Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Pemerintah : Provinsi Sumatera Utara


OPD : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Pekerjaan : Penyusunan Rencana Teknis Sistem Drainase
Perkotaan Kewenangan Provinsi di UPT. Cipta Karya
Gunung Sitoli
Lokasi : Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Induk dan
Kota Gunung Sitoli
Sumber Dana : APBD

1. Latar Belakang : Saat ini banyak terjadi penurunan (degradasi) kualitas


lingkungan secara luar biasa dengan berbagai
kenyataan terjadinya kerusakan dan tercemarnya
lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada
kesehatan masyarakat, ekonomi, social dan lain
sebagainya. Genangan air yang intensitas lamanya
mencapai ± 6 jam menjadi permasalahan lingkungan
karena secara kuantitas maupun kualitas sangat
mengganggu Kesehatan masyarakat permukiman
perkotaan. Pentingnya sistem drainase yang baik serta
belum memadainya pemahaman masyarakat akan
dampak genangan air yang pada akhirnya akan
menurunkan derajat kesehatan masyarakat dan
kualitas lingkungan. Daerah perkotaan sangat
membutuhkan Prasarana dan Sarana Penyehatan
Lingkungan Permukiman yang dikenal dengan istilah
sanitasi, yaitu terdiri dari 3 bidang yang meliputi
dainase, pengelolaan air limbah, dan persampahan
untuk mendukung peningkatan kualitas lingkungan
dan kesehatan masyarakat,.

1|
Permasalahan banjir dan genangan air di kawasan
perkotaan di Indonesia tidak terlepas dari
permasalahan buruknya sistem jaringan drainase.
Meningkatnya permasalahan banjir, genangan air, dan
pencemaran air di kawasan perkotaan serta
sedimentasi sampai saat ini belum dapat diatasi dan
terus meningkat seiring dengan perkembangan kota
meskipun telah dilaksanakan berbagai upaya
pembangunan infrastruktur drainase.
Drainase merupakan prasarana permukiman yang
penting dan strategis dalam rangka mendukung
terciptanya lingkungan yang sehat dan nyaman.
Dari gambaran tersebut di atas, perlu adanya suatu
pendekatan yang menyeluruh dan terpadu karena
sistem drainase adalah suatu sistem yang mengatur air
limpasan air hujan dari awal saluran (tributary)
selama waktu jam puncak sehingga dari area hulu ke
area hilir saluran dapat dialirkan dengan cepat ke
badan penerima yaitu sungai yang melintasi
Kota/Kabupaten. Untuk itu pemahaman terhadap
konsep hidrologi, ekosistem dan sosiosistem sangat
diperlukan karena berkaitan satu sama lain.
Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, Urusan Pekerjaan
Umum sub urusan drainase merupakan urusan
bersama dan masing-masing memiliki kewenangan,
dimana :
1. Pemerintah Pusat memiliki kewenangan
melakukan:
a. Penetapan pengembangan sistem drainase
secara nasional;
b. Pengelolaan dan pengembangan sistem
drainase lintas Daerah provinsi dan sistem

2|
drainase untuk kepentingan strategis
nasional;
2. Daerah Provinsi memiliki kewenangan
melakukan pengelolaan dan pengembangan
sistem drainase yang terhubung langsung dengan
sungai lintas daerah kabupaten/kota;
3. Pengeloaan dan pengembangan sistem drainase
yang terhubung langsung dengan sungai dalam
daerah kabupaten/kota.
Dengan adanya kewenangan masing-masing ini,
Pemerintah Provinsi perlu mendapatkan data terkait
drainase perkotaan yang langsung menuju ke sungai
lintas kabupaten/kota. Dengan adanya pekerjaan ini
diharapkan akan tersedia peta jaringan drainase
eksisting yang ada pada wilayah perencanaan serta
analisa terhadap jaringan drainase eksisting.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun dengan


2. Maksud dan :
maksud untuk memberikan arahan dan pegangan bagi
Tujuan
pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Rencana Teknis
Sistem Drainase Perkotaan Kewenangan Provinsi di
UPT. Cipta Karya Gunung Sitoli sesuai dengan
pedoman serta ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Penyusunan Rencana Teknis Sistem Drainase
Perkotaan Kewenangan Provinsi di UPT. Cipta Karya
Gunung Sitoli bertujuan mendapatkan database
drainase perkotaan yang terhubung langsung dengan
sungai lintas daerah kabupaten/kota, dan drainase
yang merupakan saluran pembuang utama yang
berada pada daerah lintas kabupaten/kota di wilayah
UPT. Cipta Karya Gunung Sitoli.

3|
3. Sasaran : Sesuai dengan tujuan yang harus di capai maka sasaran
Penyusunan Rencana Teknis Sistem Drainase Perkotaan
Kewenangan Provinsi di UPT. Cipta Karya Gunung Sitoli
adalah untuk mendapatkan hal-hal sebagai berikut :

1. Tersedianya data penyebaran drainase perkotaan


yang terhubung langsung dengan sungai lintas
daerah kabupaten/kota;
2. Tersedianya data penyebaran drainase perkotaan
yang berada pada daerah lintas kabupaten/kota;
3. Teridentifikasi prakiraan luas genangan air serta
sistem drainase yang akan diterapkan untuk
penanggulangan secara tuntas dan menyeluruh pada
daerah tersebut;
4. Tersedianya prakiraan jumlah penduduk yang
mendapat manfaat bila drainase tersebut ditangani
dalam satuan hektar;
5. Tersedianya outline plan jaringan drainase di daerah
prioritas yang terpilih dan analisis hidrologi,
hidrolika, dan tipikal drainase yang akan dijadikan
acuan pembangunan;
6. Tersedia peta dan gambar sistem jaringan drainase
kewenangan Provinsi pada wilayah studi;
7. Tersedianya prakiraan biaya investasi dan biaya
operasional terhadap pengembangan dan pengelolaan
infrastruktur drainase yang akan menjadi kewenangan
pemerintah provinsi;
8. Tersedianya rencana tahapan kegiatan pembangunan
fisik sistem drainase selama 5 (lima) yang akan
datang, yang tersusun dalam matriks program dan
kegiatan.

4|
4. Lokasi Pekerjaan : Wilayah UPT. Cipta Karya Gunung Sitoli yaitu Nias
Utara, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Induk serta Kota
Gunung Sitoli.

5. Sumber : Untuk pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi ini


Pendanaan
memerlukan biaya Penyusunan Rencana Teknis
Sistem Drainase Perkotaan Kewenangan Provinsi di
UPT. Cipta Karya Gunung Sitoli sebesar
Rp. 599.999.400,00,- (lima ratus sembilan puluh
sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan
ribu empat ratus rupiah) yang pembiayaannya
dialokasikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara Tahun
anggaran 2023.

6. Nama dan : Nama PA : Ir. Bambang Pardede, M.Eng


Organisasi PA Jabatan : Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Sumatera Utara.

7. Data Dasar : Data – data yang harus diketahui antara lain :


1. Data Sungai yang melintasi Kabupaten/Kota
2. Data Klimatologi
3. Data studi drainase yang ada di lokasi kegiatan

8. Referensi Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang


Penataan Ruang;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12
Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Drainase
Perkotaan;

5|
5. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun
2017 – 2037;
6. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nomor 9 Tahun 2022 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2022;
7. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 40
Tahun 2022 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2023.

9. Lingkup : Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Penyusunan


Pekerjaan
Rencana Teknis Sistem Drainase Perkotaan
Kewenangan Provinsi di UPT. Cipta Karya Gunung
Sitoli ini dilakukan dengan tahapan atau langkah-langkah
sebagai berikut:

a. Melaksanakan persiapan dengan melakukan


studi literatur atau reviu studi yang relevan,
mengidentifikasi peraturan-peraturan yang
terkait, memahami kebijakan-kebijakan untuk
menentukan dasar desain, membuat program
kerja secara parsial dan keseluruhan,
menetapkan metode survei, dan menyiapkan
jadwal kerja dan kegiatan persiapan lainnya;
b. Melaksanakan pengumpulan data baik data
primer yang meliputi :
• Data genangan banjir (lokasi genangan,
lama genangan, dan tinggi genangan);
• Inventarisasi kondisi saluran eksisting;
• Pengukuran topografi profil memanjang
dan profil melintang;

6|
Maupun data sekunder yang meliputi:
• Identifikasi peta topografi;
• Identifikasi terkait peraturan yang ada,
seperti RTRW, RDTR, RTRK, dan studi-
studi mengenai drainase pada wilayah
studi;
• Inventarisasi data hidrologi pada satuan
pengukuran curah hujan dari BMG, yaitu:
✓ Melakukan evaluasi data hujan
menggunakan data minimun 10
(sepuluh) tahun kebelakang;
✓ Evaluasi diinterpolasi dengan kota-
kota lain apabila data yang diperoleh
tidak mencukupi;
✓ Hasil evaluasi data hujan
menghasilkan hujan rencana (design
rainfall), kemudian perlu melakukan
analisa terhadap beberapa metode dan
harus dibandingkan dengan beberapa
metode yang lain, agar diperoleh
metode yang refresentatif dipakai
sebagai dasar perhitungan;
• Identifikasi genangan air (luas genangan,
tinggi genangan, frekwensi genangan, dan
lama genangan);
c. Melakukan analisa dan evaluasi profil hidrologi
wilayah studi, meliputi:
• Melakukan identifikasi permasalahan
genangan dan kajian potensi dan yang ada;
• Melakukan rencana indikasi program
penanganan banjir dan genangan di
wilayah studi;

7|
• Melakukan reviu terhadap sistem drainase
eksisting dan survei lapangan serta kajian
teknis terhadap sistem drainase internal
dan eksternal yang mencakup aspek
karakteristik dan kondisi fisik lokasi;
d. Melakukan survei topografi
e. Membuat penggambaran peta genangan yang
terjadi pada wilayah studi, meliputi Peta sistem
drainase, jaringan jalan, tata guna lahan, dan
topografi
f. Menyusun desain note;
g. Menyusun Detail Engineering Design (DED)
percontohan;
h. Menyusun matriks program dan kegiatan rencana
tahapan kegiatan pembangunan fisik sistem drainase
selama 5 (lima) tahun yang akan datang.

10. Keluaran : Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah


Matriks program dan kegiatan rencana tahapan kegiatan
pembangunan fisik sistem drainase yang menjadi
kewenangan Provinsi selama 5 (lima) yang akan datang
serta DED Percontohan Drainase yang menjadi
kewenangan Provinsi.

11. Peralatan, : a) Memberikan bahan/data yang ada pada Bidang


Material, Personel Cipta Karya
dan Fasilitas dari b) Menyediakan surat pengantar survey ke instansi
Kuasa Pengguna terkait untuk inventarisasi data primer dan
Anggaran sekunder
c) Menyediakan fasilitas ruang rapat untuk diskusi
pembahasan laporan hasil kegiatan perencanaan

8|
12. Peralatan dan : Peralatan yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa
Material dari untuk pekerjaan ini meliputi :
Penyedia Jasa Kendaraan Roda 2 : Sewa
Konsultansi Kendaraan Roda 4 : Sewa

13. Lingkup a) Penyedia Jasa berwenang menentukan


Kewenangan metodologi yang dianggap paling baik dan sesuai
Penyedia Jasa untuk menyelesaikan seluruh lingkup pekerjaan.
b) Penyedia Jasa dapat mengatur penugasan Tenaga
Ahli sesuai kebutuhannya dengan cermat yang
disesuaikan dengan jadwal setiap tahap kegiatan
dan waktu yang tersedia sehingga seluruh sumber
daya yang ada dimanfaatkan secara maksimal
untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
hasil yang baik dan tepat waktu.
c) Penyedia Jasa harus membuat Rencana Kerja
Terinci mengenai semua tahapan kegiatan yang
akan dilaksanakan.
Rencana kerja ini akan digunakan sebagai acuan
bagi Pengguna Jasa untuk melakukan
pemantauan kemajuan pekerjaan

14. Jangka Waktu : 150 (seratus lima puluh) Hari Kalender


Penyelesaian
Pekerjaan

15. Persyaratan : a) Peserta yang berbadan usaha harus memiliki izin


Penyedia Jasa usaha di bidang jasa konstruksi;
b) Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan
Kualifikasi Usaha Menengah serta disyaratkan
sub bidang klasifikasi/ layanan KL 401 Jasa
Konsultansi Lingkungan atau RK 005 Jasa
Rekayasa Lainnya KBLI 71102;

9|
c) Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban
pelaporan perpajakan tahun pajak 2021 atau 2022
d) Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta
perubahan perusahaan (apabila ada perubahan)
e) Tidak masuk dalam Daftar Hitam,
keikutseraaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak yang terkait,
tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, yang
bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana; dan/atau
pengurus/pegawainya tidak berstatus sebagai
Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan
mengambil cuti di luar tanggungan negara
f) Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu)
pekerjaan perencanaan konsultansi lingkungan/
rekasaya lingkungan dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, termasuk
pengalaman subkontrak.
16. Personel :
Jumlah
Pendidikan Kualifikasi
Posisi Pengalaman Orang
Minimal Minimal
Minimal Bulan (OB)
Tenaga Ahli :
Ahli Madya
S1 Teknik Perencanaan
Tim Leader 4 Tahun 5
Sipil Jaringan
Drainase
Ahli Muda
Ahli Teknik
S1 Teknik Sumber Daya
Sumber Daya 2 Tahun 5
Sipil Air (SKA
Air
211)
Ahli SKA Ahli
Perencanaan S1 Teknik Muda 2 Tahun 5
Wilayah dan Planologi Perencanaan
Kota Wilayah dan

10 |
Kota (SKA
502)

Tenaga Pendukung :
Operator
D3 - 2 Tahun 5
Komputer

Surveyor SMK - 2 Tahun 6

Drafter / Juru
SMK - 2 Tahun 4
Gambar

Dalam pelaksanaan pekerjaan dimaksud di atas,


konsultan harus menyediakan beberapa tenaga ahli
berpengalaman dalam bidangnya sesuai dengan
lingkup kegiatan tugas. Rincian tugas tenaga ahli
dalam kegiatan ini adalah :
1. Team Leader
Team leader yaitu tenaga ahli dengan latar
belakang pendidikan minimal S1 Teknik Sipil,
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
perencanaan drainase minimal 4 tahun, juga
berpengalaman sebagai Ketua Tim dan
memiliki SKA Madya Perencanaan Jaringan
Drainase yang bertugas :
a) Memimpin seluruh kegiatan dan anggota
tim dan menyusun rencana kerjadan
pembagian tugas kerja.
b) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan
anggota tim.
c) Memonitor seluruh kemajuan pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan olehtenaga ahli
dan tenaga pendukungnya serta melaporkan
progres pekerjaan kepada pemberi kerja
secara berkala.

11 |
d) Merumuskan kerangka berpikir dan
metodologi analisis secara menyeluruh
e) Memimpin pembahasan yang dilakukan
bersama tim teknis dan pihak terkait,
termasuk dalam mengantisipasi
permasalahan /kendala penyelesaian
pekerjaan.
f) Memfasilitasi dan berpatisipasi aktif dalam
setiap diskusi, rapat, maupunpertemuan
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
g) Merumuskan konsep dan strategi
penyelesaian pekerjaan dan penyelesaian
pelaporan.
h) Bertanggung jawab atas kualitas produk
perencanaan dan penyelesaian seluruh
pekerjaan dengan tepat waktu dan sesuai
yang diminta dalam KAK
2. Ahli Teknik Sumber Daya Air
Ahli Teknik Sumber Daya Air yaitu tenaga ahli
dengan latar belakang pendidikan minimal S1
Teknik Sipil, berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan perencanaan drainase
minimal 2 tahun dan memiliki SKA Ahli Muda
Sumber Daya Air yang bertugas :
a) mengatur semua personal yang terlibat
dalam pengumpulan data kondisi eksisting
drainase
b) menyediakan data primer dan sekunder
terkait dengan kondisi eksisting drainase,
menganalisa dan memberikan usulan
penanganan drainase
c) merencanakan drainase beserta bangunan
pelengkapnya

12 |
d) membantu penyusunan substansi pelaporan
sesuai dengan bidang keahlianya dan
mampu mempresentasikan hasil pekerjaan
yang menjadi ketugasannya.
3. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota.
Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota yaitu
tenaga ahli dengan latar belakang pendidikan
minimal S1 Planologi/ Perencanaan Wilayah
dan Kota, berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan database dan penggambaran peta
minimal 2 tahun dan memiliki SKA Ahli Muda
Perencanaan Wilayah dan Kota yang bertugas :
a) mengatur semua personal yang terlibat
dalam pengumpulan data kondisi eksisting
drainase
b) menyediakan data primer dan sekunder
terkait dengan kondisi eksisting drainase,
menganalisa dan memberikan usulan
penanganan drainase
c) mengkoordinir penggambaran peta sistem
drainase
d) membantu penyusunan substansi pelaporan
sesuai dengan bidang keahlianya dan
mampu mempresentasikan hasil pekerjaan
yang menjadi ketugasannya.

17. Jadwal Tahapan : Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan meliputi :


Pelaksanaan a. Persiapan dan Mobilisasi Personil
Pekerjaan b. Identifikasi data awal
c. Koordinasi dengan instansi terkait untuk
pengumpulan data
d. Analisis Data
e. Penyusunan Laporan

13 |
18. Laporan : Laporan Pendahuluan merupakan Laporan awal
Pendahuluan pelaksanaan yang memuat tanggapan terhadap kerangka
acuan kerja kegiatan dan rencana/program kerja
pelaksanaan secara keseluruhan dari kegiatan Pekerjaan
yang disampaikan oleh Pemberi Tugas, berkaitan dengan
rencana survei, jenis survei yang akan dilaksanakan,
pendekatan dan metodologi.
Penyedia Jasa Harus sudah melakukan Pengadaan
data sekunder (peta, data curah hujan dan data lain
yang dianggap perlu) untuk kelengkapan dalam
menyusun Laporan Pendahuluan. Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya 30 (Tiga Puluh) hari
kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
Eksemplar.

19. Laporan Antara : Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan


kegiatan memuat hasil pengumpulan data (hasil
survey primer dan sekunder) dan analisis data-data
yang diterima dari hasil survey, rumusan kriteria dan
indikator untuk disampaikan kepada Pemberi Tugas.
Penyedia Jasa Harus sudah melakukan Survey data
primer (survey topography,survey genangan) untuk
kelengkapan dalam menyusun Laporan Antara.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 90
(sembilan puluh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan, sebanyak 10 (sepuluh) Eksemplar.

20. Laporan Akhir : Laporan Akhir merupakan laporan Penyusunan


Rencana Teknis Sistem Drainase Perkotaan
Kewenangan Provinsi di UPT. Cipta Karya Gunung
Sitoli yang telah didiskusikan dengan pihak terkait.
Berupa semua data dan analisis yang disimpulkan

14 |
dalam penyusunan rencana sistem drainase yang
terhubung langsung dengan sungai lintas daerah
kabupaten/kota dan sistem drainase yang berada pada
wilayah lintas kabupaten/kota yang menjadi
kewenangan pemerintah provinsi, yang dilengkapi
dengan indikasi program kegiatan dan anggaran untuk
5 (lima) tahun kedepan.
Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya
150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan, disertai Laporan Nota Desain, Gambar
DED Percontohan (A3) masing-masing sebanyak 10
(Sepuluh) Eksemplar dan media penyimpan data
(Hardisk external kapasitas 1 Terra).

21. Produksi Dalam : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini
Negeri harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.

22. Pedoman : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi


Pengumpulan Data persyaratan berikut :
Lapangan a) Tidak merusak lingkungan dan ekosistem yang
ada.
b) Tidak mengganggu kondisi masyarakat sosial di
lokasi.
c) Menghormati kearifan lokal.
d) Berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan
instansi terkait.

15 |
23. Alih Pengetahuan : Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam
rangka alih pengetahuan kepada personil Kuasa
Pengguna Anggaran
Medan, Februari 2023
PENGGUNA ANGGARAN

Ir. Bambang Pardede, M.Eng


NIP. 19650223 199203 1 001

16 |

Anda mungkin juga menyukai