Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KONFLIK : METODE DAN TEHNIK PERENCANAAN WILAYAH

PERAN GURU DAN ORANGTUA TERHADAP PEMBELAJARAN VIA ONLINE


TERHADAP ANAK PAUD DAN SD di DESA RONTA KECAMATAN BONEGUNU
KABUPATEN BUTON UTARA

(Dosen Mata Kuliah : Dr.LUKMAN YUNUS.,M.Si)

NAMA : RIAT SARNU


STAMBUK : G2F120043

PROGRAM STUDI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH


PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Konflik
Sejak akhir tahun 2019 di Indonesi mengalami wabah penyakit yang mematikan asal

asul wabah corono virus disease (COVID19) tersebut dari Negara China (Wuhan). Segala

aktivitas pada tahun 2020 di berhentikan tidak terkecuali merembet pada tingkat provinsi,

kabupaten, sampai pada tingkat desa. Seluruh Masyarakat, birokrasi, dan tingkat pendidikan

di Kabupaten Buton Utara sangat merasakannya. Tepatnya di Desa Ronta 15 Desa dan 2

Kelurahan yang ada di Kecamatan Bonegunu memiliki kesenjangan yang signifikan di

bidang pendidikan. Yaitu pendidikan anak paud dan sekolah dasar.

Diketahui bahwasannya desa Ronta sendiri memiliki paud yayasan 1 buah dan SD 1

buah juga. Terkait dengan sekolah daring (dalam jaringan)/online ada beberapa masalah yang

dijumpai, mulai dari kondisi jaringan yang tidak memadai, dan anak yang perekonomian

orangtuanya masih dibawah sehingga untuk memakai handphone sebagai media penghubung

dalam pembelajaran, sehingga ada sebagian anak tidak mengirim tugas dan membuat malas

terhadap anak untuk sekolah karena tugas dan pertemuan sekolah guru mematuhi intruksi

pemerintah lewat online.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latarbelakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah apakah peran guru

dan orangtua dalam pembelajaran online masa pandemi covid19 sudah berjalan efektif ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pendidikan dimasa pandemi covid19

Pembelajaran menurut Isjoni (2018, hlm. 55) adalah suatu kesatuan manusiawi,

fasilitas,perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.

Sumber daya manusia yang terlibat dalam pembelajaran terdiri dari siswa,guru,orangtua dan tenaga

lainnya. Meliputi peralatan sekolah, alat peraga, film dan audio, ruangan kelas,perlengkapan sekolah,

audio visual, laptop. Prosedur, seperti agenda dan tata cara pembelajaran. penyampaian

informasi,praktek,belajar,tes dan lain sebagainya. Tujuan pembelajaran dan kegiatan belajar di rumah

melalui daring adalah untuk menjaga keberlanjutan proses belajar mengajar secara akademis, maka

yang harus diutamakan adalah kepentingan anak dan kegiatan belajar akademisnya.

Menurut Aristoteles Pendidikan adalah salah satu fungsi dari suatu negara, dan dilakukan,

terutama setidaknya, untuk tujuan Negara itu sendiri. Negara adalah institusi sosial tertinggi

yang mengamankan tujuan tertinggi atau kebahagiaan manusia. Pendidikan adalah

persiapan/bekal untuk beberapa aktivitas/pekerjaan yang layak. Pendidikan semestinya

dipandu oleh undang-undang untuk membuatnya sesuai (koresponden) dengan hasil analisis

psikologis, dan mengikuti perkembangan secara bertahap, baik secara fisik (lahiriah) maupun

mental (batiniah/jiwa).

Menurut John Dewey mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu proses

pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau

pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan

dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan

pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia

hidup.
Peran Pemerintah, guru dan juga orangtua sangat penting dalam memberikan kualitas

pendidikan kepada anak bangsa, karena pendidikan adalah kunci dari kenberhasilan sumber

daya manusia suatu Negara. Di tangan anak-anaklah ke depannya kita bisa menjadi

maju.Peran Pemerintah di sini, bagaimana dapat memberikan handphone ataupun laptop

kepada anak-anak yang orangtuanya kurang mampu, memberikan kuota kepada anak-anak

sekolah dan memberikan dana lebih untuk kebutuhan pokok sehari-hari atas keluarga yang

kurang mampu akibat dirumahkan, pemutusan hubungan kerja, pelaku UMKM yang

mengalami keterpurukan dan saat ini pun nelayan bersedih karena harga ikan menuun,

sementara tangkapan ikan pun menurun.

2.2 Pembelajaran Daring

Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait

Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa

Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Sistem pembelajaran dilaksanakan

melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi

jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama

menggunakan grup di media sosial, seperti Whatsapp (WA), telegram, instagram, aplikasi

zoom.

2.3 Problematika Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring memang menjadi dilema bagi guru dan siswa. Di satu sisi, proses

pembelajaran harus berjalan. Dan, di sisi lain, pelbagai problematika mengiringi proses

pelaksanaannya. Song, dkk. (2004) menyatakan bahwa kesulitan-kesulitan (problems) yang

muncul dalam pembelajaran daring adalah suatu tantangan (challenge).Oleh karena itu,

seluruh stakeholders seperti pemangku kebijakan (Kemendikbud), kepala sekolah, guru,

orangtua, dan siswa harus saling bekerja sama untuk mensuksekan pelaksanaan pembelajaran
daring. Alternatif solusi untuk mengatasi tersebut harus diberikan dan disepakati untuk

dilaksanakan secara bersama-sama.

2.4 Dampak sekolah daring terhadap anak

Dampak sekolah online/daring terhadap anak paud dan sekolah dasar memiliki dua

dampak. Dampak positif :

 Waktu dan tempat lebih efektif. Siswa bisa langsung mengikuti proses belajar dari

rumah. (tanda kutip ketika bagus jaringan internet).

 Siswa dilatih untuk lebih menguasai teknologi informasi yang terus berkembang.

 Menumbuhkan kesadaran pada siswa bahwa gawai bisa digunakan untuk hal-hal

yang lebih produktif dan mencerdaskan, tidak hanya untuk bermain sosial media

dan game.

Adapun dampak negative :

 anak sebagian besar tidak jujur terhadap orangtuanya, handphone hanya digunakan

untuk main game atau nonton saja, anak menjadi tidak focus.

 kesehatan mata akan cepat terganggu dan lain-lainnya.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari belajar lewat daring/online untuk anak pauda dan sekolah

dasar di Desa Ronta Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara, peran guru sudah

berjalan dengan baik memberikan materi di via Whatsapp, akan tetapi kalua peran orangtua

sebagian besar belum efektif dikarenakan banyak orangtua siswa yang memiliki kesibukan

berkebun untuk membantu suaminya memenuhi kebutuhan hidup atau menjadi kepala rumah

tangga sendiri untuk memenuhi segala kebutahan hidup keluarganya.

3.2 Saran
Sebaik mungkin para guru jika Butur tidak dikena lagi zona merah untuk turun

kerumah siswa masing-masing meski hanya sekali sebulan saja. Untuk memberi anak

pembelajaran sehingga anak lebih fokus.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pendidikan.
JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF).

Anda mungkin juga menyukai