Anda di halaman 1dari 13

EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

“Model dan pemanfaatan, produksi, konsumsi dan kesejahteraan


masyarakat, sumberdaya alam dan pertumbuhan ekonomi, pengelolaan
sumberdaya alam”

Dosen : Dr. Ir. Muh. Arief Dirgantoro, M.Si

OLEH KELOMPOK 1 :
ZULKIFLY SYAMJAS (G2F1 200 34)
ISRAWATI (G2F1 200 29)
MARJUN (G2F1 200 37)
RIAT SARNU (G2F1 200 43)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH

PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI 2021
A. Pendahuluan

Masyarakat adil dan makmur dapat berujud sebagaimana yang diharapkan,


apabila upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi seluruh warga masyarakat guna
mengarah kepada peningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang dapat
berjalan dengan baik. Dalam hal ini, pemerintah melalui kewenangan yang dimilikinya
diharapkan dapat membuka taupun memberikan akses yang selaus-lausnya bagi
masyarakat dalam berusaha. Sejalan dengan hal itu pula, tidak dapat disangkal dalam
kurun waktu beberapa tahun ini pembangunan ekonomi telah menumbuhkan
infrastruktur ekonomi nasional yang sangat kuat. Namun demikian, berbarengan dengan
semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi, di satu sisi pemerintah dituntut untuk
dapat memainkan perannya secara profesional, yaitu dengan menanta kembali berbagi
perangkt kebijakan yang memandai. Pengalaman kehidupan ekonomi nasional
mengambarkan bahwa strategi pertumbuhan ekonomi dilaksanakan oleh pemerintah
orde baru lebih mengorientasikan pada pencapaian pertumbuhan ekonomi secara
maksimal daripada pemerantaan pembangunaan di seluruh daerah. Akibatnya,
pemihakan kepada kelompok-kelompok usaha kecil sangat kurang, yang selanjutnya
berimplikasi pada semakin menguatnya kesenjangan (gap) antara kelompok usaha kecil,
menengah serta besar. Kondisi ini tentunya sangat ironis, jika melihat pontensi usaha
masyarakat indonesia yang secara nasional banyak bergerak disektor usaha kecil dan
menengah yang berbasiskan pada usaha pada karya dari pda modal. Kenyataan yang
ada menunjukan bahwa ternyata usaha besar serta menengah tidak dapat bertahan
ketika menghadapi ‘hantaman’ krisis moneter tahun 1997 sedangkan usaha sektor
usaha kecil dan koperasi tetap eksisi dan menunjukan daya kompetitifnya.
Upaya memperbaiki perkonomian nasional mengharuskan adanya orentasi
pelaksanaan pembangunan pada beberapa sektor diantaranya sektor pertanian,
perikanan dan kelautan dan peningkatan sumber daya manusia. Sektor ini telah banyak
diterapkan diberbagai daerah, yang tidak lain adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmuraan rakyat. Pembukaan akses pembangunan di harapkan dapat
meningkatkan parisipasi masyarakat lokal di daerah sesuai dengan kondisi wilayah
masing-masing. Pemikiran ini semakin mengut sejalan dengan ditetapkan undang-
undang tentang pemerintahan daerah (otonomi daerah) serta desentralisasi keuangan
antara pemerintah pusat dan daerah.
B. PEMBAHASAN
1. Model dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
SDA adalah semua yang ada dialam dari semua kekayaannya dari benda hidup
(biotik) sampai dengan benda mati (abiotik) yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan
dan kepentingan manusia, terhadap unsur-unsur yang ada dilingkungan yang bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat (manusia) untuk semua kebutuhan hidupnya.
Pengelompokkan SDA berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
a. Kemungkinan pemulihannya
SDA yang dapat diperbaharui adalah sumber daya yang selalu tersedia kembali sehingga
tidak dapat habis, namun, jika tidak dapat terkendali pemanfaatanya SDA dapat habis
dan mungkin akan cepat punah. (contohnya Flora dan Fauna) dan SDA yang tidak dapat
diperbaharui adalah proses pembentukan SDA berlangsung sangat lambat, dapat
mengambil jutaan atau ratusan tahun. Oleh karena itu jumlah relative konstan atau
menurun karena terus dieksploitasi dan suatu saat akan habis (Minyak bumi, batu bara,
gas alam dll).
b. Materinya
SDA organik materi atau bahan organic dari SDA (Keanekaragamaan hayati) dalam
bentuk mahluk hidup yaitu tumbuhan dan hewan. Kegiatan yang berkaitan dengan SDA
antara lain, pertanian organik, kehutanan, peternakan dan perikanan.
SDA anorganik bahan anorganik (non-biologis), dalam bentuk benda mati dalam bentuk
padat, cair, atau gas. Aktivitas yang berkaitan dengan pertambangan SDA tanah
anorganik, batuan, mineral, minyak dan gas alam, dan energy.
c. Habitatnya
SDA terrestrial (tanah) adalah sumber daya yang berkaitan dengan lahan yang
digunakan untuk lahan untuk berbagai kegiatan penduduk, sebagai bahan industry
(ubin, keramik dll), dan semua sumber daya yang didapat dari tanah.
SDA akuatik adalah sumber daya alam yang hubungannya dengan air seperti lautan,
danau, sungai, air tanah, air hujan dll.
Pemanfaatan Sumber daya alam adalah sebagai berikut :
a. Selektif
Selektif dilaksanakan dengan menciptakan perancangan yang matang dalam memakai
SDA sebab harus cocok kebutuhan.
b. Kelestarian
SDA dipakai dalam jangka masa-masa yang panjang sampai perlu terpelihara
kelestariannya.
c. Penghematan
Seperti halnya selektif, dalam memakai SDA memerlukan perancangan yang matang
sampai-sampai tidak terjadi pemborosan yang akan menggangu kualitas/kuantitas dari
SDA.
d. Memperbaharui
Adapun pekerjaan yang dapat dilaksanakan untuk memperbaharui SDA adalah reboisasi,
penakaran hewan/tumbuhan, penanaman ladang secara bergilir, dan pengelolahan
tanah pertanian yang baik.

2. Produksi, Konsumsi dan Kesejahteraan Masyarakat


Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak lepas dari kegiatan ekonomi. Kegiatan
ekonomi meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Ketiga kegiatan
ekonomi ini saling berkaitan satu sama lain. Satu kegiatan ekonomi terhambat, maka
akan menyebabkan gangguan pada kegiatan ekonomi lainnya.
a. Produksi
Produksi adalah kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan. Sedangkan orang yang melakukan kegiatan produksi
disebut produsen. Kegiatan produksi berpengaruh terhadap kesejahteraan
pemilik sumber daya ekonomi dan produsen.
Bagi pemilik sumber daya ekonomi, adanya proses produksi memungkinkannya
memperoleh balas jasa. Balas jasa ini berupa sewa, bunga modal, atau gaji.
Dengan balas jasa ini, pemilik sumber daya ekonomi dapat memenuhi kebutuhan
hidup.
Bagi produsen, adanya proses produksi menyebabkan produsen memperoleh
keuntungan. Selanjutnya, keuntungan itu digunakan untuk menjaga
kelangsungan usaha dan memenuhi kebutuhan hidup. Ini dilakukan dalam upaya
mencapai kemakmuran hidup.
b. Distribusi
Untuk mendatangkan bahan yang sudah diproduksi oleh produsen diperlukan
kegiatan penyaluran. Kegiatan inilah yang disebut distribusi. Jadi, distribusi
adalah kegiatan menyalurkan hasil produksi dari produsen ke konsumen. Orang
yang melakukan kegiatan ini disebut distributor. Kelancaran distribusi barang
membutuhkan sarana transportasi dan jalan yang memadai. Tujuannya agar
hasil produksi bisa segera sampai kepada konsumen sehingga kebutuhan
konsumen segera terpenuhi.
c. Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna
suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Orang yang melakukan
kegiatan konsumsi disebut konsumen. Untuk mengonsumsi barang atau jasa, kita
mengeluarkan pengorbanan tertentu. Pengorbanan bisa berupa uang atau
waktu.
Berdasarkan definisi di atas, ketiga jenis kegiatan ekonomi ini sangat erat dengan
kehidupan manusia. Hal itu karena ketiga jenis kegiatan ini dinilai dapat
memberikan pengaruh dalam menyejahterakan masyarakat.
Pengaruh kegiatan ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat adalah sebagai
berikut :
 Kebutuhan Masyarakat Terpenuhi
Secara sederhana, kegiatan ekonomi dapat membantu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan. Contohnya pada kegiatan konsumsi, masyarakat
dapat menggunakan barang-barang yang dihasilkan produsen. Sementara
itu, untuk kegiatan produksi, dengan adanya kegiatan ekonomi ini,
produsen dapat memperoleh keuntungan yang bisa kembali digunakan.
 Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
kegiatan ekonomi seperti produksi dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat. Ini karena kegiatan ekonomi mendatangkan keuntungan.
Dari keuntungan yang didapatkan melalui kegiatan ekonomi ini,
masyarakat bisa memenuhi kehidupannya.
 Membuka Lapangan Kerja Baru
Kegiatan ekonomi dapat membuka lapangan kerja masyarakat dalam hal
memproduksi atau mendistribusikan barang. Hal ini akan membantu
masyarakat untuk memperoleh pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
 Mengurangi Angka Pengangguran
Dengan adanya kegiatan ekonomi, angka pengangguran dapat menurun.
Mengapa demikian? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kegiatan
ekonomi dapat membuka lapangan kerja baru oleh karena itu, angka
pengangguran pun akan menurun.
 Munculnya Jenis Usaha Baru
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, salah satu kegiatan ekonomi ialah
distribusi, yaitu pihak perantara atau pihak ketiga. Artinya, kegiatan
ekonomi akan memunculkan jenis usaha baru, seperti usaha pengiriman
barang dan distribusi produk.
3. Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi
Selanjutnya peranan relatif sumber daya alam dalam perkembangan ekonomi
cenderung untuk turun bila perokonomian itu semakin berkembang. Dengan naiknya
pendapatan, maka hasrat berkonsumsi marjinal pada sumber-sumber alam nampak
berkurang. Lagi pula in put alat-alat produksi per satuan output untuk sumber-
sumber alam akan menurun atau setidak-tidaknya tetap. Turunnya peranan penting
dari sumber-sumber alam terutama berhubungan dengan “income elasticity of
demand” yang relatif rendah terhadap hasil-hasil pertanian. Demikian juga
perubahan dalam fungsi produksi yang disebabkan oleh kemajuan teknik,bibit yang
baik, penggunaan pupuk dan juga adanya pengelolaan tanah yang lebih efisien.
Secara relatif peranan sumber daya alam memang semakin kecil. Tetapi kalau kita
perhatian nampak bahwa semakin maju suatu perokonomian secara absolut,
semakin banyak jumlah dan macam sumber daya alam yang pontensi menjadi
sumber daya alam yang bersifan rill. Karena kenyataan memang demikian maka
timbul banyak kekhawatiran berhubungan dengan semakin majunya pembangunan
ekonomi suatu negara. Bersama-bersama dengan perkembangan ekonomi, banyak
sumber daya alam yang harus diolah sehingga akan mengurangi sumber daya alam
yang ada, khususnya sumber daya alam yang bersifat sebagai persediaan (stock
resources). Demikian pula sumber daya alam yang bersifat aliran bersifat aliran atau
dapat diperbahruhi (flow atau renewable resources). Walaupun tidak segera habis
kalau dipakai terus, tetapi kalau hati-hati, maka sumber daya alam akan menjadi
langka pula.
a. Sifat Dan Macam Sumber Daya Alam
Dalam artian ekonomi dapat dikatakan bahwa sumber daya alam itu tidak tentu.
Sumber daya alam tidak saja meliputi jumlah bahan-bahan yang ada yang
menunggu untuk diolah dan digunakan. Tetapi sumber daya alam itu sendiri juga
dinamis dan berubah-ubah sifatnya. Mengenai banyak atau tidak sumber daya alam,
adalah tergantung pada waktu dan tepat, tingkat teknik dan penemuan-penemuan
baru, sikap manusianya terhadap sumber daya tersebut, perubahan-perubahan
dalam selera baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Perubahan-perubahan
dalam veriabel ini menyebabkan negara itu akan lebih baik atau labih buruk (dalam
arti sumber daya alamnya) meskipun jumlah fisisk dari sumber daya alam tersebut
tidak berubah.
Menurut Shirley Walter Allen (dalam Irawan, 1992:103) macam-macam sumber daya
alam dapat digolongkan sebagai berikut:
a) sumber daya alam yang tidak dapat habis (inexhaustible natural resources). Ini
mencakup udara, energi matahari, dan air hujan.
b) Sumber daya alam yang dapat diganti atau perbaharui dan dipelihara. Ini meliputi
air yang ada di tempat seperti danau, laut dan sebagaimana, kualitas tanah,
hutan,margasatwa.
c) Sumber daya alam yang tidak dapat diganti (irreplanceable atau stock natural
resources). Ini mencangkup sumber mineral seperti logam, minyak bumi dan batu
bara.
b. Konsep Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan “output” perkapita. Di sini jelas
ada dua sisi yang perlu diperhatikan, yaitu sisi output totalnya (GDP) dan sisi jumlah
penduduk. Jadi proses kenaikan output perkapita, tidak bisa tidak, harus dianalisis
dengan jalan melihat apa yang terjadi dengan output total di satu pihak, dan jumlah
penduduk di lain pihak. Suatu teori pertumbuhan ekonomi yang lengkap haruslah
bisa menjelaskan apa yang terjadi dengan GDP total dan apa yang terjadi dengan
jumlah penduduk. Dengan kata lain, teori tersebut harus mencakup teori mengenai
pertumbuhan GDP total dan teori mengenai pertumbuhan penduduk. Sebab apabila
hanya kedua aspek tersebut bisa di jelaskan, maka perkembangan output berkapita
bisa dijelaskan.
Teori pertumbuhan ekonomi bisa kita definisikan sebagai penjelaskan mengenai
faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output perkapita dalam jangka
panjang, dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi
satu sama lain, sehingga terjadi proses pertumbuhan.
Teori pertumbuhan ekonomi telah berkembang sejak tahun 1950-an. Teori ini
berkembang berkembang bardasarkan analisis-analisis mengenai pertumbuhan
ekonomi menurut pandangan ekonomi klasik. Menurut teori ini, pertumbuhan
ekonomi tergantung kepada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi
(penduduk,tenaga kerja,dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi.
Pandangan ini didasarkan kepada anggapan yang mendasari analsis klasik (dalam
Arsyad, 1992:55), yaitu perkonomian akan tetap mengalami tingkat pengerjaan
penuh (full emu yaployment) dan kapisitas peralatan modal akan tetap sepenuhnya
digunakan sepanjang waktu. Dengan kata lain, sampai dimana perekonomian akan
berkembang tergantung pada pertambahan penduduk,akumulasi kapital, dan
kemajuan teknologi.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor, yaitu:
Faktor ekonomi
a. Sumber alam
Menurut Lewis,(dalam jhingan,1992:86) bahwa nilai suatu sumber alam tergantung
pada kegunannya, dan kegunannya senantiasa berubah sepanjang waktu karena
perubahan dalam teknik atau penemuan baru
b. Akumulasi modal
Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat memproduksi
apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu, maka hal ini tersebut akumulasi
modal atau pembentukan modal. Akumulasi modal akan terjadi jika ada proporsi
tertentu dari pendapatan sekarng yang ditabung yang kemudian diinvestasikan
untuk memperbesar output pada masa yang akan datang termasuk semua investasi
baru yang berujud tanah (lahan), peralatan fiskal, dan sumber daya manusia
(human resources). Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nurkse (dalam
Jhingan,1992:87) bahwa makna pembentukan modal ialah, masyarkat tidak
melakukan keseluruhan kegiatan saat ini sekedar untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumsi yang mendesak, tetapi mengerakan sebagai dari padanya untuk
pembuatan barang modal, alat-alat dan perlengkapan, mesin dan fasilitas
pengakutan , pabrik dan peralatanya. Dalam arti ini pembentukan modal merupakan
investasi dalam bentuk barang-barang modal yang dapat menaikan stok modal,
output nasional dan pendapatan nasional. Jadi, pembentukan modal merupakan
kunci utama menuju pembangunan ekonomi.
c. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah
angkatan kerja (labor force) secara tradisional telah dianggap sebagai faktor yang
positif dalam merangsangpertumbuhan ekonomi. Artinya, semakin banyak angkatan
kerjaberarti semakin produktif tenaga kerja, sedangkan semakin banyak penduduk
akan meningkatkan potensi pasar domestik.
d. Organisasi
Organisasi merupakan bagin penting dari proses pertumbuhan organisasiberkaitan
dengan penggunan faktor produksi di dalam kegiatan ekonomi organisasi bersifat
melengkapi (komplomen)modal, buruh dan membentuk meningkatkan
produktifitasnya. Dalam pertumbuhan ekonomi moderen, para wiraswatawan tampil
sebagai organisator dan pengambilan resiko diantara ketidakpastian wirastawan
bukanlah manusia dengan kemampuan biasa ia memiliki kemampuan khusus untuk
bekerja dibandingkan dengan orang lain.
e. Kemajuan teknologi
Perubahan teknologi diangap sebagai faktor paling penting di dalam proses
pertumbuhan ekonomi. Perubahan itu berkaitan dengan perubahan di dalam metode
produksi yang merupakan hasil pembaharuan atau hasil dari teknik penelitian baru.
Perubahan pada teknologi telah menaikan produktifitas buruh, modal dan faktor
produksi lain.

f. Pembagian kerja dan skala produksi


Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan peningkatkan produktivitas.
Keduanya membawa ke arah ekonomi produksi. Hal ini menurunkan laju
pertumbuhan ekonomi. Adam Smith (dalam M.L. jhingan, 1992:92) menengkankan
arti penting pembagian kerja bagi perkembangan ekonomi pembagian kerja
menghasilkan perbaikan kemampuan produksi buruh.

Faktor Non Ekonomi


a. faktor sosial
faktor sosial dan budaya juga sangat mempengarruhi pertumbuhan ekonomi
pendidikan dan kebudayaan barat membawa ke arah penalaran (reasoning)
skeptimisme. Kekuatan faktor ini menghasilkan perubahan, pandangan, harapan,
struktur, dan nilai-nilai sosial.
b. faktor manusia
sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam pertumbuhan ekonomi
tidak semata-mata tergantung pada jumlah sumber daya manusia saja, tetapih lebih
menekankan pada efesiensi mereka.
c. faktor politik dan administatif
faktor politik dan adminstrative juga membantu pertumbuhan ekonomi moder.
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambatan
pembangunan ekonomi negara terbelakang. Administrasi yang kuat, efisien, dan
tidak dikorup dengan demikian amat penting bagi pembangunan ekonomi.
4. Pengelolaan SDA
Prinsip umum dalam ilmu ekonomi adalah bagaimana memenuhi kebutuhan umat
manusia yang cenderung tidak terbatas dengan ketersediaan sumberdaya yang
terbatas atau langka. Kelangkaan SDA ini merupakan salah satu faktor utama dalam
kajian ekonomi yang berwawasan lingkungan dan karena faktor kelangkaan itu pula
maka dibutuhkan pengelolaan SDA secara arif dan bijaksana. Tingkat ketersediaan
dan kelangkaan sumberdaya memberikan indikasi tentang bagaimana seharusnya
mengelola sumberdaya yang langka dimaksud agar tidak mengancam
kelestariannya dengan tanpa dan atau meminimalkan terjadinya degradasi
lingkungan. Macam dan karakterisasi sumberdaya tidak hanya menggambarkan
bagaimana pentingnya sumberdaya tersebut tetapi yang lebih penting adalah
bagaimana sebaiknya sumberdaya itu dikelola agar memenuhi kebutuhan ummat
manusia tidak hanya masa kini, tapi juga masa yang akan datang.
Ada 4 (empat) hal yang perlu dicatat dalam mengelola SDA (Irawan, 1992) :
• biaya pengambilan/ penggalian semakin tinggi dengan semakin menipisnya
persediaan SDA tersebut
• kenaikan dalam biaya pengambilan/ penggalian SDA akan diperkecil dengan
diketemukannya deposit baru serta adanya teknologi baru
• sebidang tanah tidak hanya bernilai tinggi karena adanya sumberdaya mineral
yang terkandung di dalamnya, tetapi juga karena adanya “ opportunity cost ” berupa
keindahan alam itu
• juga perlu diingat dan dibedakan antara penggunaan sumberdaya yang bersifat
dapat dikembalikan lagi dan penggunaan sumberdaya yang tak dapat dikembalikan
ke keadaan semula (irreversible)
Sumberdaya yang menjadi perhatian utama dalam literatur ekonomi lingkungan
adalah sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu alokasi yang
dinamik dari waktu ke waktu adalah penting untuk menjamin alokasi sumberdaya
yang berkelanjutan, diikuti dengan upaya-upaya lain yang bisa menekan kehabisan
sumberdaya. Disamping usaha alokasi yang berkelanjutan tersebut, kelangkaan
sumberdaya mempunyai peluang untuk diatasi yaitu paling tidak melalui 4 cara
(Yakin, 1997 : 37) yaitu :
1) eksplorasi dan penemuan ;
2) kemajuan teknologi ;
3) penggunaan sumberdaya substitusi ;dan
4) pemanfaatan kembali (reuse ) dan daur ulang (recycling ).
Untuk mendukung hal tersebut, diterapkan prinsip ekoefisiensi. Prinsip
ekoefisiensi menyatakan bahwa bahan dan energi yang tidak termanfaatkan dalam
suatu sistem proses produksi akan terbuang menjadi limbah (padat, cair dan gas)
dan menyebabkan meningkatnya masalah lingkungan. Agar limbah-limbah tersebut
tidak mencemari lingkungan, ada beberapa langkah perlu dilakukan.
a. meminimalkan penggunaan bahan baku dan energi.
b. Meminimalkan pelepasan limbah beracun ke lingkungan.
c. Menghasilkan dan menggunakan produk yang dapat didaur ulang.
d. Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbarui.
e. Mampu menghasilkan dan menggunakan produk tahan lama, sehingga tidak
perlu sering membeli.
Penerapan ekoefisiensi dalam setiap sumber daya alam akan berbeda, sehingga
setiap sumber daya alam perlu penanganannya sendiri. Hal tersebut dapat kamu
lihat dalam infografis di bawah ini:
Jadi, apa lagi yang bisa dilakukan untuk mencegah sumber daya alam agar tidak habis?

1. Selektif, yaitu memilih, menggunakan, dan mengusahakan sumber daya alam dengan
sungguh-sungguh untuk kepentingan keberlangsungan kehidupan.

2. Menjaga kelestarian. Untuk memanfaatkan sumber daya alam diperlukan penggunaan


yang bijak dan sesuai dengan kebutuhan. Kemajuan teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk
menjaga kelestarian sumber daya alam.

3. Perlunya penghematan sumber daya alam atau mengurangi bahaya eksploitasi


besar-besaran terhadap pemakaian sumber daya alam agar tidak rusak dan punah.

4. Perlunya upaya pembaharuan sumber daya alam hayati seperti reboisasi,


mengembangbiakkan flora dan fauna secara modern, penanaman ladang secara bergilir, dan
pengolahan tanah pertanian lahan basah dan lahan kering.

Anda mungkin juga menyukai