I. PENDAHULUAN
akan sulit untuk menyatakan bahwa kegiatan pertambangan itu berdampak negatif
atau positif dibandingkan dengan fungsi ekonomi lingkungan yang hilang
(Suparmoko, 2008). Manfaat dari pemberian nilai ekonomi lingkungan antara
lain: (1) dapat menyajikan potret yang lebih lengkap tentang nilai proyek
pertambangan serta manfaat dan kerugian lingkungan (2) mendorong
pertimbangan konsekwensi lingkungan pertambangan secara lebih cermat dan
sistematis (3) dapat digunakan sebagai dasar yang jelas dan beralasan dalam
menerima atau menolak pertambangan (4) dapat mengeliminasi investasi proyek-
proyek yang cenderung mengeksploitasi dan atau merusak sumberdaya alam
(Irham, 1999).
Selain memberikan dampak positif, kegiatan pertambangan juga dapat
berdampak negatif karena mengakibatkan hilangnya fungsi ekonomi lingkungan.
Upaya untuk menghitung atau mengkuantifikasi hilangnya fungsi ekonomi
lingkungan telah dikembangkan oleh beberapa ahli seperti Tietenberg (1992) dan
Constanza (1997) dalam mengevaluasi ekonomi lingkungan. Pentingnya valuasi
dilakukan agar aspek lingkungan diperhitungkan sebagai aset ekonomi sehingga
segala bentuk analisa dampak lingkungan yang juga merupakan bagian dari
kelayakan suatu proyek dapat dilihat untung ruginya dari segi lingkungan hidup.
Adanya dampak kegiatan pertambangan terhadap hilangnya fungsi-fungsi
ekonomi lingkungan, peneliti merasa adanya hal yang penting untuk melakukan
penelitian pada pertambangan bijih besi yang dilaksanakan oleh PT Juya Aceh
Mining, yang berada di Desa Ie Mirah dan Desa Pante Rakyat Kecamatan Babah
Rot Kabupaten Aceh Barat Daya Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
DAMPAK
Pertambangan
Bijih Besi