PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Hubungan antara perorangan terjadi
antara seseorang dengan orang lain baik yang sudah mengenal satu sama lain maupun tidak
saling mengenal untuk menyampaikan suatu maksud tertentu. Begitu pun yang terjadi antara
kelompok dengan kelompok lain, faktor terjadinya interaksi sosial dapat dengan faktor di
sengaja maupun secara tidak sengaja. Kelompok-kelompok tersebut melakukan interaksi baik
Dalam bentuk positif misalnya menjalin suatu kerjasama untuk mencapai suatu tujuan
tertentu sedangkan dalam bentuk negatif bisa berbentuk suatu konflik untuk saling
menjatuhkan satu sama lain. Sedangkan hubungan antara perorangan dengan kelompok
terjadi di dalam suatu kelompok dan lebih dominan untuk mempererat keakraban dalam suatu
kelompok. Individu tersebut biasanya sudah mengenal satu sama lain. Hubungan-hubungan
tersebut mendorong seseorang untuk mencapai suatu perubahan. Tanpa adanya interaksi
sosial maka manusia tidak akan berkembang menuju suatu proses perubahan. Hubungan itu
dapat mempengaruhi individu lain dan membuat suatu perubahan sikap baik secara pikiran
dan tindakannya. Perubahan itu dapat mengarah ke peningkatan maupun penurunan sikap
seseorang.
Interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat memiliki pola tertentu dan mempengaruhi
bentuk interaksi sosial itu sendiri. Pola interaksi salah satu aspek yang termasuk dalam suatu
proses interaksi sosial. Karena setiap manusia memiliki karakter yang berbeda sehingga
1
menjadi salah satu penyebab adanya pola-pola interaksi. Pola interaksi disebabkan juga
oleh perbedaan status dalam suatu kelompok. Dalam teori interaksi sosial berlangsung tiga
pola interaksi yaitu interaksi antar individu, interaksi individu dengan kelompok dan interaksi
Rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah bagaimana pola interaksi sosial ?
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Interaksi Sosial
Interaksi Sosial Menurut Bonner interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua
individu atau lebih yang saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan
individu yang lain atau sebaliknya. Sedangkan menurut Astrid. S. Susanto Interaksi Sosial
adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya
memungkinkan pembentukan struktur sosial. Hasil interaksi sangat ditentukan oleh nilai dan
arti serta interpretasi yang diberikan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam interaksi ini.
Menurut Kimball Young dan Raymond, W. Mack, interaksi sosial adalah kunci dari
semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan
bersama. Dengan kata lain bahwa interaksi sosial merupakan intisari kehidupan sosial.
Artinya, kehidupan sosial dapat terwujud dalam berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan
orang lain. Sedangkan menurut Gillin dan Gillin, Interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan
sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-
Faktor identifikasi menurut Freud tokoh psikologi yaitu merupakan dorongan untuk
menjadi sama atau identik dengan orang lain. Dalam hal ini, terbentuknya suatu komunitas
atau masuknya individu dalam komunitas adalah karena dipengaruhi oleh sikap menjadi sama
dengan orang lain. Maksudnya dari komunitas-komunitas yang sudah ada dan dilatar
belakangi oleh peniruan komunitas dari luar negeri, setiap individu ingin menjadi sama
dengan orain lain tersebut yang telah membuat suatu komunitas. Dalam komunitas baik antar
individu dalam komunitas tersebut maupun dengan komunitas lain menginginkan kesamaan
dengan individu lain. Sebagai contoh seseorang dalam komunitas Suzuki Thunder memiliki
3
kendaraan sepeda motor Thunder yang telah dimodifikasi ingin ditiru oleh orang lain maka
orang tersebut akan melakukan interaksi dengan pemilik motor untuk menanyakan
bagaimana caranya untuk memodifikasi motor tersebut. Biasanya mulai dari ketertarikan itu
Faktor simpati yaitu merupakan perasaan tertarik terhadap orang lain karena sikap,
penampilan, wibawa, atau perbuatannya yang sedemikian rupa. Dalam komunitas motor
inilah faktor yang dominan yang menyebabkan berlangsungnya suatu interaksi sosial.
Sebagai contoh suatu individu tertarik melihat suatu komunitas berkumpul dan melakukan
perjalanan bersama. Individu lain menjadi tertarik untuk ikut dalam berinteraksi didalamnya
dengan atau bisa juga tidak bergabung dalam komunitas tersebut tetapi sudah menjalani
sebuah interaksi.
3. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa mendatang) yang
4. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan
1. Berdasarkan kedudukan sosial (status) dan peranannya. Contohnya, seorang guru yang
siswa harus menaati gurunya. Dalam komunitas, seorang ketua harus memiliki prilaku dan
4
wibawa seorang pemimpin sehingga tepat dalam memutuskan suatu perkara dan anggotanya
2. Merupakan suatu kegiatan yang terus berlanjut dan berakhir pada suatu titik yang
merupakan hasil dari kegiatan tadi. Contohnya, dari adanya interaksi, seseorang melakukan
penyesuaian, pembauran, terjalin kerja sama, adanya persaingan, muncul suatu pertentangan,
dan seterusnya. Dalam komunitas dimulai dari masuknya anggota, lalu diajarkan segala
peraturan komunitas tersebut lalu memutuskan untuk menjadi anggota resmi, lalu terjadi
persaingan antar anggota baik bersifat positif maupun negatif lalu terjadi konflik dan pada
akhirnya memutuskan untuk keluar atau diputuskan dikeluarkan dari komunitas tersebut.
3. Mengandung dinamika. Artinya, dalam proses interaksi sosial terdapat berbagai keadaan
nilai sosial yang diproses, baik yang mengarah pada kesempurnaan maupun kehancuran.
keteraturan sosial.
4. Tidak mengenal waktu, tempat, dan keadaan tertentu. Berarti interaksi sosial dapat terjadi
kapan dan di manapun, dan dapat berakibat positif atau negatif terhadap kehidupan
masyarakat. Contohnya, sebuah sekolah yang terkenal memiliki disiplin dan tata tertib yang
ketat dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, pada suatu ketika menjadi tercemar
karena ada siswanya yang melakukan tindakan amoral. Dalam komunitas memiliki peraturan
untuk bertemu dan menjalani suatu interaksi pada waktu yang sudah ditentukan. Tetapi tidak
menutup kemungkinan juga dilakukan saat-saat 28 waktu yang tidak disengaja seperti
5
II. Interaksi antar individu dengan kelompok
I. Pola Interaksi Individu dengan Individu Pola interaksi individu dengan individu
keinginan dan tujuan pribadi, dipengaruhi oleh sosio-psikis pribadi, dan akibat dari
terjadi saat seseorang berinteraksi dengan individu lain baik didalam kelompoknya
maupun dengan masyarakat luas. Dalam komunitas motor dua orang anggota
seorang anggota komunitas. Inilah yang disebut pola interaksi antar individu.
simpati dan antipati, intensitas, dan frekuensi interaksi. Jarak sosial sangat
dipengaruhi oleh status dan peranan sosial. Artinya, semakin besar perbedaan status
sosial, semakin besar pula jarak sosialnya, dan sebaliknya. Anda mungkin pernah
menyaksikan “si kaya” (bersifat superior) yang suka menjaga jarak dengan “si
status sosial di antara mereka. Apabila jarak sosial relatif besar, pola interaksi yang
terjadi cenderung bersifat vertikal, sebaliknya apabila jarak sosialnya kecil (tidak
Dalam suatu komunitas jarak sosial yang dipengaruhi oleh status sosial dan
peranan sosial hampir tidak ada dikarenakan sifat kebersamaan yang tidak membeda-
bedakan setiap individu atas dasar apapun. Yang terlihat biasanya antara pengurus
seseorang didasari oleh adanya kesamaan perasaan dalam berbagai aspek kehidupan.
6
Sikap ini dapat pula diartikan sebagai perasaan kagum atau senang terhadap orang
lain ketika salah satu pihak melakukan sebuah tindakan ataupun terjadi interaksi di
antara keduanya. Misalnya anggota lain kagum dengan anggota yang baru saja
perbedaan pendapat anggota komunitas dengan komunitas lain yang memiliki sikap
yang tidak baik sehingga menyebabkan komunitas ini antipati dengan kelompok lain
merasa kompak dan merasakan persaudaraan yang erat. Semakin jarang bertemu
semakin tidak dikenal anggota lain dan memiliki keakraban yang kurang.
Pola ini merupakan bentuk hubungan antara individu dan individu sebagai anggota
suatu kelompok yang menggambarkan mekanisme kegiatan kelompoknya. Dalam hal ini
setiap perilaku di dasari kepentingan kelompok, diatur dengan tata cara yang ditentukan
kelompoknya, dan segala akibat segala dari hubungan merupakan tanggung jawab Bersama.
Dalam suatu komunitas terdapat pola interaksi individu yaitu anggota yang berperan
sebagai anggota bisa berinteraksi dengan anggota lain yang berperan sebagai ketua atau
pengurus dari komunitas tersebut. Hal ini menunjukan suatu mekanisme dari kelompok
komunitas itu.
7
Hubungan ini mempunyai ciri-ciri khusus berdasarkan pola yang tampak. Pola
interaksi antar kelompok dapat terjadi karena aspek etnis, ras, dan agama, termasuk juga
didalamnya perbedaan jenis kelamin dan usia, institusi, partai, organisasi, dan lainnya. Dalam
komunitas perbedaan aspek itu menyatu menjadi satu seperti suatu komunitas tersebut
memiliki anggota yang berasal dari suku yang berbeda, agama yang berbeda, etnis yang
berbeda dan lain sebagainya. Dalam hal ini suatu komunitas melangsungkan pola interaksi
kelompok dengan kelompok lain disaat melangsungkan interaksi dengan anggota atau
keseluruhan anggota dari komunitas yang berbeda. Misalnya komunitas Honda tiger dengan
komunitas Suzuki thunder yang sama-sama suatu komunitas motor tetapi berbeda organisasi
atau berbeda kelompoknya. Hal ini juga bisa terjadi saat komunitas tersebut berinteraksi
dengan pihak lain seperti pihak kepolisian dalam hal misalnya sosialisasi aman berkendara.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya adalah interaksi social merupakan Tindakan yang terjadi secara dua
orang atau lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak
langsung.
3.2 Saran
bahwa sebagai mahluk social yang berdiri sendiri dalam artian perlu berhubungan dengan
individu ataupun kelompok lain. Namun dalam berinteraksi terdapat timbal balik sehingga
kita harus dapat mengentahui yang mana berdampak positif dan yang berdampak negative.
9
DAFTAR PUSTAKA
Mack Richard W. dan kimbal young,1959.sociology and social life.New York ;American
Company.
Astrid.S.Susanto,binacipta,1984
Bonner.gunawan 12.
10