0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Blue Economy yang merupakan pengembangan ekonomi berkelanjutan berbasis sumber daya laut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Dokumen tersebut juga membahas berbagai sektor yang dapat dikembangkan dalam konsep Blue Economy di Indonesia serta program-program yang dirancang pemerintah untuk merealisasikan konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Blue Economy yang merupakan pengembangan ekonomi berkelanjutan berbasis sumber daya laut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Dokumen tersebut juga membahas berbagai sektor yang dapat dikembangkan dalam konsep Blue Economy di Indonesia serta program-program yang dirancang pemerintah untuk merealisasikan konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Blue Economy yang merupakan pengembangan ekonomi berkelanjutan berbasis sumber daya laut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Dokumen tersebut juga membahas berbagai sektor yang dapat dikembangkan dalam konsep Blue Economy di Indonesia serta program-program yang dirancang pemerintah untuk merealisasikan konsep tersebut.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN GOWA 2023 BLUE ECONOMY
PENDAHULUAN
Potensi perikanan dan kelautan bangsa Indonesia diharapkan menjadi
primadona baru pembangunan di masa datang. Potensi tersebut bila dikembangkan dengan baik, akan menghasilkan pendapatan negara yang luar biasa. Kesadaran untuk mengembangkan potensi tersebut juga harus dibarengi dengan kesadaran menjaga lingkungan agar dapat terus memberi manfaat untuk generasi mendatang. Hal inilah yang kemudian dikembangkan dalam konsep Blue Economy untuk melengkapi konsep Green Economy yang telah dipopulerkan sebelumnya. Istilah blue economy tersebut telah diangkat dalam berbagai kerjasama internasional, seperti pada pertemuan tingkat Senior Officials Meeting (SOM) for the Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Konsep tersebut adalah konsep pengembangan yang membidik tiga kepentingan, yakni Pertumbuhan, Kesejahteraan masyarakat dan Penyehatan lingkungan. Ekonomi biru dapat dilihat sebagai tindakan yang bertumpu pada pengembangan ekonomi rakyat secara komprehensif guna mencapai pembangunan secara keseluruhan, sumberdaya laut yang diolah akan dimanfaatkan secara optimal sebagai mainstream pembangunan ekonomi nasional. Terdapat beberapa sektor ekonomi kelautan yang dapat dikembangkan guna memajukan dan memakmurkan bangsa Indonesia, yaitu kekayaan sumberdaya hayati yang dapat diperbaharui (hasil-hasil perikanan), nonhayati (mineral, minyak bumi dan gas), energi kelautan (energi pasang surut, gelombang, ocean thermal energy conversion (OTEC) serta jasa-jasa kelautan lainya. Konsep ini cocok untuk dikembangkan oleh Indonesia mengingat kondisi geografi Indonesia yang memiliki lautan lebih luas dibandingkan dengan daratan dengan segenap potensinya yang berlimpah. Ada lima prinsip pembangunan kelautan dan perikanan dengan konsep Blue Economy yaitu terintegrasi, berbasis kawasan, investigasi kreatif dan inovatif, sistem produksi bersih dan berkelanjutan. Blue economy ini adalah kebijakan yang bagus dan telah sesuai dengan kultur negara kita, karena mengingat dua pertiga wilayah Indonesia adalah wilayah laut yang memiliki potensi kelautan yang sangat besar dan beragam. Sehingga konsep blue economy ini memang seharusnya diterapkan. Untuk menerapkan blue economy tersebut, perlu adanya sinergi dari berbagai pihak yaitu dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak swasta dan masyarakat. Sinergi ini perlu diterapkan dalam kebijakan-kebijakan yang berkaitan dalam pengembangan kawasan industrialisasi kelautan dan perikanan sehingga mengarah pada pengembangan ekonomi kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
PEMBAHASAN
Obyek Blue Economy di Bidang Geologi Pantai
Blue Economy merupakan suatu upaya pemanfaatan alam yang
berkelanjutan dengan bersumber dari sumber daya laut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi namun tetap sesuai dengan esensi dari Blue Economy yaitu dengan efisiensi alam, minimalisasi limbah, serta inovasi dan kreatifitas. Blue Economy meliputi banyak kegiatan diantaranya adalah : energi terbarukan melalui energi laut, karena laut menutupi sekitar 70% permukaan bumi. Dengan sendirinya, laut bisa menjadi sumber energi terbarukan terbesar serta berpotensial dalam pembangunan sosial dan ekonomi jika dapat dimanfaatkan dengan baik. Di sektor pariwisata, laut dan pesisir dapat membawa peningkatan dalam hal lapangan pekerjaan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Kemudian dalam permasalahan perubahan iklim, yang berdampak pula pada ekosistem baik di lautan maupun di sepanjang garis pantai. Untuk itu lautan bermanfaat dalam penyerapan karbon dan membantu mengurangi perubahan iklim. Pada sektor perikanan, perikanan laut berkontribusi lebih dari $210 miliar setiap tahun terhadap GDP global. Perikanan yang lebih stabil dapat menghasilkan lebih banyak pendapatan, lebih banyak ikan dan membantu memulihkan stok ikan. Selanjutnya di sisi pengelolaan limbah, kurang lebih sebanyak 80% sampah di lautan berasal dari sumber-sumber berbasis daratan. Pengelolaan limbah yang lebih baik di darat dapat membantu pemulihan lautan, selain itu pencemaran dan sampah laut baik dari sumber darat maupun laut mengancam biodiversitasnya. Serta di sisi transportasi maritim, lebih dari 80% barang-barang internasional yang diperdagangkan diangkut melalui laut, dan volume perdagangan lewat laut pada tahun 2030 di prediksi akan meningkat dua kali lipat dan empat kali lipat pada tahun 2050. Pada hakikatnya Indonesia adalah negara maritim dimana memiliki banyak pulau-pulau serta keragaman sumber daya hayati laut yang melimpah. Jika dapat dikelola secara tepat dan dengan cara-cara yang matang dalam industri perikanan dan kemaritiman maka akan berdampak positif bagi Indonesia, yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta menjadi negara pengekspor perikanan terbanyak di dunia. Kebijakan nasional berbasis ekonomi biru merupakan hal yang dapat dikatakan baru diadopsi di Indonesia pada tahun 2012, namun meskipun begitu Indonesia tampak berkomitmen dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut.
Konsep Implementasi
Dalam merealisasikannya secara terpadu, Indonesia perlu melakukan kerja
sama dengan aktor internasional dan berbagai pemangku kepentingan yang terkait. Salah satunya yaitu bersama dengan IORA dalam mendukung terwujudnya Blue Economy. Populasi dunia diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 9 miliar orang pada tahun 2050, yang 1,5 kali lebih besar dari populasi saat ini, yang mengakibatkan peningkatan permintaan negara akan bahan bakar fosil. Baru-baru ini telah terjadi jatuhnya harga minyak mentah, tetapi kemungkinan normalisasi (kembali ke harga yang lebih tinggi) tidak boleh diabaikan dan dengan demikian memerlukan perhatian terus-menerus dari Negara-negara Anggota IORA untuk mempertimbangkan sumber energi alternatif terbarukan. Sumber energi terbarukan seperti matahari dan angin sudah diterapkan di seluruh dunia. Namun, insentif tambahan dalam energi terbarukan sangat dibutuhkan untuk semakin mengurangi beban bahan bakar fosil. Oleh karena itu, waktu yang tepat untuk mengeksplorasi potensi energi terbarukan yang berasal dari laut. Sejalan dengan upaya di atas, juga diusulkan untuk menyatukan komunitas minyak dan gas lepas pantai dengan komunitas energi laut terbarukan untuk melakukan analisis kesenjangan terkait dengan eksplorasi Minyak dan Gas Bumi. Berkaitan dengan hal tersebut, potensi pengembangan industri minyak dan gas lepas pantai di kawasan Samudera Hindia juga harus diperhatikan. Program yang akan dirancangkan sebagai bagian dari terciptanya ekonomi biru untuk menjadikan laut sebagai sumber kesejahteraan, yaitu Program Infrastruktur Kawasan Terumbu Karang dan Mangrove LAUTRA (Laut Sejahtera). Dilansir dari mongabay, Pak Safri Burhanuddin menyebutkan, untuk mangrove juga mendapatkan perhatian yang sama besarnya melalui PEN dan akan berlangsung selama empat tahun ke depan hingga 2024. Dengan tujuan utama, melaksanakan restorasi hingga seluas 600 ribu hektare. Program ini bertujuan untuk peningkatan pengelolaan terumbu karang dan ekosistem mangrove beserta kawasan konservasi, dengan adanya penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan, serta memperbaiki kondisi sosial ekonomi untuk meningkatkan sumber daya alam dan kesejahteraan masyarakat.
PENUTUP
Blue Economy merupakan suatu upaya pemanfaatan alam yang
berkelanjutan dengan bersumber dari sumber daya laut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi namun tetap sesuai dengan esensi dari Blue Economy yaitu dengan efisiensi alam, minimalisasi limbah, inovasi dan kreatifitas. Blue Economy meliputi banyak kegiatan diantaranya adalah: energi terbarukan melalui energi laut, karena laut menutupi sekitar 70% permukaan bumi. Perikanan yang lebih stabil dapat menghasilkan lebih pendapatan, lebih banyak ikan dan membantu memulihkan stok ikan. Kemudian dalam permasalahan perubahan iklim, yang berdampak pula pada ekosistem baik di lautan maupun di sepanjang garis pantai. Indonesia adalah negara maritim dimana memiliki banyak pulau-pulau serta keragaman sumber daya hayati laut yang melimpah. Jika dapat dikelola secara tepat dan dengan cara-cara yang matang dalam industri perikanan dan kemaritiman maka akan berdampak positif bagi Indonesia, yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta menjadi negara pengekspor perikanan terbanyak di dunia. Indonesia perlu melakukan kerja sama dengan aktor internasional dan berbagai pemangku kepentingan yang terkait. Populasi dunia diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 9 miliar orang pada tahun 2050, yang 1,5 kali lebih besar dari populasi saat ini, yang mengakibatkan peningkatan permintaan negara akan bahan bakar fosil. Untuk menjadikan laut sebagai sumber kesejahteraan dirancangkan program Infrastruktur Kawasan Terumbu Karang dan Mangrove LAUTRA (Laut Sejahtera) yang bertujuan untuk peningkatan pengelolaan terumbu karang dan ekosistem mangrove beserta kawasan konservasi. Dengan adanya ekonomi biru, negara-negara di dunia, termasuk Indonesia salah satunya dapat mencapai tiga manfaat sekaligus. Ketiganya, adalah laut yang sehat, masyarakat pesisir yang tangguh, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kegiatan Perikanan Di Kuala Besut Dan Kesannya Kepada Sosioekonomi Penduduk (Pembangunan Kawasan, Infrastruktur Dan Aktiviti Perniagaan) : Kajian Kes Di Kuala Besut Terengganu