PENDAHULUAN
Indonesia lahir, besar dan pernah berjaya sebagai bangsa maritim. Statemen
dunia dengan jumlah pulau mencapai 17.504 pulau. Tercatat, luas daratan NKRI
sebesar 1,9 km2 dan luas laut mencapai 5,8 juta km2 dengan panjang pantai 104.000
km. Potensi laut dan perikanan Indonesia selama ini memang sangat besar, luas
lautannya yang terdiri dari Laut Teritorial seluas 0,3 juta km 2, Laut Nusantara di
antara kepulauan Indonesia seluas 2,6 juta km 2, ditambah dengan Zona Ekonomi
eksklusif Indonesia seluas 2,9 juta km2 untuk eksplorasi, eksploitasi, dan pengolahan
11 ayat, dan 8 diantaranya disebutkan secara bersamaan dengan kata ر11 بح/ laut.
Secara tersirat, jumlah pengulangan kata laut yang jauh lebih banyak tersebut
mengajak kita untuk “membaca” pesan Allah yang ada di lautan, menganjurkan
daratan.
pengaruh yang sangat dominan di wilayah Asia Tenggara, terutama melalui kekuatan
kejayaan maritim nusantara terjadi pada masa Kerajaan Majapahit (1293-1478 M). Di
bawah Raden Wijaya, Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, Majapahit berhasil
1
sumber : Kelautan dan Perikanan dalam Angka tahun 2011
Aksiologi Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam untuk Indonesia Maritim Ramah Nelayan
asing seperti Siam, Ayuthia, Lagor, Campa (Kamboja), Anam, India, Filipina Selatan
dan Indochina.2 Selain itu, banyak bukti prasejarah ditemukan di pulau Muna, Seram
dan Arguni yang diperkirakan merupakan hasil budaya Nusantara sekitar tahun
10.000 SM (Sebelum Masehi). Bukti sejarah tersebut berupa gua yang dipenuhi
lukisan perahu layar. Ada pula peninggalan sejarah sebelum masehi lainnya berupa
Nusantara. Kekuatan maritim nusantara pada waktu itu tercermin dengan kemampuan
membuat armada tangguh dan mampu berlayar kurang lebih hingga 6.500 km yang
mulai dibatasi untuk berhubungan dengan laut, misalnya larangan berdagang selain
dengan pihak Belanda / VOC, dan adanya aturan tanam paksa. 4. Dengan demikian,
visi dan semangat kemaritiman perlahan tapi pasti mulai terkikis. Dampak dari hal
lebih menitikberatkan pada sektor agraris. Padahal 70% wilayah Indonesia adalah laut
dan 60% penduduknya tinggal di daerah pesisir (161 juta jiwa dari 250 juta penduduk
Indonesia).5
Angin segar mulai dirasakan setelah adanya tawaran dari Presiden RI, Susilo
di Rio de Janeiro, Brasil, Juni 2012, tentang gagasan akan perlunya dikembangkan
2
Muh. Nurdin, dkk. Mari Belajar IPS. 2008. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional hal 185
3
Djoko Pramono.2005.Budaya Bahari. Jakarta : Gramedia Pustaka. Hal 3-4
4
Muh. Nurdin, dkk. Mari Belajar IPS. 2008. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional hal 230
5
BPS 2011
Aksiologi Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam untuk Indonesia Maritim Ramah Nelayan
berisi ajakan kepada dunia agar berpaling ke laut dan guna mendorong kesadaran
global terhadap pengelolaan laut dan sumber daya pesisir. 6 Tawaran tersebut
Biru pada bulan Desember tahun 2012.7Model ekonomi biru yang ditawarkan
bangunan kelautan, jasa kelautan, lintas sektor bidang kelautan. Konsep yang
digunakan dalam model tersebut mencontoh cara kerja alam (ekosistem), bekerja
sesuai dengan apa yang disediakan alam dengan efisien dan tidak mengurangi tapi
justru memperkaya alam (shifting from scarcity to abundance), limbah dari yang satu
menjadi makanan/sumber energi bagi yang lain, sehingga sistem kehidupan dalam
ekosistem menjadi seimbang, energi didistribusikan secara efisien dan merata tanpa
ekstraksi energi eksternal, bekerja menuju tingkat efisiensi lebih tinggi untuk
Nusantara. Padahal, dominasi investasi asing dan integrasi perdagangan bebas hingga
saat ini telah melemahkan daya saing perekonomian Indonesia, dilihat dari kian
membanjirnya produk impor, dan berdampak pada neraca perdagangan yang semakin
6
Publikasi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia melalui www.setkab.go.id edisi 3 Januari 2013
7
Laporan Kebijakan Ekonomi Kelautan dengan Model Ekonomi Biru oleh Kementerian Kelautan
dan Perikanan Tahun 2012
Aksiologi Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam untuk Indonesia Maritim Ramah Nelayan
defisit.8 Selain itu, dalam konsep Ekonomi Biru yang diajukan oleh KKP tersebut
juga terdapat hal-hal prinsip yang bertolak belakang. Di satu sisi memperhatikan pada
aspek kelestarian lingkungan, akan tetapi pada aspek tawaran investasi bisnisnya
mengarah pada rencana eksploitasi pertambangan yang berada di wilayah laut secara
atau pengurangan subsidi bahan bakar solar bagi nelayan sebanyak 20% oleh BPH
Migas per tanggal 4 Agustus 2014 kemarin. Keadaan alam akhir akhir ini yang kurang
bersahabat dengan besarnya angin dan ombak di laut, membuat berkurangnya hasil
tangkapan ikan ditambah dengan pengurangan subsidi bahan bakar membuat banyak
nelayan mengalami krisis keuangan. Akibatnya, tidak sedikit terjadi kasus pencurian
solar yang dilakukan oleh oknum pedagang maupun oleh nelayan itu sendiri. 9 Selain
itu, kenaikan anggaran untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk 2014 yang
nelayan tradisional. Sekjen Kiara (Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan) Abdul
Oleh karena itu, keputusan yang diambil oleh pemerintah tersebut masih
diperlukan evaluasi dan pengembangan dalam sudut pandang yang lebih holistik dan
lebih ramah nelayan. Pada tulisan ini, mencoba mengkaji aksiologi prinsip-prinsip
ekonomi Islam untuk Indonesia sebagai Negara maritim yang ramah nelayan. Dari
sini diharapkan munculnya gagasan serta wawasan yang dapat memberikan kontribusi
PEMBAHASAN
Begitu besarnya potensi dan kekayaan yang dimiliki Indonesia yang justru tidak
mengelola bumi pertiwi ini. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk sejenak
yang banyak diabaikan untuk kembali dikaji dan dikembangkan demi kemashlahatan
bersama.
awal dalam membangun sebuah Negara Maritim dirasa sangat krusial dan penting
guna memakmurkan nusantara ini. Sebab dari prinsip-prinsip dasar itulah sebuah
berbagai lini.
Adapun prinsip-prinsip ekonomi Islam yang akan dibahas dan ditawarkan sebagai
pada pendapat yang dikemukakan oleh Umer Chapra. Terdapat tiga prinsip dasar
ekonomi Islam yang ia tawarkan adalah sebagai berikut; a). Ketauhidan, b). Khilafah
dan c). Keadilan. Tiga prinsip tersebut tidak bisa dipisahkan, dikarenakan saling
berkaitan untuk terciptanya prekonomian yang baik dan stabil. Teologi (Allah) harus
of income and wealth) serta stabilitas dan pertumbuhan (growth and stability).
1. Prinsip Tauhid
Aksiologi Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam untuk Indonesia Maritim Ramah Nelayan
Fondasi tauhid yaitu manusia menyadari bahwa tidak ada pemilik langit, bumi dan
isinya melainkan Allah Ta’ala, karena Allah adalah pencipta alam semesta dan isinya
11
termasuk satu-satunya pemilik manusia seluruhnya dan segala sumber daya yang
ada. Oleh karena itu, Allah adalah pemilik yang hakiki, sedangkan kepemilikan oleh
manusia sifatnya adalah amanah sekaligus ujian. Dalam Islam, segala sesuatu tidak
adalah untuk beribadah kepada Allah.13 Karena itu segala aktivitas manusia dalam
hubungannya dengan alam / sumber daya dan manusia (muamalah) dibingkai dalam
bisnis.14
Dalam banyak ayat, Allah memerintahkan manusia untuk berbuat adil. 15 Dalam
Islam, adil didefinisikan sebagai “tidak menzalimi dan tidak dizalmi”. Implikasi
ekonomi dari nilai ini adalah bahwa pelaku ekonomi tidak diperkenankan untuk
mengejar keuntungan pribadi bila hal itu merugikan orang lain atau merusak alam.
Golongan yang satu akan menzalimi golongan yang lain, sehingga terjadi eksploitasi
manusia atas manusia.16 Masing-masing berusaha mendapatkan hasil yang lebih besar
11
QS 6 : 1-3.
12
QS 23 : 115
13
QS 51 : 56
14
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 35
15
QS 49:9, 60:8, 31;17, 3:104, 8:73, 8:25
16
QS 25:20
17
QS 89:20
Aksiologi Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam untuk Indonesia Maritim Ramah Nelayan
3. Nubuwwah
Karena kasih sayang Allah, manusia tidak dibiarkan begitu saja di dunia tanpa
mendapatkan bimbingan. Karena itu diutuslah para nabi dan rasul untuk
menyampaikan petunjuk dari Allah kepada manusia tentang bagaimana hidup yang
baik dan benar di dunia, dan mengajarkan jalan untuk kembali ke asal muasal
model terbaik yang harus diteladani manusia, agar mendapatan keselamatan di dunia
dan di akhirat.18 “Manusia model” yang diutus oleh Allah untuk generasi terakhir
menjelang kiamat adalah Nabi Muhammad saw. Beliau memiliki sifat-sifat yang
Dari konsep sidiq muncul konsep turunan khas ekonomi dan bisnis, yakni
efektifitas (mencapai tujuan yang tepat dan benar) dan efisiensi (melakukan
kemubaziran).
adalah kita harus berada dalam keadaan yang ridha dan diridhai. 19 Sedangkan cara
agar kita diridhaiNya adalah dengan memenuhi atau menepati amanah yang telah
dipikulkan kepada kita. Sifat amanah akan membentuk kredibilitas tinggi dan
sikap penuh tanggung jawab pada setiap individu yang memilikinya. Kumpulan
individu dengan sifat amanah akan melahirkan masyarakat yang kuat, karena
18
QS 33:21
19
QS 89:28.
Aksiologi Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam untuk Indonesia Maritim Ramah Nelayan
Potensi paling berharga dan termahal yang hanya diberikan kepada manusia
adalah akal (intelektualitas). Karena itu Allah dalam Alqur’an selalu menyindir
akalmu?”. Dan orang yang paling bertakwa justru adalah orang yang paling
akalnya.21
Implikasi ekonomi dan bisnis dari sifat ini adalah bahwa segala aktivitas
harus dilakukan dengan ilmu, kecerdikan dan pengoptimalan semua potensi akal
yang ada untuk mencapai tujuan. Jujur, pintar, dan tanggung jawab saja tidak
cukup untuk berekonomi dan bisnis. Para pelaku harus pintar dan cerdik supaya
usahanya efektif dan efisien, dan agar tidak menjadi korban penipuan.
Bandingkan ini dengan konsep manajemen work hard vs work smart. Dalam
ekonomi Islam tidak ada dikotomi antara keduanya, karena yang dituntunkan
Jujur, cerdas, bertanggung jawab dan amanah dirasa tidak lengkap jika tidak
sesuatu dan pandai mengajak (tabligh). Sifat ini bila sudah mendarah daging
di setiap muslim, apalagi yang bergerak dalam bidang ekonomi dan bisnis,
yang tangguh dan lihai. Karena sifat tabligh merupakan prinsip-prinsip ilmu
benar dan sungguh-sungguh adalah buah dari prinsip Aqidah, keadilan, dan
Amanah.Karena dengan mengetahui bahwa sejatinya hidup ini adalah milik Allah
banyak khususnya para pelaku kegiatan kelautan, dan tidak akan ada lagi
Aksiologi Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam untuk Indonesia Maritim Ramah Nelayan
membuat tarif khusus bahan bakar minyak bagi nelayan pada khususnya dan
bagi bidang kelautan lainnya pada umumnya. Tarif khusus yang dimaksud
disini adalah harga yang lebih murah dari harga bahan bakar minyak untuk
kebijakan megenai Upah Minimum Anak Buah Kapal. Dari temuan praktek
dilapangan, ada dua cara pembayaran bagi para nelayan oleh pemilik kapal.
Dua cara tersebut adalah secara bagi hasil, dan secara upah harian. Dengan
kapal memiliki kuasa penuh untuk menentukan upah bagi para anak buahnya.
Hal ini cenderung membuka pintu kedholiman lebih besar terhadap para anak
buah kapal.
Aksiologi Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam untuk Indonesia Maritim Ramah Nelayan
kapal, terjadi keadilan dan keterbukaan dari pemilik kapal kepada para anak
buahnya.
Nelayan.
kebijakan ini adalah kemudahan proses perijinan dan sertifikasi bagi para
Sehingga kondisi kehidupan nelayan pun akan lebih layak seperti halnya
Lainnya.
kita lihat dalam kebijakan ini. Cerdas dalam menjaga hajat hidup orang
bentuk dari aqidah yang benar. Sehingga diharapkan tidak akan terjadi ironi
justru mengimport hasil laut dari negara lain yang harganya lebih mahal.
Seperti halnya yang terjadi pada beras. Dengan adanya perlindungan bagi
untuk mengelola kekayaan negara ini agar tidak diekploitasi oleh pihak
asing.