Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas proposal usaha ini.

kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dan bermanfaat. kami
menyadari bahwa di dalam proposal ini masih terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
dan saran dan usulan perbaikan di masa yang akan datang.

Adapun penyusunan proposal ini diajukan untuk memenuhi niai tugas


pada mata kuliah Sosial Ekonomi Perikanan.

Pada kesempatan ini tak lupa pula kami berterima kasih kepada semua
pihak terkait yang telah membantu dan memberikan idenya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas proposal usaha.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan Penyusunan Proposal ..........................................................................
BAB II TINJUAN PUSTAKA.........................................................................................
2.1. Informasi Umum .............................................................................................
2.2. Defensi Nasi goring..........................................................................................
2.3. Kewirausahaan Dalam memproduksi makanan nasi goreng .....................
BAB III PROSEDUR KERJA.........................................................................................
3.1 Alat Dan Bahan................................................................................................
3.2 Proses Pembuatan............................................................................................
3.2. Biaya..................................................................................................................
BAB IV KESIMPULAN.................................................................................................
4.1 Kesimpulan......................................................................................................
4.2 Saran................................................................................................................

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan kita tidak terlepas dari kegiatan ekonomi dan juga
sosial yang tentunya semua itu berhubungan dengan masyarakat. Indonesia
merupakan negara kepulauan. Indonesia juga dinobatkan sebagai negara
maritim karena luas wilayah lautannya yang lebih besar dibandingkan daratan.
Tak heran, jika sebagian masyarakatnya memanfaatkan laut sebagai mata
pencarian, bahkan tempat untuk ditinggali, seperti masyarakat Suku Bajo,
Suku Laut, dan sebagainya. Umumnya masyarakat sekitar laut memanfaatkan
kekayaan alam yang ada untuk melangsungkan kehidupannya, terutama dalam
kegiatan ekonomi. Adapun yang dimaksud kegiatan ekonomi adalah aktivitas
manusia yang memproduksi, menyebarkan, dan menggunakan barang atau
jasa. Kegiatan ekonomi masyarakat sekitar laut tentunya berbeda dengan
aktivitas ekonomi masyarakat daerah lainnya.

Karakteristik sosial ekonomi masyarakat pesisir yaitu bahwa sebagian


besar pada umumnya masyarakat pesisir bermata pencaharian di sektor
kelautan seperti nelayan, pembudidaya ikan, penambangan pasir dan
transportasi laut serta usaha menjual berbagai macam makanan di daerah
pesisir pantai. Dari segi tingkat pendidikan masyarakat pesisir sebagian besar
masih rendah. Serta kondisi lingkungan pemukiman masyarakat pesisir,
khususnya nelayan masih belum tertata dengan baik dan terkesan kumuh.
Dengan kondisi sosial ekonomi masyarakatyang relative berada dalam tingkat
kesejahteraan rendah, maka dalam jangka panjang tekanan terhadap
sumberdaya pesisir akan semakin besar guna pemenuhan kebutuhan
masyarakat pesisir.

Penduduk di wilayah pesisir pantai memiliki tingkat ekonomi yang


relatif rendah, dimana pada musim barat, sebagian nelayan tidak melaut dan
sebagian besar dari mereka hanya mengantungkan hidupnya pada ikan di laut.

3
Dengan melihat hal tersebut diatas, maka perlu dilakukan upaya
pengembangan mata pencaharian alternatif sebagai salah satu cara yang harus
diprioritaskaN. masyarakat pesisir adalah suatu komunitas yang hidup di
wilayah pesisir dan menggantungkan hidupnya dalam sumber daya pesisir.
Masyarakat pesisir termasuk masyarakat yang masih terbelakang dan berada
dalam posisi marginal. Selain itu, banyak dimensi kehidupan yang tidak
diketahui oleh orang luar tentang karakteristik masyarakat pesisir. Masyarakat
pesisir mempunyai cara berbeda dalam aspek pengetahuan, kepercayaan ,
peranan sosial, dan struktur sosialnya dan sangat beragam identitas,
spesialisasi pekerjaan, derajat sosial, pendidikan serta latar belakang
budayanya.Pesisir. Masyarakat pesisir termasuk masyarakat yang masih
terbelakang dan berada dalam posisi marginal. Selain itu, banyak
dimekehidupan yang tidak diketahui oleh orang luar tentang karakteristik
masyarakat pesisir. Masyarakat pesisir mempunyai cara berbeda dalam aspek
pengetahuan, kepercayaan , peranan sosial, dan struktur sosialnya dan sangat
beragam identitas, spesialisasi pekerjaan, derajat sosial, pendidikan serta latar
belakang budayanya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Perhitungan Harga Pokok Produksi pada Nasi goreng warung
Ibu Ina Pakaya di pesisir pantai.
2. Berapakah Perbedaan dari Harga Pokok Produksi yang digunakan Warung
Nasi Kuning, ibu Ina pakaya dengan rumah makan lain
1.3 Tujuan Penyusunan Proposal
Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah sosial ekonomi
perikanan, Dalam hal ini tujuannya untuk mengetahui proses perhitungan
harga pokok produksi nasi goreng ibu Ina pakaya

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Informasi Umum


 Profil Usaha

Nama usaha: Warung nasi goreng

Pemilik usaha: ibu Ina Pakaya

Alamat : huango botu, kec. Kabila Bone, kab. Bone bolango

2.2 Defensi Nasi goring


Nasi goreng merupakan salah satu khas kuliner yang digemari oleh
masyarakat indonesia. Nasi goreng adalah sebuah makanan berupa nasi
yang digoreng dan diaduk dalam minyak goreng, margarin, atau mentega.
Biasanya ditambah kecap manis, bawang merah, bawang putih, asam jawa,
lada dan bumbu-bumbu lainnya; seperti telur, ayam, dan kerupuk.
Nasi goreng adalah makanan yang berasal dari negeri China dan
mendapat banyak modifikasi di Indonesia. Nasi goreng sudah ada sejak
dulu bahkan sejak 4000 tahun sebelum Masehi sebagai makanan
tradisional masyarakat Tionghoa atau China. Adapun manfaat nasi goreng
yaitu:

1. Menjaga Metabolisme karbohidrat.


2. Meningkatkan Fungsi Penglihatan.
3. Menyehatkan Tulang.
4. Melancarkan Pencernaan

2.3 Kewirausahaan Dalam memproduksi makanan nasi goreng


Usaha yang dilakukan untuk membuat nasi goreng ini tentu
memiliki pendapatan yang terbilang cukup besar. Pendapatan yang di
dapatkan pada produksi nasi goreng ini tentu bisa dijadikan patokan untuk

5
sesorang bisa untuk membiayai kehidupan seseorang yang menjalankan
usaha tersebut. Saat ini kebanyakan orang menyukai nasi goreng karena
rasanya yang sangat enak, dan tentunya itu menjadi salah satu peluang
besa bagi orang yang berwirausaha di makanan kuliner ini karena semakin
banyak yang menyukai nasi goreng semakin banyak pula pendapatan yang
didapatkan.
Untuk nasi goreng sndiri tidak hanya dijual di beberapa tempat
tetapi ada juga nasi goreng buatan rumahan dimana yang memakannya
adalah satu keluarga yang ada didalam rumah. Sekiranya berwirausaha
dalam bidang kuliner makanan nasi goreng ini merupakan usaha yang
cukup mendapatkan keuntungan sehingga tak heran banyak para pedagang
kaki lima yang menjualnya di pinggir jalan.

6
BAB III
PROSEDUR KERJA
3.1 Alat Dan Bahan
Tabel 1 Bahan

Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1. Beras 3 liter
2. Bawang putih/merah 10 siung
3. Telur 16 butir
4. Cabe merah 100 biji
5. Mnyak kelapa 1 Botol
6. Saus Tomat 2 botol
7. Garam 1 bungkus
8. Bumbu Nasi Goreng 3 bungkus

Tabel 2 Alat

Alat
No Nama Alat Jumlah
1. Belanga 1 buah
2. Spatula 1 buah
3. Kompor 1 buah
4. Wadah 4 buah
5. Pisau 1 buah
6. Sendok 1 Lusin

3.3. Proses Pembuatan


1. Halus kan cabe,bawang merah, bawang putih, garam,
2. Panas kan minyak goreng tumis bumbu halus sampai harum,
3. Masuk kan telur
4. Masuk kan nasi putih dan tambahkan saus tomat dan garam aduk terus
hingga benar-benar rata,
5. Siap kan piring saji dan sajikan nasi goreng hangat

7
3.4. Biaya
Tabel 3 Rincian Bahan
No Nama Bahan Jumlah Harga satuan Total harga
1 Beras 3 liter Rp. 9000 Rp. 27.000
2 Bawang putih/merah 10 siung Rp.10.000 Rp. 10.000
3 Telur 16 butir Rp. 2.500 Rp. 37.500
4 Cabe merah 100 biji Rp. 10.000 Rp. 10.000
5 Mnyak kelapa 1 Botol Rp. 10.000 Rp. 10.000
6 Saus Tomat 2 botol Rp. 7.000 Rp. 14.000
7 Garam 1 bungkus Rp. 1.000 Rp. 1000
Bumbu Nasi Goreng 3 bungkus Rp. 3.500 Rp. 7.000
Total Rp. 116.000

Tabel 4 Rincian Alat

No Nama Bahan Jumlah Harga satuan Total harga


1 Belanga 1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000
2 Spatula 1 buah Rp. 15.000 Rp. 15.000
3 Kompor 1 buah Rp. 100.000 Rp. 100.000
4 Wadah 4 buah Rp. 10.000 Rp. 10.000
5 Pisau 1 buah Rp. 20.000 Rp. 20.000
6 Sendok 2 Lusin Rp. 25.000 Rp. 25.000
Total Rp. 230.000

Tabel 5 Prediksi Pemasukan

No Nama Jumlah Harga satuan Total Harga


1 Nasi Goreng 30 Porsi Rp. 8.000 Rp. 240.000
Total Rp. 240.000

Tabel 6 Prediksi Pengeluaran

No Nama Per Bulan


1 Bahan Rp. 300.000
2 Air Rp. 100.000

8
3 Gas Rp. 40.000
4 Total Rp. 440.000

Tabel 7 Keuntungan

No Nama Per Bulan


1 Pemasukan Rp. 1000.000.00
2 Pengeluaran Rp. 450.000
Total Rp. 1.450.000.00

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Usaha kuliner makanan nasi goreng yang di lakukan oleh oleh
masyarakat pesisir ini telah berkembang dan telah mencapai keberhasilan.
Usaha ini akan terus maju dan berkembang karena adanya tekad pantang
menyerah dan selalu ingin berhasil yang menjadi dasar modal dalam
membangun usaha dengan adanya inovasi-inovasi baru untuk
pengembangan usaha kuliner yang di lakukan di pesisir pantai oleh
masyarakat setempat. Berkembangnya usaha kuliner makanan ini menjadi
biaya sampingan untuk kehidupan mereka nanti dan usaha tersebut akan
selalu dikembangkan.
4.2 Saran
Usaha Kuliner sangat banyak di temukan dimana saja jadi untuk
lebih menngkatkan kualitas dari bahan makanan,memperhatikan
kebersihan untuk tempat penyediaan agar masyarakat mudah tertarik
dengan usaha kuliner yang kita buat.

10
DOKUMENTASI

11
12

Anda mungkin juga menyukai