Anda di halaman 1dari 10

ROAD MAP MENUJU EKONOMI BIRU DENGAN BASIC PEMBANGUNAN PERKEBUNAN PISANG DI KABUPATEN KLATEN

PENDAHULUAN Berbicara mengenai ekonomi biru jangan sampai melupakan generasi sebelumnya yang pernah booming diberbagai penjuru dunia, dari belahan dunia timur sampai belahan dunia barat. Generasi pendahulu tersebut dikenal dengan nama ekonomi hijau. Ya, ekonomi hijau atau juga terkenal dengan green economy, green campus (bagi masyarakat kampus/universitas), green city (sebutan untuk masyarakat perkotaan), green restaurant, dan nama-nama lain yang pernah muncul diberbagai media massa maupun banyak diperbincangkan oleh masyarakat. Situs Wikipedia mengemukakan bahwa Ekonomi Hijau adalah sebuah rezim ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. Dari pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan pokok yaitu bagaimana ekonomi hijau mengarahkan pada metode atau cara penyelamatan lingkungan, khususnya lingkungan pertanian untuk saat ini. Sedangkan ekonomi biru menurut pernyataan dari ekonomibiru.com, Ekonomi Biru adalah ekonomi yang merupakan bisnis model yang memberikan peluang untuk pengembangan investasi dan bisnis yang lebih menguntungkan secara ekonomi dan lingkungan, namun langit dan laut tetap biru. Berdasarkan dari kutipan pernyataan tersebut dapat saya ambil kesimpulan bahwa ekonomi biru merupakan pengembangan dari adanya ekonomi hijau, ekonomi hijau lebih menitik beratkan kearah bagaimana cara penyelamatan lingkungan sedangkan ekonomi biru tidak hanya itu, lebih dari itu yaitu ada unsur ekonomi, bagaimana mengoptimalkan lingkungan yang ada untuk mendapatkan hasil (ekonomi) menjadi lebih baik. Dengan ekonomi yang baik maka pemberdayaan masyarakat dapat ditingkatkan. Tidak ada pengangguran yang berarti. Didalam antarnews.com, Rektor IPB Herry Suhardiyanto mengatakan, ekonomi biru (blue economy) merupakan konsep yang menggabungkan pengembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Konsep ekonomi biru mencontoh cara kerja alam atau ekosistem, bekerja sesuai dengan apa yang disediakan alam dengan efisisen dan tidak mengurangi tapi justru memperkaya alam. Perguruan Tinggi dan lembaga penelitian diharapkan dapat menyediakan terapan-terapan teknologi yang dihasilkan melalui kegiatan penelitian yang berkesinambungan ujarnya. 1

Kerusakan Lingkungan (environment) dan ketidakseimbangan antara manusia dan alam semakin mengasyikkan sama akademik, filsuf, pengusaha dan pembuat kebijakan. Perbedaan antara kaya dan miskin dan ketidakmampuan untuk terus menerus merespon kebutuhan dasar dari semua (tidak hanya manusia) menyita perhatian banyak. Tampaknya fenomena berkelanjutan satunya waktu modern kita adalah hilangnya keanekaragaman hayati dan kami ketidakmampuan untuk menghilangkan kemiskinan. Meskipun kita semua melihat realitas di mata, kita tampaknya kurang visi dan alat untuk membuat perbedaan dan mengarahkan berlebihan kami, konsumsi masyarakat pada umumnya dan kompetitif terhadap bisnis kami di dunia keberlanjutan. Di dalam blueeconomyindonesia.com, ZERI mengidentifikasi 100 inovasi yang dalam satu dekade bisa menghasilkan 100 juta pekerjaan. Gunter Pauli telah merancang sebuah model bisnis yang kompetitif berdasarkan studi kasus dan pengalaman pribadi. Sudah 100 model bisnis telah disajikan open source. Dengan banyaknya inovasi yang tumbuh akan memacu kepedulian masyarakat luas untuk menciptakan inovasi-inovasi baru. Dari situ penulis juga berpikir untuk mencari inovasi baru yang harapannya dapat diterapkan sesuai yang penulis rencanakan. Makalah ini penulis beri judul Road Map Menuju Ekonomi Biru dengan Basic Pembangunan Perkebunan Pisang di Kabupaten Klaten. Dari gagasan ini penulis yang merupakan warga asli dari Klaten berkeinginan untuk terjun langsung membangun daerah asalnya. Seperti dikemukakan pada kalimat-kalimat sebelumnya bahwa ekonomi biru merupakan salah satu cara yang efektif untuk pembangunan masyarakat sekarang ini maka dalam judul diberi kata tersebut, dan kenapa perkebunan pisang, karena pisang merupakan salah satu komoditas yang dari pucuk pohon sampai akar dapat dimanfaatkan tanpa meninggalkan limbah. Dari perkebunan pisang banyak yang dapat diambil, tidak hanya dari buahnya saja, tetapi dari perkebunan ini dapat dikaitkan dengan konsep pariwisata yang nantinya dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Keberlanjutan dari makalah ini perlu direalisasikan, tidak hanya menjadi bahan pembicaraan atau bahkan hanya menjadi bacaan saja. Makalah ini tentu sebelumnya perlu ada revisi disana sini untuk perbaikan, karena tanpa perbaikan khususnya dalam perencanaan yang matang maka kita sebenarnya telah merencanakan kegagalan. Maka dari itu perlu banyak perencanaan dalam proses untuk menuju ekonomi biru bagi masyarakat Klaten, yang harapannya juga untuk masyarakat Indonesia.

ISI Dalam media Kompas.com, Pendiri Zero Emmission Research Initiative Gunter Pauli menawarkan tiga poin penting di dalam konsep ekonomi biru (blue economy) kepada Pemerintah Indonesia. Tiga poin tersebut adalah kepedulian sosial (sosial inclusiveness), efisiensi sumber daya alam, dan sistem produksi tanpa menyisakan limbah. "Konsepsi blue economy dapat menunjukkan dunia akan masa depan yang cerah, menyajikan solusi yang tidak hanya baik, tetapi juga lebih murah dan lebih kompetitif," kata Gunter. Penulis buku Ekonomi Biru asal Belgia itu menambahkan, konsepsi biru dapat memberikan solusi terhadap penyediaan lapangan pekerjaan, ketahanan pangan, melindungi lingkungan dari kerusakan sekaligus memberikan keuntungan kepada masyarakat yang terlibat. Ia mencontohkan, keberhasilan Pemerintah Maroko dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan dengan prinsip ekonomi biru dan teknologi yang ramah lingkungan mampu meningkatkan pendapatan nelayan ataupun perekonomian negaranya. "Kendati Maroko sebuah negara kecil, mereka mampu

meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam hingga berlipat ganda sekaligus meningkatkan pendapatan nelayan yang mencapai lima kali lipat," ungkapnya. Inilah esensi sebenarnya dari Ekonomi Biru. Hal ini didefinisikan sebagai suatu model ekonomi yang menjalankan infrastruktur, teknologi dan praktek hijau, mekanisme pembiayaan yang inovatif dan inklusif serta pengaturan kelembagaan proaktif untuk memenuhi tujuan ganda untuk melindungi pantai dan lautan, dan pada saat yang sama meningkatkan kontribusi potensi mereka untuk pembangunan berkelanjutan, termasuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologi. Dalam ekonomi biru, pertumbuhan pendapatan, pekerjaan dan kesejahteraan didorong oleh investasi publik dan swasta yang mengurangi emisi karbon dan polusi, meningkatkan energi dan efisiensi sumber daya, dan mencegah hilangnya keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan dari pantai dan lautan. Dalam artikel karangan Prof. Dr.Ir. Rokhmin Dahuri, MS. mengatakan bahwa dalam prakteknya, Ekonomi Biru memerlukan 13 Pedoman. 1. Harus dibangun suatu perencanaan tata ruang terpadu untuk daerah lahan keringpesisir-laut dari setiap wilayah tertentu. 2. Peningkatan pemanfaatan sumber daya terbarukan, seperti stok ikan, mangrove dan sumber daya hidup lainnya, tidak boleh melebihi kapasitas terbarukan mereka. 3

3.

Setiap eksploitasi sumber daya tak terbarukan termasuk minyak dan gas, dan pertambangan dan sumber daya mineral lain harus dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan, dan keuntungan mereka harus digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat pesisir (CSR), untuk mengembangkan bahan pengganti dan mengembangkan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.

4. 5.

Meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor ekonomi secara berkelanjutan. Setiap sektor ekonomi serta aktivitas manusia harus menghasilkan emisi karbon dan limbah rendah atau jika mungkin nol.

6.

Meminimalkan penggunaan bahan bakar fosil dan sekaligus menggunakan energi terbarukan termasuk energi surya, tenaga angin, energi gelombang, energi pasang surut, Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) dan biofuel dari ganggang laut dan lamun.

7. 8.

Melestarikan keanekaragaman hayati di tingkat genetik, spesies, dan ekosistem. Pengendalian pencemaran dengan menerapkan teknologi zero-waste, teknologi "3 R" (Reduce, Reuse dan Recycle), atau pengolahan air limbah.

9.

Desain dan konstruksi kegiatan di pesisir dan wilayah laut harus sesuai dengan struktur, karakteristik dan dinamis dari setiap unit tertentu dari zona pesisir dan laut.

10. Menerapkan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim global, tsunami, badai dan bencana alam lainnya. 11. Memastikan bahwa semua orang dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan dan transportasi. 12. Meningkatkan akses masyarakat lokal untuk teknologi, infrastruktur, modal, pasar, informasi dan aset prdouktif ekonomi lainnya. 13. Membangun kapasitas bagi masyarakat setempat dan memperkuat lembaga-lembaga. Dengan menerapkan Ekonomi Biru, pengembangan masyarakat tidak hanya akan memungkinkan Indonesia untuk mengatasi masalah kronis seperti pengangguran dan kemiskinan, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap realisasi dari Indonesia maju dan sejahtera pada tahun 2025. Mengacu pada Road Map yang telah ada untuk Indonesia pada tahun 2025 kedepan, penulis menganggarkan tahun yang sama untuk perkembangan daerah kabupaten Klaten yaitu tahun 2023 Klaten telah mencapai apa yang dianggap sebagai ekonomi biru sekarang ini.

Rencana tindak (road map) Peran dan Tanggung Jawab Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan Perekonomian Berkelanjutan di Indonesia dengan konsep Blue Economy dilakukan melalui 3 tahapan, sebagai berikut: 1. 2014 2015, Sosialisasi & Pengembangan Model Sasaran yang ingin dicapai pada periode 2013 2014 adalah meletakan dasar yang kokoh bagi pemangku kepentingan untuk melakukan pembangunan yang berkelanjutan, dengan pendekatan konsep Blue Economy. Selama periode ini, diharapkan telah tersusun dan terimplementasi beberapa model pembangunan yang berkelanjutan, sesuai dengan kondisi sumberdaya alam dan karakter lokasi. 2. 2015 2020, Tahap Percepatan & Perluasan Sasaran yang ingin dicapai pada periode 2015 2020 adalah terciptanya integrasi yang kokoh antar sektor terkait dalam pembangunan perekonomian, serta terjadinya percepatan serta perluasan implementasi yang pada akhirnya dapat berujung pada terwujudnya misi pembangunan Perekonomian dengan Konsep Ekonomi Biru. 3. 2020 2023, Tahap Implementasi Penuh Sasaran yang ingin dicapai pada periode 2020 2023 adalah terimplementasinya secara penuh konsep Blue Economy dalam pembangunan Perekonomian di Klaten, sehingga sasaran pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, memperluas lapangan kerja, kesejahteraan meningkat, namun laut dan langit tetap biru dapat tercapai, sebagaimana Tujuan yang diemban oleh Yayasan Ekonomi Biru (YEB) Indonesia.

2015 2020, Tahap Percepatan & Perluasan 2014 2015, Sosialisasi & Pengembangan Model

2020 2023, Tahap Implementasi Penuh

Pisang merupakan salah satu tanaman buah yang banyak digemari masyarakat. Selain memiliki rasa yang enak sehingga banyak digunakan sebagai buah meja, pisang juga memiliki banyak manfaat dan khasiat sebagai obat. Fungsi dan kegunaan pisang tidak hanya sebatas pada buahnya. Hampir semua bagian tanaman pisang memiliki fungsi dan kegunaan bagi manusia. Berikut adalah manfaat dan kegunaan berbagai organ dalam tanaman pisang : 1. Umbi batang atau yang di dalam tanaman pisang lebih sering disebut sebagai bongol pisang merupakan bagian tanaman yang biasanya digunakan sebagai bahan tanam tanaman pisang. Bonggol pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat soda untuk sabun dan juga sebagai pupuk tanaman. Caranya, umbi diiris kemudian dibakar untuk dijadikan abu. Abu yang kemudian digunakan untuk bahan soda dan pupuknya. 2. Batang tanaman (batang semu). Batang semu tanaman pisang adalah batang yang tumbuh tegak yang menghubungkan bonggol dengan daun tanaman pisang. Air dari batang semu beberapa jenis pisang juga dapat diguakan untuk menawarkan racun akibat terkena gigitan ular. Batang semu tanaman pisang dapat juga dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya membungkus bibit tanaman dan tali tembakau. Kompos juga dapat dibuat dari batang semu tanaman pisang. Tidak jarang pula batang semu tanaman pisang digunakan untk campuran dalam media untuk budidaya belut dan juga bisa digunakan untuk media hidroponik. Khusus pisang abaca yang diambil batang luarnya, batang luar dapat digunakan untuk diambil serat batangnya. Serat ini digunakan untuk bahan industri seperti kertas, tekstil, bahan baku uang yen dan dollar, pembungkus kabel, kertas the celup, popok bayi, pembalut wanita, dan bahan peredam suara pesawat terbang. 3. Daun pisang. Daun pisang umumnya digunakan untuk pembungkus anekan makanan dan barang-barang lainnya. daun pisang yang sudah tua dapat digunakan untuk pakan hijauan ternak seperti sapi, kambing, kerbau, marmot, dan lain-lain. Kompos adalah hasil lain yang dapat dibuat dari daun pisang. 4. Bunga pisang. Bunga pisang atau yang sering disebut jantung pisang memiliki kandungan lemak, protein, karbohidrat dan vitamin yang tinggi. Bunga pisang banyak digunakan untuk bahan baku sayuran. Bunga pisang juga dapat digunakan untuk aneka macam makanan seperti acar, manisan, sayur lalap, sayur lodeh, dan lain-lain. 5. Buah pisang adalah yang paling banyak digunakan atau dimanfaatkan. Buah pisang dapat dimakan sebagai buah segar ataupu dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan 6

pembuatan aneka makanan olahan. Buah pisang mengandung serotonin yang dapat digunakan untuk menghambat pengeluaran adam yang berlebh di lambung. Buah pisang yang dicampur dengan air kelapa dan madu bermanfaat untuk pengobatan campak, hepatitis, tuberkolosis, dan radang tonsil. Pisang mas dapat digunakan sebagai obat hepatitis sedangkan pisang klutuk dapat dimanfaatkan untuk obat penyakit disentri Dari beberapa manfaat dari bagian tanaman pisang tersebut maka penulis membuat flow chart rencana usaha dalam bidang bisnis dengan basic tanaman pisang untuk menuju ekonomi biru didaerah Kabupaten Klaten, yaitu seperti berikut ini :

Manusia

Makanan

Ternak Makanan Pakan Bahan Organik

Tanaman pisang

Kompos

TANAH

Dari gambar di atas dapat dilihat dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh manusia dan juga bisa secara tidak langsung. Secara langsung dari tanaman pisang dapat diambil buah, bunga, dan bonggol sebagai makanan yang dapat dimakan secara langsung apabila sudah matang (untuk buah) dan harus dimasak terlebih dahulu untuk bonggol dan bunganya baik dijadikan cemilan seperti keripik atau dapat dijadikan sayur. Secara tidak langsung, tanaman pisang dapat dimanfaatkan terlebih dahulu sebagai pakan ternak untuk daun (pakan kambing), batang semu (pakan entok), bunga (pakan 7

ayam) ataupun juga bisa dimanfaatkan sebagai media ternak misal batang semu sebagai media ternak belut. Yang selanjutnya ternak dapat dipanen dan dimanfaatkan oleh manusia. Dalam prakteknya secara langsung limbah dari ternak maupun dari tanaman pisang dimanfaatkan untuk membuat kompos yang dapat dimanfaatkan untuk penambah bahan organik bagi tanah sehingga ketersediaan unsur hara dalam tanah dapat terjaga. Beberapa ternak yang dapat dikolaborasikan dengan perkebunan pisang ini adalah ayam, entok, kambing, sapi dan hewan ruminansia lainnya, selain itu juga bisa ternak belut. Dari perkebunan dan peternakan ini dapat dikembangkan pariwisata didaerah ini sebagai daya tarik daerah bagi wisatawan. Selain itu bidang perikanan juga dapat diterapkan dalam perencanaan ekonomi biru ini. Dengan modal yang ada dan area lahan yang cukup usaha ini dapat direalisasikan. Akan tetapi apabila sudah ada modal dan lahan dan terwujud perkebunan, perikanan, peternakan dan pariwisata, pengelola atau petani perlu memahami fungsi dan cara manajemen perusahaan, pemasaran serta promosi yang efisien dan efektif sehingga tujuan awal dari ekonomi biru ini tetap berlanjut dengan baik, tidak hanya berhasil diawal saja.

KESIMPULAN Kesimpulan dari pembahasan atau isi makalah diatas bahwa ekonomi biru perlu dikembangkan baik di daerah-daerah yang nantinya berkembang dalam taraf nasional. Tanaman pisang perlu dikembangkan dalam suatu perkebunan, karena dengan perkebunan maka hasil yang diperoleh dapat terasa oleh petani. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada maka perkebunan pisang ini akan semakin menambah pendapatan petani dan pendapatan negara secara tidak langsung.

DAFTAR ACUAN Cahyono, Bambang. 2007. Pisang: Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius, Yogyakarta. http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Hijau http://www.antaranews.com/berita/375728/rektor-ipb-ekonomi-biru-padukan-ekonomidan-lingkungan http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/11/26/14141917/Ekonomi.Biru.Perlu.Me ngacu.pada.3.Hal. http://www.terangi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=190%3A13 -pedoman-ekonomi-biru&catid=54%3Apengelolaan&Itemid=52&lang=id

TUGAS MAKALAH PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERTANIAN

INOVASI EKONOMI BIRU

DISUSUN OLEH : NAMA : NUGROHO TRI HARTANTO NIM : H0711074

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 10

Anda mungkin juga menyukai