Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN GADGET SAAT ONLINE SCHOOL

TERHADAP PRESTASI SISWA SEKOLAH DASAR DI MASA PANDEMI COVID1-9

Choirotun Nadhiroh
195030901111018

A. Pendahuluan
Seperti yang kita ketahui saat ini seluruh dunia dan salah satunya Indonesia sedang
mengalami permasalahan serius yang sangat mempengaruhi aktivitas diberbagai sektor
diseluruh dunia, baik itu sektor ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan faktor-faktor lainnya.
Pembatasan dilakukan untuk Untuk menghentikan penyebaran virus corona yang terjadi saat
ini, masyarakat telah diinstruksikan untuk melakukan physical distancing atau menjaga jarak
antar manusia. Pemerintah di Indonesia menanamkan kebijakan untuk menyikapi
permasalahan ini dengan memberlakukan social distancing kepada seluruh lapisan
masyarakat. Kebijakan ini telah tertuang dalam PP Nomor 21 Tahun 2020. Kebijakan tersebut
diberlakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid19. Hal ini ternyata berdampak
pada berbagai aktivitas termasuk diantaranya aktivita belajar mengajar. Pemerintah telah
menetapkan kebijakan belajar dari rumah atau biasa disingkat BDR melalui Surat Edaran
Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 yang berisikan bahwa pembelajaran harus
dilakukan secara daring supaya Corona Virus Desease (Covid-19) dapat dicegah
penyebarannya. (Karnawati & Mardiharto, 2020).
Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk belajar dirumah secara daring, maka peran
yang biasanya dilaksanakan oleh satuan pendidikan, sekarang telah berganti fungsi di satuan
keluarga. Artinya saat ini rumah menjadi pusat kegiatan bagi semua anggota keluarga. Orang
tua dituntut mampu membimbing anak belajar dari rumah dan mampu menggantikan guru
disekolah, sehingga peran orang tua dalam tercapainya tujuan pembelajaran daring dan
membimbing anak selama belajar dirumah menjadi sangat penting. (Sari et al., 2021).
Media pembelajaran jarak jauh Kemendikbud merekomendasikan dua puluh tiga laman
yang bisa digunakan peserta didik sebagai sumber belajar. Sumber belajar untuk pembelajaran
jarak jauh dapat memanfaatkan berbagai layanan yang disediakan oleh Kemendikbud antara
lain program belajar dari rumah melalui TVRI, radio, modul belajar mandiri dan lembar kerja,
bahan ajar cetak serta alat peraga dan media belajar dari benda dan lingkungan sekitar. Saat
ini kegiatatan belajar dapat dilaksanakan dari rumah (BDR) Anita W. dan Yulia A., 2021).
Untuk mengakses media pembelajaran tersebut tentunya hanya bisa dilalukan
menggunakan gadget dan melalui jaringan internet. Berdasarkan observasi langsung
kebanyakan proses belajar mengajar pada siswa Sekolah Dasar hanya dilakukan melalui
WhatsApp dan siswa hanya diberi tugas seperti mengerjakan soal-soal dan membuat sebuah
video berdasarkan materi yang diajarkan. Padahal banyak Aplikasi Digital yang dapat
dimanfaatkan seperti Google meet, Zoom, Edmodo, e-learning dan aplikasi digital lainnya.
Padahal sebagian siswa banyak yang sudah paham akan penggunaan teknologi. (Mu’ah et al.,
2020).

B. Dampak
1. Positif
Dengan adanya kasus diatas dapat menimbulkan dampak positif bagi siswa, orangtua,
maupun gurunya, diantaranya :
a. Dampak positif bagi siswa dengan adanya kegiatan daring atau pembelajaran dari
rumah adalah memiliki waktu yang banyak dengan keluarga, sehingga memiliki
bounding yang lebih erat antar anak dan orangtua maupun dengan saudara yang berada
dirumah. Selain itu dikarenakan pembatasan dalam aktivitas siswa, dengan adanya
gadget anak akan dengan mudah berkomunikasi dengan teman-temannya. Siswa juga
akan lebih melek dengan teknologi saat ini, contohnya dengan banyak aplikasi yang
bisa diakses dengan mudah di gadget membuat anak menjadi lebih kreatif dan inovatif
dalam berkreasi. (Muhammad Iqbal, 2020).
b. Dampak positif bagi orangtua, waktu yang dihabiskan orang tua dengan menjadi lebih
banyak sehingga aktivitas anak lebih terpantau dan terkontrol oleh orangtua dengan
begitu orang tua tidak terlalu merasa khawatir anaknya akan terjangkit virus covid-19.
Orangtua juga lebih melek akan teknologi yang sedang berkembang saat ini, disamping
itu orangtua murid saling berbagi ilmu tentang teknologi, pada akhirnya secara bertahap
masyarakat atau orangtua murid sadar akan kemajuan teknologi yang semakin pesat
perkembangannya. Perkembangan anak yang biasanya diserahkan ke sekolah kini orang
tua ikut andil di dalamnya (Kukuh Dwi Utomo et al., 2021).
c. Dampak positif bagi guru, beberapa guru yang sudah senior dan belum menguasai
teknologi dituntut harus dapat menguasai teknologi. Guru harus mampu melaksanakan
pembelajaran dengan metode daring, kompetensi guru dalam penggunaan teknologi
sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran dan hasil terhadap peserta didik. Oleh
karena itu guru perlu untuk mengikuti pelatihan sebelumnya sehingga guru memiliki
persiapan dalam melakukan pembelajaran daring. Jika guru tidak menguasai teknologi,
maka akan menghambat proses pembelajaran karena pada saat ini sekolah diwajibkan
melaksanakan pembelajaran daring. (Ririn dan Nursiwi, 2020).
2. Negatif
Dengan adanya kasus diatas dapat menimbulkan dampak negatif bagi siswa, orangtua,
maupun gurunya, diantaranya :
a. Dampak negatif bagi siswa, kurang dalam mempersiapkan diri. Seperti motivasi
peserta didik yang kurang dalam mengikuti pembelajaran daring. Fasilitas yang
kurang memadai, menjadi salah satu penyebab peserta didik kurang termotivasi
dalam mengikuti pembelajaran daring. Peserta didik harus dihadapkan dengan
sistem online yang pembelajarannya berupa teori. Ada beberapa peserta didik yang
cepat menangkap pembelajaran namun ada juga beberapa yang lambat menyerap
pembelajaran sehingga peserta didik ini akan tertinggal dalam pembelajaran
tersebut. Selain itu anak juga menjadi tidak disiplin waktu dalam menggunakan
gadget, yang mana jika terlalu lama menggunakan gadget akan menimbulkan
kerusakan pada mata. (Ririn dan Nursiwi, 2020).
b. Dampak negatif bagi orangtua, selama pembelajaran dirumah atau daring,
banyak orang tua yang kurang dalam memahami materi yang diberikan oleh pihak
sekolah atau guru orang, orang tua menganggap tugas yang diberikan terlihat sulit
sehingga mereka sulit untuk menyampaikannya kepada anak sehingga proses
belajar mengajar tidak terlaksana dengan maksimal. Tidak semua orang tua
mampu mengoperasikan gadget karena ada beberapa orang tua yang keadaanya
masih belum melek teknologi. Ketidaksabaran adalah salah satu kesalahan dalam
mendidik anak, dan tenyata masih banyak orang tua yang kurang sabar dalam
mendidik anak, hal ini tentunya sangat disayangkan karena orang tua mempunyai
kewajiban untuk membentuk, mengarahkan, membmbing, dan mendidik anak
dengan penuh kesabaran (Anita W. dan Yulia A., 2021).
c. Dampak negatif bagi guru, guru kurang maksimal dalam penyampaian materinya
kepada peserta didik sehingga proses belajar mengajar kurang maksimal. Tuntutan
dari pihak sekolah dan kebijakan yang harus terpenuhi selama mengajar, namun
dalam praktiknya banyak kendala sehingga tidak dapat terlaksana sebagaimana
mestinya. Harus lebih kreatif dalam mengajar walaupun secara online, hal ini
dilakukan agar peserta didik tidak jenuh dan bosan selama proses belajar mengajar.
(Muhammad Iqbal, 2020).

C. Solusi/Kebijakan
Berdasarkan permasalahn diatas dapat diatasi dengan berbagai solusi, diantaranya :
1. Mayoritas dari siswa menggunakan gadget hanya sebagai media hiburan. Seperti game
dan media sosial lainnya. Oleh karena itu, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk
mengembalikan fungsi gadget yang lebih berdampak positif sebagai media edukasi yang
interaktif adalah dengan memberikan sosialisasi, pembelajaran serta pelatihan kepada
siswa Sekolah Dasar tentang pemanfaatan Aplikasi digital dalam pembelajaran interaktif
sehingga siswa tahu bahwa Aplikasi Digital tidak hanya dapat digunakan sebagai media
hiburan tetapi juga dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. (Mu’ah et al, 2020).
2. Guru memanfaatkan lebih banyak aplikasi dalam proses mengajarnya. Kebanyakan proses
belajar mengajar pada siswa Sekolah Dasar, khususnya daerah plosok hanya dilakukan
melalui WhatsApp dan siswa hanya di beri tugas seperti mengerjakan soal – soal dan
membuat sebuah video berdasarkan materi yang diajarkan. Padahal banyak Aplikasi
Digital yang dapat dimanfaatkan seperti Google meet, Zoom, Edmodo, e-learning dan
aplikasi digital lainnya. (Mu’ah et al., 2020).
3. Orangtua menetapkan jadwal dalam penggunaan gadget, orang tua membuat jadwal anak
untuk berkesempatan menggunakan gadget. Kesempatan itu dimanfaatkan untuk belajar
dan bermain game maupun menonton video. Apabila tidak dibuat jadwal, anak-anak akan
lalai akan tanggung jawabnya seperti: shalat, makan, tidur, belajar, mengaji, dan
bersosialisasi dengan keluarga maupun teman-temannya. (Maulana et al., 2021).
4. Kendala terkait kurangnya pemahaman materi oleh orang tua bisa diatasi atau
diminimalisir dengan adanya musyawarah antara orang tua dan guru, supaya guru bisa
memberikan alternatif lain kepada orang tua. Masukan-masukan dari guru sangat
bermanfaat untuk mengatasi rasa sulit yang dialami oleh orang tua. (Anita W. dan Yulia
A., 2021).
5. Orang tua harus memeperhatikan kesejahteraan psikologis anak, dalam arti anak tidak
menjadi cemas atau stres dalam situasi baru. Dalam hal ini orang tua harus mengambil
sikap memformulasikan penanganan tantrum pada anak yang diakibatkan kejenuhan saat
belajar dirumah, yaitu orang tua mengenali pola tantrum anak serta meminimalisir
terjadinya tantrum pada anak. (Anita W. dan Yulia A., 2021).

D. Daftar Pustaka
Amri, M. I. U., Bahtiar, R. S., & Pratiwi, D. E. (2020). Dampak Penggunaan Gadget terhadap
Kemampuan Interaksi Anak Sekolah Dasar pada Situasi Pandemi Covid-19. Jurnal
Pendidikan Dasar, 2 (2).
Karnawati, & Mardiharto. (2020). Sekolah Minggu Masa Pandemi Covid-19: Kendala, Solusi,
Proyeksi. Jurnal STT Simpson, 13-24. Doi: 10.46445/djce.vlil.291.
Lubis, M. A., Azizan, N., & Ikawati, E. (2020). Persepsi Orang Tua dalam Memanfaatkan
Durasi Penggunaan Gadget Unuk Anak Usia Dini Saat Situasi Pandemi Covid-19.
Jurnal Gender dan Anak, 04 (1). DOI: https://doi.org/10.24952/gender.v4i1.2834.
Safitri, R. A. N. & Nugraheni, N. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Proses Pembelajaran
Daring Di Sekolah Dasar. Prosiding Webinar Nasional IAHN-TP Palangka Raya 2020.
DOI: https://doi.org/10.33363/sn.v0i0.36.
Sari, Mutmainah, R. N., Yulianingsih, I., & Astari, T. (2020). Kesiapan Ibu Bermain Bersama
Anak selama Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
476- 476-489. Doi: 10.31004/obsesi.v5i1.548.
Suyanto, Mu’ah U. Y., Romadhona, D., Hidayati, N., & Askhar, B. M. (2020). Pemanfaatan
Aplikasi Digital dalam Pembelajaran Interaktif bagi Siswa Sekolah Dasar di Era New
Normal. Jurnal Pengabdian Masyarakat 1 (2). DOI:
https://doi.org/10.32528/jpmm.v1i2.3986.
Wardani, A., & Ayriza, Y. (2021). Analisis Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Anak
Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5
(1). DOI: 10.31004/obsesi.v5i1.705.
Utomo, Kukuh D., Soegeng, A. Y., Purnamasari, I., & Amaruddin, H. (2021). Pemecahan
Masalah Kesulitan Belajar Siswa Pada Masa Pandemi Covid-19 Kelas IV SD. Jurnal
Mimbar PGSD. DOI: http://dx.doi.org/10.23887/jjpgsd.v9i1.29923.

Anda mungkin juga menyukai