Anda di halaman 1dari 6

UAS EKONOMI LINGKUNGAN

(Disusun untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Ekonomi Lingkungan yang
dibimbing oleh Prof. Dr. Maryunani, SE., MS.)

Rangkuman Buku “Ekonomi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Teori dan
Aplikasi” oleh : Akhmad Fauzi, Ph. D

Disusun Oleh :
Lifya Fillahi Attaqi 185020100111034

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Daftar Isi
Bab 1 Pandangan Terhadap Sumber Daya Alam
Bab 2 Barang Publik, Eksternalitas, Dan Hak Pemilikan
Bab 3 Fondasi Ekonomi Sumber Daya Alam
Bab 4 Model Ekonomi Sumber Daya Alam Tidak Terbarukan
Bab 5 Ekonomi Sumber Daya Terbarukan : Perikanan
Bab 6 Ekonomi Sumber Daya Terbarukan : Kehutanan
Bab 7 Ekonomi Sumber Daya Air
Bab 8 Ekonomi Pencemaran
Bab 9 Valuasi Non Pasar
Bab 10 Ekonomi Pembangunan dan Keberlanjutan
Bab 1 : Pandangan Terhadap Sumber Daya Alam
Secara umum sumber daya alam diklasifikasikan menjadi dua macam. Pertama
adalah kelompok yang disebut dengan kelompok stok. Sumber daya ini dianggap memiliki
cadangan yang terbatas sehingga eksploitasi terhadap sumber daya tersebut akan
menghabiskan cadangan sumber daya. Dengan demikian sumber daya stok dikatakan tidak
dapat diperbaharui. Kedua adalah jenis sumber daya alam yang termasuk dalam kelompok
flows. Pada jenis sumber daya ini jumlah yang dimanfaatkan bisa mempengaruhi atau bisa
juga tidak mempengaruhi ketersediaan sumber daya di masa mendatang. Dengan kata lain,
sumber daya ini merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui. Sumber daya
merupakan input dari kegiatan ekonomi. Sumber daya menghasilkan barang dan jasa untuk
proses industri yang berbasis sumber daya yang memiliki nilai dan dapat dikonsumsi oleh
konsumen.

Bab 2 : Barang Publik, Eksternalitas, Dan Hak Pemilikan


Barang publik secara umum didefinisikan sebagai barang dimana jika diproduksi,
produsen tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan siapa yang berhak
mendapatkannya. Secara umum eksternalitas didefinisikan sebagai dampak atau bahasa
formal ekonomi sebagai net atau benefit dari tindakan satu pihak terhadap pihak lain.
Eksternalitas terjadi ketika kegiatan produksi atau konsumsi dari satu pihak mempengaruhi
utilitas dari pihak lain secara tidak diinginkan, dan pihak pembuat eksternalitas tidak
menyediakan kompensasi terhadap pihak yang terkena dampak.
Pasar adalah media untuk mengombinasikan keinginan konsumen dan produsen.
Kegagalan pasar terjadi karena pasar tidak dapat mengomunikasikan konsumen dan
produsen secara tepat. Kegagalan pasar ditimbulkan oleh situasi di mana menimbulkan
keputusan individual yang berdasarkan informasi harga tidak menimbulkan alokasi sumber
daya yang efisien. Dari pemahaman tersebut maka kita juga mengenal yang disebut dengan
hak kepemilikan. Hak kepemilikan menjadi hal pokok untuk berhasilnya efisiensi alokasi
sumber daya dan bekerjanya pasar.

Bab 3 : Fondasi Ekonomi Sumber Daya Alam


Satu hal penting yang mendasar bagi ekonomi sumber daya alam adalah
bagaimana ekstraksi sumber daya alam tersebut dapat memberikan manfaat atau
kesejahteraan kepada masyarakat secara keseluruhan. Ukuran kesejahteraan menjadi
fondasi ekonomi neo klasik yakni pengukuran surplus yang dapat diperoleh dari konsumsi
maupun produksi barang dan jasa yang dihasilkan dari sumber daya alam. Pada dasarnya
konsep surplus menempatkan nilai moneter terhadap kesejahteraan dari masyarakat dari
mengekstraksi dan mengonsumsi sumber daya alam. Surplus dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu :
- surplus konsumen
- surplus produsen
- rente sumber daya alam

Bab 4 : Model Ekonomi Sumber Daya Alam Tidak Terbarukan


Sumber daya terhabiskan adalah sumber daya yang tidak mempunyai kemampuan
untuk regenerasi, untuk proses geologi pun memerlukan waktu yang lama. Maka dari
penjelasan tersebut sumber daya ini akan menimbulkan masalah eksploitasi dan masalah
lain seperti kelangkaan. Basis teori ekstraksi Sumber Daya Alam yang tidak bisa terbarukan
secara optimal dibahas pada dasar model Hotelling.
Hukum Hotteling menyatakan bahwa ekstraksi yang efisien dan optimal
mengharuskan manfaat bersih dari sumber daya harus tumbuh secara optimal. Hal ini
menimbulkan beberapa pertanyaan seperti :
- Apakah akan mengekstraksi sekarang dengan manfaat bersih
- Apakah akan mengekstraksi pada periode berikutnya dengan manfaat bersih.

Pemilik sumber daya akan indefferent jika manfaat yang diperoleh saat ini dengan
present value untuk manfaat ekstraksi periode mendatang. Produksi akan berkurang dan
harga saat ini akan naik. Dengan demikian keuntungan yang diperoleh akan bisa disimpan
dibank dengan memperoleh bunga sebesar x persen. Interpretasi rente marginal merupakan
selisih antara harga dan biaya marginal.

Bab 5 : Ekonomi Sumber Daya Terbarukan : Perikanan


Pengelolaan sumber daya ikan atau perikanan banyak didasarkan pada faktor
biologis semata, dengan pendekatan yang disebut Maximum Sustainable Yield (tangkapan
maksimum yang lestari). Inti pendekatan ini adalah bahwa setiap spesies ikan memiliki
kemampuan untuk berproduksi melebihi kapasitas produksi (surplus), sehingga apabila
surplus ini dipanen stok ikan akan mampu bertahan secara berkesinambungan. Adapun
kelemahan dari pendekatan MSY, antara lain :
- Tidak bersifat stabil
- Didasarkan pada konsep keseimbangan semata
- Tidak memperhitungkan nilai ekonomis
- Mengabaikan aspek interpendensi
- Sulit diterapkan pada kondisi dimana perikanan memiliki ciri ragam jenis

Gordon Schaefar menyatakan bahwa sumber daya ikan pada umumnya bersifat
open akses . Sumber daya ikan relatif bersifat terbuka jadi siapa saja bisa berpartisipasi
tanpa harus memiliki sumber daya tersebut. Asumsi Model Gordon Shchaefar:
- Harga per satuan output diasumsikan konstan
- Biaya per satuan upaya (c) dianggap konstan
- Spesies sumber daya ikan bersifat tunggal
- Struktur pasar bersifat kompetitif
- Hanya faktor penangkapan yang diperhitungkan (tidak memasukkan faktor
pascapanen, dll)

Cara untuk melihat model Gordon Schaefer ada dua ,yaitu:


1. Membandingkan penerimaan dan biaya dan effort
2. Sisi hubungan penerimaan dan biaya dengan biomass

Bab 6 : Ekonomi Sumber Daya Terbarukan : Kehutanan


Ruang lingkup dari ekonomi Sumber Daya Hutan meliputi :
- Kajian ekonomi mikro dalam ekonomi Sumber Daya Hutan untuk menjawab
barang dan jasa hasil hutan apa yang diproduksi sehingga dapat menguntungkan
unit usaha (bisnis) sebagai pelaku usaha
- Kajian ekonomi makro akan menjawab bagaimana sumber daya hutan
dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dalam pengertian bahwa
sumber daya hutan telah memberikan kontribusi bagi tersedianya lapangan kerja,
meningkatkan pendapatan masyarakat dan memberikan jasa perlindungan
lingkungan bagi semua masyarakat.

Peranan sumber daya hutan sebagai penggerak perekonomian :


a. Penyediaan devisa untuk membangun sektor lain yang membutuhkan teknologi
dari luar negeri
b. Penyediaan hutan dan lahan sebagai modal awal untuk pembangunan berbagai
sektor, terutama untuk kegiatan perkebunan, industri dan sektor ekonomi
lainnya
c. Peran kehutanan dalam pelayanan jasa lingkungan hidup dan lingkungan sosial
masyarakat.

Bab 7 : Ekonomi Sumber Daya Air


Air merupakan barang ultra esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Air
merupakan sumber daya yang klasifikasinya dapat digolongkan baik ke dalam sumber daya
dapat di perbarui maupun tidak di perbarui, tergantung pada sumber dan pemanfaatannya.
Contoh air sebagai sumber daya yang tidak terbarukan adalah groundwater (air bawah
tanah). Dan surface water (air permukaan) merupakan contoh air sebagai sumber daya
terbarukan. Model Ekonomi Sumber Daya Air Tanah (Groundwater) Neher (1990) deplesiasi
sumber daya air bawah tanah ini menyebabkan dampak ekonomi dalam 3 hal :
1. Sumber daya air bisa menjadi langka (extinct) melalui pemanfaatan yang
berlebihan (overuse) yang mengakibatkan biaya ekonomi yang sangat mahal.
2. Air bawah tanah diibaratkan uang di Bank yang dapat menjadi cadangan pada
saat curah hujan menurun akibat musim kemarau. Jika cadangan habis maka
akan menimbulkan biaya ekonomi yang sangat mahal
3. 3. Ketersediaan air dalam tanah (water table) habis, biaya ekstraksi akan
meningkat x = stok sumber daya air G = laju pengisian y = laju ekstraksi = B’(y) –
c(x)
Persamaan diatas menunjukkan bahwa harga sumber daya ( ) sama dengna selisih
antara manfaat marjinal dan biaya marjinal untuk memanfaatkannya.

Bab 8 : Ekonomi Pencemaran


Dalam konsep ekonomi pencemaran merupakan suatu eksternalitas yang terjadi jika
satu/lebih individu mengalami atau menderita kerugian berupa hilangnya kesejahteraan.
Meskipun setiap kegiatan ekonomi dapat menimbulkan eksternalitas, ahli ekonomi tidak
merekomendasikan untuk menghilangkan eksternalitas. Hal ini karena ekternalitas optimal
tidak harus sama dengan nol. Pandangan bahwa bebas eksternalitas bukan merupakan
keputusan yang optimal, dapat dijelaskan dengan dua hal, yaitu :
- Pada dasarnya lingkungan itu cenderung memiliki kemampuan asimilatif
sehingga pada tingkat pencemaran tertentu, lingkungan masih dapat mengatasi
secara alamiah
- Kenyataan menunjukkan bahwa pada tingkat tertentu, kegiatan ekonomi masih
mampu mengatasi persoalan pencemaran ini dengan menggunakan teknologi
pembersih limbah.

Bab 9 : Valuasi Non Pasar


Valuasi ekonomi sumberdaya merupakan suatu alat ekonomi yang menggunakan
teknik penilaian tertentu untuk mengestimasi nilai uang dari barang dan jasa yang dihasilkan
oleh sumberdaya alam dan lingkungan. Pemahaman tentang konsep valuasi ekonomi
memungkinkan para pengambil kebijakan dapat menentukan penggunaan sumberdaya
alam dan lingkungan yang efektif dan efisien. Hal ini disebabkan aplikasi valuasi ekonomi
menunjukkan hubungan antara konservasi SDA dengan pembangunan ekonomi. Ada
beberapa pendekatan yang digunakan untuk valuasi harga non pasar, yaitu :
- Pendekatan nilai kesenangan, nilai kesenangan bisa digunakan dalam
mengestimasi nilai ekologi atau jasa lingkungan secara langsung mempengaruhi
harga pasar
- Pendekatan biaya perjalanan, pendekatan ini menggunakan biaya transportasi
untuk menilai lingkungan pada obyek - obyek wisata
- Pendekatan kesediaan membayar
- Pendekatan Benefit Transfer, Benefit transfer merupakan suatu transfer nilai
moneter suatu hasil studi valuasi ekonomi dari suatu lokasi (yang memiliki data)
ke lokasi yang tidak ada datanya.

Bab 10 : Ekonomi Pembangunan Dan Keberlanjutan


Pembangunan berwawasan lingkungan adalah suatu upaya untuk melestarikan
lingkungan dengan diadakannya suatu pembangunan yang didasari oleh sumber daya alam
dan berada pada tempat yang indah dan sejuk jauh dari berbagai macam polusi guna untuk
menjaga kelestarian alam dan membantu peningkatan sumber daya alam yang hampir
rusak. Pembangunan berkelanjutan memiliki tiga tujuan utama, yaitu :
- Berkelanjutan Ekologis (jaminan eksistensi sumber daya alam)
- Berkelanjutan Ekonomi (efisiensi ekonomi)
- Berkelanjutan Sosial (keanekaragaman budaya)
Pembangunan berkelanjutan ini mempunyai lima prinsip, antara lain :
- Equity/pemerataan, dengan adanya pemerataan diharapkan mampu
meminimalisir adanya kesenjangan baik dari segi ekonomi dan sosial serta dapat
memberikan kesempatan yang seimbang bagi semua masyarakat
- Ekonomi, pendekatan pembangunan dari sisi ekonomi pada pembangunan
berkelanjutan menitikberatkan pada meningkatnya keahlian para pekerja.
- Energi dalam pembangunan berkelanjutan kita harus berupaya untuk melakukan
pelestarian ekologi dengan cara semaksimal mungkin menggunakan  lahan
campuran,  membuat sistem integrasi antara transportasi dan bangunan,
memperhatikan akan keberadaan ruang terbuka hijau, dan melakukan
pembatasan terhadap pemekaran kota secara berlebihan
- Engagement, masyarakat harus berperan serta dalam proses pembangunan
berkelanjutan
- Pemerintah juga turut berperan sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat
yang mampu menampung aspirasi dari masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai