Oleh:
Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS
Disampaikan pada:
Marine Biotech Webinar Series #1
Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi KP (BBRPPBKP)
Daring, 28 Juni 2021
I PERAN STRATEGIS BIOTEKNOLOGI DAN BLUE ECONOMY
DALAM PEMBANGUNAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN BERKELANJUTAN
Rokhmin Dahuri ID
❖ Di era Industry 4.0 dan kehidupan yang bercirikan VUCA
(Volatile, Uncertain, Complex, and Umbiguous), hampir
semua aspek kehidupan manusia susah untuk diprediksi.
Rokhmin Dahuri ID
❖ Munculnya konsep (paradigma) Green Economy (Ekonomi
Hijau), dan kemudian Blue Economy (Ekonomi Biru) sejak
akhir 1980-an sebenarnya merupakan response atas
kegagalan paradigma ekonomi konvensional
(Kapitalisme).
Low carbon,
Human capital
minimizing waste
Rokhmin Dahuri ID
❖ Kelemahan Green Economy
1. Mengatasi masalah hanya di sisi ekosistem alam
(supply side) dengan cara: (1) pengurangan laju
eksploitasi SDA, (2) memperbanyak kawasan
lindung (protected areas), (3) pengurangan laju
buangan limbah dan emisi, dll. Tetapi, sisi
permintaan (demand side), khususnya gaya hidup
penduduk di negara-negara maju yang sangat
konsumtif, throw away society, dan hedonis, tidak
diperbaiki. Dengan kata lain, Green Economy baru
memecahkan fenomena, belum menyentuh akar
masalah pembangunan ekonomi kapitalistik
(konsumtif, hedonis, dan hegemonik). Rokhmin Dahuri ID
2. Implementasi Green Economy umumnya
lebih mahal ketimbang Ekonomi
Konvensional (Kapitalisme).
Rokhmin Dahuri ID
➢ Selanjutnya, sejak 2009 berkembanglah
konsep ‘Blue Economy’ (Ekonomi Biru).
➢ Dalam perkembangannya, terdapat 2 mahzab
(schools of thought) tentang Blue Economy:
(1) Gunter Pauli (2010), dan (2) UNEP (2012).
Rokhmin Dahuri ID
A. Mahzab Gunter Pauli
➢ “ Blue economy is an economic system that generates no
waste and no emissions, yet creates jobs, contribute to
social capital, and does not entail a higher cost” (“sebuah
sistem ekonomi yang tidak menghasilkan limbah dan
emisi, dan pada saat yang sama mampu menciptakan
lapangan kerja, berkontribusi terhadap pembentukan
modal sosial, dan tidak memerlukan biaya tinggi”).
➢ “ An economic system that does not demand more of the
Earth, but do more with what the Earth provides”. Atau,
“sebuah sistem ekonomi yang tidak meminta lebih dari
bumi , tetapi memaksimalkan apa (SDA dan jasa-jasa
lingkungan) yang dapat disediakan oleh bumi ”.
Rokhmin Dahuri ID
• Atas dasar kedua definisi diatas → maka dalam praktiknya, Blue
Economy mengikuti 3 prinsip berikut:
Rokhmin Dahuri ID
3. Melalui penerapan inovasi teknologi, kreativitas, dan
entrepreuneurship, setiap SDA yang diambil dari
alam harus ditingkatkan nilai guna dan nilai
tambahnya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi
umat manusia, menciptakan lapangan kerja, dan
kesejahteraan secara adil dan berkelanjutan.
➢ Jadi, Blue Economy bisa diaplikasikan di semua
sektor pembangunan, baik yang berada di daratan
maupun di laut.
➢ Dengan demikian, kata blue (biru) tidak berarti Blue
Economy (Ekonomi Biru) hanya mencakup sektor-
sektor ekonomi kelautan.
Rokhmin Dahuri ID
Gambar. Karakteristik dan Prinsip-Prinsip Blue Economy
Rokhmin Dahuri ID
Gambar. Karakteristik dan Prinsip-Prinsip Blue Economy
Logics of
ecosystem
Innovation
&
Creativity Learning
from nature
Rokhmin Dahuri ID
➢ B. Mahzab UNEP
➢ “Blue Economy means the use of the seas and its
resources for sustainable economic development”
(Ekonomi Biru adalah konsep/cara pemanfaatan
ekosistem laut serta SDA yang terdapat di dalamnya
untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan).
➢ Pada dasarnya, Blue Economy adalah aplikasi Green
Economy di bidang kelautan (in a Blue World) (UNEP,
2012).
➢ Padanan istilah Blue Economy: Blue Green Economy,
Blue Growth, The New Maritime Green Economy,
Green Economy in a Blue World, or Green Growth in
Fisheries and Aquaculture.
Rokhmin Dahuri ID
Perbedaan Antara Red/Brown Economy,
Green Economy, Dan Blue Economy
Rokhmin Dahuri ID
III DOMAIN, POTENSI, DAN TINGKAT
PEMANFAATAN BLUE ECONOMY
Rokhmin Dahuri ID
Ekonomi Kelautan (Marine Economy)
28%
• Jumlah pulau 17.504, terdaftar di PBB (sudah bernama INDONESIA NEGARA BAHARI DAN
$ berkoordinat) 14.572 pulau
• Garis pantai terpanjang kedua di dunia (99.149 km) KEPULAUAN
Sumber: data dan informasi geospasial, 2017 TERBESAR DI DUNIA
Rokhmin Dahuri ID
❖ Total potensi sebelas sektor Blue
Economy Indonesia: US$ 1,348
triliun/tahun atau 5 kali lipat
APBN 2019 (Rp 2.400 triliun = US$
190 miliar) atau 1,3 PDB Nasional
saat ini.
❖ Lapangan kerja: 45 juta orang atau
40% total angkatan kerja
Indonesia.
❖ Pada 2018 kontribusi ekonomi
kelautan bagi PDB Indonesia
sekitar 10,4%. Negara-negara lain
dengan potensi kelautan lebih
kecil (seperti Thailand, Korsel,
Jepang, Maldives, Norwegia, dan
Islandia), kontribusinya > 30%.
Rokhmin Dahuri ID
ESTIMASI NILAI EKONOMI SEKTOR- SEKTOR
EKONOMI KELAUTAN INDONESIA
NILAI EKONOMI (MILYAR
NO SEKTOR EKONOMI
DOLAR AS/TH)
1. Perikanan Tangkap (KKP) 30
2. Perikanan Budidaya (KKP) 210
3. Industri Pengolahan Hasil Perikanan (KKP) 100
4. Industri Bioteknologi Kelautan (KKP) 180
5. ESDM (Garam, BMKT: KKP) 210
6. Parawisata Bahari 60
7. Transportasi Laut 30
8. Industri dan Jasa Maritim 200
9. Coastal Forestry 8
10. Sumber Daya Wilayah Pulau Kecil (KKP) 120
11. Sumber daya Non-Konvensional (KKP ?) 200
Total 1.338
Rokhmin Dahuri ID
Nilai dan Kontribusi Ekonomi Kelautan
KONTRIBUSI KONTRIBUSI Kontribusi KONTRIBUSI
NILAI NILAI
TERHADAP TERHADAP Terhadap TERHADAP
KLASTER (Miliar (Miliar
PDB PDB PDB PDB
Rupiah) Rupiah)
MARITIM NASIONAL Maritim NASIONAL
20210 2018
PERIKANAN 1.766,54 22,59 % 2,58 % 285.635,61 26,33 % 2,74 %
ESDM 3.721,54 47,59 % 5,43 % 403.307,24 37,17 % 3,87 %
INDUSTRI
148,58 1,90 % 0,22 % 2.249,66 0,21 % 0,02 %
BIOTEKNOLOGI
INDUSTRI MARITIM 142,32 1,82 % 0,21 % 18.413,66 1,70 % 0,18 %
JASA MARITIM 530,20 6,78 % 0,77 % 97.115,65 8,95 % 0,93 %
PARIWISATA 802,33 10,26 % 1,17 % 123.923,18 12,25 % 1,28 %
PERHUBUNGAN 444,18 5,68 % 0,65 % 76.787,01 8,08 % 0,74 %
BANGUNAN LAUT 129,81 1,66 % 0,19 % 21.465,72 1,98 % 0,21 %
HANKAM 349,55 4,47 % 0,51 % 47.073,63 4,34 % 0,45 %
PDB MARITIM 728.000 11,40 % 1.084.970,85 10,41 %
PDB NASIONAL 6.859.649 10.425.316
Rokhmin Dahuri ID
POTENSI PRODUKSI LESTARI DAN TINGKAT
PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN INDONESIA
Rokhmin Dahuri ID
A. DEFINISI BIOTEKNOLOGI KELAUTAN
Rokhmin Dahuri ID
B. Domain Bioteknologi Kelautan
1. Ekstraksi senyawa bioaktif (bioactive
compounds/natural products) dari biota laut
untuk bahan baku bagi industri nutraseutikal
(healthy food & beverages), farmasi, kosmetik, cat
film, biofuel, dan beragam industri lainnya .
2. Genetic engineering untuk menghasilkan induk
dan benih ikan, udang, kepiting, moluska, rumput
laut, tanaman pangan, dan biota lainnya yang
unggul.
3. Rekayasa genetik organisme mikro (bakteri) untuk
bioremediasi lingkungan yang tercemar.
Rokhmin Dahuri ID
1. Ekstraksi Senyawa Bioaktif
No Organisme Laut Senyawa Bioaktif Kegunaan
1 Sponges dan Karang Bastadin, Okadaic anti kanker, anti bakteri, anti asma, anti fouling
Lunak Acid, Monoalide
2 Spirulina (micro algae) Pycocyanin, Klorofil, kesehatan hati dan ginjal, kesehatan mata,
Zeasantin antikanker, antiracun, menurunkan kolesterol,
menurunkan lipida darah
3 Rumput Laut (Sargassum Alginat, Karagenan, Alginat (tekstil, farmasi, pupuk, dll) Karagenan
sp, Eucheuma sp, dan Agar-agar (pengental, stabilisator), agar-agar (farmasi,
Gracillaria sp) makanan)
4 Invertebrata: Tunicate penyembuhan penyakit leukimia, B-16
(Tridemnum sp) melanoma, dan M5076 sarcoma
5 Tempurung Kura-kura obat luka dan tetanus
dan Penyu
6 Kuda Laut obat penenang atau obat tidur; dan sebagai obat
kuat semacam viagra
7 Empedu Ikan Buntal Tetrodotoksin memperbaiki saraf otak yang rusak dan sebagai
zat anestesi
8 Limbah Krustasea Khitin dan Khitosan kertas, tekstil, bahan perekat (adhesives), bahan
pengkelat dan obat penyembuh luka.
9 Teripang kolagen, MPS penyembuhan stroke, asama, diabetes melitus,
(mucopolisacarida), jantung koroner, hepatitis, psoriasis, asam urat,
EPA, dan DHA dan radang sendi/osteoarthritis
Rokhmin Dahuri ID
Kegunaan Organisme Laut dalam Aplikasi Bioteknologi
Rokhmin Dahuri ID
2. Rekayasa Genetik (Genetic Engineering)
Rokhmin Dahuri ID
V PERKEMBANGAN
INDUSTRI BIOTEKNOLOGI KELAUTAN
INDONESIA
Rokhmin Dahuri ID
➢ Sumber (dasar) Industri Bioteknologi Kelautan
(IBT) adalah keanekaragaman hayati laut
(marine biodiversity).
➢ Karena Indonesia memiliki marine biodiversity
terbesar di dunia, maka mestinya Indonesia lah
sebagai produsen IBT terbesar (nomor satu) di
dunia.
➢ Namun, hingga kini IBT Indonesia masih
tertinggal jauh dari negara-negara dengan
potensi Bioteknologi Kelautan yang jauh lebih
kecil, seperti Malaysia, Thailand, China, Korea
Selatan, dan Australia.
Rokhmin Dahuri ID
Potensi Sumber Daya Pesisir dan Laut Indonesia
Kaya Potensi
Lahan Marikultur
Grounds Dunia
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
PRODUK BIOTEKNOLOGI KELAUTAN DI INDONESIA
Rokhmin Dahuri ID
Produk Kecantikan Berbahan Dasar dari Laut
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Produk Karagenan untuk Makanan
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Produk Minyak Ikan Gabus
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
VI PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
PENGEMBANGAN INDUSTRI
BIOTEKNOLOGI KELAUTAN
DI INDONESIA
Rokhmin Dahuri ID
1. Pada umumnya, R & D Bioteknologi Kelautan perlu waktu lama
(5 – 10 tahun) dan biaya relatif mahal untuk menghasilkan
produk farmasi, kosmetik, bioenergy, spesies unggul, microba
untuk bioremediasi, dan lainnya.
2. Sebagian besar sektor swasta (industri) kurang atau tidak
memiliki jiwa nasionalisme, sehingga mereka lebih senang
membeli produk teknologi impor dari pada mengembangkan
(scaling up) dari hasil penelitian pada tahap invention
(prototipe) menjadi produk teknologi komersial (innovation).
3. Persepsi negatip tentang produk bioteknologi kelautan, yang
dikhawatirkan membahayakan organisme lain dan ekosistem
alam.
4. Ekosistem inovasi, khususnya untuk IBK, belum terwujud: (1)
SDM peneliti dan perekayasa, (2) prasarana dan sarana R & D,
(3) anggaran R & D, (4) insentif dan disinsentif, (5) kebijakan
politik – ekonomi, dan (5) linkages antar keempat sub-sistem itu.
Rokhmin Dahuri ID
VII STRATEGI PENGEMBANGAN
INDUSTRI BIOTEKNOLOGI
KELAUTAN DI INDONESIA
Rokhmin Dahuri ID
1. Revitalisasi Industri Bioteknologi Kelautan existing.
2. Pengembangan industri pakan (feed) berbasis
microalgae dan biota laut lainnya.
3. Pengembangan industri functional food (healthy food
& beverages), farmasi, dan kosmetik berbasis
macroalgae (rumput laut), microalgae, chitin and
chitosan, dan sisik atau kulit ikan.
4. Pengembangan biofuel berbasis microalgae.
5. Genetic engineering untuk menghasilkan induk dan
benih ikan, udang, kepiting, moluska, rumput laut,
tanaman pangan, dan biota lainnya yang unggul: (1)
SPF, (2) SPR, (3) fast growing, (4) resilient dan adaptif
terhadap perubahan iklim, dll.
6. Bioremedasi.
Rokhmin Dahuri ID
7. Bekerjasama saling menguntungkan dan menghormati
dengan MNCs yang bonafide dan credible (seperti
Unilever, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Biopolis) untuk
melakukan R & D dari tahap bioprospecting, ekstraksi
senyawa bioaktif, dan memproses (mentransformasi)
berbagai senyawa bioaktif tersebut menjadi berbagai
produk farmasi, kosmetik, pangan fungsional, bioenergy,
dan lainnya.
8. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM IBK, prasarana &
sarana, dan anngaran.
9. Sistem insentif bagi mereka (peneliti, industri, dan
stakeholders) yang mau dan menghasilkan produk IBK,
dan disintensif bagi mereka yang sebaliknya. Contoh
insentif: tax deduction, insentif fiskal, dan pengahrgaan
sosial.
10. Pengembangan ekosistem inovasi IBK.
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
The Sectors Served by Marine Biotechnology
2 Cosmetics Functional ingredients UV-filter, after sun; viscosity control agents; surfactants;
preservatives; liposomes, carrier systems for active
ingredients; regulation of sebum;
Raw materials Micro and Macro-algae extracts; colourants, pigments;
fragrances; hair-styling raw materials
3 Food Functional foods Prebiotics; omega 3 supplements;
Rokhmin Dahuri ID
Next...
No Sub-sector Potential Product Areas Specific Product Areas
Food products and A stabiliser, suspending agents, bodying agents, makes a
ingredients of marine good jelly, prevents separation and cracking, suspending
origin agent, foaming agent
Rokhmin Dahuri ID
The potential for using marine organisms to produce
biomaterials for medical use
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Biofuel Generation
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
Rokhmin Dahuri ID
TERIMAKASIH
rokhmindahuriid