NIM : 320200403003
RESUME
"Ekonomi Maritim Sebagai Lokomotif Perekonomian Nasional
Menuju IndonesiaEmas 2045"
Untuk target makro pembangunan 2022, Pertumbuhan ekonomi meningkat sekitar 5,5%,
Pengangguran terbuka 7%, Kemiskinan meingkat 10%.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih didominasi oleh pulau jawa dan sumatera yaitu
sekitar 80%, sedangkan pulau lainnya menyumbang 20% /2021.
Bukan hanya di sector manufaktur, di sector formal seperti bumn juga menurun setiap
tahunnya, namun di bidang informal meningkat pesat.
Status goro dan kesehatan masyarakat Indonesia juga termasuk buruk, dimana tingginya
persentasi stunting growth yang menyebabkan anak-anak tidak berkembang sesuai potensi yg dimiliki,
Kurangnya rumah sehat layak huni, dimana 61,7% jumlah rumah di Indonesia masuk kategori rumah
tidak layak huni.
Indonesia menjadi negara berkembang dengan predikat pengutang terbesar ke 6 di dunia.indeks
pembangunan manusianya juga rendah, dimana Indonesia merupakan peringkat 107 dari 186 total
negara di dunia.
Indonesia memiliki modal yang sangat besar untuk maju, dimana modal dasar dari SDM, SDA,
posisi geoekonomi dll, menjadikan Indonesia seharusnya mampu menjadi negara yang sangat besar.
Bahkan Indonesia yang termasuk daerah rawan bencana, seharusnya mendorong semangat etos kerja
unggul, kreatif, dan berakhlak mulia.
Jika dilihat dari peta jalur ekonomi dunia, Indonesia menjadi jalur perdagangan utama dunia, Alasan
ekonomi maritime menjadi jalur perubahan Indonesia yang baik
Potensi penerapan ekonomi maritime di Indonesia karena kegiatan ekonomi yang dominan terjadi di
laut, menjadikan Indonesia seharusnya bisa memanfaatkan luasnya laut dan panjangnya garis pantai
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
SDA ada dilaut ada sangat banyak, mulai dari minyak, gas, mineral, rare earth minerals, ikan,
krustasea, moluska, alga, mikroba dan biota lainnya. Total potensi ekonomi di sector kelautan Indonesia
$1,4 triliyun atau 7x lipat APBN. Dan estimasi nilai ekonomi kelautan di Indonesia juga meningkat sangat
pesat, seperti perikanan tangka, budidaya, industry pengolahan ikan, industry bioteknologi, ESDM dll
Indonesia juga merupakan produsen ikan budidaya global no2 didunia setelah tiongkok, komoditas
utama perikanan Indonesia adalah, udang, tuna, rumput laut, kepiting, lobster dll. Tidak hanya dibidang
perikanan dll, di bidang pariwisata seharusnya juga dapat menjadi sector yang sangat menguntungkan,
karena banyaknya daerah2 di Indonesia yang sangat indah yang dapat menarik minat wisatawan.
Kesimpulan
Jika ekonomi kelautan dikembangkan dan dikelola dengan menggunakan inovasi ipteks. Usaha bisnis
perikanan tangkat[ sekarang dilakukan secara tradisional, namun jika dapat dilakukan lebih modern
dengan sistem yang bagus, akan meningkat kan PDB secara cepat.
Industry pengolahan ikan tangkap didominasi oleh usaha mikro kecil, sehingga mempengaruhi daya
ekspor kita keluar, seharusnya dengan jumlah hasil tangkap yang besar, kita juga dapat mengekspor
lebih banyak keluar. Pdb tertinggi no.3 di Indonesia juga adalah perikanan, dimana setiap tahunnya
terus meningkat.
Sebagian beasr usaha perikanan belum dikelola dan empunyai manajemen yang baik, sehingga tidak
ada kepastian harga jual ikan bagi nelayan. Dalam sector perikanan tangkap juga belum terkontrol
dengan bagus, dimana masih sangat rendah pengawasan dan manajemennya.
Serta ancaman laut yang dihadapi di Indonesia yang mengganggu ekosistem laut kita adalah
Indonesia merupakan negara pengyumbang sampah plastic terbesar kedua didunia setelah cina.
Key global trends mempengaruhi peradaban dunia abad ke-21 dimana semakin banyaknya populasi
manusia menjadikan kita terpaksa untuk memaksimalkan semua sector yang ada, tidak hanya di bidang
pertanian, industry, namun juga perikanan.
Pendekatan sistem untuk Indonesia emas 2045 adalah dari segi ekonomi mulai dari pemulihan
covid-19, transformasi structural ekonomi, pembangunan infrastruktur, di segi sosbud yaitu kesehatan
gisi, Pendidikan dan imtaq. Di segi polhukam yaitu good governance, masyarakat mertokrasi dan
berdaulat politik. Dan dari segi lingkunagn yaitu RTRW, pengendalian pencemaran, mitigasi dan adaptasi
bencana alam.
PMD bermakna menjadikan Indonesia sebagai negara maritime yang maju, adil, Makmur dan
berdaulat berbasis ekonomi kelautan, hankam dan budaya maritime serta mampu menjadi a role model.
tujuan pembangunan maritime ada 7, PMD(Poros Maritim Dunia)
Kebijakan
Contoh raksasanya potensi ekonomi budidaya udang Vanammei, Potensi lahan pesisir 3juta . Dalam 5
tahun kita kembangkan 0,5 juta ha(17%) untuk budidaya intensif vanammei. Roduktivitas 40juta
ton/ha/tahun, Potrnsi dibidang kosmetik/kecantikan seperti masker wajah, body lotion dllS.
PERKEMBANGAN MARITIM
Dari perspektif kemaritiman, Indonesia sebagai PMD (Poros Maritim Dunia) identik dengan
Indonesia Emas
Tujuan Pembangunan Kemaritiman
1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat
kelautan lainnya
2. Menghasilkan produk dan jasa KEMARITIMAN yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi
untuk memenuhi kebutuhan nasional dan ekspor
3. Meningkatkan kontribusi EKONOMI MARITIM bagi perekonomian bangsa (seperti PDB, Nilai
Ekspor, dan PAD) secara signifikan
4. Menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar
5. Meningkatkan kesehatan dan kecerdasan rakyat melalui peningkatan konsumsi ikan,
seafood, produk perikanan, dan functional food dari laut
6. Memelihara daya dukung lingkungan dan kelestarian SDA kelautan.
7. Meningkatkan budaya maritim bangsa dan memperkokoh kedaulatan wilayah NKRI
Pengolahan Hasil Perikanan dilakukan dengan berbagai cara baik untuk bioteknologi, makanan,
obat- obatan, kecantikan, industry dan lainnya
Penegakkan kedaulatan wilayah laut NKRI: (1) penyelesaian batas wilayah laut berdasarkan pada
UNCLOS 1982 dengan 10 negara tetangga; (2) penguatan & pengembangan sarpras hankam
laut; dan (3) peningkatan kesejahteraan, etos kerja, dan nasionalisme aparat
Pengembangan sektor dan bisnis EKONOMI MARITIM konvensional (established sectors) di
wilayah pesisir dan laut baru, seperti: perikanan tangkap, perikanan budidaya, pariwisata bahari,
dan industri maritime
Pengembangan sektor-sektor EKONOMI MARITIM baru (emerging sectors), seperti: industri
bioteknologi kelautan, shale and hydrate gas, fiber optics, deep sea mining, marine-agriculture,
dan deep sea water industry
Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi (kemakmuran) baru di: (1) 8 Provinsi
Kepulauan, (2) wilayah pesisir sepanjang ALKI, (3) pulau-pulau kecil, dan (4) wilayah perbatasan,
dengan model Kawasan Industri Maritim Terpadu berskala besar (big-push development model)
Eksplorasi dan eksploitasi ESDM serta SDA nonkonvensional harus dilakukan secara ramah
lingkungan
Pengelolaan lingkungan: (1) tata ruang, (2) rehabilitasi ekosistem yang rusak, (3) pengendalian
pencemaran, dan (4) konservasi keanekaragaman hayati (biodiversity)
Kebijakan politik-ekonomi (fiskal, moneter, otoda, hubungan pemerintah dan DPR, penegakkan
hukum, dll) yang kondusif: Policy Banking (Bank Maritim) untuk sektor-sektor ekonomi kelautan
Peningkatan produktivitas (CPUE, Hasil Tangkap per Satuan Upaya) secara berkelanjutan
(sustainable) Modernisasi teknologi penangkapan ikan (kapal, alat tangkap, dan alat bantu);
dan penetapan jumlah kapal ikan yang boleh beroperasi di suatu unit wilayah perairan, sehingga
pendapatan nelayan rata-rata > US$ 300 (Rp 4,2 juta)/nelayan ABK/bulan secara berkelanjutan
Modernisasi armada kapal ikan (ukuran dan jenis kapal ikan, serta jenis alat tangkap) yang ada
saat ini (existing), sehingga pendapatan (income) nelayan ABK > US$ 300 (Rp 4,5
juta)/nelayan//bulan
Pengembangan 50 kapal ikan modern (> 30 GT) dengan alat tangkap yang efisien dan ramah
lingkungan untuk memanfaatkan SDI di wilayah laut diatas 12 mil – 200 mil (WPP-571 dan WPP-
572) dan laut internasional (Samudera Hindia)
Maritim indonesia sangat berpotensi mengubah ekonomi negara dan kesejahteraan rakyat.