Anda di halaman 1dari 6

[YANG SUDAH DIBAGUSIN PUNYA AUREL]

Sustainable Development Goals (SDGs)

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu gerakan internasional yang


disetujui oleh negara-negara dunia untuk mengatasi permasalahan saat ini seperti mengurangi
angka kemiskinan, meminimalisir kesenjangan sosial, ekonomi dan lainnya, juga melindungi
lingkungan. Target SDGs dihimbau untuk bisa terealisasi pada tahun 2030 dengan 17 tujuan
yang harus tercapai.1 SDGs yang bisa disebut juga pembangunan berkelanjutan ini dicetuskan
dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa demi mengatasi perubahan iklim, ketidakadilan dan
membawa kesejahteraan serta kedamaian bagi manusia. SDGs juga memikul peran penting
bagi pembangunan berkelanjutan yang berbasis Hak Asasi Manusia dan kesetaraan untuk
merealisasikan tujuan-tujuan dari SDGs.2

Dalam SDGs ada beberapa pilar utama sebagai penegak utama yang terdiri dari empat pilar
yaitu pertama, pilar pembangunan sosial, pilar pembangunan ekonomi, pilar pembangunan
lingkungan dan pilar hukum dan tata kelola. 3 Dalam konteks investasi hijau pilar yang
menjurus kepada pembahasan tersebut ada pada pilar pembangunan ekonomi. Penerapan
pembangunan ekonomi ini terdiri dari beberapa Goals diantaranya adalah membangun
ekonomi yang memiliki akses mudah dan terjangkau bagi semua manusia berbasis modern 4,
membangun infrastruktur yang memadai dan mendukung sektor industri dengan pemikiran
inovatif 5, mengurangi ketimpangan ekonomi bagi setiap masyarakat antar negara dunia6, dan
terakhir menguatkan hubungan ekonomi global untuk memperlancar jalannya pembangunan
berkelanjutan.7

Sama halnya dengan pembangunan ekonomi, investasi hijau juga didukung oleh pilar ketiga,
ialah pilar pembangunan lingkungan. Tujuan dari pembangunan lingkungan ini yang utama
adalah untuk mengatasi masalah perubahan iklim yang memburuk dan kerusakan lingkungan

1
United Nations. n.d. Sustainable Development Goals. Accessed September 18, 2022. https://sdgs.un.org/
2
Bawono, Icuk Rangga. n.d. baterlitbang Banjarnegara: Sustainable Development Goals. Diakses tangggal
September 18, 2022.
https://baperlitbang.banjarnegarakab.go.id/upload/download/8467c81aa4334dd644493841466d6647_PPT
%20SDGs%20Icuk%20Rangga.pdf
3
Herawati, Tuti. 2019. "Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan ."
Repository STHB.
4
Goal 7: Ensure access to affordable, reliable, sustainable and modern energy
5
Goal 9: Build resilient infrastructure, promote sustainable industrialization and foster innovation
6
Goal 10: Reduce inequality within and among countries
7
Goal 17: Revitalize the global partnership for sustainable development
yang diakibatkan sektor produkai dan industri yang merajalela. 8 Pembangunan lingkungan
juga memiliki Goals yang harus dipenuhi seperti selalu memastikan ada air bersih untuk
setiap masyarakat dan higenitas setiap masyarakat diperhatikan 9, membangun pemukiman
inklusif dan tahan lama10, memastikan setiap produksi dan konsumsi masyarakat dalam
pembangunan berkelanjutan11, mengambil aksi besar untuk membantu mengurangi dampak
dari perubahan iklim12, memanfaatkan sumber daya laut untuk pembangunan berkelanjutan
dan melindungi dan memulihkan ekosistem di darat yang sudah rusak sehingga tidak
membahayakan lingkungan dan keberagaman hayati di dunia.13

Icuk Rangga Bawono, Dosen Universitas Soedirman memberikan standar SDGs menjadi dua
jenis yakni:14

- Keadilan substansif, dimana mengukur sejauh mana program SDGs ini bisa menjawab
kebutuhan masyarakat berdasarkan pada pilar dan tujuan sasaran SDGs dan menerapkannya
di Indonesia.

- Keadilan prosedural, keadaan sejauh mana masyarakat dan pemangku kepentingan (stake
holder) mampu terlibat dalam penyusunan dan melakukan aksi, tidak hanya bergantung pada
tokoh-tokoh besar saja.

Dengan adanya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat diharapkan SDGs dapat
terealisasikan dengan baik sehingga pada tahun 2030 nanti bisa tercapai semua tujuan dari
SDGs.

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

Lingkungan merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa bahkan sebelum peradaban manusia
lahir. Hidup manusia sangat bergantung pada lingkungan. Manusia membutuhkan lingkungan

8
Brigitta Amalia Rama Wulandari. 2021. "Sustainable Development Goals dalam Upaya Penguatan
Pembangunan Kelapa Sawit Indonesia melalui Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)." Digital Repository
Universitas Jember.
9
Goal 6: Ensure access to water and sanitation for all
10
Goal 11: Make cities inclusive, safe, resilient and sustainable
11
Goal 12: Ensure sustainable consumption and production patterns
12
Goal 13: Take urgent action to combat climate change and its impacts
13
Goal 15: Sustainably manage forests, combat desertification, halt and reverse land degradation, halt
biodiversity loss
14
Icuk Rangga Bawono, Op Cit.
yang sehat untuk kehidupan, namun yang terjadi justru banyak manusia tidak bertanggung
jawab yang merusak lingkungan.

Akal manusia berpikir bahwa alam dapat mengurai sampah-sampah, limbah yang dibuang.
Pada dasarnya alam memang bisa mengurai limbah di laut dan menjadikan sampah sebagai
pupuk alami bagi tanah. Namun, kapasitas yang bisa ditampung oleh alam dan lingkungan
terbatas sedangkan manusia terus menerus melakukan pengrusakan terhadap alam dan
lingkungan.

Kebijakan mengenai lingkungan hidup di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan hidup. Lingkungan hidup itu
sendiri memiliki makna persatuan dari seluruh aspek lingkungan seperti alam, benda hidup,
benda mati, dan makhluk hidup seperti manusia yang memberikan pengaruh terhadap
kehidupan dan alam dan juga kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.15

Selain pengertian menurut UU Nomor 32 Tahun 2009, ada juga pendapat para ahli mengenai
pengertian dari lingkungan hidup seperti yang dipaparkan oleh Emil salim yang
mendefinisikan lingkungan hidup adalah benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat
pada tempat yang kita tinggali dan mempengaruhi hal yang hidup seperti kehidupan manusia.
Cakupan faktor dari pendapat Emil Salim ini dapat disederhanakan menjadi faktor-faktor
yang bisa diraih manusia seperti politik, sosial, dan ekonomi.16

Hal yang sama juga dikatakan oleh Munadjat Danusaputro, lingkungan merupakan seluruh
benda, perbuatan dan kondisi dimana didalamnya terdapat manusia dan tingkah laku manusia
yang terdapat dalam ruangan dimana nanusia itu berada dan mempengaruhi kelangsungan
hidup dan orang lain.17

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan berdasar pada asas tanggung jawab negara, asas
manfaat dan asas berkelanjutan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan luas tentang lingkungan hidup. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan dari
pengelolaan lingkungan hidup diantaranya terjadi keselarasan antara lingkungan dengan
makhluk hidup terutama manusia, generasi masa depan memiliki peluang untuk menikmati
lingkungan hidupnya, tercapai fungsi dari lingkungan hidup dan pemberdayaan sumber daya
alam yang terjaga dan terpantau secara bijaksana.

15
Lihat lebih lanjut UUPLH
16
Salim, Emil. 1982. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Mutiara.
17
Danusaputro, Munadjat. 1980. Hukum Lingkungan Buku I: Umum. Bandung: Binacipta.
Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah serangkaian upaya yang bertujuan untuk menjaga
kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Daya dukung adalah daya
dukung lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan organisme lain sedangkan
daya dukung medium adalah daya dukung lingkungan untuk menyerap zat, energi, dan/atau
komponen lain yang menembus atau menggabungkannya.

Upaya perlindungan lingkungan dilakukan atas dasar baku mutu lingkungan, baik dari segi
indikator mutu lingkungan (ambient environment) maupun mutu buangan (limbah). Baku
mutu lingkungan adalah ukuran batas atau kadar organisme, zat, energi, komponen yang ada
atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang keberadaannya ditoleransi dalam suatu sumber
daya sebagai bagian dari lingkungan. Baku mutu sebagai acuan untuk menentukan apakah
lingkungan telah rusak atau telah terjadi suatu kegiatan yang merusak lingkungan harus
dilakukan dan dicantumkan dalam kegiatan pembangunan nasional. Standar kualitas
lingkungan mungkin berbeda dari satu tempat ke tempat lain atau pada waktu yang berbeda
karena perbedaan kondisi lingkungan, penggunaan lahan dan teknologi. Pengelolaan
lingkungan dan sumber daya alam merupakan persoalan mendasar yang menciptakan
keberlanjutan pembangunan dan perekonomian nasional. Krisis lingkungan dan perusakan
sumber daya alam merupakan fenomena pembangunan yang lumrah.

RUMUSAN MASALAH 1
Pemerintah sudah memberikan kesempatan bagi para investor untuk menanamkan modalnya
sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Peraturan mengenai penanaman modal di
Indonesia diatur dalam UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. Dalam peraturan
tersebut, dijabarkan bahwa pemerintah diberi kewajiban untuk menentukan kebijakan dasar
dari penanaman modal agar dapat menciptakan iklim usaha yang optimal bagi para penanam
modal di Indonesia dan memperkuat daya saing antar pelaku usaha di Indonesia.18 Sehingga
meningkatkan keinginan para penanam modal untuk berinvestasi.19Upaya pemerintah dalam
merealisasikan iklim yang baik bagi penanam modal,20 pemerintah harus memberikan
perlakuan yang sama bagi investor dalam dengan investor luar negeri. 21 Dan untuk investor
luar negeri agar memperhatikan kepentingan nasional di Indonesia. Yang terpenting adalah,
pemerintah harus bisa menjamin secara hukum kepada para investor dengan memberikan
payung hukum yang akan menjamin kepastian hukum dari para investor. Mulai dari
keamanan, kemudahan mengurus berkas dan perizinan, hingga berakhirnya kegiatan
penanaman modal.

Mengenai asas kepastian hukum yang tercantum dalam UU No. 25 Tahun 2007 asas
kepastian hukum adalah aturan hukum yang mengatur undang-undang dan peraturan
perundang-undangan sebagai dasar dari segala kebijakan dan segala tindakan daerah
investasi.22 Kepastian dalam konteks ini hukum adalah konsistensi regulasi dan penegakan
hukum di Indonesia. Konsistensi aturan ditunjukkan dengan adanya aturan yang tidak saling
eksklusif. Konflik antara satu aturan dan aturan lain dan dapat dijadikan panduan durasi yang
cukup sehingga tidak ada yang terkesan pergantian pejabat selalu dibarengi dengan
perubahan aturan yang dapat saling bertentangan.23

Selain itu, investasi di Indonesia juga harus memenuhi prinsip-prinsip pembangunan


berkelanjutan dan peningkatan sesuai huruf g pasal 3 ayat 1 pembangunan ekonomi
berkelanjutan juga merupakan tujuan implementasi penanaman Modal di Indonesia tercakup
dalam Pasal 3 Ayat 2 Huruf c.24

18
Lihat lebih lanjut Pasal 4 UU Penanaman Modal
19
Ibid.
20
Ibid.
21
Ibid.
22
Op cit, Pasal 4 Ayat 2 Huruf b.
23
Kurniawan, Chandra. “Pengaruh Investasi Terhadap Perekonomian Indonesia”. Jurnal Media Wahana
Ekonomika, Vol. 2, No. 4 (2016): 6
24
Lihat Pasal 3 UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
Prinsip dan pedoman pelaksanaan pembangunan berkelanjutan tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup antara lain Pasal 42 yang meliputi ayat (1):

“Melindungi fungsi lingkungan, administrasi, dan administrasi daerah perlu mengembangkan


dan menerapkan instrumen ekonomi lingkungan kehidupan."

Selanjutnya ayat (2) menyatakan:

Salah satu instrumen ekonomi lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah
perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi. Pasal 43 kemudian menyatakan bahwa
alat untuk perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi meliputi:25

a. Menyeimbangkan antara sumber daya alam dan lingkungan.


b. penyiapan produk domestik bruto dan produk domestik bruto daerah, termasuk
penyusutan sumber daya alam dan perusakan lingkungan hidup;
c. Mekanisme kompensasi/penghargaan untuk kinerja lingkungan di seluruh wilayah
d. Internalisasi biaya lingkungan.

Selain itu, terdapat pula Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang dijadikan sebagai
acuan dasar bagi kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan di wilayah yang
tercakup dalam Pasal 32 Pasal 17 (1) Undang-Undang Tahun 2009 tentang Perlindungan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.26

Dalam mempertegas undang-undang penanaman modal tersebut dalam kategori investasi


hijau, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2012 tentang Rancangan
Umum Penanaman Modal sebagai petunjuk peraturan penanaman modal hingga tahun 2025.
dalam perpres tersebut dijabarkan mengenai arah kebijakan dari RUPM ini untuk
memfokuskan penanaman modal yang berdasar pada lingkungan (green investment). Namun
baik dalam UU No. 25 Tahun 2007 dan Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2012 belum
memuat substansi yang kelas mengenai apa itu investasi hijau. Disisi lain tidak ada definisi
yang serentak dalam menyetujui pengertian mengenai apa itu investasi hijau.

25
Suparmoko, Muhammad. “Konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
dan Regional”. Jurnal Ekonomika dan Manajemen, Vol. 9, No. 1 (2020): 41.
26
Lihat Pasal 17 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Anda mungkin juga menyukai