Anda di halaman 1dari 4

Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Serang Tahun 2010-2030 Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Walikota
Serang,

Paragraf 7 Ruang Terbuka HijauPasal 29 (1) Ruang terbuka hijau sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22 ayat (1) huruf g,meliputi ruang terbuka hijau publik dan privat seluas paling sedikit 30%
(tigapuluh persen) dari luas wilayah Kota Serang.(2) Ruang terbuka hijau sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. taman kota seluas kurang lebih 25 (dua puluh lima) Ha yang
tersebar diseluruh wilayah Kota Serang yaitu pada Pusat Pelayanan Kota dan SubPusat
Pelayanan Kota;b. taman lingkungan perumahan dan permukiman seluas kurang lebih 5000(lima
ribu) Ha yang tersebar di seluruh wilayah Kota Serang pada kawasanperumahan yang
dikembangkan oleh pengembang (developer), dan padakawasan permukiman penduduk;c.
taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial seluas kurang lebih1200 (seribu dua ratus)
Ha yang tersebar di seluruh wilayah Kota Serang pada kawasan perkantoran dan gedung
komersial;d. hutan kota seluas kurang lebih 10 (sepuluh) Ha yang berada di
KecamatanCipocokjaya;e. cagar alam seluas kurang lebih 30 (tiga puluh) Ha yaitu Cagar Alam
PulauDua yang berada di Kecamatan Kasemen;f. pemakaman umum seluas kurang lebih 533
(lima ratus tiga puluh tiga) Hayang tersebar pada Pusat Pelayanan Kota dan Sub Pusat
Pelayanan Kota;g. lapangan olahraga seluas kurang lebih 20 (dua puluh) Ha yaitu
StadionMaulana Yusuf, Stadion Brimob, dan Alun-alun;h. jalur di bawah tegangan tinggi (SUTT
dan SUTET) seluas kurang lebih 250(dua ratus lima puluh) Ha yang tersebar di seluruh
kecamatan di WilayahKota Serang yang dilewati saluran listrik tegangan tinggi;i. sempadan
sungai, pantai, bangunan, seluas kurang lebih 60 (enam puluh)Ha tersebar di seluruh Wilayah
Kota Serang; danj. jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta api, pipa gas dan
pedestrianseluas kurang-lebih 57 (lima puluh tujuh) Ha yang tersebar di seluruhWilayah Kota
Serang. Pasal 44(1) Program Perwujudan Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota
meliputi :Program Perwujudan Rencana Pola Ruang Wilayah Kota meliputi :a. pengembangan
kawasan penyangga Pulau Dua;b. rehabilitasi Kawasan Banten Lama dan Karangantu;c.
pengamanan dan penataan lahan-lahan sempadan sungai, situ, mata air,dan pantai;Rencana Pola
Kawasan LindungPasal 22(1) Kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1),
meliputi :a. Kawasan suaka alam;b. Kawasan pelestarian alam;c. Kawasan cagar budaya dan
ilmu pengetahuan;d. Kawasan perlindungan bawahan;e. Kawasan perlindungan setempat;f.
Kawasan rawan bencana alam; dang. Ruang terbuka hijau.Pasal 52Ketentuan umum peraturan
zonasi kawasan perlindungan setempat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) huruf e
ditetapkan sebagai berikut :a. dalam kawasan sempadan sungai tidak diperkenankan dilakukan
kegiatanbudidaya yang mengakibatkan terganggunya fungsi sungai;b. dalam kawasan
sempadan sungai masih diperkenankan dibangun prasaranawilayah dan utilitas lainnya dengan
ketentuan :1. tidak menyebabkan terjadinya perkembangan pemanfaatan ruang budidayadi
sepanjang jaringan prasarana tersebut; dan2. dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;Kawasan Perlindungan SetempatPasal 27Kawasan perlindungan setempat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1)huruf e, meliputi :a. kawasan sekitar mata air di
Desa Sayar Kampung Cilandak;b. kawasan sekitar sempadan sungai di Cibanten;c. kawasan
sekitar sempadan pantai di Karangantu dan Sawah Luhur;d. kawasan sekitar sempadan sungai
di kawasan permukiman yang mencakupCibanten, Kali Pembuangan Banten, Ciwatu, Ciwaka,
Cilaku, Cikadueun,Cigeplak, Kali Kubang, Kali Ciwatek, Kali Ciracas, Cikentang, Cirengas;
dane. kawasan pantai berhutan bakau/mangrove di Pulau Dua.Paragraf 6Kawasan Rawan
Bencana AlamPasal 28(1) Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
ayat (1)huruf f, meliputi :a. kawasan rawan banjir di Banjarsari, Cipocokjaya, Ciracas, Sumur
Pecung,Kaujon, Kota Baru, Cipare, Lopang, Kaligandu, Trondol, Sukawana,Priyayi, Kasemen;b.
kawasan rawan gempa, gerakan tanah, longsor, dan banjir bandang diwilayah yang mempunyai
kontur tinggi sebagian wilayah Taktakan danCipocokjaya; danc. kawasan rawan tsunami di
sepanjang pantai utara (pantura).(2) Kawasan rawan banjir, gempa, gerakan tanah dan longsor
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:a. kawasan DAS di Cibanten;b. Kali
Pembuangan Banten, Ciwatu; c. Ciwaka; d. Cilaku; e. Cikadueun;f. Cigeplak;
Program Utama Lokasi kota serang
Pembuatan sodetan di DAS Cibanten Selatan untukmengurangi debit air, yaitu di sekitar
Kampung WakapKelurahan Karundang (Sungai Cigeplak) menuju SungaiCibanten di Kampung
Karanganyar Leutik KelurahanTembong Kecamatan Cipocok JayaParagraf 4Sistem Prasarana
Sumber Daya AirPasal 16(1) Prasarana pengairan direncanakan sesuai dengan kebutuhan
peningkatansawah irigasi dan non teknis baik untuk irigasi air permukaan maupun airtanah.(2)
Rencana pengembangan pengairan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disusun berdasarkan
wilayah sungai.(3) Pengembangan embung tersebar di seluruh wilayah Kota Serang
sertapompanisasi terkait dengan pengelolaan sumber daya air ditetapkan diKecamatan Cipocok
Jaya.(4) Arahan pengelolaan sumberdaya air, meliputi :a. pembangunan prasarana sumber daya
air;b. semua sumber air baku dari Situ Ciwaka, Situ Cikulur, serta SungaiCibanten dan sungai -
sungai yang airnya dapat dimanfaatkan secaralangsung dan dikembangkan untuk berbagai
kepentingan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan;provinsiPasal 33 (1)
Kawasan perlindungan setempat (PS) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30huruf c dengan luas
kurang lebih 17.820 ha (tujuh belas ribu delapan ratusdua puluh hektar) terdiri atas:a. sempadan
pantai;b. sempadan sungai; danc. sempadan situ, danau, embung dan waduk.(2) Sempadan
pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:a. Kabupaten Pandeglang;b.
Kabupaten Lebak;c. Kabupaten Tangerang;d. Kabupaten Serang;e. Kota Cilegon;dan f. Kota
Serang. (3) Sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yang tersebardi
seluruh kabupaten/kota meliputi:a. Daerah Aliran Sungai Ciujung;b. Daerah Aliran Sungai
Cidurian;c. Daerah Aliran Sungai Cilemer;d. Daerah Aliran Sungai Ciliman;e. Daerah Aliran
Sungai Cibanten;f. Daerah Aliran Sungai Cidanau;g. Daerah Aliran Sungai Cimanceuri;h. Daerah
Aliran Sungai Cisadane;i. Daerah Aliran Sungai Cibinuangeun;j. Daerah Aliran Sungai Cihara; k.
Daerah Aliran Sungai Cimadur; danl. Daerah Aliran Sungai CibarenoPasal 60(1) Indikasi
program utama tahap IV Tahun 2035-2039 terdiri atas :a. Perwujudan struktur ruang;b.
Perwujudan pola ruang; d(3) Perwujudan pola ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, meliputi:a. Perwujudan Kawasan Lindung, meliputi:kawasan perlindungan setempat berupa
pengendalian pemanfaatanruang pada kawasan perlindungan setempat yang
berpotensimengganggu dan/atau merusak fungsi perlindungan setempat terdiriatas:a)
Pengelolaan kawasan perlindungan setempat berupa sempadanpantai;b) Pengelolaan kawasan
perlindungan setempat berupa sempadansungai; danc) Pengelolaan kawasan perlindungan
setempat berupa kawasansekitar danau/waduk/situmembangun RTH pada sempadan sungai,
sempadan jaringan rel KeretaApi, sempadan jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET); program kota serangPengamanan dan
Penataan Lahan-lahan SempadanSungai, Situ, Mata Air, dan PantaiPengaturan dan penataan
kawasan permukiman disekitar sempadan pantai, sempadan sungai, dansekitar mata airDalam
kawasan sempadan sungai tidak diperkenankan dilakukan kegiatanbudidaya yang
mengakibatkan terganggunya fungsi sungai;b. Dalam kawasan sempadan sungai masih
diperkenankan dibangun prasaranawilayah dan utilitas lainnya dengan ketentuan :- Tidak
menyebabkan terjadinya perkembangan pemanfaatan ruang budidaya disepanjang jaringan
prasarana tersebut.- Dilakukan sesuai ketentuan peraturan yang berlakuKawasan ruang terbuka
hijau tidak diperkenankan dialihfungsikan. b. Dalam kawasan ruang terbuka hijau masih
diperkenankan dibangun fasilitaspelayanan sosial secara terbatas dan memenuhi ketentuan yang
berlaku.

BAB II

GARIS SEMPADAN SUNGAI DAN GARIS SEMPADAN DANAU

Bagian Pertama

Maksud dan

Tujuan
Pasal 3

(1) Penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau dimaksudkan
sebagai upaya agar kegiatan perlindungan, penggunaan, dan pengendalian
atas sumber daya yang ada pada sungai dan danau dapat dilaksanakan
sesuai dengan tujuannya.

(2) Penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau bertujuan agar:

a. fungsi sungai dan danau tidak terganggu oleh aktifitas yang berkembang
di sekitarnya;

b. kegiatan pemanfaatan dan upaya peningkatan nilai manfaat sumber daya


yang ada di sungai dan danau dapat memberikan hasil secara optimal
sekaligus menjaga kelestarian fungsi sungai dan danau; dan

c. daya rusak air sungai dan danau terhadap lingkungannya dapat dibatasi.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat


Republik Indonesia Nomor 28/PRT/M/2015 Tentang Penetapan
Garis Sempadan Sungai Dan Garis Sempadan Danau
Bagian Kedua

Kriteria Penetapan Garis Sempadan

Pasal 4

(1) Sempadan sungai meliputi ruang di kiri dan kanan palung sungai di antara
garis sempadan dan tepi palung sungai untuk sungai tidak bertanggul, atau
di antara garis sempadan dan tepi luar kaki tanggul untuk sungai bertanggul.

(2) Garis sempadan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan pada:

a. sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan;

b. sungai tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan;

c. sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan;

d. sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan;


e. sungai yang terpengaruh pasang air laut; dan

f. mata air.

Anda mungkin juga menyukai