Anda di halaman 1dari 20

EKONOMI

LINGKUNGAN
(Environmental Economics)
Sebagai
Bahan baku
Kelembagaan
- Aturan
- Penyelarasan
hubungan
supply demand
limbah - Kesadaran
alam - Kepedulian

Sistem alam
Hukum ekonomi Pengelolaan/
Ekonomi-Ekologi management
Organisasi/pranata sosial

Interaksi antara Sistem Ekonomi, Sistem Alam & Sistem Sosial


Sumberdaya Milik Bersama
Sumberdaya Milik Bersama atau Publik
SDA sebagai Faktor Produksi

Y = f (L,K, R,T,S)

Di mana :
Y = Total produksi
L = Jumlah tenaga kerja
K = Kapital
R = Resources
T = Tekonologi
S = Sosial budaya
Eksternalitas
Eksternalitas Positif, pengaruh luar sebagai akibat
kegiatan ekonomi yang menunjang nilai tambah
ekonomi dan mempengaruhi kesejahteraan manusia;
Eksternalitas Negatif, sebaliknya, pengaruh luar
sebagai akibat kegiatan ekonomi yang menghambat
nilai tambah ekonomi dan mempengaruhi
kesejahteraan manusia;
Eksternalitas (dalam pengertian ekonomi)
Kegiatan seseorang/sekelompok orang yang berupaya
meningkatkan kesejahteraan, menimbulkan kerugian/
keuntungan bagi orang/kelompok orang lain.

Eksternalitas ekonomi  saling menguntungkan.

Eksternalitas disekonomi  merugikan orang lain.


Emissions, Ambient Quality, and Damages
Production Consumption Production Consumption Production Consumption

Residuals Residuals Residuals

Residual handling Residual handling Residual handling


(treatment, storage, (treatment, storage, recycling (treatment, storage,
recycling ….) ….) recycling ….)

Emissions (time, Emissions (time, Emissions (time,


type, location) type, location) type, location)

Land Air Water

Physical, chemical, hydrological,


meteorological processes

Ambient quality Land,


air, water

Human and non-human exposures,


susceptibilities, and values

Human and ecosystem


damages
Jenis Pencemaran
1. Pencemaran yang akumulatif dan yang
non-akumulatif
2. Pencemaran Lokal vs Regional dan Global
3. Pencemaran pada satu ‘titik’ dan ‘tanpa
titik’ (sebaran).
Kualitas Air di Indonesia Mengkhawatirkan
Untuk sektor air, dari 35 sungai di Indonesia yang
dipantau, evaluasi hasil pemantauan menyebutkan
status mutu menurun atau air sudah tercemar.
Secara kuantitas, air di Indonesia juga mengalami
penurunan karena rusaknya daerah tangkapan hujan.
Pada musim hujan air tidak sempat meresap ke dalam
tanah dan terjadi banjir, dan pada musim kemarau
persediaan air berkurang karena suplai air dari mata air
juga berkurang.
Kualitas Udara di Indonesia Mengkhawatirkan

Masalah udara dan atmosfer di tanah air disebutkan


mengalami kondisi yang kurang baik.
Kualitas udara menunjukkan kadar NO2 dan SO2
tinggi di beberapa kota seperti Jakarta, Surabaya, dan
Bandung.
Kualitas Lahan dan Hutan di Indonesia
Mengkhawatirkan

Persoalan kerusakan lahan dan hutan pada tahun


2006 tidak menunjukkan perbaikan dibanding tahun-
tahun sebelumnya.
Laju kerusakan hutan dan lahan meningkat tajam
setelah tahun 1997 yang mencapai rata-rata 3,5 juta
hektar per tahun.
Faktor-faktor Penyebab Kerusakan
Lingkungan (Meningkatnya Biaya Sosial)
 Pegambilan SDA yang berlebihan atau ekosplorasi
besar-besaran
 Tidak adanya pengelolaan limbah yang sesuai standar
dari pabrik, sehingga limbah di buang begitu saja,
sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan
 Tidak adanya kerjasama antara produsen dan konsumen
dalam usaha pengelolaan limbah
 Ketidakpedulian masyarakat pada lingkungan sekitar,
sehingga menambah parah kerusakan lingkungan
 Eksternalitas negatif.
Kebijakan mengurangi Eksternalitas Negatif
(Menurunkan Biaya Sosial)
Contoh di Amerika Serikat (AS) :
Correctivitas Taxes
Standar Emisi
Standar Pasar
Memperjualbelikan Pollution Right
Command and Controll Policies, dan
Environmental Quality
H Biaya marginal sosial (BMS)=
BMP + Biaya eksternalitas

Biaya Marginal Pribadi (BMP) =


P2 Biaya Marginal Produksi

P1 MR

Permintaan
0 Q
Q2 Q1
Analisa Biaya Manfaat
Manfaat sosial
marginal Biaya sosial
marginal

MSM = BSM c
Dolar per unit

0 A A’
Buruk Bagus
Kualitas udara
Manfaat sosial
marginal Biaya sosial
marginal (MSC)

MSC’
Dolar per unit

0 A A’ Kualitas udara

(a) Peningkatan manfaat kualitas udara


Manfaat sosial MSB’ Biaya sosial
marginal (MSB) marginal
Dolar per unit

0 A A’ Kualitas udara

(b) Peningkatan manfaat kualitas udara


Contoh Kemungkinan Aplikasi Instrumen Ekonomi di Indonesia
Kegiatan. Tujuan Instrumen Persyaratan
Daur Ulang • Meningkatkan laju • Deposit-recycling • Sumber
daur ulang • Insentif pajak untuk pendanaan
• Mengurangi jumlah material yang didaur • Sistem
limbah ulang perpajakan
• Meningkatkan riset di • Hibah untuk • Struktur
bidang daur ulang dan penelitian kelembagaan
penggunaan produk • Pajak lingkungan untuk
yang di daur ulang untuk bahan baku pengaturan
yang asli (misalnya; pinjaman dan
kayu jati) hibah
• Pengurangan tarif
dokumen untuk bahan
baku yang didaur
ulang
Pencemaran air • Meningkatkan kualitas • Retribusi limbah • Sumber
oleh kegiatan limbah/ mengurangi • Kredit lunak dan pendanaan
industri jumlah limbah hibah untuk • Struktur
• Meningkatkan kualitas pembalian peralatan kelembagaan
air pada badan air pengelola limbah untuk mengelola
(sungai dll) • Insentif pajak dan bea pinjaman dan
masuk hibah
• Tradable emission • Ketentuan pajak
permit
Kegiatan Tujuan Instrumen Persyaratan
Polusi kelautan • Meningkatkan • Hibah dan kredit • Sumber pendanaan
karena kualitas air ‘ballast’ lunak untuk membia- • Struktur kelemba-
pembuangan air yang diolah yai pembangunan gaan untuk admi-
‘ballast’ fasilitas pengelolaan nistrasi pinjaman
air ballast dan hibah
• ‘User charge’ untuk • Struktur kelemba-
kapal yang menggu- gaan untuk mene-
nakan fasilitas penge- tapkan & mengum-
lolaan air ballast pulkan retribusi
Operasi • Meningkatkan upaya • Performance bonds • Struktur kelemba-
penambangan reklamasi pada areal • User charge gaan untuk mene-
dan ‘quarry’ penambangan tapkan kriteria
• Ekstraksi bahan baku retribusi dan
pertambangan yang pengumpulan
rasional retribusi
• Meningkatkan pen- • Mekanisme untuk
dapatan untuk mengeluarkan dan
digunakan pengen- menjual
dalian, preservasi dan ‘performance bond’
reklamasi areal
penambangan
Tindakan Konservasi
 Melakukan perencanaan terhadap pengambilan SDA, dengan
pengambilan secara terbatas dan tindakan yang tidak mengarah pada
pengurasan perlu dicegah.
 Mengusahakan eksploitasi SDA secara efisien, yakni dengan sesedikit
mungkin.
 Mengembangkan sumberdaya alternatif atau mencari sumber daya
pengganti sehiingga SDA yang terbatas jumlahnya dapat
disubtitusikan dengan SDA lain.
 Menggunakan unsur-unsur teknologi yang sesuai dalam
mengeksploitasi SDA, agar dapat mengatur penggunaan SDA
tersebut dan tidak merusak lingkungan.
 Mengurangi, membatasi dan mengatasi pencemaran akan
mengakibatkan cadangan SDA semakin cepat habis karena
kepunahan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai