Anda di halaman 1dari 23

MENTERI BUMN DIMINTA PRESIDEN GELAR PASAR MURAH UNTUK

MENGHADAPI DAMPAK EL NINO

DISUSUN OLEH :

DANESYA SEKAR AYU APSARI

NO INDUK : 12961

XI IPA 7 (10)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENEGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 GLAGAH

JALAN MELATI NO. 1 BANYUWANGI, JAWA TIMUR

TELP/FAX (0333) 42135

Email: smaglagah_bwi@yahoo.co.id

Website: https://www.sman1glagah.sch.id/

2023/2024
A. JUDUL

“Menteri BUMN Diminta Presiden Gelar Pasar Murah Untuk Menghadapi Dampak El
Nino”

A. PENGERTIAN JUDUL

Pengertian masalah sosial “Menteri BUMN Diminta Presiden Gelar Pasar Murah
Untuk Menghadapi Dampak El Nino” bila ditinjau dari berbagai sumber dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Menurut Richard dan Richard :
Berpendapat bahwa masalah sosial adalah pola perilaku dan kondisi yang
tidak baik diinginkan dan tidak dapat diterima oleh sebagian besar anggota
masyarakat di bidang ekonomi dan perdagangan.
2. Menurut Soerjono Soekanto
Berpendapat bahwa masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan sosial di bidang
ekonomi dan perdagangan.
3. Menurut Raab dan Selznick
Berpendapat bahwa masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antar unsur-
unsur yang ada di dalam masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial. Atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok
warga kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan sosial di
bidang ekonomi dan perdagangan.
4. Menurut Lesile
Berpendapat bahwa masalah sosial adalah suatu situasi atau kondisi yang
mempunyai pengaruh terhadap kehidupan besar, sebagian banyaknya warga
masyarakat sebagai sesuatu yang tidak di inginkan atau tidak di sukai yang
dan karena perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.

Kesimpulan :

Masalah sosial adalah situasi kondisi yang tidak sesuai dalam sebagian besar
bagian masyarakat yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan, sehingga
diperlukannya untuk diatasi maupun di perbaiki.
C. LAMPIRAN GAMBAR DAMPAK MASALAH SOSIAL DARI EL NINO

Gambar 1. Krisis Pangan

Gambar 2. Masalah gizi dan kelaparan

Gambar 3. Krisis air bersih

Gambar 4. Kriminalitas
D. LATAR BELAKANG DAN PENYEBAB

Semi makalah tentang masalah sosial yang berjudul “Menteri BUMN Diminta
Presiden Gelar Pasar Murah Untuk Menghadapi Dampak El Nino”. Bila ditinjau
dari permasalahan maka memiliki berbagai alasan terkait latar belakang dan
penyebab terjadinya, yaitu sebagai berikut:

1. Nilai

a) Nilai Ekonomi
Gelarnya pasar murah yang dimiliki para pedagang tertentu sebagai
sarana jual beli sembako yang bergerak pada bidang ekonomi dan
perdagangan. Dengan adanya pasar murah ini, juga menjadikan
penghubung perekonomian antar daerah yang menghasilkan keuntungan
dan memutar roda perkonomian. Sehingga apabila pasar murah ini
berhenti atau terhambat karena fenomena iklim El Nino, maka roda
perekonomian akan terganggu.
b) Nilai Sosial
Jika fenomena iklim ini terjadi di Indonesia, masyarakat harus bersiap
siaga terhadap kesehatan serta kesejahteraan yang membuat mereka
terancam dengan adanya fenomena iklim ini, karena ini bisa mengganggu
aktivitas sosial yang di mana para pekerja baik petani atau buruh tidak
bisa berkerja dan menghasilkan bahan pokok yang maksimal sehingga
dampak yang diperoleh masyarakat adalah warga jadi terkena penyakit
diare akibat bahan pokok yang tidak berkualitas, serta para buruh pun
kehilangan pekerjaannya.
c) Nilai Kesehatan
Perlu diketahui bahwa kesehatan juga dipengaruhi oleh makanan yang
kita konsumsi dan juga cuaca yang berubah-ubah. Dengan hal ini
fenomena iklim pun berpengaruh terhadap kesehatan warga masyarakat,
yaitu warga masyarakat bisa terjangkit penyakit diare dikarenakan
kualitas makanan pokok yang kurang baik akibat para petani tidak bisa
menghasilkan kualitas yang bagus karena fenomena iklim yang
mempengaruhinya.

d) Nilai Keagamaan
Karena adanya permintaan presiden untuk menggelar pasar murah,
masyarakat terbantu dengan pasar murah tersebut karena pemerintah
secara tidak langsung membantu warga masyarakat yang kurang mampu
dalam bidang ekonomi serta pemerintah dapat membantu
menyejahterahkan masyarakatnya. Hal ini sejalan dengan nilai
keagamaan yaitu saling membantu sesama karena manusia adalah
makhluk sosial.

2. Norma

a) Norma Kesopanan
Saat melakukan aktivitas jual beli barang atau sembako. Warga
masyarakat tentu harus menggunakan bahasa yang sopan, menghindari
kata-kata kasar atau menyakitkan, serta menghormati cara berbicara orang
lain baik penjual maupun pembeli. Norma kesopanan ini juga bertujuan
untuk menciptakan suasana yang nyaman dan sopan di masyarakat.

b) Norma Adat
Adat istiadat merupakan sistem nilai dan norma yang tumbuh,
berkembang, dan dihargai oleh masyarakat. Seperti halnya dengan pasar
tradisional yang telah ada dari zaman Kerajaan Kutai Kertanegara pada
abad ke 5 Masehi. oleh karena itu, kita sebagai warga masyarakat harus
melestarikan adat istiadat dari nenek moyang kita yaitu dengan cara
menggelar pasar tradisional di setiap daerah.

c) Norma Agama
Dalam agama kita diajarkan untuk membantu kepada sesama yang
sedang kesusahan. Contoh membantu warga masyarakat yang kurang
mampu dalam perekonomiannya dengan cara menggelar pasar murah,
yang bernotabene harga-harga sembako akan sangat terjangkau bagi
mereka. Ini adalah sifat terpuji yang tercermin dari norma keagamaan.

3. Strata Kebutuhan
I. Kebutuhan Fiologis
Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan yang bila tidak diperoleh maka
akan mengakibatkan manusia tidak dapat mempertahankan hidupnya,
seperti: kebutuhan akan makan. Jika terjadi fenomena iklim El Nino maka
mengakibatkan warga masyarakat terhalang adanya lapangan pekerjaan
yang berakibat pada tidak terpenuhinya kebutuhan primer manusia. Hal
ini berdampak juga kepada pembeli dan penjual yang mengakibatkan
mereka mengonsumsi pangan yang tidak bermutu disebabkan oleh petani
yang menghasilkan beras yang kering karena fenomena iklim yang sangat
berpengaruh terhadap hasil panen petani.

II. Kebutuhan Sosiologis


Kebutuhan sosiologis yaitu kebutuhan kebersamaan yang berkaitan
dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang dalam usaha
pemenuhannya memerlukan keterlibatan dengan orang lain. Jika dikaitkan
dengan fenomena el nino yang akan terjadi, sudah sepatutnya kita sebagai
sesama manusia sosial saling tolong-menolong dan saling membantu
memecahkan masalah ini, salah satunya dapat dilakukan dengan
memasifkan gerakan hemat air dan menyiapkan tempat-tempat cadangan
air untuk keperluan kebutuhan air pada masa puncak kemarau nanti.

III. Kebutuhan Afeksi


Menurut Cronbach dalam Dirgagunarsa (1989:96) kebutuhan afeksi
merupakan kebutuhan dimana seseorang ingin memperoleh respon atau
perlakuan hangat dari orang lain. Kebutuhan afeksi mencakup perhatian,
rasa hormat, tanggung jawab, dan pemahaman. Diperlukan afeksi dalam
setiap hal yang dilakukan dalam kehidupan. Dalam konteks fenomena el
nino ini perlu adanya rasa tanggung jawab dan saling menghormati akan
sesama baik pemerintah dan masyarakat serta penjual maupun pembeli.
Karena dengan adanya sinergi yang baik dan positif, maka akan terjadi
kesejahteraan yang tercipta di masyarakat serta masalah el nino akan
dapat dilalui secara bersama-sama dengan energi yang positif.

IV. Kebutuhan Aktualisasi


Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), meliputi kebutuhan
memenuhi keberadaan diri (self fulfillment) dengan memaksimumkan
penggunaaan kemampuan dan potensi diri. Sebagai masyarakat, kita
harus aktif dan tanggap untuk menghadapi el nino, kita harus
menggunakan semua potensi diri yang ada untuk menghadapinya. Hal
yang dapat kita lakukan yaitu edukasi hemat penggunaan air, berusaha
mencari sumber alternatif baru, dan menyesuaikan pola tanam pertanian.
Selain itu juga menjaga kebersihan lingkungan dan tidak melakukan
pembakaran hutan.

4. Sumber Masalah
a. Patologi Sosial
Menurut sosiolog (dalam Kartono, 2011:1) patologi sosial atau
penyakit sosial adalah semua tingkah laku yang bertentangan dengan
norma kebaikan, stabilitas lokal, pola kesederhanaan, moral, hak milik,
solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin kebaikan, dan
hukum formal. Pada situasi ini yang dimana akibat dari fenomena iklim
El Nino membuat banyaknya permasalahan yaitu seperti terjadinya krisis
pangan, krisis air bersih, terjadinya masalah gizi, masalah mental,
meningkatnya kriminalitas, dan pengangguran.

b. Institusi
Beberapa masalah sosial yang akan terjadi membuat pemerintah
tanggap untuk menyiapkan berbagai upaya preventif untuk meminimalisir
terjadinya dampak yang cukup parah akibat el nino. Presiden Joko
Widodo menginstruksikan jajarannya baik di tingkat pusat maupun daerah
untuk memperbanyak kegiatan pasar murah. Menurut Presiden, langkah
tersebut diambil pemerintah dalam rangka antisipasi menghadapi
fenomena iklim El Nino. Selain itu, pemerintah di beberapa daerah salah
satu contohnya di Kabupaten Magelang mulai mengantisipasi dengan
menggelar rapat dengan BMKG dan BPPTKG. Dalam rapat koordinasi
PRB ini Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono, S.H
mengatakan bahwa Kabupaten Magelang melalui BPBD telah
menyiapkan pemetaan, persiapan serta rencana aksi untuk menghadapi El
Nino namun sinergitas dengan Lembaga, Masyarakat, Dunia usaha dan
Para pemangku kepentingan lainnya harus lebih ditingkatkan agar dapat
secara cepat dan tepat mengatasi kebencanaan yang terjadi dimasyarakat
sesuai dengan apa yang telah diamanatkan oleh undang-undang tentang
kebencanaan.

c. Struktur Sosial
Dalam mengatasi dampak el nino selain dari masyarakat, diperlukan
peran pemerintah dan jajarannya untuk meningkatkan kerjasama dan
kepedulian tentang kesejateraan warga masyarakat, sehingga warga
masyarakat merasa aman karena telah mendapatkan perhatian dan fasilitas
oleh lembaga ini untuk mengantisipasi terkena nya dampak dari El Nino.
Seperti yang telah diketahui, Presiden Joko Widodo memerintahkan
kepada BUMN, seluruh gubernur, bupati dan walikota untuk
memperbanyak pasar-pasar murah. Selain pasar murah, Presiden juga
memerintahkan jajarannya yang memiliki anggaran untuk meningkatkan
jumlah pemberian bantuan sembako bagi masyarakat yang membutuhkan.
Presiden menyebut El Nino merupakan fenomena iklim yang tidak bisa
diprediksi sehingga dibutuhkan langkah-langkah pencegahan terhadap
dampak yang akan ditimbulkan.

d. Kecacatan
Pada sebuah kondisi kesalahan dapat menjadi kecacatan yang berakibat
fatal, seperti adanya ketidaksediaan sumber daya mengakibatkan warga
masyarakat susah untuk mendapatkan pangan dan berdampak bagi
kesehatan masyarakat. Masyarakat akan kurang mengonsumsi nutrisi
yang lengkap sehingga mereka terjangkit penyakit yang bisa berakibat
kematian.

e. Bencana Alam
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam. Di Indonesia, dampak
fenomena El Nino menyebabkan daerah pertumbuhan awan bergeser dari
wilayah Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik bagian tengah. Akibat
kondisi tersebut menyebabkan berkurangnya curah hujan di Indonesia.
Selain berkurangnya curah hujan, El Nino juga dapat memicu berbagai
bencana alam lainnya seperti kebakaran hutan dan gagal panen. Sebab
ditahun-tahun sebelumnya, dampak El Nino pernah menyebabkan
Indonesia mengalami kebakaran hutan sebagai akibat dari kekeringan
panjang. Fenomena El Nino juga berdampak sampai ke pertanian.
Fenomena El Nino menyebabkan ketersediaan air akan menjadi lebih
sedikit, sehingga mengakibatkan tanaman untuk pertanian menjadi rusak
karena kekurangan air. Ekstremnya dampak el nino membuat
kesejahteraan warga masyarakat akan terancam.

E. PANDANGAN PARA TOKOH


Masalah sosial tentang “Mentri BUMN Diminta Presiden Gelar Pasar Murah Untuk
Menghadapi Dampak El Nino” bila di tinjau dari pandangan para tokoh sebagai
berikut:
1. Gillin: Patologi sosial faktor penentu masalah sosial
Pandangan tokoh Gilin berkaitan dengan topik masalah sosial tentang
“Mentri BUMN Diminta Presiden Gelar Pasar Murah Untuk Menghadapi
Dampak El Nino” bermula dari fase hangat dari El Niño–Osilasi Selatan dan
dikaitkan dengan sekelompok air laut hangat yang berkembang di pusat dan
timur-tengah Pasifik khatulistiwa, termasuk daerah di lepas pantai Pasifik
Amerika Selatan. Sehingga masyarakat harus mengantisipasi dengan musim
kemarau yang akan melanda dan juga dengan adanya gelar pasar murah ini
warga masyarakat tidak kekurangan sembako atau pangan mereka.

2. Cantrill: Faktor ekonomi penentu terciptanya harapan,


Pandangan tokoh Cantrill berkaitan dengan topik masalah sosial
tentang ",Mentri BUMN Diminta Presiden Gelar Pasar Murah Untuk
Menghadapi Dampak El Nino” para masyarakat serta pelaku yang bergerak
pada bidang jasa ekonomi sangat mengharapkan kelancaran saat
berlangsungnya kegiatan pada sektor ini dikarenakan dengan itu roda
perekonimian dapat berjalan yang dimana itu akan berdampak baik pada para
masyarakat yang kekurangan.

3. Park: Daerah Jawa hingga Nusa Tenggara sudah mengalami kekeringan di


daerah- daerah.
Pandangan tokoh Park berkaitan dengan topik masalah sosial tentang
“Menteri BUMN Diminta Presiden Gelar Pasar Murah Untuk Menghadapi
Dampak El Nino”. Kebanyakan kegiatan pada sektor perkonomian berada di
daerah-daerah dengan jumlah pedagang serta pembeli yang banyak. Sehingga
dapat membuat warga masyarakat tercukupi kebutuhan pangannya dengan
adanya sembako atau pangan yang bertarif murah.

4. Mogey: Biaya hidup tinggi dikota, mendorong buruh menuntut upah lebih
tinggi.
Pandangan tokoh Mogey berkaitan dengan topik Bahwa masalah sosial
tentang "Menteri BUMN Diminta Presiden Gelar Pasar Murah Untuk
Menghadapi Dampak El Nino”. Petani yang terdampak dari fenomena iklim
El Nino ini mengalami kesusahan keuangan untuk membayar para pegawai
yang bekerja. Padahal yang dimana para pekerja membutuhkan biaya yang
cukup tinggi untuk memnuhi kebutuhan hidup di kota.

5. Merton: Masalah sosial karena kesalahan struktur sosial/kegagalan system


sosial dan perilaku menyimpang.
Pandangan tokoh Merton berkaitan dengan topik Masalah sosial
tentang "Menteri BUMN Diminta Presiden Gelar Pasar Murah Untuk
Menghadapi Dampak El Nino”. Muncul karena kurang perhatian dan
kerjasama lintas sektor serta kordinasi dari Pemerintah terhadap Ketahanan
Pangan di Indonesia, dimana masyarakat butuh pangan agar tidak terjadi gizi
buruk bagi lingkungan sekitarnya. Dari itu perlu dijadikan pengawasan
terhadap potensi dan kondisi gizi masyarakat.

6. Heraud: Perilaku menyimpang secara statistik (perilaku yang berbeda dengan


umum)
Pandangan tokoh Heraud berkaitan dengan topik. Bahwa masalah
sosial tentang “Menteri BUMN Diminta Presiden Untuk Menggelar Pasar
Murah Untuk Menghadapi Dampak El Nino” dari data yang ada selalu ada
kecenderungan meningkat. Dengan masih berjalanya sektor perdagangan
memungkinkan warga masyarakat terpenuhi kebutuhan pangannya.

7. Cohen: Ketidakmampuan dalam perdagangan kebudayaan (Anomi, Anti,NN).


Pandangan tokoh Cohen berkaitan dengan topik masalah sosial tentang
“Menteri BUMN Diminta Presiden Untuk Menggelar Pasar Murah Untuk
Menghadapi Dampak El Nino” karena sektor pasar murah menjadi kebutuhan
bagi masyarakat baik kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial, namun dari
adanya tindak kenakalan dari masyarakat yang memborong atau halnya hal hal
yang serakah bisa jadi habis dan masyarakat yang lain tidak mempunyai
kesempatan untuk makanan tersebut.

F. KLASIFIKASI DAN DASAR MASALAH SOSIAL


Klasifikasi dan dasar masalah sosial tentang “Menteri BUMN Diminta Presiden Untuk
Menggelar Pasar Murah Untuk Menghadapi Dampak El Nino”.

1. Soerjono Soekanto

a. Problema Ekonomi: Masalah ekonomi yang terjadi dalam fenomena ini


yaitu dapat membuat kemiskinan karena berdampak juga terhadap
perekonomian petani maupun masyarakat sekitar. Maka digelarlah pasar
murah yang bertujuan untuk memberikan akses ke barang-barang pokok
dengan harga terjangkau. Menteri BUMN harus memastikan bahwa harga-
harga yang ditetapkan adalah wajar dan sesuai dengan kemampuan
ekonomi masyarakat.

b. Problema Biologis : Masalah biologis terhadap fenomena ini dapat terjadi


karena adanya kondisi cuaca yang tidak mendukung pertanian. Sehingga
dapat berdampak pada produksi pangan dan ketersediaan nutrisi yang
dapat memengaruhi kesehatan kesejahteraan masyarakat.

c. Problema Psikologi : Masalah kondisi kejiwaan atau masalah mental juga


dapat terjadi karena dampak dari el nino. Oleh karena itu pemerintah
beserta jajarannya perlu melakukan pendekatan terhadap masyarakat
melalui konsultasi kesehatan gratis baik kesehatan secara fisik maupun
psikis.

2. Stark

a. Perilaku Menyimpang: Masalah sosial dapat disebabkan oelh perilaku


menyimpang diantaranya; penyalahgunaan wewenang, korupsi, atau
pelanggaran etika dalam pelaksanaan tugas. Judul “Menteri BUMN
Diminta Presiden Untuk Menggelar Pasar Murah Untuk Menghadapi
Dampak El Nino” pemerintah harus selalu bertindak sesuai dengan hukum
dan prinsip integritas dalam semua kebijakan dan tindakan mereka.
pemerintah juga harus selalu melakukan pengawasan terhadap masyarakat
agar terciptanya kesejahteraan.

b. Perkembangan Manusia: Perkembangan manusia dalam fenomena ini


dapat berupa berkembangnya pola pikir masyarakat untuk dapat saling
memikirkan bagaimana peran sebagai masyarakat untuk dapat
mengantisipasi dampak el nino. Judul yang saya angkat berikut, “Menteri
BUMN Diminta Presiden Untuk Menggelar Pasar Murah Untuk
Menghadapi Dampak El Nino” terdapat banyak dampak yang akan terjadi
akibat dari el nino ini yaitu seperti mengganggu kesehatan, lapangan
pekerjaan, dan pola pikir masyarakat.

G. UKURAN SOSIOLOGIS

Ukuran Masalah sosial secara sosiologis tentang “Menteri BUMN Diminta Presiden
Untuk Menggelar Pasar Murah Untuk Menghadapi Dampak El Nino” berkaitan
dengan ukuran sosiologis sebagai berikut:

1. Ketidaksesuaian antara ukuran dan nilai sosial:

Ketidaksesuaian disini yaitu adanya ketimpangan antara apa yang terjadi di


tengah masayarakat dan apa anggapan masayarakat terhadap sesuatu hak yang
terjadi. Fenomena el nino ini mencakup nilai ekonomi, nilai kesehatan, nilai
pendapatan dan nilai kewaspaadan tentang “Menteri BUMN Diminta Presiden
Untuk Menggelar Pasar Murah Untuk Menghadapi Dampak El Nino”.
2. Sumber-sumber masalah:

Sumber-sumber masalah sosial yang terjadi adalah akibat dari adanya


fenomena el nino ini. Dampak-dampak tersebut tidak akan terjadi tanpa adanya el
nino. Oleh karenanya kita sebagai masyarakat harus saling bekerjasama antar
masyarakat dan juga bekerjasama dengan pemerintah untuk dapat saling mengatsi
dampak dari el nino ini.

3. Pihak yang menetapkan masalah:

Penetapan suatu pihak yang menetapkan masalah sosial dapat dapat dilihat
dari dari banyak segi. Misalnya segi kepedulian pemerintah, kebijakan
pemerintah, peran masayarakat dalam membantu pemerintah mengatasi dampak el
nino dan masih banyak lagi. Maka diperlukan melihat dari banyak perspektif
untuk dapat melihat pihak mana yang berhak untuk menetapkan ini sebagai
masalah sosial. Yang jelas masalah ini bukan tentang siapa yang harus
bertanggung jawab, tetapi ini merupakan tanggung jawab bersama, karena jika
tidak adanya tanggung jawab atau tidak adanya sinergi bersama, maka akan
kesejahteraan yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sikap
gotong royong agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Dengan demikian
pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat membantu
permasalahan dampak el nino ini kepada masyarakat salah satunya adalah
menggelar pasar murah.

4. Manifest social problems and latent social problems:

Artinya apakah masalah sosial itu masih bisa diperbaiki, dibatasi, dihilangkan
atau masalah tersebut sulit diatasi. Jika dilihat dari permasalahan yang terdampak
akibat el nino, masalah tersebut dapat kita selesaikan dengan baik, seperti dengan
melakukan beberapa upaya contohnya menggelar pasar murah yang diinstruksikan
oleh Presiden Joko Widodo.

5. Perhatian masyarakat pada masalah sosial/ apenilaian masyarakat:


Pandangan masyarakat terhadap suatu permasalahn sosial dalam topic ini
menjadi perhatian dalam masyarakat karena masyarakat juga terlibat di dalamnya.
Oleh karena itu masyarakat harus dapat saling bahu-membahu untuk
menyelesaikan masalah ini agar cepat terselesaikan.
H. SOLUSI
1. Upaya preventif
Upaya pencegahan/preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan
individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Preventif
secara etimologi berasal dari bahasa latin pravenire yang artinya datang
sebelum/antisipasi/mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian
yang luas preventif diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk
mencegah terjadinyan gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang.
Dengan demikian upaya preventif adalah tindakan yang dilakukan sebelum
sesuatu terjadi. Hal tersebut dilakukan karena sesuatu tersebut merupakan hal
yang dapat merusak ataupun merugikan. Adapun upaya preventif yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah sosial el nino ini diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Menggelar pasar murah
Untuk mewaspadai potensi terjadinya krisis pangan dampak fenomena
El Nino yang diprediksi terjadi, Presiden melakukan upaya preventif
dengan menginstruksikan menteri BUMN beseerta jajarannya untuk
menggelar pasar murah.
b. Waterbooming
Kegiatan menyiramkan air dalam jumlah besar ke titik hot sopt
menggunakan pesawat terbang atau helikopter
c. Teknik modifikasi cuaca
Menyebarkan garam sebagai benih hujan menggunakan pesawat
terbang pada titik tertentu agar timbul awan dan hujan.
d. Penguatan peran Pemerintah Daerah dan TNI, Polri sebagai garda
terdepan pencegahan karhutla
Pemerintah daerah, TNI dan Polri sebagai garda terdepan untuk
mencegah kebakaran hutan, pemuda sebagai pemegang otoritas
wilayah, dan Polri sebagai aparat penegak hukum dibantu TNI yang
mempunyai kemampuan teknis mencegah atau mengatasi karhutla.
e. Dukungan teknis kepada Satgas udara dibawah koordinasi BNPB dan
Satgas darat di bawah koordinasi KemenLHK.
Pemerintah akan memberikan dukungan teknis untuk mengatasi
kekeringan dan karhutla. (SA).
f. Peningkatan Ketersediaan Alsintan
Pemerintah dapat meningkatkan ketersediaan alat dan mesin pertanian
(alsintan) untuk membantu petani dalam proses percepatan tanam.
Alsintan modern memungkinkan proses tanam lebih efisien dan cepat.
g. Identifikasi dan Mapping Wilayah Terdampak
Identifikasi dan pemetaan wilayah yang berisiko mengalami
kekeringan menjadi langkah penting untuk mengantisipasi dan
mengatasi dampak El Nino. Wilayah yang berisiko lebih tinggi dapat
dikategorikan dalam zona merah, kuning, dan hijau untuk menyusun
strategi penanggulangan yang sesuai.
h. Program Adaptasi dan Mitigasi Dampak El Nino
Pemerintah dapat merancang program adaptasi dan mitigasi khusus
untuk menghadapi dampak El Nino. Program ini dapat mencakup
edukasi, bimbingan teknis, dan pendampingan bagi petani.
i. Pengembangan Pupuk Organik Terpusat dan Mandiri
Penggunaan pupuk organik dapat membantu meningkatkan kesuburan
tanah dan daya tahan tanaman terhadap kekeringan. Pengembangan
pupuk organik terpusat dan mandiri dapat mendukung petani dalam
menghadapi El Nino.
2. Upaya represif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tindakan represif
adalah tindakan yang bersifat menekan, mengekang, menahan, atau menindas
dengan tujuan menyembuhkan. Tindakan represif yang dapat dilakukan untuk
menekan masalah sosial yang terjadi akibat el nino adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan Teknologi dan Informasi: Pemanfaatan teknologi
pertanian dan informasi cuaca dapat membantu petani dalam mengatasi
dampak El Nino. Misalnya, penggunaan sensor tanah untuk mengukur
kelembaban tanah, penggunaan aplikasi cuaca untuk memantau
perubahan cuaca, atau memanfaatkan sistem peringatan dini dapat
membantu petani mengambil langkah-langkah yang tepat dalam
menghadapi El Nino.
b. Manajemen Penyakit dan Hama: El Nino dapat mempengaruhi
persebaran penyakit dan hama tanaman. Petani perlu memperhatikan
peningkatan risiko serangan penyakit dan hama selama periode El
Nino. Langkah-langkah pengendalian yang tepat, seperti penggunaan
pestisida yang efektif dan penerapan praktik pertanian yang baik, dapat
membantu mengurangi kerugian yang disebabkan oleh serangan
tersebut.
c. Pembuatan sumur bor
Tindakan proaktif ini bertujuan untuk memastikan pasokan air yang
cukup dan terjangkau bagi warga selama musim kemarau panjang.
Tindakan ini salah satu tanggung jawab pemerintah untuk membantu
warga dalam mengatasi kekeringan dan memastikan bahwa masyarakat
mendapatkan ait bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
3. Upaya kombinasi/gabungan
Upaya kombinasi yaitu suatu tindakan pengendalian yang dilakukan
dengan menggabungan antara upaya preventif atau pencegahan dan upaya
represif atau dilakukan setelah terjadinya suatu peristiwa buruk. Dalam
fenomena ini kita sebagai masyarakat dapat memulai dengan melakukan
upaya-upaya kecil yang dapat meminimalisir dan membantu antara lain:
a. Membangun dan melakukan rehabilitasi jaringan irigasi.
b. Membangun waduk pada beberapa daerah yang potensial.
c. Memelihara atau melakukan rehabilitasi konservasi lahan dan air.
d. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menghemat
penggunaan air.
e. Melakukan reboisasi terhadap hutan dan penghijauan pada area
pemukiman warga maupun di jalan besar.
Hal tersebut harus dilakukan secara bersama, antara masyarakat dan
pemerintah. Tidak bisa dibebankan kepada pemerintah atau masyarakat saja.
I. HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PENYELESAIAN MASALAH SOSIAL
Hambatan yang terjadi dalam penyelesaian masalah sosial ini adalah sebagai berikut:
a. Kondisi iklim yang semakin ekstrem
Sebagai masyarakat maupun pemerintah harus dapat mengatasi permasalahan-
permasalahan sosial di tengah terjadinya kondisi iklim yang ekstrem, yaitu
terjadinya kekeringan. Dengan adanya kondisi ekstrem ini tentunya menjadi
penghambat dalam menyelesaikan masalah sosial karena kunci dari penyelesaian
masalah sosial ini adalah iklim yang mendukung. Jika iklim tidak mendukung,
maka penyelesaian masalah sosial sedikit terhambat. karena semua permasalahan
ini berkesinambungan dan dapat diselesaikan dengan baik apabila kondisi iklim
bisa stabil kembali. Kondisi iklim yang semakin ekstrem maka dapat
mengakibatkan kekeringan yang berimbas pada berkurangnya pasokan air
minum, kesulitan air bersih, gangguan musim tanam, banyaknya penyakit dan
hama serta ketidakstabilan pasar.
b. Kelangkaan lapangan kerja bagi petani
Salah satu masalah sosial yang terjadi adalah peningkatan pengangguran di
pedesaan dan berkurangnya produksi pertanian. Padahal fenomena ini memicu
melambungnya harga-harga bahan pokok dan bahan baku industri yang
berpotensi memngaruhi produksi. Hal ini yang menghambat kesejahteraan
masyarakat.
c. Penyalahgunaan wewenang
Penyalahgunaan wewenang adalah penggunaan wewenang oleh Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan dalam mengambil keputusan dan/atau tindakan dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang dilakukan dengan melampaui wewenang,
mencampuradukkan wewenang, dan/atau bertindak sewenang-wenang. Hal ini
bisa terjadi saat peristiwa ini berlangsung.
d. Melakukan korupsi
Korupsi adalah suatu bentuk ketidakjujuran atau tindak pidana yang dilakukan
oleh seseorang atau suatu organisasi yang dipercayakan dalam suatu jabatan
kekuasaan, untuk memperoleh keuntungan yang haram atau penyalahgunaan
kekuasaan untuk keuntungan pribadi seseorang. Hal ini bisa terjadi saat peristiwa
gelarnya pasar murah ini berlangsung.

J. KESIMPULAN
1. Masalah sosial merupakan suatu kondisi dimana terdapat perbedaan antara apa
yang diinginkan dengan kenyataan yang ada (keadaan yang tidak diinginkan)
dalam hal ini tentang “Menteri BUMN Diminta Presiden Gelar Pasar Murah
Untuk Menghadapi Dampak El Nino”.
2. Latar Belakang Masalah Sosial disebabkan beberapa fator, yaitu :
a. Ketimpangan nilai dan norma. Seperti nilai ekonomi dan norma adat.
b. Norma-norma yang di langgar. Seperti norma hokum
c. kegagalam pemenuhan kebutuhan hidup. Seperti pemenuhan kebutuhan
fisiologis dan sosiologis.
d. Kebutuhan fisiologis, seperti pemenuhan kebutuhan sandang, pangan,
papan dikala masa yang sulit saat terjadinya fenomena El Nino.
e. Kebutuhan sosiologis. Seperti pandangan masyarakat terhadap
dampaknya fenomena ilkim El Nino.
f. Afeksi. Seperti perasaan yang di rasakan oleh warga masyarakat yang
terkena dampak dari fenomena iklim El Nino. Seperti takut, gelisah,
cemas, dan lainnya.
g. Aktualisasi. Seperti kegiatan yang dilakukan menteri BUMN beserta
jajarannya untuk memberikan upaya preventif dan represif sehingga di
gelarlah pasar murah di daerah-daerah.
h. Sumber masalah. Seperti patologi dan institusi atau lembaga.

3. Pandangan umum para tokoh mengenai permasalahan sosial, antara lain :


I. Umum / Awam
Pandangan umum merupakan sebuah pemikiran atau pandangan suatu
tokoh terkait dengan topic yang dikaji. Berkaitan langsung dengan
kesejahteraan warga masyarakat atau anggota masyarakat. Berkaitan
dengan topik Menteri BUMN Diminta Presiden Untuk Menggelar Pasar
Murah Untuk menghadapi Dampak El Nino.

II. Tokoh
1) Gillin : Patologi sosial factor penentu masalah sosial
2) Cantrril : factor ekonomi penentu terciptanya harapan, aspirasi, dan
kebahagian.
3) Park : pusat kota masalah sosial lebih tinggi di banding pinggiran
4) Mogey : biaya hidup saat tekena dampak El Nino di Indonesia
mendorong penjual/buruh menuntut upah yang lebih tinggi.
5) Merton : masalah sosial karena struktur sosial/ kegagalan system
sosial dan perilaku yang menyimpang.
6) Heraud : perilaku menyimpang secara statistic (Perilaku yang berbeda
dengan umum) secara medic (genetis/nature)
7) Cohen : ketidak mampuan dalam transmisi kebudayaan

4. Klasifikasi masalah sosial di bedaakan menjadi 4 yaitu :


a. Problema Biologis : artinya penyebab dari permasalahan sosial berkaitan
dengan kondisi fisik seseorang
b. Problema Psikologis : artinya penyebab dari masalah sosial berkaitan dengan
kondisi kejiwaan sesorang.
c. Problema Kebudayaan : artinya penyebab masalah sosial berkaitan dengan
unsur-unsur kebudayaan yang di anut oleh seseorang.
d. Problema Ekonomi : artinya penyebab masalah sosial yang berhubungan
dengan kekayaan dan pendapatan yang dimiliki seseorang.

5. Ukuran Masalah sosial secara, sosiologis antara lain :


i. Upaya Preventif : adalah upaya untuk mencegah agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan. Sementara itu, dalam konteks upaya pengendalian
sosial, tindakan preventif adalah upya pencegahan sebelum terjadinya
sesuatu. Upaya ini berkaitan dengan topic berikut Menteri BUMN Diminta
Presiden Untuk Menggelar Pasar Murah Untuk Mengantisipasi Dampak EL
Nino.
ii. Upaya Represif : adalah tindakan yang bersifat menekan, mengekang,
menahan, atau menindas dengan tujuan menyembuhkan. Dalam upaya ini
berkaitan dengan topic berikut Menteri BUMN Diminta Presiden Untuk
Menggelar Pasar Murah Untuk Mengantisipasi Dampak EL Nino.
iii. Upaya Gabungan : suatu tindakan atau upaya yang menggabungkan 2 upya
yaitu PPreventif dan Represif, jadi dapat dapat di smpulkan upaya ini
dilakukan dengan tetap memprelkakukan inti dari kedua upaya tersebut.

7. Hambatan dalam penyelesaian masalah sosial :


1) Pihak- pemerintah melakukan perilaku yang menyimpang contohnya korupsi
atau terjadi penyalahgunaan wewenang.
2) Kurangnya kerjasama dengan warga masyarakat sehingga membuat warga
masyarakat acuh tak acuh dengan pemerintah pusat.
3) Aturan yang fleksibel dan tidak tegas membuat para pengguna
menyepelekannya.
K. SARAN-SARAN
1. Sebaiknya warga masyarakat perlu menanam tumbuhan pangan yang bisa di
konsumsi dalam jangka panjang dan bisa hidup dalam keadaan musim kemarau
contohnya yaitu tomat, lada melon, bawang, wortel, bayam, ubi jalar, mentimun,
kentang hingga kacang tanah ataupun kacang hijau.
2. Memastikan dan sering mengecek suhu atau cuaca di BMKG guna mengantisipasi
terjadinya fenomena iklim El Nino.
3. Mendukung program pemerintah dalam melakukan kegiatan jual beli yang
menggelarkan pasar murah di daerah-daerah.
L. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Gambar Masalah Sosial

2. Data Informasi Penting


1) Data atau inforamasi penunjang dalam makalah ini berasal dari media sosial, serta
buku paket dan juga media massa.
2) Berita tentang “MENTERI BUMN DIMINTA PRESIDEN GELAR PASAR
MURAH UNTUK MENGHADAPI DAMPAK EL NINO”.
Fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang datang dalam waktu
bersamaan diprediksi membuat puncak musim kemarau tahun ini lebih kering
dari sebelumnya. Imbasnya ancaman gagal panen pada lahan pertanian tadah
hujan.

Situasi tersebut berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional.

Karena itu, menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika


(BMKG) Dwikorita Karnawati, pemerintah daerah perlu segera melakukan aksi
mitigasi dan kesiapsiagaan. ”Lahan pertanian berisiko mengalami puso alias
gagal panen akibat kekurangan pasokan air saat fase pertumbuhan tanaman,”
ungkapnya kemarin (22/7).

Namun, lanjut Dwikorita, di sektor perikanan, kondisi tersebut biasanya justru


berpotensi meningkatkan tangkapan ikan. Itu terjadi karena perubahan suhu laut
dan pola arus selama El Nino dan IOD positif yang mendingin. ”Karena itu,
peluang dari kondisi ini harus dimanfaatkan sehingga dapat mendukung
ketahanan pangan nasional,” jelas dia.

Dwikorita mengatakan, fenomena El Nino dan IOD positif yang saling


menguatkan membuat musim kemarau tahun ini menjadi lebih kering dan curah
hujan pada kategori rendah hingga sangat rendah. Jika biasanya curah hujan
berkisar 20 mm per hari, pada musim kemarau ini menjadi sebulan sekali atau
bahkan tidak ada hujan sama sekali. ”Puncak kemarau kering ini diprediksi
terjadi pada Agustus hingga awal September dengan kondisi akan jauh lebih
kering dibandingkan 2020, 2021, dan 2022,” paparnya.

Berdasar pengamatan BMKG, indeks El Nino pada Juli ini mencapai 1,01 dengan
level moderat, sementara IOD sudah memasuki level indeks yang positif.
Sebelumnya, pada Juni hingga dasarian 1 bulan Juli, El Nino masih dalam level
lemah sehingga dampaknya belum dirasakan.
Namun, setelah itu, El Nino dan IOD positif yang sifatnya global dan skala waktu
kejadiannya panjang dalam hitungan beberapa bulan terjadi dalam waktu yang
bersamaan. ”Dalam rentang waktu tersebut, sebagian wilayah Indonesia masih
ada yang diguyur hujan akibat adanya dinamika atmosfer regional yang bersifat
singkat sehingga pengaruh El Nino belum dirasakan secara signifikan,’’ kata
Dwikorita.

Sementara itu, Plt Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan


mengatakan, sepanjang musim kemarau ini, sektor pertanian bisa terdampak.
Terutama lahan pertanian tadah hujan yang masih menggunakan sistem pertanian
tradisional yang sangat bergantung pada iklim dan curah hujan. Selain itu, kondisi
kekeringan tersebut dapat berujung pada bencana kebakaran hutan dan lahan
(karhutla). Jika tidak terkendali, hal itu bisa menimbulkan krisis kabut asap.

Menurut dia, kondisi tersebut tidak hanya berdampak terhadap kualitas


lingkungan, tetapi juga ekonomi, sosial, hingga kesehatan masyarakat. ”Belum
lagi, di musim kemarau udara akan menjadi lebih kering dan banyak debu
sehingga juga sangat rentan terhadap persebaran penyakit,” ujarnya.

Ardhasena mengingatkan semua pihak untuk menghemat penggunaan air di


dalam maupun di luar rumah. Kemarau kering yang melanda akibat El Nino dan
IOD positif diperkirakan membuat debit air sungai maupun sumber mata air
mengalami penurunan. Hal tersebut dapat berdampak pada ketersediaan dan
pasokan air bersih.

Terpisah, Kepala Divisi Kampanye Walhi Puspa Dewy mengungkapkan,


persoalan ancaman kekeringan di Indonesia akibat iklim bukan terjadi tahun ini
saja. Karena itu, seharusnya BMKG meminta kepada pemerintah untuk
menyiapkan skema-skema menghadapi ancaman
tersebut.[https://kaltimpost.jawapos.com/]

Sumber : https://www.detik.com/dan https://kaltimpost.jawapos.com/


DAFTAR PUSTAKA
1) Maryati Kun, Juju saryawati, Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan
Untuk SMA / MA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2016
2) https://umsu.ac.id/berita/apa-itu-el-nino-dampak-dan-cara-mengantisipasinya/
3) Usaha untuk mencegah dampak negatif dari El Nino.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/04/074500869/usaha-untuk-
mencegah-dampak-negatif-el-nino-jawaban-soal-tvri-4-september
4) https://www.detik.com/dan https://kaltimpost.jawapos.com/

Anda mungkin juga menyukai