Anda di halaman 1dari 4

EKONOMI MARITIM

INDONESIA sebagai negara kepulauan terbesar di dunia belum mampu memberdayakan potensi
ekonomi maritim. Negeri ini juga belum rnampu mentransformasikan sumber kekayaan laut menjadi
sumber kemajuan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Indonesia bagaikan negara raksasa yang masih
tidur.

EKONOMI MARITIM INDONESIA DIKUASAI ASING

Salah satu potensi perekonomian maritim terbesar yang dimiliki Indonesia adalah sumber minyak bumi
dan gas' Sayangnya Indonesia belum bisa memanfaatkannya secara maksimal. Ironisnya,sebagran besar
sumber-sumber,energi tidak terbaharukan ini dikuasai pihak asing. Padahal sangat jelas, Pasal 33 Ayat (3)
LruD 1945 menyebut "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" . Alih-alih memakmurkan rakyat,
membayar hutang negara pun tidak mampu.

Dari aspek sumber daya alam, indonesia merupakan negara kaya. Tanah subur kaya mineral, lautan kaya
ikan, berbagai barang tambang strategis, minyak dan gas tertimbun di perut bumi L:rdonesia. Namun jika
dicermati satu-persaht intervensi dan penguasaan oleh asing masih begitu besar dalam pemanfaatan
sumberdaya alat tersebut.

Indonesia merupakan produsen batu bara terbesar ke-15 dunia.Per 2009 cadangan batubara mencapai 126
miliar ton. Indonesia juga kaya dengan energi.panas bumi (geotermal) yang tersebar di berbagai penjuru
nusantara, potensinya mencapai 28,1 GW. Barang tambang seperti nikel, emas, perak, timah, tembaga
dan biji besi juga jumlahnya sangat melimpah. Bahkan Indonesia diketahui memiliki kualitas nikel
terbaik di dunia

Namun, kekayaan alam tersebut justru lebih banyak dinikmati Negara lain ketimbang penduduk
Indonesia. Berdasarkan Neraca Energi 2009 dari 346 juta barel minyak mentah yang diproduksi di dalam
negeri,38 persen diekspor ke luar negeri. Ironisnya pada saat yang sama indonesia harus mengimpor
minyak mentah 129 juta BOE, atau 35 persen dari total produksi dalarn negeri. ini terjadi karena 85
persen produksi minyak indonesia dikuasai swasta termasuk asing. Di sisi lain, rakyat terus dibuat
sengsara akibat harga minyak dinaikkan agar sesuai dengan standar intemasional.

Demikian pula dengan gas alam indonesia. Produksinya dimonopoli swasta asing. Sebagian besar
hasilnya dijual ke luar negeri dengan kontrak-kontrak jangka panjang. Dari total produksi 459 juta BOE
(banel of oil equfualent)pada2009, hampir 60 persen diekspor ke luar negeri yang terdiri dari gas alam (12
persen) dan dalam bentuk LNG 48 persen. Sisanya dibagi-bagi untuk industri (19 persen), PLN
(10persen) dan lain-lain.

Padahal dengan jumlah tersebut, kebutuhan domestik sangat tidak memadai Akibat kekurangan gas, PLN
terpaksa menggunakan minyak yang biaya produksinya jauh lebih mahal. Negeri ini amat kaya, namun
perut penduduknya kelaparan. Ibarat anak ayam mati di lumbung padi.
INDUSTRI DAN JASA MARITIM

Sebagai negara maritim terbesar di dunia sudah seharusnya Indonesia menjadi bangsa yang makmur dan
disegani. Namun, kenyataannya dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah, negara ini seakan tak
berdaya. Apalagi di bidang industri maritim,roda perekonomian indonesia lumpuh terpenjara oleh
kepentingan asing. Luas laut Indonesia y.ang mencapai 5,8 juta km persegi, terdiri dari 3 juta km persegi
perairan teritorial, 2,8 juta km persegi erairan pedalaman dan kepulauan 2,7 juta km persegi Zona
Ekonomi Ekslusif (ZEE), serta dikelilingi lebih dari 77.504 pulau, menyimpan kekayaan yang luar biasa. |
ika dikelola dengan baik,potensi kelautan Indonesia diperkirakan dapat memberikan penghasilan lebih
dari 100 miliar dolar AS per tahun. Namun yang dikembangkan kurang dari 10 persen.

Namun kondisi ideal tersebut sulit tercapai. Hai ini terjadi karena industri maritirn Indonesia tidak
dikelola dengan benar. Sehingga tak satu pun negara yang segan dan menghormati Indonesia sebagai
bangsa maritim. Negara asing menempatkan bangsa Indonesia sebagai pasar produk mereka. Ironisnya,
pemerintah hanya berdiam diri tanpa melakukan langkah perbaikan.

Padahal, kedepan industri kelautan hrdonesia akan semakin strategis, seiring dengan pergeseran pusat
ekonomi dunia dari bagian Atlantik ke Asia-Pasifik

Potensi ini dimanfaatkan Singapur4 dengan membangun pelabuhan pusat pemindahan (tr anshiprn enf )
kapal-kapal perdagangan dunia Selama ini sudah menjadi rahasia umum bila industri dan jasa maritime
Indonesia berada di bawah kendali Singapura. Lihat saja sebagian kapal yang berlayar menghubungkan
antar pulau sebagian besar menggunakan bendera negeri The Red Dof, khususnya kapal yang memuat
barang-barang terkait dengan berbagai macam Industri.

Penghambat Industri Maritim

Di sisi lain, banyak faktor yang menghambat pembangunan industri maritim nasional. Pertama, sistem
finansial. Kebijakan sektor perbankan atau lembaga keuangan di Lrdonesia yang sebagian besar
keuntungannya diperoleh dari penempatan dana diSertifikat Bank Indonesia (SBI), untuk pembiayaan
industri maritim sangat tidak mendukung.

Kedua, sesuai dengan Kepmmkeu No 370ACtuIK.03l2W3 ten tangPelaksanaan Pajak Pertambalnn Nilai
yang Dibebasknn Atas hnpor dnnlatauP myerahnn Barang Kena Pajak Tirtentu danl atau P enyualwn I asa
Kena Pajak Tertentu, bahwa sektor perknpalan mendapat pembebasan paja

Ketiga,buruknya kualitas sumber daya maritim Indonesia menyebabkan biaya langsung industri maritim
menjadi tinggi

Keempat, persoalan klasifikasi industri maritim di tangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan
kendali Kementerian BUM Ndan Kementerian Perhubungary PT Biro Klasifikasi Indonesia
(BKI),membuat industri maritim Indonesia semakin terpuruk
Industri Perkapalan

Indonesia dengan perairan yang luas, membutuhkan sarana transportasi kapal yang mampu menangkau
pulau-pulau yang jumlahnya mencapai lebih dari 17.504 pulau. Tidak heran jika kebutuhan industri
perkapalan setiap tahun terus meningkat. Sebagai Negara kepulauan, sudah seharusnya Indonesia
mengembangkan industry perkapalan nasional. Kebijakan ini didukung dengan adanya Inpres No 5/2005
yang intinya bahwa seluruh angkutan laut dalam negeri harus diangkut kapal berbendera Indonesia.
Tetapi, permintaan tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan memproduksi kapal.

industri perkapalan merupakan industri padat karya dan padat modal yang memiliki daya saing tinggi.
Karena ini dukungan pemerintah sebagai pemegang kewenangan sangat penting

Industri Perikanan dan Bioteknologi

industri perikanan dan bioteknologi diperkirakan memiliki nilai ekonomi sebesar 82 miliar dolar AS per
tahun. Namun karena pemerintah belum serius menggarap sub sektor ini (berdasarkan kajian PKSPL IPB;
2006),indonesia diperkirakan kehilangan potensi pendapatan dari produk-produk bioteknologi maritim
sekitar 1 miliar dolar AS per tahun. Hal ini disebabkan karena lemahnya aplikasi bioteknologi maritim
serta jarangnya pengusaha yang terjun ke sektor tersebut

Industri Pertahanan

Berbicara mengenai konsep negara maritim tidak lepas dari industry pertahanan. Sebagai negara yang
disatukan lautan, Indonesia tidak hanya harus bisa menjaga kedaulatan, tetapi juga melindungi seluruh
kekayaan alam yang dimilikinya

Barang Muatan Kapal Tenggelam

Geografis Indonesia yang strategis yakni di antara dua benua,Asia dan Auskalia, dan di antara dua
samudra Hindia dan Pasi-fik,menjadikan wilayah perairan Indonesia sejak dahulu kala sebagai jalur lalu
lintas'pelayaran intemasitrnal yang rlmal yarng menghubungkan negara-negara di wilayah Eropa Afrika
Timur tengcrh,Asia Selatan dan Asia Timur

PERIKANAN

seharusnya sektor kelautan dijadikan sebagai penunjang perekonomian negara ini. Berdasarkan catatan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKtr), sumbangan sektor perikanan terhadap Produk Domestik
Bruto (PDts) memiliki Peranan strategis. Terutama dibandingkan sektor lain datam sektor perikanan
mauPun PDB nasional.

Indonesia itu negara kepulauan, artinya laut Indonesia itu lebih luas dari daratannya. ]ika laut
dimanfaatkan dengan optimal, mampu mensejahterakan masyarakat, khususnya masyarakat pesisir.

Inisiatif pertama yang dapat dilakukan adalah dengan menetapkan dan mengamankan kuota kebutuhan
ikan nasional termasuk dengan mempertimbangkan peningkatan konsumsi ikan untuk lima tahun ke
depan sehingga kebutuhan domestik akan tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai