1|
Permasalahan banjir dan genangan air di kawasan
perkotaan di Indonesia tidak terlepas dari
permasalahan buruknya sistem jaringan drainase.
Meningkatnya permasalahan banjir, genangan air, dan
pencemaran air di kawasan perkotaan serta
sedimentasi sampai saat ini belum dapat diatasi dan
terus meningkat seiring dengan perkembangan kota
meskipun telah dilaksanakan berbagai upaya
pembangunan infrastruktur drainase.
Drainase merupakan prasarana permukiman yang
penting dan strategis dalam rangka mendukung
terciptanya lingkungan yang sehat dan nyaman.
Dari gambaran tersebut di atas, perlu adanya suatu
pendekatan yang menyeluruh dan terpadu karena
sistem drainase adalah suatu sistem yang mengatur air
limpasan air hujan dari awal saluran (tributary)
selama waktu jam puncak sehingga dari area hulu ke
area hilir saluran dapat dialirkan dengan cepat ke
badan penerima yaitu sungai yang melintasi
Kota/Kabupaten. Untuk itu pemahaman terhadap
konsep hidrologi, ekosistem dan sosiosistem sangat
diperlukan karena berkaitan satu sama lain.
Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, Urusan Pekerjaan
Umum sub urusan drainase merupakan urusan
bersama dan masing-masing memiliki kewenangan,
dimana :
1. Pemerintah Pusat memiliki kewenangan
melakukan:
a. Penetapan pengembangan sistem drainase
secara nasional;
b. Pengelolaan dan pengembangan sistem
drainase lintas Daerah provinsi dan sistem
2|
drainase untuk kepentingan strategis
nasional;
2. Daerah Provinsi memiliki kewenangan
melakukan pengelolaan dan pengembangan
sistem drainase yang terhubung langsung dengan
sungai lintas daerah kabupaten/kota;
3. Pengeloaan dan pengembangan sistem drainase
yang terhubung langsung dengan sungai dalam
daerah kabupaten/kota.
Dengan adanya kewenangan masing-masing ini,
Pemerintah Provinsi perlu mendapatkan data terkait
drainase perkotaan yang langsung menuju ke sungai
lintas kabupaten/kota. Dengan adanya pekerjaan ini
diharapkan akan tersedia peta jaringan drainase
eksisting yang ada pada wilayah perencanaan serta
analisa terhadap jaringan drainase eksisting.
3|
3. Sasaran : Sesuai dengan tujuan yang harus di capai maka sasaran
Penyusunan Rencana Teknis Sistem Drainase Perkotaan
Kewenangan Provinsi di UPT. Cipta Karya Gunung Sitoli
adalah untuk mendapatkan hal-hal sebagai berikut :
4|
4. Lokasi Pekerjaan : Wilayah UPT. Cipta Karya Gunung Sitoli yaitu Nias
Utara, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Induk serta Kota
Gunung Sitoli.
5|
5. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun
2017 – 2037;
6. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nomor 9 Tahun 2022 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2022;
7. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 40
Tahun 2022 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2023.
6|
Maupun data sekunder yang meliputi:
• Identifikasi peta topografi;
• Identifikasi terkait peraturan yang ada,
seperti RTRW, RDTR, RTRK, dan studi-
studi mengenai drainase pada wilayah
studi;
• Inventarisasi data hidrologi pada satuan
pengukuran curah hujan dari BMG, yaitu:
✓ Melakukan evaluasi data hujan
menggunakan data minimun 10
(sepuluh) tahun kebelakang;
✓ Evaluasi diinterpolasi dengan kota-
kota lain apabila data yang diperoleh
tidak mencukupi;
✓ Hasil evaluasi data hujan
menghasilkan hujan rencana (design
rainfall), kemudian perlu melakukan
analisa terhadap beberapa metode dan
harus dibandingkan dengan beberapa
metode yang lain, agar diperoleh
metode yang refresentatif dipakai
sebagai dasar perhitungan;
• Identifikasi genangan air (luas genangan,
tinggi genangan, frekwensi genangan, dan
lama genangan);
c. Melakukan analisa dan evaluasi profil hidrologi
wilayah studi, meliputi:
• Melakukan identifikasi permasalahan
genangan dan kajian potensi dan yang ada;
• Melakukan rencana indikasi program
penanganan banjir dan genangan di
wilayah studi;
7|
• Melakukan reviu terhadap sistem drainase
eksisting dan survei lapangan serta kajian
teknis terhadap sistem drainase internal
dan eksternal yang mencakup aspek
karakteristik dan kondisi fisik lokasi;
d. Melakukan survei topografi
e. Membuat penggambaran peta genangan yang
terjadi pada wilayah studi, meliputi Peta sistem
drainase, jaringan jalan, tata guna lahan, dan
topografi
f. Menyusun desain note;
g. Menyusun Detail Engineering Design (DED)
percontohan;
h. Menyusun matriks program dan kegiatan rencana
tahapan kegiatan pembangunan fisik sistem drainase
selama 5 (lima) tahun yang akan datang.
8|
12. Peralatan dan : Peralatan yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa
Material dari untuk pekerjaan ini meliputi :
Penyedia Jasa Kendaraan Roda 2 : Sewa
Konsultansi Kendaraan Roda 4 : Sewa
9|
c) Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban
pelaporan perpajakan tahun pajak 2021 atau 2022
d) Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta
perubahan perusahaan (apabila ada perubahan)
e) Tidak masuk dalam Daftar Hitam,
keikutseraaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak yang terkait,
tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, yang
bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana; dan/atau
pengurus/pegawainya tidak berstatus sebagai
Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan
mengambil cuti di luar tanggungan negara
f) Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu)
pekerjaan perencanaan konsultansi lingkungan/
rekasaya lingkungan dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, termasuk
pengalaman subkontrak.
16. Personel :
Jumlah
Pendidikan Kualifikasi
Posisi Pengalaman Orang
Minimal Minimal
Minimal Bulan (OB)
Tenaga Ahli :
Ahli Madya
S1 Teknik Perencanaan
Tim Leader 4 Tahun 5
Sipil Jaringan
Drainase
Ahli Muda
Ahli Teknik
S1 Teknik Sumber Daya
Sumber Daya 2 Tahun 5
Sipil Air (SKA
Air
211)
Ahli SKA Ahli
Perencanaan S1 Teknik Muda 2 Tahun 5
Wilayah dan Planologi Perencanaan
Kota Wilayah dan
10 |
Kota (SKA
502)
Tenaga Pendukung :
Operator
D3 - 2 Tahun 5
Komputer
Drafter / Juru
SMK - 2 Tahun 4
Gambar
11 |
d) Merumuskan kerangka berpikir dan
metodologi analisis secara menyeluruh
e) Memimpin pembahasan yang dilakukan
bersama tim teknis dan pihak terkait,
termasuk dalam mengantisipasi
permasalahan /kendala penyelesaian
pekerjaan.
f) Memfasilitasi dan berpatisipasi aktif dalam
setiap diskusi, rapat, maupunpertemuan
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
g) Merumuskan konsep dan strategi
penyelesaian pekerjaan dan penyelesaian
pelaporan.
h) Bertanggung jawab atas kualitas produk
perencanaan dan penyelesaian seluruh
pekerjaan dengan tepat waktu dan sesuai
yang diminta dalam KAK
2. Ahli Teknik Sumber Daya Air
Ahli Teknik Sumber Daya Air yaitu tenaga ahli
dengan latar belakang pendidikan minimal S1
Teknik Sipil, berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan perencanaan drainase
minimal 2 tahun dan memiliki SKA Ahli Muda
Sumber Daya Air yang bertugas :
a) mengatur semua personal yang terlibat
dalam pengumpulan data kondisi eksisting
drainase
b) menyediakan data primer dan sekunder
terkait dengan kondisi eksisting drainase,
menganalisa dan memberikan usulan
penanganan drainase
c) merencanakan drainase beserta bangunan
pelengkapnya
12 |
d) membantu penyusunan substansi pelaporan
sesuai dengan bidang keahlianya dan
mampu mempresentasikan hasil pekerjaan
yang menjadi ketugasannya.
3. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota.
Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota yaitu
tenaga ahli dengan latar belakang pendidikan
minimal S1 Planologi/ Perencanaan Wilayah
dan Kota, berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan database dan penggambaran peta
minimal 2 tahun dan memiliki SKA Ahli Muda
Perencanaan Wilayah dan Kota yang bertugas :
a) mengatur semua personal yang terlibat
dalam pengumpulan data kondisi eksisting
drainase
b) menyediakan data primer dan sekunder
terkait dengan kondisi eksisting drainase,
menganalisa dan memberikan usulan
penanganan drainase
c) mengkoordinir penggambaran peta sistem
drainase
d) membantu penyusunan substansi pelaporan
sesuai dengan bidang keahlianya dan
mampu mempresentasikan hasil pekerjaan
yang menjadi ketugasannya.
13 |
18. Laporan : Laporan Pendahuluan merupakan Laporan awal
Pendahuluan pelaksanaan yang memuat tanggapan terhadap kerangka
acuan kerja kegiatan dan rencana/program kerja
pelaksanaan secara keseluruhan dari kegiatan Pekerjaan
yang disampaikan oleh Pemberi Tugas, berkaitan dengan
rencana survei, jenis survei yang akan dilaksanakan,
pendekatan dan metodologi.
Penyedia Jasa Harus sudah melakukan Pengadaan
data sekunder (peta, data curah hujan dan data lain
yang dianggap perlu) untuk kelengkapan dalam
menyusun Laporan Pendahuluan. Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya 30 (Tiga Puluh) hari
kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
Eksemplar.
14 |
dalam penyusunan rencana sistem drainase yang
terhubung langsung dengan sungai lintas daerah
kabupaten/kota dan sistem drainase yang berada pada
wilayah lintas kabupaten/kota yang menjadi
kewenangan pemerintah provinsi, yang dilengkapi
dengan indikasi program kegiatan dan anggaran untuk
5 (lima) tahun kedepan.
Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya
150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan, disertai Laporan Nota Desain, Gambar
DED Percontohan (A3) masing-masing sebanyak 10
(Sepuluh) Eksemplar dan media penyimpan data
(Hardisk external kapasitas 1 Terra).
21. Produksi Dalam : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini
Negeri harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.
15 |
23. Alih Pengetahuan : Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam
rangka alih pengetahuan kepada personil Kuasa
Pengguna Anggaran
Medan, Februari 2023
PENGGUNA ANGGARAN
16 |