegah tindak
kriminalitas;
4. kemampuan pemerintah melaksanakan pengarusutamaan gender di setiap
aspek pembangunan;
5. kemampuan pemerintah dalam mengelola wilayah kepulauan dan
perbatasan;
6. kemampuan pemerintah membangun jaringan kerjasama regional, bilateral
dan internasional untukmendukung peningkatan kemampuan daerah, dan
7. kemampuan pemerintah mendorong partisipasi politik masyarakat.

Kalimat “Berkepribadian dalam Budaya” adalah :


1. Kemampuanmeningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas,
cerdas dan sehat serta mampu memiliki daya saing;
2. kemampuan masyarakat menjaga keragaman dan kekayaan budaya
daerah,;

IV - 19
3. kemampuan membangun jati diri dan karakter bangsa melalui revolusi
mental dalam penyelenggaraan hidup bermasyarakat dan bernegara;
4. kemampuan membangun dan menjaga warisan tradisi budaya daerah
Sulawesi Utara sebagai bentuk kearifan lokal dan penghargaan terhadap
jati diri masyarakat Minahasa, Bolang Mongondow dan Sangihe Talaud;
5. kemampuan meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan IPTEK melalui
penelitian dan pengembangan menuju inovasi berkelanjutan;
6. kemampuan meningkatkan kualitas hidup perempuan dan perlindungan
anak, dan
7. kemampuan meningkatkan kapasitas, watak dan kemampuan
masyarakat Sulawesi Utara dalam pergaulan internasional sebagai wujud
kesiapan Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Internasional di Kawasan
Timur Indonesia.

Agenda dua tahun pertama dalam Pembangunan Jangka Menengah Daerah


2018-2023, juga dimaksudkan sebagai upaya membangun fondasi untuk
melakukan akselerasi yang berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya, disamping
melayani kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat yang tergolong mendesak.
Dengan berlandaskan fondasi yang lebih kuat, pembangunan pada tahun-tahun
berikutnya dapat dilaksanakan dengan lancar. Sementara, agenda lima tahun
selama tahun 2018-2023 sendiri diharapkan juga akan meletakkan fondasi yang
kokoh bagi tahap-tahap pembangunan selanjutnya. Dengan demikian, strategi
pembangunan jangka menengah, termasuk di dalamnya strategi pada tahun 2018
dan 2019 adalah strategi untuk menghasilkan pertumbuhan bagi sebesar-besar
kemakmuran rakyat secara berkelanjutan
Sesuai dengan harapan terwujudnya “Sulawesi Utara yang berdikari dalam
ekonomi, berdaulat dalam politik dan pemerintahan, serta berkepribadian dalam
budaya”, maka ditetapkan “Misi” Sulawesi Utara 2018-2023 sebagai upaya dalam
mewujudkan visi, sebagai berikut:
1. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat sektor pertanian dan
sumberdaya kemaritiman sebagai penjabaran Provinsi Kepulauan, serta
mendorong sektor industri dan jasa.
2. Memantapkan pembangunan sumberdaya manusia yang berkepribadian dan
berdaya saing.

IV - 20
3. Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai destinasi investasi dan pariwisata yang
berwawasan lingkungan.
4. Mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang adil, mandiri dan
maju.
5. Memantapkan pembangunan infrastruktur berlandaskan prinsip
pembangunan berkelanjutan.
6. Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan
timur.
7. Mewujudkan Sulawesi Utara yang berkepribadian melalui tata kelola
pemerintahan yang baik.
Tujuh misi pembangunan ini sesungguhnya merupakan refleksi dari visi
pembangunan, dimana setiap misi Menunjukkan dengan jelas upaya-upaya yang
akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan visi daerah.
Ketujuh misi ini disusun dan ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis eksternal dan internal daerah
Provinsi Sulawesi Utara.

4.2.5. Hasil Telaahan KLHS Kabupaten Minahasa Tenggara


Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), pemerintah wajib
menyusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk memastikan bahwa
prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
KLHS ini selanjutnya wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam
penyusunan perencanaan program pembangunan daerah, salah satunya dokumen
RPJMD.
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di
daerah memerlukan hasil analisis yang sistematik, menyeluruh, dan selaras dengan
visi serta misi suatu daerah. Dalam penyusunan RPJMD, diperlukan masukan
analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif dalam rangka mendukung
perumusan isu-isu strategis daerah dan arah kebijakan atau rencana program
pembangunan. Tentunya diperlukan suatu rekomendasi yang dapat menjadi dasar
bagi penyusunan kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan dalam
suatu wilayah. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan salah satu
instrumen yang mampu memberikan rekomendasi dengan fokus utama:

IV - 21
mengintegrasikan pertimbangan lingkungan pada tingkatan pengambilan
keputusan yang bersifat strategis, yakni pada aras kebijakan, rencana dan
program pembangunan.
Berdasarkan UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dalam
pasal 260 ayat (1) menyatakan Daerah sesuai dengan kewenangannya
menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional, dan dalam pasal 263 ayat (1) disebutkan
salah satu dokumen perencanaan pembangunan Daerah adalah RPJMD.
Sekaitan dengan penyusunan RPJMD tersebut Pemerintah melalui UU No.32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dalam
Pasal 15 ayat (2) menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
melaksanakan KLHS ke dalam penyusunan atau evaluasi: (a) rencana tata ruang
wilayah (RTRW) beserta Rencana Rincinya, Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP), dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota; dan (b) kebijakan, rencana, dan/atau
program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan
hidup.
Disamping itu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS pada pasal 2 ayat 1
mengamanatkan bahwa KLHS sebagaimana dimaksud wajib dilaksanakan ke
dalam penyusunan atau evaluasi rencana tata ruang wilayah beserta rencana
rincinya, RPJP nasional, RPJP daerah, RPJM nasional, dan RPJM daerah, serta
kebijakan, rencana, dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak
dan/atau resiko lingkungan hidup. Pada pasal 29 ayat 2 semakin ditegaskan
bahwa dalam hal terdapat perubahan terhadap dokumen Kebijakan, Rencana,
dan/atau Program, terhadap KLHS dilakukan peninjauan kembali bersamaan
dengan perubahan dokumen Kebijakan, Rencana dan/atau Program.
Selanjutnya Kementerian Dalam Negeri menerbitkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri No. 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam Penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
KLHS RPJMD dimaknai sebagai analisis sistematis, menyeluruh, dan
partisipatif yang menjadi dasar untuk mengintegrasikan tujuan pembangunan
berkelanjutan ke dalam dokumen RPJMD. KLHS RPJMD yang disusun sebelum
dirumuskannya RPJMD difokuskan pada pencapaian target TPB dan

IV - 22
mengakomodir isu strategis TPB yang mencakup isu lingkungan hidup, ekonomi,
sosial, serta hukum dan tata kelola.
Permendagri Nomor 7 Tahun 2018 ini bertujuan untuk memandu
pemerintah daerah dalam merumuskan skenario pencapaian 17 (tujuah belas)
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan 319 indikatornya, yang selanjutnya
akan menjadi masukan dalam penyusunan RPJMD. Melalui Permendagri Nomor 7
tahun 2018, diharapkan akan terwujud pembangunan daerah yang
mensejahterakan, dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan pembangunan
serta keberlangsungan lingkungan hidup.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals
(SDGs) merupakan agenda internasional yang menjadi kelanjutan dari Tujuan
Pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals (MDGs). SDGs
disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan melibatkan 194 negara,
civil society, dan berbagai pelaku ekonomi dari seluruh penjuru dunia. Agenda ini
dibuat untuk menjawab tuntutan kepemimpinan dunia dalam mengatasi
kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata. SDGs
atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ditetapkan pada 25 September
2015 dan terdiri dari 17 (tujuh belas) tujuan global dengan 169 (seratus enam
puluh sembilan) target yang akan dijadikan tuntunan kebijakan dan pendanaan
untuk 15 tahun ke depan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030. Tujuan
dan target tersebut meliputi 3 (tiga) dimensi pembangunan berkelanjutan, yaitu
lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Berdasarkan hasil proses KLHS Penyusunan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2018-2023, dapat disampaikan kesimpulan sebagai berikut: Skenario
pembangunan berkelanjutan merupakan rencana pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan (TPB) yang dibuat berdasarkan alternatif proyeksi kondisi
pencapaian indikator TPB. Alternatif proyeksi kondisi pencapaian indikator TPB
berupa pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan tanpa upaya tambahan
dan/atau dengan upaya tambahan. Alternatif proyeksi tersebut disusun dengan
jangka waktu yang menyesuaikan masa berakhirnya periode RPJMD dengan tetap
memperhatikan masa pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Gambar di
bawah ini menujukkan contoh proyeksi capaian indikator TPB dengan upaya
tambahan dan proyeksi capaian indikator TPB tanpa upaya tambahan.
Selanjutnya alternatif proyeksi capaian indikator TPB dijadikan dasar dalam
merumuskan isu strategis, permasalahan, dan sasaran strategis daerah. Isu

IV - 23
strategis adalah rumusan isu utama dalam pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan. Permasalahan yang dimaksud berupa tantangan pelaksanaan
tujuan pembangunan berkelanjutan. Adapun sasaran strategis merupakan kondisi
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan isu strategis dan
permasalahan.

4.2.5.1 Pilar Sosial


Penyempurnaan KRP pada RPJMD yang mempertimbangkan pilar sosial
berfokus pada penguatan muatan dari beberapa sasaran untuk masing-masing misi
berikut:

1. Misi 1 RPJMD; dalam pelaksanaan program dan kegiatannya perlu memastikan


muatan mengenai:
a. Pengembangan sistem pendidikan yang mengarah pada pembentukan
kepribadian berakhlak mulia.
b. Peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan keagamaan baik dari segi
sistem dan fasilitasnya.
c. Peningkatan kesadaran dan peran serta orang tua dan tenaga pengajar
dalam memberikan pendidikan keagaaman.
d. Upaya peningkatan kapasitas dan jumlah tenaga pengajar yang
berkualitas.
e. Pemerataan akses pendidikan dasar dan menengah yang inklusif dan
merata.
f. Peningkatan kualitas pendidikan sesuai standar nasional
g. Perbaikan dan pengoptimalan penggunaan sarana dan prasarana sekolah
serta penyediaan bantuan operasional sekolah.
h. Peningkatan ketrampilan olahraga bagi pemuda serta peningkatan sarana
dan prasarana olahraga.
2. Misi ke-2 RPJMD; Mewujudkan perekonomian yang handal berbasis potensi
bahari, pertanian, perkebunan (kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan
kesempatan berusaha yang semakin kondusif (sukses perekonomian).
3. Misi ke-3 RPJMD; dalam pelaksanaan program dan kegiatannya perlu memastikan
muatan mengenai:
a. Peningkatan sikap toleransi, gotong-royong, menghargai, membantu antar
pemeluk agama.
b. Penghapusan praktik/isu yang menggunakan atribut ajaran agama.

IV - 24
4. Misi ke-5 RPJMD; dalam pelaksanaan program dan kegiatannya perlu memastikan
muatan mengenai:
a. Peningkatan upaya pencegahan dini, kesiagaan, serta layanan
perlindungan terhadap gangguan ketertiban keamanan dan perlindungan
masyarakat.

b. Penegakkan hukum yang adil dan merata bagi pelaku kejahatan dan
kekerasan.

c. Upaya penyuluhan terkait ketertiban, keamanan, dan taat aturan lalu


lintas.

4.2.5.2 Pilar Ekonomi

1. Misi ke-2 RPJMD; dalam pelaksanaan program dan kegiatannya perlu


memastikan muatan mengenai:

a. Pengembangan dan peningkatan potensi sector pariwisata yang memenuhi


standar nasional maupun internasional

b. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelaku usaha sektor pariwisata

2. Misi ke-4 RPJMD; dalam pelaksanaan program dan kegiatannya perlu


memastikan muatan mengenai:

a. Peningkatan jumlah UMKM dalam mencapai target ideal.

b. Pengembangan dan peningkatan daya saing dan kualitas ekonomi


kreatif.

c. Peningkatan kemudahan perjanjian usaha/investasi dan jaminan


keamanan sosial dan lingkungan serta peningkatan kepastian hukum
dalam pengelolaan usaha.

d.Peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja secara terbuka


tanpa diskriminasi.

3. Misi ke-6 RPJMD; dalam pelaksanaan program dan kegiatannya perlu memastikan
muatan mengenai:

a. Peningkatan akses terhadap jaminan social dan kesehatan secara inklusif


dan merata

IV - 25
b. Peningkatan system dan perlindungan social bagi kaum lansia dan rentan
dari tindakan bahaya dan kekerasan fisik dan psikologis

4.2.5.3 Pilar Lingkungan

1. Misi ke-4 RPJMD; dalam pelaksanaan program dan kegiatannya perlu memastikan
muatan mengenai lingkungan hidup yang asri, lestari serta aman dari berbagai
resiko bencana (sukses lingkungan hidup):

a. Penyusunan Rencana Detai Tata Ruang (RTDR) Kabupaten Minahasa Tenggara


dengan mengintegrasikan ketahanan bencana alam.

b. Penyediaan ruang publik dan ruang terbuka hijau yang aman, inklusif, dan
mudah dijangkau untuk semua kalangan terutama kelompok masyarakat
rentan.

c. Pembuatan dokumen rencana pengurangan risiko bencana sebagai acuan dalam


mitigasi bencana.

d. Pembangunan infrastruktur dan perumahan tahan gempa dan peningkatan


sarana penanggulangan bencana.

e. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim


dan pengurangan risiko bencana khususnya kelompok masyarakat rentan..

f. Pembangunan infrastruktur dan permukiman yang ramah lingkungan dan tahan


bencana

g. Peningkatan akses dan layanan terhadap air minum aman dan terjangkau
secara universal dan merata.

h. Peningkatan akses terhadap sanitasi dan kebersihan secara memadai dan


merata bagi semua khususnya kelompok masyarakat rentan

i. Optimalisasi pengelolaan dan pengolahan sanitasi baik limbah maupun sampah


permukiman, perkantoran dan antar daerah dengan benar dan ramah
lingkungan.

j. Menjamin akses terhadap perumahan yang layak, aman, terjangkau, dan


difasilitasi dengan pelayanan dasar secara merata.

k. Upaya menata kembali kawasan permukiman kumuh menjadi kawasan yang

IV - 26
ramah lingkungan.

l. Penyediaan ruang public dan ruang terbuka hijau yang aman, inklusif, dan
mudah dijangkau untuk semua kalangan terutama kelompok masyarakat
rentan.

4.2.5.4 Pilar Hukum dan Tata Kelola Kelembagaan

1. Misi ke-5 RPJMD; dalam pelaksanaan program dan kegiatannya perlu memastikan
muatan mengenai:

a. Mewujudkan birokrasi bersih, transparan dan akuntabel dengan memaksimalkan


pelaksanaan reformasi birokrasi

b. Peningkatan kualitas pelayanan public yang terukur

c. pemanfaatan teknologi dan informasi dengan baik yang dikoordinasikan oleh


Dinas Komunikasi dan Informatika.

4.2.5.5 Proyeksi Capaian Indikator TPB Tanpa Upaya Tambahan


Proyeksi capaian indikator TPB tanpa upaya tambahan merupakan
gambaran pencapaian indikator TPB yang diperoleh berdasarkan tren historis data
capaian indikator TPB yang telah dilaksanakan sebelumnya (business as usual).
Metodologi yang digunakan untuk memproyeksi data baseline adalah trend
projection atau trend forecasting (Anderson et al., 2012; Diebold, 2007;
Wooldridge, 2013 dalam Alisjahbana et al. 2017). Proyeksi dilakukan dengan
melakukan regresi variabel tak bebas (independent variable) yang nilainya ingin
diprediksi pada masa depan. Terdapat tiga model regresi yang dapat dipilih untuk
melakukan proyeksi baseline, yaitu: regresi linear, regresi eksponensial, dan
regresi logaritmik.
Selain menggunakan model regresi, proyeksi juga dapat dilakukan dengan
cara menghitung rata-rata data baseline dengan asumsi bahwa pertumbuhan
capaian indikator TPB tertentu sama setiap tahun. Berdasarkan capaian TPB 2014-
2017 dilakukan proyeksi dalam keadaan BAU untuk mengetahui pemenuhan target
TPB tahun 2019, 2023 dan 2030.

IV - 27
4.2.5.6 Proyeksi Capaian Indikator TPB dengan Upaya Tambahan
Proyeksi capaian indikator TPB dengan upaya tambahan disusun dalam
rangka percepatan pencapaian target tujuan pembangunan berkelanjutan. Upaya
tambahan tersebut disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pencapaian target tanpa upaya tambahan;
b. Pencapaian target yang ditetapkan secara nasional;
c. Potensi, daya saing dan inovasi daerah;
d. Daya dukung dan daya tampung daerah; dan
e. Pertimbangan lain sesuai kebutuhan daerah.
Upaya tambahan tersebut diharapkan dapat meningkatkan capaian indikator
TPB sehingga dapat mencapai target baik yang ditentukan dalam Perpres No. 59
Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030. Dalam memproyeksi
capaian indikator dengan upaya tambahan, variabel yang diproyeksi adalah
variabel-variabel bebas (independent variables) yang mempengaruhi variabel tak
bebas (independent variable) dalam rumus perhitungan indikator. Indikator TPB
yang tidak terpenuhi target TPB-nya ditahun 2019, 2023 dan 2030 dengan
proyeksi BAU, selanjutnya dilakukan proyeksi dengan upaya tambahan.

4.2.5.7 Skenario dan Rekomendasi Indikator TPB yang Terkait DDTLH


Uraian skenario dan rekomendasi untuk setiap indikator TPB yang terkait
DDTLH dijelaskan dalam matriks dibawah:
A. Indikator Jumlah korban meninggal, hilang, dan terkena dampak
bencana per 100.000 orang
Tujuan : Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk Dimanapun
Target : Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat miskin dan
mereka yang berada dalam kondisi rentan, dan mengurangi
kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrim terkait iklim dan
guncangan ekonomi, sosial, lingkungan, dan bencana.
Nomor Indikator: 1.5.1*
Analisis DDDTLH : Indkator ini terkait dengan jasa ekosistem pencegahan
dan perlindungan dari bencana alam. Berdasarkan hasil
analisis DDDTLH jasa ekosistem pencegahan dan
perlindungan dari bencana alam memiliki tingkat
pengaturan Pencegahan dengan kategori rendah seluas
49645,52 Ha (10,86%), sedang 405771,07 Ha (88,73%),

IV - 28
Tinggi 1873,90Ha (0,41%). Sehingga secara umum
DDDTLH tercukupi.
Proyeksi Capaian Indikator TPB:
Capaian indikator Jumlah korban meninggal, hilang, dan terkena
dampak bencana per 100.000 orang sampai pada tahun 2017 adalah 0,2.
Capaian ini belum mencapai target yang ditentukan dalam Perpres No. 59
Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030 yaitu menurun.
Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan 2030 maka dilakukan
proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun 2014 s/d 2017. Proyeksi
capaian ini dilakukan tanpa upaya tambahan atau dalam kondisi BAU
(Bisnis Analysis Usualy). Hasil proyeksi BAU menunjukkan indikator ini
belum dapat memenuhi target yaitu 0. Dalam rangka percepatan
pencapaian target indikator TPB maka dilakukan proyeksi dengan upaya
tambahan. Hasil proyeksi dengan upaya tambahan menunjukkan target
indikator dapat dipenuhi pada tahun 2023. Sementara diproyeksi capaian
pada tahun 2030 adalah 0.
Untuk mencapai target sesuai proyeksi dengan upaya tambahan
diperlukan upaya-upaya skenario yang lebih pada tahun-tahun yang akan
didatang dikarenakan adanya Gap yang besar antara proyeksi BAU dan
Proyeksi dengan Upaya Tambahan. Proyeksi capaian indikator ditunjukkan
pada tabel dan gambar dibawah ini:
Isu Strategis: Masih tingginya korban meninggal, hilang, dan terkena
dampak bencana per 100.000 orang.
Rekomendasi:
a. Sasaran: Membangun ketahanan masyarakat miskin dan mereka
yang berada dalam kondisi rentan, dan mengurangi kerentanan
mereka terhadap kejadian ekstrim terkait iklim dan guncangan
ekonomi, sosial, lingkungan, dan bencana.
b. Strategi dan Arah Kebijakan: Penyelenggaraan perlindungan sosial
yang lebih komprehensif
c. Outcame/Program:
1. Perlindungan dan jaminan sosial
2. Penanggulangan bencana
d. Instansi Pelaksana: Badan Penanggulangan Bencana Daerah
e. Kegiatan

IV - 29
Program 1:
a) Perlindungan sosial korban bencana alam
Program 2:
a) Pengelolaan pemberian bantuan darurat kemanusiaan di
daerah terkena bencana
b) Penyiapan logistik di kawasan rawan bencana
c) Rehabilitasi dan rekonstruksi bidang prasarana fisik di wilayah
pascabencana
d) Rehabilitasi dan rekonstruksi bidang sosial ekonomi di wilayah
pascabencana
e) Penanganan pengungsi akibat bencana
f) Penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana
g) Penyiapan peralatan di kawasan rawan bencana
h) Tanggap darurat di derah terkena bencana

B. Indikator Jumlah kerugian ekonomi langsung akibat bencana


Tujuan: Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk Dimanapun
Target : Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat miskin dan
mereka yang berada dalam kondisi rentan, dan mengurangi
kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrim terkait iklim dan
guncangan ekonomi, sosial, lingkungan, dan bencana.
Nomor Indikator: 1.5.2. (a)
Analisis DDDTLH: Indikator ini terkait dengan jasa ekosistem
pencegahan dan perlindungan dari bencana alam. Berdasarkan hasil analisis
DDDTLH jasa ekosistem pencegahan dan perlindungan dari bencana alam
memiliki tingkat pengaturan pencegahan dengan kategori rendah seluas
49645,52 Ha (10,86%), sedang 405771,07 Ha (88,73%), Tinggi 1873,90 Ha
(0,41%). Sehingga secara umum DDDTLH tercukupi.
Proyeksi Capaian Indikator TPB:
Capaian indikator Jumlah kerugian ekonomi langsung akibat bencana
sampai pada tahun 2017 adalah Rp. 7.262.730.000. Capaian ini telah
mencapai target yang ditentukan dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun
2019 maupun PBB di tahun 2030 yaitu Menurun. Untuk mengetahui capaian
tahun 2019, 2023 dan 2030 maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan
baseline data tahun 2014 s/d 2017. Proyeksi capaian ini dilakukan tanpa upaya

IV - 30
tambahan atau dalam kondisi BAU (Bisnis Analysis Usually). Proyeksi capaian
indikator ditunjukkan pada tabel dan gambar dibawah ini:
Isu Strategis: Masih tingginya kerugian ekonomi langsung akibat bencana
Rekomendasi:
a. Sasaran: Membangun ketahanan masyarakat miskin dan mereka yang
berada dalam kondisi rentan, dan mengurangi kerentanan mereka
terhadap kejadian ekstrim terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial,
lingkungan, dan bencana.
b. Strategi dan Arah Kebijakan: Penyelenggaraan perlindungan sosial yang
lebih komprehensif
c. Outcame/Program: Penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana
d. Instansi Pelaksana: Badan Penanggulangan Bencana Daerah
e. Kegiatan:
a) Jumlah penilaian kerusakan dan kerugian serta kebutuhan pasca
bencana
b) Jumlah kegiatan koordinasi rehabilitasi dan rekonstruksi

B. Indikator Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita


Tujuan: Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi
yang Baik, serta Meningkatkan Pertanian Berkelanjutan
Target: Pada tahun 2030, menghilangkan kelaparan dan menjamin akses
bagi semua orang, khususnya orang miskin dan mereka yang berada
dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan yang aman,
bergizi, dan cukup sepanjang tahun.
Nomor Indikator: 2.1.1. (a)
Analisis DDDTLH: Indkator ini terkait dengan jasa ekosistem penyediaan
pangan. Berdasarkan hasil analisis DDDTLH jasa ekosistem penyediaan
pangan memiliki tingkat penyediaan dengan kategori rendah seluas
47065,78 Ha (10,29%), sedang 265578,61 Ha (58,08%), Tinggi
144646,09 Ha (31,63%). Sehingga secara umum DDDTLH tercukupi.
Proyeksi Capaian Indikator TPB:
Capaian indikator Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak
balita sampai pada tahun 2017 adalah 6,29. Capaian ini belum mencapai
target yang ditentukan dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019
maupun PBB di tahun 2030 yaitu Menurun menjadi 17%. Untuk

IV - 31
mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan 2030 maka dilakukan proyeksi
capaian berdasarkan baseline data tahun 2014 s/d 2017. Proyeksi capaian
ini dilakukan tanpa upaya tambahan atau dalam kondisi BAU (Bisnis
Analysis Usualy). Hasil proyeksi BAU menunjukkan indikator ini belum
dapat memenuhi target yaitu 4,23. Dalam rangka percepatan pencapaian
target indikator TPB maka dilakukan proyeksi dengan upaya tambahan.
Hasil proyeksi dengan upaya tambahan menunjukkan target indikator
dapat dipenuhi pada tahun 2023. Sementara diproyeksi capaian pada
tahun 2030 adalah 2,30. Untuk mencapai target sesuai proyeksi dengan
upaya tambahan diperlukan upaya-upaya skenario yang lebih pada tahun-
tahun yang akan didatang dikarenakan adanya Gap yang besar antara
proyeksi BAU dan Proyeksi dengan Upaya Tambahan.
Isu Strategis: Masih tingginya prevalensi kekurangan gizi (underweight)
pada anak balita
Rekomendasi:
a. Sasaran: Menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi
semua orang, khususnya orang miskin dan mereka yang berada
dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan yang
aman, bergizi dan cukup sepanjang tahun.
b. Strategi dan Arah Kebijakan:
• Tercapainya konsumsi pangan yang aman, merata dan
berkualitas
• Terjaminnya penyediaan air bersih dan fasilitas sanitasi
• Tercapainya sistem pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
secara merata
• Perbaikan status gizi pada anak balita
• Menjaring keikutsertaan yang lebih luas dari berbagai lintas
sektor, stakeholder, serta transdisiplin baik dalam tanggung
jawab pelaksanaan maupun pencapaian Sasaran, melalui
aktivitas yangdimungkinkan
• Mengoptimalkan daya dukung sumber daya yang tersedia
c. Outcame/Program:
• Peningkatan aksebilitas pangan
• Peningkatan pola asuh pada anak balita

IV - 32
• Peningkatan ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi
Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat
d. Instansi Pelaksana:
• Dinas Kesehatan
• Dinas PU
• BKKBN
• Dinas PendidikanDinas Sosial
e. Kegiatan:
• Pengumpulan data balita Underweight secara total coverage,
dalam rangka penanganan balita gizi buruk secara tepat
Sasaran (by name by address). Kegiatan ini berada dalam
koordinasi Dinas Kesehatan.
• Penyediaan fasilitas sanitasi dan air bersih yang terjangkau
bagi semua masyarakat. Hal ini penting untuk mencegah
penyakit infeksi (terutama diare) yang dapat memperparah
terjadinya gizi buruk pada anak balita. Kegiatan ini berada
dalam koordinasi Dinas PU.
• Peningkatan Akses kepada fasilitas kesehatan apabila anak
sakit melalui edukasi penanganan infeksi yang tepat di rumah
dan upaya mencari pelayanan kesehatan sedini mungkin.
Kegiatan ini berada dalam koordinasi Dinas Kesehatan dan
Dinas sosial, melalui program kartu sehat.
• Pemantauan pola makan bayi dan balita (pola pemberian ASI
sejak lahir sampai berumur 2 tahun), melalui Kampanye
pemberian ASI yang optimal sejak lahir Inisiasi Menyusui Dini
(IMD), ASI eksklusif, dan ASI sampai dua tahun. Kegiatan ini
berkoordinasi antara pihak Dinas Kesehatan dengan BKKBN.
• Pemantauan pola pemberian makanan pendamping MP-ASI
(sejak berumur 6 bulan sampai 2 tahun) dan pemantauan pola
makan sampai pada umur 5 tahun baik kuantitas maupun
kualitasnya, melalui edukasi dan pemberian Makanan
Pendamping MP-ASI yang berkualitas dengan sumber pangan
lokal dengan frekuensi yang adequate. Kegiatan ini bersinergi
antara Dinas Kesehatan dengan pihak Dinas Sosial terkait

IV - 33
bantuan makanan melalui Program Keluarga Harapan (PKH),
serta Dinas Pendidikan dalam menyiapkan modul-modul
sederhana untuk sekolah informal dalam pemberian ASI, MP-
ASI, dan pola asuh.
• Peningkatan kapasitas keluarga dalam meningkatkan
kesejahteraan dan perbaikan ekonomi keluarga.
• Monitoring dan evaluasi pencapaian seluruh Sasaran.

C. Indikator Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap


layanan sumber air minum layak
Tujuan: Menjamin Ketersediaan Serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi
Layak yang Berkelanjutan Untuk Semua
Target: Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap
air minum yang aman dan terjangkau bagi semua.
Nomor Indikator: 6.1.1.(a)
Analisis DDDTLH: Indkator ini terkait dengan jasa ekosistem pengaturan
Pemurnian air. Berdasarkan hasil analisis DDDTLH jasa ekosistem
pengaturan Pemurnian air memiliki tingkat penyediaan dengan kategori
rendah seluas 204063,82 Ha (43,28%), sedang 265578,61 Ha (56,32%),
Tinggi 1873,90 Ha (0,40 %). Sehingga secara umum DDDTLH tercukupi.

Proyeksi Capaian Indikator TPB:


Capaian indikator Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap
layanan sumber air minum layak sampai pada tahun 2017 adalah 79,39.
Capaian ini belum mencapai target yang ditentukan dalam Perpres No. 59
Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030 yaitu Meningkat
menjadi 100%. Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan 2030
maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun 2014
s/d 2017. Proyeksi capaian ini dilakukan tanpa upaya tambahan atau
dalam kondisi BAU (Bisnis Analysis Usualy). Hasil proyeksi BAU
menunjukkan indikator ini belum dapat memenuhi target yaitu 100. Dalam
rangka percepatan pencapaian target indikator TPB maka dilakukan
proyeksi dengan upaya tambahan. Hasil proyeksi dengan upaya tambahan
menunjukkan target indikator dapat dipenuhi pada tahun 2023. Sementara
diproyeksi capaian pada tahun 2030 adalah 120. Untuk mencapai target

IV - 34
sesuai proyeksi dengan upaya tambahan diperlukan upaya-upaya skenario
yang lebih pada tahun-tahun yang akan didatang dikarenakan adanya Gap
yang besar antara proyeksi BAU dan Proyeksi dengan Upaya Tambahan.

Isu Strategis: Masih rendahnya persentase rumah tangga yang memiliki


akses terhadap layanan sumber air minum layak.
Rekomendasi:
a. Sasaran: Mencapai akses universal dan merata terhadap air minum
yang aman dan terjangkau bagi semua.
b. Strategi dan Arah Kebijakan: Pemenuhan kebutuhan dan jaminan
kualitas air untuk kehidupan sehari-hari bagi masyarakat.
c. Outcame/Program:
1. Pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman
2. Dana alokasi khusus (DAK)
d. Instansi Pelaksana: Dinas Kesehatan
e. Kegiatan:
Program 1: Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan
Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
Program 2: DAK bidang air minum

D. Indikator Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap


layanan sanitasi layak
Tujuan: Menjamin Ketersediaan Serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi
Layak yang Berkelanjutan Untuk Semua.
Target: Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan
kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan
praktik buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus
pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat rentan.
Nomor Indikator: 6.2.1.(b)
Analisis DDDTLH: Indikator ini terkait dengan jasa ekosistem pengaturan
pengolahan dan penguraian limbah. Berdasarkan hasil analisis DDDTLH
jasa ekosistem pengaturan pengolahan dan penguraian limbah memiliki
tingkat pengaturan pengolahan dengan kategori rendah seluas 106558,20

IV - 35
Ha (23,30%), sedang 345956,56 Ha (75,65%), Tinggi 4775,73 Ha
(1,04%). Sehingga secara umum DDDTLH tercukupi.
Proyeksi Capaian Indikator TPB:
Capaian indikator Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap
layanan sanitasi layak sampai pada tahun 2017 adalah 84,44. Capaian ini
telah mencapai target yang ditentukan dalam Perpres No. 59 Tahun 2017
di tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030 yaitu Meningkat menjadi 100%.
Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan 2030 maka dilakukan
proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun 2014 s/d 2017. Proyeksi
capaian ini dilakukan tanpa upaya tambahan atau dalam kondisi BAU
(Bisnis Analysis Usually).

Isu Strategis:
• Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat tidak berbanding
lurus dengan luas wilayah yang tersedia untuk pemukiman.
• Kebijakan yang berpihak pada masyarakat dalam aspek kesehatan
pemukiman sehat belum diterapkan secara maksimal.
• Pengelolaan PDAM umumnya kurang profesional sehingga
menimbulkan inefisiensi dalam manajemen.
• Banyaknya aspek zat pencemar membuat kualitas dari badan air
untuk perluan air bersih dan minum semakin menurun.
Rekomendasi:
a. Sasaran: Menciptakan keseimbangan dalam penataan tata ruang
wilayah pemukiman dan jumlah penduduk serta peningkatan
kualitas dari sumber Air bersih dan minum yang didistribusikan di
masyarakat.
b. Strategi dan Arah Kebijakan: Menerapkan kebijakan terkait
pemukiman yang seharusnya dimiliki olehmasyarakat dalam
rangka pemenuhan sanitasi yang layak bagi rumah tangga serta
pengoptimalan kinerja dari pihak PDAM.
c. Outcame/Program:
Realisasi aksi pemerataan pemukiman sehat dengan sanitasi yang
layak bagi masyarakat dan melakukan monitoring evaluasi terkait
program penyediaan air bersih dan minum yanng dilakukan oleh

IV - 36
pihak PDAM, Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum, Program Pengelolaan Sumber Daya Air yang dilaksanakan
melalui Kegiatan Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku, Program
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan.
d. Instansi Pelaksana:
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah; Dinas Kesehatan.
e. Kegiatan:
• Melakukan kerjasama lintas sektor terkait dengan SKPD yang
memiliki program dan capaian yang sama.
• Pembangunan pemukiman layak bagi masyarakat dengan
memperhatikan aspek sanitasi.
• Monitoring dan evaluasi terkait program air bersih yang
dilaksanakan oleh pihak PDAM yang dilakukan secara berkala.
• Pemeriksaan kualitas baku mutu air bersih dan minum yang
akan didistribusikan.

E. Indikator Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total


Berbasis Masyarakat (STBM)
Tujuan: Menjamin Ketersediaan Serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi
Layak yang Berkelanjutan Untuk Semua
Target: Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan
kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan
praktik buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus
pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat rentan.
Nomor Indikator: 6.2.1.(c)
Analisis DDDTLH: Indikator ini terkait dengan jasa ekosistem pengaturan
pengolahan dan penguraian limbah. Berdasarkan hasil analisis DDDTLH
jasa ekosistem pengaturan pengolahan dan penguraian limbah memiliki
tingkat pengaturan pengolahan dengan kategori rendah seluas 106558,20
Ha (23,30%), sedang 345956,56 Ha (75,65%), Tinggi 4775,73 Ha
(1,04%). Sehingga secara umum DDDTLH tercukupi.
Proyeksi Capaian Indikator TPB:
Capaian indikator Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) sampai pada tahun 2017 adalah 312.

IV - 37
Capaian ini telah mencapai target yang ditentukan dalam Perpres No. 59
Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030 yaitu Meningkat.
Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan 2030 maka dilakukan
proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun 2014 s/d 2017. Proyeksi
capaian ini dilakukan tanpa upaya tambahan atau dalam kondisi BAU
(Bisnis Analysis Usually).
Isu Strategis: Masih rendahnya Jumlah desa/kelurahan yang
melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Rekomendasi:
a. Sasaran: Mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang
memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik
buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus
pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat
rentan.
b. Strategi dan Arah Kebijakan: Penyelenggaraan sinergi air minum
dan sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional, provinsi,
kabupaten/kota, dan masyarakat
c. Outcame/Program: Pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan
d. Instansi Pelaksana: Dinas Kesehatan
e. Kegiatan: Penyehatan lingkungan

F. Indikator Jumlah kerugian ekonomi langsung akibat bencana


Tujuan: Menjadikan Kota dan Permukiman Inklusif, Aman, Tangguh dan
Berkelanjutan
Target: Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian
dan jumlah orang terdampak, dan secara substansial mengurangi kerugian
ekonomi relatif terhadap PDB global yang disebabkan oleh bencana,
dengan fokus melindungi orang miskin dan orang-orang dalam situasi
rentan.
Nomor Indikator: 11.5.2.(a)
Analisis DDDTLH: Indikator ini terkait dengan jasa ekosistem pencegahan
dan Perlindungan dari bencana alam. Berdasarkan hasil analisis DDDTLH
jasa ekosistem pencegahan dan perlindungan dari bencana alam memiliki
tingkat pengaturan pencegahan dengan kategori rendah seluas 49645,52

IV - 38
Ha (10,86%), sedang 405771,07 Ha (88,73%), Tinggi 1873,90 Ha
(0,41%). Sehingga secara umum DDDTLH tercukupi.
Proyeksi Capaian Indikator TPB:
Capaian indikator Jumlah kerugian ekonomi langsung akibat bencana
sampai pada tahun 2017 adalah Rp. 7.262.730.000. Capaian ini telah
mencapai target yang ditentukan dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di
tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030 yaitu Menurun. Untuk mengetahui
capaian tahun 2019, 2023 dan 2030 maka dilakukan proyeksi capaian
berdasarkan baseline data tahun 2014 s/d 2017. Proyeksi capaian ini
dilakukan tanpa upaya tambahan atau dalam kondisi BAU (Bisnis Analysis
Usually).
Isu Strategis: Masih tingginya Jumlah kerugian ekonomi langsung akibat
bencana
Rekomendasi:
a. Sasaran: Secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan
jumlah orang terdampak, dan secara substansial mengurangi
kerugian ekonomi relatif terhadap PDB global yang disebabkan
oleh bencana, dengan fokus melindungi orang miskin dan orang-
orang dalam situasi rentan.
b. Strategi dan Arah Kebijakan: Penanganan perubahan iklim dan
peningkatan kualitas informasi iklim dan kebencanaan.
c. Outcame/Program: Penanggulangan bencana
d. Instansi Pelaksana: Badan Penanggulangan Bencana Daerah
e. Kegiatan: Penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana

G. Indikator Jumlah korban meninggal, hilang dan terkena dampak


bencana per 100.000 orang
Tujuan: Mengambil Tindakan Cepat untuk Mengatasi Perubahan Iklim dan
Dampaknya
Target: Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya
terkait iklim dan bencana alam di semua negara.
Nomor Indikator: 13.1.2*
Analisis DDDTLH: Indkator ini terkait dengan jasa ekosistem pencegahan
dan perlindungan dari bencana alam. Berdasarkan hasil analisis DDDTLH
jasa ekosistem pencegahan dan perlindungan dari bencana alam memiliki

IV - 39
tingkat pengaturan pencegahan dengan kategori rendah seluas 49645,52
Ha (10,86%), sedang 405771,07 Ha (88,73%), Tinggi 1873,90Ha (0,41%).
Sehingga secara umum DDDTLH tercukupi.
Proyeksi Capaian Indikator TPB:
Capaian indikator Jumlah korban meninggal, hilang dan terkena dampak
bencana per 100.000 orang sampai pada tahun 2017 adalah 0,2. Capaian
ini belum mencapai target yang ditentukan dalam Perpres No. 59 Tahun
2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030 yaitu menurun. Untuk
mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan 2030 maka dilakukan proyeksi
capaian berdasarkan baseline data tahun 2014 s/d 2017. Proyeksi capaian
ini dilakukan tanpa upaya tambahan atau dalam kondisi BAU ( Bisnis
Analysis Usualy). Hasil proyeksi BAU menunjukkan indikator ini belum
dapat memenuhi target yaitu 0. Dalam rangka percepatan pencapaian
target indikator TPB maka dilakukan proyeksi dengan upaya tambahan.
Hasil proyeksi dengan upaya tambahan menunjukkan target indikator
dapat dipenuhi pada tahun 2023. Sementara diproyeksi capaian pada
tahun 2030 adalah 0. Untuk mencapai target sesuai proyeksi dengan
upaya tambahan diperlukan upaya-upaya skenario yang lebih pada tahun-
tahun yang akan didatang dikarenakan adanya Gap yang besar antara
proyeksi BAU dan Proyeksi dengan Upaya Tambahan. Proyeksi capaian
indikator ditunjukkan pada tabel dan gambar dibawah ini:
Isu Strategis: Masih tingginya korban meninggal, hilang dan terkena
dampak bencana per 100.000 orang.
Rekomendasi:
a. Sasaran: Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap
bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua negara.
b. Strategi dan Arah Kebijakan: Penurunan tingkat kerentanan
terhadap bencana
c. Outcame/Program: Penanggulangan Bencana
d. Instansi Pelaksana: Badan Penanggulangan Bencana Daerah
e. Kegiatan:
a) Pengelolaan pemberian bantuan darurat kemanusiaan di
daerah terkena bencana
b) Penyiapan logistik di kawasan rawan bencana

IV - 40
c) Rehabilitasi dan rekonstruksi bidang prasarana fisik di wilayah
pascabencana
d) Rehabilitasi dan rekonstruksi bidang sosial ekonomi di wilayah
pascabencana
e) Penanganan pengungsi akibat bencana
f) Penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana
g) Penyiapan peralatan di kawasan rawan bencana
h) Tanggap darurat di derah terkena bencana

4.2.5.8 Skenario dan Rekomendasi Indikator TPB yang Tidak Terkait


DDTLH
A. Indikator Persentase penyandang disabilitas yang miskin dan rentan
yang terpenuhi hak dasarnya dan inklusivitas
Tujuan: Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk Dimanapun
Target:Menerapkan secara nasional sistem dan upaya perlindungan sosial
yang tepat bagi semua, termasuk kelompok yang paling miskin, dan pada
tahun 2030 mencapai cakupan substansial bagi kelompok miskin dan
rentan.
Nomor Indikator: 1.3.1.(c)
Proyeksi Capaian Indikator TPB:
Capaian indikator Persentase penyandang disabilitas yang miskin dan
rentan yang terpenuhi hak dasarnya dan inklusivitas sampai pada tahun
2017 adalah 0,18. Capaian ini belum mencapai target yang ditentukan
dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun
2030 yaitu Meningkat menjadi 17,12%. Untuk mengetahui capaian tahun
2019, 2023 dan 2030 maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan
baseline data tahun 2014 s/d 2017. Hasil proyeksi BAU menunjukkan
indikator ini belum dapat memenuhi target yaitu 0,4. Dalam rangka
percepatan pencapaian target indikator TPB maka dilakukan proyeksi
dengan upaya tambahan. Hasil proyeksi dengan upaya tambahan
menunjukkan target indikator dapat dipenuhi pada tahun 2023. Sementara
diproyeksi capaian pada tahun 2030 adalah 0,55. Untuk mencapai target
sesuai proyeksi dengan upaya tambahan diperlukan upaya-upaya skenario
yang lebih pada tahun-tahun yang akan didatang dikarenakan adanya Gap
yang besar antara proyeksi BAU dan Proyeksi dengan Upaya Tambahan.

IV - 41
Isu Strategis: Masih rendahnya penyandang disabilitas yang miskin dan
rentan yang terpenuhi hak dasarnya dan inklusivitas.

Rekomendasi:
a. Sasaran: Menerapkan secara nasional sistem dan upaya
perlindungan sosial yang tepat bagi semua, termasuk kelompok
yang paling miskin, dan pada tahun 2030 mencapai cakupan
substansial bagi kelompok miskin dan rentan.
b. Strategi dan Arah Kebijakan: Perluasan dan peningkatan pelayanan
dasar
c. Outcame/Program:
1. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya kementerian sosial
2. Rehabilitasi sosial
3. Koordinasi kebijakan pemberdayaan disabilitas dan lanjut usia
d. Instansi Pelaksana: Dinas Sosial
e. Kegiatan:
Program 1: Pengembangan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial
Program 2:
a) Rehabilitasi sosial lanjut usia
a) Rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas
Program 3: Penyusunan rekomendasi kebijakan di bidang
disabilitas dan lanjut usia

B. Indikator Jumlah rumah tangga yang mendapatkan bantuan tunai


bersyarat/Program Keluarga Harapan (PKH)
Tujuan: Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk Dimanapun
Target:Menerapkan secara nasional sistem dan upaya perlindungan sosial
yang tepat bagi semua, termasuk kelompok yang paling miskin, dan pada
tahun 2030 mencapai cakupan substansial bagi kelompok miskin dan
rentan.
Nomor Indikator : 1.3.1.(d)
Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator Jumlah rumah tangga yang mendapatkan bantuan tunai
bersyarat/Program Keluarga Harapan sampai pada tahun 2017 adalah

IV - 42
19417. Capaian ini belum mencapai target yang ditentukan dalam Perpres
No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030 yaitu
Menurun menjadi 2,8 juta. Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023
dan 2030 maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan baseline data
tahun 2014 s/d 2017. Hasil proyeksi BAUmenunjukkan indikator ini belum
dapat memenuhi target yaitu 20058. Dalam rangka percepatan pencapaian
target indikator TPB maka dilakukan proyeksi dengan upaya tambahan.
Hasil proyeksi dengan upaya tambahan menunjukkan target indikator
dapat dipenuhi pada tahun 2023. Sementara diproyeksi capaian pada
tahun 2030 adalah 15015. Untuk mencapai target sesuai proyeksi dengan
upaya tambahan diperlukan upaya-upaya skenario yang lebih pada tahun-
tahun yang akan didatang dikarenakan adanya Gap yang besar antara
proyeksi BAU dan Proyeksi dengan Upayan Tambahan.
Isu Strategis :
Isu Strategis dari meningkatnya KPM dari tahun ke tahun di Kabupaten
Minahasa Tenggara adalah masalah kemiskinan (rendahnya pendapatan
dari usaha yang mereka kerjakan) baik di perkotaan maupun diperdesaan
KPM adalah kelompok masyarakat yang berpendapatan rendah, yang
kehidupannya dicirikan dengan rendahnya tingkat pendidikan formal
yang dicapainya, kurang dan rendahnya skill/keterampilan yang dimiliki,
modal kerja yang kurang dan akses terhadap sumber-sumber modal kerja
terbatas, dan rentan terhadap “penyakit sosial”, seperti gizi buruk, kurang
berdaya, tidak punya pekerjaan tetap, dan lain-lain. Dengan demikian
penanganannyapun memerlukan pendekatan multi-sektor.
Rekomendasi :
a. Sasaran :
Menahan laju penambahan jumlah KPM dalam keadaan BAU
dengan melakukan intervensi kebijakan dengan berbagai bentuk
program dan Kegiatan pembangunan.
b. Strategi dan Arah Kebijakan :
Penciptaan dan perluasan kesempatan kerja bagi KPM secara
langsung serta peningkatan nilai tambah bagi usaha yang
dikerjakan oleh KPM.
c. Outcame/Program :

IV - 43
LABOUR INTENSIVE PROGRAM, yaitu dengan memperluas dan
menambah volume dan jenis pekerjaan para KPM dan
keluarganya, sehingga mereka mampu menghasilkan pendapatan
lebih dari 1 (satu) sumber pendapatan, melalui pengembangan
kapasitas dan skill tertentu bagi para PKM.
d. Instansi Pelaksana :
Dinas Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Dinas
Pertanian dan; Dinas Keuangan; Dinas Sosial; Dinas Kesehatan;
Pemerintah Daerah Provinsi; Pemerintah Daerah/Kabupaten/Kota.
e. Kegiatan :
• Pelatihan peningkatan produksi dan produktivitas hasil
pertanian bagi PKM di perdesaan dengan penggunaan Pupuk
Organik Hayati, yang merupakan terobosan baru dalam bidang
pertanian.
• Kegiatan diversifikasi jenis usaha bagi PKM dan anggota
keluarga baik di perkotaan dan perdesaan.
• Melibatkan peran serta LSM, Perusahaan Swasta, Lembaga
Pendidikan dll., dalam suatu Kegiatan LINK & MATCH dalam
rangka perluasan kesempatan kerja bagi PKM dan anggota
keluarganya, terutama di perkotaan.

C. Indikator Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap


layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan
Tujuan : Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk Dimanapun
Target :Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua laki-laki dan
perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang
sama terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap pelayanan
dasar, kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain,
warisan, sumber daya alam, teknologi baru, dan jasa keuangan yang
tepat, termasuk keuangan mikro.
Nomor Indikator : 1.4.1.(d)
Proyeksi Capaian Indikator TPB :Capaian indikator persentase rumah
tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak dan
berkelanjutan sampai pada tahun 2017 adalah 79,39. Capaian ini telah

IV - 44
mencapai target yang ditentukan dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di
tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030 yaitu Meningkat menjadi 100%.
Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan 2030 maka dilakukan
proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun 2014 s/d 2017. Proyeksi
capaian ini dilakukan tanpa upaya tambahan atau dalam kondisi BAU
(Bisnis Analysis Usualy).
Isu Strategis : Masih rendahnya persentase rumah tangga yang memiliki
akses terhadap layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan
Rekomendasi :
a. Sasaran : Menjamin bahwa semua laki-laki dan perempuan,
khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang sama
terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap pelayanan
dasar, kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan
lain, warisan, sumber daya alam, teknologi baru, dan jasa
keuangan yang tepat, termasuk keuangan mikro.
b. Strategi dan Arah Kebijakan : Perluasan dan peningkatan
pelayanan dasar
c. Outcame/Program :
1. Pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman
2. Dana alokasi khusus (DAK)
d. Instansi Pelaksana : Dinas Kesehatan
e. Kegiatan :
Program 1 : Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan
Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
Program 2 : DAK Bidang Air Minum

D. Indikator Persentase penduduk umur 0-17 tahun dengan kepemilikan


akta kelahiran
Tujuan : Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk Dimanapun
Target :Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua laki-laki dan
perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang
sama terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap pelayanan
dasar, kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain,
warisan, sumber daya alam, teknologi baru, dan jasa keuangan yang
tepat, termasuk keuangan mikro.

IV - 45
Nomor Indikator : 1.4.1.(j)
Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator Persentase penduduk umur 0-17 tahun dengan
kepemilikan akta kelahiran sampai pada tahun 2017 adalah 66,82. Capaian
ini telah mencapai target yang ditentukan dalam Perpres No. 59 Tahun
2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030 yaitu Meningkat menjadi
77,4%. Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan 2030 maka
dilakukan proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun 2014 s/d
2017. Proyeksi capaian ini dilakukan tanpa upaya tambahan atau dalam
kondisi BAU (Bisnis Analysis Usualy).
Isu Strategis :
Masih belum tercapainya 100% penduduk umur 0-17 tahun dengan
kepemilikan akta kelahiran.
Rekomendasi :
a. Sasaran :
Menerapkan secara Daerah sistem dan upaya perlindungan sosial
yang tepat bagi semua, termasuk kelompok yang paling miskin,
dan mencapai cakupan substansial bagi kelompok miskin dan
rentan.
b. Strategi dan Arah Kebijakan : Strategi
• Penyelenggaraan perlindungan sosial yang lebih komprehensif
• Memberikan perlindungan sosial dan jaminan sosial kepada
penduduk miskin;
• Menghantarkan berbagai bentuk layanan publik kepada
penduduk miskin;
• Meningkatkan akses penduduk miskin terhadap sumberdaya
ekonomi. Kebijakan
• Mengajukan dispensasi untuk pengurusan akta kelahiran bagi
masyarakat miskin
• Mendorong keikutsertaan penduduk miskin dalam program
jaminan kesehatan
• Bekerja sama dengan rumah sakit bersalin, puskesmas dan
bidan desa dalam penyediaan akte kelahiran.
c. Outcame/Program dan Kegiatan :
Program penyediaan dokumen kependudukan dan catatan sipil

IV - 46
d. Instansi Pelaksana :Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

E. Indikator Persentase rumah tangga miskin dan rentan yang sumber


penerangan utamanya listrik baik dari PLN dan bukan PLN
Tujuan : Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk Dimanapun
Target :Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua laki-laki dan
perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang
sama terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap pelayanan
dasar, kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain,
warisan, sumber daya alam, teknologi baru, dan jasa keuangan yang
tepat, termasuk keuangan mikro.
Nomor Indikator : 1.4.1.(k)
Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator persentase rumah tangga miskin dan rentan yang
sumber penerangan utamanya listrik baik dari PLN dan bukan PLN sampai
pada tahun 2017 adalah 99,86. Capaian ini telah mencapai target yang
ditentukan dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB
di tahun 2030 yaitu Meningkat menjadi 100%. Untuk mengetahui capaian
tahun 2019, 2023 dan 2030 maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan
baseline data tahun 2014 s/d 2017. Proyeksi capaian ini dilakukan tanpa
upaya tambahan atau dalam kondisi BAU (Bisnis Analysis Usualy).
Isu Strategis : Belum tercapainya 100% rumah tangga miskin dan rentan
yang sumber penerangan utamanya listrik baik dari PLN dan bukan PLN.
Rekomendasi :
a. Sasaran :
Menerapkan secara Daerah sistem dan upaya perlindungan sosial
yang tepat bagi semua, termasuk kelompok yang paling miskin,
dan mencapai cakupan substansial bagi kelompok miskin dan
rentan.
b. Strategi dan Arah Kebijakan :
Strategi
• Perluasan dan peningkatan pelayanan dasar. Pemenuhan
kebutuhan dasar dilaksanakan melalui
• Perluasan penyediaan sarana dan prasarana dasar,

IV - 47
• Peningkatan pelayanan dasar yang inklusif, dan
• Peningkatan pemanfaatan basis data terpadu untuk menyasar
kebutuhan dasar 40,0% penduduk berpendapatan terendah,
seperti kepemilikan dokumen kependudukan dan perumahan.
Arah Kebijakan
• Mendorong lembaga-lembaga non-pemerintah untuk terlibat
dalam penyediaan energi listrik di wilayah pelosok;
• Mendorong keterlibatan dunia usaha/BUMN, melalui dana CSR,
dalam penyediaan bantuan modal dan keterampilan;
c. Program dan Kegiatan :
• Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan Usaha Penyediaan
Tenaga Listrik dan Pengembangan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
• Penyusunan Kebijakan dan Program serta Evaluasi
Pelaksanaan Kebijakan Ketenagalistrikan
• Program penyediaan sarana dan prasarana perumahan dan
pemukiman (sanitasi, air bersih, listrik, dll.);
d. Instansi Pelaksana :
• Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
• Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
F. Indikator Pendampingan psikososial korban bencana sosial
Tujuan : Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk Dimanapun
Target :Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat miskin dan
mereka yang berada dalam kondisi rentan, dan mengurangi kerentanan
mereka terhadap kejadian ekstrim terkait iklim dan guncangan ekonomi,
sosial, lingkungan, dan bencana.
Nomor Indikator : 1.5.1.(c)
Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator pendampingan psikososial korban bencana sosial sampai
pada tahun 2017 adalah 0,13. Capaian ini belum mencapai target yang
ditentukan dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB
di tahun 2030 yaitu Meningkat menjadi 81,5 ribu. Untuk mengetahui
capaian tahun 2019, 2023 dan 2030 maka dilakukan proyeksi capaian
berdasarkan baseline data tahun 2014 s/d 2017. Hasil proyeksi BAU
menunjukkan indikator ini belum dapat memenuhi target yaitumengalami

IV - 48
peningkatan. Dalam rangka percepatan pencapaian target indikator TPB
maka dilakukan proyeksi dengan upaya tambahan. Hasil proyeksi dengan
upaya tambahan menunjukkan target indikator dapat dipenuhi pada tahun
2023. Sementara diproyeksi capaian pada tahun 2030 adalah 1,04. Untuk
mencapai target sesuai proyeksi dengan upaya tambahan diperlukan
upaya-upaya skenario yang lebih pada tahun-tahun yang akan didatang
dikarenakan adanya Gap yang besar antara proyeksi BAU dan Proyeksi
dengan Upayan Tambahan.
Isu Strategis : Masih rendahnya pendampingan psikososial korban
bencana sosial.
Rekomendasi :
a. Sasaran : Membangun ketahanan masyarakat miskin dan mereka
yang berada dalam kondisi rentan, dan mengurangi kerentanan
mereka terhadap kejadian ekstrim terkait iklim dan guncangan
ekonomi, sosial, lingkungan, dan bencana.
b. Strategi dan Arah Kebijakan : Penyelenggaraan perlindungan sosial
yang lebih komprehensif
c. Outcame/Program : Perlindungan dan jaminan sosial
d. Instansi Pelaksana : Dinas Sosial
e. Kegiatan : Perlindungan sosial korban bencana alam

G. Indikator Prevalensi malnutrisi (berat badan/tinggi badan) anak pada


usia kurang dari 5 tahun, berdasarkan tipe
Tujuan : Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi
yang Baik, serta Meningkatkan Pertanian Berkelanjutan
Target :Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi,
termasuk pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara
internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun, dan
memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui,
serta manula.
Nomor Indikator : 2.2.2*
Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator Prevalensi malnutrisi (berat badan/tinggi badan) anak
pada usia kurang dari 5 tahun, berdasarkan tipe sampai pada tahun 2017
adalah 3,63. Capaian ini belum mencapai target yang ditentukan dalam

IV - 49
Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030
yaitu Menurun. Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan 2030
maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun 2014
s/d 2017. Hasil proyeksi BAU menunjukkan indikator ini belum dapat
memenuhi target yaitu 0. Dalam rangka percepatan pencapaian target
indikator TPB maka dilakukan proyeksi dengan upaya tambahan. Hasil
proyeksi dengan upaya tambahan menunjukkan target indikator dapat
dipenuhi pada tahun 2023. Sementara diproyeksi capaian pada tahun 2030
adalah 0,00. Untuk mencapai target sesuai proyeksi dengan upaya
tambahan diperlukan upaya-upaya skenario yang lebih pada tahun-tahun
yang akan didatang dikarenakan adanya Gap yang besar antara proyeksi
BAU dan Proyeksi dengan Upayan Tambahan.
Isu Strategis : Mempertahankan agar masalah malnutrisi/wasting terus
mengalami penurunan dan tidak mengalami peningkatan.
Rekomendasi :
a. Sasaran :
• Peningkatan pola konsumsi pangan yang aman, merata dan
berkualitas terutama pada kelompok (ibu hamil, ibu menyusui,
baduta dan balita) dan wilayah rentan masalah gizi (daerah
dengan prevalensi tinggi masalah malnutrisi (wasting)
• Terjaminnya penyediaan air bersih dan fasilitas sanitasi
• Peningkatan sistem pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
secara merata
• Peningkatan perbaikan status gizi pada kelompok dan wilayah
rentan masalah gizi
b. Strategi dan Arah Kebijakan :
• Menjaring keikutsertaan yang lebih luas dari berbagai lintas
sektor, stakeholder, serta trans disiplin baik dalam tanggung
jawab pelaksanaan maupun pencapaian Sasaran, melalui
aktivitas yang dimungkinkan
• Penggabungan atau pengintegrasian program Kegiatan yang
ada di berbagai SKPD yang difokuskan pada Tujuan yang
sama, penurunan prevalensi wasting

IV - 50
• Mengoptimalkan daya dukung sumber daya yang tersedia
dengan memfokuskan penanganan masalah wasting pada
daerah yang bermasalah
c. Outcame/Program :
• Peningkatan perbaikan gizi dan pelayanan kesehatan
• Peningkatan aksebilitas pangan
• Peningkatan ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat
d. Instansi Pelaksana :
• Dinas Kesehatan
• Dinas PU
• BKKBN
• Dinas Pendidikan
• Dinas Sosial
e. Kegiatan :
• Pemantauan pola konsumsi (ASI Eksklusif sejak lahir sampai
usia 6 bulan, ASI sampai 2 tahun, dan Makanan pendamping
ASI sejak usia 6 bulan) dan status gizi anak balita.
• Penguatan dan peningkatan partisipasi ibu dan keluarga dalam
pemantauan status gizi dan status kesehatan anak balita
• Penyediaan fasilitas sanitasi dan air bersih yang terjangkau
bagi semua masyarakat.
• Penguatan ketahanan pangan keluarga
• Peningkatan kesejahteraan dan perbaikan ekonomi keluarga
• Monitoring dan evaluasi pencapaian seluruh Sasaran

H. Indikator Prevalensi anemia pada ibu hamil


Tujuan : Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi
yang Baik, serta Meningkatkan Pertanian Berkelanjutan
Target :Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi,
termasuk pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara
internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun, dan
memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui,
serta manula.
Nomor Indikator : 2.2.2.(a)

IV - 51
Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator Prevalensi anemia pada ibu hamil sampai pada tahun
2017 adalah 33,82. Capaian ini belum mencapai target yang ditentukan
dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun
2030 yaitu Menurun menjadi 28%. Untuk mengetahui capaian tahun 2019,
2023 dan 2030 maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan baseline
data tahun 2014 s/d 2017. Hasil proyeksi BAU menunjukkan indikator ini
belum dapat memenuhi target yaitu 28. Dalam rangka percepatan
pencapaian target indikator TPB maka dilakukan proyeksi dengan upaya
tambahan. Hasil proyeksi dengan upaya tambahan menunjukkan target
indikator dapat dipenuhi pada tahun 2023. Sementara diproyeksi capaian
pada tahun 2030 adalah 20,00. Untuk mencapai target sesuai proyeksi
dengan upaya tambahan diperlukan upaya-upaya skenario yang lebih pada
tahun-tahun yang akan didatang dikarenakan adanya Gap yang besar
antara proyeksi BAU dan Proyeksi dengan Upayan Tambahan. Proyeksi
capaian indikator ditunjukkan pada tabel dan gambar dibawah ini :
Isu Strategis : Masih tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil.
Rekomendasi :
a. Sasaran : Menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk
pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara
internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun,
dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan
menyusui, serta manula.
b. Strategi dan Arah Kebijakan : Percepatan perbaikan gizi
masyarakat
c. Outcame/Program :
1. Pembinaan kesehatan masyarakat
2. Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
3. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
4. Perlindungan dan Jaminan Sosial
5. Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
6. Pendidikan Dasar dan Menengah
7. Pengembangan Informasi dan Komunikasi Publik
8. Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan
Keluarga

IV - 52
9. Pengelolaan urusan agama islam dan pembinaan syariah
10. Pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman
d. Instansi Pelaksana : Dinas Kesehatan
e. Kegiatan :
Program 1 :
a) Pembinaan gizi masyarakat
b) Pembinaan Kesehatan Keluarga
c) Penyehatan Lingkungan
Program 2 :
a) Pembinaan surveilans, imunisasi, karantina, dan kesehatan
matra
b) Pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan
zoonotic
Program 3 : Pelayanan sosial dasar
Program 4 : Jaminan Kesejahteraan Sosial (Bantuan Tunai
Bersyarat)
Program 5 :
a) Penyelenggaraan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini
b) Penyediaan Layanan Pendidikan Keluarga
Program 6 : Pendidikan Dasar dan Menengah
Program 7 : Pengembangan kemitraan lembaga komunikasi
Program 8 :
a) Pembinaan keluarga balita dan anak
b) Pembinaan Ketahanan Remaja
Program 9 :
a) Peningkatan kualitas keluarga sakinah
b) Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik
c) Peningkatan kualitas pembinaan dan pengelolaan Urusan
Agama Hindu
Program 10 :
a) Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Permukiman
b) Pengaturan, pembinaan dan pengembangan sumber
pembiayaan dan pola investasi, serta pengelolaan
pengembangan infrastruktur sanitasi dan persampahan

IV - 53
c) Pengaturan, pembinaan, pengawasan, pengembangan sumber
pembiayaan dan pola investasi, serta pengembangan sistem
penyediaan air minum

I. Indikator Proporsi perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun yang


proses melahirkan terakhirnya ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih
Tujuan : Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan
Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia
Target :Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga
kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup.
Nomor Indikator : 3.1.2*
Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator Proporsi perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun
yang proses melahirkan terakhirnya ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih sampai pada tahun 2017 adalah 92,28. Capaian ini belum
mencapai target yang ditentukan dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di
tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030 yaitu meningkat menjadi 95%.
Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan 2030 maka dilakukan
proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun 2014 s/d 2017. Hasil
proyeksi BAU menunjukkan indikator ini belum dapat memenuhi target
yaitu 93. Dalam rangka percepatan pencapaian target indikator TPB
maka dilakukan proyeksi dengan upaya tambahan. Hasil proyeksi dengan
upaya tambahan menunjukkan target indikator dapat dipenuhi pada tahun
2023. Sementara diproyeksi capaian pada tahun 2030 adalah 95. Untuk
mencapai target sesuai proyeksi dengan upaya tambahan diperlukan
upaya-upaya skenario yang lebih pada tahun-tahun yang akan didatang
dikarenakan adanya Gap yang besar antara proyeksi BAU dan Proyeksi
dengan Upayan Tambahan. Proyeksi capaian indikator ditunjukkan pada
tabel dan gambar dibawah ini :
Isu Strategis : Pelaporan dan pencatatan dari pihak fasilitas kesehatan
terkait persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan belum maksimal.
Rendahnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi terkait program preventif
dan promotif terkait KIA.
Rekomendasi :

IV - 54
a. Sasaran :
Perbaikan sumber daya manusia di fasilitas kesehatan terkait
manajemen data dalam pelaksanaan pelaporan dan pencatatan
serta peningkatan pelaksanaan monitoring dan evaluasi terkait
program preventif promotif KIA di masyarakat.
b. Strategi dan Arah Kebijakan :
Realisasi kebijakan terkait pembimbingan teknis dan manajemen
SDM ditingkat faskes bahkan kabupaten/kota serta pelaksanaan
survailance KIA
c. Outcame/Program :
Pelaksanaan workshop dan pelatihan terhadap SDM serta
pemerataanpemahaman terkait KIA di masyarakat.
d. Instansi Pelaksana :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah/Bappenas; Badan
Pengelolaan Keuangan; Dinas Kesehatan
e. Kegiatan :
• Melakukan aksi operasional di level faskes hingga
kabupaten/kota terkait penerapan kebijakan pelaksanaan
teknis dan manajemen yang dilakukanSDM
• Melakukan upaya preventif dan promotif dengan
menggunakan pendekatan lintas sektor (one health)
• Memaksimalkan pelaksanaan program Bina upaya kesehatan
serta giziKIA
• Memperbaiki program perencanaan monitoring dan evaluasi
• Masih tetap berfokus pada sosialisasi dan pemahaman tentang
pentingnya KIA

J. Indikator Kejadian Malaria per 1000 orang


Tujuan : Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan
Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia
Target :Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria,
dan penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit
bersumber air, serta penyakitmenular lainnya.
Nomor Indikator : 3.3.3*
Proyeksi Capaian Indikator TPB :

IV - 55
Capaian indikator Kejadian Malaria per 1000 orang sampai pada tahun
2017 adalah 0,09. Capaian ini belum mencapai target yang ditentukan
dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun
2030 yaitu Menurun. Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan
2030 maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun
2014 s/d 2017. Hasil proyeksi BAU menunjukkan indikator ini belum dapat
memenuhi target yaitu 0. Dalam rangka percepatan pencapaian target
indikator TPB maka dilakukan proyeksi dengan upaya tambahan. Hasil
proyeksi dengan upaya tambahan menunjukkan target indikator dapat
dipenuhi pada tahun 2023. Sementara diproyeksi capaian pada tahun 2030
adalah0. Untuk mencapai target sesuai proyeksi dengan upaya
tambahan diperlukan upaya-upaya skenario yang lebih pada tahun-tahun
yang akan didatang dikarenakan adanya Gap yang besar antara proyeksi
BAU dan Proyeksi denganUpayan Tambahan. Proyeksi capaian indikator
ditunjukkan pada tabel dan gambar dibawah ini :
Isu Strategis : Masih tingginya kejadian Malaria per 1000 orang.
Rekomendasi :
a. Sasaran : Mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan
penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis,
penyakit bersumber air, serta penyakit menular lainnya.
b. Strategi dan Arah Kebijakan : meningkatkan pengendalian penyakit
dan penyehatan lingkungan
c. Outcome/Program : Program pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan
d. Instansi Pelaksana : Dinas Kesehatan
e. Kegiatan :
a) Pengendalian Penyakit Menular Langsung
b) Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik

K. Indikator Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap


penyakit tropis yang terabaikan (Filariasis dan Kusta)
Tujuan : Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan
Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia

IV - 56
Target :Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria,
dan penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit
bersumber air, serta penyakit menular lainnya.
Nomor Indikator : 3.3.5*
Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap
penyakit tropis yang terabaikan (Filariasis dan Kusta) sampai pada tahun
2017 adalah 209. Capaian ini belum mencapai target yang ditentukan
dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun
2030 yaitu Menurun. Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan
2030 maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun
2014 s/d 2017. Hasil proyeksi BAU menunjukkan indikator ini belum dapat
memenuhi target yaitu 209. Dalam rangka percepatan pencapaian target
indikator TPB maka dilakukan proyeksi dengan upaya tambahan. Hasil
proyeksi dengan upaya tambahan menunjukkan target indikator dapat
dipenuhi pada tahun 2023. Sementara diproyeksi capaian pada tahun 2030
adalah 190. Untuk mencapai target sesuai proyeksi dengan upaya
tambahan diperlukan upaya-upaya skenario yang lebih pada tahun-tahun
yang akan didatang dikarenakan adanya Gap yang besar antara proyeksi
BAU dan Proyeksi dengan Upayan Tambahan. Proyeksi capaian indikator
ditunjukkan pada tabel dan gambar dibawah ini :
Isu Strategis :
Penggerakan, pelaksanaan, cakupan pelayanan, kualitas pelayanan, akses
masyarakat pada pelayanan, sumber daya, sarana, prasarana, dukungan
swasta, dan lembaga masyarakat pada penanganan penyakit tropis
Rekomendasi :
a. Sasaran : Perbaikan terhadap cakupan pelayanan, akses
masyarakat (sarana dan prasarana) serta menambah kerja sama
dengan swasta dan LSM setempat.
b. Strategi dan Arah Kebijakan :
Meningkatkan kinerja tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan
terkait penanganan penyakit tropis dan filariasis serta memperbaiki
anggapan masyarakat terkait penyakit tersebut.
c. Outcame/Program :

IV - 57
Melakukan aksi penggerakan terhadap perbaikan layanan dan
kualitas pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan
sosialisasi penanganan filariasis serta kusta dan Realisasi
pembangunan akses jalan dan pengadaan transportasi bagi pasien
di daerah terpencil dan pedalaman dan program pengendalian
penyakit dan penyehatan lingkungan
d. Instansi Pelaksana :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Badan Keuangan dan
Pendapatan Daerh; Dinas Kesehatan.
e. Kegiatan :
• Kerja sama lintas sektor khususnya dalam mendapat
dukungan pihak swasta
• Pengembangan kapasitas layanan dari tenaga kesehatan
• Peningkatan akses bagi fasilitas kesehatan
• Pendekatan melalui sosialisasi dan interpersonal terkait
anggapan penyakit filariasis dan kusta.
• Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik

L Indikator Jumlah desa dengan eliminasi Kusta


Tujuan : Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan
Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia
Target :Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria,
dan penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit
bersumber air, serta penyakit menular lainnya.
Nomor Indikator : 3.3.5.(a)
Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator Jumlah desa dengan eliminasi Kusta sampai pada tahun
2017 adalah 14. Capaian ini belum mencapai target yang ditentukan dalam
Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030
yaitu Meningkat. Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan 2030
maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun 2014
s/d 2017. Hasil proyeksi BAU menunjukkan indikator ini belum dapat
memenuhi target yaitu 38. Dalam rangka percepatan pencapaian target
indikator TPB maka dilakukan proyeksi dengan upaya tambahan. Hasil
proyeksi dengan upaya tambahan menunjukkan target indikator dapat

IV - 58
dipenuhi pada tahun 2023. Sementara diproyeksi capaian pada tahun 2030
adalah105.Untuk mencapai target sesuai proyeksi dengan upaya tambahan
diperlukan upaya-upaya skenario yang lebih pada tahun-tahun yang akan
didatang dikarenakan adanya Gap yang besar antara proyeksi BAU dan
Proyeksi dengan Upayan Tambahan. Proyeksi capaian indikator
ditunjukkan pada tabel dan gambar dibawah ini :
Isu Strategis :
Penggerakan, pelaksanaan, cakupan pelayanan, kualitas pelayanan, akses
masyarakat pada pelayanan, sumber daya, sarana, prasarana, dukungan
swasta, dan lembaga masyarakat pada penanganan penyakit kusta.
Rekomendasi :
a. Sasaran :
Perbaikan terhadap cakupan pelayanan, akses masyarakat (sarana
dan prasarana) serta menambah kerja sama dengan swasta dan
LSM setempat.
b. Strategi dan Arah Kebijakan :
Meningkatkan kinerja tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan
terkait penanganan penyakit kusta serta memperbaiki perilaku
masyarakat terkait penyakit tersebut.
c. Outcame/Program :
Melakukan aksi penggerakan terhadap perbaikan layanan dan
kualitas pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan
sosialisasi penanganan kusta
d. Instansi Pelaksana :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah; Dinas Kesehatan
e. Kegiatan :
• Kerja sama lintas sektor khususnya dalam mendapat
dukungan pihak swasta
• Pengembangan kapasitas layanan dari tenaga kesehatan
• Peningkatan akses bagi fasilitas kesehatan
• Pendekatan melalui sosialisasi dan interpersonal terkait
anggapan penyakit kust
• Mendukung organisasi orang yang pernah mengalami kusta
dan Kegiatanya

IV - 59
• Membuat Sistem informasi bagi penderita kusta agar
penanganannya berbasis bukti yang terekam dengan baik.
• Pengendalian Penyakit Menular Langsung

M. Indikator Jumlah kabupaten/kota yang memiliki puskesmas yang


menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa
Tujuan : Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan
Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia
Target :Pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga angka kematian
dini akibat penyakittidak menular, melalui pencegahan dan pengobatan,
serta meningkatkan kesehatanmental dan kesejahteraan.
Nomor Indikator : 3.4.2.(a)
Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator Jumlah kabupaten/kota yang memiliki puskesmas yang
menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa sampai pada tahun 2017 adalah
3. Capaian ini belum mencapai target yang ditentukan dalam Perpres No.
59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030 yaitu Meningkat
menjadi 280. Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan 2030 maka
dilakukan proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun 2014 s/d
2017. Hasil proyeksi BAU menunjukkan indikator ini belum dapat
memenuhi target yaitu 12. Dalam rangka percepatan pencapaian target
indikator TPB maka dilakukan proyeksi dengan upaya tambahan. Hasil
proyeksi dengan upaya tambahan menunjukkan target indikator dapat
dipenuhi pada tahun 2023. Sementara diproyeksi capaian pada tahun 2030
adalah 45. Untuk mencapai target sesuai proyeksi dengan upaya
tambahan diperlukan upaya-upaya skenario yang lebih pada tahun-tahun
yang akan didatang dikarenakan adanya Gap yang besar antara proyeksi
BAU dan
Isu Strategis : Masih rendahnya jumlah kabupaten/kota yang memiliki
puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa.
Rekomendasi :
a. Sasaran : Mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat
penyakit tidak menular, melalui pencegahan dan pengobatan,
serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan.

IV - 60
b. Strategi dan Arah Kebijakan : Meningkatkan akses pelayanan
kesehatan dasar yang berkualitas
c. Outcame/Program : Program pembinaan upaya kesehatan
d. Instansi Pelaksana : Dinas Kesehatan
e. Kegiatan : Pembinaan pelayanan kesehatan jiwa

N. Indikator Proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen


tingkat pusat, parlemen daerah dan pemerintah daerah
Tujuan : Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum
Perempuan
Target :Menjamin partisipasi penuh dan efektif, dan kesempatan yang
sama bagi perempuanuntuk memimpin di semua tingkat pengambilan
keputusan dalam kehidupan politik,ekonomi, dan masyarakat.
Nomor Indikator : 5.5.1*
Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator Proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen
tingkat pusat, parlemen daerah dan pemerintah daerah sampai pada tahun
2017 adalah 0,01. Capaian ini belum mencapai target yang ditentukan
dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun
2030 yaitu Meningkat. Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan
2030 maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun
2014 s/d 2017. Hasil proyeksi BAU menunjukkan indikator ini belum dapat
memenuhi target yaitu 30. Dalam rangka percepatan pencapaian target
indikator TPB maka dilakukan proyeksi dengan upaya tambahan. Hasil
proyeksi dengan upaya tambahan menunjukkan target indikator dapat
dipenuhi pada tahun 2023. Sementara diproyeksi capaian pada tahun 2030
adalah 35. Untuk mencapai target sesuai proyeksi dengan upaya
tambahan diperlukan upaya-upaya skenario yang lebih pada tahun-tahun
yang akan didatang dikarenakan adanya Gap yang besar antara proyeksi
BAU dan Proyeksi dengan Upayan Tambahan.
Isu Strategis : Masih rendahnya proporsi kursi yang diduduki perempuan
di parlemen tingkat pusat, parlemen daerah dan pemerintah daerah.
Rekomendasi :
a. Sasaran : Menjamin partisipasi penuh dan efektif, dan kesempatan
yang sama bagi perempuan untuk memimpin di semua tingkat

IV - 61
pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan
masyarakat.
b. Strategi dan Arah Kebijakan : Meningkatkan peran perempuan di
bidang politik
c. Outcame/Program :
1. (Matriks KL/II.M.L.059-23)
2. Program pembinaan kesatuan bangsa dan politik (Matriks
KL/II.M.L.059-23)
3. Program pembinaan politik dan pemberdayaan pemerintahan
umum(DITJEN POLPUM, KEMENDAGRI)
4. Program penguatan kelembagaan demokrasi dan perbaikan
proses politik (KPU)
5. Program Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu (Bawaslu)
d. Instansi Pelaksana : Dinas Pemberdayaan Perempuan &
Perlindungan Anak
e. Kegiatan :
Program 1 :
a) Pengarusutamaan gender bidang politik dan pengambilan
keputusan
b) Pengarusutamaan Gender Bidang Politik, Hukum, Pertahanan,
dan Keamanan
Program 2 : Pengarusutamaan gender bidang politik dan
pengambilan keputusan
Program 3 : Daerah yang terfasilitasi Pendidikan Politik Untuk
Politisi Perempuan
Program 4 : Fasilitasi Pelaksanaan Tahapan Pemilu Legislatif,
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilukada, Publikasi dan
Sosialisasi serta Partisipasi Masyarakat dan PAW
Program 5 : Teknik Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu

0. Indikator Jumlah wisatawan mancanegara


Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan
Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta
Pekerjaan yang Layak untuk Semua

IV - 62
Target :Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk
mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan
kerja dan mempromosikan budaya dan produk lokal.
Nomor Indikator : 8.9.1.(a)
Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator Jumlah wisatawan mancanegara sampai pada tahun
2017 adalah 460. Capaian ini telah mencapai target yang ditentukan dalam
Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030
yaitu Meningkat. Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan 2030
maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun 2014
s/d 2017. Proyeksi capaian ini dilakukan tanpa upaya tambahan atau
dalam kondisi BAU (Bisnis Analysis Usualy).
Isu Strategis : Masih rendahnya jumlah wisatawan mancanegara
Rekomendasi :
a. Sasaran : Menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk
mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menciptakan
lapangan kerja dan mempromosikan budaya dan produk lokal.

b. Strategi dan Arah Kebijakan : Pembangunan ekonomi yang inklusif


dan berkeadilan
c. Outcame/Program : Pengembangan kepariwisataan
d. Instansi Pelaksana : Dinas Pariwisata
e. Kegiatan :
a) Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem
b) Peningkatan Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan
Masyarakat
c) Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata
Mancanegara
d) Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata
Nusantara
e) Pengembangan Pendidikan Tinggi Bidang Pariwisata

P. Indikator Jumlah kunjungan wisatawan nusantara

IV - 63
Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan
Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta
Pekerjaan yang Layak untuk Semua
Target :Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk
mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan
kerja dan mempromosikan budaya dan produk lokal.

Nomor Indikator : 8.9.1.(b)


Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator Jumlah kunjungan wisatawan nusantara sampai pada
tahun 2017 adalah 127,8. Capaian ini belum mencapai target yang
ditentukan dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB
di tahun 2030 yaitu Meningkat. Untuk mengetahui capaian tahun 2019,
2023 dan 2030 maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan baseline
data tahun 2014 s/d 2017. Hasil proyeksi BAU menunjukkan indikator ini
belum dapat memenuhi target yaitu 250000. Dalam rangka percepatan
pencapaian target indikator TPB maka dilakukan proyeksi dengan upaya
tambahan. Hasil proyeksi dengan upaya tambahan menunjukkan target
indikator dapat dipenuhi pada tahun 2023. Sementara diproyeksi capaian
pada tahun 2030 adalah 300000. Untuk mencapai target sesuai proyeksi
dengan upaya tambahan diperlukan upaya-upaya skenario yang lebih pada
tahun-tahun yang akan didatang dikarenakan adanya Gap yang besar
antara proyeksi BAU dan Proyeksi dengan Upayan Tambahan.
Isu Strategis : Masih rendahnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara
Rekomendasi :
a. Sasaran : Menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk
mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menciptakan
lapangan kerja dan mempromosikan budaya dan produk lokal.
b. Strategi dan Arah Kebijakan : : Pembangunan ekonomi yang
inklusif dan berkeadilan
c. Outcame/Program : Pengembangan kepariwisataan
d. Instansi Pelaksana : Dinas Pariwisata
e. Kegiatan :

IV - 64
a) Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem
b) Peningkatan Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan
Masyarakat
c) Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata
Mancanegara
d) Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara
e) Pengembangan Pendidikan Tinggi Bidang Pariwisata

Q. Indikator Jumlah desa tertinggal


Tujuan : Mengurangi Kesenjangan Intra- dan Antarnegara
Target :Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan
mempertahankan pertumbuhan pendapatan penduduk yang berada di
bawah 40% dari populasi pada tingkat yang lebih tinggi dari rata-rata
nasional.
Nomor Indikator : 10.1.1.(c)
Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator Jumlah desa tertinggal sampai pada tahun 2017 adalah
195. Capaian ini belum mencapai target yang ditentukan dalam Perpres
No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun 2030 yaitu
Berkurang sebanyak 5.000 desa (skala nasional). Untuk mengetahui
capaian tahun 2019, 2023 dan 2030 maka dilakukan proyeksi capaian
berdasarkan baseline data tahun 2014 s/d 2017. Hasil proyeksi BAU
menunjukkan indikator ini belum dapat memenuhi target yaitu 100. Dalam
rangka percepatan pencapaian target indikator TPB maka dilakukan
proyeksi dengan upaya tambahan. Hasil proyeksi dengan upaya tambahan
menunjukkan target indikator dapat dipenuhi pada tahun 2023. Sementara
diproyeksi capaian pada tahun 2030 adalah 50. Untuk mencapai target
sesuai proyeksi dengan upaya tambahan diperlukan upaya-upaya skenario
yang lebih pada tahun-tahun yang akan didatang dikarenakan adanya Gap
yang besar antara proyeksi BAU dan Proyeksi dengan Upayan Tambahan.
Isu Strategis : Masih tingginya jumlah desa tertinggal.
Rekomendasi :
a. Sasaran : Secara progresif mencapai dan mempertahankan
pertumbuhan pendapatan penduduk yang berada di bawah 40%
dari populasi pada tingkat yang lebih tinggi dari rata-rata nasional.

IV - 65
b. Strategi dan Arah Kebijakan : Memperluas ekonomi perdesaan dan
mengembangkan sektor pertanian, perkebunan dan kelautan
perikanan
c. Outcame/Program : Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
desa (matriks bidang pembangunan hal II.8.M-19).
d. Instansi Pelaksana : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
e. Kegiatan : Pemberdayaan Masyarakat Desa

R. Indikator Persentase keterwakilan perempuan di Dewan Perwakilan


Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Tujuan : Menguatkan Masyarakat yang Inklusif dan Damai untuk
Pembangunan Berkelanjutan, Menyediaan Akses Keadilan untuk Semua,
dan Membangun Kelembagaan yang Efektif, Akuntabel, dan Inklusif di
Semua Tingkatan
Target :Menjamin pengambilan keputusan yang responsif, inklusif,
partisipatif dan representatif di setiap tingkatan.
Nomor Indikator : 16.7.1.(a)
Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator Persentase keterwakilan perempuan di Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
sampai pada tahun 2017 adalah 0,01. Capaian ini belum mencapai target
yang ditentukan dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun
PBB di tahun 2030 yaitu Meningkat. Untuk mengetahui capaian tahun
2019, 2023 dan 2030 maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan
baseline data tahun 2014 s/d 2017. Hasil proyeksi BAU menunjukkan
indikator ini belum dapat memenuhi target yaitu 30. Dalam rangka
percepatan pencapaian target indikator TPB maka dilakukan proyeksi
dengan upaya tambahan. Hasil proyeksi dengan upaya tambahan
menunjukkan target indikator dapat dipenuhi pada tahun 2023. Sementara
diproyeksi capaian pada tahun 2030 adalah 35. Untuk mencapai target
sesuai proyeksi dengan upaya tambahan diperlukan upaya-upaya skenario
yang lebih pada tahun-tahun yang akan didatang dikarenakan adanya Gap
yang besar antara proyeksi BAU dan Proyeksi dengan Upayan Tambahan.

IV - 66
Isu Strategis : Masih rendahnya persentase keterwakilan perempuan di
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD).
Rekomendasi :
a. Sasaran : Menjamin pengambilan keputusan yang responsif,
inklusif, partisipatif dan representatif di setiap tingkatan.
b. Strategi dan Arah Kebijakan : Menggalakkan negara berdasarkan
hukum di tingkat nasional dan internasional dan menjamin akses
yang sama terhadap keadilan bagi semua.

c. Outcame/Program :
1. Program Pembinaan Politik dan Pemberdayaan Pemerintahan
Umum (Ditjen Polpum, Kemendagri)
2. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan
Proses Politik (KPU)
3. Program Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu (Bawaslu)
4. (Matriks KL/II.M.L.059-23)
5. Program pembinaan kesatuan bangsa dan politik (Matriks
KL/II.M.L.059-23)
d. Instansi Pelaksana : Dinas Pemberdayaan Perempuan &
Perlindungan Anak
e. Kegiatan :
Program 1 : Daerah yang terfasilitasi Pendidikan Politik Untuk
Politisi Perempuan
Program 2 : Fasilitasi Pelaksanaan Tahapan Pemilu Legislatif,
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilukada, Publikasi dan
Sosialisasi serta Partisipasi Masyarakat dan Pergantian Antar
Waktu (PAW).
Program 3 : Teknik Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu
Program 4 :
a) Pengarusutamaan gender bidang politik dan pengambilan
keputusan
b) Pengarusutamaan Gender Bidang Politik, Hukum, Pertahanan,
dan Keamanan.

IV - 67
S Indikator Proporsi anak umur di bawah 5 tahun yang kelahirannya
dicatat oleh lembaga pencatatan sipil, menurut umur
Tujuan : Menguatkan Masyarakat yang Inklusif dan Damai untuk
Pembangunan Berkelanjutan, Menyediaan Akses Keadilan untuk Semua,
dan Membangun Kelembagaan yang Efektif, Akuntabel, dan Inklusif di
Semua Tingkatan
Target : Pada tahun 2030, memberikan identitas yang syah bagi semua,
termasuk pencatatan kelahiran.

Nomor Indikator : 16.9.1*


Proyeksi Capaian Indikator TPB :
Capaian indikator Proporsi anak umur di bawah 5 tahun yang kelahirannya
dicatat oleh lembaga pencatatan sipil, menurut umur sampai pada tahun
2017 adalah 43645. Capaian ini telah mencapai target yang ditentukan
dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 di tahun 2019 maupun PBB di tahun
2030 yaitu Meningkat. Untuk mengetahui capaian tahun 2019, 2023 dan
2030 maka dilakukan proyeksi capaian berdasarkan baseline data tahun
2014 s/d 2017. Proyeksi capaian ini dilakukan tanpa upaya tambahan atau
dalam kondisi BAU (Bisnis Analysis Usualy).
Isu Strategis : Masih rendahnya proporsi anak umur di bawah 5 tahun
yang kelahirannya dicatat oleh lembaga pencatatan sipil, menurut umur
Rekomendasi :
a. Sasaran : Memberikan identitas yang sah bagi semua, termasuk
pencatatan kelahiran.
b. Strategi dan Arah Kebijakan : Penguatan kelembagaan dan
manajemen pelayanan, meningkatkan peran kelembagaan
demokrasi dan mendorong kemitraan lebih kuat antara
pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil, penerapan sistem
manajemen kinerja yang efektif.
c. Outcame/Program : Penataan administrasi kependudukan
d. Instansi Pelaksana : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
e. Kegiatan :
a) Pembinaan Administrasi Pencatatan Sipil
b) Pengelolaan Informasi Kependudukan

IV - 68
c) Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK)
Terpadu

4.2.6. Hasil Telaahan RPJMD terhadap RTRW


Sebagai dasar penyusunan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun
2018-2023, selain dari hasil KLHS juga hasil telahan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Minahasa Tenggara yang terbagi dalam kajian struktur ruang
dan pola ruang khususnya dengan memperhatikan indikasi program pada
Pembangunan Jangka Menengah (PJM) tahun 2018-2023. Dari Telaahan ini
apakah Perencanaan di RTRW tersebut sudah terwadahi dalam RPJMD dapat
dijelaskan sebagi berikut.
No Indilkasi Program Program RPJMD
I PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
A Jaringan jalan eksisting, yang meliputi:
1 Jaringan jalan kolektor primer K1 yang ada Program Peningkatan Jalan dan
di Kabupaten Minahasa Tenggara,t erdiri atas: Jembatan
Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan
(a) Jalan lintas timur sulawesi meliputi ruas Program Peningkatan Jalan dan
jalan Buyat– Rumbia yang melewati wilayah Jembatan
Kecamatan Ratatotok, Belang,dan Program Pembangunan Jalan dan
Pusomaen; Jembatan
(b) jalan lintas utara meliputi ruas jalan Program Peningkatan Jalan dan
Langowan – Ratahan – Belang yang Jembatan
melewati wilayah Kecamatan Ratahan Program Pembangunan Jalan dan
Timur, Ratahan dan Belang. Jembatan
2 Jaringan jalan kolektor primer K2 yang ada Program Peningkatan Jalan dan
di Kabupaten Minahasa Tenggara, terdiri atas: Jembatan
Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan
a) ruas jalan Ratahan – Amurang yang melewati Program Peningkatan Jalan dan
wilayah Kecamatan Ratahan, Pasan, Tombatu Jembatan
Timur, Tombatu Utara, Tombatu dan Program Pembangunan Jalan dan
Touluaan; Jembatan
b) ruas jalan Liwutung – Tababo yang melewati Program Peningkatan Jalan dan
wilayah Kecamatan Pasan dan Belang; Jembatan
Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan
c) ruas jalan Lobu - Kalempontak yang melewati Program Peningkatan Jalan dan
wilayah Kecamatan Touluaan - Touluaan Jembatan
Selatan Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan
3 Jaringan jalan kolektor primer K3 yang ada Program Peningkatan Jalan dan
di Kabupaten MinahasaTenggara, terdiri atas Jembatan
ruas jalan Silian–Tombatu; dan Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan
4 Jaringan jalan lokal yang menghubungkan dari Program Peningkatan Jalan dan
Desa winorangian ke Desawinorangian satu dan Jembatan
Desa Kuyanga. Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan
5 Jaringan jalan lokal yang tersebar di seluruh Program Peningkatan Jalan dan
wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara. Jembatan
Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan

IV - 69
No Indilkasi Program Program RPJMD
II Jaringan jalan rencana,yang meliputi:

1 Rencana peningkatan fungsi dan dimensi Program Peningkatan Jalan dan


jaringan jalan Kolektor Primer K1 Rumbia–Buyat Jembatan
yang merupakan bagian dari rencana Program Pembangunan Jalan dan
pengembangan jalan Trans Sulawesi Lintas Jembatan
Selatan menjadi jalan arteri primer;
2 Rencana peningkatan fungsi dan dimensi fisik Program Peningkatan Jalan dan
jaringan jalan eksisting K2 yang ada di wilayah Jembatan
Kabupaten Minahasa Tenggara khususnya jalan Program Pembangunan Jalan dan
yang menghubungkan antara Kecamatan Jembatan
Langowan (di Kabupaten Minahasa) dan
Kecamatan Ratahan menjadi jalan arteris
ekunder;
3 Rencana pembangunan dan pengembangan Program Peningkatan Jalan dan
jalan Kolektor Sekunder, yang terdir iatas: Jembatan
1. jalan yang menghubungkan antara Desa Program Pembangunan Jalan dan
Wongkai (Kecamatan Ratahan Timur) Jembatan
dan Desa Atep (Kecamatan Langowan di
Kab Minahasa);
2. jalan yang menghubungkan antara Desa
Wiau (Kecamatan Pusomaen) dan Desa
Atep (Kec Langowan di Kabupaten
Minahasa);
3. jalan yang menghubungkan antara Desa
Silian (Kecamatan Silian Raya) dan
Kecamatan Amurang di Kabupaten
Minahasa Selatan.

5 Pembangunan jalan-jalan baru yang Program Peningkatan Jalan dan


menghubungkan antara pusat-pusat kegiatan di Jembatan
wilayah kabupaten Minahasa Tenggara, seperti : Program Pembangunan Jalan dan
a) rencana pembangunan jaringan jalan yang Jembatan
menghubungkan antara wilayah Kecamatan
Belang dan Kecamatan Tombatu;
b) rencana pembangunan jaringan jalan yang
menghubungkan antara wilayah Kecamatan
Ratatotok dan Kecamatan Touluaan serta
Tombatu;
c) rencana pembanguna njaringan jalan yang
menghubungkan antara wilaya hKecamatan
Pusomaen dan Kecamata nRatahan Timur;
d) Rencana pembangunan jaringan jalan yang
menghubungkan antar awilayah Kecamatan
Belang dan Kecamatan Pasan;
e) Rencana pembangunan jaringan jalan yang
menghubungkan antara wilayah Kecamatan
Silian dan Kecamatan Tombatu;

6 Rencana pembangunan jalan lingkar diwilayah Program Peningkatan Jalan dan


Kecamatan Ratahan dan kawasan-kawasan Jembatan
perkotaan padat lainnya seperti di Belang dan Program Pembangunan Jalan dan
Ratatotok; Jembatan
7 Rencan ajalan-jalan baru yang membuka akses Program Peningkatan Jalan dan
ke kawasan-kawasan industri pertanian dan Jembatan
perkebunan ,serta ke kawasan-kawasan wisata; Program Pembangunan Jalan dan
dan Jembatan
8 Rencana pembangunan jembatan baru yang Program Peningkatan Jalan dan
akan menyesuaikan dengan pembangunan jalan- Jembatan
jalan baru seperti tersebut di atas. Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan

IV - 70
No Indilkasi Program Program RPJMD
9 Jaringan prasarana lalu lintas sebagaimana Program Pembangunan Prasarana dan
dimaksud pada ayat (1) huruf a,angka 2,terdiri Fasilitas Perhubungan
atas: Program Peningkatan Pelayanan
a. Rencana pembangunan dan pengembangan Angkutan
terminal penumpang Tipe A yang berlokasi di
Kecamatan Belang;
b. Rencana pembangunan dan pengembangan
terminal penumpang tipe B di Ratahandan
Tombatu; dan
c. Rencana pembangunan dan pengembangan
terminal penumpang tipeC di Ratatotok,
Pusomaen, Ratahan Timur, Pasan, Silian
Raya, Tombatu Utara,Tombatu Timur,
Touluaan,danTouluaan Selatan.
10 Jaringan sungai,danau dan penyeberangan Program Pembangunan Prasarana dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, Fasilitas Perhubungan
meliputi pelabuhan penyeberangan di Program Peningkatan Pelayanan
Kecamatan Pusomaen, Belang dan Ratatotok. Angkutan

11 Tatanan kepelabuhan di Kabupaten Minahasa Program Pembangunan Prasarana dan


Tenggara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Fasilitas Perhubungan
huruf a,terdiri atas: Program Peningkatan Pelayanan
a. Rencana pengembangan pelabuhan Belang Angkutan
menjadi pelabuhan pengumpul;
b. Rencana pembanguna nterminal khusus dan
terminal untuk kepentingan sendiri di
Kecamatan Ratatotok
c. Rencana pembangunan pelabuhan
pengumpan baru di Bentenan dan Ratatotok;
d. Rencana pembangunan pelabuhan perikanan
di Desa Bentenan KecamatanPusomaen;
11 Pembangkit tenaga listrik sebagaimana Program Pengendalian Pemanfaatan
dimaksud pada ayat (1) huruf a,meliputi: Ruang
a. Rencana pembangunan dan pengembangan Program Pemanfaatan Ruang
Pembangkit Listrik Tenaga MikroHidro Program Perencanaan Tata Ruang
(PLTMH) pada beberapa sungai besar yang
ad adi Desa Tatengesan Kecamatan
Pusomaen, Desa Tababo Kecamatan Belang
dan Desa Maulit Kecamatan Pasan.
b. Rencana pengembangan Pembangkit
ListrikTenaga Surya (PLTS) diseluruh
Kecamatan di Kabupaten
MinahasaTenggara;dan
c. Rencana pembangunan dan pengembangan
sumber-sumber energi yang ramah
lingkungan lainnya seperti Pembangkit
ListrikTenaga Bayu di Desa Lowatag
Kecamatan Touluaan Selatan, Desa Morea
Satu Kecamatan Ratatotok.

12 Alur pelayaran sebagaimana dimaksud pada ayat Program Pembangunan Prasarana dan
(1) huruf b,terdiri atas: Fasilitas Perhubungan
a. jaringan pelayanan transportas ipesisir : Program Peningkatan Pelayanan
Bitung-Kema – Belang – Nuangan - Angkutan
Pinolosian-Molibagu (Bitung, Minahasa Utara,
MinahasaTenggara, Bolaang Mongondow
Timur, Bolaang Mongondow Selatan);
b. pengembangan alur pelayaran lintas Teluk
Tomini ke wilayah Sulawesi Tengahdan
Gorontalo;
c. pengembangan alur pelayaran untuk jaringan
wisata bahari yang terdiri atas : Bentenan

IV - 71
No Indilkasi Program Program RPJMD
BeachResort – Pantai Hais– Pelabuhan
Belang – PulauTulang – Pulau Hogow–Pulau-
pulau lainnya di wilayah Kabupaten
MinahasaTenggara.

13 Jaringan kereta apis ebagaimana dimaksud dalam Program Pengendalian Pemanfaatan


Pasal 8 ayat Huruf c, terdiri atas: Ruang
a. jaringan jalur kereta api umum, terdiri atas: Program Pemanfaatan Ruang
1. jalur Manado–Bitung–Kema–Belang– Program Perencanaan Tata Ruang
Molibagu– Gorontalo dengan prioritas
tinggi;
2. jalur Manado–Tomohon–Tondano–
Kawangkoan– Langowan–Ratahan
dengan prioritas sedang;dan
3. jalur perkotaan RATOMBELA yangmeliputi
Ratahan– Tombatu–Belang.

b. stasiun kereta api, terdapat di Kecamatan


Belang dan Ratahan.

14 Tatanan kebandar udaraan di Kabupaten Program Pengendalian Pemanfaatan


Minahasa Tenggara sebagaimana dimaksud pada Ruang
ayat (1) huruf a, berupa rencana pembangunan Program Pemanfaatan Ruang
Bandar udara baru di desa Minanga wilayah Program Perencanaan Tata Ruang
Kecamatan Pusomaen – di Desa Tababo
Kecamatan Belang.

11 Jaringan prasarana energi sebagaimana Program Pengendalian Pemanfaatan


dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi Ruang
jaringan transmisi tenaga listrik, terdiri atas : Program Pemanfaatan Ruang
a. Rencana pengembangan gardu induk, Program Perencanaan Tata Ruang
terdapat di Kelurahan Lowu Utara Kecamatan
Ratahan, Desa Watuliney Kecamatan Belang,
dan Desa Tombatu Satu Kecamatan Tombatu.
b. Jaringan prasaran aenergi yang ada di
wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara
terdiri atas Saluran Udara Tegangan Rendah
(SUTR), Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM), Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) diseluruh wilayah Kabupaten
Minahasa Tenggara, yang menghubungkan
antara sumber-sumber energi listrik dengan
gardu induk, serta antara gardu induk
dengan pusat-pusat aktivitas masyarakat;
dan
c. Jaringan energi yang menghubungkan antara
sumber-sumber energi dengan gardu-gardu
induk yang ada di wilayah Kabupaten
Minahasa Tenggara.
12 Sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana Program Pengendalian Pemanfaatan
dimaksud dalam Pasal 13 ayat(1) huruf b, terdiri Ruang
atas: Program Pemanfaatan Ruang
a. Sistem jaringan kabel; Program Perencanaan Tata Ruang
b. Sistem jaringan nirkabel; dan
c. Sistem jaringan satelit.
13 Sistem jaringan sumber daya air sebagaimana Program Pengembangan dan
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf c, terdiri Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa,
atas: dan Jaringan Pengairan Lainnya
a. Wilayah sungai Program Penyediaan dan Pengelolaan
b. Jaringan irigasi; Air Baku dan Air Limbah
c. Prasarana air baku untuk air minum; dan Program Pembangunan dan

IV - 72
No Indilkasi Program Program RPJMD
d. Sistem pengendalian banjir. Pemeliharaan Sumber Daya Air
Program Pengembangan, Pengelolaan,
dan Konservasi Sungai, Danau, dan
Sumber Daya Air Lainnya
14 Sistem prasarana pengelolaan lingkungan Program Pengembangan dan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa,
huruf d, terdiri atas : dan Jaringan Pengairan Lainnya
a. Sistem jaringan persampahan; Program Penyediaan dan Pengelolaan
b. Sistem jaringan air minum; Air Baku dan Air Limbah
c. Sistemj aringan drainase; Program Pembangunan dan
d. Jalur evakuasi bencana; dan Pemeliharaan Sumber Daya Air
e. Sistem prasarana air limbah. Program Pengembangan, Pengelolaan,
dan Konservasi Sungai, Danau, dan
Sumber Daya Air Lainnya
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Program Penyediaan dan pengelolaan
air minum
II Perwujudan Pola Ruang
1 Kawasan lindung kabupaten sebagaimana Program Pengendalian Pemanfaatan
dimaksud dalamPasal18ayat(1),terdiriatas: Ruang
a. Kawasan hutan lindung; Program Pemanfaatan Ruang
b. kawasan yang memberikan perlindungan Program Perencanaan Tata Ruang
terhadap kawasan bawahannya;
c. kawasan perlindungan setempat;
d. kawasan suaka alam, pelestarian alam dan
cagarbudaya;
e. kawasan rawan bencana alam;dan
f. kawasan lindung geologi.
2 Kawasan budidaya sebagaimana dimaksud pada Program Pengendalian Pemanfaatan
pasal 18 ayat (1),terdiri atas: Ruang
a. kawasan peruntukan hutan produksi; Program Pemanfaatan Ruang
b. kawasan peruntukan hutan rakyat; Program Perencanaan Tata Ruang
c. kawasan peruntuka npertanian;
d. kawasan peruntukan perikanan;
e. Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD);
f. Kawasan peruntukan pertambangan;
g. Kawasan peruntukan industri;
h. Kawasan peruntukan pariwisata;
i. Kawasan peruntukan permukiman;dan
j. Kawasan peruntukan lainnya.
3 Kawasan Strategis Provinsi yang ada di Program Pengendalian Pemanfaatan
Kabupaten Minahasa Tenggara sebagaimana Ruang
dimaksud dalam Pasal 35 ayat(1) huruf a,terdiri Program Pemanfaatan Ruang
atas: Program Perencanaan Tata Ruang
a. Kawasan koridor pantai selatan meliput
iwilayah pesisir Kecamatan Pusomaen,
Belang dan Ratatotok, yang merupakan
kawasan strategis dari sudut kepentingan
pertumbuhan ekonomi; dan
b. Kawasan DAS yang tersebar di seluruh
wilayah kabupaten yang merupakan
kawasan strategis dari sudut kepentingan
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
4 Kawasan Strategis Kabupaten sebagaimana Program Pengendalian Pemanfaatan
dimaksud dalam Pasal 35 ayat(1) huruf Ruang
b,terdiri atas: Program Pemanfaatan Ruang
a. Kawasan strategis dar isudut kepentingan Program Perencanaan Tata Ruang
pertumbuhan ekonomi;
b. Kawasan strategis dari sudut kepentingan
sosial budaya;
c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan

IV - 73
No Indilkasi Program Program RPJMD
pendayagunaan sumber daya alam;
d. Kawasan strategis dari sudut kepentingan
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bagaimana keselarasan antara Indikasi


Program di RTRW pada tahap PJM III dan IV tahun 2018-2023 telah ada di
program RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara.

4.2.7. Hasil Telaahan RPJMD Wilayah Sekitar


Kabupaten Minahasa Tenggara berbatasan langsung dengan Kabupaten
Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, dan Kabupaten Bolaang Mongondow
Timur. Dalam perumusan perencanaan pembangunan daerah, ketiga kabupaten
tersebut memiliki keterhubungan sehingga di dalam satu region dapat saling
mendukung untuk pencapaian tujuan pembangunan daerah. Dokumen RPJMD
ketiga kabupaten tersebut mempunyai visi dan misi yang sama-sama kuat dan
mempunyai tujuan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam rangka pencapaian visi tersebut, mereka mempunyai misi yang sebagian
lingkup besarnya adalah pembangunan sumber daya manusia, pembangunan
sarana dan prasarana, pembangunan infrastruktur secara keseluruhan, maupun
peningkatan kelembagaan pemerintahan.
Dalam perencanaan pembangunan, masing-masing daerah memiliki agenda
pembangunan meskipun tidak semua wilayah mencantumkan agenda tersebut.
Agenda ini penting karena sebagai acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan agar pembangunan daerah dapat berjalan dengan maksimal.
Agenda pembangunan yang terkait antara ketiga kabupaten dan Kabupaten
Minahasa Tenggara adalah agenda nasional mengenai Proyek Pengembangan Rel
Kereta Api Makasar Bitung yang melewati Jalur Pantai Selatan Sulawesi.
Pada dokumen RPJMD ketiga kabupaten tersebut mempunyai
tujuan/sasaran yang melingkupi cakupan permasalahan daerah masing-masing
dengan poin penting berupa tujuan dan sasaran yang mengacu pada misi RPJMD
masing-masing daerah. Berikut ini adalah telaah masing-masing dokumen yang
mempunyai agenda yang berhubungan dengan Kabupaten Minahasa Tenggara:
a. Telaah RPJMD Kabupaten Minahasa
Kabupaten Minahasa letaknya berbatasan sebelah Timur dengan Kabupaten
Minahasa Tenggara. Agenda pembangunan antara Kabupaten Minahasa dan

IV - 74
Kabupaten Minahasa Tenggara antara lain sinergisitas perencanaan pembangunan
Rel Kereta ApiMakasar – Bitung yang melewati Minahasa Tenggara dan Minahasa
di Bagian Timur di masa lima tahun mendatang. Pengembangan Kawasan Wisata
di Perbatasan Minahasa Tenggara dan Minahasa di kawasan Hutan Lindung
Manimporok dan Gunung Kawatak, membutuhkan keterkaitan dan koordinasi
dengan rencana pembangunan di Kabupaten Minahasa Tenggara, terutama dari
sisi aksesbilitas.

b. Telaah RPJMD Minahasa Selatan


Kabupaten Minahasa Selatan berbatasan sebelah Utara dari Kabupaten
Minahasa Tenggara. Dalam agenda pembangunan, Kabupaten Minahasa Tenggara
dan Kabupaten Minahasa Selatan yaitu membangun sinergisitas dalam
menuntaskan pembangunan Jalan Provinsi antara Minahasa Tenggara dan
Minahasa Selatandi masa lima tahun akan datang.

c. Telaah RPJMD Bolaang Mongondow Timur


Secara administratif letak geografis Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
berbatasan sebelah selatan dengan Kabupaten Minahasa Tenggara. Dalam agenda
pembangunan akan membangun sinergisitas dalam perencanaan pembangunan
Rel Kereta Api Makasar-Bitung, juga sinergisitas dalam pengembangan Pariwisata
Pantai Lakban yang berada di perbatasan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata
Provinsi dan Pengembangan Kebunr Raya Megawasi Soekarno Putri.
Tabel 4.1
Perbandingan Substansi Utama RPJMD Kabupaten Minahasa,
Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondow Timur

RPJM Kab.
RPJMD Kab RPJMD Kab
No. Bolaangmongndow
Minahasa Minahasa Selatan
Timur
VISI
1 MINAHASA MAJU DALAM “TERWUJUDNYA “PEMANTAPAN
EKONOMI DAN BUDAYA, KABUPATEN MINAHASA PEMERINTAHAN,
BERJAYA DALAM SELATAN YANG BERDAYA PEMBANGUNAN EKONOMI,
KEADILAN DAN SAING, BERIMAN, SOSIAL DAN
KESEJAHTERAAN MANDIRI, BERBUDAYA, KEMASYARAKATAN, GUNA
HEBAT DAN TERDEPAN MENUJU BOLAANG
MELALUI PERCEPATAN MONGONDOW TIMUR YANG
DAN KETEPATAN CERDAS, SEHAT, KREATIF,
PEMBANGUNAN”. BERWAWASAN
LINGKUNGAN, MANDIRI DAN
SEJAHTERA BERBASIS
PEDESAAN”
MISI

IV - 75
RPJM Kab.
RPJMD Kab RPJMD Kab
No. Bolaangmongndow
Minahasa Minahasa Selatan
Timur
1 Mewujudkan kemandirian Mengembangkan Memantapkan Kinerja
ekonomi dengan kehidupan masyarakat Pemerintahan Bolaang
mendorong sektor yang beriman dan Mongondow Timur Dalam
pertanian, perikanan dan berbudaya Pelayanan Masyarakat Yang
pariwidata Berbasis Smart Government
2 Mewujudkan Meningkatkan kualitas Memantapkan kemandirian
pengembangan sumberdaya manusia yang ekonomi masyarakat bolaang
kewilayahan dengan berdaya saing mongondow timur yang
prinsip pembangunan berdaya saing.
berkelanjutan
3 Meningkatakan Memantapkan tata kelola Memantapkan relasi sosial
pembangunan pemerintahan yang baik masyarakat yang
sumberdaya manusia dan berbudaya harmonis,dinamis dan maju.
yang berbudaya dan
berdaya saing
4 Meningkatakan Mengembangkan MEMANTAPKAN KUALITAS
pemerataan perekonomian yang Lingkungan Hidup Yang Sehat
kesejahteraan masyarakat tangguh, berkualitas tinggi, Dan Berkelanjutan
yang berkeadilan merata dan kondusif
berbasis pedesaan
5 Memantapkan Mewujudkan pembangunan Memantapkan kualitas
manajemen birokrasi yang berkelanjutan dalam pendidikan dan kesehatan
yang professional, melalui mendukung pengembangan masyarakat bolaang
tata kelola pemerintahan pariwisata mongondow timur.
yang baik.
6 Mewujudkan kabupaten Memantapkan sektor
yang bersemangat dalam pertanian dan perikanan yang
pembangunan, terdepan di unggul mandiri dan sejahtera.
berbagai bidang
7 Mewujudkan kabupaten
Minahasa Selatan sebagai
gerbang Sulawesi Utara di
pulau Sulawesi

4.2.8 Isu-Isu Strategis Kabupaten Minahasa Tenggara


Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang
signifikan bagi daerah dimasa datang. Isu strategis diidentifikasi dari berbagai
sumber, yaitu: (1) Permasalahan pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara;
(2) Dinamika internasional, nasional dan regional yang mempengaruhi
pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara; (3) Kebijakan pembangunan daerah
sekitar yang mempengaruhi pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara; (4)
Kebijakan pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara yang antara lain terdiri
dari RPJPD dan RTRW Kabupaten Minahasa Tenggara; dan (5) KLHS RPJMD, maka
ditetapkan 10 (Sepuluh) isu strategis pembangunan jangka menengah Kabupaten
Minahasa Tenggara yaitu: (1) Peningkatan Kualitas Pendidikan; (2) Peningkatan
Kualitas Kesehatan; (3) Penigkatan kesejahteraan sosial masyarakat; (4)
Penanggulagan kemiskinan dan penggangguran; (5) Pelestarian nilai-nilai budaya

IV - 76
lokal; (6) peningkatan ketahanan ekonomi dan daya saing darah; (7) Peningkatan
dan Efektivitas Tata Ruang Dan Kualitas Lingkungan Hidup; (8) Peningkatan
Infrastruktur yang Tangguh dan Berkelanjutan; (9) Reformasi birokrasi, dan (10)
Pandemi Covid-19.
Kesepuluh isu strategis diuaraikan sebagai berikut :

1. Peningkatan Kualitas Pendidikan


Pembangunan sektor pendidikan mempunyai peran penting dalam
peningkatan pelayanan dasar SDM. Untuk mewujudkan hal ini, dilakukan melalui
peningkatan aksesibilitas, kelembagaan, sumber daya manusia dan tata laksana
yang meliputi penyediaan prasarana dan sarana sesuai standar, peningkatan
kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, pengelolaan sistem pendidikan yang
berkualitas, termasuk pendidikan karakter, pengembangan nasionalisme substansi,
dan pendidikan inklusi.
Isu Strategis peningkatan kualitas pendidikan akan dijawab melalui Misi I
RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 yaitu Mewujudkan
Kehidupan Masyarakat yang Berbudaya dan Berkualitas. Tujuan yang ingin dicapai
adalah Meningkatnya Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berbudaya,
dengan sasaran Meningkatnya Aksesibilitas Pendidikan dan Derajat Kesehatan
Masyarakat.

2. Peningkatan Kualitas Kesehatan


Peningkatan kualitas pembangunan kesehatan merupakan pelayanan dasar
salah satu pilar utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan
pembangunan kesehatan dilakukan melalui peningkatan kualitas kelembagaan,
sumber daya manusia, dan tata kelola meliputi antara lain melalui peningkatan
kualitas prasarana dan sarana kesehatan, kualitas tenaga medis dan paramedis,
perbaikan sistem pelayanan dengan memperhatikan keterjangkauan dan
ketersediaan pelayanan untuk seluruh masyarakat Kabupaten Minahasa Tenggara
termasuk masyarakat miskin. Pembangunan kesehatan juga diarahkan pada
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan peningkatan
perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
Peningkatan kualitas kesehatan akan dilaksanakan melalui Misi I RPJMD
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 yaitu Mewujudkan Kehidupan

IV - 77
Masyarakat yang Berbudaya dan Berkualitas. Tujuan yang ingin dicapai adalah
Meningkatnya Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berbudaya, dengan
sasaran Meningkatnya Aksesibilitas Pendidikan dan Derajat Kesehatan Masyarakat.

3. Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat


Pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat mencakup kesejahteraan
dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta meningkatnya kearifan
budaya lokal. Peningkatan pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat
dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup, rasa aman dan tentram
serta adil dalam segala bidang; penguatan karakter berbasis kearifan lokal,
penguatan nilai-nilai kebangsaan dan budi pekerti; pelestarian dan pengembangan
seni budaya.
Peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat akan dilaksanakan melalui Misi
I RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 yaitu Mewujudkan
Kehidupan Masyarakat yang Berbudaya dan Berkualitas. Tujuan yang ingin dicapai
adalah Meningkatnya Daya Saing Masyarakat, dengan sasaran Meningkatnya
Perlindungan Sosial Masyarakat.

4. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran


Kemiskinan adalah kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan sehari-hari secara
layak. Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan krusial di Kabupaten
Minahasa Tenggara mengingat terdapat 14,71 penduduk Kabupaten Minahasa
Tenggara yang terkategorikan miskin pada tahun 2016 menurut BPS. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kurangnya kesempatan kerja, beban ekonomi keluarga,
keterbatasan akses permodalan, tingkat pendidikan yang rendah. Pengangguran
merupakan salah satu permasalahan krusial di kabupaten yang baru berkembang
termasuk Kabupaten Minahasa Tenggara.
Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran akan dilaksanakan melalui
Misi I RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 yaitu Mewujudkan
Kehidupan Masyarakat yang Berbudaya dan Berkualitas. Tujuan yang ingin dicapai
adalah Meningkatnya Daya Saing Masyarakat, dengan sasaran Menurunnya Angka
Kemiskinan dan Meningkatnya Kualitas Daya Saing Tenaga Kerja. Pembangunan
penanganan kemiskinan melalui gerakan bersama penanggulangan kemiskinan
daerah secara komprehensif dan terpadu. Sedangkan penanganan pengangguran

IV - 78
dilakukan melalui perluasan kesempatan kerja, peningkatan kemampuan dan
keterampilan pencari kerja agar memiliki daya saing serta perluasan jaringan kerja.

5. Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Lokal


Pelestarian nilai-nilai budaya lokal di Kabupaten Minahasa Tenggara
merupakan salah satu isu yang perlu diperhatikan, mengingat kondisi sosial
budaya saat ini sudah banyak terpengaruh arus globalisasi. Hal yang dilakukan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dalam melestarikan seni dan budaya
yang berbasis kearifan lokal yaitu dengan pengembangan nilai budaya serta
melestarikan kekayaan cagar budaya yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Hal ini akan dijawab pada Misi I RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun
2018 – 2023 yaitu Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berbudaya dan
Berkualitas. Tujuan yang ingin dicapai adalah Meningkatnya Sumber Daya Manusia
yang Berkualitas dan Berbudaya, dengan sasaran Meningkatnya Kearifan Budaya
Lokal.

6. Peningkatan Ketahanan Ekonomi dan Daya Saing Daerah


Struktur perekonomian daerah Kabupaten Minahasa Tenggara yang
didominasi oleh sektor konstruksi dan industri pengolahan, pada satu sisi
memberikan dampak positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi daerah. Di sisi
lain perekonomian yang didominasi oleh sektor konstruksi dan industri pengolahan
strukturnya relatif lemah dan sangat rawan terhadap adanya gejolak
perekonomian. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan ekonomi kerakyatan yang
berbasis sumber daya dan potensi lokal berupa usaha mikro dan koperasi harus
lebih ditingkatkan produktifitasnya agar dapat berperan lebih signifikan dalam
perekonomian daerah.
Isu Strategis Peningkatan Ekonomi dan Daya Saing Daerah akan dijawab
melalui Misi II RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 yaitu
Memperkuat Ekonomi Kerakyatan Berbasis Keunggulan Lokal dan Membangun
Iklim Usaha yang Kondusif. Tujuan yang ingin dicapai adalah Meningkatnya Daya
Saing Perekonomian Daerah, dengan sasaran Meningkatnya Nilai Perdagangan dan
Jasa Unggulan serta Meningkatnya Produktivitas Ekonomi Lokal.

IV - 79
7. Peningkatan dan Efektivitas Tata Ruang Dan Kualitas Lingkungan
Hidup
Pembangunan tata ruang dan kualitas lingkungan hidup untuk mewujudkan
perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif
terhadap lingkungan, mewujudkan ruang kota yang berkualitas. Pembangunan
tata ruang dan kualitas lingkungan hidup mencakup ketersediaan produk hukum
pengaturan tata ruang (RTRW, RDTRK, zonasi) yang dapat dijadikan acuan dalam
membangun ruang kota, peningkatan kualitas kelembagaan, sumber daya
manusia, dan tata laksana dengan mempertimbangkan keseimbangan antara
kebutuhan ruang dan daya dukung lingkungan.
Isu Strategis Peningkatan Tata Ruang dan Kualitas Lingkungan Hidup akan
dijawab melalui Misi III RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023
yaitu Mewujudkan Kabupaten Minahasa Tenggara yang Dinamis dan Berwawasan
Lingkungan. Tujuan yang ingin dicapai adalah Terwujudnya Pembangunan
Kabupaten yang Tangguh, Produktif dan Berkelanjutan, dengan sasaran
Terwujudnya Tata Ruang yang Berdaya Guna serta Terwujudnya Lingkungan
Hidup yang Berkualitas.

8. Peningkatan Infrastruktur yang Tangguh dan Berkelanjutan


Pembangunan infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan mengandung
pengertian dimana pembangunan infrastruktur tidak hanya untuk kepentingan
generasi saat ini, namun juga generasi yang akan datang serta mampu merespon
perubahan situasi yang terjadi. Pembangunan infrastruktur menyangkut kinerja
pelayanan infrastruktur kota yang baik dengan tetap memperhatikan kualitas
lingkungan hidup, sarana dan prasarana dasar permukiman yang berkualitas serta
meningkatnya ketangguhan bencana.
Peningkatan infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan akan
dilaksanakan melalui Misi III RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-
2023 yaitu Mewujudkan Kabupaten Minahasa Tenggara yang Dinamis dan
Berwawasan Lingkungan. Tujuan yang ingin dicapai adalah Terwujudnya
Pembangunan Kabupaten yang Tangguh, Produktif dan Berkelanjutan, dengan
sasaran terwujudnya tata ruang yang berdaya guna, meningkatnya kinerja
pelayanan infrastruktur kabupaten, terwujudnya lingkungan hidup yang
berkualitas, terwujudnya sarana dan prasarana dasar permukiman yang
berkualitas serta meningkatnya ketangguhan bencana.

IV - 80
9. Tata Kelola Pemerintahan dan Reformasi Birokrasi
Prioritas utama Kabupaten Minahasa Tenggara dalam peningkatan kualitas
tata kelola pemerintahan meliputi kapabilitas, integritas, akuntabilitas, ketaatan
pada hukum, kredibilitas dan transparansi. Langkah utama untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang berkualitas di Kabupaten Minahasa Tenggara dilakukan
melalui penciptaan struktur pemerintah yang efisien, peningkatan kapasitas
aparatur dan peningkatan kualitas perencanaan pembangunan yang lebih baik
melalui peningkatan ketersediaan dan kualitas data.
Fokus Reformasi Birokrasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara terkait dengan meningkatkan sistem pengawasan internal dan
pengendalian kebijakan Kepala Daerah melalui evaluasi tingkat maturitas SPIP
maupun tingkat leveling kapabilitas APIP, meningkatkan integritas dan kapabilitas
Aparatur Sipil Negara (ASN). Peningkatan pengendalian dan pengelolaan keuangan
dan aset daerah juga menjadi fokus lain dari pembenahan reformasi dan birokrasi
di Kabupaten Minahasa Tenggara. Peningkatan reformasi birokrasi termasuk
didalamnya adalah peningkatan pelayanan publik melalui penguatan sistem dan
akses pelayanan berbasis teknologi informasi yang terpadu ( smart Ofice);
pelayanan yang cepat, mudah, murah, terjangkau, inklusif dan berkualitas.
Isu Strategis Tata Kelola Pemerintahan dan Reformasi Birokrasi akan
dijawab melalui Misi V RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018 – 2023
yaitu Mewujudkan Pemerintahan yang Semakin Handal untuk Meningkatkan
Pelayanan Publik. Tujuan yang ingin dicapai adalah Terwujudnya Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik dan Melayani, dengan sasaran Terwujudnya Birokrasi
yang Bersih dan Melayani.

10. Pandemi Covid-19


Penyebaran Coronavirus Disease-19 (COVID-19) menjangkau Indonesia
pada awal Februari 2020. Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ditemukan korban corona
virus pada pertengahan bulan Maret 2020. Artinya hanya lebih dari sebulan
penyebarannya melalui manusia yang melakukan perjalanan dari luar Sulut.
menjangkau sampai pada beberapa kota dan kabupaten termasuk Kabupaten
Minahasa Tenggara.
Kabupaten Minahasa Tenggara awal teridentifikasinya korban terjangkit
COVID-19 ditemukan dua orang bapak berprofesi sebagai supir mobil pick-up

IV - 81
pengangkut ikan fresh, yang melakukan perjalanan ke kota Palu, Sulawesi Tengah
kemudian kembali ke tempat asal mereka di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Pandemi COVID-19 telah berdampak sangat luas, dan menggangu kegiatan
berbagai aspek kehidupan manusia. Mulai dari bidang kesehatan yang terjadi over
lapping dalam menyiapkan pelayanan kesehatan optimal bagi pasien terkapar
corona virus, keterbatasan kapasitas laboratorium kesehatan dan tenaga analis
laboratorium, keterbatasan tenaga medis untuk menangani korban COVID-19
dibandingkan jumlah pasien yang terus meningkat, termasuk penyediaan
kebutuhan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit.
Selain itu, penyebaran COVID-19 berdampak pada aspek sosial, budaya,
agama, politik, dan ekonomi. Coronavirus merusak pilar ekonomi nasional dan
daerah, sampai pada sisi produksi petani dan nelayan, serta usaha mikro dan
kecil. Distribusi barang dan bahan makanan untuk menjangkau pasar-pasar lokal
terganggu karena aspek produksi berkurang dan transportasi yang terbatas.
Pemasaran di pasar-pasar lokal terhambat karena penjual dan pembeli membatasi
diri untuk keluar rumah.

Pemerintah mengeluarkan beberapa aturan dari tingkat nasional sampai ke


daerah untuk melakukan pembatasan kegiatan masyarakat baik secara fisik, sosial
dan pembatasan dalam kegiatan ekonomi. Dari waktu-ke waktu sejak pembatasan
kegiatan, beban pemerintah semakin terasa dalam membiayai belanja Jaring
Pengaman Sosial (JPS) dan belanja Kesehatan mencakup APD, operasional dan
insentif para petugas kesehatan serta kebutuhan penderita COVID-19. Selain itu,
melakukan kegiatan lain yang harus dilaksanakan. Pembatasan mobilitas dan
kegiatan masyarakat berbanding terbalik dengan ruang gerak ekonomi
masyarakat. Adanya pembatasan kegiatan masyarakat, penyebaran COVID-19
relatif menurun namun dampaknya kegiatan perekonomian menjadi terbatas.

Keadaan yang serba cepat dan darurat memberikan dampak juga terhadap
pelaksanaan anggaran, baik terhadap belanja kesehatan, jaring pengaman sosial
dan kegiatan prioritas lainnya. Sehingga dalam pelaksanaan anggaran tersebut
baik oleh Pemerintah Pusat, Provinsi sampai Kabupaten/Kota serta penganggaran
desa dan kelurahan harus terkoordinasi yang baik. Di samping itu dalam belanja
perangkat daerah menghindari tumpang tindih agar efektif dan efisien.

IV - 82
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (SPPN), yang mengamanatkan adanya tahap Perencanaan
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) untuk kurun waktu 20 tahun,
jangka menengah lima tahunan (RPJMN), dan perencanaan tahunan dalam bentuk
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sebagai dasar penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara. Untuk Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota diamanatkan
untuk menyusun tahap pembangunan Jangka Panjang Nasional Daerah (RPJPD)
untuk kurun waktu 20 tahun, jangka menengah lima tahunan (RPJMD), dan
perencanaan tahunan dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
sebagai dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Minahasa Tenggara,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Utara menjadi
acuan dalam Penyusunan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara. Arahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) ini sangat penting untuk
menjaga kesinambungan pembangunan dari suatu periode 5 tahun
pemerintahan ke periode 5 tahun berikutnya.
Visi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-
2025 mengarah pada pencapaian tujuan nasional, seperti tertuang dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Visi
pembangunan nasional tersebut harus dapat diukur untuk dapat mengetahui
tingkat Kemandirian, Kemajuan, Keadilan dan Kemakmuran yang ingin dicapai.
Visi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi
Utara Tahun 2005-2025 adalah Sulawesi Utara yang Berbudaya, Berdaya Saing,
Aman dan Sejahtera sebagai Pintu Gerbang Indoesia ke Kawasan Asia Timur dan
Pasifik.
Berdasarkan kondisi eksisting dan tantangan dua puluh tahun kedepan,
dengan mempertimbangkan modal dasar yang dimiliki, dan mengacu pada Visi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Utara, maka Visi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun
2005-2025 dirumuskan sebagai berikut:

V-1
“Kabupaten Minahasa Tenggara yang
MANDIRI, ADIL, SEJAHTERA Dan BERKELANJUTAN”

Ukuran MANDIRI ditunjukkan oleh kemampuan Kabupaten Minahasa


Tenggara untuk menentukan nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik
bagi daerah. Melaksanakan pembangunan sebagai usaha untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, haruslah pula merupakan upaya membangun
kemandirian. Kemandirian bukanlah kemandirian dalam keterisolasian.
Kemandirian mengenal adanya kondisi saling ketergantungan yang tidak dapat
dihindari dalam kehidupan bermasyarakat, antara daerah di Provinsi Sulawesi
Utara maupun dengan Provinsi lainnya di Indonesia. Kemandirian merupakan
konsep yang dinamis karena mengenali bahwa kehidupan dan kondisi saling
ketergantungan senantiasa berubah, baik konstelasinya, perimbangannya, maupun
nilai-nilai yang mendasari dan mempengaruhinya. Membangun kemandirian,
mutlak harus dibangun kemajuan ekonomi. Namun kemandirian daerah tidak
hanya dicerminkan oleh perkembangan ekonomi semata, tetapi mencakup aspek
yang lebih luas yang tercermin dalam keseluruhan aspek kehidupan, dalam
kelembagaan, pranata-pranata, dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan politik
dan sosial.
Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan
sekaligus kemandirian. Kabupaten Minahasa Tenggara yang mandiri tercermin
antara lain, pada ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu
memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunannya, kemandirian
aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya.
Ketergantungan pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dalam daerah
yang makin kokoh sehingga ketergantungan kepada sumber dari luar negeri
menjadi kecil, dan kemampuan memenuhi sendiri kebutuhan pokok. Apabila
karena sumber daya alam tidak lagi memungkinkan, kelemahan itu diimbangi
dengan keunggulan lain sehingga tidak membuat ketergantungan dan kerawanan
serta mempunyai daya tahan tinggi terhadap perkembangan dan gejolak ekonomi.
Secara lebih mendasar lagi, kemandirian sesungguhnya mencerminkan sikap
seseorang atau suatu daerah mengenai dirinya, masyarakatnya, serta
semangatnya dalam menghadapi tantangan-tantangan. Karena menyangkut sikap,
kemandirian pada dasarnya adalah masalah budaya dalam arti seluas-luasnya.

V-2
Sikap kemandirian harus dicerminkan dalam sikap aspek kehidupan, baik hukum,
ekonomi, politik, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan.
Ukuran ADIL ditunjukkan oleh adanya keseimbangan dan kesetaraan dalam
semua aspek pembangunan. Semua rakyat mempunyai kesempatan yang sama
dalam meningkatkan taraf kehidupan, memperoleh lapangan pekerjaan,
mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan; mengemukakan
pendapat, melaksanakan hak politik, mengamankan dan mempertahankan daerah
dan negara, serta mendapatkan perlindungan dan kesamaan di depan hukum.
Keadilan tidak berpihak, tapi diperoleh semua masyarakat berdasarkan hak dan
kewajiban yang menjadi tanggungjawab dalam bermasyarakat dan dalam
berkontribusi dalam pembangunan. Keadilan juga ditunjukkan dalam aspek tidak
pilih kasih dalam implementasi program pembangunan diseluruh wilayah
Kabupaten Minahasa Tenggara, sehingga secara adil, ketersediaan sarana publik
disemua daerah telah memenuhi Standar Pelayanan Minimum yang ditetapkan.
Ukuran SEJAHTERA ditunjukkan oleh terpenuhinya kebutuhan
masyarakat mulai dari kebutuhan dasar dan kebutuhan lainnya dalam rangka
peningkatan kualitas hidup. Kemajuan suatu daerah dapat diukur berdasarkan
indikator kependudukan seperti adanya keseimbangan antara laju pertumbuhan
penduduk dan laju peningkatan perekonomian daerah serta meningkatnya derajat
pendidikan dan kesehatan. Kehidupan masyarakat yang sejahtera disebabkan
karena daerah mengalami kemajuan danlam pembangunan.
Kemampuan masyarakat dalam mengakses sumber sosial ekonomi sehingga
tercapai kehidupan yang layak, sejajar dan sederajat, menunjukkan masyarakat
sejahtera. Ditunjang dengan menurunnya tingkat pengangguran dan tingkat
kemiskinan, meningkatnya pendapatan perkapita, meningkatnya derajat kesehatan
dan pendidikan dan semua aspek pembangunan daerah tercapai sesuai target.
Secara kasat mata, pembangunan daerah dan pembangunan sumberdaya manusia
yang sejahtera ditunjukkan dari penataan kawasan yang sehat dan bersih dengan
tingkat keamanan lingkungan terjaga dan kondusif, perumahan yang layak dan
sehat serta sanitasi lingkungan yang standar. Masyarakat pada posisi ini telah
mapan dalam ekonomi keluarga untuk pemenuhan kebutuhan pokok, bahkan
mampu memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier lainnya dengan meningkatnya
pertumbuhan keluarga pada skala kelas menengah dan kontribusi dalam
pembangunan semakin meningkat. Kontribusi ditunjukkan dengan semakin
produktifnya sestor-sektor ekonomi unggulan daerah.

V-3
Ukuran Berkelanjutan ditunjukkan oleh tingkat kemajuan yang telah
dicapai Kabupaten Minahasa Tenggara dalam jangka panjang, berdasarkan
berbagai ukuran ditinjau dari indikator sosial tingkat kemajuan daerah, akan diukur
dari kualitas sumber daya manusianya. Kabupaten Minahasa Tenggara yang telah
maju dan sejahtera dengan sumber daya manusianya yang memiliki kepribadian,
berakhlak mulia, dan berkualitas pendidikan penduduknya akan ditandai oleh
makin menurunnya tingkat pendidikan terendah serta meningkatnya partisipasi
pendidikan dan jumlah tenaga ahli serta profesional yang dihasilkan oleh sistem
pendidikan. Kondisi tersebut merupakan salah satu ukuran terjadinya kondisi yang
berkelanjutan dari sisi sumberdaya manusia di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Perekonomian yang telah mapan dalam jangka panjang, akan dicapai tanpa
merusak lingkungan, atau secara berkelanjutan, dalam hal ini pembangunan yang
dirasakan oleh generasi kini dan generasi dua puluh tahun yang akan datang,
bahkan generasi selanjutnya, akan menerima manfaat yang sama, mendapatkan
hasil yang sama dengan yang diterima saat ini. Unsur berkelanjutan dalam
industry ditunjukkan dari Konsep Zero Waste dengan optimalisasi pemanfaatan
bahan baku, agar tidak ada yang menjadi limbah lingkungan. Unsur berkelanjutan
juga ditunjukkan dari berkurangnya kerusakan lingkungan akibat kelalaian
masyarakat. Keberlanjutan ditunjukkan juga oleh pemanfaatan kawasan secara
benar dan patuh berdasarkan peruntukan Kawasan Lindung dan Kawasan
Budidaya sesuai dengan yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Minahasa Tenggara, arahan dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional.
Keberlanjutan ditunjukkan dengan patuhnya pelaksanaan RTRW berdasarkan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang disusun untuk melengkapi
pelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kabupaten Minahasa
Tenggara, sehingga pembangunan yang berkelanjutan dapat dinikmati hingga
generasi yang akan datang.
Kabupaten Minahasa Tenggara yang Adil ditandai dengan pembangunan
yang merata di semua sektor dan hasilnya dapat dirasakan oleh semua lapisan
masyarakat di seluruh wilayah. Hal tersebut ditunjukkan dengan :
a. Terwujudnya tata kelola pemerintah yang baik dan pemerintahan yang
bersih, bebas Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
b. Terwujudnya profesionalisme dalam hal pelayanan publik kepada
masyarakat berdasarkan standar pelayanan minimum;

V-4
c. Tersedianya sarana prasarana dasar yang memadai diseluruh wilayah dan
menjangkau semua masyarakat;
d. Terwujudnya budaya disiplin melalui penerapan reward and punishment di
lingkungan pemerintah dan masyarakat yang dititikberatkan pada disiplin di
segala bidang;
e. Adanya kepastian hukum bagi para pekerja dan pelaku usaha dalam
menjalankan kegiatannya;
f. Terciptanya lingkungan yang kondusif dan aman di semua aspek kehidupan
masyakarat.
Kabupaten Minahasa Tenggara yang Sejahtera ditandai dengan
peningkatan taraf hidup penduduk Kabupaten Minahasa Tenggara dengan
terpenuhinya seluruh kebutuhan dasar hidup secara layak. Hal tersebut
ditunjukkan dengan :
a. Meningkatnya sarana dan prasarana kualitas kesehatan penduduk
Kabupaten Minahasa Tenggara;
b. Meningkatnya sarana dan prasarana kualitas pendidikan penduduk
Kabupaten Minahasa Tenggara;
c. Adanya jaminan ketersediaan pekerjaan terutama bagi penduduk lokal;
d. Meningkatnya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang
dititikberatkan pada sektor riil;
e. Terwujudnya sinergi pembangunan antar Kecamatan dan antar sektor;
f. Terbangunnya agroindustri, optimalisasi pemanfaatan hasil komoditi
pertanian dan perikanan serta berkembangnya industri pariwisata dan
Kabupaten Minahasa Tenggara sebagai salah satu daerah tujuan wisata di
Sulawesi Utara. Terciptanya pembangunan berkelanjutan yang disesuaikan
dengan daya dukung lingkungan;

Pada bab V ini tersaji visi, misi, tujuan dan sasaran untuk pembangunan
Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2018-2023. Visi, misi dalam konteks ini
merupakan visi misi dari Bupati dan Wakil Bupati Terpilih periode 2018 - 2023
yaitu Bapak James Sumendap, SH dan Bapak Drs Jesaja Yoke Legi. Sedangkan
tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, dan hasil
akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu kepemimpinan Bupati
bersama Wakil Bupati. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang
akan dicapai oleh pemerintah dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini sasaran
diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. Sasaran ditetapkan

V-5
dengan maksud agar perjalanan atau proses kegiatan dalam mencapai tujuan
dapat berlangsung secara fokus, efektif, dan efisien.

5.1 Visi
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Bupati dan Wakil Bupati
terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan Kepala Daerah (PILKADA). Visi
Bupati dan Wakil Bupati terpilih menggambarkan arah pembangunan atau kondisi
masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun
sesuai misi yang diemban.
Visi pembangunan daerah Kabupaten Minahasa Tenggara untuk periode
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 sesuai
dengan Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih adalah sebagai berikut:

“MITRA YANG BERDAULAT,


BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN”

Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut: Kesejahteraan dan Keadilan


bagi semua warga Kabupaten Minahasa Tenggara menjadi fondasi penting dalam
pembangunan. Tidak hanya pembangunan fisik seperti infrastruktur serta
penggunaan teknologi modern dalam kehidupan sehari-hari, namun juga
pembangunan manusia yang mencakup segala upaya perubahan positif untuk
memperbaiki kualitas pendidikan, kesehatan, rasa aman, kesejahteraan, dan
kebahagiaan semua warga. Pendekatan pembangunan fisik dan manusia ini harus
dilingkupi dengan pendekatan pembangunan yang berwawasan lingkungan,
kebudayaan serta keterlibatan masyarakat. Tidak hanya sekedar berpartisipasi,
masyarakat menjadi motor penggerak utama pembangunan yang ikut menentukan
arah gerak pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara ke depan.

BERDAULAT : Mengandung makna Terwujudnya masyarakat Minahasa


Tenggara yang bebas dari segala macam gangguan agar
dapat menjalani kehidupan yang aman, sentosa dan
makmur.

V-6
BERDIKARI : Mengandung makna Terwujudnya masyarakat Minahasa
Tenggara yang sejahtera, sehat dan cerdas dengan
kemampuan untuk menjadi unggul di segala bidang.
BERKEPRIBADIAN : Mengandung makna terwujudnya masyarakat Minahasa
Tenggara yang berbudaya dan agamis serta
berkepribadian/jatidiri yang dinamis, kreatif, inovatif,
disiplin, berdaya tahan dan mampu ikut mewarnai
proses globalisasi.

5.2. Misi
Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah yang
akan dilakukan dalam mewujudkan visi yang telah dipaparkan di atas. Rumusan
misi merupakan penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-
upaya apa yang harus dilakukan. Misi juga akan memberikan arah sekaligus
batasan proses pencapaian tujuan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Minahasa Tenggara tahun 2018-2023 berorientasi pada pembangunan yang
berkelanjutan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang terdapat
di Kabupaten Minahasa Tenggara dalam segala bidang, guna menyiapkan
kesejahteraan melalui peningkatan perekonomian Kabupaten Minahasa Tenggara.
Dalam rangka mewujudkan Visi Pembangunan Kabupaten Minahasa
Tenggara yang telah ditetapkan diatas, maka ditetapkan Misi pembangunan
Kabupaten Minahasa Tenggara 2018-2023 yang disebut juga dengan 5 (lima)
sukses sebagai berikut:

Misi I : Meningkatkan Pelayanan pendidikan, kesehatan yang semakin berkualitas


dan Pemberdayaan Masyarakat (Sukses Pendidikan, Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat);
Misi ini dimaksudkan untuk menjadikan Kabupaten Minahasa
Tenggara yang menyediakan dan mewujudkan pelayanan dasar dibidang
Pendidikan dan Kesehatan serta mampu memberdayakan dan
menggerakkan masyarakat dalam proses pembangunan.
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang berperan dalam
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Semakin baik tingkat
pendidikan akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

V-7
Semakin baik kualitas SDM menjadikan semakin baik pula kualitas hidup
masyarakat.
Kesehatan merupakan salah satu indikator pembangunan yang
paling penting. Pentingnya cakupan program jaminan kesehatan menjadi
salah satu kunci pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar kesehatan yang
adil dan berkualitas. Selain itu, Kabupaten Minahasa Tenggara yang sehat
juga akan didorong oleh terwujudnya kesadaran masyarakat untuk
menjaga kesehatan diri dan lingkungan.
Pemberdayaan masyarakat sangat besar pengaruhnya terhadap
pembangunan di daerah terutama jika diarahkan kepada pengelolaan
sumberdaya strategis Kabupaten Minahasa Tenggara. Peningkatan peran
aktif masyarakat dalam pembangunan tidak hanya berhenti di dalam
proses perencanaan, akan tetapi dalam proses pelaksanaan hingga
pengawasan masyarakat harus mampu bersinergi dengan Pemerintah

Misi 2: Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari,


pertanian, perkebunan (kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan
kesempatan berusaha yang semakin kondusif (Sukses
Perekonomian);
Misi ini dimaksudkan untuk Mewujudkan daya saing ekonomi
daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan
berbasis potensi sumberdaya alam dan kearifan lokal.
Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah dibumi
Minahasa Tenggara baikyang tersimpan didalam maupun dipermukaan
bumi serta potensi di lautan Minahasa Tenggara mampu menambah nilai
guna ekonomi bagi kehidupan Masyarakat. Nilai guna tersebut diperoleh
melalui pengembangan inovasi dan teknologi serta membuka peluang
investasi bagi pihak swasta baik dalam maupun luar negeri.

Misi 3: Mewujudkan infrastruktur publik yang berkwalitas, meningkatkan


aksesibilitas transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta
pemerataan pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir
(Sukses Pembangunan);
Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
infrastruktur fisik, ekonomi, dan sosial dan mewujudkan penataan ruang

V-8
kabupaten yang terpadu dan berkelanjutan.
Pembangunan infrastruktur perannya sangat sentral dalam upaya
mendukung keberhasilan pembangunan berbagai sektor di daerah.
Sehingga berbagai sektor unggulan di Kabupaten Minahasa Tenggara
dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi juga terhadap
kesejahteraan masyarakat.

Misi 4: Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari
berbagai resiko bencana (Sukses Lingkungan Hidup).

Misi ini dimaksudkan untukmewujudkan pembangunan yang


memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial. Prinsip pembangunan
yang berkelanjutan menjadi kunci pembangunan Kabupaten Minahasa
Tenggara. Pembangunan yang lestari tidak hanya memperhatikan daya
dukung lingkungan namun juga menaruh perhatian besar pada daya
dukung sosial. Daya dukung sosial ini memerlukan komitmen
pemerintah dan seluruh pihak untuk memastikan adanya keseimbangan
antara proses pembangunan yang secara lingkungan lestari dengan
pembangunan yang menghormati ruang hidup sosial masyarakat. Serta
menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap bencana alam yang ada
sehingga mampu mengadaptasinya.

Misi 5: Meningkatkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum,


demokratis, professional dan melayani (Sukses Pemerintahan).

Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas, integritas


dan jiwa melayani aparatur dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan
dan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan. Birokrasi di
Minahasa Tenggara harus menjadi wahana pengembangan diri para
aparatur negara agar semakin produktif, profesional, melayani dan
berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Aparatur negara juga tidak
hanya mampu bekerja secara efektif dan berintegritas namun juga
mampu mewujudkan tata pemerintahan yang kolaboratif, inklusif dan
terbuka. Masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat namun juga
dilibatkan dalam proses penyusunan hingga implementasi dan evaluasi
kebijakan.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat yang
semakin variatif kebutuhannya maka dibutuhkan kinerja aparatur

V-9
pemerintah yang profesional termasuk penataan kelembagaannya yang
efektif dan efisien, serta bentuk pemerintahahan yang berlandas pada
prinsip good and clean governance.

5.2.1 Keselarasan Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara


Tahun 2018-2023 dengan Visi dan Misi RPJPD Kabupaten
Minahasa Tenggara Tahun 2005-2025
Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah tidak terlepas dari
Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang. Visi Jangka Menengah
adalah bentuk dari sebuah visi antara menuju visi jangka panjang. Misi yang
dibawah/diemban dalam jangka menengah adalah misi antara yang mendukung
misi jangka panjang. Visi jangka panjang Kabupaten Minahasa Tenggara adalah
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA YANG MANDIRI, ADIL, SEJAHTERA
DAN BERKELANJUTAN “diwujudkan melalui Visi jangka menengah yaitu
“MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN”.
Adapun Misi 1 jangka panjang “Mewujudkan masyarakat
Kabupaten Minahasa Tenggara yang berahlak mulia, beretika dan
beradab berdasarkan falsafah Pancasila” diwujudkan melalui Misi jangka
menengah Misi 5: “Meningkatkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi
hukum, demokratis, professional dan melayani ” (Sukses Pemerintahan);
Misi 2 jangka panjang “Menciptakan sumber daya manusia
Kabupaten Minahasa Tenggara yang berkualitas” diwujudkan melalui misi
jangka menengah Misi 1 : “Meningkatkan Pelayanan pendidikan, kesehatan yang
semakin berkualitas dan Pemberdayaan Masyarakat" (Sukses Pendidikan,
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat);
Misi 3 jangka panjang “Meningkatkan perekonomian Kabupaten Minahasa
Tenggara yang dapat memenuhi kebutuhan penduduknya” diwujudkan melalui Misi
jangka menengah Misi 2 :“Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis
potensi bahari, pertanian, perkebunan (kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi
dan kesempatan berusaha yang semakin kondusif ”(Sukses Perekonomian);
Misi 4 jangka panjang “Menciptakan lingkungan kondusif bagi kegiatan
perekonomian” diwujudkan melalui Misi jangka menengah Misi 4 : “Mewujudkan
Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai resiko
bencana”(Sukses Lingkungan Hidup).

V - 10
Kemudian Misi 5 jangka panjang “Meningkatkan taraf hidup penduduk
Kabupaten Minahasa Tenggara secara merata dengan terpenuhinya seluruh
kebutuhan dasar hidup secara layak” diwujudkan melalui Misi jangka menengah
Misi 3 : “Mewujudkan infrastruktur publik yang berkwalitas,
meningkatkan aksesibilitas transportasi, telekomunikasi, energi listrik,
air bersih, serta pemerataan pembangunan hingga ke perkampungan
dan pesisir” (Sukses Pembangunan).

5.2.2 Keselarasan Visi, Misi RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara


Tahun 2018-2023 dengan Visi, Misi RPJMN Tahun 2020-2024 dan
Visi, Misi RPJMD Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016-2021
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024,
menyatakan bahwa visi pembangunan nasional untuk tahun 2020-2024 adalah :

TERWUJUDNYA INDONESIA MAJU, BERDAULAT, MANDIRI, DAN


BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 9 Misi


Pembangunan yaitu :

1. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada


seluruh warga.
2. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan
3. Peningkatan kualitas manusia Indonesia
4. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa
6. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing
7. Sinergi pemerintah daerah dalam rangka negara kesatuan
8. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi bermartabat dan
terpercaya
9. Pembangunan yang merata dan berkeadilan

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut ada lima fokus kerja tahun 2019 –
2024 sebagai acuan prioitas daerah dalam dokumen RPJMD yaitu : .

1. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan Prioritas


Utama :

V - 11
a. Pembangunan SDM yang pekerja Keras, dinamis, Terampil,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
b. Mengundang kerjasama dengan talenta-talenta global
c. Mengoptimalkan kerjasama dengan talenta-talenta global
d. Penggunaan Teknologi yang mempermudah jangkauan keseluruh
pelosok negeri
2. Pembangunan Infrastruktur dengan prioritas utama :
a. Menghubungkan Kawasan produksi dengan Kawasan distribusi
b. Mempermudah akses ke Kawasan wisata
c. Mendokrak lapangan kerja baru
d. Mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat
3. Penyederhanaan regulasi dengan prioritas utama :
a. Menerbitkan Undang-Undang Cipta lapangan Kerja dan Undang-
Undang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM)
b. Merevisi Undang-Undang yang menghambat penciptaan lapangan
kerja dan Pengembangan UMKM
4. Penyederhanaan Birokrasi dengan prioritas utama :
a. Pemangkasan prosedur dan birokrasi
b. Penyederhanaan eselonisasi dan diganti dengan jabatan
fungsional yang menghargai keahlian dan kompetensi
5. Transformasi ekonomi dengan prioritas utama :
a. Transformasi dari ketergantungan sumber daya alam menjadi
daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai
tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Visi Pembangunan Provinsi Sulawesi Utara 2016-2021 adalah :


“TERWUJUDNYA SULAWESI UTARA BERDIKARI DALAM EKONOMI,
BERDAULAT DALAM POLITIK, DAN BERKEPRIBADIAN DALAM BUDAYA”.
Berdasarkan Visi Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016-2021 terdapat 3 (tiga) pokok
visi yaitu :
1. BERDIKARI DALAM EKONOMI
2. BERDAULAT DALAM POLITIK
3. BERKEPRIBADIAN DALAM BUDAYA
Visi provinsi Sulawesi Utara dalam RPJMD 2016-2021 sebenarnya mengacu pada

V - 12
Trisakti yang diwujudkan dalam bentuk:
1. Kedaulatan dalam politik diwujudkan dalam pembangunan demokrasi
politik yang berdasarkan hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan. Kedaulatan rakyat menjadi karakter, nilai, dan semangat
yang dibangun melalui gotong royong dan persatuan bangsa.
2. Berdikari dalam ekonomi diwujudkan dalam pembangunan demokrasi
ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan dalam
pengelolaan keuangan Negara dan pelaku utama dalam pembentukan
produksi dan distribusi nasional. Negara memiliki karakter kebijakan dan
kewibawaan pemimpin yang kuat dan berdaulat dalam mengambil
keputusan-keputusan ekonomi rakyat melalui penggunaan sumber daya
ekonomi nasional dan anggaran Negara untuk memenuhi hak dasar warga
negara.
3. Kepribadian dalam kebudayaan diwujudkan melalui
pembangunan karakter dan kegotong royongan yang berdasar pada
realitas kebhinekaan dan kemaritiman sebagai kekuatan potensi bangsa
dalam mewujudkan implementasi demokrasi politik dan demokrasi ekonomi
Indonesia masa depan.
Sesuai dengan harapan ”Terwujudnya Sulawesi Utara Berdikari dalam
Ekonomi, Berdaulat dalam Politik dan Berkepribadian dalam Budaya” maka
ditetapkan Misi Pembangunan Sulawesi Utara 2016-2021 sebagai berikut.
MISI PEMBANGUNAN:
1) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat sektor pertanian
dan sumberdaya kemaritiman serta mendorong sektor industri dan jasa.
2) Memantapkan pembangunan sumberdaya manusia yang berkepribadian dan
berdaya saing.
3) Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai destinasi investasi dan pariwisata yang
berdaya saing.
4) Mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang adil, mandiri dan
maju.
5) Memantapkan pembangunan infrastruktur berdasarkan prinsip
pembangunan berkelanjutan
6) Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan
timur.

V - 13
7) Mewujudkan Sulawesi Utara yang berkepribadian melalui tata kelola
pemerintahan yang baik.
Tujuh misi pembangunan ini sesungguhnya merupakan refleksi dari visi
pembangunan, dimana setiap misi menunjukkan dengan jelas upaya-upaya yang
akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan visi daerah.
Ketujuh misi ini disusun dan ditetapkan oleh Bupati dan Wakil Bupati dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis eksternal dan internal daerah
Provinsi Sulawesi Utara.
Adapun Visi Pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara lima tahun
mendatang (2018-2023) yaitu ““MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN
BERKEPRIBADIAN” selaras dengan Visi RPJMN 2015-2019 dan Visi RPJPD
Provinsi Sulawesi Utara yang bertujuan mewujudkan Indonesia yang berdaulat,
mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dalam hal menciptakan
masyarakat yang berkepribadian, berjiwa gotong royong,.
Keterkaitan Visi, Misi RPJMN 2020-2024, RPJMD Provinsi Sulawesi Utara
Tahun 2016-2022 dan Perubahan RPJMD Tahun 2018-2023 Kabupaten Minahasa
Tenggara dapat dilihat pada Tabel 5.1 di bawah ini.

Tabel 5.1
KETERKAITAN VISI, MISI RPJMN TAHUN 2020-2024, RPJMD PROVINSI
SULAWESI UTARA TAHUN 2016-2021 DAN PERUBAHAN RPJMD TAHUN
2013-2023 KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
RPJMD PROVINSI SULAWESI KABUPATEN MINAHASA
URAIAN RPJMN
UTARA TENGGARA
VISI TERWUJUDNYA INDONESIA “TERWUJUDNYA SULAWESI “MITRA YANG BERDAULAT,
MAJU, BERDAULAT, UTARA BERDIKARI DALAM BERDIKARI DAN
MANDIRI, DAN EKONOMI, BERDAULAT DALAM BERKEPRIBADIAN”
BERKEPRIBADIAN POLITIK, DAN
BERLANDASKAN GOTONG- BERKEPRIBADIAN DALAM
ROYONG BUDAYA”
MISI Perlindungan bagi segenap Mewujudkan Sulawesi Utara Mewujudkan infrastruktur
bangsa dan memberikan rasa sebagai pintu gerbang publik yang berkwalitas,
aman pada seluruh warga. Indonesia di kawasan timur meningkatkan aksesibilitas
transportasi,
telekomunikasi, energi
listrik, air bersih, serta
pemerataan pembangunan
hingga ke perkampungan
dan pesisir (Sukses
Pembangunan)
Mencapai lingkungan hidup
yang berkelanjutan

Peningkatan kualitas manusia


Indonesia

Pengelolaan pemerintahan Mewujudkan Sulawesi Utara Meningkatkan


yang bersih, efektif dan yang berkepribadian melalui

V - 14
RPJMD PROVINSI SULAWESI KABUPATEN MINAHASA
URAIAN RPJMN
UTARA TENGGARA
terpercaya tata kelola pemerintahan yang kepemerintahan yang
baik menjunjung supremasi
hukum, demokratis,
professional dan melayani
(Sukses Pemerintahan)
Kemajuan budaya yang
mencerminkan kepribadian
bangsa

Struktur ekonomi yang Memantapkan pembangunan Meningkatkan Pelayanan


produktif, mandiri dan berdaya sumberdaya manusia yang pendidikan, kesehatan
saing berkepribadian dan berdaya yang semakin berkualitas
saing dan Pemberdayaan
Memantapkan pembangunan Masyarakat (Sukses
infrastruktur berdasarkan Pendidikan, Kesehatan
prinsip pembangunan dan Pemberdayaan
berkelanjutan Masyarakat)
Sinergi pemerintah daerah Mewujudkan pemerataan Mewujudkan Perekonomian
dalam rangka negara kesatuan kesejahteraan masyarakat yang handal berbasis
yang adil, mandiri dan maju potensi bahari, pertanian,
perkebunan (kelapa) dan
pariwisata serta iklim
investasi dan kesempatan
berusaha yang semakin
kondusif (Sukses
Perekonomian)
Penegakan sistem hukum yang Mewujudkan kemandirian Mewujudkan Lingkungan
bebas korupsi bermartabat ekonomi dengan memperkuat hidup yang asri, lestari,
dan terpercaya sektor pertanian dan serta aman dari berbagai
sumberdaya kemaritiman serta resiko bencana (Sukses
mendorong sektor industri dan Lingkungan Hidup).
jasa
Pembangunan yang merata Mewujudkan Sulawesi Utara Mewujudkan Perekonomian
dan berkeadilan sebagai destinasi investasi dan yang handal berbasis
pariwisata yang berdaya saing potensi bahari, pertanian,
perkebunan (kelapa) dan
pariwisata serta iklim
investasi dan kesempatan
berusaha yang semakin
kondusif (Sukses
Perekonomian)

Sinkronisasi Agenda Prioritas RPJMD 2020-2024 dan Perubahan RPJMD 2018-


2023 Kabupaten Minahasa Tenggara dapat dilihat pada Tabel 5.2 Di bawah ini.

Tabel 5.2
SINKRONISASI AGENDA PRIORITAS RPJMN 2020–2024 DAN RPJMD TAHUN
2018-2023 KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

5 Agenda Prioritas RPJMN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA


Pembangunan Sumber Daya Meningkatkan kepemerintahan yang
Manusia (SDM) menjunjung supremasi hukum, demokratis,
professional dan melayani (Sukses
Pemerintahan)
Pembangunan Infrastruktur Meningkatkan kepemerintahan yang
menjunjung supremasi hukum, demokratis,

V - 15
5 Agenda Prioritas RPJMN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
professional dan melayani (Sukses
Pemerintahan
Penyederhanaan regulasi Meningkatkan kuantitas dan kualitas
infrastruktur fisik, ekonomi, dan social dan
mewujudkan penataan ruang kabupaten yang
terpadu dan berkelanjutan
Penyederhanaan Birokrasi Meningkatkan kepemerintahan yang
menjunjung supremasi hukum, demokratis,
professional dan melayani (Sukses
Pemerintahan)

Transformasi ekonomi Meningkatkan pelayanan pendidikan,


kesehatan yang semakin berkualitas dan
Pemberdayaan Masyarakat (Sukses
Pendidikan, Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat)
Mewujudkan lingkungan hidup yang asri,
lestari, serta aman dari berbagai resiko
bencana (Sukses Lingkungan Hidup)
Meningkatkan pelayanan pendidikan,
kesehatan yang semakin berkualitas dan
Pemberdayaan Masyarakat (Sukses
Pendidikan, Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat)
Mewujudkan Perekonomian yang handal
berbasis potensi bahari, pertanian, perkebunan
(kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi
dan kesempatan berusaha yang semakin
kondusif (Sukses Perekonomian)
Mewujudkan Perekonomian yang handal
berbasis potensi bahari, pertanian, perkebunan
(kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi
dan kesempatan berusaha yang semakin
kondusif (Sukses Perekonomian)
Meningkatkan Pelayanan pendidikan,
kesehatan yang semakin berkualitas dan
Pemberdayaan Masyarakat (Sukses
Pendidikan, Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat)
Meningkatkan kepemerintahan yang
menjunjung supremasi hukum, demokratis,
professional dan melayani (Sukses
Pemerintahan)
Meningkatkan Pelayanan pendidikan,
kesehatan yang semakin berkualitas dan
Pemberdayaan Masyarakat (Sukses
Pendidikan, Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat)
Meningkatkan kuantitas dan kualitas
infrastruktur fisik, ekonomi, dan social dan
mewujudkan penataan ruang kabupaten yang
terpadu dan berkelanjutan
Meningkatkan kepemerintahan yang
menjunjung supremasi hukum, demokratis,
professional dan melayani (Sukses
Pemerintahan)

V - 16
Keterkaitan Visi, Misi RPJMD Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016-2022 dan
Perubahan RPJMD Tahun 2018-2023 Kabupaten Minahasa Tenggara dapat dilihat
pada Tabel 5.3 di bawah ini.

Tabel 5.3
KETERKAITAN VISI, MISI RPJMD PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN
2016-2021 DAN PERUBAHAN RPJMD TAHUN 2018-2023
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
URAIAN RPJMD PROVINSI SULAWESI UTARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
VISI “TERWUJUDNYA SULAWESI UTARA “MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI
BERDIKARI DALAM EKONOMI, BERDAULAT DAN BERKEPRIBADIAN”
DALAM POLITIK, DAN BERKEPRIBADIAN
DALAM BUDAYA”
MISI Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan Mewujudkan Perekonomian yang handal
memperkuat sektor pertanian dan berbasis potensi bahari, pertanian,
sumberdaya kemaritiman serta mendorong perkebunan (kelapa) dan pariwisata
sektor industri dan jasa serta iklim investasi dan kesempatan
berusaha yang semakin kondusif
(Sukses Perekonomian)
Memantapkan pembangunan sumberdaya Meningkatkan Pelayanan pendidikan,
manusia yang berkepribadian dan berdaya kesehatan yang semakin berkualitas dan
saing. Pemberdayaan Masyarakat (Sukses
Pendidikan, Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat)
Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai Mewujudkan Perekonomian yang handal
destinasi investasi dan pariwisata yang berbasis potensi bahari, pertanian,
berdaya saing perkebunan (kelapa) dan pariwisata
serta iklim investasi dan kesempatan
berusaha yang semakin kondusif
(Sukses Perekonomian)
Mewujudkan pemerataan kesejahteraan Meningkatkan Pelayanan pendidikan,
masyarakat yang adil, mandiri dan maju kesehatan yang semakin berkualitas dan
Pemberdayaan Masyarakat (Sukses
Pendidikan, Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat)
Memantapkan pembangunan infrastruktur Meningkatkan kuantitas dan kualitas
berdasarkan prinsip pembangunan infrastruktur fisik, ekonomi, dan sosial
berkelanjutan dan mewujudkan penataan ruang
kabupaten yang terpadu dan
berkelanjutan
Mewujudkan lingkungan hidup yang
asri, lestari, serta aman dari berbagai
resiko bencana (Sukses Lingkungan
Hidup)
Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai pintu Meningkatkan kuantitas dan kualitas
gerbang Indonesia di kawasan timur infrastruktur fisik, ekonomi, dan sosial
dan mewujudkan penataan ruang
kabupaten yang terpadu dan
berkelanjutan
Mewujudkan Sulawesi Utara yang Meningkatkan kepemerintahan yang
berkepribadian melalui tata kelola menjunjung supremasi hukum,
pemerintahan yang baik demokratis, professional dan melayani
(Sukses Pemerintahan)

V - 17
5.3. Tujuan Dan Sasaran
Untuk mencapai lima misi pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara
dalam jangka menengah, maka dirumuskan tujuan dan sasaran pada masing-
masing misi tersebut. Tujuan dan sasaran merupakan penjabaran operasional
untuk mewujudkan pencapaian visi dan misi.
Perumusan tujuan adalah tahap perumusan strategis yang menunjukkan
tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah
daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja
pembangunan daerah secara keseluruhan. Perumusan tujuan merupakan salah
satu tahap perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki titik kritis
(critical point) dalam penyusunan RPJMD. Bilamana visi dan misi Bupati dan Wakil
Bupati tidak dijabarkan secara teknokratis dan partisipatif ke dalam tujuan, maka
program Bupati dan Wakil Bupati terpilih akan mengalami kesulitan dalam
operasionalisasinya ke dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan.
Tujuan merupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan daerah yang
diperoleh dari pencapaian berbagai program prioritas terkait. Selaras dengan
penggunaan paradigma penganggaran berbasis kinerja maka perencanaan
pembangunan daerah pun menggunakan prinsip yang sama. Pengembangan
rencana pembangunan daerah lebih ditekankan pada target kinerja, baik pada
dampak, hasil, maupun keluaran dari suatu kegiatan, program, dan sasaran.
Perumusan tujuan dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih juga menjadi
landasan perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran Renstra Perangkat Daerah
untuk periode 5 (lima) tahun. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-
hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan
menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan
tujuan merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan
dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Tujuan dari RPJMD Tahun 2018-
2023 adalah sebagai berikut
1. Terwujudnya Sumber Daya Manusia Minahasa Tenggara yang cerdas,
sehat dan Berbudaya
Terwujudnya sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berdaya
saing merupakan tujuan dari misi pertama, yaitu Mewujudkan Kehidupan
Masyarakat yang cerdas, sehat dan Berkualitas. Hal yang ingin dicapai dari
kehidupan bermasyarakat sehat dan cerdas di Minahasa Tenggara adalah
kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan aksesbilitas pendidikan dan

V - 18
derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Minahasa Tenggara. Diharapkan
kualitas SDM Kabupaten MinahasaTenggara yang berkualitas menjadi asset
bagi kemajuan Kabupaten Minahasa Tenggara. Kesejahteraan masyarakat
merupakan hal yang dapat tercapai dengan meningkatnya partisipasi angkatan
kerja serta menurunnya tingkat pengangguran sehingga diharapkan akan
dapat menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan.
2. Terwujudnya Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan
Ekonomi Yang Berkualitas Dan Berkelanjutan Berbasis Potensi
Sumberdaya Alam Dan Kearifan Lokal
Terwujudnya daya saing ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan
merupakan konsep dasar yang akan menunjang pembangunan Kabupaten
Minahasa Tenggara. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan
produktifitas produk unggulan berbasis potensi sumber daya alam dan kearifan
lokal.
3. Terwujudnya ketahanan pangan yang terjangkau, memadai,
berkualitas, dan berkelanjutan.
Ketersediaan pangan yang terjangkau, memadai, berkulitas dan
berkelanjutan dilakukan dengan meningkatkan produksi, pengendalian harga
pangan serta pemantauan ketersediaan, kualitas pangan untuk masyarakat.
4. Terwujudnya Pembangunan Infrastruktur Yang Berkualitas Melalui
Percepatan Dan Ketepatan Pembangunan
Pembangunan perlu memerhatikan tata ruang yang disusun dalam
rencana tata ruang agar dapat berdayaguna. Pembangunan kota pada
dasarnya merupakan bentuk intervensi yang dilakukan agar terwujud alokasi
ruang yang nyaman, produktif dan berkelanjutan dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan menciptakan keseimbangan antar wilayah
sekaligus tangguh terhadap potensi bencana yang ada. Perwujudan rencana
tata ruang Kabupaten Minahasa Tenggara yang nyaman dan berkelanjutan
diharapkan dapat tercapai agar Kabupaten Minahasa Tenggara yang dinamis.
Peningkatan kinerja pelayanan infrastruktur kota akan juga ikut mendorong
Produktivitas Minahasa Tenggara.
5. Terwujudnya Kualitas Lingkungan Hidup Dalam Menjamin
Pembangunan Berkelanjutan

V - 19
Melestarikan Lingkungan Hidup Melalui Upaya-Upaya Mitigasi bencana,
Adaptasi Perubahan Iklim, pengelolaan sampah dan Keanekaragaman
hayati.
6. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
Mewujudkan pemerintahan yang semakin handal untuk meningkatkan
pelayanan publik. Pemerintahan yang handal harus didukung oleh tata kelola
pemerintah yang baik. Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan harus
sejalan dengan prinsip pelayanan publik yang baik, prinsip demokrasi,
pengalokasian anggaran secara tepat, pencegahan korupsi dan menjalankan
disiplin anggaran serta memfasilitasi sektor swasta dan masyarakat melalui
kebijakan publiknya.

Perumusan tujuan dan keterkaitannya dengan misi RPJMD Tahun 2018-


2023 disajikan pada tabel 5.4.
Tabel 5.4
Tujuan Pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2018-2023

Misi Tagline Tujuan Indikator Tujuan


Meningkatkan Pelayanan Minahasa Terwujudnya Sumber Indeks
pendidikan, kesehatan Tenggara Yang Daya Manusia Minahasa Pembangunan
yang semakin berkualitas Cerdas, Sehat, Tenggara yang cerdas, Manusia (IPM)
dan Pemberdayaan Sejahtera sehat dan Berbudaya Tingkat Kearifan
Masyarakat (Sukses Budaya Lokal
Pendidikan, Kesehatan Angka Kemiskinan
dan Pemberdayaan
Masyarakat); Terwujudnya Penurunan
Tingkat Partisipasi
Angka Kemiskinan
Masyarakat dalam
Pembangunan
Mewujudkan Minahasa Terwujudnya Daya Saing Pertumbuhan
Perekonomian yang Tenggara Yang Ekonomi Daerah melalui Ekonomi
handal berbasis potensi Handal dan Pertumbuhan Ekonomi
bahari, pertanian, Berdaya Saing Yang Berkualitas Dan
perkebunan (kelapa) dan Berkelanjutan Berbasis
pariwisata serta iklim Potensi Sumberdaya Alam
investasi dan kesempatan Dan Kearifan Lokal
berusaha yang semakin Pencapaian Skor
kondusif (Sukses Terwujudnya ketahanan Pola Pangan
Perekonomian) pangan yang terjangkau, Harapan (PPH)
memadai, berkualitas,
dan berkelanjutan

V - 20
Misi Tagline Tujuan Indikator Tujuan
Mewujudkan infrastruktur Minahasa Terwujudnya Indeks
publik yang berkwalitas, Tenggara Pembangunan Infrastrukutur
meningkatkan Dinamis Infrastruktur Yang
aksesibilitas transportasi, Berkualitas Melalui
telekomunikasi, energi Percepatan Dan
listrik, air bersih, serta Ketepatan Pembangunan
pemerataan
pembangunan hingga ke
perkampungan dan
pesisir (Sukses
Pembangunan)
Mewujudkan Lingkungan Minahasa Terwujudnya Kualitas Indeks Kualitas
hidup yang asri, lestari, Tenggara Lingkungan Hidup Dalam Lingkungan Hidup
serta aman dari berbagai Tangguh Menjamin Pembangunan
resiko bencana (Sukses Berkelanjutan Indeks Ketanguhan
Lingkungan Hidup). Bencana
Meningkatkan Minahasa Indeks Reformasi
kepemerintahan yang Tenggara yang Terwujudnya tata kelola Birokrasi
menjunjung supremasi Melayani pemerintahan yang baik
hukum, demokratis, dan bersih
professional dan melayani
(Sukses Pemerintahan)

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan. Hasil rumusan sasaran pembangunan
Kabupaten MinahasaTenggara Tahun 2018-2023 berdasarkan misi dan tujuan
adalah sebagai berikut:

1. Terwujdunya Sumber Daya Manusia Minahasa Tenggara yang cerdas,


sehat dan Berbudaya Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran
yang harus dapat diwujudkan adalah sebagai berikut:
 Meningkatnya Akses dan Kualitas Pendididikan
 Meningkatnya Harapan Hidup (Meningkatnya Kualitas Kesehatan)

2. Terwujudnya Penurunan Angka Kemiskinan


 Menurunya Kemiskinan
 Menurunya Kemiskinan
 Menurunya Tingkat Pengangguran
 Meningkatnya Standar Hidup Layak Masyarakat

V - 21
3. Terwujudnya Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan
Ekonomi Yang Berkualitas Dan Berkelanjutan Berbasis Potensi
Sumberdaya Alam Dan Kearifan Lokal
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang harus dapat diwujudkan
adalah sebagai berikut:
 Meningkatkan Nilai Investasi
 Peningkatan Produksi Dan Produktifitas Komoditas Perikanan
 Peningkatan Produksi Dan Produktifitas Komoditas Pertanian
 Meningkatnya Produktivitas dan Keberlanjutan Penghidupan Industri
Kecil dan Menengah Serta Usaha Kecil Menengah dan Koperasi
 Terwujudnya Pemanfaatan Sektor Pariwisata Melalui Peningkatan
Potensi dan Akses Pariwisata
4. Terwujudnya ketahanan pangan yang terjangkau, memadai,
berkualitas, dan berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang harus dapat diwujudkan
adalah sebagai berikut:
 Tersedianya stok kebutuhan pangan yang terjamin jumlah dan mutunya
serta terjangkau bagi masyarakat

5. Terwujudnya Pembangunan Infrastruktur Yang Berkualitas Melalui


Percepatan Dan Ketepatan Pembangunan
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang harus dapat diwujudkan
adalah sebagai berikut:
 Tersedianya Infrstruktur Dasar Yang Berkualitas Secara Merata Dan Adil
 Ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang aman, memadai,
modern, terintegrasi, ramah lingkungan, dan terjangkau bagi semua
masyarakat
 Terwujudnya sarana dan prasarana dasar Perumahan dan permukiman
yang berkualitas
 Optimalisasi Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi

6. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Dalam Menjamin


Pembangunan Berkelanjutan
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang harus dapat diwujudkan
adalah sebagai berikut:

V - 22
 Peningkatan penataan ruang yang terpadu, berdaya guna dan
berkelanjutan
 Terwujudnya lingkungan hidup yang berkualitas
 Meningkatnya ketangguhan bencana

7. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih


Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang harus dapat diwujudkan
adalah sebagai berikut:
 Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih
Penjabaran target tujuan dan sasaran seperti yang diuraikan di atas
diuraikan melalui tabel 5.5.

V - 23
Tabel 5.5
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2020

INDIKATOR Capaian
VISI/MISI/TUJUAN/SASARAN/ Satuan Kondis PERANGKAT DAERAH
NOMOR TUJUAN/SASARAN/
PROGRAM Indikator Awal 2019 2020 PENANGGUNGJAWAB
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8
VISI MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN
MENINGKATKAN PELAYANAN PENDIDIKAN, KESEHATAN YANG SEMAKIN BERKUALITAS DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (SUKSES
MISI 1
PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT)
MINAHASA TENGGARA YANG CERDAS
Indeks Pembangunan
Poin 68,66 70,47 70,51
Manusia (IPM)
Tingkat Kearifan
Peningkatan Sumber Daya % 62,00 63,00 64,00
BudayaLokal
TUJUAN Manusia Minahasa Tenggara
1 yang cerdas, sehat dan Angka Kemiskinan % 13,29 12,78 12,30
Berbudaya
Tingkat Partisipasi
Masyarakat Dalam % 69,53 72,20 74,4
Pembangunan
AngkaHarapan Lama
Tahun 11,74 12,04 12,27 Dinas Pendidikan
Sekolah
Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 8,82 8,87 8,88 Dinas Pendidikan
Meningkatnya Kualitas Pendididikan
Sasaran1 Angka Harapan Hidup Tahun 60,00 62,00 64,00 Dinas Kesehatan
dan Derajat Kesehatan Masyarakat
Dinas Pengendalian
Angka Kelahiran Total
Jumlah 2,65 2,65 3,10 Penduduk dan Keluarga
Fertility Rate )FTR)
Berencana
Prosentasi Tingkat Dinas Pariwisata dan
Sasaran 2 Meningkatnya Kearifan Buday aLokal % 62,00 63,00 64,00
Kearifan Budaya Lokal Kebudayaan
Persentase Penurunan
% 3,47 4,00 4,00 Dinas Sosial
Jumlah KK Miskin
Sasaran 3 Menurunya Angka Kemiskinan
Persentase PMKS yang
% 5,72 3,55 3,55 Dinas Sosial
tertangani

V - 24
INDIKATOR Capaian
VISI/MISI/TUJUAN/SASARAN/ Satuan Kondis PERANGKAT DAERAH
NOMOR TUJUAN/SASARAN/
PROGRAM Indikator Awal 2019 2020 PENANGGUNGJAWAB
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya kualitas daya saing Prosentase Angka Dinas Tenaga Kerja dan
Sasaran 4 % 4,82 3,18 3,31
tenaga kerja Pengangguran Transmigrasi
Persentase Tingkat
Dinas Pemberdayaan
partisipasi masyarakat % 70,00 72,22 74,44 Masyarakat Desa dan 12
Dalam Pembangunan Kecamatan
Meningkatnya Kapasitas
Sasaran 5 Pemberayaan Masyarakat dalam Persentase partisipasi Dinas Pemberdayaan
Pembangunan Angkatan Kerja % 36,00 36,00 36,00 Perempuan dan
Perempuan Perlinduagnan Anak
Cakupan Pembinaan Dinas Kepemudaan dan
% 31,00 40,00 55,00
Olahraga Olahraga
MEWUJUDKAN PEREKONOMIAN YANG HANDAL BERBASIS POTENSIB AHARI, PERTANIAN, PERKEBUNAN (KELAPA) DAN PARIWISATA
MISI 2
SERTA IKLIM INVESTASI DAN KESEMPATAN BERUSAHA YANG SEMAKIN KONDUSIF (SUKSESPEREKONOMIAN)
MINAHASA TENGGARA YANG HANDALDANBERDAYASAING
Meningkatkan Daya Saing
Ekonomi Daerah melalui
Tujuan Pertumbuhan Ekonomi Yang
Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,03 -0,64
1 Berkualitas Dan Berkelanjutan
Berbasis Potensi Sumberdaya
Alam Dan Kearifan Lokal
Dinas Penanaman Modal dan
Meningkatkan Nilai Investasi dan
Sasaran 1 Nilai Investasi Juta 6.000 5.000 5.000 Pelayanan Terpadu Satu
Jasa Unggulan
Pintu
Kontribusi sektor kelautan
Peningkatan Produksi Dan dan perikanan terhadap % 25 25 25 Dinas Perikanan
Sasaran 2
Produktifitas Komoditas Perikanan PDRB
Nilai Tukar NeLAYAN Nilai 97 98 99 Dinas Perikanan
Kontribusi sektor
Peningkatan Produksi Dan
Sasaran 3 pertanian/perkebunan % 15,00 15,00 15,00 Dinas Pertanian
Produktifitas KomoditasPertanian
terhadap PDRB

V - 25
INDIKATOR Capaian
VISI/MISI/TUJUAN/SASARAN/ Satuan Kondis PERANGKAT DAERAH
NOMOR TUJUAN/SASARAN/
PROGRAM Indikator Awal 2019 2020 PENANGGUNGJAWAB
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8
Kontribusi sektor
perkebunan (tanaman % 2,00 2,00 2,00 Dinas Pertanian
keras) terhadap PDRB
Kontribusi Produksi
kelompok petani terhadap % 16,00 17,00 18,00 Dinas Pertanian
PDRB
Dinas Koperasi UMKM,
Persentase Usaha Mikro
% 96,12 97,00 95,00 Perindustrian dan
dan Kecil
Perdagangan
Dinas Koperasi UMKM,
Meningkatnya produktivitas dan Presentasi Koperasi Aktif % 46,8 50,00 50,00 Perindustrian dan
keberlanjutan penghidupan Industri Perdagangan
Sasaran 4
Kecil dan Menengah serta Usaha Kontribusi sektor Dinas Koperasi UMKM,
kecil Menengah dan Koperasi Perdagangan terhadap % 7,29 7,30 7,30 Perindustrian dan
PDRB Perdagangan
Dinas Koperasi UMKM,
Kontribusi sektor Industri
% 4,61 4,00 4,00 Perindustrian dan
terhadap PDRB
Perdagangan
Kontribusi sektor Dinas Pariwisata dan
% 0,32 0,33 0,34
Terwujudnya Pemanfaatan Sektor pariwisata terhadap PDRB Kebudayaan
Sasaran 5 Pariwisata Melalui Peningkatan
Jumah Kunjungan
Potensi Dan Akses Pariwisata Dinas Pariwisata dan
Wisatawan Domestik dan Jumlah 30.500 30.500 1.000
Kebudayaan
Wisatawan Manca Negera
Tujuan Peningkatan ketahanan pangan Pencapaian skor Pola
Persen 89 90 92
2 yang terjangkau, Pangan Harapan (PPH)
Tersedianya stok kebutuhan pangan
Ketersediaan pangan
Sasaran 1 yang terjaminj umlah dan mutunya % 120 124 126 Dinas Ketahanan Pangan
utama
serta terjangkau bagi masyarakat

V - 26
INDIKATOR Capaian
VISI/MISI/TUJUAN/SASARAN/ Satuan Kondis PERANGKAT DAERAH
NOMOR TUJUAN/SASARAN/
PROGRAM Indikator Awal 2019 2020 PENANGGUNGJAWAB
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8
MEWUJUDKAN INFRASTRUKTUR PUBLIK YANG BERKWALITAS, MENINGKATKAN AKSESIBILITAS TRANSPORTASI, TELEKOMUNIKASI,
MISI 3
ENERGIL ISTRIK, AIR BERSIH, SERTA PEMERATAAN PEMBANGUNAN HINGGA KEPERKAMPUNGAN DAN PESISIR (SUKSES PEMBANGUNAN)
MINAHASA TENGGARA DINAMIS
Mempercepat Pembangunan
Proporsi Ketersediaan
Tujuan Infrastruktur Yang Berkualitas
infrastruktur publik Persen 80 82 84
1 Melalui Percepatan Dan
yang berkualitas
Ketepatan Pembangunan
Proporsi panjang jalan Dinas Pekerjaan Umum dan
% 60 61,5 63,80
dalam kondisi baik Penataan Ruang
Persentase penduduk
Dinas Pekerjaan Umum dan
berakses air minum yang % 82,0 84,00 86,00
Penataan Ruang
memadai
TersedianyaInfrstrukturDasar Yang
Sasaran 1 Persentase irigasi
BerkualitasSecaraMerata Dan Adil Dinas Pekerjaan Umum dan
kabupaten dalam kondisi % 72 73,00 74,00
Penataan Ruang
baik
Persentase Tersedianya
Dinas Pekerjaan Umum dan
Akses Sanitasi Yang % 81,5 83,5 85,5
Penataan Ruang
Memadai
Persentase layanan 2,42 2,42
% 2,42 Dinas Perhubungan
angkutan darat
Ketersediaan sarana dan prasarana
Rasio panjang jalan per 9 9
transportasi yang aman, memadai, % 9 Dinas Perhubungan
jumlah kendaraan
Sasaran 2 modern, terintegrasi, ramah
Persentas ekepemilikan 96,55 96,55
lingkungan, dan terjangkau bagi % 96,55 Dinas Perhubungan
KIR angkutan umum
semua masyarakat
Pemasangan Rambu- 187 187
Jumlah 187 Dinas Perhubungan
rambu LaluLintas
Cakupan Rumah Layak Dinas Perumahan Rakyat dan
Sasaran 3 % 81,60 84 86
Huni Kawasan Permukiman

V - 27
INDIKATOR Capaian
VISI/MISI/TUJUAN/SASARAN/ Satuan Kondis PERANGKAT DAERAH
NOMOR TUJUAN/SASARAN/
PROGRAM Indikator Awal 2019 2020 PENANGGUNGJAWAB
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8
Terwujudnya sarana dan prasarana Persentase Luas
Dinas Perumahan Rakyat dan
dasar Perumahan dan permukiman Lingkungan Permukiman % 17 16 15
Kawasan Permukiman
yang berkualitas Kumuh
Persentasi Tersedianya
Optimalisasi Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana Dinas Komunikasi, Informasi,
Sasaran 4 % 45 50 50
Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Statistik dan Persandian
Komunikasi
MEWUJUDKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG ASRI, LESTARI, SERTA AMAN DARI BERBAGAI RESIKO BENCANA (SUKSES LINGKUNGAN
MISI 4
HIDUP).
MINAHASA TENGGARA TANGGUH
Meningkatkan Kualitas Indeks Kualitas
Indeks 45 66 67
Tujuan Lingkungan Hidup Dalam Lingkungan Hidup
1 Menjamin Pembangunan IndeksKetangguhanBe
Indeks 70 75 80
Berkelanjutan ncana
Persentase Penataan Dinas Pekerjaan Umum dan
Peningkatan penataan ruang yang % 80 80 85
Ruang Penataan Ruang
Sasaran 1 terpadu, berdaya guna dan
Dinas Pekerjaan Umum dan
berkelanjutan Jumlah Dokumen RDTR Dok 0 0 0
Penataan Ruang
Persentase jumlah sampah
% 36,50 37,00 40,00 Dinas Lingkungan Hidup
yang tertangani
Persentasi usaha dan atau
Terwujudnya lingkungan hidup yang
Sasaran 2 kegiatan yang mentaati
berkualitas
persyaratana dministrasi % 20 25 30 Dinas Lingkungan Hidup
dan teknis Lingkungan
Hidup
Indeks Ketangguhan Badan Penanggulangan
Sasran 3 Meningkatnya ketangguhan bencana Indeks 70 75 80
Bencana Bencana Daerah
MENINGKATKAN KEPEMERINTAHAN YANG MENJUNJUNG SUPREMASI HUKUM, DEMOKRATIS, PROFESSIONAL DAN MELAYANI (SUKSES
MISI 5
PEMERINTAHAN)
MINAHASA TENGGARA YANG MELAYANI

V - 28
INDIKATOR Capaian
VISI/MISI/TUJUAN/SASARAN/ Satuan Kondis PERANGKAT DAERAH
NOMOR TUJUAN/SASARAN/
PROGRAM Indikator Awal 2019 2020 PENANGGUNGJAWAB
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatkan Konsistensi
Perencanaan, Penganggaran
Tahap
Dan Pengawasan Pembangunan Indeks Reformasi
Tujuan Indeks 70 C Penilaian
untuk mewujudkan Tata Kelola Birokrasi
Target C
Pemerintahan Yang Baik Dan
Bersih
Persentase Perencanaan
Daerah yang konsisten, Badan Perencanaan
% 82 85 94
Terwujudnya Perencanaan Daerah akurat, terukur dan Pembangunan Daerah
Sasaran 1 yang konsisten, akurat terukur dan bersinergi
bersinergi Persentasi Implementasi
Badan Penelitian dan
Rencana Kelitbangan dan % 78,5 80 85
Pengembangan
Penerapan Inovasi Daerah
Terwujdunya Pengelolaan Keuangan
Badan Pengelolaan Keuangan
Sasaran 2 dan Aset yang akuntabel dan Opini BPK LKPD Nilai WTP WTP WTP
dan Pendapatan Daerah
trasnparan
Peningkatan Pengawasan dan
Persentase temuan BPK
Sasaran 3 Pengendalian Penyelenggaraan % 61,31 65,00 70,00 Inspektorat Daerah
yang ditindak lanjuti
Pemerintahan Daerah
Indeks Kepuasan
Indeks 69 73 75 Semua Perangkat Daerah
Masyarakat
Hasil Evaluasi SAKIP/
Tahap Sekretariat Daerah Bagian
Tingkat Akuntabilitas
NIlai B (>60) B Penilaian Organisasi dan Semua
Kinerja Penyelenggaraan
Target B Perangkat Daerah
Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Sasaran 4
Pemerintahan Yang Baik dan Bersih Nilai dan status kinerja Sekretariat Daerah Bagian
Pemerintah Daerah Nilai ST (>3) ST ST Pemeritahan dan Semua
( Nilai EKPPD ) Perangkat Daerah
Persentase Penduduk
Dinas Kependudukan dan
Yang Memiliki Akte % 91 92 93
Pencatatan Sipil
Kelahiran

V - 29
INDIKATOR Capaian
VISI/MISI/TUJUAN/SASARAN/ Satuan Kondis PERANGKAT DAERAH
NOMOR TUJUAN/SASARAN/
PROGRAM Indikator Awal 2019 2020 PENANGGUNGJAWAB
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8
Indeks Profesionalitas Badan Kepegawaian dan
Aparatur Sipil Negara Nilai 40,5 53,00 58,00 Pengembangan Sumber Daya
(ASN) Manusia
Angka Kriminalitas Jumlah Badan Kesatuan Bangsa dan
220 200 180
Meningkatnya kualitas ketentraman Kasus Politik
Sasaran 5
dan ketertiban masyarakat Persentase Penegakan
% 100 100 100 Satuan Polisi Pamong Praja
Perda

V - 30
Tabel 5.6
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021-2023

TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR
VISI/MISI/TUJUAN/SASARAN/ Satuan KONDI PERANGKAT DAERAH
NOMOR TUJUAN/SASARAN/
PROGRAM Indikator 2021 2022 2023 SI PENANGGUNGJAWAB
PROGRAM
AKHIR
1 2 6 7 8 9 16

VISI MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN

Meningkatkan Pelayanan Pendidikan, Kesehatan Yang Semakin Berkualitas dan Pemberdayaan Masyarakat (Sukses Pendidikan,
MISI 1
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat);
Terwujudnya Sumber Daya
TUJUAN Manusia Minahasa Tenggara Indeks Pembangunan
Angka 70,55 70,59 70,64 70,64
1 Yang Cerdas, Sehat dan Manusia (IPM)
Berbudaya
SASARAN Menigkatnya Akses dan Kualitas
Indeks Pendidikan Angka 73,00 74,00 75,00 75,00 Dinas Pendidikan
1 Pendidikan
SASARAN Persentase Tingkat Dinas Pariwisata dan
Meningkatnya Kearifan Budaya Lokal % 64 65 67 67
2 Kearifan Budaya Lokal Kebudayaan
Indeks Kesehatan Angka 83,00 84,00 85,00 85,00 Dinas Kesehatan
SASARAN
Meningkatnya Kualitas Kesehatan Angka Kelahiran Total Dinas Pengendalian Penduduk
3 Orang 3,0 2,9 2,8 2,8
Fertility Rate (FTR) dan Keluarga Berencana
Dinas Koperasi, UMKM,
PDRB Perkapita ADHK Juta 33,82 33,92 34,02 34,02 Perindustrian dan
Meningkatnya Daya Beli Masyarakat
SASARAN Perdagangan
Terhadap Komoditas Pangan dan
4 Dinas Koperasi, UMKM,
Non Pangan
PDRB Perkapita ADHB Juta 49,14 49,64 50,14 50,14 Perindustrian dan
Perdagangan
TUJUAN Terwujudnya Penurunan Angka Persentase Angka
% 12,20 12,02 11,88 11,88
2 Kemiskinan Kemiskinan

V - 31
TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR
VISI/MISI/TUJUAN/SASARAN/ Satuan KONDI PERANGKAT DAERAH
NOMOR TUJUAN/SASARAN/
PROGRAM Indikator 2021 2022 2023 SI PENANGGUNGJAWAB
PROGRAM
AKHIR
1 2 6 7 8 9 16
Tingkat Partisipasi
Masyarakat Dalam % 76,60 78,80 80,00 80,00
Pembangunan
Cakupan Rumah Layak Dinas Perumahan Rakyat dan
% 89,00 92,00 95,00 95,00
Huni Kawasan Permukiman
Persentase Penurunan
% 21,00 22,00 23,00 23,00 Dinas Sosial
SASARAN Jumlah KK Miskin
Menjamin Perlindungan Masyarakat
1 Persetnase PMKS Yang
% 3,6 3,62 3,65 3,65 Dinas Sosial
Tertangani
Tingkat Pengangguran Dinas Tenaga Kerja dan
% 3,21 3,01 3,01 3,01
Terbuka Transmigrasi
Dinas Koperasi, UMKM,
SASARAN Mengurangi Kesenjangan Tingkat
Indeks Gini Point 0,31 0,31 0,31 0,31 Perindistrian dan
2 Pendapatan
Perdanganan
Dinas Permberdayaan
Indeks pembangunan
Angka 75 80 85 85 Perempuan dan Perlindungan
Gender
Anak
Dinas Permberdayaan
Indeks Pembangunan
Angka 75 80 85 85 Perempuan dan Perlindungan
Anak
Anak
SASARAN Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dinas pemberdayaan
Indeks Desa Membangun Angka 0,71 0,74 0,77 0,77
3 Dalam Pembangunan Masyarakat dan Desa
Dinas Kepemudaan dan
Indeks Pembangunan Olahraga, Dinas
Angka 75 80 85 85
Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa dan 12 Kecamatan
Cakupan Pembinaan Dinas Kepemudaan dan
% 60 65 70 70
Olahraga Olahraga

V - 32
TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR
VISI/MISI/TUJUAN/SASARAN/ Satuan KONDI PERANGKAT DAERAH
NOMOR TUJUAN/SASARAN/
PROGRAM Indikator 2021 2022 2023 SI PENANGGUNGJAWAB
PROGRAM
AKHIR
1 2 6 7 8 9 16
Mewujudkan Perekonomian Yang Handal Berbasis Potensi Bahari, Pertanian, Perkebunan (Kelapa) dan Pariwisata Serta Iklim Investasi
MISI 2
dan Kesempatan Berusaha Yang Semakin Kondusif (Sukses Perekonomian)
Terwujudnya Daya Saing
Ekonomi Daerah Melalui
TUJUAN Pertumbuhan Ekonomi Yang 1,5 - 3,00 - 4,50 - 4,50 -
Pertumbuhan Ekonomi %
1 Berkualitas Dan Berkelanjutan 3,00 4,50 6,00 6,00
Berbasis Potensi Sumberdaya
Alam Dan Kearifan Lokal
Kontribusi Sektor Kelautan
dan Perikanan Terhadap % 8,50 9,00 9,50 9,50 Dinas Perikanan
PDRB
Kontribusi Sektor Dinas Pariwisata dan
% 0,35 0,36 0,37 0,37
SASARAN Meningkatnya PDRB Sektor Pariwisata Terhadap PDRB Kebudayaan
1 Unggulan Konstribusi Sektor
% 20,5 21,00 21,5 21,5 Dinas Pertanian
Pertanian Terhadap PRDR
Konstribusi Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM,
dan Industri Terhadap % 12,4 12,6 12,8 12,8 Perindustrian dan
PDRB Perdagangan
SASARAN Dinas Penanaman Modal dan
Meningkatnya Investasi Nilai Investasi Miliard 5,0 5,5 6,00 96,79
2 Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Terwujudnya Ketahanan Pangan
TUJUAN Pencapaian Skor Pola
Yang Terjangkau, Memadai, % 93,00 94,00 95,00 95,00
2 Pangan Harapan (PPH)
Berkualitas, dan Berkelanjutan
Tersedianya stok kebutuhan pangan
SASARAN Ketersediaan Pangan
yang terjaminj umlah dan mutunya % 129 132 135 135 Dinas Ketahanan Pangan
1 Utama
serta terjangkau bagi masyarakat
Mewujudkan Infrastruktur Publik Yang Berkualitas, Meningkatkan Aksesibilitas Transportasi, Telekomunikasi, Energi Listrik, Air Bersih,
MISI 3 Serta Pemerataan Pembangunan Hingga Ke Perkampungan dan Pesisir (Sukses Pembangunan)

V - 33
TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR
VISI/MISI/TUJUAN/SASARAN/ Satuan KONDI PERANGKAT DAERAH
NOMOR TUJUAN/SASARAN/
PROGRAM Indikator 2021 2022 2023 SI PENANGGUNGJAWAB
PROGRAM
AKHIR
1 2 6 7 8 9 16
Terwujudnya Pembangunan
TUJUAN Infrastruktur Yang Berkualitas
Indeks Infrastruktur Angka 79,00 81,00 83,00 83,00
1 Melalui Percepatan Dan
Ketepatan Pembangunan
Persentase Irigasi
Dinas Pekerjaan Umum dan
Kabupaten Dalam Kondisi % 77,50 78,00 78,50 78,50
Penataan Ruang
Baik
Persentase Panjang Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan
SASARAN Meningkatnya Infrastruktur Ekonomi % 64,00 65,00 66,50 66,50
Dalam Kondisi Baik Penataan Ruang
1 Yang Berkualitas
Indeks Angka Kecelakaan
Angka 5,00 4,00 3,00 3,00 Dinas Perhubungan
Lalulintas
Cakupan Layanan Dinas Komunikasi, Informasi,
% 50,00 67,50 75,00 75,00
Telekomunikasi Statistik dan Persandian
Persentase Penduduk
Dinas Pekerjaan Umum dan
Berakses Air Minum Yang % 88 89 90 95
Penataan Ruang
Memadai
Persentase Tersedianya
SASARAN Meningkatnya Infrastruktur Sosial Dinas Pekerjaan Umum dan
Akses Sanitasi Yang % 87 88 89 89
2 yang berkualitas Penataan Ruang
Memadai
Persentase Luas
Dinas Perumahan Rakyat dan
Lingkungan Permukiman % 14,00 12,00 10,00 10,00
Kawasan Permukiman
Kumuh
Mewujudkan Lingkungan Hidup Yang Asri, Lestari, Serta Aman Dari Berbagai Resiko Bencana (Sukses Lingkungan Hidup)
MISI 4
Terwujudnya Kualitas Indeks Kualitas
Angka 69,00 72,00 75,00 75,00
TUJUAN Lingkungan Hidup Dalam Lingkungan Hidup
1 Menjamin Pembangunan
Indeks Resiko Bencana Angka 194 193 192 192
Berkelanjutan

V - 34
TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR
VISI/MISI/TUJUAN/SASARAN/ Satuan KONDI PERANGKAT DAERAH
NOMOR TUJUAN/SASARAN/
PROGRAM Indikator 2021 2022 2023 SI PENANGGUNGJAWAB
PROGRAM
AKHIR
1 2 6 7 8 9 16
Meningkatnya penataan ruang yang
SASARAN Persentase Penataan Dinas Pekerjaan Umum dan
terpadu, berdaya guna dan % 85,00 90,00 92,00 92,00
I Ruang Penataan Ruang
berkelanjutan
Indeks Kualitas
Angka 69,00 72,00 75,00 75,00 Dinas Lingkungan Hidup
SASARAN Meningkatnya Kualitas Lingkungan Lingkungan Hidup
2 Hidup Persentase Jumlah
% 49,00 49,50 49,50 49,50 Dinas Lingkungan Hidup
Sampah Yang Tertangani
Meningkatnya Ketanggukan Daerah Badan Penanggulangan
SASARAN Persentase Penanganan
dalam Menghadapi dan mengurangi % 100 100 100 100 Bencana Daerah, Dinas Sosial
3 Bencana
resiko bencana dan kebakaran dan Dinas Pertanian
Meningkatkan Kepemerintahan Yang Menjunjung Supremasi Hukum, Demokratis, Professional dan Melayani (Sukses Pemerintahan)
MISI 5
Indeks Reformasi
Kategori C CC B B
Birokrasi
Terwujudnya Tata Kelola
TUJUAN Nilai LKIP Pemerintah
Pemerintahan Yang Baik Dan Kategori B BB BB BB
1 Darah
Bersih
Nilai LPPD Pemerintah
Kategori ST ST ST ST
Daerah
Badan Pengelola Keuangan
Opini BPK LKPD Kategori WTP WTP WTP WTP dan Pendapatan Daerah dan
Inspektorat Daerah
Indeks Perencanaan Badan Perencanaan
Angka 95,00 100 100 100
SASARAN Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah
1 Pemerintahan Yang Baik dan Bersih Indeks Profesional Badan Kepegawaian dan
Aparatur Sipil Negara Angka 60,00 62,00 64,00 64,00 Pengembangan Sumber Daya
(ASN) Manusia
Indeks Kepuasaan
Angka 75,00 80,00 85,00 85,00 Semua Perangkat Daerah
Masyarakat

V - 35
V - 36
BAB VI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif


tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran Perubahan
RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi
juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transformasi, reformasi, dan
perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategis tidak saja mengagendakan
aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan
menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk
di dalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen,
dan pemanfaatan teknologi informasi.
Dalam merumuskan strategi dan arah kebijakan Perubahan RPJMD
Kabupaten Minahasa Tenggara 2018-2023, juga mempertimbangkan Program
Prioritas Nasional sesuai RPJMN 2020-2024, kejadian Luar Biasa (KLB) Pandemi
Covid-19 dan kebijakan dalam penguatan Sistem Inovasi Daerah (SID), yaitu:
membangun basis data, menyusun regulasi, mengembangkan mekanisme insentif
dan disinsentif, menguatkan jejaring antar pemangku kepentingan, membangun
sistem difusi inovasi berbasis teknologi informasi dan forum komunikasi antar
pemangku kepentingan, menumbuhkan prakarsa kreativitas penemuan baru melalui
pendidikan formal dan informal, membangun sistem apresiasi kreativitas yang
inovatif, membangun penguatan kelembagaan vertikal dan horizontal melalui
komunikasi dan koordinasi antar lembaga, meningkatkan kualitas layanan
infrastruktur fisik yang berstandar internasional, meningkatkan pemahamanan dan
kepedulian masyarakat terhadap keterbukaan informasi dan pengetahuan yang
mendukung perdagangan dan jasa.

6.1. Strategi

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif


tentang bagaimana Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara melakukan upaya
untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran serta target kinerja RPJMD dengan
efektif dan efisien selama 5 (lima) tahun ke depan.

VI - 1
Arsitektur perencanaan pembangunan daerah dipisahkan menjadi dua yakni
Perencanaan Strategis yaitu perencanaan pembangunan daerah yang menekankan
pada pencapaian visi dan misi pembangunan daerah, dan Perencanaan Operasional
yaitu perencanaan yang menekankan pada pencapaian kinerja layanan pada tiap
urusan.
Perencanaan Strategis dimaksudkan untuk menerjemahkan visi dan misi
Bupati ke dalam rencana kerja. Segala sesuatu yang secara langsung dimaksudkan
untuk mewujudkan tujuan dan sasaran RPJMD maka dianggap strategis. Sedangkan
perencanaan operasional dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran
pembangunan RPJMD yang dituangkan secara lebih rinci kedalam masing-masing
misi berdasarkan pendekatan urusan baik urusan wajib maupun urusan pilihan.
Dengan berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan
pada pembahasan bab sebelumnya, dalam rangka mencapai sasaran-sasaran
pembangunan maka dirumuskan strategi pada tiap sasaran RPJMD yang terinci pada
tabel 6.1.

Tabel 6.1.
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018 – 2023

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI

VISI : “MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN”


MISI 1 : Meningkatkan Pelayanan pendidikan, kesehatan yang semakin
berkualitas dan Pemberdayaan Masyarakat (Sukses Pendidikan,
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat);
Minahasa Tenggara Yang Cerdas, Sehat, Sejahtera
1 Terwujudnya Meningkatnya Akses Penyediaan sarana dan prasarana
Sumber Daya dan Kualitas sekolah
Manusia Minahasa Pendididikan Peningkatan pelayanan pendidikan
Tenggara yang dasar seluruh anak usia sekolah
cerdas, sehat dan Meningkatkan partisipasi,
berbudaya kesempatan belajar dan
keberlanjutan pendidikan
Peningkatan mutu dan kualitas tata
kelola layanan pendidikan
Menurunkan angka anak putus
sekolah
Meningkatkan Kompetensi Guru
Dalam Proses Pembelajaran Dan
Hasil Belajar Siswa
Meningkatnya Harapan Peningkatan Jumlah dan mutu
Hidup (Meningkatnya tenaga kesehatan melalui
Kualitas Kesehatan) peningkatan kompetensi,
pendidikan dan pelatihan, dan

VI - 2
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI

sertifikasi seluruh jenis tenaga


kesehatan

Meningkatkan akses dan mutu dan


pelayanan kesehatan bagi semua
Membangun Sarana Dan Prasarana
Kesehatan Yang Berkualitas

Menjamin Akses Kesehatan Bagi


Rumah Tangga Miskin
Meningkatkan Efektivitas
Pencegahan Dan Pengendalian
Penyakit Serta Penyehatan
Lingkungan
Melakukan Sosialisasi Dan
Kampanye PHBS Dengan Berbagai
Metode
Meningkatnya Kearifan Pengembangan Budaya Lokal
Budaya Lokal
Menurunnya Mensinergikan upaya penanganan
Terwujudnya Kemiskinan Fakir Miskin
2 Penurunan Angka Pemenuhan kebutuhan dasar bagi
Kemiskinan warga miskin
Meningkatkan akurasi data,
pengetahuan dan keterampilan bagi
pemangku kepentingan
permasalahan Kemiskinan
Peningkatan Perlindungan Sosial
dan Meningkatkan upaya
rehabilitasi sosial dan memperluas
lokasi strategis yang bersih dan
bebas dari penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS)
Meningkatkan Penyelenggaraan
Pemberian Jaminan Sosial
Termasuk Pembangunan Sarpras
Sosial Kemasyarakatan
Menurunnya Tingkat Peningkatan daya saing tenaga
Pengangguran kerja melalui sertifikat Profesi dan
Ketrampilan, Pendidikan

Menciptakan lapangan kerja baru


dan perluasan kesempatan kerja
Meningkatnya Jumlah Tenaga Kerja
Yang Memiliki Keterampilan Dan
Keahlian Yang Sesuai Dengan
Kebutuhan Pasar
Meningkatkan kapasitas
Meningkatnya Standar pemberdayaan kelompok
Hidup Layak Masyarakat masyarakat desa/Kelurahan
Meningkatkan pembangunan yang
responsif gender secara
berkelanjutan
Meningkatkan Peran Pemuda
Dalam Pembangunan

VI - 3
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI

MISI 2 : “Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari,


pertanian, perkebunan (kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi
dan kesempatan berusaha yang semakin kondusif (Sukses
Perekonomian)
Minahasa Tenggara Yang Handal dan Berdaya Saing
3 Terwujudnya Daya Meningkatkan Nilai Penerapan Kebijakan,
Saing Ekonomi Investasi Penyelenggaraan Promosi
Daerah melalui Penanaman Modal
Pertumbuhan Peningkatan Kualitas Pelayanan
Ekonomi Yang Perijinan dan non Perijinan untuk
Berkualitas Dan Peningkatan Kemudahan
Berkelanjutan berinvestasi
Berbasis Potensi Peningkatan Produksi Peningkatan Kualitas
Sumberdaya Alam Dan Produktifitas Infrastruktur Perikanan
Dan Kearifan Lokal Komoditas Perikanan Penyediaan Sumber Permodalan
Dan Pengembangan Fasilitasi Kredit
Yang Murah, Mudah Dan Aksesibel;
Termasuk Penyebaran Informasi
Usaha Perikanan, Antara Lain
Informasi Tentang Potensi Dan
Sebarannya, Cuaca Dan Harga
Pasar
Peningkatan Produksi Revitalisasi Pertanian, Perkebunan
Dan Produktifitas Dan Hortikultura Rakyat
Komoditas Pertanian
Peningkatan Kualitas
Infrastruktur Pertanian dan
Perkebunan
Penyediaan Sumber Permodalan
Dan Pengembangan Fasilitasi Kredit
Yang Murah, Mudah Dan Aksesibel;
Termasuk Penyebaran Informasi
Usaha Pertanian, Harga Pasar
Penyediaan Sarana dan Parasarana
Pertanian, Perkebunan dan
Peternakan
Peningkatan Sumber Daya Manusia
Bidang Pertanian
Meningkatnya
produktivitas dan
keberlanjutan Penguatan dan Pengembangan
penghidupan Industri Industri Kecil Menengah (IKM),
Kecil dan Menengah Usaha Mikro dan Koperasi
serta Usaha kecil
Menengah dan Koperasi
Terwujudnya Peningkatan pengelolaan daya
Pemanfaatan Sektor saing pariwisata
Pariwisata Melalui
Peningkatan Potensi
Dan Akses Pariwisata
4 Terwujudnya Tersedianya stok
ketahanan pangan kebutuhan pangan yang
yang terjangkau, terjamin jumlah dan
Peningkatan ketahanan pangan
memadai, mutunya serta
berkualitas, dan terjangkau bagi
berkelanjutan masyarakat
MISI 3 : Mewujudkan infrastruktur publik yang berkualitas, meningkatkan
aksesibilitas transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih,

VI - 4
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI

serta pemerataan pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir


(Sukses Pembangunan)
Minahasa Tenggara Dinamis
5 Terwujudnya Peningkatan pembangunan fasilitas
Pembangunan Jalan dan Jembatan yang
Infrastruktur Yang memenuhi persyaratan teknis, baik
Berkualitas Melalui jalan nasional, provinsi, jalan
Percepatan Dan Kabupaten serta jalan desa
Ketepatan Tersedianya Infrstruktur
Pembangunan Peningkatan Akses Air Mainum Bagi
Dasar Yang Berkualitas
Secara Merata Dan Adil Masyarakat

Peningkatan Pembangunan
Drainase/Pembagunan Aliran Air
Peningkatan Pembangunan
jaringan Irigasi
Ketersediaan sarana Pembangunan fasilitas Terminal
dan prasarana tipe A, B maupun tipe C yang
transportasi yang aman, mampu menampung dan mengatur
memadai, modern, distribusi lalu lintas public maupun
terintegrasi, ramah pribadi
lingkungan, dan
terjangkau bagi semua
masyarakat
Terwujudnya sarana dan Meningkatnya keswadayaan
prasarana dasar masyarakat untuk
Perumahan dan peningkatan kualitas dan
permukiman yang pembangunan
berkualitas rumah/hunian yang layak dan
terjangkau bagi MBR dalam
lingkungan yang aman,
sehat, teratur dan serasi
Optimalisasi Sarana dan
Prasarana Teknologi
Informasi dan Peningkatan Pembangunan Sarana
Komunikasi dan Prasarana Teknologi Inforamsi
dan Komunikasi

MISI 4 : Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari
berbagai resiko bencana (Sukses Lingkungan Hidup).
Minahasa Tenggara Tangguh
6 Terwujudnya Pembuatan Rencana Detail Tata
Kualitas Lingkungan Peningkatan penataan Ruang (RDTR) di semua Kecamatan
Hidup Dalam ruang yang terpadu, dan Kawasan Strategis
Menjamin berdaya guna dan
Mendorong pemanfaatan ruang
Pembangunan berkelanjutan
sesuai dengan rencana tata ruang
Berkelanjutan
Peningkatan Pembangunan Ruang
Terbuka Hijau

Terwujudnya lingkungan Pengembangan dan penerapan


hidup yang berkualitas instrumen perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup serta
memberdayakan masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan

VI - 5
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI

Melaksanakan Integrasi dan/atau


Pengarusutamaan Pengurangan
Meningkatnya
Risiko Bencana Dalam Perencanaan
ketangguhan bencana
Pembangunan

MISI 5 : Meningkatkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum,


demokratis, professional dan melayani (Sukses Pemerintahan)
MINAHASA TENGGARA YANG MELAYANI
7 Terwujudnya Tata Meningkatnya Tata Meningkatkan SDM Perencanaan,
Kelola Pemerintahan Kelola Pemerintahan Pelaksanaan e-Planning, Integrasi
Yang Baik dan Yang Baik dan Bersih e-Planingg, e-Badgeting, e-monev
Bersih dan e-Sakip
Peningkatan SDM Pengelolaan
Keuangan dan Aset, Integrasi e-
budgeting, e-planning, e-monev
dan e-sakip.
Peningkatan SDM APIP,
Peningkatan Pengawasan dan
Pengendalian di Semua PD
Reformasi Birokrasi, Membangun
Transparansi Dan Akuntabiltas
Kinerja Pemerintahan, Peningkatan
Kualitas dan Manajemen Pelayanan
Publik, Peningkatan Kompetensi
ASN dan Peningkatan Komunikasi
dan Informasi.
Pelibatan Masyarakat dalam
Menjaga Ketentraman dan
Ketertiban,
Penegakan Perda
Penguatan wawasan kebangsaan

6.2. Arah Kebijakan Tahunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah


Arah kebijakan merupakan keputusan dari stakeholder sebagai pedoman
untuk mengarahkan perumusan strategi yang dipilih agar selaras dalam mencapai
tujuan dan sasaran pada setiap tahapan selama kurun waktu lima tahun. Rumusan
arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi sehingga memiliki fokus serta sesuai
dengan pengaturan pelaksanaannya. Untuk memudahkan pemahaman terhadap
kesinambungan pembangunan setiap tahun dalam jangka 5 (lima) tahun, terlebih
dahulu disederhanakan dalam agenda atau tema pembangunan setiap tahun di
masing-masing tahap. Atas dasar tema pembangunan inilah disusun arah kebijakan
lebih jelas agar RPJMD mudah dituangkan dalam RKPD. Selanjutnya, tahapan-
tahapan dimaksud dijadikan sebagai dasar dan disesuaikan dengan
pentahapan RKPD. Penekanan fokus atau tema setiap tahun selama periode RPJMD

VI - 6
memiliki kesinambungan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran yang
telah ditetapkan.

Gambar 6.1.
Tema Pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara 2018 – 2023

Dengan berdasarkan strategi dan tema pembangunan yang telah dirumuskan


pada pembahasan sebelumnya maka rumusan arah kebijakan pada tiap strategi
dalam rangka mencapai sasaran pembangunan adalah sebagai berikut:

VI - 7
Tabel 6.2
Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara 2018 – 2023

TAHUN
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
VISI : “MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN”
MINAHASA TENGGARA YANG CERDAS, SEHAT, SEJAHTERA
Penyediaan sarana dan Penambahan Pembangunan √ √ √ √ √
prasarana sekolah Ruang Belajar Di Sekolah
(Laboratorium,
Perpustakaan) Dan
Rehabilitasi Fasilitas
Persekolahan, Memberikan
Bantuan Beasiswa Bagi Anak
Keluarga Miskin Dan Siswa
Berprestasi Di Tingkat SD-
SMP
Peningkatan pelayanan Pemantapan akses √ √ √ √ √
pendidikan dasar pendidikan bagi seluruh
seluruh anak usia warga
sekolah
Meningkatkan Peningkatan ketersediaan √ √ √ √ √
partisipasi, kesempatan layanan dan kualitas
belajar dan pendidikan kesetaraan paket
keberlanjutan a, paket b, dan paket c yang
pendidikan dapat diakses oleh orang
dewasa untuk memberikan
kesempatan orang dewasa
mengikuti pendidikan
kesetaraan yang berkualitas.
Peningkatan mutu dan √ √ √ √ √
Peningkatan manajemen
kualitas tata kelola
Pendidikan
layanan pendidikan
Menurunkan angka anak Memberikan Bantuan √ √ √ √ √
putus sekolah Beasiswa Bagi Anak Keluarga
Miskin Dan Siswa Berprestasi
Di Tingkat SD-SMP
Memberikan Kemudahan √ √ √ √ √
Meningkatkan Akses, Insentif, Bantuan
Kompetensi Guru Dalam Pendidikan Bagi Guru Yang
Proses Pembelajaran Akan Melanjutkan Ke Jenjang
Dan Hasil Belajar Siswa Pendidikan
Sarjana/Pascasarjana
Peningkatan Jumlah dan √ √ √ √ √
Meningkatkan Kompetensi
mutu tenaga kesehatan
Tenaga Kesehatan Termasuk
melalui peningkatan
Kader Kesehatan Desa Dalam
kompetensi, pendidikan
Berbagai Pelatihan Dan
dan pelatihan, dan
Sosialisasi
sertifikasi seluruh jenis
tenaga kesehatan
Meningkatkan akses dan √ √ √ √ √
Pemantapan derajat
mutu dan pelayanan
kesehatan
kesehatan bagi semua
Membangun Sarana Dan Meningkatkan kuantitas dan √ √ √ √ √
Prasarana Kesehatan kualitas sarana dan
Yang Berkualitas prasarana kesehatan

VI - 8
TAHUN
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
Menjamin Akses Terjaminnya akses dan √ √ √ √ √
Kesehatan Bagi Rumah kualitas Kesehatan bagi
Tangga Miskin seluruh masyarakat
Meningkatkan Efektivitas Pencegahan dan √ √ √ √ √
Pencegahan Dan Penanggulangan penyakit
Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular
Serta Penyehatan
Lingkungan
Melakukan Sosialisasi √ √ √ √ √
Peningkatan Promosi,
Dan Kampanye PHBS
Kesehatan Masyarakat dan
Dengan Berbagai
Lingkungan
Metode
Pengembangan Budaya Peningkatan Kearifan Budaya √ √ √ √ √
Lokal Lokal
Mensinergikan upaya Memastikan Penerima √ √ √ √ √
penanganan Fakir Miskin Bantuan Sosial Untuk
Program Penanggulangan
Kemiskinan Dan
Pengangguran Tepat Sasaran
Pemenuhan kebutuhan Meningkatkan Pemberian √ √ √ √ √
dasar bagi warga miskin Bantuan Kesejahteraan Sosial
Untuk Anak Terlantar, Para
Penyandang Cacat, Panti
Asuhan/Panti Jompo Serta
Eks Penyandang Penyakit
Sosial
Meningkatkan akurasi √ √ √ √ √
data, pengetahuan dan
Melakukan survei dan falidasi
keterampilan bagi
data kemiskinan secara
pemangku kepentingan
kontinyu
permasalahan
Kemiskinan
Peningkatan √ √ √ √ √
Perlindungan Sosial dan
Meningkatkan upaya
rehabilitasi sosial dan
memperluas lokasi Peningkatan pelayanan dan
strategis yang bersih rehabilitasi sosial bagi PMKS
dan bebas dari
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
(PMKS)
Meningkatkan √ √ √ √ √
Penyelenggaraan Peningkatan cakupan
Pemberian Jaminan jaminan kesehatan dan
Sosial Termasuk Pendidikan bagi masyarakat
Pembangunan Sarpras miskin
Sosial Kemasyarakatan
Meningkatnya √ √ √ √ √
keswadayaan
masyarakat untuk
peningkatan kualitas
Penyediaan stimulan
dan pembangunan
perumahan untuk rumah
rumah/hunian yang
tidak layak huni
layak dan terjangkau
bagi MBR dalam
lingkungan yang aman,
sehat, teratur dan serasi

VI - 9
TAHUN
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
Peningkatan daya saing √ √ √ √ √
tenaga kerja melalui Peningkatan ketrampilan
sertifikat Profesi dan masyarakat
Ketrampilan, Pendidikan
Menciptakan lapangan √ √ √ √ √
Memperluas Akses Informasi
kerja baru dan
Dalam Rangka Meningkatkan
perluasan kesempatan
Kesempatan Kerja
kerja
Meningkatnya Jumlah √ √ √ √ √
Tenaga Kerja Yang Meningkatkan Kualitas,
Memiliki Keterampilan Kompetensi Dan
Dan Keahlian Yang Produktifitas Tenaga Kerja
Sesuai Dengan Sesuai Permintaan Pasar
Kebutuhan Pasar
Meningkatkan kapasitas Penguatan kapasitas √ √ √ √ √
pemberdayaan kelompok masyarakat,
kelompok masyarakat desa/Kelurahan
desa?kelurahan
Meningkatkan Pemantapan √ √ √ √ √
pembangunan yang pengarustamaan gender dan
responsif gender secara anak
berkelanjutan
Meningkatkan Peran Pemantapan Peran Pemuda √ √ √ √ √
Pemuda Dalam Dalam Pembangunan
Pembangunan
MINAHASA TENGGARA YANG HANDAL DAN BERDAYA SAING
Penerapan Kebijakan, √ √ √ √ √
Penyelenggaraan Penyediaan regulasi dan
Promosi Penanaman kebijakan yang pro investasi
Modal
Peningkatan Kualitas Peningkatan √ √ √ √ √
Pelayanan Perijinan dan Penyelenggaraan Pelayanan
non Perijinan untuk Perizinan Yang Transparan
Peningkatan Dan Akuntabel
Kemudahan berinvestasi
Peningkatan Kualitas Intensifikasi Dan √ √ √ √ √
Infrastruktur Perikanan Ekstensifikasi Perikanan
Budidaya Dan Percontohan
Teknologi Budidaya Yang
Benar
Penyediaan Sumber √ √ √ √ √
Permodalan Dan
Pengembangan Fasilitasi
Kredit Yang Murah,
Memberikan Stimulan Usaha
Mudah Dan Aksesibel;
Bagi Petani, Pekebun,
Termasuk Penyebaran
Nelayan Melalui
Informasi Usaha
Pembangunan Kawasan
Perikanan, Antara Lain
Minapolitan Yang Berkualitas
Informasi Tentang
Potensi Dan
Sebarannya, Cuaca Dan
Harga Pasar
Revitalisasi Pertanian, Peremajaan Tanaman √ √ √ √ √
Perkebunan Dan Perkebunan Andalan Ekspor
Hortikultura Rakyat Yang Sudah Tua Dan
Menurun Produktivitasnya
Dengan Tanaman Baru
Berbibit Unggul Termasuk
Upaya Intensifikasi Dengan

VI - 10
TAHUN
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
Pemeliharaan Dan
Pemupukan Secara Intensif
Dan Sesuai Kebutuhan
Dengan Fokus
Peningkatan Kualitas Meningkatkan Pembangunan √ √ √ √ √
Infrastruktur Pertanian Infrastruktur Pertanian,
dan Perkebunan Berupa Jalan, Irigasi
Penyediaan Sumber √ √ √ √ √
Permodalan Dan
Memberikan Stimulan Usaha
Pengembangan Fasilitasi
Bagi Petani, Perkebun,
Kredit Yang Murah,
Nelayan Melalui
Mudah Dan Aksesibel;
Pembangunan Kawasan
Termasuk Penyebaran
Agro politan Yang Berkualitas
Informasi Usaha
Pertanian, Harga Pasar
Penyediaan Sarana dan √ √ √ √ √
Penigkatran Sarana dan
Parasarana Pertanian,
Perasarana Pertanian,
Perkebunan dan
Perkebunan dan Peternakan
Peternakan
Peningkatan Sumber √ √ √ √ √
Pemantapan Sumber Daya
Daya Manusia Bidang
Manusia Bidang Pertanian
Pertanian
Pengembangan Sarana Dan √ √ √ √ √
Prasarana IKM-UMKM Dan
Koperasi serta Memfasilitasi
Penguatan dan
Akses Permodalan Melalui
Pengembangan Industri
Jaminan Usaha Kredit Daerah
Kecil Menengah (IKM)
Dan Atau Sumber-Sumber
dan Usaha Mikro dan
Pembiayaan Lainnya Untuk
Koperasi
Menjamin Keberlanjutan
Usaha IKM-UMKM dan
Koperasi
Peningkatan √ √ √ √ √
Peningkatan pengelolaan
pengelolaan daya saing
pariwisata
pariwisata
Peningkatan ketersediaan √ √ √ √ √
pangan, akses dan perilaku
Peningkatan ketahanan
pangan masyarakat yang
pangan
beragam, bergizi seimbang
dan aman.
MINAHASA TENGGARA DINAMIS
Peningkatan √ √ √ √ √
pembangunan fasilitas
Jalan dan Jembatan
yang memenuhi
persyaratan teknis, baik
jalan nasional, provinsi,
jalan kabupaten serta
jalan desa Peningkatan fasilitas
Peningkatan Akses Air infrastruktur terbangun
Mainum Bagi berdasarkan kebutuhan pola
Masyarakat ruang dan struktur ruang
Peningkatan daerah
Pembangunan
Drainase/Pembagunan
Aliran Air
Peningkatan
Pembangunan jaringan
Irigasi

VI - 11
TAHUN
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
Terwujudnya Meningkatnya keswadayaan √ √ √ √ √
Pembangunan masyarakat untuk
Infrastruktur Yang peningkatan kualitas dan
Berkualitas Melalui pembangunan
Percepatan Dan rumah/hunian yang layak
Ketepatan dan terjangkau bagi MBR
Pembangunan dalam lingkungan yang
aman,
sehat, teratur dan serasi
Peningkatan √ √ √ √ √
Pembangunan Sarana Mengoptimalkan Sarana dan
dan Prasarana Teknologi Prasarana Teknologi
Inforamsi dan Informasi dan Komunikasi
Komunikasi
MINAHASA TENGGARA TANGGUH
Ketersediaan sarana dan √ √ √ √ √
Mendorong prasarana transportasi yang
pemanfaatan ruang aman, memadai, modern,
sesuai dengan rencana terintegrasi, ramah
tata ruang lingkungan, dan terjangkau
bagi semua masyarakat
Pengembangan dan √ √ √ √ √
penerapan instrumen
perlindungan dan Terwujudnya sarana dan
pengelolaan lingkungan prasarana dasar Perumahan
hidup serta dan permukiman yang
memberdayakan berkualitas
masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan
Melaksanakan Integrasi √ √ √ √ √
dan/atau
Pengarusutamaan
Peningkatan Ketangguhan
Pengurangan Risiko
Bencana
Bencana Dalam
Perencanaan
Pembangunan
MINAHASA TENGGARA YANG MELAYANI
Meningkatkan SDM √ √ √ √ √
Perencanaan, Mewujudkan Perencanaan
Pelaksanaan e-Planning, Daerah yang konsisten,
Integrasi e-Planingg, e- akurat, terukur dan
Badgeting, e-monev dan bersinergi
e-Sakip
Peningkatan SDM √ √ √ √ √
Pengelolaan Keuangan Mewujudkan Pengelolaan
dan Aset, Integrasi e- Keuangan dan Aset yang
budgetind, e-planning, akuntabel dan trasnparan
e-monev dan e-sakip.
Peningkatan SDM APIP, √ √ √ √ √
Meningkatkan Pengawasan
Peningkatan
dan Pengendalian
Pengawasan dan
Penyelenggaraan
Pengendalian di Semua
Pemerintahan Daerah
PD
Reformasi √ √ √ √ √
Birokrasi,Membangun Mewujudkan Tata kelola
Transparansi Dan Pemerintahan yang bersih
Akuntabiltas Kinerja dan baik
Pemerintahan,

VI - 12
TAHUN
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
Peningkatan Kualitas
dan Manajemen
Pelayanan Publik,
Peningkatan Kompetensi
ASN dan Peningkatan
Komunikasi dan
Informasi.
Pelibatan Masyarakat √ √ √ √ √
dalam Menjaga
Ketentraman dan Meningkatnya kualitas
ketertiban, ketentraman dan ketertiban
Penegakan Perda masyarakat
Penguatan wawasan
kebangsaan

6.3. Prioritas Pembangunan Daerah


Prioritas pembangunan daerah merupakan implementasi arah kebijakan
pembangunan jangka menengah dan sekaligus juga merupakan janji Bupati dan
Wakil Bupati Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023. Terdapat 7 (Tujuh) Prioritas
pembangunan yang merupakan janji kepala daerah dan menjadi prioritas
Pembangunan daerah dalam RPJMD, serta penambahan 1 (satu) prioritas
sehubungan dengan pandemic COVID- 19. Adapun prioritas pembangunan daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 terdiri dari 7 + 1, meliputi :

1. Pemantapan Kualitas Pelayanan Kesehatan.


2. Pengurangan Kemiskinan dan Pengangguran
3. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan
Perikanan dari bahan Baku ke bahan setengah jadi dan bahan jadi
4. Mendorong majunya Iklim Usaha, Pariwisata, Koperasi, UMKM, Industri dan
Jasa Perdagangan
5. Peningkatan Mutu Pendidikan
6. Pemantapan Infrastruktur Dasar, Tata Ruang, Mitigasi Bencana dan Lingkungan
Hidup
7. Reformasi Birokrasi, Tata Kelola Pemerintahan dan Peningkatan e-goverment.
Dan penambahan satu program prioritas akbibat Pandemi Covid-19 yaitu :
1. Penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi dampak pandemi COVID-19.

Pelaksanaan prioritas pembangunan daerah sebagaimana diuraikan diatas,


menjadi sebuah amanat yang harus diprioritaskan. Selain program unggulan

VI - 13
tersebut, maka prioritas pembangunan juga diarahkan untuk penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang menjadi kewenangan kabupaten SPM adalah
ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan
pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.
Penerapan SPM dalam Perubahan RPJMD dan Perubahan Renstra Perangkat Daerah
terkait diwujudkan dalam program, kegiatan dan sub kegiatan. Program terkait
penerapan SPM menjadi bagian dari program pembangunan daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara mulai tahun 2020 sampai dengan tahun 2023. Program untuk
masing-masing bidang SPM disajikan dijelaskan sebagai berikut :

a. Bidang Pendidikan

SPM bidang pendidikan meliputi SPM Pemerintah Provinsi dan Pemerintah


Kabupaten/Kota. Jenis Pelayanan Dasar pada SPM pendidikan pada Pemerintah
Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut :
1) Pendidikan Anak Usia Dini;
2) Pendidikan Dasar; dan
3) Pendidikan Kesetaraan.

b. SPM bidang kesehatan


Jenis Pelayanan Dasar pada SPM Kesehatan pada Pemerintah
Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut :
1) pelayanan kesehatan ibu hamil;
2) pelayanan kesehatan ibu bersalin;
3) pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
4) pelayanan kesehatan balita;
5) pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
6) pelayanan kesehatan pada usia produktif;
7) pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
8) pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9) pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
10) pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
11) pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis; dan
12) Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan
daya tahan tubuh manusia (Human Immundeficiency Virus).

VI - 14
c. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Jenis pelayanan dasar pada SPM pekerjaan umum dan penataan ruang
pada Pemerintah Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
1) Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari; dan
2) Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik.

d. Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Jenis Pelayanan Dasar pada SPM perumahan rakyat pada Pemerintah
Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
1) Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana
kabupaten/kota; dan
2) Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena
relokasi program Pemerintah Daerah kabupaten/kota.

e. Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat


Jenis Pelayanan Dasar pada SPM ketentraman, ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat pada Pemerintah Kabupaten/Kota adalah sebagai
berikut:
1) Pelayanan ketentraman dan ketertiban umum;
2) Pelayanan informasi rawan bencana;
3) Pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana;
4) Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana; dan
5) Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran

f. Bidang Sosial
Jenis Pelayanan Dasar SPM sosial pada Pemerintah Kabupaten/Kota adalah
sebagai berikut:
1) Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di luar panti;
2) Rehabilitasi sosial dasar anak telantar di luar panti;
3) Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di luar panti;
4) Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis
di luar panti; dan
5) Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat
bencana bagi korban bencana kabupaten/kota.

VI - 15
6.4 Program Pembangunan Daerah

Program Pembangunan Daerah Kabuapten Minahasa Tenggara Tahun 2018-


2023 merupakan pelaksanaan dari sasaran pembangunan jangka menengah yang
sekaligus mencerminkan pelaksanaan prioritas pembangunan daerah. Program
pembangunan daerah disajikan berdasarkan sasaran untuk masing-masing misi
RPJMD. Program pembangunan daerah Kabuapten Minahasa Tenggara disajikan
pada Buku pada Tabel 6.3 Program-program tersebut dikelompokkan menjadi 2
(Dua) yaitu program pembangunan daerah tahun 2019 sampai dengan tahun 22020,
dan program pembangunan daerah tahun 2021 sampai dengan tahun 2023. Hal ini
dilakukan karena ada perbedaan nomenklatur program, dengan penjelasan sebagai
berikut: 1) program tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 merupakan program
berdasarkan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 dapad dilihat
pada Tabel 6.3; dan 3) program tahun 2021 sampai dengan tahun 2023 merupakan
program yang disusun sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
dan menjadi salah satu alasan dilakukannya perubahan RPJMD dapat dilihat pada
Tabel 6.4.

VI - 16
Tabel 6.3.
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH YANG DISERTAI PAGU INDIKATIF
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TAHUN 2018-2023
(Berdasarkan Permendagri 13 Tahun 2006)

Misi/ Tujuan/ Capaian


Sasaran/ Program Indikator Kinerja Kinerja
Kode Satuan 2019 2020 PD Penanggungjawab
Pembangunan Tujuan/Sasaran/Program Awal
Daerah
K Rp (000) K Rp (000)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Misi I Meningkatkan Pelayanan pendidikan, kesehatan yang semakin berkualitas dan Pemberdayaan Masyarakat (Sukses Pendidikan, Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat);

Indeks Pembangunan
% 68,91 69,12 102.634.936,00 69,34 213.954.778,00
Manusia (IPM)
Peningkatan
Sumber Daya Tingkat Kearifan Budaya
Manusia Minahasa % 60 62 63
Tujuan 1 Lokal
Tenggara yang
cerdas, sehat dan Angka Kemiskinan % 14,08 13,26 12,76
Berbudaya
Tingkat Partisipasi
Masyarakat Dalam % 70 72,2 74,4
Pembangunan
Angka Harapan Lama
% 11,51 11,6 85.924.000,00 11,7 194.974.000,00
Sekolah
Meningkatnya Rata-Rata Lama Sekolah % 8,39 8,5 8,65
Kualitas
Sasaran 1 Pendididikan dan
Angka Harapan Hidup) % 69,53 69,57 69,6
Derajat Kesehatan
Masyarakat
Angka Kelahiran Total
Jumlah 2,6 2,5 2,4
Fertility Rate (TFR)

Program Pendidikan
1 APK PAUD 3-6 Tahun % 100 100 6.000.000.,00 100 6.600.000.,00 Disdik
Anak Usia Dini

VI - 17
lembaga PAUD berakreditasi
% 91,98 94 100 Disdik
minimal B

APK SD % 91,9 92,5 17.037.000,00 93 18.889.000,00 Disdik

Program Wajib Belajar Presentasi SD Berakreditasi A % 76,53 77,5 78,5 Disdik


2 Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun APK SMP % 29,02 30 31 Disdik
Presentasi SMP Berakreditasi
% 19,39 20 21 Disdik
A

Guru Berkualifikasi S1/D-Iv


% 97,53 98,26 6.500.000,00 98,52 7.150.000,00 Disdik
Jejang PAUD

Guru Berkualifikasi S1/D-Iv


% 92,75 93 93,15 Disdik
Jejang SD/MI

Program Peningkatan Guru Berkualifikasi S1/D-Iv


3 Mutu Pendidik dan % 100 100 100 Disdik
Jejang SMP/MTs
Tenaga Kependidikan
Persentase Guru TK
% 100 100 100 Disdik
Bersertifikasi
Persentase Guru SD
% 83,33 83,33 84 Disdik
Bersertifikasi
Persentase Guru SMP
% 49,82 49,82 50 Disdik
Bersertifikasi

Penduduk yang berusia > 15


Program Pendidikan
4 Tahun melek huruf (Tidak % 99,8 99,81 5.500.000,00 99,82 6.050.000,00 Disdik
Non Formal
Buta AKsara)

Program Pelayanan Rasio Perpustakaan Per Dinas Kearsipan Dan


5 % 0,23 1 633.000,00 2 739.000,00
Perpustakaan Satuan Penduduk Perpustakaan

Program Obat dan


6 Presetnasi Ketersediaan Obat % 75 76 3.000.000,00 77 3.300.000,00 Dinkes
Perbekalan Kesehatan

Program Jaminan Prosentasi Masyarakat Yang


7 % 90 95 20.000.000,00 96 22.000.000,00 Dinkes
Kesehatan Terjangkau

VI - 18
Prosentasi Kematian Ibu
Program Peningkatan Per 100.000 15 13 2.500.000,00 12 2.750.000,00 Diinkes
Melahirkan dan Anak
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak
8 Prosentasi Kematian Bayi Per 1000 8,25 7 6 Diinkes

Presentasi Promosi
% 0,69 0,67 6.000.000,00 0,64 6.600.000,00 Diinkes
Kesehatan Melalui Media

Program Peningkatan
Presetasi Rumah Tanggara
Kesehatan, Perbaikan
9 berprilaku hidup bersih dan % 0,18 0,16 0,15 Diinkes
Gizi dan
Sehat (PHBS)
Pemberdayaan
Masyarakat
Presentasi Prevalensi Balita
% 0,1 0,08 0,06 Diinkes
Gizi Buruk

Prevalensi Balita Stunting % 30 25 20 Dinkes

Program Pengadaan, Cakupan pelayanan


peningkatan dan kesehatan rujukan pasien % 4,5 < 15 3.613.484.,00 < 15 3.974.832,00 Diinkes
perbaikan sarana dan masyarakat miskin
prasarana Puskesmas /
Puskesmas Pembantu
dan Jaringannya Persentase Puskemas
10 % 53 93 100 Dineks
Terakreditasi

Program pengadaan, Presentase terpenuhinya


peningkatan dan peralatan kesehatan RS Type % 30 35 7.535.000,00 65 108.288.500.,00 Diinkes
perbaikan sarana dan C RSUD Mitra Sehat
prasarana rumah
sakit/ rumah sakit Rasio Dokter Umum per
11 jiwa/ rumah sakit Per 1000 0,3 2,3 4,3 Diinkes
1.000 satuan penduduk
paru-paru/ rumah
sakit mata Rasio Tenaga Medis per
Per 1000 27,36 28,13 29,2 Diinkes
1.000 satuan penduduk

Program Pencegahan Cakupan penanganan


% 100 100 2.193.516,,00 100 2.671.668,00 Diinkes
dan Penanggulangan penderita penyakit DBD
Penyakit menular /
12 tidak menular Angka kejadian Malaria Per 1000 3 2,5 2 Diinkes

VI - 19
Tingkat prevalensi
Tuberkulosis (per 100.000 Per 100.000 221 211 190 Diinkes
penduduk)

Cakupan Desa UCI % 60 70 80 Dinkes

Cakupan PUS Umnet Need


Program Keluarga
13 (Pasangan Usia Subur Yang % 15,5 15 6.045.000,00 14,5 6.700.000,00 DPPKB
Berencana
sudah tidak ber KB)

Meningkatnya
Presentase Tingkat
Sasaran 2 Kearifan Budaya % 60 62 550.000,00 63 777.000,00
kearifan budaya lokal
Lokal

Program Presentase apresiasi


1 Pengembangan Nilai terhadap pelaku seni dan % 60 62 200.000.,00 63 310.000,00 Disparbud
Budaya budaya

Program pengelolaan PreSentase situs dan


2 Kekayaan Cagar Kawasan cagar budaya yang % 60 62 350.000,00 63 467.000,00 Disparbud
Budaya dilestarikan

Persentase Penurunan
% 18 19 2.007.400.,00 20 2.258.000,00
Menurunya Angka Jumlah KK Miskin
Sasaran 3
Kemiskinan
Persentase PMKS Yang
% 79 82 85
Tertangani

Program Pelayanan
Cakupan masyarakat Miskin
1 Kesehatan Masyrakat % 100 900.000,00 100 945.000,00 Dinsos
yang terdaftar JKN – KIS
Miskin

Program
Pemberdayaan Faskir
Miskin dan Cakupan PMKS Yang
2 % 3,47 3,55 1.107.400,00 3,65 1.313.000,00 Dinsos
Penyandang Maslalah ditangani
kesejahteraaan Sosial
(PMKS) Lainnya

VI - 20
Meningkatnya
Prosentase Angka
Sasaran 4 Kualitas Daya Saing % 5,72 5 2.291.200,00 4,5 2.555.800,00
Pengangguran
Tenaga Kerja
Program Peningkatan,
Rasio kesempatan kerja
Perlindungan dan
1 terhadap penduduk usia 15 % 94,27 94,3 1.500.000,00 94,4 1.625.000,00 Dinaskertrans
Pengawasan Tenaga
tahun ke atas
Kerja
Cakupan Wilayah
2 Program Transmigrasi Transmigrasi yang % 50 55 791.200,00 60 930.800,00 Dinaskertrans
dikembangkan

Persentasi Tingkat
Partisipasi Masyrakat % 70 72,2 11.862.336,00 74,4 13.389.978,00
Dalam Pembangunan
Meningkatnya
Kapasitas
Sasaran 5 Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Persentase Partisipasi
Pembangunan Angkatan Kerja % 36 37,5 38
Perempuan

Cakupan Pembinaan
% 31 32 33
Olahraga

Program Peningkatan Penyelesaian pengaduan


Kualitas Hidup dan perlindungan perempuan
1 % 100 100 700.000,00 100 785.000,00 DP3A
Perlindungan dan anak dari tindakan
Perempuan kekerasan

Program Peningkatan
peran serta dan Cakupan Program
2 % 10,68 10,75 602.000,00 10,85 683.000,00 DP3A
kesetaraan gender Pengarustamaan Gender
dalam pembangunan

Program Penigkatan
Persentasi kehadiran
Partisipasi Masyrakat
3 Perwakilan Masyarakat % 89 90 4.505.336.,00 91 5.162.978,00 PMD dan 12 Kecamatan
dalam Pembangunan
dalam Musrenbang
Desa/Kelurahan

Program Penigkatan Presentasi Organisasi


4 % 12,92 13,25 1.281.000,00 13,35 1.496.000,00 Dispora
Peran serta Pemuda Yang Aktif

VI - 21
Kepemudaan

Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Cakupan Pembinaan
5 serta pembinaan dan % 31 32 2.800.000.,00 33 3.040.000,00 Dispora
Olahraga
pemasyarakatan
olahraga

“Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertanian, perkebunan (kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan berusaha yang
Misi 2
semakin kondusif (Sukses Perekonomian)

Meningkatkan Daya
Saing Ekonomi
Daerah melalui
Pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi % 6,16 6,22 19.104.000,00 6,29 21.092.000,00
Ekonomi Yang
Tujuan 2
Berkualitas Dan
Berkelanjutan
Berbasis Potensi
Sumberdaya Alam
Dan Kearifan Lokal Pencapaian Skor Pola
% 87 88 88,5
Pangan harapan

Meningkatkan Nilai
Sasaran 1 Investasi dan Jasa Nilai Investasi Rp Juta 6.000 6.500 586.000,00 7.000 691.000,00
Unggulan

Program Peningkatan
Nilai PMA dan PMDN
1 Promosi dan Rp Juta 6.000 6.500 300.000.000,00 7.000 355.000.000,00 DPMTPS
(Jutaan)
Kerjasama Investasi

Program Peningkatan
Presentasi Nilai Realisasi
2 Iklim Investasi dan % 85 86 286.000.000,00 87 336.000.000,00 DPMTPS
PMDN
realisasi investasi

Penigkatan Kontribusi sector


Produksi dan kelautan dan perikanan % 25 25,5 4.718.000,00 26 5.264.000,00
Sasaran 2 Produkttifitas terhadap PDRB
Komoditas
Perikanan
Nilai Tukar Nelayan Nilai 97 98 99

VI - 22
Program
Meningkatnya Jumlah
1 pengembangan Ton 182 200 1.100.000,00 220 1.205.000,00 Disperik
Produksi Perikanan Budidaya
budidaya perikanan
Program
Meningkatnya Jumlah
2 Pengembangan Ton 36.263 36.300 2.600.000.,00 36.400 2.780.000,00 Disperik
Produksi Perikanan Tangkap
Perikanan Tangkap
Program Penguatan Meningkatnya Jumlah
3 Daya Saing Produk Produksi Pengolahan Hasil Ton 15 16 518.000,00 17 644.000,00 Disperik
Hasil Perikanan Perikanan
Program
Pemberdayaan Berkurangnya Masyarakat
4 % 30,72 30,6 500.000,00 30,5 625.000,00 Disperik
Ekonomi Masyarakat Pesisir yang miskin
Pesisir

Kontribusi sektor
pertanian/perkebunan % 15 16 5.000.000,0 17 5.600.000,00
terhadap PDRB

Penigkatan
Kontribusi Produksi
Produksi dan
kelompok petani % 16 17 18
Sasaran 3 Produktifitas
terhadap PDRB
Komoditas
Pertanian

Kontribusi sektor
perkebunan (tanaman % 2 3 4
keras) terhadap PDRB

Program Peningkatan
Meningkatnya Produksi
1 Produksi Pertanian/ Ton 116.393,8 117.000 1.000.000,00 118.000 1.100.000,00 Distanak
Pertanian/Perkebunan
Perkebunan

Program Peningkatan Meningkatnya Prosentasi


2 Ton 118 119 2.500.000,00 120 2.775.000,00 Distanak
Ketahanan Pangan Ketersediaan Pangan Utama

Program Peningkatan
Meningkatnya Produksi
3 Produksi Hasil Ton 6,62 6,7 1.000.000,00 6,8 1.100.000,00 Distanak
Peternakan
Peternakan

VI - 23
Program
Pemberdayaan Pelaku Kontribusi Produksi kelompok
4 % 16 17 500.000,00 18 625.000,00 Distanak
Utama Bidang petani terhadap PDRB
Pertanian

Presentasi Usaha Mikro


% 96,12 96,13 3.850.000,00 96,14 4.224.000,00
Kecil Menegah
Meningkatnya
produktivitas dan Presentasi Koperasi Aktif % 46,8 47,00 49
keberlanjutan
penghidupan
Kontribusi sektor
Sasaran 4 Industri Kecil dan
Perdagangan terhadap % 7,29 7,3 7,4
Menengah serta
PDRB
Usaha kecil
Menengah dan
Koperasi
Kontribusi sektor
% 4,61 4,7 4,8
Industri terhadap PDRB

Program
Pengembangan Persentase usaha mikro yang
1 Kewirausahaan dan mengalami perkembangan % 45 46 320.000,00 47 372.000,00 DiskopUKM
Keunggulan Kompetitif usaha
Usaha Kecil Menengah

Program Peningkatan
2 Kualitas Kelembagaan Persentase Koperasi Aktif % 46,8 47,00 100.000,00 49 144.000,00 DiskopUKM
Koperasi

Program Perlindungan
Konsumen, Pembinaan
Pedagang dan Jumlah Kontribusi PDRB dari
3 Rp (Juta) 288,857.80 289.000 3.200.000,00 290.000 3.428.000,00 DiskopUKM
Peningkatan Efisisiensi Sektor Perdagangan
Perdagangan Dalam
Negeri

Program
Pengembangan dan
Jumlah Kontribusi PDRB dari
4 Peningkatan Sentra- Rp (Juta) 182,779.60 183.000 230.000,00 184.000 280.000,00 DiskopUKM
sektor industry
sentra Industri
Potensial

VI - 24
Kontribusi sektor
Terwujudnya pariwisata terhadap % 0,32 0,33 4.950.000,00 0,34 5.323.000,00
Pemanfaatan PDRB
Sektor Pariwisata
Sasaran 5 Melalui
Peningkatan Jumlah Kunjungan
Potensi Dan Akses Wisatawan Domesik dan Jumlah 30.500 31.000 31.500
Pariwisata Wisatawan Mancanegara

Program
1 pengembangan PAD Sektor Pariwisata Rp (Juta) 23 100 250.000,00 105 363.000,00 Disparbud
pemasaran pariwisata
Program
2 pengembangan Jumlah Kunjungan Wisata Orang 30.500 31.000 4.700.000,00 31.500 4.960.000,00 Disparbud
destinasi pariwisata

Peningkatan
ketahanan pangan
yang terjangkau, Pencapaian skor Pola
Tujuan 3 % 87 88 1.341.000,00 88,5 1.509.000,00
memadai, Pangan Harapan (PPH)
berkualitas, dan
berkelanjutan

Tersedianya stok
kebutuhan pangan
yang terjamin
Ketersediaan Pangan
Sasaran 1 jumlah dan % 120 123 1.341.000,00 126 1.509.000,00
Utama
mutunya serta
terjangkau bagi
masyarakat

Ketersediaan Pangan Utama % 120 123 1.341.000,00 126 1.509.000,00


Program Peningkatan
Kkl
Diversifikasi dan Jumlah Ketersediaan Enegi 4996 5000 5004
1 Perkapita/hari Dinas Ketahana Pangan
Ketahanan Pangan
Masyarakat Jumlah Ketersediaan dan gram
104 106 108
Proten Perkapita/hari
Mewujudkan infrastruktur publik yang berkwalitas, meningkatkan aksesibilitas transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta pemerataan pembangunan
Misi 3
hingga ke perkampungan dan pesisir (Sukses Pembangunan)

VI - 25
Mempercepat
Pembangunan
Infrastruktur Yang Proporsi Ketersediaan
Tujuan 4 Berkualitas Melalui Infrastruktur Publik Yang % 80 82 107.341.500,00 84 318.460.000,00
Percepatan Dan Berkualitas
Ketepatan
Pembangunan

Proporsi panjang jalan


% 60 62 92.000.000,00 64 271.200.000,00
dalam kondisi baik

Tersedianya
Persentase penduduk
Infrstruktur Dasar
berakses air minum yang % 82 84,5 86
Sasaran 1 Yang Berkualitas
Secara Merata Dan memadai
Adil
Persentase irigasi
kabupaten dalam kondisi % 72 73 74
baik

Persentase Tersedianya
Akses Sanitasi Yang % 81,5 83,5 85,5
Memadai

Program Persentase jalan dalam


% 60 62 100.253.677,00 64 250.336.472,00
Pembangunan dan kondisi baik
1 DPUPR
Peningkatan Jalan dan Persentase jembatan dalam
Jembatan % 73 74 75
kondisi baik

Program
Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Persentase Jaringan irigasi
2 % 72 73 11.740.467,00 74 24.127.000,00 DPUPR
Irigasi, Rawa, dan dalam kondisi baik
Jaringan Pengairan
Lainnya

Program Penyediaan
Persentase rumah tangga
Air Minum dan
3 berkases air minum Yang % 72 73 74
Pengelolaan Air Baku
Memadai
dan Air Limbah

VI - 26
Persentase tersedianya
% 81,5 83,5 85,5
Akses Sanitsi Yang Memadai

Terwujudnya Cakupan rumah layak


% 81,6 83 12.158.500.000,00 86 43.517.000,00
sarana dan huni
prasarana dasar
Sasaran 2
Perumahan dan Persentase Luas
permukiman yang Lingkungan Permukiman % 5 7 9
berkualitas Kumuh

Program
Proporsi rumah tangga
1 Pengembangan % 14,8 14 6.000.000,00 13,8 16.600.000,00 Disperkim
kumuh
Perumahan

Program Lingkungan Persentase pemukiman yang


2 % 0,016 0,03 3.000.000.000,00 0,05 13.442.650.,00 Disperkim
Sehat Perumahan tertata

Program Pembinaan &


Pengembangan Persentase Infrastruktur
3 % na 45 3.158.500.000,00 46,5 13.474.350,00 Disperkim
Infrastruktur Permukiman Yang Memadai
Permukiman
Persentase layanan
% 2,42 2,43 1.436.000,00 2,44 1.658.000,00
Ketersediaan angkutan
sarana dan
prasarana Rasio panjang jalan per
transportasi yang % 9 10 11
jumlah kendaraan
aman, memadai,
Sasaran 3
modern,
terintegrasi, ramah Persentase kepemilikan
% 96,55 96,56 96,57
lingkungan, KIR angkutan umum
danterjangkau bagi
semua masyarakat Pemasangan Rambu-
Jumlah 187 187 198
rambu

Program Peningkatan Presentasi Layanan


1 % 120 123 100.000,00 125 155.000,00 Dishub
Pelayanan Angkutan Angkutan

Program
Pembangunan Rasio panjang jalan per
2 % 3,91 4,2 1.000.000,00 4,4 1.100.000,00 Dishub
Prasarana dan Fasilitas jumlah kendaraan
Perhubungan

VI - 27
Program Pengendalian Persentase Tersedianya
3 dan Pengamanan Lalu fasilitas perlengkapan jalan % 14 20 336.000,00 25 403.000,00 Dishub
Lintas (rambu-Rambu)

Optimalisasi Sarana Persentasi Tersedianya


dan Prasarana Sarana dan Prasarana
Sasaran 4 % 75 77 1.747.000,00 79 2.085.000,00
Teknologi Informasi Teknologi Informasi dan
dan Komunikasi Komunikasi

Program Peningkatan
Cakupan Layanan
1 Akses Dan Kualitas % 97 97,5 400.000,00 98 420.000,00 Diskominfo
Telekomunikasi
Informasi Publik

Program E- Cakupan Penerapan e-


2 % 50 55 1.000.00,00 60 1.300.000,00 Diskominfo
Government govermen di pemerintahan

Program Optimalisasi Cakupan pemanfaatan


3 Pemanfaatan Tenologi dan Informasi % 80 82 347.000,00 84 365.000,00 Diskominfo
Teknologi Informasi Masyarakat

Misi 4 Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai resiko bencana (Sukses Lingkungan Hidup).
Meningkatkan
Kualitas Indeks Kualitas
Nilai 45 46 11.448.400,00 47 12.859.700,00
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Tujuan 5
Dalam Menjamin
Pembangunan Indeks Ketangguhan
Nilai 50 51 52
Berkelanjutan Bencana

Peningkatan
penataan ruang
Prosentase Penataan
Sasaran 1 yang terpadu, % 10 20 6.413.000,00 40 7.184.000,00
Ruang
berdaya guna dan
berkelanjutan

Rasio Bangunan Ber IMB Per


% 10 20 5.713.000,00 25 6.399.000,00 DPUPR
Program Pengendalian Satuan Ruang
1
Pemanfaatan Ruang
Jumlah Dokumen RDTR Dok 0 3 6 DPUPR

VI - 28
Program Pemanfaatan
2 Rasio Ruang Terbuka Hijau % 1,00 2 700.000,00 4 785.000,00 DLH
Ruang

Persentase jumlah
% 36,5 37,1 2.811.000,00 37,2 3.190.000,00
sampah yang tertangani

Terwujudnya
Sasaran 2 lingkungan hidup Persentasi usaha dan
yang berkualitas atau kegiatan yang
mentaati persyaratan % 20 25 26
administrasi dan teknis
Lingkungan Hidup

Program Pengendalian
Pencemaran dan Prosetasi Volume Sampa
1 % 36,5 37 1.311.000,00 38 1.426.000,00 DLH
Perusakan Lingkungan yang terangkut
Hidup

Program Perlindungan
Prosentase Sumber Daya
2 dan Konservasi % 75 76 1.000.000,00 77 1.100.000,00 DLH
Alam yang dilindungi
Sumber Daya Alam

Program Peningkatan
Kualitas dan Akses Indeks Kualitas Air NIlai 75 76 500.000,00 77 664.000,00 DLH
3 Informasi Sumber
Daya Alam dan
Lingkungan Hidup Indeks Kualitas Udara NIlai 94,07 94,1 94,2 DLH
Meningkatnya
Indeks Ketangguhan
Sasaran 3 ketangguhan Nilai 70 71 2.224.400,00 74 2.485.700,00
Bencana
bencana

Program Pencegahan Persentase cakupan sarana


1 dan Kesiapsiagaan prasarana kesiapsiagaan % 50 51 1.224.400,00 52 1.385.700,00 BPBD
Bencana bencana

Program Pengendalian
Persentase kawasan bebas
2 Banjir dan Tanah % 50 51 1.000.000,00 52 1.100.000,00 BPBD
banjir dan Tanah Longsor
Longsor

VI - 29
Misi 5 Meningkatkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum, demokratis, professional dan melayani (Sukses Pemerintahan)

Meningkatkan
Konsistensi
Perencanaan,
Penganggaran Dan
Pengawasan Indeks Reformasi
Tujuan 6 Nilai 70 71 116.504.164 72 126.371.492,00
Pembangunan Birokrasi
untuk mewujudkan
Tata Kelola
Pemerintahan Yang
Baik Dan Bersih

Persentase Perencanaan
Daerah yang konsisten,
% 82 85 5.586.800,00 88 6.217.215,00
akurat, terukur dan
Terwujudnya
bersinergi
Perencanaan
Daerah yang
Sasaran 1
konsisten, akurat
terukur dan Persentasi Implementasi
bersinergi Rencana Kelitbangan dan
% 78,5 82,5 85
Penerapan Inovasi
Daerah

Penjabaran Konsistensi
Program RPJMD Ke Dalam
% 82 85 4.199.800,00 88 4.635.215,00 BAPEDA
RKPD dan Program RKPD Ke
dalam APBD

Program Perencanaan
1
Pembangunan Daerah
Penjabaran Konsistensi
Program dan Kegiatan
Renstra Ke Dalam Renja dan % 75 80 82 SEMUA PD
Program dan Kegiatan Renja
Ke dalam RKA

VI - 30
Program Penelitian,
Persentasi Implementasi
Pengembangan dan
2 Rencana Kelitbangan dan % 54,65 60 1.387.000,00 65 1.582.000,00 LITBANG
Penerapan Inovasi
Penerapan Inovasi Daerah
Daerah

Terwujdunya
Pengelolaan
WTP WTP
Sasaran 2 Keuangan dan Aset Opini BPK LKPD Nilai WTP (100) 4.823.000.000,00 5.665.000.000,00
(100) (100)
yang akuntabel dan
trasnparan

Tingkat kemandirian
Program Peningkatan keuangan daerah (Rasio PAD
1 % 3,47 3,5 1.400.000,00 3,55 1.670.000,00 BKD
Pendapatan Daerah dibandingkan Pendapatan
Daerah)

Program Peningkatan
Prosentase pengelolaan
dan pengembangan
2 Keuangan daerah yang % 75 80 2.400.000,00 85 2.720.000,00 BKD
pengelolaan keuangan
optimal dan akuntabel
Daerah

Program Peningkatan
Prosentase pengelolaan aset
dan pengembangan
3 daerah yang optimal dan % 75 80 1.023.000,00 85 1.275.000,00 BKD
pengelolaan Aset
akuntabel
daerah

Peningkatan
Pengawasan dan
Pengendalian Persentase temuan BPK
Sasaran 3 % 61,31 62 2.430.000,00 63 2.752.000,00
Penyelenggaraan yang ditindaklanjuti
Pemerintahan
Daerah

VI - 31
Program Peningkatan
Persentase penyelesaian
Sistem Pengawasan
tindak lanjut oleh Perangkat
Internal dan
1 Daerah temuan hasil % 61,31 62 2.430.000,00 63 2.752.000,00 Inspektorat
Pengendalian
pemeriksaan Inspektorat
Kebijakan Kepala
Propinsi dan Kabupaten
Daerah

Indeks Kepuasan
Nilai 68 70 102.469.764.00 72 110.107.277.,00
Masyarakat

Hasil Evaluasi SAKIP/


Terwujudnya Tata Tingkat Akuntabilitas
Kelola Kinerja Penyelengga- Nilai >63 (B) >65 (B) 67 (BB)
Sasaran 4 raan Pemerintahan
Pemerintahan Yang
Baik dan Bersih Daerah

Nilai dan status kinerja


Pemerintah Daerah Nilai > 3 ST > 3 ST > 3 ST
( Nilai EKPPD)

Persentase Penduduk
yang memiliki akte % 24 26 28
kelahiran

Indeks Profesionalitas
Aparatur Sipil Negara Nilai 40,5 42 43,5
(ASN)

Program Peningkatan
Prosetnase Perangkat
dan Pengendalian
1 Daerah Yang Menrepkan % 75 77 74.104.364.,00 79 78.523.532.,00 Semua PD
Penyelenggaraan
Pelayanan Prima
Pemerintahan Umum

Program Peningkatan
Persentase PD yang
Akuntabilitas Kinerja
2 menyusun pelaporan LKJIP / % 70 72 2.412.900,00 74 2.784.295,00 Semua PD
Penyelenggaraan
LAKIP benar dan tepat waktu
Pemerintahan Daerah

VI - 32
Tingkat penerapan budaya
Program Pembinaan % 70 75 500.000,00 78 675.000,00
kerja Pemerintah (%)
dan Peningkatan
3 Bag. Organisasi Setda
Organisasi Perangkat
Daerah Tingkat Penyusunan dan
% 70 75 78
Penerapan SOP, SP dan SPM

Prosentase Produk peraturan


Program Penataan
daerah yang selaras dengan
4 Peraturan Perundang- % 100 100 400.000,00 100 500.000,00 Bag. Hukum Setda
peraturan perundangan yang
undangan
lebih tinggi

Persentase integrasi sistem


perencanaan, penganggaran,
Program Peningkatan Bag Humas Setda dan
5 pengendalian, pelaporan dan % 50 55 200.000,00 60 225.000,00
Pelayanan Informasi Kominfo
pengelolaan keuangan dan
aset daerah (smart city)

Program Persentase Fasilitasi


Pengembangan koordinasi PPID dan Bag Humas Setda dan
6 % 60 65 1.500.000,00 70 1.600.000.,00
Komunikasi, Informasi Penanganan Pengaduan Kominfo
dan media massa Masyarakat

Program peningkatan
kapasitas lembaga Jumlah ranperda yang
7 Perda 6 6 13.550.000,00 6 15.128.000,00 Sekretariat DPRD
perwakilan rakyat disetujui DPRD
daerah

Indeks Profesionalitas
Program Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN)
8 dan pengembangan (meliputi : kompetensi, NIlai 40,5 42 7.045.500,00 43,5 7.551.450,00 BKPSDM dan Semua PD
Aparatur kinerja, disiplin dan
kompensasi)

Program Pelayanan Cakupan Penerbitan Kartu


9 % 18,11 20 1.974.000,00 30 2.223.000,00 Capil
Pencatatan Sipil Tanda Penduduk

VI - 33
Persentase Perangkat
Program Pelayanan
10 Daerah Yang Mengelola Arsip % 69,76 71 867.000,00 73 911.000,00 Arsip dan Perpustakaan
Kearsipan
Secarea Baku

Meningkatnya Jumlah
kualitas Angka Kriminalitas 220 200 1.194.600,00 180 1.630.000,00
Kasus
Sasaran 5 ketentraman dan
ketertiban
masyarakat Persentase Penegakan
% 100 100 100
Perda

Program Pengendalian
Cakupan penanganan
dan Penanganan
1 gangguan ketentraman dan % 100 100 200.000,00 100 410.000,00 Satpol PP
Ketentraman dan
ketertiban umum
Ketertiban Umum

Program Penegakan Prosetnase Penegagakan


2 Peraturan Perundang- Peraturan Perudang- % 100 100 188.000,00 100 298.000,00 Satpol PP
undangan Daerah Undangan dan Perda

Program Peningkatan Persentase kemampuan


Ketertiban Dan analisa intelijen strategis
3 % 100 100 406.600.,00 100 477.000.,00 Kesbangpol
Ketentraman terhadap gangguan
Lingkungan IPOLEKSOSBUD-HANKAM

Prosetnasi penurunan Angka


Program kejadian konflik sosial yang
4 Pengembangan berlatar belakang suku, % 45 40 400.000.,00 35 445.000.,00 Kesbangpol
Wawasan kebangsaan agama, ras, dan antar
golongan

VI - 34
Tabel 6.4.
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH YANG DISERTAI PAGU INDIKATIF
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TAHUN 2021-2023
(Berdasarkan Permendagri 90 Tahun 2019)

PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

MITRA YANG BERDAULAT,


VISI BERDIKARI DAN
BERKEPRIBADIAN

Meningkatkan Pelayanan
Pendidikan, Kesehatan
Yang Semakin Berkualitas
dan Pemberdayaan
MISI 1
Masyarakat (Sukses
Pendidikan, Kesehatan
dan Pemberdayaan
Masyarakat);

Terwujudnya Sumber
Daya Manusia Minahasa Indeks Pembangunan
TUJUAN 1 Angka 70,55 70,59 70,64 70,64
Tenggara Yang Cerdas, Manusia (IPM)
Sehat dan Berbudaya

SASARAN Menigkatnya Akses dan


Indeks Pendidikan Angka 73,00 74,00 75,00 75,00
1 Kualitas Pendidikan

Angka Harapan Lama DINAS


Tahun 11.8 11.9 12 12 37.486.360.639 52.302.986.578 52.302.986.578 142.092.333.795
Sekolah (HLS) PENDIDIKAN
PROGRAM PENGELOLAAN
01.01.02
PENDIDIKAN
Angka Rata-rata Lama DINAS
Tahun 8.75 8.9 9.01 9.01 1.664.833.750 2.285.600.000 2.285.600.000 6.236.033.750
Sekolah (RLS) PENDIDIKAN

VI - 35
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tingkat Partisipasi
Warga Negara Usia 13-
DINAS
15 tahun yang % 95 95 98 98 15.894.151.873 16.032.000.578 17.986.578 31.944.139.029
PENDIDIKAN
berpartisipasi dalam
pendidikan dasar
Tingkat Partisipasi
Warga Negara Usia 5-6 DINAS
% 90 95 97 97 3.425.497.504 3.286.498.250 34.284.497.504 40.996.493.258
tahun yang berpartisipasi PENDIDIKAN
dalam PAUD

Tingkat Partisipasi
Warga Negara Usia 7-12
DINAS
tahun yang berpartisipasi % 95 95 98 98 20.821.990.422 20.515.590.422 29.485.038.150 70.822.618.994
PENDIDIKAN
dalam pendidikan
menengah pertama
Tingkat Partisipasi
Warga NegaraUsia 7-18
tahun yang belum
menyelesaikan DINAS
% 95 97 100 100 1.664.833.750 2.285.600.000 2.285.600.000 6.236.033.750
pendidikan dasar dan PENDIDIKAN
menengah pertama yang
berpartisipasi dalam
Pendidikan Kesetaraan
Persentase Penyediaan
DINAS
Dokumen Kurikulum % N/A % 75 85 85 155.033.000 400.000.000 400.000.000 955.033.000
PENDIDIKAN
Muatan Lokal Dikdas
PROGRAM PENGEMBANGAN
01.01.03 Persentase Penyediaan
KURIKULUM
Dokumen Kurikulum
DINAS
Muatan Lokal PAUD dan % N/A % 70 90 90 250.000.000 300.000.000 300.000.000 850.000.000
PENDIDIKAN
Pendidikan Nonforlam
Kesetaraan

Persentase Guru yang


memiliki Kompetensi DINAS
% 75 80 85 85 601.666.667 400.000.000 450.000.000 1.451.666.667
Pedogogik, Kepribadian, PENDIDIKAN
PROGRAM PENDIDIK DAN Profesional dan Sosial
01.01.04
TENAGA KEPENDIDIKAN
Persentase Penyebaran
DINAS
Guru sesuai Kualifikasi % 70 75 90 90 601.666.667 400.000.000 450.000.000 1.451.666.667
PENDIDIKAN
Pendidikan

VI - 36
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tingkat Partisipasi warga
Negara Usia 13-15 yang
DINAS
berpartisipasi dalam % 95 95 98 98 601.666.667 300.000.000 400.000.000 1.301.666.667
PENDIDIKAN
Pendidikan Menengah
Pertama (APK/APM SMP)
Tingkat Partisipasi
Warga Negara Usia 5-6
DINAS
Tahun yang % 90 95 97 97 601.666.667 400.000.000 450.000.000 1.451.666.667
PENDIDIKAN
berpartisipasi dalam
PAUD
Tingkat Partisipasi
Warga Negara Usia 7-12
Tahun yang DINAS
% 95 95 98 98 601.666.667 400.000.000 450.000.000 1.451.666.667
berpartisipasi dalam PENDIDIKAN
Pndidikan Dasar
(APK/APM SD)
zJumlah Kumulatif Guru
Penggerak/Komunitas
DINAS
yang terampil Orang 15 40 60 60 601.666.667 300.000.000 400.000.000 1.301.666.667
PENDIDIKAN
menerapkan
Pembelajaran Digital
Persentase Satuan
Pendidikan yang
PROGRAM PENGENDALIAN DINAS
01.01.05 diselenggarakan oleh % 10 90 100 100 370.277.600 600.000.000 600.000.000 1.570.277.600
PERIZINAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN
masyarakat memiliki izin
operasional

Persentase
PROGRAM PENGEMBANGAN DINAS
01.01.06 Pengembangan Bahasa % 1 50 60 60 1.955.000.000 700.000.000 700.000.000 3.355.000.000
BAHASA DAN SASTRA PENDIDIKAN
dan Sastra

Tingkat keberadaan dan


keutuhan arsip sebagai
bahan pertanggung
DINAS
jawaban setiap aspek
KEARSIPAN
PROGRAM PEMBINAAN kehidupan berbangsa
02.23.02 % 40 50 65 65 11.661.700 100.000.000 150.000.000 261.661.700 DAN
PERPUSTAKAAN dan bernegara untuk
PERPUSTAKAA
kepentingan negara,
N
pemerintahan,
pelayanan publik, dan
kesejahteraan rakyat

VI - 37
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tingkat ketersediaan
arsip sebagai bahan
akuntabilitas kinerja, alat DINAS
bukti yang sah dan KEARSIPAN
pertanggungjawaban % 40 50 65 65 71.494.400 184.000.000 300.000.000 555.494.400 DAN
nasional Pasal 40 dan PERPUSTAKAA
Pasal 59 Undang-Undang N
Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan
Persentase Tingkat
SASARAN Meningkatnya Kearifan
Kearifan Budaya % 64 65 67 67 0
2 Budaya Lokal
Lokal
DINAS
Presentase Apresiasi
PROGRAM PENGEMBANGAN PARIWISATA
02.22.02 Terhadap Pelaku Seni % 64 65 67 67 73.269.100 84.270.390 92.697.078 250.236.568
KEBUDAYAAN DAN
dan Budaya
KEBUDAYAAN
DINAS
PROGRAM PELESTARIAN DAN
Terselesaikannya Cagar PARIWISATA
02.22.05 PENGELOLAAN CAGAR % 64 65 67 67 75.030.000 86.284.500 94.912.950 256.227.450
Budaya DAN
BUDAYA
KEBUDAYAAN

Indeks Kesehatan Angka 83,00 84,00 85,00 85,00 0


SASARAN Meningkatnya Kualitas
3 Kesehatan
Angka Kelahiran Total
Orang 3,0 2,9 2,8 2,8
Fertility Rate (FTR)

Angka Kematian Ibu


217/10 205/10 194/10 194/1000 DINAS
(AKI) Per 100.000 Angka 250.000.000 1.065.000.000 1.065.000.000 2.380.000.000
0000 0000 0000 00 KESEHATAN
Kelahiran hidup
PROGRAM PEMENUHAN Cakupan Pelayanan
UPAYA KESEHATAN DINAS
01.02.02
PERORANGAN DAN UPAYA
Kesehatan balita % 100 100 100 100 73.300.000 1.065.000.000 1.065.000.000 2.203.300.000 KESEHATAN
KESEHATAN MASYARAKAT sesuai standar
Insidensi HIV Per
DINAS
1.000 penduduk yang % 15 19 19 19 50.000.000 39.600.000 66.000.000 155.600.000 KESEHATAN
tidak rerinfeki HIV

VI - 38
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Insidensi TB Per 90/100 231/10 200/10 200/1000 DINAS


Angka 50.000.000 39.600.000 66.000.000 155.600.000
100.000 Penduduk 000 0000 0000 00 KESEHATAN

Penurunan Jumlah
DINAS
Kemaitan Ibu (AKI) % 16 15 20 20 150.000.000 1.065.000.000 1.065.000.000 2.280.000.000 KESEHATAN
Per Tahun
Persentase anak usia
pendidikan dasar
DINAS
yang mendapatkan % 100 100 100 100 20.500.000 1.065.000.000 1.065.000.000 2.150.500.000 KESEHATAN
pelayanan kesehatan
sesuai standar
Persentase bayi baru
lahir mendapatkan DINAS
% 100 100 100 100 73.300.000 1.065.000.000 1.065.000.000 2.203.300.000
pelayanan kesehatan KESEHATAN
bayi baru lahir
Persentase Ibu
DINAS
Bersalin Mendapatkan % 100 100 100 100 500.210.000 1.650.000.000 1.650.000.000 3.800.210.000 KESEHATAN
Pelayanan Persalinan
Persentase Ibu Hamil
Mendapatkan 10.650.000.00 12.227.100.94 DINAS
% 100 100 100 100 512.100.941 1.065.000.000
Pelayanan Kesehatan 0 1 KESEHATAN
Ibu Hamil
Persentase Imunisasi
DINAS
Dasar Lengkap Pada % 70 71 75 75 50.000.000 39.600.000 66.000.000 155.600.000 KESEHATAN
Usia 12-23 Bula
Persentase
DINAS
Ketersediaan Obat % 100 100 100 100 2.191.204.000 2.755.800.000 2.755.800.000 7.702.804.000 KESEHATAN
dan Vaksin
Persentase
Ketersediaan Sarana 17.274.000.00 DINAS
% 90 100 100 100 9.274.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000
dan Prasarana 0 KESEHATAN
Puskesmas
Persentase ODGJ
berat yang DINAS
% 100 100 100 100 42.000.000 92.000.000 90.000.000 224.000.000
mendapatkan KESEHATAN
pelayanan kesehatan

VI - 39
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
jiwa sesuai standar

Persentase orang
dengan resiko
terinfeksi HIV
DINAS
mendapatkan % 100 100 100 100 24.000.000 150.000.000 150.000.000 324.000.000 KESEHATAN
pelayanan deteksi
dini HIV sesuai
standar
Persentase orang
terduga TBC
DINAS
mendapatkan % 100 100 100 100 24.000.000 48.000.000 48.000.000 120.000.000 KESEHATAN
pelayanan TBC sesuai
standar
persentase orang usai
15-29 tahun
DINAS
mendapatkan skrining % 100 100 100 100 57.200.000 1.065.000.000 1.065.000.000 2.187.200.000 KESEHATAN
kesehatan sesuai
standar
Persentase Penderita
DM yang
DINAS
mendapatkan % 100 100 100 100 42.000.000 92.000.000 90.000.000 224.000.000 KESEHATAN
pelayanan kesehatan
sesuai standar
Persentase Penderita
Hipertensi yang
DINAS
mendapatkan % 100 100 100 100 42.000.000 92.000.000 90.000.000 224.000.000 KESEHATAN
pelayanan kesehatan
sesuai standar
Persentase Persalinan DINAS
% 80 91 100 100 200.000.000 1.650.000.000 1.650.000.000 3.500.000.000
di Fasilitas Kesehatan KESEHATAN

Persentase RS
Rujukan tingkat DINAS
% 85 90 100 100 777.677.000 800.000.000 800.000.000 2.377.677.000
kabupaten/kota yang KESEHATAN
terakreditasi

VI - 40
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase
Terselenggaranya
Kegiatan
DINAS
Penyelenggaraan % 100 100 100 100 164.691.500 961.200.000 961.200.000 2.087.091.500 KESEHATAN
Sistem Informasi
Kesehatan secara
Terintegrasi
Persentase warga
negara usia 60 tahun
DINAS
ke atas mendapatkan % 100 100 100 100 171.950.000 1.065.000.000 1.065.000.000 2.301.950.000 KESEHATAN
skrining kesehatan
sesuai standar
Prevalensi Stunting
DINAS
(Pendek dan Sangat % 13 12 11 11 113.934.150 688.051.000 688.051.000 1.490.036.150 KESEHATAN
Pendek) Pada Balita
Prevalensi Wastin
DINAS
(Kurus dan Sangan % 7 7.5 6 6 113.934.150 688.051.000 688.051.000 1.490.036.150 KESEHATAN
Kurus Pada Balita
Rasio daya tampung
15.229.378.13 17.554.378.13 DINAS
RS terhadap jumlah % 100 100 100 100 1.180.000.000 1.145.000.000
4 4 KESEHATAN
penduduk
Temuan Kasus TB
Baru Menggunakan DINAS
% 90 90 100 100 50.000.000 39.600.000 66.000.000 155.600.000
Indiaktor SPM KESEHATAN
(terduga TB)
Kejadian Malaria per
1000 % 2.05 0.9 0.8 0.8 50.000.000 60.000.000 70.000.000 180.000.000
orang.
Angka kematian
neonatal (per 1.000 % 12.2 11.6 11.00 11.0 30.000.000 35.000.000 40.000.000 105.000.000
kelahiran hidup)
Insidensi hepatitis B
% 1,54 1.39 1.24 1.24 30.000.000 35.000.000 40.000.000 105.000.000
(persen)
Prevalensi obesitas
pada penduduk usia % 21,8 21,8 21,8 21,8 30.000.000 35.000.000 40.000.000 105.000.000
> 18 tahun (persen)

VI - 41
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Persentase tekanan
% 34,1 34,1 34,1 34,1 30.000.000 35.000.000 40.000.000 105.000.000
darah tinggi
Jumlah Kecamtan
yang mencapai Kecamtan 12 12 12 12 30.000.000 35.000.000 40.000.000 105.000.000
eliminasi malaria
Kejadian Kusta Per
% 1.20 0.9 0.9 0.9 15.000.000 15.000.000 15.000.000 45.000.000
1000 Orang
Persentase Sarana Air
Minum yang
diawasi/diperiksa % 100 100 100 100 20.000.000 20.000.000 20.000.000 60.000.000
kualitas air minumnya
sesusai standar
Persentase Desa
Kelurahan yang % 80 90 100 100 65.000.000 65.000.000 65.000.000 195.000.000
Melaksanakan STBM
Treatment Coverage DINAS
% 90 90 100 100 50.000.000 39.600.000 66.000.000 155.600.000
pada Pasien TB KESEHATAN

Persentase Puskesmas
Dengan 9 Jenis Tenaga DINAS
% 50 59 60 60 0 50.000.000 50.000.000 100.000.000
Kesehatan Sesuai KESEHATAN
Standar
Persentase
PROGRAM PENINGKATAN
Terselenggaranya
01.02.03 KAPASITAS SUMBER DAYA
Kegiatan Pengembangan
MANUSIA KESEHATAN
Mutu dan Peningkatan DINAS
% 100 100 100 100 0 357.248.000 357.248.000 714.496.000
Kompetensi Teknis KESEHATAN
Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase Fasilitas
Pelayanan Kefarmasian
(Apotek dan Toko Obat) DINAS
% 45 49 50 50 0 50.000.000 50.000.000 100.000.000
PROGRAM SEDIAAN yang memenuhi standar KESEHATAN
01.02.04 FARMASI, ALAT KESEHATAN dan Persyaratan
DAN MAKANAN MINUMAN Perizinan
Persentase Sarana DINAS
% 58 60 70 70 0 50.000.000 50.000.000 100.000.000
Produksi UMOT KESEHATAN

VI - 42
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Implementasi KTR Pada
9 Tempat (Pendidikan, DINAS
% 77 90 100 100 571.166.667 71.100.000 71.100.000 713.366.667
Transportasi, Kesehatan, KESEHATAN
dll)
Persentase Puskesmas
PROGRAM PEMBERDAYAAN Melaksanakan Layanan DINAS
01.02.05 MASYARAKAT BIDANG % 35 40 50 50 571.166.667 71.100.000 71.100.000 713.366.667
Upaya Berhenti Merokok KESEHATAN
KESEHATAN
(UBM)

Persentase Merokok
DINAS
Penduduk Usia 10-18 % 7 6.5 6 6 571.166.667 71.100.000 71.100.000 713.366.667
KESEHATAN
Tahun

DINAS
Persentase Kebutuhan
PENGENDALIAN
ber-KB yang tidak
% 12,06 12,03 12,00 12,00 1.362.500.000 74.999.231 1.362.654.000 2.800.153.231 PENDUDUK
terpenuhi (Unmeet
DAN KELUARGA
need)
BERENCANA
DINAS
Persentase Pemakaian
PENGENDALIAN
PROGRAM PENGENDALIAN Kontrasepsi Modern
02.14.02 % 88,50 88,80 90,00 90,00 0 1.362.654.000 25.000.000 1.387.654.000 PENDUDUK
PENDUDUK (Modern Contraceptive
DAN KELUARGA
Prevalence Rate (MCPR)
BERENCANA
DINAS
PENGENDALIAN
TFR (Angka Kelahiran
Orang 3,00 2,90 2,80 2,80 290.079.450 272.363.000 272.363.000 834.805.450 PENDUDUK
Total )
DAN KELUARGA
BERENCANA
DINAS
Persentase Kebutuhan
PENGENDALIAN
ber-KB yang tidak
% 12,06 12,03 12,00 12,00 544.930.550 911.088.000 956.642.400 2.412.660.950 PENDUDUK
terpenuhi (Unmeet
DAN KELUARGA
need)
BERENCANA
DINAS
Persentase Pemakaian
PENGENDALIAN
PROGRAM PEMBINAAN Kontrasepsi Modern
02.14.03 % 88,50 88,50 88,80 88,80 41.930.000 741.811.400 776.401.970 1.560.143.370 PENDUDUK
KELUARGA BERENCANA (KB) (Modern Contraceptice
DAN KELUARGA
Prevelence Rate (MCPR)
BERENCANA
DINAS
PENGENDALIAN
TFR ( Angka Kelahiran
Orang 3,00 2,90 2,80 2,80 1.329.202.100 1.503.381.000 1.535.229.000 4.367.812.100 PENDUDUK
Total)
DAN KELUARGA
BERENCANA

VI - 43
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DINAS
PROGRAM PEMBERDAYAAN PENGENDALIAN
TFR ( Angka Kelahiran
02.14.04 DAN PENINGKATAN Orang 3,00 2,90 2,80 2,80 19.981.950 270.000.000 270.000.000 559.981.950 PENDUDUK
Total)
KELUARGA SEJAHTERA (KS) DAN KELUARGA
BERENCANA
Meningkatnya Daya Beli PDRB Perkapita ADHK Juta 33,82 33,92 34,02 34,02 0
SASARAN Masyarakat Terhadap
4 Komoditas Pangan dan
PDRB Perkapita ADHB Juta 49,14 49,64 50,14 50,14
Non Pangan
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PERIZINAN DAN DAN
03.30.02 Tertib Usaha % 1,41 1,69 1,69 1,69 9.999.600 22.000.000 0 31.999.600
PENDAFTARAN PERUSAHAAN MENENGAH,
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
Persentase USAHA KECIL
PROGRAM PENINGKATAN
Pembangunan/ DAN
03.30.03 SARANA DISTRIBUSI % 10 50 100 100 1.012.000.000 1.517.000.000 2.021.000.000 4.550.000.000
revitalisasi Fasilitas MENENGAH,
PERDAGANGAN
Ekonomi Rakyat PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
Presentase Barang USAHA KECIL
Beredar yang diawasi DAN
% 40,6 44,5 49,5 49,5 23.202.706 21.666.668 27.166.666 72.036.040
sesuai dengan ketentuan MENENGAH,
perundang-undangan PERINDUSTRIA
PROGRAM STABILISASI N DAN
HARGA BARANG KEBUTUHAN PERDANGAN
03.30.04
POKOK DAN BARANG DINAS
PENTING KOPERASI
USAHA KECIL
Presentase Kinerja DAN
% 10 50 60 60 23.202.706 21.666.668 27.166.666 72.036.040
Realisasi Pupuk MENENGAH,
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN

VI - 44
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DINAS
KOPERASI
Presentase Stabilitasi USAHA KECIL
dan Jumlah Ketersediaan DAN
% 14 14,5 15 15 23.202.706 21.666.668 27.166.666 72.036.040
harga barng kebutuhan MENENGAH,
Pokok PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PENGEMBANGAN Pertumbuhan Nilai DAN
03.30.05 % 0,5 0,8 1 1 455.521.500 100.000.000 110.000.000 665.521.500
EKSPOR Ekspor Non Migas MENENGAH,
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
Persentase Alat-Alat
USAHA KECIL
PROGRAM STANDARDISASI Ukur, Takar, Timbang
DAN
03.30.06 DAN PERLINDUNGAN dan Perlengkapannnya % 0,47 1,1 1,37 1,37 294.473.150 60.000.000 75.000.000 429.473.150
MENENGAH,
KONSUMEN (UTTP) bertanda tera
PERINDUSTRIA
sah yang berlaku
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
Presentase Produk dalam USAHA KECIL
PROGRAM PENGGUNAAN
Negeri yang dipasarkan DAN
03.30.07 DAN PEMASARAN PRODUK % 50 60 70 70 499.254.515 35.000.000 115.000.000 649.254.515
di Pasar Rakyat dan Ritel MENENGAH,
DALAM NEGERI
Modern PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PERENCANAAN Pertambahan Jumlah
DAN
03.31.02 DAN PEMBANGUNAN Industri kecil dan % 31 11 19 19 658.955.750 200.000.000 230.000.000 1.088.955.750
MENENGAH,
INDUSTRI menengah di kabupaten
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN

VI - 45
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Presentase Jumlah Hasil DINAS
Pemantuan dan KOPERASI
Pengawasan dengan USAHA KECIL
PROGRAM PENGENDALIAN
Jumlah Izin Perluasan DAN
03.31.03 IZIN USAHA INDUSTRI % 10 10 10 10 9.603.950 0 0 9.603.950
Industri (IPUI) Kecil dan MENENGAH,
KABUPATEN/KOTA
Industri Menengah yang PERINDUSTRIA
dikeluarkan oleh instansi N DAN
terkait PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PENGELOLAAN Tersedianya Informasi
DAN
03.31.04 SISTEM INFORMASI Industri Secara Lengkap % 10 15 20 20 76.554.550 50.000.000 60.000.000 186.554.550
MENENGAH,
INDUSTRI NASIONAL dan Terkini
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
Persentase Angka
% 12,20 12,02 11,88 11,88 0
Kemiskinan
Terwujudnya Penurunan
TUJUAN 2 Tingkat Partisipasi
Angka Kemiskinan
Masyarakat Dalam % 76,60 78,80 80,00 80,00
Pembangunan
Cakupan Rumah
% 89,00 92,00 95,00 95,00 0
Layak Huni
Persentase
Penurunan Jumlah KK % 21,00 22,00 23,00 23,00
SASASAR Menjamin Perlindungan Miskin
AN 1 Masyarakat Persetnase PMKS
% 3,6 3,62 3,65 3,65
Yang Tertangani
Tingkat
Pengangguran % 3,21 3,01 3,01 3,01
Terbuka
DINAS
Berkurangnya Jumlah PERUMAHAN
Unit RTLH (Rumah Tidak % 8,30 7,30 6,30 6,30 428.000.000 555.000.000 565.000.000 1.548.000.000 RAKYAT DAN
Layak Huni) KAWASAN
PROGRAM PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
01.04.02
PERUMAHAN Persentase Warga DINAS
Negara Korban Bencana PERUMAHAN
Kabupaten/Kota yang % 100 100 100 100 260.000.000 280.000.000 280.000.000 820.000.000 RAKYAT DAN
Memperoleh Rumah KAWASAN
Layak Huni PERMUKIMAN

VI - 46
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DINAS
Berkurangnya Jumlah PERUMAHAN
PROGRAM KAWASAN
01.04.03 Unit RTLH (Rumah Tidak % 91,26 91,96 92,66 92,66 216.000.000 119.000.000 200.000.000 535.000.000 RAKYAT DAN
PERMUKIMAN
Layak Huni) KAWASAN
PERMUKIMAN
Persentase Anak
Terlantar Yang
% 67 84 100 100 0 100.000.000 100.000.000 200.000.000 DINAS SOSIAL
Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya Di Luar Panti

Persentase Gelandangan
Dan Pengemis Yang
% 78 91 100 100 0 0 50.000.000 50.000.000 DINAS SOSIAL
Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya Di Luar Panti
PROGRAM PEMBERDAYAAN
01.06.02
SOSIAL Persentase Lanjut Usia
Terlantar Yang
% 72 89 100 100 0 90.000.000 90.000.000 180.000.000 DINAS SOSIAL
Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya Di Luar Panti
Persentase Penyandang
Disabilitas Terlantar
Yang Terpenuhi % 56 78 100 100 0 130.000.000 130.000.000 260.000.000 DINAS SOSIAL
Kebutuhan Dasarnya Di
Luar Panti
Persentase Anak
Terlantar Yang
% 56 78 100 100 100.000.000 100.000.000 100.000.000 300.000.000 DINAS SOSIAL
Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya Di Luar Panti

Persentase Gelandangan
PROGRAM REHABILITASI Dan Pengemis Yang
01.06.04 % 78 91 100 100 0 0 50.000.000 50.000.000 DINAS SOSIAL
SOSIAL Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya Di Luar Panti

Persentase Lanjut Usia


Terlantar Yang
% 72 89 100 100 0 90.000.000 90.000.000 180.000.000 DINAS SOSIAL
Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya Di Luar Panti

VI - 47
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase Penyandang
Disabilitas Terlantar
Yang Terpenuhi % 56 78 100 100 0 130.000.000 130.000.000 260.000.000 DINAS SOSIAL
Kebutuhan Dasarnya Di
Luar Panti
Persentase Anak
Terlantar Yang
% 67 84 100 100 0 100.000.000 100.000.000 200.000.000 DINAS SOSIAL
Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya Di Luar Panti

Persentase Gelandangan
Dan Pengemis Yang
% 78 91 100 100 0 0 50.000.000 50.000.000 DINAS SOSIAL
Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya Di Luar Panti
PROGRAM PERLINDUNGAN
01.06.05
DAN JAMINAN SOSIAL Persentase Lanjut Usia
Terlantar Yang
% 72 89 100 100 0 90.000.000 90.000.000 180.000.000 DINAS SOSIAL
Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya Di Luar Panti

Persentase Penyandang
Disabilitas Terlantar
Yang Terpenuhi % 56 78 100 100 0 130.000.000 130.000.000 260.000.000 DINAS SOSIAL
Kebutuhan Dasarnya Di
Luar Panti
Persentase Kegiatan
DINAS TENAGA
PROGRAM PERENCANAAN yang dilaksanakan yang
02.07.02 % 100 100 100 100 150.000.000 150.000.000 150.000.000 450.000.000 KERJA DAN
TENAGA KERJA mengacu ke rencana
TRANSMIGRASI
tenaga kerja
Persentase Tenaga kerja DINAS TENAGA
yang bersertifikat % 100 100 100 100 200.000.000 200.000.000 200.000.000 600.000.000 KERJA DAN
PROGRAM PELATIHAN KERJA kompetensi TRANSMIGRASI
02.07.03 DAN PRODUKTIVITAS
TENAGA KERJA DINAS TENAGA
Tingkat produktifitas
% 100 100 100 100 100.000.000 100.000.000 100.000.000 300.000.000 KERJA DAN
tenaga kerja
TRANSMIGRASI

VI - 48
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase Tenaga Kerja
yang ditempatkan
(dalam dan luar negeri) DINAS TENAGA
PROGRAM PENEMPATAN
02.07.04 melalui mekanisme % 100 100 100 100 150.000.000 150.000.000 150.000.000 450.000.000 KERJA DAN
TENAGA KERJA
layanan antar kerja TRANSMIGRASI
dalam wilayah
kabupaten/kota
Persentase Perusahaan
yang menerapkan tata
kelolah kerja yang layak DINAS TENAGA
PROGRAM HUBUNGAN
02.07.05 (PP/PKB, LKS Bipartit, % 100 100 100 100 200.000.000 200.000.000 200.000.000 600.000.000 KERJA DAN
INDUSTRIAL
Struktur Skala Upah, dan TRANSMIGRASI
terdaftar peserta BPJS
Ketenagakerjaan)
DINAS TENAGA
PROGRAM PEMBANGUNAN Jumlah Satuan
03.32.03 Kawasan 1 1 1 1 200.000.000 200.000.000 200.000.000 600.000.000 KERJA DAN
KAWASAN TRANSMIGRASI Pemukiman yang di Bina
TRANSMIGRASI
SASARAN Mengurangi Kesenjangan
Indeks Gini Point 0,31 0,31 0,31 0,31 0
2 Tingkat Pendapatan
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PELAYANAN IZIN Meningkatnya Koperasi DAN
02.17.02 % 0 9,42 10,47 10,47 0 10.000.000 12.000.000 22.000.000
USAHA SIMPAN PINJAM yang Berkualitas MENENGAH,
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PENGAWASAN
Meningkatnya Koperasi DAN
02.17.03 DAN PEMERIKSAAN % 8,3 9,42 10,47 10,47 195.012.294 10.000.000 12.000.000 217.012.294
yang Berkualitas MENENGAH,
KOPERASI
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PENILAIAN
Meningkatnya Koperasi DAN
02.17.04 KESEHATAN KSP/USP % 8,3 9,42 10,47 10,47 0 10.000.000 12.000.000 22.000.000
yang Berkualitas MENENGAH,
KOPERASI
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN

VI - 49
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PENDIDIKAN DAN Meningkatnya Koperasi DAN
02.17.05 % 0 9,42 10,47 10,47 0 10.000.000 12.000.000 22.000.000
LATIHAN PERKOPERASIAN yang Berkualitas MENENGAH,
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PEMBERDAYAAN
Meningkatnya Koperasi DAN
02.17.06 DAN PERLINDUNGAN % 0 9,44 10,47 10,47 0 10.000.000 12.000.000 22.000.000
yang Berkualitas MENENGAH,
KOPERASI
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA KECIL
Meningkatnya Usaha
USAHA MENENGAH, USAHA DAN
02.17.07 Mikro yang menjadi % 84 88 90 90 189.964.198 50.000.000 65.000.000 304.964.198
KECIL, DAN USAHA MIKRO MENENGAH,
Wirausaha
(UMKM) PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
Meningkatnya Usaha
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN
02.17.08 Mikro yang menjadi % 84 88 90 90 344.240.200 300.000.000 330.000.000 974.240.200
UMKM MENENGAH,
Wirausaha
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PERIZINAN DAN DAN
03.30.02 Tertib Usaha % 1,41 1,69 1,69 1,69 9.999.600 22.000.000 0 31.999.600
PENDAFTARAN PERUSAHAAN MENENGAH,
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN

VI - 50
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DINAS
KOPERASI
Persentase USAHA KECIL
PROGRAM PENINGKATAN
Pembangunan/ DAN
03.30.03 SARANA DISTRIBUSI % 10 50 100 100 1.012.000.000 1.517.000.000 2.021.000.000 4.550.000.000
revitalisasi Fasilitas MENENGAH,
PERDAGANGAN
Ekonomi Rakyat PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
Presentase Barang USAHA KECIL
Beredar yang diawasi DAN
% 40,6 44,5 49,5 49,5 23.202.706 21.666.668 27.166.666 72.036.040
sesuai dengan ketentuan MENENGAH,
perundang-undangan PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
PROGRAM STABILISASI USAHA KECIL
HARGA BARANG KEBUTUHAN Presentase Kinerja DAN
03.30.04 % 10 50 60 60 23.202.706 21.666.668 27.166.666 72.036.040
POKOK DAN BARANG Realisasi Pupuk MENENGAH,
PENTING PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
Presentase Stabilitasi USAHA KECIL
dan Jumlah Ketersediaan DAN
% 14 14,5 15 15 23.202.706 21.666.668 27.166.666 72.036.040
harga barng kebutuhan MENENGAH,
Pokok PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PENGEMBANGAN Pertumbuhan Nilai DAN
03.30.05 % 05 0,8 1 1 455.521.500 100.000.000 110.000.000 665.521.500
EKSPOR Ekspor Non Migas MENENGAH,
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN

VI - 51
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DINAS
KOPERASI
Persentase Alat-Alat
USAHA KECIL
PROGRAM STANDARDISASI Ukur, Takar, Timbang
DAN
03.30.06 DAN PERLINDUNGAN dan Perlengkapannnya % 4,7 1,1 1,37 1,37 294.473.150 60.000.000 75.000.000 429.473.150
MENENGAH,
KONSUMEN (UTTP) bertanda tera
PERINDUSTRIA
sah yang berlaku
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
Presentase Produk dalam USAHA KECIL
PROGRAM PENGGUNAAN
Negeri yang dipasarkan DAN
03.30.07 DAN PEMASARAN PRODUK % 50 60 70 70 499.254.515 35.000.000 115.000.000 649.254.515
di Pasar Rakyat dan Ritel MENENGAH,
DALAM NEGERI
Modern PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PERENCANAAN Pertambahan Jumlah
DAN
03.31.02 DAN PEMBANGUNAN Industri kecil dan % 31 11 19 19 658.955.750 200.000.000 230.000.000 1.088.955.750
MENENGAH,
INDUSTRI menengah di kabupaten
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
Presentase Jumlah Hasil DINAS
Pemantuan dan KOPERASI
Pengawasan dengan USAHA KECIL
PROGRAM PENGENDALIAN
Jumlah Izin Perluasan DAN
03.31.03 IZIN USAHA INDUSTRI % 10 10 10 10 9.603.950 0 0 9.603.950
Industri (IPUI) Kecil dan MENENGAH,
KABUPATEN/KOTA
Industri Menengah yang PERINDUSTRIA
dikeluarkan oleh instansi N DAN
terkait PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PENGELOLAAN Tersedianya Informasi
DAN
03.31.04 SISTEM INFORMASI Industri Secara Lengkap % 10 15 20 20 76.554.550 50.000.000 60.000.000 186.554.550
MENENGAH,
INDUSTRI NASIONAL dan Terkini
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
Indeks pembangunan
Meningkatnya Partisipasi Angka 75 80 85 85 0
SASARAN Gender
Masyarakat Dalam
3
Pembangunan Indeks Pembangunan Angka 75 80 85 85

VI - 52
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Anak

Indeks Desa
Angka 0,71 0,74 0,77 0,77
Membangun
Indeks Pembangunan
Angka 75 80 85 85
Masyarakat
Cakupan Pembinaan
% 60 65 70 70
Olahraga
DINAS
PEMBERDAYAA
Persentase ARG pada N PEREMPUAN
% 30 30 40 40 59.000.000 40.000.000 125.000.000 224.000.000
Belanja Langsung APBD DAN
PROGRAM PERLINDUNGA
PENGARUSUTAMAAN N ANAK
02.08.02
GENDER DAN DINAS
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PEMBERDAYAA
Rasio Kekerasan N PEREMPUAN
% 0.2 0.15 0.1 0.1 200.000.000 225.000.000 274.000.000 699.000.000
Terhadap Anak DAN
PERLINDUNGA
N ANAK
DINAS
Rasio PEMBERDAYAA
PROGRAM PERLINDUNGAN KekerasanTerhadap N PEREMPUAN
02.08.03 % 0.2 0.15 0.1 0.1 190.000.000 195.000.000 245.000.000 630.000.000
PEREMPUAN Perempuan Termasuk DAN
TPPO PERLINDUNGA
N ANAK
DINAS
PEMBERDAYAA
PROGRAM PENINGKATAN Rasio Kekerasan N PEREMPUAN
02.08.04 % 0.2 0.15 0.1 0.1 551.500.000 613.500.000 586.700.000 1.751.700.000
KUALITAS KELUARGA Terhadap Anak DAN
PERLINDUNGA
N ANAK
DINAS
PEMBERDAYAA
Rasio Kekerasan N PEREMPUAN
% 0.2 0.15 0.1 0.1 59.000.000 40.000.000 12.500.000 111.500.000
Terhadap Anak DAN
PROGRAM PENGELOLAAN PERLINDUNGA
02.08.05 SISTEM DATA GENDER DAN N ANAK
ANAK DINAS
Rasio Kekerasan PEMBERDAYAA
terhadap Perempuan % 0.2 0.15 0.1 0.1 59.000.000 40.000.000 125.000.000 224.000.000 N PEREMPUAN
Termasuk TPPO DAN
PERLINDUNGA

VI - 53
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
N ANAK

DINAS
PEMBERDAYAA
PROGRAM PEMENUHAN HAK Rasio Kekerasan N PEREMPUAN
02.08.06 % 0.2 0.15 0.1 0.1 200.000.000 225.000.000 274.000.000 699.000.000
ANAK (PHA) Terhadap Anak DAN
PERLINDUNGA
N ANAK
DINAS
Persentase anak korban PEMBERDAYAA
PROGRAM PERLINDUNGAN kekerasan yang N PEREMPUAN
02.08.07 % 0.2 0.15 0.1 0.1 485.000.000 559.000.000 569.000.000 1.613.000.000
KHUSUS ANAK ditangani instansi terkait DAN
kabupaten PERLINDUNGA
N ANAK
DINAS
Persentase Aparatur
PEMBERDAYAA
Desa yang berkinerja % 100 100 100 100 30.000.000 40.000.000 50.000.000 120.000.000
N MASYARAKAT
baik
DAN DESA
02.13.02 PROGRAM PENATAAN DESA
DINAS
Persentasei Bumdes PEMBERDAYAA
% 88,8 92,5 100 100 20.000.000 30.000.000 40.000.000 90.000.000
Sehat N MASYARAKAT
DAN DESA
Meningkatnya peran aktif DINAS
PROGRAM PENINGKATAN masyarakat dalam PEMBERDAYAA
02.13.03 % 100 100 100 100 200.000.000 250.000.000 300.000.000 750.000.000
KERJASAMA DESA proses penyelenggaran N MASYARAKAT
membangun desa DAN DESA
Cakupan Sarana dan DINAS
Prasarana Perkantoran PEMBERDAYAA
Angka 100 100 100 100 0 80.000.000 90.000.000 170.000.000
Pemerintahan Desa Yang N MASYARAKAT
Baik DAN DESA
Indeks Kepuasan DINAS
Masyarakat Terhadap PEMBERDAYAA
Angka 90 90 90 90 0 95.000.000 100.000.000 195.000.000
Layanan Pemerintah N MASYARAKAT
PROGRAM ADMINISTRASI
02.13.04 Desa DAN DESA
PEMERINTAHAN DESA
DINAS
Persentase Pengentasan PEMBERDAYAA
% 100 100 100 100 10.000.000 20.000.000 25.000.000 55.000.000
Desa Tertinggal N MASYARAKAT
DAN DESA
DINAS
Persentase peningkatan
% 2,22 3 5 5 0 25.000.000 25.000.000 50.000.000 PEMBERDAYAA
status desa mandiri
N MASYARAKAT

VI - 54
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DAN DESA

DINAS
Presentase Aparatur
PEMBERDAYAA
Desa Yang Berkinerja % 100 100 100 100 100.000.000 150.000.000 200.000.000 450.000.000
N MASYARAKAT
Baik
DAN DESA
DINAS
Pemelihaan Pasca
PEMBERDAYAA
Program Pemberdayaan % 100 100 100 100 0 75.000.000 80.000.000 155.000.000
N MASYARAKAT
Masyarakat
DAN DESA
DINAS
Persentase LPM PEMBERDAYAA
% 67 69 70 70 0 80.000.000 85.000.000 165.000.000
Berprestasi N MASYARAKAT
DAN DESA
DINAS
PEMBERDAYAA
Persentase PKK Aktif % 100 100 100 100 0 75.000.000 80.000.000 155.000.000
N MASYARAKAT
DAN DESA
PROGRAM PEMBERDAYAAN DINAS
LEMBAGA Persentase Posyandu PEMBERDAYAA
02.13.05 KEMASYARAKATAN, % 100 100 100 100 0 75.000.000 80.000.000 155.000.000
Aktif N MASYARAKAT
LEMBAGA ADAT DAN DAN DESA
MASYARAKAT HUKUM ADAT DINAS
PEMBERDAYAA
Persentasi LSM Aktif % 69 70 70 70 0 120.000.000 130.000.000 250.000.000
N MASYARAKAT
DAN DESA
DINAS
Rata-Rata Jumlah PEMBERDAYAA
Angka 82 83 85 87 0 100.000.000 120.000.000 220.000.000
Kelompok Binaan PKK N MASYARAKAT
DAN DESA
Swadaya Masyarakat DINAS
Terhadap Program PEMBERDAYAA
% 100 100 100 100 0 75.000.000 80.000.000 155.000.000
Pemberdayaan N MASYARAKAT
Masyarakat DAN DESA
DINAS
PROGRAM PENGEMBANGAN Tingkat Partisipasi
KEPEMUDAAN
02.19.02 KAPASITAS DAYA SAING Pemuda dalam Kegiatan % 1,84 2,00 2,23 2,23 100.000.000 120.000.000 140.000.000 360.000.000
DAN
KEPEMUDAAN Ekonomi Mandiri
OLAHRAGA

VI - 55
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tingkat Partisipasi
DINAS
Pemuda dalm Organisasi
KEPEMUDAAN
Kepemudaan dan % 26,32 26,50 27,00 27,00 760.000.000 980.000.000 1.100.000.000 2.840.000.000
DAN
Organisasi Sosial
OLAHRAGA
Kemasyarakatan
DINAS
Cakupan Pelatih yang KEPEMUDAAN
% 69,44 76,09 77,08 77,08 40.000.000 40.000.000 50.000.000 130.000.000
Bersertifikat DAN
OLAHRAGA
DINAS
PROGRAM PENGEMBANGAN
Cakupan Pembinaan Atlit KEPEMUDAAN
02.19.03 KAPASITAS DAYA SAING % 33,33 33,33 50,00 50,00 145.000.000 175.000.000 230.000.000 550.000.000
Muda DAN
KEOLAHRAGAAN
OLAHRAGA
DINAS
Peningkatan Prestasi KEPEMUDAAN
Medali Emas 8 8 9 47 3.175.000.000 3.445.000.000 3.714.000.000 10.334.000.000
Olahraga DAN
OLAHRAGA
Tingkat Partisipasi
DINAS
Pemuda dalam
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPEMUDAAN
02.19.04 Organisasi Kepemudaan % 26,32 26,50 27,00 27,00 836.000.000 833.000.000 971.500.000 2.640.500.000
KAPASITAS KEPRAMUKAAN DAN
dan Organisasi
OLAHRAGA
Kemasyarakatan
Persentase Desa Yang
Melaksanakan KECAMATAN
% 100 100 100 100 1.000.000 2.200.000 2.500.000 5.700.000
Musrenbang (Kec. BELANG
Belang)
Persentase Desa Yang
Melaksanakan KECAMATAN
% 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
Musrenbang (Kec. PASAN
Pasan)
Persentase Desa Yang
PROGRAM PEMBERDAYAAN KECAMATAN
Melaksanakan
07.01.03 MASYARAKAT DESA DAN % 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000 RATAHAN
Musrenbang (Kec.
KELURAHAN TIMUR
Ratahan Timur)
Persentase Desa Yang
Melaksanakan KECAMATAN
% 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
Musrenbang (Kec. RATAHAN
Ratahan)
Persentase Desa Yang
Melaksanakan KECAMATAN
% 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
Musrenbang (Kec. RATATOTOK
Ratatotok)

VI - 56
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase Desa Yang
Melaksanakan KECAMATAN
% 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
Musrenbang PUSOMAEN
(Kec.Posumaen)
Persentase Desa Yang
KECAMATAN
Memiliki BUMDES (Kec. % 100 100 100 100 1.000.000 2.000.000 3.000.000 6.000.000
BELANG
Belang)
Persentase Desa Yang
KECAMATAN
Memiliki BUMDES (Kec. % 100 100 100 100 1.000.000 2.500.000 2.500.000 6.000.000
PASAN
Pasan)
Persentase Desa Yang
KECAMATAN
Memiliki BUMDES (Kec. % 100 100 100 100 750.000 2.200.000 2.500.000 5.450.000
PUSOMAEN
Pusomaen)
Persentase Desa Yang KECAMATAN
Memiliki BUMDES (Kec. % 100 100 100 100 1.000.000 2.500.000 2.500.000 6.000.000 RATAHAN
Ratahan Timur) TIMUR
Persentase Desa Yang
KECAMATAN
Memiliki BUMDES (Kec. % 100 100 100 100 1.000.000 2.500.000 2.500.000 6.000.000
RATAHAN
Ratahan)
Persentase Desa Yang
KECAMATAN
Memiliki BUMDES (Kec. % 100 100 100 100 650.000 2.000.000 2.400.000 5.050.000
RATATOTOK
Ratatotok)

Persentase Desa Yang KECAMATAN


% 100 100 100 100 1.250.000 1.250.000 2.500.000 5.000.000
Memiliki BUMDES (Silian) SILIAN RAYA

Persentase Desa Yang KECAMATAN


Memiliki BUMDES % 100 100 100 100 12.500.000 12.500.000 2.500.000 27.500.000 TOULUAAN
(Touluaan Selatan) SELATAN
Persentase Desa Yang
KECAMATAN
Memiliki BUMDES % 100 100 100 100 1.250.000 1.250.000 2.500.000 5.000.000
TOULUAAN
(Touluaan)

Persentase LPM KECAMATAN


% 67 68 70 70 1.000.000 1.250.000 1.500.000 3.750.000
Berprestasi (Kec. Belang) BELANG

Persentase LPM KECAMATAN


% 18 21 23 23 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
Berprestasi (Kec. Pasan) PASAN

VI - 57
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Persentase LPM
KECAMATAN
Berprestasi (Kec. % 18 21 23 23 0 2.000.000 6.500.000 8.500.000
PUSOMAEN
Pusomaen)

Persentase LPM KECAMATAN


Berprestasi (Kec. % 18 21 23 23 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000 RATAHAN
Ratahan Timur) TIMUR

Persentase LPM
KECAMATAN
Berprestasi (Kec. % 18 21 23 23 2.000.000 2.400.000 2.500.000 6.900.000
RATAHAN
Ratahan)

Persentase LPM
KECAMATAN
Berprestasi (Kec. % 18 21 23 23 0 1.000.000 1.200.000 2.200.000
RATATOTOK
Ratatotok)

Persentase LPM KECAMATAN


% 18 21 23 23 0 2.500.000 3.000.000 5.500.000
Berprestasi (Silian) SILIAN RAYA

Persentase LPM KECAMATAN


Berprestasi (Touluaan % 18 21 23 23 2.000.000 7.500.000 3.000.000 12.500.000 TOULUAAN
Selatan) SELATAN
Persentase LPM KECAMATAN
% 18 21 23 23 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
Berprestasi (Touluaan) TOULUAAN
Persentase Masyarakat
Yang berpartisipasi di KECAMATAN
% 100 100 100 100 2.000.000 2.500.000 3.200.000 7.700.000
Musrenbang Kecamatan BELANG
(Kec. Belang)
Persentase Masyarakat
Yang berpartisipasi di KECAMATAN
% 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
Musrenbang Kecamatan PASAN
(Kec. Pasan)
Persentase Masyarakat
Yang berpartisipasi di KECAMATAN
% 100 100 100 100 750.000 2.000.000 2.600.000 5.350.000
Musrenbang Kecamatan PUSOMAEN
(Kec. Pusomaen)
Persentase Masyarakat
KECAMATAN
Yang berpartisipasi di
% 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000 RATAHAN
Musrenbang Kecamatan
TIMUR
(Kec. Ratahan Timur)

VI - 58
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase Masyarakat
Yang berpartisipasi di KECAMATAN
% 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
Musrenbang Kecamatan RATAHAN
(Kec. Ratahan)
Persentase Masyarakat
Yang berpartisipasi di KECAMATAN
% 100 100 100 100 750.000 2.000.000 2.300.000 5.050.000
Musrenbang Kecamatan RATATOTOK
(Kec. Ratatotok)
Persentase Masyarakat
Yang berpartisipasi di KECAMATAN
% 100 100 100 100 1.649.900 7.500.000 7.500.000 16.649.900
Musrenbang Kecamatan SILIAN RAYA
(Silian)
Persentase Masyarakat
KECAMATAN
Yang berpartisipasi di
% 100 100 100 100 1.649.900 7.500.000 7.500.000 16.649.900 TOULUAAN
Musrenbang Kecamatan
SELATAN
Touluaan Selatan)
Persentase Masyarakat
Yang berpartisipasi di KECAMATAN
% 100 100 100 100 1.649.900 7.500.000 7.500.000 16.649.900
Musrenbang TOULUAAN
Kecamatan(Touluaan)
Persentase Pameran
KECAMATAN
Pembangunan Yang % 100 100 100 100 15.000.000 20.000.000 22.500.000 57.500.000
BELANG
Diikuti (Kec. Belang)
Persentase Pameran
KECAMATAN
Pembangunan Yang % 100 100 100 100 18.000.000 17.000.000 20.000.000 55.000.000
PASAN
Diikuti (Kec. Pasan)
Persentase Pameran
KECAMATAN
Pembangunan Yang % 100 100 100 100 15.000.000 18.000.000 21.000.000 54.000.000
PUSOMAEN
Diikuti (Kec. Pusomaen)
Persentase Pameran
KECAMATAN
Pembangunan Yang
% 100 100 100 100 18.000.000 17.000.000 20.000.000 55.000.000 RATAHAN
Diikuti (Kec. Ratahan
TIMUR
Timur)
Persentase Pameran
KECAMATAN
Pembangunan Yang % 100 100 100 100 18.000.000 17.000.000 20.000.000 55.000.000
RATAHAN
Diikuti (Kec. Ratahan)
Persentase Pameran
KECAMATAN
Pembangunan Yang % 100 100 100 100 15.000.000 19.000.000 22.000.000 56.000.000
RATATOTOK
Diikuti (Kec. Ratatotok)

VI - 59
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase Pameran
KECAMATAN
pembangunan yang % 100 100 100 100 15.000.000 20.000.000 25.000.000 60.000.000
SILIAN RAYA
diikuti (Silian Raya)
Persentase Pameran
KECAMATAN
Pembangunan Yang
% 100 100 100 100 15.000.000 20.000.000 25.000.000 60.000.000 TOULUAAN
Diikuti (Touluaan
SELATAN
Selatan)
Persentase PKK Aktif ( KECAMATAN
% 100 100 100 100 1.000.000 1.250.000 1.500.000 3.750.000
Kec. Belang) BELANG
Persentase PKK Aktif KECAMATAN
% 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
(Kec. Pasan) PASAN
Persentase PKK Aktif KECAMATAN
% 100 100 100 100 1.000.000 1.200.000 1.350.000 3.550.000
(Kec. Pusomaen) PUSOMAEN
Persentase PKK Aktif KECAMATAN
% 100 100 100 100 2.000.000 2.400.000 2.500.000 6.900.000
(Kec. Ratahan) RATAHAN
Persentase PKK Aktif KECAMATAN
% 100 100 100 100 1.100.000 1.300.000 1.400.000 3.800.000
(Kec. Ratatotok) RATATOTOK
KECAMATAN
Persentase PKK Aktif
% 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000 RATAHAN
(Ratahan Timur)
TIMUR

Persentase PKK Aktif KECAMATAN


% 100 100 100 100 6.229.700 15.000.000 17.500.000 38.729.700
(Silian) SILIAN RAYA

KECAMATAN
Persentase PKK Aktif
% 100 100 100 100 5.000.000 7.500.000 2.500.000 15.000.000 TOULUAAN
(Touluaan Selatan)
SELATAN
Persentase PKK Aktif KECAMATAN
% 100 100 100 100 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
(Touluaan) TOULUAAN

Persentase Posyandu KECAMATAN


% 100 100 100 100 1.000.000 1.250.000 1.500.000 3.750.000
Aktif (Kec. Belang) BELANG

Persentase Posyandu KECAMATAN


% 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
Aktif (Kec. Pasan) PASAN

Persentase Posyandu KECAMATAN


% 100 100 100 100 1.300.000 1.700.000 2.000.000 5.000.000
Aktif (Kec. Pusomaen) PUSOMAEN

Persentase Posyandu KECAMATAN


Aktif (Kec. Ratahan % 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000 RATAHAN
Timur) TIMUR

VI - 60
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Persentase Posyandu KECAMATAN


% 100 100 100 100 2.000.000 2.400.000 2.500.000 6.900.000
Aktif (Kec. Ratahan) RATAHAN

Persentase Posyandu KECAMATAN


% 100 100 100 100 1.500.000 1.700.000 2.100.000 5.300.000
Aktif (Kec. Ratatotok) RATATOTOK

Persentase Posyandu KECAMATAN


% 100 100 100 100 0 4.500.000 5.000.000 9.500.000
Aktif (Silian) SILIAN RAYA
KECAMATAN
Persentase Posyandu
% 100 100 100 100 5.000.000 7.500.000 10.000.000 22.500.000 TOULUAAN
Aktif (Touluaan Selatan)
SELATAN
Persentase Posyandu KECAMATAN
% 100 100 100 100 4.000.000 4.500.000 5.000.000 13.500.000
Aktif (Touluaan) TOULUAAN
Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap
KECAMATAN
Program Pemberdayaan % 100 100 100 100 1.000.000 1.700.000 2.100.000 4.800.000
BELANG
Masyarakat (Kec.
Belang)
Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
% 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
Program Pemberdayaan PASAN
Masyarakat (Kec. Pasan)

Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap
KECAMATAN
Program Pemberdayaan % 100 100 100 100 1.000.000 1.800.000 2.300.000 5.100.000
PUSOMAEN
Masyarakat (Kec.
Pusomaen)
Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap
KECAMATAN
Program Pemberdayaan % 100 100 100 100 1.000.000 2.500.000 2.500.000 6.000.000
RATAHAN
Masyarakat (Kec.
Ratahan)
Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap
KECAMATAN
Program Pemberdayaan % 100 100 100 100 1.000.000 1.900.000 2.500.000 5.400.000
RATATOTOK
Masyarakat (Kec.
Ratatotok)

VI - 61
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Program Pemberdayaan % 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000 RATAHAN
Masyarakat (Ratahan TIMUR
Timur)
Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
% 50 50 50 50 0 3.000.000 3.500.000 6.500.000
Program Pemberdayaan SILIAN RAYA
Masyarakat (Silian)

Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
% 50 50 50 50 2.500.000 3.000.000 3.500.000 9.000.000
Program Pemberdayaan TOULUAAN
Masyarakat (Touluaan)
Persentase Swadaya
Masyarakatrhadap KECAMATAN
Program Pemberdayaan % 50 50 50 50 5.000.000 1.500.000 5.000.000 11.500.000 TOULUAAN
Masyarakat (Touluaan SELATAN
Selatan)
Persentasi LSM Aktif KECAMATAN
% 67 69 70 70 1.000.000 2.000.000 2.500.000 5.500.000
(Kec. Belang) BELANG

Persentasi LSM Aktif KECAMATAN


% 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
(Kec. Pasan) PASAN

Persentasi LSM Aktif KECAMATAN


% 100 100 100 100 1.700.000 2.200.000 2.500.000 6.400.000
(Kec. Pusomaen) PUSOMAEN
KECAMATAN
Persentasi LSM Aktif
% 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000 RATAHAN
(Kec. Ratahan Timur)
TIMUR
Persentasi LSM Aktif KECAMATAN
% 100 100 100 100 2.000.000 2.400.000 2.500.000 6.900.000
(Kec. Ratahan) RATAHAN

Persentasi LSM Aktif KECAMATAN


% 100 100 100 100 1.750.000 2.100.000 2.500.000 6.350.000
(Kec. Ratatotok) RATATOTOK

Persentasi LSM Aktif KECAMATAN


% 100 100 100 100 0 2.500.000 3.000.000 5.500.000
(Silian) SILIAN RAYA

VI - 62
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

KECAMATAN
Persentasi LSM Aktif
% 100 100 100 100 2.000.000 7.500.000 1.000.000 10.500.000 TOULUAAN
(Touluaan Selatan)
SELATAN

Persentasi LSM Aktif KECAMATAN


% 100 100 100 100 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
(Touluaan) TOULUAAN

Presentase Desa yang


KECAMATAN
melaksanakan
% 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000 TOMBATU
Musrenbang (Kec.
TIMUR
Tombatu Timur)
Presentase Desa yang
Melaksanakan KECAMATAN
% 100 100 100 100 4.000.000 4.500.000 5.000.000 13.500.000
Musrenbang (Kec. TOMBATU
Tombatu)
Presentase Desa yang
KECAMATAN
melaksanakan
% 100 100 100 100 3.000.000 3.500.000 4.000.000 10.500.000 TOMBATU
Musrenbangara (Kec.
UTARA
Tombatu Utara)

Presentase Desa yang KECAMATAN


Memiliki BUMDES (Kec. % 100 100 100 100 2.500.000 3.000.000 3.500.000 9.000.000 TOMBATU
Tombatu Utara) UTARA

Presentase Desa yang KECAMATAN


Memiliki BUMDES (Kec. % 100 100 100 100 1.000.000 2.500.000 2.500.000 6.000.000 TOMBATU
Tombatu Timur) TIMUR

Presentase Desa yang


KECAMATAN
Memiliki BUMDES (Kec. % 100 100 100 100 2.500.000 3.000.000 4.000.000 9.500.000
TOMBATU
Tombatu)

Presentase LPM KECAMATAN


Berprestasi (Kec. % 18 21 23 23 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000 TOMBATU
Tombatu Timur) TIMUR

Presentase LPM KECAMATAN


Berprestasi (Kec. % 18 21 23 23 2.500.000 3.000.000 3.500.000 9.000.000 TOMBATU
Tombatu Utara) UTARA
Presentase LPM
KECAMATAN
Berprestasi (Kec. % 18 21 23 23 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
TOMBATU
Tombatu)

VI - 63
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
KECAMATAN
Presentase LSM Aktif
% 100 100 100 100 2.000.000 2.000.000 2.000.000 6.000.000 TOMBATU
(Kec. Tombatu Timur)
TIMUR
KECAMATAN
Presentase LSM Aktif
% 100 100 100 100 2.500.000 3.000.000 3.500.000 9.000.000 TOMBATU
(Kec. Tombatu Utara)
UTARA
Presentase LSM Aktif KECAMATAN
% 100 100 100 100 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
(Kec. Tombatu) TOMBATU

Presentase Masyarakat
KECAMATAN
yang berpartisipasi di
% 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000 TOMBATU
Musrenbang Kecamatan
TIMUR
(Kec. Tombatu Timur)

Presentase Masyarakat
KECAMATAN
yang Berpartisipasi di
% 100 100 100 100 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000 TOMBATU
Musrenbang Kecamatan
UTARA
(Kec. Tombatu Utara)
Presentase Masyrakat
yang Berpartisipasi di KECAMATAN
% 100 100 100 100 2.500.000 3.000.000 3.500.000 9.000.000
Musrenbang Kecamatan TOMBATU
(Kec. Tombatu)
Presentase Pameran
KECAMATAN
Pembangunan yang
% 100 100 100 100 18.000.000 17.000.000 20.000.000 55.000.000 TOMBATU
diikuti (Kec. Tombatu
TIMUR
Timur)
Presentase Pameran
KECAMATAN
Pembangunan yang % 100 100 100 100 5.000.000 5.500.000 6.000.000 16.500.000
TOMBATU
Diikuti (Kec. Tombatu)

Presentase Pameran KECAMATAN


Pembangunan yang % 100 100 100 100 3.500.000 4.000.000 4.500.000 12.000.000 TOMBATU
Diikuti (Tombatu Utara) UTARA

Presentase Pameran
KECAMATAN
Pembangunan yang % 100 100 100 100 15.000.000 20.000.000 25.000.000 60.000.000
TOULUAAN
diikuti (Touluaan)
KECAMATAN
Presentase PKK Aktif
% 100 100 100 100 5.500.000 6.000.000 11.000.000 22.500.000 TOMBATU
(Kec. Tombatu Timur)
TIMUR
KECAMATAN
Presentase PKK Aktif
% 100 100 100 100 2.500.000 3.000.000 3.500.000 9.000.000 TOMBATU
(Kec. Tombatu Utara)
UTARA

VI - 64
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Presentase PKK Aktif KECAMATAN


% 100 100 100 100 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
(Kec. Tombatu) TOMBATU

Presentase Posyandu KECAMATAN


Aktif (Kec. Tombatu % 100 100 100 100 5.500.000 7.500.000 8.000.000 21.000.000 TOMBATU
Timur) TIMUR
Presentase Posyandu KECAMATAN
Aktif (Kec. Tombatu % 100 100 100 100 3.000.000 3.500.000 4.000.000 10.500.000 TOMBATU
Utara) UTARA
Presentase Posyandu KECAMATAN
% 100 100 100 100 4.000.000 4.500.000 5.000.000 13.500.000
Aktif (Kec. Tombatu) TOMBATU

Presentase Swadaya
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Program Pemberdayaan % 50 50 50 50 5.000.000 5.000.000 5.000.000 15.000.000 TOMBATU
Masyarakat (kec. TIMUR
Tombatu Timur)
Presentase Swadaya
Masyarakat terhadap KECAMATAN
Program Pemberdayaan % 50 50 50 50 3.000.000 3.500.000 4.000.000 10.500.000 TOMBATU
Masyarakat (Kec. UTARA
Tombatu Utara)
Presentase Swadaya
Masyarakat terhadap
KECAMATAN
Program Pemberdayaan % 50 50 50 50 2.500.000 3.000.000 4.000.000 9.500.000
TOMBATU
Masyarakat (Kec.
Tombatu)
Rata-Rata Jumlah
Kelompok Binaan KECAMATAN
Kelompok 10 10 38 38 3.000.000 3.500.000 4.000.000 10.500.000
Lembaga Pemberdayaan TOULUAAN
Masyarakat Desa
Rata-Rata Jumlah
Kelompok Binaan
KECAMATAN
Lembaga Pemberdayaan Kelompok 32 35 38 38 1.500.000 1.750.000 2.000.000 5.250.000
BELANG
Masyarakat Desa (kec.
Belang))
Rata-Rata Jumlah
Kelompok Binaan KECAMATAN
Kelompok 10 10 10 10 5.114.320 15.000.000 15.000.000 35.114.320
Lembaga Pemberdayaan SILIAN RAYA
Masyarakat Desa (Silian)

VI - 65
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Rata-Rata Jumlah
Kelompok Binaan
KECAMATAN
Lembaga Pemberdayaan Kelompok 10 10 10 10 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
TOULUAAN
Masyarakat Desa
(Touluaan)
Rata-Rata Jumlah KECAMATAN
Kelompok 4 4 4 4 0 17.500.000 17.500.000 35.000.000
Kelompok Binaan PKK SILIAN RAYA

Rata-Rata Jumlah KECAMATAN


Kelompok 4 4 4 4 0 17.500.000 17.500.000 35.000.000
Kelompok Binaan PKK TOULUAAN
KECAMATAN
Rata-Rata Jumlah
Kelompok 4 4 4 4 0 17.500.000 17.500.000 35.000.000 TOULUAAN
Kelompok Binaan PKK
SELATAN
Rata-Rata Jumlah
KECAMATAN
Kelompok Binaan PKK Kelompok 4 4 4 4 1.000.000 1.250.000 1.500.000 3.750.000
BELANG
(Kec. Belang)
Rata-Rata Jumlah
KECAMATAN
Kelompok Binaan PKK Kelompok 4 4 4 4 8.123.700 4.000.000 6.000.000 18.123.700
PASAN
(Kec. Pasan)
Rata-Rata Jumlah
KECAMATAN
Kelompok Binaan PKK Kelompok 4 4 4 4 1.000.000 1.500.000 2.000.000 4.500.000
PUSOMAEN
(Kec. Pusomaen)
Rata-Rata Jumlah KECAMATAN
Kelompok Binaan PKK Kelompok 4 4 4 4 7.389.500 7.000.000 10.000.000 24.389.500 RATAHAN
(Kec. Ratahan Timur) TIMUR
Rata-Rata Jumlah
KECAMATAN
Kelompok Binaan PKK Kelompok 4 4 4 4 2.000.000 2.400.000 2.500.000 6.900.000
RATAHAN
(Kec. Ratahan)
Rata-Rata Jumlah
KECAMATAN
Kelompok Binaan PKK Kelompok 4 4 4 4 1.000.000 1.600.000 2.100.000 4.700.000
RATATOTOK
(Kec. Ratatotok)
Rata-rata Jumlah KECAMATAN
Kelompok Binaan PKK Kelompok 4 4 4 4 6.000.000 7.500.000 11.000.000 24.500.000 TOMBATU
(Kec. Tombatu Timur) TIMUR
Rata-rata Jumlah KECAMATAN
Kelompok Binaan PKK Kelompok 4 4 4 4 2.500.000 3.000.000 3.500.000 9.000.000 TOMBATU
(Kec. Tombatu Utara) UTARA

VI - 66
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Rata-rata Jumlah
KECAMATAN
Kelompok Binaan Pkk Kelompok 4 4 4 4 3.000.000 3.500.000 4.000.000 10.500.000
TOMBATU
(Kec. Tombatu)
Mewujudkan
Perekonomian Yang
Handal Berbasis Potensi
Bahari, Pertanian,
Perkebunan (Kelapa) dan
MISI 2 0
Pariwisata Serta Iklim
Investasi dan
Kesempatan Berusaha
Yang Semakin Kondusif
(Sukses Perekonomian)
Terwujudnya Daya Saing
Ekonomi Daerah Melalui
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan 1,5 - 3,00 - 4,50 - 4,50 -
TUJUAN 1 Yang Berkualitas Dan % 0
Ekonomi 3,00 4,50 6,00 6,00
Berkelanjutan Berbasis
Potensi Sumberdaya Alam
Dan Kearifan Lokal
Kontribusi Sektor
Kelautan dan
% 8,5 9,0 9,5 9,5 0
Perikanan Terhadap
PDRB
Kontribusi Sektor
Pariwisata Terhadap % 0,35 0,36 0,37 0,37
SASARAN Meningkatnya PDRB PDRB
1 Sektor Unggulan Konstribusi Sektor
Pertanian Terhadap % 20,5 21,00 21,5 21,5
PDRB
Konstribusi
Perdagangan dan
% 12,4 12,6 12,8 12,8
Industri Terhadap
PDRB

PROGRAM PENGELOLAAN Produksi Perikanan DINAS


03.25.03 Ton 28000 28500 30000 129950,79 1.450.001.900 2.199.000.000 2.494.800.000 6.143.801.900
PERIKANAN TANGKAP Tangkap PERIKANAN

PROGRAM PENGELOLAAN Produksi Perikanan DINAS


03.25.04 Ton 2667 3500 3600 16776 560.758.700 1.692.671.156 2.191.200.156 4.444.630.012
PERIKANAN BUDIDAYA Budidaya PERIKANAN

VI - 67
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DINAS
PROGRAM PENGOLAHAN Konsumsi Ikan Ton 54 56 58 58 739.397.900 1.520.000.000 1.672.000.000 3.931.397.900
PERIKANAN
03.25.06 DAN PEMASARAN HASIL
DINAS
PERIKANAN Nilsi Tukar Nelayan Angka 100 101 102 102 115.000.000 115.000.000 42.500.000 272.500.000
PERIKANAN
DINAS
Jumlah Pergerakan 10000 10500 11000 77834 PARIWISATA
Orang 65.000.000 1.100.000.000 1.350.000.000 2.515.000.000
Wisatawan Orang Orang Orang Orang DAN
KEBUDAYAAN
DINAS
300000 350000 400000 146203000 PARIWISATA
PAD Sektor Pariwisata RP 118.856.050 2.136.684.457 2.748.000.000 5.003.540.507
00 Rp 00 Rp 00 Rp Rp DAN
KEBUDAYAAN

Presentase Peningkatan DINAS


PROGRAM PENINGKATAN
Perjalanan Wisatawan PARIWISATA
03.26.02 DAYA TARIK DESTINASI % 15 20 25 25 10.700.000 116.500.000 256.000.000 383.200.000
Nusantara yang Datang DAN
PARIWISATA ke Kabupaten/Kota KEBUDAYAAN

Presentase Pertumbuhan DINAS


Jumlah Wisatawan PARIWISATA
% 5 7 10 10 8.556.050 170.184.457 292.000.000 470.740.507
Mancanegara Per DAN
kebangsaan KEBUDAYAAN
DINAS
Tingkat Hunian PARIWISATA
% 15 25 30 30 34.600.000 750.000.000 850.000.000 1.634.600.000
Akomodasi DAN
KEBUDAYAAN
DINAS
Jumlah Pergerakan PARIWISATA
Orang 10000 10500 11000 11000 10.000.000 70.000.000 72.000.000 152.000.000
Wisatawan DAN
KEBUDAYAAN
DINAS
300000 350000 400000 PARIWISATA
PAD Sektor Pariwisata Rp. 146203000 40.000.000 128.665.450 141.531.995 310.197.445
00 00 00 DAN
KEBUDAYAAN
PROGRAM PEMASARAN
03.26.03
PARIWISATA Presentase Peningkatan DINAS
Perjalanan Wisatawan PARIWISATA
% 15 20 25 25 10.000.000 10.000.000 20.000.000 40.000.000
Nusantara yang Datang DAN
ke Kabupaten/Kota KEBUDAYAAN

Presentase Pertumbuhan DINAS


Jumlah Wisatawan PARIWISATA
% 5 7 10 10 10.000.000 16.665.450 14.531.995 41.197.445
Mancanegara dan DAN
Kebangsaan KEBUDAYAAN

VI - 68
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DINAS
Tingkat Hunian PARIWISATA
% 15 25 30 30 10.000.000 32.000.000 35.000.000 77.000.000
Akomodasi DAN
KEBUDAYAAN
DINAS
Jumlah Kegiatan
PARIWISATA
Pengembangan Kegiatan 1 1 1 5 38.776.000 319.592.400 351.551.640 709.920.040
DAN
PROGRAM PENGEMBANGAN Kemitraan
KEBUDAYAAN
03.26.05 SUMBER DAYA PARIWISATA
DINAS
DAN EKONOMI KREATIF
Nilai Tambah Ekonomi 253215 278536 306390 PARIWISATA
Rp. 12835673 38.750.000 47.092.400 51.801.640 137.644.040
Kreatif 2 7 3 DAN
KEBUDAYAAN
Jumlah produksi padi
dan bahan pangan DINAS
Ton 110000 111000 111000 457092 35.162.950 53.457.736 700.000.000 788.620.686
utama lainnya (jagung PERTANIAN
dan kedelai)

Jumlah produksi DINAS


PROGRAM PENYEDIAAN DAN Ton 1200 1200 1200 1200 0 5.000.000 150.000.000 155.000.000
peternakan PERTANIAN
03.27.02 PENGEMBANGAN SARANA
PERTANIAN
Jumlah produksi DINAS
Ton 20000 20000 20000 131532.56 9.705.000 47.000.000 430.000.000 486.705.000
tanaman perkebunan PERTANIAN

Produktivitas pertanian DINAS


% 5 5 6 6 1.040.250.000 100.000.000 500.000.000 1.640.250.000
per hektar per tahun PERTANIAN

Jumlah produksi padi


dan bahan pangan DINAS
Ton 110000 111000 111000 457092 1.300.000 25.000.000 650.000.000 676.300.000
utama lainnya (jagung PERTANIAN
dan kedelai)
PROGRAM PENYEDIAAN DAN
03.27.03 PENGEMBANGAN PRASARANA Jumlah produksi DINAS
Ton 1200 1200 1200 1200 4.363.500 3.805.000.000 50.000.000 3.859.363.500
PERTANIAN peternakan PERTANIAN

Produktivitas pertanian DINAS


% 5 5 6 6 1.637.650 4.047.000.000 2.570.000.000 6.618.637.650
per hektar per tahun PERTANIAN

Jumlah produksi DINAS


Ton 1200 1200 1200 1200 9.303.000 50.000.000 260.000.000 319.303.000
PROGRAM PENGENDALIAN peternakan PERTANIAN
KESEHATAN HEWAN DAN Persentase penurunan
03.27.04
KESEHATAN MASYARAKAT kejadian dan jumlah DINAS
% 100 80 85 85 150.108.500 194.100.000 560.000.000 904.208.500
VETERINER kasus penyakit hewan PERTANIAN
menular
PROGRAM PENYULUHAN Cakupan pembinaan DINAS
03.27.07 % 5 5 5 5 4.724.700 535.000.000 85.000.000 624.724.700
PERTANIAN kelompok tani PERTANIAN

VI - 69
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DINAS
Nilai Tukar Petani (NTP) Angka 90 90 90 90 500.000 500.000 500.000 1.500.000
PERTANIAN
Produktivitas pertanian DINAS
% 5 5 6 6 7.350.250 28.000.000 230.000.000 265.350.250
per hektar per tahun PERTANIAN
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PERIZINAN DAN DAN
03.30.02 Tertib Usaha % 1,41 1,69 1,69 1,69 9.999.600 22.000.000 0 31.999.600
PENDAFTARAN PERUSAHAAN MENENGAH,
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
Persentase USAHA KECIL
PROGRAM PENINGKATAN
Pembangunan/ DAN
03.30.03 SARANA DISTRIBUSI % 10 50 100 100 1.012.000.000 1.517.000.000 2.021.000.000 4.550.000.000
revitalisasi Fasilitas MENENGAH,
PERDAGANGAN
Ekonomi Rakyat PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
Presentase Barang USAHA KECIL
Beredar yang diawasi DAN
% 40,60 44,50 49,50 49,50 23.202.706 21.666.668 27.166.666 72.036.040
sesuai dengan ketentuan MENENGAH,
perundang-undangan PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
PROGRAM STABILISASI
USAHA KECIL
HARGA BARANG KEBUTUHAN
03.30.04 Presentase Kinerja DAN
POKOK DAN BARANG % 10 50 60 60 23.202.706 21.666.668 27.166.666 72.036.040
Realisasi Pupuk MENENGAH,
PENTING
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
Presentase Stabilitasi
USAHA KECIL
dan Jumlah Ketersediaan
% 14,00 14,50 15,00 15,00 23.202.706 21.666.668 27.166.666 72.036.040 DAN
harga barng kebutuhan
MENENGAH,
Pokok
PERINDUSTRIA
N DAN

VI - 70
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PENGEMBANGAN Pertumbuhan Nilai DAN
03.30.05 % 0,50 0,80 1,00 1,00 455.521.500 100.000.000 110.000.000 665.521.500
EKSPOR Ekspor Non Migas MENENGAH,
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
Persentase Alat-Alat
USAHA KECIL
PROGRAM STANDARDISASI Ukur, Takar, Timbang
DAN
03.30.06 DAN PERLINDUNGAN dan Perlengkapannnya % 0,47 1,10 1,37 1,37 294.473.150 60.000.000 75.000.000 429.473.150
MENENGAH,
KONSUMEN (UTTP) bertanda tera
PERINDUSTRIA
sah yang berlaku
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
Presentase Produk dalam USAHA KECIL
PROGRAM PENGGUNAAN
Negeri yang dipasarkan DAN
03.30.07 DAN PEMASARAN PRODUK % 50 60 70 70 499.254.515 35.000.000 115.000.000 649.254.515
di Pasar Rakyat dan Ritel MENENGAH,
DALAM NEGERI
Modern PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PERENCANAAN Pertambahan Jumlah
DAN
03.31.02 DAN PEMBANGUNAN Industri kecil dan % 31 11 19 19 658.955.750 200.000.000 230.000.000 1.088.955.750
MENENGAH,
INDUSTRI menengah di kabupaten
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
Presentase Jumlah Hasil DINAS
Pemantuan dan KOPERASI
Pengawasan dengan USAHA KECIL
PROGRAM PENGENDALIAN
Jumlah Izin Perluasan DAN
03.31.03 IZIN USAHA INDUSTRI % 10 0 0 10 9.603.950 0 0 9.603.950
Industri (IPUI) Kecil dan MENENGAH,
KABUPATEN/KOTA
Industri Menengah yang PERINDUSTRIA
dikeluarkan oleh instansi N DAN
terkait PERDANGAN

VI - 71
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
PROGRAM PENGELOLAAN Tersedianya Informasi
DAN
03.31.04 SISTEM INFORMASI Industri Secara Lengkap % 10 15 20 20 76.554.550 50.000.000 60.000.000 186.554.550
MENENGAH,
INDUSTRI NASIONAL dan Terkini
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
SASARAN
Meningkatnya Investasi Nilai Investasi Miliard 5,0 5,5 6,00 96,79 0
2
DINAS
PENANAMAN
PROGRAM PENGEMBANGAN Jumlah Investor Berskala MODAL DAN
02.18.02 Investor 40 50 55 55 94.999.750 94.999.750 100.000.000 289.999.500
IKLIM PENANAMAN MODAL Nasional PMA/PMDN PELAYANAN
TERPADU SATU
PINTU
DINAS
PENANAMAN
PROGRAM PROMOSI Jumlah Investasi 5.000.0 5.500.0 6.000.0 96.794.200 MODAL DAN
02.18.03 Rp. 223.000.000 223.000.000 300.000.000 746.000.000
PENANAMAN MODAL Penanaman Modal 00.000 00.000 00.000 .000 PELAYANAN
TERPADU SATU
PINTU
DINAS
PENANAMAN
PROGRAM PELAYANAN Presentase Tingkat MODAL DAN
02.18.04 % 60 70 75 75 11.499.900 11.499.900 15.000.000 37.999.800
PENANAMAN MODAL Kepuasan Masyarakat PELAYANAN
TERPADU SATU
PINTU
DINAS
PENANAMAN
PROGRAM PENGENDALIAN Presentase Kesesuaian
MODAL DAN
02.18.05 PELAKSANAAN PENANAMAN Penyelesaian Perizinan % 40 50 75 75 326.707.000 28.999.550 326.707.000 682.413.550
PELAYANAN
MODAL sesuai dengan SOP
TERPADU SATU
PINTU
DINAS
PROGRAM PENGELOLAAN Presentase Pemenuhan PENANAMAN
DATA DAN SISTEM Kebutuhan Data dan MODAL DAN
02.18.06 % 40 50 75 75 103.548.700 98.814.400 150.000.000 352.363.100
INFORMASI PENANAMAN informasi Penanaman PELAYANAN
MODAL Modal TERPADU SATU
PINTU

VI - 72
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Terwujudnya Ketahanan
Pencapaian Skor Pola
Pangan Yang Terjangkau,
TUJUAN 2 Pangan Harapan % 93,00 94,00 95,00 95,00 0
Memadai, Berkualitas,
(PPH)
dan Berkelanjutan

Tersedianya stok
kebutuhan pangan yang
SASARAN Ketersediaan Pangan
terjaminj umlah dan % 129 132 135 135 0
1 Utama
mutunya serta terjangkau
bagi masyarakat
PROGRAM PENGELOLAAN
DINAS
SUMBER DAYA EKONOMI Skor Pola Pangan
02.09.02 % 92 92 92 92 771.500.000 820.670.572 987.209.650 2.579.380.222 KETAHANAN
UNTUK KEDAULATAN DAN Harapan
PANGAN
KEMANDIRIAN PANGAN
Persentase Pangan
PROGRAM PENINGKATAN
Segar asal tumbuhan DINAS
DIVERSIFIKASI DAN
02.09.03 yang memenuhi % 85 85 85 85 714.422.000 919.694.428 991.831.902 2.625.948.330 KETAHANAN
KETAHANAN PANGAN
persyaratan mutu dan PANGAN
MASYARAKAT
keamanan pangan
DINAS
Persentase Cadagan
% 1 1 1 1 63.475.000 100.500.000 73.825.000 237.800.000 KETAHANAN
Pangan Masyarakat
PROGRAM PENANGANAN PANGAN
02.09.04
KERAWANAN PANGAN DINAS
Persentase Daerah
% 6,9 6,9 6,9 6,9 63.475.000 100.500.000 738.500.000 902.475.000 KETAHANAN
Rentan Rawan Pangan
PANGAN
Persentase Pangan
Segar asal tumbuhan DINAS
PROGRAM PENGAWASAN
02.09.05 yang memenuhi % 100 100 100 100 97.300.000 110.135.000 122.983.908 330.418.908 KETAHANAN
KEAMANAN PANGAN
persyaratan mutu dan PANGAN
keamanan pangan

VI - 73
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Mewujudkan
Infrastruktur Publik Yang
Berkualitas,
Meningkatkan
Aksesibilitas Transportasi,
Telekomunikasi, Energi
MISI 3 0
Listrik, Air Bersih, Serta
Pemerataan
Pembangunan Hingga Ke
Perkampungan dan
Pesisir (Sukses
Pembangunan)
Terwujudnya
Pembangunan
Infrastruktur Yang
TUJUAN 1 Indeks Infrastruktur Angka 79,00 81,00 83,00 83,00 0
Berkualitas Melalui
Percepatan Dan
Ketepatan Pembangunan
Persentase Irigasi
Kabupaten Dalam % 77,50 78,00 78,50 78,50 0
Kondisi Baik
Persentase Panjang
Meningkatnya Jalan Dalam Kondisi % 64,00 65,00 66,50 66,50
SASARAN
Infrastruktur Ekonomi Baik
1
Yang Berkualitas Indeks Kecelakaan
Angka 5,0 4,0 3,0 3,0
Lalulintas
Cakupan Layanan
% 50,00 67,50 75,00 75,00
Telekomunikasi
DINAS
Luas jaringan daerah
PEKERJAAN
irigasi permukaan
Ha 0 0 0 30 0 0 0 0 UMUM DAN
kewenangan daerah
PENATAAN
yang dibangun
PROGRAM PENGELOLAAN RUANG
01.03.02
SUMBER DAYA AIR (SDA) DINAS
Luas jaringan daerah
PEKERJAAN
irigasi permukaan 1.749,1 1.760,4 1.771,7
Ha 1.771,75 4.150.000.000 4.500.000.000 3.800.000.000 12.450.000.000 UMUM DAN
kewenangan daerah 8 6 5
PENATAAN
yang direhabilitasi
RUANG

VI - 74
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Panjang infrastruktur DINAS
pengendali banjir PEKERJAAN
2.360,4
wilayah sungai Meter 99,50 2.075 4.580,92 650.000.000 6.632.000.000 5.176.000.000 12.458.000.000 UMUM DAN
9
kewenangan daerah PENATAAN
yang dibangun RUANG
DINAS
PEKERJAAN
Persentase luas sawah
% 77,5 78 78,50 78,50 10.870.926.268 8.500.000.000 7.000.000.000 26.370.926.268 UMUM DAN
beririgasi
PENATAAN
RUANG
DINAS
Presentase Kondisi PEKERJAAN
PROGRAM
01.03.10 Mantap Jalan % 64 65 66,5 66,5 45.055.368.463 76.435.000.000 75.000.000.000 196.490.368.463 UMUM DAN
PENYELENGGARAAN JALAN
Kabupaten/Kota PENATAAN
RUANG
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap DINAS
Angka 3.54 3.54 3.54 3.54 20.806.950 120.000.000 160.500.000 301.306.950
Pelayanan Publik Sektor PERHUBUNGAN
Transportasi
PROGRAM Kinerja Lalu Lintas DINAS
% 55 55 55 55 26.196.200 100.000.000 86.200.000 212.396.200
PENYELENGGARAAN LALU Kabupaten / Kota PERHUBUNGAN
02.15.02
LINTAS DAN ANGKUTAN Rasio Kejadian
JALAN (LLAJ) Kecelakaan Transportasi DINAS
Angka 28.85 28.85 28.85 28.85 100.000.000 400.000.000 440.000.000 940.000.000
per 10 ribu PERHUBUNGAN
Keberangkatan
Rasio Konektivitas DINAS
Angka 0.48 0.48 0.48 0.48 14.934.000 30.000.000 40.000.000 84.934.000
Nasional PERHUBUNGAN
PROGRAM PENGELOLAAN Kinerja Lalu Lintas DINAS
02.15.03 % 55 55 55 55 14.314.850 20.000.000 40.000.000 74.314.850
PELAYARAN Kabupaten / Kota PERHUBUNGAN
DINAS
Persentase Layanan
KOMUNIKASI
Publik Yang
% 40 45 50 50 3.000.000.000 4.000.000.000 5.000.000.000 12.000.000.000 INFORMASI,
Diselenggarakan Secara
STATISTIK DAN
Online dan Terintegrasi
PERSANDIAN
PROGRAM APLIKASI
02.16.03 Persentase Organisasi
INFORMATIKA DINAS
Perangkat Daerah (OPD)
KOMUNIKASI
Yang Terhubung Dengan
% 60 90 100 100 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 15.000.000.000 INFORMASI,
Akses Internet Yang
STATISTIK DAN
Disediakan Oleh Dinas
PERSANDIAN
KOMINFO

VI - 75
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Persentase Penduduk
Berakses Air Minum % 88 89 90 95 0
Yang Memadai

Meningkatnya Persentase
SASARAN Tersedianya Akses
Infrastruktur Sosial yang % 87 88 89 89
2 Sanitasi Yang
berkualitas
Memadai
Persentase Luas
Lingkungan % 14,00 12,00 10,00 10,00
Permukiman Kumuh
Persentase jumlah
rumah tangga yang
mendapatkan akses
DINAS
terhadap air minum
PEKERJAAN
melalui SPAM jaringan
% 88 89 90 90 8.857.733.631 21.239.821.900 5.850.000.000 35.947.555.531 UMUM DAN
perpipaan dan bukan
PENATAAN
jaringan perpipaan
RUANG
terlindungi terhadap
rumah tangga di seluruh
kabupaten/kota
DINAS
PEKERJAAN
Persentase PDAM
% 50 55 60 66 60.000.000 60.000.000 60.000.000 180.000.000 UMUM DAN
Dengan Kinerja Sehat
PROGRAM PENGELOLAAN PENATAAN
DAN PENGEMBANGAN RUANG
01.03.03
SISTEM PENYEDIAAN AIR DINAS
Persentase rumah
MINUM PEKERJAAN
tangga yang menempati
% 3 3 4 4 0 3.600.000.000 3.750.000.000 7.350.000.000 UMUM DAN
hunian dengan akses air
PENATAAN
minum aman
RUANG
Persentase rumah DINAS
tangga yang menempati PEKERJAAN
hunian dengan akses air % 41 41 44 44 0 3.600.000.000 3.750.000.000 7.350.000.000 UMUM DAN
minum jaringan PENATAAN
perpipaan RUANG
DINAS
Persentase rumah
PEKERJAAN
tangga yang menempati
% 88 89 90 90 8.857.733.631 21.239.821.900 5.850.000.000 35.947.555.531 UMUM DAN
hunian dengan akses air
PENATAAN
minum layak
RUANG

VI - 76
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DINAS
PEKERJAAN
Persentase angka BABS
% 3 3 2,5 2,5 0 100.000.000 100.000.000 200.000.000 UMUM DAN
di tempat terbuka
PENATAAN
PROGRAM PENGELOLAAN RUANG
01.03.05 DAN PENGEMBANGAN Persentase rumah
DINAS
SISTEM AIR LIMBAH tangga yang menempati
PEKERJAAN
hunian dengan akses
% 87 88 89 89 0 2.141.650.000 550.000.000 2.691.650.000 UMUM DAN
sanitasi (air limbah
PENATAAN
domestik) layak dan
RUANG
aman
DINAS
Persentase Drainase
PROGRAM PENGELOLAAN PEKERJAAN
Dalam Kondisi
01.03.06 DAN PENGEMBANGAN % 60 65 70 70 800.000.000 4.400.000.000 2.200.000.000 7.400.000.000 UMUM DAN
Baik/Pembuangan Aliran
SISTEM DRAINASE PENATAAN
Air Tidak Tersumbat
RUANG
DINAS
Persentase peningkatan
PROGRAM PENATAAN PEKERJAAN
kualitas
01.03.09 BANGUNAN DAN % 25 25 28 28 0 2.500.000.000 2.850.000.000 5.350.000.000 UMUM DAN
penyelenggaraan
LINGKUNGANNYA PENATAAN
bangunan gedung
RUANG
DINAS
Luas Kawasan
PROGRAM PERUMAHAN DAN PERUMAHAN
Permukiman Kumuh
01.04.04 KAWASAN PERMUKIMAN % 29,70 30 35 35 10.000.000 150.000.000 150.000.000 310.000.000 RAKYAT DAN
dibawah 10 Ha yang
KUMUH KAWASAN
ditangani
PERMUKIMAN
DINAS
Cakupan lingkungan PERUMAHAN
yang sehat dan aman % 86 88 90 90 7.000.000.000 7.000.000.000 21.000.000.000 35.000.000.000 RAKYAT DAN
didukung dengan PSU KAWASAN
PROGRAM PENINGKATAN
PERMUKIMAN
01.04.05 PRASARANA, SARANA DAN
DINAS
UTILITAS UMUM (PSU)
Persentase perumahan PERUMAHAN
yang sudah dilengkapi % 73,10 74,20 77,80 77,80 1.000.000.000 1.000.000.000 3.000.000.000 5.000.000.000 RAKYAT DAN
PSU KAWASAN
PERMUKIMAN
Mewujudkan Lingkungan
Hidup Yang Asri, Lestari,
MISI 4 Serta Aman Dari Berbagai 0
Resiko Bencana (Sukses
Lingkungan Hidup)
Terwujudnya Kualitas Indeks Kualitas
TUJUAN 1 Angka 69,00 72,00 75,00 75,00 0
Lingkungan Hidup Dalam Lingkungan Hidup

VI - 77
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Menjamin Pembangunan
Berkelanjutan Indeks Resiko
Angka 194 193 192 192
Bencana

Meningkatnya penataan
SASARAN ruang yang terpadu, Persentase Penataan
% 85,00 90,00 92,00 92,00 0
I berdaya guna dan Ruang
berkelanjutan
DINAS
PEKERJAAN
PROGRAM PENATAAN Rasio Kepatuhan
01.03.08 % 50 51 52 52 150.000.000 5.300.000.000 625.000.000 6.075.000.000 UMUM DAN
BANGUNAN GEDUNG IMB/PBG Kabupaten
PENATAAN
RUANG
DINAS
Rasio Proyek Yang
PEKERJAAN
Menjadi Kewenangan
% 0 0 0 0 150.000.000 200.000.000 250.000.000 600.000.000 UMUM DAN
Pengawasannya Tanpa
PENATAAN
Kecelakaan Konstruksi
PROGRAM PENGEMBANGAN RUANG
01.03.11
JASA KONSTRUKSI DINAS
Rasio Tenaga
PEKERJAAN
Operator/Teknisi/Analisi
% 2 4 6 6 350.000.000 330.000.000 315.000.000 995.000.000 UMUM DAN
Yang Memiliki Sertifikat
PENATAAN
Kompetensi
RUANG
DINAS
Pelaksanaan dan
PEKERJAAN
pendampingan Persetujuan
0 2 2 4 0 2.105.000.000 2.300.000.000 4.405.000.000 UMUM DAN
Persetujuan Substansi Substansi
PENATAAN
Teknis RTR
RUANG
DINAS
Penyelesaian Materi PEKERJAAN
Materi
Teknis dari Bimbingan 0 1 1 2 0 2.015.000.000 2.300.000.000 4.315.000.000 UMUM DAN
Teknis
Teknis RDTR PENATAAN
PROGRAM
RUANG
01.03.12 PENYELENGGARAAN
DINAS
PENATAAN RUANG
Penyelesaian Materi PEKERJAAN
Materi
Teknis dari Bimbingan 1 1 0 1 1.401.214.725 2.105.000.000 0 3.506.214.725 UMUM DAN
Teknis
Teknis RTRW PENATAAN
RUANG
DINAS
Penyelesaian Materi PEKERJAAN
Materi
Teknis dari Bantuan 0 0 1 1 0 0 2.300.000.000 2.300.000.000 UMUM DAN
Teknis
Teknis RDTR PENATAAN
RUANG

VI - 78
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DINAS
PEKERJAAN
Persentase Ketaatan
% 85 90 92 92 1.336.090.500 1.010.000.000 1.280.000.000 3.626.090.500 UMUM DAN
Terhadap RTRW
PENATAAN
RUANG
Indeks Kualitas
Angka 69,00 72,00 75,00 75,00 0
Lingkungan Hidup
SASARAN Meningkatnya Kualitas
2 Lingkungan Hidup Persentase Jumlah
Sampah Yang % 49,00 49,50 49,50 49,50
Tertangani

Ketaatan
Penanggungjawab Usaha
dan/atau kegiatan
terhadap Izin DINAS
PROGRAM PERENCANAAN
02.11.02 Lingkungan, izin PPLH % 70 75 80 80 359.578.650 435.000.000 435.000.000 1.229.578.650 LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP
dan PUU LH yang HIDUP
diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah
Kab/Kota
DINAS
Indeks Kualitas Air % 48.08 48.18 48.28 48.28 127.805.950 160.000.000 160.000.000 447.805.950 LINGKUNGAN
HIDUP
PROGRAM PENGENDALIAN
DINAS
PENCEMARAN DAN/ATAU
02.11.03 Indeks Kualitas Udara % 90.1 90.2 90.32 90.32 100.000.000 125.000.000 125.000.000 350.000.000 LINGKUNGAN
KERUSAKAN LINGKUNGAN
HIDUP
HIDUP
DINAS
Indeks Tutupan Lahan % 37.27 39.66 42.04 42.04 70.000.000 125.000.000 125.000.000 320.000.000 LINGKUNGAN
HIDUP
PROGRAM PENGELOLAAN Tersedianya data DINAS
02.11.04 KEANEKARAGAMAN HAYATI pengelolaan % 100 100 100 100 0 245.000.000 245.000.000 490.000.000 LINGKUNGAN
(KEHATI) keanekaragaman hayati HIDUP
PROGRAM PENGENDALIAN
BAHAN BERBAHAYA DAN DINAS
Persetase Terlaksananya
02.11.05 BERACUN (B3) DAN LIMBAH % 100 100 100 100 1.288.000 58.500.000 58.500.000 118.288.000 LINGKUNGAN
Pengelolaan Limbah B3
BAHAN BERBAHAYA DAN HIDUP
BERACUN (LIMBAH B3)

VI - 79
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Ketaatan
Penanggungjawab Usaha
PROGRAM PEMBINAAN DAN
dan/atau kegiatan
PENGAWASAN TERHADAP
terhadap Izin DINAS
IZIN LINGKUNGAN DAN IZIN
02.11.06 Lingkungan, izin PPLH % 100 100 100 100 0 84.500.000 84.500.000 169.000.000 LINGKUNGAN
PERLINDUNGAN DAN
dan PUU LH yang HIDUP
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
diterbitkan oleh
HIDUP (PPLH)
Pemerintah Daerah
Kab/Kota
PROGRAM PENGAKUAN
KEBERADAAN MASYARAKAT
Teridentifikasinya DINAS
HUKUM ADAT (MHA),
02.11.07 kelompok MHA, kearifan % 100 100 100 100 2.517.400 75.000.000 75.000.000 152.517.400 LINGKUNGAN
KEARIFAN LOKAL DAN HAK
lokal dan hak MHA HIDUP
MHA YANG TERKAIT DENGAN
PPLH
PROGRAM PENINGKATAN
PENDIDIKAN, PELATIHAN Terlaksananya DINAS
02.11.08 DAN PENYULUHAN pendidikan pelatihan dan % 100 100 100 100 3.617.400 77.500.000 77.500.000 158.617.400 LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP UNTUK penyuluhan HIDUP
MASYARAKAT
PROGRAM PENGHARGAAN DINAS
keikutsertaan dalam
02.11.09 LINGKUNGAN HIDUP UNTUK % 100 100 100 100 972.900 37.000.000 37.000.000 74.972.900 LINGKUNGAN
lomba penghargaan LH
MASYARAKAT HIDUP
Ketaatan
Penanggungjawab Usaha
dan/atau kegiatan
PROGRAM PENANGANAN terhadap Izin DINAS
02.11.10 PENGADUAN LINGKUNGAN Lingkungan, izin PPLH % 100 100 100 100 0 55.000.000 55.000.000 110.000.000 LINGKUNGAN
HIDUP dan PUU LH yang HIDUP
diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah
Kab/Kota
DINAS
Jumlah penanganan
% 74 73 72 72 364.705.000 600.000.000 450.000.000 1.414.705.000 LINGKUNGAN
timbulan sampah
PROGRAM PENGELOLAAN HIDUP
02.11.11
PERSAMPAHAN DINAS
Jumlah pengurangan
% 24 26 27 27 250.000.000 65.500.000 65.500.000 381.000.000 LINGKUNGAN
timbulan sampah
HIDUP
Meningkatnya
Ketanggukan Daerah
SASARAN Persentase
dalam Menghadapi dan % 100 100 100 100 0
3 Penanganan Bencana
mengurangi resiko
bencana dan kebakaran

VI - 80
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
BADAN
Persentase Penanganan PENANGGULAN
% 100 100 100 100 2.076.994.126 224.998.700 247.798.570 2.549.791.396
Pasca Bencana GAN BENCANA
DAERAH
BADAN
Persentase Penanganan PENANGGULAN
% 100 100 100 100 37.615.500 515.990.350 567.589.385 1.121.195.235
Pra bencana GAN BENCANA
PROGRAM DAERAH
01.05.03 PENANGGULANGAN BADAN
Persentase Penanganan
BENCANA PENANGGULAN
Tanggaap Darurat % 100 100 100 100 42.084.800 409.965.400 450.961.940 903.012.140
GAN BENCANA
Bencana
DAERAH

Persentase Penyelesaian BADAN


Dokumen Kebencanaan PENANGGULAN
% 0 100 100 100 0 150.000.000 200.000.000 350.000.000
Sampai Dengan GAN BENCANA
dinyatakan Sah / Legal DAERAH

Presentase Pelayanan
PROGRAM PENCEGAHAN, SATUAN POLISI
Pemadam dan % 100 100 100 100 105.558.600 2.268.599.900 2.080.000.000 4.454.158.500
PENANGGULANGAN, PAMONG PRAJA
Penyelamatan Kebakaran
01.05.04 PENYELAMATAN KEBAKARAN
DAN PENYELAMATAN NON Waktu Tanggap Darurat
KEBAKARAN SATUAN POLISI
(Response Time) Menit 40 30 20 20 32.723.350 55.446.700 85.000.000 173.170.050
PAMONG PRAJA
Penanganan Kebakaran
Persentase Korban
Bencanan Alam dan
Sosial Yang Terpenuhi
PROGRAM PENANGANAN Kebutuhan Dasarnya
01.06.06 % 100 100 100 100 51.000.000 53.000.000 53.000.000 157.000.000 DINAS SOSIAL
BENCANA Pada Saat dan Setelah
Tanggap Darurat
Bencana Daerah
Kab/Kota

PROGRAM PENGENDALIAN Persentase penurunan


DINAS
03.27.05 DAN PENANGGULANGAN kejadian dan jumlah % 60 70 80 80 7.750.000 21.000.000 220.000.000 248.750.000
PERTANIAN
BENCANA PERTANIAN kasus bencana pertanian

VI - 81
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Meningkatkan
Kepemerintahan Yang
Menjunjung Supremasi
MISI 5
Hukum, Demokratis,
Professional dan Melayani
(Sukses Pemerintahan)
Indeks Reformasi
Kategori C CC B B
Birokrasi
Terwujudnya Tata Kelola
Nilai LKIP Pemerintah
TUJUAN 1 Pemerintahan Yang Baik Kategori B BB BB BB
Darah
Dan Bersih
Nilai LPPD
Kategori ST ST ST ST
Pemerintah Daerah
Opini BPK LKPD Kategori WTP WTP WTP WTP

Indeks Perencanaan
Angka 95,00 100 100 100
Pembangunan Daerah
Meningkatnya Kualitas
SASARAN Indeks Profesional
Tata Kelola Pemerintahan
1 Aparatur Sipil Negara Angka 60,00 62,00 64,00 64,00
Yang Baik dan Bersih
(ASN)

Indeks Kepuasaan
Angka 75,00 80,00 85,00 85,00
Masyarakat

BADAN
PENGELOLAAN
PROGRAM PENGELOLAAN KEUANGAN
05.02.02 Opini Laporan Keuangan Opini WTP WTP WTP WTP 192.455.000.000 211.700.500.000 232.870.550.000 637.026.050.000
KEUANGAN DAERAH DAN
PENDAPATAN
DAERAH
BADAN
PENGELOLAAN
PROGRAM PENGELOLAAN KEUANGAN
05.02.03 Mangement Asset Dokumen 3 3 3 15 1.187.000.000 1.305.700.000 1.436.270.000 3.928.970.000
BARANG MILIK DAERAH DAN
PENDAPATAN
DAERAH
BADAN
PENGELOLAAN
PROGRAM PENGELOLAAN KEUANGAN
05.02.04 Rasio PAD % 1,5 1,5 1,5 1,5 1.044.000.000 1.148.400.000 1.263.240.000 3.455.640.000
PENDAPATAN DAERAH DAN
PENDAPATAN
DAERAH

VI - 82
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Level Maturitas Sistem


Pengendalian Interen Level 3 3 3 3 828.584.000 952.872.000 1.095.531.000 2.876.987.000 INSPEKTORAT
PROGRAM Pemerintah SPIP
06.01.02 PENYELENGGARAAN
PENGAWASAN
Persentase tindak lanjut
% 76,70 76,70 77,30 77,30 828.584.000 952.872.000 1.095.531.000 2.876.987.000 INSPEKTORAT
temuan

Level Peningkatan
PROGRAM PERUMUSAN
Kapabilitas Aparat
06.01.03 KEBIJAKAN, PENDAMPINGAN Level 2+ 3 3 3 496.173.550 570.599.582 656.189.519 1.722.962.651 INSPEKTORAT
Pengawas Intern
DAN ASISTENSI
Pemerintah (APIP)
BADAN
Persentase Data
PERENCANAAN
Perangkat Daerah Yang % 95 100 100 100 250.000.000 250.000.000 300.000.000 800.000.000
PEMBANGUNAN
Diverifikasi
DAERAH

PROGRAM PERENCANAAN, Persentase Sasaran dan


BADAN
PENGENDALIAN DAN Program RKPD Yang
05.01.02 PERENCANAAN
EVALUASI PEMBANGUNAN Konsistensi Dengan % 95 100 100 100 700.000.000 800.000.000 900.000.000 2.400.000.000
PEMBANGUNAN
DAERAH Sasaran dan Program
DAERAH
RPJMD
BADAN
Persentasi Pencapaian
PERENCANAAN
Kinerja Perangkat % 95 100 100 100 300.000.000 300.000.000 350.000.000 950.000.000
PEMBANGUNAN
Daerah
DAERAH
Persentase Sasaran dan
BADAN
Program RKD Yang
PERENCANAAN
Konsistensi Dengan % 95 100 100 100 300.000.000 350.000.000 400.000.000 1.050.000.000
PEMBANGUNAN
Program RPJMD bidang
DAERAH
Infratruktur
Persentase Sasaran dan
PROGRAM KOORDINASI DAN BADAN
Program RKPD Yang
SINKRONISASI PERENCANAAN
05.01.03 Konsistensi Dengan % 95 100 100 100 300.000.000 350.000.000 400.000.000 1.050.000.000
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Program RPJMD bidang
PEMBANGUNAN DAERAH DAERAH
Ekonomi
Persentase Sasaran dan
BADAN
Program RKPD Yang
PERENCANAAN
Konsistensi Dengan % 95 100 100 100 400.000.000 450.000.000 500.000.000 1.350.000.000
PEMBANGUNAN
Program RPJMD bidang
DAERAH
Pembangunan Manusia

VI - 83
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase Sasaran dan
BADAN
Program RKPD Yang
PERENCANAAN
Konsistensi Dengan % 95 100 100 100 150.000.000 200.000.000 250.000.000 600.000.000
PEMBANGUNAN
Program RPJMD bidang
DAERAH
Kewilayahan
Persentase Sasaran dan
BADAN
Program RKPD Yang
PERENCANAAN
Konsistensi Dengan % 95 100 100 100 350.000.000 400.000.000 450.000.000 1.200.000.000
PEMBANGUNAN
Program RPJMD bidang
DAERAH
Pemerintahan
BADAN
KEPEGAWAIAN
Persentase Capaian Hasil DAN
% 50 56 66 66 640.993.800 479.500.750 565.918.750 1.686.413.300
Kerja ASN PENGEMBANGA
N SUMBER
DAYA MANUSIA
BADAN
KEPEGAWAIAN
Persentase Kedisiplinan DAN
% 40 40 40 40 220.273.500 212.542.300 246.000.000 678.815.800
ASN PENGEMBANGA
N SUMBER
DAYA MANUSIA
BADAN
Rasio Keseluruhan KEPEGAWAIAN
PROGRAM KEPEGAWAIAN Pegawai Pendidikan DAN
05.03.02 % 40 48 60 60 8.895.000 8.895.000 10.895.000 28.685.000
DAERAH Tinggi dan PENGEMBANGA
Menengah/Dasar N SUMBER
DAYA MANUSIA
BADAN
KEPEGAWAIAN
DAN
Rasio Kompetensi ASN % 37,5 42,5 50 50 0 24.500.000 31.500.000 56.000.000
PENGEMBANGA
N SUMBER
DAYA MANUSIA
BADAN
Rasio Pegawai
KEPEGAWAIAN
Pendidikan Tinggi dan
DAN
Menengah/Dasar (PNS % 75 80 85 85 8.895.000 8.895.000 10.895.000 28.685.000
PENGEMBANGA
tidak termasuk Guru dan
N SUMBER
Tenaga Kesehatan)
DAYA MANUSIA

VI - 84
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
BADAN
Rasio Jabatan Fungsional
KEPEGAWAIAN
Bersertifikat Kompetensi
DAN
(PNS tidak termasuk % 15 16 17 17 918.961.175 875.500.000 1.984.780.000 3.779.241.175
PENGEMBANGA
Guru dan Tenaga
N SUMBER
Kesehatan)
DAYA MANUSIA
BADAN
KEPEGAWAIAN
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN
05.04.02 Rasio Kompetensi ASN % 37,5 42,5 50 50 0 104.500.000 116.500.000 221.000.000
SUMBER DAYA MANUSIA PENGEMBANGA
N SUMBER
DAYA MANUSIA
BADAN
Rasio Pegawai KEPEGAWAIAN
Fungsional (PNS tidak DAN
% 45 50 50 50 918.961.175 875.500.000 1.984.780.000 3.779.241.175
termasuk Guru dan PENGEMBANGA
Tenaga Kesehatan) N SUMBER
DAYA MANUSIA

Persentase Perda Dan SATUAN POLISI


% 90 90 90 90 52.043.050 290.396.450 440.000.000 782.439.500
PROGRAM PENINGKATAN Perkada yang ditegakkan PAMONG PRAJA
01.05.02 KETENTERAMAN DAN
KETERTIBAN UMUM Presentase Gangguan
SATUAN POLISI
Trantibum yang dapat % 100 100 100 100 206.322.850 522.009.500 575.000.000 1.303.332.350
PAMONG PRAJA
diselesaikan
DINAS
KEPENDUDUKA
Perekaman KTP
% 98,96 100 100 100 214.313.000 227.929.000 241.110.000 683.352.000 N DAN
Elektronik
PEMCATATAN
PROGRAM PENDAFTARAN SIPIL
02.12.02
PENDUDUK DINAS
Persentase anak usia 01-
KEPENDUDUKA
17 Tahun kurang 1
% 52,51 95 97 97 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000 N DAN
(satu) hari yang memiliki
PEMCATATAN
KIA
SIPIL
DINAS
Persentase Cakupan
KEPENDUDUKA
PROGRAM PENCATATAN Kepemilikan Akta
02.12.03 % 98,5 99 100 100 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000 N DAN
SIPIL Kelahiran pada Anak
PEMCATATAN
Usia 0-17 Tahun
SIPIL

VI - 85
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Persentase cakupan DINAS


kepemilikan Akta KEPENDUDUKA
kematian dari peristiwa % 100 100 100 100 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000 N DAN
Kematian yang PEMCATATAN
dilaporkan SIPIL
Persentase Cakupan DINAS
Kepemilikan Akta KEPENDUDUKA
perseraian pada semua % 100 100 100 100 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000 N DAN
Individu yang PEMCATATAN
Perceraiannya dilaporkan SIPIL
Persentase Cakupan
DINAS
Kepemilikan Buku
KEPENDUDUKA
Nikah/Akta perkawinan
% 100 100 100 100 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000 N DAN
pada Semua pasangan
PEMCATATAN
yang Perkawinannya
SIPIL
dilaporkan
DINAS
KEPENDUDUKA
Persentase Kepemilikan
% 50 95 97 97 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000 N DAN
Akta Kelahiran
PEMCATATAN
SIPIL
DINAS
PROGRAM PENGELOLAAN KEPENDUDUKA
Persentase Penyajian
02.12.04 INFORMASI ADMINISTRASI % 100 100 100 100 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000 N DAN
Data Kependudukan
KEPENDUDUKAN PEMCATATAN
SIPIL
Persentase OPD yang DINAS
telah memanfaatkan KEPENDUDUKA
PROGRAM PENGELOLAAN
02.12.05 data kependudukan % 90 90,80 100 100 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000 N DAN
PROFIL KEPENDUDUKAN
Berdasarkan Perjanjian PEMCATATAN
Kerjasama SIPIL
Persentase Masyarakat
Yang Menjadi Sasaran
DINAS
Penyebaran Informasi
KOMUNIKASI
PROGRAM INFORMASI DAN Publik, Mengetahui
02.16.02 % 65 70 100 100 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 15.000.000.000 INFORMASI,
KOMUNIKASI PUBLIK Kebijakan dan Program
STATISTIK DAN
Prioritas Pemerintah dan
PERSANDIAN
Pemerintah Daerah
Kabupaten

VI - 86
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase OPD Yang DINAS
Menggunakan Data KOMUNIKASI
Statistik Dalam % 100 100 100 100 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 15.000.000.000 INFORMASI,
Melakukan Evaluasi STATISTIK DAN
PROGRAM Pembangunan Daerah PERSANDIAN
02.20.02 PENYELENGGARAAN Persentase Organisasi
DINAS
STATISTIK SEKTORAL Perangkat Daerah Yang
KOMUNIKASI
Menggunakan Data
% 100 100 100 100 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 15.000.000.000 INFORMASI,
Statistik Dalam
STATISTIK DAN
Menyusun Perencanaan
PERSANDIAN
Pembangunan Daerah
DINAS
PROGRAM
KOMUNIKASI
PENYELENGGARAAN Tingkat Keamanan
02.21.02 % 50 70 80 80 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 15.000.000.000 INFORMASI,
PERSANDIAN UNTUK Informasi Pemerintah
STATISTIK DAN
PENGAMANAN INFORMASI
PERSANDIAN
DINAS
KEARSIPAN
Indeks Pembangunan
% 50 55 60 60 0 45.000.000 650.000.000 695.000.000 DAN
Literasi Masyarakat
PERPUSTAKAA
PROGRAM PENGELOLAAN N
02.24.02
ARSIP DINAS
KEARSIPAN
Nilai tingkat kegemaran
% 3.75 % 3,85 4,00 4,00 31.003.300 155.000.000 650.000.000 836.003.300 DAN
membaca masyarakat
PERPUSTAKAA
N

Persentase Bahan
Kebijakan Lingkup SEKRETARIAT
% 80 85 90 90 1.015.151.800 1.116.666.980 1.228.333.678 3.360.152.458
Kesejahteraan Rakyat DAERAH
Yang Ditindak Lanjuti
PROGRAM PEMERINTAHAN
04.01.02 DAN KESEJAHTERAAN
RAKYAT
Persentase Bahan
Kebijakan Lingkup
SEKRETARIAT
Pemerintahan dan % 80 85 90 90 418.677.600 460.545.360 506.599.896 1.385.822.856
DAERAH
Otonomi Daerah Yang
Ditindak Lanjuti

VI - 87
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Persentase Bahan
Kebijakan Lingkup
Penunjang Urusan SEKRETARIAT
% 80 85 90 90 12.146.479.143 13.361.127.057 14.697.239.763 40.204.845.963
Pemerintah Daerah DAERAH
Kabupaten Yang Ditindak
Lanjuti

Persentase Kepuasan
Pelayanan Keprotokolan SEKRETARIAT
% 80 85 90 90 84.426.250 92.868.875 102.155.763 279.450.888
dan Komunikasi DAERAH
Pimpinan

Persentase Kerjasama SEKRETARIAT


% 80 85 90 90 1.499.910.000 1.649.901.000 1.814.891.100 4.964.702.100
Yang Ditindaklanjuti DAERAH

Persentase
Penyelenggaraan
kebijakan Daerah Dalam
Pembentukan Hukum
SEKRETARIAT
daerah, bantuan hukum % 80 85 90 90 394.716.850 434.188.535 477.607.389 1.306.512.774
DAERAH
dan HAM, Dokumentasi
Hukum, Pembinaan dan
Pengawasan Produk
Hukum

Persentase Perangkat
SEKRETARIAT
Daerah Dengan Kinerja % 80 85 90 90 265.073.500 291.580.850 320.738.935 877.393.285
DAERAH
Yang Efektif dan Efisien

VI - 88
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Persentase Perangkat
Daerah Yang
SEKRETARIAT
Mengimplementasikan % 80 85 90 90 230.062.500 253.068.750 278.375.625 761.506.875
DAERAH
Analisa Jabatan dan
Analisa Beban Kerja

Persentasi Unit Kerja


Yang Mendapatkan
SEKRETARIAT
Pelayanan Administrasi % 80 85 90 90 292.830.100 322.113.110 354.324.421 969.267.631
DAERAH
Keuangan dan
Perencanaan

Kualifikasi dan SEKRETARIAT


% 85 90 95 95 32.015.150 35.216.665 38.738.332 105.970.147
Kompetensi SDM UKPBJ DAERAH

SEKRETARIAT
Level Maturitas UKPBJ % 85 90 95 95 32.015.150 35.216.665 38.738.332 105.970.147
DAERAH

PROGRAM PEREKONOMIAN Persentase BUMD Yang SEKRETARIAT


04.01.03 % 1 1 1 1 400.000 600.000 800.000 1.800.000
DAN PEMBANGUNAN Masuk Kategori Sehat DAERAH

Persentase Jumlah
Pengadaan Yang SEKRETARIAT
% 90 95 1 1 119.450.150 131.395.165 144.534.682 395.379.997
Dilakukan Dengan DAERAH
Metode Kompetitif

Persentase Jumlah Total


Proyek Konstruksi Yang
Di Bawah Ke Tahun SEKRETARIAT
% 0 0 0 0 94.048.900 103.453.790 113.799.169 311.301.859
Berikutnya Yang di DAERAH
Tandatangani di Kuartal
Pertama

VI - 89
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase Keselarasan
Penyusunan Kebijakan
dan Implementasi SEKRETARIAT
% 80 85 90 90 151.939.950 167.133.945 183.847.340 502.921.235
Kebijakan Lingkup DAERAH
Perekonomian dan
Sumber Daya Alam

Persentase Pengadaan
SEKRETARIAT
Barang dan Jasa Tepat % 85 90 95 95 119.450.150 131.395.165 144.534.682 395.379.997
DAERAH
Waktu

Persentase Unit Kerja


Yang Mendapatkan SEKRETARIAT
% 85 90 95 95 94.048.900 103.453.790 113.799.169 311.301.859
Pelayanan Administrasi DAERAH
Pembangunan

Persetnasi Unit Kerja


Yang Mendapatkan SEKRETARIAT
% 85 90 95 95 292.830.100 322.113.110 354.324.421 969.267.631
Pelayanan Administrasi DAERAH
Umum

Rasio Nilai Belanja Yang


SEKRETARIAT
Dilakukan Melalui % 90 95 100 100 83.525.050 91.877.555 101.065.311 276.467.916
DAERAH
Pengadaan

SEKRETARIAT
Total Laba bersih BUMD Juta 400 600 800 1800 400.000.000 600.000.000 800.000.000 1.800.000.000
DAERAH

Persentase Terintegrasi
program - program
DPRD untuk
melaksanakan fungsi
PROGRAM DUKUNGAN
pengawasan, SEKRETARIAT
04.02.02 PELAKSANAAN TUGAS DAN % 80 85 90 90 14.546.451.507 4.910.000.000 16.000.000.000 35.456.451.507
pembentukan perda dan DPRD
FUNGSI DPRD
anggara ke dalam
dokumen perencanaan
dan dokumen anggaran
setwan DPRD

VI - 90
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase
terintegrasinya program
- program kerja DPRD
untuk melaksanakan
fungsi pengawasan,
fungsi pebentukan SEKRETARIAT
% 80 85 90 90 14.627.502.197 19.703.196.750 28.369.141.750 62.699.840.697
perda, dan fungsi DPRD
anggaran dalam
dokumen rencana lima
tahunan (RPJM) maupun
dokumen rencana
tahunan (RKPD)
BADAN
PENELITIAN
Persentase Implementasi
% 66 70 72 72 183.540.250 935.000.000 1.039.500.000 2.158.040.250 DAN
Rencana Kelitbangan
PENGEMBANGA
N
BADAN
Persentase Kebijakan PENELITIAN
Inovasi yang Diterapkan % 66 70 72 72 43.000.000 53.887.037 250.000.000 346.887.037 DAN
di Daerah PENGEMBANGA
PROGRAM PENELITIAN DAN N
05.05.02
PENGEMBANGAN DAERAH BADAN
PENELITIAN
Persentase Pemanfaatan
% 88 90,5 92,5 92,5 86.000.000 570.000.000 627.400.000 1.283.400.000 DAN
Hasil Kelitbangan
PENGEMBANGA
N
BADAN
Persentase Perangkat
PENELITIAN
Daerah yang Difasilitasi
% 20 25 30 30 43.000.000 225.000.000 57.890.000 325.890.000 DAN
dalam Penerapan Inovasi
PENGEMBANGA
Daerah
N
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Angka 74 75 77 77 29.500.000 33.000.000 83.419.000 145.919.000
Layanan Pemerintah PUSOMAEN
(Kec. Posumaen)
PROGRAM Indeks Kepuasan
PENYELENGGARAAN Masyarakat Terhadap KECAMATAN
07.01.02 Angka 74 75 77 77 8.271.000 10.000.000 15.000.000 33.271.000
PEMERINTAHAN DAN Layanan Pemerintah BELANG
PELAYANAN PUBLIK (Kec. Belang))
Indeks Kepuasan
KECAMATAN
Masyarakat Terhadap Angka 74 75 77 77 6.360.000 30.000.000 30.000.000 66.360.000
PASAN
Layanan Pemerintah

VI - 91
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
(Kec. Pasan)

Indeks Kepuasan
KECAMATAN
Masyarakat Terhadap
Angka 74 75 77 77 8.400.000 10.000.000 12.000.000 30.400.000 RATAHAN
Layanan Pemerintah
TIMUR
(Kec. Ratahan Timur)
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Angka 74 75 77 77 4.500.000 8.000.000 8.000.000 20.500.000
Layanan Pemerintah RATAHAN
(Kec. Ratahan)
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Angka 74 75 77 77 6.488.700 7.856.850 15.500.000 29.845.550
Layanan Pemerintah RATATOTOK
(kec. Ratatotok)
Indeks Kepuasan
KECAMATAN
Masyarakat Terhadap
Angka 74 75 77 77 7.500.000 8.000.000 10.000.000 25.500.000 TOMBATU
Layanan Pemerintah
TIMUR
(Kec. Tombatu Timur)
Indeks Kepuasan
KECAMATAN
Masyarakat Terhadap
Angka 74 75 77 77 5.451.600 4.990.000 8.000.000 18.441.600 TOMBATU
layanan Pemerintah
UTARA
(Kec. Tombatu Utara)
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Angka 74 75 77 77 15.531.750 24.798.250 25.000.000 65.330.000
Layanan Pemerintah TOMBATU
(Kec. Tombatu)
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Angka 74 75 77 77 15.540.600 27.500.000 31.600.000 74.640.600
Layanan Pemerintah SILIAN RAYA
(Silian)
Indeks Kepuasan
KECAMATAN
Masyarakat Terhadap
Angka 74 75 77 77 18.500.000 6.000.000 10.000.000 34.500.000 TOULUAAN
Layanan Pemerintah
SELATAN
(Touluaan Selatan)
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Angka 74 75 77 77 15.189.010 24.906.250 37.000.000 77.095.260
Layanan Pemerintah TOULUAAN
(Touluaan)

VI - 92
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

"Tingkat Penyelesaian
Pelanggaran K3 ( KECAMATAN
% 85 90 100 100 5.000.000 16.000.000 22.000.000 43.000.000
ketertiban, ketentraman, PASAN
keindahan) (Kec. Pasan)
"Tingkat Penyelesaian
Pelanggaran K3 ( KECAMATAN
ketertiban, ketentraman, % 85 90 100 100 0 2.000.000 3.000.000 5.000.000 RATAHAN
keindahan) (Kec. TIMUR
Ratahan Timur)
"Tingkat Penyelesaian
Pelanggaran K3 ( KECAMATAN
% 85 90 100 100 2.500.000 5.000.000 15.000.000 22.500.000
ketertiban, ketentraman, BELANG
keindahan), Kec. Belang
Tingkat Penyelesaian
Pelanggaran K3 (
KECAMATAN
ketertiban, ketentraman, % 85 90 100 100 5.000.000 4.000.000 8.000.000 17.000.000
PUSOMAEN
keindahan) (Kec.
Pusomaen)
Tingkat Penyelesaian
PROGRAM KOORDINASI Pelanggaran K3 (
07.01.04 KETENTRAMAN DAN KECAMATAN
ketertiban, ketentraman, % 85 90 100 100 3.000.000 15.000.000 15.000.000 33.000.000
KETERTIBAN UMUM RATAHAN
keindahan) (Kec.
Ratahan)
Tingkat Penyelesaian
Pelanggaran K3 (
KECAMATAN
ketertiban, ketentraman, % 85 90 100 100 5.000.000 6.000.000 8.000.000 19.000.000
RATATOTOK
keindahan)
(Kec.Ratatotok)
Tingkat Penyelesaian
Pelanggaran K3 ( KECAMATAN
% 85 90 100 100 11.344.020 50.000.000 59.500.000 120.844.020
ketertiban, ketentraman, SILIAN RAYA
keindahan) (Silian)

Tingkat Penyelesaian
Pelanggaran K3 ( KECAMATAN
% 85 90 100 100 15.000.000 20.000.000 20.000.000 55.000.000
ketertiban, ketentraman, TOULUAAN
keindahan) (Touluaan)

Tingkat Penyelesaian
KECAMATAN
Pelanggaran K3 (
% 85 90 100 100 15.000.000 20.000.000 20.000.000 55.000.000 TOULUAAN
ketertiban, ketentraman,
SELATAN
keindahan) Touluaan

VI - 93
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Selatan

Tingkat Penyelesaian
Pelanggaran K3 KECAMATAN
(Ketertiban, % 85 90 100 100 0 1.000.000 2.000.000 3.000.000 TOMBATU
Ketentraman, Keindahan UTARA
(Kec. Tombatu Utara)
Tingkat Penyelesaian
Pelanggaran K3
KECAMATAN
(Ketertiban,
% 85 90 100 100 3.000.000 15.000.000 15.000.000 33.000.000 TOMBATU
Ketentraman,
TIMUR
Keindahan) (Kec.
Tombatu Timur)
Tingkat Penyelesaian
Pelanggaran K3
(Ketretiban, KECAMATAN
% 85 90 100 100 0 10.000.000 8.000.000 18.000.000
Ketentraman, TOMBATU
Keindahan) (Kec.
Tombatu)
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Angka 74 75 77 77 8.271.000 10.000.000 15.000.000 33.271.000
Layanan Pemerintah BELANG
(Kec. Belang))
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Angka 74 75 77 77 6.270.000 15.000.000 16.000.000 37.270.000
Layanan Pemerintah PASAN
(Kec. Pasan)
Indeks Kepuasan
PROGRAM
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
07.01.05 PENYELENGGARAAN URUSAN Angka 74 75 77 77 6.270.000 4.000.000 8.000.000 18.270.000
Layanan Pemerintah PUSOMAEN
PEMERINTAHAN UMUM
(Kec. Pusomaen)
Indeks Kepuasan
KECAMATAN
Masyarakat Terhadap
Angka 74 75 77 77 5.679.000 5.000.000 8.000.000 18.679.000 RATAHAN
Layanan Pemerintah
TIMUR
(Kec. Ratahan Timur)
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Angka 74 75 77 77 7.500.000 16.000.000 17.500.000 41.000.000
Layanan Pemerintah RATAHAN
(Kec. Ratahan)

VI - 94
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Angka 74 75 77 77 8.510.000 7.913.200 6.197.400 22.620.600
Layanan Pemerintah RATATOTOK
(Kec. Ratatotok)
Indeks Kepuasan
KECAMATAN
Masyarakat Terhadap
Angka 74 75 77 77 7.500.000 15.000.000 22.500.000 45.000.000 TOMBATU
Layanan Pemerintah
TIMUR
(Kec. Tombatu Timur)
Indeks Kepuasan
KECAMATAN
Masyarakat Terhadap
Angka 74 75 77 77 5.451.600 4.990.000 8.000.000 18.441.600 TOMBATU
Layanan Pemerintah
UTARA
(Kec. Tombatu Utara)
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Angka 74 75 77 77 15.886.350 13.614.500 14.000.000 43.500.850
Layanan Pemerintah TOMBATU
(Kec. Tombatu)
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Angka 74 75 77 77 8.731.600 25.000.000 29.000.000 62.731.600
Layanan Pemerintah SILIAN RAYA
(Silian)
Indeks Kepuasan
KECAMATAN
Masyarakat Terhadap
Angka 74 75 77 77 7.500.000 10.000.000 22.500.000 40.000.000 TOULUAAN
Layanan Pemerintah
SELATAN
(Touluaan Selatan)
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap KECAMATAN
Angka 74 75 77 77 15.886.350 15.886.350 15.886.350 47.659.050
Layanan Pemerintah TOULUAAN
(Touluaan)
Cakupan sarana
prasarana perkantoran KECAMATAN
% 75 80 100 100 3.500.000 3.500.000 20.000.000 27.000.000
pemerintahan desa yang BELANG
baik (Kec. Belang)

Cakupan sarana
PROGRAM PEMBINAAN DAN
prasarana perkantoran KECAMATAN
07.01.06 PENGAWASAN % 75 85 100 100 0 22.000.000 25.000.000 47.000.000
pemerintahan desa yang PASAN
PEMERINTAHAN DESA
baik (Kec. Pasan)

Cakupan sarana
prasarana perkantoran KECAMATAN
% 75 80 100 100 0 22.000.000 25.000.000 47.000.000
pemerintahan desa yang PUSOMAEN
baik (Kec. Pusomaen)

VI - 95
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Cakupan sarana
prasarana perkantoran KECAMATAN
pemerintahan desa yang % 75 80 100 100 0 6.000.000 15.000.000 21.000.000 RATAHAN
baik (Kec. Ratahan TIMUR
Timur)
Cakupan sarana
prasarana perkantoran KECAMATAN
% 75 80 100 100 0 42.000.000 37.500.000 79.500.000
pemerintahan desa yang SILIAN RAYA
baik (Silian)

Cakupan sarana
KECAMATAN
prasarana perkantoran
% 75 80 100 100 13.500.000 12.000.000 18.000.000 43.500.000 TOULUAAN
pemerintahan desa yang
SELATAN
baik (Touluaan Selatan)

Cakupan sarana
prasarana perkantoran KECAMATAN
% 75 80 100 100 1.371.950 1.371.950 1.371.950 4.115.850
pemerintahan desa yang TOULUAAN
baik (Touluaan)

Cakupan sarana
prasarana perkantoran KECAMATAN
% 75 80 100 100 0 4.999.950 82.500.000 87.499.950
pemerintahan desa yang RATATOTOK
baik(kec. ratatotok)

Cakupan sarana
prasarana perkantoran KECAMATAN
% 75 80 100 100 13.500.000 30.500.000 23.000.000 67.000.000
pemerintahan desa yang RATAHAN
baik (Kec. Ratahan)
Cakupan Sarana
Prasarana Perkantoran KECAMATAN
Pemerintahan Desa Yang % 75 80 100 100 13.500.000 30.000.000 19.000.000 62.500.000 TOMBATU
Baik (Kec. Tombatu TIMUR
Timur)
Cakupan Sarana
Prasarana Perkantoran KECAMATAN
Pemerintahan Desa yang % 75 80 100 100 0 1.000.000 2.000.000 3.000.000 TOMBATU
baik (Kec. Tombatu UTARA
Utara)
Cakupan Sarana
Prasarana perkantoran KECAMATAN
% 75 80 100 100 1.371.950 7.999.950 8.000.000 17.371.900
Pemerintahan Desa yang TOMBATU
Baik (Kec. Tombatu)

VI - 96
PERANGKAT
DAERAH
INDIKATOR TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
Kode VISI/MISI/TUJUAN/SASA Satuan PENANGGUN
TUJUAN/SASARAN/P
Rekening RAN/PROGRAM Indikator GJAWAB
ROGRAM
KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
AKHIR AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
BADAN
PROGRAM PENGUATAN Tingkat Ketahanan
KESATUAN
08.01.02 IDEOLOGI PANCASILA DAN Ideologi dan % 85 87 87 87 65.000.000 75.000.000 85.000.000 225.000.000
BANGSA DAN
KARAKTER KEBANGSAAN Karakteristik Kebangsaan
POLITIK

PROGRAM PENINGKATAN
PERAN PARTAI POLITIK DAN
BADAN
LEMBAGA PENDIDIKAN
Tingkat Pembinaan KESATUAN
08.01.03 MELALUI PENDIDIKAN % 85 87 87 87 800.000.000 900.000.000 1.000.000.000 2.700.000.000
Politik BANGSA DAN
POLITIK DAN
POLITIK
PENGEMBANGAN ETIKA
SERTA BUDAYA POLITIK

PROGRAM PEMBERDAYAAN Tingkat Pemberdayaan BADAN


DAN PENGAWASAN dan Pengawasan KESATUAN
08.01.04 % 85 87 87 87 900.000.000 1.000.000 1.010.000.000 1.911.000.000
ORGANISASI Organisasi BANGSA DAN
KEMASYARAKATAN Kemasyarakatan POLITIK

PROGRAM PEMBINAAN DAN Tingkat Pembinaan dan BADAN


PENGEMBANGAN Pengembangan KESATUAN
08.01.05 % 85 87 87 87 400.000.000 450.000.000 500.000.000 1.350.000.000
KETAHANAN EKONOMI, Ketahanan Ekonomi, BANGSA DAN
SOSIAL, DAN BUDAYA Sosial dan Budaya POLITIK

PROGRAM PENINGKATAN
Tingkat Kewaspadaan
KEWASPADAAN NASIONAL BADAN
Daerah dan Peningkatan
DAN PENINGKATAN KESATUAN
08.01.06 Kualitas dan Fasilitasi % 85 87 87 87 65.000.000 75.000.000 85.000.000 225.000.000
KUALITAS DAN FASILITASI BANGSA DAN
Penanganan Konflik
PENANGANAN KONFLIK POLITIK
Sosial
SOSIAL

PROGRAM PENUNJANG SEMUA


Nilai LKIP Perangkat
X.XX.01 URUSAN PEMERINTAHAN Kategori B BB BB BB 315.000.000.000 320.000.000.000 325.000.000.000 960.000.000.000 PERANGKAT
Daerah
DAERAH KABUPATEN/KOTA DAERAH

VI - 97
BAB VII
KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN
PROGRAM PERANGKAT DAERAH

7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan


Dalam rangka mendukung pelaksanaan program perangkat daerah guna
mencapai sasaran pembangunan dan penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah yang menjadi kewenangan kabupaten, maka dialokasikan anggaran untuk
belanja daerah sebagaimana telah dihitung dan dianalisis pada Bab III RPJMD ini.
Kerangka pendanaan pembangunan daerah mulai tahun 2021 telah menyesuaikan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 90 Tahun 2019 yang telah dimutakhirkan melalui Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi
Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan
dan Keuangan Daerah. Penerapan prinsip peraturan tersebut menjadi alasan
utama perubahan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara.
Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara telah menerapkan
money follow programme dengan memperhatikan prioritas pembangunan sesuai
permasalahan serta situasi dan kondisi saat ini serta isu strategis pada masa
datang sampai akhir periode masa jabatan kepala daerah. Hal ini berarti program,
kegiatan dan sub kegiatan dalam Renstra Perangkat Daerah menjadi prioritas yang
akan dilaksanakan dan mendapatkan anggaran.
Kebijakan belanja daerah dilakukan dengan pengaturan pola pembelanjaan
yang akuntabel, proporsional, efisien dan efektif. Adapun kebijakan belanja
daerah, sebagai berikut:
a. Prioritas I, dialokasikan untuk membiayai belanja dan pengeluaran
pembiayaan yang wajib dan mengikat.
b. Prioritas II, dialokasikan untuk membiayai belanja pemenuhan visi dan
misi kepala daerah serta pemenuhan penerapan pelayanan dasar. Alokasi
pemenuhan pelayanan dasar dihitung pada prioritas II dengan pertimbangan
bahwa prioritas Bupati dan Wakil Bupati juga termasuk hal tersebut.
c. Prioritas III, dialokasikan untuk membiayai belanja penyelenggaraan
urusan pemerintahan lainnya. Alokasi anggaran prioritas III diperuntukkan untuk
mendanai program-program perangkat daerah yang tidak termasuk dalam kategori
Prioritas I dan Prioritas II. Program-program tersebut dilaksanakan untuk

VII - 1
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten
namun tidak menjadi prioritas Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018-2023.
Sebagaimana analisis pada Bab III Perubahan RPJMD ini, maka penyajian
kerangka pendanaan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara dapat dibagi 2 (dua)
yaitu periode Tahun 2019-2021 dan Tahun 2021-2023). Masing-masing periode
menggambarkan sebelum dan sesudah penerapan Peraturan Pemerintah Nomor
12 Tahun 2019 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019.
Kerangka Pendanaan pembangunan Daerah Tahun 2019-2021 Kabupaten
Minahasa Tenggara dapat dilihat pada Tabel 7.1.

Tabel 7.1
Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah
Tahun 2019 – 2021
Kabupaten Minahasa Tenggara
Struktur Belanja berdasar PP 58/2005

Kode REALISASI TARGET


URAIAN
Akun 2019 2020 2021
1 2 3 4 5
2 BELANJA 770.365.808.235 787.676.000.000,00 787.676.000.000,00
BELANJA
2.1 TIDAK 435.201.385.995 440.926.000.000,00 440.926.000.000,00
LANGSUNG
2.1.1 Belanja Pegawai 248.714.803.006 270.001.000.000,00 270.001.000.000,00
2.1.2 Belanja Barang
2.1.3 Belanja Subsidi
2.1.4 Belanja Hibah 10.474.000.000 30.000.000.000,00 30.000.000.000,00
Belanja Bantuan
2.1.5 10.845.631.289 8.000.000.000,00 8.000.000.000,00
Sosial
Belanja Bagi
Hasil Kepada
2.1.6 Provinsi/Kab/Kota 657.454.700 450.000.000,00 450.000.000,00
dan Pemerintah
Desa
Belanja Bantuan
Keuangan
Kepada
2.1.7 164.409.497.000 132.000.000.000,00 132.000.000.000,00
Provinsi/Kab/Kota
dan Pemerintah
Desa dan Parpol
Belanja Tidak
100.000.000 475.000.000,00 475.000.000,00
Terduga
2.2 BELANJA
335.164.422.241 346.750.000.000,00 346.750.000.000,00
LANGSUNG
Belanja Pegawai 33.011.768.633 35.520.000.000,00 35.520.000.000,00
Belanja Barang
168.623.588.453 125.000.000.000,00 125.000.000.000,00
dan Jasa
Belanja Modal 133.529.065.155 186.230.000.000,00 186.230.000.000,00

VII - 2
Kerangka Pendanaan pembangunan Daerah Tahun 2021-2023 Kabupaten
Minahasa Tenggara dapat dilihat pada Tabel 7.2.

Tabel 7.2
Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah
Tahun 2021-2023
Kabupaten Minahasa Tenggara
Struktur Berdasarkan PP 12/2019

Kode PROYEKSI
URAIAN
Akun 2021 2022 2023
1 2 3 4 5
5 PENDAPATAN 731.565.788.972 681.613.547.035 717.487.944.247,60
PENDAPATAN
5.1 ASLI DAERAH 18.191.892.011 20.094.632.505 21.152.244.742,60
(PAD)
Pendapatan Pajak
5.1.1 5.832.662.011 6.702.985.823 7.055.774.551,00
Daerah
Pendapatan Retribusi
5.1.2 845.230.000 788.477.198 829.975.998,00
Daerah
Pendapatan Hasil
Pengelolaan
5.1.5 364.000.000 788.248.395 829.735.153,00
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Lain-lain PAD Yang
5.1.6 11.150.000.000 11.814.921.089 12.436.759.040,60
Sah
PENDAPATAN
5.2 701.278.696.961 641.885.776.784 675.669.238.720,00
TRANSFER
Pendapatan Transfer
5.2.1 648.628.708.000 509.923.295.655 536.761.363.847,00
Pemerintah Pusat
5.2.2 Bagi Hasil Pajak 6.278.141.639 6.608.570.146,00
Bagi Hasil Bukan
5.2.3 Pajak/Sumber Daya 6.262.296.612 6.591.891.170,00
Alam
Dana Alokasi Umum
403.601.097.000 424.843.260.000,00
(DAU)
Dana Alokasi Khusus
93.781.760.404 98.717.642.531,00
(DAK)
Pendapatan
Transfer
112.029.959.350 117.926.273.000,00
5.2.4 Pemerintah Pusat
- Lainnya
5.2.5 Dana Penyesuaian 112.029.959.350 117.926.273.000,00
Pendapatan
Transfer
5.3 52.649.988.961 19.932.521.779 20.981.601.873,00
Pemerintah
Daerah Lainnya
Pendapatan Bagi
5.3.1 19.932.521.779 20.981.601.873,00
Hasil Pajak
Bantuan
- 0,00
Keuangan
Bantuan Keuangan
dari Pemerintah
- 0,00
Daerah Provinsi
Lainnya
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
12.095.200.000 19.633.137.746 20.666.460.785,00
DAERAH YANG
SAH
Pendapatan Hibah 13.704.776.000 14.426.080.000,00
Pendapatan Lainnya 12.095.200.000 5.928.361.746 6.240.380.785,00
6 BELANJA 731.166.172.881 504.047.267.394 530.576.070.941,04
6.1 BELANJA OPERASI 426.450.049.074 403.614.116.534 424.856.964.773,04
6.1.1 Belanja Pegawai 264.781.642.983 232.124.279.723 244.341.347.077,00
Belanja Barang dan
6.1.2 125.609.288.605 155.120.587.434 163.284.828.878,04
Jasa

VII - 3
Kode PROYEKSI
URAIAN
Akun 2021 2022 2023
1 2 3 4 5
Belanja Bunga 6.338.039.752 6.338.039.752 6.338.039.752
Belanja Hibah 17.767.077.734 6.323.569.377 6.656.388.818,00
Belanja Bantuan
11.954.000.000 10.045.680.000 10.574.400.000,00
Sosial
6.2 BELANJA MODAL 100.433.150.860 105.719.106.168,00
06.02.01 Belanja Modal Tanah 24.684.000 - 0,00
Belanja Modal
6.2.2 10.416.708.331 21.261.318.340 22.380.335.095,00
Peralatan dan Mesin
Belanja Modal
Gedung dan 44.176.665.793 18.581.437.378 19.559.407.766,00
Bangunan

Belanja Modal Jalan, 68.070.368.691 58.046.440.254 61.101.516.057,00


Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Aset
857.910.000 2.543.954.888 2.677.847.250,00
Tetap Lainnya
Belanja Modal Aset
90.421 - 0,00
Lainnya
BELANJA TAK
17.559.518.261 17.559.518.261 16.147.181.570,00
TERDUGA
Belanja Tak Terduga 17.559.518.261 17.559.518.261 16.147.181.570,00
TRANSFER 163.610.178.310 152.940.197.960 160.989.682.063,00
TRANSFER BAGI
HASIL 459.382.310 435.739.350 458.673.000,00
PENDAPATAN
Transfer Bagi Hasil
355.442.500 374.150.000,00
Pajak Daerah
Transfer Bagi Hasil
80.296.850 84.523.000,00
Pendapatan Lainnya
TRANSFER
BANTUAN 163.150.796.000 152.504.458.610 160.531.009.063,00
KEUANGAN
Transfer Bantuan
Keuangan ke
- 0,00
Pemerintah Daerah
Lainnya
Transfer Bantuan
151.909.392.800 159.904.624.000,00
Keuangan ke Desa
Transfer Bantuan
595.065.810 626.385.063,00
Keuangan Lainnya
SURPLUS /
399.616.091 24.626.081.681 25.922.191.243,56
(DEFISIT)

PEMBIAYAAN
PENERIMAAN
20.727.050.576 3.499.415.014,38 4.795.524.576,56
PEMBIAYAAN
Penggunaan SiLPA 20.727.050.576 3.499.415.014,38 4.795.524.576,56
Pinjaman Dalam
Negeri
PENGELUARAN
21.126.666.667 21.126.666.667 21.126.666.667
PEMBIAYAAN
Penyertaan
Modal/Investasi
Pemerintah Daerah
Pembayaran Cicilan
Pokok Utang yang 21.126.666.667 21.126.666.667 21.126.666.667
Jatuh Tempo
PEMBIAYAAN
21.126.666.667 21.126.666.667 21.126.666.667
NETTO
SISA LEBIH
PEMBIAYAAN
- - -
ANGGARAN
(SILPA)

VII - 4
7.2 Program Perangkat Daerah

Program perangkat daerah adalah program yang dilaksanakan oleh


perangkat daerah sebagai instrumen arah kebijakan untuk mencapai sasaran
RPJMD. Perencanaan program perangkat daerah dilakukan dengan memperhatikan
beberapa hal, yaitu :

1. Penjabaran visi, misi, dan prioritas pembangunan Bupati dan Wakil Bupati
terpilih.
2. Berbasis permasalahan pembangunan dan isu strategis daerah, termasuk
percepatan penanganan pandemi COVID-19 dan dampaknya.
3. Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada urusan pemerintahan wajib
terkait pelayanan dasar.
4. Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
5. Peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja,
lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan
daya saing daerah, serta kualitas lingkungan hidup.
6. Penerapan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan
pemerintah daerah kabupaten.

Program perangkat daerah merupakan pelaksanaan dari urusan wajib dan


urusan pilihan sesuai kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa
Tenggara, serta unsur pendukung, unsur penunjang, unsur pengawasan urusan
pemerintahan daerah dan unsur pemerintahan umum. Program-program tersebut
disajikan berdasarkan urusan pemerintahan daerah yang terbagi menjadi 2 (Dua)
tabel yaitu program perangkat daerah tahun 2019 - 2021, dan program perangkat
daerah tahun 2021 sampai dengan tahun 2023. Hal ini dilakukan karena adanya
perbedaan nomenklatur program diantara periode tahun tersebut, dengan
penjelasan sebagai berikut:

a. Program tahun 2019 disusun dan ditetapkan dalam Perda APBD Tahun 2019
pada tahun 2018 dan Program tahun 2020 disusun dan ditetapkan dalam
Perda APBD Tahun 2020 pada tahun 2019, sebelum Perubahan RPJMD
ditetapkan pada Maret 2021. Program-program tahun 2019 dan 2020
selanjutnya dijabarkan kedalam berbagai kegiatan pada masing-masing
Renstra Perangkat Daerah.
b. Program tahun 2021 dimunculkan pada dua Tabel karena Program 2021 Pada
RKPD 2021 yang ditetapkan Tahun 2020 masih menggunakan Nomenklatur

VII - 5
Berdasarkan Permendagri 13 Tahun 2006 dan Pada Tahap KUA dan PPAS
sampai APBD sudan menggunakan Program Berdasarkan Permendagri 90
Tahun 2019. Program-program tahun 2021 selanjutnya dijabarkan kedalam
berbagai kegiatan pada masing-masing Renstra Perangkat Daerah
c. Program tahun 2021 sampai dengan tahun 2023 disusun berdasarkan
klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur program pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 90 Tahun 2019 yang telah dimutakhiran melalui Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020. Penerapan peraturan ini
menyebabkan perencanaan pembangunan daerah yang semula hanya program
dan kegiatan, maka setelah penerapan aturan menjadi program, kegiatan, dan
sub kegiatan. Perbedaan klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur ini
menyebabkan penyesuaian indikator kinerja program, kegiatan, dan sub
kegiatan, dengan mengutamakan penggunaan indikator kinerja pada tahun
sebelumnya. Penyesuaian klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur kegiatan dan
sub kegiatan serta indikator kinerjanya dimuat pada Renstra Perangkat
Daerah. Khusus Program Tahun 2021 akan menjadi acuan dalam penyusunan
Perubahan RKPD Tahun 2021.

Lebih rinci mengenai rencana program perangkat daerah yang disertai indikator
kinerja target per tahun dan pendanaan indikatif tahun 2019 sampai dengan tahun
2023 disajikan pada Tabel 7.3 dan 7.4

VII - 6
Tabel 7.3
Indikasi Rencana Program Prioritas Perubahan RPJMD yang disertai Kebutuhan Pendanaan
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2019 – 2021 (Bersasarkan Permendagri 13 Tahun 2006)

Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Rekening dan Program Prioritas Program Awal Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

TOTAL PAGU INDIKATIF


BELANJA TIDAK
260.000.000.000,00 265.900.000.000,00 285.001.000.000,00
LANGSUNG
BELANJA LANGSUNG 358.370.000.000,00 394.207.000.000,00 436.000.000.000,00

URUSAN WAJIB
PELAYANAN DASAR
1 URUSAN PENDIDIKAN
1 DINAS PENDIDIKAN
BELANJA TIDAK
112.160.652.000 115.525.471.000,00 123.612.253.000,00
LANGSUNG
Belanja Pegawai 112.160.652.000 115.525.471.000,00
123.612.253.000,00
BELANJA LANGSUNG 48.352.300.000,00 53.187.530.000,00 58.506.283.000,00
Program Pelayanan Indeks Kepuasan Publik 80
1 70 70,00 2.200.000.000,00 75 2.310.000.000,00 2.425.500.000,00
Adiministrasi Perkantoran terhadap Pelayanan PD
Program Peningkatan sarana Indeks Kepuasan Publik 75 80
2 70 70,00 363.000.000,00 381.000.000,00 400.000.000,00
dan Prasarana Aparatur terhadap Pelayanan PD
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 87 89
3 80 85 150.000.000,00 157.500.000,00 165.375.000,00
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 80
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00 75.000.000,00 78.750.000,00 82.687.000,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan B B
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B 75.000.000,00 78.750.000,00 82.687.000,00
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan

VII - 7
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Penjabaran Konsitensi 75 80
Program Perencanaan dan Programdan Kegiatan
6 Penganggaran Perangkat Renstra ke dalam Renja 60 70,00 100.000.000,00 105.000.000,00 109.751.000,00
Daerah dan Renja Ke dalam
DPA
Program Pendidikan Anak Usia 100 100
7 APM dan APK PAUD 100 100 6.600.000 6.600.000 7.260.000
Dini
Program Wajib Belajar
Angka Partisipasi Murni
8 Pendidikan Dasar Sembilan 91,98 17.037.000 18.889.000 22.306.300
SD
Tahun
Partisipasi Murni SMP 76,53
APK SD 114,00 115,00 115,5 116,00
APK SMP 91,90 92,50 93,00 93,50
Angka pendidikan yang
29,02 30,00 31,00 32,00
ditamatkan SD/MI
Angka pendidikan yang
19,39 20,00 21,00 22,00
ditamatkan SMP/MTs
Angka partisipasi
sekolah (APS) 97,53 98,26 98,52 98,75
SD/MI/Paket A
Angka partisipasi
sekolah (APS) 92,75 93,00 93,15 93,35
SMP/MTs/Paket B
Program Peningkatan Mutu
Guru Berkualifikasi
9 Pendidik dan Tenaga 100,00 100,00 6.500.000 100,00 7.150.000 100,00 7.865.000
S1/D-Iv Jejang SD/MI
Kependidikan
Guru Berkualifikasi
100,00 100,00 100,00 100,00
S1/D-Iv Jejang SMP/MTs
Persentase Guru TK
83,33 84,00 84,5 85,00
Bersertifikasi
Persentase Guru SD
49,82 50,00 50,50 51,00
Bersertifikasi
Persentase Guru SMP
58,33 58,80 59,30 59,80
Bersertifikasi
Program Manajemen Pelayanan Rasio guru/murid 65,57 67,00 1.100.000 68,00 850.000 69,00 935.000

VII - 8
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
10 Pendidikan sekolah pendidikan
dasar (SD)
Rasio guru/murid
sekolah pendidikan 76,66 77,00 79,00 80,00
dasar (SMP)
Penduduk yang berusia
Program Pendidikan Non
11 > 15 Tahun melek huruf 99,8 99,81 4.400.000 99,82 5.200.000 99,84 6.220.000
Formal
(Tidak Buta AKsara)
Angka Putus Sekolah
0,69 0,67 0,64 0,61
(APS) SD/MI
Angka Putus Sekolah
0,18 0,16 0,15 0,14
(APS) SMP/MTs
Angka Kelulusan (AL)
99,70 99,71 99,72
SD/MI
Angka Kelulusan (AL)
99,53 99,55 99,56 99,57
SMP/MTs
Angka Melanjutkan (AM)
95,34 100,00 100,00 100,00
dari SD/MI ke SMP/MTs
Sekolah pendidikan
Program Peningkatan Sarana
12 SD/MI kondisi bangunan 100 100,00 6000000000 100,00 6600000000 100,00 7260000000
Dan Prasarana Pendidikan
baik

2 URUSAN KESEHATAN
1 DINAS KESEHATAN
BELANJA TIDAK
25.647.210.000,00
LANGSUNG 24.924.476.000 27.442.514.000,00
Belanja Pegawai 25.647.210.000,00
24.924.476.000 27.442.514.000,00
BELANJA LANGSUNG 155.000.000.000,00 60.500.000.000,00
50.000.000.000
Program Pelayanan Indeks Kepuasan Publik 4.200.000.000,00 4.410.000.000,00 80 4.630.500.000,00
1 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran terhadap Pelayanan PD
Program Peningkatan sarana Indeks Kepuasan Publik 635.000.000,00 75 666.750.000,00 80 700.087.000,00
2 70 70,00
dan Prasarana Aparatur terhadap Pelayanan PD

VII - 9
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 87 102.900.000,00 89 108.045.000,00
3 80 85 98.000.000,00
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75.000.000,00 75 78.450.000,00 80 82.372.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 75.000.000,00 B 78.450.000,00 B 82.372.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Penjabaran Konsitensi 75.000.000,00 75 78.450.000,00 80 81.624.000,00
Program Perencanaan dan Programdan Kegiatan
6 Penganggaran Perangkat Renstra ke dalam Renja 60 70,00
Daerah dan Renja Ke dalam
DPA
Program Obat dan Perbekalan Persentase Ketersediaan
7 75 76 2.000.000 77 2.200.000 78 2.420.000
Kesehatan Obat
Cakupan Pelayanan
Program Upaya Kesehatan
8 Kesehatan Dasar 70 75 4.000.000 80 4.400.000 85 4.840.000
Masyarakat
Masyarakat
Program Pengawasan Obat dan Persentase Keamanan
9 70 75 300.000 80 330.000 85 363.000
Makanan Obat dan Makanan
1. Persentase Promosi
Program Promosi Kesehatan
10 Kesehatan melalui 55 60 300.000 70 330.000 75 363.000
dan Pemberdayaan Masyarakat
Media
2. Persentase Rumah
Tangga berperilaku
65 70 75 80
Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
Cakupan Balita Gizi
Program Perbaikan Gizi
11 Buruk Mendapat 100 100 250.000 100 275.000 100 302.500
Masyarakat
Perawatan
Cakupan Desa dan
Program Pengembangan Kelurahan yang telah
12 100 100 150.000 100 165.000 100 181.500
Lingkungan Sehat Menciptakan Lingkungan
Sehat
Program Pencegahan dan Angka Insidensi Rate
13 100 100 1.193.516 100 1.312.867,6 100 1.444.154,36
Penanggulangan Penyakit (100/100.000 pduduk)

VII - 10
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Menular
Persentase Pelayan
Program Standarisasi
14 Puskesmas Sesuai 100 100 50.000 100 55.000 100 60.500
Pelayanan Kesehatan
Standaer
Program pengadaan,
peningkatan dan perbaikan Persentase Ketersediaan
15 sarana dan prasarana sarana dan Prasarana 70 75 2.313.484 80 2.544.832,4 85 2.799.315,64
puskesmas/ puskemas Puskesmas
pembantu dan jaringannya
Persentase
Program pengadaan, Terpenuhinya Peralatan
30 35 7.535.000 65 108.288.500 70 9.117.350
peningkatan dan perbaikan Kesehatan Rumah Sakit
sarana dan prasarana rumah Daerah
16
sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah Rasio Dokter Umum per
0,3 2,3 4,3 6,3
sakit paru-paru/ rumah sakit 1.000 satuan penduduk
mata Rasio Tenaga Medis per
27,76 28,13 29,20 30,18
1.000 satuan penduduk
Cakupan Pelayanan
17 Program pelayanan kesehatan 100 100 1.050.000 100 1.154.999,6 100 1.270.184,36
Puskesmas
Program peningkatan 1. Angka Kematian
18 pelayanan kesehatan anak Balita per 1000 2 0 200.000 0 220.000 0 242.000
balita kelahiran hidup
2. Cakupan Pelayanan
100 100 100 100
Anak Balita
Program peningkatan Kualitas Pelayanan
19 100 100 100.000 100 110.000 100 121.000
pelayanan kesehatan lansia Kesehatan lansia
Program peningkatan
20 keselamatan ibu melahirkan 1. Angka Kematian Ibu 3 0 1.300.000 0 1.430.000 0 1.573.000
dan anak
2. Angka Kematian Bayi 2 0 0 0
Program Jaminan Kesehatan Prosentase Masyarakat
21 90 91 20.000.000 92 22.000.000 93 24.200.000
Nasional Yang Terjangkau
Program Peningkatan
Pengembangan Mutu SDM Persentase Tenga
22 60 64 200.000 68 220.000 72 242.000
Pelayanan Kesehatan Kesehatan Yang Terlatih
Masyarakat

VII - 11
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Program Pencegahan dan Persentase Pencegahan
23 Penanggulangan Penyakit dan Penanggulangan 75 79 1.000.000 83 1.358.800,4 87 1.766.495,640
Tidak Menular Penyakit Menular

URUSAN PEKERJAAN
3 UMUM DAN PENATAAN
RUANG
DINA PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN RUANG
BELANJA TIDAK
2.659.774.000,00
LANGSUNG 2.606.577.000 2.845.958.000,00
Belanja Pegawai 2.659.774.000,00
2.606.577.000 2.845.958.000,00
BELANJA LANGSUNG 110.000.000.000,00 121.000.000.000,00
100.000.000.000
Indeks Kepuasan Publik 1.200.000.000,00 1.260.000.000,00 80 1.323.000.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 700.000.000,00 75 735.000.000,00 80 771.750.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 99.000.000,00 87 103.950.000,00 89 109.147.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 163.000.000,00 75 171.150.000,00 80 179.658.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 75.000.000,00 B 78.400.000,00 B 82.320.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 50.000.000,00 75 52.500.000,00 80 55.125.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA

VII - 12
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Program Penyelenggaraan 1.538.000 65 65
Pengadaan Tanah Bagi Perssentase Bidang
7 60 65
Pembangunan Untuk tanah Yang Diadakan
Kepentingan Umum
Program Peningkatan Jalan dan Persentase jalan n
8 50 56 70.157.397,00 65 221.150.000,00 67 53.408.622,24
Jembatan dalam kondisi baik
Persentase jembatan
72 74 80 82
dalam kondisi baik
Persentase jalan n
50 56 23.305.280,00 65 14.622.472,00 67 41.546.894,52
Program pembangunan jalan dalam kondisi baik
9
dan jembatan Persentase jembatan
72 74 80 82
dalam kondisi baik
persentase saluran
Program pembangunan saluran 200.000 270.000 3.650.000
10 drainase/gorong-gorong 42 44 45 46
drainase/gorong-gorong
dalam kondisi baik
Persentase
Program pembangunan 300.000 820.000 3.750.000
11 turap/talud/bronjong 22 24 28 29
turap/talud/bronjong
dalam kondisi baik
Persentase jalan n
Program 50 56 2.950.000 65 9.870.000 67 5.405.490.
dalam kondisi baik
12 rehabilitasi/pemeliharaan jalan
Persentase jembatan
dan jembatan 72 74 80 82
dalam kondisi baik
Program Persentase
0,00 200.000 220.000
13 rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong dalam 22 24 28 29
talud/bronjong kondisi baik
Persentase jalan n
50 56 80.000 65 0,00 67 80.000
Program Inspeksi kondisi jalan dalam kondisi baik
14
dan jembatan Persentase jembatan
72 74 80 82
dalam kondisi baik
Persentase jalan n
50 56 0,00 65 0,00 67 714.243,24
Program tanggap darurat jalan dalam kondisi baik
15
dan jembatan Persentase jembatan
72 74 80 82
dalam kondisi baik
Program pembangunan sistem Persentase ketersediaan
0,00 1.950.000 650.000
16 informasi/data base jalan dan data base jalan 55 60 65 70
jembatan jembatan kabupaten

VII - 13
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
persentase tersedianya
Program peningkatan sarana 0,00 300.000 0
17 sarana dan prasarana 5 5 5 10
dan prasarana kebinamargaan
kebinamargaan
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Persentase irigasi dalam
72,00 73 9.816.467,00 74 14.577.000 75 8.901.000,00
18 Rawa, dan Jaringan Pengairan kondisi baik
Lainnya
Program Penyediaan dan Persentase tersedianya
19 35 35 0,00 35 0,00 38 330.000
Pengelolaan Air Baku air baku yang dikelola
Program Pengembangan, Persentase pengelolaan
Pengelolaan, dan Konservasi konservasi sungai,
20 16 16 0,00 16 0,00 18 555.000,000
Sungai, Danau, dan Sumber danau dan sumber daya
Daya Air Lainnya air lainnya
Persentase tersedianya 9.595.000,00
akses air minum yang 85 86 11.006.496,00 89 22.585.528,00 90
Program Pengembangan
memadai
21 Kinerja Pengelolaan Air Minum
Persentase tersedianya
dan Air Limbah
akses sanitasi yang 84 85 87 88
memadai
Persentase kawasan 1.924.000,00 9.550.000,00 5.944.000,00
22 Program Pengendalian Banjir 45 48 51 53
bebas banjir dan rob
Persentase 0,00
Program Pengembangan
pengembangan wilayah
23 Wilayah Strategis dan Cepat 15 15 15 0,00 18 3.220.000,00
strategis dan cepat
Tumbuh
tumbuh
Program Pembangunan Persentase tersedianya 0,00
24 80 80 82 100.000 85 700.000
Infrastruktur Perdesaan infrastruktur perdesaan
Persentase 0,00
Program Pembangunan dan
pembangunan dan
25 Pengelolaan Bangunan Gedung 48 48 52 3.500.000 56 5.500.000
pengelolaan bangunan
dan Lingkungan
Gedung
Persentase 0,00
Program Pembinaan Jasa terlaksananya
26 0 0 10 950.000 14 600.000
Konstruksi pembinaan jasa
konstruksi
Urusan Penataan Ruang

VII - 14
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase tersedianya
Program Perencanaan Tata informasi tentang
27 1 1 3.689.888,00 3 8.040.000,00 6 6.240.000
Ruang rencana tata ruang
wilayah
Persentase Kesesuaian
28 Program Pemanfaatan Ruang 20 20 461.236,00 25 1.005.000,00 30 780.000
Pemanfaatan Ruang
Program Pengendalian Persentase pengendalian
29 30 35 461.236,00 40 1.005.000,00 45 780.000
Pemanfaatan Ruang pemanfaatan ruang

PERUMAHAN RAKYAT DAN


4
KAWASAN PERMUKIMAN
BADAN PENANGGULANGAN
1
BENCANA DAERAH
BELANJA TIDAK
1.795.547.000,00
LANGSUNG 1.767.522.000 1.921.235.000,00
Belanja Pegawai 1.795.547.000,00
1.767.522.000 1.921.235.000,00
BELANJA LANGSUNG 3.300.000.000,00 3.630.000.000,00
3.000.000.000
Indeks Kepuasan Publik 450.000.000,00 472.500.000,00 80 496.125.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 180.000.000,00 75 189.000.000,00 80 198.450.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Persentase Kedisiplinan 40.000.000,00 87 42.000.000,00 89 44.100.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 50.000.000,00 75 52.500.000,00 80 55.125.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 30.000.000,00 B 31.500.000,00 B 33.060.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Program Perencanaan dan Persentase 75 26.800.000,00 80 28.140.000,00
6 Penganggaran Perangkat terakomidirnya Program 60 70,00 25.600.000,00
Daerah dan Kegiatan Renstra ke

VII - 15
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Dalam Renja, Renja Ke
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Persentase cakupan
Program Pencegahan dan
1 sarana prasarana na 72,00 74,00 76,00
Kesiapsiagaan Bencana
kesiapsiagaan bencana
Persentase korban
Program Pelayanan dan
bencana yang menerima
2 Rehabilitasi Masalah-Masalah 100,00 100,00 300000000 100,00 350000000 100,00 400000000
bantuan sosial selama
Sosial
masa tanggap darurat
pemenuhan sarpras 700000000 750000000 800000000
Program Penanganan
3 penanggulangan na 72,00 74,00 76,00
Kedaruratan Bencana
bencana
Persentase pemenuhan
'Program Penyediaan Bantuan
4 bantuan darurat bagi na 72,00 224400 74,00 285700000 76,00 365000000
Darurat Bencana
korban bencana
Persentase cakupan 500000000 550000000 610000000
Program Pemulihan Daerah
5 pemulihan pasca na 52,00 54,00 56,00
Bencana
bencana
Persentase rumah yang
Program Perbaikan rumah
6 diperbaiki akibat na 50,00 500000000 50,00 550000000 50,00 600000000
akibat bencana alam / sosial
bencana
DINAS PERUMAHAN
2 RAKYAT DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
BELANJA TIDAK
1.382.169.000,00
LANGSUNG 1.366.184.000 1.478.920.000,00
Belanja Pegawai 1.382.169.000,00
1.366.184.000 1.478.920.000,00
BELANJA LANGSUNG 16.500.000.000,00 18.150.000.000,00
15.000.000.000
Indeks Kepuasan Publik 2.400.000.000,00 2.520.000.000,00 80 2.646.000.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 250.000.000,00 75 262.500.000,00 80 275.625.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah

VII - 16
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 50.000.000,00 87 52.500.000,00 89 55.125.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 52.500.000,00 80 55.125.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 50.000.000
Bimtek
Program peningkatan 50.000.000,00 B 52.500.000,00 B 55.125.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 75 43.000.000,00 80 45.000.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 41.500.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
5.000.000.000 5.300.000.000,00 5.660.000.000,00
Program Pengembangan
7 Rasio rumah layak huni 81,60 83,00
Perumahan
3.000.000.000 3.442.650.000,00 3.936.215.000,00
Program Lingkungan Sehat Proporsi rumah tangga
8 14,8 14,00 13,80 13,50
Perumahan kumuh
Program Pembinaan & 2.658.500.000 2.874.350.000,00 3.121.785.000,00
Persentase pemukiman
9 Pengembangan Infrastruktur 0,016 0,030 0,050 0,070
yang tertata
Permukiman
Persentase rumah yang
Program Perbaikan rumah
10 diperbaiki akibat na 50,00 1000000000 50,00 1300000000 50,00 1600000000
akibat bencana alam / sosial
bencana
Rasio tempat
Program Pengelolaan areal
11 pemakaman umum per na 42,00 500000000 44,00 600000000 46,00 700000000
pemakaman
satuan penduduk

URUSAN KETENTRAMAN,
KETERTIBAN UMUM, DAN
5
PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
BADAN KESATUAN BANGSA
1
DAN POLITK

VII - 17
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
BELANJA TIDAK
1.639.961.000,00
LANGSUNG 1.616.467.000 1.754.758.000,00
Belanja Pegawai 1.616.467.000 1.639.961.000,00 1.754.758.000,00
BELANJA LANGSUNG 1.650.000.000,00 1.815.000.000,00
1.500.000.000
Indeks Kepuasan Publik 370.000.000,00 388.500.000,00 80 407.925.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 230.000.000,00 75 241.500.000,00 80 253.575.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 35.000.000,00 87 36.750.000,00 89 38.587.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 26.180.000,00 80 27.489.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00 25.000.000,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 18.400.000,00 B 19.320.000,00 B 20.286.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 75 15.750.000,00 80 16.538.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 15.000.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA

Persentase Penyelesaian
Program Peningkatan Pelanggaran Perda 106.600.000 251.100.000,00
177.000.000,00
7 Ketertiban Dan Ketentraman dan/atau Perkada terkait 50,00 52,00 55,00 57,00
Lingkungan Ketenteraman dan
Ketertiban Umum

Program Pemeliharaan Persentase penanganan


8 Kantrantibmas Dan ganguan ketrentaman 32,00 72,00 100000000 74,00 100000000 76,00 100000000
Pencegahan Tindak Kriminal dan ketertiban umum

VII - 18
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase Partisipasi 100000000 100000000 100000000
Program Pemberdayaan
Masyarakat Dalam
Masyarakat Untuk Menjaga na 72,00 74,00 76,00
9 Menjaga Keamanan
Ketertiban Dan Keamanan
Lingkungan (Siskamling)
Program peningkatan Cakupan penanganan 100000000 100000000 100000000
10 pemberantasan penyakit gangguan ketentraman na 72,00 74,00 76,00
masyarakat (pekat) dan ketertiban umum
Angka kejadian konflik
sosial yang berlatar 200.000.000 245.000.000,00 299.500.000,00
Program pengembangan
11 belakang suku, agama, 1,00 1,00 0,00 0,00
wawasan kebangsaan
ras, dan antar golongan,
tarkam
Angka kejadian konflik 100000000 100000000 100000000
Program kemitraan
sosial yang berlatar
12 pengembangan wawasan 1,00 1,00 1,00 1,00
belakang suku, agama,
kebangsaan
ras, dan antar golongan
Tingkat Partisipasi 100000000 100000000 100000000
Program Pendidikan Politik
13 masyarakat dalam na 80,00
Masyarakat
berpolitik
SATUAN POLISI PAMONG
2
PRAJA
BELANJA TIDAK
1.771.676.000,00
LANGSUNG 1.744.346.000 1.895.693.000,00
Belanja Pegawai 1.744.346.000 1.771.676.000,00 1.895.693.000,00
BELANJA LANGSUNG 6.600.000.000,00 7.260.000.000,00
6.000.000.000
Indeks Kepuasan Publik 4.237.000.000,00 4.448.250.000,00 80 4.670.064.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 1.000.000.000,00 75 1.050.000.000,00 80 1.102.500.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 150.000.000,00 87 157.500.000,00 89 165.375.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 78.750.000,00 80 82.687.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 75.000.000
Bimtek

VII - 19
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Program peningkatan 75.000.000,00 B 78.750.000,00 B 82.687.000,00
pengembangan 20ystem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 75 78.750.000,00 80 82.687.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 75.000.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program Pemeliharaan Persentase penanganan 150.000.000 360.000.000,00 581.000.000,00
Kantrantibmas Dan ganguan ketrentaman 32,00 72,00 74,00 76,00
1
Pencegahan Tindak Kriminal dan ketertiban umum
138.000.000 248.000.000,00 393.000.000,00
Program Penataan Peraturan Persentase Penegakan
2 50,00 52,00 55,00 57,00
Perundang-Undangan PERDA
Tingkat penyelesaian
Program Peningkatan pelanggaran K3
3 Pemberantasan Penyakit (ketertiban, 4,00 6,00 50000000 7,00 50000000 8,00 50000000
Masyarakat (Pekat) ketentraman,
keindahan)
Persentase cakupan
Program Peningkatan 8,66 11,00 50000000 15,00 50000000 17,00 50000000
pelayanan kebakaran
Kesiagaan Dan Pencegahan
4 Persentase tingkat
Bahaya Kebakaran
waktu tanggap 66,66 67,00 100,00 100,00
kebakaran

6 URUSAN SOSIAL
1 DINAS SOSIAL
BELANJA TIDAK
1.953.090.000,00
LANGSUNG 1.920.476.000 2.089.806.000,00
Belanja Pegawai 1.953.090.000,00
1.920.476.000 2.089.806.000,00
BELANJA LANGSUNG 3.000.000.000 3.300.000.000,00 3.630.000.000,00

VII - 20
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Indeks Kepuasan Publik 425.000.000,00 446.250.000,00 80 468.562.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 465.000.000,00 75 488.250.000,00 80 512.662.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 30.000.000,00 87 31.500.000,00 89 33.075.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 26.250.000,00 80 27.562.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 25.000.000
Bimtek
Program peningkatan 20.000.000,00 B 21.000.000,00 B 22.050.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 27.600.000,00 75 28.750.000,00 80 30.089.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program Pemberdayaan Faskir
900.000.000 945.000.000,00 1.092.000.000,00
Miskin dan Penyandang Cakupan PMKS Yang
7 3,47 3,55 3,65 3,72
Maslalah kesejahteraaan Sosial ditangani
(PMKS) Lainnya
Program Pemberdayaan Persentase PMKS yang
8 Kelembagaan Kesejahteraan memperoleh bantuan 3,47 3,55 3,65 3,72
Sosial sosial
Persentase PMKS skala
yang memperoleh 1.107.400.000 1.313.000.000,00 1.444.000.000,00
9 Program Keserasian Sosial bantuan sosial untuk 3,47 3,55 3,65 3,72
pemenuhan kebutuhan
dasar
Persentase PMKS yang
Program Keluarga Harapan
10 memperoleh bantuan 3,47 3,55 3,65 3,72
(PKH)
sosial
11 Program Pelayanan Dan Cakupan PMKS Yang 3,47 3,55 3,65 3,72

VII - 21
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Rehabilitasi Kesejahteraan ditangani
Sosial
Program Pembinaan Para Cakupan Disabilitas
12 0,86 0,92 1,00 1,05
Penyandang Cacat Dan Trauma Yang Ditangani
Persentase korban
Program Penanganan Masalah-
bencana yang menerima
13 Masalah Yang Menyangkut 100,00 100,00 100,00 100,00
bantuan sosial selama
Tanggap Cepat Darurat
masa tanggap darurat

NON PELAYANAN DASAR


1 URUSAN TENAGA KERJA
DINAS TENAGA KERJA DAN
6
TRANSMIGRASI
BELANJA TIDAK
1.838.480.000 1.868.634.000,00 1.999.438.000,00
LANGSUNG
Belanja Pegawai 1.838.480.000 1.868.634.000,00 1.999.438.000,00
BELANJA LANGSUNG 3.300.000.000,00 3.630.000.000,00
3.000.000.000
Indeks Kepuasan Publik 420.000.000,00 441.000.000,00 80 463.050.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 185.000.000,00 75 194.250.000,00 80 203.962.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 50.000.000,00 87 52.500.000,00 89 55.125.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 21.000.000,00 80 22.050.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 20.000.000
Bimtek
Program peningkatan 15.000.000,00 B 15.750.000,00 B 16.537.000,00
pengembangan 22ngkat Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Program Perencanaan dan Persentase 75 19.700.000,00 80 20.676.000,00
6 60 70,00
Penganggaran Perangkat terakomidirnya Program 18.800.000

VII - 22
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Daerah dan Kegiatan Renstra ke
Dalam Renja, Renja Ke
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
1.500.000.000
Program Peningkatan Kualitas Angka partisipasi 1.625.000.000,00 1.771.000.000,00
7 60,9 62,00 62,20 62,50
Dan Produktivitas Tenaga Kerja 23ngkatan kerja
Program Peningkatan Tingkat pengangguran
8 5,72 5,55 5,40 5,25
Kesempatan Kerja terbuka
Besaran tenaga kerja
Program Perlindungan Dan
yang mendapatkan
9 Pengembangan Lembaga 100,00 100,00 100,00 100,00
pelatihan berbasis
Ketenagakerjaan
kompetensi
Besaran pekerja/buruh
Program Pengawasan
10 yang menjadi peserta 32,00 36,00 37,00 38,00
Ketenagakerjaan
program BPJS

URUSAN PEMBERDAYAAN
7 PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
DINAS PEMBERDAYAAN
1 PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
BELANJA TIDAK
2.054.050.000,00
LANGSUNG 2.018.496.000 2.197.833.000,00
Belanja Pegawai 2.018.496.000 2.054.050.000,00 2.197.833.000,00
BELANJA LANGSUNG 2.200.000.000,00 2.420.000.000,00
2.000.000.000
Indeks Kepuasan Publik 465.000.000,00 488.000.000,00 80 511.801.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 157.000.000,00 75 164.450.000,00 80 172.672.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 15.000.000,00 87 15.500.000,00 89 16.275.000,00
3 80 85
Aparatur ASN

VII - 23
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase ASN Yang 50.000.000,00 75 52.500.000,00 80 55.125.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 6.000.000,00 B 6.300.000,00 B 6.615.000,00
pengembangan 24ystem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 5.000.000,00 75 5.250.000,00 80 5.512.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Persentase Partisipasi
Program Kesetaraan Gender & 602.000.000 683.000.000,00 777.000.000,00
7 Perempuan di Lembaga 10,68 10,75 10,85 10,90
Pemberdayaan Perempuan
Pemerintah
Persentase Partisipasi
Perempuan di Lembaga 12,92 13,25 13,35 13,40
Swasta
Program Perlindungan Hak
8 Rasio KDRT 0,007 0,006 0,005 0,004
Perempuan
Presentase Jumlah
Program Perlindungan Khusus
9 Tenaga Kerja dibawah 0,45 0,35 0,32 0,30
dan Pemenuhan Hak Anak
Umur
Cakupan Perempuan
dan Anak Korban
Program Pengembangan Kekerasan yang
700.000.000 785.000.000,00 875.000.000,00
Pelayanan Terpadu Mendapatkan
10 100,00 100,00 100,00 100,00
Pemberdayaan Perempuan dan penanganan Pengaduan
Anak ((P2TP2A) oleh Petugas Terlatih di
dalam unit Pelayanan
terpadu
Program Peningkatan Partiisipasi Angkatan
11 88,7 89,00 89,20 89,40
Partisipasi Masyarakat Kerja Perempuan

8 URUSAN PANGAN

VII - 24
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
DINAS KETAHANAN
1
PANGAN
BELANJA TIDAK
2.101.948.000,00
LANGSUNG 2.064.999.000 2.249.084.000,00
Belanja Pegawai 2.064.999.000 2.101.948.000,00 2.249.084.000,00
BELANJA LANGSUNG 2.000.000.000 2.200.000.000,00 2.420.000.000,00
Indeks Kepuasan Publik 410.000.000,00 429.550.000,00 80 450.479.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 135.000.000,00 75 141.750.000,00 80 148.837.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 42.000.000,00 87 44.100.000,00 89 46.305.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 42.000.000,00 80 44.100.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 40.000.000
Bimtek
Program peningkatan 17.000.000,00 B 17.850.000,00 B 18.742.000,00
pengembangan 25ector Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 15.000.000,00 75 15.750.000,00 80 16.537.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program Peningkatan 1.341.000.000 1.509.000.000
Ketersediaan pangan 1.695.000.000
7 Diversifikasi dan Ketahanan 118,00 120,00 123,00 127,00
utama
Pangan Masyaraka
Kontribusi 25ector
Promosi Hasil Produksi
8 Pertanian, Kehutanan, 30,28 30,45 30,60 30,70
Unggulan Daerah
dan Perikanan
Program Pelayanan Indeks Kepuasan Publik
9 na 70,00 75,00 80,00
Adiministrasi Perkantoran terhadap Pelayanan PD

VII - 25
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

URUSAN LINGKUNGAN
9
HIDUP
DINAS LINGKUNGAN
1
HIDUP
BELANJA TIDAK
1.523.842.000,00
LANGSUNG 1.503.731.000 1.630.510.000,00
Belanja Pegawai 1.503.731.000 1.523.842.000,00 1.630.510.000,00
BELANJA LANGSUNG 5.750.000.000 6.325.000.000,00 6.957.500.000,00
Indeks Kepuasan Publik 1.659.000.000,00 1.741.000.000,00 80 1.827.551.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 450.000.000,00 75 472.500.000,00 80 496.125.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 30.000.000,00 87 31.500.000,00 89 33.075.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 50.000.000,00 75 52.500.000,00 80 55.125.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 25.000.000,00 B 26.250.000,00 B 27.562.000,00
pengembangan 26ystem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 75 26.250.000,00 80 27.562.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 25.000.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Persentase usaha dan
atau kegiatan yang
Program Pengendalian 1.311.000.000 1.426.000.000,00 1.547.500.000,00
mentaati persyaratan
7 Pencemaran dan Perusakan na 25,00 26,00 27,00
administrasi dan teknis
Lingkungan Hidup
pencegahan
pencemaran air

VII - 26
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Program Pengembangan 1.000.000.000 1.100.000.000,00 1.205.000.000,00
Persentase jumlah
8 kinerja pengelolaan 36,50 37,10 37,25 37,45
sampah yang tertangani
persampahan
Jumlah Taman 500.000.000 664.000.000,00 864.000.000,00
Program Perlindungan dan
9 Keanekaragaman Hayati na 1,00 1,00
Konservasi Sumber Daya Alam
(Kehati) yang terbangun
Program Peningkatan Kualitas 1
700.000.000 785.000.000,00 874.000.000,00
dan Akses Informasi Sumber Naskah Akademis dan dokume
10 na
Daya Alam dan Lingkungan Perda RPPLH n dan 1
Hidup Perda

URUSAN ADMINISTRASI
10 KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
DINAS KEPENDUDUKAN
1
DAN PENCATATAN SIPIL
BELANJA TIDAK
1.802.596.000,00
LANGSUNG 1.774.366.000 1.928.777.000,00
Belanja Pegawai 1.774.366.000 1.802.596.000,00 1.928.777.000,00
BELANJA LANGSUNG 3.000.000.000 3.300.000.000,00 3.630.000.000,00
Indeks Kepuasan Publik 800.000.000,00 839.850.000,00 80 881.093.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 500.000.000,00 75 525.000.000,00 80 551.250.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 60.000.000,00 87 63.000.000,00 89 66.150.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 52.500.000,00 80 55.125.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 50.000.000
Bimtek
Program peningkatan B 18.900.000,00 B 19.845.000,00
pengembangan 27ystem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah 18.000.000
keuangan

VII - 27
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase 75 15.750.000,00 80 16.537.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 15.000.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
1.157.000.000 1.285.000.000
Program penataan administrasi Rasio penduduk ber-KTP 1.440.000.000
7 87,48 87,60 87,70 87,80
kependudukan per satuan penduduk

Program peningkatan Rasio pasangan berakte


8 24,21 24,42 200000000 24,6 250000000 24,70 300000000
pelayanan pencatatan sipil nikah
Persentase Ketersediaan
Program peningkatan
data dan informasi
9 pelayanan public dalam bidang na 82,00 200000000 84,00 250000000 86,00 300000000
kependudukan Catatan
data dan iformasi
sipil

URUSAN PEMBERDAYAAN
11
MASYARAKAT DAN DESA
DINAS PEMBERDAYAAN
1
MASYARAKAT DAN DESA
BELANJA TIDAK
1.641.107.000,00
LANGSUNG 1.617.580.000 1.755.984.000,00
Belanja Pegawai 1.617.580.000 1.641.107.000,00 1.755.984.000,00
BELANJA LANGSUNG 3.000.000.000 3.300.000.000,00 3.630.000.000,00
Indeks Kepuasan Publik 530.000.000,00 556.200.000,00 80 584.010.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 375.000.000,00 75 393.750.000,00 80 412.589.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 50.000.000,00 87 52.500.000,00 89 55.125.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 36.750.000,00 80 38.587.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 35.000.000
Bimtek

VII - 28
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Program peningkatan 21.000.000,00 B 22.050.000,00 B 23.152.000,00
pengembangan 29ystem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 15.000.000,00 75 15.750.000,00 80 16.537.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Partiisipasi Masyarakat
Program Peningkatan 1.074.000.000 1.323.000.000
dalam Pelaksanaan 1.600.000.000
7 Partisipasi Masyarakat Dalam 80,00 83,00 85,00 87,00
Musrenbang dan Lomba
Membangun Desa
Desa
Persentase Bumdes
Program Pengembangan
8 yang melaksanakan 50,00 55,00 200000000 60,00 200000000 65,00 200000000
Lembaga Ekonomi Pedesaan
kegiatan
Cakupan sarana 200000000 200000000 200000000
Program Peningkatan Kapasitas prasarana perkantoran
9 13,5 13,6 13,7 13,8
Aparatur Pemerintah Desa pemerintahan desa yang
baik
Persentase desa yang 200000000 200000000 200000000
Pemantapan Penyusunan Profil
10 membuat profil desa na 32,00 37,00 40,00
Desa dan Kelurahan
secara baik dan benar
Program Peningkatan Peran 200000000 200000000 200000000
Persentase PKK aktif 100,00 100,00 100,00 100,00
11 Perempuan Diperdesaan
Swadaya Masyarakat
Program Peningkatan
terhadap Program
12 Keberdayaan Masyarakat 100,00 100,00 100000000 100,00 100000000 100,00 100000000
pemberdayaan
Perdesaan
masyarakat

URUSAN PENGENDALIAN
12 PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA
DINAS PENGENDALIAN
1 PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA

VII - 29
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
BELANJA TIDAK
2.327.324.000,00
LANGSUNG 2.283.810.000 2.490.236.000,00
Belanja Pegawai 2.327.324.000,00
2.283.810.000 2.490.236.000,00
BELANJA LANGSUNG 7.000.000.000 7.700.000.000,00 8.470.000.000,00
Indeks Kepuasan Publik 665.000.000,00 696.250.000,00 80 756.062.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 200.000.000,00 75 209.250.000,00 80 244.714.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 30.000.000,00 87 31.500.000,00 89 33.075.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 31.500.000,00 80 33.075.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 30.000.000
Bimtek
Program peningkatan 15.000.000,00 B 15.750.000,00 B 16.537.000,00
pengembangan 30ystem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 15.000.000,00 75 15.750.000,00 80 16.537.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
3.445.000.000 4.100.000.000
Cakupan PUS Unmet 4.770.000.000
7 Program Keluarga Berencana 6,65 6,02 5,91 5,12
Need

Angka pemakaian
kontrasepsi/CPR bagi
8 Program Pelayanan Kontrasepsi 88,5 88,6 200000000 88,7 200000000 88,8 200000000
perempuan menikah
usia 15 tahun
Program Pengembangan Pusat Cakupan anggota Bina 200000000 200000000 200000000
9 Pelayanan Informasi Dan Keluarga Remaja (BKR) 76,00 77,00 78,00
Kesehatan Reproduksi Remaja ber-KB

VII - 30
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase Faskes dan 200000000 200000000 200000000
jejaringnya (diseluruh
Program Pengadaan Sarana tingkatan wilayah) yang
Dan Prasarana Fisik Pelayanan bekerjasama dengan
10 85,00 86,00 87,00 88,00
Kb Serta Pemerataan Akses BPJS dan memberikan
Pelayanan Kb pelayanan KBKR sesuai
dengan standarisasi
pelayanan
Cakupan PUS peserta KB 200000000 200000000 200000000
anggota Usaha
Program Pembinaan Peran
Peningkatan Pendapatan
11 Serta Masyarakat Dalam 76,00 76,5 77,00 78,00
Keluarga Sejahtera
Pelayanan Kb/Kk
(UPPKS) yang ber-KB
mandiri
Cakupan ketersediaan 200000000 200000000 200000000
dan distribusi alat dan
Program Penggerakan Lini
12 obat kontrasepsi untuk 80,00 81,00 82,00 83,00
Lapangan
memenuhi permintaan
masyarakat
Cakupan penyediaan 200000000 200000000 200000000
Program Peningkatan Kualitas
13 Informasi Data Mikro na 81,00 82,00 83,00
Pendataan Keluarga
Keluarga di setiap desa
Cakupan keluarga yang 200000000 200000000 200000000
mempunyai balita dan
Program Peningkatan Sarana
anak yang memahami
Dan Porasarana Fisik
14 dan melaksanakan 76,00 77,00 78,00 79,00
Fpembinaan Tumbuh Kembang
pengasuhan dan
Anak
pembinaan tumbuh
kembang anak
Program Peningkatan Srana 200000000 200000000 200000000
Persentase Faskes dan
Dan Prasarana Fisik Pelayanan
jejaringnya (diseluruh
Komunikasi Informasi Dan
tingkatan wilayah) yang
Untuk Mendukung Program
bekerjasama dengan
15 Edukasi (Kie) Program Kb Serta 85,00 86,00 87,00 88,00
BPJS dan memberikan
Kelengkapan Sarana Kie Dan
pelayanan KBKR sesuai
Konseling Remaja Untuk
dengan standarisasi
Mendukung Program Generasi
pelayanan
Berencana Dalam Rangka

VII - 31
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pendewasaan Usia Perkawinan
Dan Triad Krr
Cakupan PUS peserta KB 200000000 200000000 200000000
anggota Usaha
Program Pengembangan Peningkatan Pendapatan
16 76,00 76,5 77,00 78,00
Ketahanan Keluarga Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang ber-KB
mandiri
Cakupan anggota Bina 200000000 200000000 200000000
Program Kesehatan Reproduksi
Keluarga Remaja (BKR) 76,00 77,00 78,00
17 Remaja
ber-KB
Cakupan PUS peserta KB 200000000 200000000 200000000
anggota Usaha
Program Pengembangan Usaha
Peningkatan Pendapatan
18 Peningkatan Pendapatan 76,00 76,5 77,00 78,00
Keluarga Sejahtera
Keluarga Sejahtera (Uppks)
(UPPKS) yang ber-KB
mandiri
Program Pengelolaan Dalam Persentase Ketersediaan 200000000 200000000 200000000
19 Penyusunan Laporan Informasi data dan informasi na 75,00 76,00 77,00
Kependudukan kependudukan
Persentase tingkat 200000000 200000000 200000000
Program Sosialisasi Kebijakan
20 keberlangsungan 85,00 86,00 87,00 88,00
Kependudukan
pemakaian kontrasepsi

13 URUSAN PERHUBUNGAN
1 DINAS PERHUBUNGAN
BELANJA TIDAK
1.353.679.000,00
LANGSUNG 1.688.038.000 1.448.436.000,00
Belanja Pegawai 1.688.038.000 1.353.679.000,00 1.448.436.000,00
BELANJA LANGSUNG 3.000.000.000 3.300.000.000,00 3.630.000.000,00
Indeks Kepuasan Publik 1.224.000.000,00 1.285.000.000,00 80 1.349.150.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
200.000.000,00 75 210.000.000,00 80 220.500.000,00
2 Program Peningkatan sarana Indeks Kepuasan Publik 70 70,00

VII - 32
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
dan Prasarana Aparatur terhadap Pelayanan
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 50.000.000,00 87 52.500.000,00 89 55.125.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 50.000.000,00 75 52.500.000,00 80 55.125.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 20.000.000,00 B 21.000.000,00 B 22.050.000,00
pengembangan 33anjan Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 75 21.000.000,00 80 22.050.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00 20.000.000
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Persentase trayek 100.000.000 155.000.000,00 213.000.000,00
Program Peningkatan
7 angkutan umum yang na 52,00 54,00 56,00
Pelayanan Angkutan
optimal
Program Peningkatan Kelaikan 155.000.000,00 213.000.000,00
Persentase kendaraan
8 Pengoperasian Kendaraan na 76,00 100000000 77,00 78,00
lulus uji laik jalan
Bermotor
Program Pembangunan 1.000.000.000 1.100.000.000,00 1.205.000.000,00
Rasio 33anjang jalan per
9 Prasarana dan Fasilitas 3,91 4,2 4,4 4,6
jumlah kendaraan
Perhubungan
Persentase Tersedianya 336.000.000 488.000.000,00
Program Pengendalian dan 403.000.000,00
10 fasilitas perlengkapan 14,00 20,00 25,00 30,00
Pengamanan Lalu Lintas
jalan (rambu)

URUSAN KOMUNIKASI DAN


14
INFORMATIKA
DINAS KOMUNIKASI DAN
1 INFORMATIKA, STATITSIK
DAN PERSANDIAN

VII - 33
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
BELANJA TIDAK
1.883.231.000,00
LANGSUNG 1.852.652.000 2.015.057.000,00
Belanja Pegawai 1.852.652.000 1.883.231.000,00 2.015.057.000,00
BELANJA LANGSUNG 5.335.000.000 5.915.000.000 - 6.530.000.000
Indeks Kepuasan Publik 2.138.000.000,00 2.244.250.000,00 80 2.355.713.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 900.000.000,00 75 945.000.000,00 80 992.250.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 75.000.000,00 87 78.750.000,00 89 82.687.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 100.000.000,00 75 105.000.000,00 80 110.250.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 20.000.000,00 B 21.000.000,00 B 22.050.000,00
pengembangan 34nalis Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 75 21.000.000,00 80 22.050.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 20.000.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Persentase masyarakat
Program Optimalisasi yang mengkonsumsi 347.000.000 365.000.000,00 384.000.000,00
7 Pemanfaatan Teknologi informasi 34nalis dari na 71,00 72,00 73,00
Informasi kanal/saluran informasi
Dinas Korninfo
Cakupan pengemban 400.000.000 420.000.000,00 441.000.000,00
Program Peningkatan Akses
8 Kelompok Informasi na 76,00 77,00 78,00
Dan Kualitas Informasi Publik
Masyarakat (KIM)
Persentase integrasi 1.000.000.000 1.300.000.000,00 1.640.000.000,00
9 Program E-Government 34nalis perencanaan, na 86,00 87,00 88,00
penganggaran,

VII - 34
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
pengendalian, pelaporan
dan pengelolaan
keuangan dan 35nali
daerah (smart city)
Program Pengembangan Penyediaan informasi, 250.000.000 325.000.000
350.000.000
10 Komunikasi, Informasi dan pemberitaan, dan na 86,00 87,00 88,00
Media Massa 35nalisa media
Jumlah kajian dan 50000000 50000000
Program pengkajian dan
penelitian bidang
11 penelitian bidang komunikasi na 1,00 50000000 1,00 1,00
komunikasi dan
dan informasi
informasi
Penyediaan informasi, 50000000 50000000
Program 35nalisa35a 35nalisa
12 pemberitaan, dan na 86,00 50000000 87,00 88,00
dan media massa
35nalisa media
Program Pengembangan/
Pemeliharaan Prasarana dan
13 Proporsi rumah tangga 85.000.000 90.000.000 130.000.000
Pengawasan Bidang Kominfo, 85,00 86,00 87,00 88,00
dengan akses internet
Media Massa, Pos dan
Telekomunikasi
Persentase informasi 50000000 50000000 50000000
yang dikemas dan
diproduksi
Program Optimalisasi oleh diskominfoti k
14 na 86,00 87,00 88,00
Keamanan Informasi terhadap isu yang
berkembang di media
massa dan perlu
dilakukan klarifikasi
Program fasilitasi Peningkatan 50000000 50000000 50000000
Terbentuknya SDM yang
15 SDM bidang komunikasi dan na 1,00 1,00 1,00
menguasai TIK
informasi
Program Pengembangan dan Jumlah informasi 50000000 50000000 50000000
16 Penyebaran Informasi pemerintah daerah yang na 86,00 87,00 88,00
Pemerintah Daerah tersebarluaskan

URUSAN KOPERASI, USAHA


15
KECIL DAN MENENGAH

VII - 35
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
DINAS KOPERASI, USAHA
KECIL DAN MENENGAH,
1
PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN
BELANJA TIDAK
1.708.584.000,00
LANGSUNG 1.683.092.000 1.828.184.000,00
Belanja Pegawai 1.683.092.000 1.708.584.000,00 1.828.184.000,00
BELANJA LANGSUNG 5.000.000.000 5.500.000.000,00 6.050.000.000,00
Indeks Kepuasan Publik 530.000.000,00 595.000.000,00 80 623.951.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 575.000.000,00 75 633.750.000,00 80 665.437.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 10.000.000,00 87 10.500.000,00 89 11.025.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 15.750.000,00 80 16.537.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 15.000.000
Bimtek
Program peningkatan B 10.500.000,00 B 11.025.000,00
pengembangan 36ystem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah 10.000.000
keuangan
Persentase 75 10.500.000,00 80 11.025.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 10.000.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Persentase usaha mikro 50000000 50000000
Program Pengembangan
7 yang mengalami 42 46,00 50000000 47,00 48,00
Industri Kecil dan Menengah
perkembangan usaha
Persentase 50000000 50000000 50000000
Program Pengembangan
8 terbangunnya Sentra- NA 2,00 2,00 2,00
Sentra-sentra Industri Potensial
sentra Industri Potensial

VII - 36
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Program Penciptaan Iklim Persentase terciptanya 50000000 50000000 50000000
9 Usaha Kecil dan Menengah usaha Kecil dan 46 48,00 49,00 50,00
yang Kondusif Menengah
Program Pengembangan
Jumlah Pengusaha 320.000.000 372.000.000,00 437.000.000,00
Kewirausahaan dan
10 Pemula/Muda Usaha 44 46,00 47,00 48,00
Keunggulan Kompetitif Usaha
Kecil Menengah
Kecil Menengah
Program Pengembangan Persentase usaha mikro
11 Sistem Pendukung Usaha Bagi yang mengalami 1,00 2,00 50000000 2,00 50000000 2,00 50000000
Usaha Mikro Kecil Menengah perkembangan usaha
100.000.000 144.000.000,00 199.000.000,00
Program Peningkatan Kualitas Persentase Koperasi
12 46,8 48,00 49,00 50,00
Kelembagaan Koperasi Aktif

URUSAN PENANAMAN
16
MODAL
DINAS PENANAMAN
1 MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU
BELANJA TIDAK
1.946.350.000,00
LANGSUNG 1.913.933.000 2.082.594.000,00
Belanja Pegawai 1.913.933.000 1.946.350.000,00 2.082.594.000,00
BELANJA LANGSUNG 1.500.000.000 1.650.000.000,00 1.815.000.000,00
Indeks Kepuasan Publik 364.000.000,00 381.500.000,00 80 393.626.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 430.000.000,00 75 451.500.000,00 80 474.075.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 50.000.000,00 87 52.500.000,00 89 55.125.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 40.000.000,00 75 42.000.000,00 80 44.100.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan Nilai LKIP Perangkat 15.000.000,00 B 15.750.000,00 B 16.537.000,00
5 B B
pengembangan 37ystem Daerah

VII - 37
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Persentase 15.000.000,00 75 15.750.000,00 80 16.537.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
300.000.000 355.000.000,00 423.000.000,00
Program Peningkatan Promosi Jumlah investor berskala
7 53,00 2,00 2,00 2,00
dan Kerjasama Investasi nasional (PMA/PMDN)
Program Peningkatan Iklim 286.000.000 336.000.000,00 392.000.000,00
Jumlah Investasi 43.200.00 45.000.0 46.000.0 47.000.00
8 Investasi dan Realisasi
Penanaman Modal 0.000 00.000 00.000 0.000
Investasi
Persentase pemenuhan
Program Pengembangan Data. kebutuhan data dan
9 na 86,00 50000000 87,00 50000000 88,00 50000000
Informasi dan Pengendalian informasi Penanaman
Penanaman Modal Modal
Persentase peningkatan
10 na 5,00 5,00 5,00
LKPM
Persentase kesesuaian
Peningkatan Kualitas Pelayanan
11 penyelesaian perizinan na 100,00 50000000 100,00 50000000 100,00 50000000
Terpadu Satu Pintu
sesuai dengan SOP
Persentase Tingkat
Kepuasaan na 90,00 91,00 92,00
Masyarakat

URUSAN KEPEMUDAAN
17
DAN OLAHRAGA
DINAS KEPEMUDAAN DAN
1
OLAHRAGA
BELANJA TIDAK
1.668.084.000,00
LANGSUNG 1.643.771.000 1.784.849.000,00
Belanja Pegawai 1.643.771.000 1.668.084.000,00 1.784.849.000,00
BELANJA LANGSUNG 5.000.000.000 5.500.000.000,00 6.050.000.000,00

VII - 38
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Indeks Kepuasan Publik 568.000.000,00 595.450.000,00 80 625.023.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 171.000.000,00 75 179.550.000,00 80 188.527.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 50.000.000,00 87 52.500.000,00 89 55.125.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 50.000.000,00 75 52.500.000,00 80 55.125.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 50.000.000,00 B 52.500.000,00 B 55.125.000,00
pengembangan 39ystem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 75 31.500.000,00 80 33.075.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 30.000.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
581.000.000 696.000.000,00 1.196.000.000,00
Program Penigkatan Peran Jumlah organisasi
7 na 12,00 2,00 2,00
serta Kepemudaan kepemudaan yang aktif
Program Pengembangan dan Persentase kegiatan
8 na 71,00 100000000 72,00 100000000 73,00 100000000
Keserasian Kebijakan Pemuda pemuda yang potensial
Persentase remaja yang
Program upaya pencegahan bermasalah dengan sex
9 na 0,5 100000000 0,4 100000000 0,3 100000000
penyalahgunaan narkoba bebas, Napza termasuk
HIV/AIDS
Persentase pemudayang
Program Peningkatan Upaya
mendapat pelatihan
10 Penumbuhan Kewirausahaan na 10,00 100000000 10,00 100000000 10,00 100000000
usaha yang menjadi
dan Kecakapn Hidup Pemuda
wirausaha mandiri
Persentase Murid
11 Program Pelatihan Paskibraka SMA/SMK yang na 1,00 250000000 1,00 250000000 1,00 250000000
Mengalami Peningkatan

VII - 39
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Bela dan Cinta Negara
Melalui seleksi dan
pelatihan Paskibraka
Program Pengembangan
Persentase Masyarakat
12 Kebijakan dan Manajemen na 11,00 20000000 12,00 20000000 13,00 20000000
yang berolahraga
Olahraga
Program Pembinaan dan Jumlah Atlit yang
13 na 2,00 200000000 2,00 200000000 2,00 200000000
Pemasyarakatan Olahraga berprestasi
Jumlah cabang 2.400.000.000 2.640.000.000,00 2.942.000.000,00
Program Peningkatan Sarana
14 olahraga yang na 1,00 1,00 1,00
dan Prasarana Olahraga
berprestasi

18 URUSAN STATISTIK
DINAS KOMUNIKASI DAN
1 INFORMATIKA, STATISTIK
DAN PERSANDIAN
BELANJA LANGSUNG
Program pengembangan Persentase Ketersediaan
1 data/informasi/40tatistic data dan informasi na 86,00 50000000 87,00 50000000 88,00 50000000
daerah pembangunan daerah
Persentase Ketersediaan 50000000 50000000 50000000
Penyediaan Data
2 data dan informasi na 86,00 87,00 88,00
Pembangunan Daerah
pembangunan daerah
Persentase Ketersediaan 50000000 50000000 50000000
Program pengembangan
3 data dan informasi na 86,00 87,00 88,00
data/informasi
pembangunan daerah
Persentase Ketersediaan 50000000 50000000 50000000
Program Pengolahan Data dan
4 data dan informasi na 86,00 87,00 88,00
Informasi Perencanaan
pembangunan daerah

19 URUSAN PERSANDIAN
DINAS KOMUNIKASI DAN
1 INFORMATIKA, STATISTIK
DAN PERSANDIAN

VII - 40
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
BELANJA LANGSUNG
Persentase perangkat
daerah Kabupaten yang
telah menggunakan
Program Pengelolaan dan
layanan persandian
1 Pengembangan Persandian na 10,00 50000000 10,00 50000000 10,00 50000000
dalam rangka
Daerah
pengamanan informasi
milik
pemerintah

20 URUSAN KEBUDAYAAN
DINAS PARIWISATA DAN
1
KEBUDAYAAN
BELANJA LANGSUNG 550.000.000 777.000.000 1.015.000.000
Presentase apresiasi
Program Pengembangan Nilai
1 terhadap pelaku senai na 50,00 100000000 50,00 100000000 75,00 100000000
Budaya
dan budaya
Preentase situs cagar 150000000 3770000000 6050000000
Program pengelolaan Kekayaan
2 budaya yang na 100,00 100,00 100,00
Cagar Budaya
dilestarikan
Program Optimalisasi Jumlah Cagar Budaya 100000000 100000000 100000000
3 Pengelolaan dan Pemasaran Yang Dikelola Secara na 100,00 100,00 100,00
Produksi Perikanan terpadu
Jumlah karya budaya 100000000 100000000 100000000
Program Pengelolaan
4 yang direvitalisasi dan 2,00 1,00 1,00 1,00
Keragaman Budaya
inventarisasi
Jumlah 100000000 100000000 100000000
Program Pengelolaan Kekayaan
5 penyelenggaraan festival - 1,00 1,00 1,00
Budaya
seni dan budaya

21 URUSAN PERPUSTAKAAN
DINAS KEARSIPAN DAN
1
PERPUSTAKAAN

VII - 41
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Belanja Langsung 633.000.000,00 739.000.000,00 819.000.000,00
Program pengembangan
Rasio perpustakaan
1 budaya baca dan pembinaan 0,13 0,15 633.000.000,00 739.000.000,00 819.000.000,00
persatuan penduduk
perpustakaan

22 URUSAN KEARSIPAN
DINAS KEARSIPAN DAN
1
PERPUSTAKAAN
BELANJA TIDAK
1.507.729.000 1.527.960.000,00 1.634.917.000,00
LANGSUNG
Belanja Pegawai 1.507.729.000 1.527.960.000,00 1.634.917.000,00
BELANJA LANGSUNG 867.000.000 - 911.000.000 - 996.000.000
Indeks Kepuasan Publik 370.000.000,00 388.500.000,00 80 407.276.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 68 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 260.000.000,00 75 273.000.000,00 80 286.650.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Persentase Kedisiplinan 22.000.000,00 87 23.100.000,00 89 24.255.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 36.750.000,00 80 38.587.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 35.000.000
Bimtek
Program peningkatan 15.000.000,00 B 15.900.000,00 B 16.695.000,00
pengembangan 42ystem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 15.000.000,00 75 15.750.000,00 80 16.537.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA

VII - 42
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase Pengelolaan 150.000.000 158.000.000,00 206.000.000,00
Pelayanan dan Pengembangan
8 Kearsipan di PD sesuai na 72,00 74,00 76,00
Kearsipan
standar
Rasio ketersediaan
sarana / prasarana
Program perbaikan 43ystem
9 penyimpanan arsip yang na 72,00 50000000 74,00 50000000 76,00 50000000
administrasi kearsipan
berfungsi dan
terpelihara
Program penyelamatan dan Persentase 50000000 50000000 50000000
10 pelestarian dokumen/arsip dokumen/arsip yang na 72,00 74,00 76,00
daerah diselamatkan
Program pemeliharaan Aksesbilitas/ketersediaa 50000000 50000000 50000000
11 rutin/berkala sarana dan n layanan informasi na 72,00 74,00 76,00
prasarana kearsipan kearsipan
Persentase arsip 50000000 50000000 50000000
Program peningkatan kualitas
12 dengan 43ystem na 72,00 74,00 76,00
pelayanan informasi
administrasi yang baik

URUSAN KELAUTAN DAN


23
PERIKANAN
1 DINAS PERIKANAN
BELANJA TIDAK
2.505.165.000 2.555.319.000,00 2.734.191.000,00
LANGSUNG
Belanja Pegawai 2.505.165.000 2.555.319.000,00 2.734.191.000,00
BELANJA LANGSUNG 6.000.000.000 6.600.000.000,00 7.260.000.000,00
Indeks Kepuasan Publik 670.000.000,00 703.400.000,00 80 738.270.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 440.000.000,00 75 462.000.000,00 80 485.100.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 70.000.000,00 87 73.500.000,00 89 77.175.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Program Peningktan Kapasitas Persentase ASN Yang 30.000.000,00 75 31.500.000,00 80 33.075.000,00
4 60 70,00
sumber daya aparatur Mengikuti Pelatihan dan

VII - 43
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Bimtek
Program peningkatan 22.000.000,00 B 23.100.000,00 B 24.255.000,00
pengembangan 44ystem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 50.000.000,00 75 52.500.000,00 80 55.125.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Meningkatnya Jumlah 1.100.000.000,00 1.205.000.000,00 1.315.000.000,00
Program pengembangan
7 Produksi Perikanan 3.000 3500 4000 4500
budidaya perikanan
Budidaya
Meningkatnya Jumlah 2.780.000.000,00 2.969.000.000,00
Program Pengembangan 2.600.000.000,00
8 Produksi Perikanan 35.0000 37.000 38.000 39.000
Perikanan Tangkap
Tangkap
Program Pengembangan Meningkatnya Jumlah
9 Kawasan Budidaya Laut, Air Produksi Perikanan 3.000 3500 50000000 4000 600000000 4500 700000000
Payau dan Air tawar Tangkap
Meningkatnya Jumlah 518.000.000,00 644.000.000,00 807.000.000,00
Program Penguatan Daya
10 Produksi Pengolahan 1000 1100 1200 1300
Saing Produk Hasil Perikanan
Hasil Perikanan
Program pengembangan Produksi Perikanan
11 3.000 3500 50000000 4000 600000000 4500 700000000
budidaya perikanan Budidaya
Program Optimalisasi
12 Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Ikan olahan 1000 1100 500000000 1200 600000000 1300 700000000
Produksi Perikanan
Program Pengembangan
Produksi Ikan Air Payau
13 Kawasan Budidaya Laut, Air 3.000 3500 50000000 4000 600000000 4500 700000000
dan Air tawar
Payau dan Air tawar
Program Penguatan Daya
14 Nilai tukar nelayan Na 100 500000000 100 600000000 100 700000000
Saing Produk Hasil Perikanan
500.000.000,00 625.000.000,00 756.000.000,00
Program Peningkatan SDM dan Produksi perikanan
15 3.000 3500 4000 4500
Kelembagaan Perikanan kelompok nelayan

VII - 44
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
24 URUSAN PARIWISATA
DINAS PARIWISATA DAN
1
KEBUDAYAAN
BELANJA TIDAK
2.057.411.000,00
LANGSUNG 2.021.759.000 2.201.429.000,00
Belanja Pegawai 2.021.759.000 2.057.411.000,00 2.201.429.000,00
BELANJA LANGSUNG 5.950.000.000 - 6.373.000.000 - 6.850.000.000
Indeks Kepuasan Publik 650.000.000,00 682.500.000,00 80 716.126.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 270.000.000,00 75 283.500.000,00 80 297.675.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 30.000.000,00 87 31.500.000,00 89 33.075.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 21.000.000,00 80 22.050.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 20.000.000
Bimtek
Program peningkatan 15.000.000,00 B 15.750.000,00 B 16.537.000,00
pengembangan 45ystem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 75 15.750.000,00 80 16.537.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 15.000.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
482.000.000,00
Program pengembangan Jumlah Kunjungan 35.600.0 35.700.0 35.800.00
7 35.500,00 250.000.000 36.000.000,00
pemasaran pariwisata Wisata 00 00 0
1 hari 1 hari 1 hari 1 hari
Lama Kunjungan Wisata WMN, 2 WMN, 2 WMN, 2 WMN, 2
Hari WN Hari WN Hari WN Hari WN
23.092.00 24.100.0 25.100.0 26.100.00
PAD Sektor Pariwisata
0 00 00 0

VII - 45
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
4.700.000.000
Program Pengembangan Jumlah Kunjungan 35.600,0 35.700,0 4.960.000.000,00 5.266.000.000,00
8 35.500,00 35.800,00
Kemitraan Wisata 0 0
1 hari 1 hari 1 hari 1 hari
Lama Kunjungan Wisata WMN, 2 WMN, 2 WMN, 2 WMN, 2
Hari WN Hari WN Hari WN Hari WN
23.092.00 24.100.0 25.100.0 26.100.00
PAD Sektor Pariwisata
0 00 00 0

25 URUSAN PERTANIAN
1 DINAS PARTANIAN
BELANJA TIDAK
2.911.211.000,00
LANGSUNG 2.850.691.000 3.114.995.000,00
Belanja Pegawai 2.850.691.000 2.911.211.000,00 3.114.995.000,00
BELANJA LANGSUNG 7.000.000.000 7.700.000.000,00 8.470.000.000,00
Indeks Kepuasan Publik 1.155.000.000,00 1.212.750.000,00 80 1.273.387.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 620.000.000,00 75 651.000.000,00 80 683.550.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 135.000.000,00 87 141.750.000,00 89 148.837.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 50.000.000,00 75 52.500.000,00 80 55.125.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 20.000.000,00 B 21.000.000,00 B 22.051.000,00
pengembangan 46ystem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 20.000.000,00 75 21.000.000,00 80 22.050.000,00
Program Perencanaan dan
terakomidirnya Program
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
dan Kegiatan Renstra ke
Daerah
Dalam Renja, Renja Ke

VII - 46
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Produksi padi atau 1.100.000.000,00 1.205.000.000,00
Program Peningkatan Produksi 1.000.000.000,00
7 bahan pangan utama 60.000 65.000 70.000 75.000
Pertanian/ Perkebunan
lainnya
Program peningkatan
Persentase peningkatan 100000000
8 penerapan Teknologi 60.000 65.000 70.000 150000000 75.000 200000000
produksi pernanian
Pertanian/Perkebunan
Persentase peningkatan
37.000 38.000 39.000 40.000
produksi perkebunan
Program Peningkatan
9 Pemasaran Hasil Produksi Produksi pertanian 97.000 103.000 100000000 109.000 150000000 115.000 200000000
Pertanian
Produksi padi atau 2.775.000.000,00 3.098.000.000,00
Program Peningkatan 2.500.000.000,00
10 bahan pangan utama 60.000 65.000 70.000 75.000
Ketahanan Pangan
lainnya
Program Pencegahan dan
Meningkatnya Produksi
11 Penanggulangan Penyakit 305.000 310.000 315.000 320.000
Peternakan
Ternak
1.000.000.000,00 315.000 1.100.000.000,00 320.000 1.205.000.000,00
Program Peningkatan Produksi Meningkatnya Produksi
12 305.000 310.000
Hasil Peternakan Peternakan
Program Peningkatan 100000000 315.000 150000000 320.000 200000000
Produktivitas Sektor
13 Pemasaran hasil produksi 305.000 310.000
Peternakan
peternakan
Persentase 100000000 150000000 200000000
Program Peningkatan pembudidaya ternak
14 Penerapan Teknologi yang mengaplikasikan 50 55 60 65
Peternakan teknologi tepat guna
dalam proses budidaya
Program Pengembangan Luas Kawasan 150000000 200000000
15 1 1 100000000 2 3
Kawasan Agropolitan Agropolitan
Program Pengembangan
Cakupan bina kelompok
16 Kelembagaan dan Ketenagaan 70 75 100000000 80 150000000 85 200000000
petani
Penyuluhan Pertanian

VII - 47
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
625.000.000,00 757.000.000,00
Program Pemberdayaan Pelaku Cakupan bina kelompok 500.000.000
17 70 75 80 85
Utama Bidang Pertanian petani

26 URUSAN PERINDUSTRIAN
DINAS KOPERASI, USAHA
KECIL DAN MENENGAH,
1
PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN
BELANJA LANGSUNG 230.000.000,00 280.000.000,00 410.000.000,00
Persentase sentra yang
Program Pengembangan
1 beroperasi secara 25 30 60.000.000 35 70.000.000 40 105.000.000
Sentra-sentra Industri Potensial
optimal
Persentase Industri yang 60.000.000 35 70.000.000 40
Program Kompetensi Inti dapat meningkatkan
2 25 30 105.000.000
Industri aksesibilitas pemasaran
produknya
Persentase Peningkatan 60.000.000 35 70.000.000 40
Program Peningkatan Industri
3 Industri Hiliisasi 25 30 100.000.000
Hiliisasi Komoditi Agro
Komoditi Agro
Persentase Industri yang 35 70.000.000 40
Program Peningkatan dapat meningkatkan
4 25 30 50.000.000 100.000.000
Kemampuan Teknologi Industri aksesibilitas pemasaran
produknya

27 URUSAN PERDAGANGAN
DINAS KOPERASI, USAHA
KECIL DAN MENENGAH,
1
PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN
BELANJA LANGSUNG 3.200.000.000,00 3.428.000.000,00 3.665.000.000,00
Persentase pedagang
Program pembinaan pedagang
1 kaki lima dan asongan 70 75 50.000.000 80 50.000.000 85 50.000.000
kaki lima dan asongan
yang meningkat menjadi

VII - 48
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
UKM setelah dapat
pembinaan
Persentase pelaku 75 80 85
Program Peningkatan dan usaha distribusi
2 70 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Pengembangan Eksport perdagangan yang
dibina
Persentase Alat Ukur 75 80 85
Program Pengembangan dan
Takar Timbang dan
3 Peningkatan Kompetensi SDM 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Perlengkapannya (UTTP)
Penguji Mutu Barang
yang diawasi 70
Persentase Keluhan / 75 80 85
Promosi produk unggulan
4 Temuan Konsumen yang 70 200.000.000 200.000.000 200.000.000
Perdagangan Dalam negeri
Ditinjaklanjuti
Persentase 75 80 85
Program Peningkatan Efisiensi
5 pembangunan fasilitas 70 1.500.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000
Perdagangan Dalam Negeri
ekonomi rakyat
Persentase Jumlah/Jenis 75 80 85
Perlindungan konsumen dan
6 Barang Beredar yang 70 100.000.000 100.000.000 100.000.000
pengamanan perdagangan
diawasi

URUSAN PEMERINTAHAN
28
FUNGSI PENUNJANG
ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
DEWAN PERWAKILAN
1
RAKYAT DAERAH (DPRD)
Belanja Tidak Langsung 4.824.882.000,00
4.708.624.000 5.162.623.000,00
1 Belanja Pegawai Jumlah ANggota DPRD 25 25 4.824.882.000,00 25
4.708.624.000 25 5.162.623.000,00
KEPALA DAERAH DAN
2
WAKIL KEPALA DAERAH
Belanja Tidak Langsung 368.863.000 354.929.000,00 379.774.000,00
Bupati dan Wakil
1 Belanja Pegawai 2 2 368.863.000 2 354.929.000,00 2 379.774.000,00
Bupati

VII - 49
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
3 SEKRETARIAT DAERAH
BELANJA TIDAK
8.530.245.000,00
LANGSUNG 8.306.064.000 9.127.362.000,00
Belanja Pegawai 8.306.064.000 8.530.245.000,00 9.127.362.000,00
80
BELANJA LANGSUNG 22.665.000.000 24.885.000.000 27.350.000.000
Indeks Kepuasan Publik 8.445.000.000,00 8.867.250.000,00 80 9.310.113.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 6.500.000.000,00 75 6.825.000.000,00 89 7.166.250.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 300.000.000,00 87 315.000.000,00 80 330.750.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 200.000.000,00 75 210.000.000,00 B 220.500.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 280.000.000,00 B 294.000.000,00 80 308.700.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 75.000.000,00 75 78.750.000,00 82.687.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program Peningkatan Prosetnasi Operasional 500.000.000 500.000.000
7 70 75 500.000.000 80 85
Operasional KDH/WKDH Kedianan
Program peningkatan 500.000.000 500.000.000 500.000.000
Prosertnasi Pelayanan
8 pelayanan kedinasan kepala 70 75 80 85
KEdinasan
daerah/wakil kepala daerah
Program peningkatan sistem 500.000.000 500.000.000 500.000.000
pengawasan internal dan Prosentasi Sistim
9 70 75 80 85
pengendalian pelaksanaan Pengawasan
kebijakan KDH

VII - 50
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Program mengintensifkan
Prosentasi Penanganan
10 penanganan pengaduan 70 75 100.000.000 80 100.000.000 85 100.000.000
Pengaduan
masyarakat
400.000.000 500.000.000,00 600.000.000,00
Program Penataan Peraturan Jumlah Raneprda yang
11 10 10 10 10
Perundang-Undangan dihasilkan
115.000.000 135.000.000,00 170.000.000,00
Program Penataan Daerah Prosentasi PD yang
12 70 75 80 85
Otonomi Baru menerapkan
1.250.000.000 1.275.000.000,00 1.350.000.000,00
Program Kerjasama Informasi Prosentasi Kegiaatan
13 70 75 80 85
Dengan Mas Media yang dipublikasikan
JUmlah Promosi dan 100000000 100000000
Program Peningkatan Promosi
14 Krejasama yang 3 3 100000000 3 3
dan Kerjasama Investasi
dilaksanakan
Program Revitalisasi, 100000000 100000000 100000000
Prosetnasi PD Yang
15 Perlindungan dan Konservasi 70 75 80 85
Menrapkan
SDA
Program Layanan Pengadaan Prosentasi Pengadaan 100000000 100000000 100000000
16 70 75 80 85
Secara Elektronik (LPSE) yang dilaksanakan
Program Pengembangan Prosentasi Wawasan 100000000 100000000 100000000
17 70 75 80 85
Wawasan Kebangsaan Kebangasaan
Program Pengendalian Prosetnasi PD Yang 100000000 100000000 100000000
18 70 75 80 85
Infrastruktur Menerapkan
Program Pengembangan 100000000 100000000 100000000
Prosetnasi PD Yang
19 Kebijakan Program 70 75 80 85
Menerapkan
Pembangunan
Prosentasi PD Yang 100000000 100000000 100000000
Program Pengendalian Melaksanakan
20 70 75 80 85
Pelaksanaan Pembangunan Pengendalian
Pembangunan
Program Peningkatan Prosentasi PD Yang 500.000.000 675.000.000,00 859.000.000,00
21 Ketatalaksanaan Sistem dan Menerapakan Prosedur 70 75 80 85
Prosedur Organisasi Organisasi
Program Peningkatan dan 700.000.000 985.000.000,00 1.284.000.000,00
Nilai LKIP Kabuapten
22 Pengembangan Sistem B B B BB
Minahasa Tenggara
Akuntabilitas Kinerja

VII - 51
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
4 SEKRETARIAT DPRD
BELANJA TIDAK
11.147.472.000 11.456.896.000,00 12.258.878.000,00
LANGSUNG
Belanja PegawaI 11.147.472.000 11.456.896.000,00 12.258.878.000,00
BELANJA LANGSUNG 18.000.000.000 19.800.000.000,00 21.780.000.000,00
Indeks Kepuasan Publik 2.600.000.000,00 2.730.000.000,00 80 2.866.500.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 780.000.000,00 75 819.000.000,00 80 859.350.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 600.000.000,00 87 630.000.000,00 89 661.500.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 370.000.000,00 75 388.000.000,00 80 407.400.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan B 52.500.000,00 B 55.125.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah 50.000.000
keuangan
Persentase 75 52.500.000,00 80 55.125.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 50.000.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program peningkatan kapasitas 7.550.000.000 8.128.000.000 8.875.000.000
Prosetasi Pelayanan
7 lembaga perwakilan rakyat 100 100 100 100
yang dilaksanakan
daerah
Program Penataan Peraturan Prosentasi Perda Yang
8 100 100 6000000000 100 7000000000 100 7500000000
Perundang-Undangan Dihasilkan

5 KECAMATAN RATAHAN
BELANJA TIDAK 1.545.142.000 1.566.496.000,00 1.676.150.000,00

VII - 52
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
LANGSUNG

Belanja PegawaI Jumlah Pegawai 42 45 1.545.142.000 48 1.566.496.000,00 50 1.676.150.000,00


BELANJA LANGSUNG 5.000.000.000 5.500.000.000,00 6.050.000.000,00
Indeks Kepuasan Publik 950.000.000,00 997.500.000,00 80 1.047.375.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 150.000.000,00 75 157.500.000,00 80 165.375.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Persentase Kedisiplinan 80.000.000,00 87 84.000.000,00 89 88.200.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 60.000.000,00 80 63.000.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 58.000.000
Bimtek
Program peningkatan B 10.500.000,00 B (60,70) 11.025.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat B (60,50)
5 B (60,00)
pelaporan capaian kinerja dan Daerah (60,20) 10.000.000
keuangan
Persentase 75 10.500.000,00 80 11.025.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 70 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 10.000.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program Partisipasi Masyarakat Persentase kehadiran
7 dalam Membangun Desa / Perwakilan Masyarakat 70 75 64.000.000 80 264.000.000 85 384.000.000
Kelurahan dalam Musrenbang
Persentase Kelurahan
Program Peningkatan 3.657.600.000 3.801.600.000 4.140.000.000
8 yang mengelola 70 75 80 85
Kelurahan
anggaran dengan baik
Persentase Desa yang
9 Program Peningkatan Desa mengelola anggaran 70 75 10.000.000 80 44.400.000 85 50.000.000
dengan baik
Persentase Peran
Program Peningkatan Peran
10 Perempuan dalam 78 78 100000000 80 70.000.000 82 90.000.000
Perempuan
pembangunan

VII - 53
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

6 KECAMATAN BELANG
BELANJA TIDAK
1.495.223.000 1.515.079.000,00
LANGSUNG 1.621.134.000,00
Belanja PegawaI 1.495.223.000 1.515.079.000,00 1.621.134.000,00
BELANJA LANGSUNG 385.000.000,00 423.500.000,00
350.000.000
Indeks Kepuasan Publik 184.364.000,00 193.582.000,00 80 203.262.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 50.000.000,00 75 52.500.000,00 80 55.125.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 16.000.000,00 87 16.800.000,00 89 17.640.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 10.500.000,00 80 11.025.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 10.000.000
Bimtek
Program peningkatan B 5.250.000,00 B 5.512.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah 5.000.000
keuangan
Persentase 75 5.250.000,00 80 5.512.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 5.000.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA

Program Partisipasi Masyarakat 51.118.000 65.424.000


Masyrakat dalam 49.636.000
dalam Membangun Desa / 70 75 80 85
pembangunan
Kelurahan

VII - 54
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Prosetnasi peningkatan
Program Peningkatan Desa 70 75 20.000.000 80 30.000.000 85 35.000.0000
Desa
Program Peningkatan Peran Prosetnasi Peningaktan
70 75 10.000.000 80 20.000.000 85 25.000.000
Perempuan Peran Perempuan

7 KECAMATAN TOMBATU
BELANJA TIDAK
1.152.751.000 1.162.333.000,00
LANGSUNG 1.243.696.000,00
Belanja PegawaI 1.152.751.000 1.162.333.000,00 1.243.696.000,00
BELANJA LANGSUNG 363.000.000,00 399.300.000,00
330.000.000
Indeks Kepuasan Publik 151.000.000,00 158.495.000,00 80 166.419.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 67.000.000,00 75 70.350.000,00 80 73.867.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Persentase Kedisiplinan 16.000.000,00 87 16.800.000,00 89 17.640.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 15.750.000,00 80 16.537.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 15.000.000
Bimtek
Program peningkatan B 3.255.000,00 B 3.417.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah 3.100.000
keuangan
Persentase 75 3.150.000,00 80 3.320.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 3.000.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program Partisipasi Masyarakat
Masyrakat dalam 49.636.000 51.118.000 65.424.000
7 dalam Membangun Desa / 70 75 80 85
pembangunan
Kelurahan

VII - 55
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Prosetnasi peningkatan
8 Program Peningkatan Desa 70 75 20.000.000 80 30.000.000 85 35.000.0000
Desa
Program Peningkatan Peran Prosetnasi Peningaktan
9 70 75 10.000.000 80 20.000.000 85 25.000.000
Perempuan Peran Perempuan

8 KECAMATAN TOULUAAN
BELANJA TIDAK
1.280.214.000 1.293.620.000,00
LANGSUNG 1.384.173.000,00
Belanja PegawaI 1.280.214.000 1.293.620.000,00 1.384.173.000,00
BELANJA LANGSUNG 320.000.000 352.000.000,00 387.200.000,00
Indeks Kepuasan Publik 158.000.000,00 165.900.000,00 80 174.171.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 70.000.000,00 75 73.500.000,00 80 77.175.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Persentase Kedisiplinan 10.000.000,00 87 10.500.000,00 89 11.025.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 12.600.000,00 80 13.230.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 12.000.000
Bimtek
Program peningkatan 4.000.000,00 B (60,5)) 4.200.000,00 B (60,70) 4.410.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat B
5 B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah (60,20)
keuangan
Persentase 75 3.990.000,00 80 4.189.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 3.800.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program Partisipasi Masyarakat Persentase kehadiran 40.000.000
50.000.000 75.000.000
7 dalam Membangun Desa / Perwakilan Masyarakat 70 75 80 85
Kelurahan dalam Musrenbang

VII - 56
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase Desa yang
8 Program Peningkatan Desa mengelola anggaran 70 75 10.000.000 80 20.000.000 85 20.000.000
dengan baik
Persentase Peran
Program Peningkatan Peran
9 Perempuan dalam 70 75 12.000.000 80 11.310.000 85 10.003.000
Perempuan
pembangunan

9 KECAMATAN PUSOMAEN
BELANJA TIDAK
1.364.065.000 1.379.986.000,00
LANGSUNG 1.476.585.000,00
Belanja PegawaI 1.364.065.000 1.379.986.000,00 1.476.585.000,00
BELANJA LANGSUNG 340.000.000 374.000.000,00 411.400.000,00
Indeks Kepuasan Publik 187.000.000,00 196.350.000,00 80 206.079.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 52.000.000,00 75 54.600.000,00 80 57.330.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 10.000.000,00 87 10.475.000,00 89 10.998.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 10.500.000,00 80 11.025.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 10.000.000
Bimtek
Program peningkatan B 4.200.000,00 B 4.410.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah 4.000.000
keuangan
Persentase 75 3.675.000,00 80 3.858.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 3.500.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program Partisipasi Masyarakat Masyrakat dalam 51.118.000 65.424.000
7 70 75 80 85
dalam Membangun Desa / pembangunan

VII - 57
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Kelurahan 49.636.000

Prosetnasi peningkatan
8 Program Peningkatan Desa 70 75 20.000.000 80 30.000.000 85 35.000.0000
Desa
Program Peningkatan Peran Prosetnasi Peningaktan
9 70 75 10.000.000 80 20.000.000 85 25.000.000
Perempuan Peran Perempuan

10 KECAMATAN RATATOTOK
BELANJA TIDAK
1.452.752.000 1.471.334.000,00
LANGSUNG 1.574.327.000,00
Belanja PegawaI 1.452.752.000 1.471.334.000,00 1.574.327.000,00
BELANJA LANGSUNG 340.000.000 374.000.000,00 411.400.000,00
Indeks Kepuasan Publik 171.000.000,00 179.490.000,00 80 188.435.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 62.000.000,00 75 65.100.000,00 80 68.355.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 15.000.000,00 87 15.750.000,00 89 16.537.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 10.500.000,00 80 11.025.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 10.000.000
Bimtek
Program peningkatan B 6.300.000,00 B 6.615.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah 6.000.000
keuangan
Persentase 75 5.460.000,00 80 5.733.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 5.200.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA

VII - 58
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Program Partisipasi Masyarakat


Masyrakat dalam 49.636.000 51.118.000 65.424.000
7 dalam Membangun Desa / 70 75 80 85
pembangunan
Kelurahan
Prosetnasi peningkatan
8 Program Peningkatan Desa 70 75 20.000.000 80 30.000.000 85 35.000.0000
Desa
Program Peningkatan Peran Prosetnasi Peningaktan
9 70 75 10.000.000 80 20.000.000 85 25.000.000
Perempuan Peran Perempuan

KECAMATAN RATAHAN
11
TIMUR
BELANJA TIDAK
1.161.255.000 1.171.092.000,00
LANGSUNG 1.253.068.000,00
Terpenuhinya Gaji
Belanja PegawaI 12 12 1.161.255.000 15 1.171.092.000,00 16
ASN 1.253.068.000,00
BELANJA LANGSUNG 352.000.000,00 387.200.000,00
320.000.000
Indeks Kepuasan Publik 145.500.000,00 152.775.000,00 80 160.403.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 128.500.000,00 75 134.925.000,00 80 141.671.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Persetase Kedisiplinan 8.000.000,00 87 8.400.000,00 89 8.820.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 1.050.000,00 80 1.102.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 1.000.000
Bimtek
Program peningkatan B (60,5) 1.050.000,00 B (60,7) 1.102.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B (60,0) B (60,2)
pelaporan capaian kinerja dan Daerah 1.000.000
keuangan
Persentase 75 1.050.000,00 80 1.102.000,00
Program Perencanaan dan terakomidirnya Program
6 Penganggaran Perangkat dan Kegiatan Renstra ke 60 70,00
1.000.000
Daerah Dalam Renja, Renja Ke
dalam RKA dan RKA ke

VII - 59
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Dalam DPA
Program Partisipasi Masyarakat Persentase kehadiran 35.000.000
52.750.000 73.000.000
7 dalam Membangun Desa / Perwakilan Masyarakat 70 75 80 85
Kelurahan dalam Musrenbang
Persentase Desa yang
8 Program Peningkatan Desa mengelola anggaran 70 75 20.000.000 80 25.000.000 85 32.000.000
dengan baik
Persentase Peran
Program Peningkatan Peran
9 Perempuan dalam 70 75 11.400.000 80 15.500.000 85 17.200.000
Perempuan
pembangunan

KECAMATAN TOMBATU
12
TIMUR
BELANJA TIDAK
1.174.315.000 1.184.544.000,00
LANGSUNG 1.267.462.000,00
Belanja Pegawai Jumlah ASN 14 16 1.174.315.000 18 1.184.544.000,00 20 1.267.462.000,00
BELANJA LANGSUNG 320.000.000 352.000.000,00 387.200.000,00
Indeks Kepuasan Publik 144.000.000,00 151.125.000,00 85 158.482.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 75 80
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 74.000.000,00 80 77.700.000,00 85 81.585.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 75
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 10.000.000,00 80 10.500.000,00 85 11.025.000,00
3 70 75
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 80 10.500.000,00 85 11.025.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 70 75
sumber daya aparatur 10.000.000
Bimtek
Program peningkatan 6.000.000,00 6.300.000,00 B (60,70) 6.615.000,00
B
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat B
5 B (60,00) (60,50)
pelaporan capaian kinerja dan Daerah (60,20)
keuangan
Program Perencanaan dan Persentase 7.500.000,00 75 7.875.000,00 80 8.268.000,00
6 Penganggaran Perangkat terakomidirnya Program 60 70,00
Daerah dan Kegiatan Renstra ke

VII - 60
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Dalam Renja, Renja Ke
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program Partisipasi Masyarakat Persentasi Kehadiran
46.000.000 59.000.000 77.200.000
7 dalam Membangun Desa / Masyarakat dalam 85 87 89 90
Kelurahan Musrenbang
Persentase Desa Yang
8 Program Peningkatan Desa Mengelolaa Anggaran 85 87 7.500.000 88 12.000.000 89 15.000.000
Dengan Baik
Persentase Peran
Program Peningkatan Peran
9 Perempuan dalam 70 75 15.000.000 80 17.000.000 85 18.000.000
Perempuan
Pembangunan

KECAMATAN TOMBATU
13
UTARA
BELANJA TIDAK
1.181.121.000 1.191.554.000,00
LANGSUNG 1.274.962.000,00
Belanja PegawaI 1.181.121.000 1.191.554.000,00 1.274.962.000,00
BELANJA LANGSUNG 320.000.000 352.000.000,00 387.200.000,00
Indeks Kepuasan Publik 141.000.000,00 148.010.000,00 80 155.362.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 74.000.000,00 75 77.700.000,00 80 81.585.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Persetase Kedisiplinan 10.000.000,00 87 10.500.000,00 89 11.025.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 7.875.000,00 80 8.268.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 7.500.000
Bimtek
Program peningkatan 7.000.000,00 B (60,5) 7.350.000,00 B (60,7) 7.717.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B (60,0) B (60,2)
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan

VII - 61
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase 5.300.000,00 75 5.565.000,00 80 5.843.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program Partisipasi Masyarakat Persentase kehadiran
47.700.000 62.500.000 75.400.000
7 dalam Membangun Desa / Perwakilan Masyarakat 89 90 91 92
Kelurahan dalam Musrenbang
Persentase Desa yang
8 Program Peningkatan Desa mengelola anggaran 85 87 15.000.000 89 17.500.000 90 22.000.000
dengan baik
Persentase Peran
Program Peningkatan Peran
9 Perempuan dalam 70 78 12.500.000 80 15.000.000 82 20.000.000
Perempuan
pembangunan

14 KECAMATAN SILIAN RAYA


BELANJA TIDAK
1.375.063.000 1.391.314.000,00
LANGSUNG 1.488.705.000,00
Terpenuhinya Gaji
Belanja PegawaI 14 15 1.375.063.000 16 1.391.314.000,00 17
ASN 1.488.705.000,00
BELANJA LANGSUNG 352.000.000,00 387.200.000,00
320.000.000
Indeks Kepuasan Publik 158.000.000,00 165.900.000,00 80 173.921.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 69.000.000,00 75 72.430.000,00 80 76.051.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Persentase Kedisiplinan 11.000.000,00 87 11.550.000,00 89 12.127.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 10.500.000,00 80 11.025.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 10.000.000
Bimtek

VII - 62
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Program peningkatan 8.000.000,00 B 8.400.000,00 B (60,70) 8.820.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat B (60,50)
5 B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah (60,20)
keuangan
Persentase 75 6.720.000,00 80 7.056.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 6.400.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program Partisipasi Masyarakat Persentase kehadiran
30.000.000 30.000.000 40.000.000
7 dalam Membangun Desa / Perwakilan Masyarakat 70 75 80 85
Kelurahan dalam Musrenbang
Persentase Desa yang
8 Program Peningkatan Desa mengelola anggaran 70 75 20.000.000 80 25.000.000 85 30.000.000
dengan baik
Persentase Peran
Program Peningkatan Peran
9 Perempuan dalam 70 75 7.600.000 80 21.500.000 85 28.200.000
Perempuan
pembangunan

KECAMATAN TOULUAAN
15
SELATAN
BELANJA TIDAK
1.164.503.000 1.174.438.000,00
LANGSUNG 1.256.648.000,00
Belanja PegawaI 1.164.503.000 1.174.438.000,00 1.256.648.000,00
BELANJA LANGSUNG 374.000.000,00 411.400.000,00
340.000.000
Indeks Kepuasan Publik 145.000.000,00 152.080.000,00 80 159.336.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 63.000.000,00 75 66.150.000,00 80 69.457.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 7.000.000,00 87 7.350.000,00 89 7.717.000,00
3 80 85
Aparatur ASN

VII - 63
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase ASN Yang 75 10.500.000,00 80 11.025.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 10.000.000
Bimtek
Program peningkatan B 5.670.000,00 B 5.953.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah 5.400.000
keuangan
Persentase 75 5.250.000,00 80 5.512.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 5.000.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program Partisipasi Masyarakat
Masyrakat dalam 49.636.000 51.118.000 65.424.000
dalam Membangun Desa / 70 75 80 85
pembangunan
Kelurahan
Prosetnasi peningkatan
Program Peningkatan Desa 70 75 20.000.000 80 30.000.000 85 35.000.0000
Desa
Program Peningkatan Peran Prosetnasi Peningaktan
70 75 10.000.000 80 20.000.000 85 25.000.000
Perempuan Peran Perempuan

16 KECAMATAN PASAN
BELANJA TIDAK
1.141.781.000 1.151.034.000,00
LANGSUNG 1.231.606.000,00
Belanja PegawaI 1.141.781.000 1.151.034.000,00 1.231.606.000,00
BELANJA LANGSUNG 320.000.000 352.000.000,00 387.200.000,00
Indeks Kepuasan Publik 151.000.000,00 158.520.000,00 80 166.371.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 76.000.000,00 75 79.800.000,00 80 83.790.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 10.000.000,00 87 10.500.000,00 89 11.025.000,00
3 80 85
Aparatur ASN

VII - 64
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase ASN Yang 75 10.500.000,00 80 11.025.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 10.000.000
Bimtek
Program peningkatan 6.000.000,00 B 6.300.000,00 B 6.615.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 75 5.880.000,00 80 6.174.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 5.600.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program Partisipasi Masyarakat
Masyrakat dalam 49.636.000 51.118.000 65.424.000
7 dalam Membangun Desa / 70 75 80 85
pembangunan
Kelurahan
Prosetnasi peningkatan
8 Program Peningkatan Desa 70 75 20.000.000 80 30.000.000 85 35.000.0000
Desa
Program Peningkatan Peran Prosetnasi Peningaktan
9 70 75 10.000.000 80 20.000.000 85 25.000.000
Perempuan Peran Perempuan

2 PENGAWASAN
1 INSPEKTORAT DAERAH
BELANJA TIDAK
2.948.497.000,00
LANGSUNG 2.886.891.000 3.154.891.000,00
Belanja PegawaI 2.886.891.000 2.948.497.000,00 3.154.891.000,00
BELANJA LANGSUNG 4.000.000.000 4.400.000.000,00 4.840.000.000,00
Indeks Kepuasan Publik 440.000.000,00 461.500.000,00 80 484.175.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 400.000.000,00 75 420.000.000,00 80 441.000.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 60.000.000,00 87 63.000.000,00 89 66.150.000,00
3 80 85
Aparatur ASN

VII - 65
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase ASN Yang 210.000.000,00 75 220.500.000,00 80 231.525.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 400.000.000,00 B 420.000.000,00 B 441.000.000,00
pengembangan 66ystem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 75 63.000.000,00 80 66.150.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke 60.000.000
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Persentase penyelesaian
Program Peningkatan Sistem tindak lanjut oleh
1.430.000.000 1.552.000.000
Pengawasan Internal dan Perangkat Daerah 2.710.000.000
7 na 91,00 82,00 93,00
Pengendalian Kebijakan Kepala temuan hasil
Daerah pemeriksaan Inspektorat
Propinsi dan Kabupaten
Program Peningkatan
Profesionalisme Tenaga Peningkatan Sertifikasi
8 na 91,00 500.000.000 82,00 600.000.000 93,00 700.000.000
Pemeriksa dan Aparatur APIP
Pengawasan
Program Penataan dan
Penyempurnaan Kebijakan
9 Tingkat Maturitas SPIP na 91,00 500.000.000 82,00 600.000.000 93,00 700.000.000
Sistem dan Prosedur
Pengawasan

3 PERENCANAAN
BADAN PERENCANAAN
1
PEMBANGUNAN DAERAH
BELANJA TIDAK
1.861.679.000,00
LANGSUNG 1.831.728.000 1.991.996.000,00
Belanja PegawaI 1.831.728.000 1.861.679.000,00 1.991.996.000,00
BELANJA LANGSUNG 4.500.000.000 4.950.000.000,00 5.445.000.000,00

VII - 66
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Indeks Kepuasan Publik 700.000.000,00 734.600.000,00 80 770.381.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 500.000.000,00 75 525.000.000,00 80 551.250.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 50.000.000,00 87 52.500.000,00 89 55.125.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75.000.000,00 75 78.750.000,00 80 82.687.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 60.000.000,00 B 63.000.000,00 B 66.150.000,00
pengembangan 67erjas Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 43.000.000,00 75 45.150.000,00 80 47.407.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Persentase kesesuaian
muatan antar dokumen
perencanaan dan
7 80,00 82,00 500.000.000 84,00 600.000.000 86,00 700.000.000
dengan dokumen
Program Perencanaan pelaksanaan antar
Pembangunan Daerah waktu
Persentase
pengakomodiran usulan
Musrenbang dalam 80,00 81,00 82,00 83,00
perencanaan
pembangunan
Jumlah aparatur
Program Peningkatan Kapasitas perencana dan
8 Kelembagaan Perencanaan penunjang perencanaan 4,00 2,00 200.000.000 2,00 300.000.000 2,00 400.000.000
Pembangunan Daerah pembangunan daerah
yang ditingkatkan

VII - 67
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
kompetensinya (melalui
68erjasama68
kedinasan, diklat,
bintek, dll)
Cakupan
pengkoordinasian dan
Program perencanaan
9 fasilitasi perencanaan 80,00 82,00 500.000.000 84,00 600.000.000 86,00 700.000.000
pembangunan ekonomi
Perangkat Daerah
bidang perekonomian
Cakupan
pengkoordinasian dan
Program Perencanaan fasilitasi perencanaan
10 Prasarana Wilayah dan Sumber Perangkat Daerah 80,00 82,00 500.000.000 84,00 600.000.000 86,00 700.000.000
Daya Alam bidang Prasarana
Wilayah dan Sumber
Daya Alam
Penjabaran Konsistensi
Program RPJMD ke
Program Pengembangan dalam RKPD dan
11 80,00 82,00 500.000.000 84,00 600.000.000 86,00 700.000.000
Wilayah Perbatasan Penjabaran Konsistensi
Program RKPD ke dalam
APBD
Program Perencanaan Persentase 68erjasa
12 Pembangunan Daerah Rawan rawan bencana yang 80,00 82,00 500.000.000 84,00 600.000.000 86,00 700.000.000
Bencana didukung oleh EWS
Cakupan
pengkoordinasian dan
Program perencanaan sosial fasilitasi perencanaan
13 80,00 82,00 500.000.000 84,00 600.000.000 86,00 700.000.000
dan budaya Perangkat Daerah
bidang sosial dan
budaya
Jumlah aparatur
perencana dan
Program Peningkatan Kapasitas penunjang perencanaan
14 Kelembagaan Perencanaan pembangunan daerah 80,00 82,00 500.000.000 84,00 600.000.000 86,00 700.000.000
Pembangunan Daerah yang ditingkatkan
kompetensinya (melalui
68erjasama68

VII - 68
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
kedinasan, diklat,
bintek, dll)
Tingkat kemantapan
69erjasama
Program Kerjasama pembangunan dengan
15 80,00 82,00 500.000.000 84,00 600.000.000 86,00 700.000.000
Pembangunan domain pemerintah
daerah, swasta dan
masyarakat

4 KEUANGAN
BADAN PENGELOLAAN
1 KEUANGAN DAN
PENDAPATAN DAERAH
BELANJA TIDAK
33.013.298.000,00
LANGSUNG 32.503.178.000 35.812.251.000,00
Belanja PegawaI 32.503.178.000 33.013.298.000,00 35.812.251.000,00
BELANJA LANGSUNG 13.200.000.000,00 14.520.000.000,00
12.000.000.000
Indeks Kepuasan Publik 4.677.000.000,00 4.910.000.000,00 80 5.154.750.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 2.100.000.000,00 75 2.205.000.000,00 80 2.315.250.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 200.000.000,00 87 210.000.000,00 89 220.500.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 100.000.000,00 75 105.000.000,00 80 110.250.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 50.000.000,00 B 52.500.000,00 B 55.125.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Program Perencanaan dan Persentase 50.000.000,00 75 52.500.000,00 80 55.125.000,00
6 Penganggaran Perangkat terakomidirnya Program 60 70,00
Daerah dan Kegiatan Renstra ke

VII - 69
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Dalam Renja, Renja Ke
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Program Peningkatan dan 2.400.000.000,00 2.720.000.000,00 3.056.000.000,00
7 pengembangan pengelolaan Opini BPK WTP WTP WTP WTP
keuangan daerah
Presentase pengelolaan 1.023.000.000,00 1.275.000.000,00 1.599.000.000,00
Program Pengelolaan Aset
8 aset daerah yang 70 75 80 85
Daerah
optimal dan akuntabel
Program Peningkatan
Persentase belanja
9 Penatausahaan Keuangan 41,61 43,00 250.000.000 45,00 300.000.000 47,00 350.000.000
langsung
Daerah
Program Peningkatan
10 Opini BPK WTP WTP 250.000.000 WTP 300.000.000 WTP 350.000.000
Pelaporan Keuangan Daerah
854.000.000,00
Tingkat kemandirian
700.000.000 870.000.000,00
Program peningkatan PBB-P2 keuangan daerah (Rasio
11 3,47 3,50 3,55 3,58
dan BPHTB PAD dibandingkan
Pendapatan Daerah)
Tingkat kemandirian
Program Pengelolaan keuangan daerah (Rasio
12 3,47 3,50 700.000.000 3,55 750.000.000 3,58 800.000.000
Pendapatan Daerah PAD dibandingkan
Pendapatan Daerah)

KEPEGAWAIAN,
5 PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
BADAN KEPEGAWAIAN
1 DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
BELANJA TIDAK
2.453.131.000,00
LANGSUNG 2.405.953.000 2.624.850.000,00
Belanja Pegawai 2.405.953.000 2.453.131.000,00 2.624.850.000,00
BELANJA LANGSUNG 3.000.000.000 3.300.000.000,00 3.630.000.000,00
Program Pelayanan Indeks Kepuasan Publik 750.000.000,00 786.750.000,00 80 825.688.000,00
1 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran terhadap Pelayanan

VII - 70
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 350.000.000,00 75 367.500.000,00 80 385.875.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 75.000.000,00 87 78.750.000,00 89 82.687.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 190.000.000,00 75 199.500.000,00 80 209.475.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur
Bimtek
Program peningkatan 60.000.000,00 B 63.000.000,00 B 66.150.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 50.000.000,00 75 52.500.000,00 80 55.125.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Persentase Pejabat ASN
1.525.000.000 1.752.000.000
Program Pembinaan dan yang telah mengikuti 2.005.000.000
7 35,79 41,30 47,43 51,60
Pengembangan Aparatur pendidikan dan
pelatihan struktural
Persentase ASN yang
8 Program Pendidikan Kedinasan mengikuti pendidikan 14,26 15,27 700.000.000 16,3 750.000.000 17,5 800.000.000
dan pelatihan formal
Rata-rata lama pegawai
Program Pembinaan Anggota
9 mendapatkan 9 thn 10 thn 100.000.000 11 thn 150.000.000 12 thn 200.000.000
KORPRI
pendidikan

PENELITIAN DAN
6
PENGEMBANGAN
BADAN PENELITIAN DAN
1
PENGEMBANGAN
BELANJA TIDAK
1.497.391.000,00 1.602.208.000,00
LANGSUNG 1.478.050.000

VII - 71
Bidang Urusan Indikator Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode Pemerintahan Kinerja Kinerja
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Rekening dan Program Prioritas Program Awal
Pembangunan (outcome) RPJMD K Rp. 000 K Rp. 000 K Rp. 000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Belanja Pegawai 1.497.391.000,00 1.602.208.000,00


1.478.050.000
BELANJA LANGSUNG 2.500.000.000 2.750.000.000,00 3.025.000.000,00
Indeks Kepuasan Publik 360.000.000,00 396.000.000,00 80 435.600.000,00
Program Pelayanan
1 terhadap Pelayanan 70 70,00 75
Adiministrasi Perkantoran
Perangkat Daerah
Indeks Kepuasan Publik 190.000.000,00 75 209.000.000,00 80 229.900.000,00
Program Peningkatan sarana
2 terhadap Pelayanan 70 70,00
dan Prasarana Aparatur
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Disiplin Prosetase Kedisiplinan 50.000.000,00 87 55.000.000,00 89 60.500.000,00
3 80 85
Aparatur ASN
Persentase ASN Yang 75 55.000.000,00 80 60.500.000,00
Program Peningktan Kapasitas
4 Mengikuti Pelatihan dan 60 70,00
sumber daya aparatur 50.000.000
Bimtek
Program peningkatan 25.000.000,00 B 27.500.000,00 B 30.250.000,00
pengembangan sistem Nilai LKIP Perangkat
5 B B
pelaporan capaian kinerja dan Daerah
keuangan
Persentase 25.000.000,00 75 27.500.000,00 80 30.250.000,00
terakomidirnya Program
Program Perencanaan dan
dan Kegiatan Renstra ke
6 Penganggaran Perangkat 60 70,00
Dalam Renja, Renja Ke
Daerah
dalam RKA dan RKA ke
Dalam DPA
Cakupan
Program pengkoordinasian/fasilita 887.000.000 982.000.000
1.099.000.000
7 Kelembagaan/Koordinasi dan si penelitian, 70 75 80 85
Kerjasama pengembangan dan
inovasi
Persentase hasil kajian
penelitian yang 500.000.000
Program Penelitian dan
8 dimanfaatkan dalam 70 75 80 600.000.000 85 700.000.000
Pengembangan
perencanaan
pembangunan derah

VII - 72
Tabel 7.4
Indikasi Rencana Program Prioritas Perubahan RPJMD yang disertai Kebutuhan Pendanaan
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021 – 2023 (Berdasarkan Permendagri 90 Tahun 2019)

BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN


KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
URUSAN
PEMERINTAHAN
01.01
BIDANG
PENDIDIKAN
1.01.0.00
DINAS
.0.00.01.
PENDIDIKAN
00
Angka Harapan Lama Sekolah
Tahun 11.8 11.9 12 12 37.486.360.639 52.302.986.578 52.302.986.578 142.092.333.795
(HLS)
Angka Rata-rata Lama Sekolah
Tahun 8.75 8.9 9.01 9.01 1.664.833.750 2.285.600.000 2.285.600.000 6.236.033.750
(RLS)
Tingkat Partisipasi Warga
Negara Usia 13-15 tahun yang
% 95 95 98 98 15.894.151.873 16.032.000.578 17.986.578 31.944.139.029
berpartisipasi dalam
pendidikan dasar
Tingkat Partisipasi Warga
PROGRAM Negara Usia 5-6 tahun yang % 90 95 97 97 3.425.497.504 3.286.498.250 34.284.497.504 40.996.493.258
01.01.02 PENGELOLAAN berpartisipasi dalam PAUD
PENDIDIKAN Tingkat Partisipasi Warga
Negara Usia 7-12 tahun yang
% 95 95 98 98 20.821.990.422 20.515.590.422 29.485.038.150 70.822.618.994
berpartisipasi dalam
pendidikan menengah pertama
Tingkat Partisipasi Warga
NegaraUsia 7-18 tahun yang
belum menyelesaikan
pendidikan dasar dan % 95 97 100 100 1.664.833.750 2.285.600.000 2.285.600.000 6.236.033.750
menengah pertama yang
berpartisipasi dalam
Pendidikan Kesetaraan

VII - 73
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase Penyediaan
Dokumen Kurikulum Muatan % N/A % 75 85 85 155.033.000 400.000.000 400.000.000 955.033.000
PROGRAM Lokal Dikdas
01.01.03 PENGEMBANGAN Persentase Penyediaan
KURIKULUM Dokumen Kurikulum Muatan
% N/A % 70 90 90 250.000.000 300.000.000 300.000.000 850.000.000
Lokal PAUD dan Pendidikan
Nonforlam Kesetaraan
Persentase Guru yang memiliki
Kompetensi Pedogogik,
% 75 80 85 85 601.666.667 400.000.000 450.000.000 1.451.666.667
Kepribadian, Profesional dan
Sosial
Persentase Penyebaran Guru
% 70 75 90 90 601.666.667 400.000.000 450.000.000 1.451.666.667
sesuai Kualifikasi Pendidikan
Tingkat Partisipasi warga
Negara Usia 13-15 yang
berpartisipasi dalam % 95 95 98 98 601.666.667 300.000.000 400.000.000 1.301.666.667
PROGRAM Pendidikan Menengah Pertama
PENDIDIK DAN (APK/APM SMP)
01.01.04
TENAGA Tingkat Partisipasi Warga
KEPENDIDIKAN Negara Usia 5-6 Tahun yang % 90 95 97 97 601.666.667 400.000.000 450.000.000 1.451.666.667
berpartisipasi dalam PAUD
Tingkat Partisipasi Warga
Negara Usia 7-12 Tahun yang
% 95 95 98 98 601.666.667 400.000.000 450.000.000 1.451.666.667
berpartisipasi dalam Pndidikan
Dasar (APK/APM SD)
zJumlah Kumulatif Guru
Penggerak/Komunitas yang
Orang 15 40 60 60 601.666.667 300.000.000 400.000.000 1.301.666.667
terampil menerapkan
Pembelajaran Digital
PROGRAM Persentase Satuan Pendidikan
PENGENDALIAN yang diselenggarakan oleh
01.01.05 % 10 90 100 100 370.277.600 600.000.000 600.000.000 1.570.277.600
PERIZINAN masyarakat memiliki izin
PENDIDIKAN operasional

VII - 74
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PROGRAM
PENGEMBANGAN Persentase Pengembangan
01.01.06 % 1 50 60 60 1.955.000.000 700.000.000 700.000.000 3.355.000.000
BAHASA DAN Bahasa dan Sastra
SASTRA

URUSAN
PEMERINTAHAN
01.02
BIDANG
KESEHATAN
1.02.0.00
DINAS
.0.00.01.
KESEHATAN
00
Angka Kematian Ibu (AKI) Per 217/100 205/100 194/1000
Angka 194/100000 250.000.000 1.065.000.000 1.065.000.000 2.380.000.000
100.000 Kelahiran hidup 000 000 00
Cakupan Pelayanan Kesehatan
% 100 100 100 100 73.300.000 1.065.000.000 1.065.000.000 2.203.300.000
balita sesuai standar
Insidensi HIV Per 1.000
penduduk yang tidak rerinfeki % 15 19 19 19 50.000.000 39.600.000 66.000.000 155.600.000
HIV
Insidensi TB Per 100.000 90/1000 231/100 200/1000
Angka 200/100000 50.000.000 39.600.000 66.000.000 155.600.000
Penduduk 00 000 00
PROGRAM
PEMENUHAN Penurunan Jumlah Kemaitan
% 16 15 20 20 150.000.000 1.065.000.000 1.065.000.000 2.280.000.000
UPAYA Ibu (AKI) Per Tahun
KESEHATAN Persentase anak usia
01.02.02
PERORANGAN pendidikan dasar yang
DAN UPAYA % 100 100 100 100 20.500.000 1.065.000.000 1.065.000.000 2.150.500.000
mendapatkan pelayanan
KESEHATAN kesehatan sesuai standar
MASYARAKAT
Persentase bayi baru lahir
mendapatkan pelayanan % 100 100 100 100 73.300.000 1.065.000.000 1.065.000.000 2.203.300.000
kesehatan bayi baru lahir
Persentase Ibu Bersalin
Mendapatkan Pelayanan % 100 100 100 100 500.210.000 1.650.000.000 1.650.000.000 3.800.210.000
Persalinan
Persentase Ibu Hamil
Mendapatkan Pelayanan % 100 100 100 100 512.100.941 10.650.000.000 1.065.000.000 12.227.100.941
Kesehatan Ibu Hamil

VII - 75
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase Imunisasi Dasar
% 70 71 75 75 50.000.000 39.600.000 66.000.000 155.600.000
Lengkap Pada Usia 12-23 Bula
Persentase Ketersediaan Obat
% 100 100 100 100 2.191.204.000 2.755.800.000 2.755.800.000 7.702.804.000
dan Vaksin
Persentase Ketersediaan
Sarana dan Prasarana % 90 100 100 100 9.274.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 17.274.000.000
Puskesmas
Persentase ODGJ berat yang
mendapatkan pelayanan % 100 100 100 100 42.000.000 92.000.000 90.000.000 224.000.000
kesehatan jiwa sesuai standar
Persentase orang dengan
resiko terinfeksi HIV
% 100 100 100 100 24.000.000 150.000.000 150.000.000 324.000.000
mendapatkan pelayanan
deteksi dini HIV sesuai standar
Persentase orang terduga TBC
mendapatkan pelayanan TBC % 100 100 100 100 24.000.000 48.000.000 48.000.000 120.000.000
sesuai standar
persentase orang usai 15-29
tahun mendapatkan skrining % 100 100 100 100 57.200.000 1.065.000.000 1.065.000.000 2.187.200.000
kesehatan sesuai standar
Persentase Penderita DM yang
mendapatkan pelayanan % 100 100 100 100 42.000.000 92.000.000 90.000.000 224.000.000
kesehatan sesuai standar
Persentase Penderita
Hipertensi yang mendapatkan
% 100 100 100 100 42.000.000 92.000.000 90.000.000 224.000.000
pelayanan kesehatan sesuai
standar
Persentase Persalinan di
% 80 91 100 100 200.000.000 1.650.000.000 1.650.000.000 3.500.000.000
Fasilitas Kesehatan
Persentase RS Rujukan tingkat
kabupaten/kota yang % 85 90 100 100 777.677.000 800.000.000 800.000.000 2.377.677.000
terakreditasi
Persentase Terselenggaranya
Kegiatan Penyelenggaraan
% 100 100 100 100 164.691.500 961.200.000 961.200.000 2.087.091.500
Sistem Informasi Kesehatan
secara Terintegrasi

VII - 76
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase warga negara usia
60 tahun ke atas
% 100 100 100 100 171.950.000 1.065.000.000 1.065.000.000 2.301.950.000
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
Prevalensi Stunting (Pendek
dan Sangat Pendek) Pada % 13 12 11 11 113.934.150 688.051.000 688.051.000 1.490.036.150
Balita
Prevalensi Wastin (Kurus dan
% 7 7.5 6 6 113.934.150 688.051.000 688.051.000 1.490.036.150
Sangan Kurus Pada Balita
Rasio daya tampung RS
% 100 100 100 100 15.229.378.134 1.180.000.000 1.145.000.000 17.554.378.134
terhadap jumlah penduduk
Temuan Kasus TB Baru
Menggunakan Indiaktor SPM % 90 90 100 100 50.000.000 39.600.000 66.000.000 155.600.000
(terduga TB)

Kejadian Malaria per 1000


% 2.05 0.9 0.8 0.8 50.000.000 60.000.000 70.000.000 180.000.000
orang.

Angka kematian neonatal (per


% 12.2 11.6 11.00 11.0 30.000.000 35.000.000 40.000.000 105.000.000
1.000 kelahiran hidup)

Insidensi hepatitis B (persen) % 1,54 1.39 1.24 1.24 30.000.000 35.000.000 40.000.000 105.000.000

Prevalensi obesitas pada


penduduk usia > 18 tahun % 21,8 21,8 21,8 21,8 30.000.000 35.000.000 40.000.000 105.000.000
(persen)

Persentase tekanan darah


% 34,1 34,1 34,1 34,1 30.000.000 35.000.000 40.000.000 105.000.000
tinggi

Jumlah Kecamtan yang


Kecamtan 12 12 12 12 30.000.000 35.000.000 40.000.000 105.000.000
mencapai eliminasi malaria

Kejadian Kusta Per 1000


% 1.20 0.9 0.9 0.9 15.000.000 15.000.000 15.000.000 45.000.000
Orang

VII - 77
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase Sarana Air Minum
yang diawasi/diperiksa kualitas % 100 100 100 100 20.000.000 20.000.000 20.000.000 60.000.000
air minumnya sesusai standar

Persentase Desa Kelurahan


% 80 90 100 100 65.000.000 65.000.000 65.000.000 195.000.000
yang Melaksanakan STBM

Treatment Coverage pada


% 90 90 100 100 50.000.000 39.600.000 66.000.000 155.600.000
Pasien TB
Persentase Puskesmas Dengan
9 Jenis Tenaga Kesehatan % 50 59 60 60 0 50.000.000 50.000.000 100.000.000
PROGRAM Sesuai Standar
PENINGKATAN
KAPASITAS Persentase Terselenggaranya
01.02.03 Kegiatan Pengembangan Mutu
SUMBER DAYA
MANUSIA dan Peningkatan Kompetensi
% 100 100 100 100 0 357.248.000 357.248.000 714.496.000
KESEHATAN Teknis Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
PROGRAM Persentase Fasilitas Pelayanan
SEDIAAN Kefarmasian (Apotek dan Toko
% 45 49 50 50 0 50.000.000 50.000.000 100.000.000
FARMASI, ALAT Obat) yang memenuhi standar
01.02.04 dan Persyaratan Perizinan
KESEHATAN DAN
MAKANAN Persentase Sarana Produksi
MINUMAN % 58 60 70 70 0 50.000.000 50.000.000 100.000.000
UMOT
Implementasi KTR Pada 9
Tempat (Pendidikan, % 77 90 100 100 571.166.667 71.100.000 71.100.000 713.366.667
PROGRAM Transportasi, Kesehatan, dll)
PEMBERDAYAAN
Persentase Puskesmas
01.02.05 MASYARAKAT
Melaksanakan Layanan Upaya % 35 40 50 50 571.166.667 71.100.000 71.100.000 713.366.667
BIDANG
Berhenti Merokok (UBM)
KESEHATAN
Persentase Merokok Penduduk
% 7 6.5 6 6 571.166.667 71.100.000 71.100.000 713.366.667
Usia 10-18 Tahun

URUSAN
PEMERINTAHAN
01.03
BIDANG
PEKERJAAN

VII - 78
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
UMUM DAN
PENATAAN
RUANG
DINAS
1.03.0.00 PEKERJAAN
.0.00.01. UMUM DAN
00 PENATAAN
RUANG
Luas jaringan daerah irigasi
permukaan kewenangan Ha 0 0 0 30 0 0 0 0
daerah yang dibangun
Luas jaringan daerah irigasi
permukaan kewenangan Ha 1.749,18 1.760,46 1.771,75 1.771,75 4.150.000.000 4.500.000.000 3.800.000.000 12.450.000.000
PROGRAM daerah yang direhabilitasi
PENGELOLAAN
01.03.02 Panjang infrastruktur
SUMBER DAYA
AIR (SDA) pengendali banjir wilayah
Meter 99,50 2.075 2.360,49 4.580,92 650.000.000 6.632.000.000 5.176.000.000 12.458.000.000
sungai kewenangan daerah
yang dibangun

Persentase luas sawah


% 77,5 78 78,50 78,50 10.870.926.268 8.500.000.000 7.000.000.000 26.370.926.268
beririgasi

Persentase jumlah rumah


tangga yang mendapatkan
akses terhadap air minum
melalui SPAM jaringan
PROGRAM % 88 89 90 90 8.857.733.631 21.239.821.900 5.850.000.000 35.947.555.531
perpipaan dan bukan jaringan
PENGELOLAAN perpipaan terlindungi terhadap
DAN rumah tangga di seluruh
01.03.03 PENGEMBANGAN kabupaten/kota
SISTEM
PENYEDIAAN AIR Persentase PDAM Dengan
MINUM % 50 55 60 66 60.000.000 60.000.000 60.000.000 180.000.000
Kinerja Sehat

Persentase rumah tangga


yang menempati hunian % 3 3 4 4 0 3.600.000.000 3.750.000.000 7.350.000.000
dengan akses air minum aman

VII - 79
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase rumah tangga
yang menempati hunian
% 41 41 44 44 0 3.600.000.000 3.750.000.000 7.350.000.000
dengan akses air minum
jaringan perpipaan
Persentase rumah tangga
yang menempati hunian % 88 89 90 90 8.857.733.631 21.239.821.900 5.850.000.000 35.947.555.531
dengan akses air minum layak

Persentase angka BABS di


PROGRAM % 3 3 2,5 2,5 0 100.000.000 100.000.000 200.000.000
tempat terbuka
PENGELOLAAN
DAN Persentase rumah tangga
01.03.05
PENGEMBANGAN yang menempati hunian
SISTEM AIR dengan akses sanitasi (air % 87 88 89 89 0 2.141.650.000 550.000.000 2.691.650.000
LIMBAH limbah domestik) layak dan
aman
PROGRAM
PENGELOLAAN Persentase Drainase Dalam
01.03.06 DAN Kondisi Baik/Pembuangan % 60 65 70 70 800.000.000 4.400.000.000 2.200.000.000 7.400.000.000
PENGEMBANGAN Aliran Air Tidak Tersumbat
SISTEM DRAINASE
PROGRAM
PENATAAN Rasio Kepatuhan IMB/PBG
01.03.08 % 50 51 52 52 150.000.000 5.300.000.000 625.000.000 6.075.000.000
BANGUNAN Kabupaten
GEDUNG
PROGRAM
Persentase peningkatan
PENATAAN
01.03.09 kualitas penyelenggaraan % 25 25 28 28 0 2.500.000.000 2.850.000.000 5.350.000.000
BANGUNAN DAN
bangunan gedung
LINGKUNGANNYA
PROGRAM
Presentase Kondisi Mantap
01.03.10 PENYELENGGARA % 64 65 66,5 66,5 45.055.368.463 76.435.000.000 75.000.000.000 196.490.368.463
Jalan Kabupaten/Kota
AN JALAN
Rasio Proyek Yang Menjadi
Kewenangan Pengawasannya % 0 0 0 0 150.000.000 200.000.000 250.000.000 600.000.000
PROGRAM Tanpa Kecelakaan Konstruksi
01.03.11 PENGEMBANGAN
JASA KONSTRUKSI Rasio Tenaga
Operator/Teknisi/Analisi Yang % 2 4 6 6 350.000.000 330.000.000 315.000.000 995.000.000
Memiliki Sertifikat Kompetensi

VII - 80
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelaksanaan dan Persetuju
pendampingan Persetujuan an 0 2 2 4 0 2.105.000.000 2.300.000.000 4.405.000.000
Substansi Teknis RTR Substansi

Penyelesaian Materi Teknis Materi


0 1 1 2 0 2.015.000.000 2.300.000.000 4.315.000.000
dari Bimbingan Teknis RDTR Teknis
PROGRAM
PENYELENGGARA Penyelesaian Materi Teknis Materi
01.03.12 1 1 0 1 1.401.214.725 2.105.000.000 0 3.506.214.725
AN PENATAAN dari Bimbingan Teknis RTRW Teknis
RUANG
Penyelesaian Materi Teknis Materi
0 0 1 1 0 0 2.300.000.000 2.300.000.000
dari Bantuan Teknis RDTR Teknis

Persentase Ketaatan Terhadap


% 85 90 92 92 1.336.090.500 1.010.000.000 1.280.000.000 3.626.090.500
RTRW

URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
01.04
PERUMAHAN
DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
DINAS
1.04.0.00 PERUMAHAN
.0.00.01. RAKYAT DAN
00 KAWASAN
PERMUKIMAN

Berkurangnya Jumlah Unit


RTLH (Rumah Tidak Layak % 8,30 7,30 6,30 6,30 428.000.000 555.000.000 565.000.000 1.548.000.000
Huni)
PROGRAM
01.04.02 PENGEMBANGAN Persentase Warga Negara
PERUMAHAN Korban Bencana
Kabupaten/Kota yang % 100 100 100 100 260.000.000 280.000.000 280.000.000 820.000.000
Memperoleh Rumah Layak
Huni

VII - 81
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PROGRAM Berkurangnya Jumlah Unit


01.04.03 KAWASAN RTLH (Rumah Tidak Layak % 91,26 91,96 92,66 92,66 216.000.000 119.000.000 200.000.000 535.000.000
PERMUKIMAN Huni)

PROGRAM
PERUMAHAN DAN Luas Kawasan Permukiman
01.04.04 KAWASAN Kumuh dibawah 10 Ha yang % 29,70 30 35 35 10.000.000 150.000.000 150.000.000 310.000.000
PERMUKIMAN ditangani
KUMUH

Cakupan lingkungan yang


PROGRAM sehat dan aman didukung % 86 88 90 90 7.000.000.000 7.000.000.000 21.000.000.000 35.000.000.000
PENINGKATAN dengan PSU
PRASARANA,
01.04.05
SARANA DAN
UTILITAS UMUM Persentase perumahan yang
(PSU) % 73,10 74,20 77,80 77,80 1.000.000.000 1.000.000.000 3.000.000.000 5.000.000.000
sudah dilengkapi PSU

URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
KETENTERAMAN
01.05 DAN
KETERTIBAN
UMUM SERTA
PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
1.05.0.00
SATUAN POLISI
.0.00.01.
PAMONG PRAJA
00
PROGRAM Persentase Perda Dan Perkada
% 90 90 90 90 52.043.050 290.396.450 440.000.000 782.439.500
PENINGKATAN yang ditegakkan
01.05.02 KETENTERAMAN Presentase Gangguan
DAN KETERTIBAN Trantibum yang dapat % 100 100 100 100 206.322.850 522.009.500 575.000.000 1.303.332.350
UMUM diselesaikan
PROGRAM Presentase Pelayanan
01.05.04 % 100 100 100 100 105.558.600 2.268.599.900 2.080.000.000 4.454.158.500
PENCEGAHAN, Pemadam dan Penyelamatan

VII - 82
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PENANGGULANGA Kebakaran
N,
PENYELAMATAN
KEBAKARAN DAN Waktu Tanggap Darurat
PENYELAMATAN (Response Time) Penanganan Menit 40 30 20 20 32.723.350 55.446.700 85.000.000 173.170.050
NON KEBAKARAN Kebakaran
BADAN
1.05.0.00
PENANGGULAN
.0.00.02.
GAN BENCANA
00
DAERAH

Persentase Penanganan Pasca


% 100 100 100 100 2.076.994.126 224.998.700 247.798.570 2.549.791.396
Bencana

Persentase Penanganan Pra


% 100 100 100 100 37.615.500 515.990.350 567.589.385 1.121.195.235
bencana
PROGRAM
01.05.03 PENANGGULANGA
N BENCANA Persentase Penanganan
% 100 100 100 100 42.084.800 409.965.400 450.961.940 903.012.140
Tanggaap Darurat Bencana

Persentase Penyelesaian
Dokumen Kebencanaan
% 0 100 100 100 0 150.000.000 200.000.000 350.000.000
Sampai Dengan dinyatakan
Sah / Legal

URUSAN
01.06 PEMERINTAHAN
BIDANG SOSIAL
1.06.0.00
.0.00.01. DINAS SOSIAL
00
Persentase Anak Terlantar
Yang Terpenuhi Kebutuhan % 67 84 100 100 0 100.000.000 100.000.000 200.000.000
PROGRAM Dasarnya Di Luar Panti
01.06.02 PEMBERDAYAAN Persentase Gelandangan Dan
SOSIAL Pengemis Yang Terpenuhi
% 78 91 100 100 0 0 50.000.000 50.000.000
Kebutuhan Dasarnya Di Luar
Panti

VII - 83
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase Lanjut Usia
Terlantar Yang Terpenuhi
% 72 89 100 100 0 90.000.000 90.000.000 180.000.000
Kebutuhan Dasarnya Di Luar
Panti
Persentase Penyandang
Disabilitas Terlantar Yang
% 56 78 100 100 0 130.000.000 130.000.000 260.000.000
Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya Di Luar Panti
Persentase Anak Terlantar
Yang Terpenuhi Kebutuhan % 56 78 100 100 100.000.000 100.000.000 100.000.000 300.000.000
Dasarnya Di Luar Panti
Persentase Gelandangan Dan
Pengemis Yang Terpenuhi
% 78 91 100 100 0 0 50.000.000 50.000.000
Kebutuhan Dasarnya Di Luar
PROGRAM Panti
01.06.04 REHABILITASI Persentase Lanjut Usia
SOSIAL Terlantar Yang Terpenuhi
% 72 89 100 100 0 90.000.000 90.000.000 180.000.000
Kebutuhan Dasarnya Di Luar
Panti
Persentase Penyandang
Disabilitas Terlantar Yang
% 56 78 100 100 0 130.000.000 130.000.000 260.000.000
Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya Di Luar Panti
Persentase Anak Terlantar
Yang Terpenuhi Kebutuhan % 67 84 100 100 0 100.000.000 100.000.000 200.000.000
Dasarnya Di Luar Panti
Persentase Gelandangan Dan
PROGRAM
Pengemis Yang Terpenuhi
PERLINDUNGAN % 78 91 100 100 0 0 50.000.000 50.000.000
01.06.05 Kebutuhan Dasarnya Di Luar
DAN JAMINAN
Panti
SOSIAL
Persentase Lanjut Usia
Terlantar Yang Terpenuhi
% 72 89 100 100 0 90.000.000 90.000.000 180.000.000
Kebutuhan Dasarnya Di Luar
Panti

VII - 84
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase Penyandang
Disabilitas Terlantar Yang
% 56 78 100 100 0 130.000.000 130.000.000 260.000.000
Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya Di Luar Panti
Persentase Korban Bencanan
Alam dan Sosial Yang
PROGRAM
Terpenuhi Kebutuhan
01.06.06 PENANGANAN % 100 100 100 100 51.000.000 53.000.000 53.000.000 157.000.000
Dasarnya Pada Saat dan
BENCANA
Setelah Tanggap Darurat
Bencana Daerah Kab/Kota

URUSAN
PEMERINTAHAN
WAJIB YANG
TIDAK
2
BERKAITAN
DENGAN
PELAYANAN
DASAR
URUSAN
PEMERINTAHAN
02.07
BIDANG
TENAGA KERJA

DINAS TENAGA
2.07.3.32
KERJA DAN
.0.00.01.
TRANSMIGRASI
00
PROGRAM Persentase Kegiatan yang
02.07.02 PERENCANAAN dilaksanakan yang mengacu % 100 100 100 100 150.000.000 150.000.000 150.000.000 450.000.000
TENAGA KERJA ke rencana tenaga kerja

PROGRAM Persentase Tenaga kerja yang


% 100 100 100 100 200.000.000 200.000.000 200.000.000 600.000.000
PELATIHAN KERJA bersertifikat kompetensi
02.07.03 DAN
PRODUKTIVITAS Tingkat produktifitas tenaga
TENAGA KERJA % 100 100 100 100 100.000.000 100.000.000 100.000.000 300.000.000
kerja

VII - 85
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase Tenaga Kerja yang
PROGRAM ditempatkan (dalam dan luar
02.07.04 PENEMPATAN negeri) melalui mekanisme % 100 100 100 100 150.000.000 150.000.000 150.000.000 450.000.000
TENAGA KERJA layanan antar kerja dalam
wilayah kabupaten/kota
Persentase Perusahaan yang
menerapkan tata kelolah kerja
PROGRAM
yang layak (PP/PKB, LKS
02.07.05 HUBUNGAN % 100 100 100 100 200.000.000 200.000.000 200.000.000 600.000.000
Bipartit, Struktur Skala Upah,
INDUSTRIAL
dan terdaftar peserta BPJS
Ketenagakerjaan)

URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
PEMBERDAYAA
02.08
N PEREMPUAN
DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
DINAS
PEMBERDAYAA
2.08.0.00 N PEREMPUAN
.0.00.01. DAN
00 PERLINDUNGAN
ANAK

Persentase ARG pada Belanja


% 30 30 40 40 59.000.000 40.000.000 125.000.000 224.000.000
PROGRAM Langsung APBD
PENGARUSUTAMA
02.08.02 AN GENDER DAN
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN Rasio Kekerasan Terhadap
Anak
% 0.2 0.15 0.1 0.1 200.000.000 225.000.000 274.000.000 699.000.000

VII - 86
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PROGRAM
Rasio KekerasanTerhadap
02.08.03 PERLINDUNGAN
Perempuan Termasuk TPPO
% 0.2 0.15 0.1 0.1 190.000.000 195.000.000 245.000.000 630.000.000
PEREMPUAN
PROGRAM
PENINGKATAN Rasio Kekerasan Terhadap
02.08.04
KUALITAS Anak
% 0.2 0.15 0.1 0.1 551.500.000 613.500.000 586.700.000 1.751.700.000
KELUARGA

PROGRAM Rasio Kekerasan Terhadap


Anak
% 0.2 0.15 0.1 0.1 59.000.000 40.000.000 12.500.000 111.500.000
PENGELOLAAN
02.08.05 SISTEM DATA
GENDER DAN Rasio Kekerasan terhadap
ANAK Perempuan Termasuk TPPO
% 0.2 0.15 0.1 0.1 59.000.000 40.000.000 125.000.000 224.000.000

PROGRAM
Rasio Kekerasan Terhadap
02.08.06 PEMENUHAN HAK
Anak
% 0.2 0.15 0.1 0.1 200.000.000 225.000.000 274.000.000 699.000.000
ANAK (PHA)

PROGRAM Persentase anak korban


02.08.07 PERLINDUNGAN kekerasan yang ditangani % 0.2 0.15 0.1 0.1 485.000.000 559.000.000 569.000.000 1.613.000.000
KHUSUS ANAK instansi terkait kabupaten

URUSAN
PEMERINTAHAN
02.09
BIDANG
PANGAN
2.09.0.00 DINAS
.0.00.01. KETAHANAN
00 PANGAN
PROGRAM
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA
02.09.02 EKONOMI UNTUK Skor Pola Pangan Harapan % 92 92 92 92 771.500.000 820.670.572 987.209.650 2.579.380.222
KEDAULATAN DAN
KEMANDIRIAN
PANGAN

VII - 87
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PROGRAM
PENINGKATAN Persentase Pangan Segar asal
DIVERSIFIKASI tumbuhan yang memenuhi
02.09.03 % 85 85 85 85 714.422.000 919.694.428 991.831.902 2.625.948.330
DAN KETAHANAN persyaratan mutu dan
PANGAN keamanan pangan
MASYARAKAT
PROGRAM Persentase Cadagan Pangan
% 1 1 1 1 63.475.000 100.500.000 73.825.000 237.800.000
PENANGANAN Masyarakat
02.09.04
KERAWANAN Persentase Daerah Rentan
PANGAN % 6,9 6,9 6,9 6,9 63.475.000 100.500.000 738.500.000 902.475.000
Rawan Pangan
PROGRAM Persentase Pangan Segar asal
PENGAWASAN tumbuhan yang memenuhi
02.09.05 % 100 100 100 100 97.300.000 110.135.000 122.983.908 330.418.908
KEAMANAN persyaratan mutu dan
PANGAN keamanan pangan

URUSAN
PEMERINTAHAN
02.11 BIDANG
LINGKUNGAN
HIDUP
2.11.0.00 DINAS
.0.00.01. LINGKUNGAN
00 HIDUP
Ketaatan Penanggungjawab
PROGRAM Usaha dan/atau kegiatan
PERENCANAAN terhadap Izin Lingkungan, izin
02.11.02 % 70 75 80 80 359.578.650 435.000.000 435.000.000 1.229.578.650
LINGKUNGAN PPLH dan PUU LH yang
HIDUP diterbitkan oleh Pemerintah
Daerah Kab/Kota
PROGRAM
Indeks Kualitas Air % 48.08 48.18 48.28 48.28 127.805.950 160.000.000 160.000.000 447.805.950
PENGENDALIAN
PENCEMARAN
02.11.03 DAN/ATAU Indeks Kualitas Udara % 90.1 90.2 90.32 90.32 100.000.000 125.000.000 125.000.000 350.000.000
KERUSAKAN
LINGKUNGAN Indeks Tutupan Lahan % 37.27 39.66 42.04 42.04 70.000.000 125.000.000 125.000.000 320.000.000
HIDUP

VII - 88
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PROGRAM
PENGELOLAAN
Tersedianya data pengelolaan
02.11.04 KEANEKARAGAMA % 100 100 100 100 0 245.000.000 245.000.000 490.000.000
keanekaragaman hayati
N HAYATI
(KEHATI)
PROGRAM
PENGENDALIAN
BAHAN
BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3) Persetase Terlaksananya
02.11.05 % 100 100 100 100 1.288.000 58.500.000 58.500.000 118.288.000
DAN LIMBAH Pengelolaan Limbah B3
BAHAN
BERBAHAYA DAN
BERACUN
(LIMBAH B3)
PROGRAM
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
Ketaatan Penanggungjawab
TERHADAP IZIN
Usaha dan/atau kegiatan
LINGKUNGAN DAN
terhadap Izin Lingkungan, izin
02.11.06 IZIN % 100 100 100 100 0 84.500.000 84.500.000 169.000.000
PPLH dan PUU LH yang
PERLINDUNGAN
diterbitkan oleh Pemerintah
DAN
Daerah Kab/Kota
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
HIDUP (PPLH)
PROGRAM
PENGAKUAN
KEBERADAAN
MASYARAKAT
Teridentifikasinya kelompok
HUKUM ADAT
02.11.07 MHA, kearifan lokal dan hak % 100 100 100 100 2.517.400 75.000.000 75.000.000 152.517.400
(MHA), KEARIFAN
MHA
LOKAL DAN HAK
MHA YANG
TERKAIT DENGAN
PPLH

VII - 89
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PROGRAM
PENINGKATAN
PENDIDIKAN,
PELATIHAN DAN Terlaksananya pendidikan
02.11.08 % 100 100 100 100 3.617.400 77.500.000 77.500.000 158.617.400
PENYULUHAN pelatihan dan penyuluhan
LINGKUNGAN
HIDUP UNTUK
MASYARAKAT
PROGRAM
PENGHARGAAN
keikutsertaan dalam lomba
02.11.09 LINGKUNGAN % 100 100 100 100 972.900 37.000.000 37.000.000 74.972.900
penghargaan LH
HIDUP UNTUK
MASYARAKAT
Ketaatan Penanggungjawab
PROGRAM
Usaha dan/atau kegiatan
PENANGANAN
terhadap Izin Lingkungan, izin
02.11.10 PENGADUAN % 100 100 100 100 0 55.000.000 55.000.000 110.000.000
PPLH dan PUU LH yang
LINGKUNGAN
diterbitkan oleh Pemerintah
HIDUP
Daerah Kab/Kota
Jumlah penanganan timbulan
PROGRAM % 74 73 72 72 364.705.000 600.000.000 450.000.000 1.414.705.000
sampah
02.11.11 PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN Jumlah pengurangan timbulan
% 24 26 27 27 250.000.000 65.500.000 65.500.000 381.000.000
sampah

URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
ADMINISTRASI
02.12
KEPENDUDUKA
N DAN
PENCATATAN
SIPIL
DINAS
KEPENDUDUKA
2.12.0.00
N DAN
.0.00.01.
PEMCATATAN
00
SIPIL

VII - 90
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Perekaman KTP Elektronik % 98,96 100 100 100 214.313.000 227.929.000 241.110.000 683.352.000
PROGRAM
02.12.02 PENDAFTARAN
PENDUDUK Persentase anak usia 01-17
Tahun kurang 1 (satu) hari % 52,51 95 97 97 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000
yang memiliki KIA
Persentase Cakupan
Kepemilikan Akta Kelahiran % 98,5 99 100 100 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000
pada Anak Usia 0-17 Tahun
Persentase cakupan
kepemilikan Akta kematian
% 100 100 100 100 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000
dari peristiwa Kematian yang
dilaporkan
Persentase Cakupan
PROGRAM Kepemilikan Akta perseraian
% 100 100 100 100 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000
02.12.03 PENCATATAN pada semua Individu yang
SIPIL Perceraiannya dilaporkan
Persentase Cakupan
Kepemilikan Buku Nikah/Akta
perkawinan pada Semua % 100 100 100 100 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000
pasangan yang Perkawinannya
dilaporkan

Persentase Kepemilikan Akta


% 50 95 97 97 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000
Kelahiran

PROGRAM
PENGELOLAAN
Persentase Penyajian Data
02.12.04 INFORMASI % 100 100 100 100 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000
Kependudukan
ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
PROGRAM Persentase OPD yang telah
PENGELOLAAN memanfaatkan data
02.12.05 % 90 90,80 100 100 214.308.000 227.920.000 241.080.000 683.308.000
PROFIL kependudukan Berdasarkan
KEPENDUDUKAN Perjanjian Kerjasama

02.13 URUSAN

VII - 91
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PEMERINTAHAN
BIDANG
PEMBERDAYAA
N MASYARAKAT
DAN DESA
DINAS
2.13.0.00 PEMBERDAYAA
.0.00.01. N MASYARAKAT
00 DAN DESA

Persentase Aparatur Desa


% 100 100 100 100 30.000.000 40.000.000 50.000.000 120.000.000
yang berkinerja baik
PROGRAM
02.13.02
PENATAAN DESA

Persentasei Bumdes Sehat % 88,8 92,5 100 100 20.000.000 30.000.000 40.000.000 90.000.000

Meningkatnya peran aktif


PROGRAM
masyarakat dalam proses
02.13.03 PENINGKATAN % 100 100 100 100 200.000.000 250.000.000 300.000.000 750.000.000
penyelenggaran membangun
KERJASAMA DESA
desa

Cakupan Sarana dan


Prasarana Perkantoran Angka 100 100 100 100 0 80.000.000 90.000.000 170.000.000
Pemerintahan Desa Yang Baik

PROGRAM
Indeks Kepuasan Masyarakat
ADMINISTRASI
02.13.04 Terhadap Layanan Pemerintah Angka 90 90 90 90 0 95.000.000 100.000.000 195.000.000
PEMERINTAHAN
Desa
DESA

Persentase Pengentasan Desa


% 100 100 100 100 10.000.000 20.000.000 25.000.000 55.000.000
Tertinggal

VII - 92
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persentase peningkatan status


% 2,22 3 5 5 0 25.000.000 25.000.000 50.000.000
desa mandiri

Presentase Aparatur Desa


% 100 100 100 100 100.000.000 150.000.000 200.000.000 450.000.000
Yang Berkinerja Baik

Pemelihaan Pasca Program


% 100 100 100 100 0 75.000.000 80.000.000 155.000.000
Pemberdayaan Masyarakat

Persentase LPM Berprestasi % 67 69 70 70 0 80.000.000 85.000.000 165.000.000

PROGRAM
PEMBERDAYAAN Persentase PKK Aktif % 100 100 100 100 0 75.000.000 80.000.000 155.000.000
LEMBAGA
02.13.05 KEMASYARAKATA
N, LEMBAGA ADAT
DAN MASYARAKAT Persentase Posyandu Aktif % 100 100 100 100 0 75.000.000 80.000.000 155.000.000
HUKUM ADAT

Persentasi LSM Aktif % 69 70 70 70 0 120.000.000 130.000.000 250.000.000

Rata-Rata Jumlah Kelompok


Angka 82 83 85 87 0 100.000.000 120.000.000 220.000.000
Binaan PKK

VII - 93
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Swadaya Masyarakat
Terhadap Program % 100 100 100 100 0 75.000.000 80.000.000 155.000.000
Pemberdayaan Masyarakat

URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
02.14 PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN
KELUARGA
BERENCANA
DINAS
2.14.0.00 PENGENDALIAN
.0.00.01. PENDUDUK DAN
0000 KELUARGA
BERENCANA

Persentase Kebutuhan ber-KB


yang tidak terpenuhi (Unmeet % 12,06 12,03 12,00 12,00 1.362.500.000 74.999.231 1.362.654.000 2.800.153.231
need)

Persentase Pemakaian
PROGRAM
Kontrasepsi Modern (Modern
02.14.02 PENGENDALIAN % 88,50 88,80 90,00 90,00 0 1.362.654.000 25.000.000 1.387.654.000
Contraceptive Prevalence Rate
PENDUDUK
(MCPR)

TFR (Angka Kelahiran Total ) Orang 3,00 2,90 2,80 2,80 290.079.450 272.363.000 272.363.000 834.805.450

VII - 94
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persentase Kebutuhan ber-KB


yang tidak terpenuhi (Unmeet % 12,06 12,03 12,00 12,00 544.930.550 911.088.000 956.642.400 2.412.660.950
need)

PROGRAM Persentase Pemakaian


PEMBINAAN Kontrasepsi Modern (Modern
02.14.03 % 88,50 88,50 88,80 88,80 41.930.000 741.811.400 776.401.970 1.560.143.370
KELUARGA Contraceptice Prevelence Rate
BERENCANA (KB) (MCPR)

TFR ( Angka Kelahiran Total) Orang 3,00 2,90 2,80 2,80 1.329.202.100 1.503.381.000 1.535.229.000 4.367.812.100

PROGRAM
PEMBERDAYAAN
DAN
02.14.04 TFR ( Angka Kelahiran Total) Orang 3,00 2,90 2,80 2,80 19.981.950 270.000.000 270.000.000 559.981.950
PENINGKATAN
KELUARGA
SEJAHTERA (KS)

URUSAN
PEMERINTAHAN
02.15
BIDANG
PERHUBUNGAN
2.15.0.00
DINAS
.0.00.01.
PERHUBUNGAN
00
PROGRAM Indeks Kepuasan Masyarakat
PENYELENGGARA Terhadap Pelayanan Publik Angka 3.54 3.54 3.54 3.54 20.806.950 120.000.000 160.500.000 301.306.950
02.15.02 AN LALU LINTAS Sektor Transportasi
DAN ANGKUTAN Kinerja Lalu Lintas Kabupaten
JALAN (LLAJ) % 55 55 55 55 26.196.200 100.000.000 86.200.000 212.396.200
/ Kota

VII - 95
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rasio Kejadian Kecelakaan
Transportasi per 10 ribu Angka 28.85 28.85 28.85 28.85 100.000.000 400.000.000 440.000.000 940.000.000
Keberangkatan

Rasio Konektivitas Nasional Angka 0.48 0.48 0.48 0.48 14.934.000 30.000.000 40.000.000 84.934.000
PROGRAM
Kinerja Lalu Lintas Kabupaten
02.15.03 PENGELOLAAN % 55 55 55 55 14.314.850 20.000.000 40.000.000 74.314.850
/ Kota
PELAYARAN

URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
02.16
KOMUNIKASI
DAN
INFORMATIKA
DINAS
KOMUNIKASI
2.16.2.20
INFORMASI,
.2.21.01.
STATISTIK DAN
00
PERSANDIAN
Persentase Masyarakat Yang
PROGRAM Menjadi Sasaran Penyebaran
INFORMASI DAN Informasi Publik, Mengetahui
02.16.02 % 65 70 100 100 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 15.000.000.000
KOMUNIKASI Kebijakan dan Program
PUBLIK Prioritas Pemerintah dan
Pemerintah Daerah Kabupaten

Persentase Layanan Publik


Yang Diselenggarakan Secara % 40 45 50 50 3.000.000.000 4.000.000.000 5.000.000.000 12.000.000.000
Online dan Terintegrasi
PROGRAM
02.16.03 APLIKASI Persentase Organisasi
INFORMATIKA Perangkat Daerah (OPD) Yang
Terhubung Dengan Akses % 60 90 100 100 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 15.000.000.000
Internet Yang Disediakan Oleh
Dinas KOMINFO

VII - 96
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
02.17
KOPERASI,
USAHA KECIL,
DAN MENENGAH
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
2.17.3.30 DAN
.3.31.01. MENENGAH,
00 PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN

PROGRAM
PELAYANAN IZIN Meningkatnya Koperasi yang
02.17.02 % 0 9,42 10,47 10,47 0 10.000.000 12.000.000 22.000.000
USAHA SIMPAN Berkualitas
PINJAM

PROGRAM
PENGAWASAN
Meningkatnya Koperasi yang
02.17.03 DAN % 8,3 9,42 10,47 10,47 195.012.294 10.000.000 12.000.000 217.012.294
Berkualitas
PEMERIKSAAN
KOPERASI
PROGRAM
PENILAIAN
Meningkatnya Koperasi yang
02.17.04 KESEHATAN % 8,3 9,42 10,47 10,47 0 10.000.000 12.000.000 22.000.000
Berkualitas
KSP/USP
KOPERASI

PROGRAM
PENDIDIKAN DAN Meningkatnya Koperasi yang
02.17.05 % 0 9,42 10,47 10,47 0 10.000.000 12.000.000 22.000.000
LATIHAN Berkualitas
PERKOPERASIAN

VII - 97
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
Meningkatnya Koperasi yang
02.17.06 DAN % 0 9,44 10,47 10,47 0 10.000.000 12.000.000 22.000.000
Berkualitas
PERLINDUNGAN
KOPERASI
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
USAHA
Meningkatnya Usaha Mikro
02.17.07 MENENGAH, % 84 88 90 90 189.964.198 50.000.000 65.000.000 304.964.198
yang menjadi Wirausaha
USAHA KECIL,
DAN USAHA
MIKRO (UMKM)

PROGRAM
Meningkatnya Usaha Mikro
02.17.08 PENGEMBANGAN % 84 88 90 90 344.240.200 300.000.000 330.000.000 974.240.200
yang menjadi Wirausaha
UMKM

URUSAN
PEMERINTAHAN
02.18 BIDANG
PENANAMAN
MODAL
DINAS
PENANAMAN
2.18.0.00
MODAL DAN
.0.00.01.
PELAYANAN
00
TERPADU SATU
PINTU
PROGRAM
PENGEMBANGAN
Jumlah Investor Berskala
02.18.02 IKLIM Investor 40 50 55 55 94.999.750 94.999.750 100.000.000 289.999.500
Nasional PMA/PMDN
PENANAMAN
MODAL

VII - 98
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PROGRAM
PROMOSI Jumlah Investasi Penanaman 5.000.00 5.500.00 6.000.00 96.794.200.
02.18.03 Rp. 223.000.000 223.000.000 300.000.000 746.000.000
PENANAMAN Modal 0.000 0.000 0.000 000
MODAL

PROGRAM
PELAYANAN Presentase Tingkat Kepuasan
02.18.04 % 60 70 75 75 11.499.900 11.499.900 15.000.000 37.999.800
PENANAMAN Masyarakat
MODAL

PROGRAM
PENGENDALIAN Presentase Kesesuaian
02.18.05 PELAKSANAAN Penyelesaian Perizinan sesuai % 40 50 75 75 326.707.000 28.999.550 326.707.000 682.413.550
PENANAMAN dengan SOP
MODAL
PROGRAM
PENGELOLAAN
DATA DAN Presentase Pemenuhan
02.18.06 SISTEM Kebutuhan Data dan informasi % 40 50 75 75 103.548.700 98.814.400 150.000.000 352.363.100
INFORMASI Penanaman Modal
PENANAMAN
MODAL

URUSAN
PEMERINTAHAN
02.19 BIDANG
KEPEMUDAAN
DAN OLAHRAGA
2.19.0.00
.0.00.01. 2.19.0.00.0.00.0
00 1.00
PROGRAM Tingkat Partisipasi Pemuda
02.19.02 PENGEMBANGAN dalam Kegiatan Ekonomi % 1,84 2,00 2,23 2,23 100.000.000 120.000.000 140.000.000 360.000.000
KAPASITAS DAYA Mandiri

VII - 99
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SAING Tingkat Partisipasi Pemuda
KEPEMUDAAN dalm Organisasi Kepemudaan
% 26,32 26,50 27,00 27,00 760.000.000 980.000.000 1.100.000.000 2.840.000.000
dan Organisasi Sosial
Kemasyarakatan
Cakupan Pelatih yang
PROGRAM % 69,44 76,09 77,08 77,08 40.000.000 40.000.000 50.000.000 130.000.000
Bersertifikat
PENGEMBANGAN
Cakupan Pembinaan Atlit
02.19.03 KAPASITAS DAYA % 33,33 33,33 50,00 50,00 145.000.000 175.000.000 230.000.000 550.000.000
Muda
SAING
KEOLAHRAGAAN Medali
Peningkatan Prestasi Olahraga 8 8 9 47 3.175.000.000 3.445.000.000 3.714.000.000 10.334.000.000
Emas
PROGRAM Tingkat Partisipasi Pemuda
PENGEMBANGAN dalam Organisasi Kepemudaan
02.19.04 % 26,32 26,50 27,00 27,00 836.000.000 833.000.000 971.500.000 2.640.500.000
KAPASITAS dan Organisasi
KEPRAMUKAAN Kemasyarakatan

URUSAN
PEMERINTAHAN
02.20.00
BIDANG
STATISTIK
DINAS
2.16.2.20 KOMUNIKASI
.2.21.01. INFORMASI,
00 STATISTIK DAN
PERSANDIAN
Persentase OPD Yang
Menggunakan Data Statistik
% 100 100 100 100 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 15.000.000.000
Dalam Melakukan Evaluasi
PROGRAM Pembangunan Daerah
PENYELENGGARA
02.20.02 Persentase Organisasi
AN STATISTIK
SEKTORAL Perangkat Daerah Yang
Menggunakan Data Statistik % 100 100 100 100 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 15.000.000.000
Dalam Menyusun Perencanaan
Pembangunan Daerah

URUSAN
02.21.00
PEMERINTAHAN

VII - 100
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BIDANG
PERSANDIAN
DINAS
2.16.2.20 KOMUNIKASI
.2.21.01. INFORMASI,
00 STATISTIK DAN
PERSANDIAN
PROGRAM
PENYELENGGARA
AN PERSANDIAN Tingkat Keamanan Informasi
02.21.02 % 50 70 80 80 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 15.000.000.000
UNTUK Pemerintah
PENGAMANAN
INFORMASI

URUSAN
PEMERINTAHAN
02.22.00
BIDANG
KEBUDAYAAN
DINAS
3.26.2.22
PARIWISATA
.0.00.01.
DAN
00
KEBUDAYAAN
PROGRAM
Presentase Apresiasi Terhadap
02.22.02 PENGEMBANGAN % 64 65 67 67 73.269.100 84.270.390 92.697.078 250.236.568
Pelaku Seni dan Budaya
KEBUDAYAAN
PROGRAM
PELESTARIAN
Terselesaikannya Cagar
02.22.05 DAN % 64 65 67 67 75.030.000 86.284.500 94.912.950 256.227.450
Budaya
PENGELOLAAN
CAGAR BUDAYA

URUSAN
PEMERINTAHAN
02.23
BIDANG
PERPUSTAKAAN
2.24.2.23 DINAS
.0.00.01. KEARSIPAN
00 DAN

VII - 101
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERPUSTAKAAN

Tingkat keberadaan dan


keutuhan arsip sebagai bahan
pertanggung jawaban setiap
aspek kehidupan berbangsa
dan bernegara untuk % 40 50 65 65 11.661.700 100.000.000 150.000.000 261.661.700
kepentingan negara,
pemerintahan, pelayanan
PROGRAM publik, dan kesejahteraan
02.23.02 PEMBINAAN rakyat
PERPUSTAKAAN
Tingkat ketersediaan arsip
sebagai bahan akuntabilitas
kinerja, alat bukti yang sah
dan pertanggungjawaban % 40 50 65 65 71.494.400 184.000.000 300.000.000 555.494.400
nasional Pasal 40 dan Pasal 59
Undang-Undang Nomor 43
Tahun 2009 tentang Kearsipan

URUSAN
PEMERINTAHAN
02.24
BIDANG
KEARSIPAN
DINAS
2.24.2.23
KEARSIPAN
.0.00.01.
DAN
00
PERPUSTAKAAN
Indeks Pembangunan Literasi
PROGRAM % 50 55 60 60 0 45.000.000 650.000.000 695.000.000
Masyarakat
02.24.02 PENGELOLAAN
ARSIP Nilai tingkat kegemaran
% 3.75 % 3,85 4,00 4,00 31.003.300 155.000.000 650.000.000 836.003.300
membaca masyarakat

URUSAN
3 PEMERINTAHAN
PILIHAN
03.25 URUSAN

VII - 102
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PEMERINTAHAN
BIDANG
KELAUTAN DAN
PERIKANAN

3.25.0.00 DINAS
.0.00.01. PERIKANAN
00
PROGRAM
PENGELOLAAN
03.25.03 Produksi Perikanan Tangkap Ton 28000 28500 30000 129950,79 1.450.001.900 2.199.000.000 2.494.800.000 6.143.801.900
PERIKANAN
TANGKAP
PROGRAM
PENGELOLAAN
03.25.04 Produksi Perikanan Budidaya Ton 2667 3500 3600 16776 560.758.700 1.692.671.156 2.191.200.156 4.444.630.012
PERIKANAN
BUDIDAYA
PROGRAM Konsumsi Ikan Ton 54 56 58 58 739.397.900 1.520.000.000 1.672.000.000 3.931.397.900
PENGOLAHAN
03.25.06
DAN PEMASARAN Nilai Tukar Nelayan Angka 100 101 102 102 115.000.000 115.000.000 42.500.000 272.500.000
HASIL PERIKANAN

URUSAN
PEMERINTAHAN
03.26
BIDANG
PARIWISATA
DINAS
3.26.2.22
PARIWISATA
.0.00.01.
DAN
00
KEBUDAYAAN
10000 10500 11000 77834
Jumlah Pergerakan Wisatawan Orang 65.000.000 1.100.000.000 1.350.000.000 2.515.000.000
Orang Orang Orang Orang
PROGRAM 3000000 3500000 4000000 146203000
PENINGKATAN PAD Sektor Pariwisata RP 118.856.050 2.136.684.457 2.748.000.000 5.003.540.507
0 Rp 0 Rp 0 Rp Rp
03.26.02 DAYA TARIK
DESTINASI Presentase Peningkatan
PARIWISATA Perjalanan Wisatawan
% 15 20 25 25 10.700.000 116.500.000 256.000.000 383.200.000
Nusantara yang Datang ke
Kabupaten/Kota

VII - 103
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Presentase Pertumbuhan
Jumlah Wisatawan % 5 7 10 10 8.556.050 170.184.457 292.000.000 470.740.507
Mancanegara Per kebangsaan

Tingkat Hunian Akomodasi % 15 25 30 30 34.600.000 750.000.000 850.000.000 1.634.600.000

Jumlah Pergerakan Wisatawan Orang 10000 10500 11000 11000 10.000.000 70.000.000 72.000.000 152.000.000

3000000 3500000 4000000


PAD Sektor Pariwisata Rp. 146203000 40.000.000 128.665.450 141.531.995 310.197.445
0 0 0
Presentase Peningkatan
PROGRAM Perjalanan Wisatawan
% 15 20 25 25 10.000.000 10.000.000 20.000.000 40.000.000
03.26.03 PEMASARAN Nusantara yang Datang ke
PARIWISATA Kabupaten/Kota
Presentase Pertumbuhan
Jumlah Wisatawan % 5 7 10 10 10.000.000 16.665.450 14.531.995 41.197.445
Mancanegara dan Kebangsaan

Tingkat Hunian Akomodasi % 15 25 30 30 10.000.000 32.000.000 35.000.000 77.000.000


PROGRAM Jumlah Kegiatan
PENGEMBANGAN Kegiatan 1 1 1 5 38.776.000 319.592.400 351.551.640 709.920.040
Pengembangan Kemitraan
SUMBER DAYA
03.26.05
PARIWISATA DAN
EKONOMI Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Rp. 2532152 2785367 3063903 12835673 38.750.000 47.092.400 51.801.640 137.644.040
KREATIF

URUSAN
PEMERINTAHAN
03.27
BIDANG
PERTANIAN
3.27.0.00
DINAS
.0.00.01.
PERTANIAN
00
PROGRAM Jumlah produksi padi dan
PENYEDIAAN DAN bahan pangan utama lainnya Ton 110000 111000 111000 457092 35.162.950 53.457.736 700.000.000 788.620.686
03.27.02
PENGEMBANGAN (jagung dan kedelai)
SARANA Jumlah produksi peternakan Ton 1200 1200 1200 1200 0 5.000.000 150.000.000 155.000.000

VII - 104
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERTANIAN Jumlah produksi tanaman
Ton 20000 20000 20000 131532.56 9.705.000 47.000.000 430.000.000 486.705.000
perkebunan
Produktivitas pertanian per
% 5 5 6 6 1.040.250.000 100.000.000 500.000.000 1.640.250.000
hektar per tahun
Jumlah produksi padi dan
PROGRAM bahan pangan utama lainnya Ton 110000 111000 111000 457092 1.300.000 25.000.000 650.000.000 676.300.000
PENYEDIAAN DAN (jagung dan kedelai)
03.27.03 PENGEMBANGAN
Jumlah produksi peternakan Ton 1200 1200 1200 1200 4.363.500 3.805.000.000 50.000.000 3.859.363.500
PRASARANA
PERTANIAN Produktivitas pertanian per
% 5 5 6 6 1.637.650 4.047.000.000 2.570.000.000 6.618.637.650
hektar per tahun
PROGRAM Jumlah produksi peternakan Ton 1200 1200 1200 1200 9.303.000 50.000.000 260.000.000 319.303.000
PENGENDALIAN
KESEHATAN
Persentase penurunan
03.27.04 HEWAN DAN
kejadian dan jumlah kasus % 100 80 85 85 150.108.500 194.100.000 560.000.000 904.208.500
KESEHATAN
penyakit hewan menular
MASYARAKAT
VETERINER
Cakupan pembinaan kelompok
% 5 5 5 5 4.724.700 535.000.000 85.000.000 624.724.700
PROGRAM tani
03.27.07 PENYULUHAN Nilai Tukar Petani (NTP) Angka 90 90 90 90 500.000 500.000 500.000 1.500.000
PERTANIAN Produktivitas pertanian per
% 5 5 6 6 7.350.250 28.000.000 230.000.000 265.350.250
hektar per tahun
PROGRAM
PENGENDALIAN
Persentase penurunan
DAN
03.27.05 kejadian dan jumlah kasus % 60 70 80 80 7.750.000 21.000.000 220.000.000 248.750.000
PENANGGULANGA
bencana pertanian
N BENCANA
PERTANIAN

URUSAN
PEMERINTAHAN
03.30
BIDANG
PERDAGANGAN
DINAS
2.17.3.30 KOPERASI
.3.31.01. USAHA KECIL
00 DAN

VII - 105
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
MENENGAH,
PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN

PROGRAM
PERIZINAN DAN
03.30.02 Tertib Usaha % 1,41 1,69 1,69 1,69 9.999.600 22.000.000 0 31.999.600
PENDAFTARAN
PERUSAHAAN

PROGRAM
PENINGKATAN Persentase Pembangunan/
03.30.03 SARANA revitalisasi Fasilitas Ekonomi % 10 50 100 100 1.012.000.000 1.517.000.000 2.021.000.000 4.550.000.000
DISTRIBUSI Rakyat
PERDAGANGAN

Presentase Barang Beredar


yang diawasi sesuai dengan
% 40,6 44,5 49,5 49,5 23.202.706 21.666.668 27.166.666 72.036.040
ketentuan perundang-
undangan
PROGRAM
STABILISASI
HARGA BARANG Presentase Kinerja Realisasi
03.30.04 % 10 50 60 60 23.202.706 21.666.668 27.166.666 72.036.040
KEBUTUHAN Pupuk
POKOK DAN
BARANG PENTING

Presentase Stabilitasi dan


Jumlah Ketersediaan harga % 14 14,5 15 15 23.202.706 21.666.668 27.166.666 72.036.040
barng kebutuhan Pokok

PROGRAM
Pertumbuhan Nilai Ekspor Non
03.30.05 PENGEMBANGAN % 0,5 0,8 1 1 455.521.500 100.000.000 110.000.000 665.521.500
Migas
EKSPOR

VII - 106
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PROGRAM Persentase Alat-Alat Ukur,
STANDARDISASI Takar, Timbang dan
03.30.06 DAN Perlengkapannnya (UTTP) % 0,47 1,1 1,37 1,37 294.473.150 60.000.000 75.000.000 429.473.150
PERLINDUNGAN bertanda tera sah yang
KONSUMEN berlaku
PROGRAM
PENGGUNAAN Presentase Produk dalam
03.30.07 DAN PEMASARAN Negeri yang dipasarkan di % 50 60 70 70 499.254.515 35.000.000 115.000.000 649.254.515
PRODUK DALAM Pasar Rakyat dan Ritel Modern
NEGERI

URUSAN
PEMERINTAHAN
03.31.00 BIDANG
PERINDUSTRIA
N
DINAS
KOPERASI
USAHA KECIL
2.17.3.30 DAN
.3.31.01. MENENGAH,
00 PERINDUSTRIA
N DAN
PERDANGAN
PROGRAM
PERENCANAAN Pertambahan Jumlah Industri
03.31.02 DAN kecil dan menengah di % 31 11 19 19 658.955.750 200.000.000 230.000.000 1.088.955.750
PEMBANGUNAN kabupaten
INDUSTRI
Presentase Jumlah Hasil
PROGRAM Pemantuan dan Pengawasan
PENGENDALIAN dengan Jumlah Izin Perluasan
03.31.03 IZIN USAHA Industri (IPUI) Kecil dan % 10 10 10 10 9.603.950 0 0 9.603.950
INDUSTRI Industri Menengah yang
KABUPATEN/KOTA dikeluarkan oleh instansi
terkait

VII - 107
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PROGRAM
PENGELOLAAN
SISTEM Tersedianya Informasi Industri
03.31.04 % 10 15 20 20 76.554.550 50.000.000 60.000.000 186.554.550
INFORMASI Secara Lengkap dan Terkini
INDUSTRI
NASIONAL

URUSAN
PEMERINTAHAN
03.32.00
BIDANG
TRANSMIGRASI

DINAS TENAGA
2.07.3.32
KERJA DAN
.0.00.01.
TRANSMIGRASI
00
PROGRAM
PEMBANGUNAN Jumlah Satuan Pemukiman
03.32.03 Kawasan 1 1 1 1 200.000.000 200.000.000 200.000.000 600.000.000
KAWASAN yang di Bina
TRANSMIGRASI

UNSUR
PENDUKUNG
4
URUSAN
PEMERINTAHAN
SEKRETARIAT
04.01
DAERAH
4.01.0.00
SEKRETARIAT
.0.00.01.
DAERAH
00
Persentase Bahan Kebijakan
PROGRAM Lingkup Kesejahteraan Rakyat % 80 85 90 90 1.015.151.800 1.116.666.980 1.228.333.678 3.360.152.458
PEMERINTAHAN Yang Ditindak Lanjuti
04.01.02 DAN Persentase Bahan Kebijakan
KESEJAHTERAAN Lingkup Pemerintahan dan
RAKYAT % 80 85 90 90 418.677.600 460.545.360 506.599.896 1.385.822.856
Otonomi Daerah Yang Ditindak
Lanjuti

VII - 108
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase Bahan Kebijakan
Lingkup Penunjang Urusan
% 80 85 90 90 12.146.479.143 13.361.127.057 14.697.239.763 40.204.845.963
Pemerintah Daerah Kabupaten
Yang Ditindak Lanjuti
Persentase Kepuasan
Pelayanan Keprotokolan dan % 80 85 90 90 84.426.250 92.868.875 102.155.763 279.450.888
Komunikasi Pimpinan
Persentase Kerjasama Yang
% 80 85 90 90 1.499.910.000 1.649.901.000 1.814.891.100 4.964.702.100
Ditindaklanjuti
Persentase Penyelenggaraan
kebijakan Daerah Dalam
Pembentukan Hukum daerah,
bantuan hukum dan HAM, % 80 85 90 90 394.716.850 434.188.535 477.607.389 1.306.512.774
Dokumentasi Hukum,
Pembinaan dan Pengawasan
Produk Hukum
Persentase Perangkat Daerah
Dengan Kinerja Yang Efektif % 80 85 90 90 265.073.500 291.580.850 320.738.935 877.393.285
dan Efisien
Persentase Perangkat Daerah
Yang Mengimplementasikan
% 80 85 90 90 230.062.500 253.068.750 278.375.625 761.506.875
Analisa Jabatan dan Analisa
Beban Kerja
Persentasi Unit Kerja Yang
Mendapatkan Pelayanan
% 80 85 90 90 292.830.100 322.113.110 354.324.421 969.267.631
Administrasi Keuangan dan
Perencanaan
Kualifikasi dan Kompetensi
% 85 90 95 95 32.015.150 35.216.665 38.738.332 105.970.147
SDM UKPBJ

PROGRAM Level Maturitas UKPBJ % 85 90 95 95 32.015.150 35.216.665 38.738.332 105.970.147


PEREKONOMIAN
04.01.03 Persentase BUMD Yang Masuk
DAN % 1 1 1 1 400.000 600.000 800.000 1.800.000
Kategori Sehat
PEMBANGUNAN
Persentase Jumlah Pengadaan
Yang Dilakukan Dengan % 90 95 1 1 119.450.150 131.395.165 144.534.682 395.379.997
Metode Kompetitif

VII - 109
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase Jumlah Total
Proyek Konstruksi Yang Di
Bawah Ke Tahun Berikutnya % 0 0 0 0 94.048.900 103.453.790 113.799.169 311.301.859
Yang di Tandatangani di
Kuartal Pertama
Persentase Keselarasan
Penyusunan Kebijakan dan
Implementasi Kebijakan % 80 85 90 90 151.939.950 167.133.945 183.847.340 502.921.235
Lingkup Perekonomian dan
Sumber Daya Alam
Persentase Pengadaan Barang
% 85 90 95 95 119.450.150 131.395.165 144.534.682 395.379.997
dan Jasa Tepat Waktu
Persentase Unit Kerja Yang
Mendapatkan Pelayanan % 85 90 95 95 94.048.900 103.453.790 113.799.169 311.301.859
Administrasi Pembangunan
Persetnasi Unit Kerja Yang
Mendapatkan Pelayanan % 85 90 95 95 292.830.100 322.113.110 354.324.421 969.267.631
Administrasi Umum
Rasio Nilai Belanja Yang
% 90 95 100 100 83.525.050 91.877.555 101.065.311 276.467.916
Dilakukan Melalui Pengadaan

Total Laba bersih BUMD Juta 400 600 800 1800 400.000.000 600.000.000 800.000.000 1.800.000.000

SEKRETARIAT
04.02
DPRD
4.02.0.00
SEKRETARIAT
.0.00.01.
DPRD
00

VII - 110
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase Terintegrasi
program - program DPRD
untuk melaksanakan fungsi
pengawasan, pembentukan
% 80 85 90 90 14.546.451.507 4.910.000.000 16.000.000.000 35.456.451.507
perda dan anggara ke dalam
dokumen perencanaan dan
dokumen anggaran setwan
PROGRAM
DPRD
DUKUNGAN
04.02.02 PELAKSANAAN Persentase terintegrasinya
TUGAS DAN program - program kerja
FUNGSI DPRD DPRD untuk melaksanakan
fungsi pengawasan, fungsi
pebentukan perda, dan fungsi % 80 85 90 90 14.627.502.197 19.703.196.750 28.369.141.750 62.699.840.697
anggaran dalam dokumen
rencana lima tahunan (RPJM)
maupun dokumen rencana
tahunan (RKPD)

5 UNSUR
PENUNJANG
5
URUSAN
PEMERINTAHAN
5.01
05.01
PERENCANAAN
BADAN
5.01.0.00
PERENCANAAN
.0.00.01.
PEMBANGUNAN
00
DAERAH

PROGRAM Persentase Data Perangkat


% 95 100 100 100 250.000.000 250.000.000 300.000.000 800.000.000
PERENCANAAN, Daerah Yang Diverifikasi
PENGENDALIAN
05.01.02
DAN EVALUASI Persentase Sasaran dan
PEMBANGUNAN Program RKPD Yang
DAERAH % 95 100 100 100 700.000.000 800.000.000 900.000.000 2.400.000.000
Konsistensi Dengan Sasaran
dan Program RPJMD

VII - 111
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persentasi Pencapaian Kinerja


% 95 100 100 100 300.000.000 300.000.000 350.000.000 950.000.000
Perangkat Daerah

Persentase Sasaran dan


Program RKD Yang Konsistensi
% 95 100 100 100 300.000.000 350.000.000 400.000.000 1.050.000.000
Dengan Program RPJMD
bidang Infratruktur
Persentase Sasaran dan
Program RKPD Yang
% 95 100 100 100 300.000.000 350.000.000 400.000.000 1.050.000.000
Konsistensi Dengan Program
RPJMD bidang Ekonomi
PROGRAM
Persentase Sasaran dan
KOORDINASI DAN
Program RKPD Yang
SINKRONISASI
05.01.03 Konsistensi Dengan Program % 95 100 100 100 400.000.000 450.000.000 500.000.000 1.350.000.000
PERENCANAAN
RPJMD bidang Pembangunan
PEMBANGUNAN
Manusia
DAERAH
Persentase Sasaran dan
Program RKPD Yang
% 95 100 100 100 150.000.000 200.000.000 250.000.000 600.000.000
Konsistensi Dengan Program
RPJMD bidang Kewilayahan
Persentase Sasaran dan
Program RKPD Yang
% 95 100 100 100 350.000.000 400.000.000 450.000.000 1.200.000.000
Konsistensi Dengan Program
RPJMD bidang Pemerintahan

05.02 5.02 KEUANGAN


BADAN
5.02.0.00 PENGELOLAAN
.0.00.01. KEUANGAN DAN
00 PENDAPATAN
DAERAH

VII - 112
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PROGRAM
PENGELOLAAN
05.02.02 Opini Laporan Keuangan Opini WTP WTP WTP WTP 192.455.000.000 211.700.500.000 ######### 637.026.050.000
KEUANGAN
DAERAH

PROGRAM
PENGELOLAAN
05.02.03 Mangement Asset Dokumen 3 3 3 15 1.187.000.000 1.305.700.000 1.436.270.000 3.928.970.000
BARANG MILIK
DAERAH

PROGRAM
PENGELOLAAN
05.02.04 Rasio PAD % 1,5 1,5 1,5 1,5 1.044.000.000 1.148.400.000 1.263.240.000 3.455.640.000
PENDAPATAN
DAERAH

05.03 KEPEGAWAIAN
BADAN
KEPEGAWAIAN
5.03.5.04
DAN
.0.00.01.
PENGEMBANGA
0000
N SUMBER
DAYA MANUSIA

Persentase Capaian Hasil Kerja


% 50 56 66 66 640.993.800 479.500.750 565.918.750 1.686.413.300
ASN
PROGRAM
05.03.02 KEPEGAWAIAN
DAERAH

Persentase Kedisiplinan ASN % 40 40 40 40 220.273.500 212.542.300 246.000.000 678.815.800

VII - 113
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rasio Keseluruhan Pegawai


Pendidikan Tinggi dan % 40 48 60 60 8.895.000 8.895.000 10.895.000 28.685.000
Menengah/Dasar

Rasio Kompetensi ASN % 37,5 42,5 50 50 0 24.500.000 31.500.000 56.000.000

Rasio Pegawai Pendidikan


Tinggi dan Menengah/Dasar
% 75 80 85 85 8.895.000 8.895.000 10.895.000 28.685.000
(PNS tidak termasuk Guru dan
Tenaga Kesehatan)

PENDIDIKAN
05.04
DAN PELATIHAN
BADAN
KEPEGAWAIAN
5.03.5.04
DAN
.0.00.01.
PENGEMBANGA
0000
N SUMBER
DAYA MANUSIA

Rasio Jabatan Fungsional


Bersertifikat Kompetensi (PNS
% 15 16 17 17 918.961.175 875.500.000 1.984.780.000 3.779.241.175
tidak termasuk Guru dan
PROGRAM Tenaga Kesehatan)
PENGEMBANGAN
05.04.02
SUMBER DAYA
MANUSIA
Rasio Kompetensi ASN % 37,5 42,5 50 50 0 104.500.000 116.500.000 221.000.000

VII - 114
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rasio Pegawai Fungsional


(PNS tidak termasuk Guru dan % 45 50 50 50 918.961.175 875.500.000 1.984.780.000 3.779.241.175
Tenaga Kesehatan)

PENELITIAN
DAN
05.05
PENGEMBANGA
N
BADAN
5.05.0.00 PENELITIAN
.0.00.01. DAN
00 PENGEMBANGA
N

Persentase Implementasi
% 66 70 72 72 183.540.250 935.000.000 1.039.500.000 2.158.040.250
Rencana Kelitbangan

Persentase Kebijakan Inovasi


PROGRAM % 66 70 72 72 43.000.000 53.887.037 250.000.000 346.887.037
yang Diterapkan di Daerah
PENELITIAN DAN
05.05.02
PENGEMBANGAN
DAERAH Persentase Pemanfaatan Hasil
% 88 90,5 92,5 92,5 86.000.000 570.000.000 627.400.000 1.283.400.000
Kelitbangan

Persentase Perangkat Daerah


yang Difasilitasi dalam % 20 25 30 30 43.000.000 225.000.000 57.890.000 325.890.000
Penerapan Inovasi Daerah

UNSUR
PENGAWASAN
6
URUSAN
PEMERINTAHAN
INSPEKTORAT
06.01
DAERAH

VII - 115
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6.01.0.00
.0.00.01. INSPEKTORAT
00
Level Maturitas Sistem
PROGRAM Pengendalian Interen Level 3 3 3 3 828.584.000 952.872.000 1.095.531.000 2.876.987.000
06.01.02 PENYELENGGARA Pemerintah SPIP
AN PENGAWASAN Persentase tindak lanjut
% 76,70 76,70 77,30 77,30 828.584.000 952.872.000 1.095.531.000 2.876.987.000
temuan
PROGRAM
PERUMUSAN Level Peningkatan Kapabilitas
06.01.03 KEBIJAKAN, Aparat Pengawas Intern Level 2+ 3 3 3 496.173.550 570.599.582 656.189.519 1.722.962.651
PENDAMPINGAN Pemerintah (APIP)
DAN ASISTENSI

7 UNSUR
7
KEWILAYAHAN
7.01
07.01
KECAMATAN
7.01.0.00
KECAMATAN
.0.00.01.
RATAHAN
00
PROGRAM
PENYELENGGARA
Indeks Kepuasan Masyarakat
AN
07.01.02 Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 4.500.000 8.000.000 8.000.000 20.500.000
PEMERINTAHAN
(Kec. Ratahan)
DAN PELAYANAN
PUBLIK

Persentase Desa Yang


PROGRAM Melaksanakan Musrenbang % 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
PEMBERDAYAAN (Kec. Ratahan)
07.01.03 MASYARAKAT
Persentase Desa Yang Memiliki
DESA DAN % 100 100 100 100 1.000.000 2.500.000 2.500.000 6.000.000
BUMDES (Kec. Ratahan)
KELURAHAN
Persentase LPM Berprestasi
% 18 21 23 23 2.000.000 2.400.000 2.500.000 6.900.000
(Kec. Ratahan)

VII - 116
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase Masyarakat Yang
berpartisipasi di Musrenbang % 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
Kecamatan (Kec. Ratahan)
Persentase Pameran
Pembangunan Yang Diikuti % 100 100 100 100 18.000.000 17.000.000 20.000.000 55.000.000
(Kec. Ratahan)
Persentase PKK Aktif (Kec.
% 100 100 100 100 2.000.000 2.400.000 2.500.000 6.900.000
Ratahan)
Persentase Posyandu Aktif
% 100 100 100 100 2.000.000 2.400.000 2.500.000 6.900.000
(Kec. Ratahan)
Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap Program
% 100 100 100 100 1.000.000 2.500.000 2.500.000 6.000.000
Pemberdayaan Masyarakat
(Kec. Ratahan)
Persentasi LSM Aktif (Kec.
% 100 100 100 100 2.000.000 2.400.000 2.500.000 6.900.000
Ratahan)
Rata-Rata Jumlah Kelompok
Kelompok 4 4 4 4 2.000.000 2.400.000 2.500.000 6.900.000
Binaan PKK (Kec. Ratahan)
PROGRAM
Tingkat Penyelesaian
KOORDINASI
Pelanggaran K3 ( ketertiban,
07.01.04 KETENTRAMAN % 85 90 100 100 3.000.000 15.000.000 15.000.000 33.000.000
ketentraman, keindahan) (Kec.
DAN KETERTIBAN
Ratahan)
UMUM
PROGRAM
PENYELENGGARA Indeks Kepuasan Masyarakat
07.01.05 AN URUSAN Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 7.500.000 16.000.000 17.500.000 41.000.000
PEMERINTAHAN (Kec. Ratahan)
UMUM
PROGRAM
PEMBINAAN DAN Cakupan sarana prasarana
07.01.06 PENGAWASAN perkantoran pemerintahan % 75 80 100 100 13.500.000 30.500.000 23.000.000 67.000.000
PEMERINTAHAN desa yang baik (Kec. Ratahan)
DESA

VII - 117
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7.01.0.00
KECAMATAN
.0.00.02.
BELANG
00
PROGRAM
PENYELENGGARA
Indeks Kepuasan Masyarakat
AN
07.01.02 Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 8.271.000 10.000.000 15.000.000 33.271.000
PEMERINTAHAN
(Kec. Belang))
DAN PELAYANAN
PUBLIK

Persentase Desa Yang


Melaksanakan Musrenbang % 100 100 100 100 1.000.000 2.200.000 2.500.000 5.700.000
(Kec. Belang)

Persentase Desa Yang Memiliki


% 100 100 100 100 1.000.000 2.000.000 3.000.000 6.000.000
BUMDES (Kec. Belang)
Persentase LPM Berprestasi
% 67 68 70 70 1.000.000 1.250.000 1.500.000 3.750.000
(Kec. Belang)
Persentase Masyarakat Yang
berpartisipasi di Musrenbang % 100 100 100 100 2.000.000 2.500.000 3.200.000 7.700.000
Kecamatan (Kec. Belang)
PROGRAM Persentase Pameran
PEMBERDAYAAN Pembangunan Yang Diikuti % 100 100 100 100 15.000.000 20.000.000 22.500.000 57.500.000
07.01.03 MASYARAKAT (Kec. Belang)
DESA DAN Persentase PKK Aktif ( Kec.
KELURAHAN % 100 100 100 100 1.000.000 1.250.000 1.500.000 3.750.000
Belang)
Persentase Posyandu Aktif
% 100 100 100 100 1.000.000 1.250.000 1.500.000 3.750.000
(Kec. Belang)
Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap Program
% 100 100 100 100 1.000.000 1.700.000 2.100.000 4.800.000
Pemberdayaan Masyarakat
(Kec. Belang)
Persentasi LSM Aktif (Kec.
% 67 69 70 70 1.000.000 2.000.000 2.500.000 5.500.000
Belang)
Rata-Rata Jumlah Kelompok
Binaan Lembaga Kelompok 32 35 38 38 1.500.000 1.750.000 2.000.000 5.250.000
Pemberdayaan Masyarakat

VII - 118
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Desa (kec. Belang))

Rata-Rata Jumlah Kelompok


Kelompok 4 4 4 4 1.000.000 1.250.000 1.500.000 3.750.000
Binaan PKK (Kec. Belang)
PROGRAM
"Tingkat Penyelesaian
KOORDINASI
Pelanggaran K3 ( ketertiban,
07.01.04 KETENTRAMAN % 85 90 100 100 2.500.000 5.000.000 15.000.000 22.500.000
ketentraman, keindahan), Kec.
DAN KETERTIBAN
Belang
UMUM
PROGRAM
PENYELENGGARA Indeks Kepuasan Masyarakat
07.01.05 AN URUSAN Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 8.271.000 10.000.000 15.000.000 33.271.000
PEMERINTAHAN (Kec. Belang))
UMUM
PROGRAM
PEMBINAAN DAN Cakupan sarana prasarana
07.01.06 PENGAWASAN perkantoran pemerintahan % 75 80 100 100 3.500.000 3.500.000 20.000.000 27.000.000
PEMERINTAHAN desa yang baik (Kec. Belang)
DESA

7.01.0.00
KECAMATAN
.0.00.03.
TOMBATU
00
PROGRAM
PENYELENGGARA
Indeks Kepuasan Masyarakat
AN
07.01.02 Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 15.531.750 24.798.250 25.000.000 65.330.000
PEMERINTAHAN
(Kec. Tombatu)
DAN PELAYANAN
PUBLIK
PROGRAM
Presentase Desa yang
PEMBERDAYAAN
07.01.03 Melaksanakan Musrenbang % 100 100 100 100 4.000.000 4.500.000 5.000.000 13.500.000
MASYARAKAT
(Kec. Tombatu)
DESA DAN

VII - 119
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KELURAHAN
Presentase Desa yang Memiliki
% 100 100 100 100 2.500.000 3.000.000 4.000.000 9.500.000
BUMDES (Kec. Tombatu)

Presentase LPM Berprestasi


% 18 21 23 23 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
(Kec. Tombatu)

Presentase LSM Aktif (Kec.


% 100 100 100 100 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
Tombatu)

Presentase Masyrakat yang


Berpartisipasi di Musrenbang % 100 100 100 100 2.500.000 3.000.000 3.500.000 9.000.000
Kecamatan (Kec. Tombatu)

Presentase Pameran
Pembangunan yang Diikuti % 100 100 100 100 5.000.000 5.500.000 6.000.000 16.500.000
(Kec. Tombatu)

Presentase PKK Aktif (Kec.


% 100 100 100 100 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
Tombatu)

Presentase Posyandu Aktif


% 100 100 100 100 4.000.000 4.500.000 5.000.000 13.500.000
(Kec. Tombatu)

Presentase Swadaya
Masyarakat terhadap Program
% 50 50 50 50 2.500.000 3.000.000 4.000.000 9.500.000
Pemberdayaan Masyarakat
(Kec. Tombatu)

VII - 120
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rata-rata Jumlah Kelompok


Kelompok 4 4 4 4 3.000.000 3.500.000 4.000.000 10.500.000
Binaan Pkk (Kec. Tombatu)

PROGRAM
Tingkat Penyelesaian
KOORDINASI
Pelanggaran K3 (Ketretiban,
07.01.04 KETENTRAMAN % 85 90 100 100 0 10.000.000 8.000.000 18.000.000
Ketentraman, Keindahan)
DAN KETERTIBAN
(Kec. Tombatu)
UMUM
PROGRAM
PENYELENGGARA Indeks Kepuasan Masyarakat
07.01.05 AN URUSAN Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 15.886.350 13.614.500 14.000.000 43.500.850
PEMERINTAHAN (Kec. Tombatu)
UMUM
PROGRAM
Cakupan Sarana Prasarana
PEMBINAAN DAN
perkantoran Pemerintahan
07.01.06 PENGAWASAN % 75 80 100 100 1.371.950 7.999.950 8.000.000 17.371.900
Desa yang Baik (Kec.
PEMERINTAHAN
Tombatu)
DESA

7.01.0.00
KECAMATAN
.0.00.04.
TOULUAAN
00
PROGRAM
PENYELENGGARA
Indeks Kepuasan Masyarakat
AN
07.01.02 Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 15.189.010 24.906.250 37.000.000 77.095.260
PEMERINTAHAN
(Touluaan)
DAN PELAYANAN
PUBLIK

Persentase Desa Yang Memiliki


PROGRAM % 100 100 100 100 1.250.000 1.250.000 2.500.000 5.000.000
BUMDES (Touluaan)
PEMBERDAYAAN
07.01.03 MASYARAKAT
DESA DAN
KELURAHAN Persentase LPM Berprestasi
% 18 21 23 23 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
(Touluaan)

VII - 121
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persentase Masyarakat Yang


berpartisipasi di Musrenbang % 100 100 100 100 1.649.900 7.500.000 7.500.000 16.649.900
Kecamatan(Touluaan)

Persentase PKK Aktif


% 100 100 100 100 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
(Touluaan)

Persentase Posyandu Aktif


% 100 100 100 100 4.000.000 4.500.000 5.000.000 13.500.000
(Touluaan)

Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap Program
% 50 50 50 50 2.500.000 3.000.000 3.500.000 9.000.000
Pemberdayaan Masyarakat
(Touluaan)

Persentasi LSM Aktif


% 100 100 100 100 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
(Touluaan)

Presentase Pameran
Pembangunan yang diikuti % 100 100 100 100 15.000.000 20.000.000 25.000.000 60.000.000
(Touluaan)

Rata-Rata Jumlah Kelompok


Binaan Lembaga
Kelompok 10 10 38 38 3.000.000 3.500.000 4.000.000 10.500.000
Pemberdayaan Masyarakat
Desa
Rata-Rata Jumlah Kelompok
Binaan Lembaga
Kelompok 10 10 10 10 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
Pemberdayaan Masyarakat
Desa (Touluaan)

VII - 122
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rata-Rata Jumlah Kelompok


Kelompok 4 4 4 4 0 17.500.000 17.500.000 35.000.000
Binaan PKK

PROGRAM
Tingkat Penyelesaian
KOORDINASI
Pelanggaran K3 ( ketertiban,
07.01.04 KETENTRAMAN % 85 90 100 100 15.000.000 20.000.000 20.000.000 55.000.000
ketentraman, keindahan)
DAN KETERTIBAN
(Touluaan)
UMUM
PROGRAM
PENYELENGGARA Indeks Kepuasan Masyarakat
07.01.05 AN URUSAN Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 15.886.350 15.886.350 15.886.350 47.659.050
PEMERINTAHAN (Touluaan)
UMUM
PROGRAM
PEMBINAAN DAN Cakupan sarana prasarana
07.01.06 PENGAWASAN perkantoran pemerintahan % 75 80 100 100 1.371.950 1.371.950 1.371.950 4.115.850
PEMERINTAHAN desa yang baik (Touluaan)
DESA

7.01.0.00
KECAMATAN
.0.00.05.
PUSOMAEN
00
PROGRAM
PENYELENGGARA
Indeks Kepuasan Masyarakat
AN
07.01.02 Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 29.500.000 33.000.000 83.419.000 145.919.000
PEMERINTAHAN
(Kec. Posumaen)
DAN PELAYANAN
PUBLIK

Persentase Desa Yang


PROGRAM Melaksanakan Musrenbang % 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
PEMBERDAYAAN (Kec.Posumaen)
07.01.03 MASYARAKAT
DESA DAN
KELURAHAN Persentase Desa Yang Memiliki
% 100 100 100 100 750.000 2.200.000 2.500.000 5.450.000
BUMDES (Kec. Pusomaen)

VII - 123
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persentase LPM Berprestasi


% 18 21 23 23 0 2.000.000 6.500.000 8.500.000
(Kec. Pusomaen)

Persentase Masyarakat Yang


berpartisipasi di Musrenbang % 100 100 100 100 750.000 2.000.000 2.600.000 5.350.000
Kecamatan (Kec. Pusomaen)

Persentase Pameran
Pembangunan Yang Diikuti % 100 100 100 100 15.000.000 18.000.000 21.000.000 54.000.000
(Kec. Pusomaen)

Persentase PKK Aktif (Kec.


% 100 100 100 100 1.000.000 1.200.000 1.350.000 3.550.000
Pusomaen)

Persentase Posyandu Aktif


% 100 100 100 100 1.300.000 1.700.000 2.000.000 5.000.000
(Kec. Pusomaen)

Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap Program
% 100 100 100 100 1.000.000 1.800.000 2.300.000 5.100.000
Pemberdayaan Masyarakat
(Kec. Pusomaen)

Persentasi LSM Aktif (Kec.


% 100 100 100 100 1.700.000 2.200.000 2.500.000 6.400.000
Pusomaen)

Rata-Rata Jumlah Kelompok


Kelompok 4 4 4 4 1.000.000 1.500.000 2.000.000 4.500.000
Binaan PKK (Kec. Pusomaen)

VII - 124
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PROGRAM
Tingkat Penyelesaian
KOORDINASI
Pelanggaran K3 ( ketertiban,
07.01.04 KETENTRAMAN % 85 90 100 100 5.000.000 4.000.000 8.000.000 17.000.000
ketentraman, keindahan) (Kec.
DAN KETERTIBAN
Pusomaen)
UMUM
PROGRAM
PENYELENGGARA Indeks Kepuasan Masyarakat
07.01.05 AN URUSAN Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 6.270.000 4.000.000 8.000.000 18.270.000
PEMERINTAHAN (Kec. Pusomaen)
UMUM
PROGRAM
Cakupan sarana prasarana
PEMBINAAN DAN
perkantoran pemerintahan
07.01.06 PENGAWASAN % 75 80 100 100 0 22.000.000 25.000.000 47.000.000
desa yang baik (Kec.
PEMERINTAHAN
Pusomaen)
DESA

7.01.0.00
KECAMATAN
.0.00.06.
RATATOTOK
00
PROGRAM
PENYELENGGARA
Indeks Kepuasan Masyarakat
AN
07.01.02 Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 6.488.700 7.856.850 15.500.000 29.845.550
PEMERINTAHAN
(kec. Ratatotok)
DAN PELAYANAN
PUBLIK

Persentase Desa Yang


Melaksanakan Musrenbang % 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
(Kec. Ratatotok)
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
Persentase Desa Yang Memiliki
07.01.03 MASYARAKAT % 100 100 100 100 650.000 2.000.000 2.400.000 5.050.000
BUMDES (Kec. Ratatotok)
DESA DAN
KELURAHAN

Persentase LPM Berprestasi


% 18 21 23 23 0 1.000.000 1.200.000 2.200.000
(Kec. Ratatotok)

VII - 125
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persentase Masyarakat Yang


berpartisipasi di Musrenbang % 100 100 100 100 750.000 2.000.000 2.300.000 5.050.000
Kecamatan (Kec. Ratatotok)

Persentase Pameran
Pembangunan Yang Diikuti % 100 100 100 100 15.000.000 19.000.000 22.000.000 56.000.000
(Kec. Ratatotok)

Persentase PKK Aktif (Kec.


% 100 100 100 100 1.100.000 1.300.000 1.400.000 3.800.000
Ratatotok)

Persentase Posyandu Aktif


% 100 100 100 100 1.500.000 1.700.000 2.100.000 5.300.000
(Kec. Ratatotok)

Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap Program
% 100 100 100 100 1.000.000 1.900.000 2.500.000 5.400.000
Pemberdayaan Masyarakat
(Kec. Ratatotok)

Persentasi LSM Aktif (Kec.


% 100 100 100 100 1.750.000 2.100.000 2.500.000 6.350.000
Ratatotok)

Rata-Rata Jumlah Kelompok


Kelompok 4 4 4 4 1.000.000 1.600.000 2.100.000 4.700.000
Binaan PKK (Kec. Ratatotok)

PROGRAM
Tingkat Penyelesaian
KOORDINASI
Pelanggaran K3 ( ketertiban,
07.01.04 KETENTRAMAN % 85 90 100 100 5.000.000 6.000.000 8.000.000 19.000.000
ketentraman, keindahan)
DAN KETERTIBAN
(Kec.Ratatotok)
UMUM

VII - 126
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PROGRAM
PENYELENGGARA Indeks Kepuasan Masyarakat
07.01.05 AN URUSAN Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 8.510.000 7.913.200 6.197.400 22.620.600
PEMERINTAHAN (Kec. Ratatotok)
UMUM
PROGRAM
PEMBINAAN DAN Cakupan sarana prasarana
07.01.06 PENGAWASAN perkantoran pemerintahan % 75 80 100 100 0 4.999.950 82.500.000 87.499.950
PEMERINTAHAN desa yang baik(kec. ratatotok)
DESA

7.01.0.00 KECAMATAN
.0.00.07. RATAHAN
00 TIMUR
PROGRAM
PENYELENGGARA
Indeks Kepuasan Masyarakat
AN
07.01.02 Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 8.400.000 10.000.000 12.000.000 30.400.000
PEMERINTAHAN
(Kec. Ratahan Timur)
DAN PELAYANAN
PUBLIK

Persentase Desa Yang


Melaksanakan Musrenbang % 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
(Kec. Ratahan Timur)

Persentase Desa Yang Memiliki


PROGRAM % 100 100 100 100 1.000.000 2.500.000 2.500.000 6.000.000
BUMDES (Kec. Ratahan Timur)
PEMBERDAYAAN
07.01.03 MASYARAKAT
DESA DAN
KELURAHAN Persentase LPM Berprestasi
% 18 21 23 23 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
(Kec. Ratahan Timur)

Persentase Masyarakat Yang


berpartisipasi di Musrenbang
% 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
Kecamatan (Kec. Ratahan
Timur)

VII - 127
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persentase Pameran
Pembangunan Yang Diikuti % 100 100 100 100 18.000.000 17.000.000 20.000.000 55.000.000
(Kec. Ratahan Timur)

Persentase PKK Aktif (Ratahan


% 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
Timur)

Persentase Posyandu Aktif


% 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
(Kec. Ratahan Timur)

Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap Program
% 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
Pemberdayaan Masyarakat
(Ratahan Timur)

Persentasi LSM Aktif (Kec.


% 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
Ratahan Timur)

Rata-Rata Jumlah Kelompok


Binaan PKK (Kec. Ratahan Kelompok 4 4 4 4 7.389.500 7.000.000 10.000.000 24.389.500
Timur)

PROGRAM
"Tingkat Penyelesaian
KOORDINASI
Pelanggaran K3 ( ketertiban,
07.01.04 KETENTRAMAN % 85 90 100 100 0 2.000.000 3.000.000 5.000.000
ketentraman, keindahan) (Kec.
DAN KETERTIBAN
Ratahan Timur)
UMUM
PROGRAM
PENYELENGGARA Indeks Kepuasan Masyarakat
07.01.05 AN URUSAN Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 5.679.000 5.000.000 8.000.000 18.679.000
PEMERINTAHAN (Kec. Ratahan Timur)
UMUM

VII - 128
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PROGRAM
Cakupan sarana prasarana
PEMBINAAN DAN
perkantoran pemerintahan
07.01.06 PENGAWASAN % 75 80 100 100 0 6.000.000 15.000.000 21.000.000
desa yang baik (Kec. Ratahan
PEMERINTAHAN
Timur)
DESA

7.01.0.00 KECAMATAN
.0.00.08. TOMBATU
0000 TIMUR
PROGRAM
PENYELENGGARA
Indeks Kepuasan Masyarakat
AN
07.01.02 Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 7.500.000 8.000.000 10.000.000 25.500.000
PEMERINTAHAN
(Kec. Tombatu Timur)
DAN PELAYANAN
PUBLIK

Presentase Desa yang


melaksanakan Musrenbang % 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
(Kec. Tombatu Timur)

Presentase Desa yang Memiliki


BUMDES (Kec. Tombatu % 100 100 100 100 1.000.000 2.500.000 2.500.000 6.000.000
Timur)
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
Presentase LPM Berprestasi
07.01.03 MASYARAKAT % 18 21 23 23 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
(Kec. Tombatu Timur)
DESA DAN
KELURAHAN

Presentase LSM Aktif (Kec.


% 100 100 100 100 2.000.000 2.000.000 2.000.000 6.000.000
Tombatu Timur)

Presentase Masyarakat yang


berpartisipasi di Musrenbang
% 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
Kecamatan (Kec. Tombatu
Timur)

VII - 129
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Presentase Pameran
Pembangunan yang diikuti % 100 100 100 100 18.000.000 17.000.000 20.000.000 55.000.000
(Kec. Tombatu Timur)

Presentase PKK Aktif (Kec.


% 100 100 100 100 5.500.000 6.000.000 11.000.000 22.500.000
Tombatu Timur)

Presentase Posyandu Aktif


% 100 100 100 100 5.500.000 7.500.000 8.000.000 21.000.000
(Kec. Tombatu Timur)

Presentase Swadaya
Masyarakat Terhadap Program
% 50 50 50 50 5.000.000 5.000.000 5.000.000 15.000.000
Pemberdayaan Masyarakat
(kec. Tombatu Timur)

Rata-rata Jumlah Kelompok


Binaan PKK (Kec. Tombatu Kelompok 4 4 4 4 6.000.000 7.500.000 11.000.000 24.500.000
Timur)

PROGRAM
Tingkat Penyelesaian
KOORDINASI
Pelanggaran K3 (Ketertiban,
07.01.04 KETENTRAMAN % 85 90 100 100 3.000.000 15.000.000 15.000.000 33.000.000
Ketentraman, Keindahan)
DAN KETERTIBAN
(Kec. Tombatu Timur)
UMUM
PROGRAM
PENYELENGGARA Indeks Kepuasan Masyarakat
07.01.05 AN URUSAN Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 7.500.000 15.000.000 22.500.000 45.000.000
PEMERINTAHAN (Kec. Tombatu Timur)
UMUM
PROGRAM
Cakupan Sarana Prasarana
PEMBINAAN DAN
Perkantoran Pemerintahan
07.01.06 PENGAWASAN % 75 80 100 100 13.500.000 30.000.000 19.000.000 62.500.000
Desa Yang Baik (Kec. Tombatu
PEMERINTAHAN
Timur)
DESA

VII - 130
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7.01.0.00 KECAMATAN
.0.00.09. TOMBATU
00 UTARA
PROGRAM
PENYELENGGARA
Indeks Kepuasan Masyarakat
AN
07.01.02 Terhadap layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 5.451.600 4.990.000 8.000.000 18.441.600
PEMERINTAHAN
(Kec. Tombatu Utara)
DAN PELAYANAN
PUBLIK

Presentase Desa yang


melaksanakan Musrenbangara % 100 100 100 100 3.000.000 3.500.000 4.000.000 10.500.000
(Kec. Tombatu Utara)

Presentase Desa yang Memiliki


BUMDES (Kec. Tombatu % 100 100 100 100 2.500.000 3.000.000 3.500.000 9.000.000
Utara)

Presentase LPM Berprestasi


PROGRAM % 18 21 23 23 2.500.000 3.000.000 3.500.000 9.000.000
(Kec. Tombatu Utara)
PEMBERDAYAAN
07.01.03 MASYARAKAT
DESA DAN
KELURAHAN Presentase LSM Aktif (Kec.
% 100 100 100 100 2.500.000 3.000.000 3.500.000 9.000.000
Tombatu Utara)

Presentase Masyarakat yang


Berpartisipasi di Musrenbang
% 100 100 100 100 2.000.000 2.500.000 3.000.000 7.500.000
Kecamatan (Kec. Tombatu
Utara)

Presentase Pameran
Pembangunan yang Diikuti % 100 100 100 100 3.500.000 4.000.000 4.500.000 12.000.000
(Tombatu Utara)

VII - 131
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Presentase PKK Aktif (Kec.


% 100 100 100 100 2.500.000 3.000.000 3.500.000 9.000.000
Tombatu Utara)

Presentase Posyandu Aktif


% 100 100 100 100 3.000.000 3.500.000 4.000.000 10.500.000
(Kec. Tombatu Utara)

Presentase Swadaya
Masyarakat terhadap Program
% 50 50 50 50 3.000.000 3.500.000 4.000.000 10.500.000
Pemberdayaan Masyarakat
(Kec. Tombatu Utara)

Rata-rata Jumlah Kelompok


Binaan PKK (Kec. Tombatu Kelompok 4 4 4 4 2.500.000 3.000.000 3.500.000 9.000.000
Utara)

PROGRAM
Tingkat Penyelesaian
KOORDINASI
Pelanggaran K3 (Ketertiban,
07.01.04 KETENTRAMAN % 85 90 100 100 0 1.000.000 2.000.000 3.000.000
Ketentraman, Keindahan (Kec.
DAN KETERTIBAN
Tombatu Utara)
UMUM
PROGRAM
PENYELENGGARA Indeks Kepuasan Masyarakat
07.01.05 AN URUSAN Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 5.451.600 4.990.000 8.000.000 18.441.600
PEMERINTAHAN (Kec. Tombatu Utara)
UMUM
PROGRAM
Cakupan Sarana Prasarana
PEMBINAAN DAN
Perkantoran Pemerintahan
07.01.06 PENGAWASAN % 75 80 100 100 0 1.000.000 2.000.000 3.000.000
Desa yang baik (Kec. Tombatu
PEMERINTAHAN
Utara)
DESA

7.01.0.00
KECAMATAN
.0.00.10.
SILIAN RAYA
00

VII - 132
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PROGRAM
PENYELENGGARA
Indeks Kepuasan Masyarakat
AN
07.01.02 Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 15.540.600 27.500.000 31.600.000 74.640.600
PEMERINTAHAN
(Silian)
DAN PELAYANAN
PUBLIK

Persentase Desa Yang Memiliki


% 100 100 100 100 1.250.000 1.250.000 2.500.000 5.000.000
BUMDES (Silian)

Persentase LPM Berprestasi


% 18 21 23 23 0 2.500.000 3.000.000 5.500.000
(Silian)

Persentase Masyarakat Yang


berpartisipasi di Musrenbang % 100 100 100 100 1.649.900 7.500.000 7.500.000 16.649.900
Kecamatan (Silian)
PROGRAM
PEMBERDAYAAN Persentase Pameran
07.01.03 MASYARAKAT pembangunan yang diikuti % 100 100 100 100 15.000.000 20.000.000 25.000.000 60.000.000
DESA DAN (Silian Raya)
KELURAHAN

Persentase PKK Aktif (Silian) % 100 100 100 100 6.229.700 15.000.000 17.500.000 38.729.700

Persentase Posyandu Aktif


% 100 100 100 100 0 4.500.000 5.000.000 9.500.000
(Silian)

Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap Program
% 50 50 50 50 0 3.000.000 3.500.000 6.500.000
Pemberdayaan Masyarakat
(Silian)

VII - 133
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persentasi LSM Aktif (Silian) % 100 100 100 100 0 2.500.000 3.000.000 5.500.000

Rata-Rata Jumlah Kelompok


Binaan Lembaga
Kelompok 10 10 10 10 5.114.320 15.000.000 15.000.000 35.114.320
Pemberdayaan Masyarakat
Desa (Silian)

Rata-Rata Jumlah Kelompok


Kelompok 4 4 4 4 0 17.500.000 17.500.000 35.000.000
Binaan PKK

PROGRAM
Tingkat Penyelesaian
KOORDINASI
Pelanggaran K3 ( ketertiban,
07.01.04 KETENTRAMAN % 85 90 100 100 11.344.020 50.000.000 59.500.000 120.844.020
ketentraman, keindahan)
DAN KETERTIBAN
(Silian)
UMUM
PROGRAM
PENYELENGGARA Indeks Kepuasan Masyarakat
07.01.05 AN URUSAN Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 8.731.600 25.000.000 29.000.000 62.731.600
PEMERINTAHAN (Silian)
UMUM
PROGRAM
PEMBINAAN DAN Cakupan sarana prasarana
07.01.06 PENGAWASAN perkantoran pemerintahan % 75 80 100 100 0 42.000.000 37.500.000 79.500.000
PEMERINTAHAN desa yang baik (Silian)
DESA

7.01.0.00 KECAMATAN
.0.00.11. TOULUAAN
0000 SELATAN
PROGRAM
PENYELENGGARA Indeks Kepuasan Masyarakat
07.01.02 AN Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 18.500.000 6.000.000 10.000.000 34.500.000
PEMERINTAHAN (Touluaan Selatan)
DAN PELAYANAN

VII - 134
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PUBLIK

Persentase Desa Yang Memiliki


% 100 100 100 100 12.500.000 12.500.000 2.500.000 27.500.000
BUMDES (Touluaan Selatan)

Persentase LPM Berprestasi


% 18 21 23 23 2.000.000 7.500.000 3.000.000 12.500.000
(Touluaan Selatan)

Persentase Masyarakat Yang


berpartisipasi di Musrenbang % 100 100 100 100 1.649.900 7.500.000 7.500.000 16.649.900
Kecamatan Touluaan Selatan)
PROGRAM
PEMBERDAYAAN Persentase Pameran
07.01.03 MASYARAKAT Pembangunan Yang Diikuti % 100 100 100 100 15.000.000 20.000.000 25.000.000 60.000.000
DESA DAN (Touluaan Selatan)
KELURAHAN

Persentase PKK Aktif


% 100 100 100 100 5.000.000 7.500.000 2.500.000 15.000.000
(Touluaan Selatan)

Persentase Posyandu Aktif


% 100 100 100 100 5.000.000 7.500.000 10.000.000 22.500.000
(Touluaan Selatan)

Persentase Swadaya
Masyarakatrhadap Program
% 50 50 50 50 5.000.000 1.500.000 5.000.000 11.500.000
Pemberdayaan Masyarakat
(Touluaan Selatan)

VII - 135
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persentasi LSM Aktif (Touluaan


% 100 100 100 100 2.000.000 7.500.000 1.000.000 10.500.000
Selatan)

Rata-Rata Jumlah Kelompok


Kelompok 4 4 4 4 0 17.500.000 17.500.000 35.000.000
Binaan PKK

PROGRAM
Tingkat Penyelesaian
KOORDINASI
Pelanggaran K3 ( ketertiban,
07.01.04 KETENTRAMAN % 85 90 100 100 15.000.000 20.000.000 20.000.000 55.000.000
ketentraman, keindahan)
DAN KETERTIBAN
Touluaan Selatan
UMUM
PROGRAM
PENYELENGGARA Indeks Kepuasan Masyarakat
07.01.05 AN URUSAN Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 7.500.000 10.000.000 22.500.000 40.000.000
PEMERINTAHAN (Touluaan Selatan)
UMUM
PROGRAM
Cakupan sarana prasarana
PEMBINAAN DAN
perkantoran pemerintahan
07.01.06 PENGAWASAN % 75 80 100 100 13.500.000 12.000.000 18.000.000 43.500.000
desa yang baik (Touluaan
PEMERINTAHAN
Selatan)
DESA

7.01.0.00
KECAMATAN
.0.00.12.
PASAN
00
PROGRAM
PENYELENGGARA
Indeks Kepuasan Masyarakat
AN
07.01.02 Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 6.360.000 30.000.000 30.000.000 66.360.000
PEMERINTAHAN
(Kec. Pasan)
DAN PELAYANAN
PUBLIK
PROGRAM
Persentase Desa Yang
PEMBERDAYAAN
07.01.03 Melaksanakan Musrenbang % 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
MASYARAKAT
(Kec. Pasan)
DESA DAN

VII - 136
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KELURAHAN
Persentase Desa Yang Memiliki
% 100 100 100 100 1.000.000 2.500.000 2.500.000 6.000.000
BUMDES (Kec. Pasan)

Persentase LPM Berprestasi


% 18 21 23 23 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
(Kec. Pasan)

Persentase Masyarakat Yang


berpartisipasi di Musrenbang % 100 100 100 100 500.000 2.300.000 2.500.000 5.300.000
Kecamatan (Kec. Pasan)

Persentase Pameran
Pembangunan Yang Diikuti % 100 100 100 100 18.000.000 17.000.000 20.000.000 55.000.000
(Kec. Pasan)

Persentase PKK Aktif (Kec.


% 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
Pasan)

Persentase Posyandu Aktif


% 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
(Kec. Pasan)

Persentase Swadaya
Masyarakat Terhadap Program
% 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
Pemberdayaan Masyarakat
(Kec. Pasan)

Persentasi LSM Aktif (Kec.


% 100 100 100 100 0 3.525.000 3.900.000 7.425.000
Pasan)

VII - 137
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rata-Rata Jumlah Kelompok


Kelompok 4 4 4 4 8.123.700 4.000.000 6.000.000 18.123.700
Binaan PKK (Kec. Pasan)

PROGRAM
"Tingkat Penyelesaian
KOORDINASI
Pelanggaran K3 ( ketertiban,
07.01.04 KETENTRAMAN % 85 90 100 100 5.000.000 16.000.000 22.000.000 43.000.000
ketentraman, keindahan) (Kec.
DAN KETERTIBAN
Pasan)
UMUM
PROGRAM
PENYELENGGARA Indeks Kepuasan Masyarakat
07.01.05 AN URUSAN Terhadap Layanan Pemerintah Angka 74 75 77 77 6.270.000 15.000.000 16.000.000 37.270.000
PEMERINTAHAN (Kec. Pasan)
UMUM
PROGRAM
PEMBINAAN DAN Cakupan sarana prasarana
07.01.06 PENGAWASAN perkantoran pemerintahan % 75 85 100 100 0 22.000.000 25.000.000 47.000.000
PEMERINTAHAN desa yang baik (Kec. Pasan)
DESA

UNSUR
8 PEMERINTAHAN
UMUM
KESATUAN
08.01 BANGSA DAN
POLITIK
BADAN
8.01.0.00
KESATUAN
.0.00.01.
BANGSA DAN
00
POLITIK
PROGRAM
PENGUATAN
IDEOLOGI Tingkat Ketahanan Ideologi
08.01.02 % 85 87 87 87 65.000.000 75.000.000 85.000.000 225.000.000
PANCASILA DAN dan Karakteristik Kebangsaan
KARAKTER
KEBANGSAAN

VII - 138
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PROGRAM
PENINGKATAN
PERAN PARTAI
POLITIK DAN
LEMBAGA
PENDIDIKAN
08.01.03 Tingkat Pembinaan Politik % 85 87 87 87 800.000.000 900.000.000 1.000.000.000 2.700.000.000
MELALUI
PENDIDIKAN
POLITIK DAN
PENGEMBANGAN
ETIKA SERTA
BUDAYA POLITIK
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
DAN Tingkat Pemberdayaan dan
08.01.04 PENGAWASAN Pengawasan Organisasi % 85 87 87 87 900.000.000 1.000.000 1.010.000.000 1.911.000.000
ORGANISASI Kemasyarakatan
KEMASYARAKATA
N
PROGRAM
PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN Tingkat Pembinaan dan
08.01.05 KETAHANAN Pengembangan Ketahanan % 85 87 87 87 400.000.000 450.000.000 500.000.000 1.350.000.000
EKONOMI, Ekonomi, Sosial dan Budaya
SOSIAL, DAN
BUDAYA
PROGRAM
PENINGKATAN
KEWASPADAAN
Tingkat Kewaspadaan Daerah
NASIONAL DAN
dan Peningkatan Kualitas dan
08.01.06 PENINGKATAN % 85 87 87 87 65.000.000 75.000.000 85.000.000 225.000.000
Fasilitasi Penanganan Konflik
KUALITAS DAN
Sosial
FASILITASI
PENANGANAN
KONFLIK SOSIAL
X
X.XX
X.XX.01 PROGRAM

VII - 139
BIDANG TRAGET INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN
KODE URUSAN SATUAN
REKENIN PEMERINTAHAN INDIKATOR PROGRAM INDIKAT KONDISI KONDISI
2021 2022 2023 2021 2022 2023
G /ORGANISASI/ OR AKHIR AKHIR
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
KABUPATEN/KO
TA
SEMUA
PERANGKAT
DAERAH
PROGRAM
PENUNJANG
URUSAN
X.XX.01 Nilai LKIP Perangkat Daerah Kategori B BB BB BB 315.000.000.000 320.000.000.000 325.000.000.000 960.000.000.000
PEMERINTAHAN
DAERAH
KABUPATEN/KOTA

VII - 140
BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Indikator kinerja adalah tanda yang berfungsi sebagai alat ukur pencapaian
kinerja suatu kegiatan, program atau sasaran dan tujuan dalam bentuk keluaran
(output), hasil (outcome), dampak (impact). Dampak (impact) adalah kondisi yang
ingin diubah menjadi berupa hasil pembangunan/layanan yang diperoleh dari
pencapaian hasil (outcome) beberapa program. Sementara Hasil (outcome) adalah
keadaan yang ingin dicapai atau dipertahankan pada penerima manfaat dalam
periode waktu tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari beberapa
kegiatan dalam satu program.
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran
tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati
Kabuapten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 yang ditetapkan menjadi Indikator
Kinerja Utama (IKU) daerah dan indicator kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) selama periode masa
jabatan.
Guna menggambarkan kemajuan pembangunan daerah dalam jangka
panjang dan jangka menengah, Pemerintah Daerah Kabupatan Minahasa Tenggara
menetapkan indikator makro pembangunan yang terdiri dari Indeks Pembangunan
Manusia, Tingkat kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka, Laju Pertumbuhan
Ekonomi, Indeks Gini, dan Pendapatan Per Kapita. Indikator kinerja makro tersebut
menjadi parameter keberhasilan pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara,
sekaligus memberi dukungan bagi pencapaian indikator kinerja makro
pembangunan Provinsi dan nasional. Proyeksi indikator kinerja makro mulai Tahun
2020 sampai dengan Tahun 2023 disajikan pada Tabel 8.1.

VIII - 1
Tabel 8.1
Peroyeksi Indokator Makro
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018 - 2023

Target Perubahan RPJMD Kondisi


Kondisi Awal
No Indikator Satuan 2018-2023 Akhir
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pertumbuhan 1,50- 3,00 - 4,5 0- 4,50-
1 % 6,02 6,03 -0,64
Ekonomi 3,00 4,50 6,00 6,00
PDRB Perkapita
2 Juta 32,29 34,01 33,72 33,82 33,92 34,02 34,02
ADHK
PDRB Perkapita
3 Juta 44,34 47,82 48,64 49,14 49,64 50,14 50,14
ADHB
Tingkat
4 Pengangguran % 4,82 3,18 3,31 3,21 3,11 3,01 3,01
Terbuka
Persentase
5 Penduduk % 13,29 12,78 12,3 12.20 12,02 11,88 11,88
Miskin
Indeks
6 Pembangunan Point 69,66 70,47 70,51 70,55 70,59 70,64 70,64
Manusia
7 Indeks Gini Point 0,368 0,346 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31
8 Inflasi % 3,83 3,52 0,09 3+1 3+1 3+1 3+1
Sumber : Hasil Proyeksi, diolah Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021

Penyesuaian target indikator makro dilakukan mulai Tahun 2020 sampai


dengan 2023 sebagai respon terhadap perkembangan keadaan akibat COVID-19.
Selain itu, ditambahkan indikator Pendapatan Per Kapita (PDRB ADHB Per Kapita)
sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020.
Indikator kinerja utama Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara
yang selanjutnya disebut IKU pemerintah daerah, memuat indicator kinerja sasaran
RPJMD sebagai tolok ukur penilaian kinerja Bupati dan Wakil Bupati Minahasa
Tenggara Tahun 2018-2023. IKU pemerintah daerah dicapai dengan dukungan
pencapaian IKU perangkat daerah, baik secara langsung maupun tidak langsung.
IKU perangkat daerah yang secara langsung mendukung pencapaian IKU
pemerintah daerah memiliki makna bahwa perangkat daerah tersebut secara tugas
dan fungsi memiliki peran lebih dominan dibandingkan dengan IKU perangkat
daerah lainnya dalam pencapaian indikator kinerja sasaran dari setiap misi
pembangunan jangka menengah Kabupaten Minahasa Tenggara. Target IKU
pemerintah daerah mulai Tahun 2020 sampai dengan 2023 mengalami penyesuaian
dengan mempertimbangkan dampak dari Pandemi COVID-19. IKU pemerintah
daerah disajikan pada Tabel 8.2.

VIII - 2
Selanjutnya, indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang disebut juga dengan Indikator Kinerja
Kunci (IKK) dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu IKK tingkat dampak (impact) dan
IKK tingkat hasil (outcome). IKK tingkat dampak (impact) memuat IKU pemerintah
daerah maupun IKU perangkat daerah. IKK tingkat dampak (impact) merupakan
indikator kinerja sasaran RPJMD yang juga merupakan IKU pemerintah daerah, serta
indikator kinerja sasaran seluruh Renstra Perangkat Daerah yang juga merupakan
IKU perangkat daerah. IKK tingkat dampak (impact) disajikan pada Tabel 8.3 dan
8.4. Sementara indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan
urusan pemerintahan tingkat hasil (outcome) yang digunakan untuk
menggambarkan indikator kinerja program yang disajikan pada Tabel 8.5, Tabel 8.6
dan Tabel 8.7. Penetapan indikator kinerja mulai dari IKU pemerintah daerah, IKU
perangkat daerah, dan indikator kinerja program secara berjenjang sesuai kinerja
yang akan dihasilkan/dicapai, memberikan gambaran arsitektur kinerja
pembangunan jangka menengah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023.
Arsitektur kinerja ini dapat juga disebut cascading yang merupakan penjabaran dan
penyelarasan indikator kinerja mulai dari tingkat yang paling tinggi (impact) sampai
paling rendah (output).
Menyikapi perkembangan keadaan khususnya setelah pandemic COVID-19
dan beberapa kebijakan nasional terkait percepatan penangannya serta kebijakan di
bidang penyelenggaraan pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan dan
pengelolaan keuangan daerah, maka perlu dilakukan penyesuaian target indikator
kinerja pembangunan dalam Perubahan RPJMD Kabuapten Minahasa Tenggara.
Penyesuaian ini menyusul penyesuaian target pembangunan RKPD Tahun 2021 dan
Perubahan RKPD Tahun 2020 yang terlebih dahulu telah dilakukan masing-masing
berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2020 dan Peraturan Bupati Nomor
63 Tahun 2020.
Dalam Perubahan RPJMD ini dilakukan penataan ulang indicator kinerja
beserta target-targetnya meliputi indikator makro daerah, IKU Pemerintah Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang
dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu IKK tingkat dampak (impact) dan IKK tingkat
hasil (outcome). Realisasi dan proyeksi indikator kinerja disajikan pada tabel-tabel
di bawah.

VIII - 3
Penyesuaian target indikator makro dilakukan mulai Tahun 2020 sampai
dengan 2023 sebagai respon terhadap perkembangan keadaan akibat COVID-19.
Selain itu, ditambahkan indikator Pendapatan Per Kapita (PDRB ADHB Per Kapita)
sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020.
Indikator kinerja utama Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara
yang selanjutnya disebut IKU pemerintah daerah, memuat indicator kinerja sasaran
RPJMD sebagai tolok ukur penilaian kinerja Bupati dan Wakil Bupati Minahasa
Tenggara Tahun 2018-2023. IKU pemerintah daerah dicapai dengan dukungan
pencapaian IKU perangkat daerah, baik secara langsung maupun tidak langsung.
IKU perangkat daerah yang secara langsung mendukung pencapaian IKU
pemerintah daerah memiliki makna bahwa perangkat daerah tersebut secara tugas
dan fungsi memiliki peran lebih dominan dibandingkan dengan IKU perangkat
daerah lainnya dalam pencapaian indikator kinerja sasaran dari setiap misi
pembangunan jangka menengah Kabupaten Minahasa Tenggara. Target IKU
pemerintah daerah mulai Tahun 2020 sampai dengan 2023 mengalami penyesuaian
dengan mempertimbangkan dampak dari Pandemi COVID-19. IKU pemerintah
daerah disajikan pada Tabel 8.2.
Selanjutnya, indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang disebut juga dengan Indikator Kinerja
Kunci (IKK) dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu IKK tingkat dampak (impact) dan
IKK tingkat hasil (outcome). IKK tingkat dampak (impact) memuat IKU pemerintah
daerah maupun IKU perangkat daerah. IKK tingkat dampak (impact) merupakan
indikator kinerja sasaran RPJMD yang juga merupakan IKU pemerintah daerah, serta
indikator kinerja sasaran seluruh Renstra Perangkat Daerah yang juga merupakan
IKU perangkat daerah. IKK tingkat dampak (impact) disajikan pada Tabel 8.3 dan
8.4. Sementara indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan
urusan pemerintahan tingkat hasil (outcome) yang digunakan untuk
menggambarkan indikator kinerja program yang disajikan pada Tabel 8.5, Tabel 8.6
dan Tabel 8.7. Penetapan indikator kinerja mulai dari IKU pemerintah daerah, IKU
perangkat daerah, dan indikator kinerja program secara berjenjang sesuai kinerja
yang akan dihasilkan/dicapai, memberikan gambaran arsitektur kinerja
pembangunan jangka menengah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023.
Arsitektur kinerja ini dapat juga disebut cascading yang merupakan penjabaran dan
penyelarasan indikator kinerja mulai dari tingkat yang paling tinggi (impact) sampai
paling rendah (output).

VIII - 4
Tabel 8.2
Capaian dan Terget Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2021

Indikator Kinerja Utama Kondisi Awal Capaian Target Keterangan


No Uraian Satuan 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 6 7
1.a PDRB ADHB Rp (Triliun) 3,61 3,62 3,65 3,66 IKU Pemerintah Daerah
1.b PDRB ADHK Rp (Triliun) 2,86 2,88 2,90 2,92 IKU Pemerintah Daerah
2 Laju inflasi % 2,44 2,42 2,41 2,40 Indikator Makro
3 Indeks Gini % 0,38 0,36 0,36 0,35 Indikator Makro
4.a PDRB per kapita ADHB Rp (Juta) 34,10 36,11 38,12 40,12 Indikator Makro
4.b PDRB per kapita ADHK Rp (Juta) 27,05 29,06 30,15 32,20 Indikator Makro
5 Angka Pengangguran % 5,72 5,31 4,91 4,50 Indikator Makro
Persentase penduduk diatas garis IKU Pemerintah Daerah
6 % 85,92 86,74 87,24 87,74
kemiskinan
7 Angka Harapan Lama Sekolah Tahun 11,51 11,53 11,55 11,57 IKU Pemerintah Daerah
8 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 8,39 8,41 8,42 8,43 IKU Pemerintah Daerah
9 Angka harapan hidup Tahun 69,53 69,57 69,60 69,61 IKU Pemerintah Daerah
10 Kasus balita gizi buruk Kasus 1,00 0,00 0,00 0,00 IKU Pemerintah Daerah
11 Banyaknya balita gizi kurang Orang 9,00 7,00 5,00 3,00 IKU Pemerintah Daerah
12 Cakupan Desa Siaga Aktif % 100,00 100,00 100,00 100,00 IKU Pemerintah Daerah
13 Rasio penduduk yang bekerja % 94,28 94,69 95,09 95,50 IKU Pemerintah Daerah
14 Tingkat partisipasi angkatan kerja % 60,90 62,72 64,54 66,36 IKU Pemerintah Daerah
15 Tingkat pengangguran terbuka % 5,72 5,31 4,91 4,50 IKU Pemerintah Daerah
16 Rasio penduduk yang bekerja % 94,27 94,82 95,36 95,91 IKU Pemerintah Daerah
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga IKU Pemerintah Daerah
17 % 35,11 36,48 37,86 39,24
Sejahtera I
Mutu IKU Pemerintah Daerah
18 Indeks Kepuasan Masyarakat B B B A
Pelayanan
19 Persentase PAD terhadap pendapatan % 3,47 3,50 3,55 3,58 IKU Pemerintah Daerah
20 Opini BPK Nilai WTP WTP WTP WTP IKU Pemerintah Daerah
Pencapaian skor Pola Pangan Harapan IKU Pemerintah Daerah
21 % 89,00 91,00 92,00 93,00
(PPH)

VIII - 5
Indikator Kinerja Utama Kondisi Awal Capaian Target Keterangan
No Uraian Satuan 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 6 7
22 Penguatan cadangan pangan % 118,00 120,00 123,00 127,00 IKU Pemerintah Daerah
23 Penanganan daerah rawan pangan Wilayah 100 100 100 100 IKU Pemerintah Daerah
Kontribusi sektor IKU Pemerintah Daerah
24 % 30,72 30,73 30,74 30,75
pertanian/perkebunan terhadap PDRB
Kontribusi sektor pertanian (palawija) IKU Pemerintah Daerah
25 % 0,47 0,49 0,50 0,51
terhadap PDRB
26 Tanaman Pangan Ton 103.000 109.000 115.000 121.000 IKU Pemerintah Daerah
Perkebunan Ton 65.000 70.000 75.000 80.000 IKU Pemerintah Daerah
Peternakan Ton 310.000 315.000 320.000 325.000 IKU Pemerintah Daerah
Kontribusi sektor perkebunan IKU Pemerintah Daerah
27 % 0,47 0,48 0,49 50,00
(tanaman keras) terhadap PDRB
Kontribusi sektor pariwisata terhadap IKU Pemerintah Daerah
28 % 0,32 0,33 0,34 0,35
PDRB
Kontribusi sector kelautan dan IKU Pemerintah Daerah
29 % 5,30 5,31 5,32 5,33
perikanan terhadap PDRB
Kontribusi sektor Perdagangan IKU Pemerintah Daerah
30 % 7,28 7,29 7,30 7,31
terhadap PDRB
Kontribusi sektor Industri terhadap IKU Pemerintah Daerah
31 % 4,12 4,13 4,14 4,15
PDRB
34 Pertumbuhan Industri % 17,47 17,49 17,50 17,51 IKU Pemerintah Daerah
Prosentasi Tingkat Kearifan Budaya IKU Pemerintah Daerah
36 % 60 62,00 63,00 64,00
Lokal
Persentase penduduk di atas garis IKU Pemerintah Daerah
38 % 85,92 86,83 87,74 88,65
kemiskinan
40 Persentase PMKS yang tertangani % 3,47 3,50 3,55 3,60 IKU Pemerintah Daerah
Persentase Tingkat partisipasi IKU Pemerintah Daerah
42 % na 72,20 74,40 76,60
masyarakat
44 Nilai Investasi Rp (Miliard) 63,30 63,50 63,60 63,80 IKU Pemerintah Daerah
46 Persentase Usaha Mikro dan Kecil % 96,12 96,13 96,14 96,15 IKU Pemerintah Daerah
48 Ketersediaan pangan utama % 118,00 119,00 120,00 121,00 IKU Pemerintah Daerah
Proporsi panjang jaringan jalan dalam IKU Pemerintah Daerah
50 % 0,59 0,60 0,61 0,62
kondisi baik

VIII - 6
Indikator Kinerja Utama Kondisi Awal Capaian Target Keterangan
No Uraian Satuan 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 6 7
52 Proporsi Jembatan dalam Kondisi Baik % 60 62,00 64,00 66,00 IKU Pemerintah Daerah
Persentase penduduk berakses air IKU Pemerintah Daerah
54 % 67,00 68,00 69,00 70,00
minum
Persentase drainase dalam kondisi IKU Pemerintah Daerah
56 baik/ pembuangan aliran air tidak % 24.92 26,00 27,5 29,00
tersumbat
58 Persentase layanan angkutan darat % 2,42 2,43 2,44 2,45 IKU Pemerintah Daerah
Rasio panjang jalan per jumlah IKU Pemerintah Daerah
60 % 3,6 4,00 4,50 5,00
kendaraan
Persentase kepemilikan KIR angkutan IKU Pemerintah Daerah
62 % 96,55 96,56 96,57 96,58
umum
64 Pemasangan Rambu-rambu Jumlah 187,00 0 11,00 0 IKU Pemerintah Daerah
Cakupan ketersediaan rumah layak IKU Pemerintah Daerah
66 % 39,33 39,34 39,35 39,37
huni
Persentase lingkungan pemukiman IKU Pemerintah Daerah
68 % 50,6 40,00 35,00 30,00
kumuh
70 Persentase rumah tinggal bersanitasi % 98,28 98,29 98,30 98,31 IKU Pemerintah Daerah
Rasio tempat pemakaman umum per IKU Pemerintah Daerah
72 % 70,3 70,5 70,6 70,8
satuan penduduk
Persentasi Tersedianya Sarana dan IKU Pemerintah Daerah
74 Prasarana Teknologi Informasi dan % 35,00 40,00 45,00 50,00
Komunikasi
76 Jumlah Dokumen RDTR Jumlah Na - 1,00 3,00 IKU Pemerintah Daerah
78 Persentase kesesuaian tata ruang % 60,00 100,00 100,00 100,00 IKU Pemerintah Daerah
80 Rasio Ruang Terbuka Hijau % 1 2 4 6 IKU Pemerintah Daerah
Persentase jumlah sampah yang IKU Pemerintah Daerah
82 % 36,50 37,00 39,00 41,00
tertangani
84 Indeks Resiko Bencana Nilai indeks 50 49 48 47 IKU Pemerintah Daerah
Persentase Perencanaan Daerah yang IKU Pemerintah Daerah
86 konsisten, akurat, terukur dan % 82,00 85,00 88,00 92,00
bersinergi
88 Opini BPK LKPD NilaI WTP WTP WTP WTP IKU Pemerintah Daerah

VIII - 7
Indikator Kinerja Utama Kondisi Awal Capaian Target Keterangan
No Uraian Satuan 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 6 7
Hasil Evaluasi SAKIP/ Tingkat IKU Pemerintah Daerah
90 Akuntabilitas Kinerja Penyelengga- NilaI B B B B
raan Pemerintahan Daerah
Persentase temuan BPK yang IKU Pemerintah Daerah
92 NilaI 6 1,31 62,00 63,00 64,00
ditindaklanjuti
Nilai dan status kinerja Pemerintah IKU Pemerintah Daerah
94 NilaI ST ST ST ST
Daerah ( Nilai EKPPD )
96 Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 69 70,00 72,00 73,00 IKU Pemerintah Daerah
97 Pengeluaran Konsumsi RT per Kapita 29,87 30,10 30,50 31,15 IKU Pemerintah Daerah
98 Nilai Tukar Petani 95 95,2 95,4 95,6 IKU Pemerintah Daerah
Pengeluaran Konsumsi Non Pangan per IKU Pemerintah Daerah
99 40,00 42,00 43,00 44,00
kapita
100 Produktivitas total daerah 82,02 83,90 84,35 85,00 IKU Pemerintah Daerah
Persentase desa berstatus swasembada IKU Pemerintah Daerah
101 100,00 100,00 100,00 100,00
terhadap total desa
Rasio Pinjaman Terhadap Simpanan Di IKU Pemerintah Daerah
102 27,6 30,00 32,00 35,00
Bank Umum
103 Angka Kriminalitas 30,00 28 26 24 IKU Pemerintah Daerah
104 Rasio ketergantungan 50,44 49,00 48,00 47,00 IKU Pemerintah Daerah
Sumber: Perda Nomor 3 Tahun 2019 Tentang RPJMD 2018-2023

VIII - 8
Tabel 8.3
Penetapan Perubahan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021-2023

TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR KINERJA Satuan PERANGKAT DAERAH
No KONDISI
UTAMA Indikator 2021 2022 2023 PENANGGUNGJAWAB
AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8
Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata
Dan kebudayaan, Dinas Kesehatan,
Indeks
Dinas Pengendalian Penduduk dan
I Pembangunan Angka 70,55 70,59 70,64 70,64
Keluarga Berencana dan Dinas
Manusia (IPM)
Koperasi, UMKM, Perindustrian dan
Perdagangan
1 Indeks Pendidikan Angka 73,00 74,00 75,00 75,00 Dinas Pendidikan
Persentase Tingkat
2 % 64 65 67 67 Dinas Pariwisata Dan kebudayaan
Kearifan Budaya Lokal
3 Indeks Kesehatan Angka 83,00 84,00 85,00 85,00 Dinas Kesehatan
Angka Kelahiran Total Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
4 Orang 3,0 2,9 2,8 2,8
Fertility Rate (FTR) Berencana
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan
5 PDRB Perkapita ADHK Juta 33,82 33,92 34,02 34,02
Perdagangan
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan
6 PDRB Perkapita ADHB Juta 49,14 49,64 50,14 50,14
Perdagangan
Dinas Peberdayaan Masyarakat Desa
dan 12 Kecamatan, Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman,
Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja dan
Persentase Angka
II % 12,20 12,02 11,88 11,88 Transmigrasi, Dinas Kperasi, UMKM,
Kemiskinan
Perindustriand an Perdagangan, Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlinduangan Anak dan Dinas
Kepemudaan Dan Olaharaga

VIII - 9
TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR KINERJA Satuan PERANGKAT DAERAH
No KONDISI
UTAMA Indikator 2021 2022 2023 PENANGGUNGJAWAB
AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat Partisipasi
Dinas Peberdayaan Masyarakat Desa dan
1 Masyarakat Dalam % 76,60 78,80 80,00 80,00
12 Kecamatan,
Pembangunan
Cakupan Rumah Layak Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
2 % 89,00 92,00 95,00 95,00
Huni Permukiman
Persentase Penurunan
3 % 21,00 22,00 23,00 23,00 Dinas Sosial
Jumlah KK Miskin
Persentase PMKS Yang
4 % 3,6 3,62 3,65 3,65 Dinas Sosial
Tertangani
Tingkat Pengangguran
5 % 3,21 3,01 3,01 3,01 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Terbuka
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan
6 Indeks Gini Point 0,31 0,31 0,31 0,31
Perdagangan
Indeks pembangunan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
7 Angka 75 80 85 85
Gender Perlinduangan Anak
Indeks Pembangunan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
8 Angka 75 80 85 85
Anak Perlinduangan Anak
Indeks Desa
9 Angka 0,71 0,79 0,87 0,87 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Membangun
Indeks Pembangunan
10 Angka 75 80 85 85 12 Kecamatan
Masyarakat
Cakupan Pembinaan
11 % 60 65 70 70 Dinas Kepemudaan Dan Olaharaga
Olahraga
Dinas Perikanan, Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan, Dinas Pertanian, Dinas
Pertumbuhan
III % 1,5 - 3,00 3,00 - 4,50 4,50 - 6,00 4,50 - 6,00 Koperasi, UMKM, Perindustrian dan
Ekonomi
Perdagangan, Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

VIII - 10
TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR KINERJA Satuan PERANGKAT DAERAH
No KONDISI
UTAMA Indikator 2021 2022 2023 PENANGGUNGJAWAB
AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8
Pintu dan Dinas Ketahanan Pangan
Kontribusi Sektor
1 Kelautan dan Perikanan % 8,50 9,00 9,50 9,50 Dinas Perikanan
Terhadap PDRB
Kontribusi Sektor
2 Pariwisata Terhadap % 0,35 0,36 0,37 0,37 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
PDRB
Konstribusi Sektor
3 Pertanian Terhadap % 20,5 21,00 21,5 21,5 Dinas Pertanian
PRDR
Konstribusi Perdagangan
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan
4 dan Industri Terhadap % 12,4 12,6 12,8 12,8
Perdagangan
PDRB
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
5 Nilai Investasi Miliard 5,0 5,5 6,00 96,79
Terpadu Satu Pintu
Pencapaian Skor Pola
IV Pangan Harapan % 93,00 94,00 95,00 95,00 Dinas Ketahanan Pangan
(PPH)
Ketersediaan Pangan
1 Utama % 129 132 135 135 Dinas Ketahanan Pangan

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan


Ruang, Dinas Perhubungan, Dinas
V Indeks Infrastruktur Angka 79,00 81,00 83,00 83,00 Komunikasi dan Informasi, Statistik
dan Persandian dan Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman
Persentase Irigasi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
1 Kabupaten Dalam % 77,50 78,00 78,50 78,50
Ruang
Kondisi Baik

VIII - 11
TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR KINERJA Satuan PERANGKAT DAERAH
No KONDISI
UTAMA Indikator 2021 2022 2023 PENANGGUNGJAWAB
AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase Panjang
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
2 Jalan Dalam Kondisi % 64,00 65,00 66,50 66,50
Ruang
Baik
Indeks Kecelakaan
3 Angka 5,0 4,0 3,0 3,0 Dinas Perhubungan
Lalulintas
Cakupan Layanan Dinas Komunikasi dan Informasi, Statistik
4 % 50,00 67,50 75,00 75,00
Telekomunikasi dan Persandian
Persentase Penduduk
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
5 Berakses Air Minum % 88 89 90 95
Ruang
Yang Memadai
Persentase Tersedianya
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
6 Akses Sanitasi Yang % 87 88 89 89
Ruang
Memadai
Persentase Luas
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
7 Lingkungan Permukiman % 14,00 12,00 10,00 10,00
Permukiman
Kumuh
Indeks Kualitas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Angka 69,00 72,00 75,00 75,00
Lingkungan Hidup Ruang, Dinas Lingkungan Hidup,
Badan Penanggulangan Bencana
VI Indeks Resiko
Daerah, Dinas Sosial dan Dinas
Bencana Angka 194 193 192 192
Pertanian

Persentase Penataan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan


1 % 85,00 90,00 92,00 92,00
Ruang Ruang
Indeks Kualitas
2 Angka 69,00 72,00 75,00 75,00 Dinas Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Persentase Jumlah
3 Sampah Yang % 49,00 49,50 49,50 49,50 Dinas Lingkungan Hidup
Tertangani
4 Persentase Penanganan % 100 100 100 100 Badan Penanggulangan Bencana Daerah,

VIII - 12
TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR KINERJA Satuan PERANGKAT DAERAH
No KONDISI
UTAMA Indikator 2021 2022 2023 PENANGGUNGJAWAB
AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8
Bencana Dinas Sosial dan Dinas Pertanian
Indeks Reformasi
Kategori C CC B B
Birokrasi
Semua Perangkat Daerah
VII Nilai LKIP
Kategori B BB BB BB
Pemerintah Darah
Nilai LPPD
Kategori ST ST ST ST
Pemerintah Daerah
Inspektorat Daerah dan Badan Pengelola
1 Opini BPK LKPD Kategori WTP WTP WTP WTP
Keuangan dan Pendapatan Daerah
Indeks Perencanaan
2 Angka 95,00 100 100 100 Badan Perencanaan Pembangunan Daeran
Pembangunan Daerah
Indeks Profesional
Badan Kepegwaian dan Pengembangan
3 Aparatur Sipil Negara Angka 60,00 62,00 64,00 64,00
Sumber Daya Manusua
(ASN)
Indeks Kepuasaan
4 Angka 75,00 80,00 85,00 85,00 Semua Perangkat Daerah
Masyarakat
Sumber : Diolah Bapadan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2021

VIII - 13
Tabel 8.4.
Penetapan Indikatior Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Tingkat Dampak/Impact
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018 – 2021

Kondisi Kinerja Target


ASPEK/INDIKATOR KINERJA Pada Awal Capaian
No Satuan Keterangan
PEMBANGUNAN DAERAH Periode
2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 7 8
ASPEK KESEJAHTERAAN
I.
MASYARAKAT
1.a PDRB ADHB Rp (Triliun) 3,61 3,62 3,65 3,66 IKU Pemerintah Daerah
1.b PDRB ADHK Rp (Triliun) 2,86 2,88 2,90 2,92 IKU Pemerintah Daerah
2 Laju inflasi % 2,44 2,42 2,41 2,40 Indikator Makro
3 Indeks Gini % 0,38 0,36 0,36 0,35 Indikator Makro
4.a PDRB per kapita ADHB Rp (Juta) 34,10 36,11 38,12 40,12 Indikator Makro
4.b PDRB per kapita ADHK Rp (Juta) 27,05 29,06 30,15 32,20 Indikator Makro
5 Angka Pengangguran % 5,72 5,31 4,91 4,50 Indikator Makro
Persentase penduduk diatas garis IKU Pemerintah Daerah
6 % 85,92 86,74 87,24 87,74
kemiskinan
7 Angka Harapan Lama Sekolah Tahun 11,51 11,53 11,55 11,57 IKU Pemerintah Daerah
8 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 8,39 8,41 8,42 8,43 IKU Pemerintah Daerah
9 Angka harapan hidup Tahun 69,53 69,57 69,60 69,61 IKU Pemerintah Daerah
10 Kasus balita gizi buruk Kasus 1,00 0,00 0,00 0,00 IKU Pemerintah Daerah
11 Banyaknya balita gizi kurang Orang 9,00 7,00 5,00 3,00 IKU Pemerintah Daerah
12 Cakupan Desa Siaga Aktif % 100,00 100,00 100,00 100,00 IKU Pemerintah Daerah
13 Rasio penduduk yang bekerja % 94,28 94,69 95,09 95,50 IKU Pemerintah Daerah
14 Tingkat partisipasi angkatan kerja % 60,90 62,72 64,54 66,36 IKU Pemerintah Daerah
15 Tingkat pengangguran terbuka % 5,72 5,31 4,91 4,50 IKU Pemerintah Daerah
16 Rasio penduduk yang bekerja % 94,27 94,82 95,36 95,91 IKU Pemerintah Daerah
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga IKU Pemerintah Daerah
17 % 35,11 36,48 37,86 39,24
Sejahtera I

VIII - 14
Kondisi Kinerja Target
ASPEK/INDIKATOR KINERJA Pada Awal Capaian
No Satuan Keterangan
PEMBANGUNAN DAERAH Periode
2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 7 8
18 Indeks Kepuasan Masyarakat Mutu Pelayanan B B B A IKU Pemerintah Daerah
19 Persentase PAD terhadap pendapatan % 3,47 3,50 3,55 3,58 IKU Pemerintah Daerah
20 Opini BPK Nilai WTP WTP WTP WTP IKU Pemerintah Daerah
Pencapaian skor Pola Pangan Harapan IKU Pemerintah Daerah
21 % 89,00 91,00 92,00 93,00
(PPH)
22 Penguatan cadangan pangan % 118,00 120,00 123,00 127,00 IKU Pemerintah Daerah
23 Penanganan daerah rawan pangan Wilayah 100 100 100 100 IKU Pemerintah Daerah
Kontribusi sektor pertanian/perkebunan IKU Pemerintah Daerah
24 % 30,72 30,73 30,74 30,75
terhadap PDRB
Kontribusi sektor pertanian (palawija) IKU Pemerintah Daerah
25 % 0,47 0,49 0,50 0,51
terhadap PDRB
26 Tanaman Pangan Ton 103.000 109.000 115.000 121.000 IKU Pemerintah Daerah
Perkebunan Ton 65.000 70.000 75.000 80.000 IKU Pemerintah Daerah
Peternakan Ton 310.000 315.000 320.000 325.000 IKU Pemerintah Daerah
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman IKU Pemerintah Daerah
27 % 0,47 0,48 0,49 50,00
keras) terhadap PDRB
Kontribusi sektor pariwisata terhadap IKU Pemerintah Daerah
28 % 0,32 0,33 0,34 0,35
PDRB
Kontribusi sector kelautan dan IKU Pemerintah Daerah
29 % 5,30 5,31 5,32 5,33
perikanan terhadap PDRB
Kontribusi sektor Perdagangan IKU Pemerintah Daerah
30 % 7,28 7,29 7,30 7,31
terhadap PDRB
Kontribusi sektor Industri terhadap IKU Pemerintah Daerah
31 % 4,12 4,13 4,14 4,15
PDRB
34 Pertumbuhan Industri % 17,47 17,49 17,50 17,51 IKU Pemerintah Daerah
Prosentasi Tingkat Kearifan Budaya IKU Pemerintah Daerah
36 % 60 62,00 63,00 64,00
Lokal
Persentase penduduk di atas garis IKU Pemerintah Daerah
38 % 85,92 86,83 87,74 88,65
kemiskinan
40 Persentase PMKS yang tertangani % 3,47 3,50 3,55 3,60 IKU Pemerintah Daerah
Persentase Tingkat partisipasi IKU Pemerintah Daerah
42 % na 72,20 74,40 76,60
masyarakat

VIII - 15
Kondisi Kinerja Target
ASPEK/INDIKATOR KINERJA Pada Awal Capaian
No Satuan Keterangan
PEMBANGUNAN DAERAH Periode
2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 7 8
44 Nilai Investasi Rp (Miliard) 63,30 63,50 63,60 63,80 IKU Pemerintah Daerah
46 Persentase Usaha Mikro dan Kecil % 96,12 96,13 96,14 96,15 IKU Pemerintah Daerah
48 Ketersediaan pangan utama % 118,00 119,00 120,00 121,00 IKU Pemerintah Daerah
Proporsi panjang jaringan jalan dalam IKU Pemerintah Daerah
50 % 0,59 0,60 0,61 0,62
kondisi baik
52 Proporsi Jembatan dalam Kondisi Baik % 60 62,00 64,00 66,00 IKU Pemerintah Daerah
Persentase penduduk berakses air IKU Pemerintah Daerah
54 % 67,00 68,00 69,00 70,00
minum
Persentase drainase dalam kondisi baik/ IKU Pemerintah Daerah
56 % 24.92 26,00 27,5 29,00
pembuangan aliran air tidak tersumbat
58 Persentase layanan angkutan darat % 2,42 2,43 2,44 2,45 IKU Pemerintah Daerah
Rasio panjang jalan per jumlah IKU Pemerintah Daerah
60 % 3,6 4,00 4,50 5,00
kendaraan
Persentase kepemilikan KIR angkutan IKU Pemerintah Daerah
62 % 96,55 96,56 96,57 96,58
umum
64 Pemasangan Rambu-rambu Jumlah 187,00 0 11,00 0 IKU Pemerintah Daerah
66 Cakupan ketersediaan rumah layak huni % 39,33 39,34 39,35 39,37 IKU Pemerintah Daerah
Persentase lingkungan pemukiman IKU Pemerintah Daerah
68 % 50,6 40,00 35,00 30,00
kumuh
70 Persentase rumah tinggal bersanitasi % 98,28 98,29 98,30 98,31 IKU Pemerintah Daerah
Rasio tempat pemakaman umum per IKU Pemerintah Daerah
72 % 70,3 70,5 70,6 70,8
satuan penduduk
Persentasi Tersedianya Sarana dan IKU Pemerintah Daerah
74 Prasarana Teknologi Informasi dan % 35,00 40,00 45,00 50,00
Komunikasi
76 Jumlah Dokumen RDTR Jumlah Na - 1,00 3,00 IKU Pemerintah Daerah
78 Persentase kesesuaian tata ruang % 60,00 100,00 100,00 100,00 IKU Pemerintah Daerah
80 Rasio Ruang Terbuka Hijau % 1 2 4 6 IKU Pemerintah Daerah
Persentase jumlah sampah yang IKU Pemerintah Daerah
82 % 36,50 37,00 39,00 41,00
tertangani
84 Indeks Resiko Bencana Nilai indeks 50 49 48 47 IKU Pemerintah Daerah
86 Persentase Perencanaan Daerah yang % 82,00 85,00 88,00 92,00 IKU Pemerintah Daerah

VIII - 16
Kondisi Kinerja Target
ASPEK/INDIKATOR KINERJA Pada Awal Capaian
No Satuan Keterangan
PEMBANGUNAN DAERAH Periode
2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 7 8
konsisten, akurat, terukur dan
bersinergi
88 Opini BPK LKPD NilaI WTP WTP WTP WTP IKU Pemerintah Daerah
Hasil Evaluasi SAKIP/ Tingkat IKU Pemerintah Daerah
90 Akuntabilitas Kinerja Penyelengga-raan NilaI B B B B
Pemerintahan Daerah
Persentase temuan BPK yang IKU Pemerintah Daerah
92 NilaI 6 1,31 62,00 63,00 64,00
ditindaklanjuti
Nilai dan status kinerja Pemerintah IKU Pemerintah Daerah
94 NilaI ST ST ST ST
Daerah ( Nilai EKPPD )
96 Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 69 70,00 72,00 73,00 IKU Pemerintah Daerah
II. ASPEK DAYA SAING DAERAH IKU Pemerintah Daerah
1 Pengeluaran Konsumsi RT per Kapita Rp 29,87 30,10 30,50 31,15 IKU Pemerintah Daerah
2 Nilai Tukar Petani % 95 95,2 95,4 95,6 IKU Pemerintah Daerah
Pengeluaran Konsumsi Non Pangan per IKU Pemerintah Daerah
3 Rp 40,00 42,00 43,00 44,00
kapita
4 Produktivitas total daerah % 82,02 83,90 84,35 85,00 IKU Pemerintah Daerah
Persentase desa berstatus swasembada IKU Pemerintah Daerah
5 % 100,00 100,00 100,00 100,00
terhadap total desa
Rasio Pinjaman Terhadap Simpanan Di IKU Pemerintah Daerah
6 % 27,6 30,00 32,00 35,00
Bank Umum
7 Angka Kriminalitas % 30,00 28 26 24 IKU Pemerintah Daerah
8 Rasio ketergantungan % 50,44 49,00 48,00 47,00 IKU Pemerintah Daerah
Sumber: Perda Nomor 3 Tahun 2019 Tentang RPJMD 2018-2023

VIII - 17
Tabel 8.5.
Penetapan Indikatior Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Tingkat Dampak/Impact
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021 – 2023

TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR KINERJA Satuan PERANGKAT DAERAH
No KONDISI
UTAMA Indikator 2021 2022 2023 PENANGGUNGJAWAB
AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8
Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata
Dan kebudayaan, Dinas Kesehatan,
Indeks Pembangunan Dinas Pengendalian Penduduk dan
I Angka 70,55 70,59 70,64 70,64
Manusia (IPM) Keluarga Berencana dan Dinas
Koperasi, UMKM, Perindustrian dan
Perdagangan
1 Indeks Pendidikan Angka 73,00 74,00 75,00 75,00 Dinas Pendidikan
Persentase Tingkat Kearifan
2 % 64 65 67 67 Dinas Pariwisata Dan kebudayaan
Budaya Lokal
3 Indeks Kesehatan Angka 83,00 84,00 85,00 85,00 Dinas Kesehatan
Angka Kelahiran Total Fertility Dinas Pengendalian Penduduk dan
4 Orang 3,0 2,9 2,8 2,8
Rate (FTR) Keluarga Berencana
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian
5 PDRB Perkapita ADHK Juta 33,82 33,92 34,02 34,02
dan Perdagangan
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian
6 PDRB Perkapita ADHB Juta 49,14 49,64 50,14 50,14
dan Perdagangan
Dinas Peberdayaan Masyarakat
Desa dan 12 Kecamatan, Dinas
Persentase Angka Perumahan Rakyat dan Kawasan
II % 12,20 12,02 11,88 11,88
Kemiskinan Permukiman, Dinas Sosial, Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
Dinas Kperasi, UMKM,

VIII - 18
TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR KINERJA Satuan PERANGKAT DAERAH
No KONDISI
UTAMA Indikator 2021 2022 2023 PENANGGUNGJAWAB
AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8
Perindustriand an Perdagangan,
Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlinduangan Anak dan Dinas
Kepemudaan Dan Olaharaga
Tingkat Partisipasi Masyarakat Dinas Peberdayaan Masyarakat Desa
1 % 76,60 78,80 80,00 80,00
Dalam Pembangunan dan 12 Kecamatan,
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
2 Cakupan Rumah Layak Huni % 89,00 92,00 95,00 95,00
Permukiman
Persentase Penurunan Jumlah
3 % 21,00 22,00 23,00 23,00 Dinas Sosial
KK Miskin
Persentase PMKS Yang
4 % 3,6 3,62 3,65 3,65 Dinas Sosial
Tertangani

5 Tingkat Pengangguran Terbuka % 3,21 3,01 3,01 3,01 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian


6 Indeks Gini Point 0,31 0,31 0,31 0,31
dan Perdagangan
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
7 Indeks pembangunan Gender Angka 75 80 85 85
Perlinduangan Anak
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
8 Indeks Pembangunan Anak Angka 75 80 85 85
Perlinduangan Anak
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
9 Indeks Desa Membangun Angka 0,71 0,79 0,87 0,87
Desa
Indeks Pembangunan
10 Angka 75 80 85 85 12 Kecamatan
Masyarakat
11 Cakupan Pembinaan Olahraga % 60 65 70 70 Dinas Kepemudaan Dan Olaharaga
1,5 - Dinas Perikanan, Dinas Pariwisata
III Pertumbuhan Ekonomi % 3,00 - 4,50 4,50 - 6,00 4,50 - 6,00
3,00 dan Kebudayaan, Dinas Pertanian,

VIII - 19
TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR KINERJA Satuan PERANGKAT DAERAH
No KONDISI
UTAMA Indikator 2021 2022 2023 PENANGGUNGJAWAB
AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8
Dinas Koperasi, UMKM,
Perindustrian dan Perdagangan,
Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Dinas Ketahanan Pangan
Kontribusi Sektor Kelautan dan
1 % 8,50 9,00 9,50 9,50 Dinas Perikanan
Perikanan Terhadap PDRB
Kontribusi Sektor Pariwisata
2 % 0,35 0,36 0,37 0,37 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Terhadap PDRB
Konstribusi Sektor Pertanian
3 % 20,5 21,00 21,5 21,5 Dinas Pertanian
Terhadap PRDR
Konstribusi Perdagangan dan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian
4 % 12,4 12,6 12,8 12,8
Industri Terhadap PDRB dan Perdagangan
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
5 Nilai Investasi Miliard 5,0 5,5 6,00 96,79
Terpadu Satu Pintu

Pencapaian Skor Pola


IV % 93,00 94,00 95,00 95,00 Dinas Ketahanan Pangan
Pangan Harapan (PPH)

Ketersediaan Pangan Utama


7 % 129 132 135 135 Dinas Ketahanan Pangan
Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, Dinas
Perhubungan, Dinas Komunikasi
V Indeks Infrastruktur Angka 79,00 81,00 83,00 83,00
dan Informasi, Statistik dan
Persandian dan Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman

VIII - 20
TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR KINERJA Satuan PERANGKAT DAERAH
No KONDISI
UTAMA Indikator 2021 2022 2023 PENANGGUNGJAWAB
AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase Irigasi Kabupaten Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
1 % 77,50 78,00 78,50 78,50
Dalam Kondisi Baik Ruang
Persentase Panjang Jalan Dalam Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
2 % 64,00 65,00 66,50 66,50
Kondisi Baik Ruang
3 Indeks Kecelakaan Lalulintas Angka 5,0 4,0 3,0 3,0 Dinas Perhubungan
Cakupan Layanan Dinas Komunikasi dan Informasi,
4 % 50,00 67,50 75,00 75,00
Telekomunikasi Statistik dan Persandian
Persentase Penduduk Berakses Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
5 % 88 89 90 95
Air Minum Yang Memadai Ruang
Persentase Tersedianya Akses Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
6 % 87 88 89 89
Sanitasi Yang Memadai Ruang
Persentase Luas Lingkungan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
7 % 14,00 12,00 10,00 10,00
Permukiman Kumuh Permukiman
Indeks Kualitas Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan
Angka 69,00 72,00 75,00 75,00
Hidup Penataan Ruang, Dinas Lingkungan
VI Hidup, Badan Penanggulangan
Indeks Resiko Bencana
Angka 194 193 192 192 Bencana Daerah, Dinas Sosial dan
Dinas Pertanian
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
1 Persentase Penataan Ruang % 85,00 90,00 92,00 92,00
Ruang
Indeks Kualitas Lingkungan
2 Angka 69,00 72,00 75,00 75,00 Dinas Lingkungan Hidup
Hidup
Persentase Jumlah Sampah
3 % 49,00 49,50 49,50 49,50 Dinas Lingkungan Hidup
Yang Tertangani
Badan Penanggulangan Bencana
Persentase Penanganan
4 % 100 100 100 100 Daerah, Dinas Sosial dan Dinas
Bencana
Pertanian

VIII - 21
TRAGET INDIKATOR
INDIKATOR KINERJA Satuan PERANGKAT DAERAH
No KONDISI
UTAMA Indikator 2021 2022 2023 PENANGGUNGJAWAB
AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8

Indeks Reformasi Birokrasi Kategori C CC B B

VII Nilai LKIP Pemerintah Darah Kategori B BB BB BB Semua Perangkat Daerah


Nilai LPPD Pemerintah
Kategori ST ST ST ST
Daerah
Inspektorat Daerah dan Badan
1 Opini BPK LKPD Kategori WTP WTP WTP WTP Pengelola Keuangan dan Pendapatan
Daerah
Indeks Perencanaan Badan Perencanaan Pembangunan
2 Angka 95,00 100 100 100
Pembangunan Daerah Daeran
Indeks Profesional Aparatur Sipil Badan Kepegwaian dan Pengembangan
3 Angka 60,00 62,00 64,00 64,00
Negara (ASN) Sumber Daya Manusua
4 Indeks Kepuasaan Masyarakat Angka 75,00 80,00 85,00 85,00 Semua Perangkat Daerah
Sumber: Hasil Proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2021

VIII - 22
Tabel 8.6
Penetapan Indikatior Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Tingkat Hasil/ Outcome
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2021

Kondisi Awal Capaian Target


URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
III. ASPEK PELAYANAN UMUM
A. Layanan Urusan Wajib Dasar
1 Pendidikan Dinas Pendiidikan
Rasio ketersediaan Lembaga/Sekolah PAUD
1 % 23,64 25,5 26,5 27,5
terhadap anak usia PAUD 5-6 tahun

2 APK SD % 114,5 115,00 115,5 116,00

3 APK SMP % 91,90 92,50 93,00 93,50

4 Guru Berkualifikasi S1/D-IV Jejang SD/MI % 100,00 100,00 100,00 100,00

5 Guru Berkualifikasi S1/D-IV Jejang SMP/MTs % 100,00 100,00 100,00 100,00

6 Persentase Guru TK Bersertifikasi % 83,33 84,00 84,5 85,00

7 Persentase Guru SD Bersertifikasi % 49,82 50,00 50,50 51,00

8 Persentase Guru SMP Bersertifikasi % 58,33 58,80 59,30 59,80

Penduduk yang berusia > 15 Tahun melek


9 % 9,80 99,81 99,82 99,84
huruf (Tidak Buta AKsara)

10 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,69 0,67 0,64 0,61

VIII - 23
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8

11 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs % 0,18 0,16 0,15 0,14

12 Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 99,68 99,70 99,71 99,72

13 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 99,53 99,55 99,56 99,57

Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke


14 % 100,00 100,00 100,00 100,00
SMP/MTs
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan
15 % 100,00 100,00 100,00 100,00
baik
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi
16 % 100,00 100,00 100,00 100,00
bangunan baik
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia
17 % 66,97 67,57 68,18 68,78
sekolah pendidikan Dasar

18 Angka partisipasi Murni SD % 91,98 94,00 95,00 96,00

19 Angka partisipasi Murni SMP % 76,53 77,50 78,50 79,50

20 Angka pendidikan yang ditamatkan SD % 29,02 30,00 31,00 32,00

21 Angka pendidikan yang ditamatkan SMP % 19,39 20,00 21,00 22,00

22 Angka partisipasi sekolah SD % 97,53 98,26 98,52 98,75

23 Angka partisipasi sekolah SMP % 92,75 93,00 93,15 93,35

24 Angka Melanjutkan (AM) SD ke SMP % 95,34 95,75 95,90 96,00

VIII - 24
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
Rasio guru/murid sekolah pendidikan dasar
25 % 65,57 67,00 68,00 69,00
(SD)
Rasio guru/murid sekolah pendidikan dasar
26 % 76,66 77,00 78,00 79,00
(SMP)

2 KESEHATAN Dinas Kesehatan

1 Presentasi Promosi Kesehatan Melalui Media % 50 60,00 65,00 70,00

Presetasi Rumah Tanggara berprilaku hidup


2 % 50 60,00 65,00 70,00
bersih dan Sehat (PHBS)

3 Presentasi Prevalensi Balita Gizi Buruk % 0,01 0,00 0,00 0,00

4 Jumlah Kematian Ibu Melahirkan % 0,00 0,00 0,00 0,00

5 Jumlah Puskemas Terakreditasi % 2 8 13 13

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan


6 % na 27,36 28,13 29,20
pasien masyarakat miskin
Cakupan masyarakat Miskin yang terdaftar
7 % na 100,00 100,00 100,00
JKN – KIS
Prosentase pemanfaatan layanan sistim
8 % na 71,00 72,00 73,00
jaminan kesehatan
Rasio Dokter Umum per 1.000 satuan
9 % 0,317 0,350 0,405 0,501
penduduk
Rasio Tenaga Medis per 1.000 satuan
10 % 1.203 1,28 1,31 1,41
penduduk
Presentase terpenuhinya peralatan
11 % na 20,12 30,41 39,57
kesehatan RS Type C RSUD Mitra Sehat

VIII - 25
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
Cakupan penanganan penderita penyakit
12 % 90,00 90,50 90,98 91,05
DBD

13 Angka kejadian Malaria % 1,2 1,00 0,81 0,73

Proporsi Pelayanan kefarmasian dipuskesmas


14 % na 55,00 60,00 65,00
sesuai Standar
Rasio puskesmas, pustu per satuan
15 % 0,27 0,29 0,31 0,32
penduduk

16 Persentase Keamanan Obat dan Makanan % na 100,00 100,00 100,00

Persentase Ketersediaan Obat yang


17 % na 75,00 80,00 85,00
Mencukupi dan Baik di Puskesmas
Persentase Ketersediaan Alkes yang
18 % na 65,00 70,00 72,00
Mencukupi dan Baik di Puskesmas
Tingkat Kematian Karena Tuberkulosis (Per
19 100.000 Penduduk) % 7,73 6,00 5,00 4,00

Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran


20 % 1,38 1,20 1,15 1,10
hidup

21 Kualitas Pelayanan Kesehatan Lansia % na 72,00 74,00 76,00

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang


22 % na 82,00 84,00 86,00
ditangani

23 Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 % 81,00 82,00 84,00 86,00

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga


24 kesehatan yang memiliki kompetensi % 77,5 78,5 79,05 81,00
kebidanan

25 Rasio Posyandu Persatuan Balita % 16,97 19,00 20,00 22,00

VIII - 26
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
Cakupan Masyarakat yang mendapatkan
26 % na 30,00 35,00 40,00
pelayanan kesehatan jiwa
Persentase masyarakat berperilaku hidup
27 % na 30,00 35,00 40,00
sehat dengan Berolahraga
Dinsa Pekerjaan Umum dan Penataan
3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Ruang
Persentase jalan dan jembatan dalam kondisi
1 % 60,00 62,00 64,00 66,00
baik

2 Persentase irigasi dalam kondisi baik % 72,00 75,00 77,00 79,00

3 Persentase rumah tangga bersanitasi % 98,35 98,50 98,65 98,75

Persentase saluran drainase/ gorong gorong


4 % 62,00 63,00 64,00 66,00
dalam kondisi baik
Persentase rumah tangga yang terlayani air
5 % 67,00 72,00 74,00 76,00
minum

6 Persentase rumah tangga bersanitasi % 98,28 98,35 98,50 98,65

7 Persentase jalan dalam kondisi baik % 68,00 70,00 75,00 80,00

8 Persentase Jembatan dalam kondisi baik % 60 62,00 64,00 66,00

Persentase jalan kondisi rusak ringan yang


9 % 76,62 78,00 80,00 82,00
terehabilitasi
Persentase Jembatan kondisi rusak yang
10 % na 70,00 72,00 74,00
terehabilitasi
Persentase pembangunan turap di wilayah
11 jalan penghubung dan aliran sungai rawan % 70,71 72,00 74,00 76,00
longsor

VIII - 27
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase drainase dalam kondisi baik/
12 % 24,92 26,00 27,5 29,00
pembuangan aliran air tidak tersumbat
Persentase jalan kabupaten dalam kondisi
13 % 76,62 78,00 80,00 82,00
baik ( > 40 KM/Jam)
Tingkat ketersediaan data dan informasi
14 % na 70,00 72,00 74,00
jalan dan jembatan
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana &
15 % 50,00 52,00 54,00 56,00
prasarana kebinamargaan yang layak

16 Persentase kawasan bebas banjir dan rob % na 62,00 64,00 66,00

Persentase tersedianya lahan yang


17 % % 10,00 10,00 10,00
terbebaskan (jalan baru yang terbangun)
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
4 Urusan Penataan Ruang
Ruang
Rasio Bangunan ber-IMB per satuan
19 % na 5,00 7,00 8,00
bangunan

20 Ketaatan terhadap RTRW % na 100,00 100,00 100,00

Persentase Dokumen Pendukung


21 % na 10,00 10,00 10,00
Perencanaan Tata Ruang yang disusun
Perumahan Rakyat dan Kawasan Dinas Perumahan dan Kawasan
2
Pemukiman Permukiman

1 Rasio rumah layak huni % 81,60 83,00 85,00 87,00

2 Proporsi rumah tangga kumuh % 14,8 14,00 13,80 13,50

3 Persentase pemukiman yang tertata % 0,016 0,030 0,050 0,070

VIII - 28
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase rumah yang diperbaiki akibat
4 % na 50,00 50,00 50,00
bencana
Rasio tempat pemakaman umum per satuan
5 % na 42,00 44,00 46,00
penduduk
Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Satpol PP, Kesbangpol dan Badan
6
Perlindungan Masyarakat Penanggulangan Bencana Daerah
Persentase Penyelesaian Pelanggaran Perda
1 dan/atau Perkada terkait Ketenteraman dan % 50,00 52,00 55,00 57,00
Ketertiban Umum
Persentase penanganan ganguan
2 % 32,00 72,00 74,00 76,00
ketrentaman dan ketertiban umum
Persentase Partisipasi Masyarakat Dalam
3 % 70,00 72,00 74,00 76,00
Menjaga Keamanan Lingkungan (Siskamling)
Cakupan penanganan gangguan
4 % 70 72,00 74,00 76,00
ketentraman dan ketertiban umum
Angka kejadian konflik sosial yang berlatar
5 belakang suku, agama, ras, dan antar Jumlah 1,00 1,00 0,00 0,00
golongan, tarkam
Tingkat Partisipasi masyarakat dalam
6 % na 80,00 - -
berpolitik

7 Persentase Penegakan PERDA % na 50,00 55,00 60,00

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3


8 % 4,00 6,00 7,00 8,00
(ketertiban, ketentraman, keindahan)

9 Persentase cakupan pelayanan kebakaran % 8,66 11,00 15,00 17,00

10 Persentase tingkat waktu tanggap kebakaran % 66,66 67,00 100,00 100,00

Persentase cakupan sarana prasarana


11 % na 72,00 74,00 76,00
kesiapsiagaan bencana

VIII - 29
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase korban bencana yang menerima
12 % na 100,00 100,00 100,00
bantuan sosial selama masa tanggap darurat
pemenuhan sarpras penanggulangan
13 % na 72,00 74,00 76,00
bencana
Persentase pemenuhan bantuan darurat bagi
14 % na 72,00 74,00 76,00
korban bencana
Persentase cakupan pemulihan pasca
15 % na 52,00 54,00 56,00
bencana
Persentase rumah yang diperbaiki akibat
16 % na 50,00 50,00 50,00
bencana

6 Sosial Dinas Sosial

1 Cakupan PMKS Yang ditangani % 3,47 3,55 3,65 3,72

Persentase PMKS yang memperoleh bantuan


2 % 3,47 3,55 3,65 3,72
sosial
Persentase PMKS skala yang memperoleh
3 bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan % 3,47 3,55 3,65 3,72
dasar

4 Cakupan Disabilitas Yang Ditangani % 0,86 0,92 1,00 1,05

Persentase korban bencana yang menerima


5 % 100,00 100,00 100,00 100,00
bantuan sosial selama masa tanggap darurat

B. Layanan Urusan Wajib Non Dasar

1 Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

1 Angka partisipasi angkatan kerja % 60,9 62,00 62,20 62,50

VIII - 30
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8

2 Tingkat pengangguran terbuka % 5,72 5,55 5,40 5,25

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan


3 % 100,00 100,00 100,00 100,00
pelatihan berbasis kompetensi
Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta
4 % 32,00 36,00 37,00 38,00
program BPJS
Pemberdayaan Perempuan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
2
Perlindungan Anak Perlindungan Anak
Persentase Partisipasi Perempuan di
1 % 10,68 10,75 10,85 10,90
Lembaga Pemerintah
Persentase Partisipasi Perempuan di
2 % 12,92 13,25 13,35 13,40
Lembaga Swasta

3 Rasio KDRT % 0,007 0,006 0,005 0,004

Presentase Jumlah Tenaga Kerja dibawah


4 % 0,45 0,35 0,32 0,30
Umur
Cakupan Perempuan dan Anak Korban
Kekerasan yang Mendapatkan penanganan
5 % 100,00 100,00 100,00 100,00
Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam
unit Pelayanan terpadu

6 Partiisipasi Angkatan Kerja Perempuan % 88,7 89,00 89,20 89,40

3 Pangan Dinas Ketahanan Pangan

1 Ketersediaan pangan utama % 118,00 120,00 123,00 127,00

Pengawasan dan Pembinaan Keamanan


2 % 100 100 100 100
pangan

4 Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup

VIII - 31
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase usaha dan atau kegiatan yang
1 mentaati persyaratan administrasi dan teknis % na 25,00 26,00 27,00
pencegahan pencemaran air

2 Persentase jumlah sampah yang tertangani % 36,50 37,10 37,25 37,45

Jumlah Taman Keanekaragaman Hayati


3 % 1,00
(Kehati) yang terbangun

4 Persentase RTH % na 2,00 2,00 2,00

1 dokumen
dokumen dan
5 Naskah Akademis dan Perda RPPLH na dan 1
Perda
Perda
Administrasi Kependudukan dan
5 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Pencatatan Sipil
Rasio penduduk ber-KTP per satuan
1 % 87,48 87,60 87,70 87,80
penduduk

2 Rasio pasangan berakte nikah % 24,21 24,42 24,6 24,70

Persentasi Ketersediaan data dan informasi


3 % na 82,00 84,00 86,00
kependudukan Catatan sipil

7 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa

Partiisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan


1 % 80,00 83,00 85,00 87,00
Musrenbang dan Lomba Desa
Persentase Bumdes yang melaksanakan
2 % 50,00 55,00 60,00 65,00
kegiatan
Cakupan sarana prasarana perkantoran
3 % 50 58 66 74
pemerintahan desa yang baik
Persentase desa yang membuat profil desa
4 % 8 16 32 40
secara baik dan benar

VIII - 32
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8

5 Persentase PKK aktif % 100,00 100,00 100,00 100,00

Persentase Swadaya Masyarakat terhadap


6 % 100,00 100,00 100,00 100,00
Program pemberdayaan masyarakat
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Dinas Pengendalian Pneduduk dan
8
Berencana Keluarga Berencana

1 Cakupan PUS Unmet Need % 6,65 6,02 5,91 5,12

Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi


2 % 88,5 88,6 88,7 88,8
perempuan menikah usia 15 tahun
Cakupan anggota Bina Keluarga Remaja
3 % 75,00 76,00 77,00 78,00
(BKR) ber-KB
Persentase Faskes dan jejaringnya (diseluruh
tingkatan wilayah) yang bekerjasama dengan
4 % 85,00 86,00 87,00 88,00
BPJS dan memberikan pelayanan KBKR
sesuai dengan standarisasi pelayanan
Cakupan PUS peserta KB anggota Usaha
6 Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera % 76,00 76,5 77,00 78,00
(UPPKS) yang ber-KB mandiri
Cakupan ketersediaan dan distribusi alat dan
7 obat kontrasepsi untuk memenuhi % 80,00 81,00 82,00 83,00
permintaan masyarakat
Cakupan penyediaan Informasi Data Mikro
8 % na 81,00 82,00 83,00
Keluarga di setiap desa
Cakupan keluarga yang mempunyai balita
dan anak yang memahami dan
9 % 76,00 77,00 78,00 79,00
melaksanakan pengasuhan dan pembinaan
tumbuh kembang anak
Persentase Faskes dan jejaringnya (diseluruh
tingkatan wilayah) yang bekerjasama dengan
10 % 85,00 86,00 87,00 88,00
BPJS dan memberikan pelayanan KBKR
sesuai dengan standarisasi pelayanan

VIII - 33
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
Cakupan PUS peserta KB anggota Usaha
11 Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera % 76,00 76,5 77,00 78,00
(UPPKS) yang ber-KB mandiri
Cakupan anggota Bina Keluarga Remaja
12 % 7500 76 77,00 78,00
(BKR) ber-KB
Cakupan PUS peserta KB anggota Usaha
13 Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera % 76,00 76,5 77,00 78,00
(UPPKS) yang ber-KB mandiri
Persentasi Ketersediaan data dan informasi
14 % na 75,00 76,00 77,00
kependudukan
Persentase tingkat keberlangsungan
15 % 85,00 86,00 87,00 88,00
pemakaian kontrasepsi

9 Perhubungan Dinas Perhubungan

Persentase trayek angkutan umum yang


1 % 50,00 52,00 54,00 56,00
optimal

2 Persentase kendaraan lulus uji laik jalan % na 76,00 77,00 78,00

3 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan % 3,91 4,2 4,4 4,6

Persentase Tersedianya fasilitas


4 % 14,00 20,00 25,00 30,00
perlengkapan jalan (rambu)
Dinas Komunikasi dan Informatika,
10 Komunikasi dan Informatika
Persandian dan Statistik
Persentasi masyarakat yang mengkonsumsi
1 informasi publik dari kanal/saluran informasi % 70 71,00 72,00 73,00
Dinas Korninfo
Cakupan pengemba Kelompok Informasi
3 % 70 76,00 77,00 78,00
Masyarakat (KIM)
Persentase integrasi sistem perencanaan,
4 % 70 86,00 87,00 88,00
penganggaran, pengendalian, pelaporan dan

VIII - 34
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
pengelolaan keuangan dan aset daerah
(smart city)

Penyediaan informasi, pemberitaan, dan


5 % 70 86,00 87,00 88,00
analisa media
Jumlah kajian dan penelitian bidang
6 % na 1,00 1,00 1,00
komunikasi dan informasi
Jumlah informasi pemerintah daerah
7 % 70 86,00 87,00 88,00
yangtersebarluaskan
Prosentase informasi yang dikemas
dandiproduksi oleh diskominfoti k terhadap
8 % 70 86,00 87,00 88,00
isu yang berkembang di media massa dan
perlu dilakukan klarifikasi
Prosentasi Pejabat Informasi Publik yang
9 menyebarkan informasi publik % 50 55 60 65

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan


11 Koperasi, Usaha kecil, dan Menengah
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
Persentase usaha mikro yang mengalami
1 % 9 10,00 10,00 10,00
perkembangan usaha
Persentasi terbangunnya Sentra-sentra
2 % 3 4,00 4,00 4,00
Industri Potensial
Prosentase terciptanya usaha Kecil dan
3 % 1 2,00 2,00 2,00
Menengah
Jumlah Pengusaha Pemula/baru Usaha Kecil
4 Jumlah 3 5,00 5,00 5,00
Menengah

5 Persentase Koperasi Aktif % 46,8 48,00 49,00 50,00

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanat


12 Penanaman Modal
Terpadu Satu Pintu

VIII - 35
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah investor berskala nasional
1 % 53,00 2,00 2,00 2,00
(PMA/PMDN)
43.200.000.00 45.000.000 46.000.000 47.000.000.00
2 Jumlah Investasi Penanaman Modal %
0,00 .000,00 .000,00 0,00
Persentase pemenuhan kebutuhan data dan
3 % na 86,00 87,00 88,00
informasi Penanaman Modal

4 Persentase peningkatan LKPM % na 5,00 5,00 5,00

Persentase kesesuaian penyelesaian


5 % na 100,00 100,00 100,00
perizinan sesuai dengan SOP

6 Persentase Tingkat Kepuasaan Masyarakat % na 90,00 91,00 92,00

13 Kepemudaan dan Olah Raga Dinas Kepemudaan dan Olahraga

1 Jumlah organisasi kepemudaan yang aktif Jumlah na 12,00 2,00 2,00

2 Persentase kegiatan pemuda yang potensial % na 71,00 72,00 73,00

Persentase remaja yang bermasalah dengan


3 % na 0,5 0,4 0,3
sex bebas, Napza termasuk HIV/AIDS
Persentase pemudayang mendapat pelatihan
4 % na 10,00 10,00 10,00
usaha yang menjadi wirausaha mandiri
Persentase Murid SMA/SMK yang Mengalami
5 Peningkatan Bela dan Cinta Negara Melalui % na 1,00 1,00 1,00
seleksi dan pelatihan Paskibraka

6 Persentase Masyarakat yang berolahraga % na 11,00 12,00 13,00

7 Jumlah Atlit yang berprestasi Jumlah na 2,00 2,00 2,00

VIII - 36
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8

8 Jumlah cabang olahraga yang berprestasi Jumlah na 1,00 1,00 1,00

Dinas Komunikasi dan Informatika,


14 Statistik
Persandian dan Statistik
Persentasi Ketersediaan data dan informasi
1 % 80 82,00 84,00 86,00
pembangunan daerah
Dinas Komunikasi dan Informatika,
15 Persandian
Persandian dan Statistik
Persentase perangkat daerah Kabupaten
yang telah menggunakan layanan persandian
3 % na 5,00 5,00 5,00
dalam rangka pengamanan informasi milik
Pemerintah

15 Kebudayaan Dinas Pariwisatya dan Kebudayaan

Presentase apresiasi terhadap pelaku seni


1 % 0 50,00 50,00 75,00
dan budaya
Prentase situs cagar budaya yang
2 % 30,22 41 52 63
dilestarikan
Presentasi Cagar Budaya Yang Dikelola
3 % 30,22 41 52 63
Secara terpadu
Presntasi karya budaya yang direvitalisasi
4 % na 1,00 1,00 1,00
dan inventarisasi
Jumlah penyelenggaraan festival seni dan
5 Event - 1,00 1,00 1,00
budaya

16 Perpustakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

Ratio jumlah pengunjung perpustakaan per


1 % 0,13 0,15 0,20 0,20
tahun

17 Kearsipan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

VIII - 37
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase Pengelolaan Kearsipan di PD
1 % na 56,00 57,00 58,00
sesuai standar
Rasio ketersediaan sarana / prasarana
2 penyimpanan arsip yang berfungsi dan % na 72,00 74,00 76,00
terpelihara
Persentase dokumen/arsip yang
3 % na 72,00 74,00 76,00
diselamatkan
Aksesbilitas/ketersediaan layanan informasi
4 % na 72,00 74,00 76,00
kearsipan
Persentase arsip dengan sistem administrasi
5 % na 72,00 74,00 76,00
yang baik

Layanan Urusan Pilihan

1 Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

1 Jumlah Kunjungan wisata

Nusantara Orang 35.000,00 35.100 35.200 35.200

Mancanegara Oramg 500,00 550 600 650

2 Lama kunjungan Wisata

Nusantara Hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari

Mancanegara Hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari

3 PAD sektor pariwisata Rp. (juta) 23.092.000 25.000.000 26.000.000 27.000.000

VIII - 38
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8

2 Pertanian Dinas Pertanian

Produksi padi atau bahan pangan utama


1 Ton 103.000 109.000 115.000 121.000
lainnya

2 Produksi produk perkebunan Ton 65.000 70.000 75.000 80.000

10 Produksi Peternakan Ton 310.000 315.000 320.000 325.000

%
12 Jumlah Kawasan Agropolitan 1 2 3 4

%
15 Cakupan bina kelompok petani 70 75 80 85

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan


3 Perdagangan
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
Persentase pedagang kaki lima dan asongan %
1 yang meningkat menjadi UKM setelah dapat 70 75 80 85
pembinaan
Persentase pelaku usaha distribusi %
2 70 75 80 85
perdagangan yang dibina
Persentase Alat Ukur Takar Timbang dan %
3 70 75 80 85
Perlengkapannya (UTTP) yang diawasi
Persentase Keluhan / Temuan Konsumen %
4 70 75 80 85
yang Ditinjaklanjuti
Persentase pembangunan fasilitas ekonomi %
5 70 75 80 85
rakyat
Persentase Jumlah/Jenis Barang Beredar %
6 70 75 80 85
yang diawasi
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
4 Perindustrian
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan

VIII - 39
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase sentra yang beroperasi secara %
1 30 35 40 45
optimal
Persentase Industri yang dapat %
2 meningkatkan aksesibilitas pemasaran 30 35 40 45
produknya
Persentase Peningkatan Industri Hiliisasi %
3 30 35 40 45
Komoditi Agro

5 Perikanan Dinas Perikanan

Meningkatnya Jumlah Produksi Perikanan


1 Ton 3000 3500 4000 4500
Budidaya
Meningkatnya Jumlah Produksi Perikanan
2 Ton 37.000 38.000 39.000 40.000
Tangkap
Meningkatnya Jumlah Produksi Pengolahan
3 Ton 1000 11000 12000 13000
Hasil Perikanan

4 Nilai tukar nelayan % 100 100 100 100

5 Produksi perikanan kelompok nelayan Ton 35000 4000 4500 5000

IV PENUNJANG URUSAN

1 Perencanaan Pembangunan Badan Perencanaan Daerah

Persentase kesesuaian muatan antar %


1 dokumen perencanaan dan dengan dokumen 85,00 90,00 91,00 92,00
pelaksanaan antar waktu
Persentase pengakomodiran usulan %
2 Musrenbang dalam perencanaan 80,00 81,00 82,00 83,00
pembangunan
Jumlah aparatur perencana dan penunjang
3 ASN 4,00 2,00 2,00 2,00
perencanaan pembangunan daerah yang

VIII - 40
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
ditingkatkan kompetensinya (melalui
pendidikan kedinasan, diklat, bintek, dll)
Cakupan pengkoordinasian dan fasilitasi %
4 perencanaan Perangkat Daerah bidang 80,00 82,00 84,00 86,00
perekonomian
Cakupan pengkoordinasian dan fasilitasi %
5 perencanaan Perangkat Daerah bidang 80,00 82,00 84,00 86,00
Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
Penjabaran Konsistensi Program RPJMD ke %
6 dalam RKPD dan Penjabaran Konsistensi 80,00 82,00 84,00 86,00
Program RKPD ke dalam APBD
Persentase kawasan rawan bencana yang %
7 80,00 82,00 84,00 86,00
didukung oleh EWS
Cakupan pengkoordinasian dan fasilitasi %
8 perencanaan Perangkat Daerah bidang sosial 80,00 82,00 84,00 86,00
dan budaya
Tingkat kemantapan kerjasama %
9 pembangunan dengan domain pemerintah 60,00 62,00 64,00 66,00
daerah, swasta dan masyarakat
Cakupan pengkoordinasian/fasilitasi %
10 60,00 62,00 64,00 66,00
penelitian, pengembangan dan inovasi
% Badan Pengelolaan Keuangan dan
2 Keuangan
Pendatapan Daerah
Tingkat kemandirian keuangan daerah (Rasio %
1 3,47 3,50 3,55 3,58
PAD dibandingkan Pendapatan Daerah)
Presentase pengelolaan aset daerah yang %
2 70 75 80 85
optimal dan akuntabel

4 Opini BPK Opini WTP WTP WTP WTP

Kepegawaian serta pendidikan dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan


3
pelatihan Sumber Daya Manusia

VIII - 41
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase Pejabat ASN yang telah %
1 mengikuti pendidikan dan pelatihan 35,79 41,30 47,43 51,60
struktural
Persentase ASN yang mengikuti pendidikan %
2 14,26 15,27 16,3 17,5
dan pelatihan formal
Rata-rata lama pegawai mendapatkan
3 TAHUN 9 thn 10 thn 11 thn 12 thn
pendidikan

4 Pengawasan Inspektorat Daerah

Persentase penyelesaian tindak lanjut oleh %


1 Perangkat Daerah temuan hasil pemeriksaan na 91,00 82,00 93,00
Inspektorat Propinsi dan Kabupaten
%
2 Peningkatan Sertifikasi APIP na 91,00 82,00 93,00

%
3 Tingkat Maturitas SPIP na 91,00 82,00 93,00

5 Penelitian dan pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan

Cakupan pengkoordinasian/fasilitasi %
1 na 76,00 77,00 78,00
penelitian, pengembangan dan inovasi
Persentase hasil kajian penelitian yang %
2 dimanfaatkan dalam perencanaan na 46,00 47,00 48,00
pembangunan derah

6 Sekretariat Dewan Selretariat DPRD

1 Peningkatan Kapasitas Lembaga DPRD Dokumen 10,00 10,00 10,00

2 Jumlah Perda yang dihasilkan Dokumen 11,00 10,00 10,00 10,00

V UNSUR PENDUKUNG URUSAN

VIII - 42
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8

I SEKRETARIAT DAERAH Sekretariat Daerah

Persentase OPD yang menyediakan data dan


1 informasi untuk penilaian kinerja Pemerintah % 70 75 80 85
Daerah

2 Tingkat penerapan budaya kerja Pemerintah % 70 75 80 85

Persentase meningkatnya Operasional KDH /


3 % 70 75 80 85
WKDH
Persentase meningkatnya Pelayanan
4 Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala % 70 75 80 85
Daerah
Persentase meningkatnya sistem %
5 Pengawasan Internal dan Pengendalian 70 75 80 85
Pelaksanaan Kebijakan KDH
Persentase intensifnya Penanganan %
6 60,00 62,00 64,00 68,00
Pengaduan Masyarakat
Persentase meningkatnya Penataan %
7 60,00 62,00 63,00 65,00
Peraturan Perundang-Undangan
Persentase terlaksananya penataan Daerah %
8 60,00 62,00 63,00 65,00
Otonom
%
9 Persentase Kerjasama dengan Mas Media 60,00 62,00 63,00 65,00

Persentase meningkatnya Promosi dan %


10 60,00 62,00 63,00 65,00
Kerjasama Investasi
Persentase Revitalisasi, Perlindungan dan %
11 60,00 62,00 63,00 66,00
Konservasi SDA
Persentase meningkatnya layanan %
12 70,00 72,00 74,00 76,00
Pengadaan secara Elektronik (LPSE)
Persentase meningkatnya layanan %
13 70 75 80 85
Pengadaan melalui ULP

VIII - 43
Kondisi Awal Capaian Target
URUSAN/INDIKATOR KINERJA
No SATUAN Perangkat Daerah
PEMBANGUNAN DAERAH 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase meningkatnya sumber daya %
14 60,00 62,00 64,00 68,00
manusia Pengadaan Barang dan Jasa
Persentase berkembangnya Wawasan %
15 60,00 63,00 66,00 72,00
Kebangsaan
Persentase tersusunnya perencanaan dan %
16 60,00 63,00 65,00 70,00
pengendalian program
Persentase berkembangnya kebijakan %
17 60,00 62,00 63,00 66,00
program pembangunan
Persentase terkendalinya pelaksanaan %
18 60,00 60,00 64,00 68,00
pembangunan
%
19 Persentase terkendalinya infrastruktur 60,00 63,00 65,00 70,00

Persentase meningkatnya lembaga %


20 60,00 60,00 62,00 64,00
perekonomian
Persentase meningkatnya layanan kualitas %
21 60,00 62,00 65,00 70,00
keprotokolan
%
2 KECAMATAN 12 Kecamatan

Persentasi kehadiran Perwakilan Masyarakat %


1 70 75 80 85
dalam Musrenbang
Persentas Perwakilan Masyarakat Yang %
2 70 75 80 85
memberi usulan dalam Musrenbang
Persentasi Meningkatnya peran Pemerintah %
3 Kecamatan Dalam peyelenggaraan 70 75 80 85
Pemerintahan di Wilayah
%
4 Persentasi Meningkatnya pembangunan desa 70 75 80 85

Meningkatnya Pelayanan Masyarakat %


5 70 75 80 85
Kelurahan

VIII - 44
Tabel 8.7
Penetapan Indikatior Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Tingkat Hasil/ Outcome
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021-2023

TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH


URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG
1 BERKAITAN DENGAN PELAYANAN
DASAR
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
01.01
PENDIDIKAN
1 Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) Tahun 11.8 11.9 12 12 DINAS PENDIDIKAN

2 Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 8.75 8.9 9.01 9.01 DINAS PENDIDIKAN
Tingkat Partisipasi Warga Negara Usia 13-15
3 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan % 95 95 98 98 DINAS PENDIDIKAN
dasar
Tingkat Partisipasi Warga Negara Usia 5-6
4 % 90 95 97 97 DINAS PENDIDIKAN
tahun yang berpartisipasi dalam PAUD
Tingkat Partisipasi Warga Negara Usia 7-12
5 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan % 95 95 98 98 DINAS PENDIDIKAN
menengah pertama

Tingkat Partisipasi Warga NegaraUsia 7-18


tahun yang belum menyelesaikan pendidikan
6 % 95 97 100 100 DINAS PENDIDIKAN
dasar dan menengah pertama yang
berpartisipasi dalam Pendidikan Kesetaraan

VIII - 45
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Persentase Penyediaan Dokumen Kurikulum
7 % N/A % 75 85 85 DINAS PENDIDIKAN
Muatan Lokal Dikdas
Persentase Penyediaan Dokumen Kurikulum
8 Muatan Lokal PAUD dan Pendidikan % N/A % 70 90 90 DINAS PENDIDIKAN
Nonforlam Kesetaraan
Persentase Guru yang memiliki Kompetensi
9 Pedogogik, Kepribadian, Profesional dan % 75 80 85 85 DINAS PENDIDIKAN
Sosial
Persentase Penyebaran Guru sesuai
10 % 70 75 90 90 DINAS PENDIDIKAN
Kualifikasi Pendidikan

Tingkat Partisipasi warga Negara Usia 13-15


11 yang berpartisipasi dalam Pendidikan % 95 95 98 98 DINAS PENDIDIKAN
Menengah Pertama (APK/APM SMP)

Tingkat Partisipasi Warga Negara Usia 5-6


12 % 90 95 97 97 DINAS PENDIDIKAN
Tahun yang berpartisipasi dalam PAUD
Tingkat Partisipasi Warga Negara Usia 7-12
13 Tahun yang berpartisipasi dalam Pndidikan % 95 95 98 98 DINAS PENDIDIKAN
Dasar (APK/APM SD)
zJumlah Kumulatif Guru
14 Penggerak/Komunitas yang terampil Orang 15 40 60 60 DINAS PENDIDIKAN
menerapkan Pembelajaran Digital
Persentase Satuan Pendidikan yang
15 diselenggarakan oleh masyarakat memiliki % 10 90 100 100 DINAS PENDIDIKAN
izin operasional
Persentase Pengembangan Bahasa dan
16 % 1 50 60 60 DINAS PENDIDIKAN
Sastra

VIII - 46
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
01.02
KESEHATAN
Angka Kematian Ibu (AKI) Per 100.000
1 Angka 217/100000 205/100000 194/100000 194/100000 DINAS KESEHATAN
Kelahiran hidup
Cakupan Pelayanan Kesehatan balita sesuai
2 % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
standar
Insidensi HIV Per 1.000 penduduk yang tidak
3 % 15 19 19 19 DINAS KESEHATAN
rerinfeki HIV

4 Insidensi TB Per 100.000 Penduduk Angka 90/100000 231/100000 200/100000 200/100000 DINAS KESEHATAN
Penurunan Jumlah Kemaitan Ibu (AKI) Per
5 % 16 15 20 20 DINAS KESEHATAN
Tahun
Persentase anak usia pendidikan dasar yang
6 mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
standar
Persentase bayi baru lahir mendapatkan
7 % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
pelayanan kesehatan bayi baru lahir
Persentase Ibu Bersalin Mendapatkan
8 % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
Pelayanan Persalinan
Persentase Ibu Hamil Mendapatkan
9 % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Persentase Imunisasi Dasar Lengkap Pada
10 % 70 71 75 75 DINAS KESEHATAN
Usia 12-23 Bula
11 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN

Persentase Ketersediaan Sarana dan


12 % 90 100 100 100 DINAS KESEHATAN
Prasarana Puskesmas

VIII - 47
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Persentase ODGJ berat yang mendapatkan
13 % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar
Persentase orang dengan resiko terinfeksi
14 HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
sesuai standar
Persentase orang terduga TBC mendapatkan
15 % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
pelayanan TBC sesuai standar
persentase orang usai 15-29 tahun
16 mendapatkan skrining kesehatan sesuai % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
standar
Persentase Penderita DM yang mendapatkan
17 % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
pelayanan kesehatan sesuai standar
Persentase Penderita Hipertensi yang
18 mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
standar
19 Persentase Persalinan di Fasilitas Kesehatan % 80 91 100 100 DINAS KESEHATAN

Persentase RS Rujukan tingkat


20 % 85 90 100 100 DINAS KESEHATAN
kabupaten/kota yang terakreditasi
Persentase Terselenggaranya Kegiatan
21 Penyelenggaraan Sistem Informasi % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
Kesehatan secara Terintegrasi
Persentase warga negara usia 60 tahun ke
22 atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
standar
Prevalensi Stunting (Pendek dan Sangat
23 % 13 12 11 11 DINAS KESEHATAN
Pendek) Pada Balita

VIII - 48
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Prevalensi Wastin (Kurus dan Sangan Kurus
24 % 7 7.5 6 6 DINAS KESEHATAN
Pada Balita
Rasio daya tampung RS terhadap jumlah
25 % 87 89 90 90 DINAS KESEHATAN
penduduk
Temuan Kasus TB Baru Menggunakan
26 % 90 90 100 100 DINAS KESEHATAN
Indiaktor SPM (terduga TB)

Kejadian Malaria per 1000


27 % 2.05 0.9 0.8 0.8 DINAS KESEHATAN
orang.

Angka kematian neonatal (per 1.000


28 % 12.2 11.6 11.00 11.0 DINAS KESEHATAN
kelahiran hidup)

29 Insidensi hepatitis B (persen) % 1,54 1.39 1.24 1.24 DINAS KESEHATAN

Prevalensi obesitas pada penduduk usia > 18


30 % 21,8 21,8 21,8 21,8 DINAS KESEHATAN
tahun (persen)

31 Persentase tekanan darah tinggi % 34,1 34,1 34,1 34,1 DINAS KESEHATAN

Jumlah Kecamtan yang mencapai eliminasi


32 Kecamtan 12 12 12 12 DINAS KESEHATAN
malaria

33 Kejadian Kusta Per 1000 Orang % 1.20 0.9 0.9 0.9 DINAS KESEHATAN

Persentase Sarana Air Minum yang


34 diawasi/diperiksa kualitas air minumnya % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
sesusai standar
Persentase Desa Kelurahan yang
35 % 80 90 100 100 DINAS KESEHATAN
Melaksanakan STBM

VIII - 49
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
36 Treatment Coverage pada Pasien TB % 90 90 100 100 DINAS KESEHATAN

Persentase Puskesmas Dengan 9 Jenis


37 % 50 59 60 60 DINAS KESEHATAN
Tenaga Kesehatan Sesuai Standar

Persentase Terselenggaranya Kegiatan


Pengembangan Mutu dan Peningkatan
38 % 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN
Kompetensi Teknis Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

Persentase Fasilitas Pelayanan Kefarmasian


39 (Apotek dan Toko Obat) yang memenuhi % 45 49 50 50 DINAS KESEHATAN
standar dan Persyaratan Perizinan

40 Persentase Sarana Produksi UMOT % 58 60 70 70 DINAS KESEHATAN

Implementasi KTR Pada 9 Tempat


41 % 77 90 100 100 DINAS KESEHATAN
(Pendidikan, Transportasi, Kesehatan, dll)
Persentase Puskesmas Melaksanakan
42 Layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM) % 35 40 50 50 DINAS KESEHATAN

Persentase Merokok Penduduk Usia 10-18


43 Tahun % 7 6.5 6 6 DINAS KESEHATAN

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


01.03 PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
RUANG
DINAS PEKERJAAN
Luas jaringan daerah irigasi permukaan
01.03.02 Ha 0 0 0 30 UMUM DAN PENATAAN
kewenangan daerah yang dibangun
RUANG

VIII - 50
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
DINAS PEKERJAAN
Luas jaringan daerah irigasi permukaan
Ha 1.749,18 1.760,46 1.771,75 1.771,75 UMUM DAN PENATAAN
kewenangan daerah yang direhabilitasi
RUANG
Panjang infrastruktur pengendali banjir DINAS PEKERJAAN
wilayah sungai kewenangan daerah yang Meter 99,50 2.075 2.360,49 4.580,92 UMUM DAN PENATAAN
dibangun RUANG
DINAS PEKERJAAN
Persentase luas sawah beririgasi % 77,5 78 78,50 78,50 UMUM DAN PENATAAN
RUANG

Persentase jumlah rumah tangga yang


mendapatkan akses terhadap air minum DINAS PEKERJAAN
01.03.03 melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan % 88 89 90 90 UMUM DAN PENATAAN
jaringan perpipaan terlindungi terhadap RUANG
rumah tangga di seluruh kabupaten/kota

DINAS PEKERJAAN
Persentase PDAM Dengan Kinerja Sehat % 50 55 60 66 UMUM DAN PENATAAN
RUANG
DINAS PEKERJAAN
Persentase rumah tangga yang menempati
% 3 3 4 4 UMUM DAN PENATAAN
hunian dengan akses air minum aman
RUANG
Persentase rumah tangga yang menempati DINAS PEKERJAAN
hunian dengan akses air minum jaringan % 41 41 44 44 UMUM DAN PENATAAN
perpipaan RUANG
DINAS PEKERJAAN
Persentase rumah tangga yang menempati
% 88 89 90 90 UMUM DAN PENATAAN
hunian dengan akses air minum layak
RUANG
DINAS PEKERJAAN
01.03.05 Persentase angka BABS di tempat terbuka % 3 3 2,5 2,5 UMUM DAN PENATAAN
RUANG

VIII - 51
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Persentase rumah tangga yang menempati DINAS PEKERJAAN
hunian dengan akses sanitasi (air limbah % 87 88 89 89 UMUM DAN PENATAAN
domestik) layak dan aman RUANG
DINAS PEKERJAAN
Persentase Drainase Dalam Kondisi
01.03.06 % 60 65 70 70 UMUM DAN PENATAAN
Baik/Pembuangan Aliran Air Tidak Tersumbat
RUANG
DINAS PEKERJAAN
01.03.08 Rasio Kepatuhan IMB/PBG Kabupaten % 50 51 52 52 UMUM DAN PENATAAN
RUANG
DINAS PEKERJAAN
Persentase peningkatan kualitas
01.03.09 % 25 25 28 28 UMUM DAN PENATAAN
penyelenggaraan bangunan gedung
RUANG
DINAS PEKERJAAN
Presentase Kondisi Mantap Jalan
01.03.10 % 64 65 66,5 66,5 UMUM DAN PENATAAN
Kabupaten/Kota
RUANG
Rasio Proyek Yang Menjadi Kewenangan DINAS PEKERJAAN
01.03.11 Pengawasannya Tanpa Kecelakaan % 0 0 0 0 UMUM DAN PENATAAN
Konstruksi RUANG
DINAS PEKERJAAN
Rasio Tenaga Operator/Teknisi/Analisi Yang
% 2 4 6 6 UMUM DAN PENATAAN
Memiliki Sertifikat Kompetensi
RUANG
DINAS PEKERJAAN
Pelaksanaan dan pendampingan Persetujuan Persetujuan
01.03.12 0 2 2 4 UMUM DAN PENATAAN
Substansi Teknis RTR Substansi
RUANG
DINAS PEKERJAAN
Penyelesaian Materi Teknis dari Bimbingan
Materi Teknis 0 1 1 2 UMUM DAN PENATAAN
Teknis RDTR
RUANG
DINAS PEKERJAAN
Penyelesaian Materi Teknis dari Bimbingan
Materi Teknis 1 1 0 1 UMUM DAN PENATAAN
Teknis RTRW
RUANG

VIII - 52
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
DINAS PEKERJAAN
Penyelesaian Materi Teknis dari Bantuan
Materi Teknis 0 0 1 1 UMUM DAN PENATAAN
Teknis RDTR
RUANG
DINAS PEKERJAAN
Persentase Ketaatan Terhadap RTRW % 85 90 92 92 UMUM DAN PENATAAN
RUANG

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


01.04 PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
DINAS PERUMAHAN
Berkurangnya Jumlah Unit RTLH (Rumah
01.04.02 % 8,30 7,30 6,30 6,30 RAKYAT DAN KAWASAN
Tidak Layak Huni)
PERMUKIMAN
Persentase Warga Negara Korban Bencana DINAS PERUMAHAN
Kabupaten/Kota yang Memperoleh Rumah % 100 100 100 100 RAKYAT DAN KAWASAN
Layak Huni PERMUKIMAN
DINAS PERUMAHAN
Berkurangnya Jumlah Unit RTLH (Rumah
01.04.03 % 91,26 91,96 92,66 92,66 RAKYAT DAN KAWASAN
Tidak Layak Huni)
PERMUKIMAN
DINAS PERUMAHAN
Luas Kawasan Permukiman Kumuh dibawah
01.04.04 % 29,70 30 35 35 RAKYAT DAN KAWASAN
10 Ha yang ditangani
PERMUKIMAN
DINAS PERUMAHAN
Cakupan lingkungan yang sehat dan aman
01.04.05 % 86 88 90 90 RAKYAT DAN KAWASAN
didukung dengan PSU
PERMUKIMAN
DINAS PERUMAHAN
Persentase perumahan yang sudah
% 73,10 74,20 77,80 77,80 RAKYAT DAN KAWASAN
dilengkapi PSU
PERMUKIMAN

VIII - 53
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN
01.05
UMUM SERTA PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
Persentase Perda Dan Perkada yang SATUAN POLISI
01.05.02 % 90 90 90 90
ditegakkan PAMONG PRAJA
Presentase Gangguan Trantibum yang dapat SATUAN POLISI
% 100 100 100 100
diselesaikan PAMONG PRAJA
Presentase Pelayanan Pemadam dan SATUAN POLISI
01.05.04 % 100 100 100 100
Penyelamatan Kebakaran PAMONG PRAJA
Waktu Tanggap Darurat (Response Time) SATUAN POLISI
Menit 40 30 20 20
Penanganan Kebakaran PAMONG PRAJA
BADAN
01.05.03 Persentase Penanganan Pasca Bencana % 100 100 100 100 PENANGGULANGAN
BENCANA DAERAH
BADAN
Persentase Penanganan Pra bencana % 100 100 100 100 PENANGGULANGAN
BENCANA DAERAH
BADAN
Persentase Penanganan Tanggaap Darurat
% 100 100 100 100 PENANGGULANGAN
Bencana
BENCANA DAERAH
Persentase Penyelesaian Dokumen BADAN
Kebencanaan Sampai Dengan dinyatakan % 0 100 100 100 PENANGGULANGAN
Sah / Legal BENCANA DAERAH

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


01.06
SOSIAL
Persentase Anak Terlantar Yang Terpenuhi
01.06.02 % 67 84 100 100 DINAS SOSIAL
Kebutuhan Dasarnya Di Luar Panti

VIII - 54
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Persentase Gelandangan Dan Pengemis Yang


% 78 91 100 100 DINAS SOSIAL
Terpenuhi Kebutuhan Dasarnya Di Luar Panti

Persentase Lanjut Usia Terlantar Yang


% 72 89 100 100 DINAS SOSIAL
Terpenuhi Kebutuhan Dasarnya Di Luar Panti

Persentase Penyandang Disabilitas Terlantar


Yang Terpenuhi Kebutuhan Dasarnya Di Luar % 56 78 100 100 DINAS SOSIAL
Panti
Persentase Anak Terlantar Yang Terpenuhi
01.06.04 % 56 78 100 100 DINAS SOSIAL
Kebutuhan Dasarnya Di Luar Panti

Persentase Gelandangan Dan Pengemis Yang


% 78 91 100 100 DINAS SOSIAL
Terpenuhi Kebutuhan Dasarnya Di Luar Panti

Persentase Lanjut Usia Terlantar Yang


% 72 89 100 100 DINAS SOSIAL
Terpenuhi Kebutuhan Dasarnya Di Luar Panti

Persentase Penyandang Disabilitas Terlantar


Yang Terpenuhi Kebutuhan Dasarnya Di Luar % 56 78 100 100 DINAS SOSIAL
Panti
Persentase Anak Terlantar Yang Terpenuhi
01.06.05 % 67 84 100 100 DINAS SOSIAL
Kebutuhan Dasarnya Di Luar Panti

Persentase Gelandangan Dan Pengemis Yang


% 78 91 100 100 DINAS SOSIAL
Terpenuhi Kebutuhan Dasarnya Di Luar Panti

VIII - 55
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Persentase Lanjut Usia Terlantar Yang


% 72 89 100 100 DINAS SOSIAL
Terpenuhi Kebutuhan Dasarnya Di Luar Panti

Persentase Penyandang Disabilitas Terlantar


Yang Terpenuhi Kebutuhan Dasarnya Di Luar % 56 78 100 100 DINAS SOSIAL
Panti
Persentase Korban Bencanan Alam dan
Sosial Yang Terpenuhi Kebutuhan Dasarnya
01.06.06 % 100 100 100 100 DINAS SOSIAL
Pada Saat dan Setelah Tanggap Darurat
Bencana Daerah Kab/Kota

URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG


2 TIDAK BERKAITAN DENGAN
PELAYANAN DASAR
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
02.07
TENAGA KERJA
Persentase Kegiatan yang dilaksanakan yang DINAS TENAGA KERJA
02.07.02 % 100 100 100 100
mengacu ke rencana tenaga kerja DAN TRANSMIGRASI
Persentase Tenaga kerja yang bersertifikat DINAS TENAGA KERJA
02.07.03 % 100 100 100 100
kompetensi DAN TRANSMIGRASI
DINAS TENAGA KERJA
Tingkat produktifitas tenaga kerja % 100 100 100 100
DAN TRANSMIGRASI
Persentase Tenaga Kerja yang ditempatkan
(dalam dan luar negeri) melalui mekanisme DINAS TENAGA KERJA
02.07.04 % 100 100 100 100
layanan antar kerja dalam wilayah DAN TRANSMIGRASI
kabupaten/kota

VIII - 56
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Persentase Perusahaan yang menerapkan


tata kelolah kerja yang layak (PP/PKB, LKS DINAS TENAGA KERJA
02.07.05 % 100 100 100 100
Bipartit, Struktur Skala Upah, dan terdaftar DAN TRANSMIGRASI
peserta BPJS Ketenagakerjaan)

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


02.08 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK

DINAS PEMBERDAYAAN
Persentase ARG pada Belanja Langsung
02.08.02 % 30 30 40 40 PEREMPUAN DAN
APBD
PERLINDUNGAN ANAK

DINAS PEMBERDAYAAN
Rasio Kekerasan Terhadap Anak % 0.2 0.15 0.1 0.1 PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK

DINAS PEMBERDAYAAN
Rasio KekerasanTerhadap Perempuan
02.08.03 % 0.2 0.15 0.1 0.1 PEREMPUAN DAN
Termasuk TPPO
PERLINDUNGAN ANAK

DINAS PEMBERDAYAAN
02.08.04 Rasio Kekerasan Terhadap Anak % 0.2 0.15 0.1 0.1 PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK

DINAS PEMBERDAYAAN
02.08.05 Rasio Kekerasan Terhadap Anak % 0.2 0.15 0.1 0.1 PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK

VIII - 57
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

DINAS PEMBERDAYAAN
Rasio Kekerasan terhadap Perempuan
% 0.2 0.15 0.1 0.1 PEREMPUAN DAN
Termasuk TPPO
PERLINDUNGAN ANAK

DINAS PEMBERDAYAAN
02.08.06 Rasio Kekerasan Terhadap Anak % 0.2 0.15 0.1 0.1 PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK

DINAS PEMBERDAYAAN
Persentase anak korban kekerasan yang
02.08.07 % 0.2 0.15 0.1 0.1 PEREMPUAN DAN
ditangani instansi terkait kabupaten
PERLINDUNGAN ANAK

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


02.09
PANGAN
DINAS KETAHANAN
02.09.02 Skor Pola Pangan Harapan % 92 92 92 92
PANGAN
Persentase Pangan Segar asal tumbuhan
DINAS KETAHANAN
02.09.03 yang memenuhi persyaratan mutu dan % 85 85 85 85
PANGAN
keamanan pangan
DINAS KETAHANAN
02.09.04 Persentase Cadagan Pangan Masyarakat % 1 1 1 1
PANGAN
DINAS KETAHANAN
Persentase Daerah Rentan Rawan Pangan % 6,9 6,9 6,9 6,9
PANGAN
Persentase Pangan Segar asal tumbuhan
DINAS KETAHANAN
02.09.05 yang memenuhi persyaratan mutu dan % 100 100 100 100
PANGAN
keamanan pangan

02.11 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG

VIII - 58
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
LINGKUNGAN HIDUP

Ketaatan Penanggungjawab Usaha dan/atau


kegiatan terhadap Izin Lingkungan, izin PPLH DINAS LINGKUNGAN
02.11.02 % 70 75 80 80
dan PUU LH yang diterbitkan oleh HIDUP
Pemerintah Daerah Kab/Kota

DINAS LINGKUNGAN
02.11.03 Indeks Kualitas Air % 48.08 48.18 48.28 48.28
HIDUP
DINAS LINGKUNGAN
Indeks Kualitas Udara % 90.1 90.2 90.32 90.32
HIDUP
DINAS LINGKUNGAN
Indeks Tutupan Lahan % 37.27 39.66 42.04 42.04
HIDUP
Tersedianya data pengelolaan DINAS LINGKUNGAN
02.11.04 % 100 100 100 100
keanekaragaman hayati HIDUP
Persetase Terlaksananya Pengelolaan DINAS LINGKUNGAN
02.11.05 % 100 100 100 100
Limbah B3 HIDUP
Ketaatan Penanggungjawab Usaha dan/atau
kegiatan terhadap Izin Lingkungan, izin PPLH DINAS LINGKUNGAN
02.11.06 % 100 100 100 100
dan PUU LH yang diterbitkan oleh HIDUP
Pemerintah Daerah Kab/Kota

Teridentifikasinya kelompok MHA, kearifan DINAS LINGKUNGAN


02.11.07 % 100 100 100 100
lokal dan hak MHA HIDUP
Terlaksananya pendidikan pelatihan dan DINAS LINGKUNGAN
02.11.08 % 100 100 100 100
penyuluhan HIDUP
DINAS LINGKUNGAN
02.11.09 keikutsertaan dalam lomba penghargaan LH % 100 100 100 100
HIDUP

VIII - 59
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Ketaatan Penanggungjawab Usaha dan/atau


kegiatan terhadap Izin Lingkungan, izin PPLH DINAS LINGKUNGAN
02.11.10 % 100 100 100 100
dan PUU LH yang diterbitkan oleh HIDUP
Pemerintah Daerah Kab/Kota

DINAS LINGKUNGAN
02.11.11 Jumlah penanganan timbulan sampah % 74 73 72 72
HIDUP
DINAS LINGKUNGAN
Jumlah pengurangan timbulan sampah % 24 26 27 27
HIDUP

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


02.12 ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
DINAS KEPENDUDUKAN
02.12.02 Perekaman KTP Elektronik % 98,96 100 100 100
DAN PEMCATATAN SIPIL

Persentase anak usia 01-17 Tahun kurang 1 DINAS KEPENDUDUKAN


% 52,51 95 97 97
(satu) hari yang memiliki KIA DAN PEMCATATAN SIPIL

Persentase Cakupan Kepemilikan Akta DINAS KEPENDUDUKAN


02.12.03 % 98,5 99 100 100
Kelahiran pada Anak Usia 0-17 Tahun DAN PEMCATATAN SIPIL
Persentase cakupan kepemilikan Akta
DINAS KEPENDUDUKAN
kematian dari peristiwa Kematian yang % 100 100 100 100
DAN PEMCATATAN SIPIL
dilaporkan
Persentase Cakupan Kepemilikan Akta
DINAS KEPENDUDUKAN
perseraian pada semua Individu yang % 100 100 100 100
DAN PEMCATATAN SIPIL
Perceraiannya dilaporkan

Persentase Cakupan Kepemilikan Buku


DINAS KEPENDUDUKAN
Nikah/Akta perkawinan pada Semua % 100 100 100 100
DAN PEMCATATAN SIPIL
pasangan yang Perkawinannya dilaporkan

VIII - 60
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
DINAS KEPENDUDUKAN
Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran % 50 95 97 97
DAN PEMCATATAN SIPIL

DINAS KEPENDUDUKAN
02.12.04 Persentase Penyajian Data Kependudukan % 100 100 100 100
DAN PEMCATATAN SIPIL
Persentase OPD yang telah memanfaatkan
DINAS KEPENDUDUKAN
02.12.05 data kependudukan Berdasarkan Perjanjian % 90 90,80 100 100
DAN PEMCATATAN SIPIL
Kerjasama

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


02.13 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
DESA

Persentase Aparatur Desa yang berkinerja DINAS PEMBERDAYAAN


02.13.02 % 100 100 100 100
baik MASYARAKAT DAN DESA

DINAS PEMBERDAYAAN
Persentasei Bumdes Sehat % 88,8 92,5 100 100
MASYARAKAT DAN DESA

Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam DINAS PEMBERDAYAAN


02.13.03 % 100 100 100 100
proses penyelenggaran membangun desa MASYARAKAT DAN DESA

Cakupan Sarana dan Prasarana Perkantoran DINAS PEMBERDAYAAN


02.13.04 Angka 100 100 100 100
Pemerintahan Desa Yang Baik MASYARAKAT DAN DESA

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap DINAS PEMBERDAYAAN


Angka 90 90 90 90
Layanan Pemerintah Desa MASYARAKAT DAN DESA

VIII - 61
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

DINAS PEMBERDAYAAN
Persentase Pengentasan Desa Tertinggal % 100 100 100 100
MASYARAKAT DAN DESA

DINAS PEMBERDAYAAN
Persentase peningkatan status desa mandiri % 2,22 3 5 5
MASYARAKAT DAN DESA

Presentase Aparatur Desa Yang Berkinerja DINAS PEMBERDAYAAN


% 100 100 100 100
Baik MASYARAKAT DAN DESA

Pemelihaan Pasca Program Pemberdayaan DINAS PEMBERDAYAAN


02.13.05 % 100 100 100 100
Masyarakat MASYARAKAT DAN DESA

DINAS PEMBERDAYAAN
Persentase LPM Berprestasi % 67 69 70 70
MASYARAKAT DAN DESA

DINAS PEMBERDAYAAN
Persentase PKK Aktif % 100 100 100 100
MASYARAKAT DAN DESA

DINAS PEMBERDAYAAN
Persentase Posyandu Aktif % 100 100 100 100
MASYARAKAT DAN DESA

DINAS PEMBERDAYAAN
Persentasi LSM Aktif % 69 70 70 70
MASYARAKAT DAN DESA

DINAS PEMBERDAYAAN
Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK Angka 82 83 85 87
MASYARAKAT DAN DESA

VIII - 62
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Swadaya Masyarakat Terhadap Program DINAS PEMBERDAYAAN


% 100 100 100 100
Pemberdayaan Masyarakat MASYARAKAT DAN DESA

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


02.14 PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA

DINAS PENGENDALIAN
Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak
02.14.02 % 12,06 12,03 12,00 12,00 PENDUDUK DAN
terpenuhi (Unmeet need)
KELUARGA BERENCANA

Persentase Pemakaian Kontrasepsi Modern DINAS PENGENDALIAN


(Modern Contraceptive Prevalence Rate % 88,50 88,80 90,00 90,00 PENDUDUK DAN
(MCPR) KELUARGA BERENCANA

DINAS PENGENDALIAN
TFR (Angka Kelahiran Total ) Orang 3,00 2,90 2,80 2,80 PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA

DINAS PENGENDALIAN
Persentase Kebutuhan ber-KB yang tidak
02.14.03 % 12,06 12,03 12,00 12,00 PENDUDUK DAN
terpenuhi (Unmeet need)
KELUARGA BERENCANA

Persentase Pemakaian Kontrasepsi Modern DINAS PENGENDALIAN


(Modern Contraceptice Prevelence Rate % 88,50 88,50 88,80 88,80 PENDUDUK DAN
(MCPR) KELUARGA BERENCANA

VIII - 63
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

DINAS PENGENDALIAN
TFR ( Angka Kelahiran Total) Orang 3,00 2,90 2,80 2,80 PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA

DINAS PENGENDALIAN
02.14.04 TFR ( Angka Kelahiran Total) Orang 3,00 2,90 2,80 2,80 PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


02.15
PERHUBUNGAN
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap
02.15.02 Angka 3.54 3.54 3.54 3.54 DINAS PERHUBUNGAN
Pelayanan Publik Sektor Transportasi

Kinerja Lalu Lintas Kabupaten / Kota % 55 55 55 55 DINAS PERHUBUNGAN

Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi per


Angka 28.85 28.85 28.85 28.85 DINAS PERHUBUNGAN
10 ribu Keberangkatan

Rasio Konektivitas Nasional Angka 0.48 0.48 0.48 0.48 DINAS PERHUBUNGAN

02.15.03 Kinerja Lalu Lintas Kabupaten / Kota % 55 55 55 55 DINAS PERHUBUNGAN

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


02.16
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Persentase Masyarakat Yang Menjadi
Sasaran Penyebaran Informasi Publik, DINAS KOMUNIKASI
02.16.02 Mengetahui Kebijakan dan Program Prioritas % 65 70 100 100 INFORMASI, STATISTIK
Pemerintah dan Pemerintah Daerah DAN PERSANDIAN
Kabupaten

VIII - 64
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Persentase Layanan Publik Yang DINAS KOMUNIKASI
02.16.03 Diselenggarakan Secara Online dan % 40 45 50 50 INFORMASI, STATISTIK
Terintegrasi DAN PERSANDIAN
Persentase Organisasi Perangkat Daerah
DINAS KOMUNIKASI
(OPD) Yang Terhubung Dengan Akses
% 60 90 100 100 INFORMASI, STATISTIK
Internet Yang Disediakan Oleh Dinas
DAN PERSANDIAN
KOMINFO

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


02.17 KOPERASI, USAHA KECIL, DAN
MENENGAH
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
02.17.02 Meningkatnya Koperasi yang Berkualitas % 0 9,42 10,47 10,47 MENENGAH,
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
02.17.03 Meningkatnya Koperasi yang Berkualitas % 8,3 9,42 10,47 10,47 MENENGAH,
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
02.17.04 Meningkatnya Koperasi yang Berkualitas % 8,3 9,42 10,47 10,47 MENENGAH,
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
02.17.05 Meningkatnya Koperasi yang Berkualitas % 0 9,42 10,47 10,47 MENENGAH,
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN

VIII - 65
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
02.17.06 Meningkatnya Koperasi yang Berkualitas % 0 9,44 10,47 10,47 MENENGAH,
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
Meningkatnya Usaha Mikro yang menjadi
02.17.07 % 84 88 90 90 MENENGAH,
Wirausaha
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
Meningkatnya Usaha Mikro yang menjadi
02.17.08 % 84 88 90 90 MENENGAH,
Wirausaha
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


02.18
PENANAMAN MODAL
DINAS PENANAMAN
Jumlah Investor Berskala Nasional MODAL DAN
02.18.02 Investor 40 50 55 55
PMA/PMDN PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU
DINAS PENANAMAN
MODAL DAN
02.18.03 Jumlah Investasi Penanaman Modal Rp. 5.000.000.000 5.500.000.000 6.000.000.000 96.794.200.000
PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU
DINAS PENANAMAN
MODAL DAN
02.18.04 Presentase Tingkat Kepuasan Masyarakat % 60 70 75 75
PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU

VIII - 66
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
DINAS PENANAMAN
Presentase Kesesuaian Penyelesaian MODAL DAN
02.18.05 % 40 50 75 75
Perizinan sesuai dengan SOP PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU
DINAS PENANAMAN
Presentase Pemenuhan Kebutuhan Data dan MODAL DAN
02.18.06 % 40 50 75 75
informasi Penanaman Modal PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


02.19
KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
Tingkat Partisipasi Pemuda dalam Kegiatan DINAS KEPEMUDAAN
02.19.02 % 1,84 2,00 2,23 2,23
Ekonomi Mandiri DAN OLAHRAGA
Tingkat Partisipasi Pemuda dalm Organisasi
DINAS KEPEMUDAAN
Kepemudaan dan Organisasi Sosial % 26,32 26,50 27,00 27,00
DAN OLAHRAGA
Kemasyarakatan
DINAS KEPEMUDAAN
02.19.03 Cakupan Pelatih yang Bersertifikat % 69,44 76,09 77,08 77,08
DAN OLAHRAGA
DINAS KEPEMUDAAN
Cakupan Pembinaan Atlit Muda % 33,33 33,33 50,00 50,00
DAN OLAHRAGA
DINAS KEPEMUDAAN
Peningkatan Prestasi Olahraga Medali Emas 8 8 9 47
DAN OLAHRAGA
Tingkat Partisipasi Pemuda dalam Organisasi
DINAS KEPEMUDAAN
02.19.04 Kepemudaan dan Organisasi % 26,32 26,50 27,00 27,00
DAN OLAHRAGA
Kemasyarakatan

02.20.0 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


0 STATISTIK

VIII - 67
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Persentase OPD Yang Menggunakan Data DINAS KOMUNIKASI
02.20.02 Statistik Dalam Melakukan Evaluasi % 100 100 100 100 INFORMASI, STATISTIK
Pembangunan Daerah DAN PERSANDIAN
Persentase Organisasi Perangkat Daerah
DINAS KOMUNIKASI
Yang Menggunakan Data Statistik Dalam
% 100 100 100 100 INFORMASI, STATISTIK
Menyusun Perencanaan Pembangunan
DAN PERSANDIAN
Daerah

02.21.0 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


0 PERSANDIAN
DINAS KOMUNIKASI
02.21.02 Tingkat Keamanan Informasi Pemerintah % 50 70 80 80 INFORMASI, STATISTIK
DAN PERSANDIAN

02.22.0 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


0 KEBUDAYAAN
Presentase Apresiasi Terhadap Pelaku Seni DINAS PARIWISATA
02.22.02 % 64 65 67 67
dan Budaya DAN KEBUDAYAAN
DINAS PARIWISATA
02.22.05 Terselesaikannya Cagar Budaya % 64 65 67 67
DAN KEBUDAYAAN

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


02.23
PERPUSTAKAAN

Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip


sebagai bahan pertanggung jawaban setiap
DINAS KEARSIPAN DAN
02.23.02 aspek kehidupan berbangsa dan bernegara % 40 50 65 65
PERPUSTAKAAN
untuk kepentingan negara, pemerintahan,
pelayanan publik, dan kesejahteraan rakyat

VIII - 68
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan
akuntabilitas kinerja, alat bukti yang sah dan
DINAS KEARSIPAN DAN
pertanggungjawaban nasional Pasal 40 dan % 40 50 65 65
PERPUSTAKAAN
Pasal 59 Undang-Undang Nomor 43 Tahun
2009 tentang Kearsipan

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


02.24
KEARSIPAN
DINAS KEARSIPAN DAN
02.24.02 Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat % 50 55 60 60
PERPUSTAKAAN
Nilai tingkat kegemaran membaca DINAS KEARSIPAN DAN
% 3.75 % 3,85 4,00 4,00
masyarakat PERPUSTAKAAN

3 URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN


URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
03.25
KELAUTAN DAN PERIKANAN
03.25.03 Produksi Perikanan Tangkap Ton 28000 28500 30000 129950,79 DINAS PERIKANAN
03.25.04 Produksi Perikanan Budidaya Ton 2667 3500 3600 16776 DINAS PERIKANAN
03.25.06 Konsumsi Ikan Ton 54 56 58 58 DINAS PERIKANAN
Nilsi Tukar Nelayan Angka 100 101 102 102 DINAS PERIKANAN

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


03.26
PARIWISATA
DINAS PARIWISATA
03.26.02 Jumlah Pergerakan Wisatawan Orang 10000 Orang 10500 Orang 11000 Orang 77834 Orang
DAN KEBUDAYAAN
DINAS PARIWISATA
PAD Sektor Pariwisata RP 30000000 Rp 35000000 Rp 40000000 Rp 146203000 Rp
DAN KEBUDAYAAN
Presentase Peningkatan Perjalanan
DINAS PARIWISATA
Wisatawan Nusantara yang Datang ke % 15 20 25 25
DAN KEBUDAYAAN
Kabupaten/Kota

VIII - 69
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Presentase Pertumbuhan Jumlah Wisatawan DINAS PARIWISATA
% 5 7 10 10
Mancanegara Per kebangsaan DAN KEBUDAYAAN
DINAS PARIWISATA
Tingkat Hunian Akomodasi % 15 25 30 30
DAN KEBUDAYAAN
DINAS PARIWISATA
03.26.03 Jumlah Pergerakan Wisatawan Orang 10000 10500 11000 11000
DAN KEBUDAYAAN
DINAS PARIWISATA
PAD Sektor Pariwisata Rp. 30000000 35000000 40000000 146203000
DAN KEBUDAYAAN
Presentase Peningkatan Perjalanan
DINAS PARIWISATA
Wisatawan Nusantara yang Datang ke % 15 20 25 25
DAN KEBUDAYAAN
Kabupaten/Kota
Presentase Pertumbuhan Jumlah Wisatawan DINAS PARIWISATA
% 5 7 10 10
Mancanegara dan Kebangsaan DAN KEBUDAYAAN
DINAS PARIWISATA
Tingkat Hunian Akomodasi % 15 25 30 30
DAN KEBUDAYAAN
DINAS PARIWISATA
03.26.05 Jumlah Kegiatan Pengembangan Kemitraan Kegiatan 1 1 1 5
DAN KEBUDAYAAN
DINAS PARIWISATA
Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Rp. 2532152 2785367 3063903 12835673
DAN KEBUDAYAAN

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


03.27
PERTANIAN
Jumlah produksi padi dan bahan pangan
03.27.02 Ton 110000 111000 111000 457092 DINAS PERTANIAN
utama lainnya (jagung dan kedelai)
Jumlah produksi peternakan Ton 1200 1200 1200 1200 DINAS PERTANIAN
Jumlah produksi tanaman perkebunan Ton 20000 20000 20000 131532.56 DINAS PERTANIAN

Produktivitas pertanian per hektar per tahun % 5 5 6 6 DINAS PERTANIAN

VIII - 70
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah produksi padi dan bahan pangan
03.27.03 Ton 110000 111000 111000 457092 DINAS PERTANIAN
utama lainnya (jagung dan kedelai)
Jumlah produksi peternakan Ton 1200 1200 1200 1200 DINAS PERTANIAN
Produktivitas pertanian per hektar per tahun % 5 5 6 6 DINAS PERTANIAN
03.27.04 Jumlah produksi peternakan Ton 1200 1200 1200 1200 DINAS PERTANIAN

Persentase penurunan kejadian dan jumlah


% 100 80 85 85 DINAS PERTANIAN
kasus penyakit hewan menular

03.27.07 Cakupan pembinaan kelompok tani % 5 5 5 5 DINAS PERTANIAN


Nilai Tukar Petani (NTP) Angka 90 90 90 90 DINAS PERTANIAN
Produktivitas pertanian per hektar per tahun % 5 5 6 6 DINAS PERTANIAN

Persentase penurunan kejadian dan jumlah


03.27.05 % 60 70 80 80 DINAS PERTANIAN
kasus bencana pertanian

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


03.30
PERDAGANGAN
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
03.30.02 Tertib Usaha % 1,41 1,69 1,69 1,69 MENENGAH,
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
Persentase Pembangunan/ revitalisasi
03.30.03 % 10 50 100 100 MENENGAH,
Fasilitas Ekonomi Rakyat
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN

VIII - 71
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
DINAS KOPERASI
Presentase Barang Beredar yang diawasi USAHA KECIL DAN
03.30.04 sesuai dengan ketentuan perundang- % 40,6 44,5 49,5 49,5 MENENGAH,
undangan PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
Presentase Kinerja Realisasi Pupuk % 10 50 60 60 MENENGAH,
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
Presentase Stabilitasi dan Jumlah
% 14 14,5 15 15 MENENGAH,
Ketersediaan harga barng kebutuhan Pokok
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
03.30.05 Pertumbuhan Nilai Ekspor Non Migas % 0,5 0,8 1 1 MENENGAH,
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN
DINAS KOPERASI
Persentase Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang USAHA KECIL DAN
03.30.06 dan Perlengkapannnya (UTTP) bertanda tera % 0,47 1,1 1,37 1,37 MENENGAH,
sah yang berlaku PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
Presentase Produk dalam Negeri yang
03.30.07 % 50 60 70 70 MENENGAH,
dipasarkan di Pasar Rakyat dan Ritel Modern
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN

03.31.0 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG

VIII - 72
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
0 PERINDUSTRIAN
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
Pertambahan Jumlah Industri kecil dan
03.31.02 % 31 11 19 19 MENENGAH,
menengah di kabupaten
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN
DINAS KOPERASI
Presentase Jumlah Hasil Pemantuan dan
USAHA KECIL DAN
Pengawasan dengan Jumlah Izin Perluasan
03.31.03 % 10 10 10 10 MENENGAH,
Industri (IPUI) Kecil dan Industri Menengah
PERINDUSTRIAN DAN
yang dikeluarkan oleh instansi terkait
PERDANGAN
DINAS KOPERASI
USAHA KECIL DAN
Tersedianya Informasi Industri Secara
03.31.04 % 10 15 20 20 MENENGAH,
Lengkap dan Terkini
PERINDUSTRIAN DAN
PERDANGAN

03.32.0 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


0 TRANSMIGRASI
DINAS TENAGA KERJA
03.32.03 Jumlah Satuan Pemukiman yang di Bina Kawasan 1 1 1 1
DAN TRANSMIGRASI

UNSUR PENDUKUNG URUSAN


4
PEMERINTAHAN
04.01 SEKRETARIAT DAERAH
Persentase Bahan Kebijakan Lingkup
04.01.02 % 80 85 90 90 SEKRETARIAT DAERAH
Kesejahteraan Rakyat Yang Ditindak Lanjuti
Persentase Bahan Kebijakan Lingkup
Pemerintahan dan Otonomi Daerah Yang % 80 85 90 90 SEKRETARIAT DAERAH
Ditindak Lanjuti

VIII - 73
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Persentase Bahan Kebijakan Lingkup
Penunjang Urusan Pemerintah Daerah % 80 85 90 90 SEKRETARIAT DAERAH
Kabupaten Yang Ditindak Lanjuti
Persentase Kepuasan Pelayanan
% 80 85 90 90 SEKRETARIAT DAERAH
Keprotokolan dan Komunikasi Pimpinan

Persentase Kerjasama Yang Ditindaklanjuti % 80 85 90 90 SEKRETARIAT DAERAH


Persentase Penyelenggaraan kebijakan
Daerah Dalam Pembentukan Hukum daerah,
bantuan hukum dan HAM, Dokumentasi % 80 85 90 90 SEKRETARIAT DAERAH
Hukum, Pembinaan dan Pengawasan Produk
Hukum
Persentase Perangkat Daerah Dengan
% 80 85 90 90 SEKRETARIAT DAERAH
Kinerja Yang Efektif dan Efisien
Persentase Perangkat Daerah Yang
Mengimplementasikan Analisa Jabatan dan % 80 85 90 90 SEKRETARIAT DAERAH
Analisa Beban Kerja
Persentasi Unit Kerja Yang Mendapatkan
Pelayanan Administrasi Keuangan dan % 80 85 90 90 SEKRETARIAT DAERAH
Perencanaan

04.01.03 Kualifikasi dan Kompetensi SDM UKPBJ % 85 90 95 95 SEKRETARIAT DAERAH

Level Maturitas UKPBJ % 85 90 95 95 SEKRETARIAT DAERAH


Persentase BUMD Yang Masuk Kategori
% 1 1 1 1 SEKRETARIAT DAERAH
Sehat
Persentase Jumlah Pengadaan Yang
% 90 95 1 1 SEKRETARIAT DAERAH
Dilakukan Dengan Metode Kompetitif

VIII - 74
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Persentase Jumlah Total Proyek Konstruksi


Yang Di Bawah Ke Tahun Berikutnya Yang di % 0 0 0 0 SEKRETARIAT DAERAH
Tandatangani di Kuartal Pertama

Persentase Keselarasan Penyusunan


Kebijakan dan Implementasi Kebijakan
% 80 85 90 90 SEKRETARIAT DAERAH
Lingkup Perekonomian dan Sumber Daya
Alam
Persentase Pengadaan Barang dan Jasa
% 85 90 95 95 SEKRETARIAT DAERAH
Tepat Waktu
Persentase Unit Kerja Yang Mendapatkan
% 85 90 95 95 SEKRETARIAT DAERAH
Pelayanan Administrasi Pembangunan

Persetnasi Unit Kerja Yang Mendapatkan


% 85 90 95 95 SEKRETARIAT DAERAH
Pelayanan Administrasi Umum
Rasio Nilai Belanja Yang Dilakukan Melalui
% 90 95 100 100 SEKRETARIAT DAERAH
Pengadaan
Total Laba bersih BUMD Juta 400 600 800 1800 SEKRETARIAT DAERAH

04.02 SEKRETARIAT DPRD

Persentase Terintegrasi program - program


DPRD untuk melaksanakan fungsi
04.02.02 pengawasan, pembentukan perda dan % 80 85 90 90 SEKRETARIAT DPRD
anggara ke dalam dokumen perencanaan
dan dokumen anggaran setwan DPRD

VIII - 75
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Persentase terintegrasinya program -


program kerja DPRD untuk melaksanakan
fungsi pengawasan, fungsi pebentukan
% 80 85 90 90 SEKRETARIAT DPRD
perda, dan fungsi anggaran dalam dokumen
rencana lima tahunan (RPJM) maupun
dokumen rencana tahunan (RKPD)

5 UNSUR PENUNJANG URUSAN


5
PEMERINTAHAN
05.01 5.01 PERENCANAAN

Persentase Data Perangkat Daerah Yang BADAN PERENCANAAN


05.01.02 % 95 100 100 100
Diverifikasi PEMBANGUNAN DAERAH

Persentase Sasaran dan Program RKPD Yang


BADAN PERENCANAAN
Konsistensi Dengan Sasaran dan Program % 95 100 100 100
PEMBANGUNAN DAERAH
RPJMD

Persentasi Pencapaian Kinerja Perangkat BADAN PERENCANAAN


% 95 100 100 100
Daerah PEMBANGUNAN DAERAH

Persentase Sasaran dan Program RKD Yang


BADAN PERENCANAAN
05.01.03 Konsistensi Dengan Program RPJMD bidang % 95 100 100 100
PEMBANGUNAN DAERAH
Infratruktur
Persentase Sasaran dan Program RKPD Yang
BADAN PERENCANAAN
Konsistensi Dengan Program RPJMD bidang % 95 100 100 100
PEMBANGUNAN DAERAH
Ekonomi

VIII - 76
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Persentase Sasaran dan Program RKPD Yang
BADAN PERENCANAAN
Konsistensi Dengan Program RPJMD bidang % 95 100 100 100
PEMBANGUNAN DAERAH
Pembangunan Manusia
Persentase Sasaran dan Program RKPD Yang
BADAN PERENCANAAN
Konsistensi Dengan Program RPJMD bidang % 95 100 100 100
PEMBANGUNAN DAERAH
Kewilayahan
Persentase Sasaran dan Program RKPD Yang
BADAN PERENCANAAN
Konsistensi Dengan Program RPJMD bidang % 95 100 100 100
PEMBANGUNAN DAERAH
Pemerintahan

05.02 5.02 KEUANGAN

BADAN PENGELOLAAN
05.02.02 Opini Laporan Keuangan Opini WTP WTP WTP WTP KEUANGAN DAN
PENDAPATAN DAERAH

BADAN PENGELOLAAN
05.02.03 Mangement Asset Dokumen 3 3 3 15 KEUANGAN DAN
PENDAPATAN DAERAH

BADAN PENGELOLAAN
05.02.04 Rasio PAD % 1,5 1,5 1,5 1,5 KEUANGAN DAN
PENDAPATAN DAERAH

05.03 KEPEGAWAIAN

BADAN KEPEGAWAIAN
05.03.02 Persentase Capaian Hasil Kerja ASN % 50 56 66 66 DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA

VIII - 77
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

BADAN KEPEGAWAIAN
Persentase Kedisiplinan ASN % 40 40 40 40 DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA

BADAN KEPEGAWAIAN
Rasio Keseluruhan Pegawai Pendidikan
% 40 48 60 60 DAN PENGEMBANGAN
Tinggi dan Menengah/Dasar
SUMBER DAYA MANUSIA

BADAN KEPEGAWAIAN
Rasio Kompetensi ASN % 37,5 42,5 50 50 DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA

Rasio Pegawai Pendidikan Tinggi dan BADAN KEPEGAWAIAN


Menengah/Dasar (PNS tidak termasuk Guru % 75 80 85 85 DAN PENGEMBANGAN
dan Tenaga Kesehatan) SUMBER DAYA MANUSIA

05.04 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Rasio Jabatan Fungsional Bersertifikat BADAN KEPEGAWAIAN


05.04.02 Kompetensi (PNS tidak termasuk Guru dan % 15 16 17 17 DAN PENGEMBANGAN
Tenaga Kesehatan) SUMBER DAYA MANUSIA

BADAN KEPEGAWAIAN
Rasio Kompetensi ASN % 37,5 42,5 50 50 DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA

VIII - 78
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

BADAN KEPEGAWAIAN
Rasio Pegawai Fungsional (PNS tidak
% 45 50 50 50 DAN PENGEMBANGAN
termasuk Guru dan Tenaga Kesehatan)
SUMBER DAYA MANUSIA

05.05 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


Persentase Implementasi Rencana BADAN PENELITIAN
05.05.02 % 66 70 72 72
Kelitbangan DAN PENGEMBANGAN
Persentase Kebijakan Inovasi yang BADAN PENELITIAN
% 66 70 72 72
Diterapkan di Daerah DAN PENGEMBANGAN
BADAN PENELITIAN
Persentase Pemanfaatan Hasil Kelitbangan % 88 90,5 92,5 92,5
DAN PENGEMBANGAN
Persentase Perangkat Daerah yang BADAN PENELITIAN
% 20 25 30 30
Difasilitasi dalam Penerapan Inovasi Daerah DAN PENGEMBANGAN

UNSUR PENGAWASAN URUSAN


6
PEMERINTAHAN
06.01 INSPEKTORAT DAERAH
Level Maturitas Sistem Pengendalian Interen
06.01.02 Level 3 3 3 3 INSPEKTORAT
Pemerintah SPIP
Persentase tindak lanjut temuan % 76,70 76,70 77,30 77,30 INSPEKTORAT
Level Peningkatan Kapabilitas Aparat
06.01.03 Level 2+ 3 3 3 INSPEKTORAT
Pengawas Intern Pemerintah (APIP)

7 7 UNSUR KEWILAYAHAN
07.01 7.01 KECAMATAN

VIII - 79
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap


07.01.02 Angka 74 75 77 77 KECAMATAN RATAHAN
Layanan Pemerintah (Kec. Ratahan)

Persentase Desa Yang Melaksanakan


07.01.03 % 100 100 100 100 KECAMATAN RATAHAN
Musrenbang (Kec. Ratahan)

Persentase Desa Yang Memiliki BUMDES


% 100 100 100 100 KECAMATAN RATAHAN
(Kec. Ratahan)
Persentase LPM Berprestasi (Kec. Ratahan) % 18 21 23 23 KECAMATAN RATAHAN

Persentase Masyarakat Yang berpartisipasi di


% 100 100 100 100 KECAMATAN RATAHAN
Musrenbang Kecamatan (Kec. Ratahan)

Persentase Pameran Pembangunan Yang


% 100 100 100 100 KECAMATAN RATAHAN
Diikuti (Kec. Ratahan)

Persentase PKK Aktif (Kec. Ratahan) % 100 100 100 100 KECAMATAN RATAHAN

Persentase Posyandu Aktif (Kec. Ratahan) % 100 100 100 100 KECAMATAN RATAHAN

Persentase Swadaya Masyarakat Terhadap


Program Pemberdayaan Masyarakat (Kec. % 100 100 100 100 KECAMATAN RATAHAN
Ratahan)

Persentasi LSM Aktif (Kec. Ratahan) % 100 100 100 100 KECAMATAN RATAHAN
Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK
Kelompok 4 4 4 4 KECAMATAN RATAHAN
(Kec. Ratahan)
Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (
07.01.04 ketertiban, ketentraman, keindahan) (Kec. % 85 90 100 100 KECAMATAN RATAHAN
Ratahan)

VIII - 80
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap


07.01.05 Angka 74 75 77 77 KECAMATAN RATAHAN
Layanan Pemerintah (Kec. Ratahan)

Cakupan sarana prasarana perkantoran


07.01.06 % 75 80 100 100 KECAMATAN RATAHAN
pemerintahan desa yang baik (Kec. Ratahan)

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap


07.01.02 Angka 74 75 77 77 KECAMATAN BELANG
Layanan Pemerintah (Kec. Belang))

Persentase Desa Yang Melaksanakan


07.01.03 % 100 100 100 100 KECAMATAN BELANG
Musrenbang (Kec. Belang)

Persentase Desa Yang Memiliki BUMDES


% 100 100 100 100 KECAMATAN BELANG
(Kec. Belang)
Persentase LPM Berprestasi (Kec. Belang) % 67 68 70 70 KECAMATAN BELANG

Persentase Masyarakat Yang berpartisipasi di


% 100 100 100 100 KECAMATAN BELANG
Musrenbang Kecamatan (Kec. Belang)

Persentase Pameran Pembangunan Yang


% 100 100 100 100 KECAMATAN BELANG
Diikuti (Kec. Belang)

Persentase PKK Aktif ( Kec. Belang) % 100 100 100 100 KECAMATAN BELANG

Persentase Posyandu Aktif (Kec. Belang) % 100 100 100 100 KECAMATAN BELANG

Persentase Swadaya Masyarakat Terhadap


Program Pemberdayaan Masyarakat (Kec. % 100 100 100 100 KECAMATAN BELANG
Belang)

Persentasi LSM Aktif (Kec. Belang) % 67 69 70 70 KECAMATAN BELANG

VIII - 81
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Kelompok 32 35 38 38 KECAMATAN BELANG
(kec. Belang))
Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK
Kelompok 4 4 4 4 KECAMATAN BELANG
(Kec. Belang)
"Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (
07.01.04 ketertiban, ketentraman, keindahan), Kec. % 85 90 100 100 KECAMATAN BELANG
Belang
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap
07.01.05 Angka 74 75 77 77 KECAMATAN BELANG
Layanan Pemerintah (Kec. Belang))

Cakupan sarana prasarana perkantoran


07.01.06 % 75 80 100 100 KECAMATAN BELANG
pemerintahan desa yang baik (Kec. Belang)

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap


07.01.02 Angka 74 75 77 77 KECAMATAN TOMBATU
Layanan Pemerintah (Kec. Tombatu)

Presentase Desa yang Melaksanakan


07.01.03 % 100 100 100 100 KECAMATAN TOMBATU
Musrenbang (Kec. Tombatu)

Presentase Desa yang Memiliki BUMDES


% 100 100 100 100 KECAMATAN TOMBATU
(Kec. Tombatu)

Presentase LPM Berprestasi (Kec. Tombatu) % 18 21 23 23 KECAMATAN TOMBATU

Presentase LSM Aktif (Kec. Tombatu) % 100 100 100 100 KECAMATAN TOMBATU

VIII - 82
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Presentase Masyrakat yang Berpartisipasi di


% 100 100 100 100 KECAMATAN TOMBATU
Musrenbang Kecamatan (Kec. Tombatu)

Presentase Pameran Pembangunan yang


% 100 100 100 100 KECAMATAN TOMBATU
Diikuti (Kec. Tombatu)

Presentase PKK Aktif (Kec. Tombatu) % 100 100 100 100 KECAMATAN TOMBATU

Presentase Posyandu Aktif (Kec. Tombatu) % 100 100 100 100 KECAMATAN TOMBATU

Presentase Swadaya Masyarakat terhadap


Program Pemberdayaan Masyarakat (Kec. % 50 50 50 50 KECAMATAN TOMBATU
Tombatu)

Rata-rata Jumlah Kelompok Binaan Pkk (Kec.


Kelompok 4 4 4 4 KECAMATAN TOMBATU
Tombatu)

Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3


07.01.04 (Ketretiban, Ketentraman, Keindahan) (Kec. % 85 90 100 100 KECAMATAN TOMBATU
Tombatu)
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap
07.01.05 Angka 74 75 77 77 KECAMATAN TOMBATU
Layanan Pemerintah (Kec. Tombatu)
Cakupan Sarana Prasarana perkantoran
07.01.06 Pemerintahan Desa yang Baik (Kec. % 75 80 100 100 KECAMATAN TOMBATU
Tombatu)

VIII - 83
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap
07.01.02 Angka 74 75 77 77 KECAMATAN TOULUAAN
Layanan Pemerintah (Touluaan)

Persentase Desa Yang Memiliki BUMDES


07.01.03 % 100 100 100 100 KECAMATAN TOULUAAN
(Touluaan)

Persentase LPM Berprestasi (Touluaan) % 18 21 23 23 KECAMATAN TOULUAAN

Persentase Masyarakat Yang berpartisipasi di


% 100 100 100 100 KECAMATAN TOULUAAN
Musrenbang Kecamatan(Touluaan)

Persentase PKK Aktif (Touluaan) % 100 100 100 100 KECAMATAN TOULUAAN

Persentase Posyandu Aktif (Touluaan) % 100 100 100 100 KECAMATAN TOULUAAN

Persentase Swadaya Masyarakat Terhadap


Program Pemberdayaan Masyarakat % 50 50 50 50 KECAMATAN TOULUAAN
(Touluaan)

Persentasi LSM Aktif (Touluaan) % 100 100 100 100 KECAMATAN TOULUAAN

Presentase Pameran Pembangunan yang


% 100 100 100 100 KECAMATAN TOULUAAN
diikuti (Touluaan)

VIII - 84
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan


Kelompok 10 10 38 38 KECAMATAN TOULUAAN
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa

Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan


Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Kelompok 10 10 10 10 KECAMATAN TOULUAAN
(Touluaan)

Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK Kelompok 4 4 4 4 KECAMATAN TOULUAAN

Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (


07.01.04 ketertiban, ketentraman, keindahan) % 85 90 100 100 KECAMATAN TOULUAAN
(Touluaan)
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap
07.01.05 Angka 74 75 77 77 KECAMATAN TOULUAAN
Layanan Pemerintah (Touluaan)

Cakupan sarana prasarana perkantoran


07.01.06 % 75 80 100 100 KECAMATAN TOULUAAN
pemerintahan desa yang baik (Touluaan)

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap


07.01.02 Angka 74 75 77 77 KECAMATAN PUSOMAEN
Layanan Pemerintah (Kec. Posumaen)

Persentase Desa Yang Melaksanakan


07.01.03 % 100 100 100 100 KECAMATAN PUSOMAEN
Musrenbang (Kec.Posumaen)

Persentase Desa Yang Memiliki BUMDES


% 100 100 100 100 KECAMATAN PUSOMAEN
(Kec. Pusomaen)

VIII - 85
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Persentase LPM Berprestasi (Kec. Pusomaen) % 18 21 23 23 KECAMATAN PUSOMAEN

Persentase Masyarakat Yang berpartisipasi di


% 100 100 100 100 KECAMATAN PUSOMAEN
Musrenbang Kecamatan (Kec. Pusomaen)

Persentase Pameran Pembangunan Yang


% 100 100 100 100 KECAMATAN PUSOMAEN
Diikuti (Kec. Pusomaen)

Persentase PKK Aktif (Kec. Pusomaen) % 100 100 100 100 KECAMATAN PUSOMAEN

Persentase Posyandu Aktif (Kec. Pusomaen) % 100 100 100 100 KECAMATAN PUSOMAEN

Persentase Swadaya Masyarakat Terhadap


Program Pemberdayaan Masyarakat (Kec. % 100 100 100 100 KECAMATAN PUSOMAEN
Pusomaen)

Persentasi LSM Aktif (Kec. Pusomaen) % 100 100 100 100 KECAMATAN PUSOMAEN

Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK


Kelompok 4 4 4 4 KECAMATAN PUSOMAEN
(Kec. Pusomaen)

Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (


07.01.04 ketertiban, ketentraman, keindahan) (Kec. % 85 90 100 100 KECAMATAN PUSOMAEN
Pusomaen)

VIII - 86
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap
07.01.05 Angka 74 75 77 77 KECAMATAN PUSOMAEN
Layanan Pemerintah (Kec. Pusomaen)
Cakupan sarana prasarana perkantoran
07.01.06 pemerintahan desa yang baik (Kec. % 75 80 100 100 KECAMATAN PUSOMAEN
Pusomaen)

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap KECAMATAN


07.01.02 Angka 74 75 77 77
Layanan Pemerintah (kec. Ratatotok) RATATOTOK

Persentase Desa Yang Melaksanakan KECAMATAN


07.01.03 % 100 100 100 100
Musrenbang (Kec. Ratatotok) RATATOTOK

Persentase Desa Yang Memiliki BUMDES KECAMATAN


% 100 100 100 100
(Kec. Ratatotok) RATATOTOK

KECAMATAN
Persentase LPM Berprestasi (Kec. Ratatotok) % 18 21 23 23
RATATOTOK

Persentase Masyarakat Yang berpartisipasi di KECAMATAN


% 100 100 100 100
Musrenbang Kecamatan (Kec. Ratatotok) RATATOTOK

Persentase Pameran Pembangunan Yang KECAMATAN


% 100 100 100 100
Diikuti (Kec. Ratatotok) RATATOTOK

KECAMATAN
Persentase PKK Aktif (Kec. Ratatotok) % 100 100 100 100
RATATOTOK

VIII - 87
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

KECAMATAN
Persentase Posyandu Aktif (Kec. Ratatotok) % 100 100 100 100
RATATOTOK

Persentase Swadaya Masyarakat Terhadap


KECAMATAN
Program Pemberdayaan Masyarakat (Kec. % 100 100 100 100
RATATOTOK
Ratatotok)

KECAMATAN
Persentasi LSM Aktif (Kec. Ratatotok) % 100 100 100 100
RATATOTOK

Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK KECAMATAN


Kelompok 4 4 4 4
(Kec. Ratatotok) RATATOTOK

Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (


KECAMATAN
07.01.04 ketertiban, ketentraman, keindahan) % 85 90 100 100
RATATOTOK
(Kec.Ratatotok)
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap KECAMATAN
07.01.05 Angka 74 75 77 77
Layanan Pemerintah (Kec. Ratatotok) RATATOTOK

Cakupan sarana prasarana perkantoran KECAMATAN


07.01.06 % 75 80 100 100
pemerintahan desa yang baik(kec. ratatotok) RATATOTOK

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap KECAMATAN RATAHAN


07.01.02 Angka 74 75 77 77
Layanan Pemerintah (Kec. Ratahan Timur) TIMUR

Persentase Desa Yang Melaksanakan KECAMATAN RATAHAN


07.01.03 % 100 100 100 100
Musrenbang (Kec. Ratahan Timur) TIMUR

VIII - 88
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Persentase Desa Yang Memiliki BUMDES KECAMATAN RATAHAN


% 100 100 100 100
(Kec. Ratahan Timur) TIMUR

Persentase LPM Berprestasi (Kec. Ratahan KECAMATAN RATAHAN


% 18 21 23 23
Timur) TIMUR

Persentase Masyarakat Yang berpartisipasi di


KECAMATAN RATAHAN
Musrenbang Kecamatan (Kec. Ratahan % 100 100 100 100
TIMUR
Timur)

Persentase Pameran Pembangunan Yang KECAMATAN RATAHAN


% 100 100 100 100
Diikuti (Kec. Ratahan Timur) TIMUR

KECAMATAN RATAHAN
Persentase PKK Aktif (Ratahan Timur) % 100 100 100 100
TIMUR

Persentase Posyandu Aktif (Kec. Ratahan KECAMATAN RATAHAN


% 100 100 100 100
Timur) TIMUR

Persentase Swadaya Masyarakat Terhadap


KECAMATAN RATAHAN
Program Pemberdayaan Masyarakat % 100 100 100 100
TIMUR
(Ratahan Timur)

KECAMATAN RATAHAN
Persentasi LSM Aktif (Kec. Ratahan Timur) % 100 100 100 100
TIMUR

Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK KECAMATAN RATAHAN


Kelompok 4 4 4 4
(Kec. Ratahan Timur) TIMUR

VIII - 89
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
"Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (
KECAMATAN RATAHAN
07.01.04 ketertiban, ketentraman, keindahan) (Kec. % 85 90 100 100
TIMUR
Ratahan Timur)
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap KECAMATAN RATAHAN
07.01.05 Angka 74 75 77 77
Layanan Pemerintah (Kec. Ratahan Timur) TIMUR
Cakupan sarana prasarana perkantoran
KECAMATAN RATAHAN
07.01.06 pemerintahan desa yang baik (Kec. Ratahan % 75 80 100 100
TIMUR
Timur)

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap KECAMATAN TOMBATU


07.01.02 Angka 74 75 77 77
Layanan Pemerintah (Kec. Tombatu Timur) TIMUR

Presentase Desa yang melaksanakan KECAMATAN TOMBATU


07.01.03 % 100 100 100 100
Musrenbang (Kec. Tombatu Timur) TIMUR

Presentase Desa yang Memiliki BUMDES KECAMATAN TOMBATU


% 100 100 100 100
(Kec. Tombatu Timur) TIMUR

Presentase LPM Berprestasi (Kec. Tombatu KECAMATAN TOMBATU


% 18 21 23 23
Timur) TIMUR

KECAMATAN TOMBATU
Presentase LSM Aktif (Kec. Tombatu Timur) % 100 100 100 100
TIMUR

Presentase Masyarakat yang berpartisipasi di


KECAMATAN TOMBATU
Musrenbang Kecamatan (Kec. Tombatu % 100 100 100 100
TIMUR
Timur)

VIII - 90
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Presentase Pameran Pembangunan yang KECAMATAN TOMBATU


% 100 100 100 100
diikuti (Kec. Tombatu Timur) TIMUR

KECAMATAN TOMBATU
Presentase PKK Aktif (Kec. Tombatu Timur) % 100 100 100 100
TIMUR

Presentase Posyandu Aktif (Kec. Tombatu KECAMATAN TOMBATU


% 100 100 100 100
Timur) TIMUR

Presentase Swadaya Masyarakat Terhadap


KECAMATAN TOMBATU
Program Pemberdayaan Masyarakat (kec. % 50 50 50 50
TIMUR
Tombatu Timur)

Rata-rata Jumlah Kelompok Binaan PKK KECAMATAN TOMBATU


Kelompok 4 4 4 4
(Kec. Tombatu Timur) TIMUR

Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3


KECAMATAN TOMBATU
07.01.04 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan) (Kec. % 85 90 100 100
TIMUR
Tombatu Timur)
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap KECAMATAN TOMBATU
07.01.05 Angka 74 75 77 77
Layanan Pemerintah (Kec. Tombatu Timur) TIMUR
Cakupan Sarana Prasarana Perkantoran
KECAMATAN TOMBATU
07.01.06 Pemerintahan Desa Yang Baik (Kec. % 75 80 100 100
TIMUR
Tombatu Timur)

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap KECAMATAN TOMBATU


07.01.02 Angka 74 75 77 77
layanan Pemerintah (Kec. Tombatu Utara) UTARA

VIII - 91
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Presentase Desa yang melaksanakan KECAMATAN TOMBATU


07.01.03 % 100 100 100 100
Musrenbangara (Kec. Tombatu Utara) UTARA

Presentase Desa yang Memiliki BUMDES KECAMATAN TOMBATU


% 100 100 100 100
(Kec. Tombatu Utara) UTARA

Presentase LPM Berprestasi (Kec. Tombatu KECAMATAN TOMBATU


% 18 21 23 23
Utara) UTARA

KECAMATAN TOMBATU
Presentase LSM Aktif (Kec. Tombatu Utara) % 100 100 100 100
UTARA

Presentase Masyarakat yang Berpartisipasi di


KECAMATAN TOMBATU
Musrenbang Kecamatan (Kec. Tombatu % 100 100 100 100
UTARA
Utara)

Presentase Pameran Pembangunan yang KECAMATAN TOMBATU


% 100 100 100 100
Diikuti (Tombatu Utara) UTARA

KECAMATAN TOMBATU
Presentase PKK Aktif (Kec. Tombatu Utara) % 100 100 100 100
UTARA

Presentase Posyandu Aktif (Kec. Tombatu KECAMATAN TOMBATU


% 100 100 100 100
Utara) UTARA

Presentase Swadaya Masyarakat terhadap


KECAMATAN TOMBATU
Program Pemberdayaan Masyarakat (Kec. % 50 50 50 50
UTARA
Tombatu Utara)

VIII - 92
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Rata-rata Jumlah Kelompok Binaan PKK KECAMATAN TOMBATU


Kelompok 4 4 4 4
(Kec. Tombatu Utara) UTARA

Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3


KECAMATAN TOMBATU
07.01.04 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan (Kec. % 85 90 100 100
UTARA
Tombatu Utara)
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap KECAMATAN TOMBATU
07.01.05 Angka 74 75 77 77
Layanan Pemerintah (Kec. Tombatu Utara) UTARA
Cakupan Sarana Prasarana Perkantoran
KECAMATAN TOMBATU
07.01.06 Pemerintahan Desa yang baik (Kec. Tombatu % 75 80 100 100
UTARA
Utara)

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap KECAMATAN SILIAN


07.01.02 Angka 74 75 77 77
Layanan Pemerintah (Silian) RAYA

Persentase Desa Yang Memiliki BUMDES KECAMATAN SILIAN


07.01.03 % 100 100 100 100
(Silian) RAYA

KECAMATAN SILIAN
Persentase LPM Berprestasi (Silian) % 18 21 23 23
RAYA

Persentase Masyarakat Yang berpartisipasi di KECAMATAN SILIAN


% 100 100 100 100
Musrenbang Kecamatan (Silian) RAYA

Persentase Pameran pembangunan yang KECAMATAN SILIAN


% 100 100 100 100
diikuti (Silian Raya) RAYA

VIII - 93
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

KECAMATAN SILIAN
Persentase PKK Aktif (Silian) % 100 100 100 100
RAYA

KECAMATAN SILIAN
Persentase Posyandu Aktif (Silian) % 100 100 100 100
RAYA

Persentase Swadaya Masyarakat Terhadap KECAMATAN SILIAN


% 50 50 50 50
Program Pemberdayaan Masyarakat (Silian) RAYA

KECAMATAN SILIAN
Persentasi LSM Aktif (Silian) % 100 100 100 100
RAYA

Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan


KECAMATAN SILIAN
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Kelompok 10 10 10 10
RAYA
(Silian)

KECAMATAN SILIAN
Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK Kelompok 4 4 4 4
RAYA

Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 ( KECAMATAN SILIAN


07.01.04 % 85 90 100 100
ketertiban, ketentraman, keindahan) (Silian) RAYA

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap KECAMATAN SILIAN


07.01.05 Angka 74 75 77 77
Layanan Pemerintah (Silian) RAYA

Cakupan sarana prasarana perkantoran KECAMATAN SILIAN


07.01.06 % 75 80 100 100
pemerintahan desa yang baik (Silian) RAYA

VIII - 94
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap KECAMATAN TOULUAAN
07.01.02 Angka 74 75 77 77
Layanan Pemerintah (Touluaan Selatan) SELATAN

Persentase Desa Yang Memiliki BUMDES KECAMATAN TOULUAAN


07.01.03 % 100 100 100 100
(Touluaan Selatan) SELATAN

Persentase LPM Berprestasi (Touluaan KECAMATAN TOULUAAN


% 18 21 23 23
Selatan) SELATAN

Persentase Masyarakat Yang berpartisipasi di KECAMATAN TOULUAAN


% 100 100 100 100
Musrenbang Kecamatan Touluaan Selatan) SELATAN

Persentase Pameran Pembangunan Yang KECAMATAN TOULUAAN


% 100 100 100 100
Diikuti (Touluaan Selatan) SELATAN

KECAMATAN TOULUAAN
Persentase PKK Aktif (Touluaan Selatan) % 100 100 100 100
SELATAN

Persentase Posyandu Aktif (Touluaan KECAMATAN TOULUAAN


% 100 100 100 100
Selatan) SELATAN

Persentase Swadaya Masyarakatrhadap


KECAMATAN TOULUAAN
Program Pemberdayaan Masyarakat % 50 50 50 50
SELATAN
(Touluaan Selatan)

KECAMATAN TOULUAAN
Persentasi LSM Aktif (Touluaan Selatan) % 100 100 100 100
SELATAN

VIII - 95
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

KECAMATAN TOULUAAN
Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK Kelompok 4 4 4 4
SELATAN

Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (


KECAMATAN TOULUAAN
07.01.04 ketertiban, ketentraman, keindahan) % 85 90 100 100
SELATAN
Touluaan Selatan
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap KECAMATAN TOULUAAN
07.01.05 Angka 74 75 77 77
Layanan Pemerintah (Touluaan Selatan) SELATAN
Cakupan sarana prasarana perkantoran
KECAMATAN TOULUAAN
07.01.06 pemerintahan desa yang baik (Touluaan % 75 80 100 100
SELATAN
Selatan)

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap


07.01.02 Angka 74 75 77 77 KECAMATAN PASAN
Layanan Pemerintah (Kec. Pasan)

Persentase Desa Yang Melaksanakan


07.01.03 % 100 100 100 100 KECAMATAN PASAN
Musrenbang (Kec. Pasan)

Persentase Desa Yang Memiliki BUMDES


% 100 100 100 100 KECAMATAN PASAN
(Kec. Pasan)

Persentase LPM Berprestasi (Kec. Pasan) % 18 21 23 23 KECAMATAN PASAN

Persentase Masyarakat Yang berpartisipasi di


% 100 100 100 100 KECAMATAN PASAN
Musrenbang Kecamatan (Kec. Pasan)

VIII - 96
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9

Persentase Pameran Pembangunan Yang


% 100 100 100 100 KECAMATAN PASAN
Diikuti (Kec. Pasan)

Persentase PKK Aktif (Kec. Pasan) % 100 100 100 100 KECAMATAN PASAN

Persentase Posyandu Aktif (Kec. Pasan) % 100 100 100 100 KECAMATAN PASAN

Persentase Swadaya Masyarakat Terhadap


Program Pemberdayaan Masyarakat (Kec. % 100 100 100 100 KECAMATAN PASAN
Pasan)

Persentasi LSM Aktif (Kec. Pasan) % 100 100 100 100 KECAMATAN PASAN

Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK


Kelompok 4 4 4 4 KECAMATAN PASAN
(Kec. Pasan)

"Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (


07.01.04 ketertiban, ketentraman, keindahan) (Kec. % 85 90 100 100 KECAMATAN PASAN
Pasan)
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap
07.01.05 Angka 74 75 77 77 KECAMATAN PASAN
Layanan Pemerintah (Kec. Pasan)

Cakupan sarana prasarana perkantoran


07.01.06 % 75 85 100 100 KECAMATAN PASAN
pemerintahan desa yang baik (Kec. Pasan)

8 UNSUR PEMERINTAHAN UMUM

VIII - 97
TRAGET INDIKATOR PERANGKAT DAERAH
URUSAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
NO KONDISI PENANGGUNGJAWAB
PEMBANGUNAN DAERAH INDIKATOR 2021 2022 2023
AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9
08.01 KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

Tingkat Ketahanan Ideologi dan Karakteristik BADAN KESATUAN


08.01.02 % 85 87 87 87
Kebangsaan BANGSA DAN POLITIK

BADAN KESATUAN
08.01.03 Tingkat Pembinaan Politik % 85 87 87 87
BANGSA DAN POLITIK

Tingkat Pemberdayaan dan Pengawasan BADAN KESATUAN


08.01.04 % 85 87 87 87
Organisasi Kemasyarakatan BANGSA DAN POLITIK

Tingkat Pembinaan dan Pengembangan BADAN KESATUAN


08.01.05 % 85 87 87 87
Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya BANGSA DAN POLITIK
Tingkat Kewaspadaan Daerah dan
BADAN KESATUAN
08.01.06 Peningkatan Kualitas dan Fasilitasi % 85 87 87 87
BANGSA DAN POLITIK
Penanganan Konflik Sosial
X
X.XX
PROGRAM PENUNJANG URUSAN
X.XX.01 PEMERINTAHAN DAERAH
KABUPATEN/KOTA
SEMUA PERANGKAT
X.XX.01 Nilai LKIP Perangkat Daerah Kategori B BB BB BB
DAERAH

VIII - 98
BAB IX
PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) memiliki peran


strategis dalam pembangunan sebuah daerah. RPJMD merupakan penjabaran dari
visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah
kebijakan pembangunan daerah, dan keuangan daerah, serta program perangkat
daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan
bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan
berpedoman pada RPJPD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2005-2025,
RPJMD Provinsi Sulawesi UTara dan RPJMN. Dalam hal ini dokumen Perubahan
RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 telah disusun
berpedoman pada RPJMD Provinsi Sulawesi Utara 2020 - 2024 walaupun baru
tahapan Rancangan Teknokratik dan RPJMN Tahun 2020-2024 dan beberapa
peraturan perundang-undangan lainnya.
Dokumen Perubahan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-
2023 menjadi pedoman bagi penyusunan dokumen perencanaan lainnya sesuai
dengan kaidah pelaksanaannya yang harus dilaksanakan secara konsisten. Adapun
pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan Perubahan RPJMD Kabupaten Minahasa
Tenggara Tahun 2018-2023 disajikan pada subbab di bawah.

9.1 Pedoman Transisi


Perubahan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023
menjadi pedoman penyusunan dokumen perencanaan sampai dengan tahun 2023.
Untuk itu, sangat penting untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan
mengisi kekosongan pedoman penyusunan RKPD setelah RPJMD berakhir.
Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I Perubahan RPJMD ini, alasan
utama yang melatarbelakangi perubahan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2018-2023 yaitu penerapan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90
Tahun 2019 dan pandemi COVID-19. Dampak dari kedua hal tersebut yaitu perlu
segera dilakukan penyesuaian target capaian indikator kinerja dengan
mempertimbangkan perkembangan kondisi saat ini dan kemampuan daerah
termasuk dukungan pendanaan pembangunan.

IX - 1
9.1.1 Masa Transisi Tahun 2020
Pada tahun 2020, dilakukan penyusunan RKPD Tahun 2021 yang
ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2020 dan Perubahan RKPD
Tahun 2020 yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2020. Di
dalam 2 (dua) dokumen tersebut telah memuat penyesuaian target indikator
makro pembangunan dan target indicator kinerja tujuan dan sasaran RPJMD, IKK
tingkat dampak, dan IKK tingkat outcome tahun 2020 dan tahun 2021 sebagai
respon dari terjadinya pandemi COVID-19 yang berdampak terhadap target dan
pelaksanaan pembangunan.
Terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tentang Pedoman
Penyusunan APBD Tahun 2021 yang didalamnya mengatur pula tentang proses
penganggaran yang harus berbasis kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah mengakibatkan adanya perbedaan
nomenklatur, indikator kinerja serta jumlah program dan kegiatan antara RPJMD
Tahun 2018-2023 dan RKPD Tahun 2021 dengan APBD Tahun 2021. Dengan
adanya kewajiban pemerintah daerah untuk menerapkan Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2019 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
pada penyusunan APBD mulai Tahun 2021, maka akan terjadi perbedaan antara
dokumen RKPD Tahun 2021 dengan dokumen APBD Tahun 2021. Pada RKPD
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021 hanya memuat program dan kegiatan
sedangkan pada dokumen APBD 2021 sudah memuat klasifikasi, kodefikasi,
nomenklatur program, kegiatan, dan sub kegiatan sesuai Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 90 Tahun 2019 dan dimuktahirkan dengan Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020.

9.1.2 Masa Transisi Akhir Periode RPJMD (Tahun 2023)


Dalam rangka sinergi antar dokumen perencanaan, maka Perubahan RPJMD
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 ini memuat 5 (lima) tahun
periode RPJMD, yaitu realisasi pembangunan tahun 2019; rencana tahun 2020 dan
2021 yang sesuai dengan perubahan target pembangunan sebagaimana dimuat
dalam Peraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2020 dan Peraturan Bupati Nomor 63
Tahun 2020; dan rencana tahun 2022 dan 2023 yang targetnya disesuaikan
dengan target tahun 2020 dan 2021.

IX - 2
Selanjutnya, dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan sampai
akhir periode RPJMD maka diperlukan pedoman untuk dijadikan acuan dalam
menyusun RKPD Tahun 2024 yang dilaksanakan pada tahun 2023. Sebagaimana
diketahui, tahun 2023 adalah tahun terakhir RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2018-2023 dan RPJMD periode berikutnya belum disusun. Sehubungan
dengan itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara akan melaksanakan
penyusunan RKPD Tahun 2024 sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh
peraturan perundang-undangan dengan menerapkan berbagai pendekatan
perencanaan agar terwujud perencanaan yang berkualitas. Penyusunan RKPD
Tahun 2024 akan berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2005-2025, Rancangan RKPD Provinsi
Sulawesi Utara Tahun 2024, Rancangan RKP Tahun 2024, program strategis
nasional, dan pedoman penyusunan RKPD Tahun 2024 yang diterbitkan oleh
Pemerintah.
Salah satu agenda penyusunan RKPD Tahun 2024 yaitu menyelesaikan
permasalahan pembangunan yang belum seluruhnya tertangani/terselesaikan
sampai dengan tahun 2023, selain untuk menjawab isu-isu strategis tahun
berikutnya, Prioritas Pembanguna Provinsi Sulawesi Utara Tahun 20204, prioritas
pembangunan nasional tahun 2024, dan hal-hal penting lainnya.

9.2 Kaidah Pelaksanaan


Perkembangan kondisi nasional, Provinsi Sylawesi Utara dan Kabupaten
Minahasa Tenggara akibat pandemi COVID-19 menunjukkan terjadinya dampak
yang meluas dan mendalam tidak hanya terhadap aspek kesehatan, sosial,
ekonomi, namun juga telah merambat ke seluruh sendi kehidupan lainnya. Untuk
itu, telah ditetapkan juga kebijakan-kebijakan pembangunan jangka menengah
terkait penanganan pandemi COVID-19 dan upaya untuk pemulihannya, sebagai
kelanjutan dari upaya yang telah dilakukan sejak Maret tahun 2020 ini. Amanat
peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksananya yang terkait dengan
penyelenggaraan pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan dan
pengelolaan keuangan daerah yang terbit setelah penetapan RPJMD Kabupaten
Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023, telah diterapkan dan diselaraskan ke dalam
Perubahan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 ini.

IX - 3
Dokumen Perubahan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-
2023 memuat perencanaan selama 5 (lima) tahun meliputi realisasi tahun 2019,
rencana tahun 2020 sampai dengan tahun 2023. Dalam mewujudkan sukses
perencanaan dan sukses implementasi, maka ditetapkan kaidah-kaidah
pelaksanaan Perubahan RPJMD sebagai berikut :
1. Perubahan RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Perubahan RKPD
Tahun 2021, serta penyusunan RKPD (dan Perubahan RKPD) Tahun 2022 dan
RKPD (dan Perubahan RKPD) Tahun 2023.
2. Dalam rangka menjamin tercapainya target indikator kinerja daerah dalam
Perubahan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023
diperlukan langkah-langkah optimalisasi pelaksanaan kebijakan pembangunan
daerah setiap tahunnya.
3. Prioritas pembangunan kabupaten dilaksanakan setiap tahun, kecuali prioritas
rehabilitasi dan rekonstruksi dampak pandemi COVID-19 yang dilaksanakan
hanya sampai tahun 2022. Hal ini dengan asumsi bahwa vaksin COVID-19
telah ditemukan dan diberikan pada masyarakat pada tahun 2021 sampati
Tahun 2022. Sedangkan untuk tahun 2023 pembangunan akan kembali
diprioritaskan pada 7 (Tujuh) prioritas pembangunan yang menjadi program
prioritas kepala daerah. Hal tersebut di atas dilaksanakan sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
dan/atau peraturan pelaksananya yang diterbitkan oleh pemerintah setelah
ditetapkannya Perda tentang Perubahan RPJMD ini.
4. Bupati dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah
berkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan Perubahan RPJMD Kabupaten
Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 dengan mengerahkan semua potensi
dan kekuatan daerah.
5. Bupati berkewajiban menyebarluaskan peraturan daerah tentang Perubahan
RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023 kepada masyarakat.
6. Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara berkewajiban menyempurnakan Perubahan Rancangan
Akhir Renstra Perangkat Daerah Tahun 2018-2023 berpedoman pada
Perubahan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-2023, yang
nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja)
Perangkat Daerah.

IX - 4
7. Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara berkewajiban melaksanakan program-program yang
terdapat dalam Perubahan RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2018-
2023 dengan berkolaborasi dengan pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi,
pemerintah kabupaten dan kota, serta masyarakat termasuk dunia usaha.
8. Kepala Perangkat Daerah berkewajiban melakukan pengendalian dan evaluasi
terhadap hasil Perubahan Renstra Perangkat Daerah dan Renja Perangkat
Daerah secara periodik.
9. Bupati dalam hal ini dilakukan oleh Bappeda berkewajiban melakukan
pengendalian dan evaluasi terhadap hasil Perubahan RPJMD dan RKPD secara
periodik.
10. Pada tahun 2021, evaluasi terhadap hasil Renja Perangkat Daerah dan RKPD
Tahun 2021 untuk triwulan 1, 2, dan 3 dilakukan dengan berpedoman kepada
dokumen Perda APBD Tahun 2021 yang disusun berdasarkan hasil pemetaan
program, kegiatan, dan sub kegiatan perangkat daerah yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari dokumen RKPD Tahun 2021 sebagaimana
amanat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2020 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Kinerja Pemerintah Daerah Tahun 2021.
Sedangkan evaluasi terhadap hasil Renja Perangkat Daerah dan RKPD Tahun
2021 untuk triwulan 4 dilakukan berdasarkan Perubahan APBD Tahun 2021
yang disusun berdasarkan program, kegiatan, dan sub kegiatan perangkat
daerah pada Perubahan RPJMD dan Perubahan Renstra Perangkat Daerah
Tahun 2018-2023. Hal tersebut di atas dilaksanakan sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
dan/atau peraturan pelaksananya yang akan diterbitkan oleh pemerintah
setelah ditetapkannya Perda tentang Perubahan RPJMD ini.

Keberhasilan dalam mewujudkan visi dan misi RPJMD Tahun 2018– 2023
sangat tergantung kepada peran dari seluruh pemangku kepentingan. Untuk itu,
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara mengajak kepada seluruh pemangku
kepentingan agar mensukseskan, dan mengawal terwujudnya Minahasa
Tenggara yang Berdaulat, Berdikari dan Berkepribadian.

IX - 5

Anda mungkin juga menyukai