Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ANNISA ARIESTA

NIM : 320200403003

RESUME
"Ekonomi Maritim Sebagai Lokomotif Perekonomian Nasional
Menuju IndonesiaEmas 2045"

A. Status Pembangunan Indonesia


Klasifikasi Negara (1 Juli 2021) negara indonesia berada pada kelas menengah ke atas dan, Pada
Juli 2021, Indonesia turun kelas kembali menjadi negara menengah bawah dikarenakan kondisi
ekonomi Indonesia akibat COVID-19.
Technology Adoptor Countries, Indonesia menduduki peringkat-99 dari 167 negara.
B. Permasalahan dan Tantangan Pembangunan
1. Pertumbuhan ekonomi rendah
2. Pengangguran dan kemiskinan
3. Ketimpangan ekonomi terburuk ke-3 didunia
4. Disparitas pembangunan antar wilayah
5. Deficit neraca perdagangan & transaksi berjalan
6. Deindustrialisasi
7. Kedaulatan pangan, farmasi, dan energi rendah
8. Daya saing & IPM rendah
9. Kerusakan lingkungan & SDA
10. Volatilitas global

Untuk target makro pembangunan 2022, Pertumbuhan ekonomi meningkat sekitar 5,5%,
Pengangguran terbuka 7%, Kemiskinan meingkat 10%.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih didominasi oleh pulau jawa dan sumatera yaitu
sekitar 80%, sedangkan pulau lainnya menyumbang 20% /2021.

Di Indonesia, kontribusi dari sector manuffaktur untuk emningkatkan PDB di Indonesia


berkurang dari tahun ke tahun, mulai dair 23% sampai sekarang menjadi sekitar 19%.

Bukan hanya di sector manufaktur, di sector formal seperti bumn juga menurun setiap
tahunnya, namun di bidang informal meningkat pesat.

Status goro dan kesehatan masyarakat Indonesia juga termasuk buruk, dimana tingginya
persentasi stunting growth yang menyebabkan anak-anak tidak berkembang sesuai potensi yg dimiliki,
Kurangnya rumah sehat layak huni, dimana 61,7% jumlah rumah di Indonesia masuk kategori rumah
tidak layak huni.
Indonesia menjadi negara berkembang dengan predikat pengutang terbesar ke 6 di dunia.indeks
pembangunan manusianya juga rendah, dimana Indonesia merupakan peringkat 107 dari 186 total
negara di dunia.

Indonesia memiliki modal yang sangat besar untuk maju, dimana modal dasar dari SDM, SDA,
posisi geoekonomi dll, menjadikan Indonesia seharusnya mampu menjadi negara yang sangat besar.
Bahkan Indonesia yang termasuk daerah rawan bencana, seharusnya mendorong semangat etos kerja
unggul, kreatif, dan berakhlak mulia.

Jika dilihat dari peta jalur ekonomi dunia, Indonesia menjadi jalur perdagangan utama dunia, Alasan
ekonomi maritime menjadi jalur perubahan Indonesia yang baik

1. Sebagai daeraha kepulauan terbesar didunai. Indonesai memiliki potensi pembangunan


ekonomi maritime yang sangat besar, sekitar $1.4 triliyun/tahun
2. As
3. Menguntungkan
4. Menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
5. Menghasilkan multiplier effects
6. Dapat mengatasi pengangguran dan kemiskinan
7. Melihat jalur, 60% semua kegiatan ekonomi didunia berlangsung di laut

Potensi penerapan ekonomi maritime di Indonesia karena kegiatan ekonomi yang dominan terjadi di
laut, menjadikan Indonesia seharusnya bisa memanfaatkan luasnya laut dan panjangnya garis pantai
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

SDA ada dilaut ada sangat banyak, mulai dari minyak, gas, mineral, rare earth minerals, ikan,
krustasea, moluska, alga, mikroba dan biota lainnya. Total potensi ekonomi di sector kelautan Indonesia
$1,4 triliyun atau 7x lipat APBN. Dan estimasi nilai ekonomi kelautan di Indonesia juga meningkat sangat
pesat, seperti perikanan tangka, budidaya, industry pengolahan ikan, industry bioteknologi, ESDM dll

Indonesia juga merupakan produsen ikan budidaya global no2 didunia setelah tiongkok, komoditas
utama perikanan Indonesia adalah, udang, tuna, rumput laut, kepiting, lobster dll. Tidak hanya dibidang
perikanan dll, di bidang pariwisata seharusnya juga dapat menjadi sector yang sangat menguntungkan,
karena banyaknya daerah2 di Indonesia yang sangat indah yang dapat menarik minat wisatawan.

Kesimpulan
Jika ekonomi kelautan dikembangkan dan dikelola dengan menggunakan inovasi ipteks. Usaha bisnis
perikanan tangkat[ sekarang dilakukan secara tradisional, namun jika dapat dilakukan lebih modern
dengan sistem yang bagus, akan meningkat kan PDB secara cepat.

Industry pengolahan ikan tangkap didominasi oleh usaha mikro kecil, sehingga mempengaruhi daya
ekspor kita keluar, seharusnya dengan jumlah hasil tangkap yang besar, kita juga dapat mengekspor
lebih banyak keluar. Pdb tertinggi no.3 di Indonesia juga adalah perikanan, dimana setiap tahunnya
terus meningkat.
Sebagian beasr usaha perikanan belum dikelola dan empunyai manajemen yang baik, sehingga tidak
ada kepastian harga jual ikan bagi nelayan. Dalam sector perikanan tangkap juga belum terkontrol
dengan bagus, dimana masih sangat rendah pengawasan dan manajemennya.

Serta ancaman laut yang dihadapi di Indonesia yang mengganggu ekosistem laut kita adalah
Indonesia merupakan negara pengyumbang sampah plastic terbesar kedua didunia setelah cina.

Key global trends mempengaruhi peradaban dunia abad ke-21 dimana semakin banyaknya populasi
manusia menjadikan kita terpaksa untuk memaksimalkan semua sector yang ada, tidak hanya di bidang
pertanian, industry, namun juga perikanan.

Pendekatan sistem untuk Indonesia emas 2045 adalah dari segi ekonomi mulai dari pemulihan
covid-19, transformasi structural ekonomi, pembangunan infrastruktur, di segi sosbud yaitu kesehatan
gisi, Pendidikan dan imtaq. Di segi polhukam yaitu good governance, masyarakat mertokrasi dan
berdaulat politik. Dan dari segi lingkunagn yaitu RTRW, pengendalian pencemaran, mitigasi dan adaptasi
bencana alam.

Persyaratan negara midle-income menjadi negara maju adalah

1. Pertumbuhan ekonomi rata-rata 7%


2. I+E>K+Im
3. Koefisien Gini<0,3
4. Ramah lingkuangn dan sustainable

Elemen dan proses transformasi struktur ekonomi

1. Dari domeinasi eksploistas SDA dan ekspor komoditas


2. Modernisasi sector primer
3. PDB yang disumbangkan hari di Ivestasi >70%
4. Senua unit usaha harus menerapkan economy of scale, integrated supply chain management
system, inovasi teknologi mutakhir, dan prinsip pembangunan berkelanjutan.

PMD bermakna menjadikan Indonesia sebagai negara maritime yang maju, adil, Makmur dan
berdaulat berbasis ekonomi kelautan, hankam dan budaya maritime serta mampu menjadi a role model.
tujuan pembangunan maritime ada 7, PMD(Poros Maritim Dunia)

Kebijakan

1. Penegakan kedaulatan wilayah laut NKRI


2. Penguatan dan pengembangan diplomasi maritime
3. Revitalisasi seluruh sector ekonomi maritime
4. Pengembangan sector dan bisnis ekonomi maritime konvensional
5. Pengembangan sector-sektor ekonomi maritime baru
6. Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi

Contoh raksasanya potensi ekonomi budidaya udang Vanammei, Potensi lahan pesisir 3juta . Dalam 5
tahun kita kembangkan 0,5 juta ha(17%) untuk budidaya intensif vanammei. Roduktivitas 40juta
ton/ha/tahun, Potrnsi dibidang kosmetik/kecantikan seperti masker wajah, body lotion dllS.
PERKEMBANGAN MARITIM
 Dari perspektif kemaritiman, Indonesia sebagai PMD (Poros Maritim Dunia) identik dengan
Indonesia Emas
 Tujuan Pembangunan Kemaritiman
1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat
kelautan lainnya
2. Menghasilkan produk dan jasa KEMARITIMAN yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi
untuk memenuhi kebutuhan nasional dan ekspor
3. Meningkatkan kontribusi EKONOMI MARITIM bagi perekonomian bangsa (seperti PDB, Nilai
Ekspor, dan PAD) secara signifikan
4. Menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar
5. Meningkatkan kesehatan dan kecerdasan rakyat melalui peningkatan konsumsi ikan,
seafood, produk perikanan, dan functional food dari laut
6. Memelihara daya dukung lingkungan dan kelestarian SDA kelautan.
7. Meningkatkan budaya maritim bangsa dan memperkokoh kedaulatan wilayah NKRI
 Pengolahan Hasil Perikanan dilakukan dengan berbagai cara baik untuk bioteknologi, makanan,
obat- obatan, kecantikan, industry dan lainnya
 Penegakkan kedaulatan wilayah laut NKRI: (1) penyelesaian batas wilayah laut berdasarkan pada
UNCLOS 1982 dengan 10 negara tetangga; (2) penguatan & pengembangan sarpras hankam
laut; dan (3) peningkatan kesejahteraan, etos kerja, dan nasionalisme aparat
 Pengembangan sektor dan bisnis EKONOMI MARITIM konvensional (established sectors) di
wilayah pesisir dan laut baru, seperti: perikanan tangkap, perikanan budidaya, pariwisata bahari,
dan industri maritime
 Pengembangan sektor-sektor EKONOMI MARITIM baru (emerging sectors), seperti: industri
bioteknologi kelautan, shale and hydrate gas, fiber optics, deep sea mining, marine-agriculture,
dan deep sea water industry
 Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi (kemakmuran) baru di: (1) 8 Provinsi
Kepulauan, (2) wilayah pesisir sepanjang ALKI, (3) pulau-pulau kecil, dan (4) wilayah perbatasan,
dengan model Kawasan Industri Maritim Terpadu berskala besar (big-push development model)
 Eksplorasi dan eksploitasi ESDM serta SDA nonkonvensional harus dilakukan secara ramah
lingkungan
 Pengelolaan lingkungan: (1) tata ruang, (2) rehabilitasi ekosistem yang rusak, (3) pengendalian
pencemaran, dan (4) konservasi keanekaragaman hayati (biodiversity)
 Kebijakan politik-ekonomi (fiskal, moneter, otoda, hubungan pemerintah dan DPR, penegakkan
hukum, dll) yang kondusif: Policy Banking (Bank Maritim) untuk sektor-sektor ekonomi kelautan
 Peningkatan produktivitas (CPUE, Hasil Tangkap per Satuan Upaya) secara berkelanjutan
(sustainable)  Modernisasi teknologi penangkapan ikan (kapal, alat tangkap, dan alat bantu);
dan penetapan jumlah kapal ikan yang boleh beroperasi di suatu unit wilayah perairan, sehingga
pendapatan nelayan rata-rata > US$ 300 (Rp 4,2 juta)/nelayan ABK/bulan secara berkelanjutan
 Modernisasi armada kapal ikan (ukuran dan jenis kapal ikan, serta jenis alat tangkap) yang ada
saat ini (existing), sehingga pendapatan (income) nelayan ABK > US$ 300 (Rp 4,5
juta)/nelayan//bulan
 Pengembangan 50 kapal ikan modern (> 30 GT) dengan alat tangkap yang efisien dan ramah
lingkungan untuk memanfaatkan SDI di wilayah laut diatas 12 mil – 200 mil (WPP-571 dan WPP-
572) dan laut internasional (Samudera Hindia)
 Maritim indonesia sangat berpotensi mengubah ekonomi negara dan kesejahteraan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai