Anda di halaman 1dari 4

Hukum Senam Yoga

By Ammi Nur Baits -


Jan 7, 2016
0
17037
Senam Yoga

Hukum Yoga dalam Islam


Kalau search di yufid.com ada kata yoga. Hasilnya keluar tapi tidak ada artikelnya. Bisakah
dijelaskan apa itu hukum yoga..

Pak Fadil

Jawab;

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Sebelum membahas hukum yoga, kita perlu mengenal apa itu yoga. Kita simak cuplikan berikut,

Yoga berasal dari suku kata yuj, dalam bahasa Sansekerta berarti “menghubungkan” atau
“mempersatukan”. Secara bahasa yoga bermakna menyatu, manunggal dengan kesadaran Tuhan
atau kenyataan diri sendiri. Dengan kata lain yoga merupakan salah satu ritual yang
mengantarkan seseorang pada kemanunggalan dirinya dengan sang pencipta.

Dalam Yoga, meditasi disebut dengan Dhyana yang artinya adalah aliran pikiran. Meditasi dalam
Yoga berdasarkan pada pengetahuan Tantra (yang selanjutnya dikenal sebagai Astaunga Yoga).
Tantra berarti kebebasan dari kegelapan dengan cara penyatuan dengan Yang Maha Tinggi
(Tuhan). Arti lain dari meditasi adalah Samadhi. Samadhi adalah “persatuan dengan Tuhan”
(Sam artinya “dengan”, Adhi artinya “Tuhan”)

Keberadaan yoga yang banyak dilakukan oleh masyarakat, terutama pada perkumpulan yoga hari
ini, sebenarnya bukan yoga yang murni olah tubuh. Para praktisi yoga banyak mencampur
adukkan gerakan yoga dari tahapan meditasi diam hingga meditasi gerak.

Yoga memang tak ubahnya dengan meditasi. Secara umum, senam yoga adalah meditasi dalam
gerak.

Sebab dalam melakukan gerakan yoga juga pikiran kita dilatih untuk tenang dan khusyuk)
dengan selalu mengiringinya dengan bacaan-bacaan khusus disertai dengan menghadirkan hati
dan kekhusyu’an.
Memusatkan pikiran dan konsentrasi, atau melihat pada objek gambar tertentu. Setelah mereka
melakukannya, biasanya mereka merasakan sensasi yang berbeda.

Terutama bagi praktisi yoga yang ingin mendapatkan suatu kesaktian tertentu, ada yang
mengklaim mereka didatangi mahkluk astral (Dewa-dewi) yang sesungguhnya itu adalah
setan. Sumber: metafisis.net

Hukum Yoga

Kita sepakat bahwa yoga berasal dari agama paganisme, hindu dan budha. Dan di sana ada dua
unsur mendasar dalam yoga,

[1] Gerakan dan olah badan

[2] Olah jiwa, konsentrasi, dengan mengkondisikan bayangan tertentu dalam pikiran.

Untuk memaksimalkan unsur kedua ini, yoga kebanyakan dilakukan di waktu matahari terbt atau
matahari terbenam, di tempat terbuka yang bisa melihat langsung matahari. Karena itu, motivasi
terbesar yoga biasanya bukan kesegaran badan, tappi lebiih pada ketenangan batin. Sehingga erat
kaitannya dengan aqidah.

Berdasarkan keterangan di atas, jika salah satu dari dua unsur ini tidak ada, tidak bisa disebut
yoga. Sehingga yoga tidak sebatas aktivitas olah raga, yang hukum asalnya mubah. Tapi lebih
dari sebatas olah badan dan fisik.

Dengan pertimbangan di atas, dalam Fatwa Islam dinyatakan bahwa yoga hukumnya terlarang,

‫ أو كانت طلبًا‬، ‫ أو عن تقليد‬، ‫ سواء أكانت ممارسته عن عقيدة‬، ‫ أنه ال يجوز للمسلم أن يمارس اليوغا البتة‬: ‫وخالصة القول‬
‫للفائدة المزعومة‬

Kesimpulannya, tidak boleh bagi seorang muslim melakukan senam yoga sama sekali. Baik
karena latar belakang aqidah, atau sebatas ikut-ikutan, atau untuk mendapatkan manfaat berupa
ketenangan yang sifatnya dugaan.

Selanjutnya fatwa islam menyebutkan beberapa pertimbangan sisi aqidah,

[1] Yoga bersinggungan dengan aqidah tauhid, ada upaya mendekatkan diri kepada selain Allah,
atau minimal membangun keyakinan menyimpang tentang hubungan tuhan dengan makhluk,
yaitu keyakinan manunggal.

[2] Ritual ini dilakukan dengan mengikuti aktivitas matahari. Yang ini sama persis seperti
ibadahnya orang kafir, seperti agama shinto.

Karena alasan ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita shalat di waktu matahari
terbit dan hendak terbenam. Karena setan berada di tempat matahari terbit dan terbenam, agar
disembah manusia.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ َفِإَّنَها َتْطُلُع َبْيَن َقْر َنْى َشْيَطاٍن‬، ‫َو َال َتَح َّيُنوا ِبَص َالِتُك ْم ُطُلوَع الَّش ْم ِس َو َال ُغ ُروَبَها‬

Janganlah kalian secara sengaja memilih waktu shalat ketika matahari terbit atau terbenam,
karena dia terbit diantara dua tanduk setan. (HR. Bukhari 3099)

[3] Kegiatan ini meniru ritual orang pagan, penyembah berhala. Sementara Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam telah mengingatkan,

‫َم ن تشَّبه بقوم فهو منهم‬

Siapa yang meniru satu kaum maka dia bagian dari kaum itu… (HR. Abu Daud 4033).

(Fatwa Islam, no. 101591)

Pengganti Yoga

Untuk masalah olah raga, hukum asalnya halal, selama tidak melanggar syariat, tidak dikaitkan
dengan keyakinan, dan sifatnya untuk olah badan agar lebih sehat.

Karena itu, olah raga, murni urusan dunia. Dan manusia bisa bebas berkreasi untuk semua urusan
dunia, dengan batasan di atas. Untuk bisa sehat, tidak harus pake yoga.

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android.
Download Sekarang !!

KonsultasiSyariah.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di


Indonesia.

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

 SPONSOR hubungi: 081 326 333 328


 DONASI hubungi: 087 882 888 727
 REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI
7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK

 TAGS
 hukum yoga
 senam yoga
 yoga

SHARE

Facebook

Twitter


Previous articleKerabat Non Muslim bisa Jadi Mahram?


Next articleAdakah Sujud Sahwi Shalat Jenazah?

Ammi Nur Baits


http://yufid.org
Ustadz Ammi Nur Baits Beliau adalah Alumni Madinah International University, Jurusan Fiqh
dan Ushul Fiqh. Saat ini, beliau aktif sebagai Dewan Pembina website PengusahaMuslim.com,
KonsultasiSyariah.com, dan Yufid.TV, serta mengasuh pengajian di beberapa masjid di sekitar
kampus UGM.

Sumber: https://konsultasisyariah.com/26238-hukum-senam-yoga.html

Anda mungkin juga menyukai