Indonesia merupakan negara maritim terbesar di Asia. Bagi saya ini bukan fantasi
yang sepenuhnya didasarkan pada realitas sejarah. Nenek moyang kita, nenek moyang
nusantara ini, sebenarnya memiliki tradisi bahari yang sudah berabad-abad lamanya. Sebagai
bangsa Indonesia, kita adalah bangsa maritim. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan
kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya di Sumatera, Majapahit dan Kesultanan Demak di
Jawa, serta tradisi bahari nusantara yang telah dibuktikan oleh beberapa sumber sejarah yang
terdokumentasi jauh lebih kuat dan mengakar dibandingkan.
Transportasi darat dengan kata lain, sejarah nusantara menunjukkan bahwa bangsa
Indonesia dulunya adalah bangsa bahari yang besar yang dikenal di seluruh dunia.
Sayangnya, sejak Orde Baru hingga era Reformasi saat ini, pemerintah Indonesia belum
serius mengeluarkan berbagai kebijakan yang memungkinkan Indonesia menjadi negara
maritim. Menurut saya, kita harus bertekad untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara
maritim terbesar di Asia di masa depan. Untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara
maritim, pemerintah harus menciptakan paradigma dan cara pandang baru. Bagaimana
Indonesia sebagai negara maritim perlu menumbuhkan kesadaran baru di samping akar
sejarahnya yang berbasis keilmuan, bahwa melalui pemberdayaan industri maritim, bangsa
Indonesia dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi rakyat. seperti kemiskinan,
kebodohan, rendah diri.
Di sektor kekayaan laut, Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa. Pemerintah
selama ini kurang memperhatikan pembangunan ekonomi dalam hal kemakmuran ekonomi
kelautan dan perikanan. Alokasi dananya saja hanya 3 miliar per tahun. Jika dana yang
dialokasikan sangat sedikit, maka akan sangat sulit untuk mengembangkan potensi kekayaan
laut. Potensi kekayaan maritim Indonesia sendiri diperkirakan mencapai 100 miliar USD.
Namun, sejauh ini belum mencapai 10 persen yang dinikmati bangsa itu sendiri.
Hanya di bidang perikanan yang telah menghasilkan hingga 3 euro dari PDB.
Jumlah ini terus bertambah. Bahkan, jumlah ini adalah penghasil mata uang terbesar di
negara itu. Itu baru bahan bakunya. Di sektor perikanan sendiri juga dibutuhkan industri
olahan yang memberi nilai tambah bagi ikan-ikan di lautan. Karena selama ini di Indonesia,
ikan diolah oleh China, Vietnam dan Jepang. Dengan industri pengolahan yang mandiri,
perkembangan ekonomi sektor perikanan berkembang pesat. Jumlah tenaga kerja yang
terserap juga lebih banyak, sehingga tentunya mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Selain itu, laut Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan listrik. Prof. Dalam
siaran pers kepada detikFinance yang berbasis di Jakarta, Selasa (19 Juli 2011), Mukhtasor,
anggota Dewan Energi Nasional (DEN), mengatakan lautan Indonesia dapat menghasilkan
727.000 MW listrik. Jumlah ini tiga kali lebih besar dari jumlah listrik yang dihasilkan dalam
negeri. Jika semua potensi listrik dapat dimanfaatkan, maka semua masalah kelistrikan di
pulau-pulau terpencil di Indonesia akan teratasi.
Sumber :
Hasnidar. Maritim, Potensi Ekonomi Masa Depan Indonesia. (2015). Watampone. Keluarga Besar
Ekis 5’11 STAIN Watampone. https://klp5ekis2011stainwtp.blogspot.com/2015/01/maritim-
potensi-ekonomi-masa-depan.html
Rusman. Indonesia Masa Depan Sebagai Negara Maritim Terbesar di Asia. (2015). Kutai. The Global
Review. https://theglobal-review.com/indonesia-masa-depan-sebagai-negara-maritim-
terbesar-di-asia-bag-i/