Anda di halaman 1dari 6

BAB III

TINJAUAN LOKASI

3.1 Tinjauan Umum


 Nama proyek : Taman Wisata Kesenden
 Tema Arsitektur : Arsitektur Metafora
 Sifat proyek : Fiktif
 Lokasi : Jl. Kp. Baru, Kesenden, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa
Barat 45121
 RUTRK : BWK 1 Zona Pelabuhan ditunjang Fasilitas Rekreasi
 Luas lahan : ± 34.075 m²
 Luas bangunan : -
 GSB : Minimum 6m dari bibir jalan
 KDB : Minimum 40-60%
 KLB : Maksimum 1.2
 KDH : Minimum 40%
 Tinggi maksimal : Maksimal 10 lantai
 Batas fisik lahan : - Sebelah Timur : Laut utara jawa
- Sebelah Barat : jln kp. Baru dan Tambak ikan
- Sebelah Selatan : Tambak ikan milik warga
- Sebelah Utara : Sungai Tangkil
 Pemilik Proyek : Pemerintah Daerah dan Swasta.
 Peta Bagian Wilayah Kota (BWK) Kota Cirebon

Wisata Pantai Kesenden 1


3.1.1 Tinjauan kota Cirebon.
Kota Cirebon atau Kota Wali merupakan Kota yang terletak di daerah pantai Utara
Provinsi Jawa Barat Bagian Timur. Dengan letak Geografis yang strategis, yang merupakan jalur
utama transprotasi dari Jakarta menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, yang melalui daerah utara atau
pantai utara ( pintura ). Geografis kota Cirebon terletak pada posisi 108.33 0 Bujur Timur dan 6.410
Lintang Selatan pada pantai Utara Pulau Jawa. Secara geografis wilayah kota Cirebon mempunyai
luas wilayah 37.358 Km2 dengan batas – batas sebagai berikut :
a. Batas Utara : Kabupaten Cirebon
b. Batas Selatan : Kabupaten Cirebon
c. Batas Timur : Kabupaten Cirebon
d. Batas Barat : Laut Jawa
Kota Cirebon termasuk daerah kota yang beriklim tropis yang memiliki dua musim yaitu
musim kemarau dan hujan dengan bulan basah umumnya lebih banyak daripada bulan kering.
Kota Cirebon memiliki suhu terendah dengan rata – rata 23,4 0C dan suhu tertinggi rata – rata
33,60C dan banyaknya curah hujan 1.732 mm per tahun dengan hari hujan 116 hari hujan atau
sebanyak 31,78 % per tahun.
Secara topografis, Sebagian besar wilayah kota Cirebon merupakan dataran rendah dan
Sebagian kecil merupakan wilayah perbukitan yang berada di wilayah selatan kota. Kondisi
wilayah kota yang sebagian besar berupakan dataran rendah menjadi kendala tersendiri karena
kecepatan aliran air hujan yang terbuang kelaut menjadi lambat dan sangat berpotensi banjir.
Wilayah kota Cirebon merupakan dataran rendah dengan ketinggian bervariasi antara 0 –
200 meter di atas permukaan laut. Kemiringan lahan di wilayah kota Cirebon dapat
diklasifikasikan berdasarkan presentase kemiringan sebagai berikut :
1. Kemiringan 0 – 3 % terdapat di Sebagian besar wilayah kota Cirebon, kecuali Sebagian
kecil di wilayah Kecamatan Harjamukti
2. Kemiringan 3 – 8 % terdapat di Sebagian besar wilayah Kelurahan Kalijaga, Sebagian kecil
di Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti
3. Kemiringan 8 – 15 % terdapat di Sebagian wilayah Kelurahan Argasunya, Kecamatan
Harjamukti
4. Kemiringan 15 – 18 % terdapat di Sebagian wilayah Keluarahan Argasunya, Kecamatan
Harjamukti

Wisata Pantai Kesenden 2


3.1.2 Kebijakan Tata Ruang Wilayah di lokasi.
3.3.1.1 Kebijakan Pengembangan Sistem Bagian Wilayah Kabupaten Cirebon
Pemerintah Kabupaten Cirebon sebagai daerah yang merupakan bagian dari
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Cirebon dalam struktur ruang Rencana tata ruang
nasional (RTRWN) dan juga bagiandari pengembangan Metropolitan Cirebon Raya
dalam konteks pengembangan wilayah regional Jawa Barat, kebijakan kerjasama antar
daerah dalam pengembangan wilayah tersebut menjadi hal yang penting untuk
dikembangkan. Adapun kerangka kerjasama antar daerah itu sendiri dapat diarahkan
pada pengembangan kawasan strategis, pembangunan kawasan perkotaan,
pengembangan daerah tertinggal, pengembangan kawasan perbatasan, dan
pengembangan perdesaan yang ada di Kabupaten Cirebon
Rencana pola ruang wilayah kabupaten.Rencana pola ruang wilayah
kabupaten merupakan rencana distribusi.peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten
yang meliputi rencana. peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana
peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten
yang terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budidaya sebagai berikut:
1. BWK I Kawasan Budidaya
a) Kawasan peruntukan hutan produksi.
b) Kawasan hutan rakyat.
c) Kawasan peruntukan pertanian.
d) Kawasan peruntukan perkebunan.
e) Kawasan peruntukan perikanan.
f) Kawasan peruntukan pertambangan.
g) Kawasan peruntukan industry.
h) Kawasan peruntukan pariwisata.
i) Kawasan peruntukan pemukiman.  
j) Kawasan peruntukan lainnya
2. BWK II Kawasan Pertanian
a) Kawasan peruntukan tanaman pangan
b) Kawasan peruntukan hortikultura
c) Kawasan peruntukan perkebunan
d) Kawasan peruntukan perternakan
3. BWK III Kawasan Peruntukan Lainnya
a) Kawasan perdagangan dan jasa
b) Kawasan pesisir dan laut

Wisata Pantai Kesenden 3


c) Kawasan pertahanan dan keamanan
d) Kawasan fasilitas sosial dan umum

3.1.1.2 Pencapaian Penataan Ruang Wilayah Dalam RTRW Kabupaten Cirebon


Tahun 2011-2013
Kebijkan dan strategi perencanaan tata ruang disusun dalam rangka
mewujudkan rencana tata ruang, ruang berkelanjutan dan operasional, serta
mengakomodasi paradigma baru dalam perencanaan. Untuk mewujudkan tujuan
penataan ruang Wilayah sebagaimana maksud diatas, maka disusun kebijakan
penataan ruang wilayah meliputi :
1. Pengembangan kawasanagropolitan dan minapolitanterpadu.
2. Pengembangan kawasan industri, agroindustri, industri kecil dan mikro sesuai
dengan potensi alam dan sumber daya manusia
3. Pengembangan wisata agro dan wisata religi dengan memanfaatkan potensi
alam dan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan budaya.
4. Pengembangan pusat pelayanan bersinergis didukung prasarana wilayah dan
kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan
5. Pengembangan dan pelestarian kawasan berfungsi lindung sesuai dengan fungsi
dan potensi sumberdaya alam
6. Pendistribusian penduduk sesuai dengan pengembangan sistemperkotaan
7. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

3.1.1.3 Pengendalian Pemanfaatan Ruang


Pengelolaan kawasan untuk mengatur penggunaan lahan di kabupaten
Cirebon, hal ini memerlukan peraturan tentang ketinggian bangunan secara
keseluruhan. Oleh karena itu perlu adanya peraturan terhadap KDB (Koefisien Dasar
Bangunan) dan KLB (Koefisien Lantai Bangunan)
1. Arahan Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Arahan koefisien dasar bangunan (KDB) merupakan arahan mengenai
perbandingan luas yang tertutup dengan blok peruntukannya yang di nyatakan
dalam persen (%).
2. Arahan Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
Arahan koefisien lantai bangunan (KLB) merupakan arahan mengenai
perbandingan antara jumlah luas lantai bangunan dengan luas lantai yang
dinyatakan dalam bilangan.

Wisata Pantai Kesenden 4


3. Arahan Ketinggian Bangunan
Arahan ketinggian bangunan merupakan seperangkat ketentuan pengaturan
mengenai ketinggian maksimum bangunan pada masing-masing blok peruntukan
4. Arahan Sepadan Bangunan (GSB)
Secara umum GSB adalah garis imaginer yang menentukan jarak terluar bangunan
terhadap ruas jalan. Dilarang keras membangun melebihi batas GSB yang sudah
ditentukan. Besarnya GSB ini tergantung dari besar jalan yang ada di depannya.
Jalan yang lebar tentu saja mempunyao jarak GSB yang lebih besar dibandingkan
jalan yang mempunyai lebar yang lebih kecil.

3.1.3 Perkembangan Proyek Sejenis di lokasi.


Potensi perkembangan objek wisata di kota Cirebon mengalami perkembangan yang sangat
pesat dari tahun ke tahun, hal ini dapat di lihat dari beberapa objek wisata yang mengalami
perubahan signifikan dengan munculnya objek wisata baru. Seperti salah satu objek wisata yang
ada di kota Cirebon, di antaranya Waterland Ade Irma Suryani rekreasi air di sini cukup luas dan
penginapan apaung ,dengan luas lahan keseluruhan sekitar 3 hektar.

Wahana airnya, seperti ember tumpah, kolam arus, seluncuran besar, dan air
mancur. Pengunjung bisa mencoba bermain di dalamnya satu per satu. Kendati demikian, anak-
anak tetap perlu pendampingan dari orang dewasa, Seluncurannya dibuat laksana petualangan di
dalam gua, sehingga menambah keseruan bermain. Ada dua seluncuran besar yang meliuk
dengan jalur lebih dari 10 meter. Namun bagi pengunjung yang bermain bersama anak-anak, bisa
mencoba seluncuran yang lebih pendek.
Ada area kolam renang bagi orang dewasa yang kedalamannya mencapai 1,5 meter. Arena
ini bisa digunakan bagi para pengunjung yang tengah belajar berenang secara profesional.

Wisata Pantai Kesenden 5


Sedangkan bagi pengunjung yang tak berminat basah-basahan, bisa mencoba berkeliling
menggunakan perahu bebek

Wisata Pantai Kesenden 6

Anda mungkin juga menyukai