Anda di halaman 1dari 10

Keynote Speech - Forum Rencana Aksi Ekonomi Sirkular Indonesia

Penerapan Ekonomi Sirkular


dalam Mendukung Ekonomi Hijau
dan Visi Indonesia Emas 2045
Vivi Yulaswati
Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam
Kementerian PPN/Bappenas

Jakarta, 22 Februari 2024


Triple Planetary Crisis dan eksploitasi material yang tidak berkelanjutan
menyebabkan bumi melewati batasnya untuk mendukung kehidupan
Triple Planetary Crises
menyebabkan kerugian sosial, ekonomi dan ekologi

Polusi dan Hilangnya


Perubahan
Kerusakan Keanekaragaman
Iklim
Lingkungan Hayati

• 50-75% dari populasi global beresiko terpapar pada dampak negatif


perubahan iklim pada tahun 2100
• Polusi udara menyebabkan hingga 4,2 juta kematian setiap tahun.
• Saat ini, sekitar 1 juta spesies tumbuhan dan hewan menghadapi
ancaman kepunahan.

Penggunaan material di tingkat global masih


menggunakan praktik business-as-usual (BaU)
Akibatnya, tingkat sirkularitas dalam
penggunaan material di tingkat
8.6% global (global circularity)
2022
Enam dari 9 (sembilan) batasan planet (planetary terus menurun: dari 8,6% pada 2022
boundaries telah melebihi kapasitas daya dukung menjadi 7,2% tahun 2023
dan daya tampung bumi, yaitu perubahan iklim 2022 2023
keanekaragaman hayati, perubahan sistem lahan,
Penggunaan material yang tidak berkelanjutan berkontribusi pada:
polusi kimia, dan siklus nitrogen dan fosfor.
• Sekitar 70% emisi gas rumah kaca global
Sumber: Circularity Gap Report 2022 & 2023, IPCC (2022), UNFCCC (2022), IPBES (2019)
• 90% total hilangnya keanekaragaman hayati global
Ekonomi Sirkular mendorong penggunaan material
dan sumber daya yang lebih efisien
Ekonomi sirkular Ekonomi sirkular lebih dari sekedar
diterapkan melalui pengelolaan sampah Manfaat Ekonomi, Sosial, dan
prinsip tapi menekankan pada efisiensi sumber daya, Lingkungan dari Ekonomi
dan kita harus melihat keseluruhan rantai nilai… Sirkular di Indonesia
THE

9Rs (Bappenas, UNDP, Pemerintah Kerajaan


Denmark, 2021)
R0: Refuse
Lima Sektor Prioritas Ekonomi Sirkular
R1: Rethink

R2: Reduce
Pangan | Konstruksi | Elektronik | Retail (plastik) | Tekstil
R3: Reuse

R4: Repair
Ekonomi Sirkular dapat meningkatkan PDB
R5: Refurbish pada kisaran Rp 593–Rp 638 triliun tahun
2030.
R6: Remanufacture
4,4 juta lapangan kerja hijau tercipta
R7:Repurpose hingga tahun 2030 (75% dari total pekerjaan
merupakan tenaga kerja perempuan)
R8: Recycle
• Mengurangi timbulan limbah sebesar 18-
R9: Recover 52% dibandingkan business as usual pada
tahun 2030.
Creation
• Berkontribusi menurunkan emisi GRK
Maintaining sebesar 126 juta ton CO2
Recover
Sumber: Diadaptasi dari Potting, et al. (2017) dan US Chamber of Commerce Foundation (2020)
Praktik Ekonomi Sirkular sudah diterapkan dan
dekat dengan masyarakat Indonesia

Circular Business Models di Indonesia


Circular Input
Menggunakan material dari sumber energi terbarukan
atau material yang bisa didaur ulang
Contoh: Sukkachitta, MYCL (Mycotech Lab), Evoware

Product use/Life Extension


Memperpanjang masa guna produk (resale/repurpose/repair)
Contoh: Garda Pangan, Surplus, Sejauh Mata Memandang
Prinsip ekonomi sirkular sudah banyak
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
tanpa kita sadari. Contohnya seperti Platform Sharing
memperbaiki barang-barang yang rusak Intensifikasi penggunaan produk dengan pemakaian bersama
dan penggunaan kendaraan umum. (kolaborasi)
Contoh: Gojek, Alner, Rentique
Seiring perkembangan teknologi,
berbagai inovasi dan praktik baru
dengan prinsip ekonomi sirkular Resource Recovery
semakin banyak bermunculan, Pemulihan sumber daya atau energi dari limbah atau by-products
seperti layanan streaming online, menjadi bahan baku sekunder.
dan ride-sharing application. Contoh: Great Giant Pineapple (GGP), Rebricks, Waste4Change
RPJPN 2025-2045: Arah pembangunan Indonesia 20 tahun
ke depan menerapkan prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Negara Nusantara yang


Target
Indonesia Berdaulat, Maju dan 17 8 45
Agenda
2045: Berkelanjutan Goals Indikator
Pembangunan

Kebijakan Ekonomi Sirkular terintegrasi dalam 2 (dua) agenda pembangunan


transformasi ekonomi dan agenda pembangunan ketahanan, sosial, dan ekologi

Indonesia Transformasi Transformasi Transformasi


Bertransformasi Sosial Ekonomi Tatakelola
Prinsip
Pembangunan Landasan Supremasi Hukum, Stabilitas, Ketahanan Sosial,
Berkelanjutan Transformasi dan Ketangguhan Diplomasi Budaya, dan Ekologi
sangat kuat
terintegrasi ke
Mewujudkan Mewujudkan
dalam RPJPN Kerangka Pembangunan Sarana Prasarana Mewujudkan
2025-2045. Implementasi Kewilayahan yang Berkualitas Kesinambungan
Transformasi yang Merata dan Ramah Pembangunan
dan Berkualitas Lingkungan
Peta Jalan dan Rencana Aksi Ekonomi Sirkular sebagai
dokumen pendukung RPJPN 2025-2045
Terdapat 3 (tiga) indikator utama ekonomi sirkular: circular input rate, STRATEGI PANGAN JUMLAH AKSI 17
product durability rate, dan tingkat daur ulang 1. Aplikasi Pertanian Organik
2. Peningkatan Infrastruktur Penunjang Pangan
3. Pencegahan & Pemanfaatan FLW dan Surplus Pangan

Bagaimana
keadaan STRATEGI KONSTRUKSI JUMLAH AKSI 16
Indonesia 1. Aplikasi Desain & Metode Kerja Prinsip Berkelanjutan
tahun 2045? 2. Pemanfaatan Limbah Konstruksi & Pembongkaran
3. Peningkatan Efisiensi Sumber Daya & Energi

STRATEGI KEMASAN PLASTIK JUMLAH AKSI 15

1. Redesain & Peningkatan Kadar Daur Ulang Kemasan Plastik


2. Pengembangan & Pengelolaan Kemasan Plastik Biodegradable
3. Pengembangan Ekosistem Kemasan Guna Ulang
4. Peningkatan Pengumpulan, Daur Ulang, & Pemulihan
Kemasan Plastik

STRATEGI TEKSTIL JUMLAH AKSI 29


STRATEGI ELEKTRONIK JUMLAH AKSI 21
1. Pengembangan Infrastruktur & Penguatan Ekosistem
1. Pengembangan & Penerapan Kebijakan EPR Produk Elektronik
Ekonomi Sirkular Tekstil
2. Pengembangan Infrastruktur Ekonomi Sirkular
2. Pengembangan & Penerapan EPR Produk Tekstil
3. Penerapan Ekodesain & Inovasi Produk
3. Pengurangan Limbah Produksi Tekstil
4. Pengembangan Ekosistem Ekonomi Sirkular untuk Teknologi Baru
4. Peningkatan Intesitas Penggunaan Sumber Daya
& Baterai Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)
dalam Proses Produksi Tekstil
Pembentukan Ekosistem Ekonomi Sirkular di
Indonesia masih mengalami tantangan
Tantangan pengembangan ekosistem Enabling Conditions

Kebutuhan investasi dan pembiayaan yang Pengembangan skema Insentif


tinggi Stimulus pada industri yang menerapkan ekonomi
Investasi hijau dan transisi ekonomi sirkular sirkular, misalnya insentif untuk industri yang
membutuhkan biaya yang besar dibandingkan dengan menerapkan daur ulang (recycling)
business as usual.
Pengembangan teknologi dalam negeri dan
Ketergantungan pada produk konvensional kapasitas SDM
Kecenderungan untuk menggunakan produk Mendorong partisipasi pelaku industri untuk
konvensional yang lebih murah tanpa memikirkan nilai menerapkan teknologi/model bisnis yang dapat
eksternalitas dan dampaknya ke lingkungan memperpanjang masa umur produk, serta
peningkatan kapasitas tenaga kerja hijau

Keterbatasan kapasitas SDM terampil Kebijakan yang mendukung


Terbatasnya pengetahuan dan keterampilan pelaku Perkembangan bisnis dan inisiatif sirkular seringkali
industri untuk menerapkan prinsip ekonomi sirkular terbentur regulasi/kebijakan yang masih mengacu pada
dalam bisnis masih perlu ditingkatkan sesuai dengan praktik konvensional. Dukungan iklim regulasi dapat
perkembangan teknologi terkini. mempermudah transisi sirkular pada tingkat produsen
dan konsumen

Komitmen para pemangku kepentingan Reformasi Pengelolaan Sampah


Belum optimalnya peran masing-masing pemangku Perencanaan yang berkualitas, data sampah yang
kepentingan dalam mendukung implementasi aktual dan akurat, kapasitas pemangku kepentingan,
ekonomi sirkular di Indonesia kelembagaan yang inklusif, dan pendanaan yang kuat.
Komponen penyusun Ekosistem Ekonomi Sirkular di Indonesia
Enablers Data Pendanaan Komunikasi Tata Kelola Insentif

Peta Jalan & Rencana CE Platform Pilot Projects Target:


Aksi Ekonomi Sirkular
(2025–2045) Terbentuknya
Ekosistem Sirkular
Ekonomi
(2045)
Monitoring dan Evaluasi

https://pprk.bappenas.go.id/aksara/

Circular Economy Platform Monitoring dan Evaluasi Pilot Projects


Berfungsi sebagai wadah matchmaking Dilaksanakan melalui aplikasi AKSARA Bertujuan untuk mengidentifikasi potensi
dan kemitraan dari sisi pendanaan dan dengan potensi integrasi dengan sistem peluang dan hambatan transisi ekonomi
peningkatan kapasitas informasi K/L lainnya untuk mengukur sirkular di berbagai wilayah di Indonesia
capaian aksi ekonomi sirkular sehingga bisa direplikasi dan scale-up
Pentahelix sebagai Kunci dalam Implementasi Ekonomi Sirkular

Sinergitas invensi,
Mendorong R&D teknologi dan inovasi
teknologi, dan inovasi
yang ramah lingkungan yang mendukung
penerapan ekonomi sirkular. pembangunan yang unggul

Penta Helix Akademisi


Secara kolaboratif mendorong Meningkatkan praktik efisiensi sumber daya dan
sebagai kebijakan pendukung ekonomi pengelolaan limbah, penerapan model bisnis
ekonomi sirkular, mengikuti ketentuan
kunci untuk sirkular, penciptaan enabling
pengelolaan lingkungan yang berlaku & mendukung
conditions, dan mengaktifkan
penerapan kemitraan lintas sektor. Pemerintah Industri inisiatif penerapan ekonomi sirkular.

Ekonomi
Sirkular
● Masyarakat memilah sampah dari rumah
● Perubahan perilaku menjadi lebih • Publikasi informasi ekonomi sirkular,
berkelanjutan Komunitas Media pembangunan rendah karbon dan ekonomi hijau
● Mendukung produk ramah lingkungan • Saluran interaksi dan feedback

Pemerintah Industri/Bisnis
Pemerintah memiliki peran penting dalam mendorong Industri memiliki peran penting dalam
kebijakan pendukung ekonomi sirkular (termasuk meningkatkan praktik resource efficiency dan
insentif/disinsentif), memprioritaskan pendanaan yang pengelolaan limbah, penerapan model bisnis
mendukung implementasi ekonomi sirkular, penciptaan sirkular, investasi hijau, mengikuti ketentuan
enabling conditions, dan mengaktifkan kolaborasi pengelolaan lingkungan yang berlaku &
serta kemitraan lintas sektor. mendukung inisiatif penerapan ekonomi sirkular.
Terima Kasih
Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam
Kementerian PPN/Bappenas

Anda mungkin juga menyukai