Anda di halaman 1dari 9

BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN

BAB II
TINJAUAN
KEBIJAKAN
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN EXIT TOL TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2022

2.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 6/PRT/2007 tentang


Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Definisi umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) berdasarkan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 adalah: panduan rancang
bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan
pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok
ketentuan program bangunan daln lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan,
rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian
pelaksanaan pembangunan lingkungan/kawasan.
RTBL dimaksudkan untuk memberikan arahan lingkungan binaan pada kawasan
yang dapat memenuhi kepentingan dan aspirasi rakyat, pemanfaatan sumberdaya
setempat, dan daya dukung lahan yang optimal, melalui panduan penataan bangunan dan
lingkungan, panduan perijinan, serta panduan program investasi. RTBL akan memberikan
pegangan nilai estetika ruang pada bentuk rencana bangunan yang diperkenankan
dikembangkan pada kawasan tersebut. Diharapkan RTBL ini dapat menjadi pegangan bagi
perencana pembangunan atau pengembang (developer) dalam membaca gambaran
kebijaksanaan pemerintah daerah terhadap kehendak pengembangan pembangunan
pada kawasan tertentu. Dengan demikian pembangunan tersebut nantinya sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, baik pembangunan yang dikembangkan pemerintah
maupun pembangunan yang diperoleh dari partisipasi non pemerintah (perkantoran,
pertokoan, dan fasilitasnya). RTBL ini juga diharapkan dapat mengendalikan cepatnya
perkembangan fisik kota akibat pertumbuhan ekonomi kota yang tinggi, sehingga dapat
mengembangkan kawasan tanpa merusak potensi kawasan yang sudah ada.
RTBL merupakan alat untuk mengendalikan petumbuhan fisik tata bangunan dan
lingkungan sejak dini dalam rangka memandu pembangunan. Dengan memberikan
arahan secara khusus dan spesifik, RTBL disusun berdasarkan pola penanganan penataan
bangunan yang telah dietapkan sebelumnya, dengan cakupan lingkup perencanaan yang
lebih mikro.
Sebagai sebuah alat pengendali pertumbuhan fisik dengan lingkup yang lebih
mikro, RTBL mencakup panduan rencana dan panduan pelaksanaan kegiatan fisik
penataan bangunan suatu lingkungan, yang meliputi:
a. Pelaksanaan penataan bangunan pada pembangunan lingkungan yang sudah
terbangun, dalam rangka pembangunan parsial/infill peremajaan, pembangunan
kembali, revitalisasi atau regenerasi suatu lingkungan;
b. Pelaksanaan penataan bangunan pada lingkungan bangunan yang dilestarikan;
c. Pelaksanaan penataan bangunan pada pembangunan lingkungan baru, potensial
berkembang, Lingkungan Siap Bangun (Lisiba), dan Kawasan Siap Bangun (Kasiba).
RTBL merupakan salah satu wujud konkret proses menuju arsitektur perkotaan yang
memadai, yaitu: layak huni (livable), berjati diri (imageable), dan produktif
(enduring).

2.2 RTRW Provinsi Jawa Timur


Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011-2031, Perencanaan Tata Ruang

LAPORAN PENDAHULUAN | II-1


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN EXIT TOL TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2022

Kabupaten Jombang di wilayah Kecamatan Tembelang sebagai lokasi RTBL Kawasan


Sekitar Exit Tol Tembelang adalah sebagai berikut :
a. Termasuk Pusat Kegiatan Lokal (PKL);
b. Memiliki fungsi: pertanian tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, kehutanan,
perikanan, peternakan, pertambangan, perdagangan, jasa, pendidikan, kesehatan,
pariwisata, transportasi, dan industri;
c. Termasuk dalam jalan provinsi kolektor primer Kandangan–Pulorejo–Jombang–Ploso–
Babat.

2.3 RTRW Kabupaten Jombang


Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang Tahun 2021-2041, Tujuan penataan
ruang di Kabupaten Jombang adalah mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Jombang
sebagai pusat agribisnis dan pengembangan budaya didukung potensi pertanian, industri,
perdagangan, pariwisata, dan seni tradisi untuk pemerataan pembangunan
berkelanjutan. Berdasarkan tujuan penataan ruang Kabupaten Jombang, maka kebijakan
dan strategi pengembangan Kabupaten Jombang didefinisikan sebagai berikut:

A. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah

1) Pengembangan kegiatan agribisnis dengan mengoptimalkan potensi sumberdaya


alam.
a) Pengembangan sentra-sentra produksi unggulan;
b) Pengembangan sarana dan prasarana produksi; ke pusat-pusat pemasaran;
c) Pengembangan pemasaran hasil produksi;
d) Pengembangan produk unggulan berbasis potensi lokal;
2) Pengembangan sistem perkotaan yang mendukung wilayah Gerbangkertosusila.
a) Pemantapan pusat-pusat kegiatan lokal;
b) Pengembangan fasilitas perdagangan dan jasa;
c) Peningkatan fasilitasi kemudahan investasi;
d) Peningkatan akses menuju pusat perkotaan;
e) Menyediakan pemenuhan kebutuhan ruang terbuka hijau pada kawasan
perkotaan dengan minimal seluas 30 % (tiga puluh perseratus) dari luas
kawasan perkotaan, meliputi 20% (dua puluh perseratus) RTH publik dan
10% (sepuluh perseratus) RTH privat.

B. Kebijakan dan Strategi Struktur Ruang Wilayah Kabupaten

1) Pengembangan sistem pusat pelayanan.


a) Pembentukan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Jombang, Ploso dan Mojoagung;
b) Revitalisasi Perkotaan Jombang sebagai pusat kegiatan perdagangan dan jasa
skala regional;
c) Peningkatan fungsi infrastruktur wilayah perkotaan;
Dalam RTRW Kabupaten Jombang dijelaskan bahwa Kecamatan Tembelang,
Kecamatan Peterongan, Kecamatan Diwek dan Kecamatan Perak merupakan
wilayah yang mendukung Kecamatan Jombang sebagai Pusat Kegiatan Lokal
(PKL), yang memiliki fungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau
beberapa kecamatan.

LAPORAN PENDAHULUAN | II-2


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN EXIT TOL TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2022

2) Pengembangan sistem jaringan transportasi dan prasarana wilayah;


a) Pengembangan jaringan transportasi jalan kabupaten yang terintegrasi
dengan jaringan transportasi wilayah;
b) Peningkatan integrasi sarana perhubungan darat; dan
c) Pengembangan sistem jaringan transportasi yang mendukung kepentingan
evakuasi bencana.
Perwujudan sistem jaringan transportasi jalan di Kecamatan tembelang
mencakup kegiatan Pengembangan Halte terpadu dengan exit tol Tembelang
dan Bandarkedungmulyo

3) Pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah jaringan sumberdaya air.


a) Pengembangan pemanfaatan air permukaan;
b) Pengembangan cakupan pelayanan sistem penyediaan air minum (SPAM);
c) Perlindungan dan pelestarian sumber air melalui konservasi kawasan
lindung;
d) Peningkatan kualitas air dan pengendalian pencemaran air;
e) Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi;
f) Pengembangan sarana pengendali banjir yang didukung kerja sama antara
pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi;
Sistem jaringan sumber daya air lintas kabupaten/kota terdiri dari Sungai
Brantas yang melewati Kecamatan Kesamben, Kecamatan Ngusikan, Kecamatan
Kudu, Kecamatan Ploso, Kecamatan Plandaan, Kecamatan Tembelang,
Kecamatan Megaluh dan Kecamatan Bandarkedungmulyo.

4) Pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah jaringan prasarana lainnya.


a) Pembangunan sarana pengelolaan sampah yang didukung pemerintah pusat
dan propinsi;
b) Pembangunan dan pengembangan sistem pengelolaan limbah B3;
c) Pengendalian pencemaran di sekitar tempat pengolahan sampah dan limbah
B3; dan
d) Mengkoordinasi pengembangan sistem drainase di kawasan perkotaan.

C. Kebijakan dan Strategi Pola Ruang Wilayah Kabupaten

1) Pengembangan kawasan lindung meliputi pelestarian dan konservasi kawasan


lindung untuk meningkatkan fungsi perlindungan terhadap sumber daya
alam/buatan serta dalam rangka meminimalkan risiko dan mengurangi potensi
bencana, pada:
a) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;
b) Kawasan perlindungan setempat;
• Kawasan perlindungan setempat sempadan sungai melewati wilayah
administrasi berikut:
- Kecamatan Ploso;
- Kecamatan Kesamben;
- Kecamatan Kudu;
- Kecamatan Megaluh;
- Kecamatan Ngusikan;
- Kecamatan Plandaan;

LAPORAN PENDAHULUAN | II-3


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN EXIT TOL TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2022

- Kecamatan Tembelang;
- Kecamatan Gudo seluas; dan
- Kecamatan Bandarkedungmulyo.
• Arahan kegiatan daerah sepanjang aliran sungai adalah sebagai berikut:
- Pengembangan irigasi.
- Pengembangan drainase.
- Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan sumber daya air
(pengendalian banjir, pengendalian sedimen, pengembangan suplai
air bersih perkotaan, pencegahan pencemaran, peningkatan kualitas
air baku).
• Pengelolaan kawasan sempadan sungai antara lain dilakukan dengan :
- Perlindungan sekitar sungai atau sebagai sempadan sungai dilarang
mengadakan alih fungsi lindung yang menyebabkan kerusakan kualitas
air sungai;
- Bangunan sepanjang sempadan sungai yang tidak memiliki kaitan
dengan pelestarian atau pengelolaan sungai dilarang untuk didirikan;
- Sungai yang melintasi kawasan permukiman ataupun kawasan
perdesaan dan perkotaan dilakukan re-orientasi pembangunan
dengan menjadikan sungai sebagai bagian dari latar depan;
- Sungai yang memiliki arus deras dijadikan salah satu bagian dari wisata
alam-petualangan seperti arung jeram, out bond, dan kepramukaan;
- Sungai yang arusnya lemah dan bukan sungai yang menyebabkan
timbulnya banjir dapat digunakan untuk pariwisata; serta
- Sempadan sungai yang areanya masih luas dapat digunakan untuk
pariwisata melalui penataan kawasan tepian sungai.
c) Kawasan Konservasi;
d) Kawasan rawan bencana alam;
e) Kawasan lindung geologi;
f) Kawasan Cagar Budaya;

2) Pengembangan kawasan budidaya dilakukan sesuai dengan daya dukung dan


daya tampung lingkungan, terutama untuk mendukung pemantapan sistem
perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dalam rangka peningkatan
pertumbuhan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat, meliputi:
a) Kawasan pertanian;
• Kawasan tanaman pangan direncanakan dengan luas kurang lebih
38.149 Ha meliputi: Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kecamatan Bareng,
Kecamatan Diwek, Kecamatan Gudo, Kecamatan Jogoroto, Kecamatan
Jombang, Kecamatan Kabuh, Kecamatan Kesamben, Kecamatan Kudu,
Kecamatan Megaluh, Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Mojowarno,
Kecamatan Ngoro, Kecamatan Ngusikan, Kecamatan Perak, Kecamatan
Peterongan, Kecamatan Plandaan, Kecamatan Ploso, Kecamatan
Sumobito, dan Kecamatan Tembelang.
• Pengembangan kawasan hortikultura dilakukan di Kecamatan Bareng,
Kecamatan Ngoro, Kecamatan Tembelang dan Kecamatan Wonosalam
dengan luas kurang lebih mencapai 3.924 Ha.

LAPORAN PENDAHULUAN | II-4


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN EXIT TOL TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2022

• Pengembangan kawasan perkebunan di Kabupaten Jombang kurang


lebih seluas 10.417 Ha (sepuluh ribu empat ratus tujuh belas hektar)
tersebar di wilayah Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kecamatan Bareng,
Kecamatan Diwek, Kecamatan Gudo, Kecamatan Jogoroto, Kecamatan
Jombang, Kecamatan Kabuh, Kecamatan Kesamben, Kecamatan Kudu,
Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Mojowarno, Kecamatan Ngoro,
Kecamatan Ngusikan, Kecamatan Peterongan, Kecamatan Plandaan,
Kecamatan Ploso, Kecamatan Sumobito, Kecamatan Tembelang dan
Kecamatan Wonosalam.
• Kawasan peternakan di Kabupaten Jombang memiliki luas kurang lebih
244 Ha terdiri dari: Kecamatan Bareng, Kecamatan Diwek, Kecamatan
Gudo, Kecamatan Jombang, Kecamatan Kesamben, Kecamatan Kudu,
Kecamatan Megaluh, Kecamatan Mojowarno, Kecamatan Ngoro,
Kecamatan Perak, Kecamatan Plandaan, Kecamatan Tembelang dan
Kecamatan Wonosalam.
b) Kawasan pertambangan dan energi;
c) Kawasan peruntukan industri;
• Kawasan peruntukan industri di Kabupaten Jombang memiliki luas
kurang lebih 2.685 Ha berada di wilayah: Kecamatan
Bandarkedungmulyo, Kecamatan Bareng, Kecamatan Diwek, Kecamatan
Gudo, Kecamatan Jogoroto, Kecamatan Jombang, Kecamatan Kabuh,
Kecamatan Kesamben, Kecamatan Kudu, Kecamatan Megaluh,
Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Mojowarno, Kecamatan Ngoro,
Kecamatan Perak, Kecamatan Peterongan, Kecamatan Plandaan,
Kecamatan Ploso, Kecamatan Sumobito, dan Kecamatan Tembelang.
d) Kawasan peruntukan pariwisata;
e) Kawasan peruntukan permukiman;
• Kawasan permukiman perkotaan ditetapkan kurang lebih seluas 17.564
Ha yang tersebar di Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kecamatan Bareng,
Kecamatan Diwek, Kecamatan Gudo, Kecamatan Jogoroto, Kecamatan
Jombang, Kecamatan Kabuh, Kecamatan Kesamben, Kecamatan Kudu,
Kecamatan Megaluh, Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Mojowarno,
Kecamatan Ngoro, Kecamatan Ngusikan, Kecamatan Perak, Kecamatan
Peterongan, Kecamatan Plandaan, Kecamatan Ploso, Kecamatan
Sumobito, dan Kecamatan Tembelang.

D. Kebijakan dan Strategi Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten (kawasan prioritas)

1) Pengembangan kawasan prioritas bidang ekonomi :


a) Pengembangan kawasan ekonomi potensial yang dapat mempercepat
perkembangan wilayah;
b) Pemantapan dan peningkatan fungsi dan peran kawasan sosial dan budaya;
c) Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk
mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan
keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi
perlindungan kawasan, serta melestarikan keunikan bentang alam.

LAPORAN PENDAHULUAN | II-5


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN EXIT TOL TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2022

d) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, dengan melalui


pendidikan dan pelatihan.

2) Pemantapan dan peningkatan fungsi dan peran kawasan prioritas bidang sosial
dan budaya :
a) Pelestarian kawasan sosial dan budaya;
b) Peningkatan nilai ekonomis kawasan, antara lain pemanfaatan sebagai aset
wisata, penelitian, dan pendidikan; dan
c) Pembinaan masyarakat sekitar untuk ikut berperan dalam meningkatkan
peran dan fungsi kawasan.

3) Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk
mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan
keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi
perlindungan kawasan :
a) pembatasan dan pencegahan pemanfaatan ruang yang berpotensi
mengurangi fungsi perlindungan kawasan;
b) pengendalian ketat terhadap rencana alih fungsi pada kawasan yang telah
ditetapkan sebagai kawasan lindung;
c) pembatasan pengembangan sarana dan prasarana di dalam dan di sekitar
kawasan yang ditetapkan untuk fungsi lindung yang dapat memicu
perkembangan kegiatan budidaya;
d) pengoptimalan pengembangan kawasan dengan peningkatan nilai ekonomis
kawasan lindung melalui pemanfaatan untuk daya tarik wisata, pendidikan,
dan penelitian berbasis lingkungan hidup, dan
e) peningkatan keanekaragaman hayati kawasan lindung.

Wilayah RTBL Kawasan Sekitar Exit Tol Tembelang yang berlokasi di Desa Pesantren
termasuk dalam Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) dari sutut kepentingan
pertumbuhan ekonomi, merupakan Kawasan Cepat Tumbuh Tembelang, meliputi
Desa Mojokrapak, Desa Pesantren, Desa Tampingmojo dan Desa Tembelang. Dalam
RTRW Kabupaten Jombang dijelaskan bahwa Kawasan Cepat Tumbuh Tembelang
dikelola dengan ketentuan:
- Sebagai pintu masuk Perkotaan Jombang merupakan pusat koleksi dan distribusi
barang dagangan; dan
- Perkotaan Tembelang dikembangkan sebagai salah satu pusat perkembangan
wilayah kabupaten dengan fungsi utama sebagai pusat kegiatan permukiman dan
perdagangan yang tertata.

2.4 RPJMD Kabupaten Jombang


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Jombang Tahun 2018-2023
merupakan pedoman untuk memberikan arah terhadap kebijakan daerah dalam rangka
menjamin keberlanjutan pembangunan jangka panjang (sustainibility development) dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada
setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun yang akan datang. Dengan demikian, semua

LAPORAN PENDAHULUAN | II-6


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN EXIT TOL TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2022

dokumen operasional dalam perencanaan periode 2018-2023 di lingkungan


pemerintahan Kabupaten Jombang harus mengacu pada RPJMD.

A. Visi RPJMD Kabupaten Jombang


Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Jombang tahun 2018-
2023 yang hendak dicapai adalah “Bersama Mewujudkan Jombang yang Berkarakter dan
Berdaya Saing”. Pernyataan visi Kabupaten Jombang tersebut mempunyai pemahaman
dengan penjelasan pokok-pokok visi sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penjelasan Pokok-Pokok Visi Pembangunan Kabupaten Jombang 2018-2023

Pokok-pokok Visi Penjelasan Visi


Berkarakter Bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah
yang berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat di
Kabupaten Jombang harus didasari atau dilandasi prinsip
kejujuran dan etos kerja sebagai pijakannya. Kepemimpinan yang
jujur, amanah, dan tegas akan menjadi teladan bersama bagi
masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari baik di
lingkungan sosial maupun lingkungan kerja.
Jombang berkarakter dimaknai pula bahwa Jombang sebagai
kabupaten yang agamis akan menjadi norma-norma dan nilai
agama sebagai basis pijakkan pembangunan. Proses
pembangunan yang mengedepankan norma dan nilai agama akan
menghasilkan kesejahteraan dan keadilan pembangunan bagi
seluruh masyarakat. kesejahteraan yang merupakan tujuan utama
pembangunan dapat terapai dan dirasakan seluruh masyarakat
Jombang, keadilan yang merupakan kebutuhan asasi masyarakat
dapat terpenuhi dengan merata.
Bahwa pembangunan daerah di segala bidang yang dilakukan di
Kabupaten Jombang pada dasarnya adalah untuk mewujudkan
masyarakat Jombang yang memiliki kepribadian sosial, jatidiri,
watak sosial, orientasi dan pola pikir sebagai karakter-karakter
manusia dan masyarakat yang unggul.
Berdaya Saing Bahwa setiap kegiatan yang dilakukan dan setiap produk yang di
hasilkan di Kab.Jombang dapat bersaing dengan baik pada level
local,regional, nasional bahkan internasional.
Semua kegiatan yang dilakukan, baik pada tingkat pemerintahan
maupun swasta, dilakukan atas dasar efektivitas dan efisiensi
sehingga menciptakan kegiatan dengan produktivitas tinggi.
Sedangkan setiap produk yang dihasilkan, baik berupa barang
maupun jasa, mempunyai daya saing yang tinggi sehingga produk
dari Kabupaten Jombang dapat dibanggakan menjadi contoh bagi
daerah lain, dengan demikian Kabupaten Jombang akan menjadi
salah satu daerah di Jawa Timur yang dapat diperhitungkan dan
disejajarkan dengan daerah lain.

LAPORAN PENDAHULUAN | II-7


RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN EXIT TOL TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2022

B. Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Jombang

Untuk mencapai visi Kabupaten Jombang tahun 2018-2023 maka dirumuskan 3


(tiga) misi Pembangunan Daerah yang disertai dengan tujuan dan sasaran untuk
memenuhi misi tersebut, sebagai berikut:
1. Misi 1: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Profesional.

Misi tentang Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Profesional
dapat dioperasionalkan dengan tujuan, yakni meningkatkan tata kelola pemerintahan
yang profesional, akuntabel, transparan, dan efektif serta penyelenggaraan layanan
publik yang berkualitas. Dengan tujuannya tersebut, sasaran yang relevan dan linear
dalam pencapaian kinerja misi 1 adalah:
• Meningkatnya Akuntabilitas dan Kinerja Birokrasi;
• Meningkatnya Kualitas Layanan Publik;
• Meningkatnya Profesionalitas Pegawai.

2. Misi 2: Mewujudkan Masyarakat Jombang yang Berkualitas, Religius, dan


Berbudaya.

Secara keseluruhan, Misi 2 yakni Mewujudkan Masyarakat Jombang yang Berkualitas,


Religius, dan Berbudaya memiliki empat (4) tujuan, yakni:
(1) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dengan sasaran:
• Meningkatnya derajat pendidikan;
• Meningkatnya derajat kesehatan;
• Meningkatnya daya beli masyarakat;
• Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender.
(2) Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, dengan sasaran meningkatnya kualitas
lingkungan hidup dan kawasan permukiman.
(3) Meningkatkan Kehidupan Masyarakat Jombang yang Religius dan Berbudaya,
dengan sasaran meningkatnya kerukunan umat beragama, ketentraman,
keamanan, ketertiban umum dan kesadaran berbudaya
(4) Menurunkan Tingkat Kemiskinan, dengan sasaran menurunnya jumlah penduduk
miskin.

3. Misi 3: Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Kerakyatan,


Potensi unggulan Lokal dan Industri

Pada Misi ke-3, terdapat satu (1) tujuan, yakni meningkatkan daya saing ekonomi
daerah. Dengan sasaran, meliputi:
• Meningkatnya Investasi Daerah;
• Menurunnya Tingkat Pengangguran;
• Meningkatnya kunjungan wisata; dan
• Meningkatnya PDRB Sektor Unggulan.

LAPORAN PENDAHULUAN | II-8

Anda mungkin juga menyukai