Anda di halaman 1dari 31

BAB IV

PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

4.1 ASPEK FUNGSIONAL

4.1.1 Pendekatan Pelaku dan Aktifitas


Pendekatan pelaku dan kegiatan merupakan proses menentukan pelaku pada Kawasan
wisata Pantai Kesanden dan kegiatan yang dilakukan. Pendekatan pelaku dan aktifitas
meliputi :
1. Pengunjung / Wisatawan
Adalah orang yang dating untuk menggunakan fasilitas rekreasi dan fasilitas public, tanpa
melakukan aktifitas menginap / bermalam
2. Pengunjung Menginap / Tamu
Adalah orang yang dating untuk rekreasi dan menggunakan jasa penginapan / hotel serta
fasilitas – fasilitas yang telah tersedia.
3. Pengelola
Adalah orang yang mengatur dan mengelola Kawasan wisata pantai seperti Manager,
asisten manager, sekertaris dan lainnya.
4. Pegawai
Adalah orang yang memberikan pelayanan kepada Pengunjung / wisatawan, seperti
resepsionis, pegawai utilitas dan lainnya.

No. Klasifikasi Fungsi Jenis Aktifitas Sifat Aktifitas Perilaku


Beraktifitas
1 Fungsi Primer Berwisata Publik  Membeli tiket
 Jalan-jalan
 Bermain
 Membeli makan
 Melihat
pertunjukan
2 Fungsi Sekunder Bersantai Publik  Berkomunikasi
 Jalan-jalan
 Makan
 Memancing

Penginapan Semi Publik  Check in


Wisatawan  Istirahat
 Makan
 Berkomunikasi
 Berwisata
 beribadah
 Check out

Wisata Pantai Kesenden 1


Aula Pertemuan Privat  Check in
 Rapat
 Makan
 Istirahat
 Beribadah
 Check out
3 Fungsi Penunjang Tempat ibadah Publik  Wudhu
(musholla)  Sholat
 Dzikir
 Do’a
Restoran Publik  Makan
 Berkomunikasi
 istirahat
Tempat mancing Publik  Memancing
 Istirahat
 Berkomunikasi
 Makan
Parkir kendaraan Publik  Memarkir
 Berkomunikasi
 Jalan-jalan
Tempat penjualan Privat  Menjaga tiket
tiket dan informasi  Berkomunikasi
 Istirahat
 Makan
Kantor pengelola Privat  Rapat
 Istirahat
 Makan
 berkomunikasi
Ruang servis Privat  Menjaga
 Berkomunikasi
 Makan
 istirahat
3 3  Buang air besar/
kecil
 Cuci muka
 berkomunikasi
Pos keamanan Privat  Menjaga
keamanan
 Makan
 Berkomunikasi
 istirahat
Bussines centre Publik  Belanja
 Berkomunikasi
 Jalan-jalan
 Makan

4.1.2 Atifitas Pengunjung dan pengelola


Diagram pelaku kegiatan pengunjung

DATANG :
PARKIR KENDARAAN
BERJALAN MEMBELI OLEH – OLEH /
SOUVENIR

Wisata Pantai Kesenden 2


KEGIATAN :
BERMAIN
BERENANG ISTIRAHAT :
DUDUK – DUDUK MAKAN
PULANG :
BERJALAN
PARKIR KENDARAAN

Bagan 4. 1 Diagram Pelaku Kegiatan Pengunjung

R. pengelola

Dating Istirahat Rapat


Administrasi
Palkir

Keluar
R. karyawan

Makan dan minum Menjaga keamanan


Sholat Lifeguard
Memasak
Nelayani pengunjung
Teknisi
Merawat dan membersihkan
waterpark
Tabel Aktifitas Pengunjung Istirahat
dan Pengelola
Bagan 4. 2 Diagram pelaku kegiatan pengelola

No. Jenis Aktifitas Jenis Sifat Jumlah Rentang


Pengguna Pengguna Pengguna Waktu
Pengguna
1 Berwisata Wisatawan Rutin, setiap 400 Orang 7-8 Jam
hari
2 Pembudidayaan Pengelola dan Rutin, setiap 420 Orang 7-8 Jam
ikan kerapu Wisatawan hari
3 Penginapan Pengelola dan Rutin, setiap 200 Orang 24 Jam
Wisatawan Wisatawan hari
4 Rapat/ Pengelola dan Kadang-Kadang 100 Orang 24 Jam
Pertemuan Penyewa

Wisata Pantai Kesenden 3


5 Beribadah Pengelola dan Rutin, setiapa 50 Orang 7-8 Jam
(musholla) Wisatawan hari
6 Restoran Wisatawan Rutin, setiap 100 Orang 16 Jam
hari
7 Memancing Wisatawan Rutin, setiap 50 Orang 7-8 Jam
hari
8 Parkir Pengelola dan Rutin, setiap 500 Orang 24 Jam
kendaraan Wisatawan hari

9 Penjualan tiket Karyawan Rutin, setiap 5 Orang 7-8 Jam


dan informasi hari
10 Kantor Direktur Rutin, setiap 5 Orang 7-8 Jam
pengelola hari
11 Ruang servis Karyawan Rutin, setiap 10 Orang 24 Jam
hari
12 Toilet umum Wisatawan Rutin, setiap 200 Orang 7-8 Jam
hari
13 Pos keamanan Satpam Rutin, setiap 10 Orang 24 Jam
hari
14 Bussines centre Pengelola dan Rutin, setiap 200 Orang 7-8 Jam
Wisatawan hari
Tabel 4. 1 Tabel Aktifitas Pengunjung dan Pengelola

4.1.3 Pendekatan Kebutuhan Ruang

WATER AREA
Aktifitas Nama Ruang
Ganti & Menyiapkan Pakaian loker
Mandi/ Bilas Loker Mandi / Shower
Buang Air Toilet
Duduk-duduk,Makan & Minum Gazebo
Meminjam pelampung / Meminjam ban Tempat Peinjaman
Berenang, Seluncur Dewasa, Sungai Arus, Kolam Kolam Renang
Ceria
Tabel 4. 2 Pendekatan Kebutuhan Ruang Water Area

KANTOR
Aktifitas Nama Ruang
Absen datang pulang Lobby
Mengelola Admintrasi R. kerja
Menyimpan data dan arsip R. Arsip
Rapat R. Rapat
Buang air Toilet
Tabel 4. 3 Pendekatan Kebutuhan Ruang Kantor

Wisata Pantai Kesenden 4


BANGUNAN UTAMA
Aktifitas Nama Ruang
Menerima kedatangan pengunjung Lobby
Duduk dan menunggu Lounge
Informasi & registrasi Receptionis & Information
Makan & minum Restaurant & Café
Buang air Toilet
Tabel 4. 4 Pendekatan Kebutuhan Ruang Utama

MEDICAL CENTRE
Aktifitas Nama Ruang
Menunggu pemeriksaan R. Tunggu
Memeriksa pasien R. Periksa
Tabel 4. 5 Pendekatan Kebutuhan Ruang Medical Centre

FOODCORT
Aktifitas Nama Ruang
Makan & minum R makan
Memasak Dapur
Mempersiapkan makanan R. Saji
Membayar makanan Kasir
Menyimpan bahan makanan Gudang supply
Tabel 4. 6 Pendekatan Kebutuhan Ruang Foodcprt

RESTAURANT & CAFE


Aktifitas Nama Ruang
Makan & minum R Makan
Memasak Dapur
Mempersiapkan makanan R. Saji
Membayar makanan Kasir
Jasa antar Loading dock
Buang air Toilet
Tabel 4. 7 Pendekatan Kebutuhan Ruang Restaurant & Cafe

GUDANG & SERVICE


Aktufitas Nama Ruang
Menerima barang R. Makan
Menyimpan bahan bakar Dapur

Wisata Pantai Kesenden 5


Menyimpan peralatan ME Gudang
Menyimpan barang yang tertinggal Kasir
Menyimpan makanan staff Gudang supply
Menyalurkan air ke kolam Gudang ME
Tabel 4. 8 Pendekatan Kebutuhan Ruang Gudang & Service

SOUVENIR
Aktifitas Nama Ruang
Melihat & Memilih R. Display
Membayar barang Kasir
Tabel 4. 9 Pendekatan Kebutuhan Ruang Souvenir

4.1.4 Pendekatan Persyaratan Ruang

KELOMPOK NAMA RUANG PENCAHAYAAN PENCAHAYAN PENGHAWAAN PENGHAWAAN AKTIFITAS


RUANG ALAMI BUATAN BUATAN ALAMI

BANGUNAN POS GERBANG    CEKIN, DAN


PENUNJANG MEMBELI TIKET
MASUK

AREA PARKIR   PENGUNJUNG


MEMALKIRKAN
KENDRAANNYA

TOILET UMUM     BUANG


AIRBESAR &
KECIL

PEDESTRIAN,   MENGARAHKAN
VEGETASI PENGUNJUNG

RETAIL, SHOP,     MEMBELI


SOUVENIR CENDRA MATA

RESTAURAN &     MAKAN DAN


CAFÉ MINUM

ATM BANKING     MENGAMBIL


UANG

Tabel 4. 10 Pendekatan Persyaratan Ruang Penunjang

KELOMPOK NAMA RUANG PENCAHAYAAN PENCAHAYAN PENGHAWAAN PENGHAWAAN AKTIFITAS


RUANG ALAMI BUATAN BUATAN ALAMI

Wisata Pantai Kesenden 6


BANGUNAN RUANG MESIN    RUANG MEKANIK
PEDUKUNG GENSET TERTUTUP, JAUH
DARI RUANG
DALAM

RUANG TPS   TEMPAT


PEMBUANGAN
SAMPAH

TERAS PANTAI   TERMPAT


SANTAI,
BERJALAN-
JALAN, MEIHAT
KEINDAHAN

GAZEBO   BERTEDUH,
SANTAI

RUANG TRAPO     TEMPAT LISTRIK

RUANG PANEL     PANEL LISTRIK

GARDU LISTRIK    GARDU LISTIK

PLAZZA    BERKUMPUL,
SANTAI

PANGUNG     HIBURAN
PERTUNJUKAN

TAMAN BERMAIN     PERMAINAN


ANAK ANAK-ANAK

RUANG TABUNG     TABUNG


PEMADAM KEBAKARAN DAN
KEBAKARAN HYDRAN,
MUDAH DI
JANGKAU
PEMADAM
KEBKARAN

Tabel 4. 11 Pendekatan Persyaratan Bangunan Penunjang

Wisata Pantai Kesenden 7


4.1.5 Pendekatan Hubungan Ruang

A. Palkiran

Bagan 4. 3 Pendekatan Hubungan Ruang Palkiran

B. Tempat Pembelian Tiket dan Ruang Informasi

Wisata Pantai Kesenden Bagan 4. 4 Pendekatan Hubungan


8 Ruang Tiket dan Ruang Informasi
C. Taman Bermain

Bagan 4. 5 Pendekatan Hubungan Ruang Taman Bermain

Wisata Pantai Kesenden 9


D. Aula Pertemuan

Bagan 4. 6 Pendekatan Hubungan Ruang Aula Pertemuan

E. Penginapan Wisatawan

Bagan 4. 7 Pendekatan Hubungan Ruang Penginapan Wisatawan

Wisata Pantai Kesenden 10


F. Restoran

Bagan 4. 8 Pendekatan Hubungan Ruang Restoran

G. Tempat Ibadah (Musholla)

Bagan 4. 9 Pendekatan Hubungan Ruang Mushola

Wisata Pantai Kesenden 11


H. Ruang Kantor Pengelola Wisata dan Budidaya Ikan Kerapu

Bagan 4. 10 Pendekatan Hubungan Ruang Pengelola

I. Ruang Servis

Bagan 4. 11 Pendekatan Hubungan Ruang Servis

J. Toilet Umum

Wisata Pantai Kesenden 12


Bagan 4. 12 Pendekatan Hubungan Ruang Toilet Umum

K. Pos Keamanan

Bagan 4. 13 Pendekatan Hubungan Ruang Keamanan

Wisata Pantai Kesenden 13


L. Bussines Centre

Bagan 4. 14 Pendekatan Hubungan Ruang Bussines Centre

4.1.6 Program Ruang

Jenis Ruang Kebutuhan Ruang Kap Sumber Besaran Jml Sirkulasi Luas
(m 2) Rg ( m2
)
Ruang
Indoor
Ruang Ruang serbaguna
Publik Hall 300 DA 1.05 1 25% 393.75
Ruang Persiapan 15 DA 1.50 1 30% 29.25
Ruang Peralatan 12 asumsi 1.50 1 30% 23.40
Ruang informasi 10 MHB 2.00 1 20% 24.00
Ruang pengelola 10 DA 2.00 1 20% 24.00
Kamar mandi & wastafel 6 asumsi 2.00 4 25% 15.00
509.40
Ruang Pertunjukan out door
panggung 25 asumsi 1.50 1 30% 48.75
R Peralatan 8 asumsi 1.50 1 25% 15.00
R Audience 200 DA 1.05 1 25% 262.50
R persiapan 12 DA 1.05 1 20% 15.12
R Ganti 2 asumsi 1.20 2 30% 3.12
R Rias 2 asumsi 1.20 2 30% 3.12
Kamar Mandi 3 asumsi 2.00 3 6.00
Privat Rumah Makan 100 DA 6.00 1 600.00

Wisata Pantai Kesenden 14


Dapur 10 DA 1.50 25% 18.75
Kasir 2 DA 10.00 2 10.00
G. Stok Barang 6 DA 1.05 2 30% 8.19
Kamar Mandi&wastafel 4 asumsi 2.50 4 25% 12.50
Gazebo asumsi 12.00 5 60.00
709.44
Ruang Musholla & Teras 50 DA 2.00 1 25% 125.00
Servis Tempat Wudlu 12 DA 1.05 2 30% 16.38
Kamar Mandi&wastafel 16 asumsi 2.50 12 25% 50.00
R.tunggu 4 asumsi 2.50 1 25% 12.50
Bengkel asumsi 50.00 1 50.00
Kios-kios DA 12.00 10 120.00
G ME DA 12.00 1 12.00
G Genzet DA 24.00 1 24.00
G. Jaga (Keamanan) DA 9.00 2 18.00
478.63
Total ruang Indoor 2,275.03
Ruang Out
Door
Ruang Dokumen tasi sederhana Out 80 asumsi 800.00
Door
Publik
800.00
Ruang Area Parkir Motor 200 DA 3.00 100% 1,200.00
Servis Area Parkir Mobil 50 DA 10.00 100% 1,000.00
Area Parkir Bus 4 DA 40.00 100% 320.00
Area Parkir Truk 1 DA 40.00 100% 80.00
Arena bermain anak asumsi 600.00 600.00

Total Ruang Outdoor 4,000.00


Jumlah 6,275.00

Zona pemainan waterpark

ZONA PERMAINAN AIR

Kebutuhan Luas
Fasilitas Pemakai Kegiatan Persyartan ruang Ukuran
Ruang (m²)

Area kolam kolam renang Anak-anak Berenang,  Outdoor  Ukuran: 150


anak-anak yang usia 0-7 bermain air,  luas, 15x10 m
kedalamannya tahun duduk-duduk  Pmemecah  Kedalaman
di sesuaikan sirkulasi pada 50 cm
untuk anak- penataan dengan
anak lansekap tinggi badan
 Nyaman di bawah
 pencahayaan 1.20
cukup
Water slide Kolam renang Anak-anak Bermain  Outdoor  Area slide: 340
anak-anak di lengkapi usia 0-7 dengan  Luas 20x17 m

Wisata Pantai Kesenden 15


permainan air tahun fasilitas  Nyaman  Ketinggian
seluncur  Pencahayaan di bawah 5
cukup m
Aquaplay Kolam renang anak-anak Berenang  Outdoor  ukuran 200
di lengkapi usia 0-7 bermai air,  luas kolam:
dengan tahun bermain alat  nyaman 10x20 m
pemainan air permainan,  pencahayaan  kedalaman
khusus anak- dudu-duduk cukup 40 cm
anak
Area kolam Kolam renang Pengunjung Berenang  Outdoor  area 200
dewasa di lengkapi usia remaja bermai air,  luas kolam:
dengan dan dewasa bermain alat  nyaman 15x25 m
pemainan air permainan,  pencahayaan  kedalaman
khusus dewasa dudu-duduk cukup 150 m
kolam Kolam renang pengunjung Bermain  Outdoor  area slide: 900
renang dengan usia remaja dengan  luas 25x30 m
water slide seluncur yang dan dewasa, fasilitas  nyaman  ketinggian:
1 berliku, area pengelola seluncur  pencahayaan 19.30 m
seluncur cukup  kedalaman: 1.20
berliku
Kolam Kolam renang pengunjung Bermain  Outdoor  area slide: 30x7
renang dengan usia remaja dengan  luas m
water slide seluncur yang dan dewasa, fasilitas  nyaman  ketinggian:
2 lurus doble, pengelola seluncur  pencahayaan 13.20
area seluncur cukup
luas
Kolam Kolam renang pengunjung Bermain  Outdoor  area slide: 30x14 630
renang dengan usia remaja dengan  luas m
water slide seluncur yang dan dewasa, fasilitas  nyaman  ketinggian: 12 m
ban lurus doble, pengelola seluncur pencahayaan  ukuran kolam:
area seluncur cukup 15x14 m
luas  kedalman 1.40
m
Flsh bowl Dengan flush pengunjung Bermain  Outdoor  area flush bowl: 630
bowl seperti usia remaja dengan  luas 30x1o m
lubang badai, dan dewasa, menggunakan  nyaman  diameter kolam:
mengirim pengelola fasilitas flush  pencahayaan 5m
berputar di bowl cukup  kedalaman: 3.70
sekitar m
mangkuk
berbentuk
corong ke

Wisata Pantai Kesenden 16


dalam kolam
Kolam Arus Kolam renang pengunjung Berenang  Outdoor  kedalaman: 60- 1.50
berliku yang usia remaja mengikuti arus  luas 80 m
mengelilingi dan dewasa, dengan/tanpa  nyaman
area kolam pengelola mengunakan  pencahayaan
lainnya ban cukup
 penataan
lanskape
Kolam Kolam renang Pengunjung Berenang  Outdoor  kedalaman: di
ombak yang dengan sambil  luas kola mini
mengunakan segala usia menikmati  nyaman kedalamnnya
ombak ombak seperti  pencahayaan bermacam
sebagaiarea di laut cukup macam
bermain, area  penataan semakin
mesin ombak lanskape ketengah
kedalamannya
mencapai 2 m

Sunbathing Tempat untuk Pengunjung Duduk-duduk,  Outdoor Area/daerah 20,5


meletakan dengan berjemur,  luas untuk berjemur
bangku segala usia, bersantai  nyaman
pengelola  pencahayaan
cukup
penataan
lanskape
Gazebo Pengunjung Duduk-duduk  semi terbuka 60
dengan dan  pencahayaan
segala usia mengobrol cukup
Toilet Toilet pria Pengunjung Membersihkan  indoor 90
Toilet wanita dengan dan mandi  pencahayan
Ruang shower segala usia cukup
Janitor dan  penghawaan
pengelola

R.ganti R ganti pria Pengunjung Ganti pakaian  indoor 200


R ganti wanita dengan dan mebilas  pencahayan
segla usia cukup
 penghawaan

R. loker R loker pria Pengunjung Menyimpan  indoor 300


R loker wanita dengan barang  pencahayan
R loker segla usia cukup

Wisata Pantai Kesenden 17


pengelola  penghawaan

Life guard Tempat Pengelola Menjaga area  semi terbuka 11.25


menjaga dan waterpark dan  dekat dengan
tempat duduk taman rekreasi arena-arena
indoor air
 pencahayan
cukup
Security Tempat berjaga Pengelola Menjaga  akses ke 2.25
keamanan 24 segala area
jam  terbuka

4.1.7 Pendekatan Sirkulasi


Alur gerak seseorang dapat dibayangkan sebagai benang yang menghubungkan antar
ruang pada suatu bangunan atau suatu rangkaian ruang-ruang interior maupun eksterior.
Karena kita bergerak dalam waktu melalui suatu tahapan dan didalam suatu ruang. Berikut
macam-macam sirkulasi :
- Langsung
Suatu pendekatan yang mengarah langsung ke suatu tempat masuk, melalui sebuah jalan
lurus yang segaris dengan alur sumbu bangunan. Tujuan visual yang mengakiri pencapaian
ini jelas, dapat merupakan fasad muka seluruhnya Dari sebuah banguanan atau perluasan
tempat masuk didalam bidang
- Tersamar
Pendekatan yang samar-samar meningkatkan efek prespektif pada fasad depan dan
bentuk suatu bangunan. Jalur dapat diubah arahnya satu atau beberapa kali untuk
menghemat dan memperpanjang urutan pencapaian. Jika sebuah bangunan didekati pada
sudut yang ekstrim, jalan masuknya dapat memproyeksikan apa yang ada diluar fasad
sehingga dapat terliaht lebih jelas.
- Berputar
Sebuah arahan berputar dapat memperoanjang urutan pencapaiaan dan mempertegas
bentuk tiga dimensi suatu bangunan sewaktu bergerak mengelilingi tepi banguanan. Jalan
masuk bangunan mungkin dapat terlihat terputus-putus selama waktu pendekatan untuk
memperjelas posisinya atau dapat tersembunyi sampai ditempat kedatangannya.

Wisata Pantai Kesenden 18


1

4
4.1
4.2 Aspek Kontekstual
4.2

4.2.1 Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi yang dapat mendukung pembangunan objek wisata pantai kesanden
ada di BWK 1. Terutama dikecamatan sumber sehingga lokasi yang tepat untuk dijadikan
tapak berada di Jl. Kp. Baru, Kesenden, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat 45121

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI WILAYAH KOTA CIREBON 2011-2031

Materi yg diatur
No Kegiatan Deskripsi Ketentuan umum kegiatan Ketentuan Umum Keterangan
Intensitas
Bangunan
1 Kawasan Lindung Perlindungan  Kegiatan yang diperbolehkan :
setempat bangunan yang dimaksudkan
untuk pengelolaan badan air
dan/atau pemanfaatan air;
pemanfaatan ruang untuk ruang
terbuka hijau
 Kegiatan yang bersyarat
- Pengaturan tanah-tanah
pertanian untuk mengurangi
tingkat erosi
- Pembangunan sarana dan
prasarana pengembangan
sumber daya air
- Bantaran sungai harus bebas
dari bangunan kecuali
bangunan inspeksi sungai.
- Pemanfaatan sempadan sungai
sebagai wisata olah raga sebatas
tidak mengganggu fungsi
kelestarian sungai.
 Kegiatan yang dilarang
mengadakan alih fungsi lindung yang
menyebabkan kerusakan kualitas air
sungai di sepanjang badan sungai;
 Lainnya :
- daratan sepanjang tepian sungai
besar tidak bertanggul di luar
kawasan permukiman dengan
lebar paling sedikit

Wisata Pantai Kesenden 19


100 (seratus) meter dari tepi
sungai; dan daratan sepanjang
tepian anak sungai tidak
bertanggul di luar kawasan
permukiman dengan lebar
paling sedikit 50 (lima puluh)
meter dari tepi sungai; dan
- sungai yang melintasi kawasan
permukiman dilakukan
reorentasi
reorientasi pembangunan dengan
menjadikan sungai sebagai
bagian dari latar depan.
ruang
terbuka  Kegiatan yang diperbolehkan
hijau kota adalah kegiatan rekreasi;
 Lainnya :
o peruntukan hutan kota dapat
dimanfaatkan/diperbolehkan
untuk keperluan pariwisata alam,
rekreasi dan atau olah raga;
penelitian dan pengembangan;
pendidikan; pelestarian plasma
nutfah; dan atau budidaya hasil
hutan bukan kayu; pendirian
bangunan dibatasi hanya untuk
bangunan penunjang kegiatan
rekreasi dan fasilitas umum
lainnya;
o penentuan luas hutan kota
dalam satu hamparan yang
kompak paling sedikit 0,25 (dua
puluh lima per seratus) hektar
atau paling sedikit 10% (sepuluh
per seratus) dari wilayah pusat
kegiatan dan atau disesuaikan
dengan kondisi setempat; dan
 mengharuskan pengadaan jalur
hijau yang pada sepanjang jalur
jalan utama pusat kegiatan dan
jalan kolektor yang berfungsi
sebagai peneduh
kawasan  Kegiatan yang diperbolehkan untuk
cagar penelitian, pendidikan, dan
budaya pariwisata,
 Kegiatan yang dilarang
- apabila bertentangan dengan
upaya perlindungan benda
cagar budaya dan sematamata
untuk mencari keuntungan
pribadi dan/atau golongan;
agama, sosial, dan kebudayaan;
kegiatan dan pendirian bangunan
yang tidak sesuai dengan fungsi
kawasan;

Wisata Pantai Kesenden 20


4.2.2 Pemilihan Tapak
Berdasarkan fungsi pembagian wilayah kabupaten diatas, maka pembangunan objek
wisata pantai kesenden akan ditempatkan pada BWK 1 dengan fungsi Kawasan cagarbudaya
den Rekreasi, sebagi berikut:
Lokasi
Jalan kampung Baru kesenden
Kecamatan : kejaksan
Kabupaten : Cirebon
Luas Lahan : 43.027 m2

Depan: Jalan 2 Arah Samping Kanan: Tambak Ikan

Samping Kiri: Tambak Ikan Belakang: laut

Wisata Pantai Kesenden 21


Pertimbangan pemilihan site tersebut adalah sebagi berikut:
 Terbebas dari polusi batu bara Pelabuhan Cirebon
 Pencapaianya mudah karena dekat dengan pisat kota
 Sesuai dengan RDTR kota Cirebon
 Banyak support dari masyarakat

4.3 Aspek Utilias

4.3.1 Sistem Pencahayan


Sistem pencahayaan berfungsi untuk membuat ruangan menjadi lebih terang,
terutama pada ruangan tertutup, kondisi pada malam hari dan tempat-tempat tertentu yang
tidak dijangkau oleh penchayaan alami.Untuk sistem pencahayaan sendiri dibagi 2 jenis yaitu
pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
1. Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari.
Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat
membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan
jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas
lantai.Agar pencahayaan alami yang masuk member keuntungan perhatikan faktor- faktor
dibawah ini.
a. Variasi pada intensitas cahaya matahari
b. Distribusi dari terangnya cahaya matahari
c. Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, dan jarak antar bangunan
d. Letak geografis dan juga kegunaan dari bangunan gedung tersebut sendiri.
Keuntungan menggunkan pencahayaan alami pada bangunan
a. Menghemat biaya operasional bangunan.
b. Hemat energi ( energi listrik), tidak diperlukan energi listrik saat menggunkan
pencahayaan alami sehingga dapat menghemat energi.
c. Menyehatkan,menurut dorktersehat.com, sinar matahari pada pagi hari
mengandung sinar ultraviolet, sinar tersebut merubah simpanan kolestrol di kulit
menjadi vitamain D. menerima paparan sinar matahari selama 5 menit saja sama
artinya dengan memberikan 400 unit vitamin D pada tubuh anda, selain dapat
memberikan vitamin D sinar matahari pada pagi hari dapat membunuh kuman.
2. Pencahayaan Buatan

Wisata Pantai Kesenden 22


Pencahayaan buatan merupakan pencahayaan yang dihasilkan dari sumber lain
selain cahaya alami (matahari). Pencahayaan alami sangant diperlukan jika posisi ruangan
yang sulit untuk dicapai pencahayaan alami atau saat pencahayaan tidak mencukupi
pencahayaan alami itu sendiri tentunya memiliki kerugian dan keuntuntungan
tersendiri.Untuk keuntungan menggunkakan pencahayaan buatan sendiri yaitu dapat
menjangkau ruangan gelap yang sekiranya tidak dapat dijangkau oeleh pencahyaan alami
yang disebabkan oleh beberpa faktor.Unbtuk kerugian pencahayaan buatan sendiri yaitu
pada pemboroson energi listrik dikarenakan pencahayaan buatan sebagian besar
menggunakan energi listrik sebagai bahan utamanya. Pencahayaan buatan tidak dibutuhkan
sepenuhynya, hanya diperlukan bila:
a. Diperlukan cahaya dengan efek khusus.
b. Cahaya buatan diperlukan untuk fungsi khusus.
c. Tidak tersedianya cahaya alami disiang hari.
d. Tidak tersedianya cahaya alami dari sinar matahari.
Keuntungan menggunkan pencahayaan alami pada bangunan:
a. Dapat menjangkau7 ruangan yang tidak terjangkau matahari.
b. Penggunan tidak terbata (24 jam), dapat digunakan kapan saja.

4.3.2 Sistem Penghawaan


Sistem penghawaan merupakan elemen penting dari desain sebuah bangunan.
Karena penghawaan yang dilakukan secara benar akan membuat ruangan didalam bangunan
mendapat penghawaan yang dilakukan secara benar akan membuat ruangan di dalam
bangunan. Mendapat pencahayaan dan penghawaan alami yang cukup, agar dapat
memberikan kenyamanan pengguna dalam melakukan aktivitasnya dalam sebuah bangunan.
Ruang yang mempunyai penghawaan yang baik akan menjadikan kelembaban udara yang
cukup dalam sebuah ruangan. Sehingga kesehatan lingkungan tetap terjaga.Untuk
penghawaan sendiri diabagi menjadi 2 macam yaitu penghawaan alami dan penghawaan
buatan.
1. Penghawaan Alami
Penghawaan alami sendiri adalah upaya yang dilakukan agar ruangan didalam
bangunan tetap sejuk dengan suhu nyaman dengan bantuan pengudaraan alami dengan
bantuan elemen bangunan terbuka seperti jendela, pintu, dan elemen terbuka lainnya.
Sirkulasi yang baik pada ruangan akan memberikan kenyamanan bagi pengguna ruangan itu
sendiri. Aliran udara yang masuk melalui elemen terbuka dari bangunan dapat mempercepat

Wisata Pantai Kesenden 23


proses penguapan dipermukaan kulit sehingga dapat memberikan kesejukan untuk penghuni
bangunan.
Selain itu pertukaran udara didalam bangunan juga sangat penting bagi kesehatan,
karena didalam bangunan banyak terbentuk uap air dari berbagai macam aktivitas seperti
mencuci, mandi, memasak, dan lainnya. Uap air tersebut akan mengendap didalam ruangan,
selain itu aneka zat yang berbahaya juga bnayak terkandung pada cat, furniture atau benda
lainnya yang timbul karena reaksi bahan kimia yang terkandung didalam benda tersebut
dengan uap air. Jika sebuah bangunan tidak memiliki sirkulasi udara yang baik maka zat kimia
tersebut akan tetap tertinggal di dalam ruangan dan dapat terhirup oleh manusia yang ada
didalam ruangan bangunan tersebut.
Untuk penghawaan bisa menggunakan cara alami dengan cara menggunakan elemen
terbuka seperti jendela, dan pintu, namun bisa juga menggunakan penghawaan buatan
hanya saja kekurangan dari menggunakan penghawaan buatan yaitu boros energi karena
sebgian besar pengahwaan alami menggunakan energi listrik sebagai bahan utamanya.
Namun ada beberapa cara yang dapat di gunakan agar menghemat energi dengan cara
menerapkan penghawaan alami pada banguan di antranya :

a. Menghadirkan pohon peneduh di halaman yang dapat menurunkan suhu.


b. Memiliki bukaan yang cukup untuk masuknya udara.
c. Bangunan sebaiknya berbentuk persegi panjang, hal ini menguntungkan dalam
penerapan ventilasi silang.
d. Hindari penempatan bukaan yang bersebrangan tegak lurus, hal tersebut
menyebabkan angin masuk dan langsung keluar.
2. Penghawaan Buatan
Penghawaan alami sendiri adalah upaya yang dilakukan dengan tujuan agar ruangan
tetap sejuk dan dalam sushu yang nyaman dengan bantuan alat buatan ( mesin elektronik).
Untuk penghawan buatan sendiri dibagi menjadi 2 macam yaitu penghawaan buatan
mekanik dan non mekanik, perbedaan diatara keduanya yaitu penghawaan buatan mekanik
biasanya menggunakan kipas angin, exhaust fan, dan inhaust fan,.Untuk penghawaan buatan
non mekanik sendiri biasanya menggunakan air conditioner (AC) pada sebuah ruanagn.ada
beberapa alsan orang menggunakan penghawaan buatan diantara karena suhu apabila
kondisi manusia tidak bisa menyesuaikan suhu dalam ruangan, polusi, dan sirkulasi yang
buruk. Keuntungan menggunakan pencahayaan alami pada bangunan:
a. Dapat membuat kondisi ruangan menjadi nyaman, saat kondisi didalam ruangan
kurang nyaman ( shuhu kenyamanan 22,8OC-25oC).

Wisata Pantai Kesenden 24


Dapat meminimalisir atau memfilter bau udara yang tidak sedap, saat di ruangan
rokok dapat di netralisir menggunakan pengudaraan buatan mekanik yaitu dengan
kipas angin ada asap

4.3.3 Sistem Jaringan Air Bersih


Dalam sistem plumbing pada wisata pantai ini mengambil air bersih dari PDAM dan di
dukung dengan sumur bor dan juga sungai yang saling berhubungan dan bertujuan mengisi
kolam waterpark yang terdapat pada perancangan wisata pantai ini

PDAM TANDON UTAMA CABANG TANDON

SUMUR BOR TREATMENT

SUNGAI/LAUT FILTERRING

DI SEDOT
MENGUNAKAN
POMPA

4.3.4 Sistem Pembuangan Air Kotor


Air kotor sendiri dikelompokan menjadi beberapa jenis, yang tentunya menggunakan
sistem pembuangan air kotor yang berbeda-beda. Beberapa klasifikasi air kotor sendiri
diantaranya :
a. Air Kotor Padat, air kotor padat sendiri meliputi froses ( kotoran) manusia. Cara
penanggulangannya sendiri yaitu dengan cara menyalurkan air kotor menggunakan
pipa secara vertical dan arahkan ke bak septictank.
b. Air Kotor Cair, air kotor ini meliputi air pembuangan dari dapur, air bekas cucian,
urine manusia, cara penanggulangnnya dengan cara dialirkan menggunkan pipa
secara vertical yang dialirkan kesaluran pembuangan atau penampungan

Wisata Pantai Kesenden 25


c. Air Hujan,air ini meliputi air hujan, penanggulangan dengan cara menyediakan lahan
terbuka hijau sebagai area penyerapan air hujan, untuk air hujan yang berada
dibagian atap atau atas bangunan dialirkan menggunakan secara vertical
menggunakan pipa lalu disalurkan ke pembuangan

4.3.5 Sistem Jaringan Listrik


Sistem listrik yang digunakan pada perancangan wisata pantai ini yaitu yaitu :

PLN Tenaga Tinggi

Gardu Listrik

Panel Utma Panel Distribusi Panel Distribusi

Genset

Dalam memenuhi kebutuhan listik pada tempat wisata ini listriknya di gunakan
system listrik dari PLN dan Genset ( berpungsi bila listrik PLN mati ) peletakan ruangan genset
terpisah dari bangunan atau lebih jauh dari bangunan utma tetapi mudah di akses oleh
kendaraan servis.

4.3.6 Sistem Pembuangan Sampah


Bangunan tentu memerlukan sistem pembuangan sampah yang lebih cepat dan
efektif. Salah satu sistem pembuanagn sampah efektif pda bangunan tinggi contohnya
menggunakan trash cute, yaitu istalasi berupa pembuanagn sampah dengan sistem
cerobong/pipa vertikal yang dibuang secara gravitasi disetiap lantai bangunan bertingkat
berupa sampah yang tidak mudah terurai seperti konsumsi sehari-hari berupa plastic, sisa
makana, kertas dsb dan ditampung dilantai dasar bangunanberupa bak penampungan dan
kemudian didistribusikan ke truk pembuangan sampah

4.3.7 Sistem Pencegahan Kebakaran


Kebakaran merupakan hal yang sebagian besar terjadi pada setiap bangunan, terjadi
karena hal yang tidak sengaja.Maka dari itu untuk mencegah sebellum kebakaran terjadi
dibutuhkan sitem pencegahan kebakaran pada sebuah bangunan. Salah satu sistem
kebakaran yang bisa diterapkan adalah fire alarm sistem yang dikelompokan dalam sensor
asa, sensor panas, sensor percikan api, sensor gas dan sensor warna atau citra. Untuk
mendeteksi sensor api, dapat di deteksi dengan 2 sistem yaitu

Wisata Pantai Kesenden 26


a. Stand Alone Fire Detector, yaitu detector api otomatis, yaitu bekerja
mendekteksi potensi kebakaran dan memberikan peringatan baik alarm suara atau lamp.
Biasanya satu daya atau power supply menggunakan batere.
b. Integrated Fire Detector, yaitu detector api yang terhubung ke panel
kontrol sistem pemadam api atau fire sistem. Begitu terdapat potensi kebakaran, sensor akan
memerikan alrm pada fire sistem, dan akan membuat sistem siaga atau menjalankan fungsi
pemadam kebakaran. Sitem integrasi ke fire sistem dapat menggukan metode koneksi
konvensional (wire detection) dan Addressable.

4.3.8 Sistem Komunikasi


Untuk sistem komunikasimenggunakan jaringan telepone dan wirelles sebagai alat
komunikasi online yang tersambung dari Telkom Indonesia. Pesawat telepon dan wireless
disini dapat menggunakan komunikasi dalam bangunan.

4.3.9 Sistem Penangkal Petir


Sistem penangkal petir harus diterapkan pada sebuah bangunan termasuk bangunan
tinggi, karena petir sering menyambar pada objek area paling tinggi, maka dari itu sistem
penangkal petir sangat penting dalam perancangan pada sebuah bangunan termasuk
bangunan tinggi.Ada 2 jenis sistem penangkal petir yang sering digunakan pada bangunan
tinggi.Yaitu sistem konvensional dan sistem petir elektrostatis.Hanya saja sistem
konvensioanl mulai ditinggalkan saat ini dikarenkan dianggap tidak efektif dalam sistem
penangkal petir jika dibandingkan dengan sistem eletrostatis. Perbandingan diantara
keduanya adalah :

1. Sistem Penangkal Petir Konvensional


Penangkal petir konvensional merupakan satu buah jalur rangkaian kabel tembaga
yang dipakai, merupakan jalan atau aliran bagi petir menuju kepermukaan bumi atau
ground, maka petir tidak akan merusak benda benda yang dilewatinya.
a. Membutuhkan banyak kabel.
b. Akan memiliki kecendrungan mengganggu estetika bangunan rumah anda.
c. Lebih mahal bila diterapkan untuk area perlindungan yang luas.
d. Bentuk ujung terminal yang runcingf dalam jumlah banyak akan sangat
berbahaya bagi petugas pemeliharaan gedung atau pekerja yang bekerja diatap
sebuah bangunan.
2. Sistem Penangkal Petir Elektrostatis

Wisata Pantai Kesenden 27


Instalasi penangkal petir sistem elektrostatis bersifat aktif, ada sekian banyak merk
head untuk penangkal petir elektrostatis, pada dasarnya prinsip kerja penangkal petir
elektrostatis mengadopsi sebgian sistem penagkal petir radioaktif, adalah menambah
muatan terhadap ujung final / splitzer petri senantiasa pilih ujung ini buat disambar.
a. Lebih aman bagi pekerja yang akan melakukan perawatan
b. Tidak banyak membutuhkan komponen maupun kabel.
c. Area perlindungan lebih luas antar 50-150 m.
d. Hanya membutuhkan 1 terminal untuk radius tertentu.Perawatan dan
pemasangan pada bangunan yang mudah. Merupkan pilihan yang tepat dan
tidak mengganggu estetika bangunan.

4.3.10 Sistem Keamanan


Sistem keamanan pada bangunan sangat berperan penting demi keamanan dan
kenyaman sehingga pengguna yang berada didalamn ataupun dilur bangunan.Maka dari itu
sebuah sistem keamanan bangunan perlu di terapkan dalam perancangan sebuah
bangunan.Sistem keamanan pada bangunan meliputi CCTV dan alarm sistem.
a. CCTV (Closed Circuit Television) merupakan penggunaan kamera video untuk
mentransmisikan signal ke video ke tempat spesifik, dalam beberapa set monitor.
Berbeda dengan siaran televise, sinyal CCTV tidak secara terbuka ditrasmisikan. CCTV
paling banyak digunkan untuk pengasawan pada area yang memerlukan monitoring
seperti bank, gudang, tempat umum, dan rumah tang ditinggalkan pemiliknya.
b. Alarm sistem berfungsi untuk memberikan peringatan dini pada penghuni bangunan
berkaitan dengan hal yang terjadi pada bangunan seperti kebakaran, getaran gempa
(vulkanik atau tektonik), bahaya tsunami, keamaann dan kekuatan elemen struktur.
Salah satu alarm sistem untuk bahaya gempa dan tsunami adalah earthquake alarm

4.3.11 Sistem Trasportasi


Tansportasi vertikal merupakan metoda transportasi digunankan untuk mengangkut
suatu benda atau manusia dari bawah keatas ataupun sebaliknya. Ada berbagi macam tipe
transportasi vertikal, diantranya tangga, lift, ramp, eskalator dan lain lain.

1. Tangga
Merupakan salah satu transportasi dalam bangunan yang menghubungkan antara lantai 1
dengan yang lain dengan sistem transportasi manual. Tangga pada umumnya memiliki
syarat diantaranya:
a) Jika jumlah anak tangga lebih dari 12 anak tngga, harus ada menggunakan bordes.

Wisata Pantai Kesenden 28


b) Kemiringan sudutnya disarankan kurang lebihnya 38 derajat.
c) Lebar anak tangga untuk satu orang cukup 90 cm dan untuk 2 orang 110-120 cm.
2. Lift
Lift atau juga disebut elevator merupakan alat utama yang digunakan untuk transportasi
vertikal dalam bangunan gedung bertingkat banyak (highrise building). Lift ini memiliki
bentuk berupa tabung yang dapat mengangkut penumpang dan bergerak dari atas
kebawah atau dari bawah keatas secara mekanis dengan bantuan tenaga mesin.
3. Eskalator
Adalah transportasi vertikal untuk mengangkut orang yang terdiri dari tangga terpisah
yang dapat bergerak keatas dan kebawah dengan mengikuti jalur atau rail yang digerakan
dengan motor.
4. RAMP
Merupakan jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu sebagai
alternative bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga/ penyandang cacat

4.4 Aspek Struktur

4.4.1 Sistem Struktur


Sistem struktur adalah gabungan atau rangkaian dari berbagai macam elemen tang
dirakit sedemikian rupa hingga satu kesatuan yang utuh. Untuk sistem struktur bangunan
tinggi terdiri dari :

1. Pondasi
Struktur pondasi yang terbagi menjadi 2 jenis :
a) Pondasi Dangkal, biasanya dibuat dekat dengan permukaan tanah, umumnya
kedalaman pondasi didirikan kurtang 1/3 dari lebar pondasi sampai dengan
kedalaman kurang dari 3m. pondasi ini terdiri dari dudukan umpak, pondasiu
memanjang, pondasi tapak dan juga pondasi raft.
b) Struktur Pondasi Dalam. Jenis dari pondasi ini meliputi tiangpancang, diafragma,
dinding diafragma dan juga pondasi bor pile.
2. Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari
balok.Dan memiliki fungsi sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Untuk
kolom sendiri terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya :

Wisata Pantai Kesenden 29


a) Kolom empat persegi
b) Kolom bulat
c) Kolom komposit
3. Struktur Atas
a) Struktur horizontal terdiri dari plat dasar dan balok.
b) Struktur vertikal terdiri dari rangka dan dinding.
c) Atap terdiri dari material genteng, dak beton dan juga seng.
4. Bentang lebar
a) Cable System (Sistem Struktur kabel)
b) Tent System (Sistem Struktur Tenda)
c) Pneumatic System
d) Arch System

4.4.2 Sistem Modul


Modul yang digunakan adalah modul struktur rangka bahan beton, dengan 6x6m
sredangkan untuk kontruksi baja menggunakan baja WF (wide flange) yang dipasang dengan
menggunakan baut ataupun pengelasan dan Grid struktur merupakan jarak peletakan
komponen-komponen perkuatan bangunan (misalnya kolom dan balok) pada sebuah
bangunan dan jarak antar kolom satu dengan kolom lainnya.

4.5 Aspek Arsitektur


1. Orientasi Massa Bangunan
Orientasi massa bangunan dipertimbangkan dari lingkungan sekitar site dan tema yang
di sesuaikan dari perencanaan bangunan.
2. Gubahan Massa
Gubahan bentuk serta tata massa bangunan Cirebon futsal arena dapat mengacu pada
ketentuan umum persyaratan tata massa bangunan gedung berdasarkn Peraturan
Menteri Pekerjaan Umumnomor : 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung.
3. Pola Sirkulasi
Pola sirkulasi pada bangunan menggunakan polka radial dari arah plaza, pola double
loaded untuk dan juga sirkulasi linear.
4. View Bangunan

Wisata Pantai Kesenden 30


View bangunan menghadap kearah yang berpotensi paling banyak dan mudah untuk
dilihat.

Wisata Pantai Kesenden 31

Anda mungkin juga menyukai