Anda di halaman 1dari 7

A.

Konsep Sustainable Development

SDGs (Sustainable Development Goals) atau yang lebih dikenal sebagai Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan merupakan sebuah kesepakatan global baru yang dibuat
oleh PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) sebagai bentuk dari tindak lanjut kesepakatan
global yang telah dibuat sebelumnya yakni MDGs ( Milennium Development Goals).
SDGs juga dapat didefinisikan sebagai kesepakatan tujuan pembangunan baru yang dapat
mendorong pembangunan ke arah yang lebih lanjut didasarkan pada hak asasi manusia
ataupun kesetaraan manusia dengan tujuan mendorong pembangunan dalam bidang
sosial, ekonomi, lingkungan hidup dan sebagainya. SDGs juga dilaksanakan dengan
prinsip universal dan memiliki motto yaitu "No One Left Behind" yang memiliki arti
tidak ada satu pun yang tertinggalkan.

Sustainable development (pembangunan berkelanjutan) adalah sebuah upaya


pembangunan yang meliputi aspek ekonomi, sosial, lingkungan bahkan budaya untuk
kebutuhan masa kini tetapi tidak mengorbankan atau mengurangi kebutuhan generasi
yang akan datang.
Meliputi aspek ekonomi, pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan
pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam
jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam. Namun konsep “pertumbuhan
ekonomi” itu sendiri bermasalah, karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas.
Aspek sosial, maksudnya pembangunan yang berdimensi pada manusia dalam hal
interaksi, interrelasi dan interdependesi. Yang erat kaitannya juga dengan aspek budaya.
Tidak hanya pada permasalahan ekonomi, pembangunan berkelanjutan untuk menjaga
keberlangsungan budaya dari sebuah masyarakat supaya sebuah masyarakat tetap bisa
eksis untuk menjalani kehidupan serta mempunyai sampai masa mendatang.

 Sejarah Pembangunan Berkelanjutan


Konsep Sustainable Development atau Pembangunan Berkelanjutan pertama kali
diperkenalkan sebagai tujuan sosial pada konferensi pertama PBB dalam bidang
Lingkungan Hidup di Stocklom pada tahun 1972. Latar belakang diadakan konferensi
tersebut dipicu oleh kekhawatiran global akan kemiskinan yang berlarut-larut dan
meningkatnya ketidakadilan sosial, ditambah dengan kebutuhan pangan dan masalah
lingkungan global serta kesadaran bahwa ketersedian sumber daya alam untuk
mendukung pembangunan ekonomi amatlah terbatas.
Awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian
kepada lingkungan. Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang
ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus. Pengertian dari tidak mengurangi dan
mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang
dilakukan dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan, boros terhadap SDA
dan juga memperhatikan generasi yang akan datang. Generasi yang akan datang juga
jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas. Tetapi mereka juga harus
di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk mengolah dan
mengembangkan alam dan pembangunan.
Pembangunan berkelanjutan memiliki tiga pilar utama yang saling berkesinambungan,
diantaranya:
1. Pertumbuhan ekonomi, yakni menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil
dengan merestrukturisasi sistem produktif untuk menghemat sumber daya dan
energi.
2. Keberlanjutan sosial, yakni menjamin keadilan sosial dalam distribusi kekayaan
dan pelayanan sosial.
3. Keberlanjutan lingkungan, yakni dengan menjaga lingkungan tempat tinggal
agar nyaman dan aman melalui zero emission.
 Dasar Hukum Pembangunan Berkelanjutan
1. Pasal 1 ayat 3 UU No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup
menyatakan bahwa “Pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup,
termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan,
kesejahteraan dan mutu hidup organisasi masa kini dan generasi masa depan”.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 Tentang
Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
 Ciri-Ciri Pembangunan Berkelanjutan
Terdapat beberapa ciri-ciri pembangunan berkelanjutan, berikut dibawah ini diantaranya
 Memberikan kelangsungan hidup dengan jalan melestarikan kegunaan dan
kemampuan ekosistem yang mendukungnya, baik secara langsung maupun secra
tidak langsung.
 Memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki dengan memanfaatkan teknologi
yang adad tidak akan merusak lingkungan sekitar.
 Memberikan kesempatan kepada sektor dan kegiatan lainnya untuk
mengembangkan bersama-sama di setiap daerah, baik dalam kurun waktu yang
sama atau kurun waktu yang berbeda secara berkesinambungan.
 Meningkatkan dan melestarikan kemampuan dan kegunaan ekosistem untuk
menstok, menjaga dan mendukung sumber daya alam bagi kehidupan secara
berkelanjutan.
 Memakai prosedur serta tata cara yang memperhatikan kelestarian fungsi dan
kemampuan ekosistem untuk kelangsungan hidup manusia yang akan datang.

 Konsep Sustainable Development


1. Kebutuhan, yaitu kesadaran akan adanya kebutuhan para masyarakat miskin di
Negara berkembang
2. Keterbatasan, meruapakan adanaya keterbatasan dari teknologi dan organisasi sosil
yang berhubungan dengan kapasitas lingkungan untuk mencukupi kebutuhan generasi
sekarang dan generasi yang akan datang

 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan


Terdapat tujuan dari pembangunan berkesinambungan, yakni:
1. Kemiskinan (Poverty) – Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya di
setiap tempat
2. Panngan (Food) – Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan
gizi, dan meningkatkan pertanian yang berkelanjutan
3. Kesehatan (Health)– Menjamin hidup yang sehat dan meningkatkan kesehatan /
kesejahteraan bagi semua pada semua usia
4. Pendidikan (Education) –Menjamin pendidikan yang berkualitas, inklusif dan
adil, meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua
5. Perempuan (Women) – Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua
wanita dan gadis
6. Air (Water)– Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi yang
berkelanjutan bagi semua
7. Energi (Energy) – Menjamin akses terhadap energi yang terjangkau (terbeli),
andal, berkelanjutan, dan modern, bagi semua
8. Ekonomi (Economy) – Meningkat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
inklusif; partisipasi penuh dalam pekerjaan yang produktif, jenis pekerjaan yang
layak bag semua
9. Infrastruktur (Infrastructure) – Membangun infrastuktur (prasarana) yang
awet/ kuat, meningkatkan industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan,
mendukung inovasi
10. Ketidaksetaraan (Inequality) – Mengurangi ketidaksetaraan (inequality) dalam
dan antar negara
11. Pemukiman (Habitation) – Membangun kota dan pemukiman manusia yang
inklusif, aman, awet/ kuat, dan berkelanjutan
12. Konsumsi (Consumption) – Menjamin pola konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan
13. Iklim (Climate) – Mengambil langkah-langkah tindakan yang segera untuk
mengatasi perubahan iklim dan dampaknya
14. Ekosistem Kelautan (Marine Ecosystem)– Melindungi dan menggunakan
lautan, laut, dan sumberdaya kelautan secara berkelanjutan untuk pembangunan
yang berkelanjutan
15. Ekosistem (Ecosystem) – Melindungi, memulihkan, dan meningkatkan
penggunaan ekosistem bumi secara berkelanjutan, mengelola hutan secara
berkelanjutan, menghentikan dan membalik degradasi (kerusakan) tanah, dan
kehilangan biodiversitas (keragaman hayati)
16. Kelembagaan (Institutions) – Menciptakan masyarakat yang damai dan inklusif
untuk pembangunan yang berkelanjutan, memberikan akses terhadap keadilan
bagi semua, membangun lembaga yang efektif, akuntabel (dapat
dipertanggungjawabkan), dan inklusif, pada semua level
17. Keberlanjutan (Sustainability)– Memperkuat cara implementasi dan
merevitalisasi (menghidupkan kembali) kemitraan global untuk pembangunan
yang berkelanjutan.

 Prinsip Pembangunan Berkelanjutan


Terdapat prinsip pembangunan berkelanjutan yakni:
Equity (Pemerataan)
Pemerataan adalah tujuan yang paling penting dalam pembangunan berkelanjutan.
Pemerintah pada hal ini dianggap bisa meminimalisir dispratis ekonomi dan sosial dan
juga kesempatan yang sama untuk masyarakat.
Ekonomi
Pendekatan pembangunan pada sektor ekonomi dalam pembangunan berkelanjutan
menitikberatkan pada meningkatnya keahlian pekerja supay bisa meningkat
daya saing dalam memperoleh pekerjaan yang layak. Terdorongnya kerja sama
ekonomis yang strategis dan peningkatan performa infrastruktur dasar seperti
perumaha, air, jalan dan lain sebagainya hingga infrastruktur informasi.

Energi
Menerapkan penghematan energi adalah bagian dari pembangunan berkelanjutan. Contoh
penerapannya adalah melakukan optimasi pembangunan bangunan dengan pencahayaan
alami sebanyak mungkin dan lain-lainnya.
Ekologi
Prinsip pelestarian ekologi dalam pembangunan berkelanjutan dilakukan penerapan
melalui pemanfaatan lahan campuran semaksimal mungkin, memperhatikan keberadaan
ruang terbuka hijau, sistem transportasi dan pembangunan saling terintegrasi dan
membatasi pemekaran kota yang berlebihan
Engagement (Peran Serta)
Pembangunan berkelanjutan bisa dijalankan dengan cara peningkatan dan pengoptimalan
peran serta masyarakat didalamnya.

Menurut UNESCO pada KTT Pembangunan Berkelanjutan tahun 2002 di Johannesburg


Afrika Selatan, prinsip pembanguan berkelanjutan yakni:
 Keadilan Antar Generasi
Hal ini artinya pada setiap generasi di dunia mempunyai hak untuk menerima dan
menempati bumi bukan dalam kondisi yang buruk karena generasi sebelumnya.
 Keadilan Dalam Suatu Generasi
Hal ini membahas tentang keadilan dalam sebuah generasi yang mana beban
masalah lingkungan harus ditanggung bersama.
 Prinsip Pencegahan Dini
Hal ini artinya bahwa jika terjadi ancaman yang berarti yang membuat kerusakan
lingkungan tidak dapat dikembalikan pulih maka tiadanya temuan atau
pembuktian ilmiah yang konklusif dan pasif tidak dapat dijadikan alasan untuk
penundaan usaha dalam pencegahan terjadinya kerusakan lingkungan.
 Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Ini adalah suatu syarat dari hasil implementasi keadilan antar generasi.
Perlindungan keanekaragaman hayati artinya juga melakukan pencegahan
punahnya keanekaragaman hayati tersebut.
 Peran Tata Ruang Dalam Pembangunan Berkelanjutan

Menurut Budihardjo (2005),rencana tata ruang adalah suatu bentuk kebijakan


publik yang dapat mempengaruhikeberlangsungan proses pembangunan berkelanjutan.
Namun masih banyak masalah dankendala dalam implementasinya dan menimbulkan
berbagai konflik kepentingan.
Terkait dengan konflik tersebut, maka beberapa usulan untuk meningkatkankualitas
perencanaan ruang, antara lain:
1. Orientasi jangka panjang yang ideal perlu disenyawakan dengan pemecahan
masalahjangka pendek yang bersifat inkremental, dengan wawasan padapelaksanaan atau
action oriented plan.
2. Penegakan mekanisme development control lengkap dengan sanksi (disinsentif)
bagiberbagai jenis pelanggaran dan insentif untuk ketaatan pada peraturan.
3. Perlu peningkatan kepekaan sosio kultural dari para penentu kebijakan dan para
professional (khususnya di bidang lingkungan binaan) melalui berbagai forumpertemuan/
diskusi/ ceramah/ publikasi, baik secara formal maupun informal.
4. Keunikan setempat dan kearifan lokal perlu diserap sebagai landasan dalam
merencanakan dan membangun kota, agar kaidah a city as a social work of art
dapatterejawantahkan dalam wujud kota yang memiliki jati diri. Fenomena globalization
withlocal flavour harus dikembangkan untuk menangkal penyeragaman wajah kota dan
tata ruang.
5. Penataan ruang secara total, menyeluruh dan terpadu dengan model-model
advocacy,participatory planning dan over-the-board planning atau perencanaan lintas
sektoral,sudah saatnya dilakukan secara konsekuen dan konsisten.

Sumber :
https://www.kompasiana.com/radityaindrawan/550d4152a333118a1b2e3ae2/peran-
tata-ruang-dalam-pembangunan-kota-berkelanjutan-di-indonesia

https://www.kompasiana.com/jessicausman/5cade43795760e5b08443353/tujuan-
pembangunan-berkelanjutan-secara-universal-bagi-dunia?page=3

http://theicph.com/id_ID/id_ID/icph/sustainable-development-goals/

Anda mungkin juga menyukai