Anda di halaman 1dari 6

1

KERANGKA ACUAN KERJA


( KAK )
PENYUSUNAN MASTER PLAN DRAINASE KECAMATAN SAMPANG
TAHUN ANGGARAN 2015
I. LATAR BELAKANG
Kota yang menjadi idaman adalah sebuah kota yang nyaman dalam
melakukan aktivitas sehari-hari masyarkatnya.
Kenyamanan aktivitas
masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari pada suatu kota
biasanya diukur dari ketersediaan prasarana dan sarana dasar kota, baik
dilihat secara kualitatif maupun kuantitatif. Tanpa prasarana dan sarana
dasar kota yang baik, maka kota/kawasan tidak akan dapat beraktivitas
dengan baik. Untuk menjadikan suatu kota menjadi nyaman, maka dengan
adanya pertambahan penduduk yang sangat pesat ini haruslah diikuti
dengan penyediaan prasarana dan sarana dasar kota. Akan tetapi hal ini
sering kali terkendala oleh keterbatasan dana dan program pembangunan,
sehingga hal ini dapat menghambat penyediaan prasarana dan sarana
dasar kota. Dengan adanya kendala tersebut agar kita dapat mewujudkan
suatu kota idaman, maka diperlukan adanya suatu perencanaan yang
betul-betul matang dan menyeluruh terhadap penyediaan prasarana dan
sarana dasar kota tersebut.
Prasarana dan sarana dasar kota yang cukup penting salah satunya
adalah drainase kota. Sebuah kota akan menjadi nyaman jika mempunyai
saluran drainase yang baik karena jika kondisi saluran drainasenya kurang
baik dapat menyebabkan adanya genangan pada suatu permukiman. Hal
ini akan berdampak buruk bagi kehidupan kota tersebut. Bangunanbangunan menjadi mudah rusak, lingkungan menjadi tidak sehat dan
permukiman menjadi kumuh. Saluran drainase yaitu saluran yang berfungsi
untuk mengeringkan air permukaan, baik bersumber dari air hujan, air
pasang, banjir kiriman, genangan air, dan lain-lain. Dapat dipahami bahwa
kondisi pengelolaan drainase perkotaan semakin memburuk karena
kemampuan pendanaan dan manajemen pemkab di masa krisis ekonomi
dan masa transisi manajemen kepemerintahan ke otonomi daerah untuk
penanganan drainase perkotaan menurun. Era otonomi daerah
menciptakan iklim kemandirian di pemerintah daerah, sedemikian rupa
pola manajemen daerah harus lebih efisien namun tidak mengalahkan
kaidah-kaidah non ekonomi seperti halnya aspek sosial, budaya ataupun
pemeliharaan lingkungan hidup.
Seperti halnya kabupaten-kabupaten lain di Indonesia, Kabupaten
Sampang yang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Pulau
Madura ini, dalam rangka mewujudkan kota yang diidamkan, juga
memerlukan peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam penanganan
saluran drainase perkotaan melalui pengelolaan secara terpadu, dan
terkoordinasi dalam satu sistem. Pada tahun 2007, Kabupaten Sampang
sudah mempunyai Master Plan Drainase, namun seiring dengan adanya
perkembangan wilayah perkotaannya terutama di daerah Selong Kelurahan
Gunungsekar yang semula berupa lahan terbuka telah berubah dengan
cepat menjadi kawasan perumahan, telah mengakibatkan terjadinya
perubahan Land Use, sehingga Master Plan Drainase tersebut sudah tidak
sesuai lagi. Untuk mengatasi hal tersebut, agar tujuan untuk mewujudkan
kota idaman tersebut dapat tercapai dengan baik, maka Pemerintah
Kabupaten Sampang melalui Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata

Ruang Kabupaten Sampang sesuai dengan tugas Pokok dan fungsinya,


kembali mengadakan Penyusunan Master Plan Drainase Kecamatan
Sampang Kabupaten Sampang pada tahun anggaran 2015 ini.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dilaksanakannya pekerjaan ini adalah mewujudkan lingkungan
perumahan dan permukiman yang layak, sehat, bersih, aman dan serasi
dengan lingkungan sekitarnya dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup. Tujuan dilaksanakan pekerjaan ini adalah sebagai berikut
:
a. Mewujudkan penyelenggaraan pengelolaan sistem drainase yang baik
dan terpadu.
b. Mewujudkan lingkungan perumahan dan permukiman yang layak, sehat,
bersih, aman dan serasi dengan lingkungan sekitarnya dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
III. SASARAN
Sasaran produk yang diharapkan dihasilkan dari pekerjaan ini adalah :
Tersedianya Master Plan Drainase Kecamatan Sampang Kabupaten
Sampang secara terperinci, baik aspek teknis, pembiayaan, organisasi,
manajemen, pengaturan serta aspek peran serta masyarakat, sehingga
sistem tersebut dapat dipertanggungjawabkan, fleksibel, aplikatif, mudah
dipahami dan siap untuk diterapkan secara bertahap sesuai dengan
kemampuan Pemerintah Kabupaten
IV. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA
Nama organisasi pengguna jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
Kabupaten Sampang.
V. SUMBER PENDANAAN DAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan Penyusunan Master Plan Drainase Kecamatan
Sampang Kabupaten Sampang diperlukan biaya dengan Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) sebesar Rp. 225.000.000 (Dua ratus dua puluh lima juta
rupiah) dari dana APBD Kabupaten Sampang tahun anggaran 2015.
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Master Plan Drainase
Perkotaan Kecamatan Sampang ini adalah 4 (empat) bulan.
VI. RUANG LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN
Ruang lingkup pekerjaan Penyusunan Master Plan Drainase Kecamatan
Sampang adalah sebagai berikut:
A. Membuat analisa dan laporan mengenai gambaran daerah perencanaan
dan system pengelolaan drainase yang ada, meliputi:
1. Gambaran Daerah Perencanaan
a. Kondisi fisik/alam kota, berupa data letak dan keadaan geografi,
topografi, hidrologi, geologi dan lain-lain.
b. Kondisi
sosial
dan
budaya,
pemerintahan,
demografi,
kependudukan, sarana dan prasarana, serta kondisi ekonomi
setempat.
c. Kondisi Prasarana dan Sarana Dasar Drainase
- Uraian mengenai profil prasarana dan sarana drainase.
- Identifikasi kondisi drainase dan tata guna lahan pada wilayah
studi skala mikro maupun makro.

Updating data fisik saluran drainase terkait dengan curah hujan,


system aliran dan dimensi saluran.
- Inventarisasi saluran primer, sekunder dan genangan yang
terjadi baik lama, tinggi, luas serta dampak yang terjadi akibat
genangan.
- Evaluasi sistem saluran dan dimensi saluran yang ada.
d. Rencana Induk Kota yang merupakan uraian mengenai rencana
detail tata ruang setempat antara lain mengenai tata guna lahan,
proyeksi perkembangan kota masa mendatang dan lain-lain
sebagai pedoman dalam rangka perencanaan sistem drainase
2. Perhitungan Drainase
a. Penetapan kriteria dengan berpedoman pada kebijakan yang ada
untuk digunakan sebagai acuan.
b. Melakukan perhitungan berdasarkan hasil pengukuran pada
saluran primer dan sekunder untuk kebutuhan perhitungan
hidrologi dan hidrolika, stasiun pompa, bosem dan pintu-pintu air.
c. Memberikan alternatif pemecahan pada kawasan yang terjadi
genangan dan menentukan solusi yang terbaik untuk Program
Rehabilitasi dan Normalisasi Saluran serta perbaikan prasarana
drainase yang sudah ada pada daerah daerah padat, tergenang
dan upaya peningkatan peran serta masyarakat.
3. Analisa keterpaduan Sistem Pengelolaan Drainase yang ada, yaitu :
a. Analisa Sistem Drainase Mikro (Minor Drainage System) yaitu
analisa terhadap jaringan drainase yang melayani suatu kawasan
perkotaan yang telah terbangun seperti perumahan, kawasan
perdagangan, industri, pasar atau kompleks pertokoan.
b. Analisa Sistem Drainase Makro (Major Drainage System) yaitu
analisa terhadap jaringan drainase yang mengumpulkan air
buangan dari jaringan drainase mikro dan menyalurkannya ke
system pembuang alami terdekat seperti sungai, danau, dan laut.
4. Melakukan On the Job Training yaitu kajian dan evaluasi mengenai
beberapa aspek yaitu :
a. Aspek Kelembagaan, meliputi Peningkatan kemampuan SDM,
wewenang dan tanggung jawab pengelola, Tupoksi Organisasi serta
kajian dan evaluasi terhadap peraturan-peraturan di pusat dan
daerah.
b. Aspek Teknis, meliputi aspek-aspek pada tahapan :
- Perencanaan, yaitu perencanaan yang terintegrasi antara sistem
drainase dan prasarana dasar kota lainnya, Pembuatan master
plan, serta Outline Plan.
- Pembangunan, yaitu pembangunan berwawasan lingkungan,
prioritisasi pelaksanaan pembangunan sistem drainase kota.
- Pengelolaan, yaitu ketersediaan pedoman, petunjuk, panduan
dan spesifikasi teknis yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, operasi dan pemeliharaan serta pengelolaan
sistem drainase, Rehabilitasi dan normalisasi saluran serta
perbaikan bangunan prasarana drainase yang sudah ada pada
daerah-daerah yang padat dan daerah yang tergenang serta
Peningkatan peran serta masyarakat.
- Pembiayaan, meliputi iklim pembiayaan dalam penyediaan
prasarana dan sarana drainase, mekanisme Cost Recovery
(Pemulihan Biaya).

B.Menyusun Master Plan Drainase


Konsultan diminta untuk menyusun skenario pengelolaan/penanganan
Drainase di lokasi perencanaan. Selanjutnya mengusulkan jenjang
tahapan pengembangan kinerja pengelolaan drainase dengan menyusun
daftar skala prioritas program pengembangan berdasarkan sasaran
antara hingga tercapainya kondisi pengelolaan 100% baik segi kuantitas
maupun kualitas sistem dan kinerja pengelolaan. Jenjang pengelolaan
meliputi program:
1. Tahap mendesak dan usulan tindak lanjut kegiatan yang diperlukan.
2. Tahap Menengah.
3. Arahan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk rencana jangka panjang
Lokasi Kegiatan Penyusunan Master Plan Drainase ini dilaksanakan di
wilayah perkotaan Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang yang meliputi
Kelurahan Gunung Sekar, Kelurahan Rongtengah, Kelurahan Dalpenang,
Kelurahan Polagan, Kelurahan Banyuanyar, Kelurahan Karangdalem dan
wilayah-wilayah yang berada disekitar Kawasan Perkotaan Kecamatan
Sampang yang mempengaruhi kondisi drainase perkotaan tersebut.
VII. PENDEKATAN/METODOLOGI
Metodologi pelaksanaan melalui tahapan-tahapan antara lain:
A. DATA PRIMER :
1. Wawancara terhadap masyarakat.
2. Kuesioner.
3. Studi Literatur.
B. DATA SEKUNDER :
1. Pekerjaan persiapan:
- Berupa pengumpulan bahan: RTRW, RDTR, Pertumbuhan Jumlah
Penduduk.
- Koordinasi dengan Instansi terkait.
2. Pekerjaan survey secara rinci berupa survey lapangan:
- Pengukuran luas wilayah studi, Catchment Area dan data saluran
eksisting dari hulu sampai hilir.
- Peta Kontur.
3. Analisa kondisi eksisting sistem drainase perkotaan:
- Pemetaan sitem aliran drainase.
- Pendataan eksisting saluran.
- Analisa genangan.
4. Penyusunan program pengembangan kelembagaan penanganan
drainase kota.
5. Workshop hasil penyusunan program pengembangan kelembagaan
penanganan drainase kota.
VIII. KEBUTUHAN PERSONIL
Agar pekerjaan ini mempunyai kualitas pencapaian sasaran yang memadai,
maka pekerjaan ini membutuhkan dukungan personil yang terdiri dari :
Tenaga profesional untuk jasa konsultasi dan pendampingan yang terdiri
dari :
1. Tim Leader; Pendidikan: Sarjana Teknik Sipil/ Teknik Sumber Daya Air;
Keahlian: Tenaga Ahli Teknik Sumber Daya Air (211); pengalaman
minimal 3 tahun.
2. Ahli Teknik Sipil Hydro/SDA/Pengairan; Pendidikan: Sarjana Teknik
Sipil Hydro/SDA/Pengairan; Keahlian: Tenaga Ahli Teknik Sumber Daya
Air (211); Pengalaman minimal 2 tahun.

3. Ahli Teknik Sipil (Cost Estimator); Pendidikan: Sarjana Teknik Sipil;


Keahlian: Tenaga Ahli Teknik Sumber Daya Air (211); Pengalaman
minimal 2 tahun.
4. Ahli Tata Lingkungan Wilayah dan Perkotaan; Pendidikan: Sarjana
Planologi; Keahlian: Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (502);
Pengalaman minimal 2 tahun.
5. Ahli Teknik Lingkungan; Pendidikan: Sarjana Teknik Lingkungan;
Keahlian: Tenaga Ahli Teknik Lingkungan (501); Pengalaman minimal 2
tahun.
Tenaga-tenaga ahli tersebut dibantu oleh Tenaga pendukung yang terdiri
dari:
1. Surveyor; Pendidikan: minimal tingkat D3
2. Tenaga Penggambaran CAD; Pendidikan: minimal tingkat D3
3. Administrator; Pendidikan: minimal tingkat D3
4. Computer Operator; Pendidikan: minimal tingkat D3

IX. PELAPORAN
Konsultan dalam menjalankan tugasnya diwajibkan menyampaikan laporan
kegiatan yang terbagi menjadi :
1. Laporan pendahuluan diserahkan 1 (satu) bulan setelah menerima
SPMK/mobilisasi, sebanyak 3 (Tiga) exp. Laporan ini berisikan:
- Tanggapan atau komentar terhadap KAK
- Gambaran umum Kondisi sistem pengelolaan drainase dan
permasalahan umum pengelolaan drainase yang ada secara
menyeluruh, baik teknik manajemen maupun komponen penunjang
lainnya serta metodologi perencanaan dan pengembangan
pengelolaan drainase perkotaan dilengkapi dengan informasi tabel
dan gambar.
- Pengaturan dan penjadwalan tenaga ahli.
2. Konsep Laporan Akhir diserahkan 3 (Tiga) bulan setelah SPMK/mobilisasi
sebanyak 2 (Dua) exp. Laporan ini terdiri dari hasil kajian dan kegiatan
yang dilakukan konsultan mengenai :
- Laporan detail hasil perencanaan pengembangan kinerja pengelolaan
drainase yang ada secara lengkap dilengkapi dengan gambar dan
skema yang diperlukan.
- Perencanaan aspek manajemen sistem pengelolaan drainase.
- Usulan kerangka umum alternatif pemecahan masalah dan usulan
perencanaan/pengembangan kinerja pengelolaan.
- Usulan pembentukan/perbaikan landasan hukum sistem pengelolaan
drainase.
- Usulan bentuk alternatif program peningkatan peran serta
masyarakat.
3. Laporan Akhir diserahkan 4 (Empat) bulan setelah SPMK/mobilisasi
sebanyak 4 (Empat) exp. Laporan ini perbaikan dari Konsep Laporan
Akhir yang telah didiskusikan dan disetujui disertai gambar dan peta
sebanyak 4 (Empat) album. Laporan dan program yang sudah berbentuk
final dan sudah menampung semua masukan yang timbul pada
pembahasan terakhir diserahkan juga dalam bentuk Soft Copy dalam
format asli (bukan PDF atau JPG) sebanyak 5 (Lima) rangkap.
Sampang,

Januari 2015

Pejabat Pembuat Komitmen


( PPK )
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan
Tata Ruang
Kabupaten Sampang

SITI MUATHIFAH, ST. MT


Penata Tingkat I
NIP. 19750824 200604 2 019

Anda mungkin juga menyukai