Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN AKHIR

Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

3.1. RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)


KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2012 – 2032
3.1.1. RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH
1) Sistem Perkotaan
Berdasarkan kelengkapan fasilitas, persentase luas lahan
terbangun, kepadatan bersih penduduk dan kepadatan
bangunan, terdapat tiga orde pelayanan di Kabupaten Kepulauan
Selayar, yakni sebagai berikut:
a. PKL (Pusat Kegiatan Lokal), meliputi Benteng dan Pamatata;
b. PKLp (Pusat Kegiatan Lokal Promosi), meliputi Bonerate dan
Kayuadi;
c. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan), meliputi Matalalang,
Polebungin, Pariangan, Batangmata, Buki, Ujung Jampea dan
Latokdok. Ketujuh PPK ini adalah ibukota kecamatan yang
ada dalam wilayah pelayanan PKL Benteng dan Pamatata
serta PKLp Bonerate dan Kayuadi.
Fungsi utama dan fungsi pendukung/penunjang masing-masing
adalah sebagai berikut :
a) PKL (Pusat Kegiatan Lokal) Kabupaten Kepulauan Selayar;
Benteng dan Pamatata:
Fungsi utama:
▪ Sub Pusat Pengembangan Sulawesi Selatan (Pusat Kegiatan
Lokal, PKL);
▪ Pusat Pemerintahan Regional;

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-1
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

▪ Pusat Pelayanan Sosial dan Ekonomi;


▪ Pusat Pelayanan Kepelabuhanan;
▪ Pusat Industri Perikanan;
Fungsi Penunjang:
▪ Perdagangan Regional;
▪ Sistem Transportasi Regional;
▪ Perikanan Terpadu;
▪ Industri Jasa Kemaritiman;
▪ Jasa Kepariwisataan;
▪ Permukiman;
▪ Jasa Kepelabuhanan;
▪ Agroindustri dan Agrobisnis.
b) PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) mempunyai skala pelayanan
seluruh Kabupaten Kepulauan Selayar diarahkan pada:
▪ Pemantapan keterkaitan antar wilayah dengan kota-kota
utama di Propinsi Sulsel terutama kota-kota dengan hirarki
yang sama dan yang ada diatasnya, dengan meningkatkan
sarana dan prasarana perhubungannya.
▪ Penyediaan sarana perkotaan sesuai dengan fungsi kota
dengan pendekatan Program Pembangunan Prasarana Kota
Terpadu (P3KT), yang mencakup penyediaan bagi
kecukupan air bersih, jalan kota, sistem jaringan drainase,
sistem jaringan air limbah buangan, persampahan, serta
perbaikan kawasan pemukiman.
▪ Peningkatan peran serta investasi swasta dalam pengadaan
dan pembangunan sarana dan prasarana kota.
▪ Pengembangan kegiatan ekonomi kota (jasa dan
perdagangan) dalam rangka memacu pertumbuhan dan
perkembangan daerah serta memperluas kesempatan kerja.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-2
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

▪ Penataan ruang kota melalui perencanaan detail tata ruang


kota (RDTRK dan RTRK), pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang kota secara terpadu.
c) PKLp (Pusat Kegiatan Lokal Promosi) mempunyai skala
pelayanan sebagian wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar
dalam klaster ruang di sekitarnya dan diarahkan pada:
▪ Penyediaan sarana perkotaan sesuai dengan fungsi kota,
serta peningkataan ketersediaan sarana dan prasarana
produksi bagi kawasan pertambangan, pertanian,
perkebunan, dan industri.
▪ Peningkatan sarana komunikasi antar wilayah
pengembangan yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar.
▪ Peningkatan aksesibilitas ke wilayah belakang yang
dilayaninya melalui pengembangan sistem transportasi
yang memadai.
▪ Peningkatan fungsi kota sebagai penyangga fungsi ibukota
kabupaten.
d) PPK (Pusat Pelayanan Kawasan): Matalalang, Polebungin,
Pariangan, Batangmata, Buki, Ujung Jampea, dan Latokdok;
Fungsi utama:
▪ Pusat Pemerintahan Kecamatan
▪ Pusat Pelayanan Sosial dan Ekonomi kecamatan
▪ Pusat Industri Rakyat
Fungsi Penunjang:
▪ Industri Kecil Rakyat
▪ Hasil-hasil Pertanian
▪ Hasil-hasil perkebunan
▪ Jasa Kepariwisataan
▪ Permukiman
▪ Penghasil perikanan darat dan laut.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-3
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

e) PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) mempunyai skala pelayanan


di wilayah sekitarnya, dan diarahkan pada:
▪ Peningkatan aksesibilitas ke wilayah PKLp dan Ibukota
Kabupaten (PKW).
▪ Peningkatan aksesibilitas ke wilayah belakang yang
dilayaninya melalui pengembangan jaringan jalan.
▪ Peningkataan ketersediaan sarana dan prasarana produksi
bagi kawasan pertambangan, pertanian, perkebunan, dan
perikanan.
▪ Peningkatan prasarana komunikasi antar sentra produksi.
f) Pusat pelayanan orde yang dikhususkan untuk
pengembangan sektor pertanian (sistem rural) memiliki
fungsi:
▪ Fasilitas untuk pemasaran dan pengumpulan hasil-hasil
surplus sektor pertanian.
▪ Fasilitas dan pelayanan untuk distribusi alat dan bahan
pokok guna meningkatkan produksi dan produktivitas di
sektor pertanian antara lain pupuk, alat pertanian, sarana
dan prasarana pengangkutan produksi dan fasilitas kredit.
▪ Fasilitas dan pelayanan pemrosesan utama dalam kegiatan
pertanian baik untuk tujuan komersial ataupun untuk
mencukupi kebutuhan sendiri.
▪ Fasilitas dan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan
pokok masyarakat.
2) Sistem Jaringan
a. Jaringan Drainase
Rencana pengembangan sistem drainase diarahkan pada
sistem drainase makro dan sistem drainase perkotaan.
Sasaran dari rencana pengembangan sistem drainase ini
adalah tersedianya sistem yang memiliki kapasitas memadai.
Adapun pokok-pokok rencana tersebut antara lain:

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-4
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

a) Normalisasi jaringan drainase yang ada;


b) Pembangunan dan pengembangan kolam retensi di
kawasan perkotaan;
c) Pembangunan sumur resapan di kawasan perkotaan;
d) Pembangunan dan pengembangan jaringan drainase di
kawasan perkotaan;
e) Pembuatan embung penahan aliran yang tersebar pada
beberapa anak sungai bagian atas perbukitan.
b. Air Bersih
Rencana utama sistem penyediaan air bersih terdiri dari:
a) Pembangunan sistem baru untuk melayani daerah yang
belum terlayani;
b) Sistem pelayanan air bersih perkotaan dengan penduduk
minimal 10.000 jiwa, dilayani melalui sistem penyediaan
air bersih perpipaan dengan Instalasi Pengolahan Air
Lengkap oleh PDAM;
c) Peningkatan kapasitas produksi Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) dan menurunkan kehilangan air;
d) Perbaikan dan rehabilitasi sistem transmisi dan distribusi;
e) Meningkatkan Pelayanan Sistem Distribusi Perpipaan di
Kawasan Perkotaan;
f) Mengembangkan Sistem Jaringan Pelayanan Lintas
Wilayah.
g) Pengembangan sistem air bersih difokuskan kepada upaya
pengelolaan sumber air yang ada, pemanfaatan sumber air
baru dan peningkatan jaringan distribusi.
▪ Sistem pelayanan air bersih pedesaan dilayani melalui
Sistem Instalasi Pengolahan Air Sederhana (IPAS).
▪ Masyarakat dapat memenuhi sendiri kebutuhannya
melalui sumber air lainnya: sumur, atau membuat

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-5
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

sistem penampungan air hujan (PAH) yang memadai


untuk setiap rumah tangga.
c. Prasarana Persampahan
Rencana prasarana persampahan dilakukan melalui:
a) Dengan pengaturan pengelolaan sampah yang diatur lebih
rinci dalam masterplan persampahan.
b) Pengembangan fasilitas pengelolaan limbah perkotaan
c) Pengembangan sistem pengelolaan limbah domestik secara
off site pada daerah-daerah yang secara teknis
memungkinkan dan ekonomis;
d) Pada daerah perkotaan yang padat dan atau kumuh
menggunakan sistem pengelolaan limbah domestik secara
off site bila memungkinkan dan ekonomis;

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-6
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-7
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

3.1.2. RENCANA POLA RUANG WILAYAH


Kawasan permukiman dibagi atas kawasan permukiman
perdesaan dan kawasan permukiman perkotaan.
Rencana pengembangan kawasan pemukiman baik perdesaan
dan perkotaan adalah berdasarkan standar kecukupan dan
kelayakan ruang, dimana satu keluarga menempati satu unit
rumah.
1) Rencana Kawasan Permukiman Perdesaan
Pengembangan kawasan permukiman pedesaan dilakukan
melalui peningkatan kualitas dan kuantitas permukiman secara
terpadu dengan kegiatan ekonomi antara lain pertanian,
peternakan, dan perikanan dan meningkatkan prasarana dan
sarana penunjang.
Rencana pengembangan kawasan permukiman perdesaan
sebagaimana dimaksud di atas adalah sebagai berikut:
a. Lebih mengkonsentrasikan pemukiman pedesaan pada
kelompok pemukiman perkampungan yang sudah ada, agar
tidak terjadi penyebaran pemukiman secara sporadik yang
mengakibatkan penggunaan lahan dan penyediaan
infrastruktur menjadi tidak efisien.
b. Pengembangan desa pusat pertumbuhan.
c. Peningkatan aksesibilitas antara kawasan pemukiman
dengan kawasan pertanian.
d. Peningkatan sarana dan prasarana permukiman.
e. Untuk mengantisipasi perkembangan kawasan terbangun/
permukiman sebagai implikasi dari pembangunan jalan
pantai barat, yang tentu akan merangsang perkembangan
disekitarnya karena aksesibilitasnya yang tinggi, maka
kawasan terbangun pemukiman perlu diarahkan agar
perkembangannya tidak sporadik.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-8
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

2) Rencana Kawasan Permukiman Perkotaan


Rencana pengembangan kawasan permukiman perkotaan
sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Permukiman perkotaan diarahkan untuk mengisi kawasan
belum terbangun di ibukota kecamatan terutama pada pusat-
pusat wilayah pengembangan
b. Pengarahan pemanfaatan ruang perkotaan ditinjau agar
struktur ruang linier di setiap ibukota kecamatan diubah
menjadi struktur ruang konsentris yang lebih terpadu dan
kompak
c. Secara bertahap agar dilakukan penyusunan Rencana Tata
Ruang Kawasan ibukota kecamatan untuk ibukota
kecamatan yang berfungsi sebagai pusat wilayah
pengembangan, yang mempunyai perkembangan perkotaan
yang pesat.
d. Peningkatan sarana dan prasarana permukiman, terutama
sarana sosial, air bersih, drainase, limbah, persampahan,
listrik dan telekomunikasi.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-9
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-10
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

3.1.3. KAWASAN STRATEGIS


1) Kawasan Strategis Propinsi (KSP)
Kawasan Strategis Provinsi (KSP) adalah kawasan yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat
penting dalam lingkup nasional terhadap ekonomi, sosial,
budaya, lingkungan, serta pendayagunaan sumber daya alam
dan teknologi.
Kawasan Strategis Provinsi sebagaimana dimaksud di atas
meliputi :
a. Kawasan pengembangan pusat distribusi kebutuhan bahan
pokok KTI di Pamatata yang merupakan KSP dari sudut
kepentingan pertumbuhan ekonomi;
b. Kawasan migas yang merupakan KSP dari sudut kepentingan
pandayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi;
c. Kawasan pengembangan budidaya alternatif komuditas
kelapa, jambu mente, kakao, dan vanili, (KSP);
d. Kawasan wisata bahari Takabonerate yang merupakan KSN
dari sudut fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
2) Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)
Kawasan Strategis Kabupaten sebagaimana dimaksud meliputi:
a. Kawasan strategis yang diprioritaskan untuk industri
Perminyakan di Kecamatan Bontomatene;
b. Kawasan strategis yang diprioritaskan untuk sentra kegiatan
pertanian pangan di Jampea (KSK);
c. Kawasan strategis yang merupakan ibukota Kabupaten dan
Kawasan dan kawasan yang diprioritaskan untuk industri
perikanan terpadu di Benteng dan sekitarnya (KSK);
d. Kawasan budidaya ikan Karang di Kecamatan Bontoharu dan
Kecamatan Takabonerate (KSK);
e. Kawasan pariwisata terpadu di Kecamatan Benteng dan
Bontoharu (KSK);
f. Kawasan perkotaan Kayudi di Kecamatan Takabonerate dan
Perkotaan Bonerate di Kecamatan Pasimarannu, SKS).

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-11
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-12
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

3.2. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH


(RPJMD) KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2016 - 2021
3.2.1. VISI
Kepala daerah terpilih telah merumuskan visi Kabupaten
Kepulauan Selayar tahun 2016 - 2021 sebagai berikut:
“ Terwujudnya Masyarakat Maritim yang Sejahtera Berbasis Nilai
Keagamaan dan Kultural”

Dalam rumusan visi ini terdapat tiga pokok visi yakni: 1)


Masyarakat maritim sejahtera; 2) Nilai keagamaan; dan 3) Nilai
kultural. “Masyarakat Maritim yang Sejahtera” adalah perwujudan visi
yang hendak dicapai, “Nilai Keagamaan” dan “Nilai Kultural” adalah
landasan nilai yang dijadikan acuan dalam pencapaian perwujudan visi
kesejahteraan.
“Masyarakat Maritim yang Sejahtera”, mengandung dua
pengertian kondisi, yakni masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar
sebagai masyarakat maritim, dan masyarakat Kepulauan Selayar
sebagai masyarakat yang sejahtera. Dalam pokok visi ini tercakup
berbagai fokus terkait kesejahteraan masyarakat dilihat dari
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pada berbagai sektor serta
kesejahteraan sosial, keterpenuhan berbagai infrastruktur wilayah,
hasil-hasil pengelolaan sumber daya alam yang unggul, serta
produktivitas dan daya saing daerah.
“Berbasis Nilai Keagamaan”, mengandung pengertian bahwa
masyarakat Selayar dalam lima tahun ke depan akan semakin
mewujudkan kehidupan beragama yang berkualitas dan rukun serta
menempatkan nilai keagamaan sebagai sumber inspirasi dan motivasi
serta basis nilai utama dalam kehidupan.
“Berbasis Nilai Kultural” mengandung pengertian bahwa dalam
lima tahun ke depan kebudayaan daerah akan semakin berkembang
dalam merespon dinamika kebudayaan nasional dan global. Dalam

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-13
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

pokok visi ini tradisi dan kearifan lokal ditempatkan sebagai unsur
yang akan terlestarikan secara dinamis.
3.2.2. MISI
Untuk mewujudkan visi di atas, perlu dipandu melalui misi. Hal
ini tidak lepas dari pemaknaan misi adalah rumusan kebijakan umum
sebagai upaya yang akan dilaksanakan untuk mendukung terwujudnya
visi. Sedangkan misi untuk mewujudkan visi tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Mewujudkan Nilai Keagamaan Sebagai Sumber Inspirasi Dan
Basis Nilai Utama Dalam Pembangunan Secara Terencana,
Menyeluruh, dan Berkelanjutan.
2) Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Baik
Melalui Pendekatan Aspiratif, Partisipatif, dan Transparan.
3) Mewujudkan Peningkatan Kualitas Kehidupan Masyarakat.
4) Mewujudkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan
Peningkatan Investasi Swasta di Sektor Perikanan, Kelautan, dan
Pariwisata.
5) Mewujudkan Pengelolaan Potensi Sumber Daya Alam Sesuai
Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Daerah.
6) Mewujudkan Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Daerah
serta Sentra Pertumbuhan di Sektor Agrobisnis dan Agromaritim
yang Berbasis pada Ekonomi Kerakyatan
3.2.3. TUJUAN DAN SASARAN
Perumusan tujuan dan sasaran merupakan salah satu tahap
perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki critical point
dalam penyusunan RPJMD. Hal ini, mengingat bilamana visi dan misi
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tidak dijabarkan secara
teknokratis ke dalam tujuan dan sasaran, maka program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah akan mengalami kesulitan dalam
mengoperasionalkannya pada sistem penyelenggaraan pemerintahan.
Dalam hal ini, tujuan dan sasaran merupakan dampak (impact)

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-14
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian


berbagai program prioritas terkait.
Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi yang
terkait dengan kegiatan penataan kawasan permukiman dan kawasan
permukiman kumuh, dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Tujuan:
a) Meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat
b) Meningkatkan kapasitas infrastruktur dasar
c) Merevitalisasi kawasan dan obyek wisata
d) Memelihara fungsi lingkungan hidup
2) Sasaran:
a) Berkurangnya penduduk miskin
b) Meningkatnya kapasitas infrastruktur dasar
c) Meningkatnya Kunjungan Wisatawan
3.2.4. STRATEGI
Strategi yang terkait dengan kegiatan penataan kualitas kawasan
permukiman yakni :
a) Meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap sumber-
sumber ekonomi
b) Memberikan modal usaha kepada masyarakat miskin
c) Memberikan pendidikan yang mempuni pada masyarakat
d) Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan
e) Menyelenggarakan pendidikan yang berkarakter
f) Memberikan pelayanan kesehatan optimal kepada masyarakat
g) Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan
h) Membangun dukungan pusat terkait peningkatan infrastruktur
i) Meningkatkan kapasitas infrastruktur perhubungan dan
transportasi
j) Meningkatkan kapasitas infrastruktur air dan irigasi
k) Meningkatkan kapasitas infrastruktur perumahan dan kawasan
permukiman
l) Meningkatkan kapasitas infrastruktur energi

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-15
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

3.2.5. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM


Perumusan kebijakan umum bertujuan untuk menggambarkan
keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah Kabupaten
Kepulauan Selayar, dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang
menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah
daerah, berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan.
Salah satu misi dalam pembangunan daerah Kabupaten Kepulauan
Selayar dalam RPJMD ini adalah Misi 4 yakni Mewujudkan percepatan
pembangunan infrastruktur dan peningkatan investasi swasta di sektor
perikanan, kelautan dan pariwisata, dengan tujuan Meningkatkan
kapasitas infrastruktur dasar. Untuk mewujudkan misi dan mencapai
tujuan pembangunan daerah Kabupaten Kepulauan Selayar tersebut
maka dirumuskan program-program sebagaimana terlihat pada tabel
berikut ini:

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-16
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

Tabel 3.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan


Kabupaten Kepulauan Selayar
Capaian Kinerja
SKPD
Kondisi Kondisi
No Sasaran Startegi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (outcome) Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Penanggung
Awal Akhir
Jawab
(2015) (2021)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Misi 4:
Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan investasi swasta di sektor Perikanan, Kelautan
dan Pariwisata
Dishub &
Tingkat kelancaran
18 % 52 % Perhubungan Kominfo
aksesibilitas melalui moda
Bappeda
transportasi darat (%)
124 Bh 360 Bh
Meningkatnya
Program Peningkatan Dishub &
1 aksesibilitas dari Meningkatkan layanan jasa Tingkat kelancaran aksesibilitas
6% 17 % Kapasitas Pelayanan Jasa Perhubungan Kominfo
dan ke Selayar perhubungan dan transportasi melalui moda transportasi laut
Perhubungan dan Transportas Bappeda
(S-15) (%)
30 Bh 90 Bh
Tingkat kelancaran aksesibilitas Dishub &
melalui moda transportasi 36 % 70 % Perhubungan Kominfo
udara (%) Bappeda
455 Bh 881 Bh
2 Meningkatnya Meningkatkan kapasitas Jalan Lingkar Timur Utara Pekerjaan Umum &
18,87 100,00 Dis PU
kapasitas infrastruktur perhubungan dan terbangun (%) Penataan Ruang
infrastruktur transportasi Jalan Lingkar Timur Tengah Pekerjaan Umum &
78,45 100,00 Dis PU
dasar (S-16) Terbangun (%) Penataan Ruang
Jalan Lingkar Timur Selatan Pekerjaan Umum &
35,71 100,00 Program Peningkatan Dis PU
Terbangun (%) Penataan Ruang
Kapasitas Infrastruktur
Tingkat pemenuhan jaringan Pekerjaan Umum &
46,04 85,00 Perhubungan dan Transportasi Dis PU
jalan (%) Penataan Ruang
Kapasitas Bandara Aroeppala Dishub &
33% 100% Perhubungan
(%) Kominfo
Berfungsinya Bandara Kayuadi 2,5 % 100%
(%) Study. Fungsion Perhubungan Dishub &

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-17
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

Capaian Kinerja
SKPD
Kondisi Kondisi
No Sasaran Startegi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (outcome) Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Penanggung
Awal Akhir
Jawab
(2015) (2021)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Peny. al Kominfo
Master
Plan
35 % 100 % Dishub &
Jumlah Pelabuhan Laut (%) Perhubungan
7 Bh 20 Bh Kominfo
Perluasan terminal angkutan 40 % 89 %
darat (%) 50 110 Dishub &
Perhubungan
Jumlah Pelabuhan 33% 100% Kominfo
Penyeberangan (%) 2 Bh 6 Bh
Meningkatkan kapasitas Rasio jaringan irigasi 41,35 90,00 Bappeda
Program Pembangunan dan
infrastruktur air dan irigasi Pekerjaaan Umum Distanhut
Peningkatan Kapasitas
Rasio ketersediaan air baku 78,00 100,00 Pertanian BKPPP
Infrastruktur Air dan Irigasi
DINAS PU
Meningkatkan kapasitas 80,81 100
infrastruktur perumahan dan Rumah layak Huni (%) 7,500
n.a
kawasan permukiman Unit
Cakupan Sanitasi Layak (%)
71,38 100,00
Program Pembangunan dan
Pekerjaan Umum
Peningkatan Kapasitas Distarhan KP
Kawasan Pemukiman Kumuh n.a 100 Perumahan dan
Infrastruktur Perumahan dan DINAS PU
tertangani (%) n.a 220 Ha Kawasan Pemukiman
Kawasan Pemukiman
Rasio Ketersediaan Air Bersih
(%)
- Rumah Tangga (%) 60,47 100
95,05
- Industri (%) 100,00
Meningkatkan kapasitas Rasio Elektrifikasi (%) Program Pembangunan dan SETDA
infrastruktur energi - Rumah tangga (%) 46,15 65 Peningkatan Kapasitas ESDM Dinas ESDM
- Industri 8,85 50 Infrastruktur Energi Bappeda

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-18
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

Capaian Kinerja
SKPD
Kondisi Kondisi
No Sasaran Startegi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (outcome) Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Penanggung
Awal Akhir
Jawab
(2015) (2021)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PLTMG Terbangun dan
n.a Beroprasi
Beroperasi
Terminal Gas Terbangun dan
Beroperasi Beropras
n.a
i

SETDA
Bappeda
Distarhan KP
Domestik
Meningkatnya Domestik Pariwisata
34,283 Pemerintahan Umum
3 Kunjungan Meningkatkan minat dan daya 5,946 Program Pembangunan Dinas PU
Jumlah kunjungan wisatawan Asing Pekerjaan Umum dan
Wisatawan (S- tarik wisata Asing Kepariwisataan KPTPM
5.322 Penataan Ruang
17) 253 Diskopuindag
(85%)
Dishub &
Kominfo
BPLHD
Meningkatnya 22 % 50 %
kelancaran arus
barang dan jasa SETDA
Meningkatkan kualitas layanan Tingkat kelancaran Barang dan Program Peningkatan Layanan
4 antara wilayah Dishub &
jasa perhubungan dan Penumpang dari dan ke wilayah Jasa Perhubungan dan Perhubungan
daratan dengan 55.135 127.000 Kominfo
transportasi antar pulau kepulauan (%) Transportas
wilayah Bappeda
kepulauan (S-
18)
5 Meningkatnya Meningkatkan minat dan daya Pemerintahan Umum SETDA
investasi (S-19) tarik investasi 35.147.33 Kelautan & Perikanan Bappeda
62,265,6
Nilai PMDN (milyar rupiah) 6.660 Program Peningkatan Investasi Pariwisata Dis KP
49,500
Daerah Pekerjaan Umum & Distarhan KP
Penataan Ruang Dis PU
Nilai PMA ($) 1.417.562 21,000,0 Kantor PTPM

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-19
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

Capaian Kinerja
SKPD
Kondisi Kondisi
No Sasaran Startegi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (outcome) Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Penanggung
Awal Akhir
Jawab
(2015) (2021)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
00
Jumlah Warisan Budaya Tak
Benda (WBTB) yang 30 90
Dilestarikan
Sumber : RPJMD Kabupaten Kepulauan Selayar, 2016-2021

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-20
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

3.3. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)


KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
3.3.1. RENCANA INVESTASI SUB BIDANG PENGEMBANGAN
PERMUKIMAN
1) Sasaran Pengembangan Permukiman
Pengembangan permukiman di Indonesia diarahkan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan sektor papan masyarakat dan peningkatan
kesejahteraan melalui;
a. Terpenuhinya kebutuhan dasar permukiman
b. Tersedianya perumahan tipe RSH dan RUSUNAWA
c. Terarahnya pertumbuhan wilayah
d. Terdorongnya kegiatan ekonomi melalui kegiatan
pembangunan infrastruktur
2) Kebijakan dan Strategi Pengembangan Permukiman
Sub Bidang Pengembangan Permukiman pada Bidang Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum memiliki program/ kegiatan yang
bertujuan mengembangkan wilayah perkotaan dan perdesaan.
Tujuan pengembangan permukiman adalah sebagai berikut:
a. Memenuhi kebutuhan pengembangan permukiman (prasarana
dan sarana dasar permukiman);
b. Terwujudnya permukiman yang layak dalam lingkungan sehat,
aman, serasi dan teratur;
c. Mengarahkan pertumbuhan wilayah;
d. Menunjang kegiatan ekonomi melalui kegiatan pengembangan
permukiman.
3) Program/Kegiatan Pengembangan Permukiman
Untuk mengimplementasikan strategi dan kebijakan pengelolaan
air limbah tersebut, maka pemerintah telah menyiapkan
instrumen program dalam rangka
mendukung pencapaian sasaran RPJMN. Adapun program yang
dimaksud adalah sebagai berikut:

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-21
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

a. Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan


a) Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar bagi Kawasan
Rumah Sederhana (RSH);
b) Penataan dan Peremajaan Kawasan;
c) Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa).
b. Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan
a) Pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan
Desa (KTP2D);
b) Pengembangan Kawasan Agropolitan;
c) Pengembangan Prasarana dan Sarana Eks Transmigrasi;
d) Penyediaan Prasarana dan Sarana Permukiman di Pulau
Kecil dan Terpencil;
e) Pengembangan Prasarana dan Sarana Kawasan
Perbatasan;
f) Penyediaan Prasarana dan Sarana dalam rangka
Penanganan Bencana.
4) Kebijakan Pengembangan Permukiman di Kabupaten Kepulauan
Selayar
Kecenderungan perkembangan permukiman ke arah utara dan
timur, serta secara intensif mengisi lahan-lahan kosong di tengah
kota, perlu diarahkan dan dikendalikan agar terwujud suatu pola
hubungan sinergis antara kehidupan masyarakat suatu kawasan
permukiman dengan kawasan permukiman yang lain. Selain dari
pada itu, perkembangan kawasan permukiman yang mayoritas
tumbuh atas partisipasi aktif masyarakat dalam membangun
rumah perlu diikuti dengan pembangunan fasilitas sosial ekonomi
dan budaya, serta pembangunan prasarana dan sarana kota dan
lingkungannya.
Bertitik tolak dari kondisi perumahan dan permukiman saat ini
serta mempertimbangkan kondisi lahan pertanian yang kurang

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-22
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

produktif, maka dalam pengembangan kawasan permukiman ini


ditempuh 2 (dua) cara, yaitu:
a. Kawasan perumahan dan permukiman saat ini khususnya di
pusat kota yang masih dalam kondisi darurat sebaiknya ditata
kembali agar penampilannya tidak jauh berbeda dengan
kawasan perumahan yang baru.
b. Pengembangan lahan kosong diarahkan secara optimal melalui
penataan blok peruntukan dengan mengacu pada ketersediaan
lahan.
Disamping itu pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar berupaya
melakukan perbaikan lingkungan perdesaan sebagai salah satu
usaha untuk mencapai perbaikan permukiman dengan lingkup
yang lebih besar. Pada program ini dikembangkan titik-titik
potensial yang ada di perdesaan sebagai generator bagi
perkembangan wilayah. Perkembangan titik-titik pertumbuhan ini
akan merangsang berkembangnya kawasan disekitar titik
tersebut, dan secara lebih luas akan merangsang berkembangnya
wilayah permukiman. Pemilihan titik-titik pertumbuhan ini
mempertimbangkan potensi ekonomi yang ada sehingga dapat
berperan sebagai generator perkembangan ekonomi dalam wilayah
yang lebih luas. Adapun sasaran program pengembangan pusat
perumbuhan kecil ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan infrastruktur desa dengan cara yang paling
efesien untuk mendukung pertumbuhan ekonomi desa.
b. Menciptakan keterkaitan secara efektif antara ekonomi desa
dan kota
c. Mempergunakan sumber daya manusia dan alam yang tersedia
di daerah secara maksimal
d. Memberikan kualitas pelayanan ekonomi dan sosial yang tinggi
untuk masyarakat desa, mencakup organisasi pemasaran hasil
produksi industri rumah tangga dan kerajinan.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-23
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

e. Keterpaduan akitivitas industri dan aktivitas ekonomi bukan


industri di perdesaan untuk menekan perbedaan pendapatan
antara masyarakat desa dan kota.
5) Program yang Diusulkan
Sesuai rekomendasi tersebut diatas, maka diusulkan beberapa
program kegiatan bidang pngembangan permukiman di Perkotaan
Kepulauan Selayar.
Untuk mewujudkan pembangunan permukiman di Kabupaten
Kepulauan Selayar didukung pendanaannya dari banyak sumber
baik dari Pemerintah, swasta maupun masyarakat. Rencana
program tersebut yang terkait dengan kegiatan lokasi penataan
kawasan permukiman ini adalah Program penanggulangan
kemiskinan perkotaan.

3.3.2. RENCANA INVESTASI SUB BIDANG AIR BERSIH

1) Program/Kegiatan Pengelolaan Air Bersih


Untuk mengimplementasikan strategi dan kebijakan pengelolaan
air minum tersebut, maka pemerintah telah menyiapkan
instrumen program dalam rangka mendukung pencapaian sasaran
RPIJM tahun 2013-2017.
Adapun program yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Program pembangunan prasarana air minum melalui
pendekatan masyarakat di desa miskin dan rawan air.
b. Program pembangunan prasarana air minum di ibukota
kabupaten/kota pemekaran
c. Program pengembangan air minum di ibukota kecamatan yang
belum mempunyai sistem dan rawan air.
d. Program penyediaan air minum bagi kawasan RSH/Rusunawa
e. Program penyehatan PDAM
f. Program pembangunan sarana dan prasarana air minum di
perkotaan

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-24
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

2) Kebijakan Pengelolaan Air Bersih di Kabupaten Kepulauan Selayar


Kebijakan pengembangan air bersih di Kabupaten Kepulauan
Selayar, merupakan persoalan utama dikaitkan banyaknya
kebutuhan dibandingkan ketersediaan sumber air bersihbaku
yang terbatas, terutama pada wilayah daratan dan kepulauan
sampai saat ini masih kesulitan mendapatkan air bersih seperti
didaerah pesisir pantai dan pada daerah terpencil lainnya. Secara
umum sistem penyediaan air bersih perdesaan di Kabupaten
Kepulauan Selayar dilakukan melalui sistem perpipaan, sumur
dalam, baik yang dibangun sendiri oleh masyarakat maupun
pemerintah atau bantuan dari pihak ke tiga.
3) Program yang Diusulkan
Untuk merespon permasalahan penyediaan dan pengelolaan air
bersih di Kabupaten Kepulauan Selayar, maka direkomendasikan
beberapa beberapa hal berikut:
a. Sistem penyediaan air bersih segera ditindaklanjuti mengingat
tingkat kebutuhan air bersih penduduk Kabupaten Kepulauan
Selayar mengalami peningkatan setiap tahunnya.
b. Wilayah pelayanan air bersih yang bersumber dari PDAM
masih terbatas, sedangkan sebagian besar masyarakat
memanfaatkan air tanah dalam atau air permukaan untuk
kebutuhan harian.
Sesuai rekomendasi tersebut diatas, maka diusulkan beberapa
program kegiatan bidang penyediaan air bersih, yakni sebagai
berikut:
a. Pengembangan unit Air Baku
b. Pengembangan unit Produksi
c. Pengadaan pompa air bersih 20 ltr/dtk
d. Pembangunan IPA 10 ltr/dtk
e. Pengembangan Unit Distribusi
f. Rehabilitasi/ pengembangan jaringan pipa distribusi.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-25
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

3.3.3. RENCANA INVESTASI SUB BIDANG AIR LIMBAH

1) Sasaran Pengelolaan Air limbah


Sasaran program/ kegiatan pengelolaan air limbah permukiman
mengacu pada Rencana Program Jangka Menengah Nasional
(RPIJM), tahun 2013 – 2017 yaitu pengembangan lebih lanjut
pelayanan sistem pembuangan air limbah, diarahkan ada
peningkatan cakupan dan kualitas layanan sistem pengolahan air
limbah sehingga terwujud masyarakat yang sehat, bersih dan
ramah lingkungan;
2) Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air limbah
Upaya pencapaian sasaran RPIJM tahun 2013 - 2017, kebijakan
dan strategi yang dapat dilakukan meliputi:
a. Peningkatan akses pelayanan air limbah baik melalui sistem
on-site maupun off-site di perkotaan dan perdesaan;
b. Peningkatan pembiayaan pembangunan prasarana dan sarana
air limbah permukiman;
c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman;
d. Penguatan kelembagaan;
e. Pengembangan perangkat peraturan perundang-undangan.
3) Program/Kegiatan Pengelolaan Air limbah
Untuk mengimplementasikan strategi dan kebijakan pengelolaan
air limbah tersebut, maka pemerintah telah menyiapkan
instrumen program dalam rangka mendukung pencapaian sasaran
RPIJM tahun 2013 - 2017. Adapun program yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
a. Program pembinaan sistem pengelolaan air limbah
b. Program pengembangan perencanaan pengelolaan air limbah
c. Program pengurangan timbulan air limbah
d. Program perluasan cakupan pelayanan air limbah
e. Program peningkatan kualitas sistem pengolahan air limbah

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-26
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

f. Proghram peningkatan sistem pengolahan air limbah terpadu


mendukung perlindungan sumber daya air
g. Program pengembangan kapasitas masyarakat dan swasta
meningkatkan sistem pengelolaan air limbah
h. Program pembangunan kapasitas pendanaan pengelolaan air
limbah
i. Program promosi sistem pengelolaan air limbah
j. Program pengembangan inovasi teknologi pengelolaan air
limbah.
4) Kebijakan Pengelolaan Air limbah di Kabupaten Kepulauan Selayar
Pengelolaan air limbah di perkotaan Kepulauan Selayar diarahkan
pada peningkatan dan perluasan jangkauan pelayanan sarana dan
prasarana pendukung serta diselaraskan dengan peningkatan
budaya bersih masyarakat dengan mendorong penyediaan sarana
dan prasarana pengelolaan air limbah secara mandiri. Disamping
itu pengembangan pengelolaan air limbah secara intensif
diarahkan pada kawasan permukiman kumuh yang ada di pusat
kota.
5) Program yang Diusulkan
Sebagai upaya untuk merespon permasalahan yang terjadi, maka
direkomendasikan beberapa upaya strategis terkait dengan
pengelolaan limbah di perkotaan Kabupaten Kepulauan Selayar,
yakni sebagai berikut:
a. Peningkatan sarana sanitasi yang menggunakan sistem
pengolahan air limbah setempat (on-site system) baik secara
individu maupun komunal.
b. Partisipasi masyarakat perlu ditingkatkan, khususnya yang
terkait dengan upaya menciptakan lingkungan yang sehat
melalui pembangunan sarana dan prasarana pengolahan air
limbah secara mandiri

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-27
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

c. Perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai penyediaan IPAL


pada bangunan-bangunan tertentu dan IPLT skala kabupaten.
Sesuai rekomendasi tersebut diatas, maka diusulkan beberapa
program kegiatan bidang pengelolaan air limbah di Perkotaan
Kabupaten Kepulauan Selayar yang terkait dengan lokasi RPKPP
yakni sebagai berikut:
a. Program promosi pengelolan air limbah
b. Program cakupan pelayanan sanitasi
c. Program pengembangan pengelolaan sanitasi

3.3.4. RENCANA INVESTASI SUB BIDANG DRAINASE

1) Arah Kebijakan Penanganan Drainase


Penanganan drainase perlu memperhatikan fungsi drainase
perkotaan sebagai prasarana kota yang dilandaskan pada konsep
drainase yang berwawasan lingkungan. Berlainan dengan
paradigma lama yang prinsipnya mengalirkan limpasan air hujan
ke badan air penerima secepatnya, tetapi prinsipnya agar air
hujan yang jatuh ditahan dulu agar lebih banyak yang meresap ke
dalam tanah melalui bangunan resapan buatan/ alamiah, seperti:
kolam tandon, waduk, sumur resapan, penataan landscape dan
lain-lain.
2) Kebijakan Pengelolaan Drainase
Pengembangan jaringan drainase akan diarahkan pada kawasan-
kawasan permukiman atau kawasan terbangun untuk
menghindari terjadinya genangan air khususnya kawasan
perkotaan. Sistem prasarana drainase yang dikembangkan adalah
sistem terbuka yang dapat difungsikan sebagai tempat pengaliran
air hujan dan air limbah rumah tangga, selain itu sistem drainase
terbuka ini juga memudahkan pengawasan dan pemeliharaan.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-28
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

3) Alternatif Penyelesaian Permasalahan Drainase


a. Kawasan Sungai
Penanganan sistem drainase kawasan sungai, berdasarkan
kondisi sistem drainase yang ada saat ini di Kabupaaten
Kepulauan Selayar dapat disusun usaha – usaha perbaikan
drainase kawasan sungai dengan alternatif konsep
penanganan sebagai berikut:
a) Pembenahan fungsi saluran drainase pembuangan yang
mengarah ke pembuangan akhir, akibat tidak berfungsi
efektifnya saluran drainase maupun akibat sedimentasi
yang telah terjadi.
b) Penurunan debit dengan pembuatan resapan air dan
daerah simpanan (retention area) di daerah hulu dan
tengah
c) Pembuatan saluran tambahan untuk mengurangi daerah
tangkapan
d) Pembuatan pintu klep untuk mengatasi tinggi air pada
saluran induk
e) Pengurangan pada daerah-daerah yang rendah
b. Kawasan Pesisir Pantai
Penanganan sistem drainase di Kawasan pesisir Kabupaten
Kepulauan Selayar mempunyai pengaruh yang cukup besar
terhadap sistem drainase di wilayah perkotaan yang terletak di
Kawasan pesisir pantai, khususnya daerah yang datar dengan
elevasi muka tanah yang cukup tinggi. Berdasarkan sistem
drianase yang ada saat ini, dapat disusun usaha-usaha
penanganan sistem drainase di kawasan pesisir pantai
Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai berikut:
a) Memperlancar aliran air/banjir pada saluran yang
langsung berhubungan dengan laut akibat naiknya
permukaan air pada saat terjadi air pasang.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-29
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

b) Mengantisipasi terjadinya genangan pada kawasan-


kawasan yang elevasinya berada di bawah muka air pasang
c) Menjaga terhambatnya banjir pada saluran yang langsung
berhubungan dengan laut atau sungai (yang terpengaruh
pasang surut) akibat naiknya permukaan air pada saat
terjadi air pasang.
d) Sistem drainase yang dipengaruhi oleh pasang surut
memerlukan perhatian yang berkaitan dengan tinggi dan
tipe pasang surut yang terjadi, dan elevasi kawasan pesisir
yang menjadi obyek drainase
e) Bangunan-bangunan air yang ada, khususnya yang terbuat
dari material, sedapat mungkin ditiadakan oleh karena
biaya pemeliharaan yang cukup mahal.
c. Rekomendasi
Daerah Perkotaan Selayar tetap mengalami banjir atau
genangan yang diakibatkan kondisi drainase dan fasilitasnya
yang tidak memadai. Banjir merupakan permasalahan dan
tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat,
pengusaha dan stakelholder. Gagasan penataan drainase dan
pengendalian banjir dalam rangka mengurangi banjir lokal
atau banjir rob di daerah perkotaan Kabupaten Kepulauan
Selayar memerlukan perencanan dan penataan sistem
drainase sebagai berikut:
a) Rechange Deep Wheel
Konsep ini sebenarnya bukan merupakan gagasan baru,
akan tetapi merupakan pengembangan dari konsep sumur
resapan. Dalam hal ini air diresapkan ke dalam lapisan
aquifer, tertekan yang telah mengalami penurunan tekanan
pizometernya jauh di bawah muka tanah, sehingga punya
daya sedot yang cukup. Dalam konsep ini yang perlu
diperhatikan adalah disamping tinggi pizometer adalah

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-30
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

kualitas air yang diisikan ke dalam tanah harus baik untuk


menghindari adanya pencemaran air tanah.
b) Penataan Kawasan Atas
Kota pantai seperti Kawasan Perkotan Kabupaten
Kepulauan Selayar menghadapi permasalahan banjir
musiman yang datang tiap musim hujan dan banjir harian
akibat rob, banjir tersebut diakibatkan oleh meningkatnya
debit banjir dari daerah tangkapan air, berkurangnya
kapasitas saluran akibat sedimentasi, hilangnya
tampungan banjir alamiah berupa rawa-rawa, adanya
pasang surut, dan akibat amblesnya muka tanah.
Diperlukan pengetahuan yang memadai tentang elemen-
elemen yang menimbulkan permasalahan serta hubungan
timbal balik antara elemen tersebut untuk menyelesaikan
problem banjir di Kota pantai secara komprehensif.
Disamping aspek teknis, juga harus mempertimbangkan
aspek institusi kelembagaan financial, dan aspek legalitas.
Sebagaimana telah disebutkan di atas, banjir di kota pantai
bersumber pada meningkatnya debit banjir dari daerah
tangkapan airnya dan pengaruh fluktuasi muka air laut
akibat pasang surut. Oleh karena itu, pengendalian banjir
di kota pantai pada dasarnya terdiri dari tiga pendekatan
yaitu:
▪ Pengendalian banjir yang datang dari daerah DAS di
hulunya
▪ Pengendalian banjir Lokal
▪ Pengendalian banjir Akibat pasang Surut
Pengendalian banjir yang datang dari daerah DAS di
hulunya dapat dilakukan dengan mengendalian aliran
permukaan. Paradigma yang selama ini dipakai untuk
mananggulangi banjir harus diubah, dari paradigma

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-31
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

drainase ke paradigma manajemen sumber daya air,


karena paradigma lama yang dipakai untuk mengatasi
banjir dan drainase lingkungan telah gagal. Paradigma
drainase mendasarkan penanggulanggan banjir dengan
jalan membuang kelebihan air dari daerah yang dilindungi
secepatnya ketempat lain melalui pembuangan dan atau
normalisasi sungai dan saluran-saluran. Dari sisi daerah
yang dilindungi, pendekatan ini dapat diterima, karena
kemungkinan besar permasalahan dapat diatasi. Namun
pendekatan ini dapat menimbulkan masalah di daerah
bawah karena banjirnya akan berpindah ke lokasi lain.
Dalam paradigma manajemen sumber daya air,
permasalahan banjir dan genangan tidak hanya
diselesaikan dengan membuang air secepatnya dari daerah
yang dilindungi dengan jalan membuat saluran-saluran,
tetapi yang lebih penting adalah mengelola sumber
banjirnya. Banjir yang bersumber dari air hujan perlu
dilakukan regulasi aliran permukaan dengan jalan
pengembangan detention ponds, recharge ponds, retention
ponds, sumur resapan dan lain-lain. Sementara air yang
datangnya dari laut (rob) harus dihambat supaya tidak
masuk ke wilayah yang dilindungi.
Implementasi paradigma ini berlaku untuk setiap tingkatan
daerah tangkapan, mulai dari petak lahan, kompleks
perumahan, areal perkotaan, sampai tingkat DAS. Setiap
pemilik lahan, baik itu di kawasan perumahan, kawasan
bisnis, kawasan industri, maupun kawasan pertanian
terhadap air hujan yang jatuh pada lahannya masing-
masing. Kewajiban yang harus dilakukan oleh pemilik
lahan adalah meminimalkan aliran permukaan yang keluar
dari lahan sehingga tidak melebihi aliran yang terjadi

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-32
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

sebelumnya. Dalam skala yang lebih luas, misalnya


kompleks perumahan atau tingkat kota, maka jaringan
drainase harus dilengkapi dengan detention, retention atau
recharge ponds. Usaha ini diintegrasikan dengan kawasan
rekreasi, taman, tempat bermain, fasilitas olah raga dan
fasilitas umum lainnya yang penggunaanya tidak
sepanjang waktu.
d. Sistem Drainase yang Diusulkan
Klasifikasi dan dimensi saluran drainase yang ada sat ini di
Perkotaan Kabupaten Kepulauan Selayar sulit untuk
diklasifikasikan sesuai hirarkinya, karena saluran–saluran
tersebut tidak direncanakan sebagai suatu sistem yang
memenuhi kriteria perencanaan teknis. Untuk lebih jelasanya
usulan program drainase Perkotaan Kabupaten Kepulauan
Selayar yang terkait dengan lokasi penataan kawasan
permukiman adalah sebagai berikut:
a) Program promosi pengelolaan drainase
b) Program normalisasi dan pemeliharaan drainase
c) Pembangunan dan peningkatan kapasitas saluran
drainase.

3.3.5. RENCANA INVESTASI SUB BIDANG PERSAMPAHAN

Pengelolaan persampahan di perkotaan Kabupaten Kepulauan


Selayar diarahkan pada peningkatan dan perluasan jangkauan
pelayanan sampah, serta diselaraskan dengan peningkatan budaya
bersih masyarakat dengan pengelolaan sampah oleh masyarakat yang
dapat termanfaatkan untuk kepentingan usaha pertanian dan
perkebunan. Disamping itu pengembangan pengelolaan persampahan
secara intensif diarahkan pada pusat-pusat pelayanan, sedangkan
pada bagian-bagian wilayah lebih diarahkan pada cara pengelolaan
yang ramah terhadap lingkungan.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-33
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

Sebagai upaya untuk merespon permasalahan yang terjadi, maka


direkomendasikan beberapa upaya strategis terkait dengan pengelolaan
sampah di Perkotaan Kabupaten Kepulauan Selayar, yakni sebagai
berikut:
a. Diperlukan peningkatan pelayanan dengan menambah sarana
dan prasarana persampahan.
b. Pembangunan TPA yang baru sangat penting untuk
ditindaklanjuti.
c. Peningkatan kapasitas pengelolaan baik dari aspek Sumber
Daya Manusia maupun dari aspek kelembagaan.
d. Partisipasi masyarakat perlu ditingkatkan, baik yang terkait
dengan upaya menciptakan lingkungan yang sehat maupun
dukungan pembiayaan melalui pembayaran retribusi sampah.
Sesuai rekomendasi tersebut diatas, maka diusulkan beberapa
program kegiatan bidang persampahan di Perkotaan Kabupaten
Kepulauan Selayar. Program-program tersebut yang terkait dengan
Kawasan Permukiman Prioritas atau lokasi RPKPP adalah:
a. Peningkatan peran serta masyarakat;
b. Program pengembangan pembangunan sistem persampahan:
a) Penambahan Sarana Persampahan (Kontainer)
b) Pemeliharaan dan pengadaan sarana kebersihan
c) Pengadaan Tong sampah percontohan
c. Program peningkatan kualitas TPA
a) Pembangunan TPA sistem Sanitary Landfill.

3.3.6. RENCANA INVESTASI SUB BIDANG PENATAAN BANGUNAN


DAN LINGKUNGAN

1) Program/Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan


Program/kegiatan penataan bangunan gedung dan lingkungan
yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-34
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

a. Kegiatan Pembinaan Teknis Bangunan dan Gedung


a) Kegiatan diseminasi peraturan perundang-undangan
penataan bangunan dan lingkungan;
b) Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan
gedung;
c) Pengembangan sistem informasi bangunan gedung dan
arsitektur;
d) Pelatihan teknis tenaga pendata bangunan gedung dan
keselamatan gedung;
e) Pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara;
f) Pembinaan teknis pembangunan gedung negara;
g) Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran
(RISPK);
h) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA)
Bangunan Gedung;
i) Percontohan pendataan bangunan gedung;
j) Percontohan aksesibilitas pada bangunan gedung dan
lingkungan;
k) Rehabilitasi bangunan gedung negara;
l) Dukungan prasarana dan sarana Pusat Informasi
Pengembangan Permukiman dan Bangunan (PIPPB).
b. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
a) Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL);
b) Bantuan teknis pengelolaan Ruang terbuka Hijau (RTH);
c) Pembangunan prasarana dan sarana peningkatan
lingkungan permukiman kumuh dan nelayan;
d) Pembangunan prasarana dan sarana penataan lingkungan
permukiman tradisional.
c. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Perkotaan
a) Bantuan teknis penanggulangan kemiskinan di perkotaan;
b) Bantuan penanggulangan kemiskinan terpadu (PAKET) dan
Replikasi.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-35
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

2) Program yang Diusulkan


Usulan dan Prioritas Program dalam penataan bangunan dan
lingkungan di Kabupaten Kepulauan Selayar diprioritaskan pada
kawasan perkotaan yaitu di Benteng dan Pamatata, baik melalui
bantuan teknis maupun program pemberdayaan masyarakat yang
selama ini masyarakat sangat mendukung setiap program/
kegiatan yang masuk di wilayahnya.
Dukungan pembiayaan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi masih
sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas bangunan
gedung dan lingkungan baik melalui bantuan teknis maupun
bimbingan teknis penataan bangunan dan lingkungan. adapun
program-program yang diusulkan adalah sebagai berikut:
a. Program Pembinaan Teknis Bangunan dan Gedung
Program ini akan diarahkan pada kegiatan pelatihan tenaga
pendata bangunan gedung dan Bantuan Teknis Penyusunan
Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) Bangunan Gedung.
dan kegiatan proteksi kebakaran sebagai implementasi dari
Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISK) yang telah
disusun.
b. Program Penataan Lingkungan Permukiman
Sedangkan program penataan lingkungan permukimanakan
diarahkan pada kegiatan-kegiatan di bawah ini:
a) Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);
b) Bantuan teknis pengelolaan Ruang terbuka Hijau (RTH;
c) Pembangunan prasarana dan sarana peningkatan lingkungan
permukiman kumuh dan nelayan;
d) Pembangunan prasarana dan sarana peningkatan lingkungan
permukiman kumuh tradisonal;

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-36
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

3.4. RENCANA PEMBANGUNAN, PENGEMBANGAN PERUMAHAN


DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP) KAB. KEP. SELAYAR
3.4.1. KAWASAN PERUNTUKAN PERMUKIMAN

Kawasan peruntukan permukiman di Kabupaten Kepulauan


Selayar terbagi atas kawasan permukiman perkotaan dan kawasan
permukiman perdesaan. Kawasan permukiman memiliki fungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan masyarakat sekaligus menciptakan
interaksi sosial dan sebagai kumpulan tempat hunian dan tempat
berteduh keluarga serta sarana bagi pembinaan keluarga.
1) Kawasan Permukiman Perkotaan
Kawasan permukiman perkotaan adalah kawasan yang
mempunyai kegiatan utama non pertanian dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan
distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi. Ciri utama wilayah ini adalah merupakan pusat
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan
ekonomi perkotaan, serta jumlah penduduk yang relatif padat
tetapi dengan luasan lahan yang relatif kecil.
Berdasarkan UU No.26/2007 tentang Penataan Ruang, kegiatan
yang menjadi ciri kawasan perkotaan meliputi tempat
permukiman perkotaan serta tempat pemusatan dan
pendistribusian kegiatan bukan pertanian, seperti kegiatan
pelayanan jasa pemerintahan, kegiatan pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi. Dengan demikian, kawasan perkotaan (fungsi
umum perkotaan) mencakup kegiatan :
a) Pusat pemerintahan ;
b) Pusat perdagangan dan jasa ;
c) Pusat pelayanan sosial dan rekreasi.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-37
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

Kawasan permukiman perkotaan di Kabupaten Kepulauan Selayar


ditetapkan di Benteng dan ibukota kecamatan lainnya dengan luas
keseluruhan sekitar 9.961 ha.
2) Kawasan Permukiman Perdesaan
Kawasan perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan
utama pertanian termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan,
pelayanan jasa sosial, dan kegiatan ekonomi. Kawasan
permukiman perdesaan lokasinya menyebar dalam bentuk pusat-
pusat permukiman desa.
Berdasarkan UU No.26/2007 tentang Penataan Ruang, kegiatan
yang menjadi ciri kawasan perdesaan meliputi tempat
permukiman perdesaan, kegiatan pertanian, kegiatan terkait
pengelolaan tumbuhan alami, kegiatan pengelolaan sumber daya
alam, kegiatan pemerintahan, kegiatan pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi. Karenanya, dalam kawasan perdesaan paling
tidak terdapat kegiatan berupa :
a) Pusat pelayanan jasa sosial ekonomi, seperti pasar,
peribadatan, pendidikan.;
b) Lahan usaha pertanian, seperti sawah irigasi teknis, sawah
semi irigasi teknis, tegalan, perkebunan dan kebun campuran.
Kawasan permukiman perdesaan di Kabupaten Kepulauan Selayar
ditetapkan di pusat-pusat desa dengan total luas 11.276 ha.

3.4.2. KRITERIA LOKASI PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

Kriteria lokasi adalah kriteria umum yang dipersyaratkan untuk


mengembangkan suatu kawasan perumahan dan permukiman. Tidak
semua kawasan ekonomis memungkinkan untuk dikembangkan
sebagai kawasan hunian, dan tidak setiap kawasan yang tidak
produktif sesuai untuk dikembangkan sebagai kawasan permukiman.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-38
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

1) Kriteria Umum
Berdasarkan arahan dalam RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar,
kawasan tersebut ditetapkan sebagai kawasan budidaya
khususnya kawasan pengembangan perumahan dan permukiman,
dengan prioritas penanganan sebagai berikut :
a) Kawasan perumahan dan permukiman kumuh, serta kawasan
yang akan dikembangkan sebagai kawasan permukiman baru.
b) Kawasan yang lokasinya mudah diakses, terkait dengan
jaringan primer sistem/rencana investasi prasarana, sarana
dan utilitas berskala regional.
c) Kawasan perumahan dan permukiman yang apabila
dikembangkan memberikan manfaat bagi pemerintah
Kabupaten Kepulauan Selayar, dalam bentuk :
▪ Peningkatan ketersediaan permukiman yang layak dan
terjangkau.
▪ Dukungan bagi pembangunan dan pengembangan kawasan
fungsional lain yang memerlukan perumahan dan
permukiman.
▪ Kawasan yang luasan rencananya mendukung
terlaksananya pola hunian berimbang,
▪ Tidak mengganggu keseimbangan dan fungsi lingkungan
serta upaya pelestarian sumberdaya alam lainnya.
▪ Skala kegiatannya memberikan kesempatan kerja baru bagi
masyarakat.
2) Kriteria Khusus
Pengembangan perumahan dan permukiman melalui program dan
kriteria khusus di Kabupaten Kepulauan Selayar dengan
mempertimbangkan :
a) Indikasi banyaknya permasalahan perumahan/permukiman
yang mendesak untuk ditanggulangi (banjir, padat, kumuh,

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-39
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

rawan, ekspansi ke daerah pertanian produktif, perubahan


fungsi tata lahan perkotaan dll).
b) Tingkat kepadatan yang relatif tinggi, dengan mengutamakan
penanganan pada kawasan perumahan dan permukiman
padat penduduk (net density > 150 jiwa/ha), dan yang secara
khusus telah berkembang atau dikembangkan menjadi pusat
kegiatan suatu kawasan fungsional.
c) Bagi kawasan perumahan dan permukiman baru (baru akan
dibangun atau dikembangkan), mensyaratkan antara lain :
▪ Tidak berada pada lokasi rawan bencana, baik yang rutin
maupun yang diperkirakan dapat terjadi (potensil menjadi
daerah bencana longsor, banjir, genangan, rawan masalah
sosial dll).
▪ Mempunyai sumber air baku yang memadai (kualitas dan
kuantitas) atau terhubungkan dengan jaringan pelayanan
air bersih serta jaringan sanitasi dan pemusatan berskala
kota.
▪ Terletak pada hamparan dengan luasan yang cukup, yang
memungkinkan terselenggaranya pola hunian berimbang.
d) Memanfaatkan lahan tidur atau lahan skala besar yang telah
dikeluarkan ijinnya namun belum dibangun, dengan catatan
diprioritaskan pada :
▪ Pengisian kawasan berskala besar (KASIBA/LISIBA) yang
belum diisi untuk dimanfaatkan.
▪ Pembangunan pada kawasan-kawasan perumahan dan
permukiman yang telah diberikan ijinnya akan tetapi belum
terealisasikan, dengan pemanfaatan yang harus tetap sesuai
dengan ijin yang telah diterbitkan.
e) Bagi kawasan perumahan dan permukiman yang akan
dikembangkan sebagai kawasan pembangunan rumah susun
sederhana (rusuna) sewa/milik, dikaitkan dengan :

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-40
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

▪ Penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan yang


padat penduduk pada tanah milik atau tanah negara, yang
telah menjadi permasalahan di daerah perkotaan.
▪ Penyediaan permukiman yang terjangkau yang menjadi
bagian dari pengembangan kawasan fungsional (kawasan
industri, kawasan wisata, kawasan pendidikan dll).

3.4.3. RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

Berdasarkan hasil dari penyusunan Dokumen RP3KP Kabupaten


Kepulauan Selayar dengan mempertimbangkan terhadap kriteria
umum maupun khusus dalam penentuan rencana pengembangan
kawasan permukiman, khusus untuk wilayah Kecamatan Buki lokasi
potensial pengembangan kawasan permukiman terletak di wilayah
Kelurahan/Desa Bontolempangan dan Buki. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel rencana pengembangan lokasi permukiman di
Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai berikut :
Tabel 3.2 Rencana Pengembangan Lokasi Kawasan Permukiman
Di Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2014 – 2024
LOKASI PENGEMBANGAN KAWASAN
NO. KECAMATAN PERMUKIMAN
(Desa / Kel.)
1. BENTENG Benteng dan Benteng Selatan
Bontoborusu, Bontobangun, Bontotangnga
2. BONTOHARU
dan Kahu-Kahu.
3. BONTOMANAI Polebunging dan Bonea Makmur
Appatanah, Lowa, Lantibongan, Binanga
4. BONTOSIKUYU
Sombaiya, Patikarya dan Patilereng.
5. BUKI Bontolempangan dan Buki
6. BONTOMATENE Maharayya, Onto, Pamatata dan Bongaiya.
7. TAKABONERATE Kayuadi, Batang dan Nyiur Indah
Kembang Ragi, Labuang Pamajang,
8. PASIMASUNGGU
Maminasa, Bontosaile, Masungke.
9. PASIMASUNGGU TIMUR Bontomaling, Bontobulaeng, Bontobaru.
10. PASILAMBENA Garaupa, Kalaotoa, Lembang Matene.
11. PASIMARANNU Bonerate, Majapahit, Bonea
Sumber : RP3KP Kabupaten Kepulauan Selayar, 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-41
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-42
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Buki
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2017

3.4.4. SKENARIO PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN


PERMUKIMAN

Sesuai dengan Dokumen RP3KP Kabupaten Kepulauan Selayar


kawasan potensil untuk dikembangkan sebagai kawasan perumahan
dan permukiman di Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai barikut :
a) Pengembangan kawasan perumahan dan permukiman sebagai
Pusat Pelayanan 1 (PP1) berlokasi di Kecamatan Benteng,
Kecamatan Bontoharu, Kecamatan Bontoanai, Kecamatan
Bontosikuyu, dan Kecamatan Bontomatene ;
b) Pengembangan kawasan perumahan dan permukiman sebagai
Pusat Pelayan 2 (PP2) berlokasi di Kecamatan Buki;
c) Pengembangan kawasan permukiman biasa atau perdesaan
berlokasi di Kecamatan Takabonerate, Kecamatan
Pasimasunggu dan Kecamatan Pasimasunggu Timur,
Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu;

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN III-43

Anda mungkin juga menyukai