oleh:
Asdep Urusan Insentif dan Pendanaan
Lingkungan Hidup
KLH
1
POTRET KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP
INDONESIA
2
Pembangunan ekonomi selama 3
dekade terakhir telah telah
menyebabkan kerusakan
lingkungan yang memprihatinkan
3
Eksploitasi SDA, khususnya hutan, berdampak
negatif terhadap keanekaragaman hayati.
4
Masalah lingkungan hidup lainnya
� pencemaran udara, limbah
domestik, dan lainnya
5
Permasalahan dan Penyebab
1.
Pertumbuhan penduduk: 260 juta jiwa (2020),
terkonsentrasi di perkotaan dan pesisir � kebutuhan
ruang, lahan, pangan, air energi, dsb.
2. Kemiskinan: 17,4% penduduk masih miskin �kondisi
survival cenderung merusak alam dan berfikiran jangka
pendek.
8
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Brundtland
(World
Commission
on 9
Environment
KONSEP KEBERLANJUTAN
TRIPLE BOTETcOonoMmicLIN
E
Social Environment
10
INDONESIA :
PEMBANGUNAN BERBASIS
SUMBER DAYA ALAM
13.56
Non 7.48
5.57
Teks til
Migas Plas tik, karet
77%
Indus tri kimia
45.68
SDA
Mes in, alat lis trik
* 18.99
Sum
ber 11
BI,2
000
Kontribusi SDA-LH
12
KETERKAITAN Limbah
LINGKUNGAN DAN
EKONOMI Ekstraksi, jasa,
kesenangan
15
EKONOMI LINGKUNGAN:
Pengertian dan Fungsi
16
EKONOMI LINGKUNGAN
17
Sistem Ekonomi
output
Produksi Kegiatan Kegiatan rumah
usaha tangga Konsumsi
input
RESIDU/
LIMBAH
EKSTRAKSI
18
FUNGSI LINGKUNGAN
1. Menyediakan sumberdaya alam
sebagai input (Extractive Use)
2. Menyediakan jasa lingkungan
(Environmental services) Pengolah
3. limbah alami (Natural assimilator)
19
PEMBANGUNAN
22
KONSEKUENSI SIFAT
LINGKUNGAN
Kebijakan
Pemerintah 23
Penerapan ekonomi
lingkungan dalam
pengelolaan lingkungan
24
ASPEK LINGKUNGAN
DALAM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
25
RPJMN
VISI MISI
1. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara yang aman, bersatu, rukun dan damai; 1. Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai
2. Mewujudkan Indonesia yg Adil & Demokratis
2. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan
3. Mewujudkan Indonsesia yang Sejahtera
Negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan
dan hak azasi manusia
3. Terwujudnya perekonomian yg mampu
menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan
yang
layak serta memberikan pondasi yang kokoh
bagi pembangunan berkelanjutan
AGENDA STRATEGI
1. Menciptakan Indonesia yang Aman dan Damai
2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis 1. STRATEGI PENATAAN KEMBALI
3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia INDONESIA.
2. STRATEGI PEMBANGUNAN
INDONESIA
28
ARAH PEMBANGUNAN
LH RPJM TH 2004-2009
N
29
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
30
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
31
PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNA
N
32
PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNA
N
33
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
LH
34
Arah kebijakan:
• Mengarusutamakan prinsip-
prinsip pembangunan
berkelanjutan ke seluruh
bidang pembangunan
• Meningkatkan koordinasi
pengelolaan LH di tingkat
nasional dan daerah
35
1. Penerapan persyaratan LH dalam perencanaan
pembangunan
STRATEGI 36
1. Mengarusutamakan (mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan ke seluruh bidang pembangunan;
2. Meningkatkan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup di tingkat
nasional dan daerah;
ARAH KEBIJAKAN
3. Meningkatkan upaya harmonisasi pengembangan hukum lingkungan
dalam mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan;
4. Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan
pembangunan;
5. Meningkatkan upaya penaatan dan penegakan hukum secara konsisten
kepada pencemar dan perusak lingkungan;
6. Meningkatkan kapasitas lembaga dan SDM pengelola lingkungan hidup
baik di tingkat nasional maupun daerah; dan
7. Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan
hidup dan berperan aktif sebagai kontrol-sosial dalam memantau
kualitas lingkungan hidup.
37
PROGRAM
7. Pemantauan lingkungan
39
ASPEK EKONOMI DALAM
KEBIJAKAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP 40
UU 23/1997 PLH
Pasal 10 huruf e
DASAR HUKUM
PENERAPAN PREEMTIF adalah tindakan yang dilakukan pada tingkat
INSTRUMEN pengambilan keputusan dan perencanaan
(penataan Ruang, AMDAL)
EKONOMI dan
PENDEKATAN PREVENTIF ad alah tindakan pada tingkat pelaksanaan melalui
SUKARELA penaatan baku mutu limbah dan/atau instrumen ekonomi
PENDEKATAN “PARTNERSHIP”
INSTRUMEN
INSTRUMEN: - Kesepakatan & kerjasama
CAMPURAN
- Kampanye, pendidikan
- Memperketat tgjwb lingkungan
PENDEKATAN “MARKET-BASED”
44
PERMASALAHAN PROGRAM..... Con’t
45
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
Instrumen Ekonomi
1. Internalisasi perhitungan biaya lingkungan ke
dalam pembiayaan kegiatan pembangunan
(internalize externalities);
2. Pengembangan peraturan perundangan sebagai
basis legal upaya pendanaan bagi lingkungan
hidup;
3. Penerapan “Polluter pays principle” bagi
pendanaan pemulihan pencemaran/ kerusakan oleh
pelaku;
4. Pengembangan skema pengenaan biaya
lingkungan (misalnya retribusi, pajak, jaminan
lingkungan, dll)
46
KEBIJAKAN DAN PROGRAM Instrumen
... Con’t
5. Pengembangan skema pendanaan alternatif
(DNS, Dana Amanah, dll);
6. Optimalisasi pemanfaatan (akses) sumber
alternatif pendanaan (dalam dan luar negeri);
7. Pengembangan fasilitas insentif bagi kegiatan
lingkungan (pembebasan bea masuk, pinjaman
lunak, dll);
8. Pengembangan skema kemitraan (dengan berbagai
pihak) dalam rangka pendanaan lingkungan.
47
Kegiatan Internalisasi
• PDRB Hijau
• Valuasi Ekonomi SDA dan Lingkungan
) Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak
Lingkungan untuk Penyusunan AMDAL
) Konsep Panduan Valuasi Ekonomi SDA dan
Lingkungan
• Extended Cost Benefit Analysis
• Cost Effectiveness
48
Kegiatan Internalisasi
• PDRB Hijau
• Valuasi Ekonomi SDA dan Lingkungan
) Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak
Lingkungan untuk Penyusunan AMDAL
) Konsep Panduan Valuasi Ekonomi SDA dan
Lingkungan
• Extended Cost Benefit Analysis
• Cost Effectiveness
49
KEGIATA PDRB HIJAU
N
50
Pengembangan PDRB Hijau
• Pedoman Penghitungan
Pendapatan Regional Hijau
(2002)
• Penghitungan Pendapatan
Regional Hijau – Studi Kasus :
Kab. Kutai Kartanegara(2002)
• Pedoman Aplikasi (Modeling)
PDRB Hijau (2003)
• Uji Coba (Aplikasi) PDRB Hijau
di Kabupaten Karawang (2003)
• Pelatihan Penyusunan PDRB
Hijau (2003)
• Panduan Perhitungan PDRB Hijau
(2004)
• Penyusunan PDRB Hijau di
Kabupaten Bandung (2005)
51
Efisiensi pemanfaatan
sda
Menjaga
Sebagai dasar keberlan
perencanaan jutan
pemanfaatan Aplikasi
sdateknologi subsitusi
sumber daya untukterbaruk
sda tak terbarukan
alam an
dan
lingkungan
Kota Berwawasan
Lingkungan
52
Diseminasi
Penerbitan Jurnal Ekonomi Lingkungan
o 3 kali / tahun
o Email ke : jurnal_ek_lingk@menlh.go.id
Seminar/Workshop/NREA WG
Brosur
Website:
http://www.menlh.go.id/pinjamanlunak
53
VALUASI EKONOMI:
Penerapannya dalam
AMDAL
54
55
Latar Belakang …. (1)
• Perbaikan lingkungan dapat diwujudkan sebagai dampak
yang mempunyai nilai uang secara langsung.
Misal:
D Menurunnya pencemaran udara � pertumbuhan dan kualitas
produk pertanian � peningkatan nilai moneter dari
keuntungan tersebut.
D
Menurunnya emisi sulfur �mengurangi korosi pada bangunan
atau struktur metal � Nilai pasar langsung diestimasikan
melalui pengamatan umur teknis struktur dan pengurangan biaya
perlindungan serta pergantiannya.
D
Alasan kedua
• perhitungan moneter dari keuntungan dan kerugian
lingkungan dapat menjadi pendukung untuk pemihakan
terhadap kualitas lingkungan.
58
Mengapa perlu valuasi? …
(2)
Alasan ketiga
• Adanya komparatif dalam bentuk moneter untuk
dibandingkan dengan alternatif lain dalam pemanfaatan dana.
� Pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan tidak
59
Apa manfaat valuasi ekonomi dalam
AMDAL?
1. Memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang nilai
suatu proyek pembangunan, dengan menyajikan manfaat
dan kerugian lingkungan;
2. Mendorong pertimbangan konsekuensi lingkungan proyek
pembangunan secara lebih cermat dan sistematik;
3. Memberikan argumentas-i argumentasi yang jelas dan
beralasan dalam menerima atau menolak suatu proyek;
60
Penentuan Valuasi Ekonomi
Dampak Lingkungan
Identifikasi Kualifikasi
Dampak
Dampak dan
Pelingkupan Penentuan
Besaran
Dampak Kuantifikasi
Dampak
Prakiraan
Dampak Penentuan
Nilai Penting
Dampak Valuasi Ekonomi
Evaluasi Dampak
Dampak
61
62