UNIVERSITAS HASANUDDIN
METODE
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG
LINGKUNGAN HIDUP
Munajat Nursaputra
INTI MATERI
Perencanaan Lingkungan
SIKLUS PILKADA
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN = PLANET/EKOSISTEM “MEMBERI” DUKUNGAN KAPASITAS SUMBERDAYA UNTUK KEGIATAN
(PEMBANGUNAN) (MANFAAT POSITIF)
ASUMSI
Semakin tinggi jasa ekosistem suatu wilayah,
maka semakin tinggi daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup
PENGELOMPOKAN DD DAN DT LH PADA JASA EKOSISTEM
• Makna “ecosystem service” adalah benefit dari ekosistem yang digunakan manusia
• Layanan ekosistem mencakup penyediaan sumber daya dan jasa yang sesuai dengan konteks kapasitas “dukungan”
dan “tampung” dari alam
No Jenis Jasa Ekositem Jenis DDL DTL
1 JASA PENYEDIAAN 1. Pangan
(PROVISIONING) 2. Air bersih
3. Serat (fiber)
4. Bahan bakar (fuel), Kayu dan Fosil
5. Sumberdaya genetik
2 JASA PENGATURAN 1. Pengaturan iklim
(REGULATING) 2. Pengaturan tata aliran air & banjir
3. Pencegahan dan perlindungan dari bencana alam
4. Pemurnian air
5. Pengolahan dan penguraian limbah
6. Pemeliharaan kualitas udara
7. Pengaturan penyerbukan alami (pollination)
8. Pengendalian hama & penyakit
3 JASA BUDAYA 1. Tempat tinggal & ruang hidup (sense of place)
(CULTURAL)* 2. Rekreasi & ecotourism
3. Estetika (Alam)
4. Pendidikan & pengetahuan
5. Ikatan budaya, adat, pola hidup
6. Spiritual & warisan leluhur
4 JASA PENDUKUNG 1. Pembentukan lapisan tanah & pemeliharaan kesuburan
(SUPPORTING) 2. Siklus hara (nutrient cycle)
3. Produksi primer
4. Biodiversitas (perlindungan plasma nutfah)
5. Habitat perkembangbiakan flora fauna
RPPLH – Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup – Jasa Ekosistem
Tahapan Penetapan Daya Dukung dan Daya
Tampung Lingkungan Hidup
Hitung Indeks
Jasa Lingkungan
Penutupan Lahan
Ekosistem
Jasa
No Fungsi Indikator Keadaan Indikator Kinerja Bobot
Lingkungan
Fungsi Penyediaan Bentang Evegetasi Penutup
Lahan asli Lahan
1 Pangan a. Ketersediaan Stok total dan rata- Produktivitas bersih 0.28 0.12 0.6
tanaman (serealia rata dalam kg/ha (dalam kcal/ha/tahun
dan non serealia) atau unit lainnya)
yang dapat dimakan
b. Ketersediaan hewan
yang bisa dimakan
2 Air Ketersediaan air untuk Jumlah total air Jumlah maksimum 0.28 0.12 0.6
dimanfaatkan (m3/ha) ekstraksi air secara
berkelanjutan
(m3/ha/tahun)
3 Serat, bahan Ketersediaan spesies atau Total biomassa Jumlah optimum yang 0.15 0.35 0.5
bakar dan komponen abiotik dengan (kg/ha) layak diekstraksi
material lain potensi penggunaan kayu, (kg/ha/tahun)
bahan bakar, atau bahan
dasar
4 Sumberdaya Ketersediaan spesies Total nilai 'bank gen' , Indeks 0.1 0.4 0.5
genetik dengan materi genetik jumlah substansi, keanekaragaman
yang (berpotensi) biomassa (contohnya hayati
bermanfaat, misalnya jumlah spesies atau
untuk pengobatan dan sub spesies)
spesies ornamental.
Fungsi Pengaturan
5 Pengaturan kualitas udara Kapasitas ekosistem untuk Tutupan lahan yang Luasan tutupan lahan yang 0.08 0.32 0.6
menyerap aerosol dan bahan bervegetasi (Ha). bervegetasi (Ha)
kimia dari atmosfer.
6 Pengaturan iklim Pengaruh ekosistem terhadap Tupan lahan yang Luasan tutupan lahan yang 0.12 0.28 0.6
iklim lokal dan global melalui bervegetasi (Ha) bervegetasi (Ha)
tutupan lahan dan proses
yang dimediasi secara biologis
7 Pencegahan dan Struktur alam yang berfungsi Karakteristik bentang uasan karakteristik bentang lahan, 0.08 0.32 0.6
Perlindungan terhadap untuk pencegahan dan lahan, vegetasi dan vegetasi dan penutupan yang
bencana alam perlindungan dari kebakaran penutupan lahan berfungsi sebagai pencegahan dan
lahan, abrasi, longsor, badai, perlindungan terhadap bencana
gempa bumi, banjir dan alam (hektar). (toL
tsunami.
8 Pengaturan air Peran bentangalam dan Kapasitas infiltrasi Kuantitas infiltrasi dan retensi air 0.28 0.12 0.6
penutup lahan dalam infiltrasi(litology, topografi, serta pengaruhnya terhadap
air dan pelepasan air secara curah hujan, vegetasi, wilayah hidrologis (contohnya
berkala tutupan) dan retensi irigasi)
air (vegetasi, topografi,
litology) dalam m3
9 Pemurnian air dan Peran biota dan abiotik dalam Kapasitas flushing Kemampuan limbah yang dapat di 0.42 0.28 0.3
pengolahan limbah proses pembersihan atau (penggelontoran), flushing (gelontor) secara alami ,
penguraian materi organik, debit, topografi, dan m3/detik, lama waktu
senyawa dan nutrisi steril di meretansi beban pengendapan
sungai, danau, dan wilayah limbah dilihat dengan
pesisir. vegetasi
10 Pengaturan penyerbukan Ketergantungan tanaman Keanekaragaman dan Jumlah dan dampak dari spesies 0.08 0.32 0.6
alami budidaya pada penyerbuk kelimpahan spesies penyerbuk
alami penyerbuk
11 Pengendalian Hama Kontrol populasi hama Jumlah dan dampak Pengurangan penyakit manusia, 0.08 0.32 0.6
melalui hubungan trofik dari speises pengontrol hama penyakit hewan
hama
Fungsi Pendukung
12 Habitat dan Pentingnya ekosistem Jumlah spesies dan Ketergantungan 0.24 0.16 0.6
Keanekaraga untuk menyediaan individu transien ekosistem lain (atau
man hayati habitat untuk (khususnnya ekonomi) pada jasa
pembiakan, makan, dengan nilai berkembangbiak
istirahat dan untuk komersil)
spesies transien
13 Pembentukan Peran proses alami Penutupan akar Jumlah pucuk tanah 0.2 0.2 0.6
dan dalam pembentukan tanaman yang dihasilkan per
regenerasi dan regenerasi tanah contohnya ha/tahun
tanah bioturbasi
Formulasi DDLH:
Keterangan :
DDDTLH = Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup
wbl = bobot bentuklahan
sbl = skor bentuklahan
wveg = bobot vegetasi
sveg = skor vegetasi
wpl = bobot penutup lahan
spl = skor penutup lahan
Peta Kinerja Jasa Lingkungan
Pemanfaatan Data D3TLH berbasis
Ecosystem Service untuk Analisis
Kajian Lingkungan Hidup
Indeks Jasa Ekosistem
Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup terhadap jasa ekosistem
tertentu yang telah disusun oleh P3E Sulawesi Maluku dalam skala pulau dan
kepulauan direpresentasikan dalam bentuk indeks D3TLH. Indeks tersebut dihitung
dengan melibatkan nilai bobot jasa ekosistem terhadap ekoregion dan penutup
lahan.
Hasil perhitungan indeks DDDTLH akan memiliki rentang 0 – 5 yang terbagi menjadi 5
klasifikasi :
1. sangat tinggi
2. tinggi
3. sedang
4. rendah
5. sangat rendah
Indeks ini merepresentasikan kemampuan suatu jenis lahan atau ekoregion dalam
menyediakan beragam jasa ekosistem untuk mendukung perikehidupan makhluk
hidup berdasarkan suatu rentang nilai.
Indeks daya dukung dan daya tampung dihitung untuk masing-masing jenis jasa
ekosistem yang ditampilkan berdasarkan kondisi ekoregion, vegetasi alami, tutupan
lahan dan administrasi.
Tahapan Penilaian Dampak
Kebijakan Rencana dan/atau
Program terhadap D3TLH
Arahan Rekomendasi yang dapat
Klasifikasi IJE Interpretasi
dilakukan
Sangat Tinggi memberikan dampak lingkungan besar / perlu menghindari
tidak berkesesuaian tingkat 1
Tinggi memberikan dampak lingkungan besar / perlu upaya mitigasi
tidak berkesesuaian tingkat 2
Sedang memberikan dampak lingkungan besar / perlu upaya adaptasi
tidak berkesesuaian tingkat 3
Rendah berkesesuaian (dampak lingkungan kecil) Diupayakan untuk menjaga kondisi
eksisting lingkungan
Sangat Rendah berkesesuaian (dampak lingkungan kecil) Diupayakan untuk menjaga kondisi
eksisting lingkungan
Tahap 2. Tahap penentuan status DDDTLH dengan
mempertemukan kebutuhan dan ketersediaan
dengan menggunakan pendekatan sistem Grid
Ketersediaan Air
Sulawesi Selatan
Kebutuhan Air
Sulawesi Selatan